11051-5-160287762788

6
MODUL PERKULIAHAN Aspek Hukum Dalam Pembangunan Sejarah UU Jasa Konstruksi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknk Sipil dan Perencanaanl Teknik Sipil 05 MK 11054 Budi Santosa, ST. MT

description

11051-5-160287762788

Transcript of 11051-5-160287762788

MODUL PERKULIAHAN

Aspek Hukum Dalam Pembangunan

Sejarah UU Jasa Konstruksi

FakultasProgram StudiTatap MukaKode MKDisusun Oleh

Teknk Sipil dan PerencanaanlTeknik Sipil05MK 11054Budi Santosa, ST. MT

AbstractKompetensi

Sejarah UU Jasa Konstruksi

Pengertian dan pemahaman Sejarah UU Jasa Konstruksi

Aspek Hukum SEJARAH UU JASA KONSTRUKSI

PENDAHULUAN Nama Lengkap : Algemene voorwarden voor de uitvoering bij aanneming van openbare werken (Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan bangunan umum yang dilelangkan ) Ditetapkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tanggal 28 Mei 1941 No. 4 disebut AV 41 Pertimbangan : Keperluan untuk mengatur hak dan kewajiban yang seimbang antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalammelaksanakan pekerjaan konstruksi Walaupun AV 41 produk Kolonial Belanda, beberapa ketentuan yang baik dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku sekarang (UU.No.18/1999 danPP29/2000) tetap berlaku,karena belum pernah dicabut

KANDUNGAN ISI YANG PENTINGDireksi Pekerjaan ( Pasal 3 ) Direksi adalah pejabat yang ditunjuk dalam bestek (ayat 1) Bila belum ditunjuk disampaikan tertulis kepada Penyedia Jasa ( ayat 2 )Jaminan ( Pasal 4 ) Bila dipersyaratkan Jaminan harus diserahkan dalam waktu satu bulan sejak penetapan pelaksanaan konstruksi (ayat 1) Jika pekerjaan selesai Jaminan dikembalikan asalkan tidak diperlukan untuk melindungi denda / ganti rugi (ayat 3)

Asuransi ( Pasal 5 ) Penyedia Jasa wajib mengasuransikan pekerjaan dan bahan atas biaya sendiri ( ayat 1 ) Polis atas nama Pengguna Jasa bukti pembayaran diserahkan ( ayat 3 )

Rencana Kerja (Pasal 10 ) Setelah penunjukan, Penyedia jasa selekasnya menyampaikan Rencana Kerja berisi: metode kerja, rencana pemakaian peralatan, urutan pekerjaan dan jadual setiap pekerjaan ( ayat 1 )

Pengujian Bahan ( Pasal 23 ) Bahan-bahan harus sesuai bestek. Bila tak ada dalam bestek maka bahan tersebut harus memenuhi syarat bahan sejenis Sebelum dikerjakan bahan-bahan diuji di laboratorium

Hubungan dengan Pekerjaan Lain (Pasal 40 ) Penyedia Jasa harus mengizinkan pihak lain bekerja ditempat yang sama / berdampingan

Penyerahan Pekerjaan (Pasal 47) Pekerjaan diserahkan sesuai tanggal dalam bestek / jumlah hari kalender

Perpanjangan Waktu Penyelesaian (Pasal 48) Jangka waktu penyerahan dapat diperpanjang atas permintaan Penyedia Jasa karena keadaan tertentu

Denda keterlambatan ( Pasal 49 ) Jika dalam bestek hanya disebut denda perhari, maka denda maksimum tak boleh lebih dari 10 % dari nilai kontrak.

Pekerjaan Tambah Kurang ( Pasal 50 ) Penyimpangan rencana tak boleh tanpa izin Pengguna Jasa

Perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang (Pasal 51) Perhitungan pekerjaan tambah / kurang berdasarkan harga satuan dalam kontrak dan pembayarannya pada termyn berikut (tanpa keuntungan) Keuntungan akan dibayar pada termyn terakhir

Tanggung Jawab Penyedia Jasa (Pasal 54) Penyedia Jasa bertanggung jawab selama 5 tahun sejak serah terima akhir jika: Dia sendiri yang membuat perencanaan / pelaksanaan buruk / bahan buruk

Kewajiban Penyedia Jasa selama masa pemeliharaan (Pasal 55) Sejak serah terima pertama sampai akhir masa pemeliharaan sesuai kontrak, Penyedia Jasa wajib memperbaiki segala cacat / kurang sempurna sampai memuaskan Direksi

Pemutusan Perjanjian (Pasal 62) Jika tak mengindahkan teguran / terus melakukan kesalahan sama perjanjian dapat putus tanpa pengadilan. Perjanjian tetap berlaku sampai hari pemberitahuan

Pelaksanaan oleh Direksi karena kelalaian Penyedia Jasa (Pasal 63) Jika Penyedia Jasa tidak memenuhi perintah Direksi Direksi berhak mengerjakan sendiri / menyerahkan kepada orang lain

DAFTAR PUSTAKA1. Ahmadi Miru, Hukum Kontrak, 2007, PT Raja Grafindo Persada, 2007, Jakarta.2. Daeng Naja, Contract Drafting, 2006, PT Citra Aditya Bakti, 1999,Bandung.3. Etty Susilowati, Kontrak Alih teknologi pada Industri Manufaktur, 2007, Genta Press, Yogyakarta.4. Munir Fuady, Hukum kontrak, 1999, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.5. Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis[BW], Cetakan Keempat,2006, Sinar Grafika, Jakarta