10740713_863030897052299_1703821158_n

11
1 EMBRIOLOGI TELUR AYAM KAMPUNG A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam. 2. Mahasiswa dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal organ. B. Dasar Teori Pada ayam betina terdapat sepasang ovary, hanya yang dextrum mengalami atropis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovary menjulur oviduk panjang berkelok-kelok, berlibang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong, lubang oviduk itu disebut ostium abdominalis. Dinding tubuh oviduk tersusun atas musculus dan ephiitelium yang bersifat glandular, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen (putih telur), membrane tipis di sebelah luar albumen, dan cangkok yang berbahan zat kapur yang disebut oleh kelenjar disebelah caudal. Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio

description

10740713_863030897052299_1703821158_n

Transcript of 10740713_863030897052299_1703821158_n

8

EMBRIOLOGI TELUR AYAM KAMPUNG

A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.2. Mahasiswa dapatmengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal organ.B. Dasar TeoriPada ayam betina terdapat sepasang ovary, hanya yang dextrum mengalami atropis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovary menjulur oviduk panjang berkelok-kelok, berlibang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong, lubang oviduk itu disebutostium abdominalis. Dinding tubuh oviduk tersusun atas musculus dan ephiitelium yang bersifat glandular, yang memberisekresi yang kelak membungkus telur, yaknialbumen(putih telur), membrane tipis di sebelah luar albumen, dan cangkok yang berbahan zat kapur yang disebut oleh kelenjar disebelah caudal.Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra embrio menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. Bagian posterior mengalami pelipatan dan dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang menghadap yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada kantung yolk. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk.Pada ayam sel telur yang sebenarnya hanya terdiri atas kuning telurdan di sisi satunya lagi sebuah daerah sitoplasma tipis dan sebuah nucleus. Fertilisasi terjadi dalam sebuah oviduk, dan albumim serta cangkang disekresikan sebagai lapisan tambahan oleh kelenjar-kelenjar khusus saat telur bergerak menuruni oviduk, tahapan-tahapan blastula dan grastula terjadi saat telur masih berada dalam oviduk.Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada kutup anima, disini berlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel yang membelah itu membentuk cangkang bentuk cakram yang disebut sebagai blastodis yang merupakan blastomer sentral yang melepasan diri dari detoplasma di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang merupakan bagian pinggir, blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus menerus e dalam detoplasma.Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan kelompok hewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama menggerakkan pengaturan spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah perubahan-perubahan motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi (penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari gastrulasi adalah beberapa sel dekat permukaa blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut gastrula.Berdasarkan jumlah lapisan embrional, hewan dikelompokkan menjadi:1. Hewan diploblastik : Memilki 2 lapisan embrional, ectoderm dan endoderm.2. Hewan triploblastik : Memilki tiga lapisan embrional yakni:a) Triploblastik aselomata : tak memilki rongga tubuh.b) Triploblastik pseudoselomata : memilki rongga tubuh yang semu.c) Triploblastik selomata : memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm.Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram (diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas dan juga sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria primitif yang terdiri dari alur dan pematang primitif berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk sempurna pada inkubasi telur 18 jam.Tahap neurula ayam nirip dengan embrio katak yaitu melalui tahap keeping neural, lipatan neural, dan bumbung neural. Organogenesis merupakan proses lanjut setelah terbentuk neurula. Proses ini meliputi pembentukan bakal organ dari lapisan ectoderm, mesoderm dan endoderm. Perkembangan embio ayam pada berbagai umur inkubasi merupakan media yang jelas untuk memperlihatkan organogemesis.

C. Alat dan Bahan1. Alat a. Inkubator telur ayamb. Thermometerc. Bunsend. Korek apie. Cawan petrif. Pisau bedahg. Kamera / handphone ( HP )h. Buku catatani. ATK2. Bahana. Telur Ayam KampungD. Prosedur KerjaPengamatan pada telur ayam kampung1. Siapkan inkubator penetas telur ayam kampung.2. Masukkan 16 butir ayam kampung inkubator penetas telur ayam kampung.3. Amati setelah empat hari telur tersebut dipecah, lalu di dokumentasikan.4. Pecah telur tersebut berturut-turut pada hari ke 4, 5, 6, 7, 8, 9.5. Bandingkan perkembangan embrio telur ayam tersebut dari hasil ke 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.6. Catat perkembangan telur ayam kampung tersebut setiap pengamatan dilakukan.

E. Hasil PengamatanPengamatan Pada Telur Ayam KampungNoGambar Perkembangan Embrio Telur Ayam KampungKeterangan

1.Hari Pertama

2.Hari Ke-5

3.

Hari Ke-9

4.

Hari Ke-13

5.

Hari Ke-15

6.Hari Ke-18

F. PembahasanPada hari pertama terbentuk peta takdir, area opaka, zona pelusida. Terdapat pula primitive streak yaitu suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm yang kelak akan menjadi tulang punggung. Bentuk calon seperti susunan balok, tergambar bentuk saluran makanan, permulaan terbentuknya susunan saraf, mata. Hari kelima ini embrionya sudah tampak jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf C. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan. Embrio sudah terletak didalam amnion dan pembuluh sudah semakin banyak dari pada hari sebelumnya. Selain itu telah terdapat pula optic fecicel, prosencephalon, metencephalon, rombencephalon, dan umbilicalis.Jari kaki dan sayap terlihat mulai terbentuk. Selain itu, perut mulai menonjol karena jeroannya mulai berkembang. Pembentukan bulu juga dimulai. Pada masa-masa ini, embrio sudah seperti burung, dan mulutnya terlihat mulai membuka. Alat reproduksi, jantung, muka, hidung dan pernafasan mulai nyata.Pada hari kelima belas, perkembangan yang terjadi yaitu sisik, cakar, dan paruh sudah mengeras. Bentuk kepala menuju normal dan posisi embrio telah sejajar dengan poros memanjang bentuk telur. Kuning telur membeku, sedangkan putih telur mencair dan tinggal sedikit. Telinga, mata, dan ekor menuju kearah sempurna. Sistem ginjal mulai memproduksi urates (garam dari asam urat).Pada hari kedelapan belas, permulaan internalisasi vitelin, terjadi pengurangan cairan embrionik. Selain itu perkembangan yang terjadi adalah kepala menjadi normal bentuknya demikian juga dengan mata, ekor, sayap, dan kaki. Bulu sudah menutupi seluruh permukaan tubuh dan paruh mengarah kekantung udara.

G. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanDapat disimpulkan berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 2. SaranUntuk membuat preparat darah harus dilakukan secara hati-hati dan terampil.

DAFTAR PUSTAKA