1. PENDAHULUAN .docx
-
Upload
syukurramlee -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of 1. PENDAHULUAN .docx
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
1/13
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan merupakanpublic goodsatau sumber daya alam yang
bisa dinikmati bersama oleh banyak orang. Undang-undang Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah mengamanahkan
pembangunan Kehutanan diselenggarakan berdasarkan azas
manfaat dan lestari kerakyatan kebersamaan keterbukaan dan
keterpaduan dengan tu!uan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat yang berkeadilan dan berkelan!utan. Namun kenyatan yang
ada menun!ukkan selama "4# tahun terkahir sumber daya alam
hutan dimanfaatkan se$ara berlebihan sehingga menimbulkan la!u
degradasi dan deforestasi hutan yang sangat tinggi. %ata
Kementerian Kehutanan menun!ukan la!u deforestasi dan degradasi
pada periode 19&'-199( men$apai 1& !uta hektar pertahun padaperiode 199(-)### ter!adi peningkatan yang $ukup signi*kan yaitu
men$apai )& !uta hektar menurun kembali pada periode )##+-
)##, men!adi 1( !uta hektar dan hasil terakhir / dan
Kementerian kehutanan la!u deforestasi dan degradasi pada
periode )##9-)#1) turun kembali men!adi #4' !uta hektar.
0enyebab deforestasi dan degradasi hutan dipi$u oleh faktor-
faktor yang sangat kompleks salah satu faktornya adalah belumadanya lembaga pengelola hutan di tingkat tapak sehingga sangat
sulit mengendalikan akses dan eksploitasi sumber daya hutan di
tingkat tapak. Kondisi ini diperparah dengan keadaan
sosialkese!ahteraan masyarakat sekitar hutan yang masih rendah
serta lemahnya hubungan antara pusat dan daerah. Hal tersebut
kemudian beru!ung pada kegiatan perambahan hutan kon2ik
tenurial dan alih fungsi hutan se$ara permanen serta masih banyak
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 1
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
2/13
lagi dampak yang mengan$am keberadaan dan fungsi hutan se$ara
luas. 3erdasarkan hal tersebut di atas keberadaan organisasi
tingkat tapak men!adi sangat penting peranannya sebagai
pengelola kaasan yang mengetahui kondisi tingkat tapak
sehingga dapat melaksanakan pemanfaatan hutan penggunaan
kaasan hutan rehabilitasi hutan dan reklamasi serta perlindungan
hutan dan konser5asi alam se$ara optimal.
0embentukan Kesatuan 0engelolaan Hutan 6K0H7 merupakan
serangkaian proses peren$anaanpenyusunan desain kaasan
hutan yang didasarkan atas fungsi pokok dan peruntukannya
dalam upaya meu!udkan pengelolaan hutan lestari. K0H
diharapkan men!adi solusi dalam pengelolaan hutan dan
pengaturan tata kelola hutan. 8enurut 3adan 0lanologi Kehutanan
6)##,7 menyatakan baha pembentukan K0H bertu!uan untuk
menyediakan adah bagi sistem pengurusan hutan nasional
pro5insi dan kabupatenkota untuk menyelenggarakan kegiatan
pengelolaan hutan se$ara e*sien dan lestari.
asaran pembentukan K0H antara lain: memberikan kepastian
areal ker!a pengelolaan hutan untuk menghindari op"# $cc"ss
memastikan ilayah tanggung !aab pengelolaan dari suatu
organisasi pengelolaan tertentumemastikan satuan analisis dalam
penyusunan peren$anaan pembangunan dan pengelolaan hutan
sebagai dasar dalam penyusunan ren$ana pengembangan usaha
penguatan legitimasi status sebagai salah satu sarana memperoleh
kepastian hukum ilayah pengelolaan hutan terlaksananya
penerapan kriteria dan standar pengelolaan hutan lestari serta
terbentuknya institusi pengelola organisasi K0H.
Undang-undang No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan telah
menyebutkan baha terdapat + bentuk K0H yaitu Kesatuan
0engelolaan Hutan Konser5asi 6K0HK7 yaitu K0H pada kaasan
hutan konser5asi Kesatuan 0embangunan Hutan ;indung
6K0H;7 yaitu K0H pada kaasan hutan lindung dan Kesatuan
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 2
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
3/13
0embangunan Hutan 0roduksi 6K0H07 yaitu Kesatuan
0engelolaan Hutan yang arahan pengelolaannya untuk produksi
hasil hutan kayu maupun non kayu. ehubungan dengan hal di
atas pemerintah pusat dalam hal ini 8enteri Kehutanan melalui
Keputusan 8enteri Kehutanan ==)##9
tanggal 1' ?uni )##9 tentang 0enetapan @ilayah Kesatuan
0engelolaan Hutan 0roduksi 6K0H07 dan Kesatuan 0engelolaan
Hutan ;indung 6K0H;7 0ro5insi ulaesi Tenggara dimana dalam
keputusan tersebut terdapat )' unit K0H yang terdiri atas 1' unit
K0H0 dan 1# unit K0H;. K0H0 Unit A= 8ekongga elatan yang ada di
ilayah Kabupaten Kolaka adalah salah satu K0H0 dari 1' unut
K0H0 di 0ro5insi ulaesi Tenggara luas K0H0 Unit A= berdasarkan
kepurusan tersebut adalah " '1.,4& Ha.
Terbentukanya K0H0 Unit A= 8ekonggga elatan diharapkan
dapat berperan sebagai penyelenggara pengelola hutan di
lapangan atau tingkat tapak yang harus men!amin baha
pengelolaan hutan dilakukan se$ara lestari sesuai dengan
fungsinya khususnya di ilayah K0H0 Unit A= 8ekongga elatan.
8enurut 0eraturan 8enteri Kehutanan No. 0.,8enhut-==)#1#
tentang Norma tandar 0rosedur dan Kriteria 0engelolaan Hutan
pada K0H suatu K0H harus berperan dalam mengelola hutan pada
tingkat tapak yang salah satu tugas dan fungsi organisasi K0H;
dan K0H0 adalah penyusunan tata hutan dan ren$ana pengelolaan
hutan agar pembentukan K0H dapat memenuhi target yang
ditetapkan sekaligus men!adi pedoman pelaksanaan pengelolaan
hutan bagi K0H.
elan!utnya agar penyusunan
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
4/13
hal ini pemerintah pusat adalah melalui kegiatan asilitasi
penyusunan dokumen Tata Hutan dan ==-@0+H)#1)
tentang 0etun!uk Teknis Tata Hutan dan 0enyusunan
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
5/13
4. 8en!amin peningkatan kualitas hutan melalui kegiatan
reboisasi dan rehabilitasi.'. Teru!udnya pengamanan kaasan hutan melalui
pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
C. Sasaran
asaran yang ingin di$apai dalam pengelolaan K0H; 0eropaBea
Cantara periode )#1, D )#), 61# tahun7 adalah :
1.Terwujudnya Pencadangan HKm seluas 6.628,80 Ha, Pencadangan
Hutan Desa seluas3.059,63Ha, pola kemitraan kehutanan1.071,97
Hapada arahan blok pemberdayaan.
2.Terwujudnya Perencanaan Jangka panjang Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Hutan Alam Restorasi Ekosistem pada Arahan blok HHK
HT Hutan Produksi, pengembangan tanaman holtikultura dan
MPTs, tebu, pasture untuk penguatan ketahanan pangan pada
arahan blok Pemanfaatan, HHBK, dan Jasling dan penjualan karbon
(carbon trading), pemanfaatan/budidaya HHBK pada arahan blok
Pemanfatan HL
3.Penyelesaian masalah konflik tenurial.
4.Terwujudnya kemandirian KPHP Unit XI Mekongga Selatan melalui
penerapan PPK-BLUD dengan core business hutan tanaman,
Agrosilvopastural, dan agrowisata modern.
5.Terbinanya pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan
hutan.
6.Terjaminnya perlindungan dan pengamanan hutan dalam wilayah
kelola KPHP Unit XI Mekongga Selatan secara berkelanjutan.
D. Ruang Lingkup
3erdasarkan 0erdir!en Nomor 0. '>==-@0+H)#1) tentang
0etun!uk Teknis Tata Hutan dan
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
6/13
). 0engembangan il5opastural+. 0emberdayaan 8asyarakat.4. 0engembangan grosil5opastural.'.
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
7/13
'. 0eraturan 0emerintah Nomor : , Tahun )##( !o 00 No + Tahun
)##& tentang Tata Hutan dan 0enyusunan
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
8/13
Kesatuan 0engelolaan Hutan ;indung 6K0H;7 dan Kesatuan
0engelolaan Hutan 0roduksi 6K0H07E
F. Batasan Pengertian
1.Kehutanan adalah sistem pengurusan hutan, kawasan hutan, dan
Hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
2.Hutan adalah kesatuan ekosistem pada suatu Hamparan lahan yang
berisikan sumberdaya alam Hayati yang didominasi pepohonan
dalam persekutuan dengan alam lingkungannya, dimana antara
satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan.
3. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi utama
sebagai pendukung kelestarian ekosistem Daerah Aliran Sungai(DAS) dan sebagai pendukung bagi upaya optimalisasi fungsi
sumberdaya buatan yang ada pada bagian hilir DAS.
4. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi pokok
memproduksi Hasil hutan.
5.Hasil hutan adalah aneka produk berupa barang dan atau jasa yang
diperoleh atau berasal dari sumberdaya hutan yang dapat
dimanfaatkan dan atau diperdagangkan.
6.Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu daratan yang merupakan
suatu kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak sungai yang
melintasi daerah tersebut, yang berfungsi untuk menampung dan
menyimpan air hujan ataupun air yang berasal dari sumber lainnya,
serta mengalirkan air termaksud ke laut melalui badan-badan
sungai.
7.Sub DAS adalah bagian wilayah dari DAS yang dibatasi oleh
pemisah topografi berupa punggung bukit yang menerima air hujan
dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama.
8.Degradasi hutan adalah penurunan luasan dan kualitassumberdaya hutan, yang berakibat pada penurunan potensi, nilai
manfaat, dan fungsi hutan yang bersangkutan.
9.Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertaHankan keberadaannya
sebagai hutan tetap.
10.Perencanaan Kehutanan adalah proses penetapan tujuan, jenis dan
taHapan kegiatan, serta penentuan perangkat yang diperlukan
dalam pengurusan hutan, yang diHarapkan dapat mendasari dan
sekaligus menjadi pedoman dan pemberi arah bagi penyelenggaraan
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 8
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
9/13
kehutanan sehingga sumberdaya hutan dapat didayagunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, secara berkeadilan dan
berkelanjutan.
11.Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah unit pengelolaan hutanterkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang diHarapkan
dapat mendukung dan atau menjamin pengelolaan sumberdaya
hutan secara efisien dan lestari.
12.KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang diHarapkan dapat
dikembangkan secara bertaHap menuju situasi dan kondisi KPH
aktual pada tingkat tapak, yang diindikasikan oleh kemampuan
dalam menyerap tenaga kerja dan investasi, serta memproduksi
barang dan jasa kehutanan secara melembaga dalam sistem
pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.
13.Arahan Pencadangan KPH adalah suatu kebijakan yang diwujudkan
melalui surat keputusan dan peta pencadangan KPH, yang
ditetapkan oleh Kepala Badan Planologi Kehutanan a.n. Menteri
Kehutanan berdasarkan Hasil pengkajian Rancang Bangun KPH
dengan memperHatikan kriteria dan standar pembentukan KPH.
14.Model adalah perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau
situasi aktual, yang juga dapat dimaknai sebagai bentuk atau wujud
penyederHanaan dari suatu realitas yang kompleks.
15.Pembentukan KPH adalah proses pengembangan kesepaHaman dan
kesepakatan piHak-piHak terkait dalam Hal penjabaran araHan
Pencadangan KPH ke dalam unit pengelolaan hutan pada suatu
wilayah, yang dapat meliputi satu wilayah kabupaten/kota tertentu,
ataupun meliputi wilayah beberapa kabupaten/kota, yang Hasilnya
dituangkan dalam bentuk buku dan peta KPHP
16. Penetapan KPH adalah rangkaian akhir dari pembentukan KPH
berupa pengesaHan KPH oleh Menteri Kehutanan.
17.Rancang Bangun KPH adalah rancangan makro KPH yang memuatHasil identifikasi dan delinasi areal yang akan dibentuk menjadi
KPH dalam bentuk buku dan peta.
18.Kriteria dan standar pembentukan KPHP adalah ukuran yang
menjadi dasar penilaian atau penetapan Kesatuan Pengelolaan
Hutan.
19.Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang pemanfaata
utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
20.Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutanproduksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 9
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
10/13
meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan
baku industri hasil hutan.
21.Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutanproduksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk
meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber
daya hutan.
22.Pemanfaatan Hutan adalah bentuk kegiatan pemanfaatan kawasan
hutan, pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu
dan bukan kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu
secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap
menjaga kelestariannya.
23.Komoditas andalan kehutanan adalah produk kehutanan yang
dapat dikelola dan lebih dikembangkan menjadi kekuatan utama
untuk mendukung pertumbuHan wilayah, yang dicirikan oleh daya
serap tenaga kerja yang relatif tinggi, kontribusi terHadap
pendapatan daerah yang relatif besar, serta daya mengangkat atau
daya dorong terHadap pertumbuHan sektor non kehutanan yang
relatif kuat.
24.Core Business KPHP Tina Orima adalah Usaha pengembangan
agrosilvopastural dan bio energy serta hasil hutan kayu berupajabon dengan tetap mengedepankan kelestarian hutan dan
konservasi alam.
25.Komoditas komersial kehutanan adalah Hasil-Hasil hutan yang
memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif untuk
diusahakan atau dimanfaatkan sebagai komoditas bisnis berbasis
kehutanan.
26.Komoditas unggulan kehutanan adalah produk kehutanan yang
mampu bersaing dengan komoditas serupa yang berasal dari
provinsi atau negara lain, baik pada pasar nasional maupun padapasar internasional.
27.Konservasi adalah upaya mempertahankan, meningkatkan dan atau
mengembalikan daya dukung laHan hutan, untuk menjamin
kelestarian fungsi dan manfaat laHan hutan yang bersangkutan,
melalui pemanfaatan secara bijaksana.
28.Perlindungan dan Pengamanan Hutan adalah upaya-upaya untuk
melindungi dan mengamankan sumberdaya hutan dari berbagai
gangguan seperti, kebakaran hutan, serangan Hama dan penyakit,
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 10
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
11/13
perambaHan dan pencurian Hasil hutan, perburuan liar, dan lain-
lain.
29.Kemitraan adalah suatu kerjasama yang sinergis diantara para
pemangku kepentingan yang didasari prinsip-prinsip : salingketergantungan, saling membutuhkan, saling mempercayai, saling
mendukung dan saling melindungi, demi terwujudnya tujuan dan
sasaran pengembangan.
30.Konflik adalah ketegangan atau ketidak Harmonisan hubungan
antar individu atau kelompok-kelompok sosial sebagai akibat dari
adanya perbedaan pemaHaman, perbedaan persepsi dan atau
perbedaan kepentingan dalam upaya pencapaian tujuan atau
sasaran pengembangan.
31.Jejaring adalah sistem komunikasi yang dikembangkan danmemungkinkan semua stakeholder untuk saling berinteraksi
(bertukar informasi) secara langsung ataupun tidak langsung,
dengan menggunakan beragam media (multi-media), dalam
kedudukan yang setara atas dasar saling membutuhkan dan saling
ketergantungan.
32.Masyarakat lokal adalah kelompok masyarakat di dalam suatu
kawasan geografis tertentu, meliputi penduduk asli atau penduduk
tradisional dan para pendatang yang melakukan pemukiman
swakarsa.Stakeholdersadalah piHak-piHak yang terkait, baiksecara langsung maupun tidak langsung, dengan suatu program
atau kegiatan.
33.Peran multipihak adalah fungsi, kedudukan dan tugas yang
seharusnya diemban oleh masing-masingstakeholderdalam kaitan
dengan pembentukan dan pengembangan KPH.
34.Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) adalah segala upaya
yang ditujukan untuk peningkatan mutu, baik dalam kualifikasi
maupun produktivitas SDM, pada Hakekatnya diwujudkan melalui
kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat.
35.Pengusahaan hutan adalah upaya pemanfaatan sumberdaya hutan
berdasarkan azas kelestarian fungsi dan azas perusaHaan yang
meliputi penanaman, pemeliHaraan dan pengamanan, pemanen
Hasil, serta pengolaHan dan pemasaran Hasil hutan.
36.Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya-upaya pemulihan, dan
peningkatan fungsi lahan dan hutan sehingga daya dukung,
produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap berjalan.
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 11
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
12/13
37.Pemberdayaan masyarakat setempat melalui Kemitraan Kehutanan
adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan
secara optimal dan adil melalui Kemitraan Kehutanan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
38.Masyarakat setempat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga
negara Republik Indonesia yang tinggal di dalam dan/atau di sekitar
hutan, yang bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang
memiliki komunitas Wilayah sosial dengan kesamaan mata
pencaharian yang bergantung pada hutan dan aktivitasnya dapat
berpengaruh terhadap ekosistem hutan.
39.Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama antara masyarakat setempat
dengan Pemegang Izin pemanfaatan hutan atau Pengelola Hutan,
Pemegang Izin usaha industri primer hasil hutan, dan/atau KesatuanPengelolaan Hutan dalam pengembangan kapasitas dan pemberian
akses, dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
40.Social forestryadalah sistem pengelolaan kawasan hutan negara dan
atau hutan Hak, melalui pelibatan masyarakat setempat sebagai
pelaku dan atau mitra utama dalam rangka peningkatan
kesejahteraan mereka dan perwujudan kelestarian hutan.
41.Wilayah pengelolaan hutan pada tingkat kabupaten/kota adalah
himpunan unit-unit pengelolaan hutan di wilayah kabupaten/kota.
42.Agrosilvopastural adalah tanaman, padang rumput/makanan
ternak dan pohon, pengelolaan lahan hutan untuk memproduksi
hasil pertanian dan kehutanan secara bersamaan dan sekaligus
memelihara hewan ternak.
43.Pastural adalah penggembalaan ternak dalam kawasan hutan.
44.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
45.Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akandilaksanakan untuk mewujudkan visi.
46.Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi.
47.Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.
48.Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur pencapaian suatu
tujuan tertentu yang telah ditetapkan serta dilakukan secara sistematik
dan teratur, hasilnya digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pelaksanaan perencanaan selanjutnya.
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 12
-
7/23/2019 1. PENDAHULUAN .docx
13/13
49.Pengendalian adalah suatu proses atau upaya untuk mengurangi atau
menekan penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga diperoleh
suatu hasil sesuai dengan yang telah ditetapkan melalui pemantauan,
pengawasan dan penilaian kegiatan.
50.Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di
bidang kehutanan.
51.Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kolaka.
52.Bupati adalah Bupati Kolaka.
RPHJP KPHP MEKONGGA SELATAN UNIT XI 201 ! 202 13