11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang...

54
11. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangunan Wilayah 2.1.1. Pembangunan Ekonomi Wilayah Pembangunan dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu proses perbaikan yang berkesinambungan atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan rnenuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi. Pengertian pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Paling tidak menurut Todaro (1999) pembangunan hams memenuhi tiga komponen dasar yang dijadikan sebagai basis konseptual dan pedoman praktis dalam memahami pembangunan yang paling hakiki yaitu kecukupan (sus~enance), jatidiri (sey~esleem) serta kebebasan weedom). Artinya pembangunan dalam berbagai skala baik lokal, regional, nasional maupun internasional meliputi suatu wilayah dan mempunyai tekanan utama pada perekonomian, keadaan fisik dan nonfisik (Jayadinata, 1999). Menurut Todaro ( 1999) bahwa pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikapsikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya, pembangunan itu harus mencerrninkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di

Transcript of 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang...

Page 1: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembangunan Wilayah

2.1.1. Pembangunan Ekonomi Wilayah

Pembangunan dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu proses perbaikan

yang berkesinambungan atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara

keseluruhan rnenuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi. Pengertian

pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang

belum ada. Paling tidak menurut Todaro (1999) pembangunan hams memenuhi

tiga komponen dasar yang dijadikan sebagai basis konseptual dan pedoman

praktis dalam memahami pembangunan yang paling hakiki yaitu kecukupan

(sus~enance), jatidiri (sey~esleem) serta kebebasan weedom). Artinya

pembangunan dalam berbagai skala baik lokal, regional, nasional maupun

internasional meliputi suatu wilayah dan mempunyai tekanan utama pada

perekonomian, keadaan fisik dan nonfisik (Jayadinata, 1999).

Menurut Todaro ( 1999) bahwa pembangunan harus dipandang sebagai

suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas

struktur sosial, sikapsikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping

tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan

pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya, pembangunan

itu harus mencerrninkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian

sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar

dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di

Page 2: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

dalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih

baik secara material maupun spiritual.

Sejalan dengan pendefinisian diatas menurut Kadariah (1978) secara

umum tujuan-tujuan dan prinsipprinsip kebijaksanaan pembangunan negara,

antara lain adalah :a) mencapai kenaikan yang cepat daripada pendapatan per

kapita; b) menyediakan kesempatan kerja yang cukup; c) mengadakan redistribusi

pendapatan supaya lebih merata; d) mengurangi perbedaan dalam tingkat

perkembangan atau pembangunan dan kemakmuran antara daerah yang satu

dengan yang lain; e) merubah struktur perekonomian supaya tidak berat sebelah.

Untuk mencapai tujuan tersebut secara operasional perlu dirancang kebijakan

pembangunan yang terintergrasi antara sektor kota maupun sektor perdesaan.

Menurut Anwar dan Setia Hadi (1996), penentuan peranan sektor-sektor

pembangunan diharapkan mewujudkan keserasian antar sektor pembangunan

sehingga dapat meminimalisasikan inkompabilitas antar sektor dalam

pemanfaatan ruang; mewujudkan keterkaitan antar sektor baik ke depan maupun

ke belakang dan proses pembangunan yang berjalan secara bertahap ke arah yang

lebih maju serta menghindari kebocoran dan kemubaziran sumberdaya.

Te jadinya perubahan baik secara incremental maupun paradigma menurut

Anwar (200 1 b), mengarah kan pembangunan wilayah kepada terjadi nya

pemerataan (eqully) yang mendukung pertumbuhan ekonomi (qflicrency), dan

keberlanjutan (sustamahrlrty) dalam pembanbwnan ekonomi. Konsep

pembangunan yang memperhatikan ketiga aspek tersebut, dalam proses

Page 3: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

perkembangannya secara evolusi dengan berjalan melintas waktu yang ltentukan

oleh perubahan tata nilai dalam masyarakat, seperti perubahan keadaan sosial,

ekonomi, serta realitas politik.

{ ~ k a l a spaslal yang paralel dan berhubungan dengan hlrarkhl admlntstras! dan

Reglonal

Lokal

i* Temporal

memerlukan terjadinya proses yang berkembang secara evolutlf

yang dapat mempengaruhi kebertanjutan (sustainability)

Aspek-aspek diatas perlu dipetimbangkan agar tindakan

mengarah kepada peningkatan kesejahteraan

masvarakat menveluruh

Ekonoml Sosial L~ngkungan

Sumber : Anwar (2002)

Gambar I. Kerangka Berfikir 3 - Dimensi Tentang Keberlanjutan

Agar perencanaan dan pengelolaan pembangunan mencapai tujuan untuk

memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat, maka perlu mencurahkan

perhatian kepada semua aspek-aspek tentang kesejahteraan manusia, menurut

lintas waktu dan skala spasial yang diarahkan kepada sistem cara perencanaan dan

pengelolaan pembangunan melalui kelembagaan.

Hal ini dapat dilukiskan oleh matri ks sederhana (Gambar 1 ) untuk

mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan yang luas tersebut,

menurut segugus nilai-nilai untuk wilayah geografi tertentu (seperti

kelembagaanlorganisasi, wilayah dll) dan rentang waktu jangka pendek,

Page 4: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

menengah, dan panjang. Artinya bahwa proses perencanaan dan pengelolaan

pembangunan dan hasil-hasilnya tidak dapat dicapai hanya dengan

memperhatikan salah satu atau beberapa bagan saja dari matriks tersebut,

melainkan harus memenuhi semua aspek-aspek tersebut pada seinua tingkatan

spasial, dan keseluruhan waktu. Sehingga sasaran . terhadap perubahan

kelembagaan yang memerlukan waktu lama adalah ditujukan kepada perbaikan

tingkat kesejahteraan masyarakat dan untuk menjamin stabilitasnya memerlukan

perhatian kepada aspek pemerataannya (Anwar, 200 1 b).

Berdasarkan paradigma pembangunan wilayah, ini dapat mengacu

kepada apa yang disebut dalil kedua fundamental ekonomi kesejahteraan (The

Second Fundamental of Welfare Economics). Dalil ini menyatakan bahwa

sebenarnya pemerintah dapat memilih target pemerataan ekonomi melalui

transfer, perpajakan dan subsidi, sedangkan ekonomi selebihnya dapat diserahkan

kepada mekanisme pasar. Sedangkan penterjemahan dari paradigma ini kepada

pembangunan spasial adalah untuk mencari keseimbangan kemajuan

pembangunan yang lebih merata secara regional (regional balance) dengan

memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat pada masing-masing

wilayah dan mengurangi sampai menghapuskan terjadinya urban bias.

Pembangunan wilayah seperti yang didefinisikan diatas, yaitu untuk

mencapai tujuan pembangunan wilayah yang mencakup aspek pertumbuhan,

pemerataan dan berkelanjutan memerlukan pengertian perencanaan pembangunan

wilayah berdimensi ruang yang berkait dengan aspek sosial ekonomi wilayah

Page 5: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

dimana penekanannya lebih kepada mewujudkan perturnbuhan ekonomi (Anwar

dan Setia Hadi, 1996).

Menurut Anwar (200 1 b) bahwa pertimbangan pembangunan wilayah

membutuhkan pendekatan multidimensi terutama yang menyangkut : 1) peranan

teknologi dalarn produktivitas, 2) pembangunan surnberdaya manusia (terutama

menyangkut pendidikan dan kesehatan), 3) pembangunan fisik infrastruktur

dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup, dan 4) pembangunan

administrasi dan finansial (termasuk mendorong partisipasi luas kepada

masyarakat dan memperhitungkan aspek politik-institusional).

Dimensi pembangunan kota dan wilayah tidak hanya bersifat fisik,

melainkan juga meliputi pembangunan ekonomi dan sosial. Kemiskinan

merupakan kendala yang penting dalam pembangunan ekonomi dan keadaan ini

merupakan gejala umum yang terdapat pada wilayah hampir dimana-mana.

Masalah ini termasuk persoalan pokok yang hams dipecahkan dalam

pembangunan wi lay ah. Oleh karena itu, apabila kita tidak mampu mengatasinya,

maka konsekuensi yang timbul adalah bahwa tingkat pendapatan nasional

kebanyakan akan habis dikonsumsi dan karenanya hanya sedikit sisanya untuk

dapat ditabung seh~ngga t~dak ada dana finansial yang dapat membiayai investasi

untuk pembangunan ekonomi (Anwar, 2001 b). Semakin meningkatnya jumlah

pengangguran apalagi setelah terjadinya krisis ekonomi juga merupakan salah satu

persoalan pokok dalam pembangunan wilayah selain masalah kemiskinan dan

pengangbwran ini bisa mendorong semakin bertambahnya kemiskinan yang

terjadi serta dampak negati f lainnya.

Page 6: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Menurut Arsyad (1999), pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan

ekonomi dan kualitas hidup masyarakatnya. Jadi pembangunan ekonomi hams

dipandang sebagai suatu proses dimana saling keterkaitan clan saling

mempengaruhi antara faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembangunan

ekonomi tersebut dapat diidentifikasi dan dianalisis dengan seksama sehingga

diketahui runtutan peristiwa yang timbul yang akan mewujudkan peningkatan

kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tahap

pembangunan ke tahap pem bangunan beri kutnya.

Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh tiga nilai pokok

yaitu i) berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

pokoknya (baslc needs), i i) meningkatkan rasa harga diri (selfesteem) masyarakat

sebagai manusia, dan iii) meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih

VPeedom from servrtude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia

(Arsyad, 1999).

2.1.2. Definisi, Karakteristik Industri Kecii, dan Peranan Industri

Bedasarkan krlteria yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

maka perusahaan industri pengolahan di Indonesia di bagi ke dalam empat

kategori, yaitu

a Industri kerajinan rumah tangga : usaha industri yang mempunyai tenaga

kerja 1 - 4 orang.

b lndustri kecil : usaha industri yang mempunyai tenaga kerja 5 -19 orang.

Page 7: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

c Industri sedang : usaha industri yang mempunyai tenaga kerja 20 - 99

orang.

d Industri besar : usaha industri yang mempunyai tenaga kerja L 100 orang

Pengkategorian tersebut lebih didasarkan pada banyaknya tenaga kerja

yang terlibat didalam proses produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin

produksi serta tidak memperhatikan model kapital yang digunakan. Sedangkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan

No.589/MPP/KEP/10/1999, pengertian industri kecil adalah suatu kegiatan usaha

industri yang memiliki nilai investasi sampai dengan Rp.200.000.000,00 tidak

termasuk tanah clan bangunan tempat usaha (http://www.Dprin.go.id/idkm).

Disamping kategori yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang bertujuan

untuk membedakan industri kecil dengan jenis industri lainnya, maka untuk

memberikan suatu perbedaan yang jelas diantara jenis industri, Tambunan (2000)

menjelaskan bahwa industri kecil dapat dibedakan dengan industri lainnya

berdasarkan karateristik yang dimiliki oleh masing-masing jenis industri tersebut.

Walaupun memproduksi barang-barang yang sama dengan yang diproduksi oleh

industri menengah dan besar, namun ada perbedaan baik secara alamiah maupun

rekayasa, misalnya dalam ha1 warna, selerafpola konsumsi, rasa, packmng, harga

atau pelayanan.

Industri kecil mempunyai kedudukan yang lemah karena sebagian besar

usahanya bersifat perorangan tidak berakta notaris, dan secara ekonomis

mempunyai posisi tawar yang lemah dalam pasar karena sifat usahanya yang tidak

terorganisir. Para pengusaha industri kecil kurang menyadari pentingnya

Page 8: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

organisasi ekonomi seperti koperasi atau asosiasi sebagai sarana untuk

menggalang kekuatan usaha bersarna, tetapi lebih suka bekerja sendiri-sendiri

bahkan kadang-kadang menjurus pada kompetisi yang merugikan, bahkan saling

mematikan atau cut throat competition.

Menurut Thoha (2000), ada enam faktor yang menjelaskan eksistensi

industri kecil, yaitu : pertama, dampak transportasi dimana biaya transportasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap biaya tataniaga untuk jenis barang

tertentu atau pada tingkat retail ; kedua adalah pengaruh ukuran; ketiga adalah

pengaruh penyesuaian dimana perusahaan kecil lebih mudah melakukan

penyesuaian pada output dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan

perusahaan besar karena mereka lebih padat karya atau menggunakan peralatan

yang lebih sederhana; keempat adalah efektifitas, sebagai contoh pakaian yang

diproduksi secara massal dengan harga yang lebih murah, nilainya akan lebih

rendah bagi sebagan konsumen dibandingkan dengan pakaian yang dijahit secara

khusus oleh penjahit kecil; kelima adalah pengaruh pengendalian dimana biaya

pengendalian untuk industri kecil lebih rendah dibanding industri besar terutama

industri yang berhubungan dengan seni atau kerajinan dan membutuhkan

perlakuan yang khusus; keenam adalah berkaitan dengan perubahan dalam

teknologi dan globalisasi.

Industri kecil mempunyai peran yang penting dan strategs dalam sistem

perekonomian Indonesia, khususnya dalam penyediaan usaha dan kesempatan

kerja ; meningkatkan pendapatan masyarakat dan peningkatan ekspor

perindustrian serta menguatkan struktur industri dan mengurang terjadinya

Page 9: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

kemiskinan. Industri kecil di Indonesia yang menghasilkan barang-barang

kerajinan dan barang-barang konsumsi berjaian dengan baik dan dapat memenuhi

pasar ekspor dan domestik sehingga dapat mengantisipasi era globalisasi dan era

perdagangan bebas (Wiyatiningsih, 2000). Berdasarkan prioritasnya dapat

diklasifikasikan dalam kategori, yaitu sebagai beri kut :

a) Industri kecil tradisional yang menghasilkan barang kerajinan.

b) Industri kecil yang menghasilkan barang-barang konsumsi.

c) Industri kecil moderen yang menghasilkan komponen-komponenlperalatan

tehnik untuk keperluan produksi dari sektor industri, seperti industri sub-

kontrak/penyangga/tehnik dalam memenuhi kebutuhan dari mesin dan

peralatan.

Salah satu peranan penting industri kecil adalah keterkaitan yang sangat

kuat terhadap industri hulu (buckwurd Imhge) karena sebagian besar bahan

bakunya berasal dari dalam negeri sehingga secara tidak langsung telah berperan

besar dalam pengembangan industri hulu dan sekaligus menghemat devisa

(Thoha, 1997). Disamping itu industri kecil mempunyai peranan yang strategis

dalam menunjang perekonomian nasional yaitu dalam usaha pemerataan dan

penyebaran industri sebagai usaha untuk mengentaskan kemiskinan, berperan

dalam menunjang pertumbuhan agroindustri yang mengolah hasil pertanian

menjadi produk yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi (Simatupang,

1994).

Page 10: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

2.1.3. Teori Basis Ekonomi : Location Quotient (LQ)

Untuk mengetahui potensi aktivitas ekonomi yang merupakan basis dan

bukan basis digunakan metode LQ, yang merupakan perbandingan relatif antara

kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas &lam suatu wilayah.

Adapun kegiatan ekonomi suatu wilayah dibagi dalam dua golongan, yaitu sektor

basis dimana kelebihan dan kekurangan yang terjadi dalam proses pemenuhan

kebutuhan tersebut menyebabkan terjadinya mekanisme ekspor dan impor antar

wilayah. Artinya industri basis ini akan menghasilkan barang dan jasa, baik untuk

pasar domestik daerah maupun pasar luar wilayahldaerah. Sedangkan sektor non

basis adalah sektor dengan kegiatan ekonomi yang hanya melayani pasar di

daerahnya sendiri, dan kapasitas ekspor ekonomi daerah belum berkembang.

Asumsi &lam LQ adalah terdapat sedikit variasi dalam pola pengeluaran

secara geografi dan produktivitas tenaga keja seragam serta masing-masing

industri menghasilkan produk atau jasa yang seragam. Berbagai dasar ukuran

dalam pemakaian LQ harus disesuaikan dengan kepentingan penelitian dan

sumberdata yang tersedia (Blakely, 1994; Rondinelli, 1995). Jika penelitian

dimaksudkan untuk mencari sektor yang kegiatan ekonominya dapat memberikan

kesempatan keja sebanyak-banyaknya maka yang dipakai sebagai dasar ukuran

adalah jumlah tenaga keja sedangkan bila keperluannya untuk menaikkan

pendapatan daerah, maka pendapatan merupakan dasar ukuran yang tepat

sedangkan jika hasil produksi maka jumlah hasil produksi yang dipilih. LQ juga

menunjukkan efisiensi relatif wilayah , serta terfokus pada substitusi impor yang

potensial atau produk dengan potensi ekspansi ekspor. Hal ini akan memberikan

Page 11: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

suatu gambaran tentang industri mana yang terkonsentrasi dan industri mana yang

tersebar (Shukla, 2000).

Arus pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi industri basis

akan meningkatkan investasi, kesempatan kerja, pendapatan dan konsumsi, pada

gilirannya akan menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja serta menaikkan

permintaan hasil industri non basis (Kadariah, 1978). Hal ini berarti kegiatan

industri basis mempunyai peranan penggerak pertama (prime mover role), dimana

setiap perubahan kenaikan atau penurunan mempunyai efek pengganda (multrplier

effect) terhadap perekonomian wilayah.

Untuk melihat perkembangan suatu wilayah dapat diketahui dari efek

pengganda yang terbagi atas efek pengganda pendapatan dan efek pengganda

tenaga kerja, dimana penetapan jenis efek pengganda itu sendiri sangat tergantung

dari indikator yang akan digunakan. Umurnnya indikator yang digunakan adalah

pendapatan dan tenaga kerja. Menurut Blakely (1994) Pengganda pendapatan itu

sendiri merupakan aproksimasi terbaik untuk mengetahui potensi perubahan

kesejahteraan dari suatu aktivitas ekonomi baru. Asumsi dasarnya bahwa suatu

perubahan di sektor produksi akan menghasilkan peningkatan pendapatan

masyarakat. Sedangkan pengganda tenaga kerja bertujuan penciptaan sejumlah

pekerjaan baru yang diciptakan oleh aktivitas ekonomi baru dalam masyarakat.

2.2. Kelayakan Usaha Pengembangan Komoditas dalam Kaitannya dengan Pem bangunan Wilayah

2.2.1. Kelayakan Finansial

Menurut Gittinger (1982) aspek finansial terutama rnenyangkut per-

bandingan antara pengeluaran dengan pendapatan (revenue earnings) dari industri

Page 12: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

pengolahan gula kelapa, serta waktu didapatkannya hasil (returns). Untuk

mengetahui secara komprehensif tentang kinerja layak atau tidaknya suatu

aktivitas industri pengolahan gula kelapa maka dikembangkan berbagai kriteria

yang pada dasarnya membandingkan antara biaya dan manfaat atas dasar suatu

tingkat harga mum tetap yang diperoleh industri pengolahan gula kelapa yang

menggunakan nilai sekarang (present value) yang telah didiskonto selama umur

industri tersebut.

Cara penilaian industri jangka panjang yang paling banyak diterima

dengan menggunakan Discounted Cash Flow AnuEysis (DCF) atau Analisis Aliran

Kas yang Didiskonto (Gittinger, 1982). Analisis DCF mempunyai keunggulan

yaitu bahwa uang mempunyai nilai waktu, yang merupakan ciri-ciri yang

membedakannya dari teknik lain. Ciri pokok dari analisis DCF adalah

direncanakan untuk menilai harga suatu industri pengolahan gula kelapa dengan

memperhitungkan unsur waktu kejadian dan besarnya aliran pembayaran tunai

(cash flow). Dimana biaya dipandang sebagai negative cash flow sedangkan

pendapatanlpenerimaan sebagai positive cash flow. Suatu asumsi kunci yang

dipakai adalah bahwa uang yang ada sekarang lebih berharga dari jurnlah uang

yang sama di masa yang akan datang. Nilai uang untuk waktu mendatang yang

dihitung dengan bunga adalah nilai uang yang telah direncanakan, Qmana proses

perhi tungannya disebut compounding (pemajemukan). Sedangkan faktor untuk

mengkonversi nilai masa depan ke nilai sekarang disebut discount rate dan

prosesnya disebut discounting. Sehinga discount rate terjadi dimana nilai

sekarang dari biaya dan manfaat akan sama dengan IRR. Oleh karena itu dalam

Page 13: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

menilai suatu industri pengolahan gula kelapa yang menggunakan discounted cash

flow analysis didasarkan atas tiga hteria kinerja keuangan berikut (Darusman,

1981 ; Gittinger, 1982 ;), yaitu :

Net Present Value ( N P V )

NPV merupakan merupakan nilai sekarang dari suatu industri gula kelapa

yang dikurangi dengan biaya sekarang dari suatu industri gula kelapa pada tahun

tertentu. Seleksi formal terhadap NPV untuk mengukur nilai suatu industri

pengolahan gula kelapa bila NPV industri pengolahan gula kelapa bernilai positif

bila didiskonto pada Social Opportunity Cost of Capital. Dimana bila nilai NPV

> no1 (positif) maka industri tersebut diprioritaskan pelaksanaannya (tanda "GO'I).

Apabila besarnya NPV sama dengan no1 berarti industri tersebut mengembalikan

persis sebesar social opportunity cost of capital. Sedangkan apabila besarnya NPV

< no1 (negatif) maka sebaiknya industri ditolak dan sekaligus mengindikasikan

ada jenis penggunaan lain yang lebih menguntungkan bagi sumber-sumber yang

diperlukan industri.

Internal Rate of Return (IRR)

Cara lain untuk penggunaan aliran kas yang terdiskonto untuk menilai

suatu industri gula kelapa adalah dengan menentukan discount rate dimana NPV

aliran kas sama dengan Nol, dan bencjt cost rutro sama dengan satu 1)r.scourtt

rate ini disebut IRR merupakan tingkat suku bunga yang membuat industri

pengolahan gula kelapa akan mengembalikan semua investasi selama umur

industri gula kelapa. Suatu industri pengolahan gula kelapa akan diterima bila

IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of'capital atau lebih besar dari suku

Page 14: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

bunga yang didiskonto yang telah ditetapkan, dan sebaliknya industri pengolahan

gula kelapa itu akan ditolak . Biasanya untuk menghitung besarnya IRR dilakukan

dengan trial and error dengan nilai suku bunga (i) tertentu yang dianggap

mendekati nilai IRR yang benar dan selanjutnya menghitung NPV dari arus

pendapatan dan biaya. Jika nilai IRR lebih kecil dengan nilai suku bunga (i) yang

berlaku sebagai social discout rate, maka NPV industri pengolahan gula kelapa

besarnya < no1 (negatif) artinya industri pengolahan gula kelapa sebaiknya tidak

dilaksanakan. Sedangkan, jika nilai IRR > dari social discount rate maka industri

pengolahan gula kelapa dapat dilaksanakan.

Net Benefit Cost Ratio (NBC ratio)

BC rasio dipakai secara eksklusif untuk mengukur manfaat sosial dalam

analisis ekonomi dan jarang dipakai untuk analisis investasi private. BCR sendiri

merupakan cara evaluasi industri pengolahan gula kelapa dengan

membandingkan nilai sekarang seluruh hasil yang diperoleh suatu industri

pengolahan gula kelapa dengan nilai sekarang seluruh biaya industri pengolahan

gula kelapa. Diperoleh dengan cara membagi jumlah hasil diskonto pendapatan

dengan jumlah hasil diskonto biaya. Kriteria yang digunakan adalah Jika BCR > 1

berarti NPV > 0 dan memberikan tanda "GO" untuk suatu industri pengolahan

gula kelapa. Sedangkan apabila BCR < 1 berarti NPV < 0 dan memberikan tanda

"NO GO" untuk suatu industri pengolahan gula kelapa.

2.2.2. Kelayakan Ekonomi

Analisis ekonomi ditujukan untuk mengestimasi nilai ekonomi industri

pengolahan gula kelapa terhadap perekonomian masyarakat. Dalam analisis

Page 15: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

ekonomi dilakukan penyesuaian harga finansial agar dapat menggambarkan nilai

sosial secara menyeluruh baik untuk input maupun output industri gula kelapa.

Harga pasar barang atau jasa diubah agar lebih mendekati opportunity cost (nilai

barang atau jasa dalam alternatif pemanfaatan yang terbaik) sosial yang

merupakan harga bayangan (shadow prrce/accounting prrce) . Atau lebih tepat

lagi dikatakan bahwa harga bayangan adalah setiap harga barang atau jasa yang

bukan merupakan harga pasar (belum diketahui), untuk menggambarkan distribusi

pendapatan dan tabungan masyarakat (Chandra, 1980 ; Gittinger, 1982 ; Kadariah,

1988).

Dalam analisis ekonomi harga pasar tidak selalu menggambarkan nilai

kelangkaan industri gula kelapa, sehingga pendapatan nasional berubah nilainya

menjadi opportunity cost. Ada beberapa cam untuk menyatakan nilai ekonomi

tersebut kedalam nilai tukar domestik 1) menggunakan harga bayangan nilai tukar

luar negeri (shadow price of foreign exchange), yang akan meningkatkan nilai

produk yang diperdagangkan karena muncul premium terhadap nilai tukar luar

negeri yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan, dan 2) lnenggunakan nilai

tukar resmi dan menerapkan faktor konversi terhadap opportunity cost atau nilai

pemanfaatan barang yang tidak diperdagangkan yang dinyatakan ke dalam nilai

tukar domestik2. Faktor konversi tersebut akan mengurangi nilai barang yang

tidak diperdagangkan relatif terhadap barang yang diperdagangkan yang

* Dalam con~/)e/itir~e nlurket yang menganut sistem.floathig rate rezime seperti Indonesia, maka murket prices (input dan output) juga merupakan ecoriomic values. Namun menurut Robert J Brent ( 1998) terdapat sejumlah alasan mengapa market prices di negara berkembang sering tidak rnenggambarkan social retimr antara lain market prices meningkat lebih cepat di negara berkembang, tingkat inflasi cukup tinggi sehingga nilai mata uang overvaluation, upah ditetapkan

Page 16: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

memungkinkan adanya premium nilai tukar. Oleh karena analisis finansial

maupun analisis ekonomi menggunakan pendekatan yang berbeda, tentunya akan

membutuhkan perhitungan yang berbeda pula. Tabel 1. berikut merinci unsur-

unsur yang membedakan kedua alat analisis tersebut.

Tabel 1. Unsur - Unsur Perbedaan Dalam Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi

PERBEDAAN ANALISIS

No. UNSUR FINANSIAL EKONOMI

HARGA Harga yang dipakai adalah harga yang berlaku setempat (market price) atau harga yang diterima pengusaha

SUBSIDI Besamya subsidi menambah manfaat industri gula kelapa

PAJAK Besamya pajak diperhitungkan dalam biaya industri gula kelapa

UPAH TENAGA Upah yang digunakan adalah KERJA upah yang berlaku setempat

BUNGA MODAL Bunga modal dibedakan atas : Bunga yang dibayarkan kreditor dianggap biaya Untuk bunga modal tidak

- dianggap biava

Harga yang dipakai adalah harga bayangan (shadow price) , yang merupakan opporlunity cost

Subisidi merupakan biaya. Harga pasar harus disesuaikan untuk menghilangkan pengaruh subisidi. Jika subsidi menurunkan harga barang-barang input, maka besamya subsidi harus ditarnbahkan pada harga pasar barang-barang input

Pajak tidak diperhitungkan dalam biaya industri gula kelapa, karena merupakan transfer payment

Upah yang digunakan adalah upah bayangan (shadow wages), yang merupakan opportunity cost.

Besarnya bunga modal biasanya tidak dipisahkanJ dikurangkan dari hasil kotor, atau tidak diperhitungkan dalam biaya.

2.2.3. Kelayakan Pemasaran

Tingkat etisiensi sistem tataniaga dapat diukur antara lain dengan

pendekatan indikator marjin tataniaga, harga yang diterima penderes dan

keterpaduan pasar secara vertikal (Nancy, 1988). Indikator marjin tataniaga

didasarkan pada konsep efisiensi operasional yang menekankan pada kemampuan

atas pertimbangan kelembagaan bukan kekuatan pasar, serta distribusi pendapatan yang lebih tidak merata, dan capital marker yang terfragmentasi di negara berkembang.

Page 17: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

meminimumkan biaya-biaya yang digunakan untuk mengerakkan komoditi dari

produsen ke konsumen atau meminimumkan biaya untuk melakukan fungsi-

fungsi tataniaga. Sementara marjin tataniaga (marjin distribusi) merupakan

perbedaan antara harga yang diterima penderes dengan harga barang bentuk akhir

yang dibayar konsumen akhir atau kumpulan balas jasa yang diterima oleh pelaku

tataniaga.

Fluktuasi harga komoditi yang diterima oleh produsen akan ditentukan

oleh perkembangan harga di tingkat konsumen, maka untuk mengukur efisiensi

tataniaga menurut Azzaino (1981), digunakan elastisitas transmisi harga , yaitu

semakin besar nilai elastisitas transmisi harga maka semakin efisien sistem

tataniaga tersebut. Secara matematis persamaan elastisitas transmisi harga (E,)

adalah sebagai berikut :

Parameter tersebut dapat diduga dengan menggunakan model regresi linier

sederhana sebagai berikut :

dimana :

pf = Harga di tingkat produsen (Rplkg)

p, = Harga di tingkat konsumen (Rplkg)

ho = Konstanta; bl = Koefisien regresi; e,= galat.

Page 18: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Jika El sama dengan satu berarti laju perubahan harga di tingkat produsen sama

dengan laju perubahan harga di tingkat konsumen. Jika El lebih kecil dari satu

berarti laju perubahan harga di tingkat produsen lebih kecil dari laju perubahan

harga di tingkat konsumen. Hal ini menunjukan adanya kekuatan monopsoni atau

oligopsoni pada lembaga tataniaga, sehingga biasanya kenaikan harga yang terjadi

hanya dinikrnati oleh lembaga tataniaga. Jika El lebih besar dari satu berarti laju

perubahan harga di tingkat produsen lebih besar dari laju perubahan harga di

tingkat konsumen.

Sedangkan indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi

suatu kelembagaan tataniaga yaitu dengan keterpaduan pasar secara vertikal

(vertikal market intergration). Indikator ini menunjukkan sejauh mana harga di

tingkat penderes di pasar lokal dipengaruhi harga pada tingkat konsumen . secara

dinamis dengan menggunakan Lag operator indikator tersebut dapat diukur

dengan menggunakan rumus berikut :

Pji - Pji - I = do + d~(Pfi - I - Prt - I ) + d2(Prr - Prr - I ) + d3(lJrt - 11 + et ( 2.1.2)

dimana :

Pj = Log harga produk di tingkat penderes pada saat t

P, = Log harga produk di tingkat konsumen pada saat t

dl = Koefisiesn regresi

,, = Kesalahan acak

setelah diperoleh koefisien regresi dari persamaan tersebut, persamaan tadi

disusun kembali untuk memperjelas interpretasi dari koefisien regresi yang

diperoleh menjadi persamaan berikut:

Page 19: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Pfr = do + ( I + d1)Pft - I + dz(Prt - Prt - I ) + d3(Prt - I ) (2.1.3 )

Sehingga jelas terlihat bahwa koefisien ( I ~ d d dan (d3-dJ masing-masing

merefleksikan kontribusi dari pergerakan harga di pasar lokal dan harga di pasar

sentral terhadap pembentukan harga tingkat penderes di pasar lokal. Selanjutnya

informasi ini dapat digunakan untuk menghitung index of Market Integration yang

menggambarkan perbandingan dari koefisien pasar di tingkat penderes dengan

koefisien pasar sentral melalui persamaan berikut :

Jika IMC < 1 menunjukkan adanya intergrasi pasar yang tingg dalam arti bahwa

harga di pasar sentral memiliki pengaruh dominan terhdap pembentukan harga di

pasar lokal. Dalam kondisi ekstrim bila nilai dl = -1 sehingga diperoleh nilai IMC

= 0, maka faktor-fakor lokal sarna sekali tidak memililu pengaruh terhadap

pembentukan harga pada tingkat penderes di pasar lokal. Sebaliknya jika

diperoleh nilai IMC > 1 maka kondisi lokal memiliki pengaruh yang dominan

terhadap pembentukan harga di pasaran lokal.

2.2.4. Kaitan Pengem bangan Usaha dengan Pem bangunan Wilayah

Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang

membedakan keadaan antar suatu wilayah. Perbedaan ini erat kaitannya dengan

kondisi dan potensi wilayah tersebut dilihat dari segi biogeofisik, sosial, ekonomi,

dan budaya, serta kelembagaan, dan sekaligus mengindikasikan adanya

keterbatasan yang dihadapi oleh setiap wilayah dalam upaya memacu

Page 20: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

pembangunannya. Perbedaan ini menuntut adanya strategi pengelolaan

sumberdaya dalam pembangunan di setiap wilayah yang bersifat spesifik.

Oleh karena itu, pengembangan usaha hams berbasis pada potensi

sumberdaya domestik, terutama sektor - sektor primer, seperti pertanian serta

sektor-sektor sekunder dan tersier sebagai pendukung . Artinya masing-masing

wilayah memiliki berbagai fungsi sesuai potensi yang dimiliki. Sehingga

pengembangan usaha tersebut yang memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif tersebut dapat tumbuh dan berkembang mendukung aktivitas dan

perkembangan ekonomi wilayah. Namun sebagai suatu sistem yang dinamis,

tentunya pengembangan usaha memiliki perilaku tersendiri dan dapat berinteraksi

antara satu dengan lainnya, sehingga perlu di identifikasi berbagai keunggulan

yang dimiliki. Keunggulan tersebut meliputi produksi, produktifitas maupun

luasan produksi, pemasaran, penduduk, tenaga ke ja, dan akses terhadap fasilitas

infrastruktur. Artinya bahwa pengembangan usaha dengan memanfaatkan

seoptimal mungkin potensi sumberdaya lokal. Sehingga diharapkan secara

kumulatif, pengembangan usaha tersebut akan menciptakan berbagai peluang

serta spuliul mulliplier yang lebih besar dalam pembangunan dan pengembangan

wilayah seperti peningkatan produk lokal dan perrnintaan lokal, penyerapan

tenaga kerja, tumbuhnya industri hulu dadatau industri hilir lainnya serta

aktivitas sektor jasa bai k formal maupun informal.

Page 21: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

2.3. Industri Kecil dan Kelembagaan Tradisionai

2.3.1. Opsi Kelembagaan

Dengan penekanan terhadap suatu sistem perekonomian, maka Pakpahan

1989; Hayami dan Ruttan 1987) menyatakan bahwa kelembagaan merupakan

suatu sistem organisasi, dan kontrol terhadap transaksi sumberdaya. Aspek

kelembagaan menjadi sangat penting dalam menunjang keberhasilan

pembangunan, pentingnya aspek kelembagaan telah diungkapkan oleh Hayami

dan Ruttan (1987) yaitu keterkaitan antara resource endowments, cultural

endowments, technology dan institutions atau dalam istilah Johnson (1 9 85)

disebut sebagai four prime movers. Sehingga apabila satu atau lebih dari keempat

faktor itu tidak tersedia atau tidak sesuai maka tujuan pencapaian kineja akan

tidak tercapai.

Kelembagaan dipandang penting mengingat kelembagaan inilah yang

mendasari keputusan untuk berproduksi, investasi dan kegiatan ekonomi, yang

didalamnya terdapat kaidah-kaidahlaturan-aturan baik formal maupun informal

yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam mencapai tujuan yang ingin

dicapai (Schmid, 1987;Mubyarto, 1989; Pakpahan, 199 1 ).

Menurut Anwar (2000) menyatakan bahwa sering terjadi kesalahpahaman

bahwa kelembagaan identik dengan sistem organisasi. Dalam khasanah ekonomi

kelembagaan organisasi merupakan suatu bagian (unit) pengambilan keputusan

yang didalamnya diatur oleh sistem kelembagaan atau aturan main dan organisasi,

yang berperan penting dalam mengatur penggunaanlalokasi sumberdaya secara

efisien, merata, dan berkelanjutan (sustarnable).

Page 22: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Guna mencapai tingkat pemerataan dan efeisiensi sehingga tidak terjadi

kemubaziran pemanfaatan sumberdaya secara optimal, adalah perlunya

pembagian pekerjaan (division of labour), sehingga setiap peke rja dapat bekerja

secara profesional dengan produktivitas yang tingg. Pengembangan broad base

diverszjkation yang mengarah kepada spesialisasi ekonomi, diharapkan memacu

peningkatan efisiensi, distribusi tataniaga, dengan produktivitas yang semakin

tinggi.

Suatu aktivitas ekonomi dikatakan efisien, apabila sejumlah input tertentu

menghasilkan maksimum output, atau sejurnlah output tertentu dicapai dengan

input minimal. Sementara suatu proses produksi dikatakan efisien apabila dengan

biaya tertentu dicapai keuntungan maksimal. Mengingat sumber inefisiensi tidak

hanya disebabkan oleh biaya produksi semata tetapi juga oleh biaya transaksi

yang tinggi, sehingga menyebabkan biaya untuk mencapai tingkat keuntungan

tertentu menjadi sulit. Oleh karena itu komponen biaya transaksi sebagai

komponen yang tidak kalah pentingnya dari komponen biaya produksi perlu

dipertimbangkan dalam ekonomi pertukaran (exchange economy). Menurut

Dahlman (1979) ; Gray (1991) biaya transaksi meliputi 1) biaya informasi, 2)

biaya pengawasan, dan 3) biaya pengambilan keputusan .

Pada keadaan dimana terdapat keragaman kualitas, dan sinyal harga tidak

memberikan informasi yang sempurna maka aturan tentang standarisasi, grading,

informasi pasar, atau komunikasi dalarn kelembagaan tataniaga akan sangat

menentukan biaya transaksi terutama biaya informasi. Lemahnya penguasaan

teknologi, sumber keuangan serta terbatasnya informasi yang dikuasai oleh

Page 23: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

penderes maupun pengusaha industri kecil pengolahan hasil pertanian,

mengakibatkan te rjadinya struktur informasi yang asimetrik antara penderes dan

lembaga tataniaga lainnya. Infonnasi asimetrik yang di~naksud disini bahwa

informasi itu tersedia ,namun distribusinya kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam transaksi ekonomi tidak merata. Dengan demikian pendekatan

kelembagaan yang ditempuh hams dapat mengurangi kendala informasi tersebut,

sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi dapat memperoleh nilai

tambah yang lebih besar.

Menurut Anwar (1998) adanya informasi yang asimetrik akan mendorong

individu atau kelompok menentukan pilihan apakah transaksi dilakukan dalam

sistem kelembagaan market atau dalam sistem kelembagaan non-murket, yang

tentu saja akan ditentukan oleh nilai dari biaya transaksi.

Dua dimensi tentang biaya transaksi yang dikemukakan oleh Williamson

(1985) , meliputi frictronlessness dan explrcalron. f~rrctronlessness merupakan

biaya yang berhubungan dengan friksi secara fisik dari barang atau komoditas

yang ditransaksikan. Sedangkan explrcutron menyangkut biaya yang berhubungan

dengan enforcemen[ dari properly rrghls dalam suatu kontrak. North (1 99 1 )

bependapat bahwa biaya transaksi berhubungan dengan pengukuran atribut-atribut

dari sesuatu yang dipertukarkan, mempertahankan hak-hak penguasaan serta

enforcemen1 dari suatu persetujuan yang telah disepakati.

Secara lebih rinci biaya transaksi sebagaimana diungkapkan oleh Bardan

(1989), Gray (1994) dan Hobbs (1997) meliputi biaya informasi, biaya negosiasi,

biaya koordinasi, dan biaya monitoringhiaya enfi~rcement. Biaya informasi

Page 24: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

bersifat ex-ante pada suatu pertukaran termasuk didalainnya biaya untuk

memperoleh harga , kualitas produk, serta biaya menentukan initra dalam

pertukaran yang sering menjadi persoalan buruknya pilihan (adverse selection).

Biaya negosiasi meliputi biaya untuk melakukan transaksi secara fisik termasuk

biaya komisi, biaya negosiasi syarat-syarat kontrak pertukaran dan biaya membuat

kontrak formal. Biaya monitoring timbul secara ex-post dari suatu pertukaran

meliputi biaya pemantauan pelaksanaan syarat-syarat kontrak seperti standar

kualitas produk dan cara pembayaran, akibatnya muncul persoalan bahaya moral

(moral hazard). Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya agency secara implisit

merupakan bagian atau komponen dari biaya transaksi itu sendiri.

Konsep biaya transaksi didasarkan atas asumsi bahwa manusia bersifat

rasional terbatas (bounded rationality) dalam menentukan pilihannya

(Williamson, 1994), perilaku ini timbul sebagai akibat dari kompleksitas

lingkungan dan masalah yang dihadapi sehingga menimbulkan ketidakpastian

yang tinggi. Dimana ketidakpastian itu sendiri timbul karena ketidaksempurnaan

infonnasi yang diterima serta keterbatasan kemampuan individu untuk mengolah

informasi yang diterima, sebagai akibatnya individu cenderung bersikap

opportunistic. Menurut Anwar (1997), awalnya memang perilaku individu itu

bersifat rasional, tetapi untuk melakukannya individu tersebut menghadapi

keterbatasan terutama kemampuannya memproses informasi. Untuk mengatasi

diperlukan peran kelembagaan yang berfungsi sebagai unsur pendukung informasi

untuk menyediakan pengetahuan dalarn menjalin hubungan interpersonal sehi ngga

mampu mengimbangi kekurangan individu tersebut.

Page 25: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Dengan tingkat keragaman lingkungan yang sangat tinggi, maka suatu

kelembagaan menurut Anwar (1999) akan bersifat spesifik tipologi perekonomian

wilayah , yang paling tidak harus mempertimbangkan tiga ha1 1) karateristik fisik

yang menjadi lingkup kelembagaan, 2) karateristik peserta dan 3) aturan-aturan

kelembagaan.

Kunci pemahaman terhadap ekonomi biaya transaksi menurut Hobbs

(1997) ceteris paribus, koordinasi vertikal antara tiap tahapan produksi,

pengolahan dan rantai distribusi yang berjalan dalam keadaan biaya transaksi

yang paling efisien. Menurut Anwar (2000) sistem koordinasi organisasinya lebih

efisien untuk menentukan pilihan mengenai bentuk organisasi ekonomi, yaitu

sistem pasar atau organisasi ekonomi lainnya, didasarkan atas besar kecilnya

biaya transaksi.

Terdapat beberapa pilihan strategi dalarn kemitraan usaha menuju integrasi

vertikal. sehingga dalam konteks kelembagaan pengukuhan atas keputusan yang

diambil akan menimbulkan ongkos dalam artian uang dan bukan uang. Ongkos

tersebut dapat muncul dalam tiga bentuk transaksi yaitu transaksi melalui pasar,

transaksi melalui komando/administratif, dan transaksi melalui hlbah karena

adanya suatu transaksi. Sehingga jenis transaksi yang dipilih akan sangat

tergantung dari besarnya ongkos produksi yang dkeluarkan untuk menghasilkan

suatu keputusan. Strategi yang dimaksud adalah :

Sistem pasar (spot/cash market), dimana dua aktor yang melakukan

pertukaran (exchunge) secara eksklusif dicapai melalui landasan yang

Page 26: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

menyandarkan pada mekanisme pengendalian (control) secara eksternal

(peranan harga).

Sistem kontrak (contract system), mekanisme untuk koordinasi sebagian telah

menjadi internal kepada hubungan-hubungan pertukaran (exchange

relationship). Pihak-pihak aktor yang terlibat dalarn kontrak harus saling

menyetujui di antara mereka tentang spesifikasi hubungan kontrak yang

di buat, tetapi hubungan-hubungan pertukaran masih dikendalikan sebagian

oleh kekuatan eksternal yang menentukan hubungan dalam arti bahwa

spesifikasi telah disetujui sehingga pemaksaan akhir (ultimate enforcement)

dari kinerja sistem diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu pihak eksternal yang

mewakili sistem legal (aksi hukum).

Aliansi strategis (strategic alliance), didefinisikan sebagai suatu hubungan

pertukaran dimana pengusaha-pengusaha terlibat menghadapi resiko dan

keuntungan yang muncul dari tujuan-tujuan bersama. Hubungan pertukaran

yang strategic alliance adalah dimana organisasi tersebut harus menunjukkan

tiga karakteristik, yaitu dapat didentifikasi adanya tujuan bersama,

pengendalian (control) bersarna dalam proses pengambilan keputusan, dan

secara bersama mau menanggung resikoharapan keuntungan bersama.

Mekanisme koordinasi didasarkan atas adanya kesepakatan bersama dari

berbagai pihak-pihak yang terlibat dalam aliansilpersekutuan tersebut dan

secara sibmi fi kan strategic alliance dipandang sebagai "wilayah netral" yang

berada diantara pengendalian internal dan eksternal terhadap koordinasi.

Page 27: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Koperasi formal (formal cooperation), berbeda dengan aliansi strategis karena

adanya organisasi secara formal pada koperasi. Koperasi disini untuk

pertama kalinya dalam kontinum adanya struktur organisasi formal yang

memungkinkan untuk melakukan pengendalian ke dalam (organisasi). Pada

koperasi ada saham modal yang ditanamkan (mvest) yang memungkinkan

adanya hak-hak untuk turut dalam menentukan keputusan dan tanggung jawab

yang lebih jelas dibanding dengan persekutuan pada strategrc allrance. Kunci

dalam memahami koordinasi pada koperasi adalah terletak pada pengendalian

internal pada organisasi koperasi itu dimana pengendalian itu terdesentralisasi

kepada pihak-pihak pemilik dan para pemilik koperasi itu mempertahankan

identitasnya secara terpisah, dimana apabila mereka tidak menginginkan satu

persyaratan pertukaran, mereka dapat keluar untuk menghindarinya.

Integrasi vertikal (vertrcal integratron), tidak hams dimiliki oleh kepemilikan

tunggal dari organisasi ini, tetapi pengendaliannya dilakukan secara terpusat

(centralrzed control). Mekanismenya adalah sistem koordinasi (vertrcul

rntegratron) yang terpusat dimana dalam organisasinya mempunyai bentuk

hirarki yang mempunyai batas-batas kewenangan tertentu, yang mempunyal

sistem pengaturan dalam suatu sistem organisasi yang tunggal. Dengan

demikian organisasi integrasi vertikal harus memenuhi persyaratan adanya

pengambilan keputusan yang terpusat (centrulced decrsron mukrng).

Implementasi setiap strategi beserta sistem pengendaliannya terhadap pilihan

sistem pasar atau organisasi ekonomi lainnya perlu disesuaikan dengan

kekuatan modal yang dimiliki dan kondisi internal organisasi.

Page 28: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Sistem pengendalian yang semestinya diterapkan pada masing-masing

strategi agar setiap pilihan dapat berjalan secara optimal adalah melalui : i)

Eksternal via harga dan pembakuan kualitas, ii) Eksternal via spesifikasi dan

ikatan legal, iii) Saling kontrol, iv) Internal via struktur terdesentralisasi, dan v)

Internal via struktur tersentralis.

I Pilihan-pilihan Stmtegi Ke Arah Koordinasi Vertikal I

Sistem Koperasi Integrasi I / Konhk I S%:iis / Formal I Vertibl /

Karak Teristik

koor Dinasi

dari bnisible

hand

Sistem Pengendalian

Ekstemal via Harga Dan

Pembakuan Kualitas

Karakteristik Koordinasi

Ynng Dikelola

Kepentingan Sendiri

Hub.Jangka Pendek

Ada KeterBatasan

& Perilaku

Oportunistik

Keterbatasan Distribusi Informasi

Lebih Fleksibel

Independen

Gambar 2. Spektrum Kontinurn dari Kemungkinan Bentuk-Bentuk Organisasi Ekonomi Mulai dari Sistem Pasar Sarnpai Kepada Organisasi Berhirarki Secara Terintegrasi Secara Vertikal.

Eksternal via

S~sif ikas i Dan

Ikatan

Catatan : Garis diagonal mencerminkan percampuran (mixed) dari peranan harga sebagai rnvrsrble hand dan karakteristik organisasi yang dikelola secara koordinasi yang terdapat dalam kelima alternatif strategis untuk koordinasi integrasi vertikal. Areal diatas diagonal menunjukkan tentang taraf relatif dari karaktenstik invisible hand dan area di bawah diagonal menunjukkan taraf relatif dari karakteristik koordinasi integrasi vertikal yang dikelola.

f f

f

t

f f

f f

f f

t f

f t

f

.** ****

f f

Kcpentingan Bersama

Hub. Jangka Panjang

PcmBagian Keuntungan

PemBagian Informasi Terbuka

Lebih Stabil

Interdependen

Saling Mengon trol satu

sama lain

Internal Via

Struktur Terdesen Tralisasi

Internal via

Struktur Terse11 tralisasi

Page 29: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Menurut Anwar dan Siregar (1993) terjadinya sistem kontrak antara penderes

dengan pedagang atau tengkulak baik secara formal atau kebanyakan informal

merupakan alternatif instrumen untuk mengurangi biaya transaksi , mencegah

terjadinya kerusakan moral (moral hazard) dan kemungkinan kesalahan dalam

menseleksi resiko (adversely selection of risk ). Ikatan kontrak seperti

memberikan kredit tanpa bunga, penderes maupun industri kecil pengolahan hasil

pertanian dimaksudkan untuk menjamin kepastian volume pasokan bahan baku

(menghindari resiko) sehlngga peluang terjadinya masalah under capacity dan

perilaku oppurtunistic dapat ditekan. Disisi lain tindakan pemberian pinjaman

pendahuluan berupa uang tunai atau natura menjadi motivasi penting bagi agen

tataniaga untuk memperoleh kepastian tenaga kerja clan jumlah volume produk

pertanian yang akan dipasarkan. Sementara bimbingan teknis agar bahan baku

atau produk yang diperoleh perusahaan dapat memenuhi standar mutu tertentu,

yang berimplikasi terhadap tingkat harga yang diterima perusahaan, yang

kesemuanya secara sekaligus bertujuan untuk menekan biaya-biaya transaksi.

Mekanisme pasar seperti dikutip dari Anwar (2001) merupakan suatu

pemahaman tentang berfungsinya lembaga ini sebagai saluran yang "sempurna"

(/)c>r/ec/ currrer cd' ~nfOrmu/ron) untuk menyalurkan informasi kepada semua

p~hak-pihak yang tertarik dan membutuhkan bagi keperluan pengambilan

keputusan, guna melakukan transaksi ekonomi.

Kelembagaan yang berhubungan dengan tataniaga produk olahan industri

hasil pertanian memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelembagaan usaha

pertanian. Dalam ha1 ini adakalanya kelembagaan tataniaga terlepas dari kegatan

Page 30: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

usaha penderes dan penderes sendiri berada pada posisi yang bargaining power

yang lemah sekali. Tingkah laku pasar sering kali merugikan penderes, karena

lembaga yang membeli hasil produksi mereka menentukan harga secara sepihak.

Keadaan ini terjadi karena asimetrik informasi sehingga menimbulkan struktur

pasar yang tidak bersaing atau malah pasar tidak terwujud. Dilain pihak penderes

mempunyai kesempatan yang sangat terbatas untuk memasarkan sendiri produksi

hasilnya. Hal ini disebabkan karena pasar desa tersegmentasi , sehingga volume

produk yang dij ual sangat kecil, disarnping itu dalam menjalankan usahanya

mereka banyak tergantung dari para tengkulak. Secara skematis uraian tersebut

tersaji pada Gambar 2.

2.3.2. Kelembagaan Hubungan Principle -Agent dalam Contract Farming (CF) Horti kultura Informal di Perdesaan Jawa

Konsep principle - agent berusaha menggali berbagai permasalahan yang

timbul dalam suatu hubungan antara dan atau lebih individu atau kelompok, dan

membantu mendeskripsikan bagaimana keterikatan pihak yang berhubungan dapat

dilakukan secara wajar dengan minimisasi biaya (Mardjana, 1993). Sementara

Anwar (1997) mengungkapkan bahwa konsep principle - agent menyangkut

hubungan antara dua orang yang satu dinamai princple dan yang lainnya

dinamakan ugent. Bentuk-bentuk sistem kerjasama melalui ikata-ikatan (kontrak)

seperti ijon, uang-muka antara tengkulak (middlemen) dengan petani produsen

merupakan bentuk hubungan prrnclple - ugent yang banyak berlaku dimasyarakat.

Dalam hubungan kerja (kontrak) yang disepakati oleh kedua belah pihak

dalam ha1 ini principle dan ugent, tentunya menurut Mardjana (1993 ) yang akan

menjadi perhatian utama adalah menetapkan suatu struktur insentif yang mampu

Page 31: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

mencapai efisiensi optimal dalam kondisi iinfonnasi yang asimetrik. Sehingga

j alinan kerjasama antara princple dan agent berada dalain ranah sistem kontrak,

dimana prrncple sepakat memberikan insentif kepada agent dan agent sepakat

melakukan tindakan atas nama dan kepentinganprincple.

Namun, dalarn hubungan prrncple - agent ini muncul pertanyaan yang

sangat mendasar pihak mana yang berperan sebagai princple dan pihak mana

yang berperan sebagai agent? Dalam sebuah tulisannya bertajuk Teori Agency,

Anwar (1997) mengungkapkan bahwa dalam sistem pertukaran yang inenganut

hubungan princple - agent berkaitan dengan informasi yang asimetrik, yaitu

keadaan dimana kebanyakan agent (petani) lebih mengetahui tentang berapa besar

kemampuannya untuk memproduksi produk dibandngkan dengan pihak pemilik

lahan (principle). Dalam ha1 ini maka pedagang perantara maupun lembaga

tataniaga formal akan memiliki lebih banyak informasi harga ketimbang petani.

Atau mungkin petani lebih banyak mengetahui kualitas produk yang mereka

hasilkan, namun dengan frekuensi transaksi yang tinggi, akhirnya para pedagang

akan inemiliki banyak infonnasi untuk inenduga keadaan kualitas sesungguhnya.

Dalam situasi dimana masing-masing pihak yang melakukan pertukaran

berusaha memaksimurnkan kepuasan dengan cara yang berbeda, tentunya akan

muncul sifat opportunrstrc (Williamson, 1985). Tidak adanya aturan yang jelas

seperti kontrak yang dinyatakan secara eksplisit yang bisa metnbatasi perilaku aji

murnpung tersebut, akan menimbulkan kerugian antara kedua pihak, sehingga

hubungan tersebut bersifat jangka pendek. Sehingga kelembagaan akan

Page 32: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

merupakan peredam perilaku opportunistic tadi, sehlngga hubungannya menjadi

bersifat jangka panjang.

Bentuk kelembagaan yang bagaimana yang mampu menjamin terciptanya

hubungan kerjasama yang bersifat jangka panjang, akan sangat ditentukan oleh

besar kecilnya biaya transaksi yang ditimbulkan oleh keadaan informasi yang

asimetrik tadi. Untuk mengatasi ketimpangan informasi dan besarnya biaya

transaksi yang ditimbulkannya, maka upaya yang harus ditempuh adalah dengan

mempertemukan kepentingan dan tujuan kedua pihak akan menurunkan biaya

transaksi. Secara khusus upaya mengurangi kesenjangan informasi dan perilaku

opportunistic hams diikuti dengan berbagai struktur insentif yang efisien, sistem

pengawasan yang efektif, proses negosiasi, clan pengembangan aturan - aturan

dalam mencapai tujuan bersama (Mardjana, 1993 ; Audretsch, 1996).

Meskipun CF bersifat informal, namun kesepakatan tersebut bertujuan

untuk menghidari kemungkinan mengalami resiko kerugian pada tanaman

pertanian. Resiko kerugian yang dialami dapat bersumber dari natural hazard

seperti becana alam, serangan hama dan penyakit, dan cuaca buruk, resiko pasar

(market risk) akibat fluktuasi harga karena sifat alami produk pertanian yang

mudah rusak (perishable) dan moral hazard serta adverse selectron. Resiko

dalam proses pertukaran tersebut biasanya meningkatkan biaya transaksi, jika

terjadi pada ekonomi pasar yang kompetitif. Oleh karena itu, pertukaran resiko

informal yang didasarkan atas saling percaya (trust building), hubungan

interpersonal antara agen (petani dan tengkulak) terbukti lebih efisien jika

dilakukan melalui institusi diluar pasar (extra market institution) meliputi bentuk-

Page 33: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

bentuk sistem kerjasama melalui ikatan-ikatan seperti ijon, uang-muka antara

tengkulak (mrddlemen) dengan petani produsen yang merupakan bentuk ikatan

yang banyak berlaku dimasyarakat.

Salah satu upaya untuk mengelola resiko yaitu melalui kesepakatan

kontrak sehingga kerugian dapat diminimalisasi, baik petani maupun pedagang

sama-sama menghadapi resiko rendahnya harga pasar selama masa panen raya.

Sebaliknya, pedagangltengkulak menghadapi resiko keterbatasan kontinuitas

pasokan produk kepada agen lain di pasar perkotaan (seperti super market). Oleh

karena itu, kesepakatan kontrak memungkinkan setiap individu untuk

mempertukarkan resiko yang lebih besar menjadi resiko yang lebih kecil melalui

suatu kesepakatan kontrak.

Dalam kontrak yang disepakati oleh kedua belah pihak, fokus utamanya

adalah menetapkan suatu struktur insentif yang marnpu mencapai efisiensi optimal

dalam kondisi informasi yang asimetrik (usymetric information). Sehingga

jalinan kerjasama dalam sistem kontrak, dimana tengkulak antar desa sepakat

memberikan insentif kepada tengkulak desafpetani dan tengkulak desa Ipetani

sepakat melakukan tindakan atas nama dan kepentingan tengkulak, serta kedua

belah pihak saling menghormati setiap komitmen dalam setiap kondisi.

Namun, bentuk kelembagaan kontrak bagaimana yang mampu menjamin

terciptanya hubungan kerjasama yang bersifat jangka panjang, tidak saja akan

memberikan implikasi, distribusi (fernts of [rude) dari pendapatan antara

tengkulak antar desa dengan tengkulak desa dan tengkulak desa dengan petani

yang berbeda tetapi juga dapat berbeda menyangkut distribusi resiko-resiko yang

Page 34: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

berkaitan dengan kemungkinan kerugian yang dapat menimpa kepentingan semua

pihak. Oleh karena itu unsur- unsur penentu struktur insentif yang dibuat

tengkulak antar desaltengkulak desa, akhirnya akan menentukan bagaimana shares

resiko yang hams ditanggung kedua belah pihak. Artinya struktur insentif yang

dapat diterima oleh pelaku tataniaga gula kelapa akan tergantung kepada sikap

mereka terhadap resiko-resiko yang muncul. Mereka dapat bersikap netral

terhadap resiko (risk neutral), bersikap tidak suka resiko (risk averse), atau malah

senang terhadap resiko (rrskprefered).

Kontrak Informal Melalui Ikatan Kredit

Kontrak informal dalam aktivitas agribisnis tradisional dilakukan oleh

tengkulawtengkulak antar desa yang telah memiliki skema dan koordinasi yang

lebih jelas dalam pengumpulan produk pertanian seperti buah-buahan dan sayur-

sayuran dalam volume dan jumlah yang lebih besar untuk diangkut ke kota besar,

melalui pola kredit dimuka dengan tengkulak desa (terkadang tanpa bunga),

sebagai jaminan agar mereka mengirimkan produknya kepada pedagang di kota.

Kredit tersebut mengikat pedagang yang lebih rendah oleh pedagang yang lebih

tinggi namun, pola semacam ini tidak berlaku untuk komoditas-komoditas yang

bersifat tahan lama seperti kedelai dan jagung. Biasanya tengkulak antar desa

memberikan kredit jangka pendek kepada tengkulak desa untuk pembayaran

komoditas yang bersifat tahan lama kepada petani.

Aspek khusus dalam pemasaran buah-buahan dan sayur-sayuran , bahwa

ikatan kredit dilakukan antara tengkulak dan petani dipertimbangkan sebagai

skema awal untuk menjamin pengiriman produk berikutnya. Lebih khusus,

Page 35: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

tengkulak desa memberikan kredit dalam bentuk natura seperti pupuk dan obat-

obatan kimia kepada petani saat musim tanam dengan jaminan bahwa hasil panen

mereka akan dikirimtdijual kepada tengkulak. Meskipun tidak terdapat

kesepakatan tertulis dalam sistem pertukaran ini, secara umum klausul dalain

kontrak tersebut menyatakan bahwa sejurnlah uang (beberapa ratus rupiah) per Kg

akan dibebankan kepada petani jika produknya dijual kepada tengkulak lain.

Pembayaran kredit oleh petani diambil dari hasil pengirimanlpenjualan kepada

tengkulak selama musim panen.

Dengan skema pembayaran yang sangat fleksibel, secara rata-rata petani

membayar kredit tersebut selama lebih kurang dua bulan. Keterikatan petani

dalam pengumpulan sayur-sayuran, yang tidak dilakukan pada jenis komoditas

lain, menggambarkan pentingnya koordinasi dan skema yang jelas dalam

pemasaran komoditas yang mudah rusak ketimbang hanya sekedar memenuhl

kebutuhan faktor produksi (pupuk dan obat-obatan kimia). Sementara petani

terikat kontrak dengan tengkulak desa, tengkulak desa sendiri terikat kontrak

dengan tengkulak antar desa.

Agar dapat memberikan kredit dalam bentuk natura, tengkulak desa

biasanya menerima kredit tunai dari tengkulak antar desa dengan bentuk kontrak

yang sama seperti yang diterapkan pada petani. Baik kontrak kredit antara

tengkulak antar desa dengan tengkulak desa,maupun kontrak kredit antara

tengkulak desa dengan petani tidak secara eksplisit membebankan bunga. Kredit

pertukaran jangka pendek biasanya dilakukan antara tengkulak antar desa dengan

tengkulak desa untuk membeli produk yang bersifat tahan lama seperti kedelai

Page 36: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

(kurang dari 1 minggu), sehingga pembebanan tingkat suku bunga tidak

signifikan. Kondisi ini akan menjadi anomali, jika tingkat suku bunga tidak

dibebankan untuk kredit produksi yang bersifat jangka panjang (selama dua

bulan) dalam perekonomian yang dicirikan oleh kelangkaan modal serta tingkat

suku bunga yang tinggi.

Salah satu skema yang memungkinkan bagi tengkulak untuk

membebankan suku bunga adalah dengan membayar harga yang lebih rendah

bagi petani yang menerima kredit ketimbang petani yang tidak menerima kredit.

Dalarn kasus kredit sayur-sayuran, perbedaan harga jarang te j a b , hanya beberapa

hari saja selama satu musim, ketika penawaran lebih sedikit ketimbang

permintaan sehingga tengkulak antar desa perlu menawarkan harga lebih tinggi

untuk tambahan pembelian dari petani yang tidak terikat kontrak agar

persediaannya terpenuhi.

Skema yang paling signifikan biasanya menggunakan perbedaan harga

pupuk dan obat-obatan kimia antara petani dan pedagang. Tengkulak akan

membeli faktor-faktor produksi tersebut dalam jumlah yang lebih banyak untuk

melakukan kredit natura terhadap petani. Harga beli mereka lebih murah

ketimbang harga beli petani yang membeli dalam jumlah yang sedikit. Contoh,

tengkulak membeli pupuk dalam jurnlah yang lebih besar dari pedagang di kota

pada tingkat harga per kg yang lebih rendah dan sudah ternasuk biaya transportasi,

serta membebankan petani dengan harga sedikit lebih tinggi pada tingkat harga

sama yang hams dibayar petani, jika petani hanya membeli satu atau dua

kantong saja pada pedagang grosir di desa. Sebenarnya, secara operasional kredit

Page 37: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

antara tengkulak desa dengan petani kurang begitu menguntungkan, paling tidak

tengkulak hanya menerima pinjaman yang bebas bunga dari tengkulak antar desa.

Jika mereka harus mengeluarkan dana sendiri untuk menjalankan kontrak melalui

ikatan kredit dengan petani, biaya kreditnya tidak sebanding dengan penerimaan

yang diperoleh dari tingkat bunga.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pembebanan suku bunga oleh

tengkulak antar desa terhadap kredit yang diberikan kepada tengkulak desa?

Pertimbangan ongkos kredit untuk tengkulak antar desa yang lebih rendah

ketimbang tengkulak desa karena tengkulak antar desa memiliki jaminan yang

lebih baik dan pinjaman lebih besar, sehingga biaya transaksi lebih rendah.

Selanjutnya, bentuk kredit semacam ini, lebih bersifat jangka pendek bagi

tengkulak antar desa ketimbang tengkulak desa.

Biasanya seorang tengkulak antar desa melakukan kontrak melalui ikatan

kredit dengan banyak tengkulak desa di beberapa wilayah dengan kondisi kondisi

lingkungan, musim tanam dan musim panen yang sangat bervariasi. Oleh karena

itu, tengkulak antar desa terjamin pengembalian kredit dari tengkulak desa di

wilayah yang berbeda secara berkelanjutan sebagai bagian dari pembayaran

kembali kredit dari hasil penjualan sayur -sayuran yang dikirim kepadanya

meskipun pada musim yang berbeda dalam satu tahun. Dari pembayaran kredit

yang diperoleh dari tengkulak desa lainnya di suatu wilayah saat musim panen,

tengkulak antar desa dapat membiayai kredit untuk tengkulak desa lainnya saat

musim tanam.

Page 38: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Dalam kondisi semacam ini, kredit jangka panjang, dapat ditransfer

kedalam perputaran kredit jangka pendek berdasarkan tingkat suku bunga

tabungan yang signifikan. Meskipun biaya kredit bagi pedagang antar desa dapat

ditekan, namun biaya kredit tersebut tetap memiliki pengaruh yang signiflcan.

Tampaknya bahwa para tengkulak dapat memikul biaya ini, dan keuntungan

diperoleh melalui koordinasi yang lebih baik antara produksi dan pemasaran

komoditas yang mudah rusak untuk pasar jarak jauh.

Mekanisme Penegakan Kontrak Melalui Norma Sosial

Kontrak melalui ikatan kredit informal bersifat komplek dan eklusif benar-

benar ditegakan secara mandiri, tanpa rnelibatkan aturan formal atau mediasi

organisasi formallsemi-formal seperti dewan desa, aparat pemerintah serta

asosiasi petani buah-buahanlsayur-sayuran. Sayangnya, terdapat sej umlah

informasi yang menyebabkan kontrak menjadi bias seperti tidak ada petani yang

dikenakan denda karena menjual hasil panen sayuran kepada selain tengkulak

yang telah memberikan kredit kepada mereka. Mengapa ha1 ini dapat terjadi,

karena petani merasa malu atau takut untuk melakukan tindakan tercela (morul

Izuzurd) tersebut karena reputasi mereka akan jelek dimata masyarakat. Tekanan

sosial baik rasa malu ataupun rasa takut merupakan implikasi keberadaan norma

sosial untuk menghukum petani yang berlaku curang terhadap petani lainnya.

Mekanisme penegakan melalui norma sosial lebih bermakna dan bernilai bila

petani dan tengkulak merupakan anggota masyarakat desa yang sama, dimana

anggota masyarakat terikat dalam hubungan baik karena faktor kedekatan secara

geografi maupun karena hubungan kekerabatadpersahabatan.

Page 39: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Aksi spontan secara bersama-sama yang diorganisasikan dalam sebuah

desa bertujuan untuk menghindari masalah penunggang gelap p e e riders), tentu

saja mekanisme penegakan yang kuat tersebut hanya akan efektif diterapkan

dalam komunitas masyarakat yang kecil. Keberadaan norma semacam itu akan

menyebabkan bias yang luas dalam penetapan biaya kontrak, lmana tidak hanya

pembias yang mengalami kerugian dalam kontrak sedang berjalan. Dimasa

mendatang reputasi petani tersebut menjadi buruk dimana ia tidak memililu

peluang memperoleh kontrak kredit dengan anggota masyarakat yang lain.

Mekanisme penegakan kontrak melalui norma sosial tidak hanya berlaku

bagi petani tetapi juga bagi tengkulak. Meskipun tidak dirinci secara eksplisit, ha1

ini dapat diasumsikan bahwa petani menerima harga penjualan hasil panen secara

adil, yang dikonseptualisasikan sebagai perbedaan harga jual tengkulak dengan

standar marjin. Hal ini berarti bahwa pasar berada pada konlsi standar keadilan

bagi semua anggota masyarakat di dalam komunitas tersebut. (perspektif yang

berbeda dengan konsep tersebut dikenal dengan teori dilema pedagang (theory of

traders dilemmu ). Tengkulak akan dikenakan sanksi sosial, jika mereka

menyebabkan bias secara signifikan terhadap klausul kontrak yang implisit

tersebut yang mengharuskan membayar produk petani berdasarkan harga yang

adil. Hal ini dibuktikan dengan adanya seorang tengkulak yang beroperasi di

wilayah penelitian (walaupun hanya isteri keduanya berasal dari desa tersebut )

dihentikan suplainya oleh petani karena melakukan pembayaran harga yang tidak

adil. Secara de fucto penghentian tersebut diorganisasi oleh petani berdasarkan

norma sosial dan aliran informasi yang lengkap dalam sebuah desa. Kondisi ini

Page 40: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

mengindikasikan pentingnya mengakui bahwa dalarn pasar yang bersaing akan

membuat sanksi tersebut menjadi lebih dapat dipercaya (reliable)

Petani sayur-mayur atau buah-buahan biasanya melakukan penjualan

produk secara kontinyu berdasarkan harga yang ditawarkan oleh tengkulak yang

menjalin ikatan kredit kontrak dengan petani. Namun ha1 ini tidak berarti

kekuatan monopoli berada ditangan tengkulak. Dalam pasar yang lebih

kompetitif, petani dapat dengan mudah beralih kepada tengkulak lain pada musim

berikutnya, jika harga yang ditawarkan tengkulak jauh lebih rendah secara relatif

terhadap harga pasar. Namun, tentu saja kekuatan monopsoni dapat menangkap

rente monopsoni (suatu kelebihan diatas rata-rata keuntungan) dari aktivitas

ekonomi, ketika tidak terdapat pesaing lain dalam pasar produk lokal. Berikut

merupakan diagram yang menggambarkan informasi unsur - unsur yang

berpengaruh terhadap posisi rebut tawar dalarn kontrak agribisnis dalam

kaitannya dengan peranan sejarah dan tradisi dalain norma sosial jauh sebelum

kontrak itu terjadi, khususnya yang berperan dalam terciptanya kontrak pertanian

dan agribisnis kearah perubahan kelembagaan dan akumulasi aset baik pada

tingkat petani maupun pedagang.

Sistem Organisasi Produksi Modern dalam Proyek KemFarm (KF) di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Dewasa ini, terdapat ribuan petani kontrak diseluruh Pulau Jawa yang

memproduksi ko~noditas dengan orientasi ekspor., dan telah memiliki sistem

hirarkhi produksi yang lengkap. Kriteria grading dan standart dibuat sedemikian

rupa dan didistribusikan secara top-down. Sebagai contoh CF KF memiliki

Page 41: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

seorang direktur, yang mengacu kepada permintaan pasar Jepang, mengirimkan

kepada koordinator mereka sejumlah bibit yang dibawa kembali dari Jepang.

Gambar 3. Unsur - Unsur yang Mungkin Mempengaruhi Posisi Rebut Tawar dalam Kontrak Agribisnis

Disana terdapat seorang manager lapangan KF yang merupakan seorang

ahli produksi sayur-sayuran yang secara periodik mengunjungi 5 koordinatornya

(dan pengawas lapangan) untuk mengetahui kondisi produksi. Masing-masing

koordinator di setiap wilayah melakukan kontrak dengan petani melalui

pemberian bibitlbenih dan pupuk yang diperlukan. Dibawah seorang koordinator,

biasanya terdapat sejumlah pengawas lapangan yang tinggal di desa tempat petani

kontrak, sehingga mereka memiliki kemudahan akses ke lapangan. Telah menjadi

tanggung jawab mereka untuk mengunjungi lahan petani dengan memberikan

instruksi dan petunjuk teknis tentang pemakaian benih, pupuk, penanaman sayur-

sayuran, dan terkadang pemakaian tenaga ke rja upahan.

Page 42: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Secara m u m , manajemen KFImanajer lapangan KF memanfaatkan

koordinator sebagai penyangga (bufler zone), koordinator memanfaatkan

pengawasan sebagai penyangga untuk menghndari kemungkinan terjadinya

konflik dengan petani kontrak. Perintah produksi disampaikan melalui

manajemen KF/manajer lapangan KF kepada koordinator, koordinator kepada

pengawas lapangan, pengawas lapangan kepada petani kontrak, dan petani

kontrak kepada buruh upahan. Dalam sistem produksi yang dikelola secara

sistematik, semua pelaku memiliki kesarnaan nasiblmisi (common desrmny), yaitu

untuk memaksimumkan keuntungan bersama, oleh karena itu mereka akan

berupaya untuk memainkan peran yang tentunya dalam perspekhf direktur KF.

Perspektif Petani

Bagaimanapun juga petani, memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Bila

dilihat dari keseluruhan proses produksi (peran petani dibatasi hanya untuk

memproduksi bahan baku) dan produk akhir (sebagian besar komoditas

merupakan sayur-sayuran Jepang untuk konsumsi pelanggan Jepang) yang

tentunya kurang disenangi pasar lokal, tampaknya para petani sedikit kurang

mengetahui gambaran menyeluruh sistem pangan, disamping itu mereka juga

kurang waspada terhadap ideologi senasib. Seharusnya mereka tidak harus terlalu

loyal terhadap kepentingan manajemen KF. Motivasi utama petani kontrak harus

tetap berada dalam insentif ekonomi, yaitu menjual produknya dengan

kemungkinan harga tertinggi. Bukan hanya sekedar sebagai rekan yang senasib,

dan beranggapan KF sebagai satu-satunya kemungkinan pembeli produk mereka

dengan harga yang lebih tinggr, ketimbang perusahaan lain. Petani hams mencoba

Page 43: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

kemungkinan menjual produknya (ubi jalar Jepang) kepada pembeli lain atau

menciptakan pasar lokal sehingga mereka dapat menjual sayur-sayuran jika C

mereka merasa tidak menyetujui grading yang ditetapkan oleh KF. Meksipun

upaya menemukan alternatif pembeli lain belun memuaskan.

Awalnya, basis produksi ubi jalar (sweet potatoes) dan terong (eggplants)

Jepang berada di Jawa Barat, tetapi petani kontrak disana dapat menjual

produknya kepada pembeli lain yang secara geografis lebih dekat dengan Jakarta.

Ketidakpatuhan petani ini menjadi salah satu pertimbangan mengapa KF

mengalihkan basis produksinya ke Jawa Timur.

Siapa Sesunggguhnya Petani Kontrak

Proyek KF memiliki berbagai macam petani kontrak tergantung

wilayahnya (semuanya laki-laki berasal dari kelas sosial ekonomi yang berbeda) :

petani besar yang menyewa banyak tenaga kerja upahan (sebagian besar wanita),

petani kecil dengan menyewa dua orang tenaga kerja upahan, petani tanpa lahan

yang menyewa lahan untuk pertanian, dan petani gurem yang secara kolektif

menanarn sayur-sayuran pada sejumlah petak lahan sebagai unit lahan produksi.

Tidak semua petani dapat menjalin hubungan kontrak dengan KF, karena terdapat

proses seleksi.

Seorang koordinator menggunakan pengawas lapangan untuk melakukan

sele ksi (screnning). Pengawas lapangan yang j uga merupakan warga desa yang

sama dengan petani, biasanya mengetahui siapa yang dapat dipercaya atau tidak.

Contoh, di sebuah desa di Kota Kediri seorang guru Sekolah Dasar yang tidak

tahu sama sekali tentang pertanian tetapi dapat menjadi salah satu orang yang

Page 44: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

disewa oleh pengawas lapangan. Pengawas lapangan dengan subjektifitasnya

hanya akan merekomendasikan kepada koordinatornya petani dengan karakter

sesuai dengan kebutuhan, dan kemungkinan besar dapat chpercaya menjadi petani

kontrak.

Pada saat yang bersamaan, tidak terdapat paksaan kepada petani untuk

mengikuti skema sebagaimana yang sering diuji dalam skema CF. Petani kontrak

bergabung melalui skema tersebut atas kemauan sendiri dan dapat meninggalkan

skema kontrak apabila telah berakhlr jika mereka menghendahnya (tergantung

dari jenis sayur-sayuran, umumnya selama 6 sampai 8 bulan). Dengan strategi

memberikan harga sayur-sayuran yang relatif tinggi, secara ekonomi petani

terdorong untuk bertahan dalam skema dan cenderung tetap bekerja sebagai petani

kontrak dengan KF.

Masalah Lingkungan

Dengan penetapan grading dan standarisasi yang tinggr oleh pasar Jepang,

maka petani kontrak menggunakan berbagai jenis pestisida. Petani berupaya

meningkatkan kuali tas sayur-sayuran agar dapat dijual dengan harga tinggi,

sebagai contoh pemakaian 10 jenis pestisida untuk ubi jalar Jepang secara

permanen. Akan menurun kemampuan lahan secara drastis hanya dalam satu

sikius tanam komoditas hortikultura sehingga petani harus menerapkan sistem

pergiliran tanaman yang bertujuan memberakan lahan untuk penanaman periode

berikutnya.

Page 45: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Peranan Pemerintah

Ketidakpercayaan terhadap negara sangat impresif, artinya, tidak ada

pelaku dari tingkat manajemen sampai petani kontrak yang berkeinginan menjalin

kerjasama dengan pemerintah. Mereka tampaknya sangat trauma dengan

intervensi pemerintah tanpa visi jangka panjang, banyak menerima uang suap,

KKN dan term mengalami pembusukan. Ketiadaan good governance (budaya

dan kemampuan mengurus negara dengan benar) tampaknya menjadi kendala

serius bag pemerintah Indonesia (masyarakat tidak memiliki peluang untuk

bermesraan lagi dengan aparat pemerintah, yang mungkin memiliki sudut

pandang berbeda dengan skema CF). Dalam benak kita, seolah-olah pengelolaan

KF merupakan skema yang paling membumi di Indonesia bila dibandlngkan

dengan skema lainnya. (skema buah-buah/sayur-say uran segarlolahan). Padahal

di Indonesia banyak terdapat skema publik yang sistematis, seperti tanaman milik

negara yang mengusahakan komoditi teh, kopi, karet dan kelapa sawit .

Banyak perusahan agribisnis swasta yang mencoba mengikuti jejak KF

namun sejauh ini kurang berhasil mengkespor produk mereka. Untungnya,

manajemen KF memberikan peluang untuk mempelajari skerna ('/*' mereka miliki.

Sebagaimana diungkapkan direktur KF bahwa skema KF membawa keuntungan

besar secara ekonomi bagi masyarakat perdesaan, sementara dari sudut pandang

peneliti dapat mempelajari bagaimana perusahaan dapat memberikan sumbangan

terhadap pembangunan masyarakat.

Oleh karena itu atas seizin UCMHS, penelitian yang sebenarnya dapat

dilaksanakan. Sejauh ini, terdapat dua kemungkinan lokasi penelitian, Cugenang

Page 46: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

(Jawa Barat) dan Kediri (Jawa Timur). Awalnya, KF memiliki basis produksi dan

pengolahan di wilayah Jawa Barat karena pertimbangan pembangunan

infrastruktur dan kedekatan lokasi dengan kota Jakarta. Namun, KF

memindahkan basis kegiatannya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur karena biaya

transaksi yang lebih murah (juga karena masalah loyalitas kinerja petani di Jawa

Barat). Dengan membandingkan dua lokasi tersebut, Cugenang sebagai basis

utama produksi terong dan Kediri yang juga basis produksi ubi jalar. Sehingga

skema CF yang menetapkan standar internasional yang tinggi akan memberikan

darnpa terhadap masyarakat perdesaan dan pertanian.

Di Cugenang petani kontrak menanam terong untuk ekspor, sekarang

dengan kontrak KF mereka memproduksi beraneka ragam sayur-sayuran untuk

pasar lokal seperti hotel-hotel kelas satu, restoran, supermarket besar, dengan

standar kualitas yang tinggi. Selama dilapangan kita dibuat terperangah dengan

perspektif petani kontrakJpetani guredtenaga ke rja upahan terhadap sistem KF.

KF dianggap sebagai sebuah Lembaga Bantuan Pembangunan dan sekaligus

merupakan model pertanian yang ideal, dalam pertumbuhan dan transformasi

sektor pertanian yang sangat pesat di seluruh dunia. Namun, hubungan sosial

yang sesungguhnya terjadi didaladdisekitar skema CF terabaikan. Bagaimana

perubahan keseharian petani kontrak dalam masyarakat setelah terlibat dalam

skema kontrak CF. Bagaimana petanilpetani gurernltenaga upahan menyadari

keberadaan CF dan dampaknya? Hanya dengan menganalisis isu-isu tersebut

model CF berkelanjutan akan menjadi sistem pertanian yang ideal sebagaimana

Page 47: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

diklaim oleh direktur CF dapat menjadi kenyataan. Berdasarkan konteks

tersebut,maka isu-isu yang menarik untuk menjadi kajian sebagai berikut:

a. Sistem Pengaturan dan Tipe - Tipe Kontrak :

Bagaimana sistem dan tipe kontrak antara KF dengan petani, antara petani dengan

tenaga upahan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.

b. Hubungan Sosial Dalam Produksi

Bagaimana peranan skema CF yang menuntut untuk menanam komoditas luar

dengan standart dan grading yang tinggi terhadap perubahan 1) sistem operasi

dan produksi pertanian, 2) stratifikasi sosial dalam masyarakat perdesaan, 3)

hubungan daladantara keluarga? hubungan gender?

M A N A J E M E N K F

I f

M A N A J E R

r-l L A A N G A N

Gambar 4. Sistem Hirarkhi Organisasi Produksi KemFarm di Kediri, Jawa Timur.

Page 48: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

c. Persepsi dan Evaluasi

Bagaimana melakukan evaluasi terhadap peserta skema CF dan evaluasi terhadap

pelaksanaannya? Apa keuntungan dan kerugian CF? Dengan cara bagaimana

sistem KF dapat ditingkatkan dari sudut pandang mereka?

d. Kebijakan/Program

Bagaimana pemahaman pemerintahlorganisasi non-pemerintah serta keterlibatan

mereka dalam skema CF? CF adalah sistem pertanian yang didalamnya terdapat

petani terpilih (selected farmers) (didunia ketiga petani tersebut berada di lokasi

tertentu sehingga dipilih menjadi produsen oleh perusahaan agribisnis),

memproduksi komoditas berkualitas (selected raw commodity) yang telah

memenuhi standar internasional baik dari segi bentuk, ukuran, rasa, penampilan

dan warna, untuk konsumen tertentu (selected consumers) yaitu konsumen di

negara industri seperti Jepang. Untuk dapat bergabung dengan sistem pangan

dunia dan sukses dipasar internasional, maka Indonesia harus mengadopsi CF dan

secara bersamaan mengedepankan standar mutu internasional baik dari segi

ukuran, bentuk, rasa, penampilan, dan warna yang sangat berbeda dengan standar

lokal. Dengan mempelajari CF kita berupaya menggali cara menggandengkan

standar internasional kedalam institusi pertanian dan hubungan sosial produksi

yang bernuansa lokal.

2.4. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

2.4.1. Kerangka Pemikiran

Dalam paradigma pembangunan wilayah yang menyeimbangkan antara

mengejar perturnbuhan ekonomi, dan pemerataan distribusi pendapatan diantara

anggota masyarakat serta keberlanjutan pembangunan ekonomi. Pembangunan

Page 49: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

ekonomi hendaknya merupakan proses yang melibatkan segala lapisan

masyarakat melalui popular participation, serta perlunya penggalian kearifan

masyarakat untuk meningkatkan kinerja pembangunan. Maka perlu diupayakan

suatu strategi pembangunan yang menempatkan sektor ekonomi masyarakat kecil

dan menengah sebagai sasaran utarna pembangunan. Artinya, arah kebijaksanaan

ekonomi hams ditujukan kepada sektor-sektor ekonomi yang berpihak kepada

kepentingan masyarakat , yang terkait dengan potensi dan kapasitas mereka serta

sekaligus sesuai dengan potensi sumberdaya lokal yang tersedia. Sehingga

diharapkan pengembangan industri kecil akan membantu mengatasi permasalahan

yang terjadi terutama dampak yang diakibatkan krisis ekonomi, seperti

meningkatnya tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Keberadaan industri kecil di Indonesia khususnya diharapkan dapat

memberi suatu kontribusi positif dan signifikan terhadap upaya-upaya

penanggulangan masalah-masalah ekonomi dan sosial seperti ketimpangan alokasi

sumberdaya manusia, sumberdaya alam, dan sumberdaya fisik serta sumberdaya

sosial antara urban dan rural, tingkat kemislunan yang tinggi, jumlah

pengangguran yang besar, terutama dari golongan masyarakat berpendidikan

rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, serta masalah urbanisasi (Tambunan,

1998). Pentingnya keberadaan industri kecil dalam memacu pertumbuhan suatu

wilayah diperlukan strategi pengembangan industri pengolahan ha i l pertanian

yang hams mengarah broad base dzverszjicatron sekaligus spesialisasi, sehingga

perlu ditentukan prioritas kegiatan yang ingin dikembangkan, berdasarkan

pertimbangan dan kriteria, berikut (Kasryno dan Syafaat ,2000):

Page 50: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

a) Memanfaatkan potensi keunggulan komparatif, kompetitif, dan

kemampuannya dalam menghadapi gangguan eksternal serta berbasis

sumberdaya domestik.

b) Secara potensial dapat meningkatkan total nilai tambah sektor manufaktur,

PDRB dan PDB, serta ekspor non migas.

c) Strategis dalam membuka dan meningkatkan kesempatan kerja

d) Artikulatif, yaitu keterkaitan antar sektor dalam perekonomian yang

berdampak luas bag pengembanganlpertumbuhan output di sektor-sektor

lainnya.

Usaha industri di Kabupaten Banyumas didominasi oleh industri kecil yang

dituntut menjadi sektor basis yang diharapkan memberikan kontribusi penting

terhadap produk domestik regional bruto (PDRB), potensi menciptakan lapangan

kerja, serta meningkatkan permintaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh

industri bukan basis .

Dalam penelitian ini untuk mengetahui kegiatan basis atau bukan basis

dilakukan dengan pendekatan kuosien lokasi (LQ). Metode ini merupakan

perbandingan relatif antara kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih

has. Dengan kriteria dimana kuosien lokasi yang lebih besar dari 1 sebagai

petunjuk kegiatan sektor basis atau adanya potensi ekonomi suatu wilayah,

berdasar aktivitas ekonomi wilayah tersebut sedangkan untuk kuosien lokasi

kurang dari 1 merupakan kegiatan non basis. Jadi metode kuosien lokasi ini

banyak dipakai untuk menganalisis peranan suatu sektor pada suatu wilayah.

Menurut Isard (1972) variabel yang dapat digunakan dalarn analisis LQ meliputi

Page 51: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

tenaga kerja, nilai tambah, jumlah penduduk, luas lahan, produksi dan pendapatan

regional (PDRB).

Mengingat pentingnya lokasi suatu industri pengolahan gula kelapa dalam

memacu perekonomian suatu daerah, maka penempatan suatu lokasi industri perlu

dipertimbangkan secara matang. Lokasi industri dipengaruhi oleh berbagai faktor

produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan faktor-faktor pasar, yang secara

spesifik meliputi faktor-faktor kualitas dan kuantitas tenaga kerja, lokasi

geografik, ketersediaan prasarana yang diperlukan serta kebljaksanaan pemerintah

pusat dan daerah (Glasson, 1974). Menurut Kartono (1987), bahwa lokasi industri

ditentukan oleh keuntungan biaya dan waktu dalam menjalankan usahanya.

Tempat yang optimal tersebut antara lain tempat dengan biaya transportasi dibagi

kombinasi output total yang paling rendah.

Dengan demikian keberadaan suatu lokasi industri dalam suatu daerah

akan memberikan dampak positif yang luas terhadap wilayah, terutama

peningkatan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat

Produk domestik regonal bruto (PDRB) yang merupakan hasil dari seluruh

kegiatan ekonomi regional, yang dapat dicari dari perhitungan nilai tambah

domestik lokal. Sedangkan nilai tambah itu sendiri merupakan selisih antara

harga output terhadap harga input. Dalam konsep domestik PDRB merupakan

selurun nilai tambah yang ditimbulkan berbagai sektor usaha yang melakukan

kegiatan usaha di suatu wilayah dimasukan, tanpa memperhatikan pemilikan atas

faktor produksi. Dengan demikian secara agregatif PDRB menunjukkan

kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan atau balas jasa kepada

Page 52: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

faktor-faktor produksi yang ikut berpartisipasi dalarn proses produksi di daerah

itu. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari nilai produksi

bruto dikurangi total biaya antara. Sehingga jelaslah untuk meningkatkan PDRB

suatu wilayah maka perlu untuk menghasilkan kemampuan baias jasa terhadap

faktor-faktor produksi (nilai tambah). Demikian pula halnya dengan industri

pengolahan gula kelapa akan dapat memberikan sumbangan yang sebesar-

besarnya terhadap perekonomian wilayah maka perlu ditingkatkan nilai

tambahnya. Peningkatan nilai tarnbah ini dapat ditempuh melalui efisiensi

produksi maupun melalui pengolahan menjadi produk yang semakin hilir. Oleh

karena itu perlu penelaahan yang lebih dalam terhadap nilai tambah industri

pengolahan gula kelapa. Meskipun industri kecil tersebut merupakan sektor

unggulan yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perolehan PAD

Kabupaten Banyurnas, namun arnat disayangkan bahwa pelaku ekonomi industri

kecil terutama sektor pengolahan gula kelapa masih berada dalarn kondisi yang

memprihatinkan. Di wilayah perdesaan seperti di Kecamatan Cilogok dimana

sistem transportasi dan komunikasi masih sederhana, informasi pasar langka dan

mahal untuk diperoleh, dan barang-barang input dan output hasil produksi

jumlahnya terbatas baik menurut keadaan spasial dan waktu, maka harga tidak

berfungsi sebagai koordinator informasi untuk pengalokasian sumberdaya secara

efisien. Kondisi menyebabkan pelaku usaha pengolahan gula kelapa baik petani

deres, maupun pengusaha memilih sistem kelembagaan pertukaran diluar institusi

pasar (extra market institution) yang berupa kelembagaan prmcple - ugenf

(Anwar, 1998), meskipun menerima bagian harga yang lebi h kecil.

Page 53: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

Opsi kelembagaan ini sering dikaitkan dengan kuatnya ikatan antara petani

dengan pedagang yang terbentuk secara historis dengan menekankan pada unsur

kekerabatan dan ketetanggaan. Disamping itu karena ada ketidakpastian tentang

kualitas produk pertanian, maka transaksi pertukaran yang dijalankan oleh pelaku

usaha pengolahan gula kelapa baik petani deres, maupun pengusaha dilakukan

melalui sistem kelembagaan pertukaran diluar institusi pasar (extra market

institution) yang biasanya memerlukan dukungan ikatan-ikatan personal yang

disebut hubungan principle - agent dalam bentuk patron-client. Praktek ini lebih

disukai masyarakat karena dapat memperkecil biaya transaksi daripada melalui

sistem pertukaran ekonomi formal pada tingkat lokal (spot exchange) (Anwar,

1998). Persoalan dari hubungan principle - agent adalah karena adanya informasi

yang asimetrik, dimana satu pihak memiliki lebih banyak inforrnasi dari pihak

lain. Sehingga informasi yang asimetrik menimbulkan persoalan buruknya pilihan

(adverse selection) yang bersifat ex-ante dan persoalan bencana moral (moral

Izuzurd) yang bersifat ex-post. Artinya suatu bentuk hubungan principle - agent

berlangsung dengan suatu korbanan yang dikenal sebagai biaya agensi (agency

cost) atau biaya transaksi yang sangat berpengaruh terhadap opsi kelembagaan

yang dipilih oleh petani. Disamping biaya transaksi menurut Hobbs (1997) opsi

kelembagaan juga berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi seperti tingkat

pendidikan, besarnya anggota keluarga, pendapatan dan aspek yang berkaitan

dengan karakteristik usaha.

Page 54: 11. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id II... · memanfaatkan potensi dan jenis keunggulan yang terdapat ... produksi tanpa memperhatikan penggunaan mesin ... atau penurunan mempunyai

2.4.2. Hipotesis

1. Sub sektor industri pengolahan gula kelapa diduga merupakan sektor basis

dalam perekonomian wilayah di Kabupaten Banyumas. (LQ >I).

2. Diduga keberadaan sub sektor ini menciptakan kesempatan berusaha,

penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan sehngga akan berdampak

dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat .

3. Diduga bahwa sistem kelembagaan tataniaga gula kelapa nonformal memiliki

atribut biaya transaksi yang lebih sederhana dibandingkan kelembagaan

tataniaga formal.

P a r a d i g m a S t r a t e g i P e m b a n g u n a n W i l a y a h P e m b a n g u n a n

E ff ls te n 6 1 P e m e r a t a a n

P e n g e m b a n g a n I n d u s t r l K e c I I

P e r t u r n b u h a n B e r b a s l s S u m b e r d a y a L o k a l

P e n g u a t a n l n d u s t r l K e c l l

1 A k t i v i t a s E k o n o m i ( I n d u s t r l G u l a K e l a p a )

/ -- I

1 K owmi ra;t:; s i I ( K o r n p a r a t ~ f 8 K o m p e t l t l f ) 1 r

! K e l e m b a g a a n I n f o r m a l 'i

_T-- 7 S i s t e m K o n t r a k

I n to r m a I P e n d e r e s T e n g k u l a k

- . - --

K i n e r j a \ [ K e l e m b a g a a n A s p e k F ~ n a n s ~ a l A s p e k E k o n o r n l 1 ( A s p e k P e m a r a r ~

P e l u a n g O p s i K e l e m b a g a a n I A t r l b u t B i a y a T r a n s a k s l

K a r a t e r l s t l k P e n d e r e s L

G a m b a r 5 . K e r a n g k a Pikir P e n e l i t i a n K e l e m b a g a a n I n f o r m a l T a t a n i a g a G u l a K e l a p a d i K e c a m a t a n C i l o n g h o k . K a b u p a l e n B a n y u m a s . 2 0 0 2