1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

48
Metode Teknik Analisis Kota ANALISIS PEMBIAYAAN KOTA 1 Materi oleh Ayutia Nurwita, SE, MT

description

ANALISIS PEMBIAYAAN (MATERI KULIAH)

Transcript of 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Page 1: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Metode Teknik Analisis Kota

ANALISIS PEMBIAYAAN KOTA

1Materi oleh Ayutia Nurwita, SE, MT

Page 2: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Penetapan Wiiayah

Perencanaan

Pengumpulan Data

kedudukan dan

peran kota dalam

wilayah yang lebih

luas (regional)

Sosial

KependudukanEkonomi

Fisik

Kota/Sumber

daya alam

Pembiaya

an

analisis daya

tampung kota

analisis pusat-

pusat

pelayanan

analisis daya dukung

wilayah kota serta optimasi

pemanfaatan ruang

analisis

pembiayaan

pembangunan

analisis

kebutuhan

ruang

Sumberdaya

buatan

Identifikasi Karakteristik Kawasan Kota

Tujuan, Kebijakan dan

Strategi Penataan

Ruang Wilayah Kota

Analisis Potensi Dan Masalah

Rencana

Struktur Ruang

Wilayah Kota

Rencana Pola

Ruang

Wilayah Kota

Penetapan

Kawasan Strategis

Wilayah Kota

Arahan

Pemanfaatan Ruang

Wilayah Kota

Ketentuan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

Wilayah Kota

Rencana Tata Ruang Kota

TAHAPAN PENYUSUNAN

RENCANA TATA RUANG

KOTA

Page 3: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

2. Private Investment

1. Public Investment

Investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah

(pusat dan daerah)

APBN

APBD

Investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh swasta yang

tujuannya untuk mendapatkan keuntungan

PMA dan PMDN

Kredit Investasi

3. Public Private Partnership

SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN KOTA

3

Page 4: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

PUBLIC INVESTMENT untuk Kabupaten/Kota

Sumber Dana:1. APBD Kota/Kabupaten – pendapatan dan belanja daerah

2. APBN – Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Dana dekonsentrasi

Dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur

sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan

pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak

termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di

daerah

Dana Tugas Pembantuan (TP)

Dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan

desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam

rangka pelaksanaan tugas pembantuan.

4

Page 5: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Pendapatan

Asli Daerah

Dana

Perimbangan

Lain-Lain

Pendapatan yg sah

BELANJA DAERAH

pertumbuhan ekonomi

pemerataan pendapatan

pembangunan di berbagai sektor

5

Page 6: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Struktur APBD Kota/Kabupaten

6

Page 7: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Struktur Pendapatan Daerah

Pendapatan

Asli Daerah

Dana

Perimbangan

Pendapatan Daerah

Lain-Lain

Pendapatan yg sah

• Pajak Daerah

• Retribusi Daerah

• hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan

• Lain-lain PAD yang sah

Dana Bagi Hasil

Dana AlokasiUmum

Dana AlokasiKhusus

Hibah

Dana Darurat

Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi & PemerintahDaerah Lainnya

Dana Penyesuaian & Dana Otsus

Bantuan Keuangan Dari Provinsi dan Pemda Lainnya

Permendagri 13/2006

7

Page 8: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

8

PENDAPATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (dlm milyar Rp)

No Pendapatan 2007 2008 2009 2010

1PAD 114,10 132,43 161,47 179,42

2Dana Perimbangan 439,16 504,74 517,37 484,63

3Lain2 pendapatan yg sah 62,39 83,08 71,15 151,44

Pendapatan Daerah 615,65 720,25 749,99 815,50

114,10 132,43 161,47 179,42

439,16504,74

517,37 484,63

62,39

83,0871,15

151,44

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

800,00

900,00

2007 2008 2009 2010

pendapata

n D

aera

h (

Mily

ar)

PAD Dana Perimbangan Lain2 pendapatan yg sah

Page 9: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

9

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah

untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi

daerah sebagai perwujudan desentralisasi

Sumber PAD

1. pajak daerah;

2. retribusi daerah;

3. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

4. Lain-lain ain-lain PAD yang sah.

Lain-lain PAD yang sah

1. hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan;

2. jasa giro;

3. pendapatan bunga;

4. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

5. Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah

Page 10: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

10

Uraian

Struktur (%) Pertumbuhan (%)

2007 2008 2009 20102007-

2008

2008-

2009

2009-

2010

2007-

2010

1. Pajak 48,01 47,16 44,50 43,61 14,00 15,05 8,91 12,62

2. Retribusi 25,59 26,38 14,55 17,95 19,67 -32,75 37,10 3,33

3. Hasil perusahaan

daerah

7,70 6,38 6,33 6,15 -3,74 20,86 7,95 7,89

4. Lain lain PAD 18,70 20,07 34,62 32,28 24,60 110,30 3,61 39,51

Pendapatan Asli Daerah 100,00 100,00 100,00 100,00 16,07 21,93 11,12 16,29

STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN PAD KOTA YOGYAKARTA

Page 11: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

11

Uraian

2007 2008

Anggaran Realisasi Capaian

(%)

Anggaran Realisasi Capaia

n (%)

1. Pajak 49.274.000.000 54.783.202.892 111,18 59.343.591.000 62.452.770.490 105,24

2. Retribusi 29.092.692.000 29.197.466.013 100,75 32.885.227.754 34.940.602.210 106,25

3. Hasil perusahaan

daerah

8.799.505.000 8.783.239.360 99,82 8.454.823.854 8.454.823.854 100,00

4. Lain lain PAD 16.996.685.000 21.334.442.678 125,52 16.211.593.443 26.583.374.960 163,98

PAD 104.162.882.000 114.098.350.942 109,54 116.895.236.051 132.431.571.515 113,29

Uraian

2009 2010

Anggaran Realisasi Capaian

(%)

Anggaran Realisasi Capaian

(%)

1. Pajak 66.969.000.000 71.852.539.011 107,29 75.200.000.000 78.254.579.242 104,06

2. Retribusi 22.158.537.725 23.497.748.962 106,04 29.492.761.000 32.214.650.779 109,23

3. Hasil perusahaan

daerah

10.159.369.381 10.218.454.601 100,58 11.031.304.700 11.031.304.700 100,00

4. Lain lain PAD 46.159.491.000 55.905.095.636 121,11 60.147.942.593 57.923.105.336 96,30

PAD 145.446.398.106 161.473.838.210 111,02 175.872.008.293 179.423.640.058 102,02

Capaian PAD Kota Yogyakarta

Page 12: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Rumus Pertumbuhan

1. Metode Sederhana

2. Metode End to End

IKt = Indikator Tahun tertentu

IK t-1 = Indikator Satu Tahun Sebelumnya

tn = tahun akhir observasi

t0 = tahun awal observasi

n = jumlah obervasi

R (t0,tn) =n-1 IKtn

IKt0

-1 x 100

Page 13: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Rumus Struktur/ Distribusi

Sin =IKin

∑ IKin

Keterangan:

Sin adalah pangsa indikator i Kota n

IKin adalah nilai/jumlah indikator i Kota n

IK adalah indikator yang digunakan

Rumus Capaian

Capaian =Target

X 100%Realisasi

Page 14: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

UU No 28 Tahun 2009

JENIS-JENIS PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

14

1. Pajak Hotel;

2. Pajak Restoran;

3. Pajak Hiburan;

4. Pajak Reklame;

5. Pajak Penerangan Jalan;

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

7. Pajak Parkir;

Pajak Daerah Adalah

kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Page 15: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Uraian

2007 2008 2009 2010

Realisasi Capaian % Realisasi Capaian

%

Realisasi Capaian

%

Realisasi Capaian

%

Pajak Hotel 20.529.610.846 121 26.543.726.858 111 30.788.901.395 101 32.515.281.932 103

Pajak Restoran 9.638.978.880 104 10.615.751.146 101 12.002.777.974 114 13.313.057.154 107

Pajak Hiburan 1.741.017.733 114 2.037.439.504 123 3.727.950.479 162 4.646.317.241 108

Pajak Reklame 3.619.969.265 117 4.962.578.175 90 5.030.452.373 101 4.639.213.808 91

Pajak

Penerangan

Jalan

18.885.554.284 105 17.864.484.847 103 19.736.631.310 107 22.461.182.048 106

Pajak Parkir 368.071.884 107 428.789.960 107 565.825.480 135 679.527.059 113

Pajak Daerah 54.783.202.892 111 62.452.770.490 105 71.852.539.011 107 78.254.579.242 104

Pajak Hotel; 37,47

Pajak Restoran;

17,59

Pajak Hiburan; 3,18

Pajak Reklame; 6,61

Pajak Penerangan Jalan; 34,47

Pajak Parkir; 0,67

Struktur Pajak 2007

Pajak Hotel; 41,55

Pajak Restoran;

17,01

Pajak Hiburan; 5,94

Pajak Reklame;

5,93

Pajak Penerangan Jalan; 28,70

Pajak Parkir; 0,87

Struktur Pajak 2010

Pajak Daerah Kota Yogyakarta

Page 16: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

16

Retribusi Daerah

1 Retribusi Jasa Umum

2 Retribusi Jasa Usaha

3 Retribusi Perizinan Tertentu

Rerbusi daerah adaah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau Badan

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan

perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu

Page 17: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

17

Jenis Retribusi Jasa Umum

1. Retribusi Pelayanan Kesehatan;

2. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;

3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk

dan Akta Catatan Sipil;

4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;

5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;

6. Retribusi Pelayanan Pasar;

7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;

9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

10.Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;

Jasa Umum adalah

jasa yang disediakan

atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah

untuk tujuan

kepentingan dan

kemanfaatan umum

serta dapat dinikmati

oleh orang pribadi atau

Badan

Page 18: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

18

Uraian2007 2008

Rupiah % Rupiah %

1. Pelayanan Kesehatan 3.201.350.521 13,82 3.854.788.239 13,72

2.Pelayanan Kebersihan 1.335.632.450 5,77 1.496.070.000 5,32

3.Penggantian Biaya KTP 532.404.000 2,30 1.320.059.500 4,70

4. Penggantian Biaya Cetak Akte

Catatan Sipil

125.185.100 0,54 298.399.000 1,06

5. Pemakaman Umum 33.986.000 0,15 30.837.000 0,11

6. Parkir tepi jalan umum 1.293.708.500 5,59 1.534.988.750 5,46

7. Retribusi Pasar 5.209.508.842 22,50 5.740.737.026 20,43

8. Pengujian Kendaraan Bermotor 482.565.614 2,08 486.336.059 1,73

9. Pelayanan RSUD 10.942.142.526 47,25 13.340.402.601 47,47

23.156.483.553 100,00 28.102.618.175 100,00

Jenis Retribusi Jasa Umum Kota Yogyakarta

Page 19: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

19

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;

3. Retribusi Tempat Pelelangan;

4. Retribusi Terminal;

5. Retribusi Tempat Khusus Parkir;

6. Retribusi Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa;

7. Retribusi Rumah Potong Hewan;

8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;

9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;

10.Retribusi Penyeberangan di Air; dan

11.Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Jenis Retribusi Jasa Usaha

Jasa Usaha

adalah

jasa yang disediakan

oleh Pemerintah

Daerah dengan

menganut prinsip-

prinsip komersial

karena pada dasarnya

dapat pula disediakan

oleh sektor swasta.

Page 20: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

20

Uraian

2007 2008 2009 2010

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1. Pemakaian Kekayaan Daerah 43.555.900 1,30 40.417.500 1,25 44.373.900 1,38 31.682.800 0,89

2. Terminal 2.166.484.190 64,82 2.029.118.050 62,50 1.944.505.200 60,57 1.984.107.050 55,68

3. Tempat Khusus Parkir 713.361.500 21,34 752.149.000 23,17 791.911.000 24,67 925.684.500 25,98

4. Rumah Potong Hewan 260.470.300 7,79 261.093.250 8,04 261.065.900 8,13 168.091.000 4,72

5. Pengolahan air Limbah 106.001.500 3,17 106.269.500 3,27 95.760.000 2,98 367.362.900 10,31

6.Penjualan Produksi Usaha

Daerah

52.246.500 1,56 57.302.250 1,77 72.872.500 2,27 86.536.500 2,43

Retribusi Jasa Usaha

3.342.119.890 100 3.246.349.550 100 3.210.488.500 100 3.563.464.750 100

Jenis Retribusi Jasa Usaha Kota Yogyakarta

Page 21: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

21

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu

1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;

2. Retribusi Izin Tempat Penjualan

Minuman Beralkohol;

3. Retribusi Izin Gangguan;

4. Retribusi Izin Trayek; dan

5. Retribusi Izin Usaha Perikanan

Perizinan Tertentu adalah

kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada

orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta

penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas

tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian

lingkungan

Page 22: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

22

Uraian

2007 2008 2009 2010

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1. Retribusi IMB 2.106.689.060 78,06 2.928.435.511 81,53 2.857.659.63382,95 4.157.401.737 87,63

2. Ijin Gangguan 437.938.510 16,23 514.534.974 14,33 473.059.63713,73 561.255.761 11,83

3. Ijin Trayek 127.860.000 4,74 109.835.000 3,06 92.070.000 2,67 0,00

4. Perijinan Usaha di

Bidang Pariwisata

26.375.000 0,98 38.829.000 1,08 22.259.500 0,65 25.362.500 0,53

Retribusi Perizinan

Tertentu2.698.862.570 100 3.591.634.485 100 3.445.048.770 100 4.744.019.998 100

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu Kota Yogyakarta

Page 23: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Belanja Daerah

DASAR HUKUM: Permendagri 13/2006 yang disempurnakan

dengan Permendagri 29/2007 tentang pengelolaan keuangan

daerah

Mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib,

urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam

bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama

antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah

daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan

Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi

dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam

upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,

fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta

mengembangkan sistem jaminan sosial.23

Page 24: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Klasifikasi Belanja Daerah Menurut kelompok belanja

Belanja Tidak langsung

belanja yang dianggarkan tidak

terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program dan

kegiatan

1. belanja pegawai;

2. bunga;

3. subsidi;

4. hibah;

5. bantuan sosial;

6. belanja bagi basil;

7. bantuan keuangan;

8. belanja tidak terduga

Belanja langsung

komponen

belanja yang dianggarkan terkait

secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan

komponen

1. Belanja pegawai;

2. Belanja barang dan jasa; dan

3. Belanja modal.

24

Page 25: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

25

Uraian2007 2008 2009 2010

Rupiah % Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1. Belanja Tidak

Langsung324.993.963.074 57,10 415.300.348.549 59,45 474.846.213.226 60,58 535.464.145.542 63,76

- Pegawai 263.728.387.186 46,34 342.891.947.474 49,09 380.394.869.904 48,53 467.904.710.054 55,71

- Bunga 707.120.554 0,12 579.027.616 0,08 459.221.795 0,06 379.637.470 0,05

- Subsidi 306.876.000 0,05 0,00 0,00 0,00

- Hibah 0,00 22.180.860.900 3,18 49.915.246.350 6,37 30.530.575.535 3,64

- Bantuan sosial 57.742.224.630 10,15 49.587.684.559 7,10 42.312.581.054 5,40 35.339.698.475 4,21

- belanja tidak terduga 2.554.951.274 0,45 60.828.000 0,01 1.764.294.123 0,23 1.309.524.008 0,16

2. Belanja langsung 244.126.409.488 42,90 283.266.315.572 40,55 309.005.479.534 39,42 304.402.335.119 36,24

- Pegawai 68.476.752.847 12,03 85.279.523.296 12,21 80.794.926.619 10,31 91.242.263.994 10,86

- Barang & jasa 85.667.260.473 15,05 90.700.730.390 12,98 141.474.807 0,02 159.119.638.920 18,95

- Modal 89.982.396.168 15,81 107.286.061.886 15,36 86.735.746.636 11,07 54.040.432.205 6,43

BELANJA 569.120.372.562 100,00 698.566.664.121 100,00 783.851.692.760 100,00 839.866.480.661 100,00

Belanja Daerah Menurut Kelompok Belanja

Kota Yogyakarta

Page 26: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Struktur Pembiayaan

26

Page 27: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

27

No Uraian 2007 2008 2009 2010

1 Pendapatan 615.648.852.480,31 720.252.933.347,72 749.989.016.366,95 815.495.924.651,51

Dikurangi

2 Belanja 569.120.372.561,96 698.566.664.120,78 783.851.692.759,66 839.866.480.661,43

3

Pengeluaran

pembiayaan daerah

2.370.824.221,52 12.982.962.288,20 11.693.328.451,86 761.652.154,88

Suplus (defisit) riil 44.157.655.696,83 8.703.306.938,74 (45.556.004.844,57) (25.132.208.164,80)

ANALISIS PEMBIAYAAN Kota Yogyakarta

2007-2008 SURPLUS

2009-2010 DEFISIT

Page 28: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

28

Sumber Data Investasi Pemerintah

1. Kota/Kabupaten Dalam Angka

2. Bagian Keuangan Setda Kota/Kabupaten

3. Laporan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) –

Tata Pemerintahan Setda Kota/kabupaten dan

Bappeda

4. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD)

5. Statistik Keuangan Daerah Kabupaten/Kota

Seluruh Indonesia (BPS)

6. www.djpk.depkeu.go.id

Page 29: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Dunia usaha Masyarakat Investasi dalam negeri

(penanaman modal dalam

negeri/PMDN)

Investasi Asing (Penanaman

Modal Asing/PMA)

Dana masyarakat yangtersimpan di Bank danlembaga keuangan nonbank

Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki

oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis

Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara

asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang

sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing

Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia,

perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan

hukum atau tidak berbadan hukum

PRIVATE INVESTMENT

29

Page 30: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Sumber data

Data-data PMA dan PMDN

1. Unit Usaha

2. Jumlah Tenaga Kerja (TKI dan TKA)

3. Nilai Investasi

4. Bidang Usaha

5. Lokasi

1. Kantor Penanaman Modal

2. Badan Koordinasi Penanaman Modal

3. Bagian Perekonomian Setda Kabupaten/Kota

4. Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten/Kota

5. Kota/kabupaten Dalam Angka

30

Page 31: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

PMA PMDN

Prov Jawa Barat

Menurut Lokasi

31

Page 32: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

PMA PMDN

Prov Jawa Barat

Menurut Sektor

32

Page 33: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

PMA PMDN

Prov Jawa Barat

Menurut Sektor

33

Page 34: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Kerjasama Pemerintah Swasta(Public Private Partnership)

Dasar Hukum

Perpres 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan

Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Tujuan kerjasama:

1. mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam

Penyediaan Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta

2. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan efisiensi pelayanan melalui

persaingan sehat

3. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam

Penyediaan Infrastruktur

4. Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar

pelayanan yang diterima, atau dalam hal-hal tertentu

mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna34

Page 35: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Prinsip Keikutsertaan

usaha

• adil

• Terbuka

• Transparan

• Bersaing

• Bertanggung gugat

• Saling

menguntungkan

Jenis

Infrastruktur

transportasi(pelabuhan laut, sungai

atau danau, bandar

udara, jaringan rel dan

stasiun kereta api)

jalan

pengairan

Air minum

Telekomunikasi

Ketenagalistrikan

Minyak & Gas

bumi

Pelaksanaan

kerjasama

perjanjian

kerjasama

Izin

pengusahaan

Page 36: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Tanpa KPS Dengan KPS

Sumber: Bappenas, 2005

Dana Pemerintah

atau

Proyek APengolahan

limbah

Proyek BPuskesmas

Dana

Pemerintah

Developer

SwastaKPS

Proyek APengolahan

limbah

Proyek BPuskesmas

dan

Alasan untuk KPS Infrastruktur

Pengalihan biaya

Dengan melibatkan pihak swasta dalam proyek infrastruktur, dana pemerintah

dapat dipakai untuk pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan)

Page 37: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Additionality / penambahan

Lanjutan….

Manfaat ekonomis ekonomis untuk kesejahteraan konsumen dalam menikmati

layanan infrastruktur lebih cepat berkat KPS daripada menunggu dana dari

pemerintah.

Layanan tanpa KPSHarga

Jumlah

Layanan dengan KPS

Tambahan

kesejahteraan

konsumen

Sumber: Bappenas, 2005

Page 38: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Perbaikan Efisiensi dan Pelayanan

Pelayanan meningkat dengan harga berkurang

Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penjaminan kualitas pelayanan umum

Transfer teknologi

Sumber: Bappenas, 2005

Akses terhadap teknologi dan manajemen baru tidak selalu mudah/bisa via

monopoli – publik pemerintah

Lanjutan….

Page 39: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Bentuk Kerjasama Pemerintah Swasta

Sumber: Bappenas, 2005

Page 40: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

Service contract

Management contract

Lease Contract

BOT

consesion

Tingkat Kewenangan & Kepemilikan swasta

Tingkat Keterlibatan & Resiko swasta

Investasi (Rp)

Jangka Waktu perjanjian (Tahun)

Keterkaitan antara Besarnya Investasi, Jangka

Waktu Kerjasama dan Lain-Lain

Sumber: Bappenas, 2005 40

Page 41: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

ANALISIS UNTUK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

KOTA YANG BERSUMBER DARI APBD

ANALISIS PENDAPATAN

1. Sumber- Sumber Pendapatan Daerah

a. Komposisi Pendapatan Daerah

Persentase PAD Terhadap Total Pendapatan

Persentase Dana Perimbangan Terhadap Total Pendapatan

RASIO KEMANDIRIAN DAERAH/KOTA

Persentase masing-masing komponen pendapatan daerah terhadap

Total Pendapatan

41

b. Komposisi Pendapatan Asli Daerah

Persentase masing-masing komponen PAD terhadap Total PAD

Page 42: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

2. Tax Rasio

Jumlah pendapatan potensial yang dapat dikenai pajak

PDRB yang menggambarkan kegiatan ekonomi masyarakat, Jika PDRB

berkembang dengan baik merupakan potensi yang baik bagi pengenaan pajak di

wilayah tersebut.

Pajak Daerah

Tax Rasio =

PDRB

X 100%

3. Tax Per Kapita

Perbandingan antara jumlah penerimaan pajak yang dihasilkan suatu daerah

dengan jumlah penduduknya

Tax perkapita menunjukkan kontribusi setiap penduduk pada Pendapatan suatu

daerah (PAD)

Pajak Daerah

Tax Rasio =

Penduduk42

Page 43: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

4. Elastisitas PAD Terhadap Ekonomi

Mengukur kepekaan PAD terhadap perubahan ekonomi daerah/kota

Perubahan ekonomi diukur dari perubahan PDRB Per kapita

Koefisien Elastisitas Kriteria

E > 1 Elastis

E = 1 Elastis Uniter

E < 1 Inelastis

Jika elastisitas > 1 berarti perubahan PDRB sebesar 1% akan

mengakibatkan rata-rata perubahan PAD lebih dari 1%.

Jika elastisitas < 1 berarti perubahan PDRB sebesar 1% akan

mengakibatkan rata-rata perubahan PAD kurang dari 1%

43

Page 44: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

ANALISIS BELANJA

1. Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Daerah

Semakin tinggi angka rasionya maka semakin besar proporsi APBD

yang dialokasikan untuk belanja pegawai

Semakin kecil angka rasio belanja pegawai maka semakin kecil pula

proporsi APBD yang dialokasikan untuk belanja pegawai APBD

Keterangan

Belanja Pegawai adalah belanja pegawai pada Belanja langsung dan

Belanja Tidak Langsung

Belanja Pegawai

Total Belanja daerah

X 100%

44

Page 45: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

2. Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja Daerah

Rasio belanja modal terhadap total belanja daerah mencerminkan porsi

belanja daerah yang dibelanjakan untuk belanja modal

Belanja Modal sendiri ditambah belanja barang dan jasa, merupakan

belanja pemerintah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu daerah selain dari sektor swasta, rumah

tangga, dan luar negeri

Semakin tinggi angka rasio, semakin baik pengaruhnya terhadap

pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, semakin rendah angkanya, semakin

buruk pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Belanja Modal

Total Belanja daerah

X 100%

45

Page 46: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

3. Rasio Belanja Langsung Terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja langsung terhadap jumlah penduduk (belanja daerah

perkapita) menunjukkan seberapa besar belanja yang digunakan untuk

menyejahterakan per penduduk di suatu daerah

Semakin besar nilainya, semakin besar besar belanja yang dikeluarkan

untuk menyejahterakan satu orang penduduk wilayah tersebut sehingga

semakin besar kemungkinan tercapainya.

Semakin kecil angka rasionya, semakin kecil dana yang disediakan

pemda untuk menyejahterakan penduduknya

Belanja Langsung

Penduduk

46

Page 47: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

3. Rasio Belanja Modal terhadap Jumlah Penduduk

Rasio belanja modal perkapita menunjukkan seberapa besar belanja

yang dialokasikan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur daerah

per penduduk.

Rasio belanja modal perkapita memiliki hubungan yang erat dengan

pertumbuhan ekonomi karena belanja modal merupakan salah satu jenis

belanja pemerintah yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Rasio ini bermanfaat untuk menunjukkan perhatian pemerintah dalam

peningkatkan perekonomian penduduknya dari pembangunan

infrastruktur yang dikeluarkan

Belanja Modal

Penduduk

47

Page 48: 1 MTAK_analisis Pembiayaan Pembangunan

ANALISIS DEFISIT DAN PEMBIAYAAN

Surplus/Defisit APBD adalah selisih Lebih/kurang antara pendapatan daerah dan

belanja daerah dalam tahun anggaran yang sama

1. Surplus/Defisit

Besaran defisit menunjukkan tingkat belanja yang tidak dapat dipenuhi oleh

pendapatan daerah, atau dengan kata lain belanja lebih besar dari pendapatan

SURPLUS/DEFISIT= PENDAPATAN DAERAH – BELANJA DAERAH

2. Rasio Defisit Terhadap Pendapatan

Semakin besar rasio tersebut berarti semakin besar pula dana diluar

pendapatan daerah (Pembiayaan) yang diperlukan guna mendanai belanja

Defisit

Pendapatan daerah

X 100%

48