KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN RANHAM …
Transcript of KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN RANHAM …
KEWAJIBAN DAN
TANGGUNG JAWAB NEGARA DAN RANHAM 2015- 2019
DR. MUALIMIN ABDI, SH., MH
DIREKTUR JENDERAL HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
HAM sebagai Mandat Konstitusional
• Negara mengakui dan menjunjung tinggi HAM dan
kebebasan dasar manusia
• Penghormatan, pemenuhan, pelindungan, pemajuan, dan penegakan HAM menjadi tanggung jawab Pemerintah
• Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan
martabat yang sama dan sederajat
• Setiap orang berhak atas pelindungan HAM tanpa
diskriminasi
• Setiap orang wajib menghormati hukum dan HAM
KEWAJIBAN dan TANGGUNG
JAWAB NEGARA Pasal 28I ayat 4 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa:
“Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia terutama merupakan tanggung jawab negara terutama pemerintah”.
Pasal 28I ayat 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa:
Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan
KEWAJIBAN dan tanggung
jawab NEGARA Pasal 71 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa:
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-undang ini, peraturan perundnagundangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia”.
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM menyatakan bahwa:
“Kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, meliputi langkah implementasi yang
efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara, dan bidang lain”.
Kewajiban Menghormati
(To Respect)
Negara wajib menghindari tindakan-tindakan intervensi
dengan dalih apapun untuk mengurangi atau menghilangkan hak-hak individu guna melaksanakan atau
menikmati hak-hak yang diakui oleh instrumen HAM internasional
(Lebih banyak ditujukan untuk penghormatan
terhadap hak sipil dan politik)
CONTOH
memberikan kebebasan kepada warganya untuk
berkumpul dan berserikat (hak untuk berkumpul dan berserikat)
memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih
dalam pemilihan umum dan menghormati proses dan hasil
pemilihan umum
menghormati proses peradilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa diskriminasi
KewajibanMemenuhi
(To Fulfill)
Negara berkewajiban untuk mengambil tindakan-tindakan
legislatif,administratif dan peradilan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa hak-hak yang diakui dalam instrumen
HAM internasional dilaksanakan dan dipenuhi dengan
sebenar-benarnya
(Lebih banyak ditujukan untuk pemenuhan terhadap hak
ekonomi, sosial dan budaya)
CONTOH
• Kewajiban untuk memenuhi sistim perawatan kesehatan
dasar
• Kewajiban untuk mengimplementasikan pendidikan gratis
pada tingkat dasar
• Kewajiban untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi
warganya.
• Kewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana
warganya (membuka jalan sampai ke desa dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi)
• Hak atas keadilan yang setara
KewajibanMelindungi
(To Protect)
Negara berkewajiban untuk mengambil tindakan aktif guna
memastikan bahwa hak-hak setiap orang yang diakui dalam Instrumen HAM Internasional tidak dilanggar
(Baik terhadap hak sipil dan politik maupun hak ekonomi,
sosial dan budaya)
CONTOH
• berkewajiban untuk mengambil tindakan ketika suatu kelompok masyarakat menyerang kelompok yang lain (etnis, agama dll)
• kewajiban untuk memaksa perusahaan untuk membayar
upah pekerja sesuai upah minimum regional (UMR)
Kewajiban Negara
Obligation of Conduct
Kewajiban untuk mengambil dan melakukan
langkahlangkah khusus dalam upaya pemenuhan,
termasuk mencegah terjadinya pelanggaran
Obligation of Result
Kewajiban untuk mencapai hasil tertentu melalui
implementasi secara aktif atas kebijakan dan program.
RANHAM
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
• Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Deklarasi Universal HAM Tahun 1948
• Deklarasi Wina dan Program Aksi Konferensi HAM Dunia
Tahun 1993
SEJARAH RANHAM RANHAM 1998-2003 RANHAM 2004-2009 RANHAM 2011-2014 RANHAM 2015-2019 KEPPRES NO.129/1998 KEPPRES NO.
40/2004 PERPRES NO.23/2011 PERPRES NO.75/2015
1. Persiapan ratifikasi
instrumen HAM
internasional
2. Diseminasi, pendidikan
dan informasi HAM
3. Penetapan prioritas
implemetasi HAM
4. Implementasi instrumen
HAM on internasional
yang diratifikasi Indonesia
1. Pembentukan dan
penguatan institusi
RANHAM
2. Persiapan pengesahan instrumen HAM
internasional 3. Harmonisasi rancangan dan
evaluasi peraturan perundang-undangan
4. Pendidikan HAM
5. Penerapan norma dan
standar HAM; 6. Pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan
1.Pembentukan dan
penguatan institusi RANHAM
2.Persiapan pengesahan
instrumen HAM
3.Harmonisasi rancangan dan evaluasi peraturan perundang-undangan
4.Pendidikan HAM
5.Penerapan norma dan
standar HAM
6.Pelayanan Komunikasi Masyarakat
7.Pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan
1.Penguatan institusi pelaksana
RANHAM
2.Penyiapan Pengesahan dan
Penyusunan Bahan Laporan
Implementasi Instrumen
Internasional HAM
3.Penyiapan Regulasi, Harmonisasi
Rancangan dan Evaluasi
Peraturan Perundang-Undangan
dari perspektif HAM
4.Pendidikan HAM
5.Penerapan norma dan standar
HAM
6.Pelayanan Komunikasi
Masyarakat
Perkembangan ranham
RANHAM
1998 - 2003
RANHAM
2004 - 2009
RANHAM
2011 - 2014
RANHAM
2015 - 2019
Lingkup Instrumen HAM
internasional
Instrumen HAM
nasional dan
internasional
Instrumen HAM nasional
dan internasional, MDG’s
Instrumen HAM nasional dan internasional, MDG’s, SDG’s,
UNGP Bisnis dan HAM, Stranas
Akses Keadilan dan Stranas Lansia
Ketua,
Panitia
Menlu, Panitia
Nasional
Menkumham, Pokja,
Panitia Nasional dan
Daerah
Menkumham, Panitia
Nasional dan Daerah
Menkumham, Panitia Nasional
dan Daerah
Sekretariat Kemenlu Ditjen HAM,
Kemenkumham
Ditjen HAM,
Kemenkumham Sekretariat Bersama
Program/
Strategi 4 6 7 6
Rencana Aksi 82 75 161 88
Indikator
Keberhasilan - 92 161 128
Pemantauan
dan Pelaporan - Manual, 5 tahun
Manual dan online (UKP4),
tahunan Online (KSP), triwulan
CAPAIAN UMUM RANHAM • Mengubah pola pikir bahwa HAM sebagai bagian dari mandat konstitusional dan
nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia
• Norma dan standar HAM sebagai elemen utama dalam kebijakan dan program pembangunan
• Agenda nasional yang jelas dan terus berkelanjutan dalam pemajuan dan perlindungan SDM
• Pelibatan secara inklusif semua pemangku kepentingan, mulai dari tingkat nasional sampai daerah, melibatkan masyarakat sipil dan media sebagai bagian mekanisme check and balances
• Pemajuan dan perlindungan HAM sebagai bagian dari proses demokratisasi di Indonesia
• Norma dan standar HAM sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia
• Sebagai bentuk penanganan pelanggaran HAM
CAPAIAN DAN TANTANGAN RANHAM
SEBELUMNYA Capaian Tantangan
1.Pembentukan 458 Panitia RANHAM Kabupaten/Kota 1. Kesejangan komitmen, modalitas, sumber daya dan kapaistas
diantara panitia pelaksana di tingkat nasional dan daerah
2. Ratifikasi instrumen HAM internasional : Kovenan Hak
Sipol, Kovenan Hak Ekosob, Konvensi Menentang
Penyiksaan, Konvensi Penghapusan Diskiriminasi Rasial, Konvensi Pekerja Migran, Konvensi Hak Penyandang
Disabilitas dan 2 Protokol Opsional Konvensi Hak Anak.
2. Implementasi instrument HAM yang diratifikasi dalam hukum
nasional
3. Berbagai program diseminasi yang dilakukan K/L dan
pemerintah daerah 3. Kurangnya sinergitas diantara Kementerian/Lembaga
4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan dan perda
sesuai dengan norma dan standar HAM
4. Lamanya konsultasi dan lambannya proses harmonisasi
peraturan perundang-undangan dan perda
5. Meintegrasikan norma dan standar HAM ke kurikulum
sekolah, modul pelatihan APH dan pembentukan PUSHAM 5. Diperlukan peningkatan kapasitas dan program ToT
6. Mengeluarkan legislasi dan kebijakan HAM dan
pembentukan lembaga HAM
6. Diperlukan peningkatan implementasi legislasi dan kebijakan
HAM termasuk memberdayakan lembagan HAM
7. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui Yankomas 7. Kesenjangan dalam menindaklanjuti antara Yankomas dan
APH
RANHAM 2015 - 2019
Dokumen yang memuat sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas
RANHAM Indonesia dalam pelaksanaan penghormatan, pelindungan, pemenuhan, penegakkan, dan pemajuan HAM bagi masyarakat Indonesia.
Panduan dan rencana umum serta arah bagi penyelenggara negara yang pelaksanaannya bersifat dinamis (living document)
Dapat diselaraskan dengan potensi dan permasalahan di setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
AKSI HAM Sebagai implementasi RANHAM 2015 - 2019:
• Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah harus mengembangkan
aksi HAM setiap tahunnya dan dikeluarkan dalam bentuk Inpres.
• Dalam penyusunan aksi HAM, Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan Sekretariat Bersama RANHAM serta melibatkan partisipasi masyarakat.
• Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah harus menyampaikan
laporan capaian pelaksanaan aski HAM per triwulan ke Sekretariat
Bersama RANHAM.
• Focal point untuk Kementerian/Lembaga dalam menyampaikan laporan
capaian aksi HAM adalah Biro Perencanaan
• Focal point bagi pemerintah daerah dalam menyampaikan laporan
capaian aksi HAM adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KE DEPAN • Pelaporan langsung dan rutin per tri wulan ke Kantor Staf Presiden
• Pembentukan Sekretariat Bersama (Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar
Negeri, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional) sebagai
payung pelaksanaan RANHAM
• Memperkuat mekanisme pelaksanaan di kabupaten / kota (Sekretariat
Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat
Daerah, Biro Hukum, Kantor Wilayah Hukum dan HAM, dan Dinas
Sosial) melalui mekanisme evaluasi dengan menggunakan penghargaan
dan sanksi
• Meningkatkan prioritas dan agenda HAM secara tahunan
• Meningkatkan tindak lanjut hukum kasus dan pengaduan HAM
• Memperkuat panitia pelaksana daerah melalui perencanaan dan
penganggaran
TERIMA KASIH