117368473 kurikulum-2013
-
Upload
slamet-achwandy -
Category
Education
-
view
5 -
download
1
Transcript of 117368473 kurikulum-2013
MAKALAH
PERUBAHAN KURIKULUM 2013
DISUSUN OLEH:
Ari Cahyani 2224110919
Ita Miftahul Aliah 2224110563
Laela Habibatussholikhah 2224110672
Siska Afriani 2224110858
Kelas 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012
1. PERUBAHAN KURIKULUM KTSP KE KURIKULUM 2013
Perubahan kurikulum didasari pada aspek-aspek yang berada pada struktur kurikulum
meliputi permasalahan yang dihadapi kurikulum 2006. Permasalahan-permasalahan tersebut
yaitu :
• Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya
matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui
tingkat perkembangan usia anak.
• Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
• Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
• Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
• Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.
• Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
• Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses
dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
• Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
Kemudian diperlukan transformasi nilai agar aspek sikap,keterampilan dan pengetahuan
dapat diakomodasikan menjadi satu kesatuan. Kecenderungan penilain pada waktu ini adalah
penilaian yang hanya memperhatikan kognitifnya saja sehingga para siswa tidak memiliki
tujuan belajar yang konkret. Mereka hanya memikirkan bahwa belajar disekolah hanya untuk
mendapatkan nilai yang bagus.
Hal ini diperparah dengan banyaknya konten kurikulum yang membebankan siswa. Konten
kurikulum tersebut tidak sesuai dengan perkembangan anak,kebutuhan anak dan kemampuan
peserta didik. Alasan lain mengapa kurikulum 2013 dicetuskan karena adanya tantangan
masa depan, kompetensi masa depan, fenomena negative yang mengemuka dan persepsi
masyarakat. Dari segi kompetensi lulusan, materi pembelajaran, proses pembelajaran,
penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan dan pengelolaan kurikulum perlu dibenahi dan
menjadi alasan dicetuskan kurikulum 2013. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Tantangan masa depan
- Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
- masalah lingkungan hidup
- kemajuan teknologi informasi
- konvergensi ilmu dan teknologi
- ekonomi berbasis pengetahuan
- kebangkitan industri kreatif dan budaya
- pergeseran kekuatan ekonomi dunia
- pengaruh dan imbas teknosains
- mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
2. Kompetensi Masa Depan
- Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan berpikir jernih dan kritis
- Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
- Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
- Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
- Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
- Memiliki minat luas mengenai hidup
- Memiliki kesiapan untuk bekerja
- Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
3. Persepsi Masyarakat
- Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
- Beban siswa terlalu berat
- Kurang bermuatan karakter
4. Fenomena Negatif yang Mengemuka
- Perkelahian pelajar
- Narkoba
- Korupsi
- Plagiarisme
- Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek)
- Gejolak masyarakat (social unrest)
5. Segi kompetensi lulusan
- Sikap belum mencerminkan karakter mulia
- Keterampilan belum sesuai kebutuhan
- Pengetahuan-pengetahuan lepas
6. . Materi Pembelajaran
- Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan
- Beban belajar terlalu berat
7. Proses Pembelajaran
- Berpusat pada guru (teacher centered learning)
- Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks
- Buku teks hanya memuat materi bahasan
8. Penilaian
- Menekankan aspek kognitif
- Test menjadi cara penilaian yang dominan
9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Memenuhi kompetensi profesi saja
- Fokus paa ukuran kineria PTK
10. Pengelolaan Kurikulum
- Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum
- Masih terdapat kecnderungan satuan tanpa mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah
- Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran
2. PERUBAHAN KURIKULUM 2013
Perubahan – perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 adalah Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar Isi , Standar Penilaian. Secara umum dapat diketahui
perubahan – perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
Kompetensi lulusan
- adanya peningkatan dan keseimbangan
- soft skill dan hard skill
Kedudukan mata pelajaran
- kompetensi yang semula diturunkan
- mata pelajaran berubah menjadi mata
- pelajaran dikembangkan dari kompetensi
Pendekatan ISI
- Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran
- Mata pelajaran
- Vokasinal
Perubahan kurikulum 2013 yang lebih spesifik pada tingkatan pendidikan adalah sebagai
berikut :
Perubahan Kurikulum 2013 SD
STRUKTUR KURIKULUM
• holistik dan integratif berfokus kepada alam,sosial dan budaya.
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 jp/ minggu
PROSES PEMBELAJARAN
• Tematik dan terpadu
PENILAIAN HASIL BELAJAR
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan
hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan
pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
EKSTRAKURIKULER
• Pramuka (wajib)
• UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
Perubahan Kurikulum 2013 SMP
STRUKTUR KURIKULUM
• TIK menjadi media semua mata pelajaran
• Mengembangkan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakulikuler
• Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 jp/ minggu
Mata PelajaranJUMLAH JAM
VII VIII IX
KELOMPOK MATA PELAJARAN A
Pendidikan Agama 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
Bahasa Indonesia 6 6 6
Matematika 5 5 5
Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Bahasa Inggris 5 5 5
KELOMPOK MATA PELAJARAN B
Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Prakarya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
PROSES PEMBELAJARAN
• IPA dan IPS masing-masing di ajarkan secara terpadu
PENILAIAN HASIL BELAJAR
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan
hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan
pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
EKSTRAKURIKULER
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
Perubahan Kurikulum 2013 SMA
STRUKTUR KURIKULUM
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
PROSES PEMBELAJARAN
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
PENILAIAN HASIL BELAJAR
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan
hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan
pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
EKSTRAKURIKULER
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
Perubahan Kurikulum 2013 SMK
STRUKTUR KURIKULUM
• Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40
bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian)
• Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif
• produktif disesuaikan dengan trend perkembangan di Industri
PROSES PEMBELAJARAN
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
PENILAIAN HASIL BELAJAR
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan
hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan
pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian
EKSTRAKURIKULER
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
3. APAKAH KURIKULUM 2013 SUDAH DAPAT DI TERAPKAN PADA BULAN
JUNI 2013 ????
Seharusnya belum bisa diterapkan karena berbagai macam alasan. Alasan yang lebih jelas
kami bahas sebagai berikut:
Menyusun suatu kurikulum sebuah bangsa berarti merencanakan dan menyiapkan
masa depan suatu bangsa. Menyiapkan masa depan suatu bangsa seharusnya
dilakukan secara matang, sehingga sebelum suatu kurikulum diterapkan secara
nasional dilakukan suatu uji coba terlebih dahulu dan dianalisa kelayakannya, jangka
waktu sampai juni 2013 menurut kami kurang efektif.sosialisasi dan pelatihan
terhadap guru dilaksanakan belum merata, justru pelaksanaannya terkesan terburu-
buru dan selektif, apabila perencanaannya lebih tersusun dengan baik dalam jangka
waktu yang cukup untuk mempersiapkan semuanya, kurikulum yang sudah baik ini
akan berjalan dengan baik pula. Seharusnya kurikulum menempatkan guru sebagai
kreator dan inovator kurikulum, bukan hanya menjalankan atau pelaksana kurikulum.
Baik buruknya kurikulum atau bisa tidaknya kurikulum diimplementasikan, guru yang
paling tahu. Tidak mudah menyosialisasikan kurikulum baru jika akan diterapkan
mulai Juni 2013. Hal ini dikarenakan banyak guru pedalaman yang pasti belum
mengetahui rencana perubahan kurikulum ini. Uji public yang diselenggarakan
pemerintah melalui IT, belum tentu didaerah pedalaman, fasilitas tersebut tersedia
dengan baik. Karena itu, penerapan Kurikulum 2013 sebaiknya ditunda hingga guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum siap dan memahami isi kurikulum.
Materi kurikulum pun perlu beberapa penyempurnaan. Hal yang ganjil dalam
penyusunan kurikulum adalah: dalam penyusunan kurikulum baru, guru tidak
dilibatkan dalam penyusunannya.
Mendikbud berencana melatih 350.000 master teacher selama enam bulan menjelang
penerapan kurikulum baru. Padahal guru yang kita miliki sampai 2,9 juta orang., kami
menilai bahwa upaya pemerintah terebut kurang optimal. Kurikulum bagus tetapi
penyampaiannya buruk sama saja tidak ada artinya. Scientific approach (pendekatan
ilmiah) yang dicanangkan Mendikbud kurang pas dengan kondisi Indonesia.
kurikulum yang kemarin dijalankan saja masih banyak guru yang kurang memahami.
Apalagi pelajaran bahasa daerah ditiadakan, generasi berikutnya akan kesulitan untuk
menuntut ilmu tentang pelajaran daerah yang ada di Indonesia., terkait dengan
pelestarian budaya dan pembentukan karakter anak, sikap sopan santun semuanya
terdapat di dalam bahasa daerah.
4. PERSIAPAN GURU UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013
- Buku babon atau buku induk untuk pegangan siswa dan guru dalam menerapkan
kurikulum 2013
- Mengikuti pekatihan master teacher.
- Harus memahami lima pola pembelajaran seperti observasi ,bertanya, menalar, mencoba,
dan membentuk jejaring sehingga pengajarannya nanti tidak terpaku pada guru dan
siswa bisa belajar aktif dan mandiri
- Untuk guru SD perlu memahami konsep belajar tematik. Khususnya pelajaran Bahasa
Indonesia yang diintegrasikan dengan IPA.
- Memahami dan merubah mind set serta experience dari guru agar pelajaran tidak terpaku
pada buku teks
- Mempunyai keterampilan networking, problem solving, komunikatif, collaborative, creatif dan
inovatif yang berbasis IT.
5. BAGAIMANA PENDAPATMU MENGENAI PERUBAHAN KURIKULUM 2013?
Menurut kami mengenai perubahan kurikulum 2013 itu lebih baik disbanding KTSP ,
tetapi apabila tidak didukung oleh persiapan yang matang maka kurikulum yang bagus itu
tidak ada artinya sama sekali. Misalnya persiapan guru yang tidak matang karena hanya
dilatih untuk menjadi master teaching selama enam bulan . guru yang dilatih tersebut
hanya berjumlah sebanyak 350 ribu, sedangkan jumlah keseluruhan guru di Indonesia
adalah 2,9 juta. Perincian lebih lanjut akan dibahas sebagai berikut :
- Menolak perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 menjadi
Kurikulum 2013 karena dinilai terkesan terburu-buru dan mengorbankan anak didik serta
guru di Indonesia
- Struktur Kurikulum khusus pada SD, SMP, SMA. Ada beberapa hal yang perlu
dicermati:
a. Perubahan kurikulum ke arah yang lebih menekankan pendekatan siswa aktif tidak akan
berhasil selama perubahan system tidak berlaku menyeluruh. Sebagai contoh paradigma
penilaian yang diusung, yakni:
1) Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).
2) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal). Hal tersebut tidak akan berjalan efektif selama pemerintah menjadikan
NILAI UJIAN NASIONAL SEBAGAI SYARAT KELULUSAN. Dalam kenyataan
di lapangan sekalipun dinyatakan NILAI UN HANYA DIJADIKAN SALAH SATU
SYARAT KELULUSAN dalam pelaksanaannya tetap menjadi SYARAT MUTLAK
KELULUSAN. Fenomena ini terlihat dari: Orientasi kegiatan pembelajaran kelas IX
pada sebagian besar sekolah lebih mengarah kepada Bimbingan Tes, kegiatan TRY
OUT dan sejenisnya yang banyak mengambaikan pengembangan aspek afektif dan
psikomotor.
b. Perlu dipertimbangkan ulang penetapan jumlah jam pembelajaran pada jenjang SMP
yaitu Bahasa Indonesia menjadi 6 jam pembelajaran dan IPS 4 jam pembelajaran.
Mengapa tidak distribusikan saja ke mata pelajaran IPS, sehingga baik Bahasa Indonesia
maupun IPS masing-masing 5 Jam Pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan mengingat
tingkat keluasaan materi IPS dan kebutuhan menerapakan pembelajaran aktif dalam
pembelajaran IPS relative sama. Kemudian SD, IPA dan IPS diintegrasikan pada Bahasa
Indonesia dan PPKN. Hal ini tidak efisien apabila guru kurang memahami perubahan
kurikulum dan konsep pembelajaran tematik. Untuk SMA, Adanya mata pelajaran wajib
dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal ini perlu perhatian khusus karena UN
harus dibuat beragam sesuai mata pilihan yang dipilih oleh siswa-siswi SMA.