1. SAP Hukum Pidana
description
Transcript of 1. SAP Hukum Pidana
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)STIH YPM SIDOARJO
MATA KULIAH : Hukum PidanaKODE MATA KULIAH : MKK-213BOBOT : 2 SKSSEMESTER : Genap/ IIDOSEN PEMBINA : Sudjiono, S.H., M.H
PERTEMUAN KE
1
POKOK BAHASAN2
SUB BAHASAN POKOK
3
KOMPETENSI
4
METODE PENGAJAR
AN5
MEDIA
6
TUGAS
7
PUSTAKA
8
EVALUASI
9
1-2 Pengantar 1. Pengertian dan ruang Lingkup hukum Pidana.
2. Hakekat, sifat, tujuan dan fungsi hukum pidana.
3. Hubungan hukum pidana dengan ilmu – ilmu lainnya.
Agar mahasiswa dapat memahami hukum pidana dari aspek ruang lingkup, hakekat, sifat, tujuan, fungsi serta hubungan hukum pidana dengan ilmu – ilmu lainnya.
Ceramah dan diskusi
Notebook, infocus, white board.
C,G,I
3-4 Sejarah Hukum Pidana Indonesia
1. Sejarah kodifikasi hukum pidana Indonesia.
2. Sejarah unifikasi dan dualisme hukum pidana Indonesia.
Agar mahasiswa dapat memahami perjalanan sejarah kodifikasi dan unifikasi serta dualisme hukum pidana di Indonesia.
sda sda A,C
5-6 Berlakunya Hukum Pidana
1. Locus dan Tempus delicti.a. Manfaat
mengetahuinya.
Agar mahasiswa dapat memahami berlakunya hukum pidana baik menurut
sda sda A,C,F,G,I
7-8
9-10
b. Ajaran – ajarannya.
2.Dari segi waktu a. Asas legalitas.b. Asas Transitoirc. Asas retroaktif
3.Dari segi tempata. Asas teritorialb. Asas nasional aktifc. Asas nasional pasifd. Asas universalitase. Asas ekstra
teritorialitas.
waktu dan tempat.
11-12
13-14
Masalah Delik 1.Delik dan unsur – unsurnyaa. Penggunaan istilah b. Rumusan delikc. Cara merumuskan
delikd. Cara merumuskan
delik.
2. Jenis - jenis delik a. Jenis delik menurut
KUHPb. Jenis delik menurut
cara merumuskannya
c. Jenis delik menurut cara melakukannya
d. Jenis delik menurut subjeknya
e. Jenis delik menurut tujuannya
Agar mahasiswa dapat memahami delik dan unsur – unsurnya, jenis – jenis delik, teori hubungan kausalitas serta sifat melawan hukum.
sda sda A,C,F,I,K
15-16
17-18
3. Teori hubungan kausalitas.a. Conditio sine qua
non theorib. Teori
mengeneralisirc. Teori
mengindividulaisir
4. Sifat melawan hukum a. Pengertianb. Melawan hukum
sebagai unsur delikc. Ajaran – ajaran
melawan hukum
19-20 Subjek Hukum Pidana ( pleger ; enkelvoudige daderschap)
a. Siapa yang merupakan subjek hukum pidana
b. Delik dengan perumusan formal dan materiil
c. Delik yang memiliki unsur kedudukan atau kualitas
Agar mahasiswa dapat memahami tentang subjek hukum pidana dan rumusannya dalam delik formil maupun materiil serta unsur kedudukan atau kualitasnya.
sda sda B,F,G,K
21 Delik percobaan (Poeging)
a. Pengertianb. Dasar hukum
pemidanaannyac. Syarat – syarat
pidananyad. Macam – macam
percobaan menurut doktrin
e. Teori – teori mengenai percobaan
Agar mahasiswa dapat memahami tentang delik percobaan (Poeging)
sda Sda B,F,G,K
22-23 Delik penyertaan ( Deelneming)
a. Medepleger dan ciri – cirinya
b. Doenpleger dan ciri – cirinya
c. Uitlocker dan ciri – cirinya
Agar mahasiswa dapat memahami tentang delik penyertaan dan bentuk – bentuknya
sda Sda B,F,G,K
24 Delik Perbarengan (Concusus)
a. Pengertian b. Jenis – jenisnyac. Stelsel
pemidanaannya
Agar mahasiswa dapat memahami tentang delik perbarengan (Concusus) jenis dan stelsel pemidanaanya.
sda Sda B,F,G,K
25 Delik pengulangan (Recidive)
a. Pengertian b. Syarat – syaratnyac. Jenis – jenisnya
menurut Ilmu Hukum Pidana
Agar mahasiswa dapat memahami tentang delik pengulangan, jenis menurut ilmu hukum.
sda Sda F,G,K
26-27 Pertanggungjawaban Pidana
1. Pengertian 2. Kesalahan menurut
hukum pidana 3. Bentuk – bentuk
kesalahan 4. Teori – teori tentang
kesengajaan/dolus5. Teori – teori tentang
kelapaan/culpa6. Kemampuan dan
ketidakmampuan bertanggungjawab
Agar mahasiswa dapat memahami tentang aspek – aspek pertanggungjawaban pidana, teori tentang kesalahan dan kemampuan bertanggungjawab serta ketidakmampuan bertanggungjawab.
sda sda A,C,I,K
28 Pidana dan pemidanaan
1. Doktrin – doktrin tentang pidana, tujuannya dan
Agar mahasiswa dapat memahami doktrin- doktrin
sda sda A,B,C,F,G,K,J,M
29
30
stelselnya.
2. Dasar – dasar penghapus penuntutan pidana.a. Nebis in idemb. Matinya terdakwac. Daluarsa d. Penyelesaian di
luar sidang
3. Dasar – dasar penghapus pemidananaan.a. Daya paksa dan
keadaan darurat (overmacht dan noodtoestand)
b. Pembelaan terpaksa (noodweer)
c. Melakukan ketentuan Undang – Undang
d. Melaksanakan perintah jabatan.
tentang pidana dan pemidanaan, dasar – dasar penghapus penuntutan dan penghapus pemidanaan.
31 Masalah Politik Kriminal
1. Penanggulangan kejahatan secara penal dan non penal
2. Kriminalisasi dan dekriminalisasi
3. Penalisasi dan depenalisasi
Agar mahasiswa dapat memahami tentang masalah politik kriminal
sda sda E,L
32 Beberapa bentuk delik tertentu dalam KUHP
1. Delik – delik kekerasan
2. Delik terhadap nyawa
Agar mahasiswa dapat memahami tentang beberapa
sda sda D,H
3. Delik penganiayaan4. Delik – delik
kekayaan (vermogens delicten)
5. Delik pemalsuan surat
bentuk delik tertentu dalam KUHP
DAFTAR PUSTAKA :A. Andi Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, Sinar Grafika, Jakarta, 2007B. Andi Zainal Abidin Farid dan Andi Hamzah, Bentuk – Bentuk Khusus Perwujudan Delik ( Percobaan, Penyertaan, dan Gabungan Delik), Sumber Ilmu Jaya,
Jakarta, 2002.C. Andi Hamzah, Asas – Asas Hukum Pidana, PT Yarsif Watapone, Jakarta, 2005D. Andi Hamzah, Delik – Delik Tertentu (Speciale Delicten) Di dalam KUHP, Sinar Grafika, Jakarta,2009.E. Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan Konsep KUHP Baru), Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.F. D. Schaffmeister, N. Kejzer, PH Sitorus, Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, 2007.G. Lamintang, Dasar – Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya, Bandung, 1997.H. Lamintang dan Djisman Samosir, Delik – Delik Khusus, Tarsito, Bandung,1983.I. Moeljatno, Asas – asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta 2002J. Muladi dan Barda Nawawi, Teori – teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung,1989.K. Jan Remmenlink, Hukum Pidana (Komentar atas pasal – pasal terpenting dari KUHP Belanda dan padanannya dalam KUHP Indonesia), PT Gramedia
Pustaka Utama, jakarta, 2003.L. Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1986.M.Scholehuddin, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
.