100406059 - JACKSON JOS

20
PERENCANAAN KOTA PERADABAN KOTA INGGRIS D I S U S U N OLEH: JACKSON JOS 100406059 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEMESTER GENAP T.A 2011/2012

Transcript of 100406059 - JACKSON JOS

Page 1: 100406059 - JACKSON JOS

PERENCANAAN KOTA

PERADABAN KOTA INGGRIS

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

JACKSON JOS

100406059

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEMESTER GENAP T.A 2011/2012

Page 2: 100406059 - JACKSON JOS

2

DAFTAR ISI :

BAB : 1. PENDAHULUAN …………………………………….. Hal. 3 - 4

2. TEORI …………………………………….. Hal. 5 - 15

3. STUDI KASUS …………………………………….. Hal.16 - 19

4. KESIMPULAN .......................................................... Hal. 19

DAFTAR PUSAKA …………………………………….. Hal. 20

Page 3: 100406059 - JACKSON JOS

3

BAB 1

PENDAHULUAN

REVOLUSI INDUSTRI INGGRIS ( LONDON )

Pada zaman pertengahan,Inggris masih merupakan sebuah wilayah yang terbelakang. Pada saat itu

Inggris hanya mempunyai satu kota penting yaitu : London. Selebihnya wilayah Inggris hanya

merupakan wilayah pedesaan yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Walaupun

demikian sumber utama pendapatan Inggris adalah berasal dari kerajinan bulu domba sebagai

bahan wol, wol merupakan bulu domba yang menjadi bahan mentah utama bagi pusat-pusat

industri kain wol di Italia Utara dan Vlaanderen. Pada saat itu kebutuhan masyarakat Inggris belum

begitu banyak sehingga kebutuhan akan sandang, pangan dan papan dapat dipenuhi oleh masing -

masing keluarga. Karena pada saat itu perdagangan belum berkembang. Kegiatan tukar - menukar

barang masih dalam skala kecil dengan jangkauan wilayah yang relatif sangat terbatas. Hal tersebut

disebabkan karena satu keluarga hanya menghasilkan barang kurang lebih hanya untuk kebutuhan

keluarganya sendiri. Produksi mereka tidak dimaksudkan untuk dijual kepada orang lain, hanya

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Perilaku seperti ini merupakan ciri - ciri dari

masyarakat tradisional.

Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18

dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi

yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan

perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh

mesin (terutama dalam produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada

dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri

lainnya. Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-

1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan

teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan

kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit

tenaga listrik.

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu

pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene

Decartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian

Page 4: 100406059 - JACKSON JOS

4

lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The

French Academy of Science.

KONDISI MASYARAKAT INGGRIS YANG BERADA DI KOTA LONDON SEBELUM

REVOLUSI INDUSTRI

Pada abad ke-16 dan ke-17 kondisi negara-negara Eropa selain Inggris selalu dalam keadaan

peperangan dan perselisihan. Oleh karena itu akibatnya banyak usahawan dan para tukang dari

pusat industri berdatangan ke Negara yang aman dan tidak terlalu banyak peperangan. Salah satu

dari negara yang tidak terlalu bergejolak tersebut adalah Inggris. Sebagian besar usahawan tersebut

menetap di Inggris yang terletak pada kota London . Sementara kedatangan para pengusaha dan

tukang tersebut telah mendatangkan keuntungan bagi perekonomian kota London. Hal tersebut

ditandai dengan maraknya industri rumahan (home industry). Benda-benda yang dibuat oleh

industri rumahan tersebut adalah senjata, perhiasan, perabot rumah tangga dan alat kerja. Meskipun

demikian mereka belum menghasilkan barang dalam skala besar. Mereka hanya membuat barang

apabila ada pesanan. Melalui usaha yang masih terbatas tersebut masyarakat Inggris tumbuh

menjadi kelompok masyarakat yang bermodal. Golongan masyarakat pemilik modal ini yang

nantinya disebut sebagai kaum kapitalis. Para pemilik modal ini mendirikan tempat kerja baru

dengan mekanisme kerja yang baru pula. Para pemilik modal membuat gedung yang luas dan

dilengkapi alat kerja. Proses pengoperasian alat kerja tersebut masih dikerjakan oleh manusia

(manufaktur).

Pada manufaktur ini masih banyak tenaga yang dipekerjakan dengan upah yang rendah. Hal

tersebut disebabkan karena pekerjaan mereka tidak memerlukan latihan dan keahlian yang tinggi.

Pekerjaan pada manufaktur masih bisa dilakukan menggunakan tangan dan sama sekali tidak

menggunakan alat. Berdirinya manufaktur tersebut telah menggeser industry rumahan yang

sebelumnya cukup banyak di Inggris. Akibatnya para pemilik industri rumahan mulai mengalihkan

usahanya ke manufaktur. Berkembangnya industri manufaktur ini sangat menguntungkan

perekonomian Inggris dan sekaligus membuka peluang terjadinya Revolusi Industri. Kebutuhan

akan alat-alat pada manufaktur tersebut telah mendorong masyarakat Inggris untuk mencari solusi.

Maka ditemukanlah banyak alat yang dapat mempermudah pekerjaan pada manufaktur-manufaktur

yang telah berdiri.

Page 5: 100406059 - JACKSON JOS

5

BAB 2

TEORI

TEORI REVOLUSI INDUSTRI PADA ARSITEKTUR MODERN

Berdasarkan buku Pioneer of Modern Design, dikemukakan bahwa sepanjang akhir abad 17

sampai sebelum perang dunia 1 terdapat beberapa gagasan besar tentang hakekat seni.

Permasalahan tentang hakekat seni tersebut muncul sejak dimulainya revolusi industri di Inggris.

Schiller adalah tokoh yang membangun filosofi bahwa pekerja seni adalah orang yang agung

setelah sebelumnya pekerja seni dianggap sebagai pekerjaan rendah dan tidak bermartabat.

Dikatakan sebagai kalangan yang agung (high prices) membuat para pekerja seni pada saat itu

mulai mengabaikan utilitas dan hakikat seni itu sebagai sebuah hal yang dinikmati masyarakat.

Kemudian Moris juga berpendapat bahwa seniman telah jauh dari kehidupan nyata, dan

telah menjauhkan seni dari hal yang seharusnya yaitu seni adalah berbagi, dan dapat dinikmati

orang lain (by people, for people). Dia juga mengemukakan bahwa seni yang sebenarnya itu adalah

hasil buatan tangan para seniman, bukan buatan mesin dan lainnya.

Dalam perkembangannya kemudian muncullah beberapa orang arsitek yang mengemukakan

ketidaksetujuannya terhadap apa yang digagas oleh moris, diantaranya Otto Wagner, Adolf Loos,

Lovise Sullevan, Frank Llyoid Wright,dan Hendry Van De Velde. Mereka mengatakan bahwa

pengguaan mesin dalam menciptakan karya seni adalah hal yang wajar, karena seni merupakan

sebuah ekspresi. Dalam perkembangannya, memang karya seni buatan mesin lebih disukai karena

karena harga yang lebih murah.

Kemudian muncullah Muthesius yang membawa isu dengan menggabungkan pemikiran Moris dan

Schiller. Dalam membuat karya seni kita harus mencintai seluruh sumber daya yang digunakan dan

teknik yang digunakan bentuk baru yang berguna dalam memperkaya khasanah seni dunia. Dia

juga mengatakan bahwa seorang seniman harus mampu menjadi scientist, humanist, dan craftsman.

Berangkat dari ketidakpuasan masa lampau, membuat terbangunnya kerangka pemikiran

masyarakat Inggris 1850. Barang-barang yang sebelumnya dibuat dengan tangan seperti karpet,

shal, dan kerajinan perak, sekarang dibuat dengan mesin. Dan itu mulai menumbuhkan perasaan

Page 6: 100406059 - JACKSON JOS

6

negatif terhadap produk buatan mesin dengan alasan tidak original dsb. Namun kemudian Mathew

Digby Wyatt mengeluarkan pendapat tentang nilai yang harus ada dalam setiap produk seni buatan

mesin. Diantaranya : karakter desain yang sempurna dan stabil kualitas yang senatiasa harus

terjaga, serta memahami warna murni.

Ketidakpuasan Moris juga disampaikannya terhadap seniman terdahulu yang hanya

mengejar keindahan fisik (outside) namun tidak memikirkan bagaimana di dalamnya, perasaan dan

emosi yang terbentuk. Hal ini mendasari lahirnya teori Impresionalisme yang memasukkan unsur

perasaan yang mendalam terhadap karya seni. Aliran ini kemudian berkembang sejalan dengan

arsitek dan seniman yang mendukungnya diantaranya Van Gogh.

Sepanjang 1890-1905 muncullah Art Nouveau yang merujuk pada New Art atau seni yang baru,

dimana ini merupakan transisi antara aliran historicism atau era victorian ke era modern movement

yang bergaya rokoko, elegan, french art. Aliran yang bebas tidak mengikuti doktrin dn memiliki

modifikasi ini diaplikasikan pada tekstil, arsitektur, interior, dekoratif art, serta perhiasan. Aliran ini

dicirikan dengan hal-hal organik, garis-garis, gelombang, tumbuhan, langsing-langsing, flowing,

lengkung, lapisan dll. Dalam perkembangannya kemudian Art Nouveau sering dibandingkan

dengan art and craft movement.

Perkembangan penggunaan material bangunan juga terus terjadi. Pada awalnya material

kayu sangan berkembang karena lebih mudah didapatkan. Tuntutan yang terus berkembang

mendorong ditemukannya besi dan aplikasinya pada jembatan pada tahun 1700. Pada tahun 1800an

besi semakin berkembang dengan digunakannya pada jembatan london, besi juga sudah bisa dibuat

semakin estetis. Tahun 1889, dibangunlah menara eiffel oleh Gustav Eiffel dengan material besi.

Kemudian bangunan ini menjadi pemicu dibangunnya gedung pencakar langit yang kemudian

berkembang dengan ditemukannya beton. Akhirnya di abad 20, berkembanglah gabungan dari

architecture engineering, bahan sintetis, moris movement, dan Art Nouveau.

Page 7: 100406059 - JACKSON JOS

7

Sepanjang tahun 1914 ke belakang telah terjadi relasi antara terjadinya revolusi industri

dengan perkembangan seni dan arsitektur khususnya di negara Prancis, Inggris, Amerika dan

Austria. Dikenalnya peradaban mesin kemudian menuntut adanya keinginan peyetaraan antar

barang seni luaran mesin dengan buatan tangan. Art Nouveau yang pada mulanya pada seni kriya

serta hanya mementingkan estetika kemudian berkembang dan beralih ke penggunaan mesin serta

mulai memikirkan fungsional dari karya seni.

Dari segi tata kota, dengan dibangunnya pabrik, sekolah, perumahan, perkantoran

mendorong dibangunnya jalan sebagai sarana distribusi dan sirkulasi di wilayah tersebut.

Akibatnya, di jalan tersebut mulai ramai oleh baliho dan reklame yang membuat berkembangnya

komersialisme. Sekolah dibangun di dekat pabrik-pabrik agar dapat memudahkan melakukan kerja

praktek. Untuk membangun kesadaran pribadi masyarakat, maka pembangunan gereka dan

pengadilan dikurangi, agar terbetuk kesadaran pribadi masyarakat itu sendiri. Kemudian

bermunculan pulalah arsitek diantaranya Tony Garnier yang telah mulai membedakan ruang

berdasarkan fungsinya yaitu ; rekreasi, industri, kerja dan transportasi. Antonio Perret mulai

Page 8: 100406059 - JACKSON JOS

8

membangun suatu bangunan dengan memasukkan perasaan agar dapat memahami ruang seutuhnya,

partisi non struktural dihapuskan sehingga tercipta space luas (open space)

FAKTOR – FAKTOR YANG AKAN SANGAT MEMPENGARUHI LATAR BELAKANG

REVOLUSI INDUSTRI

Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan yang cukup mendasar dalam

suatu bidang atau di suatu tempat. Sementara Industri artinya proses membuat atau menghasilkan

suatu barang. Perubahan yang terjadi di Inggris pada abad ke-18 merupakan perubahan dalam

memproduksi barang-barang dari penggunaan tenaga manusia kepada mesin - mesin. Jadi Revolusi

Industri adalah suatu perubahan cara membuat atau menghasilkan barang yang semula

menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin. Penemuan James Watt merupakan awal

mula munculnya Revolusi industri di Inggris terjadi pada tahun 1763. Watt adalah seorang insinyur

yang berasal dari Skotlandia. Dalam perjalanan dan perkembangan sejarah manusia, penemuannya

ini kemudian dianggap sebagai penemuan pertama yang berhasil membuat alat kerja dengan tenaga

mesin. Sebenarnya James Watt hanya memodifikasi mesin uap buatan Thomas Newcomen yang

dianggap memboroskan bahan bakar dan bertenaga kecil. James Watt kemudian menemukan

kondensator (alat untuk memadatkan uap) sehingga mesin uap Thomas Newcomen menjadi hemat.

James Watt terus memperbaiki mesin uapnya sehingga mesin uap Thomas Newcomen mulai

dilupakan orang dan mesin uap James Watt semakin dikenal orang. Dalam perkembangan sejarah

berikutnya, mesin uap James Watt nantinya dipakai dalam kegiatan industri. Dalam perkembangan

selanjutnya. Watt menjadi motivator untuk para ahli lainnya menemukan alat-alat untuk membantu

manusia dalam menyediakan kebutuhan hidup yang tidak hanya sekedar mengendalkan tangan-

tangan manusia. Penemuan pada periode ini kemudian telah mengantarkanm kepada sejarah baru

umat manusia. Kemunculan Revolusi Industri dilatarbelakangi oleh berbagai hal, di antaranya:

A. Dalam Bidang Politik

Pada abad ke-17 di Inggris terjadi peperangan yang dahsyat antara bangsawan kuno dengan

bangsawan baru yang dikenal dengan Perang Mawar. Dalam peperangan tersebut bangsawan baru

muncul sebagai pemenang. Mereka berhasil menguasai kursi pemerintahan dan selanjutnya

mengendalikan negara Inggris. Berbeda dengan bangsawan kuno yang terkesan mewah dan boros,

kaum bangsawan baru lebih menampilkan diri sebagai kelompok masyarakat yang berpikiran maju.

Bangsawan baru ini terdiri dari para bangsawan rendah, petani kaya, pedagang sukses dan para tuan

tanah pemilik modal. Dalam menjalankan pemerintahan golongan ini lebih mengutamakan

perekonomian daripada kepentingan politik belaka. Kemenangan bangsawan baru telah

Page 9: 100406059 - JACKSON JOS

9

memberikan angin segar untuk kemajuan Inggris karena focus perhatian mereka tertuju kepada

perekonomian, tidak lagi politik yang menjadi pusat perhatian bangsawan kuno. Perdebatan politik

yang terus-menerus kadang menghalangi kemajuan yang dicapai.

B. Dalam Bidang Sosial-Ekonomi

Pada abad 18 pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan menyangkut pengaturan status tanah.

Pengaturan kembali tanah -tanah pertanian di Inggris dikenal sebagai Revolusi Agraria. Revolusi

diawali dengan cara menukar tanah yang terpencar-pencar milik para bangsawan dengan tanah

petani di sekitarnya. Melalui cara ini tanah bangsawan menjadi luas, sebaliknya para petani

mendapatkan tanah yang letaknya jauh dan kurang produktif. Tidak jarang di antara para petani

terpaksa meninggalkan tanahnya atau terusir tanpa mendapatkan tanah hasil tukarannya.

Selanjutnya para bangsawan tersebut menjadikan tanahnya sebagai lahan peternakan domba atau

industri. Banyaknya tanah pertanian yang berubah menjadi daerah peternakan dan industri

berkaitan dengan banyaknya permintaan kain wol dan katun dari pasaran Eropa. Hal ini benar-

benar telah mengokohkan para bangsawan atau para pemilik modal untuk menggeluti bidang

industri dan peternakan. Apalagi para pengusaha di Inggris semakin diuntungkan dengan tenaga

kerja yang murah. Tenaga kerja murah di Inggris terdiri dari para petani yang telah kehilangan

tanah dan mata pencahariannya, termasuk juga kaum urban yang menyerbu kota-kota di Inggris

karena perkembangannya sebagai wilayah industri cukup menggiurkan. Manufaktur yang berdiri di

Inggris banyak menghasilkan barang-barang yang terbuat dari logam seperti cangkul, pisau, wajan,

dan lainnya. Peralatan dari besi tersebut dibuat setelah dileburkan ke dalam panas 1000 derajat

celcius dengan bahan bakar kayu. Dengan berjalanya kondisi alam yang semakin membahayakan,

pemerintah Inggris kemudian melarang penggunaan kayu sebagai bahan bakar karena dapat

membahayakan ekosistem hutan. Sebagai gantinya digunakan batubara yang di Inggris berlimpah.

Melalui ilmu pengetahuan yang sudah cukup maju batu bara tersebut diubah menjadi cokes, yaitu

Page 10: 100406059 - JACKSON JOS

10

proses yang agak mirip dengan membuat arang menjadi kayu. Cokes telah membuka kemungkinan

untuk mengembangkan industri besi menjadi cikal bakal perkembangan industri di Inggris. Pada

abad ke-18 pemerintah Inggris mulai menikmati hasil dari kemakmuran negerinya. Marak dan

berkembangnya Industri manufaktur di Inggris ternyata diikuti dengan meningkatnya permintaan

masyarakat Eropa. Selain itu permintaan akan barang Inggris semakin luas seiring dengan semakin

luasnya jajahan Inggris, baik di Afrika maupun di Asia. Kemajuan kegiatan industri yang masih

menggunakan tenaga kerja itu telah melahirkan kaum kapital di beberapa tempat dan kota di

Inggris.

C. Dalam bidang teknologi dan budaya

Sejak zaman Renaisans perhatian dan minat masyarakat Inggris terhasap ilmu pengetahuan dan

teknologi sangat besar. Orangorang saling berlomba mengadakan pembaharuan dalam segala

bidang dan mulai meninggalkan sesuatu yang dianggap kuno. Masyarakat Inggris sangat tertarik

dengan penelitian-penelitian terbaru dalam segala hal, termasuk industri. Pada abad ke-17 di

London sudah berdiri perhimpunan yang bertujuan memajukan ilmu terutama matematika dan

fisika. Hasil penelitian ilmiah tidak hanya dijadikan rumusan atau teori belaka tetapi juga

diterapkan bagi peningkatan kesejahteraan hidup umat manusia, terutama bagi kemajuan

masyarakat Inggris. Perangkat teknologi yang berhasil meningkatkan industry pertekstilan di

Inggris adalah alat pintal dan alat tenun. Alat pintal adalah alat yang dapat memilih benang dari

bahan kapas sedangkan alat tenun adalah alat pembuat kain dengan bahan dasar benang. Orang

yang berhasil menciptakan alat tenun adalah John Kay (1733). Alat tersebut diberi nama (pintalan

terbang). Alat ini mampu bekerja lebih cepat dan dapat melebarkan kain sesuai dengan yang

diinginkan pembuatnya. Sedangkan yang menemukan alat pintal adalah Hargreaves (1762). Alat ini

Page 11: 100406059 - JACKSON JOS

11

kemudian diberi nama Spinning Jenny. Alat penemuan Hargreaves ini dapat memintal berpuluh-

puluh gulung benang sekaligus.

PROSES DAN DAMPAK PERKEMBANGAN REVOLUSI INDUSTRI INGGRIS

Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Inggris.

Revolusi Industri memberikan bermacam dampak positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan

ilmu pengetahuan. Secara umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan penduduk Inggris antara

lain sebagai berikut.

A. Bidang Sosial

Pengaruh Revolusi dalam bidang Industri bagi Inggris terlihat dari arus urbanisasi yang semakin

besar di kota-kota Industri Masyarakat di luar Inggris banyak yang tertarik untuk tinggal dan

mencari nafkah di Inggris. Akibatnya pengangguran dan tindak kriminalitas banyak muncul dan

meningkat.

B. Bidang Ekonomi

Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan daerah-daerah

industri dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya

kota-kota industri seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri

tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang. Perkembangan pesat dalam

bidang industri ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap

kualitas barang industri yang meningkat tajam. Revolusi industri telah banar-benar mendorong

warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan mereka

C. Bidang Politik

Pembangunan kawasan industri muncul di berbagai kota, sebagian besar masyarakat mulai

menikmati dampak dari Revolusi Industri. Penduduk semakin mudah dalam memperoleh

Page 12: 100406059 - JACKSON JOS

12

kebutuhan dan barang industri. Para pengusaha dan pemilik modal mendapatkan keuntungan yang

berlimpah.secara singkat Revolusi Industri telah membawa pengaruh yang cukup baik yaitu

meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun masalah timbul ketika lahan yang dipakai untuk industri

semakin sempit dan semakin sulit untuk dapat menghasilkan bahan baku industry sendiri. Jumlah

penduduk meningkat tajam seiring dengan semakin tingginya arus urbanisasi dari para pencari

pekerjaan. Masyarakat yang tidak memiliki keahlian menjadi pengangguran Akibatnya tidak sedikit

kejahatan yang terjadi, kriminalitas meningkat. Selain dari itu juga banyak masalah yang dihadapi:

upah yang rendah, jaminan sosial yang buruk, jam kerja yang tidak sesuai ditambah lagi kemudian

terjadinya pencemaran lingkungan yang terus dan berkepanjangan. Revolusi Industri menimbulkan

dampak yang mendorong terjadinya revolusi sosial yaitu gerakan masyarakat yang berkeinginan

mengubah kehidupan masyarakat kepada taraf yang lebih baik. Pemerintah Inggris menanggapi

keadaan ini dengan cara mengeluarkan undang-undang Hak Asasi Manusia seperti Reform Bill

1832, Abolition Bill 1832, dan Factory Bill 1833. Reform Bill adalah peraturan pemerintah yang

berisi tentang hak-hak yang diperoleh pekerja dalam parlemen. Factory Bill berisi tentang larangan

penggunaan tenaga kerja wanita dan anak-anak. Sementara Abolition Bill berisi tentang

penghapusan perbudakan. Perkembangan tersebut telah mendorong Inggris menjadi kota dengan

keadaan kota semakin lama semakin sempit. Para pengusaha dan pemilik modal kemudian mencoba

memasuki wilayah desa dan membeli wilayah di pedesaan. Pengambil alihan tanah di pedesaan ini

menyebabkan pengaruh sosial ekonomi. Petani banyak yang kehilangan pekerjaanya sehingga

mereka berbondong-bondong melakukan urbanisasi ke kota dengan harapan mendapatkan

pekerjaan, terbukanya lapangan kerja yang baru, mata pencaharian yang berubah dari seorang

petani menjadi peternak atau buruh, melimpahnya barang-barang kebutuhan, dan terjadi

pencemaran di kawasan industri. Revolusi Industri di Inggris membawa perubahan ekonomi secara

mendasar yaitu peningkatan kesejahteraan hidup, terutama bagi golongan kapitalis. Namun di balik

berbagai keuntungan yang dihasilkan, Revolusi Industri menyisakan satu permasalahan yaitu

kurangnya bahan mentah industri dan melimpahnya hasil industri. Dari masalah di atas, para

golongan pemilik modal kemudian mencoba peruntungan dengan membuat jaringan perdagangan,

selain itu untuk mengatasi kekurangan bahan mentah, Inggris kemudian mencari kawasan dan

daerah yang dinilai memiliki potensi alam dan manusia untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan

industri. Pemikiran inilah yang nantinya akan berujung kepada lahirnya imperialisme modern yang

dimotori oleh Inggris. Ciri-ciri imperialisme modern yaitu menguasai daerah untuk mencari bahan

mentah, bahan baku, mencari tempat untuk menanamkan modal, dan mencari tempat untuk

memasarkan hasil industri. Tujuan ini sangat sesuai dengan kesusahan yang dialami Inggris sebagai

akibat dari Revolusi Industri. Sejak Inggris menjadi pelopor imperialisme modern, jajahan Inggris

Page 13: 100406059 - JACKSON JOS

13

di Asia dan Afrika semakin luas dan banyak. Dapat dikatakan bahwa Inggris adalah negara dengan

imperialism terbesar, karena jajahanya membentang dan terdapat di seluruh penjuru dunia. Dalam

rangka mendukung keamanan daerah jajahannya maka Inggris memperkuat armada lautnya. Pada

periode ini, Inggris merupakan negara dengan armada lautnya yang tidak tertandingi. Negara-

negara lainnya yang secara geografis berada di Eropa banyak yang mencontoh keberhasilan Inggris,

di antaranya Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol. Negaranegara tersebut berlomba untuk

mendapatkan daerah jajahan yang potensial. Revolusi Industri telah melahirkan banyak manfaat

bagi kehidupan manusia. Namun Revolusi Industri juga telah menimbulkan munculnya sifat arogan

dan serakah pada umat manusia. Tindakan bangsa yang menjajah bangsa lainnya merupakan

tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, padahal munculnya Revolusi Industri

ini berangkat dari perkembangan dan pertumbuhan Renaissans dan humanisme yang menjunjung

tinggi aspek-aspek kemanusiaan.

D. Bidang Arsitektur

Dengan berubahnya secara cepat dan mendasar budaya masyarakat Barat yang diakibatkan oleh

revolusi industri maka terjadi pula perubahan besar dalam pandangan dan teori arsitektur. Pada

arsitektur masa pasca Renaissance terjadi percampuran antara gaya-gaya klasik yang sudah ada

seperti Yunani, Romawi, Abad Pertengahan, Romanesque, dan Gothic. Hal ini menandai adanya

perubahan mendasar dalam arsitektur. Pencampuran terjadi selain karena perubahan kebudayaan,

pola pikir juga karena telah lebih banyak pilihan bentuk. Masa itu disebut masa Neo-Klasik.

Perkembangan selanjutnya seni klasik dan karya kerajinan tangan semakin ditinggalkan oleh

bentuk-bentuk produksi mesin yang cepat praktis dan tidak kalah keindahannya. Salah satunya

yang memanfaatkannya adalah Augustus Welby Nortmore Pugin (1812-1852). Hal ini terungkap

dari tulisannya sebagai berikut : “Dalam beberapa hal, saya siap untuk menerima bahwa penemuan

baru telah

membawa kesempurnaan, tetapi harus diingat hal itu dibuat oleh mesin. Saya tidak ragu-ragu

mengatakan jika karya seperti itu meningkat maka karya-karya seni dan kerajinan murni akan turun

dalam proporsi lebih besar” (Michel Ragon, dalam Yulianto Sumalyo, 1997).

Lebih jauh dia memuji jaman pertengahan dengan mengatakan bahwa arsitektur klasik Gothic,

identik dengan Katolikisme dan bahwa pada jaman Medieval itu gereja-gereja yang menghiasi

kota-kota katholik digantikan oleh pabrik,

Page 14: 100406059 - JACKSON JOS

14

penjara atau berubah menjadi fungsi lainnya. Keindahan arsitektur adalah adaptasi dari bentuk

kepada fungsi, hal ini menimbulkan inspirasi yang menggerakan para arsitek ke seniman. John

Ruskin (1819-1900) berlawan dengan Pugin, tidak setuju pada keindahan klasik. Ia mendukung

pendapat bahwa Gothic tidak hanya sebagai

arsitektur gereja, tetapi secara sempurna merupakan suatu arsitektur modern. Dia tidak setuju

terhadap eklektisme yang sedang mendominasi dunia arsitektur pada masa itu karena eklektisme

cenderung memilih unsur (elemen) terbaik dan menggabungkannya sehingga menjadi “bentuk yang

sangat heterogen”. Pertentangan pendapat antara Pugin dan Ruskin terungkap pula pada

ketidaksenangan Ruskin pada masyarakat Borjuis dan masyarakat yang “ Masinal ”. Hal ini

terungkap dari tulisannya : “…semua pekerjaan hasil cetakan mesin adalah buruk dan lagipun tidak

jujur …”. Dapat dibayangkan mesin sangat mengerikan dan anti kebudayaan. Padahal pada zaman

itu, mesin dapat melahirkan suatu keindahan baru misalnya Crystal Palace atau Istana Kristal di

London Inggris. Namun Ruskin membenci bangunan luar biasa ini dan menyebutnya sebagai

“suatu ruang kaca untuk ketimun” dan bahwa stasiun kereta api bukanlah suatu karya arsitektural

tetapi hasil pekerjaan bersifat industrial. (Ragon, dalam Yulianto Sumalyo, 1997). Meskipun

terdapat perbedaan persepsi dalam arsitektur klasik, tetapi dalam hal fungsionalisme tidak terdapat

perbedaan pendapat, bahwa idealisme dari suatu arsitektur adalan perpaduan antara bentuk dan

fungsi. “Setiap bangunan harus menemukan bentuk sesuai dengan fungsinya, sebuah rumah

hendaknya berbeda dengan kantor atau gereja, dan tanpa menggunakan pandangan ini maka

hubungan antara bagian dalam bangunan dengan bagian luarnya akan diabaikan. Tidak seharusnya

Page 15: 100406059 - JACKSON JOS

15

mengorbankan kamar menjadi gelap tanpa jendela, untuk mendapatkan susunan jendela tampak

simetris dari luar atau menambah bagian-bagian tak berguna” (Ragon, dalam Yulianto Sumalyo,

1997). Dalam idiologi fungsionalisme bahwa arsitektur adalah seni, dimana prinsip-prinsip seni

menyatu didalamnya. Bahwa dalam prinsip fungsionalisme nilai konstruksi mempunyai nilai yang

sama dengan fungsi. Dianalogikan dengan perahu dimana hampir seluruh bagian dan bentuknya

mengacu kepada fungsinya. Walaupun menurut Ruskin bahwa sebagai kapal bukan produk seni

tetapi produk konstruksi dan dirancang juga untuk tahan terhadap kabut, angin dan badai, dan

hasilnya merupakan suatu bentuk yang indah. Keanggunan arsitektur tidak selalu dibentuk oleh

patung-patung maupun dekorasi tetapi oleh seni dan proporsi dalam penataan unit-unit dan bagian-

bagiannya. Senada dengan itu Eugen Emmanuel Viollet-le-Duc (1814 –1879) mengungkapkan :

“Bahwa arsitektur hendaknya dapat mengekspresikan „kekuatan‟ seperti halnya mesin uap, listrik

dan dapat memanfaatkan material baru misalnya baja. Dan apabila suatu bentuk tidak dapat

menjelaskan alasan mengapa demikian, maka dia tidak akan memancarkan keindahan”. (Ragon,

dalam Yulianto Sumalyo,1997).

Page 16: 100406059 - JACKSON JOS

16

BAB 3

STUDI KASUS

A. Kehidupan Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra Revolusi Industri

Karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam, maka kesempatan

bagi para pedagang Non-Islam untuk melakukan aktivitasnya menjadi terhambat.

Namun akibat meletusnya Perang Salib (1096-1291) kontak antara Eropa dengan dunia Timur

(Timur Tengah dan Asia lainnya) mulai hidup kembali. Keadaan ini bertambah ramai dengan

munculnya kota-kota dagang, seperti Genoa, Florence, Venesia, dan lain-lain yang menjadi pusat-

pusat perdagangan di daerah Eropa bagian selatan.

Sekitar tahun 1200, home industry semakin cepat berkembang dan bahkan mereka membentuk

kelompok-kelompok dalam bentuk gilda (suatu persekutuan dari pengusaha sejenis yang mendapat

monopoli dan perlindungan dari pemerintah tentang kebebasan di dalam berusaha).Pada sekitar

tahun 1350 di Eropa mulai berkembang perserikatan kota-kota dagang yang disebut dengan

hansa.Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun

industri-industri laken (sejenis kain wol).

B. Revolusi Industri di Inggris

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh

faktor keamanan dan politik Inggris. Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh

Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara

(coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan

mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.

Page 17: 100406059 - JACKSON JOS

17

C. Para Penemu dan Hasil Temuannya

Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain.

Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan

membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M Singer

and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia.

Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak. Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli

matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin hitung pada tahun 1642. James Watt

adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika pada tahun

1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor. George Stephenson

membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke

Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket. Ia adalah pelopor dan

organisator perusahaan kereta api penumpang. Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb

Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap. Kemudian

Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876. Perusahaan

itu diberi nama Ford Motor Company. Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan

para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang

menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras.

D. Akibat Revolusi Industri

Revolusi Industri membawa akibat yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan manusia,

seperti:

a) Munculnya industri secara besar-besaran.

b) Timbulnya golongan borjuis dan golongan buruh. Pertentangan antara kedua golongan tersebut

menimbulkan sosialisme dan kemudian komunisme.

c) Terjadinya urbanisasi, di mana penduduk daerah pertanian berduyun-duyun pindah ke kota-kota

industri untuk bekerja sebagai buruh perusahaan sehingga lahan pertanian menjadi kosong,

sedangkan daerah industri sangat padat pendudukannya.

d) Timbulnya kapitalisme modern. Kapitalisme adalah susunan ekonomi yang berpusat pada

keberuntungan perseorangan, di mana uang memegang peranan yang sangat penting.

Kapitalisme Modern (Modern Capitalism)

Di dalam kapitalisme modern ini, si kapitalis merupakan produsen (pembuat barang-barang),

pedagang dan pembagi barang-barang (distributor). Sebagai produsen ia membutuhkan bahan

mentah untuk kebutuhan industri, serta sebagai pedagang atau pembagi barang-barang hasil

Page 18: 100406059 - JACKSON JOS

18

produksi industri ia membutuhkan pasar. Untuk menjamin kebutuhan-kebutuhan itu ia

mempengaruhi politik negaranya supaya mendapat tanah-tanah jajahan yang dapat digunakan

sebagai sumber pengambilan bahan mentah dan pasar barang industri. Oleh karena itu, akhirnya apa

yang disebut dengan kapitalisme modern terjadi.

Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)

Dalam pelaksanaan imperialisme kuno, negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong

oleh gold (kekayaan berupa logam mulia, emas dan perak), gospel (penyebaran agama yang

dianutnya) dan glory (mendapatkan kejayaan negeri induknya). Mereka menduduki suatu wilayah

sebagai daerah jajahan untuk menyebarkan agama, mencari kekayaan dan sekaligus menambah

kejayaan negeri induk. Sehingga gold, gospel dan glory merupakan inti dari imperialisme kuno.

Imperialisme Modern (Modern Imperialism)

Negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong oleh kepentingan ekonomi dan juga untuk

memenuhi kebutuhan industri yaitu sebagai tempat pengambilan bahan mentah dan pasaran bagi

barng-barang hasil industrinya, sehingga ekonomi merupakan inti dari imperialisme modern.

E. Revolusi Sosial di Inggris

Kenyataan tentang kaum buruh dan rakyat gembel yang tercantum dalam laporan terbukti melebihi

apa yang digambarkan oleh penulis itu, sehingga pemerintah terpaksa bertindak tegas walaupun

ditentang oleh kaum majikan atas dasar laissez faire.

Keadaan rakyat gembel di Inggris sangat menyedihkan. Mereka berjejal-jejal di tempat-tempat

yang kotor atau berkeliaran mengganggu keamanan. Kejahatan semakin merajalela dan memuncak

menjadi Carnaval of Crime (pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh kalangan buruh

atau pengangguran, sebagai akibat kesulitan mendapat biaya hidup).

Kekalahan Napoleon tahun 1815, berarti pula dihapusnya Continental Stelsel. Dengan adanya

Combination Laws tahun 1824, maka hampir di seluruh kota-kota industri di Inggris timbul serikat

sekerja (Trade Union) yang bertindak sangat agresif, namun kurang paham terhadap pentingnya

berorganisasi, sehingga akhirnya merugikan diri sendiri. Gerakan Chartisme (1848) juga

mengalami kegagalan, karena lebih mementingkan agitasi daripada organisasi. Akhirnya Trade

Unionism maju dengan pesat dan berkembang menjadi suatu kekuasaan yang dapat mengimbangi

kekuasaan kapitalis.

F. Industrialisasi dan Imperialisme

Dalam memenuhi kebutuhan industrinya, setiap negara imperialisme selalu ingin mendapatkan

daerah-daerah jajahan yang diinginkan untuk:

a. tempat pemasaran hasil industrinya

b. tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku

Page 19: 100406059 - JACKSON JOS

19

c. tempat penanaman modal lebih.

Perkembangan politik imperialisme Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan

Ratu Victoria (1837-1901) yang didampingi oleh menteri-menteri utama seperti William Ewart

Gladstone, Palmerstone, Benjamin Disraeli, Joseph Chamberlaine, Cecil John Rhodes. Atas jasa

dari Disraeli, Inggris pada tahun 1875 berhasil menguasai Terusan Suez dan tahun 1876 Ratu

Victoria dinobatkan menjadi Maharani India (The Empires of India).

Perjanjian Konstantinopel tahun 1887 diantaranya :

a) Terusan Suez harus tetap terbuka untuk semua jenis kapal dagang negara manapun baik dalam

keadaan perang maupun damai

b) Dilarang mengadakan blokade atau serangan kepada Terusan Suez.

BAB 4

KESIMPULAN

Revolusi Industri di Inggris berdampak pada terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan, masyarakat baik

di Inggris maupun secara bertahap mulai mempengaruhi dunia melalui daerah-daerah jajahan, maupun

hubungan lintas benua, Negara dan lintas wilayah. Perubahan itu terjadi begitu cepat dan berdampak pada

mobilitas migrasi penduduk yang cendrung mencari daerah yang mudah memperoleh kebutuhan pokok

baik secara materil maupun kemudahan akses karena dampak dari revolusi industri yang mamicu

munculnya teknologi baru dalam bidang telekomunikasi, transportasi, pertanian maupun dalam bidang

ekonomi dan pendidikan, politik dan aspek geografis.

Revolusi industri di Inggris mempengaruhi kondisi sosiologis, politik, ekonomi budaya dimana budaya

bercocok tanam beranekaragam diganti dengan jenis tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis.

Pengaruh dari hal ini, Belanda di Indonesia mulai mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia baik

manusianya, budayanya, hasil hutan, pertanian, maupun potensi tambang untuk mendapatkan hasil atau

keuntungan yang sebanyak-banyaknya, namun hanya mengeluarkan modal yang sekecil-kecilnya. Dalam

hal ini hak asasi masyarakat baik pribadinya maupun harta pemilik secara materil diabaikan oleh penjajah.

Page 20: 100406059 - JACKSON JOS

20

DAFTAR PUSAKA :

Ching, Francis DK, 1987, Architecture: From, Space and Order, Van Nostrand Reinhold.

Funk dan Wagnalls, 1990, New Encyclopedia, vol – 22.

Klassen, Winand, 1992, Architecture and Philosophy, Philipines: Calvano Printers Cebu City

Kruf, Hanno-Walter, 1994, A History of Architectural Theory, Princenton Architectural Press.

Mangunwijaya, YB, 1987, Wastu Citra, Gramedia, Jakarta.

Meiss, Pierre von, 1985, Elements of Architecture, Van Nostrand Reinhold.

Soger, Smith T., 1987, An Ilustrated of History Architecture Style, Omega Books.

Soger, Smith T., 1989, An Ilustrated of History Architecture Style, Omega Books.

Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Moder Akhir Abad XIX dan Abad XX.

Gajahmada University Press, Yagyakarta.

Tjahyono, Gunawan, 1999, “Teori Arsitektur di Dunia Barat”, makalah Penataran

http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri

http://www.fordham.edu/halsall/mod/modsbook14.html