111 membangun teori dalam penelitian
-
Upload
muhammad-salim -
Category
Education
-
view
211 -
download
1
Transcript of 111 membangun teori dalam penelitian
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 1
MEMBANGUN TEORI DALAM PENELITIAN
Dr. A.Muliati AM,MM
Terdapat hubungan timbal balik antara penelitian dan pembuatan teori. Seorang pembuat teori harus
melaksanakan penelitian dan hasil penelitian memberikan kontribusi kepada pengembangan teori.
Khusus dalam tahap awal pengembangan. Sebuah teori terdiri atas pernyataan-pernyataan yang bersifat
asumsitif dan tentatif sebagai bagian dari penjelasan seperangkat peristiwa. Teori juga terdiri atas
pernyataan-pernyataan yang meliputi peristiwa-peristiwa atau kondisi-kondisi yang berada dalam
kategori yang tidak diketahui. Informasi.lengkap mengenai hal tersebut silahkan membaca berikut ini.
PENGERTIAN TEORI
Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi isu-isu dan prosedur-prosedur
dasar dalam membangun teori. Selanjutnya akan direview makna-makna yang
dihubungkan dengan kata "teori" dan mengidentifikasi beberapa fungsi, struktur, dan
proses utama yang dihubungkan dengan membangun teori. Aturan-aturan umum
berteori tersebut kemudian akan diterapkan pada perkembangan yang lampau dan
akan datang dalam terori pendidikan
Terdapat kesepakatan umum bahwa sebuah teori adalah seperangkat
pernyataan yang berhubungan menjelaskan sejumlah peristiwa, tetapi hanya seperti
yang diharapkan. Seperti yang dikatakan oleh Logan dan Olmstead:
Setiap orang setuju bahwa suatu teori merupakan; seperangkat pernyataan,
terdapat ketidaksepakatan tentang karakteristik apa saja dari serangkaian
pernyataan yang harus ada agar dapat dikatakan sebagai "teori"
Tampaknya, definisi-definisi teori memiliki satu atau lebih dari tiga dimensi
karakteristik berikut pernyataan yang menyatu, proposisi universal, dan atau
pernyataan yang bersifat pridiktif.
Pada umumnya definisi teori menyatakan keutuhan fenomena dalam
serangkaian peristiwa yang diliputi oleh teori. Kaplan menyatakannya sebagai
berikut;
Suatu teori adalah suatu cara membuat makna dari situasi yang
terganggu sehingga memungkinkan kita secara efektif menghasilkan sejumlah
kebiasaan, dan lebih penting lagi, untuk memodifikasi kebiasaan atau
membuang kebiasaan-kebiasaan tersebut, menggantikannya dengan yang baru
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 2
sebagai kehendak situasi. Namun, dalam logika yang direkonstruksi teori
akan muncul sebagai alat untuk menginterpretasi, mengkritik dan menyatukan
hukum-hukum yang mapan, memodifikasinya untuk mencocokkan data yang
tidak terantisipasi dalam bentuknya, dan mengarahkan kegiatan menemukan
generalisasi yang baru dan lebih kuat.
Hall dan Lindzey menyatakan bahwa suatu teori merupakan
serangkaian konvensi yang seharusnya mengandung sekelompok asumsi yang
relevan yang berhubungan secara sistematis satu sama lain dan seperangkat
definisi empiris. "O"Connor menyatakan bahwa dalam membangun teori
dari praktek kita … mengacu kepada serangkaian atau sistem aturan-aturan
atau sekumpulan aturan yang mengarahkan atau mengontrol berbagai jenis
perrbuatan.
Snow menyimpulkan konsepnya tentang suatu teori ketika dia mengatakan
bahwa:
Dalam bentuk yang sangat sederhana, suatu teori merupakan suatu bangunan
simbolik yang dirancang untuk membawa fakta-fakta (hukum-hukum) yang
dapat digeneralisasi ke dalam hubungan yang sistematis. Teori meliputi: a)
seperangkat unit (fakta-faktua, konsep-konsep, variabel-variabel) dan b) suatu
sistem hubungan antara unit-unit tersebut.
Berbagai definisi teori tersebut mengarahkan ke kesimpulan sementara bahwa pasti
terdapat perbedaan jenis teori yang diperoleh oleh proses-proses yang
berbeda,. Kita akan menjelaskannya pada bagian berikut tentang struktur-
struktur, fungsi-fungsi dan proses-proses dalam membangun teori.
FAKTOR-FAKTOR STURUKTURAL TEORI
Kita dapat memperluas pegangan dan pemahaman kita tentang membangun
teori dengan menguji secara singkat sturuktur-struktur penting dan fungsi-fungsi teori.
Gambar 1 suatu gambaran dari sejumlah kejadian yang umum yang secara
normal menampilkan suatu teori;
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 3
Penjelasan:
A Kejadian dari dimensi yang diketahui
B Kejadian dari dimensi yang diassumsikan
C Kejadian dari dimensi yang tidak diketahui
A menunjukkan semua kejadian yang diketahui yang mungkin diekspresikan sebagai
pernyataan fakta, atau pronsip
B menunjukkan dimensi asumsi yaitu mungkin asumsi atau dalil, rencana atau
beberapa cara lain untuk merepleksikan informasi yang bersifat tentatif yang
tidak dapat dicapai puncak dari ketidak pastian yang ditunjukan oleh
fakta/hukum.
C menunjukkan kejadian-kejadian yang merupakan bagian dari universal atau
merupakan keseluruhan kejadian yang belum diperoleh penjelasannya secara
penuh.
Jadi tugas/fungsi teori adalah memformulasikan terminologi-terminologi dan
kejadian-kejadian yang akan menerangkan isi dari berbagai muatan teori dan
untuk menunjukkan saling keterkaitannya.
FUNGSI-FUNGSI TEORI
Terdapat kesepakatan umum antara ilmuan dan filosof ilmu pendidikan bahwa
teori mengandung tiga fungsi yaitu;
1. Fungsi deskripsi
A
B C
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 4
2. Fungsi prdiksi
3. Fungsi penjelasan
Fungsi-fungsi tersebut berhubungan dengan teori di mana ilmuan mencoba
memahami, dan memiliki implikasi bagi orang-orang yang menggunakan teori-teori.
Growin memperkenalkan dengan mengatakan:
Tetapi putarlah teori dan jelaskan kepada orang yang menggunakan teori
tersebut. Seperangkat fungsi yang berbeda menjadi penting ketika kita
melihat teoritisi pada pekerjaannya dalam penelitian. Di sini teori membantu
peneliti menganalisis data, membuat kesimpulan ringkas atau sinopsis data,
dan hubungan-hubungan dan menyarankan hal-hal baru untuk dicobakan.
Teori berfungsi di dalam analisis, dalam sinopsis, dalam kekuatan saran atau
spekulasi. Teori berfungsi sebagai sesuatu untuk dipikirkan, membantu
pekerjaan seseorang.
Mungkin fungsi yang paling sederhana dari teori adalah untuk memberikan
sistem untuk mengklasifikasi pengetahuan bidang teoritis. Homans telah menyatakan
fungsi tersebut seperti berikut ini;
Bahkan teori yang paling mudah dipecahkan memiliki penggunaan-
penggunaannya sendiri. Dalam bentuknya yang paling rendah, sebagai suatu
klasifikasi, teori memberikan seperangkat kotak pada meja tulis, lemari arsip, dimana
suatu kenyataan dapat terakumulasi pada saat itu akumulasi membuat sistem yang
lebih ekonomis dengan referensi yang tercampur, dan kemudian lahirlah sebuah teori.
Penyusunan fakta-fakta dan pengamatan-pengamatan ke dalam skema sangat
penting bagi deskripsi bidang apa saja di mana dilakukan kegiatan berteori.
Brodbeck mengatakan bahwa; suatu teori tidak hanya menjelaskan dan
memprediksi, tetapi juga menyatukan fenomena"
Pada tingkat yang lebih tinggi, fungsi-fungsi tersebut ditambahkan yang
memungkinkan bergerak ke arah klasifikasi atau kumpulan fakta-fakta ke aksi ruang
lingkup yang lebih luas seperti yang dipergunakan dalam induksi dan prediksi.
Pengurutan informasi secara sistematis merupakan tugas kegiatan berteori. Dengan
deskripsi, prdiksi dan penjelasan. Membangun teori mencapai tingkatnya yang paling
sistematis ketika teori yang dihasilkan menjadi sistem logico-dedukktif yang penuh,
atau sistem logico-matematik. Tujuan-tujuan tingkat tinggi ini dicapai dengan sangat
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 5
mudah dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam, akan tetapi dalam ilmu-ilmu sosial
komplikasi seperangkat peristiwa yang harus dijelaskan oleh teori-teori dapat
mendorong para teoritisi untuk sementara mengurangi tingkat pencapaian. Sangat
sedikit sistem teoritis yang menggunakan simbol-simbol dan sruktur-struktur
matematika yang telah diciptakan dalam ilmu-ilmu sosial. Akan tetapi model-model
verbal dipergunakan secara luas sebagai cara penyajian fenomena tertentu. Namun,
teori-teori dalam ilmu-ilmu sosial harus memenuhi kriteria dasar untuk berteori dan
ini termasuk pengorganisasian hubungan-hubungan sehingga teori-teori tersebut dapat
dijelaskan dengan baik dan prediksi dapat dibuat untuk peristiwa-peristiwa yang
belum diamati dari hubungan-hubungan yang diketahui.
Kembali ke definisi Kerlinger yang menggambarkan tiga fungsi teori yaitu,
dekripsi, prediksi dan penjelasan. Pertama, definisi memerlukan deskripsi melalui
karakter proposisi yang ditawarkan dan hubungan-hubungan yang digambarkan antara
proposisi dan konstruk-konstruk. Dengan mempelajari dengan apa variabel-variabel
berhubungan dan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan, peneliti mampu
mengembangkan hubungan-hubungan dapat diprediksi antara variabel-variabel
tertentu. Semua ini menjelaskan seperangkat peristiwa.
Dapat dikatakan bahwa dalam keinginannya untuk menggambarkan,
menjelaskan dan memprediksi, para teoritisi berusaha bekerja di luar urusannya,
karena dia secara konstan mencari hukum-hukum baru dan mencari hubungan-
hubungan baru antara hukum yang dinyatakan oleh teori. Biasanya para teoritisi tidak
puas dengan hal tersebut. Kemudian dia mencari hubungan-hubungan baru dan
hukum-hukum baru dalam suatu teori baru. Kaplan menyatakan fungsi heuristik teori
ini ketika dia mengatakan bahwa "apa yang penting adalah bahwa hukum menyebar
ketika hukum-hukum tersebut disatukan dalam sebuah teori' kemajuan yang paling
besar dalam ilmu pengetahuan dibuat oleh membangun teori dari sekedar empirisme
karena fungsi generatif dari teori tersebut.
PROSES DALAM MEMBANGUN TEORI
Lebih banyak pengetahuan tentang teori dan proses-prosesnya akan mungkin
dengan menguji tugas-tugas pilihan yang dilakukan oleh para teoritis. Dua hal yang
paling menonjol, pertama adalah urutan kegiatannya amat luas, kedua adalah aturan-
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 6
aturan bekerja cenderung lebih diperintahkan dengan pilihan kegiatan dari pada
dengan seperangkat aturan yang arbitrer untuk membangun teori.
Homans membuat aturan-aturan berikut bagi pembuat teori, kebanyakan di
antaranya harus berkaitan dengan masalah-masalah komunikasi:
Lihatlah pertama-tama pada yang jelas, serupa dan umum. Dalam suatu ilmu
pengetahuan yang belum terbangun dasarnya, ini merupakan hal-hal yang baik untuk
melakukan studi
Nyatakan sesuatu yang jelas itu dalam keadaaan yang umum, sepenuhnya ilmu
pengetahuan merupakan suatu pemikiran hanya jika hipotesisnya diringkas dalam
bentuk sejumlah fakta yang sederhana.
Katakan tentang hanya satu hal dalam satu waktu yaitu, dalam memilih kata-
kata atau yang lebih menonjol, konsep-konsep. Lihatlah bahwa hal tersebut tidak
berhubungan dengan beberapa jenis atau tingkatan fakta pada waktu yang sama tetapi
berhubungan dengan satu dan hanya satu hal; sekali anda telah memilih kata-kata
anda, gunakanlah selalu kata-kata yang sama ketika mengacu kepada yang hal yang
sama.
Sederhanakan sedapat mungkin sejumlah hal-hal yang anda sedang bicarakan
"Sesedikit mungkin yang anda dapat; sebanyak yang anda harus lakukan" merupakan
aturan untuk mengatur sejumlah tingkatan fakta yang mana anda terlihat di dalamnya.
Satu kali anda mulai berbicara, jangan berhenti hingga anda selesai. Yaitu,
gambarkan secara sistematis hubungan-hubungan antara fakta-fakta yang ditunjuk
oleh kata-kata anda.
Kenalilah bahwa analisis anda harus bersifat abstarak, karena hanya berkaitan
dengan sejumlah unsur situasi konkret. Mouly mengidentifikasi empat karakteristik
teori yang baik berikut yang memiliki implikasi terhadap kegiatan membangun teori:
1. Suatu sistem teoritis harus memungkinkan deduksi yang dapat diuji secara
empiris yaitu harus memberikan cara untuk interpretasi dan verifikasi
sendiri
2. Teori harus kompatibel/cocok baik dengan pengamatan maupun dengan
teori-teori yang divalidasi sebelumnya
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 7
3. Teori harus dinyakan dalam istilah yang sederhana; yaitu teori tersebut
dikatakan baik jika menjelaskan pada umumnya dalam bentuk yang sangat
sederhana
4. Teori-teori ilmiah harus berdasarkan pada fakta-fakta dan hubungan-
hubungan empiris.
Para teoritisi perlu berpikir dalam bentuk kegiatan yang tepat mereka lakukan
ketika melakukan kegiatan berteori.
1. Kegiatan tersebut adalah merumuskan definisi,
2. Klasifikasi informasi yang berhubungan ke dalam kategori-kategori yang
homogen
3. Pemanfaatan proses induktif dan deduktif
4. Membuat kesimpulan dan prdiksi dan menguji dalan penelitian percobaan
5. Pengembangan model-model
6. Pembentukan sub teori
Definisi Istilah
Deskripsi teori, aturan-aturan yang diletakkan oleh Homans, dan karakteristik
yang digunanakan oleh Mouly, semuanya memberikan pesan yang empatik bahwa
definisi istilah yang cermat merupakan unsur yang sangat penting dalam pekerjaan
para teroritisi. Dua aturan yang tampaknya mengatur kegiatan definisi. Pertama
adalah kejelasan kosa kata untuk menjamin makna yan tepat; yang kedua adalah
konsitensi dalam penggunaan istilah begitu istilah-istilah tersebut telah didefinisikan.
Istilah atau konstruk dari bidang kegiatan ilmiah apa saja merupakan bidang studi dari
bidang tersebut. Istilah-istilah tersebut merupakan alat berpikir dan berkomunikasi.
Istilah-istilah yang sering pergunakan oleh para teoritis adalah istilah-istilah
umum, konsep-konsep dasar, dan istilah-istilah teoritis. Untuk kepentingan
membangun definisi, para teoritisi terutama harus berhubungan dengan istilah-istilah
dasar dan teroritis, Istilah dasar dibatasi secara aksiomatis sementara istilah teoritis
harus dibatasi secara operasional
Brodbeck membedakan antara definisi nominal dan operasional. Definisi
nominal memberikan atribut yang dihubungkan dengan istilah atau konsep. Dalam
hal ini sebuah istilah dijelaskan dengan mendaftarkan batas-batas interpretasi.
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 8
Sebaliknya definisi opersional lebih sulit dalam hal kondisi di mana suatu konsep
dipergunakan mrupakan bagian dari definisi. Definisi operasional mengasumsikan
kondisi "jika maka", yang berarti bahwa jika kondisi tertentu muncul atau ada, maka
pernyataan di mana istilah tersebut dipergunakan benar adanya. Atau sebuah istilah
diperkenalkan jika kondisi yang dideskripsikan muncul atau ada, Jika sebuah istilah
merupakan istilah teoritis, maka konsep biasanya dinamakan konstruk operasional.
Tampaknya terdapat semacam kesepakatan umum bahwa definisi istilah teknis
merupakan kegiatan yang sangat penting bagi para teoritisi. Terhadap persoalan
tersebut ada dua alasan utama. Pemilihan dan definisi istilah-istilah atau konsep-
konsep membantu dalam mendefinisikan batasan-batasan bidang studi bagi pekerjaan
para teoritisi, dan penggunaan yang konsisten terhadap istilah-istilah dibatasi
memudahkan penjelasan dan prediksi.
Klasifikasi
Klasifikasi merupakan kegiatan lain dari membangun teori. Homans
mengajukan klasifikasi sebagai bentuk teori yang paling rendah, akan tetapi dia
menjelakskan kemungkinan sistem klasifikasi menjadi atau menghasilkan sebuah
teori baru. Namun klasifikasi tidak harus selalu dipikirkan sebagai kegiatan kotak
dalam meja yang sederhana. Hall dan Lindzey menyarankan bahwa salah satu
fungsi teori adalah untuk memasukkan temuan-temuan yang tidak diketahui ke dalam
kerangka yang konsisten dan masuk akal.. Dalam pandangan seperti ini, klasifikasi
sebagai suatu kegiatan membangun teori menjadi alat untuk mengorganisis dan
mengintegrasikan apa yang diketahui tentang bidang tersebut di mana kegiatan
berteori sedang dilaksanakan. Melalui klasifikasi, memungkinkan seorang yang
melakukan klasifikasi menjadi sadar akan kehampaan dalam pengetahuan yang perlu
untuk memberikan makna terhadap serangkaian kegiatan atau peristiwa. Merupakan
fungsi penelitian untuk mengisi kesenjangan tersebut. Pengamatan terhadap
hubungan-hubungan antara unsur-unsur yang diklasifikasi dapat dimasukkan sebagai
bagian dari kegiatan klasifikasi.
Kadang-kadang skema klasifikasi yang dikembangkan, atau taksonomi,
sebenarnya dinamakan teori. Penunjukkan seperti itu sering membingungkan karena
skema klasifikasi tidak memenuhi semua peryaratan sebuah teori. Klasifikasi sebagai
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 9
kegiatan berteori membantu mengelompokkan fakta-fakta dan generalisasi-
generalisasi ke dalam kelompok yang homogen, tetapi tidak menjelaskan hubungan
antara kelompok atau hubungan antara fakta-fakta dan generalisasi-generalisasi dalam
setiap kelompok tunggal. Dalam suatu sudut pandang, pengembangan skema
klasifikasi merupakan kegiatan terminal, Sebaliknya, sebuah teori memaksa
hubungan-hubungan dan kondisi baru untuk pemahaman. Namun, pengembangan
skema klasifikasi merupakan kegiatan berteori, walaupun mungkin dilakukan pada
tahap-tahap awal pengembangan teori.
Induksi dan Deduksi
Induksi dan deduksi merupakan dua proses dasar untuk menyimpulkan
pernyataan teori di bawah definisi istilah-istilah dan susunan skema klasifikasi.
Induksi merupakan proses di mana suatu generalisasi yang lebih luas berasal dari
seperangkat fakta dari ruang lingkup yang lebih terbatas. Argumen induktif
memungkinkan para pembuat teori untuk memperluas urutan pengetahuannya.
Deduksi merupakan proses di mana sebuah kesimpulan diperoleh yaitu secara
keseluruhan bersifat konklusif atau tidak konklusif. Kesimpulan diperketat oleh
premis. Argumen deduktif membuat eksplisit konten premis argumen.
Dari definisi teori yang diberikan pada awal bab ini, dapat dilihat bahwa
perbedaan jenis teori dihasilkan oleh proses induktif dan deduktif. Proses induktif
cenderung menghasilkan jenis-jenis teori yang normatif dan prespektif, sementara,
proses deduktif cederung menghasilkan jenis teori logico-deduktif. Kedua proses
tersebut (deduktif dan induktif) diperlukan secara implisit dan langsung oleh definisi
teori dan proses pembangunan teori yang dibahas sejauh ini, akan tetapi induksi dan
deduksi menjadi kritis ketika seseorang berpikir tentang kesimpulan, prdiksi dan
penelitian sebagai proses teori.
Kesimpulan, Prediksi, Penelitian
Suatu kegiatan membangun teori yang kompleks dapat dimasukkan di bawah
proses kesimpulan. Pada umumnya, kegiatan menyimpulkan memiliki makna
terhadap yang diketahui dan yang diamati. Lebih khusus, kegitan-kegiatan tersebut
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 10
termasuk membuat asumsi, merumuskan hipotesis, mencapai generalisasi dari
pengamtan-pengamatan dan mendeduksi dari pengamatan dan generalisasi.
Seorang teoritisi dipaksa untuk membuat asumsi karena dengan definisi teori,
dia diperhadapkan dengan masalah untuk menjelaskan karakter dan hubungan antara
peritiwa-peristiwa baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.
Penggunaan hipotesis dalam membangun terori harus sejelas seperti dalam
penelitian. Hipotesis merupakan anggapan yang dapat diuji tentang hubungan antara
fenomena yang didefinisikan, hipotesisi merupakan alat yang sederhana untuk
menverifikasi asumsi yang dinyatakan sehingga mencapai kesimpulan. Dari
penggunaan hipotesis yang berulang-ulang, pembuat teori dapat menformulasikan
postulat, teorema, atau hukum-hukum yang mengatur hubungan unsur-unsur teori.
Induksi dan deduksi merupakan proses utama dalam membangun teori.
Seorang beoritisi mengamati peristiwa-peristiwa dan kemudian menggeneralisasikan
dari hasil-hail yang berhubungan dan sama. Beberapa generalisasi dicapai dengan
menyimpulkan keterterimaan premis-premis yang dianggap benar. Namun,
generalisasi ilmiah diinduksi dari pembuktian yang mendukung. Deduksi
menghasilkan generalisasi, atau kesimpulan yang sempurna benar sepanjang
pembuktian mengarahkan kepada suatu kesimpulan yang valid. Seorang teoritisi
menyimpulkan serangkaian generalisasi hukum atau teorema di mana dia sangat yakin
benar.
Terdapat hubungan timbal balik antara penelitian dan pembuatan teori.
Seorang pembuat teori harus melaksanakan penelitian dan hasil penelitian
memberikan kontribusi kepada pengembangan teori. Khusus dalam tahap awal
pengembangan. Sebuah teori terdiri atas pernyataan-pernyataan yang bersifat
asumsitif dan tentatif sebagai bagian dari penjelasan seperangkat peristiwa. Teori
juga terdiri atas pernyataan-pernyataan yang meliputi peristiwa-peristiwa atau
kondisi-kondisi yang berada dalam kategori yang tidak diketahui. Prosedur penelitian
dipergunakan untuk merubah generalisasi yang lebih tentatif menjadi status hukum.
Interaksi fenomena antara teori dan penelitian adalah apa yang menghasilkan program
penelitian yang paling sistematis dimana kemudian menghasilkan teori-teori yang
lebih valid.
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 11
Kesimpulan, prediksi, dan penelitian merupakan kegiatan yang benar-benar
membedakan pekerjaan para teoritisi. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan
hukum-hukm dan mengidentifikasi hubungan antara hukum-hukum. Yang
terkandung dalam proses ini adalah perubahan dari dugaan, atau asumsi, ke
generalisasi berdasarkan beberapa pembuktian (postulat), ke deduksi dari postulat
yang menyatakan hukum-hukum yang memperbaiki penjelasan seperangkat peristiwa.
Bangunan Model
Bangunan model merupakan proses yang sering dipergunakan dalam
berteori. Model merupakan analogi. Bangunan suatu model merupakan suatu cara
menyajikan fenomena yang diberikan dan hubungan-hubungannya, tetapi itu
bukanlah fenomena. Secara fungsional model dipergunakan untuk menyajikan
peristiwa-peristiwa dan interaksi peristiwa dalam cara yang tersusun rapi dan
ilustratif. Jika dipergunakan sperti itu, maka model membantu menjelaskan fakta-
fakta atau peristiwa-peristiwa yang menimbulkan tanda tanya. Oleh karena itu, model
merupakan alat di dalam membangun teori.
Tujuan dasar untuk mengembangkan model dinyatakan oleh Rivett ketika dia
mendefinisikan model sebagai ….seperangkat hubungan logika, apakah kualitatif
maupun kuantitatif, yang akan menghubungkan secara bersama-sama karakteristik
realitas yang relevan dengan yang kita perhatikan. Model merupakan alat untuk
membantu para teoritisi mengidentifikasi peristiwa-peristiwa dan menunjukkan
hubungan-hubungan antara mereka. Kaplan lebih spesifik ketika dia membedakan
pandangan-pandangan yang berbeda berikut di mana istilah "model" dipergunakan:
1. Teori apa saja yang diformulasikan secara lebih ketat daripada karakteristik
kesusasteraan, akademik, atau gaya kognitif, satu disajikan dengan tingkat
ketepatan matematika dan kekakuan logis
2. Model semantik, yang menyajikan analog konseptual kepada sejumlah bidang
studi
3. Model fisik, analog sistem non linguistik dengan sesuatu yang sedang dipelajari
4. Model formal, suatu model teori yang menyajikan struktur murni simbol-simbol
yang tidak diinterpretasi
5. Model interpretif, yang memberikan interpretasi untukteori formal
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 12
Brodbeck menjelaskan dua penggunaan istilah yang utama. Sebaliknya, dia
mengatkan bahwa model dipergunakan untuk teori yang spekulatif dan dapat
dihitung. Sebaliknya, seperangkat hukum untuk satu teori dapat dipergunakan
sebagai model untuk yang lain ketika dua buah hukum memiliki bnetuk yang
sama. Penjelasan yang baik diberikan oleh O'Connor ketika dia menulis.
Model dalam ilmu pengetahuan bertindak sebagai metafor dalam bahasa,
model-model tersebut menerangi kita dengan menyarankan argumentasi-
argumentasi dengan analogi dari sesuatu yang mirip diketahui sejauh tidak
diperhatikan. Model-model dapat bertindak sebagai alat bagi jenis-jenis
penjelasan yang dibahas di bawah
Pembentukan Sub-Teori
Salah satu hal yang menandai teori yang matang dan komprehensif adalah
pengembangan sub-sub teori. Sub-sub teori cendrung memperluas cakupan sebuah
teori juga meningkatkan penjelasan seluruh peristiwa-peristiwa yang dilibatkan.
RINGKASAN
Secara umum teori diartikan sebagai suatu kumpulan pernyataan yang
menerangkan berbagai kejadian. Adanya perbedaan dalam mendefinisikan teori
tergantung pada sifat pernyataan tersebut dan jenis kejadian yang berkaitan dengan
teori tersebut.
Fungsi utama dari teori adalah deskripsi dan prediksi dan
menerangkan/keterangan. Suatu teori merupakan sekumpulan dari sekolompok
pernyataan. Pentingnya pernyataan ini, adalah terminologi yang mendefinisikan
tentang isi dari teori. Selain terminologi yang umum digunakan yang memiliki, arti
yang dapat diterima, terdapt terminologi-terminologi yang merupakan dasar dari
kumpulan kejadian yang diterapkan dan teori-teori yang penting secara teoritis.
Pernyataan dari suatu teori di mana terminologi yang digunakan didalamnya mungkin
diekspresikan dalam bentuk pernyataan dari fakta, defenisi, usulan, dalil, hipotesa,
deduksi, asumsi, generalisasi, hukum, aksioma atau rumusan/dalil.
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 13
Proses mentiorikan dapat ditujukan lebih lanjut dengan mengidentifikasi
beberapa tugas bagi orang berkaitan dalam menyusun teori. Dalam semua pekerjaan-
pekerjaan dan bersifat ilmiah definisi secara hati-hati dari terminolog dan konstruksi
secara teknik adalah salah satu tugas penting, selain itu klassifikasi dari informasi
yang telah diketahui atau yang diasumsikan, mungkin tugas yang paling krusial dan
unik dalam menteorikan adalah membuat dan menguji kesimpulan dan prediksi. Dua
kegiatan selebihnya adalah mengembangkan masalah dan sub teori.
Tugas dari para ahli teori adalah menyebarkan ruang lingkup dan
intensitasnya, sedikitnya orang akan melakukan pada semua tingkatan yang
memungkinkan yang tidak punya inisiatif, boleh memulai dengan beberapa tugas
yang terbatas, tetapi dapat diprediksi bahwa pekerjaannya akan berkembang pada
setiap kesempatan berikutnya.
Akhirnya terdapat 3 (tiga) aturan utama dimana setiap orang yang
menginginkan menggunakan teori bulding;
1. Penggunaan bidang terminologi teknik, dalam hal ini terdapat 2 demensi yaitu;
- Menjelaskan pemakaian kata untuk mendapatkan pengertian yang tepat
- Menggunakan terminologi tersebut secara konsisten terhadap seluruh kerja
teori
Teori apa saja diharuskan untuk secara hati-hati mendefinisikan untuk secara hati-
hati mendefinisikan dasar-dasarnya dan terminologi teoritisnya dan konsisten
menggunakannya dan dalan hal ini mekanisme utama memberi jalan dia langsung
memakai prosedur dan disiplin dalam mengkomunikasikan pekerjaannya terhadap
orang lain.
2. Aturan kedua adalah mengidentifikasi unsur yang prinsipil, misalnya;
subjek/materi dan proses yang penting terhadap teori. Untuk itu perlu mengatur
beberapa aturan logika dari ilmu pengetahuan konsep kunci, asumsi dan dalil-dalil
yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang sedang dipelajari. Ketika
seorang ahli teori mengikuti aturan ini dia bekerja dibawah batasan-batasan
definisi didalam keseluruhan bidang yang dikuasainya.
3. Aturan ketiga menguraikan dan menerangkan keterkaitan diantara bagian-bagian
yang bervariasi dari pernyataan tersebut, kebanyakan teori bersifat kompleks.
Bagian-bagian teori yang bervariasi tersebut boleh saja memiliki arti sendiri-
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 14
sendiri atau nyata tetapi arti dari kenyataan tersebut dikembangkan sebagai bagian
yang berkaitan secara keseluruhan. Logika dan penelitian adalah mekanisme
utama untuk mengimplementasikan aturan tersebut.
Artikel ini di Unduh dari Website LPMP SUL-SEL