1 | P a g e...disalin dari Dokumen PES1 Rincian 2. 10) Memeriksa kesesuaian/konsistensi isian antara...
Transcript of 1 | P a g e...disalin dari Dokumen PES1 Rincian 2. 10) Memeriksa kesesuaian/konsistensi isian antara...
1 | P a g e
2 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
i | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
KATA PENGANTAR
Pilot SP2020 merupakan salah satu rangkaian
kegiatan persiapan Sensus Penduduk Tahun 2020
(SP2020). Kegiatan ini dilakukan sebagai dasar
evaluasi instrumen dan untuk memperoleh informasi
lainnya seperti prosedur pelaksanaan lapangan dan
prosedur pengolahan data. Kegiatan Post
Enumeration Survey (PES) perlu dilakukan untuk
mengevaluasi tingkat ketelitian hasil SP2020.
Pelaksanaan Uji Coba PES SP2020 (UC PES SP2020)
merupakan rangkaian dari kegiatan tersebut yang
bertujuan untuk mengevaluasi instrumen, prosedur
pelaksanaan lapangan dan prosedur pengolahan data
PES SP2020.
Buku Pedoman Kortim UC PES SP2020 ini
memuat uraian tentang tujuan, tata cara pengawasan
dan pengisian dokumen, cara rekonsiliasi lapangan
dan informasi lain yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan UC PES SP2020. Semoga buku
ii | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
ini dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang
terlibat dalam pelaksanaannya.
Peran serta dan tanggung jawab yang tinggi
dari semua pihak merupakan kunci keberhasilan
kegiatan UC PES SP2020 secara keseluruhan.
Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
berkenan memberikan bimbingan-Nya kepada kita
semua.
Jakarta, Agustus 2018
Deputi Bidang Metodologi dan
Informasi Statistik
M Ari Nugraha
iii | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISTILAH ........................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN ................................................ 1
BAB II FUNGSI DAN TUGAS KORTIM ....................... 5
BAB III KALENDER KEGIATAN LAPANGAN ............ 15
BAB IV TATA CARA PENGAWASAN LAPANGAN..... 23
BAB V PEMERIKSAAN DOKUMEN .......................... 43
BAB VI TATA CARA PEMBERIAN KODE .................. 81
BAB VII TATA CARA PENGISIAN DOKUMEN SP2020-LPES1 .......................................................... 87
BAB VIII TATA CARA PENGISIAN SP2020-PES4 ...... 91
BAB IX REKONSILIASI LAPANGAN ........................... 95
9.1 METODOLOGI ..................................................... 95
9.2 TATA CARA ........................................................... 98
9.3 REKONSILIASI DOKUMEN SP2010-PES1 ... 101
9.4 REKONSILIASI DOKUMEN SP2010-PES2 ... 111
BAB X PENGELOLAAN DOKUMEN ......................123
iv | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
DAFTAR ISTILAH
ART : Anggota Rumah Tangga
BF : Bangunan Fisik
Blok (kuesioner) : Bagian Pertanyaan
BPS : Badan Pusat Statistik
BS : Blok Sensus
Daftar C1 : Daftar PILOT SP2020-C1
Dokumen C1 : Daftar PILOT SP2020-C1
hasil pencacahan
Daftar LPES1 : Daftar PILOT SP2020-
LPES1
Dokumen LPES1 : Daftar PILOT SP2020-
LPES1 hasil pencacahan
Daftar PES1 : Daftar PILOT SP2020-
PES1
Dokumen PES1 : Daftar PILOT SP2020-
PES1 hasil pencacahan
Daftar PES2 : Daftar PILOT SP2020-
PES2
Daftar PES4 : Daftar PILOT SP2020-
PES4
v | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
ID : Identitas
Kab/Kota : Kabupaten/Kota
Kol : Kolom
Kortim : Kooordinator Tim
KRT : Kepala Rumah Tangga
Listing : Pendaftaran Bangunan
dan Rumah Tangga
NBS : Nomor Blok Sensus
NUART : Nomor Urut Anggota
Rumah Tangga
NURT : Nomor Urut Rumah
Tangga
PCS : Pencacah Sampel
PES : Post Enumeration Survey
Peta WB : Peta Wilayah Blok Sensus
Pilot SP : Pilot SP2020
Ruta : Rumah Tangga
SLS : Satuan Lingkungan
Setempat
SP : Sensus Penduduk
UC PES : Uji Coba PES SP2020
vi | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
1 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Sensus penduduk adalah keseluruhan
proses pengumpulan, pengolahan,
penyusunan, dan penerbitan data demografi,
ekonomi dan sosial yang menyangkut semua
penduduk/orang pada waktu tertentu di suatu
negara atau suatu wilayah. Sensus penduduk
di Indonesia biasa disebut pencacahan
penduduk, yaitu pengumpulan
data/informasi yang dilakukan terhadap
seluruh penduduk yang tinggal di wilayah
teritorial Indonesia. Sejak Indonesia merdeka,
sensus penduduk telah dilakukan sebanyak
enam kali, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980,
1990, 2000, dan 2010. Sensus Penduduk
tahun 2020 (SP2020) merupakan sensus
penduduk yang ketujuh. Pelaksanaan Sensus
Penduduk membutuhkan sumber daya yang
2 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
sangat besar. Oleh karenanya
mempertahankan kualitas hasil SP2020
menjadi perhatian yang sangat serius, baik
memperkecil kesalahan cakupan maupun
isian merupakan tugas yang sangat berat
sekaligus menantang.
Selain itu, untuk memperkirakan
besarnya kesalahan nonsampling pada
pelaksanaan SP2020, BPS melakukan evaluasi
melalui Post Enumeration Survey SP2020 (PES)
yang dilaksanakan secara independen
terhadap sensusnya. Kesalahan hasil sensus
yang akan dievaluasi adalah kesalahan yang
disebabkan oleh petugas lapangan dan
responden (berupa response error). Untuk
mengevaluasi kesalahan yang diakibatkan
oleh petugas lapangan dilakukan dengan
analisis cakupan (coverage error) dan analisis
kesalahan isian (content error) baik akibat
kesalahan petugas lapangan maupun
kesalahan responden.
3 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
Hasil Uji Coba PES SP2020 (UC PES)
tidak digunakan untuk memperbaiki data
hasil Pilot SP2020 (Pilot SP), akan tetapi dapat
digunakan sebagai masukan untuk
perencanaan kegiatan statistik yang akan
datang terutama kegiatan Sensus Penduduk
2020. Agar PES SP2020 dapat dirancang
secara efektif, efisien, dan operasional, maka
diperlukan UC PES yang pelaksanaannya
tahun 2018.
1.2 Tujuan
Secara umum tujuan UC PES adalah
mengujicobakan rangkaian kegiatan dan
instrumen yang akan digunakan pada PES,
yang meliputi:
a. Memperoleh metode pencacahan dan
kuesioner yang efisien untuk
pelaksanaan PES.
b. Memperoleh prosedur matching yang
efektif, efisien, dan operasional.
4 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
c. Memperoleh prosedur pengolahan yang
efektif, efisien, dan operasional untuk
entri data, analisis cakupan, dan
analisis isian.
d. Mengukur kesalahan cakupan dan
kesalahan isian Pilot SP.
5 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
BAB II FUNGSI DAN TUGAS KORTIM
2.1. Fungsi Kortim
1. Fungsi Koordinasi
a. Koordinator Tim (Kortim) adalah
pimpinan tim yang bertindak untuk
dan atas nama BPS, secara khusus
dalam lingkup kegiatan UC PES di
wilayah tugasnya. Kortim berada
pada garis paling depan
berkomunikasi dengan masyarakat
secara langsung. Kortim adalah orang
yang dipercaya BPS memimpin
sekelompok petugas pencacah
sampel (PCS) , sehingga dengan
sendirinya Kortim bertanggungjawab
atas proses maupun hasil kepada
BPS secara langsung. Konsekuensi
sebagai pimpinan adalah harus
mengenal dengan baik setiap
6 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
anggotanya. Secara struktur, PCS
adalah bawahan langsung Kortim.
b. Kortim harus berkoordinasi dengan
tokoh masyarakat (kepala desa/lurah
atau ketua satuan lingkungan
setempat/SLS).
c. Kortim mengatur waktu pencacahan,
membagi tugas siapa mencacah di
mana, dan mengerahkan tim
mengerjakan apa, termasuk
mengatur distribusi dan
pengumpulan dokumen sesuai
dengan ketentuan dan waktu yang
telah ditetapkan.
d. Kortim mengambil keputusan
tentang hal yang tidak dapat
diputuskan sendiri oleh PCS.
Koordinasi dilakukan secara terus-
menerus sehingga kesulitan segera
ditanggulangi, kesalahan segera
diperbaiki, kelemahan segera
7 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
dibantu, hambatan segera
diantisipasi, kekurangan segera
dilengkapi, keterlambatan segera
dipercepat, dan berbagai masalah
lainnya segera diatasi dengan solusi
terbaik.
e. Kortim harus menyampaikan atau
meneruskan instruksi kepada tim
yang diperoleh dari atasannya (BPS
Kabupaten/Kota).
2. Fungsi Pengawasan
a. Kortim secara langsung melakukan
pengawasan di lapangan dengan cara
memantau proses pencacahan.
Pemantauan terhadap PCS harus
intensif dan terus menerus.
b. Secara berkala Kortim melapor keBPS
Kabupaten/Kota mengenai kegiatan
pencacahan.
c. Sebelum pendaftaran bangunan dan
rumah tangga (listing), Kortim harus
8 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
bersama-sama dengan PCS menelusuri
wilayah setiap blok sensus (selanjutnya
disebut BS), menunjukkan atau
menandai batas BS sesuai peta WB UC
PES, dan menetapkan bangunan mana
awal mulai listing.
d. Kortim harus menyertai PCS
berwawancara di rumah tangga
pertama (awal pencacahan) dalam tiap
BS, ketika melakukan pencacahan
lengkap dengan Daftar SP2020-PES1
(selanjutnya disebut dengan daftar
PES1.
e. Kortim menyertai PCS pada rumah
tangga yang ditunda kunjungannya
karena alasan tertentu.
3. Fungsi Pemeriksaan Hasil
a. Kortim harus melakukan pemeriksaan
hasil pencacahan yang mencakup
kelengkapan dan kebenaran pengisian
daftar serta kewajaran isian. Termasuk
9 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
yang harus diperiksa adalah
konsistensi isian antar pertanyaan dan
konsistensi isian antara Daftar
SP2020-LPES1 (selanjutnya disebut
dengan daftar LPES1) dengan PES1.
b. Pemeriksaan dokumen dilakukan saat
listing dan pencacahan. Pemeriksaan
daftar LPES1 dilakukan pada awal,
pertengahan, dan akhir listing.
Pemeriksaan daftar PES1 yang terbaik
dilakukan sesaat setelah PCS selesai
pencacahan setiap satu rumah tangga.
Selanjutnya daftar tersebut harus
segera diambil dan diperiksa oleh
Kortim. Apabila masih ditemui
kesalahan, catat kesalahan tersebut
pada daftar SP2020-PES4 (selanjutnya
disebut daftar PES4) dan jelaskan
kesalahannya agar PCS dapat
memperbaiki dan tidak mengulangi
kesalahan yang sama. Jika perlu, PCS
10 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
harus mengunjungi ulang rumah
tangga responden.
c. Kortim bersama dengan anggotanya
melakukan pemeriksaan silang,
(seorang PCS memeriksa hasil
pekerjaan PCS yang lain), dengan
maksud untuk menemukan kesalahan
yang mungkin terjadi. Setelah
ditemukan, catat kesalahan tersebut
pada daftar PES4 lalu diperbaiki oleh
PCS yang mencacah
d. Kortim juga harus memeriksa ulang
semua daftar (LPES1 maupun PES1)
sebelum diproses lebih lanjut oleh
pegawai BPS Kabupaten/Kota.
Semua fungsi di atas mengacu pada kalender
kegiatan UC PES.
11 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
2.2. Tugas Kortim
Kortim bertugas melakukan pengawasan
lapangan dan pemeriksaan dokumen. Tugas
dan tanggung jawab Kortim sebagai berikut:
1) Mengikuti pelatihan petugas UC PES.
2) Menerima dokumen pencacahan (Daftar
LPES1, PES1, PES4, peta WB UC PES dan
Dokumen DSBS) dari BPS kabupaten/kota.
3) Menerima wilayah tugas yang telah
ditetapkan berupa Dokumen DSBS dan
peta WB UC PES. Berdasarkan wilayah
tugas tersebut tim menelusuri seluruh
batas dan bagian-bagian BS. Ketika itu
juga tim mengatur strategi dan jadual
kegiatan lapangan, sekaligus
mengalokasikan wilayah tugas.
4) Melakukan koordinasi dengan penguasa
wilayah dan Ketua SLS setempat untuk
menginformasikan kegiatan lapangan UC
PES.
12 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
5) Mendampingi dan mengevaluasi kinerja
pencacah sejak awal pelaksanaan
lapangan, sehingga kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi bisa dihindari sedini
mungkin. Selama pencacahan Kortim
selalu bersama PCS di lapangan, sehingga
hasil pencacahan langsung diperiksa, dan
untuk menyelesaikan masalah yang timbul.
6) Memeriksa hasil listing (Daftar LPES1) dan
pencacahan lengkap (Daftar PES1), cek
identitas wilayah, kelengkapan, dan cara
penulisan.
7) Memberi kode wilayah administrasi tempat
lahir dan kode lapangan usaha/bidang
pekerjaan pada Daftar PES1.
8) Merapikan Daftar LPES1 dan Daftar PES1
bersama seluruh PCS (pemeriksaan silang)
dalam rangka data cleaning di lapangan,
yang diadakan pada hari-hari tertentu
sesuai petunjuk serta mengisi Daftar PES4.
13 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
9) Mengisi Daftar LPES1 Blok VI Rincian 606
(banyaknya anggota rumah tangga) yang
disalin dari Dokumen PES1 Rincian 2.
10) Memeriksa kesesuaian/konsistensi isian
antara dokumen LPES1, PES1, PES4, dan
peta WB UC PES.
11) Mengisi buku harian Kortim, sesuai
kegiatan yang dilakukan pada hari
tersebut.
12) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan
(dokumen LPES1, dokumen PES1,
dokumen PES4, dan peta WB UC PES)
yang telah dipastikan benar kepada BPS
kabupaten/kota.
13) Mematuhi mekanisme pelaksanaan
pencacahan dan jadwal waktu yang
ditentukan.
14) Melaksanakan tugas yang diberikan sesuai
petunjuk dalam buku pedoman.
14 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
15 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
BAB III KALENDER KEGIATAN
LAPANGAN
Seluruh anggota tim harus memastikan
bahwa kegiatan lapangan dalam lingkup
wilayah kerjanya terorganisir dengan baik.
Waktu yang tersedia (18 hari) harus dibagi-
bagi untuk mengakomodasi semua kegiatan
pencacahan, pengawasan dan pemeriksaan.
Skenario kegiatan lapangan yang disajikan
pada kalender di halaman berikut merupakan
pola umum. Dalam situasi dan kondisi yang
beragam dimungkinkan modifikasi dengan
toleransi yang dapat diterima, namun tetap
mengikuti pola.
Dalam melaksanakan kegiatan
lapangan upayakan untuk mematuhi jadwal
yang sudah ditentukan yaitu:
1) Selambat-lambatnya satu hari sebelum
pelaksanaan listing UC PES tim (Kortim
dan PCS) wajib mengadakan pertemuan
16 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
persiapan dan menelusuri batas-batas
wilayah BS.
2) Pada hari ke-2 dan 3 Kortim menugaskan
setiap PCS melakukan listing. Tiap PCS akan
mendaftar bangunan dan rumah tangga
dalam satu BS. Diperkirakan satu BS akan
selesai dilisting dalam waktu 2 hari. Pada hari
ke-2 Kortim melakukan pendampingan
setiap PCS pada 5 ruta pertama. Pada hari ke-
3 Kortim melakukan pendampingan,
pengawasan, dan uji petik PES1.
3) Pada hari ke-4 tim mengadakan pertemuan
evaluasi, pemeriksaan silang dokumen
Daftar LPES1 antar PCS. Di dalam
pengawasan Kortim, pemeriksaan silang
dilakukan antar PCS dan perbaikan
dokumen LPES1 oleh masing-masing PCS.
Untuk memastikan data clean, Kortim
mengambil sampel memeriksa ulang isian
Dokumen LPES1 tersebut. Kesalahan yang
17 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
ditemukan dalam pemeriksaan Dokumen
LPES1 dan PES1 dicatat dalam Daftar PES4.
4) Pada hari ke-5 s/d 8 tim bergabung
mencacah dengan Daftar PES1 pada satu
BS pertama. Diperkirakan dalam
keadaan normal sehari dapat
menyelesaikan pencacahan 10-20 rumah
tangga. Pada in-house uji coba SP2020
diperoleh rata-rata waktu yang
diperlukan untuk mencacah satu rumah
tangga dengan kuesioner uji coba internal
Daftar PILOT C1 adalah 30 menit,
sehingga diharapkan 1 BS UC PES bisa
diselesaikan oleh 2 PCS dalam waktu
sekitar 4-5 hari. Pada hari ke-5 s/d 8
Kortim melakukan pendampingan,
pengawasan, dan pemeriksaan.
5) Hari ke-9 merupakan waktu cadangan
untuk mencacah rumah tangga yang
masih tertinggal atau belum dapat
diwawancarai. Pada hari ke-9 Kortim
18 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
melakukan pendampingan, pengawasan,
dan pemeriksaan.
6) Pada hari ke-10 tim mengadakan
pertemuan evaluasi, pemeriksaan silang
dokumen Daftar PES1 dan Daftar LPES1
antar PCS, perbaikan dokumen Daftar
PES1 dan Daftar LPES1 oleh masing-
masing PCS, dan pemeriksaan ulang oleh
Kortim. Kesalahan yang ditemukan
dalam pemeriksaan Dokumen LPES1 dan
PES1 dicatat dalam Daftar PES4.
7) Pada hari ke-11 s/d 14 tim kembali
bergabung untuk mencacah dengan
Daftar PES1 pada BS kedua. Kortim
membagi beban tugas setiap PCS selama
empat hari pencacahan. Pada hari ke-11
s/d 14 Kortim melakukan pendampingan,
pengawasan, dan pemeriksaan.
8) Hari ke-15 merupakan waktu cadangan
untuk mencacah rumah tangga yang
masih tertinggal atau belum dapat
19 | Bu ku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
diwawancarai. Pada hari ke-15 Kortim
melakukan pendampingan, pengawasan,
dan pemeriksaan.
9) Pada hari ke-16 s/d 17 tim mengadakan
pertemuan evaluasi, pemeriksaan silang
dokumen Daftar PES1 dan Daftar LPES1
antar PCS, perbaikan dokumen Daftar
PES1 dan Daftar LPES1 dari BS kedua
oleh masing-masing PCS, dan
pemeriksaan ulang oleh Kortim.
Kesalahan yang ditemukan dalam
pemeriksaan Dokumen LPES1 dan PES1
dicatat dalam Daftar PES4
10) Hari ke 18 tim mengadakan pertemuan
evaluasi, pemeriksaan silang dokumen
Daftar PES1 antar PCS, perbaikan
dokumen Daftar PES1 dan Daftar LPES1
dari seluruh blok sensus oleh masing-
masing PCS, dan pemeriksaan ulang oleh
Kortim. Kesalahan yang ditemukan
dalam pemeriksaan Dokumen LPES1 dan
20 | Buku 4B. Pedoman Ko rt im Uj i Coba PES SP2020
PES1 dicatat dalam Daftar PES4.
Kegiatan ini adalah pemeriksaan terakhir
setiap Kortim dengan PCS-nya.
11) Pada tanggal 19 September 2018, seluruh
hasil sudah diserahkan kepada BPS
kabupaten/kota.
12) Pergeseran jadwal harian bisa saja terjadi,
sepanjang dilaporkan kepada BPS
kabupaten/kota, dan penyelesaian
secara keseluruhan tidak melebihi 19
September 2018.
21 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Kalender Kegiatan UC PES
SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
1 SEPT 2 SEPT 3 SEPT 4 SEPT 5 SEPT 6 SEPT 7 SEPT
PERTEMUAN
WAJIB &
PENGENALAN
WILAYAH
LISTING-LPES1
(BS ke-1 -
BS ke-2)
Pendampingan
setiap PCS pada
5 ruta pertama
LISTING-LPES1
(BS ke-1 -
BS ke-2)
Pendampingan,
pengawasan,
uji petik PES1
EVALUASI &
PEMERIKSAAN
SILANG
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-1)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-1)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-1)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
8 SEPT 9 SEPT 10 SEPT 11 SEPT 12 SEPT 13 SEPT 14 SEPT
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-1)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
KUNJUNGAN
ULANG RUTA
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
SILANG/DATA
CLEANING
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-2)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-2)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-2)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PENCACAHAN
PES1 (BS ke-2)
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
15 SEPT 16 SEPT 17 SEPT 18 SEPT 19 SEPT
KUNJUNGAN
ULANG RUTA
Pendampingan,
Pengawasan,
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
SILANG/DATA
CLEANING
PEMERIKSAAN
SILANG/DATA
CLEANING
EVALUASI &
DATA CLEANING
SELURUH BS
KIRIM
22 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
23 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB IV TATA CARA PENGAWASAN
LAPANGAN
Tujuan utama pengawasan adalah
memastikan pelaksanaan lapangan UC PES
telah dilakukan sesuai SOP yang telah
ditetapkan pada setiap tahapan kegiatan. Hal-
hal yang dipantau dalam pengawasan
diarahkan pada kedisiplinan menjalankan
semua prosedur, metode, dan jadwal yang
telah ditetapkan.
Pengawasan pada tingkat lapangan
lebih banyak dilakukan oleh Kortim. Kortim
harus bisa memberikan solusi (jawaban atas
permasalahan) ketika tim pencacah mengalami
masalah di lapangan.
24 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
4.1. PERSIAPAN DAN STRATEGI LAPANGAN
25 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
4.2. INSTRUMEN UC PES
Setiap petugas harus membawa surat
tugas, tanda pengenal, copy surat pengantar,
dan atribut lain sebagai bukti yang
menyatakan bahwa tim ini adalah petugas
resmi UC PES.
Tim tidak diperkenankan untuk memberi,
menunjukkan, meminjamkan, memfotocopy
atau menitipkan dokumen hasil pencacahan
kepada pihak manapun kecuali untuk sesama
petugas UC PES dalam lingkup tugas yang
berkaitan. Dokumen hasil pencacahan sifatnya
rahasia. Dokumen dan peralatan yang harus
disiapkan adalah:
a. Surat Tugas
b. Tanda Pengenal Petugas
c. Peta WB UC PES
d. Daftar LPES1
e. Daftar PES1
f. Daftar PES4.
g. Buku harian kortim
26 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
h. Peralatan menulis (Pensil,
rautan/pisau serut, dan penghapus)
4.3 PENGISIAN BUKU HARIAN KORTIM
Kortim juga diharuskan mengisi Buku
Harian Kortim setiap hari selama periode
pencacahan.
Halaman sampul buku harian berisi identitas
Kortim (Nama, NIP, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, dan Desa/Kelurahan). Kegiatan
dalam satu hari dituliskan ke dalam 2 halaman
(1 lembar bolak-balik). Halaman pertama berisi
Tabel Permasalahan serta Tabel Progres
Pendataan, sedangkan halaman kedua berisi
Tabel Pendampingan dan kotak catatan.
27 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
1. Tabel Permasalahan
Kortim harus dapat mengetahui sedini
mungkin kesulitan PCS baik secara teknis
maupun konsep yang belum dipahami, agar
kesulitan itu dapat segera di atasi. Ketika
timbul masalah lapangan, Kortim harus
segera melaporkannya kepada BPS
kabupaten/kota agar segera ditindaklanjuti.
Permasalahan ini dicatat dalam Tabel
Permasalahan yang utamanya berisi
permasalahan lapangan dan solusi yang
dilakukan.
Berikut adalah judul kolom pada tabel
permasalahan:
No No
BS
Nama
PCS
Kegiatan Masalah Solusi
/Tindak
lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
28 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
2. Tabel Progres Pendataan
Dalam rangka pengawasan, Kortim juga
harus mengetahui perkembangan pendataan
yang dilakukan PCS-nya. Pencatannya
dilakukan pada Tabel Progres pendataan
berdasarkan informasi dari PCS-nya. Berikut
adalah judul kolom pada Tabel Progres
Pendataan:
No
Nama
PCS
Jumlah ruta yang
didata sampai hari ini
Ketera
ngan Listing Pencacahan
(1) (2) (3) (4) (5)
3. Tabel Pendampingan
Kortim melakukan pendampingan
terhadap semua PCS di bawahnya secara
bergantian, terutama kepada PCS yang dirasa
lemah. Pendampingan berguna untuk
memastikan bahwa semua penduduk di
wilayah tugas PCS sudah terdata (tidak lewat
29 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
cacah atau cacah ganda). Di samping itu juga
untuk memastikan pelaksanaan lapangan
sudah sesuai prosedur. Kortim menuliskan
kegiatan pendampingan pada Tabel
Pendampingan yang utamanya berisi jumlah
ruta yang didampingi saat listing dan
pencacahan serta temuan.
Berikut adalah judul kolom pada Tabel
Pendampingan:
No
No
BS
Nama
PCS
Jumlah ruta yang
didampingi
Keterangan
Listing Pencacahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4. Kolom Catatan
Kolom ini berguna untuk mencatat
semua kegiatan Kortim perhari yang tidak
dapat tecakup dalam dua tabel di atas,
misalnya untuk menuliskan nama dan
alamat responden yang sulit ditemui atau
30 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
menolak untuk didata, menuliskan alasan
PCS tidak melakukan pendataan cukup lama,
dll.
4.4. PEMBAGIAN TUGAS
1. Listing setiap BS dilakukan oleh seorang
PCS, dimana seorang PCS pada
umumnya melakukan listing pada satu
BS. Listing per BS diperkirakan selesai
dalam waktu 3 hari. Pada hari ke-4 dan
ke-8 tim mengadakan pemeriksaan
silang antar PCS dalam satu tim.
2. Pembagian BS harus berdasarkan
daftar SP2020-PES.DSBS dan peta WB
UC PES. Setiap PCS bertugas pada satu
BS dan diupayakan sesuai dengan
kondisi PCS (tempat tinggal,
kemampuan, dan sebagainya).
3. Pada hari ke-1 Kortim melakukan
pendampingan pada setiap PCL secara
bergantian saat awal kegiatan listing.
Pendampingan dilakukan sejumlah 5
31 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
rumah tangga untuk setiap BS. Dimulai
dengan mendampingi PCL pertama
melisting 5 rumah tangga, kemudian
pindah ke BS berikutnya mendampingi
PCL kedua. Kortim melakukan
penyusuran pada BS di tempat PCL
ketiga bertugas untuk mengecek
apakah bangunan fisik yang sudah
dilisting, sudah ditempel stiker atau
belum. Kegiatan penyisiran pada BS
pertama dan kedua.
4. Pelaksanaan pencacahan lengkap
dilakukan tim bersama-sama. Kortim
memberikan satu nama kepala rumah
tangga (selanjutnya disebut KRT)
kepada masing-masing PCS. Petunjuk
letak tempat tinggal rumah tangga
berpedoman pada peta WB UC PES.
Kortim memberitahukan rumah tangga
yang harus dicacah PCS secara
langsung di lapangan.
32 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
a. Pertama, Kortim akan mengantar
PCS1 ke rumah tangga 1 dan PCS2
ke rumah tangga 2.
b. Kemudian Kortim ke rumah tangga
1 untuk mendampingi secara penuh
PCS1 dan membantu mengurangi
kesalahan-kesalahan dan
kelemahan PCS1 yang ditemukan
dalam pengawasan dan mencatat di
dalam daftar PES4. Setelah selesai
melakukan pencacahan dalam
rumah tangga tersebut, Kortim
mengevaluasi pelaksanaan
wawancara agar kesalahan tersebut
tidak terulang di rumah tangga
berikutnya. Selesai mencacah satu
rumah tangga, daftar PES1
langsung diperiksa Kortim. Jika
isian sudah lengkap dan benar
maka PCS1 melanjutkan mencacah
di rumah tangga 3.
33 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
c. Selesai mendampingi PCS1, Kortim
mendampingi secara penuh PCS2 di
rumah tangga 4. Kortim
melaksanakan pengawasan dan
evaluasi pencacahan terhadap
PCS2 sebagaimana yang diterapkan
pada PCS1.
1. Jika ada rumah tangga yang tidak dapat
ditemui pada saat pencacahan lengkap,
catat pada daftar LPES1 dengan
melingkari nomor bangunan fisik dan
pastikan bahwa PCL akan mengunjungi
kembali. Minta PCL untuk mencatat
rencana waktu kunjungan kembali.
2. Kortim harus membagi jumlah rumah
tangga secara proporsional agar beban
dan
seterusnya
34 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
antar PCS seimbang. Satu BS (rata-rata
100 rumah tangga) diperkirakan bisa
selesai dalam waktu 3 hari.
Pertimbangannya adalah rata-rata per hari
per PCS adalah 15-25 rumah tangga.
Sehingga 2 PCS x 20 ruta x 3 hari bisa
menyelesaikan sekitar 120 ruta.
35 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
4.5. PENGAWASAN LISTING
1. Jika ditemui ketidaksesuaian batas BS
antara Peta WB UC PES dengan fakta di
36 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
lapangan, Kortim harus segera melaporkan
ke BPS Kabupaten/Kota untuk mendapat
petunjuk lebih lanjut. Jika perbedaan tidak
memengaruhi BS lain, maka teruskan
penelusuran lapangan, namun hal ini tetap
dilaporkan ke BPS Kabupaten/Kota.
2. Periksa apakah batas blok sensus (BS),
batas segmen, landmark, dan legenda
penting sudah digambarkan dalam Peta WB
UC PES.
3. Jika ditemui ketidaksesuaian isi Peta WB
UC PES dengan fakta di lapangan, Kortim
meminta PCS untuk menyesuaikan dengan
keadaan yang sebenarnya di lapangan.
4. Instruksikan kepada PCS ketika akan
melakukan listing harus dimulai dari
segmen yang terletak di ujung barat daya
dalam satu BS.
5. Kortim harus mengecek 5 rumah tangga
hasil listing pada setiap blok sensus
37 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
6. Kortim mengisikan jumlah anggota rumah
tangga pada Dokumen SP2020-LPES1 Blok
II rincian 202 dan Blok VI Rincian 606
kolom 9 -11
38 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
4.6. PENGAWASAN PENCACAHAN
39 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Tips melakukan pengawasan:
1. Kortim harus memberitahu kesalahan
berwawancara yang dilakukan PCS dengan
suasana yang bersahabat agar tidak
menyinggung perasaan.
2. Pemeriksaan dokumen dilakukan langsung
di lapangan. Tunjukkan kesalahan yang
ditemui, diskusikan dalam suasana yang
bersahabat, beri kesempatan PCS untuk
menjelaskan permasalahannya dan
upayakan pula agar PCS tidak merasa malu
atau tersinggung.
3. Kortim harus cermat dan teliti memeriksa
pengisian mark dan penulisan huruf
maupun angka pada daftar PES1. Jika
kesalahan penulisan tidak dapat diperbaiki
maka harus dilakukan dengan cara
menuliskan kembali seluruh isian ke dalam
Daftar PES1 yang baru.
4. Jika sampai batas akhir waktu pencacahan
masih ada rumah tangga yang tidak dapat
40 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
ditemui, dokumen PES1 untuk rumah
tangga tersebut harus tetap terisi minimal
hanya nama KRT dan ART pada blok
susunan ART saja.
4.7. MEKANISME DAN PEMERIKSAAN
BERSAMA
1. Kortim menyiapkan dokumen lengkap
(Daftar LPES1, PES1, Peta WB UC
PES, dan dokumen pendukung
lainnya seperti PES4)
2. Kortim mengatur dokumen dari satu
PCS untuk diperiksa secara silang
oleh PCS lain. PCS tidak
diperkenankan memeriksa hasil
pekerjaannya sendiri.
3. Kesalahan yang ditemukan harus
diperbaiki oleh PCS yang mencacah.
Hasil pemeriksaan dicatat dalam
Daftar PES4 yang sudah dirancang
sebagai daftar kesalahan yang ditemui
dalam pemeriksaan, antara lain:
41 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
a. Identitas berbeda antar jenis
dokumen pada wilayah atau
responden yang sama;
b. Isian Daftar LPES1 dan PES1
berbeda tanpa dilengkapi
penjelasan;
c. Perbedaan antara Daftar LPES1
dan Peta WB UC PES tanpa
dilengkapi penjelasan;
d. Isian LPES1 dan PES1 tidak
lengkap;
e. Isian antar daftar, blok, dan
pertanyaan tidak konsisten dan
isian yang tidak wajar.
4. Melengkapi isian kuesioner PES1 yang
perlu diisikan oleh kortim, seperti
kode wilayah, kode lapangan
pekerjaan.
5. Melengkapi hal-hal yang bersifat
administratif, seperti membuat rekap
dan mengisi buku harian, batching,
42 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
dan membuat catatan (jika ada) pada
setiap map.
6. Menyerahkan dokumen yang sudah
clean satu BS kepada BPS
Kabupaten/Kota.
43 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB V PEMERIKSAAN DOKUMEN
5.1. PEMERIKSAAN DAFTAR SP2020-LPES1
44 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Keterangan:
ID : Identitas
BF : Bangunan Fisik
BS : Bangunan Sensus
BTT : Bangunan Tempat Tinggal
BC : Bangunan Campuran
BBTT : Bangunan Bukan Tempat Tinggal
45 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 Rincian 101-107
Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Keluraha/Desa, NBS,
Nomor SLS, Nama Pulau
Disalin dari Daftar Sampel Blok Sensus UC PES
2
Rincian
108
Satuan Lingkungan
Setempat (SLS) terkecil Paling tidak salah satu terisi
46 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK II. REKAPITULASI
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 Rincian 201
a Jumlah rumah tangga biasa
terisi dan isian sama dengan Rincian 605 Kolom 7 (Jenis Rumah Tangga Biasa)
Baris C Halaman Terakhir
2 Rincian 201
b Jumlah rumah tangga khusus
terisi dan isian sama dengan Rincian 605 Kolom 8 (Jenis Rumah Tangga Khusus)
Baris C Halaman Terakhir
3 Rincian
202
a
Jumlah Anggota
Rumah Tangga
Laki-Laki
terisi dan isian sama dengan Rincian 606
Kolom 9 (Banyaknya Anggota Rumah
Tangga (L)) Baris C Halaman Terakhir
b Jumlah Anggota Rumah Tangga
Perempuan
terisi dan isian sama dengan Rincian 606 Kolom 10 (Banyaknya Anggota Rumah
Tangga (P)) Baris C Halaman Terakhir
47 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
c Jumlah Anggota Rumah Tangga
L+P
terisi dan isian sama dengan Rincian 606 Kolom 11 (Banyaknya Anggota Rumah
Tangga (L+P)) Baris C Halaman Terakhir
IV. KETERANGAN PETUGAS
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 Rincian 401 Nama Petugas Rincian ini harus terisi
2 Rincian 402
kolom 2
Tanggal Pelaksanaan
Petugas PCS Rincian ini harus terisi
3
Rincian 402
kolom 3
Tanggal Pelaksanaan
Petugas Kortim
Rincian ini harus terisi dan isiannya
lebih dari atau sama dengan Rincian
402 kolom 2
4 Tanda Tangan Petugas terisi
48 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK VI. PENDAFTARAN BANGUNAN RUMAH TANGGA
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 Rincian 601 No urut SLS
Rincian ini harus terisi dan isiannya
ada di salah satu isian rincian
Rincian 106 (Nomor SLS)
2 Rincian 602 Nomor Segmen Rincian ini harus terisi
3
Rincian 603
Kolom 3 No Urut Bangunan Fisik
Tidak ada no.urut yang terlewat atau
dituliskan lebih dari sekali
Rincian 603
Kolom 4
No Urut Bangunan
Sensus
Tidak ada no.urut yang terlewat atau dituliskan lebih dari sekali dan
Nomor Urut Bangunan Sensus harus
lebih besar atau sama dengan Nomor
Bangunan Fisik
Rincian 603
Kolom 5 No Urut Ruta
Tidak ada nomor urut yang terlewat
atau dituliskan lebih dari sekali
49 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
4 Rincian 604 Nama Kepala Rumah Tangga (Penggunaan
Bangunan)
Rincian ini harus terisi
5
Rincian 605
Kolom 7
Jenis Rumah Tangga
Biasa
Rincian ini terisi jika Rincian 603
Kolom 5 (No Urut Ruta) tidak sama
dengan '-' . Hanya salah satu dari
Rincian 605 Kolom 7 (Jenis Rumah Tangga Biasa) dan Rincian 605
Kolom 8 (Jenis Rumah Tangga
Khusus) yang boleh berkode 1
Rincian 605
Kolom 8
Jenis Rumah Tangga
Khusus
6
Rincian 606
Kolom 9
Banyaknya Anggota
Rumah Tangga (L)
Rincian ini terisi jika Rincian 605
Kolom 7 (Jenis Rumah Tangga Biasa)
berkode 1
Rincian 606 Kolom 10
Banyaknya Anggota Rumah Tangga (P)
Rincian ini terisi jika Rincian 605
Kolom 8 (Jenis Rumah Tangga Khusus) berkode 1
50 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
Rincian 606
Kolom 11
Banyaknya Anggota
Rumah Tangga (L+P)
Rincian ini terisi jika Rincian 605
Kolom 7 (Jenis Rumah Tangga Biasa)
berkode 1
Isian rincian ini = Rincian 606 Kolom 9 (Banyaknya Anggota Rumah
Tangga (L)) + Rincian 606 Kolom 10
(Banyaknya Anggota Rumah Tangga
(P))
Isian rincian ini minimal 1
7 Jumlah B6R605K7 Halaman ini
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 605 Kolom 7 halaman
ini
8 Jumlah B6R605K7 Halaman sebelumnya
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 605 Kolom 7 halaman sebelumnya
9 Kumulatif B6R605K7 s.d Halaman ini
Isian sama dengan jumlah isian pada
Rincian 605 Kolom 7 baris A dan
Baris B
51 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
10 Jumlah B6R605K8 Halaman ini Isian sama dengan jumlah kode 1 pada Rincian 605 Kolom 8 halaman
ini
11 Jumlah B6R605K8 Halaman
sebelumnya
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 605 Kolom 8 halaman
sebelumnya
12 Kumulatif B6R605K8 s.d Halaman ini
Isian sama dengan jumlah isian pada
Rincian 605 Kolom 8 baris A dan Baris B
13 Jumlah B6R606K9 Halaman ini
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 606 Kolom 9 halaman
ini
14 Jumlah B6R606K9 Halaman
sebelumnya
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 606 Kolom 9 halaman
sebelumnya
15 Kumulatif B6R606K9 s.d Halaman ini Isian sama dengan jumlah isian pada Rincian 606 Kolom 9 baris A dan
Baris B
52 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
16 Jumlah B6R606K10 Halaman ini Isian sama dengan jumlah kode 1 pada Rincian 606 Kolom 10 halaman
ini
17 Jumlah B6R606K10 Halaman
sebelumnya
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 606 Kolom 10 halaman
sebelumnya
18 Kumulatif B6R606K10 s.d Halaman ini
Isian sama dengan jumlah isian pada
Rincian 606 Kolom 10 baris A dan Baris B
19 Jumlah B6R606K11 Halaman ini
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 606 Kolom 11 halaman
ini
20 Jumlah B6R606K11 Halaman
sebelumnya
Isian sama dengan jumlah kode 1
pada Rincian 606 Kolom 11 halaman
sebelumnya
21 Kumulatif B6R606K11 s.d Halaman ini
Isian sama dengan jumlah isian pada Rincian 606 Kolom 11 baris A dan
Baris B
53 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
5.2. PEMERIKSAAN DAFTAR SP2020-PES1
a. Keterangan Tempat : Identitas kode
Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Desa/
Kelurahan, nomor BS, nomor urut SLS,
nomor Urut BF, nomor Urut BS, nomor
urut RT, dan Alamat harus lengkap dan
benar.
b. Susunan ART
1) Pastikan urutan isian ART adalah
sebagai berikut:
a) Nomor urut pertama adalah nama
KRT dan diikuti oleh nama
istri/suami (pasangannya)
sebagai ART kedua.
b) Nomor urut ART berikutnya
adalah nama anak-anaknya yang
belum menikah. Susunan nama
anak-anak yang belum menikah
diurutkan mulai dari yang tertua.
c) Nomor urut ART berikutnya
adalah nama anak yang telah
54 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
menikah yang diikuti oleh
pasangannya dan anak-anaknya
yang belum menikah. Susunan
nama anak-anak yang belum
menikah dari pasangan ini,
diurutkan mulai dari yang tertua.
Demikian seterusnya.
d) Nomor urut ART berikutnya
adalah ART selain anak, yang
sudah menikah diikuti oleh
pasangan dan anak-anaknya yang
belum menikah.
e) Nomor urut ART berikutnya
adalah ART lainnya tanpa
pasangan dan tanpa anak mulai
dari orang tua/mertua, famili lain,
pembantu/sopir/ tukang kebun,
dan lainnya.
2) Pastikan dalam satu rumah tangga
hanya ada satu KRT.
55 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
3) Pastikan jumlah ART laki-laki +
Jumlah ART perempuan = Jumlah
ART.
4) Pastikan jumlah ART di Daftar PES1
sama dengan jumlah ART di Daftar
LPES1.
c. Konsistensi Umur
1) isian umur, bulan, dan tahun
kelahiran. Contoh isian umur 14 tahun
sementara isian tahun kelahiran 2002.
Untuk mengatasi masalah ini lihat
isian-isian variabel lainnya yang
berkaitan misalnya hubungan dengan
KRT, tingkat pendidikan, status
perkawinan, dan umur anak.
2) Konsistensi isian isian umur ibu
kandung dengan anaknya tidak
sebanding: misalnya umur ibu 26
tahun dan umur anaknya 19 tahun
(selisih umur seharusnya minimal 10
tahun).
56 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK 0. PENGENALAN TEMPAT
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
1 Provinsi Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok
I Rincian Provinsi (Rincian 101)
2 Kabupaten/Kota Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok
I Rincian Kabupaten/Kota (Rincian 102)
3 Kecamatan Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok
I Rincian Kecamatan (Rincian 103)
4 Kelurahan/Desa Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok
I Rincian Kelurahan/Desa (Rincian 104)
5 Nomor Blok Sensus
Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok I Rincian Nomor Blok Sensus (Rincian 105)
6 Nomor SLS Harus terisi dan isian sama dengan isian LPES1 Blok
I Rincian Nomor SLS (Rincian 106)
57 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
7 Nomor Bangunan Fisik
Harus terisi sesuai dengan isian RincianNo Urut Bangunan Fisik (Rincian 603 Kolom 3) Pada Dokumen
LPES1 baris yang bersesuaian
8 Nomor Bangunan
Sensus
Harus terisi sesuai dengan isian RincianNo Urut
Bangunan Sensus (Rincian 603 Kolom 4) Pada
Dokumen LPES1 baris yang bersesuaian
9
Nomor Urut
Rumah Tangga UC
PES
Harus terisi sesuai dengan isian Rincian No Urut Ruta
(Rincian 603 Kolom 5) Pada Dokumen LPES1 baris
yang bersesuaian
10 Nomor Kuesioner ke-
Harus ada isian
11 Nomor Kuesioner
dari -
Harus ada isian. Jikia isian lebih dari atau sama
dengan 2, pastikan jumlah set dokumen sesuai.
12 Nama Pemberi
Informasi Rincian ini harus ada isian.
58 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
13 Nomor Urut ART
Jika Pemberi Informasi merupakan ART nomor urut pemberi informasi harus terisi dan isiannya sama
dengan nomor ART nama pemberi informasi pada
Blok I. Jika bukan ART isian sama dengan '99'
14 Waktu Mulai (jam)
Waktu mulai harus kurang dari waktu selesai. 15
Waktu Mulai
(menit)
16
Apakah pada
periode pendataan
sensus rumah tangga ini didata
oleh petugas
sensus mini
SP2020
Harus ada isian
59 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
17 Tanggal didata oleh petugas
sensus
Harus terisi jika rincian keterangan Ruta didata oleh Petugas Sensus berkode 1. Isian harus dalam periode
pencacahan SP2020.
18
Sejak kapan
rumah tangga ini
bertempat tinggal
di bangunan ini?
Harus ada isian
19
Tanggal mulai
tinggal di bangunan ini
Harus ada isian, dan isian harus lebih dari 1 Januari 2018
20
Alamat Tempat
Tinggal ( Nama
Jalan dan Nomor
Rumah)
Minimal salah satu rincian ada isian.
60 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
21
Alamat Tempat Tinggal (
RT/RW/Jorong
dan sebutan
lainnya)
22
Jumlah Anggota
Rumah Tangga
Laki-laki
Harus ada isian
23 Jumlah Anggota Rumah Tangga
Perempuan
Harus ada isian
61 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Label Kondisi
(1) (2) (3)
24
Jumlah Anggota
Rumah Tangga
Total
Isian harus sama dengan Nomor Urut Kolom ART terbesar di Blok I Rincian Nomor anggota Rumah
Tangga UC PES SP2020 [NART ]. Dan Isian harus
sama dengan penjumlahan Jumlah Anggota Rumah
Tangga Laki-laki dan Jumlah Anggota Rumah Tangga
Perempuan
25 Keberadaan Stiker Harus ada isian
26 No Blok Sensus
Stiker Harus terisi Jika keberadaan stiker berkode Nomor
bangunan sensus sama atau lebih dari dari Nomor
Bangunan Fisik
27 No Bangunan Fisik
Stiker
28 No Bangunan
Sensus Stiker
62 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK I. IDENTIFIKASI ANGGOTA RUMAH TANGGA [KOLOM KRT]
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 NART Nomor urut
ART UC PES
Minimal salah satu kolom terisi dan kolom
KRT harus terisi. Tidak ada Nomor urut ART
UC PES yang terlewat/duplikat dan nomor
terbesar sama dengan Rincian Jumlah
Anggota Rumah Tangga Total Jumlah ART
yang tinggal di Ruta ini.
2 Rincian
103a.P Nama
Harus terisi jika Nomor anggota Rumah
Tangga UC PES SP2020 ada isian.
3 Rincian 103b
Konfirmasi ART
Ada isian
4 Rincian
R105.P
hubungan
dengan KRT
Harus terisi satu '1' pada baris UC PES untuk
Kolom KRT [ Nomor anggota Rumah Tangga
UC PES SP2020 terisi 1]. Dan berisi selain
satu '1' untuk kolom selain Kolom KRT.
63 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
5 Rincian
106 .P Jenis Kelamin
Jika hubungan dengan KRT (Rincian R105.P)
berkode '2'. Maka jenis Kelamin KRT dengan pasangan harus berbeda. Jika jenis kelamin
sama berikan warning. Jika Jenis kelamin
kosong berikan warning.
6
Rincian 107 P
[Tanggal Lahir]
Boleh kosong jika Rincian 107 [Umur] P terisi.
Jika rincian ini terisi maka isiannya harus
kurang dari Rincian Tanggal Pelaksanaan Petugas PCS (Rincian 604 Kolom 2) .Isian
harus konsisten dengan isian Rincian 107
[Umur] P
Rincian
107 P [Umur]
Umur Harus terisi.
Nilai Umur yang tertulis harus konsisten jika
dihitung dari RIncianTanggal Pelaksanaan
Petugas PCS (Rincian 604 Kolom 2) - Rincian 107 [Tanggal Lahir] P. Jika Umur < 10 tahun
dan merupakan KRT periksa manual.
64 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
7 Rincian
R108
status
perkawinan
Jika status perkawinan berkode 2/3/4 dan
Umur kurang dari 10 periksa manual . :: Umur menantu harus 10 tahun keatas
:: Umur Oraangtua/mertua harus 20 tahun
keatas.
Periksa secara manual Jika :
:: Selisih umur KRT dengan orang tua/mertua kurang dari 10 tahun.
:: Selisih umur KRT dengan anak kandung
kurang dari 10 tahun.
:: Selisih umur KRT dengan cucu kurang dari
20 tahun.
8
Rincian
112
[Provinsi]
Nama
Provinsi
Jika rincian ini terisi maka Rincian 112 [Kode
Prop], Rincian 112 [Kab/Kota], dan Rincian
112 [Kode Kab/Kota]harus terisi. Dan Rincian
Kode Negara dan Nama Negara tempat lahir
harus kosong.
65 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
Rincian
112 [Kode Prop]
Kode Provinsi
Jika Rincian 112 [Provinsi] terisi maka
Rincian 112 [Kode Prop] harus terisi dan isiannya harus sesuai.
Rincian
112
[Kab/Kota]
Nama
Kabupaten
Jika Rincian 112 [Provinsi] terisi maka
Rincian 112 [Kab/Kota] harus terisi dan
merupakan bagian dari provinsi tersebut.
Rincian
112 [Kode
Kab/Kota]
Kode
Kabupaten
Jika Rincian 112 [Kab/Kota] terisi maka
Rincian 112 [Kode Kab/Kota] harus terisi dan
isiannya harus sesuai.
Rincian 112 [Nama
Negara]
Nama Negara
Jika Nama Provinsi kosong maka Nama Negara (Lahir di luar negeri) harus terisi dan
sebaliknya. [Nama negara dibuatkan
autocomplete.
Rincian
112 [Kode
Negara]
Kode Negara
Jika Nama Negara (Lahir di Luar Negeri) terisi
maka kode negaranya harus terisi dan
isiannya harus sesuai dengan Nama
Negaranya.
66 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
9 NART Nomor urut
ART UC PES Isian Nomor ART dan Nama ART pada
identifikasi lanjutan harus terisi apabila ada ART yang berumur 5 tahun ke atas 10 Nama
Nama ART UC PES
11 Rincian
114
pendidikan
tertinggi
Hanya terisi untuk ART yang Rincian 107
[Umur] P lebih dari atau sama dengan 5
tahun.
Jika Umur :
:: 5 - 12 tahun, maka isian dapat berkode 01, 02, atau 03.
;; 13 - 15 tahun, maka isian dapat berkoe 01,
02, 03, atau 04.
:: 16 - 18 tahun, maka isian dapat ebrkode 01
s.d 06.
:: 18 - 21 tahun, maka isian dapat berkode 01 s.d 09
:: 20 tahun keatas, maka isian dapat berkode
01 s.d 11
67 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
:: kurang dar 24 tahun dan isian berkode 10 atau 11 periksa manual
12 Rincian
115 Status kerja
Hanya terisi untuk ART yang Rincian 107
[Umur] P lebih dari atau sama dengan 5
tahun.
13 Rincian 116A
lapangan
usaha/bidang pekerjaan
utama
Hanya terisi jika Rincian status bekerja/tidak bekerja (Rincian 115) berkode
'1'.
14 Rincian
116B
Kode
lapangan
usaha/bidang pekerjaan
utama
Hanya terisi jika deskripsi lapangan usaha
(Rincian 116A) terisi.
68 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
15 Rincian
117
Status
/kedudukan dalam
pekerjaan
utama
Hanya terisi jika Rincian status bekerja/tidak bekerja (Rincian 115) berkode
'1'.
69 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BLOK II. ANGGOTA RUMAH TANGGA YANG PINDAH ATAU MENINGGAL
SETELAH PENCACAHAN SENSUS MINI SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
1 MUTAS_ART
Konfirmasi ART lain yang
pindah atau
meninggal
setelah
kunjungan petugas Pilot
SP2020
Rincian ini harus ada isian.
2 Orang ke-
Minimal kolom pertama harus ada isian jika
Rincian MUTAS_ART berkode 1. Rincian ini
harus kosong jika Rincian MUTASI_ART
berkode 2.
70 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
4 Rincian
203a P Nama
Rincian ini harus terisi jika rincian Orang
ke- (Rincian NART_II) terisi.
5
Rincian 203b a
Apakah Nama
pindah atau meninggal?
Rincian ini harus ada isian
Rincian
203b b
Tanggal,
Bulan,Tahun
Pindah atau
meninggal
Isian Rincian harus lebih dari Tanggal
Pencacahan SP2020 dan kurang dari
Tanggal Pencacahan PES SP2020
6 Rincian 205
P
hubungan
KRT
Rincian ini harus ada Isian dan Rincian ini
tidak boleh berkode "1".
7 Rincian 206
P Jenis Kelamin
Jika hubungan dengan KRT (Rincian 205 P) berkode '2'. Maka jenis Kelamin KRT dengan
Jenis Kelamin [NAMA] (Rincian 206 P) harus
berbeda.
71 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
8
Rincian 207 P
Tanggal Lahir
Boleh kosong. Jika rincian ini terisi maka
isiannya harus kurang dari Rincian Tanggal Pelaksanaan Petugas PCS(Rincian 604
Kolom 2).
Rincian 207
P umur
Umur Harus terisi. Nilai Umur yang tertulis harus konsisten
jika dihitung dari RincianTanggal
Pelaksanaan Petugas PCS (Rincian 604
Kolom 2) - Rincian 207
[Tanggal Lahir] P.
72 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
9 Rincian 208 status
perkawinan
Jika status perkawinan berkode 2/3/4 dan
Umur kurang dari 10 periksa secara manual.
:: Umur menantu harus 10 tahun keatas
:: Umur Oraangtua/mertua harus 20 tahun
keatas.
Periksa secara manual Jika : :: Selisih umur KRT dengan orang
tua/mertua kurang dari 10 tahun.
:: Selisih umur KRT dengan anak kandung
kurang dari 10 tahun.
:: Selisih umur KRT dengan cucu kurang
dari 20 tahun.
10 Rincian 212 [Provinsi
/Negara]
Jika rincian ini terisi maka Rincian 212 [Kode Prop], Rincian 212 [Kabupaten/Kota],
dan Rincian 212 [Kode Kab/Kota]harus
terisi. Dan Rincian Kode Negara dan Nama
Negara tempat lahir harus kosong.
73 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
Rincian 212 [Kode Prop]
Jika Rincian 212 [Provinsi/Negara] terisi
maka Rincian 212 [Kode Prop] harus terisi dan isiannya harus sesuai.
Rincian 212 [Kab/Kota]
Jika Rincian 212 [Provinsi/Negara] terisi
maka Rincian 212 [Kabupaten/Kota] harus
terisi dan merupakan bagian dari provinsi
tersebut.
Rincian 212 [Kode
Kab/Kota]
Jika Rincian 212 [Kabupaten/Kota] terisi
maka Rincian 212 [Kode Kab/Kota] harus terisi dan isiannya harus sesuai.
Rincian 212 [Nama
Negara]
Jika Nama Provinsi kosong maka Nama
Negara (Lahir di luar negeri) harus terisi
dan sebaliknya. [Nama negara dibuatkan
autocomplete.
Rincian 212 [Kode Negara]
Jika Nama Negara (Lahir di Luar Negeri)
terisi maka kode negaranya harus terisi dan
isiannya harus sesuai dengan Nama Negaranya.
74 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
11 Rincian 214
Apakah
pendidikan tertinggi yang
ditamatkan
(Nama)?
Hanya terisi untuk ART yang umurnya lebih
dari atau sama dengan 5 tahun. Jika Umur :
:: 5 - 12 tahun, maka isian dapat berkode
01, 02, atau 03.
;; 13 - 15 tahun, maka isian dapat berkoe
01, 02, 03, atau 04. :: 16 - 18 tahun, maka isian dapat ebrkode
01 s.d 06.
:: 18 - 21 tahun, maka isian dapat berkode
01 s.d 09
:: 20 tahun keatas, maka isian dapat
berkode 01 s.d 11 :: kurang dar 24 tahun dan isian berkode
10 atau 11 periksa secara manual
75 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
12 Rincian 215 Status bekerja Hanya terisi untuk ART yang Rincian 207 [Umur] P lebih dari atau sama dengan 5
tahun.
13 Rincian
216A
Kode
lapangan
usaha/bidang
pekerjaan
utama
Hanya terisi jika Rincian status
bekerja/tidak bekerja (Rincian 215) berkode
'1'.
14 Rincian
216B
lapangan
usaha/bidang
pekerjaan
utama
Hanya terisi jika deskripsi lapangan usaha
(Rincian 216A) terisi.
76 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
No Variabel Label Kondisi
(1) (2) (3) (4)
15 Rincian 217
status/kedud
ukan dalam
pekerjaan utama
Hanya terisi jika Rincian status
bekerja/tidak bekerja (Rincian 215) berkode
'1'.
77 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
5.3. KONSISTENSI JAWABAN
Hal yang perlu diperhatikan adalah
kebenaran keterangan umur, jenis
kelamin, hubungan dengan kepala rumah
tangga, keanggotaan rumah tangga, dan
status perkawinan.
1. Keterangan umur harus terkait dengan
status perkawinan, sewajarnya
perkawinan terjadi pada respoden yang
berumur 10 tahun atau lebih.
a. Jika status perkawinan berkode
Kawin, Cerai Hidup atau Cerai Mati
maka umur lebih dari 10 tahun
b. Umur menantu harus 10 tahun
keatas
c. Umur Orangtua/mertua harus 20
tahun keatas.
d. Selisih umur KRT dengan orang
tua/mertua lebih dari 10 tahun.
e. Selisih umur KRT dengan anak
kandung lebih dari 10 tahun.
78 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
f. Selisih umur KRT dengan cucu
lebih dari 20 tahun.
2. Keterangan umur harus terkait dengan
jumlah anak yang dilahirkan. Secara
alami yang melahirkan adalah
perempuan yang telah melewati
usia/masa akil balik. Masa akil balik
itu umumnya terjadi setelah berumur
10 tahun. Masa hamil akan
berlangsung 7-11 bulan (rata-rata 9
bulan). Maka sewajarnyalah pada usia
muda di bawah 15 tahun jarang sekali
sudah mempunyai anak lebih dari 2.
3. Banyaknya ART yang berstatus istri
dalam satu rumah tangga biasanya
hanya satu, apalagi yang berstatus
suami.
4. Fenomena-fenomena di kalangan
tertentu memang mungkin ada
ketidakkonsistenan. Meski sangat
jarang tetap perlu dicatat sebagaimana
79 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
apa adanya, tetapi petugas harus yakin
bahwa kejadian itu benar-benar terjadi.
Sampaikan dalam laporan bahwa hal
itu benar-benar terjadi.
80 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
81 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB VI TATA CARA PEMBERIAN KODE
6.1. KODE WILAYAH ADIMINISTRASI
Kode wilayah administrasi terdiri
dari 4 digit (angka), yang secara
keseluruhan keempat digit itu menjadi
satu kesatuan:
1. 2 digit pertama menunjukkan kode
provinsi.
2. 2 digit berikutnya menunjukkan kode
kabupaten/kota.
Kode provinsi berstruktur dan
tersusun secara sistematis. Sistematika
kode provinsi adalah sbb:
1. Wilayah Sumatera: {11, 12, ..., 21}.
2. Wilayah Jawa: {31, 32, ..., 36}.
3. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara: {51,
52, 53}.
4. Wilayah Kalimantan: {61, 62, 63, 64,
65}.
82 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
5. Wilayah Sulawesi: {71, 72, 73, 74, 75,
76}.
6. Wilayah Maluku: {81, 82}.
7. Wilayah Papua: {91, 94}.
Kode kabupaten/kota berstruktur
dan tersusun secara sistematis di masing-
masing provinsi terdiri dari:
1. Kabupaten: {01, 02, ...., dan
seterusnya}.
2. Kota: {71, 72, ..., dan seterusnya}.
Kode wilayah administrasi dipakai
pada pertanyaan terkait tempat lahir,
tempat tinggal sebelumnya, tempat tinggal
lima tahun yang lalu, dll untuk wilayah
dalam negeri. Untuk wilayah luar negeri
menggunakan Kode Negara.
Pada umumnya seringkali
responden belum tentu memberi jawaban
nama kabupaten/kota (dalam kondisi
terbaru), atau PCS belum tentu yakin
bahwa yang diisinya adalah nama
83 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
kabupaten/kota (terbaru). Mungkin yang
terisi pada kuesioner adalah nama
kecamatan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan verifikasi dan pengecekan
kembali terhadap PCS oleh Kortim.
Apabila lebih dini ditemukan masalah
pengkodean tersebut, mudah dilakukan
kunjungan kembali lagi ke rumah tangga
untuk menanyakan kabupaten/kota mana
yang sesungguhnya dimaksud responden.
Contoh: Provinsi DKI Jakarta, Kota
Jakarta Pusat: 31 73, Negara Jepang : 40
04.
84 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
6.2. KODE LAPANGAN USAHA
Contoh Penulisan dan Pengkodean
Lapangan Usaha/Bidang Pekerjaan
Penulisan lapangan usaha/bidang
pekerjaan yang benar Kode
Perdagangan eceran pakaian jadi kaki lima 07
Kasir di industri tas dari kulit/kulit buatan 03
Pegawai Bank Perkreditan Rakyat Maju
Terus 11
Sopir di perusahaan jamu 03
Sopir angkutan umum di Perusahaan
Otobis 08
Bertanam sayuran di lahan garapan dan
pekarangan 01
Pedagang bakso keliling 07
Urusan taman di pabrik jamu 03
Buruh pencucian mobil dan motor di
bengkel 07
Mengajar membaca Al Qur’an di rumah 17
Guru di SD Negeri 15
85 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Penulisan lapangan usaha/bidang
pekerjaan yang benar Kode
Tukang jahit keliling 17
Bekerja serabutan pembangunan rumah 17
Perawat di Klinik Bersalin 16
Petani padi dan singkong lahan milik sendiri 01
Buruh tani tanaman padi sawah 01
Beternak sapi bagi hasil 01
86 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
87 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB VII TATA CARA PENGISIAN
DOKUMEN SP2020-LPES1
Dokumen SP2020-LPES1 adalah
dokumen yang berisi daftar bangunan dan
rumah tangga yang diisi oleh PCS pada saat
listing. Ada beberapa rincian yang harus diisi
oleh kortim.
Rincian Rekapitulasi
Rincian 202a: Salin dari isian Dokumen
LPES1 baris C halaman terakhir Blok VI kolom
(9)
Rincian 202b: Salin dari isian Dokumen
LPES1 baris C halaman terakhir Blok VI kolom
(10)
88 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 202c: Salin dari isian Dokumen
LPES1 baris C halaman terakhir Blok VI kolom
(11)
Rincian Banyaknya Anggota Rumah Tangga
Rincian 606 merupakan salinan dari
Dokumen PES1 pada halaman depan Rincian
2 “Berapa orang anggota rumah tangga (ART)
yang tinggal dan makan di rumah tangga ini,
termasuk anda sendiri”.
Rincian 606 kolom (9) Salin dari isian
Dokumen PES1 halaman depan Rincian 2
baris “Laki-Laki”
89 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 606 kolom (10) Salin dari isian
Dokumen PES1 halaman depan Rincian 2
baris “Perempuan”
Rincian 606 kolom (11) Salin dari isian
Dokumen PES1 halaman depan Rincian 2
baris “Total”
90 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
91 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB VIII TATA CARA PENGISIAN
SP2020-PES4
Daftar SP2020-PES4 adalah daftar
yang digunakan untuk mencatat kesalahan
kesalahan dan temuan yang terjadi di
lapangan baik dari hasil pencacahan maupun
dari pengisian dokumen.
Pengisian Identitas
Petugas mengisikan informasi
mengenai Nama Pemeriksa. Coret
keterangan sesuai dengan jabatan,
apakah kortim atau Pencacah.
92 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Petugas mengisikan nama
Penanggung Jawab Perbaikan. Coret
keterangan sesuai dengan jabatan,
apakah kortim atau Pencacah.
Petugas mengisikan Jumlah
Dokumen PES1 yang diperiksa
Petugas megisikan tanggal dokumen
diperiksa dan tanggal dokumen
diperbaiki
Petugas mengisikan nomor Blok
Sensus yang diperiksa
Petugas mengisikan Jumlah
kesalahan berdasarkan temuan,
baik temuan di lapangan maupun di
dokumen
93 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Pengisian Keterangan Kesalahan
Kolom (1) No urut temuan kesalahan
Kolom (2) No urut RT
Dituliskan No urut rumah tangga
Kolom (3) No ART
Dituliskan No urut anggota rumah
tangga
Kolom (4) No Pertanyaan
Dituliskan jenis kuesioner diikuti
dengan nomor rincian kuesioner yang
ditemukan kesalahan. Contoh: 106
Kolom (5) Uraian Kesalahan
Dituliskan uraian kesalahan yang
ditemukan. Contoh: Jenis kelamin
94 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
belum terisi ; Tahun lahir dan tahun
lahir tidak konsisten
Kolom (6) Perbaikan yang dilakukan
Dituliskan perbaikan yang telah
dilakukan. Contoh: Konfirmasi jenis
kelamin responden; Perbaiki tahun
lahir;
95 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB IX REKONSILIASI LAPANGAN
9.1 METODOLOGI
Rekonsiliasi lapangan merupakan
pencacahan ke rumah tangga (dan ART) yang
masih belum dapat ditentukan status match-
nya atau yang diklasifikasikan sebagai yang
“mungkin match”, sebagai tindak lanjut
temuan tahap awal matching, yang dilakukan
oleh petugas matching. Selain itu, rekonsiliasi
lapangan juga dilakukan untuk rumah tangga
dan ART yang tercatat di Pilot SP tapi tidak
tercatat di UC PES untuk menentukan status
pencacahan Pilot SP-nya. Petugas rekonsiliasi
lapangan adalah Staf BPS Kabupaten/Kota.
Rekonsiliasi lapangan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari metodologi
dual-system estimation. Rekonsiliasi dipakai
dalam UC PES karena memberikan tindak
lanjut hasil pencacahan UC PES untuk
96 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
membantu menyelesaikan kasus yang akan
ditemui dalam penentuan status match.
Secara umum, rekonsiliasi ini bertujuan
untuk menentukan status akhir suatu kasus
yang “mungkin match” dan status pencacahan
Pilot SP seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Secara khusus tujuan rekonsiliasi lapangan ini
adalah untuk:
1. menentukan status match akhir untuk
kasus yang “mungkin match”,
2. menentukan status pencacahan Pilot SP
untuk rumah tangga dan ART yang tercatat
di Pilot SP tapi tidak tercatat di UC PES,
apakah SP Salah cakup, Di luar cakupan
PES, atau PES lewat cacah; dan
3. mengklarifikasi kasus yang meragukan
atau kasus dengan informasi tidak jelas
atau tidak cukup dalam rangka
menentukan status match akhir.
Tujuan rekonsiliasi lapangan tidak
untuk memperbaiki pencacahan Pilot SP atau
97 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
pencacahan UC PES (karena ini akan merusak
independensi), tapi hanya untuk
mengonfirmasi informasi yang telah
dikumpulkan. Untuk menjaga independensi
antara UC PES dan Pilot SP, petugas yang
melakukan rekonsiliasi tidak diperkenankan
menambah orang atau rumah tangga, atau
mengubah karakteristik dari orang atau
rumah tangga, baik isian dari dokumen Pilot
SP maupun isian dari dokumen UC PES.
Hal-hal yang dikonfirmasi pada saat
rekonsiliasi lapangan dibedakan ke dalam
beberapa kasus, sebagai berikut:
1. Pada kasus mungkin match
Memastikan ART yang diduga “match”
adalah benar-benar orang yang sama.
2. Pada kasus ART yang tercatat di UC PES
tapi tidak tercatat di Pilot SP:
a. Memastikan ART tersebut bukan
cakupan Pilot SP.
98 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
b. Memastikan adanya mutasi ART yaitu
pendatang baru (in-mover) setelah
pencacahan Pilot SP.
3. Pada kasus rumah tangga dan ART yang
tercatat di Pilot SP tapi tidak tercatat di UC
PES,
Memastikan ART yang bersangkutan
merupakan cakupan Pilot SP.
9.2 TATA CARA
9.2.1 Dokumen yang Digunakan
Rekonsiliasi lapangan dilakukan
untuk menelusuri status match awal
untuk rumah tangga dan ART
yang ”mungkin match” sehingga akan
diperoleh kepastian status match-nya, dan
menelusuri rumah tangga dan ART yang
tercatat pada Dokumen C1 tetapi tidak
tercatat pada Dokumen PES1 sehingga
diketahui status pencacahan Pilot SP-nya.
Rekonsiliasi lapangan dilakukan dengan
99 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
menggunakan Dokumen PES1 dan
Dokumen PES2.
Dokumen yang Digunakan pada
Rekonsiliasi Lapangan dan Tujuannya
Jenis
Dokumen
Tujuan
PES1
1. Untuk memastikan status match akhir rumah tangga dan ART di Blok I dan Blok II yang status match awal ART-nya adalah “mungkin match” dan “hanya ada di UC PES”.
2. Untuk menentukan status pencacahan Pilot SP bagi ART di Blok VI (ART yang tercatat di Pilot SP tetapi tidak tercatat di UC PES).
PES2
Untuk menentukan status pencacahan bagi rumah tangga yang tercatat di Pilot SP tetapi tidak tercatat di UC PES.
100 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
9.2.2 Prosedur Rekonsiliasi Lapangan
1. Saat pelaksanaan rekonsiliasi lapangan,
petugas rekonsiliasi harus mengunjungi
alamat rumah tangga dan ART yang didata
oleh petugas PES bertempat tinggal. Jika
KRT atau keluarganya tidak dapat ditemui,
maka petugas harus mencari informasi dari
lingkungan sekitar (tetangga, ketua SLS)
untuk mendapatkan klarifikasi tentang
permasalahan matching rumah tangga dan
ART tersebut.
2. Berdasarkan informasi dari pemberi
keterangan tersebut, dapat diperoleh
kesimpulan tentang ART yang diragukan
dan ART serta rumah tangga yang tidak
dicacah di PES.
3. Informasi yang didapatkan mengenai ART
yang meragukan tersebut kemudian oleh
petugas rekonsiliasi digunakan untuk
menentukan isian Dokumen PES1 Blok I
Rincian 120 -122 dan Blok II Rincian 220 -
101 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
222, dan informasi mengenai ART dan
rumah tangga yang tidak tercatat pada
Dokumen PES1 digunakan untuk
menentukan isian Dokumen PES1 Blok III
Rincian 309 - 311 dan mengisikan Blok IV
rincian 404.
4. Informasi yang didapatkan mengenai ruta
yang diragukan (tercatat di Pilot SP tetapi
tidak tercatat di UC PES ) oleh petugas
rekonsiliasi digunakan untuk menentukan
isian Dokumen PES2 Blok II dan Blok V
Rincian 509 - 511.
9.3 REKONSILIASI DOKUMEN SP2010-
PES1
Blok I. Identifikasi Anggota Rumah Tangga
Rincian 120-122
Untuk ART di Daftar PES1 Blok I dengan
status match awal “Mungkin Match”, yaitu
102 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 118 berkode “3” maka dilakukan
kunjungan rekonsiliasi. Petugas rekonsiliasi
harus menanyakan Rincian 120.
Jika (NAMA) yang dimaksud pada
pertanyaan identitas dari pencacahan Pilot SP
dan UC PES adalah orang yang sama, maka
isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda.
Ketika menanyakan Rincian 120,
petugas rekonsiliasi lapangan harus
melakukan probing sehingga responden dapat
mengerti dengan baik orang yang dimaksud.
Probing bisa dilakukan dengan mengonfirmasi
karakteristik dari masing-masing nama
Sampel P dan E, yaitu hubungan dengan KRT,
jenis kelamin, dan umur. Misalnya ”Apakah
Suharmin (Famili lain, laki-laki, 47 tahun)
sama dengan Sukarmin (Suami, laki-laki, 47
tahun) ?”. Jika responden menyatakan bahwa
103 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Suharmin dan Sukarmin adalah orang yang
sama maka petugas rekonsiliasi mengisi
kode ”1” pada Rincian 120 sesuai kolom ART.
Sebaliknya, jika Suharmin dan Sukarmin
merupakan orang yang berbeda, maka petugas
rekonsiliasi harus mengisi Kode ”2” pada
Rincian 120 sesuai kolom ART.
ART di Daftar PES1 Blok I dengan status
match awal “Hanya ada di UC PES”, yaitu
Rincian 118 berkode “4” maka dilakukan
rekonsiliasi. Petugas rekonsiliasi harus
menanyakan RIncian 121 - 122.
Untuk Rincian 121, Jika (NAMA) yang
dimaksud pada pertanyaan tinggal sebagai
anggota rumah tangga pada saat Pilot SP,
maka isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
104 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda.
Untuk Rincian 122, Jika (NAMA) yang
dimaksud pada pertanyaan tinggal sebagai
anggota rumah tangga pada saat UC PES,
maka isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda.
Blok II. Anggota Rumah Tangga yang Pindah
atau Meninggal setelah Pencacahan SP2020
Rincian 220 - 222
Untuk ART di Daftar PES1 Blok I dengan
status match awal “Mungkin Match”, yaitu
Rincian 218 berkode “3” maka dilakukan
kunjungan rekonsiliasi. Petugas rekonsiliasi
harus menanyakan Rincian 220.
105 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Jika (NAMA) yang dimaksud pada
pertanyaan identitas dari pencacahan Pilot SP
dan UC PES adalah orang yang sama, maka
isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda.
Ketika menanyakan Rincian 220,
petugas rekonsiliasi lapangan harus
melakukan probing sehingga responden dapat
mengerti dengan baik orang yang dimaksud.
Probing bisa dilakukan dengan mengonfirmasi
karakteristik dari masing-masing nama
Sampel P dan E, yaitu hubungan dengan KRT,
jenis kelamin, dan umur.
ART di Daftar PES1 Blok I dengan status
match awal “Hanya ada di UC PES”, yaitu
Rincian 218 berkode “4” maka dilakukan
106 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
rekonsiliasi. Petugas rekonsiliasi harus
menanyakan RIncian 221 - 222.
Untuk Rincian 221, Jika (NAMA) yang
dimaksud pada pertanyaan tinggal sebagai
anggota rumah tangga pada saat Pilot SP,
maka isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda.
Untuk Rincian 222, Jika (NAMA) yang
dimaksud pada pertanyaan tinggal sebagai
anggota rumah tangga pada saat UC PES,
maka isikan dengan kode ”1” pada kotak yang
tersedia sesuai dengan kolom Anggota Rumah
Tangga, atau isikan kode ”2” jika orang yang
berbeda
107 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Blok III. Anggota Rumah Tangga yang
Tercatat pada Dokumen SP2020-C1 tetapi
Tidak Tercatat pada Dokumen SP2020-PES1
Rincian 309 - 311
Untuk ART yang tercatat pada Dokumen
C1 tetapi tidak tercatat pada Dokumen PES1
yaitu di Dokumen PES1 Blok III, petugas
rekonsiliasi harus menanyakan pertanyaan di
Rincian 309 - 311 tentang keberadaan ART.
Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini akan
membantu petugas matching dalam
menentukan status pencacahan Pilot SP pada
Daftar PES1 Blok III Rincian 312
108 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 309 Jika jawabannya ”Ya”,
maka isikan kode ”1” pada Rincian 309 ART
yang bersangkutan, dan pertanyaan pada
Rincian 310-311 tidak perlu ditanyakan,
kemudian lanjutkan ke ART berikutnya.
Sebaliknya jika jawabannya ”Tidak”, maka
isikan kode ”2” pada ART yang bersangkutan
kemudian tanyakan Rincian 310.
Rincian 310 Periode pendataan Pilot
SP ini merujuk realisasi pelaksanaan
pencacahan Pilot SP yang dilaksanakan
tanggal 15 Juli – 17 Agustus 2018 .
Jika jawabannya ”Ya”, maka isikan
kode ”1” pada Rincian 310 ART yang
bersangkutan kemudian tanyakan pertanyaan
pada Rincian 311. Sebaliknya jika
jawabannya ”Tidak”, maka isikan kode ”2”
pada Rincian 310 ART yang bersangkutan dan
pertanyaan pada Rincian 311 tidak perlu
ditanyakan.
109 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 311 Tuliskan tanggal, bulan
dan tahun ART tidak lagi bertempat tinggal di
rumah tangga tersebut.
Blok IV. Keterangan ART yang
Direkonsiliasi Rincian 404
Rincian 404: Keterangan Hasil Rekonsiliasi
Lapangan
Tuliskan berbagai keterangan
tentang ART yang ditemukan di lapangan
saat rekonsiliasi lapangan. Jika kolom ini
tidak cukup maka dapat menggunakan
blok catatan.
110 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Contoh Pengisian Rincian 404
AFIF RAHIQ MAHTUUN ORANG YANG SAMA
DENGAN A. R. MAHTUUN
KARIEM ORANG YANG SAMA DENGAN
KARYEM
TIAS NAMA PANGGILAN TYAS
SULISTYANINGRUM TETAPI SUDAH PINDAH
JUMI ADIK KARIEM. WAKTU PILOT SP
PENDUDUK SEDANG MENGINAP 1 BULAN
SAJA
Blok V. Catatan
Blok ini juga dapat digunakan untuk
mencatat hal-hal yang berhubungan dengan
rekonsiliasi lapangan.
Blok VI. Keterangan Petugas Kolom (5)
Tulis nama petugas rekonsiliasi pada
Blok ini kolom (5). Tuliskan pula tanggal
pelaksanaan tanggal pelaksanaan kunjungan
rekonsiliasi, serta berikan tanda tangan
petugas rekonsiliasi.
111 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
9.4 REKONSILIASI DOKUMEN SP2010-
PES2
Pertanyaan pada Dokumen PES2
digunakan untuk mencatat satu rumah tangga
utuh yang tercatat pada Dokumen C1 tetapi
tidak tercatat pada Dokumen PES1.
Pada Dokumen PES2, petugas rekonsiliasi
mengisi Blok II, Blok III Kolom (3) , Blok V
Rincian 509 - 511. Tujuan dari rekonsiliasi
Dokumen PES2 adalah untuk mengetahui
keberadaan rumah tangga, yaitu dari
pertanyaan-pertanyaan pada blok II. dan
mengetahui keberadaan ART, yaitu dari
pertanyaan-pertanyaan Blok V Rincian 509 -
511.
112 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Blok II. Keberadaan Pencacahan SP2010
Blok II. diisi oleh petugas rekonsiliasi.
Isian blok ini ditujukan untuk mendapatkan
keberadaan rumah tangga dan keterangan
identitas stiker SP2020.
Rincian 201. Jika jawabannya “Ya”,
maka lingkari kode “1” dan isikan pada kotak
dan lanjut ke Rincian 201a. Jika jawabannya
“Tidak” dan alamat baru rumah tangga
diketahui, maka lingkari kode “2” dan isikan
pada kotak. Selanjutnya tanyakan pertanyaan
berikutnya pada Rincian 201b. Jika
jawabannya “Tidak” dan alamat baru rumah
tangga tidak diketahui, maka lingkari kode “3”
dan isikan pada kotak. Selanjutnya tanyakan
pertanyaan berikutnya pada Rincian 202.
113 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian 201a. Rincian ini diisi apabila
Rincian 201 berkode 1. Petugas rekonsiliasi
harus mengecek/melihat pada bangunan
sensus apakah ditempel stiker Pilot SP.
Lingkari kode 1 bila bangunan sensus tersebut
ditempel stiker Pilot SP, atau kode 2 jika tidak
ditempel stiker Pilot SP. Kemudian tuliskan
pada kotak yang tersedia. Jika bangunan
sensus tersebut ditempel stiker Pilot SP, maka
salin nomor yang tertera pada stiker tersebut
pada kotak Identitas Stiker. Apabila bangunan
sensus pernah ditempel stiker Pilot SP namun
ketika PES stiker tersebut sudah lepas, maka
keberadaan stiker dianggap ada, tetapi isian
identitas stiker kosong.
114 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Rincian: Identitas Stiker
Rincian ini terisi jika pada bangunan
sensus yang dikunjungi ditempel stiker Pilot
SP. Petugas rekonsiliasi harus menyalin nomor
blok sensus, Nomor Satuan Lingkungan
Setempat (SLS), nomor bangunan fisik, dan
nomor bangunan sensus sesuai nomor yang
tercantum pada stiker.
Untuk rumah tangga utuh yang tercatat
pada Dokumen C1 tetapi tidak tercatat pada
Dokumen PES1 yaitu di Dokumen PES2,
petugas rekonsiliasi harus menanyakan
pertanyaan tentang keberadaan rumah tangga
ke warga setempat. Jawaban pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini akan membantu
petugas matching dalam menentukan status
rumah tangga.
115 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Setelah nanyakan Rincian 201a,
petugas rekonsiliasi melanjutkan pertanyaan
ke pertanyaan Rincian 204
Rincian 201b. Rincian ini diisi apabila
Rincian 201 berkode 2. Petugas rekonsiliasi
harus menanyakan “Nama Desa/Kelurahan”
kepada responden.
Tuliskan nama desa/kelurahan pada
kotak yang disediakan dan tuliskan kodenya.
Jika nama desa/kelurahan berbeda dengan
nama desa/kelurahan terpilih sampel PES,
maka pastikan nama desa/kelurahan yang
benar berdasarkan informasi dari sekitar
maupun dari BPS. Jika setelah dipastikan
nama desa/kelurahan berbeda, maka kode
desa/kelurahan dibiarkan kosong dan akan
diisi oleh petugas matching berdasarkan
informasi dari BPS Provinsi.
116 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Petugas juga mengisikan nomor Blok
Sensus terpilih sampel PES berdasarkan
peta.
Rincian 202. Jika jawabannya “Ya”,
maka lingkari kode “1” dan isikan pada kotak
dan lanjut ke Rincian 203. Jika jawabannya
“Tidak”, maka lingkari kode “2” dan isikan
pada kotak. Selanjutnya tanyakan pertanyaan
berikutnya pada Rincian 204.
Rincian 203. Tuliskan tanggal, bulan dan
tahun rumah tangga tersebut tidak bertempat
tinggal di bangunan itu.
Rincian 204. Tuliskan nama pemberi
keterangan pada titik-titik yang tersedia dan
isikan nomor urut pemberi keterangan pada
kotak yang tersedia. Misal pemberi keterangan
pada No. Urut 5, maka isikan “05”. Jika
117 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
pemberi keterangan bukan ART maka tuliskan
kode “99”.
Blok III. Keterangan Petugas Kolom (3)
Tulis nama dan nomor petugas
rekonsiliasi pada blok ini kolom (3). Tuliskan
pula tanggal pelaksanaan tanggal pelaksanaan
kunjungan rekonsiliasi, serta bubuhkan tanda
tangan petugas rekonsiliasi di blok ini.
Blok IV. Catatan
Pada blok ini mungkin sudah terisi
catatan dari petugas matching tentang hal-hal
yang harus dicari tahu oleh petugas
rekonsiliasi.
Kortim juga dapat menuliskan hal-hal
yang ditemui saat melakukan rekonsiliasi
118 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
lapangan yang perlu diketahui oleh petugas
matching. Catatan ini akan berguna dalam
kegiatan matching dan pengolahan.
Blok V. Keterangan Anggota Rumah Tangga
Rincian 509 - 511
Untuk rumah tangga utuh yang tercatat
pada Dokumen C1 tetapi tidak tercatat pada
Dokumen PES1 yaitu di Dokumen PES2,
petugas rekonsiliasi juga harus menanyakan
pertanyaan di Blok V Rincian 509 - 511 tentang
keberadaan ART. Jawaban pertanyaan-
pertanyaan ini akan membantu petugas
matching dalam menentukan status ART pada
Dokumen PES2 Blok V Rincian 512.
Jika rumah tangga yang dikunjungi
masih ada pada saat rekonsiliasi lapangan
maka pengisian Blok V Rincian 509 – 511 pada
Dokumen PES2 berdasarkan jawaban dari ART
rumah tangga yang mewakili pada saat ditemui,
tetapi jika rumah tangga sudah tidak ada maka
pengisian Rincian 509 – 511 pada Dokumen
119 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
PES2 Blok V disesuaikan dengan jawaban dari
pertanyaan pada Blok II Rincian 201 - 204.
Rincian 509 Jika jawabannya ”Ya”, maka
isikan kode ”1” pada rincian 509 ART yang
bersangkutan dan lanjutkan pertanyaan untuk
ART berikutnya sehingga pertanyaan pada
Rincian 510 dan 511 tidak perlu ditanyakan.
Sebaliknya jika jawabannya ”Tidak”, maka
isikan kode ”2” pada rincian 509 ART yang
bersangkutan kemudian tanyakan pertanyaan
pada rincian 510.
Rincian 510 Jika jawabannya ”Ya”, maka
isikan kode ”1” pada rincian 510 ART yang
bersangkutan kemudian tanyakan pertanyaan
pada rincian 511. Sebaliknya jika
jawabannya ”Tidak”, maka isikan kode ”2”
120 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
pada rincian 510 ART yang bersangkutan dan
lanjutkan pertanyaan untuk ART berikutnya
sehingga pertanyaan pada rincian 511 tidak
perlu ditanyakan.
Rincian 511 Tuliskan tanggal, bulan dan
tahun ART tidak lagi bertempat tinggal di
rumah tangga tersebut.
Contoh Dokumen SP2010-PES2 Hasil
Rekonsiliasi
Dari hasil matching Rumah tangga Hadi
Mulyono dengan ART 3 orang tersebut tercatat
pada Dokumen C1 tetapi tidak tercatat pada
Dokumen PES1. Sehingga perlu rekonsiliasi
lapangan untuk memastikan keberadaan
rumah tangga Hadi Mulyono beserta
keberadaan ARTnya.
121 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Hasil rekonsiliasi lapangan rumah
tangga Hadi Mulyono sudah tidak ada saat
kunjungan rekonsiliasi, sehingga pada Rincian
509 lingkari kode “2” dan isikan kode “2” pada
kotak, selanjutnya tanyakan pertanyaan
rincian 510.
Hasil rekonsiliasi lapangan rumah
tangga Hadi Mulyono tinggal di alamat tersebut
pada periode pendataan sensus bulan mei,
sehingga pada Rincian 510 lingkari kode “1”
dan isikan kode “1” pada kotak, selanjutnya
tanyakan pertanyaan rincian 511.
Hasil rekonsiliasi lapangan rumah
tangga Hadi Mulyono pindah sejak tanggal 19
Juli 2018, sehingga pada Rincian 511 tuliskan
“19/07/2018”.
122 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
123 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
BAB X PENGELOLAAN DOKUMEN
Kortim adalah orang yang
bertanggungjawab mengurus semua
instrumen kebutuhan tim. Kortim menerima
dokumen dari Kepala Seksi IPDS BPS
Kabupaten/Kota dan langsung memeriksa
kecukupannya maupun kelengkapan jenisnya.
Selain jenis dan jumlah dokumen yang
diterima perlu dicek juga kondisi kelayakannya.
Dokumen yang dikelola oleh Kortim adalah
daftar DSBS, peta WB UC PES, daftar LPES1,
daftar PES1, dan daftar PES4.
Pencacahan PES
Sebelum pencacahan lengkap dimulai
kortim akan menerima perlengkapan,
peralatan dan dokumen PES dari Kepala Seksi
IPDS BPS Kabupaten/Kota. Dokumen yang
diterima antara lain peta WB UC PES, daftar
LPES1, daftar PES1, dan daftar PES4.
124 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Setelah selesai pencacahan lengkap PES,
Kortim menyerahkan seluruh dokumen hasil
pencacahan lengkap kepada Kepala Seksi IPDS
BPS Kabupaten/Kota.
Butir-butir berikut ini harus menjadi
acuan bagi tim dalam mengelola dokumen dan
perlengkapan PES:
1) Penerimaan maupun pengiriman dokumen
harus disertai dengan dokumen
pengantarnya atau tanda terima.
2) Dokumen yang digunakan pertama kali
oleh tim adalah peta WB UC PES untuk
penyelusuran wilayah.
3) Dokumen yang pertama dibagikan kepada
PCS adalah daftar LPES1.
4) Pembagian dokumen didasarkan pada
perkiraan jumlah rumah tangga dalam BS.
Jika jumlah dokumen kurang atau lebih,
maka koordinasikan dengan kortim lain
atau Kepala Seksi IPDS BPS
Kabupaten/Kota.
125 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
5) Daftar PES1 dibagikan satu per satu pada
saat pencacahan lengkap PES dilakukan.
6) Semua dokumen pencacahan dikelola oleh
kortim dan penyerahan hasil pencacahan
daftar PES1, daftar LPES1, daftar PES4
dan peta WB UC PES harus dilakukan
segera setelah menyelesaikan BS yang
menjadi wilayah kerja timnya.
7) Pastikan daftar PES1 dan LPES1 untuk
satu BS sudah lengkap dan nomor urut
Rumah Tangga PES berurutan. Daftar
LPES1 diletakkan paling atas kemudian di
bawahnya daftar PES1 untuk rumah
tangga nomor 1, daftar PES1 untuk rumah
tangga nomor urut 2, daftar PES1 untuk
rumah tangga nomor urut 3 dan
seterusnya sampai pada rumah tangga
nomor urut terakhir.
8) Sebelum kortim mengirim dokumen
LPES1, PES1 harus melalui proses
126 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
pemeriksaan bersama (silang) antar PCS
dalam satu tim.
9) Pastikan bahwa tidak ada dokumen yang
tercecer. Jika ada rumah tangga yang
menggunakan daftar PES1 tambahan
pastikan daftar tersebut ada dan sudah
dituliskan jumlah setnya.
10) Buat surat pengantar pengiriman
dokumen hasil pencacahan sebanyak 2
rangkap, lembar pertama untuk Kepala
Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota dan
lembar kedua arsip untuk Kortim.
Rekonsiliasi Lapangan
Setelah selesai pencacahan lengkap PES,
Kortim menyerahkan seluruh dokumen hasil
pencacahan lengkap kepada Kepala Seksi IPDS
BPS Kabupaten/Kota. BPS Kabupaten/Kota
akan mengirim dokumen yang diterima ke BPS
Provinsi untuk dilakukan tahapan Matching.
127 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
Dalam tahapan matching ada proses
rekonsiliasi lapangan yang dilakukan oleh
petugas rekonsiliasi lapangan. Hal-hal yang
harus diperhatikan Kortim sebagai petugas
rekonsiliasi adalah:
1) Kortim menerima dokumen berupa daftar
PES1 dan Dokumen PES2 untuk
dilakukan rekonsiliasi lapangan dari
kepala Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota.
2) Pada saat kunjungan lapangan dokumen-
dokumen tidak boleh tercecer.
3) Setelah Kortim melakukan kunjungan
lapangan, dokumen daftar PES1 dan
Dokumen PES2 diserahkan kembali
kepada Kepala Seksi BPS Kabupaten/Kota.
4) Dokumen yang diserahkan kepada Kepala
Seksi IPDS BPS Kabupaten/Kota harus
sama dengan dokumen yang diterima oleh
kortim.
128 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020
129 | Buku 4B. Pedoman Kort im Uj i Coba PES SP2020