117 - Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Transcript of 117 - Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
117
L
A
M
P
I
R
A
N
118
Lampiran 1. Hasil Cek Plagiarisme
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
Lampiran 2. Jadwal Pelaksanaan Studi Kasus
130
Lampiran 3. Surat Ijin PPPM
131
Lampiran 4. Surat Balasan BAPPEDA
132
Lampiran 5. Pernyataan Responden
133
Lampiran 6. Surat Balasan Klinik Bina Sehat
134
Lampiran 7. Surat Ijin PPPM
135
Lampiran 8. Surat Balasan Dari BAPPEDA
136
Lampiran 9. Surat Balasan dari RSUD Panembahan Senopati Bantul
137
Lampiran 10. Lembar Bukti Kunjungan Pasien
138
Lampiran 11. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
A. Panduan Wawancara ANC Ke-1
1. Identitas Ibu
a. Nama
b. Umur
c. Agama
d. Suku/bangsa
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Alamat
2. Keluhan ibu
3. Menggali riwayat perkawinan
a. Status pernikahan
b. Usia kawin
c. Lama perkawinan
4. Menggali riwayat menstruasi
a. Menarche
b. Siklus menstruasi
c. Lama menstruasi
d. Banyaknya
e. Dismenorea
f. Keputihan
g. HPHT
h. HPL
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. Riwayat ANC
b. Pergerakan janin
c. Pola nutrisi
d. Pola eliminasi
e. Pola aktivitas
f. Pola hygyne
g. Imunisasi
6. Riwayat obstetric
7. Riwayat kontrasepsi
8. Riwayat kesehatan
9. Keadaan psikososial
139
B. Panduan Wawancara ANC Ke-2
1. Evaluasi keluhan ibu yang lalu dan sekarang
2. Menanyakan gerakan janin
3. Menanyakan konsumsi obat ibu
C. Panduan Wawancara ANC Ke-3
1. Menanyakan keluhan ibu
2. Gerakan janin
3. Menanyakan kegiatan harian ibu
4. Mengevaluasi konsumsi obat ibu
D. Panduan Wawancara ANC Ke-4
1. Mengevaluasi keluhan ibu yang lalu dan sekarang
2. Menanyakan apakah ibu sudah kunjungan ke bidan
3. Menanyakan apakah ada pemeriksaan penunjang
4. Mengevaluasi gerakan janin
E. Panduan Wawancara Kf 1
1. Menggali keluhan ibu
2. Menggali pengeluaran ASI
3. Menggali pola eliminasi
4. Pola nutrisi
F. Panduan Wawancara Kf 2
1. Menggali keluhan ibu
2. Aktivitas ibu
3. Eliminasi ibu
4. Menggali pengeluaran lochea
5. Menanyakan apakah ibu sudah pernah cek hb
6. Menggali pola nutrisi ibu
7. Istirahat ibu
G. Panduan Wawancara Kf 3
1. Menggali keluhan ibu
2. Mengevaluasi konsumsi tablet Fe dan telur bebek rebus
140
H. Panduan Wawancara Kn 1
1. Keluhan
2. Keadaan bayi (bayi lahir jam berapa, nilai APGAR, pemberian salep mata
dan Vit.K)
3. Menanyakan pemberian ASI
I. Panduan Wawancara Kn 2
1. Melihat riwayat persalinan
2. Melihat riwayat rujukan
3. Melihat keadaan bayi
J. Panduan Wawancara Kn 3
1. Menanyakan keluhan
2. Mengevaluasi pemberian ASI
3. Mengevaluasi pola eliminasi
141
Lampiran 12. Kuisioner Tablet Fe
Nama :
Umur :
Alamat :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dengan memberikan
tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan.
1. Apakah ibu minum tablet Fe dengan teratur tanpa diingatkan oleh keluarga ?
Ya
Tidak
2. Apakah ibu minum tablet Fe sesuai dengan dosis yang telah diberikan ?
Ya
Tidak
3. Apakah ibu menghentikan konsumsi tablet Fe sebelum waktunya ?
Ya
Tidak
4. Apakah ibu yakin dengan manfaat meminum tablet Fe ?
Ya
Tidak
5. Apakah ibu meminum tablet Fe bersama dengan teh, kopi, susu ?
Ya
Tidak
6. Apakah ibu meminum tablet Fe setiap hari ?
Ya
Tidak
7. Apakah ibu mengetahui efek samping setelah minum tablet Fe ?
Ya
142
Tidak
8. Apakah ibu mengetahui apa dampak jika kekurangan zat besi (Fe) ?
Ya
Tidak
9. Apakah ibu merasa mual setiap minum tablet Fe ?
Ya
Tidak
10. Apakah keluarga selalu mengingatkan untuk meminum tablet Fe ?
Ya
Tidak
143
Lampiran 13. Lembar Bimbingan
144
145
146
146
Lampiran 14. Dokumentasi Pendampingan Asuhan
1. Kunjungan ulang ANC ke-2 27 Januari 2019
2. Kunjunganulang ANC ke-3 7 Februari 2019
147
147
3. Kunjungan ulang ANC ke-4 29 Maret 2019
4. Kunjungan KN 1 27 April 2019
5. Kunjungan ulang KF 2 dan KN 3 17 Mei 2019
148
148
6. Kunjungan ulang KF 3 dan Imunisasi By.Ny.A
7. Asuhan komplementer Senam Hamil
149
149
8. Pengecekan Hb
150
150
Lampiran 15. Wawancara Persalinan
Tanggal/Waktu pengkajian : 23 Juni 2019/Pukul 19.30 WIB
Tempat pengkajian : Rumah Ny.A, Kasihan rt 01
Pengkajian oleh : Trias Sekar Putri
(Wawancara penulis dengan Ny.A)
Penulis : Apa alasan ibu dilakukan induksi waktu persalinan? Yang didapatkan
dari hasil USG.
Ny.A : Hasil USG karena plasenta mengapur. (Tanggal 25 April 2019)
Penulis : Lalu selain itu apakah ada alasan lain ?
Ny.A : Karena sudah lebih dari HPL, di 40 minggu 5 hari usia kandungan.
Penulis : Lalu kapan ibu mulai dilakukan proses induksi? Bisa dijelaskan dari
proses perujukan dan sampai kerumah sakit dan jam berapa mulai
dilakukan induksi?
Ny.A : Kalau dilakukan rujukan itu pagi hari jam 07.00 sudah berangkat
kerumah sakit, hari jumat tanggal 26 April 2019, sampai rumah sakit
sekitar jam 08.00, habis itu di induksi sekitar jam 10.00 melalui infuse.
Mulai awal kontraksi mulai sendiri jam 11.00 siang tapi biasa. (Tanggal
26 April 2019)
Penulis : Lalu ketika proses persalinan kapan ibu mulai dilakukan pemeriksaan
dalam (VT) ?
Ny.A : Pemeriksaan dalam dalam arti pembukaan ?
Penulis : Iya, jam berapa dilakukan pemeriksaan?
Ny.A : dilakukan pertama kali pembukaan itu siang hari, siang hari..
Penulis : Sekitar jam berapa ?... sekitar jam berapa pak apakah bapak masih ingat?
Ny.A : Siang hari sekitar jam 1
Penulis : Jam 1 mulai dilakukan pemeriksaan dalam, pembukaanya berapa bu?
Ny.A : Belum ada pembukaan sama sekali.
Penulis : Bagaimana keadaan janin ibu selama proses persalinan, dari proses
induksi dilakukan pemeriksaan DJJ ? apakah hasil nya normal?
Ny.A : iya, hasilnya normal memang janin baik.
151
151
Penulis : Lalu jam berapa lagi bu dilakukan pemeriksaan dalam dan
hasilnya jam berapa saja akhirnya sampai pembukaan lengkap.?
Ny.A : Pembukaan satu itu sore hari…
Penulis : Sekitar jam berapa nggih pak, bapak masih inget pak ?
Ny.A : Sore… jam 5, sebelum magrib.
Penulis : Terus dilakukan lagi jam berapa nggih bu?
Ny.A : Jam 7 malam itu baru pembukaan 3. Di cek lagi jam 10 malam katanya
pembukaan 6. Terus sampai proses melahirkan itu pukul 2 malam.
Penulis : Pembukaan lengkap?
Ny.A : Kalau pembukaan lengkap kayaknya gak dikasih tahu.
Penulis : dari pecah ketuban apakah ada satu jam ?
Ny.A : Tidak ada, itu langsung. Saya tidak merasakan pecah ketuban soalnya.
Penulis : Sekitar jam 12an yaa
Ny.A : Ya, jam 12an..
Penulis : Lalu bayi lahir jam 01.49 ? (Tanggal 27 April 2019)
Ny.A : Iya
Penulis : Waktu itu ibu tidak merasakan pecah ketuban ?
Ny.A : Tidak, tau-tau kepalanya udah nongol.
Penulis : Terus kapan ibu mulai mengejan?
Ny.A : Sekitar 30 menit sebelumnya..
Penulis : Sekitar 30 menit sebelum bayi lahir?
Ny.A : Iya, mengejan sampai 3 kali.
Penulis : Apakah waktu itu dilakukan episitomi bu atau penambahan jalan
lahir/sobekan jalan lahir?
Ny.A : Tidak,
Penulis : tidak dilakukan penambahan nggih.
Ny.A : Tidak..
Penulis : Terus setelah bayi lahir apakah ibu diberikan suntikan oksitosin atau
suntikan yang diberikan di paha?
Ny.A : Iya..
Penulis : Lalu setelah suntikan yang pertama itukan plasenta belum lahir ya, terus
152
152
diberikan suntikan lagi tidak ?
Ny.A : Diberi suntikan, induksinya ditambah dosisnya.
Penulis : Tapi kalau yang dipaha ditambah lagi tidak?
Ny.A : Tidak, cuman satu kali.
Penulis : Terus setelah penambahan dosis induksi itu apa tindakan dokter atau
bidan dirumah sakit untuk menangani plasentanya njenengan? Apakah
dengan menunggu agar plasentanya lahir sendiri atau dilakukan proses
manual plasenta atau di rogoh plaentanya?
Ny.A : Pertama prosesnya ditunggu sampai dia keluar sendiri (plasenta) dari
jam 2 sampai subuh. Dan ternyata tidak bisa keluar sendiri dan
dilakukan secara manual.
Penulis : dilakukan berapa kali percobaan nggih bu ? (Manual plasenta)
Ny.A : 2 kali percobaan oleh bidan.
Penulis : sekitar jam berapa itu nggih bu?
Ny.A : subuh sampai pagi, jam 6.
Penulis : Jam 6 untuk percobaan 2 kali?
Ny.A : Iya percobaan 2 kali.
Penulis : Setelah dilakukan 2 kali percobaan oleh bidan gagal itu keterangan dari
bidannya apa nggih bu ?
Ny.A : Karena terlalu nempel banget sama dinding rahim,tapi sebagian sudah
ada yang terlepas
Penulis : Terus akhirnya dilakukan oleh dokter jam berapa?
Ny.A : dilakukan oleh dokter jam 10.
Penulis : Jam 10 akhirnya plasenta lahir?
Ny.A : ee, 2 kali. Dokter 2 kali baru bisa keluar (2kali percobaan manual
plasenta)
Penulis : Terus setelah plasentanya lahir itu keadaan plasentanya gimana nggih bu
Ny.A : sudah hancur, sebagian sudah keambil sebagian masih tertinggal.
Penulis : Lalu penatalaksanaan untuk plasenta yang masih tertinggal itu gimana
bu? Di rogoh lagi?
Ny.A : Ya itu yang masih tertempel itu dirogoh oleh dokter yang terakhir itu.
153
153
Penulis : Berarti yang pertama berhasil? Tapi masih ada sisa?
Ny.A : Yang pertama berhasil tapikan masih sisa dan dibersihkan lagi.
Penulis : Lalu setelah plasentanya lahir apakah njenengan di berikan terapi obat
yang diberikan kedalam anus?
Ny.A : Tidak sama sekali.
Penulis : Kalau yang disuntik? Di suntikkan obat setelah plasenta lahir?
Ny.A : Iya, disuntik ..
Penulis : Disuntik dibagian paha? Satu kali suntikan?
Ny.A : Iya dipaha, satu kali. Kata dokter biar tidak perdarahan.
Penulis : Terus untuk infuse induksi dari pertama kali induksi sampai proses
persalinan habis berapa plabot ? atau berapa kali diganti.
Ny.A : 3 Kali.
Penulis : apakah setiap diganti infuse selalu habis cairannya?
Ny.A : Iya…
Penulis : Terus setelah plasentanya lahir apakah darah yang keluar banyak?
Ny.A : Iya, banyak sekali.
Penulis : Apakah bapak melihat seberapa banyak darah yang kelaur?
Suami Ny.A : Tidak, disuruh keluar sama dokternya.
Penulis : Terus apakah ada robekan jalan lahir bu?
Ny.A : dibagian dalam
Penulis : dijahit berapa nggih waktu itu?
Ny.A : Dua (2 penjahitan)
Penulis: Lalu setelah plasenta lahir njenengan diberikan obat apa saja untuk di
minum?
Ny.A : Ada 3 macem.
Penulis : 3 macam, yang seperti apa? Bentuknya, ada yang warna merah?
Ny.A : Merah satu.
Penulis : Apakah yang merah seperti kapsul? Atau seperti minyak ikan ?
Ny.A : Minyak ikan satu, yang kuning itu, bening. Itu minyak ikan to?
Penulis : Itu diberikan satu?
154
154
Ny.A : Iya satu, trus yang putih bulat besar, antibiotik satu. Trus satunya lagi
merah tambah darah.
Penulis : Jadi totalnya 3 macam?
Ny.A : Iya.
Penulis : Itu katanya minyak ikan atau vitamin A ? (Memastikan obat yang
dimaksud Ny.A minyak ikan)
Ny.A : Katanya Cuma bilang vitamin, bentuknya kapsul tapi dia kaya minyak
ikan gitu kuning bening.
Penulis : Lalu apakah setelah itu dokter/bidan nya bilang diberikan terapi obat
untuk merangsang kontraksi atau mengurangi perdarahan? Yang diminum
atau disuntik?
Ny.A : Dikasih ke infus
Penulis : Dikasih ke infuse semua berarti ya?
Ny.A : Biar perutnya sakit seperti kontraksi , disuntikkan ke infuse lewat selang
infuse satu kali.
Penulis : Itu setelah di suntik di paha?
Ny.A : Iya.
Penulis : Terus setelah itu apakah ada suntikan lagi yang sejenisnya?
Ny.A : Tidak.
Penulis : Setelah itu , untuk obat yang diberikan apakah hanya untuk di minum
saat itu atau untuk berkelanjutan?
Ny.A : Diminum saat itu satu kali, terus dikasih lagi siang hari dan sore hari.
Penulis : Jam 10 kan plasenta lahir, terus njenengan mulai minum jam berapa
nggih bu ?
Ny.A : Siang, setelah diberi makan siang, sekitar jam 11 sama sore hari.
Minum disana 3 kali trus malem.
Penulis : Apakah jenis obatnya sama?
Ny.A : Iya sama…
Penulis : Lalu apakah sebelum dan setelah persalinan njenengan dilakukan
pemeriksaan laboratorium bu ? apakah di ambil darahnya atau urinnya
untuk di cek laborat?
155
155
Ny.A : Tidak
Penulis : Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium?
Ny.A : Tidak..
Penulis : Setelah plasenta lahir, apa yang ibu rasakan waktu itu? Apakah pusing?
Ny.A : Pusing, sama mual muntah-muntah.
Penulis : Berapa kali muntahnya waktu itu bu ? apakah banyak?
Ny.A : Setiap kali makan muntah, setiap kali pusing muntah.
Penulis : Setelah plasenta lahir dan sudah dibersihkan apakah ibu langsung
memakai pembalut atau memakai perlak sama seperti yang digunakan
saat persalinan (underpad) ?
Ny.A : Langsung pakai pembalut, perlak cuma satu kali pas proses persalinan
sama perdarahan.
Penulis : Maksudnya perdarahan adalah ketika dilakukan manual plasenta?
Ny.A : Iya…
Penulis : Setelah plasenta lahir langsung memakai pembalut, selama di ruang
bersalin ganti pembalut berapa kali?
Ny.A : Iya langsung memakai pembalut besar, diruang bersalin ganti pembalut
besar 2 kali dan penuh semua karna masih ada perdarahan.
Penulis : Dalam waktu berapa jam bu ganti pembalut 2 kali itu?
Ny.A : siang setelah dzuhur dan sore sekitar jam 4. Setelah itu memakai
pembalut biasa yang digunakan saat menstruasi.
Penulis : Lalu sampai kapan njenengan berada diruangan bersalin? Pindah jam
berapa?
Ny.A : Pindah ruangan itu malam,
Penulis : Berarti waktu minum obat terakhir malam njenengan masih diruang
bersalin?
Ny.A : Obat kedua, sore.. tapi pindahnya sekitar jam 8 malam.
Penulis : Terus waktu pindah ruangan apakah ibu masih pakai infus?
Ny.A : Masih,
Penulis : apa infusnya masih ada obat perangsang kontraksi ?
Ny.A : Cuma tinggal sisa itu…
156
156
Penulis : Jam berapa ibu dilakukan pelepasan infus?
Ny.A : Dilepas infuse itu udah hari minggu (tanggal 28 April 2019) siang..
Penulis : Terus waktu pindah itukan masih ada sisa obat di infus, setelah kantong
infus itu habis dan diganti dengan yang baru apakah diberikan obat lagi di
dalam infusnya?
Ny.A : Sudah nggak dkasih obat,
Penulis : Berarti cuma infuse saja?
Ny.A : Iya…
Penulis : Habis berapa plabot/kantong infus dari awal sampai dilepas habis berapa
infuse?
Ny.A : Infusnya? Tiga kali.
Penulis : Berarti 3 kali ganti plabot dari awal induksi sampai dilepas infuse?
Ny.A : Iya, dari pertama sampai terakhir.
Penulis : Lalu infuse yang di ganti tanpa diberikan obat berapa kali bu ?
Ny.A : Satu kali.
Penulis : Setelah ibu keluar dari rumah sakit apakah njenengan dibawakan obat
untuk pulang?
Ny.A : Iya sama seperti yang saya minum dirumah sakit (Antibiotik, Tablet
tambah darah, kapsul kuning seperti minyak ikan), obatnya dibawakan
untuk dikonsumsi selama 7 hari.
(Wawancara penulis dengan suami Ny.A)
Penulis : Apakah bapak waktu itu mengetahui alasan ibu dirujuk untuk dilakukan
induksi persalinan ?
Suami : Lebih dari tanggal HPL dan plasentanya mengapur.
Penulis : Apakah itu saja pak yang bapak tahu?
Suami : iya,
Penulis : Lalu ibu mulai dilakukan proses induksi jam berapa nggih pak?
Suami : jam 10.00
Penulis : Setelah ibu di induksi apakah ibu mulai merasa kenceng-kenceng?
Suami : Iya,
157
157
Penulis : Lalu apakah bapak tahu kapan saja ibu dilakukan pemeriksaan dalam
untuk mengetahui pembukaan?
Suami : Jam 1 siang belum ada pembukaan sisanya lupa.
Penulis : Menurut keterangan ibu bahwa ibu dilakukan pemeriksaan dalam
sebanyak 5 kali, apakah benar pak ibu pernah di periksan dalam sebanyak
5 kali?
Suami : iya benar
Penulis : Trus pas bayi lahir jam berapa nggih pak?
Suami : bayi lahir iut jam 01.49 dini hari.
Penulis : Lalu apakah plasenta nya langsung lahir pak?
Suami : tidak, itu plasentanya masih tertinggal di dalam rahim
Penulis : sampai berapa lama pak plasentanya tertinggal di dalam rahim?
Suami : Lupa e mbak,
Penulis : Apakah selama plasentanya sebelum lahir apakah ibu diberikan terapi
berupa suntikan atau obat2 yang diminum?
Suami : Iya diberikan,
Penulis : Diberikannya obat suntikan atau di minum pak?
Suami : Suntikan lewat infus,
Penulis : Apakah bapak tahu jenis obat apa yang diberikan melalui infuse tersebut?
Suami : Tidak mengerti mbak,
Penulis : Lalu plasentanya lahir dengan cara seperti apa pak?
Suami : Dengan manual
Penulis : Yang melakukan tindakan itu siapa pak?
Suami : Pertama kali suster, susternya melakukan 2 kali.
Penulis : Apakah setelah itu plasentanya lahir pak?
Suami : Tidak,
Penulis : Lalu keterangan dari rumah sakitnya bagaimana pak?
Suami : Suruh nunggu dokternya,
Penulis : Lalu kapan akhirnya dokter datang?
Suami : Itu siang e, jam setengah 10.
Penulis : apakah saat proses dokter melakukan tindakan bapak didalam?
158
158
Suami : tidak, hanya ibu saja
Penulis : berarti waktu plasenta lahir bapak tidak didalam?
Suami : Tidak,
Penulis : Lalu setelah plasenta lahir apakah bapak tau jenis obat apa saja yang
diberikan kepada ibu untuk di minum?
Suami : tidak, tidak tahu.
Penulis : Lalu waktu ibu ganti pembalut apakah bapak mendampingi/melihat?
Suami : tidak, tidak melihat
Penulis : Lalu menurut keterangan pihak rumah sakit keadaan ibu saat itu
bagaimana pak? Untuk tekanan darah dan lain2?
Suami : Tekanan darah itu turun jadi 90/50 mmHg,
Penulis : apakah ibu lemas pak?
Suami : Iya lemas,
Penulis : Lalu pindah ruangan jam berapa nggih pak?
Suami : Jam 7 malam
Penulis : Lalu untuk adek akhirnya dirujuk nggih pak?
Suami : Iya dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati
Penulis : Selama ibu dirumah sakit apakah ibu di ambil darahnya untuk cek laborat
pak?
Suami : tidak, tidak diambil darahnya.
(Wawancara Neonatus antara penulis dengan Ny.A)
Penulis : Trus untuk adek kemarin lahir apakah langsung menangis?
Ny.A : Langsung menangis
Penulis : Trus adek kan sempat rawat gabung ya sama ibu, lalu sampai akhirnya
adek di pindahkan ruangan jam berapa nggih bu ?
Ny.A : Setelah plasentanya sudah diambil, siang sebelum dzuhur sekitar jam
11an. (Tanggal 28 April 2019)
Penulis : Alasan adek di pindahkan ruangan kenapa waktu itu bu?
Ny.A : Karena keadaan nafasnya belum stabil.
Penulis : Trus waktu di ruang bayi tindakan yang diberikan kepada adek apa nggih
159
159
160
160
Lampiran 16. Riwayat ANC
Frekuensi Tanggal Keluhan Penanganan
Trimester
I
3 kali
14/09/2018 Nyeri perut
bawah (UK
8+5
mg)
1. Pemberian terapi Vit. B6
dan asam folat 10 tablet
25/09/2018 Perut
kadang
panas (UK
10+2
mg)
1. Pemberian terapi Vit. B6
dan asam folat 10 tablet
2. Menganjurkan ibu untuk
memperbanyak istirahat dan
mengurangi kegiatan yang
berat
3. Menganjurkan ibu untuk
ANC terpadu di Puskesmas
10/10/2018 Nyeri perut
(UK12+2
mg )
1. Pemberian terapi Vit. B6
dan asam folat
2. Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup
3. menganjurkan ibu untuk
makan sedikit-sedikit tapi
sering
Trimester
II
3 kali
15/11/2018 Pusing (UK
17+4
mg)
-
22/11/2018 Pusing
(UK18+4
mg)
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 20 tablet
2. Menganjurkan ibu untuk
istirahat cukup.
3. Menganjurkan ibu untuk
mengurangi konsumsi teh
bersamaan dengan makan.
25/12/2018 Kadang
kalau
malam
sesak
(pengap)
(UK23+2
mg)
1.Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2.Konseling
ketidaknyamanan TM II
3.Konseling cara mengatasi
keluhan ibu
Konseling tanda bahaya TM
II
Trimester
III
7 kali
28/01/2019 Tidak ada
keluhan
(UK28+1
mg)
1. 1.Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2. Menganjurkan ibu untuk
senam hamil
3. pemberian suntik TT 5
7/2/2018 Pinggang 1. Pemberian terapi Tablet
161
161
kirinya
linu, jari-
jari kaki
kanan
bengkak
(UK29+4
mg)
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2. Konseling nutrisi
3. Konseling cara mengatasi
keluhan
4. Mengingatkan ibu untuk
selalumengonsumsi obatnya,
dan mengingatkan suami
untuk selalu memberi
dukungan
5. menganjurkan ibu untuk
mengikuti senam hamil
6. mengingatkan ibu untuk
kunjungan ulang
23/2/2018 Nyeri
bagian
pantat,
pegel-pegel
(UK31+6
mg)
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2. Menganjurkan ibu untuk
senam hamil
9/3/2019 Tidak ada
keluhan
(UK33+6
mg )
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, kalsium. 10 Tablet
2. Menganjurkan ibu untuk
kunjungan ulang apabila
obat habis
27/03/2019 Kaki
bengkak
(UK36+3
mg)
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2. Pemeriksaan penunjang
HBSAG, protein urin, Hb.
04/04/2019
Tidak ada
keluhan
(UK37+4
mg )
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
16/04/2019 Kaki
bengkak
(UK39+2
mg)
1. Pemberian terapi Tablet
Fe, Vit.C, kalsium. 10 tablet
2. Pemeriksaan penunjang
protein urin (±).
26/04/2019 Nyeri perut
bagian
bawah
(UK41 mg)
1. Melakukan rujukan
induksi persalinan di Rumah
Sakit Griya Mahardika
2. Memotivasi ibu
162
162
Lampiran 17. Riwayat Pemeriksaan Penunjang
a. Tanggal 15 November 2018, UK 17+4
minggu ibu melakukan pemeriksaan
USG, dari hasil USG janin hidup, tunggal, presentasi kepala, punggung
berada dikanan, DJJ (+).
b. Tanggal 22 November 2018, UK 18+4
minggu ibu melakukan pemeriksaan
ANC terpadu di Puskesmas Kasihan 1, dari hasil pemeriksaan gigi ibu tidak
ada yang berlubang, tidak ada karang gigi, tidak ada sariawan dan gusi tidak
berdarah. Pemeriksaan dokter umum hasil pemeriksaan ibu dalam keadaan
sehat, ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun seperti diabetes, asma,
hipertensi serta tidak memiliki penyakit menahun seperti jantung. Konsultasi
gizi dengan diberikan konseling gizi ibu hamil agar ibu memperbanyak
konsumsi sayur-sayuran, buah serta menganjurkan ibu untuk mengurangi
konsumsi teh bersamaan dengan makan. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb
11,1gr%, HIV nonreaktif, reduksi negativ, protein urin negativ, syphilis
negativ, GDS 76 mg/dl.
c. Tanggal 7 Februari 2019, UK 29+4
minggu ibu melakukan pemeriksaan
USG, dari hasil pemeriksaan janin hidup, tunggal, presentasi kepala,
punggung berada dikanan, placenta berada di fundus, air ketuban cukup,
taksiran berat janin 1200 gram, jenis kelamin perempuan. DJJ (+).
d. Tanggal 9 Maret 2019, UK 33+6
minggu, ibu dilakukan pemeriksaan
penunjang di Bidan dengan hasil HBSAG negativ, protein urin negative, Hb
13,2 gr%.
e. Tanggal 4 April 2019, UK 37+4
minggu, ibu melakukan pemeriksaan USG
dengan hasil, janin tunggal, hidup, presentasi kepala, punggung berada di
kanan, placenta berada di fundus, air ketuban cukup, taksiran berat janin
2800 gram, Djj (+).
f. Tanggal 16 April 2019, UK 39+2
minggu, ibu dilakukan pemriksaan cek
protein urin dengan hasil protein urin negativ.
g. Tanggal 25 April 2019, UK 41 minggu, ibu melakukan pemriksaan USG
dengan hasil janin tunggal hidup, presentasi kepala, pungung berada di
163
163
kanan, taksiran berat janin 3200 gram, placenta berada di fundus air ketuban
cukup, plasenta sudah pengapuran. Ny. A diberikan rujukan ke RS untuk di
lakukan induksi persalinan.