1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

31
 I. PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak men garahkan, membimbi ng, dan men gawasi penye len gga raan pen didi kan ses uai den gan per atur an peru nda ng-u ndan gan yan g ber laku . Sel anju tnya , Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bah wa Pemerin tah dan Pe mer int ah Da era h wajib memberik an lay anan dan kemud ahan, serta men jami n ters ele ngga rany a pen didi kan yang ber mutu bag i set iap war ga negara tan pa disk riminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyele ngg araan pendidi kan di daer ah men jadi semak in be sar. Lahir nya kedua undang-un dang tersebut men andai sistem baru dalam penyele ngg ar aan pendi dik an dari si ste m yang ce nde run g sent ral ist ik menjadi lebih desentralistik. Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan teru ta ma da lam pengemba ngan si la bus da n pe laks anaannya ya ng disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah at au daera h. De nga n demik ian , seko lah at au daer ah memil iki cuk up kewenan gan untuk merancang da n men entukan mat er i pokok/pembela ja ran, ke gi at an pembela ja ran, dan penilaian ha si l pembelajaran. Ban yak hal yan g perlu dipersiapkan oleh daerah karena seb agia n besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan sila bus den gan cara mela kuka n pen jaba ran dan penyesu aian Sta nda r Isi yang diteta pka n dengan Peratur an Mendiknas No. 22 Tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Peraturan Mendiknas No. 23 Tahun 2006 Di dala m Per atu ran Peme rint ah Nomo r 19 tah un 2005 tentan g Sta nda r Nasional Pendidikan dijelaskan: Sekolah dan komite sekolah, at au madra sah dan komit e madrasah, meng emba ngka n kur ikulu m ting kat sat uan pen didi kan dan sila busn ya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung  jawab terhada p pendidik an untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Dep arte men yan g menangani urus an pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2) 1

Transcript of 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

Page 1: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 1/31

 

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalBab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerahberhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraanpendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah danPemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, sertamenjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warganegara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerahdalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar.

Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalampenyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistikmenjadi lebih desentralistik.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikanterutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yangdisesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah, dankondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerahmemiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materipokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasilpembelajaran.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikandilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkatsatuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dansilabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isiyang ditetapkan dengan Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 danStandar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Peraturan MendiknasNo. 23 Tahun 2006

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:

• Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnyaberdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusandi bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung

 jawab terhadap pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, sertaDepartemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agamauntuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)

1

Page 2: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 2/31

 

• Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencanapelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuanpembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar (Pasal 20)Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerakyang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasipenyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhandaerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduanpengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atausekolah tidak mengalami kesulitan.

B. Karakteristik Mata Pelajaran Keterampilan

Mata pelajaran Keterampilan berisi kumpulan bahan kajian yang

memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat suatu bendakerajinan dan teknologi. Mata pelajaran keterampilan memiliki fungsimengembangkan kreativitas, mengembangkan sikap produktif, mandiri, danmengembangkan sikap menghargai berbagai jenis keterampilan/pekerjaandan hasil karya. Keterampilan diberikan kepada peserta didik berupa teoritentang pengertian, jenis, fungsi, bahan, alat, dan teknik membuat benda.Keterampilan kerajinan dan teknologi tersebut diajarkan melalui membuatdesain, membuat skema rangkaian, membuat resep, membuat benda,membuat kemasan, dan cara menyajikan serta menjual benda kerajinan danteknologi. Keterampilan kerajinan dan teknologi mengembangkan sikapkreatif dan mandiri melalui pembelajaran berbagai jenis keterampilan.

Keterampilan kerajinan meliputi kerajinan dari bahan lunak, keras baik alamimaupun buatan dengan berbagai teknik pembentukan. Keterampilanteknologi meliputi rekayasa, budidaya, dan pengolahan, sehingga pesertadidik mampu menghargai berbagai jenis proses membuat keterampilan danhasil karya keterampilan kerajinan dan teknologi.

Berdasarkan substansinya, materi pembelajaran keterampilan meliputiwawasan apresiasi tentang keterampilan dan ruang lingkupnya,pengetahuan bahan dan alat, berkarya, dan penyajian karya, serta wawasankewirausahaan. Dalam pelaksanaan pembelajarannya materi-materi ataukompetensi tersebut disampaikan berdasarkan bidang masing-masing atau

terpadu sesuai porsi yang ada. Pada hakikatnya, pelaksanaan pembelajaranketerampilan ditekankan pada pembelajaran produktif, yaitu berkaryaketerampilan kerajinan dan teknologi, penyajian karya, dan wawasanpemasaran karya untuk membentuk jiwa kewirausahaan peserta didik.

Pembelajaran keterampilan diarahkan agar peserta didk dapatmengembangkan kecaapan hidup (life skill  ) yang meliputi keterampilanpersonal, social, pravokasional, dan akademik. Penekanan jenis ketrampilan

2

Page 3: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 3/31

 

dipilih oleh satuan pendidikan dan perlu mempertimbangkan minat dan bakatpeserta didik serta potensi lokal, budaya, ekonomi, dan kebutuhan daerah.

Keterampilan personal dan social diperlukan untuk semua peserta didik,keterampilan akademik mereka yang akan melanjutkan jenjang pendidikanyang lebih tinggi. Keterampilan pravokasional diperlukan mereka yang akanmemasuki dunia kerja. Keterampilan pravokasional memberikan kesempatankepada peserta didik untuk terlibat diberbagai pengalaman apresiasi dankreasi untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi peserta didik.Pembelajaran keterampilan memberikan bekal kepada peserta didik agar memiliki sikap adaptif, kreatif, dan inovatif melalui pengalaman belajar yangmenekankan pada aspek fisik dan mental.

Pembelajaran keterampilan pravokasional adalah memfasilitasi pengalaman

emosi, intelektual, fisik, sosial, etika, estetika, dan kreativitas dalam apresiasidan kreasi berkarya keterampilan. Kegiatan keterampilan dimulai darimengidentifikasi potensi lingkungan peserta didik untuk diubah dandikembangkan untuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan. Pembelajaranketerampilan dirancang secara sistematis melalui tahapan meniru,memodifikasi, mengubah, dan mencipta produk yang lebih bermanfaat.

Pembelajaran keterampilan terkait dengan pembelajaran bidang studilainnya dalam kurikulum. Sebagai contoh, keterampilan dengan seni rupa,kerajinan dengan ekonomi, kerajinan dengan teknologi, teknologi denganbiologi, dan sebagainya. Keterkaitan pembelajaran antar bidang pelajaran inimemungkinkan pembelajaran secara kolaboratif yang dapatmengembangkan kecakapan hidup bagi lulusan.

Pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi perlu dikaitkan dengankebutuhan kehidupan di masyarakat. Masyarakat Indonesia merupakanmasyarakat majemuk, yang memiliki keragamaman seni dan budaya yangperlu ditumbuhkembangkan oleh generasi berikutnya. Oleh karena itu,pembelajaran keterampilan kerajinan dan teknologi perlu memperkenalkankeanekaragaman hayati dan budaya Indonesia. Berkaitan dengan itu, perludigunakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung pengembangandan pelestarian budaya tradisi di seluruh wilayah Nusantara.

Kerajinan dapat dibedakan atau dikelompokan menjadi kerajinan bahanalami dan buatan, kerajinan dari bahan lunak dan keras, dan kerajinanalternatif (mixed media). Jenis karya kerajinan tersebut didasarkan padabahan dan teknik pembuatannya. Kerajinan menekankan pada keterampilanteknik pembuatan karya, dengan hasil berupa karya fungsional dannonfungsional/hias. Kerajinan menggunakan berbagai media tertentu,misalnya kayu, bambu, logam, tanah liat, kertas, dan tekstil. Kerajinandibentuk dengan teknik tertentu seperti ukir, raut, batik, anyam, sulam,tenun, makrame, jahit,dan sebagainya.

3

Page 4: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 4/31

 

Keterampilan teknologi meliputi rekayasa membuat teknologi tepat guna(lampu saign, bel, interkom, ampli, dan benda bergerak), budidaya hewanidan nabati seperti buddidaya tanaman hias, ikan hias dan ikan air tawar,

pengolahan membuat makanan dengan cara pengawetan, pengeringan,manisan, pengasinan basah dan kering. Keterampilan tersebut didasarkanpada keterampilan proses berkarya agar memiliki wawasan pengetahuandan pengalaman berkarya teknologi.

Pembelajaran keterampilan perlu mengenalkan berbagai bentuk kerajinandan teknologi tradisional dan modern yang ada di sekitar dan yangberkembang di seluruh wilayah Indonesia. Pembelajaran keterampilankerajinan dan teknologi harus memfokuskan pada jenis kerajinan danteknologi yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Dengan mempelajari jenisketerampilan kerajinan dan teknologi yang ada di nusantara peserta didik

dapat memahami dan menghargai peranan keterampilan dalam kehidupanmasyarakat Indonesia. Kerajinan sebagai salah satu bentuk matapencaharian atau bidang usaha yang memberikan kebanggaan tersendiri.Hal ini terbukti banyaknya bidang usaha kerajinan dan ekspor kerajinan keberbagai negara. Devisa negara dari non migas yang cukup besar adalahdari sektor kerajinan. Demikian juga produk karya rekayasa, budidayatanaman, budidaya hewan ternak, dan pengolahan makanan. Melihatkenyataan itu, perlu sejak dini sekolah mengenalkan kenyataan tersebutmelalui pembelajaran di kelas dengan wawasan memberikan kecakapanuntuk bekal hidup. Kerajinan adalah warisan budaya bangsa yang memilikinilai luhur, nilai ekonomi, nilai simbolis yang memang perlu dilestarikan dan

dikembangkan. Pendidikan sekolah merupakan suatu institusi formal yangharus ikut bertanggung jawab untuk mengembangkannya keterampilantersebut.

1. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan

Untuk melaksanakan pembelajaran keterampilan di SMP/MTs, perlumemperhatikan rambu-rambu sebagai berikut:

a. Mata pelajaran keterampilan pada dasarnya adalah mata pelajaran praktikyang disampaikan dalam bentuk pembelajaran sebagai berikut:

1). Mengapresiasi bertujuan untuk mengembangkan wawasan, pemahaman,dan penghargaan terhadap karya kerajinan dan teknologi, yang dilakukanmelalui membaca, pengamatan karya, dan pameran. Wawasanpengetahuan mengenai pengertian, latar belakang sejarah, jenis, fungsi,bahan, alat, teknik, dan wawasan kewirausahaan/ pemasaran produkkerajinan dan teknologi

2). Kegiatan mencipta/berkarya keterampilan bertujuan untuk menghasilkanproduk karya kerajinan dan teknologi. Pembelajaran proses berkaryaketerampilan dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan eksperimenbahan dan teknik berdasarkan gagasan (konsep) perancangan dengan

4

Page 5: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 5/31

 

mengambil unsur-unsur dari berbagai bentuk kerajinan dan teknologi(tradisi maupun modern) di seluruh wilayah Nusantara menjadi karyakerajinan dan teknologi yang layak digunakan.

3). Penyajian karya meliputi; penyajian dalam bentuk pameran, penyajianlisan atau tulis, apresiasi, promosi dan penjualan hasil karya, baik dalamlingkup kelas, sekolah, maupun masyarakat sebagai upaya membangun

 jiwa kewirausahaan peserta didik.b. Materi pembelajaran keterampilan kerajinan danketerampilan teknologi disesuaikan dengan minat dan kemampuan pesertadidik serta kemampuan sekolah atau keadaan daerah. Materi pembelajarankerajinan dan teknologi yang belum dapat dilaksanakan oleh sekolah dapatdiberikan dalam bentuk apresiasi melalui pelajaran teori, melihat pameran,melihat produk teknologi, gambar, foto, membaca buku, dan analisis bendakerajinan/teknologi.c.

 Alternatif pelaksanaan pembelajaran keterampilansebagai berikut: Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang kerajinandan teknologi, masing-masing guru memberikan pembelajaran keterampilansesuai dengan bidangnya atau berkolaborasi dalamm bentuk team teaching .Setiap sekolah harus melaksanakan pembelajaran keterampilan yangmeliputi aspek kerajinan dan teknologi, karena dalam laporan akhir hasilpembelajaran (raport) dituntut kedua aspek tersebut. Oleh sebab itu, baikkerajinan maupun teknologi harus diajarkan dalam setiap semester. Jikatidak memungkinkan satu guru mengajar kedua aspek tersebut, makadilakukan dengan team teaching, sehingga kedua aspek tersebut terlaksana.Sekolah yang hanya memiliki satu guru keterampilan diharuskan

melaksanakan pembelajaran keterampilan kedua aspek tersebut. Materikompetensi aspek kerajinan dan teknologi dapat dipilih disesuaikan dengankondisi sekolah, daerah, dan kemampuan guru yang ada.d. Materi pembelajaran yang bersifat teoretik tidakdiberikan secara terpisah, tetapi secara terpadu dengan materi kegiatanpembelajaran praktik berkarya.e. Pembelajaran yang bersifat praktik (berkarya) lebihberorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usahaprosedur, membentuk, dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada hasil.Proses pembelajaran yang baik, dengan prosedur yang benar akanmenghasilkan karya yang baik pula. Membiasakan anak berproses dengan

cara yang benar akan tanggung jawab untuk dapat menghasilkan karya yangbaik pula. Membiasakan anak untuk disiplin, tekun, bekerja keras, akanmendidik anak tersebut memiliki budaya kerja yang baik.e. Pembelajaran keterampilan menekankan penguasaanpengalaman keterampilan berkarya. Penguasaan keterampilan tersebutuntuk mendukung pengembangan sikap dan perilaku produktif dan apresiatif terhadap proses dan hasil karya.f. Untuk menunjang pembelajaran keterampilankerajinan dan teknologi yang mengarah pada penguasaan keahlianprofesional, perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler atau masuk

5

Page 6: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 6/31

 

dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PDK) sebagai matapelajaran mulok, sesuai dengan kemampuan sekolah, daerah, bakat, danminat Peserta didik.

2. Pembelajaran Keterampilan ( Kerajinan dan Teknologi )

Pembelajaran keterampilan pada dasarnya adalah pembelajaran praktik.Pembelajaran keterampilan mengacu pada pembelajaran berbasis kompetensiyaitu model pembelajaran di mana perencanaan, pelaksanaan, danpenilaiannya mengacu pada penguasaan kompetensi. Pendekatanpembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan agar segala upaya yangdilakukan dalam pembelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan pesertadidik untuk menguasai kompetensi yang ditetapkan. Beberapa hal yang perludiperhatikan dalam pembelajaran kompetensi adalah (1) penguasaan

kompetensi oleh peserta didik, (2) penguasaan kompetensi peserta didik harusmemiliki kesepadanan dengan kompetensi tersebut dimana digunakan, (3)aktivitas belajar Peserta didik bersifat perseorangan, dan (4) pembelajarankompetensi harus ada bahan pengayaan (enrichment ) bagi Peserta didik yanglebih cepat dan program perbaikan (remedial ) bagi Peserta didik yang lamban,sehingga perbedaan irama belajar Peserta didik terlayani (Depdiknas.1999).

Mata pelajaran keterampilan meliputi kerajinan dan teknologi. Kerajinanmenncakup beberapa cabang kerajinan dengan menggunakan bahan lunak,bahan keras baik alami maupun buatan, dan kerajinan alternatif (mixed media).dengan berbagai teknik. Keterampilan teknologi mencakup teknologi rekayasa,yang menghasilkan teknologi tepat guna, budidaya tanaman dan peternakan,

dan pengolahan bahan makanan. Setiap cabang keterampilan memiliki ciri-cirikhusus berdasarkan pada bahan dan teknik pembuatanya. Pendidikanketerampilan menganut pandangan bahwa anak dilibatkan dalam proseskreatif, akan menghasilkan pengalaman nyata yang bermakna. Seseorangharus melukis untuk belajar melukis, seseorang harus mengukir untuk belajar ukir dan seterusnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang melibatkan anakdalam aktivitas berkarya (learning by doing ) dapat dilakukan melalui berbagaimedia dan teknik berkarya kerajinan dan teknologi.Pembelajaran keterampilan dilaksanakan dengan bertolak dari pengetahuan,bahan, alat, dan keteknikan berkarya yang meliputi kerajinan berbahan lunak,keras, kerajinan alternatif (mixed media), baik alami maupun buatan.

Keterampilan teknologi rekayasa, budidaya, dan pengolahan, penyajiankerajinan, dan wawasan pemasaran produk keterampilan.

Pembelajaran kerajinan dan teknologi di sekolah mengembangkan kemampuandan keterampilan Peserta didik dalam berkarya. Pembelajaran keterampilanmemberikan kemampuan bagi Peserta didik untuk membuat benda kerajinandan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan tersebut dapat berupakebutuhan praktis maupun kebutuhan akan kepuasan terhadap hasilciptaannya.

6

Page 7: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 7/31

 

Melalui pengalaman berkarya, peserta didik memperoleh pemahaman danketerampilan tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk berkaryakerajinan dan teknologi. Dalam berkarya, peserta didik belajar menggunakan

berbagai teknik tradisional dan bantuan alat modern untuk mengeksploitasibahan menjadi karya kerajinan yang berkualitas. Melalui belajar keterampilan,peserta didik belajar tekun, sabar, terampil, kreatif, dan bertanggung jawabterhadap proses dan hasil karyanya.

Dalam pembelajaran keterampilan, proses dan prosedur kerja sangat pentingkarena akan menghasilkan karya yang baik sesuai tuntutan konsep, fungsi,desain, kebutuhan yang dirancang. Pembelajaran kerajinan dan teknologi disekolah dapat dilakukan dengan pendekatan di studio/laboratorium atau di kelasdan di luar kelas sesuai karakteristik jenis kerajinan dan teknologi.

Materi pembelajaran keterampilan meliputi kegiatan mengapresiasi, mencipta

kerajinan dan teknologi, dan penyajian karya dalam bentuk pameran, apresiasi,promosi, dan wawasan pemasaran produk. Mengapresiasi keterampilan berartimengenal, memahami, mengkomunikasikan, dan memberikan penghargaanterhadap karya kerajinan dan teknologi. Materi pengetahuan keterampilan padadasarnya adalah pengenalan pengertian, latar belakang sejarah, jenis, fungsi,karakteristik bahan, alat, teknik pembuatan, dan wawasan pemasaran produk.Berkarya kerajinan dan teknologi pada dasarnya merupakan proses membuatdan mengolah bahan dengan teknik tertentu untuk mewujudkan produkkerajinan dan teknologi. Dalam proses membentuk karya, Peserta didik perludilibatkan dalam berbagai pendekatan, seperti, mengobservasi, mencatat,membuat sketsa, membuat desain/skema, membuat resep, dan sampai

membuat karya. Selain itu, melibatkan Peserta didik secara langsung dalamaktivitas berkarya keterampilan akan memberikan pengalaman nyata danbermakna.

Mengolah media pada dasarnya adalah menggunakan bahan dan alat untukmembentuk benda kerajinan atau teknologi. Dalam membuat kerajinan, pesertadidik perlu diperkenalkan dengan berbagai teknik penggunaan berbagai alat danbahan, dengan memperhatikan keterbatasan maupun kelebihannya. Walapundemikian dalam membuat kerajinan dan keterampilan teknologi, peserta didikperlu diberi kesempatan untuk mengembangkan kreasinya sehingga memberikesempatan untuk mengembangkan potensinya.

Selain berkarya kerajinan dan teknologi, materi pembelajaran keterampilan jugamencakup penyajian karya. Materi penyajian karya kerajinan dan teknologimeliputi pameran, penyajian lisan/tulis, apresiasi, promosi, dan penjualan karyakerajinan dan teknologi. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam kelas, sekolah,bahkan juga di masyarakat. Materi pokok pameran adalah penataan ruang,pemajangan karya, promosi, dan penjualan karya. Materi pameran mencakupkegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pameran. Kegiatan penyajiankarya ini dalam kerangka untuk membentuk jiwa kewirausahaan peserta didik.

7

Page 8: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 8/31

 

B. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Pesertta didik dalam pembelajaran dapat berperan sebagai subjek dan/atau

objek pembelajaran. Peserta didik sebagai subjek pembelajaran adalah Pesertadidik sebagai pelaku belajar. Peserta didik sebagai objek pembelajaran adalahPeserta didik sebagai insan yang harus menerima materi ajar atau sasaranpembelajaran. Peserta didik sebagai subjek dan objek belajar memiliki cirikepribadian yang dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu: (1) Watak, yangdibawa sejak lahir hampir tak dapat diubah, (2) Kecerdasan, dapat sebagairamalan untuk menentukan keberhasilan, (3) Bakat, kemampuan tertentu yangdibawa sejak lahir. Bakat ini akan membawa anak pada cita-cita tertentu jikadilayani dalam pendidikan dengan baik, (4) Kepribadian, merupakan

 performance seseorang yang dapat dilihat dari tanggung jawabnya, perilakunya,motivasi dan sebagainya, dan (5) Latar belakang, ialah lingkungan di mana

mereka dibesarkan, dididik sangat menentukan kepribadian seseorang.

Peserta didik SMPMTs adalah Peserta didik berada dalam perkembangan fisikdan psikologis usia remaja awal atau masa pubertas. Pribadi Peserta didik usiaremaja awal mencakup intelegensi, daya kreativitas, kemampuan berbahasa,motivasi belajar, dan kondisi mental dan fisik. Pada masa ini Peserta didikmengalami banyak perubahan fisik dan pengembangan metal. Masa remajadilihat dari aspek kognitif, anak sudah mulai dapat berpikir logis/rasionalterhadap permasalahan yang kongkrit sampai berpikir abstrak. Masa remajasudah dapat membentuk ide-ide, pemecahan masalah, dan menentukan masadepannya secara realistis. Dilihat dari aspek afektif masa remaja awal mulai

mengembangkan berperilaku bertanggung jawab, mengenal nilai dan etikasebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan sosialnya. Dari aspekpsikomotorik usia remaja mulai dapat mengembangkan keterampilan dankonsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik.

Peserta didik usia SMP/MTs menurut Rouseau usia (11 – 15 tahun) disebutsebagai masa pubertas yang ditandai dengan perkembangan pikiran dankemauan untuk bertualang. Menurut Piaget, masa tersebut, disebutnya sebagaiperiode operasi formal , karena masa ini  anak sudah dapat berpikir logisterhadap masalah yang kongkrit maupun yang abstrak. Mereka sudah dapatmembentuk ide dan masa depannya secara realistis (Pidarta,1997).

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak menuju masa dewasa, tetapibelum dapat menunjukkan kedewasaannya. Pada masa ini, remaja memiliki ciri:kegelisahan atau keadaan tidak tenang, pertentangan baik dalam diri maupunorang lain, berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui,keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas, mengkhayal danberfantasi, dan aktivitas berkelompok. Kebanyakan remaja menemukan jalankeluar dari kesulitannya dengan melakukan kegiatan bersama atau kelompok.

8

Page 9: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 9/31

 

Melihat ciri perkembangan anak usia tersebut, memberikan gambaran parapendidik pada tiap jenjang atau tingkat pendidikan untuk menentukan arahpembelajaran atau pendidikan, menentukan metode atau model pembelajaran,

meyiapkan materi pembelajaran yang tepat, dan menyiapkan pengalamanbelajar yang cocok dengan perkembangan usia tersebut.

Mencermati perkembangan anak usia tersebut dan hubungannya dengan teoribelajar sangat berguna untuk mempelajari materi-materi yang rumit butuhpemahaman untuk pemecahan masalah dan pengembangan ide, sedangkan

 jika dikaitkan dengan teori belajar  behavioristik  bermanfaat dalampengembangan perilaku-perilaku nyata seperti; rajin, mendapatkan nilai tinggi,tidak berkelahi, disiplin, dan sebagainya. Belajar keterampilan perlu memahamikonsep, prinsip, dan prosedur dengan benar. Setelah pemahaman konsepdikuasai dengan baik mulailah melakukan latihan keterampilan dengan baik.

Belajar keterampilan dengan cara diualang-ulang akan membentuk penguasaankompetensi profesional sesuai perkembangannya.

Dengan memahami perkembangan anak, memahami teori belajar, danmemahami cara pembelajaran yang baik, proses pembelajaran perlumerenungkan simpulan dari Baller dan Charles ( Pidarta. 1997) bahwa anakyang berasal dari keluarga yang memberikan layanan baik, akan bersikapramah, luwes, bersahabat, dan mudah bergaul. Anak yang dilahirkan dalamkeluarga yang menolak kelahiran itu, akan cenderung menimbulkan masalah,agresif, menentang orang tua, dan sulit diajak bicara. Anak yang diberikan padakeluarga yang acuh tak acuh pada anak, cenderung bersikap pasif, dan kurang

populer di luar rumah.

Implikasi dari hal tersebut, sangat penting untuk dipahami oleh para pendidikuntuk diaplikasikan dalam pembelajaran secara aktual di kelas. Prosespembelajaran yang dilakukan dengan tulus, ramah, ikhlas akan dapatmembekas pada diri peserta didik berperilaku tulus, ihklas, dan dikuasainyapengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya. Pembelajaran yangdilakukan dengan sabar dan baik akan dapat memberikan penguasaankompetensi yang baik pada diri peserta didik. Sebaliknya, pembelajaran yangdilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak akanmenjadikan beban, yang akhirnya membuat anak frustasi dalam hidupnya.

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyaiperasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyaikebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhanakan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhanuntuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai denganpotensinya).

Dalam tahap perkembangannya, Peserta didik SMP/MTs berada pada tahapperiode perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek. Berikut ini

9

Page 10: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 10/31

 

disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pengajaranketerampilan, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.

1. Perkembangan Aspek Kognitif 

Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yanglebih kurang sama dengan usia Peserta didik SMP, merupakan ‘period of formal operation’ . Pada usia ini, yang berkembang pada Peserta didikadalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatusecara bermakna (meaningfully ) tanpa memerlukan objek yang konkrit ataubahkan objek yang visual. Peserta didik telah memahami hal-hal yangbersifat imajinatif.

Implikasinya dalam pengajaran keterampilan adalah bahwa belajar akanbermakna kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat

peserta didik. Pengajaran Keterampilan akan berhasil kalau penyusunsilabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi inputdengan harapan serta karakteristik Peserta didik sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.

Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalamMultiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu: (1)kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2)kecerdasan logis-matematis (kemampuan berfikir runtut), (3) kecerdasanmusikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama),(4) kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental tentangrealitas), (5) kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan

gerakan motorik yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuanuntuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan rasa jati diri), kecerdasanantarpribadi (kemampuan memahami orang lain). Ketujuh macamkecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat dimanfaatkan oleh guruKeterampilan, akan sangat membantu peserta didik dalam menguasaikemampuan berkarya keterampilan.

2. Perkembangan Aspek Psikomotor 

 Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting untukdiketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melaluibeberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:

a. Tahap kognitif 

Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku danlambat. Ini terjadi karena peserta didik masih dalam taraf belajar untukmengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelummelakukan suatu gerakan. Pada tahap ini Peserta didik sering membuatkesalahan dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.

b. Tahap asosiatif 

10

Page 11: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 11/31

 

Pada tahap ini, seorang Peserta didik membutuhkan waktu yang lebihpendek untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia mulai dapatmengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan

yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalamperkembangan psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahapini belum merupakan gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Padatahap ini, seorang Peserta didik masih menggunakan pikirannya untukmelakukan suatu gerakan tetapi waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Dankarena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek, gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.

c. Tahap otonomi

Pada tahap ini, seorang Peserta didik telah mencapai tingkat autonomiyang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap

dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap inidisebut tahap autonomi karena Peserta didik sudah tidak memerlukankehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini,gerakan-gerakan telah dilakukan secara spontan dan oleh karenanyagerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang gerakannya.

 

3. Perkembangan Aspek Afektif 

Keberhasilan proses pengajaran keterampilan juga ditentukan olehpemahaman tentang perkembangan aspek afektif Peserta didik. Ranah

afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiappeserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi tentang ranahafektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalamPeserta didik SMP lebih kurang sebagai berikut: (1) sadar akan situasi,fenomena, masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadapstimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka; (3) bisa menilai; (4)sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, danmenentukan hubungan di antara nilai-nilai yang ada; (5) sudah mulaimemiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuksistem nilai.

Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yangdiyakini dan diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalamteori pemerolehan pengetahuan dan keterampilan. Faktor pribadi yang lebihspesifik dalam tingkah laku Peserta didik yang sangat penting dalampenguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:a. Self  -esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada

dirinya sendiri.b. Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.c. Anxiety  (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang,

dsbnya.

11

Page 12: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 12/31

 

d. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.e. Risk-taking , yaitu keberanian mengambil risiko.f. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada

perasaan orang lain.

II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGANSILABUS

A. Pengertian Silabus

Secara umum istilah silabus dapat diartikan sebagai garis besar, ringkasanikhtisar, atau pokok-pokok isi materi pembelajaran. Istilah silabus untuk

menyebut suatu produk pengembangan kurikulum yang berupa penjabaranlebih lanjut standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, danpokok-pokok materi pembelajaran yang perlu dipelajari peserta didik dalamrangka mencapai standar kompetnsi dan kompetensi dasar.Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikanIdentitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator,Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabuspada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.1. Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang

dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar).2. Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajaripeserta didik untuk mencapai Standar Isi.

3. Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh gurusehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar.

4. Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahuiketercapaian KD dan SK.

5. Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkanIndikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akandinilai.

6. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.7. Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

B. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atauberkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompokMusyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas Pendidikan.

12

Page 13: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 13/31

 

1. Sekolah dan komite sekolah

Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah. Untuk

menghasilkan silabus yang bermutu, sekolah bersama komite sekolahdapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, danlembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.

2. Kelompok Sekolah

 Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belumdapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihaksekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelasatau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akandipergunakan oleh sekolah tersebut

3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Beberapa sekolah atau sekolah-sekolah dalam sebuah yayasan dapatbergabung untuk menyusun silabus. Hal ini dimungkinkankarena sekolahdan komite sekolah karena sesuatu hal belum dapat melaksanakanpenyusunan silabus. Kelompok sekolah ini juga dapat memintabimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkaitseperti Balitbang Depdiknas dalam menyusun silabus.

4 Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabusdengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guruberpengalaman di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinaspendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP,atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional

C. Prinsip Pengembangan Silabus

Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:

1. Ilmiah: Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalamsilabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan: Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajianmateri dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

13

Page 14: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 14/31

 

3. Sistematis: Komponen-komponen silabus saling berhubungan secarafungsional dalam mencapai kompetensi.

4.Konsisten: Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antarakompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatanpembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai: Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatanpembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untukmenunjang pencapain kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual: Cakupan indikator, materipokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaianmemperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam

kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel: Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasipeserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukanberdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Halini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut darilingkungannya.

8. Menyeluruh: Komponen silabus mencakup keseluruhan ranahkompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus

Pengembangan silabus dapat ditempuh melalui beberapa tahap antara lain:

1. Perencanaan: Tim yang ditugaskan untuk menyusunsilabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi danmempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untukmengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan denganmemanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media daninternet.

2. Pelaksanaan: Dalam melaksanakan penyusunansilabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yangberhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yangberhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.

3. Perbaikan: Buram silabus perlu dikaji ulang sebelumdigunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkanpara spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli

14

Page 15: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 15/31

 

penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itusendiri.

4. Pemantapan: Masukan dari pengkajian ulang dapatdijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabilatelah memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikankepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentinganlainnya.

5. Penilaian silabus: Penilaian pelaksanaan silabus perludilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaiankurikulum.

III. KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAHPENGEMBANGAN SILABUS

A. Komponen silabus

Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.1. Identitas Silabus2. Standar Kompentensi3. Kompetensi Dasar  4. Materi Pokok/Pembelajaran

5. Kegiatan Pembelajaran6. Indikator  7. Penilaian8. Alokasi Waktu9. Sumber Belajar  

Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalamcontoh format silabus secara horisontal atau vertikal sebagai berikut.

15

Page 16: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 16/31

 

Format 1: Horizontal

SILABUS

Sekolah : SMPMata Pelajaran : ........Kelas : ......Semester : .......Standar Kompetensi : 1...........

2............

KompetensiDasar 

Materi Pokok/Pembelajaran

KegiatanPembelajaran

Indikator Penilaian

 AlokasiWaktu

Sumber Belajar 

Teknik BentukInstrumen

ContohInstrumen

Format 2: VertikalSILABUS

Nama Sekolah :....................................Mata Pelajaran:....................................Kelas/Semester :....................................

16

Page 17: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 17/31

 

1. Standar Kompetensi : .......................

2. Kompetensi Dasar : .......................

3.Materi Pokok/Pembelajaran : .......................

4. Kegiatan Pembelajaran : .......................

5. Indikator : .......................

6. Penilaian : .......................

7. Alokasi Waktu : .......................

8. Sumber Belajar : .......................

Catatan:* Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan

siswa untuk mencapai SK dan KD* Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan

pembelajaran (n x 40 menit)* Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.

B. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengisi identitas Silabus

Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas, mata pelajaran, dan semester.Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

2. Menuliskan Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yangmenggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilanyang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi danKompetensi Dasar) Mata Pelajaran.Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulumengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-halberikut:

17

Page 18: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 18/31

 

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmudan/atau SK dan KD;b. keterkaitan antar standar kompetensi dan

kompetensi dasar dalam mata pelajaran;c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensidasar antar mata pelajaran.

Standar Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisansemester.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar  

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harusdimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajarantertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.

Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebihdahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar matapelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkatkesulitan Kompetensi Dasar;b. keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; danc. keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.

4. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harusdipertimbangkan:a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual

peserta didik;c. kebermanfaatan bagi peserta didik;d. struktur keilmuan;

e. kedalaman dan keluasan materi;f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan;dan

g. alokasi waktu.Selain itu harus diperhatikan:a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenarandan kesahihannya; b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memangbenar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;

18

Page 19: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 19/31

 

d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspektingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisisetempat;e.

menarik minat (interest ): materinya menarik minat siswa danmemotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpesertadidik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnyadalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaranyang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatanpembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan

pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai pesertadidik.

Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikanbantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapatbekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesionalsesuai dengan tuntutan kurikulum.b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutankompetensi dasar secara utuh.c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensidasar.d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered).Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap,dan keterampilan.f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materiyang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinyabagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.

h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulanganpembelajaran materi tertentu).i. Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimalmengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaankegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagaiberikut:

a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, danmenemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;

19

Page 20: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 20/31

 

b. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan matapelajaran;c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan

sarana yang tersedia;d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatanindividu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal; dane. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswaseperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekonomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswayang bersangkutan.

6. Merumuskan Indikator 

Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih dahulu diperhatikan

indikator. Indikator adalah suatu ciri atau tanda yang menunjukan bahwapeserta didik telah menguasai kompetensi dasar yang dipelajari. Olehkarena itu, di dalam penentuan indikator diperlukan kriteria-kriteria berikutini.

Kriteria indikator adalah sebagai berikut.a. Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.b. Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari(life skills).d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa

secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).e. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.f. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.g. Menggunakan kata kerja operasional.

7. Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukanberdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tigakomponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentukinstrumen, dan (c) contoh instrumen.

a. Teknik Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yangdilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadiinformasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untukmenentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telahditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-

20

Page 21: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 21/31

 

cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses danproduk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

 Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini,yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes danteknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasimelalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah,sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasimelalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan

prinsip-prinsip berikut ini.1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yangakan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.

3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apayang bisa dilakukan peserta didik setelah mereka mengikuti prosespembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorangterhadap kelompoknya.4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yangberkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator diujikan,kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitanyang dihadapi oleh peserta didik.5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan,berupa program remedi. Apabila peserta didik belum menguasai

suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi,dan bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugaspengayaan.6) Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semuakompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensidasar berikutnya.7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satusemester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspekpembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan

berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secaraberkesinambungan.9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaaninformasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsipberkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagaiakuntabilitas publik.10)Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensidan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelastentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan petakemajuan hasil belajar peserta didik.

21

Page 22: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 22/31

 

11)Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, KompetensiDasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikangambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.

12)Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dandilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuhmengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik, baiksebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.13)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatanpembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,

 jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasilapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilanproses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil denganmelakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang

dibutuhkan.14)Dalam mata pelajaran PAK, penilaian pada aspek afektif perlumendapatkan bobot yang paling besar karena aspek ini merupakantujuan utama dalam pembelajaran PAK. Selain dari guru, pesertadidik juga diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri denganlembar penilaian yang disediakan oleh guru.

b. Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya.Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa

bentuk instrumen yang tergolong teknik:1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian,menjodohkan dan sebagainya.

2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji

petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerjaprosedur dan produk.

4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.5) Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.6) Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara7) Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau

prestasi peserta didik.8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnyainstrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumenyang dapat digunakan.

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya

22

Page 23: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 23/31

 

Teknik Bentuk Instrumen

• Tes tulis • Tes isian

• Tes uraian

Tes pilihan ganda• Tes menjodohkan

• Dll.

• Tes lisan • Daftar pertanyaan

• Tes unjukkerja

• Tes identifikasi

• Tes simulasi

• Uji petik kerja produk

• Uji petik kerja prosedur 

• Uji petik kerja prosedur danproduk

• Penugasa

n

• Tugas proyek

• Tugas rumah• Observasi • Lembar observasi

• Wawancar a

• Pedoman wawancara

• Portofolio • Dokumen pekerjaan, karya,dan/atau prestasi peserta didik

• Penilaiandiri

• Lembar penilaian diri

c. Contoh InstrumenSetelah ditetapkan bentuk instrumennya, selanjutnya dibuat contohnya.

Contoh instrumen dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yangtersedia. Namun, apabila dipandang hal itu menyulitkan karena kolomyang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya contoh instrumen penilaiandiletakkan di dalam lampiran.

7. Menentukan Alokasi Waktu

 Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaiansuatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:

a. minggu efektif per semester,b. alokasi waktu mata pelajaran, dan

c. jumlah kompetensi per semester.

8. Menentukan Sumber Belajar 

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalamkegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak,media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dansebagainya.

IV. PENUTUP

23

Page 24: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 24/31

 

Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun berdasarkan Standar 

Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkansendiri bentuk silabus yang lain.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus harus dijabarkan lebihoperasional dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

DAFTAR PUSTAKA

Cleaver, Dale G. (1966).  Art: An introduction. New York: Harcourt, Brace &World, Inc.

Depdikbud. (1996). Kurikulum sekolah menengah kejuruan: landasan, programdan pengembangan. Jakarta: Dirdikmenjur 

 _________. (1997). Kurikulum SMK: Pedoman pelaksanaan kurikulum polabroad based Buku III. Jakarta: Dirdikmenjur 

 _________.(1999). Kurikulum SMK: Pedoman pelaksanaan. Jakarta:

Dirdikmenjur.

 _________. (1997). Keterampilan menjelang 2020 untuk era global. Jakarta:

Depdikbud.

Depdiknas (2000) Standar pelayanan minimal SMK. Jakarta: Dikdasmen

 ________ (2001). Reposisi pendidikan kejuruan menjelang 2020. Jakarta:

Dirdikmenjur.

Depdiknas (2002). Pedoman umum penyusunan silabus. Jakarta: Dikdasmen.

24

Page 25: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 25/31

 

Dewantara, Ki Hajar (1971). Pendidikan seni . Yogyakarta: Majelis Luhur.

Dimyati. (1999). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djojonegoro Wardiman.(1998). Pengembangan sumber daya manusia melalui SMK. Jakarta: Depdikbud.

Dunn Stewart. (1990). Craft desain and technology. Singapore: Heinemann Asia.

Eisner, Elliot W. (1972). Educating artistic vision. New York: MacmillanPublishing Co.

Gie The Liang. (1996). Filsafat estetika. Yogyakarta: PUBIB.

Djohar. (1999). Reformasi dan masa depan pendidikan di Indonesia.Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Gafur, Abdul (1986). Disain Instruksional; Langkah Sistematis Penyusunan PolaDasar Kegiatan Belajar Mengajar . Sala: Tiga Serangkai.

Jefferson, Blanche.(1970). Teaching art to children. Boston: Allyn and Bacon.

Jones, Arthur F (19920. Introduction to art . New York: Harpercollins

Publications.

Larkin, Diarmuid. (1981). Art learning and teaching. Melbourne: Cassell.

Mattil, Edward. (1971). Meaning in craft. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice

Hall.

Monks. Knoers. Rahayu Siti. (2002). Psikologi perkembangan pengantar dalamberbagai bagiaannya. Yogyakarta: UGM Press.

Mukminan Dkk. (2002). Pedoman umum pengembangan silabus berbasiskompetensi Peserta didik Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Pidarta Made. (1997). Landasan kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohidi Rohendi Tjetjep. (2000). Kesenian dalam pendekatan kebudayaan.Bandung: STISI Press .

Soemarjadi, dkk. (1992). Pendidikan Ketrampilan. Jakarta: Depdikbud.

25

Page 26: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 26/31

 

Sunarto, Hartono Agung. (1999). Perkembangan peserta didik. Jakarta: RinekaCipta.

Tilaar HAR. (1999). Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yarwood A, Dunn S. (1986). Desain and craft. London: Hodder and Stoughton.

Winkel WS. (1987). Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

26

Page 27: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 27/31

 

GLOSARIUM

Aplikasi: Teknik membentuk kerajinan dengan cara menempel dari bahan

kertas, kain, vinel, dll yang sudah membentuk pola, objek, gambar/motif 

Apresiasi: kemampuan untuk memberikan penghargaan terhadap karya senidisertai disertai pemahaman.

Apresiatif : pembelajaran apresiatif, disebut juga pembelajaran teori,pembelajaran yang berkenaan dengan aspek pengetahuan dan sikap.

Bentuk: aspek lahiriah karya; susunan garis, bidang, warna, tekstur, volume,dan ruang; juga menunjukkan gaya.

Ekspresi: ungkapan pikiran dan perasaan.

Estetika: pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitandengan keindahan, objek estetika adalah keindahan.

Estetis : pengalaman estetis, pemahaman terhadap hasil pengamatanterhadap bentuk yang membentuk pengalaman seni; nilai estetis media, hasilpengamatan terhadap sifat-sifat intrinsik bahan yang menimbulkan pengalamanseni.

Finishing: penyelesaian akhir benda kerajinan sebagai pengawet, pelapis, danpemberi keindahan. Pelapisan akhir kerajinan dapat dengan cat, politur,

melamin, semir, dan sebagainya

Karya imajinatif : gerak yang dilakukan berdasarkan ide dan pengalamanpribadi.

Kecakapan hidup (life skill ): kemampuan yang diperlukan untuk menempuhkehidupan dengan sukses, bahagia dan secara bermartabat, misalnya:kemampuan berfikir kompleks, berkomunikasi secara efektif, membangunkerjasama, melaksanakan peran sebagai warga negara yang bertanggung

 jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.

Kecukupan (adequacy): mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi

pembelajaran yang memadai untuk menunjang penguasaan kemampuan dasar maupun standar kompetensi.

Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harusdimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atauditampilkan oleh Peserta didik untuk standar kompetensi tertentu dari suatumata pelajaran.

27

Page 28: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 28/31

 

Kerajinan: benda karya seni rupa yang diciptakan berorientasi pada kebutuhanfungsional (baik fungsional praktis seperti asbak, tas, cermin maupun fungsionalpasif seperti hiasan) dikerjakan dengan tangan maupun bantuan mesin

Keterampilan: kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan, terampilatau cekatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan dengancepat dan benar 

Kompetensi lulusan: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkanlulusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, danpsikomotor.

Komposisi: susunan bentuk yang memiliki kesatuan, keseimbangan, danirama; karya cipta (misalnya untuk, lukisan, musik, dan tari).

Konsistensi (ketaatazasan): keselarasan hubungan antarkomponen dalamsilabus (kemampuan dasar, materi pembelajaran dan pengalaman belajar). 

Makrame: Teknik pembuatan kerajinan dari bahan tali/benang dengan tekniksimpul-simpul yang dirangkai membentuk hiasan atau benda pakai

Materi pembelajaran: bahan ajar minimal yang harus dipelajari Peserta didikuntuk menguasai kemampuan dasar 

Media: bahan atau alat yang digunakan untuk membuat karya seni rupa, dibagimenjadi dwimatra dan trimatra.

Pembelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran yang mensyaratkandirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau dikuasaiPeserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pendekatan hierarkhis: strategi pengembangan materi pembelajaranberdasarkan atas penjenjangan materi pokok.

Pendekatan prosedural:  strategi pengembangan materi pembelajaranberdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.

Pendekatan spiral: strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan

atas lingkup lingkungan, yaitu dari lingkup lingkungan yang paling dekat denganPeserta didik menuju ke lingkup lingkungan yang lebih jauh.

Pengalaman belajar: menunjuk aktivitas belajar yang dilakukan peserta didikdalam berinteraksi dengan objek belajar untuk mencapai kompetensi dasar.Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat dicapaidi dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya dapat berupa kegiatanmendemontrasikan, mempraktikan, mensimulasikan, mengadakan, eksperimen,menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah

28

Page 29: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 29/31

 

dll. Dan bukan interaksi guru murid seperti mendengarkan uraian guru,berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.

Pendekatan Kontekstual: Contextual teaching and learning  (CTL) adalahkonsep pembelajaran yang mengkaitkan materi pelajaran dengan situasi dunianyata dan memotivasi Peserta didik membuat hubungan antara pengetahuandengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Promosi: Cara menawarkan atau mengenalkan produk pada masyarakatmelalui pameran, iklan, poster, brosur, mas media, orang, dan sebagainya

Ranah Afektif: aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, danperilaku

Ranah Kognitif: aspek yang berkaitan dengan kempuan berpikir untuk

memperoleh pengetahuan, pemahaman, konseptualisasi, dan penalaran

Ranah psikomotorik: aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukankegiatan yang melibatkan anggota badan, otot, dan gerak fisik

Teknik Raut: teknik membuat kerajinan kayu seperti topeng, patungmenggunakan pisau dengan cara dirautkan/disayatkan pada kayu.

29

Page 30: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 30/31

 

LAMPIRAN

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL

STANDAR KOMPETENSI

Contoh:mendefinisikan mengidentifikasikan menyusunmenerapkan mendeskripsikan  menyelesaikanmengkonstruksikan mengenal

KOMPETENSI DASARContoh:mengidentifikasikan mendemonstrasikan membuatmenunjukkan menafsirkan menerjemahkanmembaca menerapkan merumuskanmenghitung menceritakan menyelesaikanmenggambarkan menggunakan menganalisismenghitung menentukan mensintesismengucapkan menyusun mengevaluasimembedakan menyimpulkan mendesainmemola menyeket mendeskripsikan

mengidentifikasi mempraktikan memperagakanmengamati meneliti memamerkan

KETERANGAN:

1. Satu kata kerja tertentu, seperti mengidentifikasikan, dapat dipakai

baik pada standar kompetensi maupun kompetensi dasar;

perbedaannya terletak bahwa pada standar kompetensi

cakupannya lebih luas daripada pada kompetensi dasar.

2. Satu butir standar kompetensi dapat dipecah menjadi beberapa

butir kompetensi dasar.

3. Satu butir kompetensi dasar, nantinya harus dipecah menjadi

minimal 2 indikator.

4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar belum memuat atau

bukan merupakan indikator 

30

Page 31: 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2)

5/16/2018 1. PANDUAN UMUM KETERAMPILAN (2) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/1-panduan-umum-keterampilan-2 31/31

 

31