10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

12
VIII-1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT 8.1 Hak dan Kewajiban Masyarakat Di dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan berbagai unsur seperti masyarakat, pihak swasta, dunia usaha, kelompok profesi, LSM yang selanjutnya disebut dengan peranserta masyarakat. Peranserta masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam penataan ruang, karena pada akhirnya hasil dari penataan ruang adalah untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat serta untuk tercapainya tujuan penataan ruang, yaitu terselenggarakannya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan, terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas. Peran serta masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana tersebut di atas, dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peranserta Masyarakat Dalam Penataan Ruang, dimana didalamnya diatur mengenai : Pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat dalam proses penataan ruang ; Bentuk peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang ; Tata cara peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang, dan ; Pembinaan peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dalam penataan ruang adalah keterlibatan dan mengambil peran secara aktif dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kegiatan sebagaimana tersebut di atas diperjelas lagi dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998.

Transcript of 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

Page 1: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-1

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

8.1 Hak dan Kewajiban Masyarakat

Di dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan

berbagai unsur seperti masyarakat, pihak swasta, dunia usaha, kelompok profesi, LSM

yang selanjutnya disebut dengan peranserta masyarakat. Peranserta masyarakat

merupakan hal yang sangat penting dalam penataan ruang, karena pada akhirnya

hasil dari penataan ruang adalah untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat serta

untuk tercapainya tujuan penataan ruang, yaitu terselenggarakannya pemanfaatan

ruang berwawasan lingkungan, terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang

kawasan lindung dan budidaya, serta tercapainya pemanfaatan ruang yang

berkualitas.

Peran serta masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana tersebut di atas,

dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 1996 tentang

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peranserta Masyarakat

Dalam Penataan Ruang, dimana didalamnya diatur mengenai :

� Pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat dalam proses penataan ruang ;

� Bentuk peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang ;

� Tata cara peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang, dan ;

� Pembinaan peranserta masyarakat dalam proses penataan ruang.

Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dalam

penataan ruang adalah keterlibatan dan mengambil peran secara aktif dalam proses

perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Kegiatan sebagaimana tersebut di atas diperjelas lagi dalam Instruksi Menteri Dalam

Negeri Nomor 9 Tahun 1998.

Page 2: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-2

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Sejalan dengan sifat peran serta masyarakat di atas, pada intinya terdapat 6 (enam)

manfaat lain terhadap adanya peran serta masyarakat tersebut, antara lain adalah :

a. Sebagai proses pembuatan suatu kebijakan, karena masyarakat sebagai kelompok

yang berpotensi menanggung konsekuensi dari suatu kebijakan memiliki hak

untuk konsultasi (rights to consult).

b. Sebagai suatu strategi, dimana melalui peran serta masyarakat suatu kebijakan

pemerintah akan mendapatkan dukungan dari masyarakat sehingga keputusan

tersebut memiliki kredibilitas (credible).

c. Peran serta masyarakat juga ditujukan sebagai alat komunikasi bagi pemerintah

yang dirancang untuk melayani masyarakat untuk mendapatkan masukan dan

informasi dalam pengambilan keputusan, sehingga melahirkan keputusan yang

responsif.

d. Peran serta masyarakat dalam penyelesaian sengketa atau konflik, dimana perlu

didayagunakan sebagai suatu cara untuk mengurangi atau meredakan konflik

melalui usaha pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi

yang melandasi persepsi tersebut adalah dengan bertukar pikiran maupun

pandangan dapat meningkatkan pengertian dan toleransi serta mengurangi rasa

ketidakpercayaan (mistrust) dan kerancuan.

e. Pengidentifikasi berbagai potensi dan masalah pembangunan termasuk bantuan

untuk memperjelas hak atas ruang di wilayah dan termasukpula pelaksanaan tata

ruang kawasan.

f. Pemberi informasi, saran, pertimbangan, atau pendapat dalam menyusun strategi

dan struktur pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Dari uraian mengenai bentuk dan sifat peran serta masyarakat di atas, akan

memberikan gambaran lebih jelas bagaimana kebijakan peran serta masyarakat di

dalam penataan ruang wilayah Kabupaten Solok Selatan, pemanfaatan ruang,

peninjauan kembali rencana tata ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 3: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-3

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

8.2 Ketentuan Hak dan Kewajiban Masyarakat Dalam Proses Penataan

Ruang

Hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang mencakup hak dan

kewajiban dalam proses perencanaan penataan ruang, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam proses perencanaan tata ruang, hak dan

kewajiban masyarakat adalah :

1. Memperoleh informasi secara mudah

2. Memberikan bantuan pemikiran dan pertimbangan dalam perencanaan tata ruang

3. Memberikan bantuan teknik dalam perencanaan tata ruang

Dalam proses pemanfaatan ruang, hak dan kewajiban masyarakat dapat dilakukan

melalui pelaksanaan program dan kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan

RTRW meliputi :

1. Pemanfaatan ruang daratan dan ruang udara berdasarkan RTRW yang telah

ditetapkan

2. Bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan pelaksanaan

pemanfaatan ruang

3. Bantuan teknik dan pengelolaan dalam pemanfaatan ruang

4. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasrkan RTRW

5. Konsolidasi pemanfaatan lahan, air dan sumberdaya alam lainnya untuk

tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas

6. Perubahan dan pelestarian pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW

7. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi pemanfaatan ruang dan kegiatan

menjaga, memelihara, dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Hak dan kewajiban masyarakat dalam proses pengendalian pemanfaatan ruang dapat

dilakukan melalui :

1. Pengawasan dalam bentuk pemanfaatan ruang dan pemberian informasi atau

laporan pelaksanaan pemanfatan ruang

2. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan penertiban

pemanfaatan ruang.

8.3 Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dalam penataan ruang ini merupakan bagian yang sangat

penting, bahkan pemerintah mengeluarkan peraturan khusus mengenai peran serta

masyarakat tersebut, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang

Page 4: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-4

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat

dalam Penataan Ruang (PP Peran Serta Masyarakat).

Definisi peran serta masyarakat menurut Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun

1996 (PP Peran Serta Masyarakat) tersebut adalah berbagai kegiatan masyarakat yang

timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan

bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 (PP Peran Serta Masyarakat)

diatur mengenai hak masyarakat terhadap kegiatan penataan ruang, yaitu :

a. Berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang.

b. Mengetahui secara terbuka rencana tata ruang wilayah, rencana tata ruang

kawasan, rencana rinci tata ruang kawasan.

c. Menikmati manfaat ruang dan atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari

proses penataan ruang.

d. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialami sebagai akibat

pelaksanaan pemanfaatan atau pelaksanaan kegiatan pembangunan.

Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam kegiatan penataan ruang yang wajib untuk

dipatuhi, adalah sebagai berikut :

a. Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang;

b. Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Sedangkan bentuk peran serta masyarakat yang terdapat dalam penataan ruang

wilayah kabupaten adalah :

a. Pemberian masukan dalam penentuan arah pengembangan wilayah kabupaten

yang ditetapkan.

b. Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan, termasuk

bantuan untuk memperjelas hak atas ruang wilayah kabupaten.

c. Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan

strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan wilayah kabupaten.

d. Pengajuan keberatan terhadap rancangan rencana tata ruang wilayah kabupaten.

e. Kerjasama dalam penelitian dan pengembangan.

f. Bantuan tenaga ahli.

Page 5: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-5

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Bentuk peran serta masyarakat di atas berlaku sama terhadap peran serta

masyarakat di daerah kabupaten. Namun, perlu digarisbawahi bahwa bentuk-bentuk

peran serta yang ditawarkan di dalam PP tersebut tidak menyangkut sama sekali

peran serta masyarakat dalam pembuatan keputusan, sehingga sifatnya masih bersifat

konsultatif.

Sedangkan kewajiban pemerintah sehubungan dengan peran serta masyarakat

ini bahwa pemerintah menyelenggarakan pembinaan untuk menumbuhkan serta

mengembangkan kesadaran, memberdayakan dan meningkatkan tanggung jawab

masyarakat dalam penataan ruang melalui :

a. Memberikan dan menyelenggarakan penyuluhan, bimbingan, dorongan,

pengayoman, pelayanan, bantuan teknik, bantuan hukum, pendidikan dan atau

pelatihan;

b. Menyebarluaskan semua informasi mengenai proses penataan ruang kepada

masyarakat secara terbuka;

c. Mengumumkan dan menyebarluaskan rencana tata ruang kepada masyarakat;

d. Menghormati hak yang dimiliki oleh masyarakat;

e. Memberikan penggantian yang layak kepada masyarakat atas kondisi yang

dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai

dengan rencana tata ruang;

f. Melindungi hak masyarakat untuk berperan serta dalam proses perencanaan tata

ruang, menikmati pemanfaatan ruang yang berkualitas dan pertambahan nilai

ruang akibat rencana tata ruang yang ditetapkan serta dalam mentaati rencana

tata ruang;

g. Memperhatikan dan menindaklanjuti saran, usul, atau keberatan dari masyarakat

dalam rangka peningkatan mutu penataan ruang.

Meskipun dalam pembagian peran sebagaimana diuraikan di atas, ternyata

belum menempatkan masyarakat secara setara atau memiliki posisi tawar yang sama

antara masyarakat dan pemerintah.

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penataan ruang, selain

masyarakat mengetahui Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dari Lembaran

Daerah Kabupaten, pemerintah Kabupaten berkewajiban mengumumkan dan

menyebarluaskan rencana tata ruang yang telah ditetapkan tersebut melalui

penempelan/pemasangan peta rencana tata ruang yang bersangkutan pada tempat-

Page 6: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-6

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

tempat umum yang mudah diakses masyarakat dan kantor-kantor yang secara

fungsional menangani rencana tata ruang tersebut.

Sedangkan tata cara peran serta masyarakat dalam proses penataan ruang atau

kawasan dilaksanakan dengan pemberian saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan,

keberadaan, masukan terhadap informasi tentang arah pengembangan, potensi, dan

masalah, serta rancangan rencana tata ruang, baik secara lisan maupun tertulis dan

ditujukan kepada bupati. Kesemuanya itu dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Tabel 8.1 : Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang

Wilayah Penataan Ruang

Provinsi (termasuk kawasan strategis)

Kabupaten

Perencanaan

1. Saran 2. Pertimbangan 3. Tanggapan 4. Keberatan 5. Masukan (semua dilakukan secara lisan atau tertulis kepada Gubernur)

1. Saran 2. Pertimbangan 3. Tanggapan 4. Keberatan 5. Masukan (semua dilakukan secara lisan atau tertulis kepada Bupati)

Pemanfaatan

Dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pelaksanaan diatur lebih lanjut oleh Gubernur)

Dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pelaksanaan dikordinasikan oleh Bupati)

Secara keseluruhan prinsip-prinsip pokok dan bentuk-bentuk peran serta

masyarakat di dalam setiap proses penataan ruang wilayah diatur didalam Peraturan

Pemerintah tentang hak warga negara dalam pemanfaatan ruang yang menjadi dasar

dalam perumusan-perumusan peran serta masyarakat dalam proses penyusunan

RTRW Kabupaten.

8.3.1 Prosedur Peran Serta Masyarakat

Prosedur kemitraan yang dianut dalam pengembangan Kabupaten Solok Selatan

ini adalah memposisikan pemerintah kabupaten, menjadi fasilitator dan administrator

Page 7: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-7

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

pembangunan. Dengan demikian orientasi pembangunan dari top down berubah ke

bottom up dan partisipatif dan juga sekaligus menciptakan kepemerintahan yang baik

(good governance) dan demokratis. Berbagai program yang dapat dilakukan secara

kemitraan antara para stakeholder pembangunan, kemitraan dalam pembangunan

sangat penting untuk dilakukan mengingat dua hal :

a. Kemitraan merupakan wujud nyata dari partisipasi masyarakat dan swasta dalam

proses pembangunan;

b. Kemitraan merupakan cara yang tepat untuk mengefisienkan belanja pemerintah

(government expenditure) di sektor pembangunan;

c. Selain kepentingan praktis, kemitraan swasta juga didukung oleh instrumen hukum

yang mendukung terselenggaranya kerjasama pelaku pembangunan;

Pola kerjasama pemerintah dan swasta dalam kemitraan tersebut sangat membantu

dalam mewujudkan pembangunan daerah. Beberapa pertimbangan yang mendasari

kerjasama ini, yaitu:

a. Pihak Pemerintah Kabupaten Solok Selatan:

b. Di era otonomi daerah ini beban Pemerintah Kabupaten Solok Selatan semakin

tinggi khususnya dalam proses pemanfaatan sumberdaya keuangan, administrasi

dan manajemen;

1. Terbatasnya anggaran pembangunan untuk daerah;

2. Terbatasnya tenaga profesional untuk mengembangkan dan mengelola

potensi daerah.

c. Pihak Swasta:

1. Sektor swasta dapat memenuhi kebutuhan yang belum tertangani oleh

Pemerintah Daerah, tanpa mengambil alih peran Pemerintah Daerah;

2. Pelayanan swasta itu amat bervariasi, swasta juga dianggap luwes;

3. Dengan masuknya swasta, maka persaingan akan lebih tumbuh;

4. Efisiensi diperkirakan lebih baik.

Ada beberapa skema kerjasama yang dapat terbentuk melalui mekanisme kemitraan

pemerintah dan swasta/lembaga ekonomi masyarakat. Bentuk kerjasama yang sering

dilakukan dan dibenarkan secara hukum adalah:

a. Kontrak Pelayanan (service contract);

b. Kontrak Manajemen (management contract);

c. Kontrak Sewa (lease contract);

d. Konsesi (concession);

Page 8: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-8

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

e. BOT (Built Operation Transfer).

8.4 Kelembagaan

Penataan Ruang memberikan dampak kepada seluruh penduduk, paling tidak

penduduk pada suatu wilayah perencanaan, sehingga penduduk atau masyarakat

menjadi faktor kunci bagi kegiatan penataan ruang, dan sasaran dari manfaat yang

akan dicapai. Selama ini upaya pengelolaan Penataan Ruang cenderung hanya dari

atas (top down), bukan dari bawah, dengan melibatkan masyarakat, hal ini

merupakan fakta, karena ketersediaan dana berada pada sistem anggaran

pemerintah, begitu pula halnya dengan mekanisme penyelenggaraannya. Kelibatan

masyarakat masih terbatas pada tahap “pemenuhan persyaratan” atau formalitas saja,

dan kalau kemudian akan muncul keseragaman produk, itu karena mengabaikan

keberagaman karakteristik wilayah maupun budaya masyarakat, sehingga produk

tersebut kurang bisa memberi manfaat yang jelas untuk dapat dipedomani.

Semestinya harus sudah dimulai bahwa proses penyelenggaraan penataan ruang

dipandang sebagai proses demokratisasi, karenanya penataan ruang harus sudah

dianggap dan merupakan hak seluruh warga masyarakat, karena langsung

bersentuhan dengan kehidupan masyarakat. Pada era otonomi dan desentralisasi,

memberikan ruang yang lebih leluasa kepada pemerintah daerah bersama masyarakat

untuk menyelenggarakannya.

8.4.1 Kebijakan Kelembagaan Penataan Ruang

Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang,

menyebutkan bahwa Penataan Ruang bertujuan untuk terselenggaranya pemanfaatan

ruang berwawasan lingkungan yang berlandaskan wawasan Nusantara dan Ketahanan

Nasional, terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan

budidaya , dan terciptanya pemanfaatan ruang yang berkualitas. Sedangkan secara

hirarki penataan ruang terbagi atas Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Dimana

kelembagaan dalam penyelenggaraan kewenangan dan pembinaan penataan ruang di

Tingkat Nasional dilaksanakan oleh Menteri yang ditunjuk, di Tingkat Provinsi

dilaksanakan oleh Gubernur dan Tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh

Bupati/Walikota. Sedangkan untuk penataan ruang kawasan tertentu (kawasan

strategi dan diprioritaskan bagi kepentingan nasional) penyusunan rencana tata

Page 9: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-9

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

ruangnya dikoordinasikan oleh Menteri yang ditunjuk, dengan arahan pengelolaannya

sebagai bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah/Provinsi dilaksanakan oleh

Gubernur, dan yang merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah

Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota. Dalam menterpadukan penataan ruang pada

semua tingkatan, yang bertugas mengkoordinasikan penataan ruang, dapat dilihat

pada tabel 8.2. di bawah:

Tabel 8.2 Koordinatorisasi Penataan Ruang

Tingkatan Kelembagaan Pelaksanaan Koordinasi Penataan Ruang Nasional Penataan Ruang Provinsi Kawasan Tertentu yang menjadi Bagian dari RTRW Provinsi Penataan Ruang Kabupaten/Kota Kawasan Tertentu yang menjadi Bagian dari RTRW Kab/Kota

� Penyelenggaraan � Kewenangan � Pembinaan � Penyelenggaraan � Kewenangan � Pembinaan � Perencanaan Tata

Ruang � Arahan � Pengelolaan � Penyelenggaraan � Kewenangan � Pembinaan � Perencanaan Tata

Ruang � Arahan � Pengelolaan

Menteri

Gubernur Gubernur Bupati/Walikota Bupati/Walikota Bupati/Walikota

Presiden Menteri Menteri Gubernur Menteri

Sumber : Undang-undang No. 26 Tahun 2007

Untuk memantapkan koordinasi dan pengelolaan kegiatan penataan ruang di

semua tingkatan, dikeluarkan Keppres No. 62 Tahun 2000 Tentang Koordinasi

Penataan Ruang Nasional (BKPRN) dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.

19 Tahun 1996 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

(BKPRD) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

BKPRN mengkoordinasikan penyelenggaraan Penataan Ruang Nasional agar

sejalan dengan RTRWN, dengan terbentuknya BKPRD akan membantu Gubernur, dan

Bupati/Walikota dalam merumuskan kebijakan Penataan Ruang di wilayah masing-

masing. Dalam melaksanakan tugasnya BKPRD Provinsi bertanggung jawab kepada

Page 10: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-10

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Gubernur sedangkan BKPRD Kab/Kota bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota

dalam menyelenggarakan fungsi Penataan Ruang sebagaimana tersebut di atas

dengan melibatkan/peranserta masyarakat, sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah No. 8 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1998 Tentang Tata Cara PSM Dalam

Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah, maupun Peraturan Pemerintah No. 69

Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara PSM

dalam Penataan Ruang.

8.4.2 Organisasi Kelembagaan Penataan Ruang

Sebagaimana terkandung dalam Keputusan Presiden No. 62 Tahun 2000 tentang

Koordinasi Penataan Ruang Nasional, dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 19

Tahun 1996 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang di daerah.

Organisasi Kelembagaan Penataan Ruang sebagaimana tersebut di atas, khususnya

untuk tingkatan pemerintahan kabupaten adalah sebagai berikut :

Pembentukan BKPRD Kabupaten ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota

dengan susunan anggota sebagai berikut :

a. Penanggung Jawab : Bupati

b. Ketua : Kepala Bappeda Kabupaten

c. Wakil Ketua : Kepala Dinas Tata Ruang/Pekerjaan Umum

Kabupaten (disesuaikan dengan kondisi daerah)

d. Sekretaris : Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten

e. Anggota : 1. Kepala Kantor Pertanahan

2. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan

3. Ka. Bagian Penyusunan Program

4. Kabag Hukum

5. Kabag Ekonomi

6. Kadinas Kehutanan

7. Kas Dam

8. Instansi terkait Kabupaten

Page 11: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

VIII-11

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas BKPRD Kabupaten, perlu dibutuhkan Tim

Teknis/Pokja Tata Ruang Daerah Kabupaten, dengan susunan anggota sebagai

berikut:

a. Ketua : Kabid Fisik & Prasarana Bappeda Kabupaten

b. Wakil Ketua : Kasi Dinas Tata Ruang, Dinas PU (sesuai dengan

kondisi di daerah)

c. Sekretaris : Kasi tata Ruang Bappeda Kabupaten

d. Anggota : 1. Unsur Bappeda Kabupaten

2. Unsur Dinas Tata Ruang/PU (sesuai dengan

kondisi daerah

3. Unsur Kantor Pertanahan

4. Unsur Dinas Kehutanan

5. Unsur Pakar

6. Unsur Organisasi Profesi

7. Unsur Dinas Terkait di Kabupaten

Page 12: 10. Bab 8 Rtrw Solok Selatan Ok

�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������