1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
-
Upload
afrizal-wildan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
1/16
MODUL
TEORI PERTUMBUHAN
DAN DISPARITAS REGIONAL
2016
0
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
2/16
1
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
3/16
I. PENDAHULUAN
Pembangunan memiliki banyak arti bagi perkembangan suatu wilayah. Secara
umum pembangunan memiliki korelasi yang kuat dengan perekonomian, sehingga
proses pembangunan dapat diidentikan dengan pembangunan ekonomi. Pembangunan
ekonomi merupakan masalah penting dalam perekonomian suatu negara serta menjadi
agenda utama setiap tahunnya. Meier 1!60" menyatakan bahwa pembangunan ekonomi
merupakan proses yang menyebabkan pendapatan nasional riil per kapita menigkat
dalam waktu lama. Sedangkan tujuan utama proses pembangunan meliputi #
peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup
yang pokok$ peningkatan standar hidup dan perluasan pilihan%pilihan ekonomis dan
sosial. &ujuan peningkatan pertumbuhan yang setinggi%tingginya tujuan utama dari
usaha pembangunan adalah untuk menghapus dan mengurangi tingkat kemiskinan,
ketimpangan pendapatan dan menekan angka pengangguran &odaro, 2006".
'alam perspekti( ekonomi regional, kemajuan ekonomi memberi gambaran
keberhasilan suatu pembangunan meskipun kemajuan ekonomi bukan satu%satunya
indikator keberhasilan pembangunan. 'alam rangka mengukur sejauh mana
pertumbuhan ekonomi setidaknya dapat digunakan tiga parameter utama pertumbuhan,
yaitu pertumbuhan output, pertumbuhan output per pekerja dan pertumbuhan output per
kapita. Pertumbuhan output dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan kapasitas
produksi yang dipengaruhi oleh peningkatan tenaga kerja dan modal di suatu wilayah.
II. PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL
Pengukuran pertumbuhan ekonomi secara kon)ensional biasanya dengan
menghitung peningkatan presentase dari Produk 'omestik *ruto P'*". P'*
mengukur pengeluaran total dari suatu perekonomian terhadap berbagai barang dan jasa
yang baru diproduksi pada suatu saat atau tahun serta pendapatan total yang diterima
dari adanya seluruh produksi barang dan jasa tersebut atau secara lebih rinci, P'*
adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam
kurun waktu tertentu Mankiw, 2001#126". Pertumbuhan biasanya dihitung dalam nilai
riil dengan tujuan untuk menghilangkan adanya in(lasi dalam harga dan jasa yang
diproduksi sehingga P'* riil mencerminkan perubahan kuantitas produksi.
2
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
4/16
+ntuk mengetahui pertumbuhan ekonomi regional, digunakanlah data Produk
'omestik egional *ruto P'*" dimana P'* dapat dide(inisikan sebagai nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh sistem perekonomian di suatu wilayah atau
daerah dalam kurun waktu tertentu. Sehingga P'* merupakan suatu ukuran untuk
melihat akti)itas perekonomian suatu daerah. Secara teori, P'* tidak dapat
dipisahkan dari Produk 'omestik *ruto P'*" baik dari konsep, de(inisi, metodologi,
cakupan dan sumber datanya. -al ini dilakukan untuk menjaga keseragaman konsep,
de(inisi dan metoda yang dipakai di seluruh ndonesia.
Faktor-faktor Penentu Pertumu!an Ekonom"
Para ekonom aliran klasik yang telah mempelajari gejala pertumbuhan ekonomi,
melihat bahwa terdapat (aktor%(aktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
'alam pembahasan teori produksi &eori /konomi Mikro", telah diperkenalkan dengan
(ungsi produksi klasik sederhana Pratama dan Manurung, 200# 16"#
3 ( 4,5"
dengan )ariabel #
3 output
4 3 barang modal
5 3 tenaga kerja
+ntuk analisis pertumbuhan ekonomi analisis makro", model klasik tersebut dapat
dikembangkan lebih lanjut, sehingga dapat ditulis persamaan#
3 ( 4,5,&,+"
dengan )ariabel #
3 output atau P'*
4 3 barang modal
5 3 tenaga kerja
& 3 teknologi
+ 3 uang
7 4$75$7&$7+ 8 0
Persamaan diatas secara sederhana menunjukkan (aktor%(aktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi. *erikut ini akan dijelaskan (aktor%(aktor penentu pertumbuhan
ekonomi tersebut Pratama dan Manurung, 200# 16%19".
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
5/16
a. Baran# Mo$a%
/konomi akan tumbuh, jika stok barang modal ditambah. Penambahan stok barang
modal dilakukan lewat in)estasi. 4arena itu salah satu upaya pokok untuk
meningkatkan in)estasi adalah menangani (aktor%(aktor yang mempengaruhi tingkat
in)estasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika in)estasi neto lebih besar
daripada nol. Sebab, jika in)estasi neto sama dengan nol, perekonomian hanya dapat
berproduksi pada tingkat sebelumnya. :kan lebih baik lagi, jika penambahan kuantitas
barang modal juga disertai peningkatan kualitas.
. Tena#a ker&a
Sampai saat ini, khususnya di ;egara Sedang *erkembang ;S*", tenaga kerja
masih merupakan (aktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja
umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Persoalan yang kemudian
patut ditelisik adalah sampai berapa banyak penambahan tenaga kerja akan terus
meningkatkan output. -al ini sangat tergantung dari seberapa cepat terjadinya &he 5aw
o( 'iminishing eturn &5'". Sedangkan cepat atau lambatnya proses &5' sangat
ditentukan oleh kualitas S'M dan keterkaitannya dengan kemajuan teknologi produksi.
Selama ada sinerji antara tenaga kerja dan teknologi, penambahan tenaga kerja akan
memacu pertumbuhan ekonomi.
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
6/16
output yang dihasilkan. &etapi dengan jumlah uang yang sama, dapat dihasilkan output
yang lebih besar jika penggunaannya e(isien. perusahaan
yang tidak memiliki cukup uang, namun memiliki prospek yang baik maka banyak bank
atau lembaga keuangan yang mau membantu, misalnya dengan memberikan kredit.
-anya saja minat meminjam, sangat tergantung dari besar kecilnya biaya yang harus
dikeluarkan, terutama bunga pinjaman. Sedangkan bunga pinjaman dapat ditekan, jika
sistem keuangan berjalan e(isien. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uang sangat
memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, selama penggunaannya sangat
e(isien. &ingkat e(isiensi penggunaan uang sangat ditentukan oleh tingkat e(isiensi
sistem perbankan.
Teor" Pertumu!an Neo K%a("k
&eori pertumbuhan neo klasik dikembangkan oleh Solow 1!?6", merupakan
model ekonomi dengan pendekatan umum dimana bebas mengabaikan beberapa aspek
penting dari macroeconomics, seperti (luktuasi jangka pendek dalam ketenaga%kerjaan,
pertumbuhan populasi, dan tabungan. Model pertumbuhan Solow merupakan model
pertumbuhan yang mengasumsikan bahwa perkembangan teknologi adalah e@ogenues.
:sumsi%asumsi penting dari model Solow antara lain# tingkat depresiasi dianggap
konstan, tidak ada perdagangan luar negeri atau aliran keluar masuk barang modal, tidak
ada sektor pemerintah, tingkat pertambahan penduduk tenaga kerja" dianggap konstan
serta seluruh penduduk bekerja, sehingga jumlah penduduk sama dengan jumlah pekerja
Pratama dan Manurung, 200# 1=1"
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
7/16
t adalah waktu yang menentukan tingkat pertumbuhan melalui input 4,5 dan 5. Butput
akan berubah jika input berubah dalam waktu tertentu. *ila tingkat teknologi masuk
dalam labour persamaan 2.9" maka dinamakan labour augmenting atau solow neutral,
bila masuk dalam modal persamaan 2." maka dinamakan capital augmenting atau
harrod neutral dan bila netral persamaan 2.!" maka disebut juga hicks neutral. 'engan
mengasumsikan bahwa teknologi adalah konstanta maka (ungsi produksi adalah
constans return return to scale dengan model matematika yang dirumuskan dengan#
Cc4,c:5" 3 cC4,:5" c80
Sesuai dengan asumsi diatas, dalam model dinyatakan bahwa modal, tenaga
kerja dan pengetahuan berubah sepanjang waktu,serta diasumsikan pula bahwa tenaga
kerja dan pengetahuan sebagai )ariabel eksogen tumbuh pada tingkat yang konstan
maka#
dL ( t )dt
= L (t )=nL ( t )
dA (t )dt
= A ( t )=nA ( t )
n dan g adalah parameter eksogen, 5 dan : menunjukkan deri)asi dengan
memperhitungkan t. *ila t diasumsikan 0 maka 5t" 3 50" ent dan :t" 3 :0"egt.
:t"5t" merupakan unit tenaga kerja e(ekti( yang tumbuh pada tingkat nDg.
*esarnya output diasumsikan digunakan untuk in)estasi sebesar s dan eksogen.
'engan mende(inisikan k sebagai stok modal per unit tenaga kerja e(ekti( k 3 47:5 dan
y sebagai output per unit tenaga kerja e(ekti( y 3 A7:5 dimana y 3 (k", maka dengan
mempertimbangkan depresiasi modal pada tingkat E diperoleh persamaan#
k 3 s f(k(t))−(n+ g +δ)k(t)
persamaan tersebut merupakan salah satu kunci dari model Solow yang menjelaskan
perubahan modal per unit tenaga kerja e(ekti(.
'engan mengasumsikan hubungan yang konstan antara input modal dan tenaga
kerja, maka untuk mencakup kemajuan teknologi yang merupakan )ariabel eksogen
sebagai )ariabel yang dapat meningkatkan kemampuan perekonomian untuk
berproduksi sepanjag waktu perlu dilakukan modi(ikasi. 'iasumsikan bahwa kemajuan
6
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
8/16
teknologi dapat menge(isiensikan tenaga kerja, sehingga persamaan yang sesuai untuk
memperjelas asumsi iniadalah persamaan 2.9". Mankiw mengganti )ariabel : dalam
persamaan ini dengan )ariabel / yang dikenal dengan e(isiensi tenaga kerja, sehingga
diperoleh persamaan lain yang sejenis yaitu#
Y(t) = F(K(t),E(t)L(t)
Cungsi produksi yang baru ini menyatakan bahwa output perekonomian A
tergantung pada unit modal 4 dan jumlah pekerja e(ekti( /5. 4arena angkatan kerja 5
tumbuh pada tingkat n den e(isiensi dari setiap unit tenaga kerja e(ekti( / tumbuh pada
tingkat g, maka jumlah pekerja e(ekti( 5/ tumbuh pada tingkat nDg. Menurut Mankiw
2009", model pertumbuhan Solow dirancang untuk menunjukkan bagaimana
pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam prekonomian serta bagaimana pengaruhnya terhadap output barang
dan jasa suatu negara keseluruhan.
III. DISPARITAS PEMBANGUNAN EKONOMI
e)olusi sosial hampir berawal dari adanya kecemburuan sosial antara golongan
sebagai dampak dari kondisi ekonomi dalam masyarakat yang terdiri dari kemiskinan
dan ketimpangan, baik ketimpangan antar daerah, antar golongan ataupun ketimpangan
antar sektor. 4arena itu kerangka pembangunan ;asional *angsa ndonesia
menekankan pada aFas G&rilogi pembangunanH yang meliputi pertumbuhan, pemerataan
dan stabilitas, ketiga aspek &rilogi pembangunan tersebut merupakan kondisi yang
dinamis dan saling bergantian prioritasnya penekananya dalam setiap rencana
pembangunan ekonomi. Mana kala pertumbuhan ekonomi di rasakan sudah cukup
tinggi namun terdapat indikasi melebarnya kesenjangan dan ketimpangan tingkat
pertumbuhan ekonomi antar daerah atau golongan, maka pemeritah memberikan
prioritas penekanan pada aspek pemerataan dengan tidak meningalkan kedua aspek
lainnya. 'emikian pula pada saat stabilitas ekonomi di perlukan, maka penekanan pada
aspek ini lebih nyata.
4etimpangan ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan
sumber daya alam dan perbedaan kondisi demogra(i yang terdapat pada masing%masing
wilayah. :kibat dari perbedaan ini, kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses
pembangunan juga menjadi berbeda. 4arena itu, tidaklah mengherankan bilamana pada
setiap daerah biasanya terdapat wilayah maju 'e)eloped egion" dan wilayah
9
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
9/16
terbelakang +nderde)eloped egion". &erjadi ketimpangan antar wilayah ini membawa
implikasi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat antar wilayah. 4arena itu aspek
ketimpangan pembangunan antar wilayah ini juga mempunyai implikasi pula terhadap
(ormulasi kebijakan pembangunan derah yang dilakukan oleh pemerintah daerah
4etimpangan pembangunan dapat terjadi apabila pendapatan dan pengeluaran
;asional suatu ;egara tidak seimbang sedangkan (aktor modal atau n)estasi
mengalami kemerosotan, di samping (aktor keamanan dan stabilitas ekonomi suatu
;egara. Selain itu tingginya tingkat pengangguran juga berpengaruh terhadap
pembangunan ekonomi di suatu daerah. Selain itu menurut /milia dan melia 2006"
menyebutkan (aktor%(aktor penyebab ketimpangan dalam pembangunan ekonomi antara
lain#
). Kon(entra(" Ke#"atan Ekonom" *"%a+a!
4onsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu
(aktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. /konomi
dari daerah dengan konsentrasi tinggi cenderung tumbuh pesat dibandingkan daerah
yang tingkat konsentrasi ekonomi rendah cenderung mempunyai tingkat pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah.
,. A%oka(" Ine(ta("
*erdasarkan teori Pertumbuhan /konomi dari -arrod 'omar menerangkan bahwa
adanya korelasi positip antara tingkat n)estasi dan laju pertumbuhan ekonomi. :rtinya
rendahnya n)estasi disuatu wilayah membuat pertumbuhan ekonomi dan tingkat
pendapatan masyarakat perkapita di wilayah tersebut rendah karena tidak ada kegiatan
kegiatan ekonomi yang produkti(.
. T"n#kat Mo"%"ta( Faktor Pro$uk(" /an# Ren$a! Antar *"%a+a!
4urang lancarnya mobilitas (aktor produksi seperti tenaga kerja dan kapital antar
wilayah merupakan penyebab terjadinya ketimpangan ekonomi regional. -ubungan
antara (aktor produksi dan kesenjangan pembangunan atau pertumbuhan antar wilayah
dapat di jelaskan dengan pendekatan mekanisme pasar. Perbedaan laju pertumbuhan
ekonomi akan menyebabkan perbedaan pendapatan perkapita antar wilayah dengan
asumsi bahwa mekanisme pasar output atau input bebas.
0. Pere$aan Sumer Da+a A%am 1SDA2 Antar *"%a+a!
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
10/16
Menurut 4aum 4lasik Pembangunan ekonomi di daerah yang kaya S': akan lebih
maju dan masyarakatnya lebih makmur dibandingkan di daerah yang miskin S':.
'alam arti S': dilihat sebagai modal awal untuk pembangunan yang selanjutnya harus
dikembangkan selain itu diperlukan (akor%(aktor lain yang sangat penting yaitu
teknologi dan S'M.
3. Pere$aan Kon$"(" Demo#raf" antar 4"%a+a!
4etimpangan /konomi egional di ndonesia juga disebabkan oleh perbedaan
kondisi geogra(is antar wilayah. &erutama dalam hal jumlah dan pertumbuhan
penduduk, tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan, disiplin masyarakat dan
etos kerja. 'ilihat dari sisi permintaan, jumlah penduduk yang besar merupakan potensi
besar bagi pertumbuhan pasar, yang berarti (aktor pendorong bagi pertumbuhan
kegiatan ekonomi. 'ari sisi penawaran jumlah populasi yang besar dengan pendidikan
dan kesehatan yang baik, disiplin yang tinggi, etos kerja tinggi merupakan aset penting
bagi produksi.
5. Kuran# Lan'arn+a Per$a#an#an antar *"%a+a!
4urang lancarnya perdagangan antar daerah intra%trade" merupakan unsur
menciptakan ketimpangan ekonomi regional. &idak lancarnya ntra%trade disebabkan #
4eterbatasan transportasi dan komunikasi. &idak lancarnya arus barang dan jasa antar
daerah mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah melalui
sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi permintaan # kelangkaan akan barang dan jasa
untuk konsumen mempengaruhi permintaan pasar terhadap kegiatan ekonomi lokal
yang si(atnya komplementer dengan barang jasa tersebut. Sisi penawaran, sulitnya
mendapat barang modal, input antara, bahan baku atau material lain yang dapat
menyebabkan kegiatan ekonomi suatu wilayah akan lumpuh dan tidak beroperasi
optimal.4etimpangan pembangunan ekonomi wilayah juga dikarenakan masing%masing
daerah mempunyai tingkat akti)itas ekonomi yang berbeda%beda, misalnya dilihat dari
tingkat sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi dan jumlah in)estasi. &idak
semua daerah mempunyai hal tersebut yang dapat mendorong percepatan kemajuan
pembangunan ekonomi.
Menurut Amstrong dan Taylor (2000) ada suatu daerah yang
mengalami pertumbuhan output yang rendah tetapi dalam waktu
!
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
11/16
yang bersamaan mengalami pertumbuhan output per tenaga kerja
yang tinggi jika ada migrasi keluar dari yang bukan pekerja. Kutipan
tersebut memiliki arti bahwa setiap tenaga kerja akan semakin besar
beban pekerjaannya (output) ketika tenaga kerja lain yang tidak
bekerja harus keluar dari pekerjaan tersebut. Seara umum! terdapat
keenderungan adanya korelasi yang tinggi antara pertumbuhan
output dan pertumbuhan output per kapita tetapi ada hubungan yang
lebih rendah antara output per pekerja dan ukuran lainnya."ermasalahannya adalah ukuran mana yang lebih tepat
digunakan dalam suatu analisis. #al ini sangat tergantung pada untuk
apa ukuran tersebut digunakan. "ertumbuhan output digunakansebagai indikator pertumbuhan kapasitas produkti$ yang tergantung
pada $aktor apa daerah tersebut lebih menarik dalam bidang modal
atau tenaga kerja dibandingkan dengan daerah lainnya. "ertumbuhan
outputper tenaga kerja sering digunakan sebagai suatu indikator
perubahan pada tingkat persaingan daerah tersebut dibandingkan
dengan daerah lainnya! sedangkan pertumbuhan output per kapita
digunakan sebagai suatu indikator perubahan%perubahankesejahteraan ekonomi. &alam hal ini pendekatan pertumbuhan
output per kapita yang digunakan dalam kajian ini yang seara umum
dikenal sebagai pendapatan regional per kapita.Masalah ketimpangan ekonomi antar daerah tidak hanya tampak
pada wajah ketimpangan perekonomian "ulau 'awa dan uar "ulau
'awa melainkan juga antar Kawasan arat *ndonesia dan Kawasan
Timur *ndonesia Katimin). erbagai program yang dikembangkan
untuk menjembatani ketimpangan antar daerah selama ini ternyata
belum menapai hasil yang memadai.
IV. KONVERGENSI WILAYAH
:dalah penting untuk menjajagi apakah pola pertumbuhan regional dalam sistem
pasar bebas, akan menimbulkan kon)ergensi dalam pendapatan perkapita regional dan
juga menjajagi kekuatan tendensi kon)ergensi tersebut jika memang ada.
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
12/16
kebijakan regional, dan sampai seberapa jauhkah campur tangan akti( diperlukan.
4arena model pertumbuhan berbeda%beda dalam hal prediksi kemungkinan terjadinya
kon)ergensi. ichardson, 2001". Selanjutnya ada tiga kekuatan kon)ergensi yang
penting sebagai berikut #
1. Arus faktor
Kemungkinan arus $aktor yang menyeimbangkan seperti
diprediksikan oleh model neo klasik! misalnya tenaga kerja akan
berpindah dari daerah upah rendah ke daerah upah tinggi ! dan jika
upah dan produk marginal dari modal mempunyai korelasi terbalik!
maka modal akan mengalir menurut arah yang sebaliknya. &engandemikian daerah daerah%daerah dengan upah rendah pun enderung
untuk bertumbuh paling epat.
2. Alokasi sumber a!a&i banyak +egara! perbedaan regional dalam hal pendapatan
perkapita dapat diari sebabnya pada proporsi sumber%sumber yang
dipekerjakan dalam sektor pertanian. uas%lingkup bagi realokasi
intern semaam ini adalah lebih besar di daerah%derah dengan upah
rendah pertanian.". Kemata#$a# aera%
&aerah%daerah yang sudah lama dengan tingkat pendapatan tinggi
dapat melambatkan kenaikan pendapatan perkapita masa datang.
arangkali yang terpenting diantara iri%iri ini adalah habisnya
kemungkinan perpindahan sumber%sumber antar sektoral dan
inelastinya $ungsi penawaran tenaga kerja (disebabkan oleh
rendahnya tingkat reproduksi netto di daerah yang si$atnya sudah
kekotaan).
4on)ergensi sebagai inti teori pertumbuhan tahun 1!!0an, didasarkan pada
hipotesis yang dikemukakan oleh *arro dan SalaIi Martin 1!!2" dengan menggunakan
11
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
13/16
model pertumbuhan neoklasik. Salah satu aspek penting dari model ini telah ditelaah
dan dianalisis secara serius sebagai sebuah hipotesis empiris kon)ergensi convergence".
'engan asumsi bahwa pre(erensi dan teknologi yang sama berlaku dari satu
perekonomian ke perekonomian lainnya, dan negara%negara miskin cenderung tumbuh
lebih cepat daripada negara%negara kaya *arro dan SalaIi Martin,1!!?".
Secara umum kon)ergensi dapat dipahami sebagai proses pengurangan
kesenjangan pendapatan antar daerah sehingga dapat dipahami pula sebagai proses
GpengejaranH ketertinggalan daerah berpenghasilan rendah terhadap daerah
berpenghasilan tinggi. 4esenjangan pendapatan yang dicoba dikurangi melalui proses
kon)ergensi dihitung berdasarkan pendapatan riil perkapita. &eori kon)ergensi
menyatakan bahwa tingkat kemakmuran yang dialami olehnegara%negara maju dan
negara%negara berkembang pada suatu saat akan kon)ergen bertemu pada satu titik".
lmu ekonomi juga menyebutkan bahwa akan terjadi catching up effect , yaitu ketika
negara%negara berkembang berhasil mengejar ;egara%negara maju. -al ini didasarkan
pada asumsi bahwa negara%negara maju akan mengalami kondisi stea! state, yaitu
negara yang tingkat pendapatannya tidak dapat meningkat lagi karena tambahan
in)estasi tidak menambah pendapatan. -al ini dapat terjadi karena seluruh biaya
produksi sudah tertutupi oleh in)estasi yang ada6 sehingga tambahan tabungan saving "
di negara tersebut tidak dapat dijadikan tambahan in)estasi.
Sementara negara maju diam, negara berkembang yang memiliki tambahan
in)estasi dapat terus menambah pendapatannya dan mengejar pertumbuhan ;egara
maju. 4arena negara%negara berkembang memiliki tingkat in)estasi di bawah biaya
produksi6 sehingga tambahan tabungan di negara tersebut akan dijadikan tambahan
i)estasi dan akhirnya dapat menambah pendapatan negara.
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
14/16
'ari gambar tersebut kita dapat melihat bagaimana terjadinya chatching up
effect hingga mencapai stea! state. &itik '0, '1, '2, ' dan '= merupakan jalur7 path
pertumbuhan perekonomian negara maju, sedangkan titik K0, K1, K2, K dan K=
merupakan jalur pertumbuhan negara berkembang. 'ari gambar 1.1 tersebut terlihat
bahwa jalur perkembangan perekonomian negara maju tersebut tidak dapat meningkat
lagi sehingga mendekati stea! state path" Sedangkan untuk ;egara berkembang
mengalami peningkatan pertumbuhan secara terus menerus sehingga pada akhirnya
akan mendekati stea! state path.
Solow 1!?6", menyatakan bahwa kunci utama dalam memprediksi kon)ergensi
selama transisi adalah pertumbuhan ekonomi akan tumbuh tinggi disaat jalur
pertumbuhan berada di bawah steady state
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
15/16
terjadi dispersi, yang berarti perlambatan pertumbuhan ekonomi daerah miskin untuk
mengejar daerah kaya.
,. Koner#en(" eta (β-convergance)
*arro 1!=", *aumol 1!6", 'e5ong 1!", *arro dan SalaIi Martin 1!!1,
1!!2, 1!!?" menyatakan kon)ergensi terjadi manakala perekonomian daerah miskin
cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan daerah yang relati( kaya. -al ini
mengindikasikan terdapatnya hubungan yang negati( antara pertumbuhan pendapatan
per kapita dan tingkat pendapatan perkapita pada awal periode. Pandangan ini disebut
%$convergance. %$convergance memiliki satu kelebihan utama yaitu analisisnya bersi(at
dinamis. 4ecepatan kon)ergensi dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap %$
convergance. Salah satu konsep yang terkait dengan kecepatan kon)ergensi adalah the
ha&f$&ife of convergence yang artinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk menutup
setengah dari kesenjangan awal.
%$convergance terdiri dari dua hipotesa, yaitu a'so&ute convergance dan
conitiona& convergance" A'so&ute convergance sendiri dikatakan terjadi ketika terdapat
hubungan negati( antara P'* per kapita awal dengan ratarata pertumbuhan P'* per
kapita selama periode yang diteliti. *arro dan Sala%i%Martin 1!!2" menggunakana'so&ute convergence dalam studi antar daerah dalam satu negara. -ipotesis a'so&ute
convergence ini sulit diterima karena dalam kenyataan pertumbuhan ekonomi regional
tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan per kapita awal saja. Sedangkan yang
dimaksud dengan conitiona& convergence adalah kon)ergensi yang dihitung dengan
menggunakan pendapatan awal dari suatu daerah dan juga (akto%(aktor lain yang dapat
mempengaruhi kon)ergensi perekonomian. Libisono 200" menyatakan dengan
melakukan tes hipotesis conitiona& convergence maka akan mendapatkan man(aat yang
lebih besar, yaitu dapat mengetahui (aktor%(aktor penentu apa saja yang mempengaruhi
tingkat pertumbuhan ekonomi regional dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
:rsyad, 5incolin, 1!!2,/konomi Pembangunan, *PS&/%A4P;, Aogyakarta.
1=
-
8/17/2019 1 - Teori Pertumbuhan Dan Disparitas Regional
16/16
4adariah,1!2,/konomi Perencanaan, 5PC/%+,