11 Bab Vi Penutup

2
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 1. Sampel yang digunakan adalah semen PCC bahan aditif trass 20 % dengan variasi suhu yaitu tanpa pemansan, pemanasan 200 o C, 300 o C, 500 o C, 700 o C, dan 1000 o C. 2. Nilai blaine pada semen PCC tanpa pemanasan, semen PCC dipanaskan 200 o C, semen PCC dipanaskan 300 o C, semen PCC dipanaskan 500 o C, semen PCC dipanaskan 700 o C, dan semen PCC dipanaskan 1000 o C berturut-turut adalah 3620 cm 2 /g, 3950 cm 2 /g , 3970 cm 2 /g, 4080 cm 2 /g, 4120 cm 2 /g, dan 3840 cm 2 /g. Bertambahnya suhu yang digunakan untuk pemanasan menyebabkan peningkatan kehalusan dan semakin halus suatu semen maka semakin tinggi pula nilai baline kecuali pada suhu 1000 o C. 3. Presentase residu pada semen PCC tanpa pemanasan, semen PCC dipanaskan 200 o C, semen PCC dipanaskan 300 o C, semen PCC dipanaskan 500 o C, semen PCC dipanaskan 700 o C, dan semen PCC dipanaskan 1000 o C berturut-turut adalah 9,62 %; 8,43 %; 8,12 %; 7,80 %; 7,20 %; dan 8,56 %. 82

Transcript of 11 Bab Vi Penutup

BAB VIPENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Sampel yang digunakan adalah semen PCC bahan aditif trass 20 % dengan variasi suhu yaitu tanpa pemansan, pemanasan 200 oC, 300 oC, 500 oC, 700 oC, dan 1000 oC.

2. Nilai blaine pada semen PCC tanpa pemanasan, semen PCC dipanaskan 200 oC, semen PCC dipanaskan 300 oC, semen PCC dipanaskan 500 oC, semen PCC dipanaskan 700 oC, dan semen PCC dipanaskan 1000 oC berturut-turut adalah 3620 cm2/g, 3950 cm2/g , 3970 cm2/g, 4080 cm2/g, 4120 cm2/g, dan 3840 cm2/g. Bertambahnya suhu yang digunakan untuk pemanasan menyebabkan peningkatan kehalusan dan semakin halus suatu semen maka semakin tinggi pula nilai baline kecuali pada suhu 1000 oC.3. Presentase residu pada semen PCC tanpa pemanasan, semen PCC dipanaskan 200 oC, semen PCC dipanaskan 300 oC, semen PCC dipanaskan 500 oC, semen PCC dipanaskan 700 oC, dan semen PCC dipanaskan 1000 oC berturut-turut adalah 9,62 %; 8,43 %; 8,12 %; 7,80 %; 7,20 %; dan 8,56 %.

4. Hubungan banyaknya residu dengan kehalusan partakel semen yaitu semakin sedikit residu yang diperoleh maka semen tersebut semakin halus.5. Kehalusan dan pemanasan mempengaruhi nilai kuat tekan. Pemanasan trass berpengaruh pada kuat tekan 1 hari dan 3 hari sementara pada kuat tekan 7 hari tidak berpengaruh secara signifikan. Pada blaine 4120 cm2/g (700 oC) yang merupakan blaine tertinggi memiliki kuat tekan yang paling tinggi juga pada 3 hari dan 7 hari, sementara pada 1 hari kuat tekan yang paling bagus adalah pada blaine 3840 cm2/g (300 oC). 6.2 Saran 1. Sebelum analisa perlu dilakukan homogenasi sampel beberapa kali agar sampel benar-benar bercampur dengan sempurna sebelum dilakukan pengujian.

2. Perlu adanya pembelajaran lebih dalam melakukan uji kuat tekan sehingga peneliti benar-benar memahami proses uji kuat tekan tersebut. 82