TATA IBADAH KELUARGA RABU, 20 MEI 2020 PUKUL 19.00

“CINTA KASIH TAK LEKANG OLEH WAKTU” BACAAN ALKITAB: 1 KORINTUS 13: 1-13

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 2

PENJELASAN IBADAH § Siapkan salah satu perangkat untuk memutar tayangan khotbah

yang tersedia di kanal YouTube GPIB Paulus Jakarta (dapat diakses mulai pukul 18.00 WIB);

§ Anggota keluarga saling berbagi tugas sesuai petunjuk tata ibadah yang tertera, atau dapat menyesuaikan dengan kebutuhan.

AJAKAN BERIBADAH Anak Mari kita beribadah. “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” (Mazmur 103: 1, 2)

é (boleh) berdiri

¯ NYANYIAN UMAT PKJ 7 “BERSYUKURLAH PADA TUHAN” (do=bes)

1) Bersyukurlah pada Tuhan, serukanlah nama-Nya! Bernyanyilah bagi Tuhan, mari bermazmurlah!

Refrein Pujilah Tuhan, hai jiwaku, pujilah nama-Nya! Aku hendak bernyanyi seumur hidupku.

2) Hatiku siap, ya Tuhan, bernyanyi dan bermazmur, kar’na Engkau Mahabaik, setia dan benar.

DOA PEMBUKA Ibu Mari kita berdoa:

Tuhan Mahabaik, saat ini keluarga kami mengungkapkan syukur dengan memuliakan nama-Mu melalui ibadah. Biarlah doa dan nyanyian kami berkenan kepada-Mu, dan firman-Mu kami lakukan dalam hidup sehari-hari. Amin.

ê (boleh) duduk

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 3

¯ NYANYIAN UMAT PKJ 15 “KUSIAPKAN HATIKU, TUHAN” (do=g)

Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firman-Mu, saat ini. Aku sujud menyembah Engkau dalam hadirat-Mu, saat ini. Curahkan pengurapan-Mu kepada umat-Mu saat ini. Kusiapkan hatiku, Tuhan, mendengar firman-Mu. Firman-Mu, Tuhan. tiada berubah, sejak semulanya dan s’ lama-lamanya tiada berubah. Firman-Mu, Tuhan, penolong hidupku, Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firman-Mu.

BAGIAN PEMBERITAAN FIRMAN DAPAT MENGIKUTI TAYANGAN YANG TERSEDIA

DI YOUTUBE GPIB PAULUS JAKARTA

JIKA SAUDARA TIDAK DAPAT MENGAKSES KARENA KEADAAN, RENUNGAN DAPAT DIBACA PADA TATA IBADAH HALAMAN 6, 7

DOA MEMOHON BIMBINGAN ROH KUDUS

PEMBACAAN ALKITAB surat 1 Korintus 13: 8-13

RENUNGAN

DISKUSI KELUARGA Poin-poin untuk diskusi bersama keluarga:

• Apa saja sifat-sifat kasih yang harus kita miliki dalam bacaan kita sebagai orang Kristen?

• Kasih seperti apa yang kita sudah lakukan di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini?

• Adakah sifat-sifat kasih yang ingin kita lakukan, atau mau kita jadikan ciri diri kita/identitas kita?

• Mari kita membaca bersama-sama 1 Korintus 13: 4-8.

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 4

¯ NYANYIAN UMAT GB 49 “KASIH PASTI LEMAH LEMBUT” (do=g)

Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan, kasih pasti murah hati; kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan. Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan, kasih pasti murah hati; kasih-Mu, kasih-Mu Tuhan. Ajarilah kami ini saling mengasihi. Ajarilah kami ini saling mengampuni. Ajarilah kami ini kasih-Mu ya Tuhan, kasih-Mu kudus tiada batasnya

DOA SYAFAAT Doa dapat dipanjatkan oleh satu orang atau secara bergiliran:

• Pokok-pokok doa keluarga; • Pandemi COVID-19: Berdoa bagi mereka yang terpapar sehingga

harus melakukan isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit; bagi paramedis dan ilmuwan yang berjuang mengatasi pandemi; bagi mereka yang terdampak secara ekonomi sehingga kehilangan pekerjaan; bagi mereka yang merasa sendirian, kuatir, bahkan terguncang secara iman dan psikologis karena pembatasan sosial;

• Doa syafaat diakhiri dengan Doa Bapa Kami dan menyanyikan doksologi KJ 475 (do=d)

é (boleh) berdiri

PENGUTUSAN Anak Mari kita melakukan kasih, seperti Tuhan telah mengasihi

kita semua.

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 5

¯ NYANYIAN UMAT PKJ 185 “TUHAN MENGUTUS KITA” (do=f)

1) Tuhan mengutus kita ke dalam dunia bawa pelita kepada yang gelap. Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh. Refrein Dengan senang, dengan senang, marilah kita melayani umat-Nya. Dengan senang, dengan senang, berarti kita memuliakan nama-Nya. 3) Tuhan mengutus kita ke dalam dunia untuk yang miskin dan lapar berkeluh. Meski dihina serta dilanda duka, harus melayani dengan sepenuh. Refr.

DOA PENUTUP Ayah Mari berdoa: Tuhan, kami bersyukur atas ibadah yang kami lakukan saat ini.

Mampukanlah keluarga kami untuk selalu menjadi pelaku kasih yang mendatangkan berkat bagi sesama. Inilah doa kami, ya Tuhan. Kami memohon berkat demi Yesus Kristus, Tuhan yang telah bangkit dan naik ke surga, terpujilah kekal selama-lamanya. Amin.

U ¯ Bapa t’rima kasih, Bapa t’rima kasih, Bapa di dalam surga, ‘ku bert’rima kasih. Amin.

SAAT TEDUH

KOMISI TEOLOGI GPIB PAULUS YOR - APRIL 2020

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 6

RENUNGAN

“CINTA KASIH TAK LEKANG OLEH WAKTU” iri, atau karakter Allah adalah kasih, Allah adalah kasih. Kasih adalah karakteristik Allah yang paling utama. Alkitab penuh dengan kata-kata kasih: ada 492 ayat. Karena itu orang Kristen harus juga memiliki sifat

kasih. Kasih harus menjadi karakter utama orang percaya. Kasih harus menjadi identitas kita. Karena dengan memiiki kasih, kita menjadi makin serupa dengan Allah. Rasul Yohanes malah dengan keras mengatakan: "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:7-8). Mengapa Rasul Paulus menulis ayat yang kita baca saat ini? Rasul Paulus menulis karena ada persoalan di Jemaat Korintus dan Paulus mau meyelesaikan masalah di Jemaat itu. Masalah apa? Masalahnya adalah orang-orang di Korintus sangat mengagungkan-agungkan karunia-karunia rohani, seperti karunia bernubuat, karunia berbahasa Roh, karunia menyingkapkan misteri ilahi, dan karunia pengetahuan intelektual. Semua karunia-karunia itu dijadikan sebagai salah satu sumber kesombongan dan perselisihan. Karena itu Rasul Paulus dalam suratnya meluruskan pemahaman mereka dengan mengajarkan kasih. Dua mantan Presiden Amerika Serikat menjadikan ayat-ayat ini sebagai ayat favorit. Franklin D. Roosevelt mengucapkan sumpah pada pelantikannya sebagai presiden tahun 1933, sambil meletakkan tangannya di atas Alkitab keluarga yang terbuka pada halaman berisi 1 Korintus 13. Barack Obama merujuk kepada 1 Korintus 13 dalam pidato pelantikannya sebagai presiden pada tanggal 20 Januari 2009. Bahkan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, membaca 1 Korintus 13 pada upacara pemakaman Lady Diana pada tahun 1997. Dan mungkin bapak, ibu, adik-adik teruna, pemuda, juga anak-anak sekolah minggu ada yang mem-favoritkan ayat ini. Penulis juga suka ayat ini. Jadi kalau sedang marah, saya ingat ayat ini. Saya disadarkan untuk sabar ‘sapu-sapu dada’; kita diingatkan kita harus jadi orang penyabar. Apalagi saat ini, kita lebih banyak di rumah; ada orang yang senang tinggal di rumah, tapi ada yang tidak. Ada orang yang ‘tukang bajalang’ , biar tidak ada perlu suka jalan; orang jawa, bilang ‘kaki gatal’. Mungkin juga anak-anak sudah

C

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 7

ingin bermain, pergi ke sekolah, ke gereja. Mari kita berdoa semua cepat berlalu, dan ingat: kasih itu sabar. Tapi ada yang menggerutu (‘mamutung’ kalau orang Tonsea bilang); tinggal terus di rumah, kong makan apa dang?, Nanti picah ini belanga tidak ada isi. Sabar terus, jo. Umat Tuhan, sabar bukan berarti tidak berbuat, toh? Sabar itu menolong kita untuk tenang danselanjutnya berpikir apa yang harus kita dilakukan, dan bagaimana harus berbuat dalam situasi yang sulit seperti ini, dengan cara kasih, karena kasih mengajarkan kita untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sopan, dan juga tidak mencari keuntungan sendiri. Saat ini, KASIH seperti menjadi sulit bagi kita, sama halnya dengan yang dialami Jemaat Korintus. Tetapi kasih yang selama ini kita dengar, yang kita ajarkan kepada anak anak-anak kita, harus dipraktikkan, bahkan dalam situasi yang sulit saat ini. Apakah kita masih memiliki kasih yang murah hati? Atau kita takut kekurangan lalu menimbun banyak makanan, sementara banyak orang yang kelaparan? Kita meminta jatah dari pemerintah, padahal kita masih ada gaji dan akhirnya mereka yang lebih membutuhkan menjadi tidak dapat jatah? Bunda Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa kebalikan dari CINTA adalah ketidakpedulian. Jadi jangan pernah berkata kita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama apabila kita tidak mau peduli pada masalah-masalah kemanusiaan dan lingkungan di sekitar kita. Apapun dampak dari kebijakan negara, seorang ahli sejarah dan filsafat, Prof. Harari yakin kita akan terus menjadi makhluk sosial. Itu tidak akan berubah, menurutnya. Virus corona sedang menguji sifat paling alami manusia, yaitu insting untuk berbelas kasih dan menolong mereka yang jatuh sakit. Prof. Harari mengatakan bahwa pandemi ini akan mengubah sifat manusia, sebagai makhluk sosial. Para dokter di Italia terus berusaha meneliti virus corona, sedangkan di negara lain karantina kesehatan dianggap strategi jitu. Firman Tuhan juga menegaskan bahwa KASIH sifatnya kekal; kasih tidak akan berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap, tetapi Kasih Tuhan tidak pernah berubah akan tetap memelihara kita dalam masa sulit ini. Hiduplah terus dalam iman pengharapan dan kasih melewati masa pandemi COVID-19 ini. Amin.

( Pdt. Marlina Sumampouw-Pallangan )

TATA IBADAH KELUARGA – GPIB PAULUS JAKARTA | 8

Bagi saudara yang rindu untuk memberikan persembahan, dapat diberikan secara transfer ke rekening gereja, atau memindai kode QR yang tersedia dengan menggunakan aplikasi bank/dompet digital yang terintegrasi QRIS.

GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT JEMAAT PAULUS DI DKI JAKARTA

JalanTamanSundaKelapaNo.12,Menteng,JakartaPusat10310Telepon:(021)3841553-31928105-3150910,Faksimili:(021)3914533Website:http://gpibpaulusjakarta.org-Email:paulus.jakpus@gpib.or.idMediaSocial(Facebook,Twitter,Instagram,YouTube):@gpibpaulusjkt