1. PENGERTIAN IBADAH

20
PENGERTIAN IBADAH : Secara etimologis : · ‘Abada – ya’budu ( د ب ع ي- د ب ع) Menyembah, menghamba, melayani/to worship, to enslave, to serve · ‘Ibadah–‘ubudah–‘ubudiyah (- دة و ب ع- دة ا ب ع ة ي د و ب ع) Penyembahan, penghambaan, pelayanan/worship, slavery, servitude · ‘Abdun-‘abidun ( د ب ب ع-د ا ب ع) Penyembah, penghamba, pelayan/worshiper, slave, servant

description

ibadah

Transcript of 1. PENGERTIAN IBADAH

PENGERTIAN IBADAH:

Secara etimologis :· ‘Abada – ya’budu ( يعبد- (عبد

Menyembah, menghamba, melayani/to worship, to enslave, to serve

· ‘Ibadah–‘ubudah–‘ubudiyah ( - عبودية- عبودة (عبادة Penyembahan, penghambaan, pelayanan/worship,

slavery, servitude· ‘Abdun-‘abidun ( عبيد- (عباد

Penyembah, penghamba, pelayan/worshiper, slave, servant

Secara terminologis :

Secara umum :Penghambaan dan penundukan diri

manusia kepada Allah SWT sebagai asal dan tempat kembali segala sesuatu

yang ada.

Beberapa pendapat :· ‘Ibadah adalah penghambaan diri manusia yang sepenuh

hati untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akherat (Hasby Ash-Shiddiqy)

· ‘Ibadah adalah tunduk mutlah dari pihak manusia kepada Allah yang disertai kecintaan yang penuh kepada-Nya (Ibn

Taimiyah)

‘Ibadah adalah segala perbuatan baik manusia apakah itu kepada manusia lain, tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun alam sekitar sebagai bentuk ekspresi keimanan manusia

kepada Allah Tuhan yang satu (Abul A’la al-Maududy)

TUHANPenciptaPemeliharaPengaturPenguasa

MANUSIAMIKROKOSMOS

ALAM SEMESTAMAKROKOSMOS

METAKOSMOSAlam PertanggungjawabanOutput : Surga atau Neraka

Hukum Kemanusiaan Hukum Kealaman

TAUHID:AQIDAH-ISLAM

AQIDAH ISLAM = AQIDAH TAUHID

Al-’Aqĩdah Al-IslãmiyyahAl-’Aqĩdah Al-Islãmiyyah

Al-’Aqĩdah At-TauhidiyyahAl-’Aqĩdah At-Tauhidiyyah

At-Tauhid Al-Ulūhiyyah

At-Tauhid Al-’Ubūdiyyah

At-Tauhid Ar-Rubūbiyyah

FENOMENA MASY. ‘ARAB PRA ISLAM

Paganisme

Sukuisme

Perbudakan

PoligamiPoliandri

Pergaulan Bebas

Bunuh Anak Peremp.

KetdkadilanHukum

Perampokan

MASY.’ARABPRA-ISLAM

FENOMENA MASY. ‘ARAB PASCA ISLAM

TauhidKemanusiaan

Universal

PersamaanHak&Kebebasan

PrinsipMonogamiPoligami?Batasan

Pergaulan

Hormati marbt Peremp./

Gender Equaty

Perlkn Samadlm Hukum

PekerjaanHalal-Thayyibah

MASY.’ARABPASCA-ISLAM

Prinsip-prinsip ‘Ibadah

Enam Prinsip Ibadah

• Hanya menyembah Allah• Tanpa perantara• Ikhlas• Sesuai dengan tuntunan• Seimbang Jasmani-Ruhani/Dunia-Akhirat• Mudah dan meringankan

1. Hanya menyembah Allah

( 4الفاتحه : )

2. Tanpa Perantara

( : البقرة

186)

( 36النساء: )

النحل: )36)

“Apabila hambaku berty kpdmu tentang Aku, mk ssghnya Aku dekat. Aku kabulkan do’a orang yg meminta, bila ia meminta kpd-Ku, ttp hendaklah ia mengikuti perintahku serta beriman kepada-Ku; mudah-mudahan mrka mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 186)

“Dan sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan

sesuatu selain-Nya …” (Al-Nisa: 36)

“Sesungguhnya telah Kami utus seorang rasul untuk tiap-tiap umat. Hendaklah kamu menyembah hanya kepada Allah dan jauhilah berhala (thoghut) ….” (Al-Nahl: 36)

3. Ikhlas

( رومسلم البخاري (رواه

ابينة: )5)“Dan mereka tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah, serta mengikhlaskan dalam beragama untuk-Nya, sambil senderung kepada tauhid, dan supaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat dan itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5)

“Sesungguhnya segala amal perbuatan manusia bergantung pada niat. Dan sesungguhnya seseorang memperoleh sesuatu dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrah pada jalan Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah karena ingin memperoleh keduniaan, atau untuk mengawini seorang wanita, maka hijrahnya itu ialah ke arah yang ditujunya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

4. Sesuai dengan Tuntunan

Katakanlah jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, dan Allah maha pengampun lagi maha pengasih. (Ali ‘Imran: 31)

( : عمران ال31)

5. Seimbang Ruhani-Jasmani/Dunia-Akherat

“Carilah akhirat dengan apa yang telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah lupa dengan kehidupan duniamu, dan berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kejahatan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash: 77)

( 77القصص: )

6. Mudah dan Meringankan• وجوهكم فغسلوا الصالة الى قمتم اذا امنوا الذين يايها

ومسحوا المرافق الى ايديكم الى و وارجلكم برءوسكمكنتم الكعبين وان فاطهروا جنبا كنتم وان الكعبين الى وارجلكم برءوسكم

علىسفر او مرضىماء تجدوا فلم النساء لمستم او الغائط من منكم احد جاء او

الله يريد ما منه وايدكم بوجوهكم فمسحوا طيبا صعيدا فتيممواعليكم لعلكم ليجعل عليكم نعمته وليتم ليطهركم يريد ولكن حرج من

) تشكرون 6المائده: )

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mendirikan sholah maka basuhlah mukamu dan kedua belah tanganmu hingga dua siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu hingga dua mata kaki. Jika kamu junub hendaklah kamu mandi. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau sudah buang air atau kamu menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah dengan debu suci, sapulah mukamu dan kedua belah tanganmu dengan debu itu. Allah tidak menghendaki kesempitan (kesulitan) bagimu, melainkan menghendaki untuk mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Al-Maidah:6)

MASALAH-MASALAH YANG MEMPENGARUHI IBADAH

1. Terlalu mengagungkan rasio sehingga melemahkan iman dan ibadah2. Kurang atau mengabaikan penggunaan rasio, sehingga menumbuhkan

tahayul dan bid’ah dalam praktek ibadah.3. Terlalu cinta pada kehidupan dunia, sehingga lalai terhadap

kehidupan akherat.4. Terlalu mengejar kebutuhan materi, sehingga lalai/melupakan

kebutuhan spiritual.5. Melalaikan simbul-simbul ibadah, seperti shalat berjamaah, dzikir , dll

Kata kunci:“SEGALA AKTIFITAS KITA ADALAH IBADAH , SEPANJANG TIDAK KITA NODAI DENGAN PERBUATAN DOSA/MAKSIAT”

Akar segala bentuk dosa• syahwat dan syubhat• maka kita harus mengetahui bahwa setan

memiliki program penyesatan untuk manusia melalui dua saluran tersebut.

Maksiat adalah

• perbuatan dosa dalam bentuk zhalim (aniaya) terhadap diri sendiri. artinya perbuatan itu sebagian besar akan merugikan diri sendiri. maksiat seperti jurang yang setiap manusia dapat saja terjatuh di dalamnya. ditambah lagi daya dorongnya bukan hanya berasal dari diri, tetapi juga dari waswas syetan.

Sumber maksiat adalah amarah

• hal ini menghasilkan permusuhan yang bisa berujung pada perbuatan dosa besar yaitu pembunuhan.

• dosa besar yang pertama kali dilakukan manusia di bumi adalah pembunuhan (kisah putra nabi adam qabil dan habil). rasulullah sangat mewanti-wanti tentang amarah ini.

“jangan marah”

• Abu hurairah ra. menerangkan bahwa ada seseorang lelaki berkata kepada Nabi Saw, “berilah aku nasihat”, beliau menjawab “jangan marah”, maka diulanginya beberapa kali, kemudian nabi bersabda, “jangan marah.” [HR Bukhari]