111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

15
L A P O R A N A K H I R Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Unit Pengembangan Tunjungan PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Surabaya memiliki kedudukan yang sangat strategis, bahkan menjadi pusat pengembangan wilayah Indonesia bagian timur. Hal ini memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat dinamis, sehingga perlu adanya suatu upaya pengendalian terpadu agar perkembangan dan pembangunan kota menjadi terarah. Selain itu, adanya penetapan peraturan perundangan baru yang perlu diacu dalam penyusunan produk rencana tata ruang menjadi dasar dari pelaksanaan review rencana umum dan rencana rinci yang pernah disusun sebelumnya. Pelaksanaan review rencana umum yaitu review RTRW Kota Surabaya sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2009 untuk menjalankan amanat UU No. 26 tahun 2007. Sedangkan review rencana rinci, dalam hal ini adalah Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) di 12 Unit Pengembangan (UP), akan dilaksanakan secara bertahap mulai Tahun 2011. RDTRK UP Tunjungan yang pernah disusun tahun 2006 masih mengacu pada UU No. 24 tahun 1992. Sehinga perlu dilakukan review RDTRK UP Tunjungan sesuai dengan review RTRW Kota Surabaya Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007 dan kondisi wilayah saat ini. Unit Pengembangan Tunjungan merupakan kawasan yang memiliki perkembangan cukup pesat. UP Tunjungan terletak di kawasan pusat kota Surabaya yang memiliki fungsi-fungsi utama sebagai kawasan perdagangan jasa, permukiman dan pemerintahan. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA I - 1 BAB I

Transcript of 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

Page 1: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Surabaya memiliki kedudukan yang sangat strategis, bahkan menjadi pusat

pengembangan wilayah Indonesia bagian timur. Hal ini memacu terjadinya

perkembangan kota yang sangat dinamis, sehingga perlu adanya suatu upaya

pengendalian terpadu agar perkembangan dan pembangunan kota menjadi terarah.

Selain itu, adanya penetapan peraturan perundangan baru yang perlu diacu dalam

penyusunan produk rencana tata ruang menjadi dasar dari pelaksanaan review rencana

umum dan rencana rinci yang pernah disusun sebelumnya.

Pelaksanaan review rencana umum yaitu review RTRW Kota Surabaya sudah

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2009 untuk menjalankan

amanat UU No. 26 tahun 2007. Sedangkan review rencana rinci, dalam hal ini adalah

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) di 12 Unit Pengembangan (UP), akan

dilaksanakan secara bertahap mulai Tahun 2011.

RDTRK UP Tunjungan yang pernah disusun tahun 2006 masih mengacu pada

UU No. 24 tahun 1992. Sehinga perlu dilakukan review RDTRK UP Tunjungan sesuai

dengan review RTRW Kota Surabaya Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007 dan kondisi

wilayah saat ini.

Unit Pengembangan Tunjungan merupakan kawasan yang memiliki

perkembangan cukup pesat. UP Tunjungan terletak di kawasan pusat kota Surabaya

yang memiliki fungsi-fungsi utama sebagai kawasan perdagangan jasa, permukiman

dan pemerintahan.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 1

BAB I

Page 2: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Dengan disusunnya Review Penyusunan RDRK UP Tunjungan, diharapkan

perencanaan dan pengendalian pada kawasan UP Tunjungan ini dapat dilakukan

secara terpadu dan konsisten sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada

serta mengacu pada peraturan perundangan yang sudah ditetapkan.

1.2. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT

1.2.1. Maksud dan Tujuan

Review RDTRK UP Tunjungan dilakukan mengingat RDTRK UP Tunjungan

Tahun 2006 masih mengacu pada UU No. 24 tahun 1992 dan tidak sesuai dengan

review RTRW Kota Surabaya Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007 serta kondisi wilayah

saat ini. Sehingga penyusunan arahan penataan ruang UP Tunjungan dalam skala

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) bermaksud untuk :

1. Menciptakan lingkungan yang sehat, teratur, aman serta efisien dengan memberikan

fasilitas pelayanan yang lengkap, tepat dan memenuhi persyaratan dengan

memperhatikan kaidah/norma-norma sosial kultural setempat.

2. Menyusun suatu produk rencana tata ruang yang merupakan pedoman bagi

Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatur, mengawasi, mengarahkan dan

mengendalikan pembangunan sehingga mencapai sasaran dalam rangka :

Tertib pembangunan.

Tertib pengaturan ruang secara terinci.

3. Menyusun suatu produk rencana tata ruang yang merupakan pedoman bagi

masyarakat Kota Surabaya dalam melakukan pembangunan, terutama

pembangunan fisik di wilayah perencanaan.

Review penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan

bertujuan untuk :

1. Tujuan Umum

Penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan

pengesahan hukum rencana rinci yang sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan yang ada dan mengacu pada peraturan perundangan yang sudah

ditetapkan berupa Raperda.

2. Tujuan Khusus

Menjaga konsistensi pelaksanaan pembangunan dan keserasian

perkembangan UP Tunjungan sesuai dengan Review Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Surabaya Tahun 2009.

Mewujudkan perkembangan UP Tunjungan secara terpadu yang dapat

menjamin keterpaduan antar kegiatan dan antar kawasan di wilayah UP

Tunjungan secara selaras, serasi dan efisien.

Menciptakan lingkungan yang sehat, teratur, aman serta efisien dengan

memberikan fasilitas pelayanan yang lengkap, tepat sesuai dengan rencana

tata ruang dengan memperhatikan kondisi dan potensi yang ada.

1.2.2. Sasaran dan Manfaat

Untuk mencapai tujuan di atas, maka sasaran penyusunan Review RDTRK UP

Tunjungan ditetapkan sebagai berikut :

Tersusunnya penyempurnaan RDTRK UP Tunjungan yang telah disusun

sebelumnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan saat ini dan sesuai

peraturan perundangan yang telah ditetapkan, sehingga dapat mewujudkan

tertib penataan ruang serta tertib pemanfaatan lahan dalam pelaksanaan

pembangunan.

Tersusunnya naskah hukum dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah.

Terwujudnya pengembangan wilayah UP Tunjungan sebagai salah satu

pusat perkembangan wilayah Kota Surabaya dengan fungsi utama sebagai

kawasan perdagangan jasa, permukiman dan pemerintahan.

Manfaat dari Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan

adalah sebagai pedoman untuk :

Pemberian advice planning (saran dalam perencanaan) wilayah UP

Tunjungan.

Pengaturan bangunan setempat.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 2

Page 3: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata

bangunan dan lingkungan.

Pelaksanaan program pembangunan.

1.3. DASAR HUKUM

Dasar hukum bagi landasan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota

(RDTRK) adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok

Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 No.104, Tambahan Lembaran Negara

Tahun 1960 No.3034).

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara

Nomor 22 Tahun 1984 Tambahan Lembaran Negara No.3274).

3. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848)

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3881).

5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 94).

6. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun

2004 No.132, Tambahan Lembaran Negara No.4444).

7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725).

8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara

Tahun 2005 No.108, Tambahan Lembaran Negara No.4548).

9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025).

10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

11. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

12. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak-Hak

Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat, dalam Penataan

Ruang (Lembaran Negara Tahun 1996 No.104, Tambahan Lembaran Negara

No.3660).

13. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 Tentang Penertiban dan

Pendayagunaan Tanah Terlantar (Lembaran Negara Tahun 1998 No.51

Tambahan Lembaran Negara No.3745).

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Dampak Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838).

15. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta

untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Tahun 2000 No.20,

Tambahan Lembaran Negara 3943).

16. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota (Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4242).

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).

18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103).

19. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Tata Cara Peran Serta

Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160).

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 3

Page 4: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

20. Peraturan Kepala BPN Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

21. Peraturan Menteri PU Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai,

Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai.

22. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisa

Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan

Rencana Tata Ruang.

23. Peraturan Menteri PU Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis

Kawasan Budidaya.

24. Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan

Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan.

25. Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

26. Permendagri Nomor 8 Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di

Daerah.

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran

Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah.

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan RTH

Kawasan Perkotaan.

29. Kepmendagri nomor 59/1987, tentang Petunjuk Pelaksanaan Permendagri nomor

2/1997 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota.

30. Kepmenkimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002, tentang Penetapan Enam Pedoman

Bidang Penataan Ruang.

31. Kepmenhub Nomor 35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di

Jalan dengan Kendaraan Umum.

32. Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha

dan Aturan Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL.

33. Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor SK.687/AJ206/DRJD/2002

tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di

Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur.

34. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur.

35. Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2006 tentang Kawasan

Pengendalian Ketat.

36. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau.

37. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pelestarian

Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya (Lembaran Daerah Kota Surabaya

Tahun 2005 Nomor 2/E).

38. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan

Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum.

39. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Surabaya.

40. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2008 tentang Perusahaan

Daerah Pasar Surya.

41. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 80 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas dan

Fungsi Dinas Kota Surabaya.

1.4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN

1.4.1. Lingkup Wilayah

Batas wilayah Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan

adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : • UP. V Tanjung Perak

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Krembangan

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 4

Page 5: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

(Kel. Krembangan Selatan), Kec. Pabean Cantikan (Kel.

Bongkaran), Kec. Semampir (Kel. Ampel).• Sebagian UP. III Tambak Wedi

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Kenjeran (Kel.

Sidotopo Wetan dan Kel. Kali Kedinding).Sebelah Selatan : UP. VII Wonokromo

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Wonokromo (Kel.

Darmo dan Kel. Ngagel).Sebelah Barat : • Sebagian UP. XI Tambak Oso Wilangon

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Asemrowo (Kel.

Asemrowo) • UP. VII Wonokromo

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Sawahan (Kel.

Sawahan dan Kel. Kupangkrajan).Sebelah Timur : UP. IV Dharmahusada

Secara administrasi berbatasan dengan Kec. Tambaksari (Kel.

Tambaksari, Kel. Pacarkeling), Kec. Gubeng (Kel. Gubeng).

Lingkup wilayah (teritorial) menunjukkan batas wilayah perencanaan secara fisik.

Lingkup wilayah Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan

dengan luas ± 1521,01 Ha meliputi wilayah administrasi :

1. Kecamatan Simokerto (luas ± 266,47 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu:

a. Kelurahan Kapasan (luas ± 51,74 Ha)

b. Kelurahan Tambakrejo (luas ± 54,11 Ha)

c. Kelurahan Simokerto (luas ± 87,74 Ha)

d. Kelurahan Sidodadi (luas ± 35,26 Ha)

e. Kelurahan Simolawang (luas ± 37,62 Ha)

2. Kecamatan Bubutan (luas ± 406,99 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu :

a. Kelurahan Tembok Dukuh (luas ± 56,59 Ha)

b. Kelurahan Bubutan (luas ± 85,07 Ha)

c. Kelurahan Alon-alon Contong (luas ± 58,44 Ha)

d. Kelurahan Gundih (luas ± 138,02 Ha)

e. Kelurahan Jepara (luas ± 68,87 Ha)

3. Kecamatan Genteng (luas ± 417,01 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu :

a. Kelurahan Embong Kaliasin (luas ± 133,67 Ha)

b. Kelurahan Ketabang (luas ± 138,76 Ha)

c. Kelurahan Genteng (luas ± 53,15 Ha)

d. Kelurahan Peneleh (luas ± 57,98 Ha)

e. Kelurahan Kapasari (luas ± 33,45 Ha)

4. Kecamatan Tegalsari (luas ± 430,54 Ha), terdiri dari 5 (lima) kelurahan yaitu :

a. Kelurahan Keputran (luas ± 95,23 Ha)

b. Kelurahan Dr. Sutomo (luas ± 138,42 Ha)

c. Kelurahan Tegalsari (luas ± 53,83 Ha)

d. Kelurahan Wonorejo (luas ± 67,37 Ha)

e. Kelurahan Kedungdoro (luas ± 75,69 Ha)

Batas wilayah UP Tunjungan lebih jelasnya dapat di lihat peta 1.4.1.

1.4.2. Lingkup Materi

Lingkup Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) UP Tunjungan

meliputi :

• Tujuan Pengembangan serta Pengembangan Perekonomian Wilayah

• Penyempurnaan Rencana Struktur Ruang yang meliputi : Rencana

Persebaran Penduduk, Rencana Fungsi dan Sistem Perwilayahan serta

Rencana Sistem Jaringan

• Penyempurnaan Rencana Kebutuhan Fasilitas Umum yang meliputi Rencana

Fasilitas Kesehatan, Rencana Fasilitas Pendidikan, Rencana Fasilitas

Peribadatan, Rencana Fasilitas Perdagangan dan Jasa, Rencana Fasilitas

Rekreasi dan Olahraga, Rencana Fasilitas Pemerintahan, Rencana Ruang

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 5

Page 6: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Terbuka Hijau, Rencana Ruang Terbuka Non Hijau, serta Rencana Ruang

Sektor Informal

• Penyempurnaan Rencana Pola Ruang meliputi Rencana Kawasan Lindung

dan Rencana Kawasan Budidaya.

• Penyempurnaan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi

Rencana Lansekap Kota, Rencana Intensitas Bangunan serta Rencana

Tampilan Bangunan.

• Penyempurnaan Rencana Mitigasi Kawasan Rawan Bencana.

• Indikasi Program Pembangunan

• Penyempurnaan Rencana Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat

• Pengendalian Pemanfaatan Ruang yang meliputi : Sistem Zonasi,

Mekanisme Insentif dan Disinsentif, Mekanisme Perijinan

• Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah sebagai unsur kelengkapan

legalitas Review RDTRK UP Tunjungan.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 6

Page 7: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Peta 1.4. 1 Batas Administrasi Kecamatan dan Kelurahan di UP Tunjungan

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 7

Page 8: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

1.4.3. Dimensi Waktu Perencanaan

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota UP Tunjungan mempunyai dimensi

waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun kedepan dan ditinjau kembali 1 (satu) kali

dalam 5 (lima) tahun. Dimensi waktu perencaaan ini disesuaikan dengan masa berlaku

Rencana Tata Ruang Wilayah (Undang-Undang No. 26 tahun 2007 pasal 26 ayat 4.).

1.5. METODOLOGI RENCANA

Proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh langkah-

langkah penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi dan masalah

pembangunan, perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kota, dan penetapan Rencana

Detail Tata Ruang Kota.

a. Penentuan kawasan perencanaan perkotaan ;

Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan dilakukan berdasarkan

tingkat urgensi/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi

Wilayah Kota.

b. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang kawasan

Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan suatu

kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis dari

pemerintah daerah setempat untuk pengembangannya.

Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang kawasan seperti

masalah kemacetan, keterbatasan pelayanan fasilitas dan utilitas,

pengembangan pariwisata, dan sebagainya.

c. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan

Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil

analisis kependudukan, sektor/kegiatan potensial, daya dukung lingkungan,

kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan

yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan.

Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup :

Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan.

Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan.

Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan.

Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan.

- kebutuhan ekstensifikasi.

- kebutuhan intensifikasi.

- perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.

Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.

d. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kota

Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan

pembangunan dan pemanfaatan ruang. Masyarat berhak berperan serta dalam

penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota. Peran serta masyarakat dalam

penataan ruang dapat diwujudkan dalam bentuk pengajuan usul, memberi saran,

atau mengajukan keberatan kepada pemerintah melalui forum jaring aspirasi

yang diselenggarakan selama proses penyusunan RDTRK. Dengan demikian,

produk RDTRK merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan

(stakeholders), termasuk masyarakat.

e. Penetapan rencana tata ruang

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dengan

persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan daerah.

Proses perencanaan tersebut dipergunakan "Pendekatan Terpilah

Berdasarkan Pertimbangan Menyeluruh" (dengan pertimbangan menyeluruh

disini dapat diartikan telah disesuaikan dengan landasan hukum yang ada serta

ketentuan yang ada didalam kerangka acuan kerja dengan urutan dan kerangka

pikir sebagaimana tercantum pada bagan alir kerangka pikir Lihat Gambar 1.5.1

Kerangka Pikir Review RDTRK UP Tunjungan.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 8

Page 9: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Gambar 1.5.

1Kerangka Pikir Penyusunan RDTRK UP Tunjungan

1.5.1. Pendekatan Perencanaan

Pekerjaan penyusunan Review RDTR Tunjungan berkontekskan rencana rinci

yag dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang dengan memperhatikan

keterkaitan antara kegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang

harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional

tersebut.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 9

Page 10: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

1. Dasar Pendekatan

Kota adalah tempat dimana setiap individu manusia harus dapat hidup

bermartabat, aman dan harmonis, dimana pencapaian terbesar dari kehidupan

modern dan kemudahan abadi yang diberikan oleh keindahan alam harus

tersedia secara adil bagi semua warga masyarakat.

Kota adalah places (struktur ruang fisik 2-3 dimensional & non-fisik), dan bukan

hanya sekedar space. Dalam proses dinamisasi, suatu kota (UP) cenderung

menuju kepada evolusi daripada preservasi, dan unit pengembangan sebagai

artefak-urban (monumen-monumen) yang berevolusi harus mampu tampil

sebagai elemen pengembangan yang propelling.

Kota bersifat dinamis, cenderung berkembang menjadi lost space ; area urban

yang tidak diinginkan yang tidak memberikan sumbangan positif pada

pembentukan lingkungan sekeliling, tanpa definisi dan batas yang jelas, serta

gagal menghubungkan elemen-elemen kota yang bertalian.

2. Konsep Pendekatan

Melihat kenyataan bahwa UP Tunjungan adalah sebuah struktur ruang

dengan karakteristik: kawasan pusat kota yang di dalamnya berkembang pusat

pemerintahan, perdagangan dan jasa serta permukiman formal (real estate) dengan

berbagai infrastruktur di dalamnya dan adanya pusat kegiatan perdagangan dan jasa

sebagai suatu central bussiness district yang dihubungkan dengan moda

transportasi, maka desain Review RDTRK UP Tunjungan untuk pengembangan ke

masa depan perlu didasarkan kepada konsep dan visi & misi ke depan untuk :

Menjamin keberlanjutan kehidupan individu dan publik yang telah ada.

Pengembangan jaringan / akses primer-sekunder.

Perlindungan ekosistem (sumber penghidupan & kehidupan).

Konservasi lingkungan dan keseimbangan alam (perbandingan antara ruang-luar

terbuka dan ruang-terbangun) dengan substitusi teknologi.

Mekanisme insentif dan disinsentif.

3. Metoda Pendekatan

Review RDTRK UP Tunjungan sebagai sebuah desain pedoman detail

pengembangan kawasan bagian wilayah kota ke masa depan, perlu dapat

dilakukan dengan :

Metoda pendekatan melaras (standard – ketentuan lokal / adat).

Metoda menurut unit dalam sebuah struktur yang terhirarkis (standard –

ketentuan internasional dan nasional/regional).

Dengan demikian, Review RDTRK UP Tunjungan diharapkan dapat

mewujudkan serta mengkonstruksikan sebuah kota ideal yang merupakan cerminan

dari sinergi arsitektur kota, sejarah kota serta ekologi kota. Elemen-elemen eksisting

dan yang baru, sebagai pembentuk struktur massa (ruang) perkotaan, dirancang

dalam visi :

Memperkuat elemen-elemen perkotaan yang sudah ada di dalam suatu kawasan

supaya kawasan itu lebih jelas realitanya.

Mentransformasikan elemen-elemen perkotaan yang masih berbenturan di

dalam suatu kawasan supaya kawasan itu lebih mendukung realitanya.

Memperkenalkan elemen-elemen perkotaan yang belum ada di dalam suatu

kawasan supaya kawasan itu lebih berarti dalam realitanya.

1.5.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan perkerjaan penyusunan Review Rencana Detail Tata Ruang Kota

UP Tunjungan dilakukan melalui beberapa tahapan utama dimana di sesuaikan dengan

penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan

Tahap Penyusunan Laporan Akhir dan Album Peta

Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Papan Informasi

1. Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 10

Page 11: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Tahapan penyusunan laporan pendahuluan merupakan tahapan awal dari

penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan mencakup berberapa kegiatan yang

dilakukan meliputi :

a. Persiapan yaitu berupa penyiapan data atau informasi yang akan dimanfaatkan

dalam penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. Persiapan-persiapan yang

dilakukan antara lain persiapan materi, instrumen atau kelengkapan untuk survei

yang berupa :

Peta dasar dan peralatan material yang diperlukan untuk kegiatan survei

secara keseluruhan.

Pemetaan kondisi eksisting wilayah perencanaan dengan menggunakan

Citra Satelit resolusi tinggi.

Menyusun desain survei yang berisi daftar data/informasi yang

diperlukan, instansi yang akan disurvei, alternatif metoda analisa yang

akan digunakan serta output dari data-data yang dikumpulkan.

Penyusunan daftar pertanyaan untuk kuisioner dan wawancara.

b. Studi Literatur yang berupa pengkajian data (review kebijakan) atau informasi

dari data literatur yang telah ada dan terkait dengan rencana tata ruang wilayah

yang ada serta dapat digunakan sebagai acuan awal dalam penyusunan RDTRK

UP Tunjungan.

Setelah melalui kegiatan tersebut diatas, kemudian dilakukan pendataan dan

identifikasi untuk mengetahui kondisi dan potensi wilayah perencanaan. Pendataan

dan identifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

a. Interview/wawancara, yang dilakukan terhadap pihak-pihak yang berkompeten

seperti aparat pemerintah, RW, RT, tokoh masyarakat, atau pihak-pihak lain

yang dianggap dapat memberikan data penting yang dapat digunakan untuk

mendukung Review RDTRK UP Tunjungan.

b. Penyebaran kuisioner, yang terdiri dari sistem pertanyaan tertutup, terbuka dan

campuran yang disebarkan kepada para sampel/responden.

c. Observasi, yang dilakukan dengan pencatatan-pencatatan, pengukuran,

perekaman foto dan penggambaran sesuai dengan konteks penelitian.

Pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke

lokasi penelitian.

d. Survei dan observasi lapangan, yang meliputi pengumpulan data langsung dari

lapangan, aspirasi masyarakat, dan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik

wilayah kota secara keseluruhan, penggunaan lahan, transportasi kota, utilitas,

kondisi sarana dan prasarana sosial, kondisi fasilitas umum. Pada kegiatan ini

juga dilakukan pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran

kondisi lapangan. Hasil survei dan observasi akan diuraikan secara jelas dan

akurat sehingga potensi-potensi dan permasalahan tersebut benar-benar

diidentifikasi dengan baik.

e. Survei instansional, survei instansional ini dilakukan pada Dinas/Instansi,

perusahaan atau institusi baik pemerintah maupun swasta untuk mengumpulkan

data-data baik kualitatif maupun kuantitatif dalam berbagai aspek (fisik, sosial,

ekonomi, dan lain-lain) yang terkait dan dapat bermanfaat dalam penyusunan

Review RDTRK UP Tunjungan.

f. Pada tahap pendataan identifikasi ini juga dilakukan sosialisasi dengan pola

komunikasi dan interaktif 2 (dua) arah dengan masyarakat untuk

mengetahui aspirasi masyarakat secara langsung.

Hasil identifikasi secara lengkap selanjutnya diolah pada tahap kompilasi dan

pengolahan data, yaitu dengan pengorganisasian data, mengurutkan data ke dalam

pola, kategori, dan uraian-uraian sehingga dapat dipilah-pilah antara data yang

terkait (relevan), kurang terkait atau tidak terkait dengan penyusunan Review

RDTRK UP Tunjungan. Kegiatan pendataan dan identifikasi ini setidaknya

mendapatkan data-data tentang :

Proporsi pemanfaatan lahan (lahan terbangun / tidak terbangun), dan

jenis-jenis pemanfaatan lahan (perumahan, pendidikan, kawasan lindung,

perindustrian, dan lain-lain).

Karakteristik Fisiografi Wilayah, Status Pemilikan Tanah lingkungan

Kondisi Perekonomian pada kawasan UP Tunjungan.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 11

Page 12: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Karakteristik Struktur Ruang yang terdiri Kondisi Kependudukan dan

Sosio-kultural, Jaringan Transportasi, Jaringan Utilitas, Jumlah dan

Sebaran Fasilitas (pelayanan kegiatan kawasan).

Karakteristik pola ruang Wilayah yang terdiri dari analisa terhadap

Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

Karakteristik Identitas Lingkungan (Tata Bangunan dan Lingkungan).

Potensi dan permasalahan kawasan, terutama pemanfaatan lahan dan

perencanaan pembangunan kawasan antara lain : keberadaan PKL,

banjir, dan lain-lain.

Informasi dan aspirasi dari masyarakat terkait dengan kondisi, potensi

dan permasalahan yang ada di wilayah perencanaan serta harapan untuk

rencana pengembangan ke depan.

Kegiatan yang dilakukan setelah tahap kompilasi dan pengolahan data tahap

ini yaitu analisa terhadap hasil identifikasi yang diperoleh yang berdasarkan pada

teori dan standar-standar perencanaan maupun peraturan-peraturan yang

mendukung analisa tersebut.

Hasil-hasil analisa setidaknya meliputi :

Tinjauan kebijakan dan arah pengembangan wilayah.

Analisa struktur ruang yang meliputi : Analisa Persebaran Penduduk,

Analisa Struktur Ruang, Analisa Blok, Analisa Skala Pelayanan, Analisa

Sistem Jaringan (Sistem Jaringan Pergerakan dan Sistem Jaringan

Utilitas).

Analisa terhadap Fasilitas Umum.

Analisa Peruntukan Blok/Pola Pemanfaatan Ruang, yang meliputi

Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

Analisa Penataan Bangunan dan Lingkungan (Amplop Ruang) yang

terdiri Analisa Tata Kualitas Lingkungan, Analisa Tata Bangunan, Analisa

Garis Sempadan.

Analisa Kawasan Mitigasi Bencana.

Analisa Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat

Keseluruhan hasil identifikasi dan analisa pada tahap tersebut harus dapat

ditampilkan secara jelas dan sistematis dalam Laporan Pendahuluan, baik dalam

bentuk uraian narasi (deskriptif), gambar, skema, tabel-tabel, dll sehingga dapat

memberikan gambaran terhadap proses serta hasil-hasil identifikasi dan analisa

yang telah dilakukan.

2. Tahap Penyusunan Laporan Akhir dan Album Peta

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu analisa terhadap hasil

pendataan dan indentifikasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya dan penyusunan

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota UP Tunjungan berdasarkan pada teori dan

standar-standar perencanaan yang ada.

a. Penyusunan Laporan Akhir

Tahap penyusunan rencana merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses

penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan. Sebelum penyelesaian tahap akhir,

konsep laporan rencana (draft) ini akan dibahas dalam seminar (diskusi terbatas)

yang melibatkan kalangan Pemerintah Kota, perwakilan masyarakat, unsur pakar

dan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dan profesi yang terkait.

Berdasarkan hasil masukan yang diperoleh pada saat lokakarya/diskusi,

selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan terhadap draft laporan rencana

untuk dijadikan Laporan Rencana. Dalam Laporan Rencana ini akan diuraikan

hasil dari proses analisa dan rencana detail tata ruang.

Sedangkan hasil rencana dalam penyusunan Review RDTRK UP Tunjungan ini

setidaknya meliputi :

Penyempurnaan Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruang meliputi rencana persebaran penduduk, struktur

ruang, rencana blok, rencana skala pelayanan, rencana sistem jaringan

(sistem jaringan pergerakan dan sistem jaringan utilitas.

Penyempurnaan Rencana Fasilitas Umum

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 12

Page 13: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Rencana fasilitas umum meliputi rencana fasilitas sosial dan umum, rencana

fasilitas ekonomi, rencana fasilitas budaya, rencana ruang terbuka hijau,

rencana ruang terbuka non hijau, rencana sektor informal.

Penyempurnaan Rencana Peruntukan Blok (pola ruang), yang terdiri

dari :

Rencana kawasan lindung (kawasan perlindungan bawahannya,

kawasan perlindungan setempat, kawasan cagar budaya, kawasan

rawan bencana alam, kawasan lindung lainnya)

Rencana kawasan budidaya (perumahan, perdagangan dan jasa,

fasilitas umum, industri dan pergudangan, pariwisata, ruang terbuka

hijau , ruang terbuka non hijau)

Penyempurnaan Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (Amplop

Ruang) , yang terdiri dari :

Rencana tata kualitas lingkungan.

Rencana tata bangunan (rencana koefisien dasar bangunan (KDB),

rencana koefisien lantai bangunan (KLB), rencana koefisien tutupan

basement (KTB), rencana koefisien dasar hijau (KDH), rencana

perpetakan bangunan, rencana tinggi bangunan, rencana tampilan

bangunan.

Rencana garis sempadan yang terdiri dari rencana garis sempadan

bangunan (GSB), rencana garis sempadan sungai (GSS), rencana

garis sempadan waduk (GSW), rencana garis sempadan pantai.

Penyempurnaan Rencana Kawasan Mitigasi Bencana.

Indikasi Program Pembangunan.

Rencana Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Sistem zonasi.

Mekanisme insentif dan disinsentif.

Mekanisme perijinan.

Penyempurnaan gambar perspektif/ilustrasi (gambar 3 Dimensi) pada

beberapa kawasan strategis dan/atau yang potensial untuk

dikembangkan.

Hasil proses analisa dan rencana ini secara lengkap dituangkan dalam Laporan

Akhir dengan jelas dan sistematis dilengkapi dengan uraian deskriptif, gambar,

skema, tabel-tabel, dan lain-lain.

b. Album peta

Hasil analisa dan rencana tersebut juga dituangkan dalam Album Peta yang

berisi gambar peta dengan skala 1 : 5.000 yang mudah terbaca, sehingga dapat

dijadikan pedoman pemanfaatan lahan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan. Penggambaran peta dilakukan dalam skala 1 : 5000 dengan

menggunakan CAD System, sehingga dapat memberikan informasi yang jelas,

akurat dan dapat dicetak pada saat dibutuhkan.

3. Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah dan Papan Informasi

a. Rancangan Peraturan Daerah

Untuk proses legalisasi produk RDTRK, maka sesuai Undang-Undang No. 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pengesahan RDTRK UP Tunjungan harus

disahkan dengan Peraturan Daerah. Untuk itu Tim Konsultan juga harus

menyusun rancangan naskah akademis Peraturan Daerah tentang RDTRK UP

Tunjungan yang pada dasarnya berisi tentang :

Asas, Tujuan, Visi, Misi dan Strategi Pengembangan Wilayah.

Rencana Detail Tata Ruang.

Rencana struktur ruang.

Rencana fasilitas umum.

Rencana peruntukkan blok.

Rencana penataan bangunan dan lingkungan.

Rencana kawasan mitigasi bencana.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 13

Page 14: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

Pengendalian pemanfaatan ruang.

Indikasi Program Pembangunan.

Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Sistem zonasi.

Mekanisme insentif dan disinsentif.

Mekanisme perijinan.

Peran Serta Masyarakat.

Sanksi dan Ketentuan Pidana.

Peninjauan Kembali.

Jangka Waktu Perencanaan.

Ketentuan Peralihan.

b. Papan Informasi

Papan informasi adalah papan yang berisi mengenai informasi tentang

peta rencana tata ruang pada kawasan perencanaan. Papan informasi ini

dimaksudkan untuk memberikan informasi pada masyarakat (Publikasi) dari produk

Review RDTRK UP Tunjungan yang telah tersusun.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika pembahasan Laporan Akhir dari Rencana Detail Tata Ruang Kota

(RDTRK) Unit Pengembangan Tunjungan ini terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas latar belakang, tujuan dan sasaran, dasar hukum, ruang

lingkup perencanaan, dan metodologi rencana dalam penyusunan RDTRK UP

Tunjungan.

BAB II : ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH PERENCANAAN

Bab ini memuat tinjuan kebijakan dari rencana tata ruang dalam konteks makro,

studi-studi lain terkait, pengaruh eksternal terhadap wilayah perencanaan serta tema

pengembangan wilayah perencanaan.

BAB III : RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA UP TUNJUNGAN

Bab ini memuat rencana tentang struktur ruang, fasilitas umum, peruntukan blok/blok

ruang, penataan bangunan dan lingkungan (amplop ruang), kawasan mitigasi

bencana, kelembagaan dan peran serta masyarakat, indikasi program pembangunan.

BAB IV : PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Bab ini memuat sistem zonasi, mekanisme insentif dan disinsentif serta mekanisme

perijinan.

BAB V : KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Bab ini memuat tentang kelembagaan dan hak, kewajiban dan peran serta

masyarakat dalam penataan ruang.

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 14

Page 15: 111526694-LAP-AKHIR-TNJ-B1

L A P O R A NA K H I R

Review Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)U n i t P e n g e m b a n g a n T u n j u n g a n

DAFTAR ISI

BAB I 1

PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 1

1.1. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 1

1.2. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat -------------------- 2

1.2.1. Maksud dan Tujuan ----------------------------------------- 2

1.2.2. Sasaran dan Manfaat -------------------------------------- 2

1.3. Dasar Hukum --------------------------------------------------------------- 3

1.4. Ruang Lingkup Perencanaan ------------------------------------ 4

1.4.1. Lingkup Wilayah --------------------------------------------- 4

1.4.2. Lingkup Materi ------------------------------------------------- 5

1.4.3. Dimensi Waktu Perencanaan ----------------------------- 8

1.5. Metodologi Rencana ----------------------------------------------------- 8

1.5.1. Pendekatan Perencanaan --------------------------------- 9

1.5.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan --------------------- 10

1.6. Sistematika Penulisan Laporan ------------------------------------- 14

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.5. 1-------------------------------------------------------------------------9

KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RDTRK UP TUNJUNGAN ----------9

DAFTAR PETA

6

PETA 1.4. 1 7

BATAS ADMINISTRASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DI UP TUNJUNGAN7

B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N K O T A S U R A B A Y A I - 15