108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

27
7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3 http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 1/27 SH ELL AND TUBE H EAT EXCH ANGER LAPORAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN PANAS  Laporan ini Disusun untuk Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Perpindahan Panas Dosen Pembimbing : Ir. Agus Djauhari, MT Disusun oleh: Kelompok III Diani Din Pertiwi (101424009) Melinda Mirza (101424021) Miman Munandar (101424022) Kelas: 2A-TKPB Tanggal Praktikum : 30 Mei 2012 Tanggal Penyerahan Laporan : 7 Juni 2012 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012

Transcript of 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

Page 1: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 1/27

SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER

LAPORAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN PANAS

 Laporan ini Disusun untuk Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Perpindahan Panas

Dosen Pembimbing : Ir. Agus Djauhari, MT

Disusun oleh:

Kelompok III

Diani Din Pertiwi (101424009)

Melinda Mirza (101424021)

Miman Munandar (101424022)

Kelas: 2A-TKPB

Tanggal Praktikum : 30 Mei 2012

Tanggal Penyerahan Laporan : 7 Juni 2012

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2012

Page 2: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 2/27

 

SHELL AND TUBE

HEAT EXCHANGER

I.  TUJUAN

1.  Memahami cara kerja peralatan shell and tube

2. 

Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan (U) dengan cara neraca

energi dan menggunakan persamaan empiris

3.  Mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan

4.  Menghitung effisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor yang diterima

fluida.

II.  DASAR TEORI

2.1 Alat penukar panas atau Heat Exchanger  (HE) 

Alat penukar panas atau  Heat Exchanger   (HE) adalah alat yang digunakan untuk

memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi

sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah airyang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water ).

Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat

 berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida

terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct

contact ). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik

kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu

contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin

memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

Tipe Aliran pada Alat Penukar Panas 

Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam aliran yaitu :

1. 

Counter current flow (aliran berlawanan arah)

2.   Paralel flow/co current flow (aliran searah)

3. 

Cross flow (aliran silang)

Page 3: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 3/27

4.  Cross counter flow (aliran silang berlawanan)

Jenis-jenis penukar panas 

Jenis-jenis penukar panas antara lain :

1.   Double Pipe Heat Exchanger  

2.   Plate and Frame Heat Exchanger  

3.  Shell and Tube Heat Exchanger  

4. 

 Adiabatic wheel heat exchanger  

5.   Pillow plate heat exchanger  

6.   Dynamic scraped surface heat exchanger  

7. 

 Phase – 

 change heat exchanger  

2.2 Prinsip Kerja Heat Exchanger 

Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas 

Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke

tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses,

 panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan,

reaksi kimia dan kelistrikan.

Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida

yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan

secara tidak langsung, yaitu bila diantara  fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan

langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.

Perpindahan Panas Secara Konduksi 

Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan antar

yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul tersebut

secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-

molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya

dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih

cepat maka akan memberikan panas.

Perpindahan Panas Secara Konveksi 

Page 4: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 4/27

  Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel

atau zat tersebut secara fisik.

Perpindahan Panas Secara Radiasi 

Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul). Suatu energi dapat

dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin)

dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan

 berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.

Gambar 1. Perpindahan Kalor pada Heat Exchanger\ 

Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari

dua fluida padatemperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung

ataupun tidak langsung.

a.  Secara kontak langsung

 panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dinginmelalui permukaan kontak

langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang terjadi

yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua fluida.Contoh : aliran steam pada

kontak langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid,

dan partikel padat-kombinasi fluida.

 b.  Secara kontak tak langsung

Page 5: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 5/27

 perpindahan panas terjadi antara fluida panas dandingin melalui dinding pemisah.

Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.

2.3 Jenis –  jenis Heat Exchanger 

1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger )

Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam jenis penukar

 panas dapat digunakan berlawanan arah aliran atau arah aliran, baik dengan cairan

 panas atau dingin cairan yang terkandung dalam ruang annular dan cairan lainnya

dalam pipa.

Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang

dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida

yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang

anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat

digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan

untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh

( shell and tube heat exchanger ).

Gambar 2 . Penukar panas jenis pipa rangkap 

Page 6: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 6/27

 (double pipe heat exchanger ) 

2 Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )

Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat –  pelat tegak lurus,

 bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat

lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat  –   pelat dan sekat disatukan oleh suatu

 perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi empat ) terdapat

lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar

 pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang

 pada sisi sebelahnya karena ada sekat.

Gambar 4. Penukar panas jenis pelat and Frame 

Page 7: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 7/27

 

Gambar 5. Penukar panas jenis pelat and Frame 

3. SD Adiabatic wheel heat exchanger

Jenis keempat penukar panas menggunakan intermediate cairan atau toko yang

solid untuk menahan panas, yang kemudian pindah ke sisi lain dari penukar panas akan

dirilis. Dua contoh ini adalah roda adiabatik, yang terdiri dari roda besar dengan benang

halus berputar melalui cairan panas dan dingin, dan penukar panas cairan.

4. Pillow plate heat exchanger

Sebuah pelat penukar bantal umumnya digunakan dalam industri susu untuk

susu pendingin dalam jumlah besar langsung ekspansi tank massal stainless steel. Pelat

 bantal memungkinkan untuk pendinginan di hampir daerah seluruh permukaan tangki,

tanpa sela yang akan terjadi antara pipa dilas ke bagian luar tangki. Pelat bantal

dibangun menggunakan lembaran tipis dari logam-spot dilas ke permukaan selembar

tebal dari logam.

Pelat tipis dilas dalam pola teratur dari titik-titik atau dengan pola serpentin

garis las. Setelah pengelasan ruang tertutup bertekanan dengan kekuatan yang cukup

untuk menyebabkan logam tipis untuk tonjolan di sekitar lasan, menyediakan ruang

untuk cairan penukar panas mengalir, dan menciptakan penampilan yang karakteristik

 bantal membengkak terbentuk dari logam.

5. Dynamic scraped surface heat exchanger

Page 8: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 8/27

  Tipe lain dari penukar panas disebut "(dinamis) besot permukaan heat

exchanger". Ini terutama digunakan untuk pemanasan atau pendinginan dengan tinggi

viskositas produk, proses kristalisasi, penguapan tinggi dan fouling aplikasi. Kali

 berjalan panjang yang dicapai karena terus menerus menggores permukaan, sehingga

menghindari pengotoran dan mencapai kecepatan transfer panas yang berkelanjutan

selama proses tersebut.

6. Phase-change heat exchanger

Selain memanas atau pendinginan cairan hanya dalam satu fasa, penukar panas

dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan menguap (atau mendidih) atau

digunakan sebagai kondensor untuk mendinginkan uap dan mengembun ke cairan. Pada

 pabrik kimia dan kilang, reboilers digunakan untuk memanaskan umpan masuk untuk

menara distilasi sering penukar panas .

Distilasi set-up biasanya menggunakan kondensor untuk mengkondensasikan uap

distilasi kembali ke dalam cairan.Pembangkit tenaga listrik yang memiliki uap yang

digerakkan turbin biasanya menggunakan penukar panas untuk mendidihkan air menjadi

uap.

Heat exchanger atau unit serupa untuk memproduksi uap dari air yang sering disebut

 boiler atau generator uap.Dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor air

 bertekanan, penukar panas khusus besar yang melewati panas dari sistem (pabrik reaktor)

 primer ke sistem (pabrik uap) sekunder, uap memproduksi dari air dalam proses, disebut

generator uap.Semua pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir menggunakan uap

yang digerakkan turbin memiliki kondensor permukaan untuk mengubah uap gas buang dari

turbin ke kondensat (air) untuk digunakan kembali.

Untuk menghemat energi dan kapasitas pendinginan dalam kimia dan tanaman lainnya,

 penukar panas regeneratif dapat digunakan untuk mentransfer panas dari satu aliran yang

 perlu didinginkan ke aliran yang perlu dipanaskan, seperti pendingin distilat dan pakan

reboiler pra-pemanasan.

Istilah ini juga dapat merujuk kepada penukar panas yang mengandung bahan dalam

struktur mereka yang memiliki perubahan fasa. Hal ini biasanya padat ke fase cair karena

 perbedaan volume kecil antara negara-negara ini. Perubahan fase efektif bertindak sebagai buffer karena terjadi pada suhu konstan tetapi masih memungkinkan untuk penukar panas

Page 9: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 9/27

untuk menerima panas tambahan. Salah satu contoh di mana ini telah diteliti untuk digunakan

dalam elektronik pesawat daya tinggi.

7.  Penukar panas cangkang dan buluh ( shell and tube heat exchanger )

Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang

dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ).

Fluida yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir

di luar pipa pada arah yang sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa

tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan

effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh

dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan

menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan

memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju

alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.

Page 10: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 10/27

 

Gambar 3.Penukar panas jenis cangkang dan buluh

( shell and tube heat exchanger )

Jenis penukar panas shell and tube yang digunakan adalah 1 shell pass dan 2 tube

 pass (1-2 Exchanger) seperti gambar dibawah ini.

Alat yang digunakan dalam praktikum mempunyai ukuran :

Panjang pipa dan shell 1200 mm

Diameter shell 375 mm

Diameter pipa luar 32 mm

Page 11: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 11/27

Diameter pipa dalam 27,8 mm

Jumlah sekat 13

Susunan pipa dalam shell dapat berbentuk in-line (a) dan staggered (b)

Sedangkan susunan pipa yang ada didalam alat yang digunakan adalah in-line (a)

dan ratio antara Sn/D = Sp/D = 1,25

Gambar profil temperatur dari penukar panas ini adalah :

Menghitung Koefisien Pindah Panas Keseluruhan (U)

a.  Menggunakan Neraca Energi

 

   

T m = F T  . T lm 

Harga Q dapat dihitung dari :

Page 12: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 12/27

  Q = (M.Cp.T)1  .. Kalor yang diberikan fluida panas

= (M.Cp.T)2  .. Kalor yang diterima fluida dingin

Efisiensi kalor yang dipertukarkan :

 ()()    

Q = Laju Alir Kalor (Watt)

A = Luas Permukaan (m2)

U = Koefisien Pindah panas Keseluruhan (W/m2.K)

Tlm = Perbedaan Suhu logaritmik (K)

 

Untuk Aliran Counter-current

T1 = Thi –  Tco

T2 = Tho –  Tci

Untuk Aliran Co-current

T1 = Tho –  Tco

T2 = Thi –  Tci

Harga F T dapat diperoleh dari kurva dibawah :

 b.  Menghitung (U) Menggunakan Persamaan Empiris

Untuk pipa sepanjang L

Page 13: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 13/27

⁄ ⁄ ⁄  

⁄ ( ) ⁄  

( hi,ho) = Koefisien pindah panas konveksi insde dan outside (W/m2.K) ;( K) =

Koefisien Konduksi (W/m.K); (ri,ro) diameter (m) inside dan outside pipa yang

kecil dan L panjang pipa yang diameternya kecil (m).

Harga (ri,ro) dan L dapat diukur dari alat, harga K bahan SS-204 dapat diperolehdari buku referensi dan hi dan ho dihitung dari persamaan empiris.

Persamaan untuk menghitung hi

Untuk aliran laminer Nre < 2100

 

 

 

Untuk aliran turbulen Nre> 6000 dan L/D > 60

      ⁄    

Koreksi harga hi apabila L/D < 60 ;

2<(L/D)<20  

 

20<(L/D)<60    Untuk Aliran transisi

Page 14: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 14/27

 

Persamaan Untuk Menghitung ho

( ) () 

Harga m dan C dapat diperoleh dari tabel dibawah:

Darga D untuk menghitung Nre diperoleh dengan pendekatan :

√   

Ae Adalah luas efektif yang dilewati fluida diantara pipa dalam anulus, yaitu

luas permukaan penempang shell dikurangi jumlah luas penampang semua

 pipa.

III. 

ALAT DAN BAHAN

1.  Seperangkat alat shell and tube

2. 

Sumber steam

3.  Fluida (air)

IV.  CARA KERJA

Page 15: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 15/27

 

Atur laju air dingin, lalu atur laju air panas dengan menggunakan steam

Pastikan semua kerangka sudah siap

lakukan percobaan untuk variasialiran panas tetap dan aliran dingintetap. lakukan pengamatan setiap 5

menit sekali

Page 16: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 16/27

V.  PENGAMATAN

  Laju alir dingin = liter/menit

No Laju alir

panas(L/menit)

Suhu (0C)

Thi Tho Tci Tco

1 3 70 32 22 35

2 5 70 38 22 37

3 7 69 40 22 39

VI.  PENGOLAHAN DATA DAN PERHITUNGAN

 

Mencari nilai µ, ρ, k, Npr, Cp (interpolasi), pada suhu 2°C

T ( C ) ρ (kg/m3)  Cp(kJ/Kg K) µ

(Kg/ms)

k (W/mK) Npr

0 999,6 4,229 0,001786 0,5694 13,3

15,6 998 4,187 0,001131 0,5884 8,07

26,7 996,4 4,183 0,000860 0,6109 5,89

  Laju Alir Dingin Tetap = 5 lt/min

  Perhitungan Dengan Neraca Energi

 

A = (2*3.14*0.01*1.2) = 0,075360

T m = F T  . T lm  

Page 17: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 17/27

 

Perhitungan T1 dan T2 Untuk Aliran Counter-current

Laju Alir

Panas

Thi Tho Tci Tco T1 = Thi –  Tco T2 = Tho –  Tci

3 70 32 22 35 35 10

5 70 38 22 37 33 16

7 69 40 22 39 30 18

 

Perhitungan  

Laju Alir

Panas

   

 

3 25 1.252763 19.95589

5 17 0.7239188 23.4833

7 12 0.5108256 23.49138

Page 18: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 18/27

  Mencari Harga F T dapat diperoleh dari kurva dibawah :

 

Laju

AlirTco-Tci  Thi-Tci  Y =

  Thi-Tho  Tco-Tci  Z=   FT 

3 13 48 0,270833 38 13 2,923077 0,82

5 15 48 0,3125 32 15 2,1333 0,85

7 17 47 0,361702 29 17 1,705882 0,9

Page 19: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 19/27

  PerhitunganT m 

Laju AlirFT 

 

 

3 0,82 19.9558916,36383

5 0,85 23.483319,9608

7 0,9 23.4913821,14224

  Perhitungan  

Laju Alir Qrata-rata T m   A U   

3 5303,316 16,36383 0,075360 4303.954

5 8164,868 19,9608 0,075360 5432.206

7 11189,33 21,14224 0,075360 7028.424

  Perhitungan Dengan Persamaan Empiris

⁄ ⁄ ⁄  

⁄ ( ) ⁄

 

Page 20: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 20/27

  Perhitungan hi

Untuk aliran laminer Nre < 2100

     

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

 Nre =    Npr      

 

3 16.47584  4.87424  0.0231667 1.2299  0.95978  49.27491

5 26.32851  5.1142 0.0231667  1.4611  0.96558  58.60006 

7 34.70336  5.47911  0.0231667  1.63926  0.97391  65.80898 

  Perhitungan ho

( ) () 

Laju Alir

Panas (Lt/min)  ()

  () 

ho

3 0.386 5.25259  1.69552  6.295899 

5 0.386 6.932539  1.722897  8.401754 

7 0.386 8.16394  1.7629367  10.04742 

  Perhitungan U

⁄ ( )

 

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

⁄   ()  

⁄    

3 0.008072485  0.032511376 0.112408734  1.401598 

5 0.006787894  0.032511376  0.084234089  1.461962 

7 0.006044326  0.032511376  0.070437401  1.493714

Page 21: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 21/27

Tabel Hasil Perhitungan

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

Panas

(qi)

Dingin

(qo)

Effisiensi

()

  ho U

(empiris)

U

(N.energi)

3 7891.589 2715.044 34.40427 49.27491 6.295899  1.401598  4303.954

5 11098.83 5230.909 47.13029  58.60006  8.401754  1.461962  5432.206

7 14087.38 8291.274 58.85603  65.80898  10.04742  1.493714 7028.424

 

Laju Alir Dingin Tetap = 5 lt/min Kurva berdasarkan perhitungan neraca energi

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

0 2 4 6 8

   U

Laju Alir Air

Kurva Laju Alir Air Panas vs U

Series1

Page 22: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 22/27

  Kurva berdasarkan perhitungan empiris

  Kurva hubungan antara qo dan qi vs laju alir

1.38

1.4

1.42

1.44

1.46

1.48

1.5

0 2 4 6 8

   U

Laju Alir Air

Kurva Laju Alir Air Panas vs U

Series1

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

0 2 4 6 8

   Q   o   t    d   a   n   Q   i   n

Laju Alir Air

Kurva Qout dan Qin vs Laju Alir Air Panas

Q panas

Q dingin

Page 23: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 23/27

PEMBAHASAN

Diani Din Pertiwi (101424009)

Praktikum kali ini kami melakukan praktikum “Shell and Tube Heat Exchanger”

yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara kerja dari alat penukar panas ini,

menghitung koefisien pindah panas keseluruhan menggunakan persamaan neraca energi dan

 persamaan empiris, menghitung efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor yang

diterima fluida, dan pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan.

Penukar panas ini terdiri dari satu bundle pipa (tube) yang dipasang parallel dan

ditempatkan dalam sebuah cangkang (shell) dan dipasang buffle atau sekat untuk

meningkatkan efisiensi. Prinsip kerja dari peralatan ini yaitu aliran panas mengalir melalui

tube dan aliran dingin mengalir melalui shell.

Kami melakukan variasi terhadap laju alir panas dengan nilai 3, 5, dan 7 L/menit

sedangkan laju alir dingin yang kami gunakan tetap yaitu sebesar 5 L/menit. Data yang kami

catat yaitu Thi (suhu aliran panas masuk), Tho (suhu aliran panas keluar) , Tco (suhu aliran

dingin keluar), dan Tci (suhu aliran dingin masuk) pada setiap variasi aliran.

Setelah didapat data, kami melakukan perhitungan dan didapat:

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

Panas (qi) Dingin (qo) Effisiensi

()

 

ho U

(empiris)

U

(N.energi)

3 7891.589 2715.044 34.40427 49.27491 6.295899 1.401598 4303.954

5 11098.83 5230.909 47.13029 58.60006 8.401754 1.461962 5432.206

7 14087.38 8291.274 58.85603 65.80898 10.04742 1.493714 7028.424

Dari perhitungan dapat dilihat bahwa dengan memvariasikan laju alir panas maka

semakin besar laju alir panas semakin besar pula koefisien pindah panas keseluruhan dan

semakin besar pula efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor yang diterima

fuida  semakin besar. Panas yang dilepas oleh fluida panas dan panas yang diterima oleh

fluida dingin semakin besar dengan semakin meningkatnya laju alir panas, namun panas yang

dilepas selalu lebih besar dibandingkan dengan panas yang diterima, hal ini berarti ada energi

yang hilang. Hasil tersebut sama seperti teori.

Page 24: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 24/27

Perhitungan koefisien pindah panas menggunakan neraca energi dan empiris

seharusnya sama, namun pada praktikum kali ini didapat berbeda, hal ini disebabkan

 peralatan shell and tube harusnya digunakan untuk menukar panas dengan suhu aliran panas

dan suhu aliran dingin yang tinggi. Selain itu, dimungkinkan juga adanya kerak pada alat

tersebut sehingga mehambat perpindahan panas yang terjadi.

Page 25: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 25/27

Melinda M irza (101424021)

Shell and tube merupakan salah satu jenis alat  penukar panas yang terdiri atas suatu

 bundel pipa yang dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel

(cangkang ). Jenis shell and tube yang digunakan adalah 1-2 exchanger. Artinya alat penukar

 panas ini memiliki 1 arah aliran pada shell, dan 2 arah aliran pada tube. Kedua ujung pipa

tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan

effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas cangkang dan buluh dipasang

sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu

tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure drop operasi

dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya

harus diatur. Pada praktikum ini jenis aliran yang digunakan adalah counter currrent, dimanadua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda pada kondisi masukan dan

keluaran yang berlawanan. Fluida panas mengalir melalui shell sedangkan fluida dingin

mengalir sepanjang tube.

Pada praktikum shell and tube heat exchange ini bertujuan untuk menghitung

koefisien pindah panas keseluruhan dengan menggunakan rumus neraca energi dan

 persamaan empiris, serta menghitung efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor

yang diterima fluida. Untuk mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah

 panas. Pada praktikum kali ini pengamatan dilakukan pada laju alir dingin tetap dengan

 berbagai variasi laju alir panas.

Pada variasi laju alir panas dilakukan pengaturan pada 3,5, dan 7 dalam L/menit dan

laju air panas tetap di 5 L/menit. Dalam pengaturan laju alir air dingin praktikan mengalami

kesulitan dalam mempertahankan agar tetap di 5 L/menit. Yang kami amati pada praktikum

adalah suhu aliran panas masuk(Thi), suhu aliran panas keluar (Tho), suhu aliran dingin

masuk (Tci) dan suhu aliran dingin keluar (Tco) pada setiap variasi aliran, baik variasi laju

aliran dingin maupun variasi laju aliran panas.

Setelah dilakukan perhitungan didapat data sebagai berikut

Page 26: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 26/27

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

Panas (qi) Dingin (qo) Effisiensi

()

  ho U

(empiris)

U

(N.energi)

3 7891.589 2715.044 34.40427 49.27491 6.295899 1.401598 4303.954

5 11098.83 5230.909 47.13029 58.60006 8.401754 1.461962 5432.206

7 14087.38 8291.274 58.85603 65.80898 10.04742 1.493714 7028.424

Berdasarkan data diatas dilakukan perhitungan effisiensi menggunakan neraca energi.

Menurut teori semakin besar laju alir dingin semakin besar efiensi. Teori tersebut terbukti

dengan meningkatnya laju alir panas maka efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan

kalor yang diterima fuida semakin besar.

Pada variasi laju air panas berubah dengan laju alir dingin tetap, kurva antara laju alir

air panas dan koefisien perpindahan panas keseluruhan menunjukkan bahwa semakin besar

laju alir air panas, semakin besar pula koefisien perpindahan panas. Artinya panas yang

diberikan semakin banyak. Hal ini sesuai dengan teori (Geankoplis Fourth Edition, 2003).

Dengan laju alir air dingin yang tetap 6 L/menit dapat diketahui semakin besar laju alir air

 panas semakin besar pula efisiensinya. Artinya panas yang diserap fluida dingin akansemakin banyak dengan bertambahnya laju alir air panas. Hal ini sesuai dengan teori

(Geankoplis Fourth Edition, 2003). Pada persamaan neraca energi suhu berperan penting

karena perubahan sekecil apapun akan diperhitungkan sedangkan pada persamaan empiris

suhu digunakan untuk mencari nilai dari N pr , viskositas dan massa jenis.

Percobaan berikutnya yaitu mengamati perubahan laju alir terhadap perpindahan

 panas, dengan laju alir panas dan dingin tetap. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa

semakin tinggi laju alir panas, panas yang diberikan/dilepas fluida panas dan panas yang

diterima/diserap fluida dingin semakin tinggi juga, namun panas yang dilepas selalu lebih

 besar dibandingkan dengan panas yang diserap, atau dengan kata lain ada energi yang hilang,

sedangkan menurut teorinya atau idealnya energi yang diberikan dalam perpindahan panas

harus sama dengan energi yang diterima. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

diprediksi adanya kerak atau karat dalam alat shell and tube sehingga menghalangi

 perpindahan panas.

KESIMPULAN

Page 27: 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

7/21/2019 108648801 Laporan Shell and Tube Kel 3

http://slidepdf.com/reader/full/108648801-laporan-shell-and-tube-kel-3 27/27

  Prinsip kerja dari shell and tube ini adalah air panas mengalir melewati tube sedangkan

air dingin melewati shell.

  Setelah dilakukan perhitungan didapat data

Laju Alir

Panas

(Lt/min)

Panas (qi) Dingin (qo) Effisiensi

()

  ho U

(empiris)

U

(N.energi)

3 7891.589 2715.044 34.40427 49.27491 6.295899 1.401598 4303.954

5 11098.83 5230.909 47.13029 58.60006 8.401754 1.461962 5432.206

7 14087.38 8291.274 58.85603 65.80898 10.04742 1.493714 7028.424

  Dengan meningkatnya laju alir panas maka efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas

dan kalor yang diterima fuida semakin besar.

  Semakin besar laju alir air panas, semakin besar pula koefisien perpindahan panas.

  Semakin tinggi laju alir panas, panas yang diberikan/dilepas fluida panas dan panas yang

diterima/diserap fluida dingin semakin tinggi juga, namun panas yang dilepas selalu lebih

 besar dibandingkan dengan panas yang diserap, atau dengan kata lain ada energi yang

hilang,