10E00526

download 10E00526

of 111

Transcript of 10E00526

  • 7/23/2019 10E00526

    1/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP

    KESEMBUHAN PENDERITAPOST TRAUMATIC STRESS

    DISORDER(PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT)MAWAR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009

    T E S I S

    Oleh

    CHANDRA Z.A

    077012004/ IKM

    PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

  • 7/23/2019 10E00526

    2/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Judul Tesis : PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

    TERHADAP KESEMBUHAN PENDERITA POST

    TRAUMATIC STRESS DISORDER(PTSD) DI PUSATPELAYANAN TERPADU (PPT) "MAWAR RSUD

    dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009

    Nama Mahasiswa : Chandra Z.ANomor Induk Mahasiswa : 077012004

    Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Minat Studi : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

    Menyetujui

    Komisi Pembimbing :

    ( Prof. dr. H. M. Yoesoef Simbolon, Sp.K.J (K) ) ( Dra. Syarifah, M.S )

    Ketua Anggota

    Ketua Program Studi Dekan

    (Dr. Drs. Surya Utama, M.S) (dr. Ria Masniari Lubis, M.Si)

    Tanggal Lulus : 30 Desember 2009

  • 7/23/2019 10E00526

    3/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP

    KESEMBUHAN PENDERITAPOST TRAUMATIC STRESS

    DISORDER(PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT)MAWAR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009

    T E S I S

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

    untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

    dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

    Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

    pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

    Oleh

    CHANDRA Z.A

    077012004/ IKM

    PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

  • 7/23/2019 10E00526

    4/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    PERNYATAAN

    PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP

    KESEMBUHAN PENDERITAPOST TRAUMATIC STRESS

    DISORDER(PTSD) DI PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT)

    MAWAR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN TAHUN 2009

    T E S I S

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

    diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dansepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

    ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

    naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Medan, Oktober 2009

    Chandra ZA

  • 7/23/2019 10E00526

    5/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Telah diuji pada

    Tanggal : 30 Desember 2009

    Panitia Penguji Tesis

    Ketua : Prof. dr. H.M. Yoesoef Simbolon, Sp.K.J (K)

    Anggota : 1. Dra. Syarifah, M.S

    2. Fery Novliadi, S.Psi, M.Si

    3. Raras Sutatminingsih, S.Psi, M.Si

  • 7/23/2019 10E00526

    6/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    ABSTRAK

    Kejadian trauma akibat konflik dan tsunami yang terjadi di Propinsi

    Nanggroe Aceh Darussalam berdampak terhadap gangguan mental pada manusia.

    Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar RSUD dr. Fauziah Bireuen merupakansarana pelayanan kesehatan mental untuk penanganan kejadian kesehatan gangguan

    mental akibat trauma termasuk Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Sejak April

    Oktober 2008 angka penderita kejadian PTSD fluktuatif. Berdasarkan literaturdukungan sosial keluarga memengaruhi penurunan tingkat stres.

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial

    keluarga (dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penilaian,dukungan informasi) terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan

    Terpadu (PPT) Mawar RSUD dr. Fauziah Bireuen.Penelitian dilakukan dengan menggunakan survei explanatory. Populasinya

    adalah seluruh penderita rawat jalan PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)Mawar dengan jumlah 42 orang (total sampling). Alat ukur penelitian berupa

    kuesioner, data dianalisis dengan uji regresi logistik.

    Hasil uji regresi logistik menunjukkan dukungan sosial emosional yang palingberpengaruh terhadap kesembuhan PTSD (p=0,00) diikuti variabel dukungan sosial

    informasional (p= 0,015), sementara dukungan sosial instrumental dan dukungan

    sosial penilaian walaupun berhubungan tetapi tidak mempunyai pengaruh yangbermakna. Keseluruhan variabel mempunyai nilai overall percentase 90,5%,

    sementara sisanya 9,5 % merupakan variabel lain yang memengaruhi dan tidak

    dimasukkan dalam penelitian ini.Disarankan kepada Kepala Rumah Sakit dr. Fauziah Bireuen untuk lebih

    meningkatkan kualitas pelayanan berupa komunikasi, bimbingan dan konselingkepada keluarga penderita PTSD. Bagi keluarga penderita PTSD agar lebih dapat

    memahami tentang penyakit penderita PTSD untuk mencegah penderita menjadi

    relaps.

    Kata Kunci : PTSD, Dukungan emosional, Dukungan informasional

  • 7/23/2019 10E00526

    7/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    ABSTRACT

    The incident traumatized by conflict and the tsunami which occurred in

    Nanggroe Aceh Darussalam Province has an impact on mental disorders in human.

    The integrated service center (PPT) Mawar dr. Fauziah Bireuen hospital is a

    mental service facility for handling mental health events due to trauma including Post

    Traumatic Stress Disorder (PTSD). Since April Oktober 2008 the PTSD sufferers

    number were fluktuatif. Based on literature, social support by family member

    influence to reducing of stress.

    This research aimed to analyze the influence of social family support

    (emotional support, instrumental support, appraisal support and informational

    support) on recovery of PTSD sufferer at integrated services center (PPT) Mawar

    dr. Fauziah Bireuen hospital.The research used an explanatory survey. The population were all patients in

    the outpatient PTSD Traumatic Center amount 42 patients (total sampling). Date

    were collected by questionaire, data were analyzed by using logistic regression test.

    The result of logistic regression test showed that the emotional support was

    the influence on healing PTSD (p = 0.00) followed by social informational support

    variable (p = 0.015), while social instrumental support and social appraisal support,

    although they were related, but did not have significant influence. The variable had

    overall percentage of 90.5%, while the remaining 9.5% were other variables that

    influenced and were not included in this research.

    To the district of dr. Fauziah Bireuen Hospital is suggested to improve the

    quality of survices in form of communication, guidance, and counseling to the family

    of PTSD suffer. For the family of PTSD sufferer must be understand about the

    disease of PTSD to prevent the sufferer becomes relaps.

    Keywords: PTSD, emotional support, informational support

  • 7/23/2019 10E00526

    8/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

    dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

    Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Kesembuhan Penderita Post

    Traumatic Stress Disorder (PTSD) di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar

    RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009

    Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk

    menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat

    Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

    Universitas Sumatera Utara.

    Dalam penulisan tesis ini, penulis dapat terlaksana berkat dukungan,

    bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya pada kesempatan ini

    izinkanlah penulis untuk menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan

    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Sumatera Utara yaitu

    Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K).

    Selanjutnya kepada dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dekan Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Dr. Drs. Surya Utama, M.S

    selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

    Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dan juga kepada Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si

    selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

    Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

  • 7/23/2019 10E00526

    9/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. dr. H.M. Yoesoef Simbolon,

    Sp.K.J (K) selaku ketua komisi pembimbing dan Dra. Syarifah, M.S, selaku anggota

    komisi pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing,

    mengarahkan dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal

    hingga penulisan tesis ini selesai.

    Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Fery Novliadi, S.Psi, M.Si, dan

    Raras Sutatminingsih, S.Psi, M.Si, selaku penguji tesis yang telah banyak

    memberikan arahan dan masukan demi kesempurnaan penulisan tesis ini.

    Selanjutnya terima kasih juga kepada dr. Irwan A.Gani selaku Kepala Rumah

    Sakit Daerah dr. Fauziah Bireuen, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

    untuk melanjutkan pendidikan dan sekaligus memberikan izin untuk melakukan

    penelitian ini.

    Tak terhingga terima kasih yang tulis dan ikhlas kepada orangtua tercinta

    Ayahanda Zainal Ayub dan seluruh keluarga yang telah banyak memberikan

    sumbangan moril dan materil.

    Teristimewa buat isteri tercinta dan tersayang dr. Asriani serta ananda

    Muhammad Ismail, yang penuh pengertian, kesabaran, pengorbanan dan doa serta

    motivasi dan memberikan dukungan moril agar dapat menyelesaikan pendidikan ini

    tepat waktu.

    Selanjutnya terima kasih juga kepada para dosen dan staf di lingkungan

    Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan

    Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

    Utara Medan.

  • 7/23/2019 10E00526

    10/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa

    yang telah membantu penulis dan masih bersedia untuk dapat berkonsultasi dalam

    penyusunan tesis ini dan semua pihak yang telah membantu proses penulisan tesis ini

    hingga selesai.

    Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan

    kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan

    harapan, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan,

    dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.

    Medan, Oktober 2009

    Penulis

    Chandra ZA

  • 7/23/2019 10E00526

    11/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    RIWAYAT HIDUP

    Chandra ZA, lahir pada tanggal 24 November 1964 di Medan, dengan jumlah

    5 bersaudara, tinggal di Jalan Jangka No.6 Matang Glp Dua- Bireuen.

    Pendidikan formal penulis dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1

    Terjun Medan selesai tahun 1976, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1

    Lhokseumawe selesai tahun 1980, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1

    Lhokseumawe selesai tahun 1983, Fakultas Kedokteran Universitas Syiahkuala di

    Banda Aceh tahun 1996.

    Penulis menikah pada tahun 23 Maret 1996 dengan dokter Asriani dan sampai

    saat ini telah dikaruniai 1 orang anak putra yang bernama Muhammad Ismail.

    Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh

    Utara menjabat Kepala Puskesmas Bukit Hagu Tahun 1996, Kepala Puskesmas Ulee

    Jalan Kabupaten Bireuen Tahun 1998, Kepala Puskesmas Peusangan Kabupaten

    Bireuen Tahun 2000 sampai dengan tahun 2006, Kabid Pelayanan Medis Rumah

    Sakit Umum Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2007 sampai dengan 2008, Kabid Penunjang

    Medis Rumah Sakit Umum Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2008 sampai sekarang.

    Tahun 2007 Penulis mengikuti Pendidikan Lanjutan S-2 di Program Studi S2

    Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada

    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

  • 7/23/2019 10E00526

    12/111

  • 7/23/2019 10E00526

    13/111

  • 7/23/2019 10E00526

    14/111

  • 7/23/2019 10E00526

    15/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    4.6. Persentase Kategori Dukungan Instrumental yang diperoleh

    Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga

    di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah BireuenTahun 2009 .............................................................................................. 51

    4.7. Deskripsi Skor Dukungan Instrumental yang diperoleh PenderitaPost Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat

    Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009... 52

    4.8. Persentase Dukungan Penilaian yang diperoleh Penderita Post

    Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu

    "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 53

    4.9. Persentase Kategori Dukungan Penilaian yang diperoleh PenderitaPost Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat

    Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah BireuenTahun 2009 .............................................................................................. 55

    4.10. Deskripsi Skor Dukungan Penilaian yang diperoleh PenderitaPost Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat

    Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 55

    4.11. Persentase Dukungan Informasi yang diperoleh Penderita Post

    Traumatic Stress Disorders dari Keluarga di Pusat Pelayanan Terpadu"Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009................................... 57

    4.12. Persentase Kategori Dukungan Informasi yang diperoleh

    Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluarga

    di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 58

    4.13. Deskripsi Skor Dukungan Informasi yang diperoleh

    Penderita Post Traumatic Stress Disorders dari Keluargadi Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 59

    4.14. Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders

    di Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 61

  • 7/23/2019 10E00526

    16/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    4.15. Persentase Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disordersdi Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 63

    4.16. Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Emosional Berdasarkan

    Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di PusatPelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen

    Tahun 2009 .............................................................................................. 64

    4.17. Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Instrumental Berdasarkan

    Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat

    Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 65

    4.18. Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Penilaian BerdasarkanKesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di Pusat

    Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 66

    4.19. Distribusi Rata-rata Skor Dukungan Informasi Berdasarkan

    Kesembuhan Penderita Post Traumatic Stress Disorders di PusatPelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009.. 66

    4.20. Hasil Uji Regresi Logistik Dukungan Sosial Keluarga TerhadapKesembuhan PTSD .................................................................................. 68

    4.21. Hasil Uji Regresi Logistik Terhadap Sub Variabel dengan MetodeForward Stepwise .................................................................................... 68

  • 7/23/2019 10E00526

    17/111

  • 7/23/2019 10E00526

    18/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Judul Halaman

    1. Kuesioner Penelitian ................................................................................. 81

    2. Master Data ............................................................................................... 85

  • 7/23/2019 10E00526

    19/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Kejadian trauma merupakan peristiwa kehidupan yang dapat mengenai setiap

    orang. Banyak dampak yang diakibatkan oleh kejadian trauma, salah satunya adalah

    gangguan kejiwaan yang berpengaruh terhadap psikososial dalam kelangsungan

    hidup dan menyebabkan gangguan produktivitas serta menentukan tingkat derajat

    kesehatan manusia. Kejadian trauma ini disebabkan oleh adanya peristiwa bencana

    alam, ulah manusia dan peristiwa lainnya (Dharmono S, et al., 2008).

    Adanya peristiwa trauma menempatkan manusia pada kondisi rentan untuk

    mengalami kejadian traumatik. Mereka yang mengalami peristiwa tersebut tidak

    cukup hanya mendapat bantuan penyelamatan kesehatan fisik semata, tetapi

    pemulihan kondisi kesehatan jiwa juga merupakan bagian yang sangat penting dalam

    memperoleh kembali kehidupan yang sehat dan berkualitas terutama pengaruh

    keluarga terhadap kesembuhan trauma tersebut.

    Menurut Sandra, et al., (2005) bahwa prevalensi Post Traumatic Stress

    Disorder (PTSD) meningkat setelah terjadinya bencana alam seperti banjir,

    peperangan atau lainnya setelah mengalami kecelakaan. Hal ini sesuai menurut World

    Health Organization (WHO) tahun 2005 bahwa PTSD merupakan gangguan

    kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam

    keselamatan jiwa dan fisiknya.

    1

  • 7/23/2019 10E00526

    20/111

  • 7/23/2019 10E00526

    21/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Secara epidemiologi kasus PTSD juga terjadi di Indonesia. Hasil Survei

    Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, diketahui

    prevalensi gangguan jiwa 140/1000 penduduk usia 15 tahunkeatas, dan 23% diantaranya adalah PTSD (Depkes, 2006).

    Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang merupakan salah satu provinsi di

    Indonesia memiliki kasus PTSD yang tinggi. Hal ini berdasarkan Survei bersama

    yang dilakukan Universitas Syiah Kuala, IOM (International Organization of

    Migration), dan Universitas Harvard pada tahun 2006 menemukan bahwa 65% dari

    penduduk Aceh yang diteliti mengalami depresi, 69% mengalami gangguan

    kecemasan, dan 34% mengalami PTSD. Survei berikutnya yang dilakukan pada tahun

    2007 menunjukkan bahwa 35% penduduk mengalami depresi, 39% mengalami

    gangguan kecemasan, dan 10% mengalami PTSD (Widyatmoko, 2007).

    Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Bireuen tahun 2008 ditemukan 1.867

    jiwa penderita gangguan jiwa. Tersebar di 17 Puskesmas yang

    ada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen.

    Di RSUD dr. Fauziah Bireuen tahun 2008 terdapat Pusat

    Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar dan ditemukan jumlah kasus

    PTSD yang berfluktuasi selama 1 tahun terakhir. Bulan Januari

    terdapat 6 kasus, meningkat menjadi 20 kasus pada bulan Mei,

    23 kasus pada bulan Juni, dan menjadi 42 kasus pada bulan

    Oktober. Berdasarkan Profil RSUD dr. Fauziah Bireuen tahun

    2008, 42 kasus yang ditemukan tersebut merupakan pasien

  • 7/23/2019 10E00526

    22/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    PTSD dengan intervensi oleh tenaga kesehatan untuk tidak

    terjadinya relaps dan hanya dilakukan rawat jalan.

    Menurut Kaplan dan Sadock (1998), upaya kesembuhan penderita gangguan

    jiwa seperti PTSD tergantung pada pengobatan yang diberikan

    berdasarkan etiologi PTSD, peran petugas kesehatan baikdokter maupun perawat kesehatan, serta adanya keterlibatan

    keluarga. Hal ini didukung oleh Yoshiharu (2006), upaya

    pemulihan penderita PTSD dapat dilakukan melalui penyediaankondisi yang mendorong pemulihan alami seperti perawatan

    psikologis secara terus menerus, pemberian obat serta

    pendekatan secara persuasif dan pembinaan yang dilakukan

    oleh keluarga (Yoshiharu, 2006).Yosep (2007) mengemukakan, adanya suatu penyakit yang serius dan kronis

    pada diri seseorang anggota keluarga biasanya memiliki pengaruh yang mendalam

    pada sistem keluarga, khususnya pada struktur peran dan pelaksanaan fungsi-fungsi

    keluarga. Oleh karena itu keluarga merupakan sistem pendukung utama yang

    memberikan perawatan langsung setiap keadaan sehat dan sakit terhadap penderita.

    Indie (2009) mengemukakan, dukungan keluarga adalah bantuan yang berupa

    perhatian emosi, bantuan instrumental, maupun penilaian yang diberikan oleh

    sekelompok anggota keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik

    dan psikisnya dan merupakan salah satu bentuk dukungan sosial. Hal ini sesuai

    dengan Friedman (1998) adapun dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan dan

    penerimaan keluarga terhadap penderita. Keluarga berfungsi sebagai sistem

    pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang

    bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dengan bantuan jika

    diperlukan. Menurut Cohen dan Syme (1985), dukungan keluarga yang merupakan

  • 7/23/2019 10E00526

    23/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    salah satu unsur dari dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk, yaitu :

    (1) dukungan emosi (2) dukungan intsrumental (3) dukungan penilaian, dan

    (4) dukungan informasi.

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian mengenai pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap

    kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD

    dr. Fauziah Bireuen.

    1.2. Permasalahan

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap proses

    kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD

    dr. Fauziah Bireuen.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial

    keluarga terhadap kesembuhan penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu

    Mawar RSUD dr. Fauziah Bireuen.

    1.4. Hipotesis Penelitian

    Hipotesa utama penelitian ini adalah ada pengaruh dukungan sosial keluarga

    terhadap kesembuhan PTSD. Secara rinci, hipotesa ini diuraikan ke dalam 4 (empat)

    hipotesa turunan sebagai berikut :

  • 7/23/2019 10E00526

    24/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    1. Ada pengaruh dukungan sosial emosional keluarga terhadap kesembuhan

    penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD dr. Fauziah

    Bireuen.

    2. Ada pengaruh dukungan sosial instrumental keluarga terhadap kesembuhan

    penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD dr. Fauziah

    Bireuen.

    3. Ada pengaruh dukungan sosial penilaian keluarga terhadap kesembuhan

    penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD dr. Fauziah

    Bireuen.

    4. Ada pengaruh dukungan sosial informasi keluarga terhadap kesembuhan

    penderita PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD dr. Fauziah

    Bireuen.

    1.5. Manfaat Penelitian

    1. Memberikan masukan terhadap upaya penanggulangan penderita gangguan

    jiwa khususnya PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD

    dr. Fauziah Bireuen.

    2. Memberikan informasi tentang peran keluarga dalam penanganan penderita

    PTSD di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSUD dr. Fauziah Bireuen.

    3. Memberikan kontribusi kepada praktisi kesehatan jiwa tentang perlunya

    dukungan sosial keluarga terhadap kasus PTSD lainnya.

  • 7/23/2019 10E00526

    25/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

    2.1.1 Pengertian

    Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD merupakan sindrom kecemasan,

    labilitas autonomic, ketidakrentanan emosional, dan kilas balik dari pengalaman yang

    amat pedih setelah stress fisik maupun emosi yang melampaui batas ketahanan orang

    biasa (Kaplan, 2002). National Institute of Mental Health (NIMH) mendefinisikan

    PTSD sebagai gangguan berupa kecemasan yang timbul setelah seseorang mengalami

    peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa atau fisiknya. Peristiwa trauma ini bisa

    berupa serangan kekerasan, bencana alam yang menimpa manusia, kecelakaan atau

    perang (WHO, 2005).

    Hikmat (2005) mengatakan PTSD adalah sebuah kondisi yang muncul setelah

    pengalaman luar biasa yang mencekam, mengerikan, dan mengancam jiwa seseorang,

    misalnya peristiwa bencana alam, kecelakaan hebat, kekerasan seksual (sexual

    abuse), atau perang.

    Dalam DSM (Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders), PTSD

    didefinisikan suatu kejadian atau beberapa kejadian traumatis yang dialami atau

    disaksikan secara langsung oleh seseorang berupa kematian atau ancaman kematian,

    atau cidera serius, atau ancaman terhadap integritas fisik atau diri seseorang. Kejadian

    tersebut harus menciptakan ketakutan yang ekstrem, horor, atau rasa tidak berdaya

    (Gerald et.al. 2006)

    7

  • 7/23/2019 10E00526

    26/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan, PTSD merupakan gangguan

    yang diakibatkan suatu atau lebih kejadian traumatis dialami atau disaksikan oleh

    seseorang baik ancaman kematian, kematian, cedera fisik atau diri seseorang yangmengakibatkan ketakutan ekstrem, honor dan rasa tidak berdaya hingga berdampak

    mengganggu kualitas hidup individu dan apabila tidak ditangani dengan benar dapat

    berlangsung kronis atau menahun dan berkembang menjadi gangguan stress pascatrauma yang kompleks dan gangguan kepribadian.

    2.1.2 Simtom/Gejala PTSD

    Seperti halnya gangguan lain dalam DSM, PTSD ditentukan oleh sekelompok

    simtom yang mencakup asumsi etiologinya. Simtom-simtom PTSD dikelompokkan

    dalam tiga kategori utama. Diagnosis dapat ditegakan jika simtom-simtom dalam

    kategori berlangsung selama lebih dari satu bulan. Tiga kategori utama simtom yang

    terjadi pada penderita PTSD adalahpertama,mengalami kembali kejadian traumatis.

    Seseorang kerap teringat akan kejadian tersebut dan mengalami mimpi buruk tentang

    hal itu. Dalam literatur lain dikatakan simtom flashback (merasa seolah-olah

    peristiwa yang menyedihkan terulang kembali), nightmares (mimpi buruk tentang

    kejadian-kejadian yang membuatnya sedih), reaksi emosional dan fisik yang

    berlebihan karena dipicu oleh kenangan akan peristiwa yang menyedihkan. Kedua,

    penghindaran stimuli yang diasosiasikan dengan kejadian terkait atau mati rasa dalam

    responsivitas. Orang yang bersangkutan berusaha menghindari untuk berpikir tentang

    trauma atau menghadapi stimuli yang akan mengingatkan pada kejadian tersebut;

    dapat terjadi amnesia terhadap kejadian tersebut. Mati rasa adalah menurunnya

    ketertarikan pada orang lain, suatu rasa keterpisahan dan ketidak mampuan untuk

    merasakan berbagai emosi positif. Walaupun simtom ini memperlihatkan kontradiktif

  • 7/23/2019 10E00526

    27/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    pada simtom di atas, pada PTSD kenyataannya terdapat suatu fluktuatif; penderita

    bergantian mengalami kembali dan mati rasa. Dalam banyak literatur simtom ini

    menunjukan adanya menghindari aktivitas, tempat, berpikir, merasakan, atau

    percakapan yang berhubungan dengan trauma. Selain itu juga kehilangan minat

    terhadap semua hal, perasaan terasing dari orang lain, dan emosi yang dangkal.

    Ketiga, simtom-simtom ketegangan. Simtom-simtom ini mencakup sulit tidur atau

    mempertahankannya, sulit berkonsentrasi, waspada berlebihan dan respon terkejut

    yang berlebihan, termasuk meningkatnya reaktivitas fisiolologis dan respon-respon

    terkejut yang sangat tinggi (Gerald et.al. 2006).

    2.1.3 Kriteria PTSD

    Berdasarkan Nevid, dkk, (2002), kriteria diagnosis PTSD menjadi longgar

    dengan memasukan reaksi rentangan stresor traumatis yang lebih luas,

    termasuk menerima diagnosis suatu penyakit yang mengancam hidup.

    Menurut Gerald.et.al. (2006), sebagai diagnosis PTSD yang didasari

    sekelompok simtom-simtom dimasukan dalam DSM. Hal ini sejalan dalam

    Darmono S, dkk, (2008), kriteria diagnosis PTSD yang diajukan oleh the

    DiagnosticandStatisticalManualforMentalDisorders,4th edition (DSM IV)

    dan oleh the International Classification for Disease, 10th edition (ICD 10),

    antara lain:

    A. Stresortraumatik

    1. Satu atau banyak peristiwa yang membuat seseorang mengalami,

    menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian yang berupa

  • 7/23/2019 10E00526

    28/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    ancaman kematian, cedera yang serius atau ancaman kepada integritas fisik

    atau orang lain.

    2. Tanggapan individu terhadap pengalaman tersebut dengan ketakutan,

    kengerian, atau ketidakberdayaanyangsangatkuat.

    B.Mengalamiulanggejalanya (satuataulebih)

    Kenangan yang mengganggu, mimpi yang mencemaskan, kilas balik

    peristiwa trauma, gejala disosiatif, kecemasan psikologis, dan fisikbersamaan

    dengan kenangan akan peristiwatrauma.

    C.Gejalapenghindarandanpenumpulanperasaan(tigaataulebih)

    Menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berhubungan

    dengan peristiwa trauma, menghindari tempat, situasi, atau orang yang

    mengingatkan kepada peristiwa itu; tidak mampu mengingataspekpenting

    peristiwanya;minatyang berkurang;terasing dari orang sekitar; terbatasnya

    rentang emosi;perasaanbahwa masa depan menjadi lebihpendek.

    D.Gejala sensitifitasyangsangat/ hyper-arousal(duaataulebih)

    Gangguan tidur; konsentrasiyang terganggu atau sulit konsentrasi,

    rasakesalatauledakan amarah; hypervigilance(kewaspadaanyangberlebih);

    reaksikagetyangberlebihan.

    E.Gejalaberlangsungsedikitnya1bulan

    F.Gejalamenyebabkankecemasanataugangguanfungsional.

    Selain itu secara spesifikasi diagnosis PTSD dapat diidentifikasi seperti (1)

  • 7/23/2019 10E00526

    29/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Akut, yaitu gejalaberlangsung 1 sampai 3bulan, (2) Kronis, yai tu gejala

    berlangsung lebih dari 3bulan, dan (3) Awal gejala (onset) yang tertunda

    (gejaladimulaisedikitnya6bulansetelahadastresor).

    Selanjutnya menurut ICD-10 dan DSM-IV, PTSD dapat diklasifikasikan

    menjadi :

    1. Pasien harus pernah terpapar pada suatu peristiwa atau situasi yang

    menimbulkanstres (sebentarataulama)yangsifatnyamalapetakaatausangat

    mengancam sehingga mungkin akan menyebabkanstrespada hampir semua

    orang.

    2. Terus menerus ingat atau menghayati lagipenyebab stress dalambentuk

    kilasbalik yang mengganggu, kenangan yang jelas sekali atau mimpi

    yang berulang,ataumengalami kecemasanketikamenghadapikeadaanyang

    miripatauberkaitandenganpenyebabstres.

    3. Pasien harus memperlihatkan suatu penghindaran nyata dari keadaan

    yang mirip atau berhubungan dengan penyebab stres yang tidak ada

    sebelumnya.

    4. Salahsatudarihalberikutharusterjadi :

    a) tidak mampu mengingat, sebagian atau seluruhnya, daribeberapa aspek

    pentingselama masaterpaparpadapenyebabstres.

    b) gejala yang terus-menerus dari adanya peningkatan kepekaan

    psikologis dan sensasi (tidak ada sebelum terpapar dengan penyebab

    stres), ditunjukkan oleh dua dari yang berikutini: (1) sulituntukmulai

  • 7/23/2019 10E00526

    30/111

  • 7/23/2019 10E00526

    31/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    umumnya, tinjauan lengkap atas diagnosis diferensial dari gejala kecemasan

    harus dilakukan, denganmenyingkirkanataumengobatidiagnosispsikiatrisdan

    penyebabmedisyangada (Yosep, 2006).

    2.1.4 Pengobatan PTSD

    Ada dua macam terapi pengobatan yang dapat dilakukan penderita PTSD,

    yaitu dengan menggunakan farmakoterapi dan psikoterapi. Pengobatan farmakoterapi

    dapat berupa terapi obat hanya dalam hal kelanjutan pengobatan pasien yang sudah

    dikenal. Terapi anti depresiva pada gangguan stres pasca traumatik ini masih

    kontroversial. Obat yang biasa digunakan adalah benzodiazepin, dan zat pemblok

    beta sepertipropranolol, klonidin, dan karbamazepin.

    Obat tersebut biasanya diresepkan sebagai obat yang sudah diberikan sejak

    lama dan kini dilanjutkan sesuai yang diprogramkan, dengan kekecualian, yaitu

    benzodiazepin contoh, estazolam 0,5-1 mg per os, Oksanazepam10-30 mg per os,

    Diazepam (valium) 5-10 mg per os, Klonazepam 0,25-0,5 mg per os, atauLorazepam

    1-2 mg per os atau IM juga dapat digunakan dalam Unit Gawat Darurat (UGD) atau

    kamar praktek terhadap ansietas yang gawat dan agitasi yang timbul bersama

    gangguan stres pasca traumatik tersebut (Kaplan et al., 2002).

    Para terapis yang sangat berkonsentrasi pada masalah PTSD percaya bahwa

    ada tiga tipe psikoterapi yang dapat digunakan dan efektif untuk penanganan PTSD,

    yaitu: anxiety management, cognitive therapy, exposure therapy. Pada anxiety

  • 7/23/2019 10E00526

    32/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    management, terapis akan mengajarkan beberapa ketrampilan untuk membantu

    mengatasi gejala PTSD dengan lebih baik (Swalm, 2005).

    1) Relaxation training, yaitu belajar mengontrol ketakutan dan kecemasan secara

    sistematis dan merelaksasikan kelompok otot -otot utama.

    2) Reathing retraining, yaitu belajar bernafas dengan perut secara perlahan -lahan,

    santai dan menghindari bernafas dengan tergesa- gesa yang menimbulkan

    perasaan tidak nyaman, bahkan reaksi fisik yang tidak baik seperti jantung

    berdebar dan sakit kepala,

    3) Positive thinking dan self-talk, yaitu belajar untuk menghilangkan pikiran negatif

    dan mengganti dengan pikiran positif ketika menghadapi halhal yang membuat

    stress,

    4) Assertiveness training, yaitu belajar bagaimana mengekspresikan harapan, opini

    dan emosi tanpa menyalahkan atau menyakiti orang lain,

    5) Thought stopping, yaitu belajar bagaimana mengalihkan pikiran ketika sedang

    memikirkan hal-hal yang membuat kita stress.

    Dalam cognitive therapy, terapis membantu untuk merubah kepercayaan yang

    tidak rasional yang mengganggu emosi dan mengganggu kegiatan-kegiatan penderita

    PTSD, misalnya seorang korban kejahatan mungkin menyalahkan diri sendiri karena

    tidak hati-hati. Tujuan kognitif terapi adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran yang

    tidak rasional, mengumpulkan bukti bahwa pikiran tersebut tidak rasional untuk

    melawan pikiran tersebut yang kemudian mengadopsi pikiran yang lebih realistik

    untuk membantu mencapai emosi yang lebih seimbang (Stradling&Scott, 2006).

  • 7/23/2019 10E00526

    33/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Sementara itu, dalam exposure therapy para terapis membantu menghadapi

    situasi yang khusus, orang lain, obyek, memori atau emosi yang mengingatkan pada

    trauma dan menimbulkan ketakutan yang tidak realistik dalam kehidupannya. Terapi

    dapat berjalan dengan cara : exposure in the imagination, yaitu bertanya pada

    penderita untuk mengulang cerita secara detail sampai tidak mengalami hambatan

    menceritakan; atau exposure in reality, yaitu membantu menghadapi situasi yang

    sekarang aman tetapi ingin dihindari karena menyebabkan ketakutan yang sangat kuat

    (misal: kembali ke rumah setelah terjadi perampokan di rumah).

    Pengulangan situasi disertai penyadaran yang berulang akan membantu

    menyadari situasi lampau yang menakutkan tidak lagi berbahaya dan dapat diatasi. Di

    samping itu, didapatkan pula terapi bermain (play therapy) mungkin berguna pada

    penyembuhan anak dengan PTSD. Terapi bermain dipakai untuk penatalaksanaan

    anak dengan PTSD. Terapis memakai permainan untuk memulai topik yang tidak

    dapat dimulai secara langsung. Hal ini dapat membantu anak lebih merasa nyaman

    dalam berproses dengan pengalaman traumatiknya (Rose, et al., 2002).

    Boyce dan Condon (2000) merekomendasikan bidan untuk melakukan

    debriefingpada semua wanita yang berpotensi mengalami kejadian traumatik ketika

    melahirkan. Selain itu, didapatkan pula support group therapy dan terapi bicara.

    Dalam support group therapy seluruh peserta merupakan penderita PTSD yang

    mempunyai pengalaman serupa (misalnya korban bencana tsunami, korban gempa

    bumi) dimana dalam proses terapi mereka saling menceritakan tentang pengalaman

    traumatis mereka, kemudian mereka saling memberi penguatan satu sama lain.

  • 7/23/2019 10E00526

    34/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Sementara itu dalam terapi bicara memperlihatkan bahwa dalam sejumlah studi

    penelitian dapat membuktikan bahwa terapi saling berbagi cerita mengenai trauma,

    mampu memperbaiki kondisi jiwa penderita. Dengan berbagi, bisa memperingan

    beban pikiran dan kejiwaan yang dipendam. Bertukar cerita membuat merasa senasib,

    bahkan merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Kondisi ini memicu seseorang

    untuk bangkit dari trauma yang diderita dan melawan kecemasan (Swalm, 2005).

    Pendidikan dan supportive konseling juga merupakan upaya lain untuk

    mengobati PTSD. Konselor ahli mempertimbangkan pentingnya penderita PTSD

    (dan keluarganya) untuk mempelajari gejala PTSD dan bermacam treatment (terapi

    dan pengobatan) yang cocok untuk PTSD (Yosep, 2006).

    2.1.5. Indikator Kesembuhan Penderita PTSD.

    Dalam kesembuhan penderita PTSD sangat tergantung dari seberapa parah

    kejadian trauma yang menimpa, berapa lama berlangsungnya dan seberapa besar

    keterlibatannya, juga tergantung faktor pendukung yang diperolehnya. Namun

    penyebab trauma yang terjadi sering menjadi permasalahan yang paling sulit

    (Gopina, 2009).

    Untuk mengetahui kesembuhan pada penderita PTSD diperlukan indikator.

    Indikator kesembuhan berdasarkan berkurang atau hilangnya tiga gejala utama yang

    sering terjadi pada penderita PTSD sesuai kriteria DSM IV yaitu:

    - Penderita mampu mengatasi dan menghilangkan pengulangan kejadian

    trauma seperti hilangnya flashback, nightmares dan reaksi emosional yang

    berlebihan.

  • 7/23/2019 10E00526

    35/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    - Penderita mampu menghadapi hal- hal yang terkait dengan trauma dan

    adanya ketertarikan, kepedulian, perhatian dan minat terhadap orang lain

    maupun kejadian-kejadian yang dihadapi.

    - Penderita mampu mengendalikan emosi, berkomunikasi, berkonsentrasi,

    dan beradaptasi terhadap kondisi sekitar.

    2.2 Keluarga

    2.2.1 Konsep keluarga

    Menurut Kamus Webster, keluarga adalah A social unit consisting of parent

    and the children they rear (Sebuah unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak

    yang mereka asuh) atau A group of people related by ancestry or marriage

    (sekelompok orang yang dihubungkan oleh keturunan atau perkawinan

    (Glitterfy.com).

    Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1988) Keluarga adalah

    unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang

    yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling

    ketergantungan. Sedangkan menurut Bailon dan Manglaya (1989) bahwa keluarga

    adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,

    hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah

    tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing masing

    menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Effendy, 1997).

  • 7/23/2019 10E00526

    36/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Menurut Burgess, dkk, (1963) mendefenisikan bahwa keluaga adalah : 1).

    Terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan

    adopsi. 2) para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu

    rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka menganggap rumah

    tangga tersebut sebagai rumah mereka. 3). anggota keluarga berinteraksi dan

    berkomunikasi satu sama lain dalam peranperan sosial keluarga seperti suami-istri,

    ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, saudara dan saudari. 4). keluarga

    sama-sama menggunakan kultur yang sama yaitu kultur yang diambil dari masyarakat

    dengan beberapa ciri unik tersendiri. Sementara Wall (1986), tentang keluarga

    sebagai unit yang perlu dirawat dalam perawatan, ia mendefenisikan keluarga sebagai

    kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya terdiri dari dua individu

    atau lebih, yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak

    diikat oleh hubungan darah atau hukum. Dan menurut Friedman (1998), keluarga

    adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena ikatan tertentu untuk saling

    membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi

    diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2002).

    Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah

    unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan

    anak baik terhubung melalui pertalian darah, perkawinan maupun adopsi yang

    mempunyai ikatan emosional dan memerlukan perawatan dalam pemenuhan

    kebutuhan.

    2.2.2 Ciri Ciri Struktur Keluarga

  • 7/23/2019 10E00526

    37/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Anderson Carter dalam Effendy (1997) mengatakan ciri ciri struktur

    keluarga sebagai berikut :

    1. Terorganisir, saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

    2. Ada keterbatasan, setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga

    mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing

    masing.

    3. Ada perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan

    fungsinya masing masing.

    2.2.3 Peranan Keluarga

    Menurut Effendy (1997), peranan keluarga menggambarkan seperangkat

    perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam

    posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan

    pola perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat. Hal ini sejalan menurut

    Friedmen (1998), struktur peran keluarga merupakan serangkaian perilaku yang

    diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi

    atau status individu yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

    1. Peranan Ayah; Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan sebagai

    pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

    keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota

    masyarakat dari lingkungannya.

  • 7/23/2019 10E00526

    38/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    2. Peranan Ibu; sebagai istri dan ibu dari anak anaknya, ibu mempunyai peranan

    untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak anaknya,

    pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai

    anggota dari masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat

    berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

    3. Peranan Anak; anak anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan

    tingkatan perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

    2.2.4 Fungsi Keluarga

    Menurut Effendy (1997), ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga

    sebagai berikut :

    1. Fungsi Biologis

    a. Untuk meneruskan keturunan.

    b. Memelihara dan membesarkan anak.

    c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

    d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.

    2. Fungsi Psikologis

    a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

    b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

    c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

    d. Memberikan identitas keluarga.

  • 7/23/2019 10E00526

    39/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3. Fungsi Sosialisasi

    a. Membina sosialisasi pada anak.

    b. Membentuk norma norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan

    anak.

    c. Meneruskan nilai nilai budaya keluarga.

    4. Fungsi Ekonomi

    a. Mencari sumber sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan

    keluarga.

    c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan keluarga dimasa yang

    akan datang, misalnya pendidikan anak anak, jaminan hari tua dan

    sebagainya.

    5. Fungsi Pendidikan

    a. Menyekolahkan anak anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan

    dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

    dimilikinya.

    b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam

    memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

    c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat tingkat perkembangannya.

    Menurut Effendy (1997) fungsi keluarga dibagi sebagai berikut :

    2. Fungsi pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan

    menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak

    bila kelak dewasa nanti.

  • 7/23/2019 10E00526

    40/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah

    bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

    4. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari

    tindakan tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa

    terlindungi dan merasa aman.

    5. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif,

    merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam

    berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling

    pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

    6. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan

    mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan

    tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain

    yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah didunia ini.

    7. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber

    sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala

    keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut

    sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

    8. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak selalu harus

    pergi ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana

    yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan

    kepribadian masingmasing anggotanya. Rekreasi dapat dilakukan di rumah

  • 7/23/2019 10E00526

    41/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    dengan cara menonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing

    masing dan sebagainya.

    9. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk

    meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

    Berdasarkan Friedman (1998), fungsi keluarga terdiri dari 5 yaitu :

    1. Fungsi Afektif

    Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis

    kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

    Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan

    kegembiraan seluruh anggota keluarga. Setiap anggota keluarga saling

    mempertahankan iklim positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan

    melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.Dengan demikian keluarga

    yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga dapat

    mengembangkan konsep diri dengan positif. Komponen yang perlu dipenuhi

    oleh keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah :

    a. Saling mengasuh, saling cinta, kehangatan, saling menerima, saling

    mendukung antar keluarga. Setiap anggota keluarga yang mendapatkan

    kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya

    untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhirnya

    tercipta hubungan hangat dan saling mendukung. Hubungan intim dalam

    keluarga merupakan modal dasar dalam memberikan hubungan dengan

    orang lain diluar keluarga atau masyarakat.

  • 7/23/2019 10E00526

    42/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan

    mengakui keberadaan dan hak setiap anggota kelurga serta selalu

    mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.

    c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai

    hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses

    identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota

    keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang

    positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.

    Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan

    keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga atau masalah

    keluarga pada umumnya ditimbulkan oleh karena fungsi afektif keluarga tidak

    terpenuhi.

    2. Fungsi sosial

    Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu

    yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan

    sosial.

    Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk

    belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga

    dicapai melalui interaksi dan hubungan antar anggota keluarga yang

    diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar

    norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan

    keluarga.

  • 7/23/2019 10E00526

    43/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3. Fungsi reproduksi

    Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya

    manusia.

    4. Fungsi ekonomi

    Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga,

    seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan sebagainya.

    5. Fungsi Perawatan Kesehatan

    Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan perawatan

    kesehatan.yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan /atau merawat

    anggota yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan

    perawatan kesehatan mempengaruhi sistem kesehatan keluarga. Kesanggupan

    keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas

    kesehatan yang dilaksanakan. Keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan

    berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Tugas kesehatan

    yang dilaksanakan berdasarkan sebagai berikut :

    1. Mengenal masalah.

    2. Membuat keputusan tindakan yang tepat

    3. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

    4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

    5. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat

    Dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok terhadap anggota keluarga, adalah :

    1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada

    anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang

    sesuai usia dan kebutuhannya.

  • 7/23/2019 10E00526

    44/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    2. Asuh, adalah memenhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar

    kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak

    anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

    3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi

    manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

    Fungsi keluarga dalam perawatan pasien di rumah mencakup pola asuh

    dengan memenuhi kebutuhan akan perawatan kesehatan penderita, memberikan

    motivasi dan semangat bagi penderita selama proses kesembuhan, memberikan

    dukungandukungan moral dan spiritual. Hal ini berguna untuk mempertahankan

    keadaan homeostatis keluarga dan anggota keluarga.

    2.3. Dukungan Sosial

    Dukungan keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang sebagaisesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak

    digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifatmendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan).

    Dukungan sosial keluarga berupa keluarga internal seperti suami/isteri atau saudara

    kandung dan dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998).

    Menurut Friedman (1998) dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan,

    dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Dimana dukungan keluarga

    merupakan proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan

    sosial yang berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap kehidupan. Namun demikian,

    dalam semua tahap kehidupan, semua dukungan sosial keluarga membuat keluarga

  • 7/23/2019 10E00526

    45/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibatnya hal ini

    meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.

    Caplan (dalam Friedman, 1998), mengemukakan bahwa bentuk dukungan

    sosial keluarga diberikan dalam bentuk, yaitu :

    1. Dukungan emosi, yaitu keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk

    istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.

    2. Dukungan instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis

    dan konkrit bagi anggota keluarga yang mengalami masalah.

    3. Dukungan informasi, yaitu keluarga berfungsi sebagai kolektor dan diseminator

    (penyebaran) informasi tentang dunia melalui upaya memberikan informasi dan

    dapat meningkatkan pengetahuan.

    4. Dukungan penilaian, yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan, umpan

    balik dan menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator

    identitas anggota.

    Pernyataan diatas sejalan menurut Cohen dan Syme (1985) dalam Wang

    Muda (2009), dukungan keluarga yang merupakan salah satu dukungan sosial

    diklasifikasikan atas empat katagori yaitu :

    1. Dukungan emosional yaitu yang meliputi ekspresi empati

    misalnya mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukan sikap

    percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami,

    ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan

    membuat si penerima merasa berharga, nyaman, aman,

    terjamin, dan disayangi.

  • 7/23/2019 10E00526

    46/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    2. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung dalam

    bentuk nyata, bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang

    diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau yang lain.

    dukungan informasi yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan segala

    sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu.

    3. Dukungan informasional ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan

    atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi

    situasi yang dianggap membebani.

    4. Dukungan penilaian yaitu dukungan yang bisa berbentuk penilaian yang positif,

    penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau menunjukan

    perbandingan yang membuka wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan

    terganggu.

    Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa dukungan keluarga merupakansalah satu dukungan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik

    dan psikis seseorang melalui : a) dukungan emosional yaitu bantuan yang diberikankepada seseorang oleh keluarga meliputi ekspresi empati yang meyakinkan bahwa

    diri seseorang diperhatikan orang lain, kehangatan dan kepedulian sehingga

    seseorang merasa dihargai, nyaman, aman dan disayangi, 2) dukungan instrumental

    yaitu bantuan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupa bantuan materiseperti benda atau barang yang dibutuhkan oleh seseorang dan bantuan finansial

    untuk biaya pengobatan, pemulihan maupun biaya hidup sehari-hari selama seseorang

    belum dapat menolong dirinya sendiri, 3) dukungan informasional yaitu dukunganyang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupa saran-saran, nasihat dan

    petunjuk dalam mencari jalan keluar untuk pemecahan masalahnya, 4) dukungan

    penilaian yaitu dukungan yang diberikan kepada seseorang oleh keluarga berupapenghargaan positif, dorongan untuk maju atau persetujuan terhadap gagasan atau

    perasaan orang lain.

    Perlu dilakukan suatu penelitian guna mengetahui apakah ada pengaruh

    dukungan keluarga terhadap kesembuhan pada penderita PTSD, sehingga diperoleh

  • 7/23/2019 10E00526

    47/111

  • 7/23/2019 10E00526

    48/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    dihadapi individu. Dukungan informasional ini meliputi

    memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan

    bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi

    situasi yang dianggap membebani.

    4. Dukungan penilaian yaitu dukungan yang bisa berbentuk penilaian yang

    positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu,

    umpan balik atau menunjukan perbandingan yang membuka

    wawasan seseorang yang sedang dalam keadaan terganggu.

    Indikator kesembuhan PTSD berdasarkan berkurang atau hilangnya tiga

    gejala utama yang sering terjadi pada penderita PTSD sesuai DSM IV yaitu :

    - Penderita mampu mengatasi dan menghilangkan pengulangan kejadian

    trauma seperti hilangnya flashback, nightmares dan reaksi emosional yang

    berlebihan.

    - Penderita mampu menghadapi hal- hal yang terkait dengan trauma dan

    adanya ketertarikan, kepedulian, perhatian dan minat terhadap orang lain

    maupun kejadian-kejadian yang dihadapi.

    - Penderita mampu mengendalikan emosi, berkomunikasi, berkonsentrasi,

    dan beradaptasi terhadap kondisi sekitar.

    2.4. Kerangka Konsep Penelitian

    Berdasarkan landasan teori tersebut, penulis merumuskan kerangka konsep

    penelitian sebagai berikut:

    Variabel Independen Variabel dependen

  • 7/23/2019 10E00526

    49/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Teori Cohen dan Syme (1985) DSM IV

    Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

    Dukungan Emosional

    Indikator

    Kesembuhan Penderita

    PTSD

    Berkurang atau Hilangnya

    tiga gejala utama yang

    sering timbul pada

    penderita PTSD

    Dukungan Instrumental

    Dukungan Penilaian

    Dukungan Informasi

    DukunganSosialKeluagra

  • 7/23/2019 10E00526

    50/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

    pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan adanya

    hubungan antara variabel independen (pengaruh dukungan sosial keluarga) dengan

    variabel dependen (kesembuhan pasien penderita PTSD) di Pusat Pelayanan Terpadu

    Mawar RSU Daerah dr. Fauziah Bireuen melalui uji hipotesa.

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bireuen dengan pertimbangan

    merupakan salah satu daerah di Provinsi NAD yang memiliki sarana Pusat Pelayanan

    Terpadu Mawar RS Daerah dr. Fauziah Bireuen.

    Penelitian ini diawali dari proses persetujuan judul penelitian, telaah pustaka,

    konsultasi, kolokium, penelitian lapangan, analisis data, seminar hasil, dan

    komprehensif membutuhkan waktu selama 10 bulan terhitung bulan Oktober 2008

    sampai dengan Juli 2009

    3.3. Populasi dan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan penderita

    PTSD yang tercatat di Pusat Pelayanan Terpadu Mawar RSU Daerah dr.Fauziah

    Bireuen yang berjumlah 42 orang dan sekaligus menjadi sampel penelitian (Total

    Sampling).

    32

  • 7/23/2019 10E00526

    51/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3.4. Metode Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

    sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung melalui

    wawancara berpedoman pada pertanyaan terstruktur yang telah disusun. Data

    sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dari RSUD dr. Fauziah

    Bireuen untuk kelengkapan penelitian.

    Analisis untuk uji validitas menggunakan statistik dengan cara mengukur

    korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total variabel yang dilihat dari nilai

    correcteditem total correlationpada hasil realiability sebagai nilai r hitung, dimana

    Nilai r hitung dalam uji validitas dan reliabilitas dengan ketentuan :

    1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

    2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

    Sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana

    suatu alat pengukur dapat dipercaya dan tepat. Analisis untuk uji relialibilitas

    dilakukan juga dengan analisis statistik menggunakan metode Cronbachs Alpha,

    dengan ketentuan:

    1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan relialibel

    2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak relialibel

    .......................................................................................Seda

    ngkan data lainnya adalah data sekunder, yaitu data yang

    diperoleh dari catatan dokumen-dokumen Rumah Sakit Umum

  • 7/23/2019 10E00526

    52/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    dr.Fauziah Bireuen dan data dari Pusat Pelayanan Terpadu

    Mawar yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian.

    3.4.1. Dukungan Emosional

    Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Emosional

    Kepada Penderita PTSD

    Item r-Tabel r-HitungCronbachs

    Alpha if Item

    Deleted

    Cronbachs

    Alpha

    Validitas dan

    Reliabilitas

    A1

    A2

    A3

    A4A5

    A6

    0,632

    0,632

    0,632

    0,6320,632

    0,632

    0,786

    0.636

    0,745

    0,6360,678

    0,875

    0,869

    0,886

    0,872

    0,8860,880

    0,851

    0,893

    0,893

    0,893

    0,8930,893

    0,893

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan ReliabelValid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan emosional (A1, A2, A3,

    A4, A5, dan A6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel.

    Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbachs Alphasebesar 0,893 (Cronbachs Alpha

    >Cronbachs Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.

    3.4.2. Dukungan Instrumental

    Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan

    Instrumental Kepada Penderita PTSD

    Item r-Tabel r-Hitung Cronbachs Alpha if

    Item Deleted

    Cronbachs

    Alpha

    Validitas dan

    Reliabilitas

    B1

    B2

    B3

    B4B5

    B6

    0,632

    0,632

    0,632

    0,6320,632

    0,632

    0,891

    0.7590,891

    0,7290,752

    0,849

    0,912

    0,9290,912

    0,9340,930

    0,918

    0,935

    0,935

    0,935

    0,9350,935

    0,935

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan ReliabelValid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

  • 7/23/2019 10E00526

    53/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan instrumental (B1, B2,

    B3, B4, B5, dan B6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan

    reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbachs Alpha sebesar 0,935

    (Cronbachs Alpha >Cronbachs Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.

    3.4.3. Dukungan Penilaian

    Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan Penilaian

    Kepada Penderita PTSD

    Item r-Tabel r-HitungCronbachs Alpha if

    Item Deleted

    Cronbachs

    Alpha

    Validitas dan

    Reliabilitas

    C1

    C2

    C3

    C4

    C5

    C6

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,687

    0.816

    0,757

    0,842

    0,842

    0,757

    0,911

    0,889

    0,896

    0,893

    0,893

    0,896

    0,912

    0,912

    0,912

    0,912

    0,912

    0,912

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan penlaian (C1, C2, C3,

    C4, C5, dan C6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel.

    Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbachs Alphasebesar 0,912 (Cronbachs Alpha

    >Cronbachs Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.

    3.4.4. Dukungan Informasional

    Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dukungan

    Informasional Kepada Penderita PTSD

    Item r-Tabel r-HitungCronbachs

    Alpha if ItemDeleted

    Cronbachs

    Alpha

    Validitas dan

    Reliabilitas

    D1

    D2

    D3

    D4

    D5

    D6

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,861

    0.703

    0,798

    0,688

    0,688

    0,771

    0,850

    0,878

    0,865

    0,888

    0,883

    0,875

    0,892

    0,892

    0,892

    0,892

    0,892

    0,892

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

  • 7/23/2019 10E00526

    54/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan informasional (D1, D2,

    D3, D4, D5, dan D6) terhadap 10 responden manunjukkan hasil yang valid dan

    reliabel. Dari tabel di atas dapat diketahui Cronbachs Alpha sebesar 0,892

    (Cronbachs Alpha >Cronbachs Alpha if Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.

    3.4.5. Kesembuhan Penderita

    Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kesembuhan

    Penderita PTSD

    Item r-Tabel r-Hitung Cronbachs Alpha

    if Item Deleted

    Cronbachs

    Alpha

    Validitas dan

    Reliabilitas

    K1

    K2

    K3

    K4

    K5

    K6

    K7

    K8

    K9

    K10

    K11

    K12

    K13

    K14

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,632

    0,827

    0.765

    0,755

    0,738

    0,755

    0,915

    0,915

    0,755

    0,915

    0,915

    0,755

    0,827

    0,915

    0,755

    0,966

    0,967

    0,967

    0,965

    0,967

    0,964

    0,964

    0,967

    0,964

    0,964

    0,9670,966

    0,964

    0,967

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,968

    0,9680,968

    0,968

    0,968

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan ReliabelValid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Valid dan Reliabel

    Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner kesembuhan penderita PTSD (K1,

    K2, K3, K4, K5, K6, K7, K8, K9, K10, K11, K12, K13, dan K14) terhadap 10

    responden manunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Dari tabel di atas dapat

    diketahui Cronbachs Alphasebesar 0,968 (Cronbachs Alpha >Cronbachs Alpha if

    Item Deleted) dan r-Hitung > r-Tabel.

  • 7/23/2019 10E00526

    55/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3.5. Variabel dan Definisi Operasional

    Tabel 3.6. Variabel dan Definisi Operasional

    No Variabel Definisi Operasional Indikator Alat UkurSkalaUkur

    I Independen- Dukungan emosional Adanya dukungan

    sosial keluarga berupasikap dan tindakan yangdirasakan penderitaPTSD untukkesembuhan sehinggapenderita merasadihargai, aman, terjamindan disayangi

    -Ekspresi empati yaitu :Keluarga

    mendengarkan keluhanpenderitaKeluarga percayakeluhan dan perasaanyang dialami penderitaKeluarga menyayangipenderita

    Keluarga perhatianterhadap trauma yangdialami penderita.Keluarga perduliterhadap kebutuhanpenderita

    Kuesioner Ordinal

    - Dukunganinstrumental

    Adanya dukungansosial keluarga berupabantuan materi dan nonmateri yang diberikansecara langsung dalambentuk nyata kepadapenderita PTSD untukkesembuhan selamapenderita belum mampumenolong dirinyasendiri.

    -MaterialKeluarga memberikanbantuaan berupa uanguntuk pengobatan,transportasi, hidupsehari-hari seperti biayamakan, Pakaian,

    -Non material

    Keluarga memberikanbantuan berupa waktuuntuk mendampingipenderita berobat danmerawat penderita.Keluarga memberikanbantuan denganlingkungan rumah yangmampu meringankantrauma yang dialamipenderita.

    Kuesioner Ordinal

    - Dukungan informasi Adanya dukungansosial keluarga berupa

    informasi yangdiberikan kepadapenderita PTSD untukkesembuhan sehinggamenambah pengetahuanpenderita dan penderitamampu berprilakupositif

    -Penjelasan terhadaptindakan yang diberikan

    kepada penderita-Petunjuk bagaimanaseharusnya bersikap danbertindak jikamengahadapi trauma

    Kuesioner Ordinal

  • 7/23/2019 10E00526

    56/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    -Saran yang diberikankeluarga terhadapkejadian trauma yang

    dialami-Nasehat dalambertindak dan bersikapterhadap situasi trauma

    - Dukungan penilaian Adanya dukungansosial keluarga dalamsikap yang dirasakanpenderita PTSD untukkesembuhan berupapenguatan dandorongan untuk maju.

    - Keluarga mengikutserta penderita dalamkegiatan lingkungansekitar.

    - Keluarga memberikanpernyataan bahwatrauma yang dialamidapat dihilangkan.

    Kuesioner Ordinal

    II Dependen

    - Kesembuhan PTSD Penderita mampubertindak dan bersikap

    dalam mengatasi dan

    menghadapi tiga gejala

    utama yang sering pada

    penderita PTSD sesuai

    kriteria DSM IV yang

    dialami penderita.

    1. Penderita sama sekalitidak mengalami dan

    mampu mengatasi

    serta menghilangkan

    pengulangan trauma

    seperti hilangnya

    flashback,

    nightmares dan

    reaksi emosional

    yang berlebihan.

    2. Penderita hanyasekali mengalami dan

    mampu menghadapihal-hal yang

    berkaitan dengan

    trauma serta adanya

    ketertarikan,

    kepedulian, perhatian

    dan minat terhadap

    orang lain dan

    kejadian-kejadian

    yang dihadapi.

    3. Penderita hanyasekali mengalami dan

    mampumengendalikan

    emosi,

    berkomunikasi,

    berkonsentrasi danberadaptasi terhadap

    lingkungan.

    Kuesioner Nominal

    Sambungan Tabel 3.6

  • 7/23/2019 10E00526

    57/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    3.6. Metode Pengukuran

    Metode pengukuran variabel dalam penelitian ini mencakup variabel

    independen dan dependen. Berikut dapat dijabarkan masing-masing pengukuran

    terhadap variabel penelitian.

    (1)Pengukuran variabel dukungan emosional didasarkan pada skala ordinal dari

    enam pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban Sangat Sering

    (bobot nilai 5), Sering (bobot nilai 4), Kadang-kadang (bobot nilai 3),

    Jarang (bobot nilai 2), dan Tidak pernah (bobot nilai 1). Keseluruhan dari

    skor variabel dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3,

    yaitu :

    a. Baik, jika responden memperoleh nilai +

    b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > -dan

  • 7/23/2019 10E00526

    58/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    (2)Pengukuran variabel dukungan instrumental didasarkan pada skala ordinal dari

    lima pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban Sangat Sering (bobot

    nilai 5), Sering (bobot nilai 4), Kadang-kadang (bobot nilai 3), Jarang

    (bobot nilai 2), dan Tidak pernah (bobot nilai 1). Keseluruhan dari skor variabel

    dukungan emosional yaitu 6x5= 30 dan dikategorikan menjadi 3, yaitu:

    a. Baik, jika responden memperoleh nilai +

    b. Sedang, jika responden memperoleh nilai > -dan -dan -dan

  • 7/23/2019 10E00526

    59/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    (5)Pengukuran variabel kesembuhan penderita PTSD didasarkan pada skala ordinal

    dari 14 (empat belas) pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban ya

    (bobot nilai 2), tidak (bobot nilai 1), kemudian diakumulasikan sesuai jumlah

    pertanyaan dengan total skor 28, dan dikategorikan 2 menjadi

    1) Sembuh, jika responden memperoleh nilai 15 (50% dari total skor)

    2) Tidak sembuh, jika responden memperoleh nilai 1-14 (

  • 7/23/2019 10E00526

    60/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    BAB 4

    HASIL PENELITIAN

    4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

    Rumah sakit umum Daerah dr. Fauziah Bireuen merupakan pengembangan

    dari puskesmas Jeumpa dengan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor 69 Tahun 1992

    dan Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Nomor 283

    YANMED/RS.UMDIK/YANKES/II/1992/t Tanggal 1 Maret 1992 kemudian

    disempurnakan dengan Keputusan Bupati Aceh Utara Nomor II Tahun 1994 Tanggal

    16 Mei 1994 dengan status kelas D. Pada tanggal 11 Juni 2001 diresmikan menjadi

    RSUD dr. Fauziah sesuai dengan Keputusan Bupati Nomor 017 tahun 2001 Tanggal

    27 Januari 2001.

    Sejak Nanggore Aceh Darussalam menjadi Daerah Operasi Militer (DOM)

    dan konflik yang berkepanjangan antara Pemerintah Republik Indonnesia (RI) dengan

    Gerakan Aceh Merdeka dan terjadinya tsunami pada tanggal tanggal 24 Desember

    2004 mengakibatkan banyak dampak yang terjadi, salah satunya berupa gangguan

    mental. Atas dasar ini, pada tahun 2007 dibentuk Pusat Pelayanan Terpadu (PPT)

    "Mawar"di bawah organisasi Rumah sakit dr. Fauziah Bireuen guna menanggulangi

    dampak korban trauma akibat konflik dan tsunami.

    Visi dan misi dr. Fauziah Bireuen adalah :

    a. Visi

    Mewujudkan Pelayanan kesehatan yang Islami, berkualitas, terjangkau oleh

    masyarakat dengan memperhatikan kesejahteraan karyawan.

    b. Misi

  • 7/23/2019 10E00526

    61/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan

    Menjadikan Rumah Sakit sebagai Pusat Rujukan, Pendidikan dan

    Pelatihan

    Menjadikan Rumah Sakit sebagai Kebanggan Masyarakat Bireuen

    Rumah sakit dr. Fauziah Bireuen memiliki 158 tempat tidur yang berada pada

    berbagai tipe ruangan, namun yang terbanyak pada jumlah tempat tidur berada di

    ruang pria yaitu 40 tempat tidur. Sementara di tempat lain seperti kelas utama 14 TT,

    VIP 14 TT, ruang wanita 14 TT, ruang anak 22 TT, ruang bersalin 22 TT, ruang ICU

    8 TT, ruang perinatologi 2 TT, UGD 10 TT. Adapun instalasi yang tersedia di rumah

    sakit ini adalah :

    1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

    2. Instalasi Rawat Inap (IRI)

    3. Instalasi Rawat darurat

    4. Instalasi Bedah Central (OK)

    5. Instalasi Rehabilitas Medis (Fisioterapi)

    6. Instalasi Rawat Intensive (ICU)

    7. Instalasi Radiologi

    8. Instalasi Farmasi (Apotik)

    9. Instalasi Gizi (Dapur)

    10. Instalasi Patologi Anatomi (Lab)

    11. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS-RS)

    12. Instalasi Pemulasaran Jenazah

    13. Instalasi Rehabilitas medis

    14. Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar

  • 7/23/2019 10E00526

    62/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    PPT Mawar didirikan tahun 2007 berdasarkan surat keputusan Bupati Bireuen

    No 390 Tahun 2007, Tanggal 6 Juni 2007 Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireuen

    dibawah koordinasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Sosial, Poliklinik

    PPT Mawar buka setiap hari kerja sama seperti poliklinik yang lain. PPT Mawar

    memiliki staff yang terdiri dari :

    1. Dokter ahli jiwa : 1 orang (dari RSJP Banda Aceh)

    2. Dokter Umum : 1 orang

    3. Psikolog : 2 orang

    4. Perawat : 1 orang

    5. Tenaga Administrasi : 2 orang

    4.2. Karakteristik PenderitaPost Traumatic Stress Disorders

    Hasil penelitian menunjukkan persentase umur terbanyak yaitu responden

    yang berumur 20-40 tahun yaitu 69,0% sedangkan yang terendah adalah umur < 20

    tahun yaitu 4,8%. PenderitaPost Traumatic Stress Disorder

    terbanyak adalah

    perempuan yaitu 52,4% sedangkan laki-laki 47,6%. Tingkat pendidikan responden

    terbanyak adalah SLTA yaitu 45,2% dan terendah adalah DIII/S1 yaitu 9,6%.

    Jenis pekerjaan responden terbanyak adalah tidak bekerja/ibu rumah tangga

    yaitu 40,5% dan terendah adalah PNS/POLRI 9,5%. Pendapatan responden terbanyak

    adalah Rp. 1.000.000-2.000.000 yaitu 69,0% dan terendah adalah Rp.> 2.000.000

    yaitu 4,8% (Tabel 4.1).

  • 7/23/2019 10E00526

    63/111

    Chandra Z.A : Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Kesembuhan Penderita Post Traumatic StressDisorder(PTSD) Di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Mawar Rsud Dr. Fauziah Bireuen Tahun 2009, 2009

    Tabel 4.1. Gambaran Distribusi Karakteristik Penderita Post Traumatic StressDisordersdi Pusat Pelayanan Terpadu "Mawar" RSUD dr. FauziahBireuen Tahun 2009

    Karakteristik Penderita PTSD N %

    Umur (tahun)

    20-40 29 69,0

    > 40 11 26,2< 20 2 4,8

    Total 42 100

    Jenis kelamin

    Perempuan 22 52,4Laki-laki 20 47,6

    Total 42 100

    Pendidikan

    Tamat SLTA 19 45,2

    Tamat SLTP 10 23,8

    Tamat SD 9 21,4

    Tamat DIII/S1 4 9,6

    Total 42 100