1 Modul Petunjuk Prak. Sistim Saraf

download 1 Modul Petunjuk Prak. Sistim Saraf

of 14

Transcript of 1 Modul Petunjuk Prak. Sistim Saraf

M ODUL Petunjuk Praktikum Sistim Saraf

NAMA NIM

: :

KEL/TUTOR :

Tim Kurikulum Pendidikan Preklinik Program Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang

2010

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh swt berkat rahmad dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan pembuatan modul Petunjuk Praktikum Sitim Saraf pada BLOK NEURO-PSIKIATRI Modul Petunjuk Praktikum Sitim Saraf pada BLOK NEURO-PSIKIATRI ini dibuat dalam rangka penyelenggaraan proses pembelajaran dalam bentuk Problem Based Learning (PBL) yang akan diberlakukan di Program Pendidikan Dokter (PPD) Universitas Islam Malang. Modul ini berisi petunjuk praktikum pada pengamatan komponen-komponen jaringan sel saraf. Kami menyadari akan kekurangan dalam pembuatan modul ini dan merupakan kebanggaan kami apabila para pembaca dapat memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan modul ini Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para teman sejawat, teman dosen dan seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas ini. Demikian yang dapat kami sampaikan dan semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun Ketua Koordinator Blok Neuro-Psikiatri

DAFTAR ISIHalaman

1. Kata Pengantar 2. Daftar isi 3. Tata tertib laboratorium 4. Pendahuluan (overview block)5. Petunjuk Praktikum 6. Serabut Saraf Tepi Potongan Membujur 7. Serabut Saraf Tepi Potongan 8. Ganglion Cerebrospinalis 9. Gangliuon Otonom 10. Korteks Cerebri 11. Daftar Pustaka

i ii 1 2 3 3 4 5 6 7 9

TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM HISTOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MAHASISWA PESERTA PRAKTIKUM HARUS MENGIKUTI PRETEST TERLEBIH DAHULU 2. MAHASISWA PESERTA PRAKTIKUM HARUS MENGGUNAKAN JAS PRAKTIKUM 3. MAHASISWA HARUS MEMBAWA KARTU, BUKU PETUNJUK DAN BUKU LAPORAN PRAKTIKUM 4. MAHASISWA HARUS HADIR KELABORATORIUM TEPAT PADA WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN 5. MAHASISWA HARUS MENGGUNAKAN PAKAIAN YANG RAPI DAN BERSEPATU 6. MAHASISWA TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KAOS `` T `` SHIRT, DAN CELANA JEANS 7. MAHASISWA TIDAK BOLEH MENGAKTIFKAN HANDPHONE SELAMA KULIAH DAN PRAKTIKUM (SILENT) 8. MAHASISWA YANG IJIN ABSEN ATAU SAKIT HARUS DISERTAI DENGAN SURAT PENDUKUNG 9. APABILA MAHASISWA MERUSAKKAN ALAT ALAT ATAU PREPARAT, MAKA WAJIB MENGGANTI SESUAI ASLINYA 10. KEHILANGAN BENDA BERHARGA DIDALAM KELAS / LAB. ADALAH TANGGUNG JAWAB MASING MASING 11. DILARANG MEMBAWA MAKANAN ATAU MINUMAN KEDALAM LABORATORIUM 12. MAHASISWA YANG MELANGGAR KETENTUAN DIATAS AKAN MENDAPATKAN SANGSI AKADEMIS1.

KA. LAB. HISTOLOGI

Pendahuluan (Overview Blok) Tujuan praktikum sel-sel saraf ini adalah agar mahasiswa mampu mengenali dan dapat membedakan macam-macam komponen dalam sel-sel saraf secara mikroskopis. Sel saraf masing-masing mempunyai karakter dan fungsi yang berbedabeda. Untuk praktikum sel saraf, mahasiswa harus melukis apa yang diamati di mikroskop sekaligus keterangan dari gambar yang dilukis., Tujuan praktikum sel saraf ini adalah agar mahasiswa mampu mengenali dan dapat membedakan organ-organ pembentuk jaringan sistim saraf secara mikroskopis. Untuk praktikum sistim saraf, mahasiswa harus melukis apa yang diamati di mikroskop sekaligus keterangan dari gambar yang dilukis.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini pada akhir semester, mahasiswa akan dapat menjelaskan histologi dari berbagai organ yang membentuk berbagai sistem di dalam tubuh manusia.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : 1. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini pada akhir semester, mahasiswa akan dapat mengidentifikasi secara mikroskopis jaringan saraf pusat cerebrum, cerebellum, dan medulla spinalis. meliputi

2. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini pada akhir semester, mahasiswa akan

dapat mengidentifikasi secara mikroskopis jaringan saraf tepi meliputi serabut saraf dan ganglion.

Pengamatan Mikroskopis :1. Serabut Saraf Tepi Potongan Membujur

Akson tampak sebagai garis tipis ditengah-tengah myelin yang tampak jernih sehingga disebut dengan aksis silinder. Dibeberapa tempat selubuing myelinmembentuk celah yang disebut Nodes Ranvier. Diluar myelin terdapat neurolemma (selubung Schwann yang disusun oleh sel-sel Schwann. Diantara dua nodus Ranvier terdapat sel Schwann. Tampak pula inti dari sel Schwann yang oval pipih dan beberapa sel fibroblast.

2. Serabut Saraf Tepi Potongan Melintang

Tampak akson atau aksis silindris tampak sebagai suatu titik dikelilingi selabung myelin yang jernih, neurolemma dan inti sel dari sel Schwann. Epineurium merupakan bungkus yang paling luar disusun oleh serabut kolagen dan elastic yang irregular, pembuluh darah serta fibroblast. Epineurium membungkus beberapa fasikulus saraf menjadi satu. Perineurium merupakan bungkus dari masing-masing fasikulus dan tersusun oleh jaringan pengikat, berkas kolagen yang lebih halus, serabut elastic, pembuluh darah dan sedikit sel fibroblast. Endoneurium merupakan bungkus dari masingmasing serabut saraf yang disusun oleh jaringan pengikat tipis fibroblast dan macrophage. Disini disapatkan pembuluh darah.

3. Ganglion Cerebrospinalis (Ganglion Spinale) Ganglion spinale disusun oleh kumpulan neuron type pseudounipolar. Badan sel kecil dan tampak gelap. Sel-sel tersusun dalam kelompok yang tidak teratur. Masing-masing kelompok dipisahkan oleh serabut saraf. Tiap-tiap sel ganglion dikelilingi oleh kapsula jaringan pengikat, disebelah luar terdiri atas sel-sel fibroblast

4. Ganglion Otonom Truncus symphaticus merupakan kumpulanneuron type multipolar. Badan sel tidak berkelompok tetapi tersebar, inti vesicular dan terletak ditepi sel. Sel-sel ganglion dikelilingi oleh lapisan kapsular. Lapisan luar dikelilingi oleh

serabut-serabut jaringan pengikat dan fibroblast. Sedangkan lapisan dalam disusun oleh sel-sel satelit(amphicyt)

5. Koteks Cerebrum potongan tegak lurus Gyrus

Tampak adanya enam lapisan pada korteks cerebrum berturut-turut dari permukaan yaitu :

Stratum Molekulare atau disebut juga Stratum flekwsiforme dari Cajal. Merupakan lapisan terluar, banyak mengandung neuroglia dan serabut saraf bermyelin. Sel saraf sedikit yaitu sel Horizontal dan sel Granula. Stratum Granulosum eksternum, didapatkan sel pyramidal kecil yang dendritnya masuk kedalam stratum molekulare. Stratum Pyramidale eksternum, sebelah luar disusun oleh sel-sel pyramidal ukuran medium sedang dibagian dalam disusun oleh sel pyramidal besar. Stratum Granulosum Internum, terusun oleh sel-sel kecil multipolar (stelat) dengan akson yang pendek. Stratum Pyramidale Internum/Stratum Ganglionare, banyak didapatkan sel pyramidal besar (sel Betz). Selain itu juga terdapat sel Martinoti yang berbentuk polygonal atau triangular. Stratum Multifiorme/stratum polimorfi/stratum fusiforme, berisi sel-sel fusiforme yang tidak teratur serta sel-sel triangular.

DAFTAR PUSTAKA1. Fawcett, Don W. 2002. Buku ajar histology. Edisi 12. EGC. Jakarta. 2. Ham A.W. and Cornmarcck D.W. 1984. Histology,2nd ed. Philadelphia, J.B.

Lipioncott, 3. Leeson, C Roland. 1996. Text book histology. Edisi 5. EGC. Jakarta.4. Leesaon T and C.R.Leeson : Text Atlas of Histology, WB Saunders, Co. 1978

5. Junquiera, L. C. and Carneiro, J. (2003) Basic Histology Text and Atlas, Tenth Edition, Mcgraw-Hill Companies, New York

Lembar Kerja