(11) jhpiego Eval presentation provinceses.dipi.id/wp-content/uploads/2017/07/Jhpiego... ·...
Transcript of (11) jhpiego Eval presentation provinceses.dipi.id/wp-content/uploads/2017/07/Jhpiego... ·...
-
Pemaparan Hasil StudiProgram EMAS:
Observasi Klinis &Penelusuran Kasus Rujukan2015-2016
2-9Maret 2017
-
Tujuan StudiTujuan umum:pengumpulan datatingkat individu untukmelengkapi datamonitoringyangbersifat agregat yangtelah dikumpulkan secara rutin.Pengumpulan datatambahan ini akan memberikan penilaian yanglebihmendalam mengenai beberapa outcomekunci dibeberapa lokasi terpilih,mengingat tidak mungkin dilakukan pengumpulan datauntuk keseluruhanwilayah intervensi program.
Tujuan khusus:1) Menilai apakah kualitas pelayanan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru
lahir telah meningkat setelah adanya dukungan dari programEMAS.2) Menilai apakah prosesrujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru
lahir telah meningkat setelah adanya dukungan dari programEMAS.
-
Pengumpulan datarutin vs.dataevaluasi
Monitoringrutin§ Databersifat agregat
(kelompok)§ Pengumpulan dataterkait
kegiatan§ Bersifat kuantitatif§ Hanya dari areaintervensi
EMAS§ Berdasarkan laporan sendiri
atau datayangdikumpulkanoleh program
Evaluasi• Datatingkat individu• Datamengenai keseluruhan
prosesrujukan danpelayanan antara puskesmasdan rumah sakit
• Metode campuran antarakuantitatif dan kualitatif data
• Datadikumpulkan baik dariareaintervensi maupunbukan areaintervensi
• Petugas pengumpulan datadari pihak luar
-
Outcomeyangdiukur
§ Kualitas pelayanan untuk penanganan perdarahanpost-partumdan pre-eklamsi berat/eklamsi
§ Kualitas pelayanan untuk penanganan asfiksia danbayi berat lahir rendah
§ Efisiensi dan efektifitas sistem rujukan dalam halkomunikasi antara puskesmas dan rumah sakit,dokumentasi,stabilisasi pasien,pelayanan pasiendan kesiapan fasilitas untuk menangani kasusgawat darurat.
-
Desain studi§ Desain kuasi-eksperimental dengankabupaten2perbandingan yangsesuai dengankabupaten intervensi *
§ Pengumpulan datadilakukan sebelum/sesudahintervensi EMASpada tahun 2015dan 2016
§ Dilakukan di6dari 7kabupaten fase 3;13RSdan 10puskesmas
*Pembandingan kabupaten dilakukan berdasar pada situasi demografi,jumlah penduduk,dan letak kabupaten yangtidakdekat dengan kabupaten2intervensi EMAS.Jika ada lebih dari 1RSUD,RSdengan volumecakupan pasien yanglebih besaryangdiambil.
-
Kabupaten lokasi studi*
Kelompokpenelitian
Banten Jawa baratJawaTengah
JawaTimur
SumatraUtara
SulawesiSelatan
IntervensiEMAS
Tangerang**
Indramayu Grobogan TubanMandailing
NatalWajo
Perbandingan Pandeglang Garut Magelang Situbondo Humbang Luwu
*Pemilihan kabupaten intervensi adalah sesuai dengan kabupaten yangdipilih untuk intervensi EMAS,bukanrandom**Intervensi diTangerang dimulai Februari 2014,yanglainmulai Juni 2015
-
DATATAHUN 2015&2016
-
Populasi yangdipakai dalam pengumpulan data
Tool1:Observasi klinisDilakukan oleh bidan-bidan yangsudah dilatih,24jamsetiap hari,enam hari dalam satu minggu.Disetiap rumah sakit observasidilakukan selama 4minggu(kecuali untuk Tuban:2minggudisetiap rumah sakit)
Tool4:Penelusuran kasusrujukan Dilakukan secararetrospektif dalam duaminggu setelah kasuskomplikasi obstetritersebut diobservasilangsung.Hanya meliputikasus rujukan yangberasaldari puskesmas dikabupaten yangsamadengan RStempatobservasi
Observasi klinis
Kasus2rujukandengan PPP,PEB/E
atau sepsis
Kasus rujukan yangditelusuri,denganPPP,PEB/Eatau
sepsisyangdirujukdari puskesmas di
kabupatenbersangkutan
-
Tipe Observasi Baseline Endline
EMAS Perbandingan EMASPerbandinga
nTotalobservasi klinis langsung untukkasus individual(tanpa kasus BBLR) 552 379 364 314
Jumlah kasus tanpa komplikasi obstetric/bayibaru lahir:PEB/E,PPP,maternal/Sepsisbayibaru lahir,resusitasi bayi atau operasi sesar
341 276 163 158
Komplikasi ObstetrikKasus PPP 45 34 28 54
Kasus PEB/E 89 42 102 40Kasus Sepsis Maternal 3 0 1 0
Komplikasi bayi baru lahirKasus sepsisbayi baru lahir 1 0 2 1
Kasus resusitasi bayi 50 19 57 55Observasi bayi berat lahir rendah * 85 94 172 150
**berdasarkan observasi selama 1jamatas praktek2dibangsal perinatal,bukan kasus individual
-
Pengembangan indeks untuk menilai berbagaikomponen kunci rujukan dan penanganan komplikasi
ibu dan bayi baru lahir
• Secara total,Tool1dan 4meliputi 237pertanyaan• Pertanyaan2tersebut mengenai berbagai aspekpenanganan kegawatdaruratan obstetrik atau bayibaru lahir,termasuk stabilisasi,praktek2rujukan,kesiapan fasilitas dan terapi
• Untuk dapat menilai beberapa aspek tersebut,pertanyaan2individualdikelompokkan ke dalambeberapa indeks yangberbeda.
-
Langkah-langkah mengembangkan indeks
Telaah terhadapsemua
pertanyaanyangada
Memilih pertanyaan-pertanyaanyangberlaku bagi semua kasus
(berdasar telaah literatur)
Untuk setiap kasus,skor 1atau 0diberikan untuksetiap itemdalam indeks
Skor untuk setiap kasusdijumlahkan dan dilihatrata-rataskor menurut
kabupaten
-
Indeks untuk praktek-praktek rujukan dan kesiapankegawatdaruratan fasilitas kesehatan*
Indeks dan sumber data:(1) Komunikasi antara PKMdan RSuntuk kasus rujukan (Tools#1&4)(2) Rujukan balik (Tool#4)(3) Persiapan &transportasi rujukan dari PKMke RS(Tool#1&4)(4) Kesiapan kegawatdaruratan RS(Tool#1)(5) Keberadaan spesialis diRS(Tool#1)
•Komunikasiantara PKMdan RS
•Persiapandantransportasirujukan
PKM•Kesiapankegawatdaruratan
•Keberadaanspesialis
•Rujukan balik
RS
*Karena kecilnya jumlah kasus untuk komplikasi bayi yangdirujuk,studi kasus rujukan dibatasi untuk kasus komplikasi obstetri
-
Indeks untuk penanganan klinis komplikasi maternaldanbayi baru lahir*
*Indeks untuk penanganan eklamsi dan PPVjugadibuat,namun tidak ditampilkan karena jumlah kasus yangsangat kecil
Stabilisasipasienkasusrujukan
PKM
• Praktek2PI
• Quickcheckkasusrujukan
• Penanganankomplikasi
RS
Indeks terkait kasus obstetri Indeks terkait kasus bayi baru lahir(1) Stabilisasi PPP(2) QuickcheckPPP(3) QuickcheckPEB/E(4) Stabilisasi dan penanganan PEB
(1) Kesiapan resusitasi untuk kasus persalinandimulai dari fase aktif
(2) Penanganan bayi berat lahir rendah
-
Tidak semua indeks bersifat samaPertanyaan2dalam sebuah indeks meliputi topik-topik yangmerupakan fokuslangsung atau tidak langsung dari kegiatan intervensi EMAS.
Komposisi dalam sebuah indeks berpengaruh terhadap seberapa banyak indekstersebut bisa berubah menurut waktu.
Secara umum,indeks-indeks tersusun dari pertanyaan-pertanyaan yangmasukdalam berbagai kategori berikut:• Berhubungan dengan proses(misalnya,mempersiapkan troli emergensi)• Perilaku petugas (misalnya menggunakan sarung tangan)• Tatakelola klinis difasilitas (misalnya jumlah Inkubator yangcukup untuk
jumlah persalinan difasilitas tersebut)
-
Indeks komunikasi rujukan antara puskemas dan rumah sakit
Index Item
Baseline Endline
EMAS(n=56)
Comparison
(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison
(n=16)Rumah sakit menerima pemberitahuan awal mengenaikasus rujukan sebelum pasien sampai (Q8 &Q37)* 58.9% 18.6% 89.2% 25%
Puskesmas memberi informasi yangrelevan ke rumahsakit terkait kasus rujukan (tanda vital,diagnosis, terapiatau prosedur) (Q11)
33.9% 16.3% 73.8% 6.3%
Rumah sakit memberi informasi ke puskemas mengenaicara menangani pasien dalam perjalanan ke rumahsakit (Q15&Q40)*
37.5% 6.5% 32.3% 0%
MEAN INDEXSCORE 41.7% 13.2% 65.1% 10.4%RegresiPoisson:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison 2.0 p =.537
RegresiPoisson:EMASsebelum &setelah 1.6 p =.010RegresiPoisson:Comparisonsebelum &setelah .79 p= .829
-
Komunikasi rujukan antara puskesmas dan rumah sakit – skor komposit dan variableindividual:EMASvs.Perbandingan,ditahun 2015adn 2016
13.2% 18.6% 16.3%
6.5% 10.4%
25%
6.3% 0%
41.7%
58.9%
33.9% 37.5%
65.1%
89.2%
73.8%
32.3%
ReferralCommunicationMeanCompositeScore
Hospitalreceivedadvancenotificationofthereferralcasefromthepuskesmaspriortopatient’sarrival
Puskesmasprovidedrelevantinformationtothehospitalaboutthereferralcase(vitalstats,
diagnosis,txorprocedures)
Hospitalprovidedinformationtothe
puskesmasregardinghowtomanagethereferralcasepriortooronthewaytothehospital
ComparisonBaseline(n=43) ComparisonEndline(n=16) EMASBaseline(n=56) EMASEndline(n=65)
-
Komunikasi rujukan efektif:rumah sakit menerima pemberitahuan awaldari puskesmas sebelum merujuk pasien
Persen kasus kegawatdaruratan obstetri dengan pemberitahuan awal:EMASvs.Perbandingan ditahun 2015dan 2016
*RR=relativerisksignificant(p<0.05)
18.6% 25%
58.9%
89.2%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
%ofe
mergencyreferralca
sesw
ithactivity
perform
ed
StudyArmandRoundofDataCollection
ComparisonBaseline(n=43)ComparisonEndline(n=16)EMASBaseline(n=56)EMASEndline(n=65)
RR=1.3
RR=1.5*Atendline,obstetriccomplicationcasesreferredtoEMAShospitalswere50%morelikelytohaveadvancednotificationcomparedtocasesatbaseline.
Whileanincreasewasalsoobservedinthecomparisonsites,only25%vs.89%ofcaseshadadvancednotificationandthechangewasnotstatisticallysignificant.
-
Komunikasi sistem rujukan (analisis variable 1)
Variabel
Baseline Endline
EMAS(n=56)
Perbandingan
(n=43)
EMAS(n=65)
Perbandingan
(n=16)Rumah sakit menerima pemberitahuanawal mengenai kasus rujukan sebelumpasien sampai (EMASFOCUS)
58.9% 18.6% 89.2% 25%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison 1.9 p =.911,(95%CI.14– 9.1)
Poisson Regression:EMASbefore&after 1.5 p =.003, (95%CI1.1– 2.0)*Poisson Regression:Comparisonbefore&after 1.3 p= .780,(95%CI.2– 10.7)
-
Komunikasi sistem rujukan (analisis per variable 2)
Variabel
Baseline Endline
EMAS(n=56)
Perbandingan
(n=43)
EMAS(n=65)
Perbandingan
(n=16)Puskesmas memberi informasi yangrelevan ke rumah sakit terkait kasusrujukan (tanda vital,diagnosis, terapi atauprosedur) (EMASFOCUS)
33.9% 16.3% 73.8% 6.3%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison 5.7 p =.17(95%CI.5– 65.7)
Poisson Regression:EMASbefore&after 2.2 p =.001 (95%CI1.3– 3.5)*Poisson Regression:Comparisonbefore&after .38 p= .44,(95%CI.03– 4.2)
-
Persiapan rujukan dan transportasi
Variabel
Baseline Endline
EMAS(n=39)
Comparison
(n=26)
EMAS(n=65)
Comparison
(n=16)
Pasien datang ke rumah sakit dengan ambulan (Q47) 82.1% 84.6% 93.8% 81.3%Pasien ditemani petugas kesehatan (misalnya bidan)(Q48) 89.7% 96.2% 98.5% 93.8%
Statusasuransi/BPJSdicek sebelum rujukan (Q45a)(EMASFOCUS) 87.2% 61.5% 93.8% 31.2%
Surat rujukan disiapkan sebelum pasien dirujuk (Q45b)(EMASFOCUS) 94.9% 84.6% 100% 100%
Transportasi diatur sebelum mengirim pasien ke rumahsakit (Q45)(EMASFOCUS) 92.3% 73.1% 93.8% 100%
Tidak ada keterlambatan dalam rujukan dari puskesmaske rumah sakit 100% 100% 100% 100%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison 1.9 p =.911,(95%CI.14– 9.1)
Poisson Regression:EMASbefore&after 1.5 p =.003, (95%CI1.1– 2.0)*Poisson Regression:Comparisonbefore&after 1.3 p= .780,(95%CI.2– 10.7)
-
Kesiapan kegawatdaruratan di rumah sakit – variable 1
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=56)
Comparison(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison(n=16)
Penanganankegawatdaruratanterkoordinasi
55.3% 44.1% 89.2% 75.0%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison p =0.929
Poisson Regression:EMASbefore&after p =0.117
Poisson Regression:Comparisonbefore&after p= .0.289
Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
-
Kesiapan kegawatdaruratan di RS – variable 2
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=56)
Comparison(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison(n=16)
Suply dan peralatan tersediaditroli emergensi,dan siapuntuk dipakai
35.3% 9.4% 89.9% 69.9%
RegresiPoisson:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison p =.090
RegresiPoisson:EMASsebelum &setelah p =.017RegresiPoisson:Comparisonsebelum &
setelah p= .000
Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
*ProvinsiBanten tidakdimasukkandalamanalisiskarenaterdapaterordalampengumpulandata.
-
Keberadaan dokter/obgin untuk penanganan komplikasi obstetrik – variable 1
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=56)
Comparison(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison(n=16)
Dokter/residen ikutmenolong kasuskegawatdaruratan
64.3% 27.9% 64.6% 50.0%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison p =.160
Poisson Regression:EMASbefore&after p =.971Poisson Regression:Comparisonbefore&after p= .131
Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
-
Keberadaan dokter/obgin untuk penanganan komplikasi obstetrik –variable 2
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=56)
Comparison(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison(n=16)
Konsultasi dengan obgindilakukan 80.4% 60.5% 93.8% 18.7%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison p =.040
Poisson Regression:EMASbefore&after p =.006
Poisson Regression:Comparisonbefore&after p= .068
-
Keberadaan dokter/obgin untuk penanganan komplikasi obstetrik –variable 3
Index Item
Baseline EndlineEMAS(n=56)
Comparison(n=43)
EMAS(n=65)
Comparison(n=16)
Konsultasi dengan obgindilakukan secara langsung– obgin hadir
19.6% 23.2% 15.4% 6.3%
Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison p =.402
Poisson Regression:EMASbefore&after p =.804
Poisson Regression:Comparisonbefore&after p= .107
-
Kesiapan resusitasi bayi baru lahir: Untuk semua persalinan yang diamati dari fase aktif persalinan
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=421)
Comparison(n=317)
EMAS(n=237)
Comparison(n=233)
Ambubag & maskertersedia (Q7a) 75.5% 56.8% 98.3% 58.8%Suctionbulbtersedia (Q7b) 93.3% 80.1% 99.2% 82.0%Meja keras untuk resusitasi tersedia (Q7c)
87.6% 80.4% 99.2% 73.8%
MEAN INDEXSCORE 85.5% 72.5% 98.8% 71.5%Poisson Regression:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison 1.2 p= .344
Poisson Regression:EMASbefore&after 1.2 p=.051Poisson Regression:Comparisonbefore&after 1.0 p=.932
-
Kesiapan resusitasi bayi baru lahir :skor gabungan dan variableindividualEMASvs.perbandingan ditahun 2015dan 2016
56.8% 56.8%
80.1% 80.4%
58.8% 58.8%
82.0% 73.8% 72.5% 75.5%
93.3% 87.6% 98.8% 98.3% 99.2% 99.2%
ResusciationReadinessMeanCompositeScore
Ambubag&maskavailable
Suctionbulbavailable Tableorhardsurfaceavailableforresuscitation
ComparisonBaseline(n=317) ComparisonEndline(n=233) EMASBaseline(n=421) EMASEndline(n=237)
-
Hasil deskriptif resusitasi bayi baru lahir (hanya data endline)Endline
EMAS(n=57)
Comparison(n=55)
Suctionmulut dan hidung 55(96%) 53(96%)Bayi bernafas/menangis setelah upaya awal 35(61%) 34(62%)
Daribayi yangtidak bernafas setelah upaya awal (n =22) (n=21)Petugas meminta pertolongan 13(59%) 16(76%)Positivepressureventilationdilakukan 15(68%) 13(62%)Pernafasan dinilai setiap 30detik 11(50%) 14(67%)Bayi bernafas/menangis setelah upaya resusitasi tambahan (Q7a) 16(73%) 7(33%)
Daribayi yangtidak bernafas setelah upaya tambahan (n =6) (n=14)PPVditeruskan 5(83%) 9(64%)Detak jantung diukur selama 6detik 5(83%) 8(57%)Kompresi dadadan PPVdilanjutkan 3(50%) 5(36%)
Bayi bernafas/menangis setelah upaya resusitasi tambahan (Q11) 4(67%) 7(50%)
-
Outcome dari bayi baru lahir yang tidak bernafas saat lahir
Outcomesbayi baru lahirBaseline Endline
EMAS(n=50)
Comparison(n=19)
EMAS(n=57)
Comparison(n=55)
Bayi dibawa ke bangsal post-partum atau observasi 46(92%) 13(68%)
50(88%) 48(87%)
Bayi dibawa ke NICU 2(4%) 5(26%) 5(9%) 0Kematian bayi (atau freshstillbirths) 1(2%) 1(5%) 2(3%) 6(11%)
Lainnya 1(2%) 0 0 1(2%)
-
Indeks Penanganan BBLR: Praktik-praktik fasilitas dalampenanganan BBLR
Index Item
Baseline Endline
EMAS(n=85)
Comparison
(n=94)
EMAS(n=170)
Comparison
(n=139)
Pemberian ASI difasilitasi (Q2) 89.4% 84.0% 84.7% 61.1%Susu ibu tersedia dan diberikan ke bayi dibangsalperinatal(Q3) 81.1% 70.2% 68.2% 77.0%
Jika incubatordipakai,tidak lebih dari satu bayi perincubator(Q4) 81.1% 80.0% 65.3% 87.1%
Dokter spesialis anak terlihat dibangsal (Q5) 21.2% 19.1% 18.8% 15.1%
Kontakskin-to-skinkontinyu (Q8)** 5.9% 5.3% 11.1% 4.3%SKOR INDEKSRATA-RATA 55.8% 51.7% 49.6% 48.9%
RegresiPoisson:Differenceinimprovement,EMASvs.comparison .94 p =. 642**KarenaKMCtidakbisadiamatihanyadalamwatu1jam,yangdiamatiadalahkontakskin-to-skin
-
Stabilisasi Kasus PPP yang dirujuk: Terapi Sebelum sampai di RS
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=32)
Comparison(n=22)
EMAS(n=22)
Comparison(n=37)
Oksigensudah diberikansebelumsampaidiRS (Q4a)(FOKUSEMAS)
18.8 9.1 27.3 16.2
Cairaninfusdiberikan (Q4b)(FOKUSEMAS) 68.8 77.3 86.4 81.1
Oxytocin dripdiberikan (Q4c)(FOKUSEMAS)
71.9 77.3 54.6 29.7
SKORINDEKSRATA-RATA 53.1 54.5 56.1 42.3(Poisson ModelStatistic &p-value) 1.36 P=0.108Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-
kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
-
Indeks Quick Check PPP: Dilakukan di RS saat awal penanagan Komplikasi
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=32)
Comparison(n=22)
EMAS(n=22)
Comparison(n=37)
Petugas menanyakan riwayat singkat?(Q3a) 90.6% 77.3% 86.4% 91.9%
Apakah petugas mengecek catatan-catatan?(Q3b) 71.9% 54.6% 63.6% 51.4%
Apakah petugas memeriksa tandavital?(Q3c) 93.8% 100% 100% 97.3%
Apakah petugas meraba uterus danmemeriksa tonus?(Q3d) 96.9% 95.5% 100% 91.9%
Apakah petugas memeriksaperdarahan aktif?(Q3e) 100% 100% 100% 89.2%
SKOR INDEKSRATA-RATA 90.6% 85.5% 90.0% 84.3%(Poisson ModelStatistic &p-value) 1.0 p =0.891
Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
-
Indek Semua Penanganan PPP
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=34)
Comparison(n=43)
EMAS(n=28)
Comparison(n=53)
MenerimapengobatanPPPyangsesuai 39.3 52.9 53.6 41.5
(Poisson ModelStatistic &p-value) 1.728 P=0.160
-
Indeks Quick Check PEB (EMAS FOCUS)
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=83)
Comparison(n=42)
EMAS(n=99)
Comparison(n=35)
Menanyakan riwayat singkat (Q2a) 91.6% 83.3% 94.9% 94.3%Menanyakan tentang sakit kepala (Q2b) 84.3% 81.0% 87.9% 82.9%Menanyakan tentang nyeri epigastric(Q2c) 54.2% 31.0% 66.7% 40.0%Menanyakantentangkejang,saatmulaikejang(Q2d) 22.9% 19.0% 42.4% 25.7%Tanda vitaldiperiksa (Q3a) 95.2% 100% 99.0% 97.1%Proteinurin diperiksa (Q3b) 79.5% 95.2% 97.0% 91.4%DJJdiperiksa (Q3d) 93.8% 96.7% 97.6% 91.4%Reflek patela diperiksa (Q3e) 3.6% 4.8% 11.1% 0%
SKORINDEKSRATA-RATA 65.9% 64.0% 74.9% 65.4%RegresiPoisson:Differenceinimprovement,EMASvs.
comparison 1.1 p=.392
RegresiPoisson:EMASSebelum&Setelah 1.1 p=.112RegresiPoisson:ComparisonSebelum &Setelah 1.0 p=.829
-
Indeks Penanangan PEB: Stabilisasi & Penanganan Kasus PEB
Index ItemBaseline Endline
EMAS(n=89)
Comparison(n=42)
EMAS(n=102)
Comparison(n=40)
MgS04diberikan (Q7orQ12) 89.9% 78.6% 98.0% 90%
Anti-hypertensivesdiberikan (Q8orQ13) 77.5% 78.6% 75.5% 67.5%
Pernafasan dan tekanan darah diperiksa dandicatat (Q20) 43.8% 9.5% 60.8% 55.0%
Proteinurinediperiksadandicatat(Q9orQ16) 94.4% 97.6% 100% 100%
Urineoutputdiperiksa (Q21) 11.2% 4.8% 54.9% 32.5%
SKOR INDEKSRATA-RATA 63.4% 53.8% 77.8% 69%RegresiPoisson:Differenceinimprovement,
EMASvs.comparison.96 p =.535
RegresiPoisson:EMASsebelum &setelah 1.23 p =.000RegresiPoisson:Comparisonsebelum &
setelah1.28 p =.000
-
Indeks Pencegahan Infeksi RSIndex Item Baseline Endline
EMAS(n=329)
Comparison(n=276)
EMAS(n=170)
Comparison(n=171)
Petugas mencuci tangan sebelum menangani pasien(Q24) 35.6 17.4 77.6 22.7Alat pelindung personaldipakai oleh petugas utama yangmemberi pelayanan persalinan
Celemek (Q25a) 94.8 88.4 97.1 85.4
Sarung tangan (Q25b) 99.7 99.3 100 99.4
Maskermenutupi muluth (Q25c) 33.4 29.7 77.6 29.1
pelindung mata (Q25d) 25.5 13.8 65.9 8.1
Sepatutertutup (Q25e) 37.1 25.4 72.3 5.2
Alat-alatdirendamdalamklorinsetelahdipakai (Q28) 58.1 57.6 62.4 54.1
Alat-alattajamdiletakkandalamwadah (Q29) 82.7 80.1 98.8 81.4
SKOR INDEKSRATA-RATA 58.4 51.4 81.5 48.1PoissonStatistic &p-value 1.5 p =0.000
Skoring indeks:untuk setiap kasus,nilai 1diberikan untuk setiap pertanyaan dalam indeks tersebut yangdicapai.Skor kasus-kasus individu kemudian dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk mendapatkan skor indeksrata-rata.
-
PencegahanInfeksiRS:skorgabungan &variabelindividualEMASvs Perbandingan pada 2015dan 2016
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0%
100.0%
%ofe
mergencyob
stetricca
ses
ComparisonBaseline(n=276)
ComparisonEndline(n=171)
EMASBaseline(n=329)
EMASEndline(n=170)
-
WAWANCARADENGANPETUGASKESEHATANRS
SubsetofitemsrelatedtoClinicalGovernance
DRAFTINFORMATION;NOTFOREXTERNALDISSEMINATION
-
Kesempatanpetugaskesehatanuntukmendiskusikaninsidenklinisdengantimmanajemen
66.1% 66.7% 74.5% 85.7%
12.5% 16.7% 6.4% 10.7% 21.4% 16.7% 19.1% 3.6%
ComparisonBaseline(n=56)
ComparisonEndline(n=49)
EMASBaseline(n=47) EMASEndline(n=56)
High Medium Low
-
Frekuensidiskusikesalahanpetugaskesehatansetelahinsidenklinis
60.7% 45.8%
59.6% 80.4%
12.5%
10.4% 4.3%
10.7% 26.8% 43.8% 36.2%
8.9%
ComparisonBaseline(n=56)
ComparisonEndline(n=49) EMASBaseline(n=47) EMASEndline(n=56)
High Medium Low
-
KekuatanSituasiBelajardiRS
44.6% 35.4% 53.2%
76.8%
39.3% 54.2% 34.0%
21.4% 16.1% 10.4% 12.8%
1.8%
ComparisonBaseline(n=56)
ComparisonEndline(n=49)
EMASBaseline(n=47) EMASEndline(n=56)
High Medium Low
-
Kesimpulan
I.Bebarapa capaian yangmeningkat secara bermakna dikabupaten intervensi EMAS:1. Pemberitahuan dari puskesmas sebelum merujuk kasus komplikasi
obstetrik ke RS2. Puskesmas memberi informasi awal yangsesuai kepada rumah sakit3. Persiapan dan transportasi rujukan4. Ketersediaan troli emergensi (juga ada kenaikan bermakna di
kabupaten perbandingan)5. Kesiapan resusitasi bayi6. Stabilisasi dan penanganan PEB(juga ada kenaikan bermakna di
kabupaten perbandingan)
-
2.Beberapa peningkatan yangberbeda secarabermakna antara kabupaten EMASdan
perbandingan
• Dilakukannya konsultasi dengan dokter obginuntuk penanganan kasus komplikasi obstetri
• Praktek pencegahan infeksi
*RR=relativerisksignificant(p<0.05)
-
3.Beberapa hal yangmasih perlu ditingkatkan lagi
• Penanganan BBLR• Kehadiran spesialis secara langsung untukmenangani kasus rujukan
• Stabiliasasi kasus PPPsebelum dirujuk• Penanganan kasus PPP• Untuk kabupaten perbandingan:hal-hal yangbelum meningkat seperti peningkatan yangterjadi dikabupaten EMASutamanya yangterkait dengan prosesrujukan
-
Terima kasih