1. SKN 2004
-
Upload
abnerdnero -
Category
Documents
-
view
37 -
download
4
Transcript of 1. SKN 2004
PENDAHULUAN (2) Selama 20 tahun terkahir pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada “Sistem Kesehatan Nasional 1982”
SKN’82 digunakan sebagai acuan penyusunan: - GBHN bidang kesehatan,
- UU No.23/1992 ttg Kesehatan,
- berbagai kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
PENDAHULUAN (3)
Untuk menselaraskan dengan kebijakan baru,
dan menjawab berbagai tantangan:
globalisasi, demokratisasi, desentralisasi, serta kesehatan sebagai hak azasi dan intervensi
disusun SKN 2004
PENDAHULUAN (4)
SKN 2004:memberikan arah dan pedoman
penyelenggaraan pembanguan kesehatan
pembangunan kesehatan dapat lebih berhasil-guna dan berdaya-guna
PERKEMBANGAN POKOK-POKOK SUBSTANSI SKN DAN KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
SKN1982
1. Tata
nilai
2. Proses
3. Struktur
Pemikiran dasarPembangunan Kesehatan
RPJPK
Bentuk Pokok SKN(Umum)
UU No. 23Thn. 1992
Penyempurnaan
IndonesiaSehat2010
RPJPK 2008-2020
Sedang dibahas
SKN 2004
REVISI UU NO.23THN. 1992
KepMENKESNo.99a/
1982
TAP MPR NOVII TH.2001
Kepmenkes574/2000
TAP MPR NOX TH.1998
SKP
SKK
SUBSISTEM SKN
Upaya Kesehatan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pemberdayaan Masyarakat
Pembiayaan Kesehatan
Obat & Perbekalan Kesehatan
Manajemen Kesehatan
ANALISIS SKN
UPAYA KESEHATAN
Masalah pemerataan, cakupan, keterjangkauan, dan mutu pelayanan
Masalah keterpaduan dan kesinambungan, (terutama sejak diterapkannya prinsip otonomi)
Sistem rujukan UKP belum berjalan. (Sementara peranan Dinkes lebih banyak pada administratif)
Pendayagunaan UKBM kurang
ANALISIS SKN
SDM KESEHATAN
Jumlah terbatas, ratio thd penduduk masih rendah (ratio dokter = 1: 5000)
Penyebaran SDM belum merata
Mutu SDM belum memadai (23,2% masy Jawa bali tidak puas thd Rajal RS pemerintah)
Pembinaan SDM Kesehatan belum mantap (sistem registrasi, lisensi, sertifikasi belum mencakup aspek profesionalisme)
ANALISIS SKN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UKBM (Posyandu, POD, Polindes dll)
SDBM (Dana Sehat, Dana Sosial Kemasyarakatan, dll)
Yayasan peduli dan penyandang dana kesehatan (yayasan:kanker, jantung, thalasemia, ginjal, dll)
Percepatan pencapaian IS-2010 (Koalisi IS, Gebrak Malaria, Gerdunas TB, Gerakan Sayang Ibu, dll)
(Masih terbatas pada mobilisasi masyarakat. Peranan to serve, to advocate dan to watch belum optimal)
Jaringan kemitraan Public-private belum optimal
ANALISIS SKN
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Masih rendah, baru 2,2% PDB
Kontribusi pemerintah 30% dan masyarakat/swasta 70%
Alokasi dana pemerintah belum efektif
Pengeluaran private goods>public goods
Pembelanjaan belum mengedepankan bantuan Gakin
Mobilisasi dana masyarakat terbatas, bersifat out of pocket
Biaya kesehatan meningkat, mekanisme kendali biaya belum berkembang (hanya 20% masyarakat memiliki Jaminan Kesehatan)
ANALISIS SKN
OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Industri farmasi, PBF dan jaringan distribusi obat telah berkembang, CPOB telah diterapkan dan kebijakan obat generik telah dilaksanakan
Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat masih menjadi masalah
Pengawasan perbekalan dan alat kesehatan belum optimal
ANALISIS SKN
MANAJEMEN KESEHATANSIM Kesehatan, selaras dengan desentralisasi, perlu ditinjau dan ditata ulang
IPTEK Kesehatan, selaras dengan kemajuan ilmu, teknologi dan globalisasi, perlu lebih dikembangkan
Peraturan Per-UU-an Kesehatan, selaras dengan penegakan dan kesadaran hukum masy. yg makin meningkat perlu lebih dimantapkan
Adiministrasi kesehatan, selaras dengan perubahan kebijakan pembangunan, perlu lebih disempurnakan
PENGERTIAN SKN
SKN adalah suatu tatanan
yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum
seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945
PRINSIP DASAR SKN
Perikemanusiaan
Hak asasi manusia
Adil dan merata
Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
Kemitraan
Pengutamaan & manfaat
Tata penyelenggaraan yg baik
LANDASAN SKN
Landasan idiil: Pancasila
Landasan konstitusional: UUD1945Pasal 28 aPasal 28 b ayat (2)Pasal 28 c ayat (1)Pasal 28 h ayat (1) dan (3)Pasal 34 ayat (2) dan (3)
TUJUAN SKN
terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua potensi bangsa,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis,
berhasil-guna dan berdaya-guna,
sehingga tercapai derajat masyarakat
yang setinggi-tingginya
KEDUDUKAN SKN
1. Supra sistem SKN
2. SKN terhadap Sistem Nasional Lain
3. SKN thd Sistem Kesehatan Daerah
4. SKN terhadap Sistem Kemasyarakatan dan Swasta
POLA PIKIR SKNINPUT PROSES OUTPUT
SD
SD
SD
PEMBERDAYAYAAN MASY
UPYKESEHATAN
MANAJEMENKESEHATAN
TUJUANBANGKES
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN (1)PENGERTIAN
Tatanan yg menghimpun berbagai UKM dan UKP secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
TUJUAN
Terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai (accesible ), terjangkau (affordable), bermutu (quality)
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masy. yg setinggi-tingginya
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN (2)PRINSIP
1. UKM dislenggarakan o/ pemerintah dg peran aktif masy.&swasta
2. UKP diselenggarakan oleh masy, swasta & pemerintah
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta harus memperhatikan fungsi sosial
4. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu.
5. Penyelenggaraan upaya kesehatan, termasuk pengobatan tradisional dan alternatif, harus tidak bertentangan dg kaidah ilmiah
6. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dg nilai & norma sosial budaya serta moral dan etika profesi
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN (3)BENTUK POKOK
UKP1. Penyelenggaraan UKP strata I: Puskesmas dg PSM &
dunia usaha (sarkes swasta) serta berbagai pelayanan penunjang.
2. Penyelenggaraan UKP strata II: RS kelas C dan B non-penddkan dg PSM dan dunia usaha (sarkes/RS swasta) serta berbagai pelayanan penunjang.
3. Penyelenggara UKP strata III: RS kelas B penddkan dan A serta RSK dg PSM dan dunia usaha (sarkes/RS swasta) serta berbagai pelayanan penunjang.
4. Untuk persaingan global perlu didirikan berbagai pusat pelayanan unggulan nasional (national center)
5. Untuk meningkatkan mutu, dilakukan lisensi, sertifikasi dan akreditasi
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN (4)
BENTUK POKOKUKM
Penyelenggaraan UKM strata I: Puskesmas dg 3 fungsi dan 6 jenis pelayanan tingkat dasar yg ditunjang oleh berbagai bentuk UKBM.
Penanggungjawab UKM strata II: Dinkes kab/kota dg fungsi manajerial & teknis fungsional kesehatan yang dilengkapi dg pelbagai UPT & sarkes masy. lainnya.
Penanggung jawab UKM strata III: Dinkes Prop & Depkes
Untuk persaingan global perlu didirikan berbagai pusat unggulan nasional (National Institute)
Puskabangkes
UPAYA KES
Strata-2
Strata-3
Strata-1•Puskesmas•Pos-2 Kesehatan
•Dinkes Kab/Kota•UPT-2
•Dinkes Prov•Depkes• Institut-2 Kes
•Puskesmas•Praktik-2 Nakes, Klinik•Apotek, Lab, tokoobat, Optik, dll
•Praktik Nakes Spes Kons•RS C & B•Apotek, Lab, Optik, T Obt•Balai-2 Kes, dll
•Praktik Nakes Spes Kons•RS B & A•Apotek, Lab, Optik, T Obt•Pst-2 Unggulan Nas,
PemSwsta/UKBM
Pem Swasta
UKM UKP
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN (1)PENGERTIAN
Tatanan yg menghimpun berbagai upayapenggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sumber daya keuangan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masy
yg setinggi-tingginya
TUJUAN
Tersedianya pembiayaan kesehatan dg jumlah yg mencukupi,
teralokasi secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN (2)
PRINSIP1. Jumlah dana kesehatan harus cukup dan dikelola secara
berdaya guna, adil dan berkelanjutan, didukung oleh transparansi dan akuntabilitas
2. Dana pem utk pembiayaan UKM dan UKP bagi masy rentan dan gakin.
3. Dana masy diarahkan untuk pembiayaan UKP yg terorganisir, adil, berhasil guna dan berdaya guna mel JPK
4. Pemberdayaan masy dlm pembiayaan kes melalui penghimpunan dana sosial atau memanfaatkan dana masyarakat yg telah terhimpun
5. Pada dasarnya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan pembiayaan kesehatan di daerah merupakan tanggungjawab pemerintah daerah
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN (3)
BENTUK POKOK
PENGGALIAN DANA UKM:
- terutama dari pemerintah; - sumber lain (masy & dunia usaha) yg dilaksanakan dg menerapkan prinsip public-private partnership
UKP:- dari individu dlm kesatuan keluarga;
- untuk keluarga rentan & gakin dari pemerintah melalui JPK wajib
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN (4)
BENTUK POKOK
PEMBELANJAAN
Dana dari pemerintah & public-private partnership digunakan utk UKM
Dana dari masy. (dana sehat & dana sosial keagamaan) digunakan utk UKM dan UKP
Dana dari masy mampu utk UKP melalui JPK wajib atau sukarela
Di masa mendatang dana pemerintah secara bertahap rentan dan Gakin
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN (5)
BENTUK POKOK
PENGALOKASIAN DANAAlokasi dana dari pemerintah utk UKM dan UKP (masy. Rentan dan gakin) dlm bentukAPB; sekurang-kurangnya 15% dari total anggaran pembangunan
Alokasi dana dari masy. Utk UKM dg menerapkan prinsip gotong-royong dan sesuai kemampuan
Alokasi dana dari masyarakat utk. UKP melalui kepesertaan dlm JPK wajib atau sukarela
Puskabangkes
BIAYA KES
Penduduk
MiskinPenduduk
Mampu
Pem
JaminanKesehatansukarela
Masy
JaminanKesehatan
wajib
A P
PenggalianPengalokasian
Pembelanjaan
Public-Private Mix
UKM UKP
SUBSISTEM SDM KESEHATAN (1)PENGERTIAN
Tatanan yg menghimpun berbagai upayaperencanaan, pendidikan & pelatihan serta pendayagunaan nakes
secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya
TUJUAN
Tersedianya nakes yg bermutu secara mencukupi, terdistribusi secara adil
serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdayaguna, utk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yg setinggi tingginya
SUBSISTEM SDM KESEHATAN (2)
PRINSIP
1. Pengadaan nakes mencakup jumlah, jenis dan kualifikasi nakes disesuaikan dg kebutuhan dan dinamika pasar
2. Pendayagunaan nakes memperhatikan asas pemerataan yankes serta kesejahteraan dan keadilan
3. Pembinaan nakes diarahkan pd penguasaan IPTEK serta pembentukan moral dan ahklak sesuai dg. ajaran agama dan etika profesi
4. Pengembangan karier dilaksanakan scr obyektif, transparan, berdasarkan prestasi kerja dan disesuaikan kebutuhan pemb kes scr nasional
SUBSISTEM SDM KESEHATAN (3)
BENTUK POKOKPERENCANAAN
Dilakukan o/ pemerintah atas dasar masukan dari Majelis nakes
Mencakup: Penetapan Jenis, Jumlah dan Kualifikasi nakes
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Diselenggarakan o/ institusi Pendidikan dan Pelatihan yg terakreditasi
Puskabangkes
Perencanaan
Diklat
Dayaguna
J umlah
J enis
SDMKes
Derajat kes.Masy ygsetinggi-tingginya
Kualifikasi
UKM
UKP
SUBSISTEM OBAT&PERBEKALAN KES (1)
PENGERTIANTatanan yang menghimpun berbagai upaya yg menjamin
ketersediaan, pemerataan serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung
dlm rangka mencapai derajat kes. setinggi-tingginya
TUJUAN
Tersedianya obat dan perbekalan kesyg aman, bermutu, dan bermanfaat, serta
terjangkau oleh masy utk menjamin terselenggaranya pemb. kes guna meningkatkan derajat kes
yg setinggi-tingginya
SUBSISTEM OBAT DAN PERBEKALAN KES (2)PRINSIP
1. Tidak boleh diperlakukan sbg komoditas ekonomi
2. Penetapan harganya dikendalikan oleh pemerintah
3. Tidak dipromosikan scr berlebihan dan menyesatkan
4. Peredaran serta pemenfaatannya tdk bertentangan dg hukum, etika dan moral
5. Mengutamakan obat esensial generik bermutu didukung pengembangan industri bahan baku
SUBSISTEM OBAT & PERBEKALAN KES (3)PRINSIP
6. Optimalisasi industri nasional dg memperhatikan keragaman produk dan keunggulan daya saing
7. Disesuaikan standar formularium obat RS dan mengacu DOEN
8. Diselenggarakan scr rasional dg memperhatikan aspek mutu, manfaat, harga, kemudahan diakses serta keamanan
9. Pengembangan dan peningk. Obat tradisional yg bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata dan teruji scr ilmiah
10. Pengamanan diselenggarakan dari tahap produksi, distribusi dan pemanfaatan
11. Kebijaksanaan Obat Nasioanl ditetapkan oleh pem. Bersama pihak terkait lainnya.
SUBSISTEM OBAT & PERBEKALAN KES (4)
BENTUK POKOK
KETERSEDIAAN• Mengoptimalkan Industri Nasional• Menggunakan DOEN/Formularium RS• Obat Strategis ditangani Pemerintah• Pengadaan Bahan Baku difasilitasi pemerintah
PEMERATAAN• Obat resep mel apotik dan mengembangkan pelayanan
farmasi• Obat bebas mel toko obat,dsb• Dispensing dokter syarat tertentu• Memperhatikan fungsi sosial
SUBSISTEM OBAT & PERBEKALAN KES (5)
BENTUK POKOK
PENGAWASANDilakukan oleh pemerintah bersama masy. Organisasi profesi, dan swastaMencakup aspek : Mutu Distribusi Efek Samping Promosi Harga Narkotika dan Psikotropika Obat Tradisional
Puskabangkes
KETERSEDIAAN
PEMERATAAN
MUTU
SDMKes
Derajat kes.Masy ygsetinggi-tingginya
AMAN
ABSAH
KHASIAT
SUSTAIN
MERATA
JUMLAH
JENIS
UKM
UKP
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (1)
PENGERTIANSubsistem pemeberdayaan masyarakat adalah tatanan yg menghimpun Berbagai upaya perorangan, kelompok , dan masyarakat umum dibidang
kesehatan secara Terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajad kesehatan yg setinggi tingginya
TUJUAN
Tujuan subsistem pemberdayaan masy. Adl terselenggaranya upy. Pelayanan, advokasi dan pengawasan sosial oleh perorangan,
kelompok dan masy. di bid. Kes scr berhasilguna dan berdayaguna untuk menjamin terselenggaranya pemb. Kes. guna meningk. Derajat kes. Masy. Yg setoinggi-tingginya
SUBSISTEM PEMEBERDAYAAN MASYARAKAT (2)
PRINSIP
1. Berbasis masyarakat
2. Pemberdayaan dlm voice dan chice
3. Peningk. Kesadaran, kemauan dan kemampuan masy.
4. Kemitraan dgn. Semangat gotong-royong
5. Pemerintah bersikap terbuka, bertanggung jawab dan tanggap
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (3)
BENTUK POKOKPEMBERDAYAAN PERORANGAN
Sasaran utama pemberdayaan perorangan adl tokoh masy.Target minimal adl untuk diri sendiri dan keluarga dlm menerapkan PHBSTarget maksimal dpt sbg teladan dan aktif sebagai kader di masy.
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (4)
BENTUK POKOK
PEMBERDAYAAN KELOMPOK
Sasaran utama adl kelompok/kelembagaan masy seperti : RT/RW,kelurahan/banjar/nagari, organisasi keagamaan, dsb
Target maksimal, kelompok kemasy aktif dalam to serve, to advocate, dan to watch
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (5)
BENTUK POKOK
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UMUM
Sasaran pemberdayaan masy umum adl seluruh masy dlm suatu wilayah
Target minimal adl terbentuknya wadah perwakilan masy
Target maks adl ikut aktif dlm mengatasi masalah di masy meningk derajat kes mas, serta aktif dlm to serve, to advocate dan to watch
Puskabangkes
Perorangan
Kelmpk
MasyUmum
Kelompok/Lmbg MasyKelompokPeduli kes.
Individu,TomaKader/motor/teladan PHBS
Konsil/komite/Dwan Pnytun PerwakilanMasyarakat
Pember-dayaanMasy
To Serve
To Advocate
To Watch
Derajatkesmassetinggi-tngginya
UKM
UKP
SUBSISTEM MANAJEMEN KESEHATAN (1)
PENGERTIANTatanan yg menghimpun berbagai upaya adminkes
yg ditopang oleh pengelolaandata dan informasi, pengembangan dan penerapan IPTEK,
serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dansaling mendukung guna menjamin tercapinya derajat kes
yg setinggi tingginya
TUJUAN
Terselenggaranya fungsi fungsi adminkes yg berhasilguna dan berdaya guna,
didukung oleh sistem informasi, IPTEK dan hukum kes, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yg setinggi-tingginya
Administrasi Kesehatan
Berpedoman pada desentralisasi, dekon & tugas pembantuan dlm wadah NKRIPerlu dukungan kejelasan hubungan admin dg sektor lain serta antar unit kesehatan di berbagai jenjangKoordinasi yg jelas dg sektor lain serta antar unit kesehatan dlm jenjang yg samaAdanya kejelasan kewenangan tugas & tanggung jawab antar unit kesehatan
PRINSIP
Informasi Kesehatan
Mencakup seluruh data yg terkait
Mendukung proses pengambilan keputusan
Sesuai dg kebutuhan informasi utk pengambilan keputusan
Harus akurat, cepat & tepat dan mendayagunakan TI
Diperoleh melalui pencatatan-pelaporan dan survai
Memperhatikan aspek kerahasiaan di bid kes dan kedokteran
PRINSIP
Iptek kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK kesehatan untuk kepentingan masyarakat
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK Kesehatan tidak boleh bertentangan dengan etika moral dan nilai agama
PRINSIP
HUKUM KESEHATANDipakai sbg acuan dlm mengembangkan peraturan perundangan kes daerah
Hukum kes mencakup peraturan perundangan, pelayanan advokasi & peningkatan kesadaran hukum
Perlu didukung oleh pembentukan & pengembangan jaringan informasi, dokumentasi hukum kes serta pengembangan satuan unit organisasi hukum kes di Depkes
PRINSIP
ADMINKESAsas desentralisasi, dekonsentrasi dan pembantuan
Penanggung jawab di pusat, Propinsi dan kabupaten/kota
Hubungan teknis fungsional antara Depkes dan Dinkes prop/kab/kota
Rencana kebijakan & program kes nasional menjadi acuan daerah
Pelaksanaan dan pengendalian
Pengawasan dan pertanggung jawaban
Peran pemerintah pusat dlm desentralisasi
Dlm keadaan tertentu Pusat dpt menjadi pelaksana sekaligus pengawasan dan pertanggungjawabannya
BENTUK POKOK
INFOKESTatanan infokes nasional didasarkan pd jaringan infokes daerah dan sektor terkait
Substansi mencakup : derajat kes, upaya kes, pembiayaan kes, sumber daya kes & pemberdayaan kes
Adanya perpaduan R/R sarana kes dg survei dan sensus
Pengolaan dan analisis secara multi disiplin terpadu & menyeluruh
Penyajian dilakukan secara multimedia utk pengambilan keputusan
Bentuk Pokok
MANAJEMEN KESEHATANBENTUK POKOK
IPTEK KESEHATAN
Tatanan litbangkes nasional mencakup rangkaian jaringan Litbangkes pusat, daerah, PT & sektor lain terkait
Substansi mencakup : derajat kes, upaya kes, pembiayaan kes, sumberdaya kes, dan pemberdayaan masy.
Pengembangan jar, dan substansi dilakuka mll pembentukan pusat-pusat unggulan
Pendayagunaan hasil Litbang mel jar. Iptek Kes
MANAJEMEN KESEHATANBENTUK POKOK
PERATURAN DAN PERUNDANGAN KESEHATANDikembangkan secara nasional sebagai acuan daerahMencakup pembaharuan dan pembentukan, pelayanan advokasi hukum & peningk. Kesadaran hukumSubstansi mencakup : upaya kes, pembiayaan kes, sumber daya kes dan pemberdayaan masyDidukung jar informasi dan dokumentasi hukum kesehatan
Puskabangkes
I nformasi
Iptek
Hukum
PembiayaanKes
UpayaKes
PemberdayaanMasy
ManajmnKes
Derajat kes.Masy ygsetinggi-tingginya
AdministrasiKes
Sumberdaya
ManusiaKes
Obat & Perbkln
Kes
Puskabangkes
Penetapan dasar hukum SKN
Advokasi dan sosialisasi SKN
Fasilitasi pengembangan SKD
Pelaksanaan SKN dan SKD
Pengendalian SKN dan SKD