11016-12-856288963604
-
Upload
redy-triwibowo -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of 11016-12-856288963604
3
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Mercu Buana.Perenc. Geometrik Jalan/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 119Perenc. Geometrik Jalan/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 11
MODUL 11PERENC. GEOMETRIK JALAN (3 sks)
MATERI KULIAH :
Pengertian tentang struktur perkerasan jalan metoda Bina Marga, prinsip dasar, parameter-parameter perencanaan, Nomogram, perencanaan jalan baru.
POKOK BAHASAN :.
Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)
11.PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN METODE BINA MARGA11.1.Data yang diperlukan : Data tanah dasar: CBR
Lalu Lintas: volume/ADT (Average Daily Traffic), komposisi, konfigurasi as/sumbu dan beban, angka pertumbuhan.
Material
: sifat-sifat
Ketentuan lain: umur rencana, keadaan umum daerah sekitarnya, alignment (faktor regional).
11.2. Prinsip-prinsip Cara Bina Marga
Nomogram yang ada berdasarkan analisa lalu lintas 10 tahun. Untuk keadaan lalu lintas (umur rencana=UR) tidak selama 10 tahun, dapat digunakan "faktor penyesuaian" (FP).
Cara Bina Marga hanya berlaku untuk material berbutir kasar (granular material) dan tidak berlaku untuk batu-batu besar (telford).
Besaran-besaran yang digunakan antara lain:
Daya Dukung Tanah (DDT)
Lintas Harian Rata-rata(LHR)
Lintas Ekivalen permulaan (LEP)
Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
Lintas Ekivalen Tengah (LET)
Faktor Regional (FR)
Index Permukaan (IP)
IP0 (IP pada awal tahun) dan IPt (IP pada akhir masa pelayanan)
Faktor Penyesuaian (FP)
Angka Ekivalen Beban (AE)
Koefisien distribusi kendaraan (C)
Index Tebal Perkerasan (ITP)
Koefsien Kekuatan Relatif (a)
11.3. Cara menggunakan Nomogram Hitung ADT masing-masing jenis kendaraan untuk tahun ke 0 dan untuk tahun ke n (n=umur rencana)
i = pertumbuhan lalu lintas
Hitung ADT rata-rata selama masa pelayanan (ADTt)
Hitung angka ekivalen (AE) masing-masing jenis kendaraan
Hitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) dengan menghitung koefisien C dari tabel yang tersedia.
Hitung Factor Penyesuaian (FP)
Hitung CBR rata-rata
Rumus ITP :
1= lapis permukaan/ surface course
2= lapis pondasi/ base course
3= lapis pondasi bawah/ subbase course
11.4.Contoh Soal Jalan Baru:
Data-data:
Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 90 kendaraan
Bus 8 ton (3+5) = 3 kendaraan
Truck 2 as 10 ton (4+6)
= 2 kendaraan
---------------------
= 95 kendaraan/hari/2 jurusan
Perkembangan lalu lintas (i) 5 tahun = 8 %,10 tahun = 6 %
Bahan-bahan perkerasan:
pelaburan (lapisan pelindung= LAPEN (mekanis))
batu pecah (CBR 50)
tanah kepasiran (CBR 20)
Rencanakan:
Tebal perkerasan untuk 2 jalur dengan umur rencana: 5; 10 tahun.data lalu lintas tahun 1981 seperti diatas. Jalan dibuka pada tahun 1985 dengan perkembangan lalu lintas (i) selama pelaksanaan = 5% per tahun, FR=1.0 ; CBR tanah dasar = 4%.
Penyelesaian:
LHR tahun 1985 (awal umur rencana)
Kendaraan 2 ton =
Bus 8 ton =
Truck =
LHR pada tahun ke 5 dan tahun 10
Kendaraan 2 ton = ; 195.9 kendaraan
Bus 8 ton = ; 6.4 kendaraan
Truck = ; 4.3 kendaraan
Angka Ekivalen (E) kendaraan masing-masing kendaraan sebagai berikut:
Kendaraan 2 ton (1+1) =
Bus 8 ton (3+5) =
Truck 10 ton(4+6) =
EMBED Equation Menghitung LEP dimana:
C= Koefisien distribusi kendaraan (Daftar II)
E= Angka Ekivalen kendaraan (Daftar III atau seperti perhitungan diatas)
Kendaraan 2 ton =
Bus 8 ton =
Truck 10 ton =
-----------------------------------
LEP = 0.729
Menghitung LEA dimana :
5 tahun
Kendaraan 2 ton =
Bus 8 ton =
Truck 10 ton =
---------------------------------
LEA 5 tahun = 1.066
10 tahun
Kendaraan 2 ton =
Bus 8 ton =
Truck 10 ton =
---------------------------------
LEA 10 tahun = 1.301
Menghitung LET diamana:
LEP= Lintas Ekivalen Permulaan
LEA= Lintas Ekivalen Akhir
LET(5 tahun) =
LET(10 tahun) =
Menghitung LER dimana:
LER= Lintas Ekivalen Rencana
LET= Lintas Ekivalen Tengah
FP= Faktor Penyesuaian =
LER (5 tahun) =
LER (10 tahun) =
Mencari :
CBR tanah dasar = 4% dari grafik IV atau gambar 1 (korelasi DDT dan CBR) didapat DDT= 4.3
Dari Daftar VII atau Daftar V dengan LER 5tahun atau LER 10 tahun dan Klasifikasi jalan: lokal, kolektor dan arteri maka didapat Index Permukaan Akhir Umur Rencana (IP) = 1.5
Dari Daftar VI atau IV dengan melihat jenis kondisi curah hujan iklim I dan iklim II dan percentase kelandaian yg berhubungan dengan percentase kendaraan berat maka didapat: FR=1.0
Dari Daftar VIII atau VI dengan jenis lapis perkerasan LAPEN maka didapat :
Dari Nomogram VII atau Lampiran 1(6) dan 1(7) dengan DDT= 4.3 dan LER(5 tahun) = 0.45 maka didapat :
(5 tahun)=2.8
(10 tahun) = 3.2
Menentukan tebal perkerasan:
Koeffisien kekuatan relatip:
Dari Daftar IX atau Daftar VII, maka:
LAPEN mekanis
= a1= 0.25
batu pecah (CBR 50)
= a2 = 0.12
tanah kepasiran (CBR 20) = a3 = 0.1
=
Umur Rencana (UR) = 5 tahun
Batas-batas minimum tebal lapisan dapat dilihat pada Daftar X atau VIII,digunakan:
lapis pondasi- batu pecah (CBR 50) = 15 cm
lapis pondasi bawah - tanah kepasiran = 10 cm
Susunan perkerasan
Umur Rencana (UR) 10 tahun
Batas-batas minimum tebal lapisan dapat dilihat pada Daftar X,maka:
LAPEN mekanis
= 5 cm
batu pecah = 15 cm
tanah kepasiran (CBR 20)= 10 cm
Susunan perkerasan:
Pengertian tentang struktur perkerasan jalan
metoda Bina Marga.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBIr. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBIr. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMBIr. Nunung Widyaningsih Dipl.Eng. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
_1106474700.unknown