106530408-Memindahkan-Pasien

39
Oleh I Kadek Nuryanto

Transcript of 106530408-Memindahkan-Pasien

Oleh

I Kadek Nuryanto

Memindahkan Pasien

A. Definisi :

Memindahkan pasien yg tidak dapat/tidak boleh berjalan, dilakukan dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

B. Tujuan : 1. Mengurangi/menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan

keadaan fisiknya.

2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.

3. Memenuhi kebutuhan konsultasi/pindah ruangan.

C. Persiapan

1. Alat : TT, brankar atau korsi beroda (roolstul) dalam keadaan siap pakai

Selimut

Bantal, b/p

2. Persiapan Pasien

Dirapikan dan diberi penjelasan

3. Pelaksanaan

1) Memindahkan pasien dari brankar ke TT/sebaliknya

a. Jelaskan prosedur

b. Atur brankar/TT dalam kondisi terkunci

c. Berdiri menghadap pasien

d. Silangkan tangan pasien di atas dada

e. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien

f. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 2 - 3 orang perawat (sesuai kebutuhan)

g. Ketiga perawat berdiri disisi sebelah kanan pasien :

Perawat I (paling tinggi) berdiri di bagian kepala

Perawat II berdiri di bagian pinggang

Perawat III berdiri di bagian kaki

h. Lengan kiri perawat I berada di bawah kepala/leher dan pangkal lengan pasien, dan lengan kanan dibawah punggung pasien

i. Lengan kiri perawat II dibawah pinggang pasien, lengan kanan dibawah bokong pasien.

j. Kedua lengan perawat III mengangkat seluruh tungkai pasien.

k. Setelah siap, salah seorang perawat memberi aba-aba untuk bersama-sama mengangkat pasien.

l. Dengan langkah bersamaan, berjalan menuju ke tempat tidur / brankar yang telah disiapkan.

m. Setelah pasien berada di atas TT/brankar, posisi pasien diatur, selimut dipasang atau dirapikan.

Cara memindahkan pasien ke brankar dengan dua orang

Cara memindahkan pasien ke brankar dengan dua orang

Cara memindahkan pasien ke brankar dengan tiga orang

Memindahkan pasien dari TT ke kursi Roda

• Dilakukan pd pasien yang memutuhkan

bantuan u/ berpindah dari TT ke kursi roda.

• Persiapan :

1. Kaji kekuatan otot ps.

2. Mobilitas sendi

3. Toleransi aktivitas

4. Kesadaran

5. Tingkat kenyamanan

6. Kemampuan u/ mengikutu instruksi

• Alat : 1. Sabuk pemindah (b/p)

2. Kursi roda

• Pasien :

Jelaskan prosedur

• Lingkungan : 1. Tutup pintu/pasang tirai

2. Cuci tangan

• Tujuan : 1. Mencegah kontraktur

2. Mempertahankan kenyamanan

3. Memindahkan ps. u./ pemeriksaan

Prossedur : 1. Cuci tangan

2. Lakukan persiapan yg telah dilakukan

3. Bantu ps. u/ duduk di tepi TT

4. Siapkan kursi roda dalam posisi 45° Terhadap TT

5. Pasang sabuk pemindah (b/p)

6. Pastikan ps. Menggunakan sepatu/sandal yg stabil dan tidak licin

7. Regangkan kedua kaki anda

8. Pleksikan panggul dan lutut anda, sejajarkan lutut dengan pasien

9. Genggam sabuk pemindah dari bawah atau rangkul aksila pasien dan tempatkan tangan anda di skapula pasien.

10. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3, sambil meluruskan panggul dan tungkai anda, dengan tetap mempertahankan lutut agak pleksi.

11. Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralisis dengan lutut

12. Instruksikan pasien u/ menggunakan lengan

yang memegang kursi u/ menyokong

13. Pleksikan panggul dan lutut anda sambil

menurunkan pasien ke kursi

14. Kaji pasien u/ kesejajaran yang tepat u/ posisi

duduk

15. Posisikan pasien pada posisi yang dipilih

16. Observasi pasien u/ menentukan respon

pemindahan

17. Cuci tangan

18. Dokumentasikan

2. Memindahkan pasien dari korsi roda ke TT

a. Kursi roda di dorong kesisi TT, dan roda belakangnya harus ditahan/direm agar korsi roda tidak terbalik

b. Kedua tangan perawat menopang ketiak pasien pada sisi yang lemah/sakit dan pasien dianjurkan bertumpu pada sisi yang kuat

c. Perawat memimpin pasien untuk turun dari kursi roda dan berjalan bersama menuju TT

d. Pasien bersandar pada sisi TT, kemudian dibantu oleh perawat untuk naik

e. Setelah pasien berada di atas TT, posisinya diatur sesuai kebutuhan dan dirapikan.

Membantu pasien berjalan

Menolong Pasien Berjalan Menuju Kursi

A. Pengertian :

Membantu pasien turun dari TT u/ duduk di kursi bagi yang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk.

B. Tujuan : 1. Membantu mobilitas pasien u/ melatih dan

melemaskan otot

2. Memberikan rasa nyaman pada pasien

3. Mempermudah merapikan TT

C. Persiapan : 1. Alat

a. Kursi

b. Selimut

c. Bantal

d. Bel, b/p.

2. Pasien :

Pasien dirapikan dan diberi penjelasan.

D. Pelaksanaan :

1. Kursi diletakkan didekat TT, sepatu/sandal pasien

disiapkan

2. Pasien didudukan dan dibantu bergeser ke pinggir

TT, kemudian kedua kakinya diletakkan di atas

kursi

3. Kaki pasien diturunkan satu persatu dari kursi,

kemudian perawat membantu pasien berdiri dan

melangkah perlahan-lahan menuju kursi yang telah

disediakan

4. Pasien didudukan di kursi, jika perlu diberi bantal

atau selimut untuk bersandar.

Posisi duduk di atas TT

Membantu pasien ke kursi roda

Posisi Berbaring Pasien

A. Pengertian :

Cara berbaring pasien dengan berbagai

posisi tertentu di TT, meja pemeriksaan

atau meja operasi untuk maksud

tertentu.

B. Tujuan :

1. Memberi rasa nyaman

2. Membantu pasien untuk memudahkan

tindakan perawatan, pemeriksaan, dan

pengobatan.

1. Posisi Fowler

A. Pengertian :

Cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk/duduk,dimana bagian kepala TT lebih tinggi atau dinaikkan.

B. Tujuan :

1. Mengurangi sesak nafas

2. Memberikan rasa nyaman

3. Membantu memperlancar keluarnya cairan, misalnya WSD

4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan

C. Persiapan :

Alat :

- Sandaran punggung/kursi

- Bantal/balok penahan kaki TT;b/p.

- TT Khusus (fuctional bed)

Pasien :Ps. Diberi penjelasan tentang hal-hal yg akan dilakukan

D. Pelaksanaan :

1. Pasien didudukkan, sandaran punggung/kursi diletakkan di bawah/diatas kasur di bagian kepala, diatur sampai setengah duduk dan dirapihkan. Bantal disusun menurut kebutuhan. Pasien dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan.

2. Pada TT Khusus, diatur setengah duduk,

dibawah lutut ditinggikan sesuai kebutuhan,

kedua lengan ditopang dengan bantal.

3. Pasien dirapihkan

E. Perhatian :

a. KU Ps.

b. Bila posisi Ps. Berubah segera dibetulkan

c. Khusus u/ pasien pasca bedah dilarang

meletakkan bantal di bawah litut.

Posisi Fowler

2. Posisi Sim

• Pada posisi ini pasien berbaring miring

baik ke kanan maupun ke kiri

• Tujuan :

1. Memberikan kenyamanan

2. Melakukan huknah

3. Memberikan obat per rectal

4. Melakukan pemeriksaan daerah rectal

• Alat dan bahan :

TT, bantal

• Prosedur Kerja

1. Cuci tangan

2. Lakukan persiapan

3. Tem[patkan kepala datar di TT

4. Tempatkan ps. Dalam posisi terlentang

5. Posisikan pasien dalam posisi miring yang

sebagian pada abdomen

6. Tempatkan bantal kecil dibawah kepala

7. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yg

dipleksikan, yang menyokong lengan

setinggibahu, sokong lengan lain di atas TT

8. Tempatkan bantal di bawah tungkai atas yang dipleksikan, yang menyokong tungkai setinggi panggul

9. Tempatkan bantal pasien paralel dengan permukaan plantar kaki

10.Turunkan TT

11.Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan dan titik potensi tekanan.

12.Cuci tangan

13.Dokumentasi

• Posisi Sim

3. Posisi Trendelenburg

• Posisi yang menempatkan pasien di TT

dengan bagian kepala lebih rendah

daripada bagian kaki

• Tujuan :

Melancarkan peredaran darah ke otak

• Alat dan bahan :

1. Bantal

2. TT Khusus

3. Balok penopangkaki TT (opsional )

• Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur

2. Cuci tangan

3. Pasien berbaring terlentang

4. Tempatkan bantal di antara kepala dan

ujung TT pasien

5. Tempatkan bantal di bawah lipatan lutut

6. Tempatkan balok penopang dibagian kaki

TT / atur TT khusus dengan meninggikan

bagian kaki pasien

7. Cuci tangan

8. Dokumentasi

• Posisi trendelenburg

4. Posisi Dorsal Recumbent

• Pasien ditempatkan paada posisi terlentang dengan kedua lututn pleksi (ditarik/direnggangkan) di atas TT

• Tujuan :

1. Perawatan daerah genitalia

2. Pemeriksaan genitalia

3. Posisi persalinan

• Alat dan Bahan:

1. Bantal

2. TT Khusus

3. Selimut

• Prosedur Kerja

1. Jelaskan

2. Cuci tangan

3. Pasien terentang

4. Pakian bawah dibuka

5. Tekuk lutut dan diregangkan

6. Pasang selimut u/ menutupi area genitalia

7. Cucu tangan

8. Dokumentasikan

Posisi Dorsal Recumbent

5. Posisi Litotomi

• Posisi terlentang dengan mengangkat

kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen

• Tujuan :

1. Pemeriksaan Alat genitalia

2. Proses persalinan

3. Pemasangan alat kontrasepsi

• Alat dan bahan : 1. Bantal

2. TT Khusus

3. Selimut

• Prosedur Kerja

1. Jelaskan

2. Cuci tangan

3. Ps berbaring terlentang

4. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen

5. Tungkai bawah membentuk sudut 90o terhadap paha

6. Letakkan bagian lutu/kaki pada penyangga kaki di TT Khusus

7. Pasang selimut

8. Cuci tangan

9. Dokumentasikan

Posisi Litotomi

6. Posisi Genu Pektoral ( Knee Chest )

• Posisi menungging dengan kedua kaki

ditekuk dan dada menyentuh/menempel

pada alas TT.

• Tujuan :

1. Pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid

• Alat dan bahan :

1. TT

2. Selimut

• Prosedur Kerja

1. Jelaskan

2. Cuci tangan

3. Minta pasien u/ mengambil posisi

menungging dengan kedua kaki ditekuk dan

dada menempel pada matras TT

4. Pasang selimut u/ menutupi daerah perineal

pasien

5. Cuci tangan

6. Dpkumentasikan.

Posisi Genu Pektoral ( Knee Chest )