10 Konsep Dasar Geografi

17
1. Lokasi Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu dimana? a. Lokasi Absolut Lokasi absolute menunjukkan letak yang tetap terhadap system grid (kisi-kisi) atau koordinat. Untuk menentukan lokasi absolute di muka bumi, digunakan sistem koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis. Letak absolute bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitarnya tidak berubah. Contohnya adalah suatu titik berlokasi pada 3 °LS dan 130 °BT terdapat di Papua. Selama standar penghitungan astronomis masih digunakan, maka titik lokasi tersebut tidak akan berubah.

description

konsep dasar geo

Transcript of 10 Konsep Dasar Geografi

Page 1: 10 Konsep Dasar Geografi

1. Lokasi

Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang sejak awal pertumbuhan

geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Konsep letak

merupakan jawaban atas pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu dimana?

a. Lokasi Absolut

Lokasi absolute menunjukkan letak yang tetap terhadap system grid (kisi-kisi)

atau koordinat. Untuk menentukan lokasi absolute di muka bumi, digunakan sistem

koordinat garis lintang dan bujur yang biasa disebut letak astronomis. Letak absolute

bersifat tetap, tidak berubah, meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap

sekitarnya tidak berubah.

Contohnya adalah suatu titik berlokasi pada 3 °LS dan 130 °BT

terdapat di Papua. Selama standar penghitungan astronomis masih digunakan,

maka titik lokasi tersebut tidak akan berubah.

Gambar peta Pulau Papua

Page 2: 10 Konsep Dasar Geografi

b. Lokasi Relatif

Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak dikaji dalam geografi

serta lazim disebut sebagai letak geografis. Artinya lokasi ini berubah-ubah kaitannya

dalam keadaan sekitar.

Contohnya adalah suatu daerah yang terpencil dan sangat jarang

penduduknya, tetapi setelah bertahun- tahun ternyata di daerah itu kaya akan

tambang, sehingga menyebabkan daerah tersebut menjadi ramai penduduk.

Contoh lokasi relatif adalah daerah pertambangan yang mula – mula sepi

menjadi ramai.

Contoh lainnya adalah :

- Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan

dengan harga tanah di pedesaan.

- Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur

dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan,

dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.

Page 3: 10 Konsep Dasar Geografi

2. Jarak

Jarak sebagai konsep geografi memiliki arti penting dalam kehidupan social,

ekonomi, ataupun kepentingan pertahanan. Jarak mempunyai faktor pembatas

yangbersifat alami, meskipun arti pentingnya bersifat relative sejalan dengan

kemajuan kehidupan dan teknologi.

Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau

keperluan pokok kehidupan, seperti air, tanah yang subur dan pusat pelayanan.

Jarak dapat dinyatakan dengan ukuran jarak lurus, diudara yang mudah diukur

dengan peta (dengan memperhatikan skala peta). Namun, dapat pula dinyatakan

sebagai jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan

maupun dengan satuan biaya angkutan.

Sejalan dengan kemajuan teknologi serta upaya efisiensi,jarak tempuh dan

biaya angkutan antara dua tempat yang berjauhan akan berubah dari waktu ke

waktu. Jarak yang semula ditempuh berhari-hari dengan berjalan kaki, dapat

ditempuh dalam waktu beberapa jam dengan kendaraan bermotor kereta api, dan

selanjutnya ditemput dalam waktu beberapa menit dengan menggunakan kapal

terbang.

Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu

a. Jarak Mutlak

Jarak mutlak merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik dengan

satuan panjang yang diukur dengan kilometer.

Contoh jarak mutlak yaitu Jarak antara Jakarta ke Bandung adalah 150 km.

jarak tersebut diukur memanjang dari titik A (Jakarta) dan titik B (Bandung) dan

dihitung dengan satuan ukuran kilometer.

Jakarta Bandung

150 Kilometer

Jarak Jakarta - Bandung

Page 4: 10 Konsep Dasar Geografi

Kalau waktu yang kutempuh untuk

perjalanan Balikpapan – Samarinfda sih 2 jam

b. Jarak Relatif

Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam

lamanya perjalanan atau waktu.

Contoh jarak relatif yaitu jarak antara Kota Balikpapan – Samarinda dapat

ditempuh dalam waktu dua jam dengan moda transportasi darat, dan 10 menit

dengan transportasi udara.

Balikpapan Samarinda

Waktu yang kutempuh untuk perjalanan Balikpapan –

Samarinda hanya 10 menit lho..

Waktu yang kutempuh untuk perjalanan Balikpapan –

Samarinda hanya 10 menit lho..

Page 5: 10 Konsep Dasar Geografi

3. Keterjangkauan

Keterjangkauan (accesibility) tidak selalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih

berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan dan komunikasi

yang dapat dipakai.

Suatu tempat dapat dikatakan terasing atau terisolasi kalau tempat itu sukar

dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat lain, meskipun

tempat itu relatif tidak jauh dari tempat lain. Rintangan medan yang hanya berupa

rangkaian pegunungan tinggi, hutan lebat, rawa-rawa, atau gurun pasir yang luas

merupakan penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari tempat lain.

Faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat, serta sikap penduduk yang

berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat menjadi faktor

penyebab kurang terjangkaunya suatu tempat.

Keterjangkauan umumnya berubah akibat perekonomian, perkembangan

teknologi. Sebaliknya, tempat yang keterjangkauannya sangat rendah sulit mencapai

kemajuan dan mengembangan perekonomiannya.

Contohnya,:

- Harga lahan di persimpangan lebih mahal dari pada lahan di dalam gang

- Bantuan bencana sulit mencapai lokasi karena medan yang berat

- Kepulauan Seribu hanya dapat dijtempuh dengan kapal dari pelabuhan Muara

Angke

- Pulau Jawa yang relatif datar memiliki aksesbilitas yang tinggi, dibandingkan Pulau

Papua yang aksesbilitasnya rendah karena wilayahnya berupa pengunungan

dengan lerengnya yang terjal

Page 6: 10 Konsep Dasar Geografi

Gambar kota di Pulau Jawa dengan aksesbilitas tinggi

Gambar kota dengan aksesbilitas rendah

Page 7: 10 Konsep Dasar Geografi

4. Pola

Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, atau perseberan fenomena dalam

ruang muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran

vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya

(pemukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis rumah tinggal).

Geografi mempelajari pola-pola bentuk dan persebaran fenomena,

memahami mana atau artinya, serta berupaya untuk memanfaatkan dan

mengintervensi atau memodifikasi pola-pola agar mendapatkan manfaat yang besar.

Pola – pola tersebut dapat berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran

sungai, pola pemukiman, lipatan, patahan, dan lain – lain.

Contohnya manusia membangun pola pemukiman sedemikian rupa agar

memudahkan masyarakat untuk mencapai sekolah, tempat kerja, sekolah dan pasar

sehingga menciptakan kehidupan sehari – hari yang nyaman dan sejahtera.

Gambar contoh pola pemukiman di daerah perkotaan

Keterangan :

1. City merupakan pusat kota di suatu kawasan

2. Suburban (faubourgh) merupakan suatu area yang terletak dekat pusat kota (inti kota) dengan luas yang mencakup daerah penglaju

3. Suburban fringe merupakan suatu area yang melingkari daerah peralihan kota ke desa.

4. Urban fringe merupakan suatu area batas luar kota yang sifatnya mirip kota

5. Rural merupakan daerah pedesaan.

Page 8: 10 Konsep Dasar Geografi

5. Morfologi

Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil

perangatan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazim disebut erosi dan

sedimentasi sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan yang luas

pegunungan dengan lereng-lereng tererosi, lembah-lembah dan daratan aluvialnya.

Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang berkaitan dengan erosi dan

pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air, serta vegetasi yang

dominan.

Bentuk daratan ataupun plato (dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat)

merupakan perwujudan wilayah yang mudah digunakan sebagai daerah pemukiman

dan usaha pertanian serta usaha-usaha perekonomian lainnya. Jika diperhatikan

peta persebaran penduduk Asia, ternyata penduduk yang padat terpusat pada

lembah-lembah, sungai besar, dan tanah-tanah yang subur. Sebaliknya, wilayah

pegunungan lazimnya merupakan wilayah pegunungan yang jarang penduduknya,

bahkan tidak didiami manusia. Bentuk pulau dengan garis-garis pantai yang panjang

memberikan arti khusus mengingat nilai maritimitas yang tinggi.

Contohnya:

- Jakarta merupakan dataran rendah, Bandung dataran tinggi.

- Perjalanan Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang (perbukitan).

- Daerah selatan D.I. Yogyakarta merupakan daerah perbukitan kapur (karst)

Gambar pegunungan karst di Yogyakarta

Page 9: 10 Konsep Dasar Geografi

6. Aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan penyebaran yang bersifat

mengelompok pada suatu wilayah yang relative sempit paling menguntungkan, baik

mengingat kesejenisan maupun faktor-faktor umum yang paling menguntungkan.

Di kota, penduduk cenderung tinggal mengelompok pada tingkat yang sejenis

sehingga timbul daerah pemukiman elit, daerah tempat tinggal para pedagang,

daerah pemukiman atau kompleks perumnas yang kebanyakan berpenghuni para

pegawai negeri, serta daerah pemukiman kumuh.

Di pedesaan yang masih agraris, penduduk cenderung menggerombol

ditanah datar yang subur dan membentuk perdusunan atau pedesaan. Makin subur

tanah dan luas dataran, makin besar desa dan jumlah penduduknya. Sebaliknya,

makin terbatas tanah datar dan juga kurang subur, gerombolan bentuk desa makin

kecil dan terpencar.

Salah satu keuntungan yang didapat dengan adanya aglomerasi (pemusatan)

penduduk dengan tingkat kepadatan yang tinggi adalah dimungkinkannya suatu

sistem ekonomi yang memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai daerah

pemasaran atau pelayanan, namun meliputi wilayah yang sempit. Dari sini

dimungkinkan suatu efisiensi yang tinggi dalam produksi pengangkutan barang

maupun pengadaan sarana pelayanan umum.

Contoh konsep aglomerasi yaitu:

- Pasar Senen, pasar minggu, pasar rebo merupakan pengelompokan tempat

berjualan berdasarkan hari pasaran.

- Kegiatan industri terpusat di kawasan Jababeka, Pulogebang, atau Tangerang.

- Di perkotaan terjadi pemusatan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi

melalui kawasan slum area, menengah ke atas, dan kawasan elit.

- Para dosen lebih suka tinggal di perumahan dosen.

- Adanya Kampung Arab, Kampung Melayu, Kampung Ambon.

- Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.

Page 10: 10 Konsep Dasar Geografi

- Di Pulau Kalimantan penduduk umumnya mengelompok sepanjang aliran sungai.

- Di daerah sungai, pantai, jalan raya dan jalan rel kereta api banyak ditemui komu-

nitas pemukiman dalam bentuk memanjang.

-Kelompok meubel Ndomas di Gresik dan Keraton di Pasuruan.

Gambar contoh kawasan kumuh hasil aglomerasi

Gambar kehidupan penduduk di sekitar sungai di Kalimantan

Page 11: 10 Konsep Dasar Geografi

7. Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber dimuka bumi ini bersifat

relative, tidak sama bagi setiaporang atau golangan penduduk. Daerah pantai

berpasir yang landai dengan perairan yang jernih belum tentu memiliki kegunaan

yang besar bagi penduduk setempat. Apalagi jika kehidupan penduduk tersebut

berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber di daratan dan banyak jalan darat

dapat ditempuh. Sebaliknya bagi masyarakat kota yang hidupnya berkecukupan,

daerah pantai bagi sebagian orang memiliki nilai tinggi, yaitu sebagai tempat

rekreasi.

Contohnya:

- Kawasan perbukitan kapur (kars) seperti di Wonosari, Gunug Kidul memiliki banyak

goa dan sumber mata air bawah tanah yang cocok untuk dijadikan objek wisata

alam.

- Pulau Madura yang panas dan tanah yang tidak subur tidak cocok sebagai laha

pertanian, tetapi dari lokasi geografisnya banyak dijadikan sebagai kawasan tambak

garam.

- Perahu merupakan sarana transportasi yang digunakan oleh nelayan untuk

menangkap ikan, tapi akan memiliki nilai yang berbeda jika perahu tersebut berada

di taman sebuah hotel atau restoran seafood yang sangat mewah.

- Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara

Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.

- Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan

atau karyawan/pegawai kantor.

- Laut memiliki nilai utilitas lebih untuk nelayan, dibandingkan dengan petani.

- Hutan memiliki nilai utilitas lebih untuk pecinta alam, dibandingkan dengan siswa.

Pegunungan yang memiliki nilai rekreasi bagi orang kota

Page 12: 10 Konsep Dasar Geografi

8. Interaksi Interdependensi

Interaksi adalah kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang

satu dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya

alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan

tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah.

Interaksi antara daerah pedesaan dan perkotaan sangat penting peranannya untuk

pemenuhan kebutuhan hidup di antara keduanya. Bentuk interaksi tersebut

misalnya proses pengangkutan hasil pertanian dari desa ke kota, dan proses

pengangkutan mesin pertanian dari kota ke desa.

Contohnya:

- Gerakan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang.

- Gerakan barang dari daerah berlebihan (produsen) ke daerah kekurangan

(konsumen).

- Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.

- Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.

- Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain,

terhadap pembaca atau pemirsa.

-

Proses pengangkutan hasil sayur mayur dari desa ke kota merupakan salah satu bentuk interaksi yang terjadi antara desa dan kota

Page 13: 10 Konsep Dasar Geografi

9. Diferensiasi Areal

Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur,

baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan. Hasil perpaduan ini akan

menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah (region). Misalnya, wilayah pedesaan

dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan wilayah perkotaan yang

terdiri atas area permukiman, pusat-pusat perdagangan dan terkonsentrasinya

berbagai utilitas kehidupan.

Hasil interaksi antara manusia dengan lingkungan yaitu daerah dengan

kenampakan yang khusus digunakan untuk mempelajari perbedaan gejala geografi

antara wilayah yang satu dengan yang lain. Di permukaan bumi untuk melihat jenis

mata pencaharian penduduk

Contoh:

- Daerah dengan pemukiman padat, sedang, atau jarang.

- Daerah dengan penduduk pendapat tinggi, sedang atau rendah.

- Areal pedesaan khas dan corak persawahan.

- Penduduk yang tinggal di daerah pantai dominan bermata pencaharian nelayan,

berbeda dengan penduduk yang tinggal di dataran rendah cenderung mata

pencaharian bertani.

- Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di

pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.

- Jenis tanaman dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dari jenis-jenis

tanaman di dataran rendah.