115195301-Semen1

33
Semen Kedokteran Gigi 1 of 33 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai perawatan gigi memerlukan perekatan restorasi dan berbagai perawatan ke gigi dengan bantuan bahan perekat. Di sinilah peran semen dalam perawatan gigi. Semen adalah bahan perekat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menutup sebuah celah atau untuk menggabungkan dua komponen menjadi satu. Semen ini bisa digunakan sebagai semen basis, pelapik, dan bahan tambalan. Jenis semen yang digunakan dalam kedokteran gigi ada bermacam- macam. Jenis semen ini mempunyai komposisi yang berbeda sehingga dalam sifat mekanisnya dan fisik setiap jenis semen ini berbeda. Oleh karenanya dalam pemakaian semen operator harus mengetahui karateristik dari masing-masing semen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi ke pasien. Jenis-jenis semen ada banyak, antara lain Semen seng fosfat, semen seng silikofosfat, semen seng polikarboksilat, semen ionomer kaca, semen oksida seng eugenol, semen berbasis resin, cermet,Semen kalsium hidroksida. Kegunaan dari semen secara umum adalah untuk bahan perekat restorasi ortodontik, restorasi sementara, restorasi gigi anterior, bahan tambal, pulp capping, basis, pelapik kavitas, restorasi saluran akar. Penggunaan utama lianm dari semen gigi termasuk merekatkan gigi tiruan dan peralatan ortodontik serta merekatkan post dan pasak untuk retensi restorasi. Beberapa semen gigi dipasok dalam dalam dua komponen: bubuk dan cairan. Pada umumnya semen diklasifikasikan menurut rumus kimianya. Cairan semen biasanya adalah larutan asam, dan bubuknya adalah formula dasar yang terdiri dari kaca atau oksida logam. Secara lebih lengkap tentang semen, baik dari jenis-jenisnya, komposisinya, sifat mekanis dan fisik, manipulasi serta aplikasinya dalam kedokteran gigi akan dibahas dalam bab selanjutnya.

description

semen

Transcript of 115195301-Semen1

Page 1: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 1 of 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbagai perawatan gigi memerlukan perekatan restorasi dan berbagai

perawatan ke gigi dengan bantuan bahan perekat. Di sinilah peran semen dalam

perawatan gigi. Semen adalah bahan perekat yang dibentuk sedemikian rupa

sehingga dapat menutup sebuah celah atau untuk menggabungkan dua komponen

menjadi satu. Semen ini bisa digunakan sebagai semen basis, pelapik, dan bahan

tambalan.

Jenis semen yang digunakan dalam kedokteran gigi ada bermacam-

macam. Jenis semen ini mempunyai komposisi yang berbeda sehingga dalam

sifat mekanisnya dan fisik setiap jenis semen ini berbeda. Oleh karenanya dalam

pemakaian semen operator harus mengetahui karateristik dari masing-masing

semen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi ke pasien.

Jenis-jenis semen ada banyak, antara lain Semen seng fosfat, semen seng

silikofosfat, semen seng polikarboksilat, semen ionomer kaca, semen oksida seng

eugenol, semen berbasis resin, cermet,Semen kalsium hidroksida.

Kegunaan dari semen secara umum adalah untuk bahan perekat restorasi

ortodontik, restorasi sementara, restorasi gigi anterior, bahan tambal, pulp

capping, basis, pelapik kavitas, restorasi saluran akar. Penggunaan utama lianm

dari semen gigi termasuk merekatkan gigi tiruan dan peralatan ortodontik serta

merekatkan post dan pasak untuk retensi restorasi.

Beberapa semen gigi dipasok dalam dalam dua komponen: bubuk dan

cairan. Pada umumnya semen diklasifikasikan menurut rumus kimianya. Cairan

semen biasanya adalah larutan asam, dan bubuknya adalah formula dasar yang

terdiri dari kaca atau oksida logam.

Secara lebih lengkap tentang semen, baik dari jenis-jenisnya,

komposisinya, sifat mekanis dan fisik, manipulasi serta aplikasinya dalam

kedokteran gigi akan dibahas dalam bab selanjutnya.

Page 2: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 2 of 33

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan semen?

2. Apa saja syarat dari semen dalam kedokteran gigi?

3. - Apa saja kalsifikasi dari jenis-jenis semen?

- Apa saja fungsi dari jenis-jenis semen?

- Apa saja komposisi dari masing-masing semen?

- Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis

semen?

- Bagaimana cara dan proses manipulasi dari masing-masing

semen?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari semen

2. Untuk mengetahui syarat dari semen dalam kedokteran gigi.

3. - Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dari semen

- Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari jenis-jenis semen

- Untuk mengetahui dan memahami komposisi dari masing-masing

jenis semen

- Untuk mengetahui sifat dari masing-masing jenis semen.

- Untuk mengetahui proses manipulasi dari masing-masing jenis

semen.

Page 3: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 3 of 33

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Semen merupakan suatu bahan yang bisa dibentuk untuk menutup sebuah

celah atau untuk menyemen dua komponen menjadi satu. (Annusavice, 2003 :

470)

Klasifikasi Semen Kedokteran Gigi

Bahan semen dapat diklasifikasikan atas :

1. Semen dengan reaksi asam

i. Zinc-oxide eugenol

ii. Zinc phosphate

iii. Zinc polycarboxilate

iv. Semen silikat

v. Semen silikofosfat

vi. Semen glass-ionomer

2. Bahan yang berpolimerisasi

i. Cyanoacrilates

ii. Polymer dimethacrylate

iii. Composite polymer-ceramic

3. Bahan lain

i. Calcium hydroxide

ii. Gutta Percha

iii. Varnish (Combe, 1992 : 135)

Komposisi Semen Kedokteran Gigi

Beberapa semen gigi dipasok dalam dua komponen : bubuk dan cairan.

Pada umumnya semen diklasifikasikan menurut rumus kimianya. Kecuali untuk

kalsium hidroksida dan produk-produk resin, sebagian besar semen mengeras

berdasakan reaksi asam-basa. Cairan semen biasanya adalah larutan asam dan

Page 4: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 4 of 33

bubuknya adalah formula dasar yang terdiri atas kaca atau oksida logam.

(Annusavice, 2003 : 444)

Semen dengan Reaksi Asam

Semen gigi tersedia dalam bentuk puder dan cairan. Puder

(powder/bubuk) bersifat amfoter atau basa (penerima proton) dan cairan adalah

asam atau donor proton. Pada pengadonan keduanya terbentuk pasta kental yang

selanjutnya mengeras membentuk masa padat.

Berdasarkan bentuk pudernya semen dapat diklasifikasikan atas :

1. Zinc oxide. Ini dapat bereaksi dengan sejumlah cairan.

2. Ion-leachable glasses, terutama aluminosillicate yang mengandung fluoride.

(Combe, 1992 : 136)

Konstitusi utama semen dengan reaksi asam :

Puder semen Cairan

semen Tipe semen Bahan yang berkaitan

Zinc Oxide Eugenol Zinc oxide

eugenol (ZOE) Semen EBA

Zinc Oxide

Larutan

encer asam

phosphor

Zinc phosphate Semen kuprum dan silver

Zinc Oxide

Larutan

encer asam

poliakrilik

Zinc

polycarboxilate

Asam poliakrilik bisa dalam

bentuk padatan sebagai

komponen dari puder

Aluminosillicate-

glass yang

mengadung fluor

Larutan

encer asam

phosphor

Semen Silika Semen silikofosfat

Aluminosillicate-

glass yang

mengandung fluor

Larutan

encer asam

poliakrilik

Semen Glass

Ionomer

Page 5: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 5 of 33

(Combe, 1992 : 138)

Reaksi pembentukan suatu semen adalah interaksi antara asam dan basa

yang mengasilkan suatu garam berbentuk gel. Persamaan reaksinya secara

sederhana dapat ditulis sebagai berikut :

MO + H2A MA + H2O

(penerima proton) (donor proton) (garam gel)

MO x SiO2 + H2A MA + x SiO2 + H2O

(penerima proton) (donor proton) (garam gel)

(Combe, 1992 : 138)

Persayaratan Bahan Semen Kedokteran Gigi

1. Bersifat non toksik serta non iritasi pulpa dari jaringan lainnya.

2. Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut.

3. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi persayaratan untuk tujuan penggunaan

ahan tersebut, misalnya semen untuk cavity lining haruslah menghadulkan

kekuatan yang cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan

tambal dimasukkan ke dalam kavitet.

Page 6: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 6 of 33

4. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya :

i. Penghambat panas, lapsan semen diberi di bawah satu restorasi besar

yang terbuat dri bahan logam untuk melindungi pulpa terhadap

perubahan suhu.

ii. Olindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat

kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.

iii. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi

pengaruh galvanis.

5. Sifat-sifat optis, untuk penyemenan suatu restorasi yang translusen. Sifat-

sifat optis bahan semen haruslah menyerupai sifat optis jaringan gigi.

6. Suatu semen sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin, tahan

terhadap alloy emas, porselen dan akrilik tetapi tidak terhadap

instrument/alat-alat.

7. Suatu semen haruslah bersifat bakteriostatis bila dimasukkan ke dalam

kavitet yang masih mengandung sisa-sisa karies.

8. Semen harus mempunya pengaruh yang tidak merusak pulpa.

9. Sifat-sifat rheologi juga penting : adonan semen haruslah mempunyai

viskositas rendah sehingga bisa didapatkan lapisan semen yang tipis dan

waktu kerja yang ckup pada suhu mulut untuk memungkinkan pemasangan

bahan restorasi. (Combe, 1992 : 139-140)

Kegunaan Semen Kedokteran Gigi

Semen gigi yang digunakan sebagai bahan tambal mempunyai kekuatan

yang rendah dibandingkan resin komposit dan amalgam, tetapi dapat tetap

digunakan untuk daerah yang mendapat sedikit tekanan. Terlepas dari

kekuatannya yang rendah, semen ini memiliki sidat khusus yang diinginkan

sehinggan digunakan pada hampir 60% restorasi.

Meskipun semen restorasi digunakan untuk restorasi sementara maupun

jangka panjang, juga diperlukan untuk aplikasi lain. Misalnya sebelum

penempatan restorasi, pulpa dapat terganggu atau terluka oleh berbagai sebab,

misalnya karies atau preparasi kavitas. Untuk melindungi pulpa terhadap trauma

lebih lanjut, seringkali ditempatkan alas penahan panas di bawah tambalan logam,

Page 7: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 7 of 33

dan bahan-bahan penutup pulpa serta pelapik kavitas pada permukaan kavitas gigi

yang dekat dengan kamar pulpa. Pelapik kavitas, misalnya vernis kavitas dan

bahan bonding dentin juga dapat melindungi jaringan pulpa terhadap efek dari

komponen-komponen tertentu dari bahan restorasi dan kebocoran mikro.

Beberapa semen yangmenadung fluoride dapat digunakan sebagai penutup fisura,

penutup saluran akar, dan perbaikan gigi yang patah.

Penggunaan utama lain dari semen gigi termasuk merekatkan gigi

(menyemen) tiruan dan perlatan ortodontik serta merekatkan post dan pasak untuk

retensi restorasi. (Annusavice, 2003 : 444)

Page 8: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 8 of 33

BAB III

PEMBAHASAN

1. Semen dalam bidang kedokteran gigi, istilah yang mencakup bahan yang

digunakan bagi perlekatan, pelapisan dan sebagai bahan tambal sementara

(misalnya Zn, fosfat, Zn-oksida dll) atau tambalan permanen (misalnya

silikat, inomer kaca), basis, dan varnish. Komponennya dicampur dalam

proporsi yang tepat sehingga terbentuk massa plastis yang akan mengeras

setelah beberapa waktu.

(Kamus Kedokteran Gigi, FJ. Harty, 61)

Perbedaan Basis dan Pelapik

Basis : menghasilkan bentuk preparasi, melindungi dari

termal dan kimia dan penempatannya diatas pelapik dan diatas pulpa

(tidak berkontak langsung), bisa juga digunakan menjadi liner (hanya

pada Karies Media)

Pelapik : merupakan lapisan tipis yang melindungi pulpa dari

iritasi kimia, pelindung gigi yang telah direparasi, penempatannya

langsung diatas pulpa (biasanya pada Karies profunda)

(Buku Ajar Konservasi Gigi, 153-154)

2. Syarat Semen Kedokteran Gigi

1. Bersifat non toksik serta non iritasi pulpa dari jaringan lainnya.

2. Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam

mulut.

3. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi persayaratan untuk tujuan

penggunaan ahan tersebut, misalnya semen untuk cavity lining haruslah

menghadulkan kekuatan yang cukup dalam waktu cepat untuk

memungkinkan bahan tambal dimasukkan ke dalam kavitet.

4. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya

antara lain :

a. Penghambat panas, lapsan semen diberi di bawah satu restorasi

besar yang terbuat dri bahan logam untuk melindungi pulpa terhadap

perubahan suhu.

Page 9: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 9 of 33

b. Pelindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi

zat kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.

c. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi

pengaruh galvanis.

5. Sifat-sifat optis, untuk penyemenan suatu restorasi yang translusen.

Sifat-sifat optis bahan semen haruslah menyerupai sifat optis jaringan

gigi.

6. Suatu semen sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin,

tahan terhadap alloy emas, porselen dan akrilik tetapi tidak terhadap

instrument/alat-alat.

7. Suatu semen haruslah bersifat bakteriostatis bila dimasukkan ke dalam

kavitet yang masih mengandung sisa-sisa karies.

8. Semen harus mempunya pengaruh yang tidak merusak pulpa.

9. Sifat-sifat rheologi juga penting : adonan semen haruslah mempunyai

viskositas rendah sehingga bisa didapatkan lapisan semen yang tipis

dan waktu kerja yang ckup pada suhu mulut untuk memungkinkan

pemasangan bahan restorasi.

(Combe, 1992 : 139-140)

3. Klasifikasi Semen Kedokteran gigi

A. SEMEN ZINC OXYDE EUGENOL

Fungsi :

1. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen

2. Sebagai basis dan pelapik

3. Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan

pulpotomi

4. Penutup luka bedah periodontal

(Phillips, 445)

Komposisi :

Zinc Oxyde Eugenol (konvensional) terdiri dari bubuk Zinc

Oxyde dan cairannya berupa eugenol. Terkadang ada bahan tambahan

seperti polimer (metil akrilat), alumina, dan cairannya berupa EBA

Page 10: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 10 of 33

dimana penambahannya berfungsi untuk meningkatkkan durabilitas

dan kekuatan, tetapi menyebabkan penurunan daya tensile dan daya

larut. Zinc Asetat dan Asam asetat dalam jumlah hingga 1%,

dipergunakan sebagai akselerator untuk reaksi setting. (Buku Ajar

Konservasi Gigi, 159-160)

Kelebihan :

1. Meminimalkan kebocoran mikro

2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa

3. Daya antibakteri

Kekurangan :

mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan

Manipulasi :

Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah puder ke

dalam cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan

jumlah puder dan liquidnya berkisar 4 : 1 atau 6 : 1 akan

menghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki dan agar

didapat adonan berbentuk dempul. Pencampuran dapat dilakukan pada

glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat.

Page 11: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 11 of 33

Reaksi setting

o Reaksi kimia, membentuk senyawa zinc eugenolate

o Dapat terjadi adsorbsi eugenol oleh zinc oxyde

Waktu settingnya bergantung pada:

1. Puder: yaitu ukuran partikelnya, dimana puder yang lebih halus

mempunyai permukaan terbuka yang lebih luas terhadap eugenol

sehingga akan bereaksi lebih cepat.

2. Perbandingan puder dengan cairan: adonan yang kental

menghasilkan bahan yang lebih cepat setting.

3. Peningkatan suhu juga menyebabkan waktu setting semakin cepat.

(Combe, 142)

B. SEMEN ZINC PHOSPATE

Fungsi :

1. Sebagai bahan tambalan sementara

2. Sebagai Bahan Basis dan Pelapik

3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti

(Phillips, 445)

Komposisi :

Bubuk : Konstitusi utama adalah Zinc Oksida, Magnesium

oksida + 10 %, Oksida lain/garam logam (misal Fluorida) dalam

jumlah kecil

Cairan : Berupa larutan asalmfosfor dalam air (sekitar 30%-40%

air). Juga sering terdapat Zinc atau Alumunium Fosfat yang

terbentuk dari larutnya zinc oksida dan atau Alumunium

hidroksida di dalam cairan.

(Combe, 144-145)

Page 12: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 12 of 33

Kelebihan :

1. Insolator panas yang baik

2. Daya larut relatif rendah di dalam air

3. Compressive strength yang tinggi

(Phillips, 478-479)

Kekurangan :

1. Keasamanan semen cukup tinggi

2. Iritatif terhadap pulpa

(Combe,147)

Manipulasi :

Ringkasnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manipulasi

1. Mungkin tidak perlu menggunakan alat ukur untuk membagi

jumlah bubuk dan cairan, karena kekentalan yang diinginkan

bisa bervariasi menurut kebutuhan klinisnya. Meskipun

demikian, dianjurkan penggunaan jumlah maksimal dari bubuk

(sejauh masih menghasilkan adukan yang bisa dikerjakan)

untuk meminimalkan daya larut dalam dan memaksimalkan

kekuatan.

2. Sebaiknya digunakan alas aduk yang dingin. Alas aduk yang

dingin akan memperpanjang waktu kerja dan pengerasan serta

memungkinkan operator menggunakan bubuk dalam jumlah

yang maksimal sebelum pembentukan matriks berlanjut ke

titik dimana adukan menjadi kaku. Cairan tidak boleh dituang

ke alas aduk sampai pengadukan siap dimulai.

3. Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil

bubuk. Pada mulanya sejumlah kecil bubuk dicampur dengan

Page 13: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 13 of 33

pengadukan yang cepat. Harus digunakan area yang cukup

luas dari alas aduk. Sebuah aturan yang baik untukdiikuti

adalah mengaduk setiap penambahan bubuk selama 15 detik

sebelum dilakukan penambahan berikutnya. Dua menit setelah

awal pengadukan, pH semen zinc phospat berkisar 2

Kemudian pH naik dengan cepat menjadi 5,5 pada jam ke –

24. Jika digunakan adukan yang encer, pH akan lebih rendah

dan tetap rendah untuk jangka waktu lama.

4. Tuangan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakan

getar, sebelum terjadi pembentukan matriks.

5. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Maka

untuk keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan

yang kental. Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan

yang encer sehingga memungkinkan semen mengalir sewaktu

restorasi dipasangkan.

(Phillips, 480-481)

Waktu setting bergantung pada :

a. Powder,

b. Cairan,

c. Cara manipulasi. 4 faktor yang mempercepat reaksi

setting :

- Perbandingan cairan dan powder yang tinggi

- Penambahan powder ke cairan secara cepat

- Terdapat kontaminasi

- Suhu yang lebih tinggi

(Combe, 145-146)

Page 14: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 14 of 33

C. SEMEN ZINC POLYCARBOXYLATE

Fungsi :

1. Sebagai mahkota dan jembatan

2. Digunakan pada inlay dan onlay

3. Sebagai Bahan Perekat pada komposit dan amalgam

4. Basis penahan pnas

5. Restorasi jangkan menengah

(Phillips, 445)

Komposisi :

Semen polycarboxylate adalah sistem bubuk-cairan. Cairannya adalah

larutan air dari asam poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik

dengan asam karboksilat yang tidak jenuh. Bubuknya mengandung

oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium. Oksida-oksida

lainnya lainnya, misalnya bismuth dan alumunium juga dapat

ditambahkan. Bubuk ini juga mengandung sejumlah kecil stannous

fluorida, yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat

manipulasi. Unsur ini ,merupakan bahan penambah yang penting

karena juga meningkatkan kekuatan.

(Phillips, 481-482)

Kelebihan

Tidak mengiritasi pulpa

Merekat baik pada struktur gigi

Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan hirdoksiapatit

sehingga tidak mudah lepas

Insulator panas yang baik

Kekurangan

Page 15: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 15 of 33

Waktu kerja pendek

Disintegrasi tinggi

Tidak melekat baik pada logam mulia

Tidak sekaku semen fosfat

Sifat mekanis. Kekuatan kompresi dari semen polikarboksilat

adalah sekitar 55Mpa, karena itu dalam hal ini, semen ini lebih

rendah daripada semen Zinc Phospate. namun, kekuatan tarik

garis tengahnya sedikit lebih tinggi. Semen polikarboxylate

tidak sekaku semen fosfat. Modulus elastisitasnya kurang dari

setengah dari semen Zinc phospate. selain itu, tidak serapuh

semen seng fosfat. Jadi lebih sulit untuk membuang kelebihan

semen setelah semen mengeras.

Daya larut. Daya larut semen di dalam air memang rendah,

tetapi jika terpajan asam-asam organik dengan pH 4,5 atau

kurang, daya larutnya meningkat sangat besar. Selain itu

penurunan rasio bubuk :cairan akan meningkatkan daya larut

dan kecepatan disintegrasi secara nyata didalam rongga mulut.

(Phillips, 483 dan Combe,151-152)

Manipulasi :

Rasio bubuk : cairan yang dibutuhkan untuk mendapat semen

dengan kekentalan yang memadai akan bervariasi dari satu produk

dengan produk lainnya. Tetapi pada umumnya, rasio nya adalah 1,5

bagian bubuk dengan 1 bagian cairan menurut beratnya.

Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap

cairan, misalnya alas aduk dari kaca.. temperature dingin dapat

memperpanjang waktu kerja tapi yang didinginkan hanya bubuk

semennya.

Cairan tidak boleh dikeluarkan dulu sebelum pengadukan siap,

karena cairan akan cepat kehilangan kandungan airnya di udara

Page 16: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 16 of 33

terbuka. Hilangnya air dari cairan akan sangat meningkatkan

kekentalannya

Bubuk dicampurkan dengan cepat ke dalam cairan. Setelah

pengadukan selama 30 detik semen akan mengental. Semen jangan

diaduk terlalu lama atau dibiarkan lebih lama diatas alat aduk

karena permukaan semen akan menjadi buram dan adukan menjadi

lengket.

Agar terjadi ikatan yang baik antara semen dengan struktur gigi

maka semen harus segera ditempatkan pada gigi sebelum

tampilannya yang mengkilat hilang.

(Phillips,2003:485)

D. SEMEN GLASS IONOMER

Fungsi :

1. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)

2. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner

3. Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor.

4. restorasi gigi susu

(Phillips, 486)

Page 17: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 17 of 33

Komposisi :

Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun

memiliki karakteristik yang sama dengan silikat tetapi perbandingan

alumina-silikat lebih tinggi pada semen silikat.

Kimiawi Persen berat

- Silica

- Alumina

- Calcium Fluorida

- Alumunium Fluorida

- Sodium Fluorida

- Alumunium Phospate

29,0

16,6

34,3

5,3

5,0

9,8

Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam

poliakrilat dalam konsentrasi kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental

cenderung membentuk gel setelah beberapa waktu. Pada sebagian

besar semen, cairan asam poliakrilat dalah dalam bentuk kopolimer

dengan asam itikonik, maleic atau asam trikarbalik. Asam-asam ini

cenderung menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan

dan mengurangi kecenderungan membentuk gel. Asam tartaric juga

terdapat dalam cairan yang memperbaiki karakteristik manipulasi dan

meningkatkan waktu kerja, tetapi memperpendek pengerasan. Terlihat

peningktan yang berkesinambungan secara perlahan pada kekentalan

semen yang tidak mengandung asam tartaric.

Kimiawi Persen berat

Poly (asam akrilik – asam itikonik)

Air

Asam tartarik

47,5

47,5

5,0

(Manappallil JJ. Basic Dental materials, 1998 ; 221)

Page 18: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 18 of 33

Kelebihan :

a. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air

b. Kemampuan berikatan dengan email dan dentin

c. Memiliki angka retensi gigi

d. Biokompabilitas

e. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan

gigi)

f. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.

g. Bersifat adhesi.

h. Tidak iritatif.

i. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk

mencegah karies lebih lanjut.

j. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.

k. Daya larut yang rendah.

l. Bersifat translusent atau tembus cahaya.

m. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan

dentin dan email.

n. Di samping itu, semen glass ionomer juga bersifat biokompabilitas,

yaitu menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan

gigi dan pulpa. Kelebihan lain dari bahan ini yaitu semen glass

ionomer mempunyai sifat anti bakteri, terutama terhadap koloni

streptococcus mutant (mount, 1995).

Kekurangan :

a. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar

b. Tidak tahan terhadap keausan

c. Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin

d. Setelah restorasi butuh proteksi

e. Kekerasan kurang baik

f. Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan

g. Dapat larut dalam asam dan air

Page 19: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 19 of 33

Manipulasi

1. Struktur gigi yang dipreparasi harus dibersihkan dengan pasta

pumis, dibilas, dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami

dehidrasi. Pengeringan yang berlebihan akan membuka ujung-ujung

tubulus dentin dan meningkatkan penetrasi cairan asam.

2. Prosedur pengadukannya yairu bubuk dicampurkan dengan cairan

dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik.

Ratio bubuk : cairan yang dianjurkan bervariasi tergantung mereknya,

tetapi umumnya berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.

3. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan kilapnya.

Setelah mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil

atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi.

(Phillips, 487)

E. SEMEN SILIKAT

Penggunaan semen silikat telah sangat berkurang dengan

munculnya komposit berbasis resin untuk restorasi gigi anterior, dan

kemudian berkembangnya semen ionomer kaca. Tetapi, semen silikat

layak untuk dibahas karena masih mempunyai sifat anti karies dan

mekanisme yang telah dirumuskan dengan baik.

Komposisi

Powder : Bubuk semenya adalah kaca yang terdiri dari silica

(SiO2); alumina (Al2O3); senyawa flourida, seperti NaF, dan

Na3AlF6; dan beberapa garam kalsium, seperti Ca(H2PO4)H2O

dan CaO. Bahan-bahan ini dipanaskan sampai suhu 1400’C

sampai terbentuk kaca. Tujuan senyawa flourida adalah untuk

menrunkan temperature pencampuran dari kaca.

Cairan : Cairannya adalah larutan dari asam fosfor dengan

garam-garam dapur. Ketika bubuk dan cairan dicampur ,

permukaan partikel bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion-

ion Ca2+, Al3+, dan F-. ion-ion logam berpresipitasi sebagai

Page 20: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 20 of 33

fosfat yang membentuk matriks semen dengan sisipan garam-

garam fluoride.

Secara estetis awalnya restorasi silikat mempunyai estetis

sangat baik dan dapat menyamai warna gigi apabila pemilihan bahan

dilakukan dengan tepat. Setelah beberapa lama silikat dapat

mengalami staining terutama bila permukaan telah menjadi kasar oleh

karena aberasi atau erosi.

(Combe, 159)

1. Sifat fisik

a. Kuat dalam menahan kompresi (180MPa)

b. Lemah dalam menahan tekanan tarik (3.5MPa)

c. koefisiens ekspansi termis rendah

d. konduktifitas termis rendah

e. tjd kontraksi

f. sulit dipoles

2. Sifat biologi

a. Ph = <3 saat dimasukkn kedalam rongga mulut, <7

setelah pemakaian satu bulan

b. Mempunyai efek kariostatis, dikarenakan terdapat

kandungan fluoride

c. terjadi reaksi pulpa

3. Erosi dalam saliva

4. Estetis kurang, dikarenakan warnanya yang agak buram

5. Tidak terjadi ikatan antara semen silikat dengan enamel dentin

Manipulasi

Ada beberapa tahapan manipulasi dari jenis semen silikat, diantaranya

adalah :

a. Pencampuran

harus dicampur dengan cepat

dibuat sekental mungkin

Page 21: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 21 of 33

glass slab yg dingin & spatula logam dan plastic, dengan

tujuan dapat memperlambat waktu setting

ratio 1,6g/0,4 ml

puder dimasukkan kecairan dalam waktu 1 menit,diaduk

sampai konseistensinya seperti dempul

b. Reaksi setting

terbentuk gel siliko hidrat

terjadi reaksi asam basa, pengerasan 24 jam

c. Waktu setting

tergantung komposisi bahan, untuk partikel puder, partikel

yang lebih halus maka setting timenya lebih cepat.

waktu pencampuran yang lama, suhu rendah, hilangnya

air dari cairan, dan ratio p/c rendah, maka akan terjadi

setting yang lambat.

Tabel perbedaan Silikat dengan SIK (dirangkum dari buku Philips bab 24 &

25)

Pembanding Silikat SIK

a. Tekanan Kompresi (MPa) 180 150

b. Tekanan Kompresi (Psi) 26000 22000

c. Kekuatan Tensil (MPa) 3,5 6,6

c. Kekuatan Tensil (Psi) 500 960

e. Kekerasan (KHN) 70 48

f. Respon thd Pulpa besar ringan

g. Daya Larut Air 0,7 0,4

h. Anti Karies ada ada

Silikat dan glass ionomer mempunyai beberapa keuntungan karena mengandung

fluor yang akan menghambat karies. Namun sekarang silikat jarang digunakan

karena mudah larut jika tertutup oleh plak yang asam sedangkan semen glass

ionomer mungkin akan lebih tahan lama. (Kidd, 200)

Page 22: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 22 of 33

BAB IV

KESIMPULAN

1. Semen adalah Syarat yang harus dimiliki semen kedokteran gigi antara lain :

bersifat non toksik, non iritasi pulpa dan jaringan lainnya, tidak larut dalam

saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut, sifat-sifat mekanis

yang baik, perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi

lainnya, bersifat optis, merekat terhadap enamel dan dentin, bersifat

bakteriostatis, bersifat rheologi.

2. Jenis semen dalam kedokteran gigi antara lain : Zinc-oxide eugenol, Zinc

phosphate, Zinc polycarboxilate, Semen silikat, Semen glass-ionomer.

Page 23: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 23 of 33

DAFTAR PUSTAKA

Baum, Phillips, Lund. Buku Ajar Konservasi Gigi edisi 3. 1997. Penerjemah

Rasinta Tarigan. Jakarta : EGC

Combe,EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah: Slamat Tarigan.

Jakarta : Balai Pustaka.

Anusavice, Kenneth J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.

Jakarta : EGC.

Phillips, W. Ralph. 1991. Science Of Dental Materias. Philadelphia USA :

W.B Saunders Company.

Kidd E.A.M. 1991. Dasar- dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.

Jakarta: EGC

Page 24: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 24 of 33

LAMPIRAN

STEP 1

1. Mahkota Pigura adalah suatu restorasi yang menyelubungi seluruh

permukaan gigi bagian labial. Biasanya terbuat dari porcelain, akrilik, dan

resin komposit

2. Amalgam adalah bahan tambalan dari logam, Ag, Sn, Zn, Cu, Pa, In, Va.

Merupakan campuran dari logam dan merkuri. Merkuri pada amalgam ini

tidak berbahaya karena ada campuran didalamnya

3. Komposit adalah gabungan dua bahan atau lebih dengan sifat yang lebih

unggul dibandingkan jika bahan itu berdiri sendiri

4. Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran mmuatan

panas

5. Semen adalah bahan non logam pada bidang kedokteran gigi yang

digunakan untuk restorasi, perekat pada logam, basis, varnish dan liner

6. Gigi tiruan lepas adalah alat lepasan untuk memperbaiki bentuk dan

fungsi dari kehilangan gigi

7. Setting adalah pengerasan

STEP 2

1. Apa yang dimaksud dengan semen?

2. Sebutkan syarat-syarat semen di kedokteran gigi !

3. A. Apa saja macam-macam semen?

B. Apa saja komposisi dari masing-masing semen tersebut?

C. Apa fungsi dari macam-macam semen tersebut ?

D. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing semen !

E. Bagaimana cara manipulasi dari masing-masing semen?

Page 25: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 25 of 33

STEP 3

1. Semen adalah bahan non logam pada bidang kedokteran gigi yang

digunakan untuk restorasi, perekat pada logam, basis, varnish dan liner

2. Syarat Semen Kedokteran Gigi

1. Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain

2. Tidak mudah larut dalam saliva

3. Sifat mekanis

4. Melindungi pulpa dari :

5. Sifat optis mempunyai warna serupa warna gigi

6. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy,

tetapi tidak lengket pada alat K.G.

7. Bakteriostatik

8. Tidak mengurangi sensitivitas dentin

9. Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengan

kebutuhan) dan ketebalan selapis tipis (Film thickness)

Page 26: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 26 of 33

Semen

Silikat

Semen Zinc

Oxyde Eugenol

Semen Zinc

Polycarboxylate

Semen Glass

Ionomer

Semen

Polycarboxylat

e

3. a. Macam-macam semen

b. Komposisi

1) Semen Zinc Oxyde Eugenol

Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Eugenol

2) Semen Phospate

Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Asam Phospate

3) Semen Polycarboxylate

Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Asam Polimer

4) Semen Glass Ionomer

Powder : Glass alumino silika, Liquid : Asam Polimer

5) Semen Silikat

Powder : Glass alumino silika, Liquid : Asam Phospate

Asam phospor

Glass alumino silika

Zinc Oxyde Asam

polimer

Eugenol

Page 27: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 27 of 33

c. Fungsi

a. Semen Zinc Oxyde Eugenol

1. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen

2. Sebagai basis dan pelapik

3. Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan

pulpotomi

4. Sebagai dressing pasca operasi BM

b. Semen Phospate

1. Sebagai bahan tambalan sementara

2. Sebagai Bahan Basis dan Pelapik

3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti

c. Semen Polycarboxylate

1. Sebagai mahkota dan jembatan

2. Digunakan pada inlay dan onlay

3. Sebagai Bahan Perekat pada komposit dan amalgam

d. Semen Glass ionomer

1. Digunakan restorasi pada karies kelas III (Proksimal anterior)

2. Tumpatan estetik sewarna dengan gigi

3. Pit and fissure sealant

4. Meningkatkan kemampuan perlekatan amalgam, jika semen

glass ionomer digunakan sebagai basis

e. Semen Silikat

Restorasi anterior

Page 28: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 28 of 33

d. Kelebihan dan kekurangan

1. Semen Zinc Oxyde Eugenol

Kelebihan : 1. Meminimalkan kebocoran mikro

2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa

3. Daya antibakteri

Kekurangan : mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan

2. Semen Zinc phospate

Kelebihan : 1. Insolator panas yang baik

2. Daya larut relatif rendah di dalam air

3. Compressive strength yang tinggi

Kekurangan : 1. Keasamanan semen cukup tinggi

2. Iritatif terhadap pulpa

3. Semen Zinc Polycarboxylate

Kelebihan : 1. Waktu pengerasan lebih cepat dibanding

Semen Zinc phospate

2. Insulator yang baik

3. Compressive strenght yang tinggi

Kekurangan : 1. Modulus elastisnya lebih kecil daripada

Semen zinc Phospate

2. mudah larut dalam saliva

4. Semen Glass ionomer

Kelebihan : 1. Mampu berikatan dengan enamel dan

Page 29: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 29 of 33

dentin

2. Daya larut dalam air rendah

3. Tidak iritatif

4. Biokompatibel

5. Anti Karies

6. Penyebaran thermal sedikit

Kekurangan : 1. Kekerasan kurang baik, jadi mudah rapuh

2. daya larut dalam asam tinggi

3. tidak tahan aus

4. rapuh dan sensitif terhadap air saat setting

5. tidak dapat menahan tekanan kimia yang

besar

5. Semen silikat

Kelebihan : 1. Warna sesuai dengan gigi

2. daya larut dalam air rendah

3. mengandung fluoride

Kekurangan : mudah larut dalam asam

e. Manipulasi

1. Semen Zinc Oxyde Eugenol

Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah puder ke

dalam cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan

jumlah puder dan liquidnya berkisar 4 : 1 atau 6 : 1 akan

menghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki dan agar

Page 30: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 30 of 33

didapat adonan berbentuk dempul. Pencampuran dapat dilakukan pada

glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat.

2. Semen Zinc phospate

1. Pada umumnya tidak dilakukan alat ukur untuk penimbangan

powder dan cairan, karena kekentalan yang diinginkan bisa bervariasi

menurut kebutuhan klinisnya, meskipun demikian harus diusahakan

agar diperoleh perbandingan powder dengan cairan yang konsisten

untuk tujuan pemakaian tertentu. Harus dihindari adonan yang terlalu

encer karena selain mempengaruhi kekuatan semen juga mempunyai

pH rendah serta lebih mudah larut.

2. Pencampuran dimulai dengan mencampur sedikit bubuk ke dalam

cairan dengan menggunakan alas aduk yang dingin, karena alas aduk

yang dingin akan memperpanjang waktu kerja dan pengerasan.

Powder ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit dalam waktu

hinggan 1,5 menit.

3. Kemudian diaduk dengan gerakan memutar menggunakan spatel.

4. Hasil akhir semen yang telah set adalah heterogen terdiri dari inti

partikel zinc oksida yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan zinc

phosphat. Selama setting dapat terjadi :

a. pengeluaran panas, karena reaksi bersifat eksotermis. Dan

b. pengerutan / kontraksi

4. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Maka untuk

keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan yang kental.

Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan yang encer sehingga

memungkinkan semen mengalir sewaktu restorasi dipasangkan.

3. Semen Zinc Polycarboxylate

Page 31: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 31 of 33

Cara manipulasi untuk basis :

1. Perbandingan rasio puder dan cairan disesuaikandengan

petunjuk pabrik atau 3:2 (P:L)

2. Cairan tidak boleh dikeluarkan sebelum pengadukan oleh karena

bila kontak dengan udara akan terjadi penguapan air sehingga

menaikkan viskositas

3. Bubuk dicampur cepat dalam waktu 30-40 detik dengan spatula

semen

4. Bahan tersebut diaduk pada permukaan yang tidak menyerap air

5. Lebih baik menggunakan glass plate daripada paper pad karena

dapat didinginkan guna memperlambat waktu setting

6. Campurkan sampai membentuk adonan yang tidak cair tidak

padat

7. Aduk dengan putaran melawan jarum jam

8. tempatkan adonan menggunakan eksplorer pada tumpatan yang

telah diberi semen eugenol sebagai subbasis

9. Untuk mencegah semen melekat ke instrument diberi bubuk

kering bukan alcohol

10. Untuk membentuk semen pada kavitas digunakan stopper semen

Penyemenan

1. Mengikuti instruksi pabrik atau perbandingan P:L =1,5 :1 dalam

berat

2. Pencampuran secepat mungkin selama 30 detik sampai

homogeny dan terlihat pasta cukup kental

3. Campuran semen tampak berkilau

4. Bila selama pencampuran terlihat buram berbenang benang oleh

karena terlalu cepat setting atau perbandingan puder dan cairan

yang tidak tepat

5. Apilkasikan pada restorasi segera

6. Tekan restorasi tersebut sampai kelebihan semen keluar

7. Buang segera kelebihan semen

Page 32: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 32 of 33

8. Bersihkan segera instrument yang dipakai

9. Waktu pengerasan yang memadai adalah 2,5-5 menit, buang

kelebihan tumpatan

4. Semen Glass Ionomer

1. Struktur gigi yang dipreparasi harus dibersihkan dengan pasta pumis,

dibilas, dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami dehidrasi.

Pengeringan yang berlebihan akan membuka ujung-ujung tubulus dentin dan

meningkatkan penetrasi cairan asam.

2. Prosedur pengadukannya yairu bubuk dicampurkan dengan cairan dalam

jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. Ratio bubuk

: cairan yang dianjurkan bervariasi tergantung mereknya, tetapi umumnya

berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.

3. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan kilapnya. Setelah

mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil atau

mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi

5. Semen Silikat

Manipulasi

1. Pencampuran bubuk dengan cairan harus dicampur dengan cepat dan

dibuat sekental mungkin dengan menggunakan glass slab yg dingin &

spatula logam dan plastic, dengan tujuan dapat memperlambat waktu setting.

Ratio yang digunakan 1,6g/0,4 ml

2. Kemudian bubuk dimasukkan kecairan dalam waktu 1 menit,diaduk

sampai konsistensinya seperti dempul

3. Setelah pencampuran akan terjadi reaksi setting:

a. terbentuk gel siliko hidrat

b. terjadi reaksi asam basa, pengerasan 24 jam

4. Waktu setting tergantung komposisi bahan, untuk partikel puder,

partikel yang lebih halus maka setting timenya lebih cepat. Apabila

Page 33: 115195301-Semen1

Semen Kedokteran Gigi 33 of 33

waktu pencampuran lama, suhu rendah, hilangnya air dari cairan, dan

ratio p/c rendah, maka akan terjadi setting yang lambat.