1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat...
Transcript of 1.1...bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri. Sinergi yang kuat...
Triwulan II
2020
Tim Penyusun Penanggung jawab Kakanwil DJPb Prov Sulawesi Barat Ketua Tim Ikhwan Mahmud Editor amp Grafis Budy Prastowo Anggota Christmas Kurnianto | Edy Suherman| Mardiyana | Wisnu Sri Barata | Lusi Triyani
Dermaga Wisata Karampuang
Pasar Rakyat Mamuju
Jembatan Tutar Polman
111
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal
Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020
telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang
pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk
pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR
Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami
Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan
negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam
implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik
bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri
Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat
dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati
masa recovery dari dampak wabah Corona
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur
Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta
seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi
Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar
Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu
atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu
kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas
laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para
pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat
Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mamuju Agustus 2020
Kepala Kantor
Imik Eko Putro
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GRAFIK iv
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1
11 Produk Domestik Regional Bruto 1
12 Inflasi 2
13 Indikator Kesejahteraan 3
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error
Bookmark not defined
21 Pendapatan Negara 6
22 Belanja Negara 8
23 Prognosis Realisasi APBN 10
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11
31 Pendapatan Daerah 12
32 Belanja Daerah 14
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16
42 Pendapatan Konsolidasian 16
43 Belanja Konsolidasian 18
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI
SULBAR 24
DAFTAR ISI
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9
Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd
Triwulan II Tahun 2020 16
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar
sd Triwulan II 2020 20
DAFTAR TABEL
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal
Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020
telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang
pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk
pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR
Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami
Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan
negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam
implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik
bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri
Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat
dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati
masa recovery dari dampak wabah Corona
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur
Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta
seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi
Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar
Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu
atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu
kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas
laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para
pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat
Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mamuju Agustus 2020
Kepala Kantor
Imik Eko Putro
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GRAFIK iv
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1
11 Produk Domestik Regional Bruto 1
12 Inflasi 2
13 Indikator Kesejahteraan 3
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error
Bookmark not defined
21 Pendapatan Negara 6
22 Belanja Negara 8
23 Prognosis Realisasi APBN 10
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11
31 Pendapatan Daerah 12
32 Belanja Daerah 14
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16
42 Pendapatan Konsolidasian 16
43 Belanja Konsolidasian 18
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI
SULBAR 24
DAFTAR ISI
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9
Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd
Triwulan II Tahun 2020 16
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar
sd Triwulan II 2020 20
DAFTAR TABEL
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Tarsquoala
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kajian Fiskal
Regional (KFR) Provinsi Sulawesi Barat Triwulan II 2020
telah diselesaikan tepat waktu Selain sebagai output atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat di bidang
pengelolaan fiskal penyusunan kajian ini merupakan bentuk
pelaporan manajerial kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang nantinya akan dikompilasi menjadi KFR
Khatulistiwa Konten kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi strategis bagi para mitra kerja kami
Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap pengelolaan keuangan
negara dan melahirkan berbagai kebijakan extra-ordinary Efektivitas dalam
implementasi berbagai kebijakan tersebut menjadi tantangan bersama baik
bagi kantor vertikal pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sendiri
Sinergi yang kuat antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat
dan para stakeholders diharapkan dapat menjadi jembatan untuk melewati
masa recovery dari dampak wabah Corona
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Gubernur
Sulawesi Barat para Bupati dan Sekretaris Daerah Kepala BAPPEDA serta
seluruh jajaran pemerintah daerah lingkup Sulawesi Barat Kepala Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat Kepala BPS Provinsi
Sulawesi Barat Kepala KPP Pratama lingkup Sulawesi Barat Rektor Unsulbar
Direktur Poltekkes dan berbagai pihak yang tidak dapat disebut satu per satu
atas kontribusi dan kerja samanya dalam penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna Untuk itu
kami sangat menghargai saran dan kritik konstruktif guna peningkatan kualitas
laporan pada periode berikutnya Semoga kajian ini memberi manfaat bagi para
pembaca dan pelaku pembangunan di Sulawesi Barat
Wassalamursquoalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mamuju Agustus 2020
Kepala Kantor
Imik Eko Putro
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GRAFIK iv
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1
11 Produk Domestik Regional Bruto 1
12 Inflasi 2
13 Indikator Kesejahteraan 3
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error
Bookmark not defined
21 Pendapatan Negara 6
22 Belanja Negara 8
23 Prognosis Realisasi APBN 10
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11
31 Pendapatan Daerah 12
32 Belanja Daerah 14
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16
42 Pendapatan Konsolidasian 16
43 Belanja Konsolidasian 18
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI
SULBAR 24
DAFTAR ISI
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9
Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd
Triwulan II Tahun 2020 16
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar
sd Triwulan II 2020 20
DAFTAR TABEL
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GRAFIK iv
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL 1
11 Produk Domestik Regional Bruto 1
12 Inflasi 2
13 Indikator Kesejahteraan 3
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN Error
Bookmark not defined
21 Pendapatan Negara 6
22 Belanja Negara 8
23 Prognosis Realisasi APBN 10
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD 11
31 Pendapatan Daerah 12
32 Belanja Daerah 14
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2019 15
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) 16
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian 16
42 Pendapatan Konsolidasian 16
43 Belanja Konsolidasian 18
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB 20
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH 21
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL
COUNTERCYCLICAL TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR 21
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI
SULBAR 24
DAFTAR ISI
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9
Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd
Triwulan II Tahun 2020 16
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar
sd Triwulan II 2020 20
DAFTAR TABEL
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II 2019 dan 20206
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP 9
Tabel 23 Penyaluran KUR prer Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II 2019-2020 9
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 10
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 11
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 15
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd
Triwulan II Tahun 2020 16
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 18
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar
sd Triwulan II 2020 20
DAFTAR TABEL
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan 2019 - 2020 1
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy) 1
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy) 2
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional 2
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional 3
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020 3
Grafik 18 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020 4
Grafik 17 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020 5
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019 5
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak 6
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020 6
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar 7
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020 7
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020 7
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020 8
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 8
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II 2020 9
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Triwulan II 2019 ndash 2020 10
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 12
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020 13
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 14
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan 15
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020 16
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II 2019-2020 17
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020 18
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Triwulan II Tahun 2019-2020 19
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator
Kesejahteraan Masyarakat Sulbar 19
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020 21
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19 22
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar 23
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19 24
DAFTARGRAFIK
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
11 Produk Domestik Regional Bruto
PDRB Sulawesi Barat (Sulbar) pada kuartal kedua tahun 2020 sebesar Rp1132
triliun (ADHB) atau Rp792 triliun (ADHK) terkontraksi 078 persen (yoy) Angka tersebut
lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami
kontraksi lebih dalam hingga 532 Dengan kondisi demikian pertumbuhan ekonomi
kumulatif Sulbar sampai dengan semester pertama adalah 200 persen (c to c) menjauh
dari target RPJMD-P Sulbar yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 661 persen
Dari sisi produksi sektor Pertanian
sebagai penopang utama PDRB Sulbar
mampu menyumbang pertumbuhan
positif di tengah pandemi Covid-19
Sementara itu hampir semua sektor
lainnya mengalami kontraksi
Sumbangan kontraksi terbesar berasal
dari sektor Konstruksi sejalan dengan
kebijakan refocusing anggaran Belanja Modal pemerintah dalam rangka penanganan
Covid-19 Kebijakan itu berdampak pada tertundanya aktivitas pembangunan fisik yang
memerlukan bahan konstruksi Berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
HIG
HL
IGH
TS
CA
PA
IAN
PE
MB
AN
GU
NA
N
SU
LB
AR
Indikator Ekonomi Target RPJMD-P untuk 2020
Realisasi (sd Q-II 2020)
Realisasi Nasional (sd Q-II 2020)
Pertumbuhan Ekonomi (yoy) 661 -078 -532
Inflasi (year to date) 254 230 109
IPM 6865 6573 7139
TPT 258 261 499
Tingkat Kemiskinan (Maret) 962 1087 978
Gini Ratio (Maret) 0352 0354 0381
Sumber RPJMD Provinsi Sulbar Tahun 2017-2022 BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
Keterangan ) Capaian IPM tahun 2019 capaian IPM tahun 2020 belum dirilis oleh BPS
Grafik 11 Pertumbuhan PDRB Sulbar per Triwulan Tahun 2019 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2019-2020 (diolah)
112
92
119
47
124
79
114
22
113
18
79
77
84
38
86
02
80
17
79
15
514 516 637 490-078
505 502 497 297
-532
438 593 416-890
-127
Q2-2019 Q3-2019 Q4-2019 Q1-2020 Q2-2020
Rp m
iliar
PDRB ADHB Sulbar
PDRB ADHK Sulbar
Pertumbuhan Sulbar (yoy)
Pertumbuhan Nasional (yoy)
Pertumbuhan Sulbar (q to q)
Grafik 12 Sumber Pertumbuhan PDRB Prov Sulbar pada Sisi Produksi (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
084
232
135079
0
-118
011 009
-008
063 021
-001
277
227
-086
514 490
-078
Q2-2019 Q1-2020 Q2-2020
Lainnya
Industri
Perdagangan
Konstruksi
Pertanian
PDRB
PDRB Sulbar
triwulan II 2020
terkontraksi
078 (yoy)
lebih baik
dibandingkan
dengan laju
ekonomi
nasional yang
mengalami
kontraksi 532
(yoy)
Dari sisi
produksi sektor
usaha Pertanian
tumbuh positif di
tengah pandemi
Covid-19 Dari
sisi
pengeluaran
PKP mengalami
kontraksi
terdalam yakni
-1329 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
2
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
juga berdampak pada turunnya kontribusi sektor Transportasi dan Perdagangan yang
masing-masing menyumbang -018 persen dan -008 persen
Pada sisi Konsumsi semua
komponen pengeluaran mengalami
penurunan dengan kontraksi terdalam
pada komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PKP) yang
turun 1329 persen (yoy) dan
berkontribusi -199 persen terhadap
kontraksi perekonomian Sulbar Kebijakan refocusing anggaran Belanja Barang
pemerintah menjadi salah satu penyebab kontraksi pada komponen ini Komponen
Impor sebagai pengurang pada perhitungan PDRB juga terkontraksi hingga 2894
persen Di sisi lain struktur PDRB Sulbar pada kuartal ini masih menunjukkan pola yang
sama dimana permintaan akhir didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
(PKRT) sebesar 5317 persen
12 Inflasi
Kondisi inflasi bulanan Sulbar pada kuartal kedua 2020 cukup berfluktuasi Inflasi
pada Juni naik sebesar 49 basis poin (m-to-m) setelah sebelumnya mengalami
penurunan sejak Februari didorong oleh naiknya harga pada kelompok Pengeluaran
Makanan Minuman dan Tembakau sebesar 176 persen Komoditas yang memicu
inflasi Juni adalah ikan Cakalang ikan Layang dan Bawang Merah Selain karena curah
hujan yang tinggi berkurangnya pasokan ikan Cakalang dan Layang merupakan imbas
dari merebaknya Covid-19 yang mendorong penurunan aktivitas melaut para nelayan
Sementara itu harga Bawang Merah belum kunjung normal akibat kendala rantai
distribusi sehubungan pembatasan arus lalu lintas dalam rangka pencegahan
penyebaran wabah Covid-19
Jika dilihat secara year-on-year sejak awal 2020 inflasi tahunan Sulbar kian melaju
dengan puncaknya pada Maret Mulai Februari inflasi Sulbar melampaui inflasi nasional
yang justru menunjukkan tren penurunan Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
fluktuasi garis tren inflasi pada triwulan kedua berbanding terbalik Berbagai aktivitas
Grafik 13 Pertumbuhan PDRB Sisi Konsumsi di Sulbar Triwulan II 2020 (yoy)
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
-074-728
-1329-1076
000
-1109
-2894
-037 -006-199 -314 -284
-536
-1298
PKRT LNPRT PKP PMTB Inventori Ekspor Impor
Pertumbuhan SumberSumbangsih Pertumbuhan
Dari sisi
Konsumsi
komponen PKP
mengalami
kontraksi
terdalam yakni -
1329 (yoy)
2019
Inflasi pada Juni
naik sebesar 49
basis poin (m-
to-m) setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan
sejak Februari
2020
Grafik 14 Tren Inflasi m-to-m Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
017062
016 010
043
-052
014023
070
-004
081 062025 007
056044068 055
031
012
-027
002 014 034039
028010 008 007
018
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar Nasional
20202019
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
3
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
masyarakat pada Mei berkenaan dengan hari raya Idul Fitri yang biasanya memicu
terjadinya klimaks inflasi justru tidak terjadi Inflasi Mei pada level 240 persen masih
lebih rendah dibandingkan inflasi Juni sebesar 303 persen Hal tersebut berkorelasi
dengan adanya pembatasan sosial dan fisik terkait pencegahan penularan virus corona
seperti pembatasan transportasi anjuran shalat lsquoied di rumah dan tidak melakukan
kunjungan silaturahmi yang mendorong penurunan tingkat konsumsi rumah tangga
Berkurangnya pendapatan masyarakat akibat berbagai kebijakan pembatasan aktivitas
juga berdampak pada demand dari sektor rumah tangga
Pada penghujung kuartal kedua 2020 inflasi kalender Sulbar (year to date) adalah
sebesar 230 persen Lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 109 persen (ytd) Angka
tersebut juga semakin mendekati target RPJMD Sulbar yang diharapkan tidak
melampaui angka 254 persen Langkah cepat dari TPID dengan melakukan operasi
pasar1 diharapkan cukup efektif mengendalikan laju inflasi terutama dalam mewaspadai
terjadinya gejolak harga menjelang Hari Raya Idul Adha Kelancaran arus distribusi
barang juga perlu dimitigasi khususnya untuk komoditas yang berkontribusi besar
terhadap pergerakan inflasi
13 Indikator Kesejahteraan
Kondisi kesejahteraan
penduduk Sulbar mengalami
perbaikan terindikasi dari tren
penurunan tingkat kemiskinan
dalam empat tahun terakhir
Berbeda dengan pergerakan
angka nasional tingkat
kemiskinan Sulbar pada Maret
2020 konsisten turun ke angka
1087 persen Meskipun demikian jika dibandingkan dengan target RPJMD-P maka
capaian tersebut belum cukup memenuhi target pemerintah sebesar 962 persen
1 Antara TPID Sulbar dan Bulog Mamuju Gelar Operasi Pangan Murah
httpsmakassarantaranewscomberita201394tpid-sulbar-dan-bulog-mamuju-gelar-operasi-pangan-murah diakses
pada 28 Juli 2020
Kondisi
kesejahteraan
penduduk
Sulbar
mengalami
perbaikan
terindikasi dari
tren penurunan
tingkat
kemiskinan
dalam empat
tahun terakhir
Grafik 15 Tren Inflasi y on y Sulbar dan Nasional
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
089
125054 050 098 076 089
120 143 149279
356 333 240 303283 332 328 332 349 339 313 300 272 268 298
296267 219
196
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Sulbar
Nasional
20202019
Grafik 16 Tren Tingkat Kemiskinan Sulbar 2017-2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
235
0
300
2
307
6
314
5
312
8
308
2
316
7
1262
6
1194
5
1210
2
1213
8
1201
2
1210
5
1203
4
1130 1118 1125 1122 1102 1095 1087
10641012 982 966 941 922 978
Mar Sept Mar Sept Mar Sept Mar
2017 2018 2019 2020
Rib
u o
rang
Penduduk Miskin Perkotaan Penduduk Miskin Perdesaan
Tingkat Kemiskinan Sulbar Tingkat Kemiskinan Nasional
Inflasi kalender
Sulbar (year to
date) adalah
sebesar 230
Lebih tinggi
dibandingkan
inflasi nasional
109 (ytd)
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
4
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Beberapa hal yang berkorelasi dengan penurunan tingkat kemiskinan di Sulbar
antara lain terjadinya inflasi umum sebesar 244 persen selama periode September 2019
hingga Maret 2020 yang menandakan cukup tingginya daya beli masyarakat Indikator
lainnya adalah Nilai Tukar Petani Maret 2020 tercatat mencapai 11042 atau naik 606
persen dibandingkan September 2019 Selain itu pada Maret 2020 jumlah kasus positif
Covid-19 yang teridentifikasi hanya ada satu kasus sehingga belum berdampak
signifikan terhadap aktivitas perekonomian masyarakat Kebijakan pembatasan sosial
secara masif baru diterapkan pada akhir Maret 20202 Hal ini berbeda dengan situasi
nasional dimana perubahan perilaku dan aktivitas perekonomian masyarakat sudah
mulai nampak pada Februari 2020 walaupun kasus positif Covid-19 pertama kali
diumumkan pada Maret 20203
Perbaikan profil kemiskinan Sulbar diikuti oleh Gini Ratio yang turun signifikan dari
0365 pada Maret dan September 2019 kini menjadi 0354 Artinya ketimpangan
pengeluaran antar penduduk di Sulbar semakin mengecil Walaupun cukup rendah
dibandingkan dengan ketimpangan nasional sebesar 0381 akan tetapi masih belum
memenuhi target RPJMD-P Sulbar sebesar 0352
Dari sisi ketenagakerjaan
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Sulbar periode Februari
turun menjadi 261 persen turun
dibandingkan periode Agustus
2019 pada level 318 persen
Namun tren tahunan untuk
periode survei Februari tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian dalam dua
tahun terakhir Capaian TPT sebesar 261 persen tersebut juga telah melampaui level
batas TPT yang ditargetkan pemerintah Sulbar tahun 2020 yang diharapkan tidak
melampaui angka 258 persen Hal ini perlu diwaspadai mengingat pola siklikal TPT
biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada periode survei Agustus Ditambah
lagi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian dan
menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian Panen raya yang
diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal kedua tahun ini diharapkan dapat
membantu mengurangi jumlah pengangguran Sebagai catatan tambahan selama
empat tahun terakhir TPT Sulbar berada di bawah angka nasional
2 BPS Provinsi Sulbar BRS Profil Kemiskinan No310776ThXIV 15 Juli 2020 hal 5 3 BPS BRS Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2020 No5607ThXXIII 15 Juli 2020 hal 7
Perbaikan profil
kemiskinan
Sulbar diikuti
oleh Gini Ratio
yang turun
menjadi 0354
Grafik 17 Tren TPT Sulbar 2017 - 2020
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
191
3
197
5
162
4
202
3
96
8
210
6
176
0
298 321245
316145
318 261
533 550 513 534 501 528 499
Feb-17 Agu-17 Feb-18 Agu-18 Feb-19 Agu-19 Feb-20
Rib
u O
rang
Jumlah Pengangguran Sulbar TPT Sulbar TPT Nasional
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Sulbar periode
Februari turun
menjadi 261
turun
dibandingkan
periode Agustus
2019 pada level
318
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
5
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja
sebanyak 29815 ribu orang paling dominan di
Sulbar Walaupun demikian terdapat fenomena
yang menjadi kendala dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
berkorelasi dengan tingkat kemiskinan Situasi
dimaksud adalah masih banyaknya pekerja di
sektor ini yang tergolong sebagai pekerja
keluarga yang tidak dibayar (diupah) Porsi kelompok pekerja ini dalam komposisi total
pekerja Sulbar mencapai 1996 persen Kendala lainnya adalah masih rendahnya daya
tawar tenaga kerja akibat tingkat pendidikan yang masih rendah
Dari sisi pembangunan manusia Sulbar terus mengalami peningkatan hingga tahun
2019 yang ditandai dengan capaian IPM Sulbar sebesar 6573 Berdasarkan klasifikasi
BPS angka tersebut masuk ke dalam kategori ldquoSedangrdquo (60leIPMle70) Jika
dibandingkan dengan target pemerintah Sulbar dalam RPJMD-P maupun RKPD 2019
capaian dimaksud belum mencapai target 6764 dan membutuhkan extra effort untuk
mencapai target tahun 2020 sebesar 6865 Dalam sepuluh tahun terakhir
perkembangan capaian IPM Sulbar relatif mengikuti perkembangan IPM nasional
dengan gap yang lebar yakni tertinggal hingga enam poin Hal ini mengindikasikan
bahwa pembangunan manusia di Sulbar masih tertinggal dibandingkan rata-rata provinsi
lainnya di Indonesia
Perbandingan antar kabupaten menunjukkan capaian IPM tertinggi berada di
Kabupaten Mamuju sebesar 6772 dan terendah di Polman sebesar 6374 Rendahnya
capaian IPM Polman berkorelasi dengan populasi penduduknya yang tercatat paling
banyak di antara kabupaten lainnya Kontradiksi muncul jika melihat kondisi bangunan
di ibukota Polman yang tampak lebih maju dibandingkan kondisi bangunan di kabupaten
lainnya Hal ini disinyalir berhubungan dengan tersebarnya kantong-kantong kemiskinan
di daerah pedalaman Walaupun demikian jika melihat perkembangan capaian IPM
antar kabupaten maka Polman menunjukkan capaian paling progresif dengan rata-rata
pertumbuhan IPM 116 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
Grafik 18 Komposisi Pekerja di Sulbar menurut Lapangan Usaha Februari 2020
Sumber BPS Sulbar 2020 (diolah)
Pertanian45
Industri6
Konstruksi5
Perdagangan17
Transportasi4
AdmPemerintahan7
Jasa Pendidikan
6Lainnya
10
IPM Sulbar
Sulbar terus
mengalami
peningkatan
hingga tahun
2019 yang
ditandai dengan
capaian sebesar
6573
Grafik 19 Perkembangan Capaian IPM Tahun 2018 ndash 2019
Sumber BPS Sulbar dan Nasional 2020 (diolah)
660
1
631
4
646
6
671
1
666
0
644
3
651
0
713
9
665
9
637
4
653
2
677
2
672
7
651
0
657
3
719
2
088 095 102 091 101 104 097 074
Majene Polman Mamasa Mamuju Pasangkayu MaTeng Sulbar Nasional
2018 2019 Pertumbuhan
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
6
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2 BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 21 Pagu dan Realisasi APBN Sulbar sd Akhir Triwulan II Tahun 2019 dan 2020 (dalam Rp miliar)
URAIAN Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A PENDAPATAN NEGARA 81259 22920 2821 84844 24862 2930
I Penerimaan Dalam Negeri 81259 22920 2821 84844 24862 2930 1 Penerimaan Pajak 77674 18990 2445 78262 21224 2712
2 PNBP 3585 3930 10962 6581 3638 5528
B BELANJA NEGARA 1111501 497480 4476 931017 451460 4849
I Belanja Pemerintah Pusat 384067 137618 3583 270739 112965 4172
1 Belanja Pegawai 105941 48263 4556 110086 50909 4624
2 Belanja Barang 149857 57115 3811 104722 41123 3927 3 Belanja Modal 127691 32136 2517 55351 20850 3767
4 Belanja Bantuan Sosial 578 105 1823 580 082 1420 II Transfer ke Daerah dan Dana Desa 727434 359862 4947 660278 338495 5127
1 Transfer ke Daerah 671412 326248 4859 603405 316118 5239
a Dana Perimbangan 654595 314325 4802 590352 309114 5236 1) DAU 443191 256399 5785 403707 243263 6026
2) DBH 10668 2843 2665 7498 2467 3290
3) DAK 200737 55084 2744 179147 63384 3538 a) DAK Fisik 108671 9523 876 90425 14897 1647
b) DAK Non Fisik 92066 45561 4949 88722 48487 5465 b Dana Non Perimbangan 16816 11923 7090 13053 7005 5367
2 Dana Desa 56023 33614 6000 56874 22377 3934
C SURPLUSDEFISIT (1030242) (474560) (846173) (426598)
Sumber SPAN Monev PA SIMTRADA KPP Pratama Mamuju KPP Pratama Majene (diolah)
Keterangan Target Penerimaan Pajak bersumber dari KPP Pratama lingkup Sulbar sementara realiasi bersumber dari OMSPAN
21 Pendapatan Negara
211 Penerimaan Perpajakan
Sampai dengan triwulan II 2020
pendapatan APBN terealisasi sebesar
Rp24862 miliar atau 2930 persen dari target
tahun 2020 sebesar Rp78262 miliar
Realisasi ini meningkat 008 persen (yoy)
Realisasi tersebut didominasi oleh
Pendapatan Pajak sebesar 8537 persen dan penerimaan PNBP sebesar 1463 persen
2111 Pajak Penghasilan (PPh)
Penerimaan PPh di Sulbar sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai
Rp11303 miliar lebih rendah 346 persen
dari periode yang sama tahun 2019 Hal ini
berhubungan dengan penurunan
penghasilan wajib pajak besar sebagai
imbas pandemik Covid-19 Realisasi
penerimaan PPh tertinggi bersumber dari Kabupaten Mamuju sebesar Rp5048 miliar
sedangkan realisasi terendah dari Mamasa senilai Rp616 miliar
Grafik 21 Realisasi Penerimaan Pajak sd Triwulan II 2020 per Jenis Pajak
Sumber OMSPAN (diolah)
1170
9
650
6
03
5
74
0
1130
3
933
6
01
0
57
5
-347 4351-7240 -2226
0
40
80
120
PPh PPN PPnBM PajakLainnya
Rp miliar
Tw 2 2019 Tw 2020 NaikTurun
Grafik 22 Realisasi Penerimaan PPh lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17 15 16
21
27
19
0
5
10
15
20
25
30
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Tren RealisasiPPh
Pendapatan
APBN Sulbar
sepanjang
triwulan II tahun
2020 didominasi
Penerimaan
Perpajakan
yakni sebesar
Rp21224 miliar
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
7
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
2112 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Berbanding terbalik dengan
penerimaan PPh penerimaan PPN
Sulbar sampai dengan triwulan II
2020 tumbuh 4351 persen
dibanding periode yang sama tahun
2019 Hal ini berhubungan dengan
akselerasi penerimaan pajak dari
kelompok tani sawit Sulbar Kontribusi realisasi tertinggi berasal dari Mamuju senilai
Rp3199 miliar Penerimaan terendah berasal dari Mamasa sebesar Rp425 miliar
2113 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Rendahnya hasil atau impor barang
mewah di Sulbar mengakibatkan
rendahnya PPnBM yang diterima
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PPnBM hanya mencapai
Rp9749 juta Capaian ini menurun
sebesar 7240 persen (yoy)
2114 Pajak Lainnya
Penerimaan dari pajak lainnya sampai
dengan triwulan II 2020 mencapai Rp575
miliar Penerimaan ini berasal dari PBB dan
beberapa jenis pajak lainnya Realisasi
penerimaan Pajak Lainnya terkontraksi
2226 persen (yoy)
2115 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sampai dengan triwulan II 2020
penerimaan PNBP berkontribusi sebesar
Rp3638 miliar atau 1463 persen dari
total pendapatan APBN Sulbar Tercatat
menurun sebesar 742 (yoy) Kelompok
Pendapatan Pendidikan Budaya Ristek
menjadi kontributor utama dengan
sumbangan sebesar Rp1451 miliar Realisasi tertinggi berasal dari Unsulbar dengan
sumbangsih sebesar sebesar Rp1167 miliar sehubungan dengan kenaikan Pendapatan
Grafik 23 Realisasi Penerimaan PPN lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
17
12 12
17 20 20
0
5
10
15
20
25
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 24 Realisasi Penerimaan PPnBM lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
003
001
002001
001
003
000
001
002
002
003
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliarMamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Grafik 26 Realisasi Empat Jenis PNBP Terbesar di Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
4
8
12
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Adm danPenegakanHukum PendidikanBudaya amp Ristek
Jasa Transportasidan Kominfo
Lain-Lain
Selama periode
triwulan II tahun
2020 total
Penerimaan
PPN sebesar
Rp9336 Lebih
tinggi dibanding
periode yang
sama tahun lalu
Realisasi PNBP
sebesar
Rp3638 miliar
Lebih rendah
bila dibanding
kan periode
yang sama
tahun 2019
Grafik 25 Realisasi Penerimaan Pajak Lainnya lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
108 108128
081060
104
000
040
080
120
160
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar Mamuju
Mateng
Pasangkayu
Majene
Mamasa
Polman
Total Sulbar
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
8
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Biaya Pendidikan didorong oleh peningkatan tarif PNBP dan realisasi program Bidikmisi
yang menyeberang dari 2019 ke 2020
22 Belanja Negara
221 Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pempus
sampai dengan triwulan II 2020
tercatat sebesar Rp112965 miliar
atau 4149 persen dari total pagu
Secara total nilai pagu dan realisasi
Belanja Pempus sampai dengan
triwulan II 2020 menurun tahun 2019 Penurunan terbesar terjadi pada jenis Belanja
Modal sebesar -3512 persen (yoy) sehubungan dengan kejadian luar biasa Covid-19
yang membatasi aktivitas pembangunan infrastruktur pemerintah
Realisasi Belanja Pegawai meningkat signifikan pada Mei 2020 dimana terdapat
kenaikan sebesar Rp3599 miliar (m-to-m) Hal ini disebabkan oleh pembayaran
Tunjangan Hari Raya kepada ASN Sementara itu realisasi tertinggi Belanja Barang
terjadi pada April 2020 sebesar Rp10599 miliar dengan sumbangan terbesar dari Satker
SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulbar Belanja Modal terealisasi paling besar
pada April 2020 sebesar Rp8124 miliar yang didominasi oleh Satker Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Sulbar dengan realisasi sebesar Rp2526 miliar
222 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)
Alokasi Pagu Transfer ke Daerah
dan Dana Desa (TKDD) tahun 2020
mengalami penurunan sebesar -923
persen (yoy) Pagu DBH terkontraksi
paling signifikan yaitu -2972 persen
(yoy) Sementara itu pagu DAK Fisik
dan Dana Non Perimbangan turun masing-masing -1679 persen dan -2238 persen
Meskipun secara umum pagu TKDD mengalami kontraksi namun realisasi DAK
Fisik dan DAK Non Fisik masing-masing tumbuh sebesar 771 persen (yoy) dan 516
persen (yoy) Sementara realisasi DBH meningkat sebesar 625 persen (yoy) Namun
kinerja realisasi DAU dan DBH disebabkan oleh pagu 2020 yang lebih rendah dibanding
tahun 2019 Pada triwulan II tahun 2020 pagu anggaran TKDD telah mengalami revisi
dan refocusing yang digunakan untuk penanganan wabah pandemik covid-19
Grafik 28 Tren Persentase Realisasi TKDD Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
0
10
20
30
40
Januari Februari Maret April Mei Juni
DAU
DBH
DAK Fisik
DAK Non Fisik
Dana NonPerimbanganDana Desa
Realisasi
belanja
pemerintah
pusat
Rp112965
miliar tumbuh
889 (yoy)
Pagu TKDD
Rp660278
miliar
mengalami
penurunan
sebesar 923
(yoy)
Grafik 27 Perbandingan Realisasi Belanja APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2019 - 2020
Sumber OMSPAN (diolah)
4826
3
5711
5
3213
6
10
5
5090
9
4112
3
2085
0
08
2
548 -2800 -3512
-2187
Pegawai Barang Modal Bansos
Rp m
ilia
r
2019 2020 Perubahan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
9
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
223 Satuan Kerja yang Berpotensi Menjadi BLU
Sampai dengan triwulan II 2020 perkembangan nilai aset satker yang berpotensi
menjadi BLU yakni Unsulbar dan Poltekkes Mamuju terus mengalami pertumbuhan Hal
ini disebabkan oleh adanya realiasi Belanja Modal berupa gedung dan bangunan serta
Peralatan dan Mesin Pada Poltekkes Mamuju terdapat pula Belanja Modal Peralatan
berupa pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar dengan total pagu Rp66114 juta
Tabel 22 Perkembangan Aset dan Realisasi PNBP Satker pengguna PNBP periode Triwulan II tahun 2019 ndash 2020 (dalam miliar Rupiah)
Nama Satker Aset PNBP
Tw II 2019 Tw II 2020 Pertumbuhan Tw II 2019 TW II 2020 Pertumbuhan
Unsulbar 15607 15781 112 716 1160 6211
Poltekkes Mamuju 8680 9484 926 109 152 3861
Sumber Monev PA (diakses 24 Juli 2020) Laporan BMN pada Neraca Satker (diolah)
Dari sisi penerimaan realisasi PNBP Unsulbar mengalami pertumbuhan sebesar
6211 persen(yoy) Sedangkan penerimaan PNBP Poltekkes Mamuju sampai dengan
periode triwulan II 2020 tumbuh sebesar 3861 persen (yoy) atau sebesar Rp42259 juta
Hal ini didorong oleh perubahan tarif PNBP dan semakin bertambahnya jumlah
mahasiswa baik dari penerimaan reguler maupun jalur beasiswa Bidik Misi
224 Manajemen Investasi Pusat
2241 Penerusan Pinjaman
Sampai dengan periode triwulan II tahun anggaran 2020 tidak terdapat penerusan
pinjaman (Subsidiary Loan Agreement) di wilayah Sulbar
2242 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pembiayaan UMi
Tabel 23 Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Ekonomi Lingkup Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Kabupaten Triwulan II 2019 Triwulan II 2020
Penyaluran (Rp Miliar)
Debitur Penyaluran (Rp Miliar) Debitur
Pasang Kayu 11939 2646 9248 1955
Mamuju 13911 4640 11332 3095
Mamasa 3765 1729 2693 1116
Polewali Mandar 14244 5124 10920 3547
Majene 4245 2267 3954 1569
Mamuju Tengah 1565 63 804 42 Total 49668 16469 38951 11324
Sumber SIKP (diakses diolah pada tanggal 24 Juli 2020)
Total penyaluran KUR sampai dengan triwulan II 2020 sebesar Rp38951 miliar
dengan debitur sebanyak 11324 orang menurunan sebesar Rp10717 miliar atau 2751
persen (yoy) Kekhawatiran akan terjadinya kredit macet atau Non Perfoming Loan
(NPL) yang tinggi sebagai akibat dari terhentinya usaha calon debitur pada masa
pandemi memicu bank penyalur lebih selektif dalam menyalurkan KUR
Sampai dengan
triwulan II 2020
perkembangan
nilai aset
Unsulbar dan
Poltekkes
Mamuju
mengalami
pertumbuhan
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Grafik 29 Lima Besar Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi Triwulan II Tahun 2020 (Rp miliar)
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
17937
12868
3450
2087
1034
PertanianPerburuan dan Kehutanan
Perdagangan Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Jasa KemasyarakatanSosbudHiburan dan Perorangan Lainnya
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Realisasi KUR
selama triwulan
II 2020 sebesar
Rp38951 miliar
Realisasi ini
lebih rendah
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
10
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Dilihat per Sektor Ekonomi lapangan usaha Pertanian Perburuan dan Kehutanan
paling dominan dengan penyaluran sebesar Rp17937 miliar dengan debitur sebanyak
4673 orang Hal ini sejalan dengan target pemerintah dimana KUR pada tahun 2020
diprioritaskan untuk sektor produksi dengan target sebesar 60 persen Sementara jika
dilihat per wilayah penyaluran KUR terbesar berada di Mamuju yakni 2909 persen dari
total penyaluran KUR Sulbar
Sementara itu total penyaluran Pembiayaan UMi sampai dengan triwulan II 2020
sebesar Rp779 miliar dengan total debitur sebanyak 2229 orang jauh lebih tinggi
dibanding realiasi triwulan II 2019 sebesar Rp629 juta dengan debitur sejumlah 256
orang Peningkatan tersebut didorong oleh masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh
lembaga penyalur dibarengi dengan tingginya minat pelaku usaha ultra mikro terhadap
Pembiayaan UMi Menurut wilayah porsi penyaluran Pembiayaan UMi terbesar berada
di Polman senilai Rp352 miliar dengan debitur sejumlah 897 orang
23 Prognosis Realisasi APBN
Tabel 24 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Pagu
Realisasi sd Triwulan II Perkiraan sd Triwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Negara 84844 24862 2930 61640 7268
Belanja Negara 931017 451460 4849 906651 9738
SurplusDefisit (846173) (426598) (845011) Sumber OMSPAN MONEV PA (diolah)
Keterangan () dihitung berdasarkan rata-rata tren realisasi dalam tiga tahun terakhir
Berdasarkan tren rata-rata realisasi APBN Sulbar dalam tiga tahun terakhir realisasi
Pendapatan dan Belanja APBN Sulbar sampai dengan akhir 2020 masing-masing
diproyeksikan mencapai Rp61640 miliar dan Rp906651 miliar Proyeksi tersebut
berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang diperkirakan masih akan berlangsung
sampai akhir tahun yang akan membatasi gerak aktivitas pendapatan dan belanja satker
pemerintah
Selain itu KementerianLembaga dituntut untuk melakukan penghematan
bersumber dari kegiatan yang terhambat akibat pandemik atau dapat ditunda ke tahun
berikutnya Pemerintah juga melakukan penyesuaian alokasi TKDD untuk pendanaan
penanganan Covid-19 beserta dampaknya secara terpusat dan terkoordinasi sehingga
dana yang dikurangi dari TKDD pada dasarnya kembali untuk masyarakat di daerah
melalui bansos insentif UMKM dan program relaksasi lainnya
Realisasi
Pembiayaan
UMi selama
triwulan II
tahun 2020
sebesar
Rp779 miliar
jauh lebih
tinggi
dibanding
periode yang
sama tahun
sebelumnya
Kinerja
Pendapatan
APBN pada
akhir tahun
2020 diproyeksi
mencapai
7268 dari
target
sementara
Belanja APBN
diperkirakan
terserap 9738
dari pagu
Grafik 210 Penyaluran Pembiayaan UMi Menurut Wilayah di Sulbar Triwulan II 2019 ndash 2020
Sumber SIKP (diolah diakses pada tanggal 24 Juli 2020)
000 000 000 018 045 000000
249
006
352
168
003000
500
Kab Pasang Kayu Kab Mamuju Kab Mamasa Kab Polewali Mandar Kab Majene Kab Mamuju Tengah
Rp m
ilia
r
Triwulan II 2019Triwulan II 2020
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
11
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3 BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Tabel 31 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulbar sd Triwulan II 2019 dan 2020 (dalam juta Rupiah)
Uraian Tahun 2019 Tahun 2020
Pagu Realisasi sd Tw II
Pagu Realisasi sd Tw II
PENDAPATAN
PAD 821889 247691 3014 711983 225184 3163
Pajak Daerah 381557 151943 3982 295279 158762 5377
Retribusi Daerah 130445 30310 2324 76955 19954 2593
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Dipisahkan 36453 20051 5501 29250 29228 9993
Lain-Lain PAD yang Sah 273434 45388 1660 310499 17241 555
Pendapatan Transfer 7361193 3586617 4872 6777685 3091334 4561
Dana Perimbangan 6486734 3101321 4781 5903519 2876203 4872
Dana Bagi Hasil 91673 27720 3024 74978 23253 3101
Dana Alokasi Umum 4399268 2533652 5759 4037067 2432632 6026
Dana Alokasi Khusus Fisik 1086709 95228 876 904251 140434 1553
Dana Alokasi Khusus Non Fisik 909084 444721 4892 887223 279884 3155
Non Dana Perimbangan 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Dana Lainnya 168162 123963 7372 149144 70048 4697
Transfer Pemerintah Daerah 146071 25196 1725 156283 80344 5141
Bagi Hasil Pajak 146071 25196 1725 149976 76754 5118
Transfer Lainnya - - - 6307 3590 5692
Dana Desa 560227 336136 6000 568738 64740 1138
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 140850 958 068 164865 584 035
Pendapatan Hibah 139650 196 014 162134 171 011
Pendapatan Lainnya 1200 762 6350 2731 413 1513
JUMLAH PENDAPATAN 8323932 3835266 4608 7654533 3317103 4334
BELANJA DAERAH 7278938 2082183 2861 7081165 2033277 2871
Belanja Pegawai 3015980 1201269 3983 2896279 1199306 4141
Belanja Barang 2024359 528389 2610 1916230 473628 2472
Belanja Bunga 21958 10360 4718 18482 4031 2181
Belanja Hibah 344278 157302 4569 553315 99028 1790
Belanja Bantuan Sosial 33686 22324 6627 6418 1962 3056
Belanja Modal 1814775 161369 889 1368672 205625 1502
Belanja Tidak Terduga 23903 1170 490 321769 49698 1545
TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 1133765 250564 2210 1076926 267854 2487
Transfer Dana Desa 560227 108672 1940 568738 46100 811
Transfer Bantuan Keuangan ke PemdaDesa 344488 106676 3097 395827 133050 3361
Transfer Bagi Hasil Pajak 153971 34615 2248 109025 86557 7939
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 75079 601 080 3336 2148 6437
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 8412703 2332747 2773 8158091 2301132 2821
SURPLUSDEFISIT (88771) 1502519 (503558) 1015971
Sumber BPKAD lingkup Sulbar httpsikddjpkkemenkeugoid (diolah)
Postur APBD Sulbar mengalami perubahan sebagai tindak lanjut dari kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran dalam upaya penanganan pandemi Covid-19
Anggaran pendapatan serta belanja dan transfer Lingkup Sulbar menurun masing-
masing sebesar 1151 persen dan 597 persen dibandingkan dengan anggaran di awal
tahun 2020 Penurunan anggaran tersebut berdampak pada kinerja realisasinya
Realisasi pendapatan APBD Sulbar secara kumulatif mengalami penurunan sebesar
Rp51816 miliar atau 1351 persen (yoy) Penurunan realisasi pendapatan terjadi pada
hampir semua sumber pendapatan kecuali Pajak Daerah Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan Bagi Hasil Pajak Pemprov dan DAK Fisik yang mengalami
peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu Kenaikan realisasi penyaluran
DAK Fisik salah satunya disebabkan oleh adanya kemudahan persyaratan penyaluran
dan percepatan penyaluran dalam rangka penanganan pandemi Covid-19
Pendapatan
Daerah turun
sebesar 1351
(yoy) Belanja
dan Transfer
Daerah turun
136 (yoy)
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Dana Desa menjadi salah satu yang
mengalami penurunan yaitu sebesar 8074 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena
hanya dua pemda yaitu Pemda Mamuju dan Mamuju Tengah yang mencatatkan
realisasi pendapatan Dana Desa pada laporan keuangannya Pemda lain belum
mencatat realisasi tersebut karena adanya perubahan regulasi dan proses bisnis
penyaluran Dana Desa yang belum disamakan pencatatan akuntasinya Pendapatan
transfer masih mendominasi sumber pendapatan APBD dengan proporsi anggaran
sebesar 8854 persen dari total anggaran pendapatan Hal ini menunjukkan tingkat
kemandirian daerah masih sangat rendah yang dapat ditunjukkan pula dengan angka
Rasio Kemandirian Daerah sebesar 728 persen
Kinerja realisasi belanja dan transfer APBD Sulbar masih cukup rendah yaitu
sebesar 2821 persen atau turun 136 persen (yoy) Penurunan terjadi pada belanja
operasi sebesar Rp14169 miliar sedangkan belanja modal belanja tidak terduga dan
belanja transfer mengalami kenaikan Pemerintah pusat mengharapkan agar kinerja
belanja meningkat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional
31 Pendapatan Daerah
311 Pendapatan Asli Daerah
3111 Penerimaan Pajak Daerah
Total realisasi penerimaan Pajak
Daerah lingkup Sulbar mengalami
peningkatan sebesar Rp682 miliar
atau 449 persen (yoy) Penerimaan
pajak daerah Pemprov Sulbar
terbesar berasal dari Pajak Rokok
dengan realisasi mencapai Rp4440
miliar atau 3532 persen dari total
penerimaan pajak daerah Pemprov
Sulbar
Kenaikan penerimaan pajak
daerah Pemprov Sulbar pada April terjadi karena adanya penerimaan Pajak Rokok
tersebut Pada lingkup kabupaten realisasi tertinggi berasal dari Pajak Penerangan
Jalan sebesar Rp1794 miliar atau 5430 persen dari total realisasi jenis pajak kabupaten
sebesar Rp3304 miliar
Grafik 31 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
17 16 15
57
812
-
10
20
30
40
50
60
70
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Secara yoy
Realisasi Pajak
Daerah naik
449 (Rp682
miliar)
dan Realisasi
Retribusi
Daerah turun
3417
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
13
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
3112 Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah
mengalami penurunan sebesar Rp1037
miliar atau 3417 persen (yoy) Penurunan
retribusi daerah terjadi salah satunya
karena adanya penurunan Retribusi
Pelayanan Kesehatan sebesar 3948
persen (yoy) dan penurunan pada 14
sumber retribusi lainnya beberapa
diantaranya yaitu retribusi pelayanan pasar pelayanan parkir tempat rekreasi dan
olahraga serta tempat penginapan Namun penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
masih menjadi penerimaan terbesar sampai dengan triwulan ini senilai Rp1450 miliar
3113 Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (HKDYD)
Realisasi Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar 9993 persen dari target penerimaan atau naik 4577 persen
(yoy) Realisasi tersebut berasal dari pembagian laba atas penyertaan modal pemda
pada PMDBUMD sebesar Rp2633 miliar dan pembagian laba atas penyertaan modal
pemda pada PMNBUMN sebesar Rp290 miliar
312 Pendapatan Transfer
Realisasi pendapatan transfer
turun sebesar Rp49528 miliar atau
1381 persen (yoy) yang terjadi
pada semua jenis pendapatan
transfer kecuali DAK Fisik Bagi
Hasil Pajak Pemprov dan Bantuan
Keuangan pemda Realisasi DAU
pada akhir triwulan II 2020
mendominasi sebesar 7869 persen dari total Pendapatan Transfer namun realisasinya
turun 399 persen (yoy)
Realisasi DAK Fisik DAK Non Fisik dan Dana Desa ada yang belum tercatat pada
laporan keuangan pemda Realisasi DAK Fisik sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar
Rp14897 miliar sedangkan realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp48489 miliar Salah
satu dana yang tidak tercatat pada laporan realisasi DAK Non Fisik yaitu Dana BOS
yang sudah tersalur sebesar Rp20387 miliar Kemudian realisasi Dana Desa sampai
dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp22377 miliar Penggunaan dana tersebut salah
Grafik 32 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKAD SIKD DJPK (diolah)
133023 021
345
291
221
-
1
2
3
4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rp miliar
Sulbar
Majene
Mamuju
Polman
Mamasa
Pasangkayu
Mateng
Grafik 33 Realisasi Pendapatan Transfer Lingkup Sulbar Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
564 546
236
402
273
412
0
200
400
600
800
Jan Feb Mar April Mei Juni
Rp miliarDBH
DAU
DAK Fisik
DAK NonFisik
TransferDanaLainnya
Realisasi
pendapatan
transfer turun
sebesar
Rp49528 miliar
atau 1381
persen (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
14
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
satunya untuk BLT Desa yang sudah tersalur sebesar Rp7060 miliar Kurangnya
pencatatan tersebut terkait perubahan regulasi dan proses bisnis penyaluran Dana BOS
yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke Rekening Sekolah serta Dana
Desa yang semula dari RKUN ke RKUD menjadi dari RKUN ke RKD melalui RKUD
313 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sampai dengan
triwulan II 2020 sebesar Rp584 juta turun 3903 persen (yoy) Penurunan terjadi pada
semua penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Penerimaan Hibah dan
Lain-lain masing-masing turun sebesar 1283 persen (yoy) dan 4577 persen (yoy)
Sumber hibah berasal dari BadanLembaga Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
32 Belanja Daerah
321 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Belanja Modal
Realisasi belanja dan transfer
APBD sampai dengan triwulan II
tahun 2020 di Sulbar mencapai
Rp230 triliun atau turun 136 persen
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu Realisasi Belanja
Daerah di luar Belanja Transfer juga turun sebesar 235 (yoy) Pemprov Sulbar menjadi
pemda dengan realisasi belanja daerah tertinggi sebesar Rp42895 miliar atau 2426
persen dari pagu Sedangkan Mamuju Tengah menjadi pemda dengan realisasi belanja
terendah sebesar Rp17599 miliar atau 2960 persen dari pagu belanja
Kinerja semua jenis belanja daerah mengalami penurunan dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu kecuali Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Pegawai dan Belanja Barang Jasa masing-masing turun sebesar 016
persen dan 1036 persen (yoy) Sedangkan Belanja Modal naik 2742 persen (yoy)
Penurunan realisasi Belanja Pegawai dipicu oleh realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS yang turun sebesar Rp1391 miliar atau 827 persen (yoy)
Penurunan Belanja Barang dan Jasa terkorelasi dengan penuruan realisasi Belanja
Perjalanan Dinas sebesar 2640 persen (yoy) Hal tersebut terjadi karena adanya
kebijakan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 Kenaikan Belanja Modal didorong oleh Belanja Modal Jalan Irigasi dan
Jaringan yang naik sebesar Rp3587 miliar atau 585 persen (yoy) Belanja modal jalan
irigasi dan jaringan terbesar yaitu belanja pengadaan jalan sebesar Rp7555 miliar atau
berkontribusi 7772 persen dari total belanja modal jalan irigasi dan jaringan
Grafik 34 Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Lingkup Sulbar sdTriwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2896
1916 1369
1199
474 206
4141
24721502
0
5000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Rp miliarPagu Realisasi Persentase
Realisasi
belanja dan
transfer APBD
sampai dengan
triwulan II
tahun 2020 di
Sulbar
mencapai
Rp230 triliun
atau turun
136 (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
15
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD
322 Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Dari enam alokasi belanja terbesar berdasarkan klasifikasi Urusan realisasi
tertinggi secara nominal terdapat pada Belanja Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Pendidikan sebesar Rp62711 miliar atau 2930 persen dari pagu yang tersedia Tiga
belanja terbesar dari klasifikasi urusan tersebut yaitu Belanja untuk Non Program
sebesar Rp56070 miliar dengan proporsi 8945 persen Belanja untuk Program
Pendidikan Menengah Rp3231 miliar atau 515 persen dan Belanja untuk Program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar Rp2060 miliar atau 329
persen dari total Belanja Urusan Pendidikan
33 Prognosis Realisasi APBD sampai dengan Akhir Tahun 2020
Berdasarkan tren realisasi pendapatan APBD Sulbar lima tahun terakhir realisasi
Pendapatan APBD Sulbar diproyeksikan pada akhir 2020 sebesar Rp736 triliun atau
9620 persen dari target Diperkirakan realisasi Pendapatan Daerah pada akhir 2020
akan mengalami kontraksi dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 Hal tersebut
berkorelasi dengan penurunan realisasi Pendapatan Daerah sampai dengan akhir
triwulan II 2020 sebesar 4334 persen yang lebih rendah daripada kinerja realisasi tahun
2019 sebesar 4608 persen dari target yang ditetapkan pemda
Tabel 32 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Sulbar sd Triwulan IV 2020 (dalam Juta Rupiah)
Uraian Pagu
Realisasi sdTriwulan II
Perkiraan Realisasi sdTriwulan IV
Rp Realisasi
Terhadap Pagu Rp
Realisasi Terhadap Pagu
Pendapatan Daerah 7654533 3317103 4334 7363485 9620
Belanja Daerah 8158091 2301132 2821 7417241 9092
SurplusDefisit (503558) 1015971 (53756)
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD lingkup Sulbar Kanwil DJPB Prov Sulbar (diolah)
Di sisi lain realisasi Belanja Daerah hingga akhir tahun 2020 diproyeksikan
mencapai 9092 persen dari pagu Proyeksi tersebut lebih rendah dari nilai realisasi
Belanja Daerah Tahun 2019 sebesar 9528 persen Penyebaran pandemi Covid-19 yang
berdampak pada pembatasan aktivitas pemda dalam menggali sumber pemasukan dan
mengakselerasi aktivitas belanja daerah Pada gilirannya hal tersebut diperkirakan akan
menekan kinerja realisasi APBD pada paruh kedua tahun anggaran 2020 baik dari sisi
Pendapatan maupun Belanja Daerah
Grafik 35 Enam Besar Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Klasifikasi Urusan Lingkup Sulbar sd Triwulan II 2020
Sumber BPKPD BPKAD DPKAD (diolah)
2141 20211016 1233 856
192627 502 356 259 161 58
2930 24863508
2099 18843038
Pendidikan Keuangan Adm Pemerintahan Kesehatan PUPR Pertanian
Rp miliar Pagu Realisasi Persentase
Realisasi
tertinggi
terdapat pada
Belanja Urusan
Wajib
Pelayanan
Dasar
Pendidikan
sebesar
Rp62711 miliar
atau 2930
dari pagu
Pada akhir
tahun 2020
kinerja
Pendapatan
Daerah Sulbar
diproyeksikan
mencapai
9620 dari
target dan
Belanja Daerah
diperkirakan
terserap 9092
dari pagu
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
16
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
5743
4 BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
41 Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian
Tabel 41 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulbar sd Triwulan II Tahun 2020 (dalam Rp miliar)
Uraian Triwulan II 2020 Triwulan II 2019
Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
Pendapatan Negara 24862 323110 45674 (974) 50601
Pendapatan Perpajakan 21224 15876 37100 853 34184
Pendapatan Bukan Pajak 3638 5758 8557 (3250) 12677
Hibah 000 017 017 000 020
Transfer 000 301458 000 (10000) 3720
Belanja Negara 451460 221513 370675 087 367469
Belanja Pemerintah 112965 203328 316293 (854) 345836
Transfer 338495 18185 54382 15139 21632
Surplus(Defisit) (426598) 101597 (325001) 257 (316868)
Pembiayaan 000 (3063) (3063) 10572 (1489)
Penerimaan Pembiayaan Daerah 000 000 000 000 2122
Pengeluaran Pembiayaan Daerah 000 3063 3063 (1518) 3611
Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran (426598) 98534 (328064) 305 (318357)
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Keterangan ) Belanja Transfer Pempus dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemda
42 Pendapatan Konsolidasian
421 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 41 Proporsi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2020
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Pendapatan Konsolidasian Sulbar pada triwulan II 2020 adalah Rp45674 miliar dan
sebesar 8123 persen di antaranya merupakan Pendapatan Perpajakan Sumber
penerimaan pajak terbesar berasal pendapatan pajak pemerintah pusat dengan PPh
sebagai kontributor terbesar yakni Rp11303 miliar lalu disusul PPN Rp9336 miliar
Sedangkan pendapatan pajak pemda paling besar berasal dari Pajak Rokok dengan
realisasi Rp4440 miliar
8123
1873
004
Pusat
100
Perpajakan
Rp34184 M
Hibah
Rp020 M
38
62
PNBP
Rp12677 M
Realisasi
Pendapatan
APBN dan
APBD sebesar
Rp45674 miliar
mayoritas
berasal dari
Pendapatan
Perpajakan
Daerah
Rp45674 M
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Sebaliknya Pendapatan Bukan Pajak Konsolidasian Sulbar lebih didominasi oleh
penerimaan dari pemda Pendapatan terbesar berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan berupa Dividen atas Penyertaan Modal pada BUMD sebesar
Rp2633 miliar Retribusi Pelayanan Kesehatan menjadi kontributor terbesar kedua
dengan realisasi Rp1450 miliar Sedangkan PNBP pemerintah pusat paling banyak
berasal dari PNBP Lainnya berupa Pendapatan Biaya Pendidikan sebesar Rp1431
miliar Sementara itu Pendapatan Hibah semuanya berasal dari pemda berupa Hibah
dari BadanLembagaOrganisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp171 juta
422 Analisis Perubahan
Total pendapatan konsolidasian Sulbar mengalami penurunan 974 persen
dibandingkan triwulan II 2019 Jika dilihat komposisinya penurunan kinerja pendapatan
dipengaruhi oleh turunnya pendapatan pemda sementara kinerja pendapatan
pemerintah pusat masih menunjukkan perkembangan yang baik dengan mencatatkan
kenaikan di tengah pandemi Covid-19 Berbeda dengan tahun sebelumnya sumber
pendapatan Sulbar di tahun 2020 lebih banyak berasal dari pendapatan pemerintah
pusat
Sementara jika dilihat dari jenisnya penurunan pendapatan konsolidasian berasal
dari turunnya realisasi Pendapatan Bukan Pajak dan Pendapatan Transfer Penurunan
Pendapatan Bukan Pajak didorong oleh turunnya realisasi Retribusi Pelayanan
Kesehatan dari Rp2394 miliar di triwulan II 2019 kini menjadi Rp1450 miliar Selain itu
kontraksi juga berasal dari turunnya realisasi LLPADYS berupa Pendapatan BLUD dan
Pendapatan Jasa Giro masing-masing sebesar Rp1603 miliar dan Rp555 miliar
Penurunan Pendapatan BLUD disinyalir karena PNBP yang diperoleh pada periode ini
belum disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD)
Kemudian pada jenis Pendapatan Transfer selain karena faktor eliminasi akun
resiprokal dalam rangka konsolidasi laporan keuangan penurunan yang terjadi juga
terkait adanya kebijakan perubahan postur anggaran dari pemerintah pusat dalam
rangka penanganan pandemi Covid-19 Kebijakan tersebut salah satunya merealokasi
dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Meskipun kebijakan dimaksud
Grafik 42 Perubahan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
22920(45)
24862(54)
27681(55)
20811(46)
Rp MiliarTotal Pendapatan
Pusat
Daerah
5060145674
Perpajakan Bukan Pajak Hibah Transfer
34184
12677
0203720
37100
8557
017 000
Rp miliarPer Jenis Pendapatan
Q2-2019 Q2-2020
Realisasi
Pendapatan
Konsolidasian
turun 974
(yoy) didorong
oleh turunnya
realisasi
penerimaan
bukan pajak
pemda
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
18
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
kemudian disusul oleh kebijakan baru berupa penambahan kembali pada beberapa pos
TKDD namun kebijakan susulan ini baru diterbitkan di penghujung semester I dan belum
berdampak pada realisasi penerimaan pemda
423 Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Tabel 42 Perbandingan Pertumbuhan PDRB ADHK dengan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2019-2020 (Realisasi dalam Rp miliar)
Uraian 2019 2020
Realisasi Pertumbuhan Realisasi Pertumbuhan
Penerimaan Perpajakan 34184 (069) 37100 853
PNBP 12677 1634 8557 (3250)
Total Pendapatan 46861 341 45657 (257)
PDRB (ADHB)Pertumbuhan Ekonomi 2192400 566 2274000 200
Rasio Pajak 156 163
Rasio Pendapatan thdp PDRB 214 201
Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2020 (diolah)
Sampai dengan triwulan II 2020 perekonomian Sulbar yang melambat dari 566
persen menjadi dua persen (c to c) beriringan dengan kontraksi yang cukup besar pada
Penerimaan Bukan Pajak Aktivitas ekonomi masyarakat Sulbar yang mengalami
kontraksi pada triwulan kedua sebagai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial
berpengaruh terhadap turunnya realisasi Penerimaan Bukan Pajak Sebaliknya kinerja
Penerimaan Perpajakan justru tercatat positif dengan pertumbuhan realisasi sebesar
853 persen Rasio pajak Sulbar di tahun ini 163 persen tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan periode sebelumnya Akan tetapi kontraksi yang cukup besar
pada Penerimaan Bukan Pajak menyebabkan secara keseluruhan Rasio Pendapatan
terhadap PDRB melambat dari 214 persen di triwulan II 2019 menjadi 201 persen
43 Belanja Konsolidasian
431 Analisis Proporsi dan Perbandingan
Struktur Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan triwulan II 2020 didominasi
oleh Belanja Pegawai dan Belanja Barang masing-masing sebesar 4609 persen dan
2387 persen dari total Belanja Konsolidasian sebesar Rp371 triliun Artinya Sulbar
hanya memiliki sisa 30 persen dari total belanja yang direalisasikan pada jenis belanja
selain kedua jenis belanja dominan tersebut Porsi belanja produktif yang
Grafik 43 Proporsi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II 2020
Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Sulbar 2019 (diolah)
Pegawai46
Barang
24Modal11
Bunga0
Hibah3
Bansos0
Lain-lain1 Transfer
15
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
30 46 50 3067
70
5450
100 100 70 100 33
Rp miliar
Per Jenis Belanja
Pusat Daerah
88486
41413403
9903 278 497
Rasio Pajak
tercatat
meningkat 7
basis poin di
tengah kontraksi
ekonomi pada
kuartal kedua
Belanja
Konsolidasian
Rp370675
miliar
didominasi
Belanja Daerah
Total Belanja Konsolidasian
Rp370675 M 17084
54382
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
19
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
direpresentasikan oleh Belanja Modal hanya sebesar 1117 persen Secara
keseluruhan komposisi belanja pemerintah daerah lebih dominan yakni 5976 persen
432 Analisis Perubahan
Di bidang keuangan negara upaya pemerintah pusat dalam menangani situasi
pandemi Covid-19 salah satunya ditempuh dengan kebijakan refocusing anggaran
Terjadi perubahan postur dan rincian APBN melalui terbitnya Perpres Nomor 54 Tahun
2020 Pemda pun dihimbau agar seiring sejalan untuk melakukan kebijakan yang sama
Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada kontraksi pada hampir semua jenis
belanja kecuali pada jenis Belanja Pegawai dan Belanja Lain-lain
Walaupun demikian agregat realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar sampai dengan
triwulan II 2020 tercatat masih tumbuh 087 persen Hal ini berhubungan dengan
mekanisme pencatatan laporan dimana belanja dari pemerintah pusat belum semuanya
dicatat sebagai penerimaan pada sisi pemda Khususnya penyaluran Belanja Transfer
pemerintah pusat melalui KPPN yang dananya disalurkan langsung ke penerima tanpa
melalui RKUD Belanja Transfer tersebut terdiri dari DAK Non Fisik berupa Dana BOS
sebesar Rp203 miliar dan Dana Desa Rp159 miliar Perbedaan perlakuan pencatatan
dimaksud menyebabkan angka konsolidasi tercatat cukup besar sehingga Belanja
Transfer seolah meningkat signifikan
433 Analisis Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Indikator Ekonomi Regional
Grafik di atas menunjukkan bahwa Belanja Konsolidasian Sulbar memiliki tren
seirama dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi Jumlah dana yang
dibelanjakan oleh pemerintah pusat dan daerah telah turut mendorong pertumbuhan
ekonomi Sulbar dan pada saat yang sama inflasi pun ikut terpengaruh
Grafik 44 Perubahan Realisasi Belanja Konsolidasian Sulbar Triwulan II Tahun 2019-2020
Sumber Sumber LKPK Triwulan II 2019-2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar 2020 (diolah)
Q2-2019 Q2-2020
37 40
63 60
Rp m
ilia
r
Total Belanja Konsolidasian
Daerah
Pusat
370675
087
Pegawai Barang Modal Bunga Hibah Bansos Lain-lain Transfer
168390
109954
48273
1036
15730 2338
117
21632
170840
88486
41413
4039903 278
4970
54382
Rp M
ilia
r
Per Jenis Belanja
Q2-2019 Q2-2020
Grafik 45 Hubungan Belanja Pemerintah Konsolidasian dengan beberapa Indikator Kesejahteraan Masyarakat Sulbar Tahun 2016 sd Semester I 2020
Sumber LKPK Tingkat Wilayah Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Sulbar 2016-2019 (data diolah)
52
8
37
5
68
2
36
7
71
4
36
8
75
7
37
1601 615 635 618 625 554 566 200
1119 113 1118 1125 1122 1102 1095 1087
-4
1
6
11
16
0
2
4
6
8
Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
2016 2017 2018 2019 2020
Rp Triliun Belanja Konsolidasian (RHS)
Pertumbuhan ekonomi c to c (LHS)
Inflasi ytd (LHS)
Tingkat Kemiskinan (LHS)
TPT (LHS)
Agregat
realisasi Belanja
Konsolidasian
Sulbar sd
triwulan II 2020
tercatat tumbuh
087 (yoy)
Belanja
Pemerintah
memiliki
hubungan linear
dengan
pertumbuhan
ekonomi dan
inflasi Sulbar
367469
Hampir semua
jenis belanja
konsolidasian
mengalami
kontraksi (yoy)
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
20
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
Akan tetapi tingkat pengangguran yang seharusnya memiliki hubungan negatif
justru tampak mengikuti pola belanja Demikian pula halnya dengan tingkat kemiskinan
yang tampak relatif stabil dengan pergerakan angka yang sangat kecil Hal ini
mengindikasikan adanya faktor lain yang memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap
kedua variabel tersebut misalnya periode tamat sekolah pada Juli atau Agustus
sehingga pada periode tersebut TPT biasanya meningkat Belanja pemerintah dalam
bentuk program pengentasan kemiskinan memiliki jeda waktu untuk melihat hasilnya
dan perlu dievaluasi secara rutin guna penyempurnaan program
44 Analisis Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB
Berdasarkan data dari Laporan
Operasional Government Finance
Statistics (GFS) Kanwil DJPb Provinsi
Sulbar pengeluaran konsumsi
pemerintah Sulbar sebesar Rp331
triliun dan berkontribusi terhadap
PDRB Sulbar sebesar 1457 persen
Sementara realisasi investasi
pemerintah sebesar 40376 miliar dan
berkontribusi sebesar 178 persen
terhadap PDRB Sulbar Hal ini juga
sekaligus mengkonfirmasi bahwa komponen investasi (PMTB) sampai dengan triwulan
II 2020 yang tercatat berkontribusi 2813 persen terhadap PDRB Sulbar sebagian besar
ditopang oleh sektor swasta
Pada situasi ekonomi yang sedang melambat kontribusi pemerintah berupa
pengeluaran konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan Saat ini Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Barat sedang mengawal percepatan pencairan belanja APBN dalam rangka
optimalisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Upaya tersebut salah
satunya dilakukan dengan koordinasi yang lebih intensif dengan pada stakeholders guna
memastikan kelancaran dan percepatan pencairan anggaran belanja pemerintah
Percepatan dimaksud diharapkan mampu menstimulasi aktivitas perekonomian
masyarakat Sulbar dalam rangka recovery dari dampak pandemi Covid-19
Konsumsi
Pemerintah
telah
berkontribusi
sebesar 1457
terhadap PDRB
sedangkan
Investasi
Pemerintah
berkontribusi
sebesar 178
Tabel 43 Kontribusi Konsumsi dan Investasi Pemerintah terhadap PDRB (ADHB) Sulbar sd
Triwulan II 2020 (dalam Rp Miliar)
PDRB (ADHB) Sulbar sd Triwulan II 2020 2274000
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 331386
a Kompensasi Pegawai 170840
b Penggunaan Barang dan Jasa 80253
c Konsumsi Aset Tetap 000
d Bunga 403
e Subsidi 000
f Hibah 58581
g Manfaat Sosial 278
h Beban Lainnya 21030 Transaksi Aset Non Keuangan Neto 41413
a Aset Tetap 40376
b Persediaan 000
c Barang Berharga 000
d Aset Non Produksi 1037
Kontribusi Konsumsi Pemerintah terhadap PDRB 1457
Kontribusi Investasi Pemerintah terhadap PDRB 178
Sumber LKPK Triwulan II 2020 Kanwil DJPb Prov Sulbar BPS Provinsi
Subar 2020 (diolah)
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-
Halaman ini sengaja dikosongkan
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
21
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
5 BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
51 PEMULIHAN EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL COUNTERCYCLICAL
TANTANGAN DAN PELUANG DI SULBAR
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak kepada manusia namun juga kepada
perekonomian Penyebaran wabah turut memberikan andil pada pelambatan laju PDB
nasional dari 507 persen (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi sebesar 297 persen (yoy)
pada triwulan I 2020 Tren tersebut berlanjut pada triwulan II 2020 dimana laju PDB
nasional tumbuh negatif 532 persen (yoy) Kondisi senada terjadi di Sulbar meski
kontraksi laju perekonomian tidak sedalam nasional Pada triwulan II 2020 laju PDRB
Sulbar tercatat sebesar -078 persen (yoy) atau lebih lambat dibandingkan laju pada
triwulan II 2019 sebesar 505 persen (yoy)
Serupa dengan penanganan Covid-19 pada manusia ldquoparu-parurdquo perekonomian
suatu negara atau daerah perlu dijaga selama masa pandemi Salah satunya melalui
penerapan kebijakan fiskal yang tepat baik dari sisi penerimaan dan belanja Pada
periode dimana perekonomian mengalami pelambatan seperti saat ini penerapan
kebijakan countercyclical menjadi pilihan terbaik untuk menggerakkan sendi
perekonomian suatu wilayah sekaligus menjadi rem untuk mencegah pelambatan laju
perekonomian yang lebih dalam pada periode berikutnya
Hal tersebut selaras dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sebagaimana
diungkapkan oleh Menteri Keuangan ldquoDalam mengelola kebijakan sikap kita harus
countercyclicalrdquo4 Secara konseptual kebijakan fiskal countercyclical dapat ditempuh
dengan melakukan relaksasi di sisi penerimaan sembari melakukan ekspansi belanja
pemerintah Namun demikian pada kondisi riil penerapan kebijakan fiskal
countercyclical dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi menghadapi tantangan
4 Kompas ldquoSri Mulyani Kalau Ekonomi Lemah Saya Tidak Boleh Lemahrdquo diakses dari
httpsmoneykompascomread20200226142800526sri-mulyani-kalau-ekonomi-lemah-saya-tidak-boleh-lemahpage=all pada tanggal 2 Agustus 2020
Grafik 51 Perkembangan PDRB Sulbar (yoy) dan PDB Nasional Tahun 2017 - 2020
Sumber BPS RI BPS Provinsi Sulbar (diolah)
7643 7960 8440 8802 8019 7915597
514 516 637 492
(078)507 505 502 497 297
(532)
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2017 2018 2019 2020
Rp miliar
Nominal PDRB Sulbar (LHS) Laju PDRB Sulbar (RHS) Laju PDB Nasional (RHS)
BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Pandemi Covid-
19 tidak hanya
berdampak
kepada
manusia
namun juga
kepada
perekonomian
ldquoParu-parurdquo
perekonomian
suatu negara
atau daerah
perlu dijaga
selama pandemi
salah satunya
melalui
penerapan
kebijakan fiskal
countercyclical
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
22
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Alokasi belanja pemerintah mengalami kontraksi pada masa pandemi Covid-19
Alokasi belanja pemerintah pusat dalam APBN Sulbar pada akhir triwulan II 2020
sebesar Rp188 triliun terkoreksi 1683 persen dibandingkan alokasi awal tahun 2020
Senada alokasi belanja APBD mengalami pengetatan sehubungan dengan penurunan
target pendapatan TKDD dari pemerintah pusat Hal ini mendorong pelebaran Defisit
APBD dari Rp6083 miliar menjadi Rp52217 miliar Dengan demikian instrumen
kebijakan countercyclical melalui ekspansi belanja pemerintah belum dapat diupayakan
secara optimal di Sulbar mengingat keterbatasan anggaran yang tersedia
Lebih spesifik penurunan alokasi belanja pemerintah juga terjadi pos yang selama
ini berkontribusi signifikan terhadap laju perekonomian Sulbar Sebagai ilustrasi alokasi
Belanja Modal dan Belanja Barang APBN Sulbar pada akhir semester I 2020 mengalami
kontraksi masing-masing sebesar Rp81173 miliar dan Rp24734 miliar Pun demikian
dengan alokasi Belanja Modal dan Belanja Barang APBD Sulbar berkurang masing-
masing sebesar Rp36398 miliar dan Rp25086 miliar
Kondisi ini terkorelasi dengan fokus pemda dalam membiayai program
penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah Dibalik tantangan tersebut
terdapat peluang yang dapat dijadikan perhatian bagi pengelola fiskal di Sulbar Meski
tidak dapat diterapkan secara masif pemerintah dapat menempuh kebijakan
countercyclical secara parsial namun terarah melalui relaksasi kebijakan perpajakan dan
ekspansi belanja sesuai prioritas
1 Relaksasi terkait Kebijakan Perpajakan
Di tengah ketidakstabilan perekonomian pada masa pageblug Covid-19
pemerintah telah memberikan relaksasi perpajakan kepada masyarakat dan pelaku
usaha di Sulbar Insentif perpajakan telah digalakkan oleh pemerintah pusat melalui
beberapa kebijakan antara lain perluasan cakupan sektor usaha yang berhak
mendapatkan insentif pajak PPh 21 PPh 22 PPN dan Pajak UMKM5 Selain itu fasilitas
pajak penghasilan diberikan kepada wajib pajak yang turut berupaya memerangi wabah
5 Melalui penetapan PMK Nomor 86PMK032020 tentang Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi Covid-19
Grafik 52 Perubahan Struktur APBN dan APBD lingkup Sulbar pada Masa Pandemi COVID-19
Sumber OMSPAN MEBE SIKD (diolah)
842 11194
-10352
848 9310
-8462Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBN
Pagu Awal Pagu Revisi
8615 8676
-61
7636 8158
-522
Pendapatan Belanja Defisit
Rp miliar APBD
Pagu Awal Pagu Revisi
Alokasi belanja
pemerintah
mengalami
kontraksi pada
masa pandemi
Covid-19
instrumen
kebijakan
countercyclical
melalui ekspansi
belanja
pemerintah
belum dapat
diupayakan
secara optimal
di Sulbar
Meski tidak
dapat
diterapkan
secara masif
pemerintah
dapat
menempuh
kebijakan
countercyclical
secara parsial
namun terarah
melalui relaksasi
kebijakan
perpajakan dan
ekspansi
belanja sesuai
prioritas
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
23
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
Covid-19 antara lain melalui kegiatan produksi alat kesehatan pemberian sumbangan
dalam rangka penanggulangan wabah dan penugasan terkait penanganan wabah
Di sisi fiskal daerah penurunan pendapatan pajak daerah tidak membuat pemda
di Sulbar tidak serta merta melaksanakan kebijakan procyclical Sebagai contoh
Pemkab Polman memberikan relaksasi penundaan pembayaran pajak kepada pelaku usaha
rumah makan dan perhotelan untuk membantu keberlangsungan usaha masyarakat Sementara
itu pemkab Mamuju melakukan revisi target penerimaan pajak daerah sehubungan
dengan penurunan penerimaan pajak akibat belum stabilnya aktivitas ekonomi6
2 Ekspansi Belanja Pemerintah Sesuai Prioritas dan Karakteristik Perekonomian
Pemerintah mengantisipasi keterbatasan kapasitas fiskal dengan
memprioritaskan pelaksanaan kegiatan terkait penanganan wabah dan pemulihan
ekonomi Hal tersebut tercermin pada realisasi penyerapan Dana Desa sebesar Rp706
miliar untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau 3155 persen dari total penyaluran
Dana Desa sampai dengan 30 Juni 2020 Pembangunan bendungan menggunakan pola
Padat Karya Tunai di Desa Pokkang Mamuju menjadi contoh optimalisasi fiskal berupa
stimulus tidak langsung Pembangunan infrastruktur tersebut menjadi bukti pemerintah
masih memprioritaskan sektor pertanian sesuai karakteristik perekonomian Sulbar
Di sisi lain secara agregat pemda lingkup Sulbar telah melaksanakan realokasi
dan refocusing APBD untuk Jaring Pengaman Sosial (2164 persen) Kesehatan (5547
persen) dan Pemulihan Ekonomi (2289 persen) Sebagian direalisasikan dalam bentuk
stimulus sebagaimana dilakukan pemkab Majene yang telah menyalurkan BLT-APBD
senilai Rp7 miliar untuk 12320 KK7 Kebijakan tersebut perlu didukung oleh data
kependudukan yang valid agar stimulus yang diterima tepat sasaran dan tidak tumpang
tindih dengan skema bantuan sosial lainnya Pengawasan melekat oleh aparatur
pengawas internal pemerintah juga perlu ditingkatkan agar program-program di atas
dapat berjalan sesuai koridor hukum dan efektif untuk memulihkan perekonomian
ekonomi Sulbar dan nasional
6 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Penerimaan Pajak Daerah Merosot hlm 1 7 Radar Sulbar 24 Juni 2020 Tambahan Penerima BLT Capai 3000 KK hlm 8
Grafik 53 Fokus Penggunaan Anggaran RefocusingRealokasi APBD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sulbar
Sumber BPKP Provinsi Sulbar diolah)
29 22 17 40 9 8 8
102 23 13 66 6
108 20
93
3 1 26 1
8
7
Pemprov Mamuju Majene Polman Mamasa Pasangkayu Mateng
Rp miliarJaring Pengaman Sosial Kesehatan Pemulihan Ekonomi
Di tengah
ketidakstabilan
perekonomian
pada masa
pageblug Covid-
19 pemerintah
telah
memberikan
relaksasi
perpajakan
Pemerintah
mengantisipasi
keterbatasan
kapasitas fiskal
dengan
memprioritaskan
kegiatan terkait
penanganan
wabah dan
pemulihan
ekonomi
Kebijakan
tersebut perlu
didukung oleh
data
kependudukan
yang valid dan
pengawasan
oleh APIP
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
24
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
52 URGENSI PENGUATAN UMKM DALAM PEMULIHAN EKONOMI SULBAR
Kontraksi ekonomi yang cukup dalam bukan kali pertama terjadi di Indonesia
Tahun 1998 perekonomian nasional terguncang hebat oleh depresiasi nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar yang melebihi 80 persen8 Sektor usaha terdampak saat itu antara
lain sektor konstruksi manufaktur dan perbankan yang memicu gelombang PHK
peningkatan angka pengangguran serta angka kemiskinan Namun demikian sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tahan banting dan menjadi bantalan
perekonomian Indikasinya adalah kenaikan permintaan produk UMKM dari pasar
domestik maupun ekspor dan daya serap tenaga kerja yang signifikan
Pada masa pandemi Covid-19 yang mendorong penurunan laju perekonomian
nasional dan Sulbar selama dua kuartal pertama 2020 UMKM diharapkan dapat kembali
berperan sebagai buffer perekonomian meski terdapat tantangan Pembatasan gerak
masyarakat baik fisik maupun sosial menjadi handicap yang menyulitkan bagi UMKM
Mayoritas pelaku UMKM mengadopsi model transaksi barang dan jasa secara tatap
muka langsung Hal ini menimbulkan hambatan antara lain terhambatnya arus supply
dan demand serta kesulitan cash-flow dan akses permodalan Oleh karena itu
penguatan UMKM menjadi hal yang penting untuk dilakukan pada masa wabah Covid-
19 agar perekomian masyarakat dapat segera pulih
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus dimanfaatkan sebagai
momentum penguatan UMKM Di tingkat nasional upaya membangkitkan UMKM
sebagai sokoguru perekonomian ditandai dengan perubahan postur APBN Tahun 2020
Dari sisi pendapatan pemerintah memberikan relaksasi melalui pemberian insentif
perpajakan kepada pelaku UMKM Dari sisi belanja pemerintah memberikan beberapa
stimulus antara lain subsidi bunga bagi penggiat UMKM yang terdampak Covid-199
Sebagai informasi total tambahan subsidi bunga di Sulbar tercatat sebesar Rp486
8 Kompas Apa yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 diakses dari
httpsmoneykompascomread20200806082004526apa-saja-yang-terjadi-saat-resesi-ekonomi-indonesia-tahun-1998page=all pada tanggal 8 Agustus 2020 9 Sebagaimana diatur pemerintah pada Pasal 20 PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanan Program PEN dalam
rangka mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penganan Pandemi Covid-19
Grafik 54 Alokasi Belanja APBN Nasional untuk Penanganan Pandemi COVID-19
Sumber Materi Seminar Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020 UMKM Melejit Ekonomi Bangkit (diolah)
Perlindungan Sosial
Rp 20390 T
UMKM Rp 12346 TInsentif Usaha
Rp 12061 T
Sektoral amp Pemda
Rp 10611 T
Kesehatan Rp 8755 T
Pembiayaan Korporasi Rp 5357 T
100
100
240
500
3528
7878
Penjaminan Modal Kerja
Pembiayaan Investasi - LPDB UMKM
PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
Belanja Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Subsidi Bunga
Penempatan Dana untuk Restukturisasi
Rp triliun
Rp
6952 T
Pada krisis
ekonomi 1998
sektor Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) tahan
banting dan
menjadi
bantalan
perekonomian
Pada masa
pandemi Covid-
19 penguatan
UMKM menjadi
hal yang penting
untuk dilakukan
agar
perekomian
dapat segera
pulih
Program
Pemulihan
Ekonomi
Nasional (PEN)
harus
dimanfaatkan
sebagai
momentum
penguatan
UMKM
Kajian Fiskal Regional Prov Sulawesi Barat Triwulan II Tahun 2020
25
BAB V BERITAISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
miliar untuk 36370 debitur KUR sebagaimana tercatat pada aplikasi Sistem Informasi
Kredit Program (SIKP)
Pada tataran fiskal daerah pemprov Sulbar turut berkomitmen untuk melakukan
penguatan UMKM dan IKM dengan mengalokasikan bantuan sebesar Rp831 miliar
dalam APBD Sulbar untuk seluruh kabupaten terutama yang berkontribusi terhadap
perekonomian khususnya di bidang Pertanian10 Sementara itu Pemkab Mamuju
menyiapkan anggaran senilai Rp182 miliar yang akan disalurkan untuk 1102 pelaku
UMKM di wilayahnya11 Masing-masing unit usaha akan mendapatkan bantuan senilai
Rp18 juta yang disalurkan selama tiga bulan Stimulus Modal Usaha juga digelontorkan
oleh Pemkab Majene dengan anggaran sebesar Rp118 miliar untuk 592 pegiat UMKM
Selain dari sisi fiskal penguatan UMKM perlu didukung oleh ketersediaan data
UMKM yang akurat dan mutakhir Data tersebut dibutuhkan agar skema bantuan dapat
disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran Integrasi database unit UMKM ke dalam
sebuah sistem informasi UMKM Sulbar menjadi salah satu alternatif yang kiranya dapat
dibangun bersama oleh pihak terkait Selain dapat mendukung pemda dalam melakukan
pemetaan dan perencanaan pembinaan UMKM Big Data UMKM Sulbar dapat
dikoneksikan dengan fasilitas kredit modal usaha baik KUR pembiayaan UMi maupun
pembiayaan dari perbankan
Dengan perhatian besar dari pemerintah pusat dan pemda diharapkan UMKM di
Sulawesi Barat dapat menjaga keberlangsungan usahanya pada masa pandemi Covid-
19 Sinergi dan optimalisasi peran seluruh pihak baik fiskal moneter maupun korporasi
perlu dikuatkan dalam rangka gotong royong untuk menjaga daya beli masyarakat
melejitkan UMKM sekaligus memulihkan perekonomi Sulbar dan nasional
Keterangan Diolah dari berbagai sumber
10 Sulbar Express 30 Juni 2020 Pemprov Sulbar Rencanakan Penguatan Ekonomi Melalui UKMUMKM hlm 8 11 Radar Sulbar 17 Juni 2020 Rp18 M Bantuan untuk UMKM hlm 5
Pempus
Fasilitas perpajakan berupa PPh Final 05 ditanggung pemerintah
Relaksasi bagi UMKM melalui pemberaian subsidi bunga dan penundaan pembayaran
cicilan pokok
Penempatan dana pemerintah di perbankan untuk menjaga likuiditas perbankan dalam
memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM
Pemda
Sulbar
Inventarisasi data pelaku UMKM Sulbar dalam rangka pemberian stimulus dan modal kerja bagi UMKM
Bekerja sama dengan BI perkuat digitalisasi transaksi UMKM menggunakan QRIS untuk perluasan pasar UMKM sekaligus meningkatkan PAD
Kanwil
DJPb
Sulbar
Berkoordinasi dengan mitra kerja daerah dalam mengawal percepatan penyaluran stimulus bagi UMKM
Memonitor penyaluran subsidi bunga melalui aplikasi SIKP dan koordinasi dengan pihak perbankan dan LKBB dalam penyaluran KUR dan UMi
Perbankan
LKBB
Menjalankan kebijakan relaksasi berupa kemudahan permohonan kredit bagi calon
debitur dan restrukturisasi kredit pelaku UMKM terdampak Covid-19 dengan tetap menjaga likuiditas perbankan
Korporasi
UMKM KUAT
Melaksanakan CSR dengan memberikan bantuan kepada UMKM Sulbar (Contoh
Program CSR PLN UPP Kitring Sulbar Peduli UMKM)
EKONOMI PULIH
Pada tataran
fiskal daerah
pemprov dan
pemkab di
Sulbar turut
berkomitmen
untuk
melakukan
penguatan
UMKM
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SULAWESI BARAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT
GEDUNG KEUANGAN NEGARA MAMUJU LANTAI 3 JALAN SOEKARNO-HATTA MAMUJU 91512 TELEPON (0426) 2325034 FAKSIMILE (0426) 2325033 SUREL KANWILDJPBNSULBARGMAILCOM LAMAN
WWWDJPBKEMENKEUGOIDKANWILSULBAR
NOTA DINASNOMOR ND-418WPB262020
Yth Direktur Pelaksanaan AnggaranDari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sulawesi BaratSifat SegeraLampiran 1 (satu) berkasHal Penyampaian Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020Tanggal 12 Agustus 2020
Memenuhi Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61PB2017tanggal 4 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional dengan inidisampaikan Kajian Fiskal Regional Sulawesi Barat Triwulan II 2020 Adapun softcopy laporandalam bentuk file pdf telah disampaikan ke alamat email loditpagmailcom
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
Ditandatangani secara elektronikImik Eko Putro
- KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020 v130820 plus pembataspdf (p1-44)
- ND-418-WPB26-2020 - Penyampaian KFR Sulawesi Barat Triwulan II 2020pdf (p45)
-