KEGIATAN PANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI JAWA BARATKEPALA BIRO HUKUMSEKRETARIAT DAERAHPROVINSI JAWA BARAT

DIBENTUK BERDASARKAN KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, DENGAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 103-PR.09.05 TAHUN 2005 DAN NOMOR : 119/KEP.1240-HUK/2005 TANGGAL 1 NOPEMBER 2005

PANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI JAWA BARAT

TUGAS PANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI JAWA BARATPEMBENTUKAN DAN PENGUATAN INSTITUSI PELAKSANA RANHAMPERSIAPAN HARMONISASI PERATURAN DAERAHDISEMINASI DAN PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIAPENERAPAN NORMA DAN STANDAR HAK ASASI MANUSIAPEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

MANFAAT RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (RANHAM)RANHAM ADALAH ALAT BAGI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MEMBANGUN SUPREMASI HUKUM DAN SEKALIGUS MEMAJUKAN HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK DAN HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA, DAN HAK SETIAP WARGA NEGARA;RANHAM ADALAH ALAT BAGI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENDORONG TERWUJUDNYA KOHESI SOSIAL MASYARAKAT DENGAN MENDORONG TERWUJUDNYA KEADILAN, INKLUSIVITAS, KETERBUKAAN, NILAI-NILAI DEMOKRASI DAN TEGAKNYA SISTEM HUKUM DI SEMUA LINI KEHIDUPAN MASYARAKAT;RANHAM ADALAH ALAT BAGI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENGEMBANGKAN BERBAGAI PROGRAM STRATEGIS DALAM BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN, PERUMAHAN, GIZI, PELAYANAN SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN SISTEM PERADILAN DAN BIDANG-BIDANG LAINNYA, YANG SECARA KESELURUHAN BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SEMUA WARGANEGARA;RANHAM ADALAH ALAT BAGI PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENCEGAH SEGALA KEMUNGKINAN TIMBULNYA KONFLIK DAN KERESAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT.

PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN PANITIA PELAKSANA RANHAMPANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI JAWA BARAT TELAH DIKUKUHKAN PADA TANGGAL 22 DESEMBER 2005;TELAH TERBENTUK DAN TELAH DIKUKUHKAN 26 PANITIA PELAKSANA KEGIATAN RANHAM KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT, TERAKHIR KABUPATEN BANDUNG BARAT TERBENTUK PANITIA PELAKSANA KEGIATAN RANHAM PADA BULAN DESEMBER 2009

KEGIATAN PANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI JAWA BARATIDENTIFIKASI PERMASALAHAN HAM DI JAWA BARAT (PEBRUARI-APRIL 2007)PENGUATAN PANITIA PELAKSANA RANHAM PROVINSI (14-10-2007), DIIKUTI 55 ORANG ANGGOTA;WORKSHOP PENANGANAN PERSOALAN HAK ASASI MANUSIA (30-31 MEI 2007),DIIKUTI 55 ORANG ANGGOTA;SOSIALISASI RANHAM (16-17 JULI 2007), DIIKUTI 55 ORANG ANGGOTA PANITIA PELAKSANA RANHAM KAB/KOTA;HARMONISASI PERDA YANG BERTENTANGAN DENGAN HAM (JULI-AGUSTUS 2008);SOSIALISASI HAM (27-28 AGUSTUS 2008), DDIKUTI 60 ORANG PANITIA PELAKSANA KEGIATAN RANHAM KAB/KOTA;PENDIDIKAN HAM (RENCANA 29-31 OKTOBER 2008). TAMBAHIN KEG 2009 - 2010

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN RANHAMTingkat pemahaman HAM oleh anggota belum optimal.Koordinasi sesama anggota dalam pelaksanaan RANHAM masih belum optimal. karena kesibukan dari masing-masing Kepala Dinas/Badan, sehingga kinerja Panitia RANHAM masih perlu ditingkatkan dalam upaya memenuhi, memajukan HAM.Adanya kekhawatiran dari aparat pemerintah/ dinas instansi berkaitan dengan upaya penyebarluasan Pemahaman HAM kepada masyarakat. Masyarakat menuntut hak-haknya kepada pemerintah, sehingga aparat pemerintah agak segan melaksanakan upaya sosialisasi dan diseminasi HAM.Panduan pelaksanaan RANHAM belum diikuti sepenuhnya.Anggaran terbatas belum dapat mengakomodir seluruh tahapan kegiatan RANHAM.

Upaya peningkatan Kegiatan RANHAMPemahaman akan substansi HAM/RANHAMKesadaran akan tugas utama Panitia pelaksana RANHAM/RADHAMKompilasi dokumen HAM/RANHAM/RADHAMPanduan pelaksanaan RANHAM/RADHAMKoordinasi dan konsultasi antara anggota panitia Ranham provinsi dan kabupaten/kota

HARMONISASI PERATURAN DAERAHHarmonisasi adalah merupakan upaya untuk menyelaraskan suatu rancangan peraturan perundang-undangan dengan peraturan perundang-undangan yang lain, baik yang lebih tinggi, sederajat maupun yang lebih rendah sehingga tersusun secara sistematis dan tidak tumpang tindih

TUJUAN HARMONISASI PERDAMENJAMIN TERWUJUDNYA PENGHORMATAN, PEMAJUAN, PEMENUHAN DAN PERLINDUNGAN HAM;MELAKSANAKAN KETENTUAN-KETENTUAN UU NO. 10/2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;MELAKSANAKAN SALAH SATU PROGRAM UTAMA RANHAM SEBAGAIMANA DIATUR DALAM KEPRES NO. 40/2004

Mengapa Peraturan Perundang-Undangan perlu diharmonisasikan ?Peraturan perundang-undangan merupakan bagian integral dari sistem hukum;Peraturan perundang-undangan sebagai suatu sistem/subsistem harus ada saling keterkaitan, saling tergantung dan merupakan satu kebulatan utuh (UU No.10/2004, Psl 2,3 dan 7(5).

KRITERIA PENGHARMONISAN RAPERDA/PERDARAPERDA/PERDA TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN PANCASILA DAN UUD 1945RAPERDA/PERDA TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TINGKATANNYA LEBIH TINGGI (UU NO.10/2004 PASAL 7)RAPERDA/PERDA TIDAK BOLEH TUMPANG TINDIH DENGAN PERATURAN YANG SEDERAJATPROSES HARMONISASI RAPERDA TIDAK BOLEH MENGHAMBAT PEMBERDAYAAN DAERAH DAN NILAI-NILAI TRADISIONAL YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG YANG SELARAS DENGAN NILAI-NILAI HAMPROSES HARMONISASI RAPERDA/PERDA TIDAK BOLEH MENGHAMBAT PEMBERDAYAAN DAERAH DAN NILAI-NILAI TRADISIONAL YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG YANG SELARAS DENGAN NILAI-NILAI HAMPROSES HARMONISASI RAPERDA/PERDA TIDAK BOLEH MENGHAMBAT MASUKNYA INVESTASIHARMONISASI RAPERDA/PERDA DIMAKSUDKAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN KEMANDIRIAN DAERAH

PROSES HARMONISASI RAPERDAPANITIA PELAKSANA RANHAM MENYIAPKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG AKAN MENJADI RUJUKAN UNTUK MENYUSUN RAPERDAAGAR PELAKSANAAN HARMONISASI RAPERDA BERLANGSUNG EFEKTIF DAN EFISIEN DAPAT DIBENTUK KELOMPOK KERJA YANG MENANGANI PERSIAPAN HARMONISASIHASIL KERJA KELOMPOK KERJA TSB DISUSUN DALAM BENTUK REKOMENDASI OLEH PANITIA PELAKSANA RANHAM UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI BERTIMBANGAN LEBIH LANJUTREKOMENDASI MELIPUTI MAKSUD DAN TUJUAN MATERI YANG AKAN DIREVISI, DASAR HUKUMNYA DILIHAT DARI ASPEK NILAI HAM

PARAMETER HAM : DASAR PENILAIN PERDAHAK SIPILHAK POLITIKHAK EKONOMIHAK SOSIALHAK BUDAYAHAK WANITAHAK ANAK