Distribusi Responden Bukan Penderita Penyakit Diabetes Mellitus
115195301-Semen1
-
Upload
laili-marifah -
Category
Documents
-
view
176 -
download
1
description
Transcript of 115195301-Semen1
Semen Kedokteran Gigi 1 of 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berbagai perawatan gigi memerlukan perekatan restorasi dan berbagai
perawatan ke gigi dengan bantuan bahan perekat. Di sinilah peran semen dalam
perawatan gigi. Semen adalah bahan perekat yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat menutup sebuah celah atau untuk menggabungkan dua komponen
menjadi satu. Semen ini bisa digunakan sebagai semen basis, pelapik, dan bahan
tambalan.
Jenis semen yang digunakan dalam kedokteran gigi ada bermacam-
macam. Jenis semen ini mempunyai komposisi yang berbeda sehingga dalam
sifat mekanisnya dan fisik setiap jenis semen ini berbeda. Oleh karenanya dalam
pemakaian semen operator harus mengetahui karateristik dari masing-masing
semen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi ke pasien.
Jenis-jenis semen ada banyak, antara lain Semen seng fosfat, semen seng
silikofosfat, semen seng polikarboksilat, semen ionomer kaca, semen oksida seng
eugenol, semen berbasis resin, cermet,Semen kalsium hidroksida.
Kegunaan dari semen secara umum adalah untuk bahan perekat restorasi
ortodontik, restorasi sementara, restorasi gigi anterior, bahan tambal, pulp
capping, basis, pelapik kavitas, restorasi saluran akar. Penggunaan utama lianm
dari semen gigi termasuk merekatkan gigi tiruan dan peralatan ortodontik serta
merekatkan post dan pasak untuk retensi restorasi.
Beberapa semen gigi dipasok dalam dalam dua komponen: bubuk dan
cairan. Pada umumnya semen diklasifikasikan menurut rumus kimianya. Cairan
semen biasanya adalah larutan asam, dan bubuknya adalah formula dasar yang
terdiri dari kaca atau oksida logam.
Secara lebih lengkap tentang semen, baik dari jenis-jenisnya,
komposisinya, sifat mekanis dan fisik, manipulasi serta aplikasinya dalam
kedokteran gigi akan dibahas dalam bab selanjutnya.
Semen Kedokteran Gigi 2 of 33
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan semen?
2. Apa saja syarat dari semen dalam kedokteran gigi?
3. - Apa saja kalsifikasi dari jenis-jenis semen?
- Apa saja fungsi dari jenis-jenis semen?
- Apa saja komposisi dari masing-masing semen?
- Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis
semen?
- Bagaimana cara dan proses manipulasi dari masing-masing
semen?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari semen
2. Untuk mengetahui syarat dari semen dalam kedokteran gigi.
3. - Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dari semen
- Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari jenis-jenis semen
- Untuk mengetahui dan memahami komposisi dari masing-masing
jenis semen
- Untuk mengetahui sifat dari masing-masing jenis semen.
- Untuk mengetahui proses manipulasi dari masing-masing jenis
semen.
Semen Kedokteran Gigi 3 of 33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Semen merupakan suatu bahan yang bisa dibentuk untuk menutup sebuah
celah atau untuk menyemen dua komponen menjadi satu. (Annusavice, 2003 :
470)
Klasifikasi Semen Kedokteran Gigi
Bahan semen dapat diklasifikasikan atas :
1. Semen dengan reaksi asam
i. Zinc-oxide eugenol
ii. Zinc phosphate
iii. Zinc polycarboxilate
iv. Semen silikat
v. Semen silikofosfat
vi. Semen glass-ionomer
2. Bahan yang berpolimerisasi
i. Cyanoacrilates
ii. Polymer dimethacrylate
iii. Composite polymer-ceramic
3. Bahan lain
i. Calcium hydroxide
ii. Gutta Percha
iii. Varnish (Combe, 1992 : 135)
Komposisi Semen Kedokteran Gigi
Beberapa semen gigi dipasok dalam dua komponen : bubuk dan cairan.
Pada umumnya semen diklasifikasikan menurut rumus kimianya. Kecuali untuk
kalsium hidroksida dan produk-produk resin, sebagian besar semen mengeras
berdasakan reaksi asam-basa. Cairan semen biasanya adalah larutan asam dan
Semen Kedokteran Gigi 4 of 33
bubuknya adalah formula dasar yang terdiri atas kaca atau oksida logam.
(Annusavice, 2003 : 444)
Semen dengan Reaksi Asam
Semen gigi tersedia dalam bentuk puder dan cairan. Puder
(powder/bubuk) bersifat amfoter atau basa (penerima proton) dan cairan adalah
asam atau donor proton. Pada pengadonan keduanya terbentuk pasta kental yang
selanjutnya mengeras membentuk masa padat.
Berdasarkan bentuk pudernya semen dapat diklasifikasikan atas :
1. Zinc oxide. Ini dapat bereaksi dengan sejumlah cairan.
2. Ion-leachable glasses, terutama aluminosillicate yang mengandung fluoride.
(Combe, 1992 : 136)
Konstitusi utama semen dengan reaksi asam :
Puder semen Cairan
semen Tipe semen Bahan yang berkaitan
Zinc Oxide Eugenol Zinc oxide
eugenol (ZOE) Semen EBA
Zinc Oxide
Larutan
encer asam
phosphor
Zinc phosphate Semen kuprum dan silver
Zinc Oxide
Larutan
encer asam
poliakrilik
Zinc
polycarboxilate
Asam poliakrilik bisa dalam
bentuk padatan sebagai
komponen dari puder
Aluminosillicate-
glass yang
mengadung fluor
Larutan
encer asam
phosphor
Semen Silika Semen silikofosfat
Aluminosillicate-
glass yang
mengandung fluor
Larutan
encer asam
poliakrilik
Semen Glass
Ionomer
Semen Kedokteran Gigi 5 of 33
(Combe, 1992 : 138)
Reaksi pembentukan suatu semen adalah interaksi antara asam dan basa
yang mengasilkan suatu garam berbentuk gel. Persamaan reaksinya secara
sederhana dapat ditulis sebagai berikut :
MO + H2A MA + H2O
(penerima proton) (donor proton) (garam gel)
MO x SiO2 + H2A MA + x SiO2 + H2O
(penerima proton) (donor proton) (garam gel)
(Combe, 1992 : 138)
Persayaratan Bahan Semen Kedokteran Gigi
1. Bersifat non toksik serta non iritasi pulpa dari jaringan lainnya.
2. Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut.
3. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi persayaratan untuk tujuan penggunaan
ahan tersebut, misalnya semen untuk cavity lining haruslah menghadulkan
kekuatan yang cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan
tambal dimasukkan ke dalam kavitet.
Semen Kedokteran Gigi 6 of 33
4. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya :
i. Penghambat panas, lapsan semen diberi di bawah satu restorasi besar
yang terbuat dri bahan logam untuk melindungi pulpa terhadap
perubahan suhu.
ii. Olindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat
kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.
iii. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi
pengaruh galvanis.
5. Sifat-sifat optis, untuk penyemenan suatu restorasi yang translusen. Sifat-
sifat optis bahan semen haruslah menyerupai sifat optis jaringan gigi.
6. Suatu semen sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin, tahan
terhadap alloy emas, porselen dan akrilik tetapi tidak terhadap
instrument/alat-alat.
7. Suatu semen haruslah bersifat bakteriostatis bila dimasukkan ke dalam
kavitet yang masih mengandung sisa-sisa karies.
8. Semen harus mempunya pengaruh yang tidak merusak pulpa.
9. Sifat-sifat rheologi juga penting : adonan semen haruslah mempunyai
viskositas rendah sehingga bisa didapatkan lapisan semen yang tipis dan
waktu kerja yang ckup pada suhu mulut untuk memungkinkan pemasangan
bahan restorasi. (Combe, 1992 : 139-140)
Kegunaan Semen Kedokteran Gigi
Semen gigi yang digunakan sebagai bahan tambal mempunyai kekuatan
yang rendah dibandingkan resin komposit dan amalgam, tetapi dapat tetap
digunakan untuk daerah yang mendapat sedikit tekanan. Terlepas dari
kekuatannya yang rendah, semen ini memiliki sidat khusus yang diinginkan
sehinggan digunakan pada hampir 60% restorasi.
Meskipun semen restorasi digunakan untuk restorasi sementara maupun
jangka panjang, juga diperlukan untuk aplikasi lain. Misalnya sebelum
penempatan restorasi, pulpa dapat terganggu atau terluka oleh berbagai sebab,
misalnya karies atau preparasi kavitas. Untuk melindungi pulpa terhadap trauma
lebih lanjut, seringkali ditempatkan alas penahan panas di bawah tambalan logam,
Semen Kedokteran Gigi 7 of 33
dan bahan-bahan penutup pulpa serta pelapik kavitas pada permukaan kavitas gigi
yang dekat dengan kamar pulpa. Pelapik kavitas, misalnya vernis kavitas dan
bahan bonding dentin juga dapat melindungi jaringan pulpa terhadap efek dari
komponen-komponen tertentu dari bahan restorasi dan kebocoran mikro.
Beberapa semen yangmenadung fluoride dapat digunakan sebagai penutup fisura,
penutup saluran akar, dan perbaikan gigi yang patah.
Penggunaan utama lain dari semen gigi termasuk merekatkan gigi
(menyemen) tiruan dan perlatan ortodontik serta merekatkan post dan pasak untuk
retensi restorasi. (Annusavice, 2003 : 444)
Semen Kedokteran Gigi 8 of 33
BAB III
PEMBAHASAN
1. Semen dalam bidang kedokteran gigi, istilah yang mencakup bahan yang
digunakan bagi perlekatan, pelapisan dan sebagai bahan tambal sementara
(misalnya Zn, fosfat, Zn-oksida dll) atau tambalan permanen (misalnya
silikat, inomer kaca), basis, dan varnish. Komponennya dicampur dalam
proporsi yang tepat sehingga terbentuk massa plastis yang akan mengeras
setelah beberapa waktu.
(Kamus Kedokteran Gigi, FJ. Harty, 61)
Perbedaan Basis dan Pelapik
Basis : menghasilkan bentuk preparasi, melindungi dari
termal dan kimia dan penempatannya diatas pelapik dan diatas pulpa
(tidak berkontak langsung), bisa juga digunakan menjadi liner (hanya
pada Karies Media)
Pelapik : merupakan lapisan tipis yang melindungi pulpa dari
iritasi kimia, pelindung gigi yang telah direparasi, penempatannya
langsung diatas pulpa (biasanya pada Karies profunda)
(Buku Ajar Konservasi Gigi, 153-154)
2. Syarat Semen Kedokteran Gigi
1. Bersifat non toksik serta non iritasi pulpa dari jaringan lainnya.
2. Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam
mulut.
3. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi persayaratan untuk tujuan
penggunaan ahan tersebut, misalnya semen untuk cavity lining haruslah
menghadulkan kekuatan yang cukup dalam waktu cepat untuk
memungkinkan bahan tambal dimasukkan ke dalam kavitet.
4. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya
antara lain :
a. Penghambat panas, lapsan semen diberi di bawah satu restorasi
besar yang terbuat dri bahan logam untuk melindungi pulpa terhadap
perubahan suhu.
Semen Kedokteran Gigi 9 of 33
b. Pelindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi
zat kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.
c. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi
pengaruh galvanis.
5. Sifat-sifat optis, untuk penyemenan suatu restorasi yang translusen.
Sifat-sifat optis bahan semen haruslah menyerupai sifat optis jaringan
gigi.
6. Suatu semen sebaiknya bersifat merekat terhadap enamel dan dentin,
tahan terhadap alloy emas, porselen dan akrilik tetapi tidak terhadap
instrument/alat-alat.
7. Suatu semen haruslah bersifat bakteriostatis bila dimasukkan ke dalam
kavitet yang masih mengandung sisa-sisa karies.
8. Semen harus mempunya pengaruh yang tidak merusak pulpa.
9. Sifat-sifat rheologi juga penting : adonan semen haruslah mempunyai
viskositas rendah sehingga bisa didapatkan lapisan semen yang tipis
dan waktu kerja yang ckup pada suhu mulut untuk memungkinkan
pemasangan bahan restorasi.
(Combe, 1992 : 139-140)
3. Klasifikasi Semen Kedokteran gigi
A. SEMEN ZINC OXYDE EUGENOL
Fungsi :
1. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen
2. Sebagai basis dan pelapik
3. Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan
pulpotomi
4. Penutup luka bedah periodontal
(Phillips, 445)
Komposisi :
Zinc Oxyde Eugenol (konvensional) terdiri dari bubuk Zinc
Oxyde dan cairannya berupa eugenol. Terkadang ada bahan tambahan
seperti polimer (metil akrilat), alumina, dan cairannya berupa EBA
Semen Kedokteran Gigi 10 of 33
dimana penambahannya berfungsi untuk meningkatkkan durabilitas
dan kekuatan, tetapi menyebabkan penurunan daya tensile dan daya
larut. Zinc Asetat dan Asam asetat dalam jumlah hingga 1%,
dipergunakan sebagai akselerator untuk reaksi setting. (Buku Ajar
Konservasi Gigi, 159-160)
Kelebihan :
1. Meminimalkan kebocoran mikro
2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa
3. Daya antibakteri
Kekurangan :
mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
Manipulasi :
Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah puder ke
dalam cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan
jumlah puder dan liquidnya berkisar 4 : 1 atau 6 : 1 akan
menghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki dan agar
didapat adonan berbentuk dempul. Pencampuran dapat dilakukan pada
glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat.
Semen Kedokteran Gigi 11 of 33
Reaksi setting
o Reaksi kimia, membentuk senyawa zinc eugenolate
o Dapat terjadi adsorbsi eugenol oleh zinc oxyde
Waktu settingnya bergantung pada:
1. Puder: yaitu ukuran partikelnya, dimana puder yang lebih halus
mempunyai permukaan terbuka yang lebih luas terhadap eugenol
sehingga akan bereaksi lebih cepat.
2. Perbandingan puder dengan cairan: adonan yang kental
menghasilkan bahan yang lebih cepat setting.
3. Peningkatan suhu juga menyebabkan waktu setting semakin cepat.
(Combe, 142)
B. SEMEN ZINC PHOSPATE
Fungsi :
1. Sebagai bahan tambalan sementara
2. Sebagai Bahan Basis dan Pelapik
3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti
(Phillips, 445)
Komposisi :
Bubuk : Konstitusi utama adalah Zinc Oksida, Magnesium
oksida + 10 %, Oksida lain/garam logam (misal Fluorida) dalam
jumlah kecil
Cairan : Berupa larutan asalmfosfor dalam air (sekitar 30%-40%
air). Juga sering terdapat Zinc atau Alumunium Fosfat yang
terbentuk dari larutnya zinc oksida dan atau Alumunium
hidroksida di dalam cairan.
(Combe, 144-145)
Semen Kedokteran Gigi 12 of 33
Kelebihan :
1. Insolator panas yang baik
2. Daya larut relatif rendah di dalam air
3. Compressive strength yang tinggi
(Phillips, 478-479)
Kekurangan :
1. Keasamanan semen cukup tinggi
2. Iritatif terhadap pulpa
(Combe,147)
Manipulasi :
Ringkasnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manipulasi
1. Mungkin tidak perlu menggunakan alat ukur untuk membagi
jumlah bubuk dan cairan, karena kekentalan yang diinginkan
bisa bervariasi menurut kebutuhan klinisnya. Meskipun
demikian, dianjurkan penggunaan jumlah maksimal dari bubuk
(sejauh masih menghasilkan adukan yang bisa dikerjakan)
untuk meminimalkan daya larut dalam dan memaksimalkan
kekuatan.
2. Sebaiknya digunakan alas aduk yang dingin. Alas aduk yang
dingin akan memperpanjang waktu kerja dan pengerasan serta
memungkinkan operator menggunakan bubuk dalam jumlah
yang maksimal sebelum pembentukan matriks berlanjut ke
titik dimana adukan menjadi kaku. Cairan tidak boleh dituang
ke alas aduk sampai pengadukan siap dimulai.
3. Pengadukan diawali dengan penambahan sejumlah kecil
bubuk. Pada mulanya sejumlah kecil bubuk dicampur dengan
Semen Kedokteran Gigi 13 of 33
pengadukan yang cepat. Harus digunakan area yang cukup
luas dari alas aduk. Sebuah aturan yang baik untukdiikuti
adalah mengaduk setiap penambahan bubuk selama 15 detik
sebelum dilakukan penambahan berikutnya. Dua menit setelah
awal pengadukan, pH semen zinc phospat berkisar 2
Kemudian pH naik dengan cepat menjadi 5,5 pada jam ke –
24. Jika digunakan adukan yang encer, pH akan lebih rendah
dan tetap rendah untuk jangka waktu lama.
4. Tuangan harus segera dipasang, jika mungkin dengan gerakan
getar, sebelum terjadi pembentukan matriks.
5. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Maka
untuk keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan
yang kental. Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan
yang encer sehingga memungkinkan semen mengalir sewaktu
restorasi dipasangkan.
(Phillips, 480-481)
Waktu setting bergantung pada :
a. Powder,
b. Cairan,
c. Cara manipulasi. 4 faktor yang mempercepat reaksi
setting :
- Perbandingan cairan dan powder yang tinggi
- Penambahan powder ke cairan secara cepat
- Terdapat kontaminasi
- Suhu yang lebih tinggi
(Combe, 145-146)
Semen Kedokteran Gigi 14 of 33
C. SEMEN ZINC POLYCARBOXYLATE
Fungsi :
1. Sebagai mahkota dan jembatan
2. Digunakan pada inlay dan onlay
3. Sebagai Bahan Perekat pada komposit dan amalgam
4. Basis penahan pnas
5. Restorasi jangkan menengah
(Phillips, 445)
Komposisi :
Semen polycarboxylate adalah sistem bubuk-cairan. Cairannya adalah
larutan air dari asam poliakrilat atau kopolimer dari asam akrilik
dengan asam karboksilat yang tidak jenuh. Bubuknya mengandung
oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium. Oksida-oksida
lainnya lainnya, misalnya bismuth dan alumunium juga dapat
ditambahkan. Bubuk ini juga mengandung sejumlah kecil stannous
fluorida, yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat
manipulasi. Unsur ini ,merupakan bahan penambah yang penting
karena juga meningkatkan kekuatan.
(Phillips, 481-482)
Kelebihan
Tidak mengiritasi pulpa
Merekat baik pada struktur gigi
Perlekatannya melalui ikatan kimia dengan hirdoksiapatit
sehingga tidak mudah lepas
Insulator panas yang baik
Kekurangan
Semen Kedokteran Gigi 15 of 33
Waktu kerja pendek
Disintegrasi tinggi
Tidak melekat baik pada logam mulia
Tidak sekaku semen fosfat
Sifat mekanis. Kekuatan kompresi dari semen polikarboksilat
adalah sekitar 55Mpa, karena itu dalam hal ini, semen ini lebih
rendah daripada semen Zinc Phospate. namun, kekuatan tarik
garis tengahnya sedikit lebih tinggi. Semen polikarboxylate
tidak sekaku semen fosfat. Modulus elastisitasnya kurang dari
setengah dari semen Zinc phospate. selain itu, tidak serapuh
semen seng fosfat. Jadi lebih sulit untuk membuang kelebihan
semen setelah semen mengeras.
Daya larut. Daya larut semen di dalam air memang rendah,
tetapi jika terpajan asam-asam organik dengan pH 4,5 atau
kurang, daya larutnya meningkat sangat besar. Selain itu
penurunan rasio bubuk :cairan akan meningkatkan daya larut
dan kecepatan disintegrasi secara nyata didalam rongga mulut.
(Phillips, 483 dan Combe,151-152)
Manipulasi :
Rasio bubuk : cairan yang dibutuhkan untuk mendapat semen
dengan kekentalan yang memadai akan bervariasi dari satu produk
dengan produk lainnya. Tetapi pada umumnya, rasio nya adalah 1,5
bagian bubuk dengan 1 bagian cairan menurut beratnya.
Semen ini harus dicampur pada permukaan yang tidak menyerap
cairan, misalnya alas aduk dari kaca.. temperature dingin dapat
memperpanjang waktu kerja tapi yang didinginkan hanya bubuk
semennya.
Cairan tidak boleh dikeluarkan dulu sebelum pengadukan siap,
karena cairan akan cepat kehilangan kandungan airnya di udara
Semen Kedokteran Gigi 16 of 33
terbuka. Hilangnya air dari cairan akan sangat meningkatkan
kekentalannya
Bubuk dicampurkan dengan cepat ke dalam cairan. Setelah
pengadukan selama 30 detik semen akan mengental. Semen jangan
diaduk terlalu lama atau dibiarkan lebih lama diatas alat aduk
karena permukaan semen akan menjadi buram dan adukan menjadi
lengket.
Agar terjadi ikatan yang baik antara semen dengan struktur gigi
maka semen harus segera ditempatkan pada gigi sebelum
tampilannya yang mengkilat hilang.
(Phillips,2003:485)
D. SEMEN GLASS IONOMER
Fungsi :
1. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)
2. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner
3. Sebagai fissure sealant karena adanya pelepasan fluor.
4. restorasi gigi susu
(Phillips, 486)
Semen Kedokteran Gigi 17 of 33
Komposisi :
Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun
memiliki karakteristik yang sama dengan silikat tetapi perbandingan
alumina-silikat lebih tinggi pada semen silikat.
Kimiawi Persen berat
- Silica
- Alumina
- Calcium Fluorida
- Alumunium Fluorida
- Sodium Fluorida
- Alumunium Phospate
29,0
16,6
34,3
5,3
5,0
9,8
Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam
poliakrilat dalam konsentrasi kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental
cenderung membentuk gel setelah beberapa waktu. Pada sebagian
besar semen, cairan asam poliakrilat dalah dalam bentuk kopolimer
dengan asam itikonik, maleic atau asam trikarbalik. Asam-asam ini
cenderung menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan
dan mengurangi kecenderungan membentuk gel. Asam tartaric juga
terdapat dalam cairan yang memperbaiki karakteristik manipulasi dan
meningkatkan waktu kerja, tetapi memperpendek pengerasan. Terlihat
peningktan yang berkesinambungan secara perlahan pada kekentalan
semen yang tidak mengandung asam tartaric.
Kimiawi Persen berat
Poly (asam akrilik – asam itikonik)
Air
Asam tartarik
47,5
47,5
5,0
(Manappallil JJ. Basic Dental materials, 1998 ; 221)
Semen Kedokteran Gigi 18 of 33
Kelebihan :
a. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
b. Kemampuan berikatan dengan email dan dentin
c. Memiliki angka retensi gigi
d. Biokompabilitas
e. Estetika (penambahan radio opak untuk penyamaan warna dengan
gigi)
f. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.
g. Bersifat adhesi.
h. Tidak iritatif.
i. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk
mencegah karies lebih lanjut.
j. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.
k. Daya larut yang rendah.
l. Bersifat translusent atau tembus cahaya.
m. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan
dentin dan email.
n. Di samping itu, semen glass ionomer juga bersifat biokompabilitas,
yaitu menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan
gigi dan pulpa. Kelebihan lain dari bahan ini yaitu semen glass
ionomer mempunyai sifat anti bakteri, terutama terhadap koloni
streptococcus mutant (mount, 1995).
Kekurangan :
a. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar
b. Tidak tahan terhadap keausan
c. Daya lekat pasta lebih kecil terhadap dentin
d. Setelah restorasi butuh proteksi
e. Kekerasan kurang baik
f. Rapuh dan sensitive terhadap air pada waktu pengerasan
g. Dapat larut dalam asam dan air
Semen Kedokteran Gigi 19 of 33
Manipulasi
1. Struktur gigi yang dipreparasi harus dibersihkan dengan pasta
pumis, dibilas, dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami
dehidrasi. Pengeringan yang berlebihan akan membuka ujung-ujung
tubulus dentin dan meningkatkan penetrasi cairan asam.
2. Prosedur pengadukannya yairu bubuk dicampurkan dengan cairan
dalam jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik.
Ratio bubuk : cairan yang dianjurkan bervariasi tergantung mereknya,
tetapi umumnya berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.
3. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan kilapnya.
Setelah mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil
atau mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi.
(Phillips, 487)
E. SEMEN SILIKAT
Penggunaan semen silikat telah sangat berkurang dengan
munculnya komposit berbasis resin untuk restorasi gigi anterior, dan
kemudian berkembangnya semen ionomer kaca. Tetapi, semen silikat
layak untuk dibahas karena masih mempunyai sifat anti karies dan
mekanisme yang telah dirumuskan dengan baik.
Komposisi
Powder : Bubuk semenya adalah kaca yang terdiri dari silica
(SiO2); alumina (Al2O3); senyawa flourida, seperti NaF, dan
Na3AlF6; dan beberapa garam kalsium, seperti Ca(H2PO4)H2O
dan CaO. Bahan-bahan ini dipanaskan sampai suhu 1400’C
sampai terbentuk kaca. Tujuan senyawa flourida adalah untuk
menrunkan temperature pencampuran dari kaca.
Cairan : Cairannya adalah larutan dari asam fosfor dengan
garam-garam dapur. Ketika bubuk dan cairan dicampur ,
permukaan partikel bubuk terpajan asam, dan melepaskan ion-
ion Ca2+, Al3+, dan F-. ion-ion logam berpresipitasi sebagai
Semen Kedokteran Gigi 20 of 33
fosfat yang membentuk matriks semen dengan sisipan garam-
garam fluoride.
Secara estetis awalnya restorasi silikat mempunyai estetis
sangat baik dan dapat menyamai warna gigi apabila pemilihan bahan
dilakukan dengan tepat. Setelah beberapa lama silikat dapat
mengalami staining terutama bila permukaan telah menjadi kasar oleh
karena aberasi atau erosi.
(Combe, 159)
1. Sifat fisik
a. Kuat dalam menahan kompresi (180MPa)
b. Lemah dalam menahan tekanan tarik (3.5MPa)
c. koefisiens ekspansi termis rendah
d. konduktifitas termis rendah
e. tjd kontraksi
f. sulit dipoles
2. Sifat biologi
a. Ph = <3 saat dimasukkn kedalam rongga mulut, <7
setelah pemakaian satu bulan
b. Mempunyai efek kariostatis, dikarenakan terdapat
kandungan fluoride
c. terjadi reaksi pulpa
3. Erosi dalam saliva
4. Estetis kurang, dikarenakan warnanya yang agak buram
5. Tidak terjadi ikatan antara semen silikat dengan enamel dentin
Manipulasi
Ada beberapa tahapan manipulasi dari jenis semen silikat, diantaranya
adalah :
a. Pencampuran
harus dicampur dengan cepat
dibuat sekental mungkin
Semen Kedokteran Gigi 21 of 33
glass slab yg dingin & spatula logam dan plastic, dengan
tujuan dapat memperlambat waktu setting
ratio 1,6g/0,4 ml
puder dimasukkan kecairan dalam waktu 1 menit,diaduk
sampai konseistensinya seperti dempul
b. Reaksi setting
terbentuk gel siliko hidrat
terjadi reaksi asam basa, pengerasan 24 jam
c. Waktu setting
tergantung komposisi bahan, untuk partikel puder, partikel
yang lebih halus maka setting timenya lebih cepat.
waktu pencampuran yang lama, suhu rendah, hilangnya
air dari cairan, dan ratio p/c rendah, maka akan terjadi
setting yang lambat.
Tabel perbedaan Silikat dengan SIK (dirangkum dari buku Philips bab 24 &
25)
Pembanding Silikat SIK
a. Tekanan Kompresi (MPa) 180 150
b. Tekanan Kompresi (Psi) 26000 22000
c. Kekuatan Tensil (MPa) 3,5 6,6
c. Kekuatan Tensil (Psi) 500 960
e. Kekerasan (KHN) 70 48
f. Respon thd Pulpa besar ringan
g. Daya Larut Air 0,7 0,4
h. Anti Karies ada ada
Silikat dan glass ionomer mempunyai beberapa keuntungan karena mengandung
fluor yang akan menghambat karies. Namun sekarang silikat jarang digunakan
karena mudah larut jika tertutup oleh plak yang asam sedangkan semen glass
ionomer mungkin akan lebih tahan lama. (Kidd, 200)
Semen Kedokteran Gigi 22 of 33
BAB IV
KESIMPULAN
1. Semen adalah Syarat yang harus dimiliki semen kedokteran gigi antara lain :
bersifat non toksik, non iritasi pulpa dan jaringan lainnya, tidak larut dalam
saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut, sifat-sifat mekanis
yang baik, perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi
lainnya, bersifat optis, merekat terhadap enamel dan dentin, bersifat
bakteriostatis, bersifat rheologi.
2. Jenis semen dalam kedokteran gigi antara lain : Zinc-oxide eugenol, Zinc
phosphate, Zinc polycarboxilate, Semen silikat, Semen glass-ionomer.
Semen Kedokteran Gigi 23 of 33
DAFTAR PUSTAKA
Baum, Phillips, Lund. Buku Ajar Konservasi Gigi edisi 3. 1997. Penerjemah
Rasinta Tarigan. Jakarta : EGC
Combe,EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah: Slamat Tarigan.
Jakarta : Balai Pustaka.
Anusavice, Kenneth J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
Jakarta : EGC.
Phillips, W. Ralph. 1991. Science Of Dental Materias. Philadelphia USA :
W.B Saunders Company.
Kidd E.A.M. 1991. Dasar- dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.
Jakarta: EGC
Semen Kedokteran Gigi 24 of 33
LAMPIRAN
STEP 1
1. Mahkota Pigura adalah suatu restorasi yang menyelubungi seluruh
permukaan gigi bagian labial. Biasanya terbuat dari porcelain, akrilik, dan
resin komposit
2. Amalgam adalah bahan tambalan dari logam, Ag, Sn, Zn, Cu, Pa, In, Va.
Merupakan campuran dari logam dan merkuri. Merkuri pada amalgam ini
tidak berbahaya karena ada campuran didalamnya
3. Komposit adalah gabungan dua bahan atau lebih dengan sifat yang lebih
unggul dibandingkan jika bahan itu berdiri sendiri
4. Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran mmuatan
panas
5. Semen adalah bahan non logam pada bidang kedokteran gigi yang
digunakan untuk restorasi, perekat pada logam, basis, varnish dan liner
6. Gigi tiruan lepas adalah alat lepasan untuk memperbaiki bentuk dan
fungsi dari kehilangan gigi
7. Setting adalah pengerasan
STEP 2
1. Apa yang dimaksud dengan semen?
2. Sebutkan syarat-syarat semen di kedokteran gigi !
3. A. Apa saja macam-macam semen?
B. Apa saja komposisi dari masing-masing semen tersebut?
C. Apa fungsi dari macam-macam semen tersebut ?
D. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing semen !
E. Bagaimana cara manipulasi dari masing-masing semen?
Semen Kedokteran Gigi 25 of 33
STEP 3
1. Semen adalah bahan non logam pada bidang kedokteran gigi yang
digunakan untuk restorasi, perekat pada logam, basis, varnish dan liner
2. Syarat Semen Kedokteran Gigi
1. Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain
2. Tidak mudah larut dalam saliva
3. Sifat mekanis
4. Melindungi pulpa dari :
5. Sifat optis mempunyai warna serupa warna gigi
6. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy,
tetapi tidak lengket pada alat K.G.
7. Bakteriostatik
8. Tidak mengurangi sensitivitas dentin
9. Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengan
kebutuhan) dan ketebalan selapis tipis (Film thickness)
Semen Kedokteran Gigi 26 of 33
Semen
Silikat
Semen Zinc
Oxyde Eugenol
Semen Zinc
Polycarboxylate
Semen Glass
Ionomer
Semen
Polycarboxylat
e
3. a. Macam-macam semen
b. Komposisi
1) Semen Zinc Oxyde Eugenol
Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Eugenol
2) Semen Phospate
Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Asam Phospate
3) Semen Polycarboxylate
Powder : Zinc Oxyde, Liquid : Asam Polimer
4) Semen Glass Ionomer
Powder : Glass alumino silika, Liquid : Asam Polimer
5) Semen Silikat
Powder : Glass alumino silika, Liquid : Asam Phospate
Asam phospor
Glass alumino silika
Zinc Oxyde Asam
polimer
Eugenol
Semen Kedokteran Gigi 27 of 33
c. Fungsi
a. Semen Zinc Oxyde Eugenol
1. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen
2. Sebagai basis dan pelapik
3. Sebagai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan
pulpotomi
4. Sebagai dressing pasca operasi BM
b. Semen Phospate
1. Sebagai bahan tambalan sementara
2. Sebagai Bahan Basis dan Pelapik
3. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti
c. Semen Polycarboxylate
1. Sebagai mahkota dan jembatan
2. Digunakan pada inlay dan onlay
3. Sebagai Bahan Perekat pada komposit dan amalgam
d. Semen Glass ionomer
1. Digunakan restorasi pada karies kelas III (Proksimal anterior)
2. Tumpatan estetik sewarna dengan gigi
3. Pit and fissure sealant
4. Meningkatkan kemampuan perlekatan amalgam, jika semen
glass ionomer digunakan sebagai basis
e. Semen Silikat
Restorasi anterior
Semen Kedokteran Gigi 28 of 33
d. Kelebihan dan kekurangan
1. Semen Zinc Oxyde Eugenol
Kelebihan : 1. Meminimalkan kebocoran mikro
2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa
3. Daya antibakteri
Kekurangan : mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
2. Semen Zinc phospate
Kelebihan : 1. Insolator panas yang baik
2. Daya larut relatif rendah di dalam air
3. Compressive strength yang tinggi
Kekurangan : 1. Keasamanan semen cukup tinggi
2. Iritatif terhadap pulpa
3. Semen Zinc Polycarboxylate
Kelebihan : 1. Waktu pengerasan lebih cepat dibanding
Semen Zinc phospate
2. Insulator yang baik
3. Compressive strenght yang tinggi
Kekurangan : 1. Modulus elastisnya lebih kecil daripada
Semen zinc Phospate
2. mudah larut dalam saliva
4. Semen Glass ionomer
Kelebihan : 1. Mampu berikatan dengan enamel dan
Semen Kedokteran Gigi 29 of 33
dentin
2. Daya larut dalam air rendah
3. Tidak iritatif
4. Biokompatibel
5. Anti Karies
6. Penyebaran thermal sedikit
Kekurangan : 1. Kekerasan kurang baik, jadi mudah rapuh
2. daya larut dalam asam tinggi
3. tidak tahan aus
4. rapuh dan sensitif terhadap air saat setting
5. tidak dapat menahan tekanan kimia yang
besar
5. Semen silikat
Kelebihan : 1. Warna sesuai dengan gigi
2. daya larut dalam air rendah
3. mengandung fluoride
Kekurangan : mudah larut dalam asam
e. Manipulasi
1. Semen Zinc Oxyde Eugenol
Semen ini dicampur dengan cara menambahkan sejumlah puder ke
dalam cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan
jumlah puder dan liquidnya berkisar 4 : 1 atau 6 : 1 akan
menghasilkan semen dengan sifat-sifat yang dikehendaki dan agar
Semen Kedokteran Gigi 30 of 33
didapat adonan berbentuk dempul. Pencampuran dapat dilakukan pada
glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat.
2. Semen Zinc phospate
1. Pada umumnya tidak dilakukan alat ukur untuk penimbangan
powder dan cairan, karena kekentalan yang diinginkan bisa bervariasi
menurut kebutuhan klinisnya, meskipun demikian harus diusahakan
agar diperoleh perbandingan powder dengan cairan yang konsisten
untuk tujuan pemakaian tertentu. Harus dihindari adonan yang terlalu
encer karena selain mempengaruhi kekuatan semen juga mempunyai
pH rendah serta lebih mudah larut.
2. Pencampuran dimulai dengan mencampur sedikit bubuk ke dalam
cairan dengan menggunakan alas aduk yang dingin, karena alas aduk
yang dingin akan memperpanjang waktu kerja dan pengerasan.
Powder ditambahkan ke cairan sedikit demi sedikit dalam waktu
hinggan 1,5 menit.
3. Kemudian diaduk dengan gerakan memutar menggunakan spatel.
4. Hasil akhir semen yang telah set adalah heterogen terdiri dari inti
partikel zinc oksida yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan zinc
phosphat. Selama setting dapat terjadi :
a. pengeluaran panas, karena reaksi bersifat eksotermis. Dan
b. pengerutan / kontraksi
4. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Maka untuk
keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan yang kental.
Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan yang encer sehingga
memungkinkan semen mengalir sewaktu restorasi dipasangkan.
3. Semen Zinc Polycarboxylate
Semen Kedokteran Gigi 31 of 33
Cara manipulasi untuk basis :
1. Perbandingan rasio puder dan cairan disesuaikandengan
petunjuk pabrik atau 3:2 (P:L)
2. Cairan tidak boleh dikeluarkan sebelum pengadukan oleh karena
bila kontak dengan udara akan terjadi penguapan air sehingga
menaikkan viskositas
3. Bubuk dicampur cepat dalam waktu 30-40 detik dengan spatula
semen
4. Bahan tersebut diaduk pada permukaan yang tidak menyerap air
5. Lebih baik menggunakan glass plate daripada paper pad karena
dapat didinginkan guna memperlambat waktu setting
6. Campurkan sampai membentuk adonan yang tidak cair tidak
padat
7. Aduk dengan putaran melawan jarum jam
8. tempatkan adonan menggunakan eksplorer pada tumpatan yang
telah diberi semen eugenol sebagai subbasis
9. Untuk mencegah semen melekat ke instrument diberi bubuk
kering bukan alcohol
10. Untuk membentuk semen pada kavitas digunakan stopper semen
Penyemenan
1. Mengikuti instruksi pabrik atau perbandingan P:L =1,5 :1 dalam
berat
2. Pencampuran secepat mungkin selama 30 detik sampai
homogeny dan terlihat pasta cukup kental
3. Campuran semen tampak berkilau
4. Bila selama pencampuran terlihat buram berbenang benang oleh
karena terlalu cepat setting atau perbandingan puder dan cairan
yang tidak tepat
5. Apilkasikan pada restorasi segera
6. Tekan restorasi tersebut sampai kelebihan semen keluar
7. Buang segera kelebihan semen
Semen Kedokteran Gigi 32 of 33
8. Bersihkan segera instrument yang dipakai
9. Waktu pengerasan yang memadai adalah 2,5-5 menit, buang
kelebihan tumpatan
4. Semen Glass Ionomer
1. Struktur gigi yang dipreparasi harus dibersihkan dengan pasta pumis,
dibilas, dan dikeringkan, namun jangan sampai mengalami dehidrasi.
Pengeringan yang berlebihan akan membuka ujung-ujung tubulus dentin dan
meningkatkan penetrasi cairan asam.
2. Prosedur pengadukannya yairu bubuk dicampurkan dengan cairan dalam
jumlah yang besar dan diaduk dengan cepat selama 30-45 detik. Ratio bubuk
: cairan yang dianjurkan bervariasi tergantung mereknya, tetapi umumnya
berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml cairan.
3. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen kehilangan kilapnya. Setelah
mengeras kelebihan semen dapat dibuang dengan mencungkil atau
mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi
5. Semen Silikat
Manipulasi
1. Pencampuran bubuk dengan cairan harus dicampur dengan cepat dan
dibuat sekental mungkin dengan menggunakan glass slab yg dingin &
spatula logam dan plastic, dengan tujuan dapat memperlambat waktu setting.
Ratio yang digunakan 1,6g/0,4 ml
2. Kemudian bubuk dimasukkan kecairan dalam waktu 1 menit,diaduk
sampai konsistensinya seperti dempul
3. Setelah pencampuran akan terjadi reaksi setting:
a. terbentuk gel siliko hidrat
b. terjadi reaksi asam basa, pengerasan 24 jam
4. Waktu setting tergantung komposisi bahan, untuk partikel puder,
partikel yang lebih halus maka setting timenya lebih cepat. Apabila
Semen Kedokteran Gigi 33 of 33
waktu pencampuran lama, suhu rendah, hilangnya air dari cairan, dan
ratio p/c rendah, maka akan terjadi setting yang lambat.