111 membangun teori dalam penelitian

14
Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 1 MEMBANGUN TEORI DALAM PENELITIAN Dr. A.Muliati AM,MM Terdapat hubungan timbal balik antara penelitian dan pembuatan teori. Seorang pembuat teori harus melaksanakan penelitian dan hasil penelitian memberikan kontribusi kepada pengembangan teori. Khusus dalam tahap awal pengembangan. Sebuah teori terdiri atas pernyataan-pernyataan yang bersifat asumsitif dan tentatif sebagai bagian dari penjelasan seperangkat peristiwa. Teori juga terdiri atas pernyataan-pernyataan yang meliputi peristiwa-peristiwa atau kondisi-kondisi yang berada dalam kategori yang tidak diketahui. Informasi.lengkap mengenai hal tersebut silahkan membaca berikut ini. PENGERTIAN TEORI Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi isu-isu dan prosedur-prosedur dasar dalam membangun teori. Selanjutnya akan direview makna-makna yang dihubungkan dengan kata "teori" dan mengidentifikasi beberapa fungsi, struktur, dan proses utama yang dihubungkan dengan membangun teori. Aturan-aturan umum berteori tersebut kemudian akan diterapkan pada perkembangan yang lampau dan akan datang dalam terori pendidikan Terdapat kesepakatan umum bahwa sebuah teori adalah seperangkat pernyataan yang berhubungan menjelaskan sejumlah peristiwa, tetapi hanya seperti yang diharapkan. Seperti yang dikatakan oleh Logan dan Olmstead: Setiap orang setuju bahwa suatu teori merupakan; seperangkat pernyataan, terdapat ketidaksepakatan tentang karakteristik apa saja dari serangkaian pernyataan yang harus ada agar dapat dikatakan sebagai "teori" Tampaknya, definisi-definisi teori memiliki satu atau lebih dari tiga dimensi karakteristik berikut pernyataan yang menyatu, proposisi universal, dan atau pernyataan yang bersifat pridiktif. Pada umumnya definisi teori menyatakan keutuhan fenomena dalam serangkaian peristiwa yang diliputi oleh teori. Kaplan menyatakannya sebagai berikut; Suatu teori adalah suatu cara membuat makna dari situasi yang terganggu sehingga memungkinkan kita secara efektif menghasilkan sejumlah kebiasaan, dan lebih penting lagi, untuk memodifikasi kebiasaan atau membuang kebiasaan-kebiasaan tersebut, menggantikannya dengan yang baru

Transcript of 111 membangun teori dalam penelitian

Page 1: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 1

MEMBANGUN TEORI DALAM PENELITIAN

Dr. A.Muliati AM,MM

Terdapat hubungan timbal balik antara penelitian dan pembuatan teori. Seorang pembuat teori harus

melaksanakan penelitian dan hasil penelitian memberikan kontribusi kepada pengembangan teori.

Khusus dalam tahap awal pengembangan. Sebuah teori terdiri atas pernyataan-pernyataan yang bersifat

asumsitif dan tentatif sebagai bagian dari penjelasan seperangkat peristiwa. Teori juga terdiri atas

pernyataan-pernyataan yang meliputi peristiwa-peristiwa atau kondisi-kondisi yang berada dalam

kategori yang tidak diketahui. Informasi.lengkap mengenai hal tersebut silahkan membaca berikut ini.

PENGERTIAN TEORI

Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi isu-isu dan prosedur-prosedur

dasar dalam membangun teori. Selanjutnya akan direview makna-makna yang

dihubungkan dengan kata "teori" dan mengidentifikasi beberapa fungsi, struktur, dan

proses utama yang dihubungkan dengan membangun teori. Aturan-aturan umum

berteori tersebut kemudian akan diterapkan pada perkembangan yang lampau dan

akan datang dalam terori pendidikan

Terdapat kesepakatan umum bahwa sebuah teori adalah seperangkat

pernyataan yang berhubungan menjelaskan sejumlah peristiwa, tetapi hanya seperti

yang diharapkan. Seperti yang dikatakan oleh Logan dan Olmstead:

Setiap orang setuju bahwa suatu teori merupakan; seperangkat pernyataan,

terdapat ketidaksepakatan tentang karakteristik apa saja dari serangkaian

pernyataan yang harus ada agar dapat dikatakan sebagai "teori"

Tampaknya, definisi-definisi teori memiliki satu atau lebih dari tiga dimensi

karakteristik berikut pernyataan yang menyatu, proposisi universal, dan atau

pernyataan yang bersifat pridiktif.

Pada umumnya definisi teori menyatakan keutuhan fenomena dalam

serangkaian peristiwa yang diliputi oleh teori. Kaplan menyatakannya sebagai

berikut;

Suatu teori adalah suatu cara membuat makna dari situasi yang

terganggu sehingga memungkinkan kita secara efektif menghasilkan sejumlah

kebiasaan, dan lebih penting lagi, untuk memodifikasi kebiasaan atau

membuang kebiasaan-kebiasaan tersebut, menggantikannya dengan yang baru

Page 2: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 2

sebagai kehendak situasi. Namun, dalam logika yang direkonstruksi teori

akan muncul sebagai alat untuk menginterpretasi, mengkritik dan menyatukan

hukum-hukum yang mapan, memodifikasinya untuk mencocokkan data yang

tidak terantisipasi dalam bentuknya, dan mengarahkan kegiatan menemukan

generalisasi yang baru dan lebih kuat.

Hall dan Lindzey menyatakan bahwa suatu teori merupakan

serangkaian konvensi yang seharusnya mengandung sekelompok asumsi yang

relevan yang berhubungan secara sistematis satu sama lain dan seperangkat

definisi empiris. "O"Connor menyatakan bahwa dalam membangun teori

dari praktek kita … mengacu kepada serangkaian atau sistem aturan-aturan

atau sekumpulan aturan yang mengarahkan atau mengontrol berbagai jenis

perrbuatan.

Snow menyimpulkan konsepnya tentang suatu teori ketika dia mengatakan

bahwa:

Dalam bentuk yang sangat sederhana, suatu teori merupakan suatu bangunan

simbolik yang dirancang untuk membawa fakta-fakta (hukum-hukum) yang

dapat digeneralisasi ke dalam hubungan yang sistematis. Teori meliputi: a)

seperangkat unit (fakta-faktua, konsep-konsep, variabel-variabel) dan b) suatu

sistem hubungan antara unit-unit tersebut.

Berbagai definisi teori tersebut mengarahkan ke kesimpulan sementara bahwa pasti

terdapat perbedaan jenis teori yang diperoleh oleh proses-proses yang

berbeda,. Kita akan menjelaskannya pada bagian berikut tentang struktur-

struktur, fungsi-fungsi dan proses-proses dalam membangun teori.

FAKTOR-FAKTOR STURUKTURAL TEORI

Kita dapat memperluas pegangan dan pemahaman kita tentang membangun

teori dengan menguji secara singkat sturuktur-struktur penting dan fungsi-fungsi teori.

Gambar 1 suatu gambaran dari sejumlah kejadian yang umum yang secara

normal menampilkan suatu teori;

Page 3: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 3

Penjelasan:

A Kejadian dari dimensi yang diketahui

B Kejadian dari dimensi yang diassumsikan

C Kejadian dari dimensi yang tidak diketahui

A menunjukkan semua kejadian yang diketahui yang mungkin diekspresikan sebagai

pernyataan fakta, atau pronsip

B menunjukkan dimensi asumsi yaitu mungkin asumsi atau dalil, rencana atau

beberapa cara lain untuk merepleksikan informasi yang bersifat tentatif yang

tidak dapat dicapai puncak dari ketidak pastian yang ditunjukan oleh

fakta/hukum.

C menunjukkan kejadian-kejadian yang merupakan bagian dari universal atau

merupakan keseluruhan kejadian yang belum diperoleh penjelasannya secara

penuh.

Jadi tugas/fungsi teori adalah memformulasikan terminologi-terminologi dan

kejadian-kejadian yang akan menerangkan isi dari berbagai muatan teori dan

untuk menunjukkan saling keterkaitannya.

FUNGSI-FUNGSI TEORI

Terdapat kesepakatan umum antara ilmuan dan filosof ilmu pendidikan bahwa

teori mengandung tiga fungsi yaitu;

1. Fungsi deskripsi

A

B C

Page 4: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 4

2. Fungsi prdiksi

3. Fungsi penjelasan

Fungsi-fungsi tersebut berhubungan dengan teori di mana ilmuan mencoba

memahami, dan memiliki implikasi bagi orang-orang yang menggunakan teori-teori.

Growin memperkenalkan dengan mengatakan:

Tetapi putarlah teori dan jelaskan kepada orang yang menggunakan teori

tersebut. Seperangkat fungsi yang berbeda menjadi penting ketika kita

melihat teoritisi pada pekerjaannya dalam penelitian. Di sini teori membantu

peneliti menganalisis data, membuat kesimpulan ringkas atau sinopsis data,

dan hubungan-hubungan dan menyarankan hal-hal baru untuk dicobakan.

Teori berfungsi di dalam analisis, dalam sinopsis, dalam kekuatan saran atau

spekulasi. Teori berfungsi sebagai sesuatu untuk dipikirkan, membantu

pekerjaan seseorang.

Mungkin fungsi yang paling sederhana dari teori adalah untuk memberikan

sistem untuk mengklasifikasi pengetahuan bidang teoritis. Homans telah menyatakan

fungsi tersebut seperti berikut ini;

Bahkan teori yang paling mudah dipecahkan memiliki penggunaan-

penggunaannya sendiri. Dalam bentuknya yang paling rendah, sebagai suatu

klasifikasi, teori memberikan seperangkat kotak pada meja tulis, lemari arsip, dimana

suatu kenyataan dapat terakumulasi pada saat itu akumulasi membuat sistem yang

lebih ekonomis dengan referensi yang tercampur, dan kemudian lahirlah sebuah teori.

Penyusunan fakta-fakta dan pengamatan-pengamatan ke dalam skema sangat

penting bagi deskripsi bidang apa saja di mana dilakukan kegiatan berteori.

Brodbeck mengatakan bahwa; suatu teori tidak hanya menjelaskan dan

memprediksi, tetapi juga menyatukan fenomena"

Pada tingkat yang lebih tinggi, fungsi-fungsi tersebut ditambahkan yang

memungkinkan bergerak ke arah klasifikasi atau kumpulan fakta-fakta ke aksi ruang

lingkup yang lebih luas seperti yang dipergunakan dalam induksi dan prediksi.

Pengurutan informasi secara sistematis merupakan tugas kegiatan berteori. Dengan

deskripsi, prdiksi dan penjelasan. Membangun teori mencapai tingkatnya yang paling

sistematis ketika teori yang dihasilkan menjadi sistem logico-dedukktif yang penuh,

atau sistem logico-matematik. Tujuan-tujuan tingkat tinggi ini dicapai dengan sangat

Page 5: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 5

mudah dalam ilmu-ilmu pengetahuan alam, akan tetapi dalam ilmu-ilmu sosial

komplikasi seperangkat peristiwa yang harus dijelaskan oleh teori-teori dapat

mendorong para teoritisi untuk sementara mengurangi tingkat pencapaian. Sangat

sedikit sistem teoritis yang menggunakan simbol-simbol dan sruktur-struktur

matematika yang telah diciptakan dalam ilmu-ilmu sosial. Akan tetapi model-model

verbal dipergunakan secara luas sebagai cara penyajian fenomena tertentu. Namun,

teori-teori dalam ilmu-ilmu sosial harus memenuhi kriteria dasar untuk berteori dan

ini termasuk pengorganisasian hubungan-hubungan sehingga teori-teori tersebut dapat

dijelaskan dengan baik dan prediksi dapat dibuat untuk peristiwa-peristiwa yang

belum diamati dari hubungan-hubungan yang diketahui.

Kembali ke definisi Kerlinger yang menggambarkan tiga fungsi teori yaitu,

dekripsi, prediksi dan penjelasan. Pertama, definisi memerlukan deskripsi melalui

karakter proposisi yang ditawarkan dan hubungan-hubungan yang digambarkan antara

proposisi dan konstruk-konstruk. Dengan mempelajari dengan apa variabel-variabel

berhubungan dan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan, peneliti mampu

mengembangkan hubungan-hubungan dapat diprediksi antara variabel-variabel

tertentu. Semua ini menjelaskan seperangkat peristiwa.

Dapat dikatakan bahwa dalam keinginannya untuk menggambarkan,

menjelaskan dan memprediksi, para teoritisi berusaha bekerja di luar urusannya,

karena dia secara konstan mencari hukum-hukum baru dan mencari hubungan-

hubungan baru antara hukum yang dinyatakan oleh teori. Biasanya para teoritisi tidak

puas dengan hal tersebut. Kemudian dia mencari hubungan-hubungan baru dan

hukum-hukum baru dalam suatu teori baru. Kaplan menyatakan fungsi heuristik teori

ini ketika dia mengatakan bahwa "apa yang penting adalah bahwa hukum menyebar

ketika hukum-hukum tersebut disatukan dalam sebuah teori' kemajuan yang paling

besar dalam ilmu pengetahuan dibuat oleh membangun teori dari sekedar empirisme

karena fungsi generatif dari teori tersebut.

PROSES DALAM MEMBANGUN TEORI

Lebih banyak pengetahuan tentang teori dan proses-prosesnya akan mungkin

dengan menguji tugas-tugas pilihan yang dilakukan oleh para teoritis. Dua hal yang

paling menonjol, pertama adalah urutan kegiatannya amat luas, kedua adalah aturan-

Page 6: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 6

aturan bekerja cenderung lebih diperintahkan dengan pilihan kegiatan dari pada

dengan seperangkat aturan yang arbitrer untuk membangun teori.

Homans membuat aturan-aturan berikut bagi pembuat teori, kebanyakan di

antaranya harus berkaitan dengan masalah-masalah komunikasi:

Lihatlah pertama-tama pada yang jelas, serupa dan umum. Dalam suatu ilmu

pengetahuan yang belum terbangun dasarnya, ini merupakan hal-hal yang baik untuk

melakukan studi

Nyatakan sesuatu yang jelas itu dalam keadaaan yang umum, sepenuhnya ilmu

pengetahuan merupakan suatu pemikiran hanya jika hipotesisnya diringkas dalam

bentuk sejumlah fakta yang sederhana.

Katakan tentang hanya satu hal dalam satu waktu yaitu, dalam memilih kata-

kata atau yang lebih menonjol, konsep-konsep. Lihatlah bahwa hal tersebut tidak

berhubungan dengan beberapa jenis atau tingkatan fakta pada waktu yang sama tetapi

berhubungan dengan satu dan hanya satu hal; sekali anda telah memilih kata-kata

anda, gunakanlah selalu kata-kata yang sama ketika mengacu kepada yang hal yang

sama.

Sederhanakan sedapat mungkin sejumlah hal-hal yang anda sedang bicarakan

"Sesedikit mungkin yang anda dapat; sebanyak yang anda harus lakukan" merupakan

aturan untuk mengatur sejumlah tingkatan fakta yang mana anda terlihat di dalamnya.

Satu kali anda mulai berbicara, jangan berhenti hingga anda selesai. Yaitu,

gambarkan secara sistematis hubungan-hubungan antara fakta-fakta yang ditunjuk

oleh kata-kata anda.

Kenalilah bahwa analisis anda harus bersifat abstarak, karena hanya berkaitan

dengan sejumlah unsur situasi konkret. Mouly mengidentifikasi empat karakteristik

teori yang baik berikut yang memiliki implikasi terhadap kegiatan membangun teori:

1. Suatu sistem teoritis harus memungkinkan deduksi yang dapat diuji secara

empiris yaitu harus memberikan cara untuk interpretasi dan verifikasi

sendiri

2. Teori harus kompatibel/cocok baik dengan pengamatan maupun dengan

teori-teori yang divalidasi sebelumnya

Page 7: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 7

3. Teori harus dinyakan dalam istilah yang sederhana; yaitu teori tersebut

dikatakan baik jika menjelaskan pada umumnya dalam bentuk yang sangat

sederhana

4. Teori-teori ilmiah harus berdasarkan pada fakta-fakta dan hubungan-

hubungan empiris.

Para teoritisi perlu berpikir dalam bentuk kegiatan yang tepat mereka lakukan

ketika melakukan kegiatan berteori.

1. Kegiatan tersebut adalah merumuskan definisi,

2. Klasifikasi informasi yang berhubungan ke dalam kategori-kategori yang

homogen

3. Pemanfaatan proses induktif dan deduktif

4. Membuat kesimpulan dan prdiksi dan menguji dalan penelitian percobaan

5. Pengembangan model-model

6. Pembentukan sub teori

Definisi Istilah

Deskripsi teori, aturan-aturan yang diletakkan oleh Homans, dan karakteristik

yang digunanakan oleh Mouly, semuanya memberikan pesan yang empatik bahwa

definisi istilah yang cermat merupakan unsur yang sangat penting dalam pekerjaan

para teroritisi. Dua aturan yang tampaknya mengatur kegiatan definisi. Pertama

adalah kejelasan kosa kata untuk menjamin makna yan tepat; yang kedua adalah

konsitensi dalam penggunaan istilah begitu istilah-istilah tersebut telah didefinisikan.

Istilah atau konstruk dari bidang kegiatan ilmiah apa saja merupakan bidang studi dari

bidang tersebut. Istilah-istilah tersebut merupakan alat berpikir dan berkomunikasi.

Istilah-istilah yang sering pergunakan oleh para teoritis adalah istilah-istilah

umum, konsep-konsep dasar, dan istilah-istilah teoritis. Untuk kepentingan

membangun definisi, para teoritisi terutama harus berhubungan dengan istilah-istilah

dasar dan teroritis, Istilah dasar dibatasi secara aksiomatis sementara istilah teoritis

harus dibatasi secara operasional

Brodbeck membedakan antara definisi nominal dan operasional. Definisi

nominal memberikan atribut yang dihubungkan dengan istilah atau konsep. Dalam

hal ini sebuah istilah dijelaskan dengan mendaftarkan batas-batas interpretasi.

Page 8: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 8

Sebaliknya definisi opersional lebih sulit dalam hal kondisi di mana suatu konsep

dipergunakan mrupakan bagian dari definisi. Definisi operasional mengasumsikan

kondisi "jika maka", yang berarti bahwa jika kondisi tertentu muncul atau ada, maka

pernyataan di mana istilah tersebut dipergunakan benar adanya. Atau sebuah istilah

diperkenalkan jika kondisi yang dideskripsikan muncul atau ada, Jika sebuah istilah

merupakan istilah teoritis, maka konsep biasanya dinamakan konstruk operasional.

Tampaknya terdapat semacam kesepakatan umum bahwa definisi istilah teknis

merupakan kegiatan yang sangat penting bagi para teoritisi. Terhadap persoalan

tersebut ada dua alasan utama. Pemilihan dan definisi istilah-istilah atau konsep-

konsep membantu dalam mendefinisikan batasan-batasan bidang studi bagi pekerjaan

para teoritisi, dan penggunaan yang konsisten terhadap istilah-istilah dibatasi

memudahkan penjelasan dan prediksi.

Klasifikasi

Klasifikasi merupakan kegiatan lain dari membangun teori. Homans

mengajukan klasifikasi sebagai bentuk teori yang paling rendah, akan tetapi dia

menjelakskan kemungkinan sistem klasifikasi menjadi atau menghasilkan sebuah

teori baru. Namun klasifikasi tidak harus selalu dipikirkan sebagai kegiatan kotak

dalam meja yang sederhana. Hall dan Lindzey menyarankan bahwa salah satu

fungsi teori adalah untuk memasukkan temuan-temuan yang tidak diketahui ke dalam

kerangka yang konsisten dan masuk akal.. Dalam pandangan seperti ini, klasifikasi

sebagai suatu kegiatan membangun teori menjadi alat untuk mengorganisis dan

mengintegrasikan apa yang diketahui tentang bidang tersebut di mana kegiatan

berteori sedang dilaksanakan. Melalui klasifikasi, memungkinkan seorang yang

melakukan klasifikasi menjadi sadar akan kehampaan dalam pengetahuan yang perlu

untuk memberikan makna terhadap serangkaian kegiatan atau peristiwa. Merupakan

fungsi penelitian untuk mengisi kesenjangan tersebut. Pengamatan terhadap

hubungan-hubungan antara unsur-unsur yang diklasifikasi dapat dimasukkan sebagai

bagian dari kegiatan klasifikasi.

Kadang-kadang skema klasifikasi yang dikembangkan, atau taksonomi,

sebenarnya dinamakan teori. Penunjukkan seperti itu sering membingungkan karena

skema klasifikasi tidak memenuhi semua peryaratan sebuah teori. Klasifikasi sebagai

Page 9: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 9

kegiatan berteori membantu mengelompokkan fakta-fakta dan generalisasi-

generalisasi ke dalam kelompok yang homogen, tetapi tidak menjelaskan hubungan

antara kelompok atau hubungan antara fakta-fakta dan generalisasi-generalisasi dalam

setiap kelompok tunggal. Dalam suatu sudut pandang, pengembangan skema

klasifikasi merupakan kegiatan terminal, Sebaliknya, sebuah teori memaksa

hubungan-hubungan dan kondisi baru untuk pemahaman. Namun, pengembangan

skema klasifikasi merupakan kegiatan berteori, walaupun mungkin dilakukan pada

tahap-tahap awal pengembangan teori.

Induksi dan Deduksi

Induksi dan deduksi merupakan dua proses dasar untuk menyimpulkan

pernyataan teori di bawah definisi istilah-istilah dan susunan skema klasifikasi.

Induksi merupakan proses di mana suatu generalisasi yang lebih luas berasal dari

seperangkat fakta dari ruang lingkup yang lebih terbatas. Argumen induktif

memungkinkan para pembuat teori untuk memperluas urutan pengetahuannya.

Deduksi merupakan proses di mana sebuah kesimpulan diperoleh yaitu secara

keseluruhan bersifat konklusif atau tidak konklusif. Kesimpulan diperketat oleh

premis. Argumen deduktif membuat eksplisit konten premis argumen.

Dari definisi teori yang diberikan pada awal bab ini, dapat dilihat bahwa

perbedaan jenis teori dihasilkan oleh proses induktif dan deduktif. Proses induktif

cenderung menghasilkan jenis-jenis teori yang normatif dan prespektif, sementara,

proses deduktif cederung menghasilkan jenis teori logico-deduktif. Kedua proses

tersebut (deduktif dan induktif) diperlukan secara implisit dan langsung oleh definisi

teori dan proses pembangunan teori yang dibahas sejauh ini, akan tetapi induksi dan

deduksi menjadi kritis ketika seseorang berpikir tentang kesimpulan, prdiksi dan

penelitian sebagai proses teori.

Kesimpulan, Prediksi, Penelitian

Suatu kegiatan membangun teori yang kompleks dapat dimasukkan di bawah

proses kesimpulan. Pada umumnya, kegiatan menyimpulkan memiliki makna

terhadap yang diketahui dan yang diamati. Lebih khusus, kegitan-kegiatan tersebut

Page 10: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 10

termasuk membuat asumsi, merumuskan hipotesis, mencapai generalisasi dari

pengamtan-pengamatan dan mendeduksi dari pengamatan dan generalisasi.

Seorang teoritisi dipaksa untuk membuat asumsi karena dengan definisi teori,

dia diperhadapkan dengan masalah untuk menjelaskan karakter dan hubungan antara

peritiwa-peristiwa baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui.

Penggunaan hipotesis dalam membangun terori harus sejelas seperti dalam

penelitian. Hipotesis merupakan anggapan yang dapat diuji tentang hubungan antara

fenomena yang didefinisikan, hipotesisi merupakan alat yang sederhana untuk

menverifikasi asumsi yang dinyatakan sehingga mencapai kesimpulan. Dari

penggunaan hipotesis yang berulang-ulang, pembuat teori dapat menformulasikan

postulat, teorema, atau hukum-hukum yang mengatur hubungan unsur-unsur teori.

Induksi dan deduksi merupakan proses utama dalam membangun teori.

Seorang beoritisi mengamati peristiwa-peristiwa dan kemudian menggeneralisasikan

dari hasil-hail yang berhubungan dan sama. Beberapa generalisasi dicapai dengan

menyimpulkan keterterimaan premis-premis yang dianggap benar. Namun,

generalisasi ilmiah diinduksi dari pembuktian yang mendukung. Deduksi

menghasilkan generalisasi, atau kesimpulan yang sempurna benar sepanjang

pembuktian mengarahkan kepada suatu kesimpulan yang valid. Seorang teoritisi

menyimpulkan serangkaian generalisasi hukum atau teorema di mana dia sangat yakin

benar.

Terdapat hubungan timbal balik antara penelitian dan pembuatan teori.

Seorang pembuat teori harus melaksanakan penelitian dan hasil penelitian

memberikan kontribusi kepada pengembangan teori. Khusus dalam tahap awal

pengembangan. Sebuah teori terdiri atas pernyataan-pernyataan yang bersifat

asumsitif dan tentatif sebagai bagian dari penjelasan seperangkat peristiwa. Teori

juga terdiri atas pernyataan-pernyataan yang meliputi peristiwa-peristiwa atau

kondisi-kondisi yang berada dalam kategori yang tidak diketahui. Prosedur penelitian

dipergunakan untuk merubah generalisasi yang lebih tentatif menjadi status hukum.

Interaksi fenomena antara teori dan penelitian adalah apa yang menghasilkan program

penelitian yang paling sistematis dimana kemudian menghasilkan teori-teori yang

lebih valid.

Page 11: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 11

Kesimpulan, prediksi, dan penelitian merupakan kegiatan yang benar-benar

membedakan pekerjaan para teoritisi. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan

hukum-hukm dan mengidentifikasi hubungan antara hukum-hukum. Yang

terkandung dalam proses ini adalah perubahan dari dugaan, atau asumsi, ke

generalisasi berdasarkan beberapa pembuktian (postulat), ke deduksi dari postulat

yang menyatakan hukum-hukum yang memperbaiki penjelasan seperangkat peristiwa.

Bangunan Model

Bangunan model merupakan proses yang sering dipergunakan dalam

berteori. Model merupakan analogi. Bangunan suatu model merupakan suatu cara

menyajikan fenomena yang diberikan dan hubungan-hubungannya, tetapi itu

bukanlah fenomena. Secara fungsional model dipergunakan untuk menyajikan

peristiwa-peristiwa dan interaksi peristiwa dalam cara yang tersusun rapi dan

ilustratif. Jika dipergunakan sperti itu, maka model membantu menjelaskan fakta-

fakta atau peristiwa-peristiwa yang menimbulkan tanda tanya. Oleh karena itu, model

merupakan alat di dalam membangun teori.

Tujuan dasar untuk mengembangkan model dinyatakan oleh Rivett ketika dia

mendefinisikan model sebagai ….seperangkat hubungan logika, apakah kualitatif

maupun kuantitatif, yang akan menghubungkan secara bersama-sama karakteristik

realitas yang relevan dengan yang kita perhatikan. Model merupakan alat untuk

membantu para teoritisi mengidentifikasi peristiwa-peristiwa dan menunjukkan

hubungan-hubungan antara mereka. Kaplan lebih spesifik ketika dia membedakan

pandangan-pandangan yang berbeda berikut di mana istilah "model" dipergunakan:

1. Teori apa saja yang diformulasikan secara lebih ketat daripada karakteristik

kesusasteraan, akademik, atau gaya kognitif, satu disajikan dengan tingkat

ketepatan matematika dan kekakuan logis

2. Model semantik, yang menyajikan analog konseptual kepada sejumlah bidang

studi

3. Model fisik, analog sistem non linguistik dengan sesuatu yang sedang dipelajari

4. Model formal, suatu model teori yang menyajikan struktur murni simbol-simbol

yang tidak diinterpretasi

5. Model interpretif, yang memberikan interpretasi untukteori formal

Page 12: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 12

Brodbeck menjelaskan dua penggunaan istilah yang utama. Sebaliknya, dia

mengatkan bahwa model dipergunakan untuk teori yang spekulatif dan dapat

dihitung. Sebaliknya, seperangkat hukum untuk satu teori dapat dipergunakan

sebagai model untuk yang lain ketika dua buah hukum memiliki bnetuk yang

sama. Penjelasan yang baik diberikan oleh O'Connor ketika dia menulis.

Model dalam ilmu pengetahuan bertindak sebagai metafor dalam bahasa,

model-model tersebut menerangi kita dengan menyarankan argumentasi-

argumentasi dengan analogi dari sesuatu yang mirip diketahui sejauh tidak

diperhatikan. Model-model dapat bertindak sebagai alat bagi jenis-jenis

penjelasan yang dibahas di bawah

Pembentukan Sub-Teori

Salah satu hal yang menandai teori yang matang dan komprehensif adalah

pengembangan sub-sub teori. Sub-sub teori cendrung memperluas cakupan sebuah

teori juga meningkatkan penjelasan seluruh peristiwa-peristiwa yang dilibatkan.

RINGKASAN

Secara umum teori diartikan sebagai suatu kumpulan pernyataan yang

menerangkan berbagai kejadian. Adanya perbedaan dalam mendefinisikan teori

tergantung pada sifat pernyataan tersebut dan jenis kejadian yang berkaitan dengan

teori tersebut.

Fungsi utama dari teori adalah deskripsi dan prediksi dan

menerangkan/keterangan. Suatu teori merupakan sekumpulan dari sekolompok

pernyataan. Pentingnya pernyataan ini, adalah terminologi yang mendefinisikan

tentang isi dari teori. Selain terminologi yang umum digunakan yang memiliki, arti

yang dapat diterima, terdapt terminologi-terminologi yang merupakan dasar dari

kumpulan kejadian yang diterapkan dan teori-teori yang penting secara teoritis.

Pernyataan dari suatu teori di mana terminologi yang digunakan didalamnya mungkin

diekspresikan dalam bentuk pernyataan dari fakta, defenisi, usulan, dalil, hipotesa,

deduksi, asumsi, generalisasi, hukum, aksioma atau rumusan/dalil.

Page 13: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 13

Proses mentiorikan dapat ditujukan lebih lanjut dengan mengidentifikasi

beberapa tugas bagi orang berkaitan dalam menyusun teori. Dalam semua pekerjaan-

pekerjaan dan bersifat ilmiah definisi secara hati-hati dari terminolog dan konstruksi

secara teknik adalah salah satu tugas penting, selain itu klassifikasi dari informasi

yang telah diketahui atau yang diasumsikan, mungkin tugas yang paling krusial dan

unik dalam menteorikan adalah membuat dan menguji kesimpulan dan prediksi. Dua

kegiatan selebihnya adalah mengembangkan masalah dan sub teori.

Tugas dari para ahli teori adalah menyebarkan ruang lingkup dan

intensitasnya, sedikitnya orang akan melakukan pada semua tingkatan yang

memungkinkan yang tidak punya inisiatif, boleh memulai dengan beberapa tugas

yang terbatas, tetapi dapat diprediksi bahwa pekerjaannya akan berkembang pada

setiap kesempatan berikutnya.

Akhirnya terdapat 3 (tiga) aturan utama dimana setiap orang yang

menginginkan menggunakan teori bulding;

1. Penggunaan bidang terminologi teknik, dalam hal ini terdapat 2 demensi yaitu;

- Menjelaskan pemakaian kata untuk mendapatkan pengertian yang tepat

- Menggunakan terminologi tersebut secara konsisten terhadap seluruh kerja

teori

Teori apa saja diharuskan untuk secara hati-hati mendefinisikan untuk secara hati-

hati mendefinisikan dasar-dasarnya dan terminologi teoritisnya dan konsisten

menggunakannya dan dalan hal ini mekanisme utama memberi jalan dia langsung

memakai prosedur dan disiplin dalam mengkomunikasikan pekerjaannya terhadap

orang lain.

2. Aturan kedua adalah mengidentifikasi unsur yang prinsipil, misalnya;

subjek/materi dan proses yang penting terhadap teori. Untuk itu perlu mengatur

beberapa aturan logika dari ilmu pengetahuan konsep kunci, asumsi dan dalil-dalil

yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang sedang dipelajari. Ketika

seorang ahli teori mengikuti aturan ini dia bekerja dibawah batasan-batasan

definisi didalam keseluruhan bidang yang dikuasainya.

3. Aturan ketiga menguraikan dan menerangkan keterkaitan diantara bagian-bagian

yang bervariasi dari pernyataan tersebut, kebanyakan teori bersifat kompleks.

Bagian-bagian teori yang bervariasi tersebut boleh saja memiliki arti sendiri-

Page 14: 111 membangun teori dalam penelitian

Membangun teori dalam penelitian, A. Muliati A.M 14

sendiri atau nyata tetapi arti dari kenyataan tersebut dikembangkan sebagai bagian

yang berkaitan secara keseluruhan. Logika dan penelitian adalah mekanisme

utama untuk mengimplementasikan aturan tersebut.

Artikel ini di Unduh dari Website LPMP SUL-SEL