10 BAB I
-
Upload
desianadewanti -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
description
Transcript of 10 BAB I
![Page 1: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan populasi yang besar didunia yaitu 73,4%. Dimana
sekitar seperlimanya adalah remaja yang berumur 10-19 tahun. Sekitar 900 juta
berada dinegara yang sedang berkembang.1 Menurut data BKKBN (Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) jumlah remaja di Kota Padang
yaitu 107.349 jiwa atau 63.42% dari jumlah penduduk kota Padang. Mengingat
besar jumlah populasi remaja maka perhatian pada kelompok ini sangat penting
terkait dengan tumbuh kembang, dimana remaja sebagai salah satu komponen
generasi muda yang berperan sangat besar dan menentukan masa depan bangsa.2
Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan
manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut
bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa. Dalam periode transisional pada remaja
ditandai dengan upaya mencari jati diri sehingga dapat menemukan banyak
masalah yang berakibat buruk bagi remaja itu sendiri. 3
Masa remaja merupakan masa yang bermasalah dan masa yang penuh hal
yang mengejutkan oleh karena itu masalah yang terjadi pada remaja merupakan
masalah yang sulit diatasi terutama oleh remaja itu sendiri. Masalah yang kerap
kali dialami remaja seperti stres, perasaan takut untuk menentukan sikap tertentu,
mengalami kegelisahan dan seringkali merasa kuatir akan dirinya sendiri,
kekuatiran yang seringkali terjadi adalah gelisah, takut pada kesehatan fisik,
mengeluh tentang berat badan, dan depresi. Permasalahan yang dialami remaja
1
![Page 2: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/2.jpg)
2
mudah sekali terkena resiko putus sekolah, melakukan seks bebas pada usia dini,
minum obat terlarang, bersikap anti sosial dan menentang tradisi budaya di
masyarakat. 4
Salah satu hal yang biasanya terjadi pada seorang remaja adalah gangguan
konsep diri. Dalam perkembangan konsep diri dibagi menjadi dua yaitu konsep
diri positif dan konsep diri negative. 5 Adapun remaja yang memiliki konsep diri
positif mengenal betul siapa dirinya dan mau menerima kekurangan serta
kelebihan yang ada pada dirinya, remaja yang mengalami konsep diri negatif
meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat
berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan
kehilangan daya tarik terhadap hidup, cenderung bersikap psimistik terhadap
kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Dan remaja yang memiliki konsep
diri negatif adalah remaja yang mengalami masalah dalam menggapai konsep diri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah 1) perubahan fisik,
2) hubungan dengan keluarga, 3) hubungan lawan dan sesama jenis, 4)
perkembangan kognitif, 5) identitas personal. Pendapat lain faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri menurut Hardi & Hayes yaitu : 1) reaksi orang lain
(keluarga atau orang tua), 2) kawan sebaya dan 3) msayarakat dan yang di
perkirakan besar pengaruhnya terhadap perkemabangan konsep diri anak, yaitu :
dukungan keluarga dan teman sebaya. 6
Konsep diri remaja dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan teman
sebaya. Menurut Psikolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, hasil
penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi UGM tahun 2010 terhadap 3.000
remaja di berbagai kota di Indonesia menunjukkan bahwa remaja yang
![Page 3: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/3.jpg)
3
mempunyai komunikasi yang buruk dengan keluarga memiliki konsep diri yang
negative yaitu 33%.7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Warnidar (2006) terhadap siswa
SMUN 4 Banda Aceh kelas X dan XI ditemukan bahwa remaja umumnya
memiliki konsep diri yang negative yaitu 53,26% diantaranya citra tubuh
negative, ideal diri negative 68,40%, penampilan peran negative 39,13%, dan
yang memiliki identitas diri negative 80,43%. 8
Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok sebaya menyebabkan remaja
melakukan perubahan dalam sikap dan perilaku sesuai
dengan perilaku anggota kelompok teman sebaya. Demikian pula bila anggota
kelompok mencoba minum alkohol, obat-obat terlarang atau merokok, maka
remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan akibatnya bagi diri mereka
sendiri. Remaja yang begitu ingin diterima akan melakukan apapun sesuai
penilaian dan persetujuan dari kelompok teman sebaya agar diterima dan diakui
keberadaannya dalam kelompok.4
Dalam Penelitian Kennedy (2013) menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan pada peran teman sebaya terhadap konsep diri remaja yang diteliti di
SMK Diponegoro Rawa Mangun Jakarta Timur dengan jumlah responden 71
orang didapatkan hasil 62% konstribusi teman sebaya sangat berperan terhadap
konsep diri remaja dengan tingkat kepercayaan 5%.9
Seorang remaja yang mempunyai masalah dalam menggapai konsep diri
membutuhkan dukungan yang penuh dari keluarga tempat seorang remaja tinggal
dan hidup dan peran teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja.
Keluarga merupakan salah satu tumpuan remaja dalam menghadapi segala
![Page 4: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/4.jpg)
4
masalah yang mereka hadapai, dukungan keluarga inilah yang memberikan
motivasi dikala remaja itu mengalami rasa gejolak dalam diri mereka dalam
menemukan identitas. Dukungan keluarga tersebut berupa dukungan
informasional yang berupa saran, dukungan penilaian berupa bimbingan,
dukungan instrumental berupa pertolongan praktis dan kongkrit, serta dukungan
emosional seperti kepercayaan dan perhatian. 10
Dukungan keluarga yang positif memberi dampak positif pada
perkembangan konsep diri remaja, kurangnya dukungan sosial dari keluarga akan
memicu seorang remaja merasa dirinya tidak dihargai sebagai mahkluk yang utuh
dan merasa tersingkirkan dari kehidupan sosial dan cendrung memilki konsep diri
yang negatif. 4
Peran teman sebaya sama pentingnya dalam pembentuka konsep diri
remaja. Teman sebaya merupakan sumber informasi, kognitif, dan emosional
diluar keluarga. Bagi beberapa remaja, pengalaman ditolak atau diabaikan dapat
membuat mereka merasa kesepian dan bersikap bermusuhan. Sehingga peranan
teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai peranan yang
cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. 11
Berdasarkan data rekapitulasi laporan sekolah dari Dinas Pendidikan Kota
Padang tahun 2014, menunjukkan bahwa sejumlah 14 orang tidak naik kelas, dan
5 orang telah putus sekolah di SMAN 16 kota Padang.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMA 16 Padang pada bulan
Februari 2015 tentang konsep diri dan dukungan keluarga serta peran teman
sebaya terhadap remaja didapatkan bahwa terdapat siswa yang memiliki konsep
diri yang negative, yaitu siswa yang kepercayaan dirinya rendah sikap menutup
![Page 5: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/5.jpg)
5
diri dan kurang berinteraksi saat diwawancara, emosi yang negative terlihat ketika
ada teman yang menggoda reaksi yang ditunjukkan adalah kemarahan dan
mengeluarkan kata-kata kotor. Selain itu pada saat pelajaran berlangsung, ada
beberapa siswa yang terlihat bermalas-malasan dan tidak memperhatikan materi
yang sedang diterangkan.
Pada wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang siswa 3 diantaranya
mengatakan malu untuk menceritakan hal-hal pribadi pada orang tua dan kurang
percaya diri dengan dengan diri mereka sendiri, 4 orang mengatakan lebih senang
menghabiskan waktu bersama teman diluar rumah dibandingkan dengan keluarga,
tiga orang remaja mengatakan bahwa ia merasa kurang mendapat dukungan dari
keluarganya salah satunya yaitu kurangnya waktu berkumpul bersama orang tua,
kurangnya perhatian orang tua pada berbagai permasalahan yang mereka hadapi
baik disekolah maupun di lingkungan teman-tamannya .
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti telah
melakukan penelitian guna mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan
Peran teman sebaya dengan konsep diri pada remaja di SMA Negeri 16 Padang.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang jadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana Hubungan Dukungan Keluarga dan Pengaruh
Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja di SMA Negeri 16 Padang ?
![Page 6: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/6.jpg)
6
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghubungan dukungan
keluarga dan pengaruh teman sebaya dengan konsep diri remaja di SMA Negeri
16 Padang.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi frekuensi konsep diri remaja di SMAN 16
Padang Tahun 2015.
2. Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan keluarga di SMAN 16
Padang Tahun 2015.
3. Diketahuinya distribusi frekuensi peran teman sebya di SMAN 16
Padang Tahun 2015.
4. Diketahuinya hubungan dukungan orang tua dengan konsep diri
remaja di SMAN 16 Padang Tahun 2015.
5. Diketahuinya hubungan peran teman sebaya dengan konsep diri remaja
di SMAN 16 Padang Tahun 2015.
6. Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dan peran teman sebaya
dengan konsep diri remaja di SMAN 16 Padang Tahun 2015.
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi peneliti
Dapat menambah penengetahuan penulis terutama di bidang
keperawatan dan dapat memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat dibangku perkuliahan dalam bantuk penelitian.
![Page 7: 10 BAB I](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022062322/55cf8de3550346703b8c4d6d/html5/thumbnails/7.jpg)
7
b. Kepala Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi kepala
sekolah untuk memotivasi guru BK dalam membimbing siswa yaitu melalui
bimbingan kelompok untuk meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat
dijadikan pedoman untuk melihat konsep diri pada siswa/i SMAN 16 Padang
c. Bagi Peneliti Berikutnya
Dapat melakukan penelitian lanjutan terkait dengan dukungan keluarga
dan peran teman sebaya pada perkembangan konsep diri remaja.
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Variable independen yaitu dukungan keluarga dan peran teman sebaya
sedangkan variable dependen yaitu konsep diri remaja kelas X dan XI SMAN 16
Padang.