11Resume matakabur

9
Resume : Devita Diatri Trainer : dr.Nila Santia Skenario Mata Kabur Seorang laki-laki umur 50 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan terjadi penurunan penglihatan pada kedua matanya. Pertemu an Kegiatan Sasaran Belajar 1 Diskusi Kasus 2 Praktikum Ketrampilan 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik - Penilaian refraksi - Pemeriksaan lapang pandang - Pemeriksaan segmen anterior - Pemeriksaan segmen posterior - Tes penglihatan mata (Ishihara 12 plate) 3 Praktikum Ketrampilan 3. Ketrampilan terapeutik - Peresepan kacamata baca pada penderita dengan visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6 - Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan (sampai 5SD tanpa silindris) untuk mencapai visus 6/6 Diagnosis Banding : 1. Presbiopi 2. Hipermetropi 3. Astigmatisma 4. Katarak 5. Glaukoma Anamnesis 1. Identitas : Nama, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, agama 2. KU : Mata kabur 3. RPS : a. Mata sebelah mana yang terjadi penurunan penglihatan? b. Sejak kapan terjadi penurunan penglihatan? c. Awal mulanya bagaimana pak bisa diceritakan?

description

resume

Transcript of 11Resume matakabur

Resume: Devita DiatriTrainer: dr.Nila Santia Skenario Mata KaburSeorang laki-laki umur 50 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan terjadi penurunan penglihatan pada kedua matanya.PertemuanKegiatanSasaran Belajar

1Diskusi Kasus

2Praktikum Ketrampilan1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik Penilaian refraksi Pemeriksaan lapang pandang Pemeriksaan segmen anterior Pemeriksaan segmen posterior Tes penglihatan mata (Ishihara 12 plate)

3Praktikum Ketrampilan3. Ketrampilan terapeutik Peresepan kacamata baca pada penderita dengan visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6 Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan (sampai 5SD tanpa silindris) untuk mencapai visus 6/6

Diagnosis Banding :1. Presbiopi2. Hipermetropi3. Astigmatisma4. Katarak5. GlaukomaAnamnesis1. Identitas: Nama, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, agama2. KU: Mata kabur3. RPS:a. Mata sebelah mana yang terjadi penurunan penglihatan?b. Sejak kapan terjadi penurunan penglihatan?c. Awal mulanya bagaimana pak bisa diceritakan?d. Penglihatan kabur mendadak atau kabur perlahan semakin lama semakin kabur?e. Apakah untuk membaca jauh masih jelas atau tidak? Kaburnya ada seperti awan yang menutupi pandangan, atau seperti ada penglihatan ganda?f. Apakah silau tidak? Jika melihat cahaya ada apakah tambah silau?g. Apakah ada nyeri tekan di mata? h. Adakah ada sekret (kotoran mata) yang keluar? Warnanya apa? Keluar setiap kapan, setiap pagi atau sewwaktu keluar terus? Konsistensinya seperti apa padat atau cair?i. Apakah ada keluhan lain seperti demam, batuk, flu, mual, muntah?4. RPD:a. Ada riwayat DM? Hipertensi?b. Dahulu pernah memakai kaca mata +/-?c. Pernah ada keluhan seperti ini dulu? Sudah di obati? Sembuh atau tidak?d. Apakah merokok? sejak kapan? e. Apakah minum alkohol?f. Ada riwayat operasi mata sebelumnya?g. Riwayat konsumsi obat? Obat apa?h. Ada riwayat alergi obat dan makanan?5. RPK:a. Keluarga ada sakit DM hipertensi?b. Apakah ada katarak?c. Ada keluarga yang memakai kacamata?d. Apakah ada riwayat kelainan retina?e. Ada riwayat alergi obat dan makanan?

6. RPSosa. Apa kebiasaan sehari-hari? Tentang pekerjaannya, apakah sering terpapar debu? Tidak memakai alat pelindung diri saat kerja? Misalnya kacamata pelindungb. Apakah sering baca sambil tiduran? Cahaya membaca cukup?c. Apakah memakai BPJS?Pemeriksaan Fisik1. Keadaan UmumKesadaranKesan sakitTanda vital: TD, Nadi, RR, Suhu

2. Status Lokalis

Segmen Anterior

Okuli DextraOkuli Sinistra

6/60Visus Jauh6/60

-2,00Add +1,75Koreksi visus jauhKoreksi visus dekat-2,00Add +1,75

Tumbuh normal, madarosis (-)SuprasiliaTumbuh normal, madarosis (-)

Trikiasis (-), diskiasis(-)SiliaTrikiasis(-), diskiasis(-)

Gerak bola mata normal dan simetris (ke8 arah mata angin)Bulbus okuliGerak bola mata normal dan simetris(ke8 arah mata angin)

Hiperemis (-), edema (-), lesi(-), nyeri(-), masa(-)Palbepra superior dan inferiorHiperemis (-), edema (-), lesi(-), nyeri(-), masa(-)

Hiperemis (-), lesi (-), edema(-), anemis (-), corpusalienum(-), cobbel stone(-), injeksi silier(-), sekret(-)Konjungtiva palpebra superiorHiperemis (-), lesi (-), edema(-), anemis (-), corpusalienum(-), cobbel stone(-), injeksi silier(-), sekret(-)

Hiperemis (-), anemis (-), corpusalienum(-), cobbel stone(-), sekret(-)Konjungtiva palpebra inferiorHiperemis (-), anemis (-), corpusalienum(-), cobbel stone(-), sekret(-)

Edema(-), injeksi silier(-), injeksi konjungtiva(-)Konjungtiva BulbiEdema(-), injeksi silier(-), injeksi konjungtiva(-)

Hiperemis(-), Ikterik(-)SkleraHiperemis(-), Ikterik(-)

Jernih(+), neovaskularisasi(-), ulkus(-), edema(-), sikatrik(-), sensibilitas dbn, kelengkungan korne: lingkaran mengkilat kontinue dan konsentrisKornea Jernih(+), neovaskularisasi(-), ulkus(-), edema(-), sikatrik(-), sensibilitas dbn, kelengkungan korne: lingkaran mengkilat kontinue dan konsentris

Jernih(+), kedalaman cukup(+), tindal efek(-), hifema(-), darah(-), sikatrik(-)COAJernih(+), kedalaman cukup(+), tindal efek(-), hifema(-), darah(-), sikatrik(-)

Neovaskularisasi(-), kripte normal(+), warna coklat, sinekia anterior(-), sinekia posterior(-)Iris Neovaskularisasi(-), kripte normal(+), warna coklat, sinekia anterior(-), sinekia posterior(-)

Bentuk bulat, letak sentral, reguler, reflek direk dan indirek:miosis, ukuran 3mmPupilBentuk bulat, letak sentral, reguler, reflek direk dan indirek:miosis, ukuran 3mm

Jernih (+)Lensa Jernih (+)

PositifFundus reflekPositif

Kesan normalRetinaKesan normal

T-digTekanan bola mataT-dig

NormalStatus lakrimasiNormal

Segmen PosteriorFunduskopia. Papil N.IIPemeriksaan di ruang gelap dengan oftalmoskop cahaya kuning diarahkan ke bulbusokuli pasien.Normal : bulat, warna kuning kemerahan, batas tegasCDR normal 0,3 (1/3 diameter pucat dengan keseluruhan)Udem papil : Pucat, papil atrofi, batas tidak tegasPapilipis (infeksi): warna merahGlaukoma : CDR >1/3 b. Vasa RetinaDitetesi midriasil 1-2 tetes, dutunggu sampai tidak perihNormal: terlihat 2/3 bagian, vena normal tidak berkelok, tidak melebar -> Jika berkebalikan tanda DMArteri tidak spasme -> jika spasme tanda hipertensic. Retina Ada perdarahan? Sikatrik? Udema?d. Makula Pasien pandangan melamun, pemeriksa mengarahkan cahaya ke pupil pasien, kemudian pasien disuruh menghadap ke cahaya.Tampak vovea makula bulat cemerlang tidak? Visus Tajam Penglihatan1. Snellen Pasien duduk 6m dari kartu snellen Pemeriksan dilakukan satu persatu mata, tutup salah satu mata dg okluder Baca huruf teratas berurutan sampai baris terbawah yang bisa dibaca pasien Tentukan letak baris terakhir yang masih bisa dibaca KoreksiPasang lensa sferis +0,5 D : Jika lebih jelas -> hipermetropiaTambahkan lensa sferis -0,5 D : Jika bersamaan tampak jelas -> emetropia(normal)Ambil lensa sferis +0,5 D (tersisa -0,5 D) : Jika jelas -> miopi Jika dengan lensa sferis (-) tertinggi masih tidak jelas, tambahkan lensa sferis +0,5, pasien disuruh melihat kipas paling jelas sudut yang mana ditambah dengan 90. Contoh: (sudut jelas 900) + 900 = 1800 Lepas lensa sferis (+), tambahkan lensa silindris (-) ->jika jelas koreksi terus dengan lensa silindris (-) sampai visus baik. Jika tidak jelas,ganti dengan silindris (+) -> jika jelas koreksi dengan lensa silindris (+) sampai visus baik Jika tidak jelas, tambahkan pinhole -> jika jelas berarti ada kelainan refraksi, kesalahan koreksi, koreksi lagi. Jika masih tidak jelas -> ada kelainan syaraf dan kelainan media refrakta

Peresepan kacamata

ODOS

SCAsSCAs

Jauh-2,00-2,00

DekatAdd +1,75

Pro:PD jauh : 60mmUsia:PD dekat: 62mm60 +2>60 +3

TransformasiSyarat : lensa sferis harus lebih besar daripada lensa silindris (tanpa melihat +/-)Tujuan: mengubah astigmatisma miktus menjadi astigmatisma compositusContoh :S -1.00C+0,5As. 90Ditambah 90Ditambah silindris

Dibalik tandanya +/-

S - 0,5C-0,5As. 180 (Pembuatan kaca mata)

2. Hitung jariBila pasien tidak dapat membaca garis teratas snellenJarak pemeriksaan : 5 meterVisus: 5/60Dilakukan maju setiap 1 meter, sampai pasien bisa melihat jelas. 3. Lambaian tanganBila pasien tidak bisa menghitung jari pada jarak 1meterJarak pemeriksaan : 1 meterVisus: 1/3004. Sinar lampuBila pasien tidak bisa melihat lambaian tanganJarak pemeriksaan : 1 meterTampak ada cahaya atau tidak? Arah cahaya darimana?Visus: 1/ LP baik atau 1/LP burukLP baik: dapat melihat cahaya dan membedakan arah datangnya cahayaLP buruk: tidak dapat melihat dan membedakan arah cahaya datangKonfrontasi Berhadapan jarak 60 cm Tutup mata pemeriksa dan pasien yang berhadapan Mata pasien tidak boleh melirik pandangan lurus kedepan Gerakan jari ke 8 arah mata angin Bandingkan hasil yang dilihat pemeriksa dan yang dilihat pasien Penilaian : LP baik : LP pasien = LP pemeriksaLP menyempit: Pemeriksa sudah melihat, pasien belum melihat

Ishihara Pasien membaca kartu ishihara dengan koreksi visus terbaik Kartu diletakan jarak 75 cm Pemeriksaan dengan salah satu mata, mata tidak diperiksa ditutup Penilaian: Normal 17 kartu bisa membacaButa warna partial < 13 kartuButa warna total tidak dapat membaca semua kartu

Edukasi Pasien Menjelaskan penyakitnya bahwa menderita presbiopi kelainan mata akibat proses penuaan Harus rajin memakai kacamata terutama saat membaca Tiap pertambahan umur, bisa mengalami peningkatan penurunan ketajaman penglihatan sehingga perlu kontrol lagi.

Cara KoreksiBaca Snellen

6/10Tidak bisa baca huruf teratas

Kasih +0,5Hitung jari 6meter

Kabur Jelas -> tambah +Tdk jelasTambah jelasTdk smp6/6Ditambah Ganti lensa + Lambaian tanganMaju 1m smp jelaslensa(-) jadi lensa

Tambah jelasLihatTdk lihat

Tambah lensa (-)Sinar

Tdk smp 6/6Sampai6/6Tidak lihatLihatVisus 0LP baik/ LP burukFogging (ditambah +0,5)

Tdk jelas semuaCari sumbu paling jelas

PinholeLensa silindris

Tdk jelasTdk jelas -> ganti +(kelainan syaraf)Jelas tambah sampai 6/6