1. SISTEM PENGUKURAN

22

Transcript of 1. SISTEM PENGUKURAN

Page 1: 1. SISTEM PENGUKURAN
Page 2: 1. SISTEM PENGUKURAN

Definisi mengukur :membandingkan suatu besaran /kwantitas yg besarnya tak diketahui dg besaran lain yg besaranya diketahui.

Utk mengukur diperlukan instrument (peranti )

Hasil pengukuran berupa bilangan berapa banyaknya besaran yg diketahui untuk memperoleh harga besaran yg diukur. Besaran yang diketahui disebut satuan.

BESARAN = BILANGAN X SATUAN

Page 3: 1. SISTEM PENGUKURAN

Peranti : sarana utk menentukan harga/besar suatu besaran/kwantitas / variabel

Kecermatan (accuracy) besarnya selisih suatu peranti menampilkan harga yang diukur dibanding dengan harga yang sebenarnya.

Ketelitian (precision) : ukuran ketepatan pengulangan suatu pengukuran

Keliru (error) selisih dari harga sebenarnya pada variabel yang diukur (ketidak tepatan pengukuran)

Page 4: 1. SISTEM PENGUKURAN

20406080100

Page 5: 1. SISTEM PENGUKURAN

20406080100

Page 6: 1. SISTEM PENGUKURAN

20406080100

Page 7: 1. SISTEM PENGUKURAN

Keliru (Error)

Keliru Sistematik Keliru Acak

Peranti Ukur Metode Manusia Gangguan Baca

Proyeksi

Taksir

Page 8: 1. SISTEM PENGUKURAN

Keliru ini disebabkan oleh :1. PERANTI UKUR Keliru teraan Keliru yang ditimbulkan suhu lingkungan Keliru karena umur peranti Gesekan dlm tumpuan-tumpuan /gangguan jarum tuding

Page 9: 1. SISTEM PENGUKURAN

Keliru peranti biasanya dinyatakan dalam spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat dan dinyatakan dalam :› Sekian persen dari penunjukan, misalnya : 3%› Sekian persen dari penunjukan skala penuh / full

scale (FS), misalnya : 2% FS› Dengan suatu harga mutlak, misalnya : 0,1

mmHg, 1 Kg, 1 m dll› Kombinasi dari cara-cara di atas, misalnya 3% +

1% FS

Xn + errorXn - errorXn

Page 10: 1. SISTEM PENGUKURAN

1. Error dalam pembelokkan sebuah grafik dinyatakan dlm n %. misal : 3%.Contoh : Besanya amplituda gelombang kompleks QRS = 10 mV mempunyai nilai error sebesar 3 %, hitung nilai sebenarnya.Nilai error : 3 % X 10 mV = 0,3 mVNilai sebenarnya berada pada :(10– 0,3 )mV = 9,7 mV sampai dengan (10 + 0,3 )mV= 10,3 mV.

2. Error peranti tuding (peranti analog) biasanya dinyatakan dalam n% FS, misal : 2 % FS. Contoh : Sebuah tensi meter jarum mempunyai nilai skala penuh (FS) 300 mmHg dengan nilai error FS = 1% jika jarum tuding menunjuk pada 200 mmHG, hitung nilai tekanan sebenarnya .NIlai error :1 % X 300 mmHg =3 mmHg. Nilai tekanan sebenarnya pada :(200– 3 )mmHg = 197 mmHg s/d (200 + 3 )mmHg = 203 mmHg

Page 11: 1. SISTEM PENGUKURAN

3. Error peranti ukur digital atau analog yang dinyatakan dengan n satuan, misal : 1KgContoh : Sebuah timbangan badan mempunyai nilai error mutlak sebesar 1 Kg, hasil penunjukan didapatkan hasil 70 Kg. hitung nilai sebenarnya Nilai yang sebenarnya adalah : (70 + 1) Kg = 71 Kg dan(70-1) Kg = 69 Kg

4. Error peranti ukur digital biasanya dinyatakan dalam jumlahan error ditambah dengan error dalam skala penuh, misal : 5% + 1% FS. Contoh : sebuah termometer tubuh digital digunakan pada nilai skala penuh 40 0 C. Hasil pengukuran menunjukkan nilai 36 0 C, Jika nilai error : 5% + 1% FS. Hitunglah nilai sebenarnya.Nilai error FS : 1 % X 40 0C = 0,40 C Nilai error penunjukkan : 5% X 360 C = 1,80 C. Error keseluruhan sebesar = 0,40 C +1,80 C = 2,20 C. Jadi nilai suhu yg sebenarnya berada diantara 360 C - 2,20 C = 33,80 C s/d 360 C + 2,20 C = 38,20 C.

Page 12: 1. SISTEM PENGUKURAN

Error yg terjadi karena metode pengukuran berpengaruh pada obyek yang diukur.Contoh : sebuah alat EMG digunakan untuk mengukur potensial otot ,arus referensi berpengaruh pada potensial listrik pada otot yang diukur. Jika arus referensi lebih besar dari potensial yang diukur maka akan terjadi error

Faktor –faktor yg perlu diperhitungkan dalam metode pengukuran › Kelembaban› Suhu› Perlawanan arus bocor› Medan magnet dan medan listrik› Getaran

“ Keliru metoda dapat dicegah, dikoreksi, ataupun diabaikan dengan cara memilih peranti ukur yg tepat dan menerapkan metode pengukuran yang benar ”.

Page 13: 1. SISTEM PENGUKURAN

Disebabkan oleh manusia yg melakukan pengukuranContoh : seseorang yng melakukan pengukuran waktu dengan mengguanakan stop watch dapat melakukan kesalahan karena reaksinya kurang cepat

“Keliru oleh manusia dapat diperkecil dengan melakukan pengukuran oleh beberapa orang yg kemudian diambil nilai rata-ratanya”.

Page 14: 1. SISTEM PENGUKURAN

Merupakan keliru yg berubah-ubah walaupun pengukuran dilakukan berulang- ulang.

Tidak disebabkan oleh lingkungan dan kecermatan peranti

Page 15: 1. SISTEM PENGUKURAN

Perubahan dalam harga besaran yang sedang diukur Dapat berlangsung sesaat ataupun lama Tidak dapat diperhitungkan sebelumnya

Contoh : pada saat pengukuran suhu dan kelembaban ruangan dapat terjadi gangguan yang disebabkan oleh pintu yang dibuka tutup secara berulang-ulang

Gangguan dapat diminimalkan dengan cara melakukan pengukuran berulang-ulang dan kemudian diambil hasil rata-ratanya. Hasil ini dianggap sebagai hasil ukur yang benar.“Semakin banyak pengulangan yang dilakukan akan semakin kecil keliru (error) karena gangguan”.

Page 16: 1. SISTEM PENGUKURAN

Terjadi pada peranti analog Dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan :

(a) Keliru proyeksiTerjadi karena mata tidak bisa tepat tegak lurus di atas jarum

Dapat diperkecil dengan cara memperpendek jarak skala dengan jarum serta menambahkan cermin pada skala.

Page 17: 1. SISTEM PENGUKURAN

cermin

Page 18: 1. SISTEM PENGUKURAN

(b) Keliru taksirTerjadi karena keliru menafsirkan pembagian skala dan proyeksi jarum.

Keliru ini ditentukan oleh :A. Tebal jarumB. Kehalusan pembagian skalaC. Tebal garis-garis pembagianD. Kelinearan pembagian skala

Page 19: 1. SISTEM PENGUKURAN

0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100

A (1) A (2)

0 20 40 60 80 1000 20 40 60 80 100

B (1) B (2)

0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100

C (1) C (2)

0 20 40 60 80 100 0 20 60 10040 80

D(1) D(2)

Page 20: 1. SISTEM PENGUKURAN

Besarnya error dapat dicari dengan cara membandingkan alat dengan alat yang dianggap sebagai standard

Tahap-tahap perhitungan “› Lakukan pengukuran dengan menetukan

satu nilai tertentu sebanyak-banyaknya (minimal 5 kali)

› Hitung nilai rata-ratanya› Hitung nilai errornya

Page 21: 1. SISTEM PENGUKURAN

n

xnxxxX

.....321

Xn

XXnerror

%100% errorerror

Nilai rat-rata :

Error :

Keterangan :

X = nilai rata-rata

Xn = nilai standard

Page 22: 1. SISTEM PENGUKURAN

Sebuah tensimeter mempunyai nilai ukur pada 100 mmHG sebagai berikut:X1 = 99 mmHgX2 = 100 mmHgX3 = 101 mmHgX4 = 98 mmHgX5 = 100 mmHg

Nilai rata2 = (99+100+101+98+100)/5= 498/5 = 99,6 mmHg

Error = (100-99.6)/100= 0,4/100 =0.004

% Error = 0.004 x 100% = 0.4%