1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan...

49
Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 Hal 1 INDIKATOR UN 2013 1. Dalam Fisika ada 7 buah besaran pokok BESARAN POKOK SATUAN mks/SI SATUAN cgs Panjang (l) Meter (m) cm Massa (m) Kilogram (kg) gram (g) Waktu (t) sekon (s) sekon(s) Suhu (t,T) kelvin (K) - Kuat arus listrik (I) ampere (A) - Intensitas Cahaya Candela (Cd) - Jumlah zat Mole (mol) - Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran turunan yang satuannya tergantung dari satuan-satuan besaran pokok yang menyusun rumus besaran tersebut. Contoh : BESARAN RUMUS SATUAN SI Volume (V) V = p l t m.m.m = m 3 Kecepatan(v) v = s/t m/s Massa Jenis = m/V kg/m 3 Berat (w) w = m g kg.m/s 2 = N Tekanan (P) P = F/A N/m 2 = Pa Alat ukur - ALAT UKUR PANJANG a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil mm sehingga memiliki ketelitian ±1 mm. Dari contoh di atas maka panjang benda yang diukur adalah 20 cm 16,6 cm = 3,4 cm b. Jangka sorong Jangka sorong memiliki skala utama dan skala tambahan ( nonius). Ketelitian alat ukur ini adalah ± 0,1 mm atau 0,01 cm ( skala terkecil pada skala nonius ) 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari . 15 16 17 18 19 20 benda Skala utama Skala nonius 1 2 3 0 5 10 7

Transcript of 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan...

Page 1: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 1

INDIKATOR UN 2013 1. Dalam Fisika ada 7 buah besaran pokok

BESARAN POKOK SATUAN mks/SI SATUAN cgs

Panjang (l) Meter (m) cm

Massa (m) Kilogram (kg) gram (g)

Waktu (t) sekon (s) sekon(s)

Suhu (t,T) kelvin (K) -

Kuat arus listrik (I) ampere (A) -

Intensitas Cahaya Candela (Cd) -

Jumlah zat Mole (mol) -

Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran turunan yang satuannya tergantung

dari satuan-satuan besaran pokok yang menyusun rumus besaran tersebut. Contoh :

BESARAN RUMUS SATUAN SI

Volume (V) V = p l t m.m.m = m3

Kecepatan(v) v = s/t m/s

Massa Jenis = m/V kg/m3

Berat (w) w = m g kg.m/s2 = N

Tekanan (P) P = F/A N/m2 = Pa

Alat ukur - ALAT UKUR PANJANG a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil mm sehingga memiliki ketelitian ±1 mm. Dari contoh di atas maka panjang benda yang diukur adalah 20 cm – 16,6 cm = 3,4 cm b. Jangka sorong Jangka sorong memiliki skala utama dan skala tambahan ( nonius). Ketelitian alat ukur ini adalah ± 0,1 mm atau 0,01 cm ( skala terkecil pada skala nonius )

1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari .

15 16 17 18 19 20 20

benda

Skala utama

Skala nonius

1 2 3

0 5 10 7

Page 2: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 2

Cara membaca skala dengan menggunakan jangka sorong dari contoh di atas adalah

- Lihat skala nonius skala 0 terletak sesudah skala 1,0 pada skala utama.

- Lihat skala utama dan skala nonius yang berhimpit yaitu skala 7

- Jadi yang diukur 1,0 cm + 0,07 cm = 1,07 cm . b. Mikrometer sekrup Sama seperti jangka sorong, micrometer sekrup memiliki skala utama dan skala nonius. Ketelitian ukur mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.

Cara menggunakan skala mikrometer sekrup pada contoh di atas adalah

- Lihat skala utama yang terlihat dari luar : 3,5 mm

- Lihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama : 8 = 0,08 mm

- Jadi yang diukur adalah : 3,5 mm + 0,08 mm = 3,58 mm

- ALAT UKUR MASSA Untuk mengukur massa benda digunakan neraca atau timbangan. Jenuis neraca yang kita kenal : 1. Neraca pasar 2. Neraca 1 lengan 3. Neraca 2 lengan 4. Neraca 3 lengan 5. Neraca pegas 6. Neraca elektronik /digital

Contoh Soal 1. Berapa massa benda yang diukur saat timbangan menunjukkan posisi seperti tampak pada gambar di bawah ini ? Berdasarkan contoh di atas , massa yang diukur adalah : 300 g + 60 g + 5,5 g = 365,5 g

0 1 2 3

5

10

15

0 Skala utama

Skala nonius

50 60 70 80 90 100g

4 5 6 7 8 9 10g

200 300 400 500 g

Page 3: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 3

ALAT UKUR VOLUME Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur (zat cair , batu dsb) digunakan gelas ukur (1) atau gelas ukur dan gelas berpancuran. (2) ALAT UKUR SUHU Untuk mengukur suhu digunakan termometer. Termometer yang cukup dikenal adalah termometer

Celcius , Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Zat cair pengisi termometer adalah raksa atau alkohol . Contoh Soal 01. Perhatikan tabel berikut !

No Besaran Satuan(dalam SI) Alat ukur

(1) Suhu celsius Termometer

(2) Waktu sekon Stopwatch

(3) Massa kilogram Neraca

(4) Panjang meter Speedometer

Berdasarkan tabel di atas, besaran dengan satuan dalam Sistem Internasional dan alat ukur yang sesuai

ditunjukkan oleh nomor.... A. (1) dan (2) C. (2) dan (4) B. (2) dan (3) D. (3) dan (4) Jawab : B INDIKATOR UN 2013

ADA TIGA WUJUD ZAT - Zat padat - Zat cair - Gas Susunan partikel dan masing-masing zat

a. ZAT PADAT Partikel-partikel zat padat sangat berdekatan, susunannya teratur dan ikatan antar partikel sangat kuat. Oleh sebab itu zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap.

2. Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

1 2

Berdasarkan contoh, hasil pengukuran volume batu dengan gelas ukur (1) adalah : 80 ml – 50 ml = 30 ml. Pada contoh (2) hasil pengukuran volume benda adalah : 200 ml

Padat Cair Gas

Page 4: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 4

b. ZAT CAIR Partikel-partikel zat cair agak berjauhan , ikatan antar partikel agak lemah , dapat berpindah tempat tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Oleh sebab itu zat cair memiliki sifat bentuk dapat berubah sesuai bentuk tempatnya tetapi volumenya tetap.

c. GAS Partikel-partikel gas sangat berjauhan, ikatan antara partikel sangat lemah sehingga partikel-partikel gas mudah meninggalkan kelompoknya. Oleh sebab itu gas memiliki sifat bentuk dan volumenya mudah berubah.

MASSA JENIS ( ) Massa jenis adalah massa benda tiap satuan volume. Sehingga untuk mengukur massa jenis zat maka

kita dapat mengukur massa dan volume benda tersebut, kemudian menghitung massa dibagi dengan volumenya. Untuk zat cair kita dapat juga mengukur massa jenis dengan menggunakan hidrometer.

TERAPUNG, MELAYANG DAN TENGGELAM TERAPUNG Benda terapung dalam zat cair bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair . MELAYANG Benda melayang dalam zat cair bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. TENGGELAM Benda tenggelam dalam zat cair bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.

V

BESARAN mks/SI cgs

Massa (m) kg g

Volume (V) m3 cm3

Massa jenis kg/m3 g/cm3

N.B: 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3

zatcairbenda

zatcairbenda

zatcairbenda

Page 5: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 5

Contoh Soal 1.Sebuah benda yang hendak ditentukan massa jenisnya, diukur melalui percobaan menimbang massanya dan mengukur volume yang hasilnya seperti pada gambar di bawah ini. Berapa massa jenis benda benda ? Jawab Melalui pembacaan neraca , massa benda 365 g Volume benda adalah 25 ml

Maka massa jenis benda 333

600.146,1425

365

m

kg

cm

g

cm

g

V

INDIKATOR UN 2013 Konversi Suhu Pada Termometer Skala Termometer C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100 = 5 : 4 : 9 : 5 Contoh Soal 1. Suhu 25o C setara dengan = ... oR = ... oF = ... K R = 4/5 x 25o R = 20o R F = 9/5 x 25 + 32o F = 45 + 32o F = 77o F K = 25 + 273 K = 298 2. Suhu 50o F setara dengan = . . . oC = . . . 0R = . . . K C = 5/9 x ( 50 – 32)o C = 5/9 x 18o C = 10o C = 4/9 x ( 50 – 32)o R = 4/9 x 18o R = 8o R = 5/9 x ( 50 – 32) + 273 K = 10 + 273 K = 283 K

3. Menentukan konversi suhu pada termometer.

R = 4/5 to R F = 9/5 t + 32o F K = t + 273 K

C = 5/4 to C F = 9/4 t + 32o F K = 5/4 t + 273 K

C = 5/9 (t – 32)o C R = 4/9 (t – 32)oR K = 5/9 (t – 32)+273 K

C = t – 273 oC

Diketahui dalam skala C Diketahui dalam skala F

Diketahui dalam skala R Diketahui dalam skala K

oC

0

100

oR

0

80

oF

32

212

K

273

373

100sk 80sk 180sk 100sk

Page 6: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 6

Untuk konversi suhu pada termometer dapat juga menggunakan rumus perbandingan sebagai berikut asal titik tetap bawah dan titik tetap atas masing-masing termometer diketahui. (lihat contoh di bawah) Contoh Soal 1. Suhu 25o C setara dengan ... o F

INDIKATOR UN 2013 KALOR DAN PERUBAHAN SUHU Kalor berperan pada perubahan suhu zat. Pada saat zat menerima kalor, maka suhu zat naik sebaliknya ketika zat melepaskan kalor maka suhu zat turun. Banyaknya kalor yang diserap dan kalor yang dilepaskan sehingga suhu zat berubah tergantung pada : 1. Kenaikkan / penurunan suhu 2. massa zat 3. jenis zat ( kalor jenis zat ) RUMUS :

4. Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari.

Q = m x c x t = m x c x (t2 – t1)

X Y X1

Xo Yo

Y1

X Y

45

80100

080

0

0100

0

RC

RC

RC

Celcius Reamur 100o

0o 0o

80o

C R

Celcius Fahrenheit 100o

0o 32o

212o

C F

9

32

5

180

32

100

32212

32

0100

0

FC

FC

FC

01

0

01

0

YY

YY

XX

XX

Celcius Fahrenheit 100o

0o 32o

212o

25o F

9

32

5

25

9

32

5

F

FC

Fo

F

F

F

773245

4532

9

325

Page 7: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 7

BESARAN Satuan SI Satuan Lain

Kalor ( Q ) joule ( J ) Kalori

Massa ( m) kg g

Kalor jenis ( c ) J/kg.K Kal/g.oC

Kenaikan suhu ( t) K oC

KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT Pada saat zat dipanaskan pada suhu tertentu suhu zat tidak berubah , zat menyerap kalor tetapi kalor yang diserap dipakai untuk mengubah wujud zat . Demikian juga ketika zat melepaskan kalor , pada suhu tertentu suhu zat tetap . Kalor yang dilepaskan digunakan untuk mengubah wujud zat. Suhu pada waktu zat berubah wujud disebut : 1. Titik lebur : suhu pada saat zat padat melebur ( berubah wujud dari padat menjadi cair) 2. Titik didih : suhu pada saat zat cair mendidih (berubah wujud dari cair menjadi gas ) 3. Titik beku : suhu pada saat zat cair membeku (berubah wujud dari cair menjadi padat ) 4. Titik embun : suhu pada saat gas mengembun (berubah wujud dari gas menjadi cair ) Kalor yang diperlukan/dilepaskan ketika zat berubah wujud tergantung pada : 1. Massa zat ( m ) 2. Kalor lebur ( L )/ kalor Uap (U ) dari zat tersebut RUMUS : GRAFIK SUHU - PERUBAHAN SUHU DAN PERUBAHAN WUJUD ES – AIR - UAP

BESARAN Satuan SI Satuan Lain

Kalor ( Q ) joule ( J ) Kalori

Massa ( m) kg g

Kalor Lebur ( L) J/kg Kal/g

Kalor Uap (U) J/Kg Kal/g

N.B. Kalor jenis air (c air) = 4.200 J/kg.K = 1 kal/go C = 1 kkal/kgoC

Q = m X L

Q = m X U

Melebur/membeku

Mendidih/mengembun

0OC

100OC

-tOC

Suhu

Kalor

Q=m x ces x t Q=m x L

Q=m x cair x t Q=m x U

Page 8: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 8

GRAFIK KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT

CONTOH SOAL

1. Sebuah teko listrik diisi air sebanyak 1,5 kg dengan suhu 25oC. Jika kalor yang diserap 12.600 joule dan

kalor jenis air = 4.200 J/kgoC, suhu akhir air tersebut adalah . . . . A. 27oC C. 45oC B. 42oC D. 52oC Jawab Q = m x c x (t2 – t1) 12.600 J = 1,5 kg x 4.200 J/kgoC x ( t2 – 25oC) 12.600 = 6.300 x ( t2 – 25oC) ( t2 – 25oC) = 12.600/6.300 = 2 t2 = 2 + 25o C = 27o C Jawab : A 2. Perhatikan grafik hasil percobaan berikut! Bila 2 kg air dipanaskan, dan kalor uap air = 2,27 x 106 J/kg, kalor jenis air = 4.200 J/kgoC dan tekanan udara 1 atmosfer, maka jumlah kalor yang diperlukan untuk proses dari B ke C adalah sebesar . . A. 3.360 kilojoule C. 4.876 kilojoule B. 4.540 kilojoule D. 5.212 kilojoule Jawab Proses dari B ke C adalah proses air mendidih (berubah wujud). Jadi rumus yang digunakan adalah : Q = m x U Q = 2 kg x 2,27 x 106 J/kg Q = 4,54 x 106 J = 4540 x103 J = 4.540 k J ( B ) INDIKATOR UN 2013 GERAK LURUS Gerak lurus terdiri dari : 1 . GERAK LURUS BERATURAN ( Gerak Lurus dengan kecepatan tetap) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ( Gerak Lurus dengan kecepatan berubah secara beraturan )

Menguap , menyublim dan melebur : menyerap kalor

Mengembun, mendeposisi dan membeku : melepaskan kalor

Gas

Padat Cair Membeku

Mengembun melebur

Menguap Menyublim

Mendeposisi

5. Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari - hari hari.

Page 9: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 9

GERAK LURUS BERATURAN (GLB) Benda dikatakan bergerak lurus beraturan bila bergerak dengan lintasan lurus dan kecepatannya tetap. RUMUS GLB : GRAFIK GLB Jenis gerak Lurus dapat diamati dengan menggunakan ticker timer. Dengan memasang ticker timer maka benda benda yang bergerak lurus beraturan (GLB) tampak seperti gambar berikut : GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) Benda dikatakan Bergerak Lurus Berubah Beraturan bila benda tersebut bergerak dengan lintasan lurus dan kecepatannya berubah secara beraturan. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN terdiri dari : 1. Gerak Lurus Dipercepat Beraturan 2. Gerak Lurus Diperlambat Beraturan RUMUS : GRAFIK GLBB

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Jarak (S) m km , cm

Kecepatan (v) m/s km/jam, cm/s

Waktu (t) s Jam

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Kecepatan Awal (Vo ) m/s cm/s

Kecepatan akhir (Vt) m/s cm/s

Percepatan/perlambatan ( a) m/s2 cm/s2

Waktu ( t ) s s

Jarak tempuh ( S ) m cm

S = v x t

v

t 0

s

t 0 0

s

t

Vt = Vo ± a.t

S = Vo.t ± ½ a.t2

O t

v

Dipercepat

0

s

t Diperlambat

s

t Dipercepat

t 0 O

v

Diperlambat

Page 10: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 10

Jenis Gerak Lurus Berubah Beraturan bila dilihat dengan menggunakan ticker timer sebagai berikut : Contoh Soal 1.Sebuah mobil mengalami kebocoran oli dan melakukan pengereman sehingga bergerak lurus berubah beraturan. Tetesan secara periodik pada jalan seperti gambar . . . . A.

B.

C.

D.

2. Seorang anak meluncur maju di jalan seperti pada gambar berikut tanpa mengayuh pedal sepedanya.

Jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang terjadi pada sepeda ketika melalui lintasan . . . .

A - B C - D

A. GLBB dipercepat GLBB dipercepat

B. GLBB diperlambat GLBB dipercepat

C. GLBB diperlambat GLBB diperlambat

D. GLBB dipercepat GLBB diperlambat

Jawab : D

● ● ● ● ● ● ●

● ● ● ● ● ● ●

● ● ● ● ● ● ●

● ● ● ● ● ● ●

Jawab : C

GERAK LURUS DIPERCEPAT BERATURAN

GERAK LURUS DIPERLAMBAT BERATURAN

Page 11: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 11

DUA BENDA BERGERAK LURUS BERATURAN DENGAN ARAH SALING BERLAWAN Bila kedua mobil bergerak GLB dan bergerak bersamaan ,maka waktu tempuh kedua mobil ketika

tabrakan adalah : Contoh Soal Mobil 1 bergerak GLB dari A ke B dengan kecepatan 3 m/s , sedangkan mobil 2 secara bersamaan

bergerak GLB dari B ke A dengan kecepatan 2 m/s. Jika A dari B 600 m, tentukan a. waktu kedua mobil ketika bertabrakan b. jarak yang ditempuh mobil 1 ketika bertabrakan Jawab

a. 120s2m/s3m/s

600m

2v1v

St

b. S1 = v1 x t1 = 3 m/s x 120 s = 360 m DUA BENDA BERGERAK LURUS BERATURAN SALING MENYUSUL

Untuk benda yang bergerak saling menyusul , benda pertama bergerak lebih dahulu disusul oleh benda kedua yang memiliki kecepatan lebih besar agar dapat menyusul benda pertama. Mobil kedua akan menyusul mobil pertama dan pada saat itu jarak yang ditempuh kedua mobil sama. Ketika itu waktu

tempuh kedua mobil memiliki perbedaan waktu t . Rumus :

S1

V1 V2

S2

S

t

2v1v

St

S1 = v1 x t S2 = v2 x t

V1 V2

S = S1 = S2

S1 = S2

V1 x t1 = V2 x t2

V1 x t1 = V2 x (t1 - t )

Page 12: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 12

HUKUM NEWTON Ada 3 hukum Newton yang berhubungan dengan gerak : 1. HUKUM I NEWTON Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang sedang bergerak akan tepat bergerak dengan kecepatan konstan. RUMUS : Hukum I Newton sering juga disebut hukum kelembaman ( sifat malas pada benda) artinya bila benda sedang diam ingin tetap mempertahankan kedudukannya yaitu tetap diam , sedangkan bila benda sedang bergerak ingin tetap mempertahankan untuk tetap bergerak. Contoh : Pada saat penumpang dalam mobil sedang diam dan kemudian tiba-tiba mobil bergerak maka badan penumpang akan terdorong ke arah belakang ( mempertahankan posisi diam). Sebaiknya pada saat penumpang berada dalam mobil yang sedang melaju kencang ( penumpang dalam mobil ikut bergerak) dan tiba-tiba mobil direm ( berhenti), maka si penumpang akan terdorong ke depan ( penumpang mempertahankan tetap bergerak ) 2. HUKUM II NEWTON Jika ada resultan gaya yang bekerja pada benda , maka benda akan mengalami percepatan. RUMUS : Contoh penerapan Hukum II Newton : - Benda jatuh akan mengalami percepatan karena gaya tarik bumi. - Benda yang dilemparkan vertikal ke atas akan mengalami perlambatan dan akhirnya pada titik tertinggi berhenti karena di tarik oleh gaya gravitasi bumi dengan arah yang berlawanan dengan arah geraknya.

Contoh Soal Sebuah balok massanya 5 kg didorong dengan gaya seperti tampak pada gambar di bawah ini. Yang

akan terjadi pada benda akibat gaya-gaya tersebut adalah . . . . A. benda akan mengalami percepatan 6 m/s2 ke kanan

B. benda akan mengalami percepatan 6 m/s2 ke kiri C. benda tetap diam karena mempunyai sifat kelembaman D. benda akan bergerak dengan kecepatan konstan

Jawab

F = m x a ( F1 – F2 ) = m x a 50 N – 20 N = 5 kg x a 30 N = 5 kg x a a = 30N/5kg = 6 N/kg = 6 m/s2 ( Jawab: A )

3. HUKUM III NEWTON Gaya aksi = - Gaya reaksi ( F aksi = - F reaksi ) Bila benda 1 memberikan gaya aksi pada benda 2 , maka benda 2 akan memberikan gaya reaksi pada benda 1 dengan besar gaya yang sama dengan arah yang berlawanan.

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Gaya ( F ) newton ( N ) dyne

Massa ( m) kg g

Percepatan ( a) m/s2 / N/kg cm/s2

F = 0

F = m x a

5 kg F1 = 50 N

F2 = 20 N

Page 13: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 13

Contoh : - Bila kaki kita menendang tembok dengan kuat ( gaya yang besar ), maka tembok akan memberikan gaya reaksi pada kaki dengan besar gaya yang sama sehingga kita merasakan kaki kita terasa lebih sakit dibandingkan dengan bila kita menendang dengan gaya kecil. - Pada saat peluru ditembakkan dan keluar dari meriam, maka meriam akan terdorong ke arah belakang. INDIKATOR UN 2013 Usaha dalah hasil kali gaya dengan perpindahan akibat gaya tersebut.

RUMUS :

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Gaya ( F ) , Berat ( w) newton ( N ) dyne

Perpindahan ( S ) , ( h ) m cm

Usaha ( W ) joule ( J ) erg

CONTOH SOAL 1. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda yang massanya 20 kg setinggi 50 cm pada gambar di atas adalah . . . . ( g = 10 m/s2 ) Jawab : W = w x h = m x g x h W = 2 kg x 10 m/s2 x 0,5 m W = 10 joule . 2. Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan benda dengan gaya 25 N sejauh 40 cm seperti pada gambar di bawah ini ? Jawab : W = F x S W = 25 N x 0,4 m W = 10 joule

6. Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi .

W = F x S

F

S

W = w x h

W

F h

W = mg x h

F 50 cm

20kg

25 N

40 cm

Page 14: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 14

ENERGI POTENSIAL GRAVITASI , ENERGI KINETIK DAN ENERGI MEKANIK Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha Energi Potensial Gravitasi ( Ep) : energi yang dimiliki benda karena kedudukannya terhadap acuan tertentu. RUMUS : Energi Kinetik ( Ek) : energi yang dimiliki yang benda yang bergerak

Energi Mekanik (Em) : Gabungan energi potensial dan energi kinetik yang dimiki benda. Energi mekanik yang dimiliki benda selalu tetap karena berlaku hokum kekekalan energi.

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Contoh Soal 1. Sebuah bola basket massanya 2 kg jatuh dari ketinggian 5 m dari tanah. Bila percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tentukan a) Energi potensial bola mula-mula b) Energi kinetik bola ketika mengenai lantai Jawab a. Ep = m x g x h Ep = 2 kg x 10 m/s2 x 5 m Ep = 100 joule b. Gunakan hukum kekekalan energi mekanik karena energi mekanik bola tetap. Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 100 joule + 0 = 0 + Ek2 Jadi Ek bola ketika mengenai lantai (Ek2 ) = Ep1 = 100 joule.

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Energi Potensial (Ep) Joule ( J ) erg

Energi Kinetik ( Ek ) Joule ( J ) erg

Massa ( m ) kg g

Ketinggian ( h ) m cm

Kecepatan ( v ) m/s cm/s

h

Ep = m x g x h Ek = ½ m x v2

v

Em = Ep + Ek

Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

Page 15: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 15

2. Sebuah sepeda massanya 15 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Berapa besar energi kinetik sepeda saat itu ? Jawab Ek = ½ .m.v2 Ek = ½ . 15 kg . (2m/s)2 Ek = ½ . 15 . 4 joule = 30 joule.

INDIKATOR UN 2013 Pesawat Sederhana adalah alat yang digunakan untuk memudahkan melakukan usaha. TIGA JENIS PESAWAT SEDERHANA : 1. TUAS / PENGUNGKIT 2. KATROL ( Katrol tetap , katrol bergerak , sistem katrol) 3. BIDANG MIRING

1. TUAS/PENGUNGKIT CONTOH ALAT-ALAT YANG BEKERJA BERDASARKAN PRINSIP TUAS TUAS - Tuas Kelas 1. Yang dimaksud tua kelas 1 adalah tuas yang bekerja dengan titik tumpu (T) berada di tengah-tengah. - Tuas Kelas 2. Yang dimaksud tuas kelas 2 adalah tuas yang bekerja dengan beban ( B/W ) berada di tengah-tengah. - Tuas Kelas 3 Yang dimaksud tuas kelas 2 adalah tuas yang bekerja dengan kuasa ( K/F ) berada di tengah-tengah. Untuk mudah mengingat hafalkan saja : TBK ( secara berurutan tuas kelas 1 : T di tengah, tuas kelas 2 : B di tengah dan tuas kelas 3 : K di tengah )

7. Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Lb

Lk

F

WKM

W x Lb = F x Lk

W = berat beban F = Gaya / Kuasa Lb = lengan beban Lk = lengan kuasa KM = Keuntungan mekanik

Page 16: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 16

Contoh Tuas

2. KATROL Katrol terdiri dari : Katrol tetap , katrol bergerak dan system katrol 2.1. KATROL TETAP Katrol tetap : memiliki keuntungan merubah arah gaya sehingga mudah melakukannya , keuntungan mekanik katrol tetap KM = 1 ( Gaya yang dikeluarkan sama dengan berat beban(W) yang harus diangkat). KM adalah perbandingan dari beban (W) dengan gaya (F) yang dikeluarkan. Makin besar KM pesawat , makin untung / mudah kita melakukannya , karena makin kecil gaya yang harus dikeluarkan. RUMUS 2.2. KATROL BERGERAK Katrol bergerak : memiliki Keuntungan Mekanik KM = 2. Ini berarti gaya yang harus dikeluarkan F = ½ W dari berat beban W yang harus diangkat. RUMUS

BESARAN SATUAN SI

Berat Benda ( W ) newton (N)

Gaya / Kuasa ( F ) newton(N)

Keuntungan Mekanik ( KM) - 1

F

WKM F = W

2F

WKM F = ½ W

Page 17: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 17

2.3. SISTEM KATROL Sistem Katrol : Keuntungan mekanik dari sistem katrol tergantung dari jumlah katrol yang dipasang serta bagaimana menyusunnya. Sebagai contoh sistem katrol di bawah ini terdiri dari 2 katrol 1 katrol tetap dan 1 katrol bergerak . Sistem katrol ini memiliki keuntungan mekanik 2. Keuntungan mekanik sama dengan jumlah tali yang menahan beban.

3. BIDANG MIRING Bidang Miring : Keuntungan mekanik bidang miring tergantung pada panjang bidang miring dan ketinggiannya ketika digunakan.

RUMUS :

CONTOH ALAT-ALAT YANG BEKERJA BERDASARKAN BIDANG MIRING

BESARAN SATUAN SI

Berat Benda ( W ) newton (N)

Gaya / Kuasa ( F ) newton(N)

Keuntungan Mekanik ( KM) -

Panjang Bidang ( L) m

Tinggi bidang (h) m

1 2 KM = 2 F = ½ W

KM = 4 F = ½ W

h

L

F

WKM

L h

W

F

Page 18: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 18

Contoh Soal 1. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda yang beratnya 200 N bila menggunakan

2. Perhatikan permainan jungkat-jungkit seperti gambar berikut !

Massa anak A lebih berat dari anak B. Agar terjadi keseimbangan pada jungkat-jungkit, maka posisi yang benar adalah . . . . A. titik tumpu T digeser ke titik P B. anak B bergeser ke titik R C. anak A bergeser ke titik P D. anak B bergeser ke titik Q Jawab : C.

Agar seimbang, maka anak yang lebih berat posisinya lebih dekat dari titik tumpu atau anak yang lebih ringan posisinya harus lebih jauh dari titik tumpu.

a. Katrol tetap Jawab KM = 1 jadi F = W F = 200 N

b. Katrol bergerak Jawab KM = 2 jadi F = ½ W F = ½ x 200 N = 100 N

c. Bidang miring seperti gambar Jawab

2m

5m

F

200N

h

L

F

WKM

F x 5m = 200 N x 2 m F = 400 Nm/5m F = 80 N

F

W=200N W=200N

F F

W=200N

5 m 2 m

Page 19: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 19

INDIKATOR UN 2013

TEKANAN Tekanan adalah : Gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas. RUMUS :

TEKANAN PADA BIDANG (Zat Padat ) Contoh Soal 1. Sebuah kardus yang berisi mangga mempunyai massa 24 kg terletak di atas lantai dan ukurannya seperti

pada gambar (g = 10m/s2). Besar tekanan kardus terhadap lantai adalah . . . . A. 600 N/m2 B. 1000 N/m2 C. 1200 N/m2 D. 2400 N/m2 Jawab : A

2m

N600

20,4m

240N

2m

N

0,41

1024

A

gm

A

FP

2. Sebuah balok massanya 5 kg berukuran 20 cm x 10 cm x 5cm seperti pada gambar . Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s2 , tekanan maksimum balok pada alasnya pada lantai adalah . . . . A. 15.000 Pa B. 10.000 Pa C. 5.000 Pa D. 2.500 Pa Jawab : B

BESARAN SATUAN SI SATUAN LAIN

Gaya (F)/Berat(W) newton(N) dyne

Luas alas ( A ) m2 cm2

Tekanan ( P ) N/m2 = Pa dyne/cm2

8. Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.

A

FP

A

W

A

gm

A

W

A

FP

minA

Fmaks

P

maksA

Fmin

P

20 cm

10 cm

5 cm

1 m 0,4 m

0,6 m

Page 20: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 20

minA

Fmaks

P

10.000Pa2

0,005m

50N

0,05m0,1m

210m/s5kg

minA

F

maksP

TEKANAN HIDROSTATIK ( Tekanan Pada Zat Cair ) Tekanan Hidrostatik adalah : Tekanan dalam zat cair yang diam.

CONTOH SOAL Seekor ikan berada pada bak air seperti pada gambar. Jika massa jenis air = 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 N/kg, tekanan hidrostatis yang diterima ikan di titik Q adalah . . . . A. 6.000 N/m2 B. 8.000 N/m2 C. 10.000 N/m2 D. 14.000 N/m2 Jawab : B

h = 80 cm = 0,8 m

Ph = x g x h Ph = 1.000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,8 m = 8.000 N/m2

HUKUM PASCAL Hukum Pascal : Tekanan dalam zat cair diteruskan ke segala arah sama rata.

Alat-alat yang bekerja berdasarkan Hukum Pascal 1. Dongkrak Hidrolik 2. Pesawat Pengangkat Mobil 3. Kursi Pasien Dokter Gigi 4. Jarum Suntik

Air

80

80

cm

Q

80

60

cm

Page 21: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 21

Contoh Soal Sebuah mobil yang massanya 1.200 kg diangkat dengan menggunakan hidrolik seperti ditunjukkan pada gambar di atas (g = 10 m/s2).Luas penampang penghisap kecil 0,2 m2 , luas penampang penghisap besar 4 m2. Besar gaya F pada penghisap kecil yang diperlukan agar dapat mengangkat mobil tersebut adalah . . . . A. 300 N C. 240 N B. 250 N D. 200 N Jawab :

2A

W

1A

1F

2m 4

210m/s1.200kg

20,2m

F

4 F = 0,2 x 12.000 N F = 600 N INDIKATOR UN 2013

1. GETARAN Getaran adalah : Gerak bolak balik di sekitar titik keseimbangan. Periode ( T ) : Waktu yang diperlukan untuk melakukan 1 getaran Frekuensi ( f) : Jumlah getaran tiap detik Amplitudo ( A ) : Simpangan maksimum

RUMUS : Contoh Soal

1. Sebuah bola berayun dari A – B – C selama 0,5 sekon dan jarak A – C = 12 cm. Frekuensi dan amplitudo ayunan adalah . . . . A. 0,5 Hz dan 6 cm B. 0,5 Hz dan 12 cm C. 1 Hz dan 6 cm D. 1 Hz dan 12 cm Jawab : C t = 0,5 sekon n = ½ getaran ( A – B – C )

1HzHz0,5

0,5

t

nf

BESARAN SATUAN SI

Jumlah getaran ( n ) -

Waktu (t) s

Periode ( T ) s

Frekuensi ( f) Hz

9. Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.

A

p r q

1 getaran : . p – q – r – q – p . r – q – p – q – r . q – r – q – p – q

n

tT

t

nf

f

1T

A

B

C

A – C = 12 cm = 2 x amplitudo Jadi ampltudo = 12 cm/2 = 6 cm .

Page 22: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 22

2. Pada sebuah benda yang bergetar , untuk bergerak dari P – q – r – q diperlukan waktu 1,5 s. Tentukan periode dan frekuensi gelombang ! Jawab

P – q – r – q n = ¾ t = 1,5 s

2s3

41,5s

43

1,5s

n

tT

Hz2

1

3

2

4

3

1,5s

43

t

nf

2. GELOMBANG Gelombang adalah : Getaran yang merambat.

Gelombang Transversal : Gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah perambatannya.

Gelombang Longitudinal : Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah perambatannya.

Contoh Soal 3. Perhatikan grafik simpangan gelombang terhadap waktu pada gambar berikut !

Tentukan a) ampitudo gelombang d) periode gelombang b) panjang gelombang e) cepat rambat gelombang c) frekuensi gelombang

Gelombang Transversal Gelombang Longitudinal

Atau

P – q – r – q 1,5sT4

3

2s3

41,5sT

Hz2

1

T

1f

A B

cm

0 0,5 1,0 1,5 2,0

10

20

-10 -20

Waktu(s)

250 cm

5cm

Page 23: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 23

Jawab ( lihat gambar ) a) Amplitudo gelombang = 5 cm

b) 1 ¼ = 250 cm

= 250 cm : 5/4

= 250 cm x 4/5

= 200 cm

Jadi panjang gelombang = 200 cm. c) Periode ( T ) = 2 s f = 1/T = ½ Hz Jadi frekuensi gelombang ( f ) = ½ Hz. d) Periode ( T ) = 2 s

e) v = f x = ½ Hz x 200 cm = 100 cm/s. Atau v = /T = 200cm/2s = 100 cm/s Jadi cepat rambat gelombang (v) = 100 cm/s INDIKATOR UN 2013

BUNYI Sifat-sifat dari gelombang bunyi 1. Bentuk gelombang longitudinal 2. Untuk merambat bunyi memerlukan medium 3. Bunyi merambat paling cepat berturut –turut mulai dari zat padat , zat cair dan gas

4. Bunyi dapat didengar oleh manusia (bunyi audio) bila memiliki frekuensi 20 Hz f 20.000 Hz Frekuensi bunyi < 20 Hz disebut : infrasonik Frekuensi bunyi > 20.000 Hz (20 kHz) disebut : ultrasonik 5. Bunyi dapat dipantulkan , dibiaskan. Pemanfaat bunyi pantul untuk menentukan kedalaman laut, USG untuk mengamati janin ibu yang hamil. 6. Bunyi terdengar keras bila memiliki amplitudo yang besar Bunyi terdengar tinggi bila memiliki frekuensi besar

CEPAT RAMBAT BUNYI RUMUS :

MENGUKUR KEDALAMAN LAUT / JARAK PEMANTUL DENGAN GEMA

BESARAN SATUAN SI

Cepat rambat ( v ) m/s

Kedalaman ( h ) / Jarak pemantul ( S) m

Waktu ( t) s

10. Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

S = v x t

h

2h = v x t

2

tvh

Page 24: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 24

Contoh Soal 1. Seorang anak berteriak sambil menghadap tebing yang ada di depannya. Setelah 4 detik terdengar bunyi ulangnya. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu 320 m/s, maka jarak anak dari tebing adalah . . . . A. 1.280 m C. 640 m B. 960 m D. 80 m Jawab : B t = 4 s v = 320 m/s

640mm

2

4320

2

tvs

2. Sebuah bel listrik dibunyikan di dalam selinder kaca tertutup. Kemudian udara dari dalam silinder

dipompa keluar sedikit demi sedikit hingga habis. Bunyi bel terdengar makin lemah dan akhirnya tidak terdengar. Peristiwa ini terjadi karena . . . . A. bunyi merambat memerlukan medium C. bunyi terbawa keluar bersama kaca B. bunyi diredam oleh bahan kaca D. frekuensi bunyi bel di bawah 20 Hz Jawab : A

NADA Nada adalah : Bunyi yang frekuensinya teratur Desah : Bunyi yang frekuensinya tidak teratur. ( angin , ledakan bom , kaca pecah dsb) Interval nada: Perbandingan frekuensi nada-nada. c : d : e : f : g : a : b : c1 24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48 Nada Standar : a = 440 Hz. Interval nada-nada penting 1 : 2 : 3 : 4 : 5

RESONANSI Resonansi adalah : Peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda karena getaran benda lain. Keuntungan Resonansi Resonansi dapat memperkuat bunyi asli seperti yang terjadi pada alat-alat musik Kerugian Resonansi Akibat resonansi gedung , jembatan dapat rubuh.

MANFAAT GELOMBANG BUNYI 1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik 2. Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik 3. Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain. 4. Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.

Oktaf Kuint Kuart Terts

Page 25: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 25

INDIKATOR UN 2013 Sifat – sifat Cahaya : 1. Cahaya merambat menurut garis lurus ( terbentuk bayang-bayang di belakang benda gelap) 2. Cahaya tidak memerlukan medium untuk merambat (termasuk gelombang elektromagnetik ) dan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa c = 3 x 108 m/s 3. Bentuk gelombang cahaya : Transversal 4. Cahaya dapat dipantulkan ( membentuk bayangan pada cermin ) dan dibiaskan ( membentuk bayangan pada lensa)

CERMIN CERMIN DATAR Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar : - Maya , tegak , sama besar , di belakang cermin - Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin - Untuk dapat melihat seluruh bayangan di cermin datar diperlukan tinggi tinggi cermin ½ x tinggi badan. Bayangan yang dibentuk 2 cermin datar

CERMIN CEKUNG Lukisan bayangan cermin cekung Jarak fokus cermin cekung (+) karena berada di depan cermin. S1(+) : di depan cermin (bayangan nyata) S1 (-) : di belakang cermin (bayangan maya) Teori Ruang Pada Cermin Cekung

Keterangan: So = Jarak benda Si = Jarak bayangan f = Jarak fokus cermin R = jari-jari kelengkungan cermin ho = Tinggi benda hi = Tinggi bayangan M = Perbesaran bayangan

)(positif f

R2

1f

oh

ih

oS

iSM

iS

1

oS

1

f

1

11. Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin / lensa atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.

1

α

360n

Si

O F P

So

ho

hi

1

2

Ruang benda + Ruang Bayangan = 5

So di R 1 Si di R 4

So di R 2 Si di R 3

So di R 2½ Si di R 2½

So di R 3 Si di R 2 Jika

Si = So M = 1 (bayangan sama besar)

Si So M 1 (bayangan diperbesar)

Si So M 1 (bayangan diperkecil)

R 1 R 2 R 3 R 4

R 2½

O F P

= sudut antara cermin n = jumlah bayangan yang terbentuk

Page 26: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 26

Contoh Soal 1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung seperti gambar, ternyata terbentuk bayangan pada

jarak S1 = 30 cm. Apabila letak benda bergeser mendekati cermin cekung sejauh 3 cm dari posisi semula, maka jarak bayangan dari cermin cekung sekarang adalah . . . . A. 40 cm B. 45 cm C. 50 cm D. 60 cm Jawab : D So = 15 cm Si = 30 cm

10cm3

30f

30

3

30

1

30

2

30

1

15

1

iS

1

oS

1

f

1

Jarak benda So menjadi : 15 cm – 3 cm = 12 cm

iS

1

oS

1

f

1

iS

1

12

1

10

1

iS

1

12

1

10

1

iS

1

60

1 Si = 60 cm

2. Sebuah benda berada 8 cm di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 6 cm. Tentukan a. Jarak bayangan b. sifat bayangan c. perbesaran bayangan Jawab a. So = 8 cm f = 6 cm

24

1

24

3

24

4

8

1

6

1

s

1

f

1

s

1

f

1

s

1

s

1

oi

io

Si = 24 cm b. Untuk menentukan sifat bayangan dapat menggunakan teori ruang sbb : Benda di R 2 jadi bayangan ada di R 3 Sifat bayangan : Nyata , terbalik , di depan cermin , di perbesar Atau bisa kita tentukan dengan menggambar bayangannya seperti pada gambar di atas. c. Perbesaran Bayangan

38cm

24cm

os

isM

O F P

benda

bayangan

f M

Cermin Benda s 15 cm

Page 27: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 27

CERMIN CEMBUNG Sifat Bayangan Cermin Cembung : - Maya , tegak , diperkecil , di belakang cermin Lukisan Bayangan Pada Cermin Cembung

Contoh Soal Sebuah benda tingginya 2 cm berada pada jarak 4 cm di depan cermin cembung yang memiliki jari-jari kelengkungan 6 cm. Tentukan a. jarak bayangan b. sifat bayangan c. tinggi bayangan Jawab ho = 2 cm So = 4 cm R = 6 cm jadi f = -1/2 R = - 3 cm ( ada di belakang cermin)

a. f

1

is

1

os

1

os

1

f

1

is

1

12

7

12

3

12

4

4

1

3

1

is

1

cm7

51cm

7

12is

b. Sifat bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu : Maya , tegak, diperkecil, di belakang cermin. ( Lihat juga gambar )

c.

oh

ih

os

is

2cm

ih

4cm

12/7cm

(negatif)f

1/2Rf

oh

ih

oS

iSM

iS

1

oS

1

f

1

O F P

6 cm

4 cm

4 hi = 2 x 12/7 cm = 24/7 cm hi = 24/7 cm : 4 = 6/7 cm

Page 28: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 28

LENSA 1. Lensa cembung (Konveks, konvergen) 2. Lensa cekung (Konkaf, divergen) LENSA CEMBUNG Jarak fokus lensa cembung (f) = + Bayangan nyata: di belakang lensa. Bayangan maya: di depan lensa. (R.4) Teori Ruang Pada Lensa Cembung

Contoh Soal Sebuah benda tingginya 2 cm berada pada jarak 4 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 3 cm. Tentukan a. jarak bayangan b. sifat bayangan c. perbesaran bayangan d. tinggi bayangan Jawab a. ho = 2 cm so = 4 cm f = 3 cm

os

1

f

1

is

1

12

1

12

3

12

4

4

1

3

1

is

1

Si = 12 cm b. Berdasarkan gambar sifat bayangan : Nyata, terbalik, di belakang lensa, diperbesar Atau berdasarkan teori ruang : So di R- 2 , maka Si di R- 3 , maka sifat bayangan : Nyata, terbalik, di belakang lensa , diperbesar.

oh

ih

oS

iSM

iS

1

oS

1

f

1

+ 1

2

3

So Si

+

R1 R2

2F1 F1 o F2 2F2

R. benda

R3 R1 R2 R3

R. bayangan R4 bayangan

Ruang benda + Ruang Bayangan = 5

So di R 1 Si di R 4

So di R 2 Si di R 3

So di R 2½ Si di R 2½

So di R 3 Si di R 2 Jika

Si = So M = 1 (bayangan sama besar)

Si So M 1 (bayangan diperbesar)

Si So M 1 (bayangan diperkecil)

+

2F F O F 2F

4 cm

Page 29: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 29

c. 34

12

os

isM

Jadi perbesaran bayangan : 3 x

d.

oh

ihM

hi = M x ho = 3 x 2 cm = 6 cm

Jadi tinggi bayangan : 6 cm LENSA CEKUNG Lensa Cekung selalu menghasilkan bayangan : Maya , tegak , di depan lensa, diperkecil. Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cekung

Jarak fokus lensa cekung (f):

KEKUATAN LENSA Kekuatan lensa: Kemampuan lensa memfokuskan sinar-sinar.

RUMUS:

Contoh Soal 1. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 25 cm. Kekuatan lensa tersebut adalah . . . . A. 4 dioptri C. – 4 dioptri B. 2 dioptri D. – 2 dioptri Jawab : A Ingat jarak fokus lensa cembung +

4DD25

100

f

100P

f

1P

P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D) f = Jarak fokus dalam satuan meter.

f

100P

f = jarak fokus dalam satuan cm

oh

ih

oS

iSM

iS

1

oS

1

f

1

1

O F1 F2

Si So

2 3

Page 30: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 30

ALAT OPTIK Mata Mikroskop

Kamera Teleskop

Lup Periskop

MATA 1.Mata Normal (Emetrop) Titik Dekat Mata (PP) = 25 cm

Titik Jauh Mata (PR) di jauh tak terhingga ().

2.Mata Rabun jauh (Miopi) Titik Dekat Mata (PP)= 25 cm

Titik Jauh Mata (PR) <

Bila melihat jauh bayangan jatuh di depan retina.

Dibantu dengan kacamata lensa cekung

Penyebab: - Bola mata terlalu lonjong - Daya akomodasi mata sudah berkurang RUMUS MIOPI

CONTOH SOAL Seorang penderita miopi memiliki titik jauh mata 5 m. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas , berapa kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan ? Jawab PR = 5 m f = - PR = - 5 m

0,2DD5

1

f

1P

3.Mata Rabun Dekat (Hipermetropi) Titik dekat Mata (PP) > 25 cm

Titik Jauh Mata (PR) normal =

Bila melihat pada jarak baca normal (25 cm) bayangan jatuh di belakang retina.

Dibantu dengan kacamata lensa cembung

Penyebab: Bola mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah berkurang. RUMUS HIPERMETROPI

f = jarak fokus lensa kacamata. PR = Titik jauh mata miopi.

25PP

PP25f

f = jarak fokus lensa kacamata. PP= Titik jauh mata hipermetropi.

f = - PR

Mata Normal melihat benda jauh

25 cm

retina

Mata Normal melihat benda dekat

Mata Miopi melihat benda jauh

Mata Hipermetropi melihat benda dekat

Page 31: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 31

4.Mata Tua ( Presbiopi ) Tidak dapat melihat dekat dan jauh dengan jelas.

Titik dekat mata (PP) > 25 cm

Titik jauh mata (PR) <

Dibantu dengan kacamata lensa rangkap (bifokal)

Penyebab: Daya akomodasi mata sudah berkurang.

KAMERA Aperture: Lubang/celah jalan masuknya cahaya. (Pada mata: pupil) Diafragma: Berfungsi mengatur aperture (Pada mata: iris). Aperture besar, angka diafragma kecil. Film: layar yang peka terhadap cahaya berfungsi untuk menangkap bayangan. (Pada mata: retina) Bayangan Kamera : Nyata, terbalik, diperkecil di Film.

LUP (Kaca Pembesar) 1.Mata tidak berakomodasi Perbesaran bayangan yang dihasilkan minimum. Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi , maka benda berada di titik fokus Lup.

2.Mata berakomodasi maksimum Perbesaran bayangan yang dihasilkan maksimum

Diafragma

Aperture

iS

1

oS

1

f

1

F = Jarak fokus lensa So = jarak benda Si = Jarak bayangan/jarak film dari lensa.

f

PPminM

Mmin = Perbesaran bayangan minimum. PP =Titik dekat mata. Mata Normal PP = 25 cm. f = Jarak fokus lensa lup

So Si

Film

Mata tidak berakomodasi : Benda berada di titik F lup. F1

So = f

Mmaks = perbesaran maksimum. So = Jarak benda saat mata mengamati dengan berakomodasi maksimum. PP = Titik dekat mata. f = Jarak fokus lensa lup

1f

PPmaksM

Page 32: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 32

Untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, benda berada di antara O dan F ( di R 1).

MIKROSKOP Terdiri dari 2 buah lensa cembung. 1. Lensa Objektif : Lensa dekat objek yang akan dilihat Lensa Objektif membentuk bayangan Nyata, terbalik, diperbesar. 2. Lensa Okuler : Lensa dekat mata Lensa Okuler membentuk bayangan Maya, tegak, diperbesar

Bayangan Akhir Mikroskop Mikroskop menghasilkan bayangan akhir : Maya, terbalik, diperbesar

Perbesaran Total MTotal = Mob Mok. Pengamatan dengan mikroskop dapat dilakukan 2 cara : 1. Mata Tidak berakomodasi ( Perbesaran minimum , mata tidak cepat lelah ) 2. Mata Berakomodasi Maksimum ( Perbesaran maksimum , mata cepat lelah )

TELESKOP (TEROPONG) Teropong Bintang. Teropong bintang memiliki 2 lensa cembung yaitu objektif dan okuler. Umumnya dengan teropong pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi.

Perbesaran bayangan teropong bintang M = perbesaran teropong bintang Bayangan Akhir teropong bintang Bayangan akhir teropong bintang: Maya, terbalik, diperbesar.

okf

obfM

Mata berakomodasi maksimum : Benda berada di antara O dan F lup.

F1 So <f

Si =25 cm

Page 33: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 33

INDIKATOR UN 2013 LISTRIK STATIK (ELEKTROSTATIK) TEORI ATOM Atom netral: jumlah proton dalam inti atom sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti. Atom bermuatan listrik negatif (Ion -): Jumlah elektron dalam atom lebih banyak dari jumlah proton dalam inti. (Elektron masuk ke atom) Atom bermuatan listrik positif (Ion +): Jumlah elektron dalam atom lebih sedikit dari jumlah proton dalam inti. (Elektron pindah ke atom lain) MEMBERI MUATAN LISTRIK PADA BENDA 1. Menggosok ( Bahan Isolator ) Mistar plastik digosok dengan kain wol menjadi bermuatan listrik negatif karena elektron dari wol berpindah ke mistar sebaliknya wol menjadi bermuatan listrik positif karena elektronnya berpindah ke mistar. Kaca yang digosok dengan kain sutera menjadi bermuatan listrik positif karena elektron dari kaca berpindah ke sutera, sebaliknya sutera menjadi bermuatan listrik negatif. 2.Induksi ( Bahan Konduktor ) Memberi muatan dengan cara Induksi adalah : Memberi muatan pada benda dengan cara mendekatkan benda bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan. Muatan listrik yang dihasilkan dengan cara induksi selalu berlawanan jenis dengan muatan sumbernya. ELEKTROSKOP: Elektroskop adalah : Alat untuk menyelidiki benda bermuatan listrik atau tidak. Bila benda bermuatan listrik Disentuhkan / didekatkan pada elektroskop, maka daun elektroskop akan mengembang.

12. Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

Plastik bermuatan listrik negatif setelah digosok dengan kain wol dapat menarik potongan kertas

Kaca/perspek menjadi bermuatan listrik positif setelah digosok dengan kain sutra.

_

+ + +

+ +

_ _ _

_

_ _

+ +

+ + +

_ _ _

_

_

+ +

Page 34: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 34

INTERAKSI BENDA BERMUATAN LISTRIK

1. Muatan listrik yang sejenis akan saling menolak. (+ dgn +) ( dgn )

2. Muatan listrik yang berbeda jenis akan saling menarik. (+ dgn ) HUKUM COULOMB Gaya tarik menarik/tolak menolak antara benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar muatannya masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatannya. Contoh Soal

1. Perhatikan gambar penggaris plastik digosok dengan kain wol berikut !

Setelah penggaris plastik digosok dengan kain wol, maka aliran elektron dan muatan yang terjadi pada penggaris plastik adalah . . .

Jawab : D

+ +

– –-

+ –

r

r

r

F F

F F

F F

q1 q2

q1

q1

q2

q2

221

r

qqkF

BESARAN SATUAN S.I. SATUAN LAIN Muatan listrik (q) Coulomb (C) statcoulomb(Stc)

Jarak muatan (r) m cm

Konstanta (k) 9.109 N.m2/C2 1dyne.cm2/Stc2

Gaya listrik (F) newton (N) dyne

Kain wol

Penggaris plastik

Page 35: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 35

INDIKATOR UN 2013

ARUS LISTRIK Arus listrik: dianggap sebagai aliran muatan listrik positif (+) dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Elektron () mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.

KUAT ARUS LISTRIK Kuat arus listrik: Muatan listrik yang mengalir tiap detik.

AMPEREMETER Amperemeter: alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian listrik. Amperemeter dirangkaikan secara seri.

VOLTMETER Voltmeter: Alat untuk mengukur beda potensial/tegangan listrik. Voltmeter dipasang secara paralel.

t

QI Q = I . t

BESARAN SATUAN S.I. Muatan Listrik (Q) coulomb (C)

Waktu (t) sekon (s)

Kuat Arus Listrik (I) ampere (A)

V

Lambang Voltmeter

V

V

V

+ –

+ –

+ –

+ –

13. Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lambang Amperemeter

A A A

+ –

Page 36: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 36

HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK Hukum Ohm: Besar kuat arus listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan hambatannya.

HAMBATAN / RESISTOR Hambatan: Berfungsi untuk menghambat arus listrik.

RANGKAIAN HAMBATAN 1. Hambatan seri (Rs) 2. Hambatan paralel (Rp) 3. Hambatan seri – paralel. Hambatan seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian hambatan seri dan hambatan paralel. Langkah penyelesaiannya tergantung dari bentuk rangkaiannya. Contoh: a. b. Rt = Hambatan total dari rangkaian itu.

Grafik hubungan V dan I I

V

==

==

R1

R2

R3 R1 Rp Rt

==

=

R1 R2

R3

Rs

R3

Rt

==

R1 R2 R3 Rs

Rs = R1 + R2 + R3 + ….

Rs = Hambatan pengganti rangkaian seri

R1

R2

R3

==

Rp

.....pR

....3R

1

2R

1

1R

1

pR

1

Rp = Hambatan pengganti rangkaian paralel

R

VI V = I R

BESARAN SATUAN S.I. Kuat arus (I) ampere (A)

Hambatan (R) ohm ()

Beda potensial (V) volt (V)

I

VR

Page 37: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 37

HUKUM I KIRCHHOFF 1. Rangkaian Seri Dalam rangkaian seri (tidak bercabang) besar kuat arus listrik yang mengalir sepanjang rangkaian itu sama besar. 2.Rangkaian Paralel Pada rangkaian paralel Hk.I Kirchhoff jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan itu. Contoh : HUKUM OHM DAN BATERAI SERI-BATERAI PARALEL 1. Baterai Tunggal 2. Baterai Seri 3. Baterai Paralel

I1 = I2 = I3 = ….

Imasuk = Ikeluar

R3

R1

R2

I2

I1 I3

R

rR

EI

E r

I

rnR

EnI

R

E E r r

I

n = 2

R

E

E

r

r

I

n

rR

EI

VJ = I Rtotal

I2 dan I4: kuat arus listrik yang masuk titik cabang A I1 dan I3: kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang A Sehingga: I4 + I2 = I1 + I3

I1 I2

I4

I3

A

Page 38: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 38

HUKUM OHM DAN HUKUM I KIRCHHOFF DALAM SUATU RANGKAIAN LISTRIK Contoh :

Langkah-langkah penyelesaian 1. Hitung hambatan luar total (R) 2. Hitung kuat arus yang keluar dari baterai (I) 3. Hitung kuat arus listrik yang melalui masing-masing hambatan dengan mengingat hukum I Kirchhoff. a. Bila rangkaian seri : I1 = I2 = I3 = … b. Bila rangkaian paralel gunakan rumus sbb :

4. VAB = I RAB

VBC = I RBC

VAC = I RAC = VAB + VBC 5. VJepit (VJ) dapat dihitung dengan rumus: Soal contoh diselesaikan dengan langkah-langkah di atas sbb:

1. R = 7

2. rnR

EnI

A38

24I

5,027

122I

R1 R2 R3

I1 I2 I3

VJ = I R

R1

R2

R3

A B I

I1

I2

I3

321

321R

1:

R

1:

R

1I:I:I

Atau

3

AB3

2

AB2

1

AB1

ABAB

R

VI;

R

VI;

R

VI

RIV

Hitunglah: a. I1, I2, I3 dan I b. VAB, VBC, VAC dan VJepit

R1 = 5

R2 = 3

R3 = 6

I E = 12 V

r = 0,5

I1

I2 I3

E

r

A

B

C

Page 39: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 39

3. Berdasarkan gambar: I1 = I = 3 A

1:26

1:

6

2I:I

6

1:

3

1I:I

R

1:

R

1I:I

32

32

3232

Berdasarkan gambar: I1 = I2 + I3 = 3 A

Maka: A312

2I2

A3

12

1I3

I2 = 2 A I3 = 1 A INDIKATOR UN 2013

ENERGI LISTRIK Untuk memindahkan muatan listrik (Q) dalam suatu penghantar yang kedua ujungnya memiliki beda potensial (V), diperlukan energi listrik sebesar: Satuan SI energi listrik: joule (J) Satuan lain: - Kwh (Kilowatt-hour):

1 Kwh = 1000 watt 3600 s = 3.600.000 J - Kalori (kal) 1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal - Kilokalori (kkal) 1 kkal = 1000 kal

W = Energi listrik I = Kuat arus listrik V = Beda potensial R = Hambatan t = waktu P = Daya listrik Q = Muatan listrik

14. Menentukan besar fisis energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.

W = V x Q

W = I R I t

W = V I t

tR

2VW

tR

VVW

W = P t

4. VAB = I1 R1

= 3 A 5 = 15 V

VBC = I2 R2

= 2 A 3 = 6 V VBC = I3 x R3

= 1 A x 6 = 6 V

Page 40: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 40

DAYA LISTRIK Daya Listrik: Besar usaha listrik yang dilakukan tiap detik. Contoh Soal

1. Label pada sebuah lampu pijar bertuliskan seperti pada gambar. Bila lampu pijar tersebut menyala selama 8 jam, maka besar energi yang digunakan lampu tersebut adalah . . . . A. 192 kilo joule B. 652 kilo joule C. 1.240 kilo joule D. 1.152 kilo joule Jawab : D W = P x t = 40 W x 8 x 3600 s = 1152000 joule = 1.152 kilo joule INDIKATOR UN 2013

CARA MEMBUAT MAGNET 1. MENGGOSOK Besi yang akan dijadikan magnet digosok secara berulang-ulang dengan salah satu kutub magnet dengan arah gosokan ke satu arah saja. Kutub magnet yang dihasilkan di tempat awal gosokan sama tandanya dengan kutub magnet penggosoknya.

t

WP R2I

t

tIRIP

P =V I

R

2VP

R

VR

R

VP

P

2VR

Satuan SI untuk Daya Listrik : watt(W) atau joule/s Satuan lain: - kilowatt(kw) 1 kw = 1000 W -H.P.(Horse Power) =daya kuda 1 H.P. = 746 W

15. Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.

S U

Besi

Magnet

U S

Besi

S U

Page 41: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 41

2. ELEKTROMAGNET Elektromagnet: Magnet yang dibuat dari besi yang dililit kawat berarus listrik. Keuntungan elektromagnet: 1. Dapat menghasilkan kemagnetan yang kuat sekali. 2. Sifat kemagnetannya dapat hilang sama sekali. 3. Kekuatan magnetnya dapat diatur dengan mengubah besar kuat arus atau jumlah lilitan kawat. 4. Mudah penyimpanannya dan tidak perlu perawatan khusus. Faktor-faktor yang menentukan kekuatan elektromagnet 1. Jumlah lilitan kumparan Makin banyak lilitannya, kemagnetannya makin kuat. 2. Besar Kuat Arus listrik Makin besar kuat arus yang mengalir dalam kumparan,kemagnetannya makin kuat. 3. Menggunakan inti besi /tidak Inti besi lunak yang dipasang dapat memperkuat kemagnetan elektromagnet. Untuk menentukan letak kutub magnet elektromagnet dapat menggunakan kaidah tangan kanan sbb:

Tangan kanan dikepalkan.

Keempat jari tangan yang dikepalkan menunjukkan arah kuat arus dalam kumparan.

Ibu jari menunjukkan letak kutub utara magnet. 3. INDUKSI Dengan cara mendekatkan magnet pada besi/baja.

MENGHILANGKAN SIFAT MAGNET Sifat kemagnetan dapat hilang bila: 1. Magnet dipanaskan 2. Magnet sering terjatuh/dipukul-pukul 3. Magnet disimpan di tempat yang mengandung medan magnet.

Ujung besi yang didekati oleh kutub magnet akan memperoleh kutub magnet yang berlawanan dengan kutub magnet yang didekatkan.

Magnet

Besi

S

U

S

U

+

U S I I

U

I U

Page 42: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 42

Contoh Soal

1. Perhatikan gambar ! Kutub-kutub magnet yang terbentuk pada ujung paku A – B dan C – D , serta sifat magnetnya adalah . . . . Jawab : B INDIKATOR UN 2013 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Michael Faraday menemukan “Arus induksi timbul pada kumparan bila terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan”. GGL induksi: Beda potensial yang timbul antara ujung-ujung kumparan induksi. CARA MENIMBULKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA KUMPARAN 1. Menggerakkan magnet batang keluar masuk kumparan. 2. Memutarkan magnet di dekat kumparan. 3. Menggerakkan kumparan di sekitar magnet. 4. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi. (Transformator) 5. Memutus-mutuskan arus DC pada kumparan primer dengan memasang interuptor, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi. (Induktor Ruhmkorff)

16. Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.

A. A kutub selatan, B kutub utara, C kutub selatan, D kutub utara, magnet bersifat tetap B. A kutub utara, B kutub selatan, C kutub utara, D kutub selatan, magnet bersifat sementara C. A kutub selatan, B kutub utara, C kutub utara, D kutub selatan, magnet bersifat tetap D. A kutub utara, B kutub selatan, C kutub selatan, D kutub utara, magnet bersifat sementara

A

B C

D

Paku Besi

Magnet Batang

S

Page 43: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 43

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK dimanfaatkan pada :

1. DINAMO , GENERATOR 2. TRANSFORMATOR

FAKTOR YANG MENENTUKAN BESAR GGL INDUKSI/ARUS INDUKSI DALAM KUMPARAN INDUKSI 1. Banyak lilitan kumparan Makin banyak jumlah lilitan kumparan, GGL induksi yang dihasilkan makin besar. 2. Kecepatan menggerakkan magnet/kumparan Makin cepat gerakan magnet/kumparan, GGL induksi yang dihasilkan makin besar. (Contoh pada dinamo sepeda) 3. Kekuatan magnet Makin kuat kemagnetan magnet, makin besar GGL induksi yang dihasilkan. 4. Ada tidaknya inti besi Dengan menggunakan inti besi, GGL induksi yang dihasilkan makin besar

TRANSFORMATOR Transformator: Alat yang dapat menaikkan/menurunkan tegangan AC. Transformator terdiri dari: 1. Kumparan primer Kumparan yang dihubungkan langsung dengan sumber tegangan AC. 2. Kumparan sekunder Kumparan yang menghasilkan tegangan AC hasil induksi. 3. Inti besi lunak Inti besi dibuat tipis berlapis-lapis maksudnya untuk mengurangi hilangnya energi listrik menjadi kalor. Ada 2 jenis Transformator 1. Transformator Step-up Transformator untuk menaikkan tegangan AC. 2. Transformator Step-down Transformator untuk menurunkan tegangan AC. Ciri-ciri Transformator

TRANSFORMATOR STEP-UP

TRANSFORMATOR STEP-DOWN

vs > vp vs < vp

Ns > Np Ns < Np

IS < Ip IS > Ip

Transformator

Dinamo

Page 44: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 44

Lambang Transformator Prinsip Kerja Transformator Perubahan arah arus listrik secara terus menerus pada kumparan primer menimbulkan perubahan jumlah garis gaya magnet pada kumparan sekunder sehingga pada kumparan sekunder timbul GGL induksi.

Transformator Ideal Pada transformator ini tidak ada energi listrik yang hilang menjadi kalor.Dengan kata lain seluruh energi listrik yang dipakai akan dihasilkan kembali semuanya

Contoh Soal 1. Perhatikan gambar transformator berikut ! Perbandingan jumlah lilitan NP : NS = 21 : 3, maka besar tegangan input trafo adalah . . . . A. 140 volt B. 630 volt C. 650 volt D. 720 volt Jawab : A

140V

P V

20V21P3V

20V

PV

3

21

SV

PV

SN

PN

PS = PP

VS IS = VP IP

PISI

SNPN

SVPV

SNPN

PISI

SVPV

PS = Daya sekunder (output) PP = Daya primer (input) VS = Tegangan sekunder VP = Tegangan primer (input) IS = Kuat arus sekunder IP = Kuat arus primer NS = Jumlah lilitan kumparan sekunder NP = Jumlah lilitan kumparan primer

= Efisiensi transformator

100%η

x100%PPSP

η

V

P

V

S Transformator

Step Up

VP V

S Transformator

Step Down

Kumparan Primer

AC

Input

Kumparan Sekunder

Input

AC Output

Inti besi

Gambar Transformator

NP NS 20 volt

Page 45: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 45

2. Sebuah transformator ideal memiliki kumparan primer 200 lilitan dan kumparan sekunder 1.000 lilitan. Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC 12 V dan mengalir kuat arus 5 A pada kumparan primer. Tentukan a. Tegangan sekunder b. Kuat arus sekunder Jawab Np = 200 lilitan Ns = 1.000 lilitan Vp = 12 V Ip = 5 A

a.

sV

pV

sN

pN

sV

12V

1.000

200

12.000 V = 200 x Vs Vs = 12.000 V/200 = 60 volt

Penggunaan Transformator Transformator biasa dipakai pada: 1. Alat-alat elektronika untuk pengganti baterai. (biasanya transformator stepdown) Contoh: radio,TV,Amplifier dsb. 2. Transmisi daya listrik jarak jauh

TRANSMISI DAYA LISTRIK JARAK JAUH Transmisi daya listrik jarak jauh dilakukan dengan tegangan tinggi agar daya listrik yang hilang menjadi kalor dalam kabel-kabel listrik menjadi sedikit mungkin. I: Kuat arus listrik yang mengalir dalam kabel listrik R: Hambatan kabel listrik V: Tegangan listrik PTransmisi: Daya listrik yang hendak ditransmisikan PYang hilang: Daya listrik yang hilang menjadi kalor

IRIhilangP

V

transmisiPI

b.

pI

sI

sN

pN

5A

sI

1.000

200

1.000 Is = 200 x 5 A Is = 1.000 A/1.000 = 1 A

Page 46: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 46

INDIKATOR UN 2013 SISTEM TATA SURYA

1. PLANET -PLANET Ada 8 planet yang masuk dalam tata surya kita ( dulu 9) secara berurutan yang paling dekat dari matahari adalah : Merkurius , Venus , Bumi , Mars , Yupiter , Saturnus , Uranus dan Neptunus. A. PENGELOMPOKAN PLANET BERDASARKAN LETAK BUMI

Planet Inferior : Planet-planet yang orbitnya terletak di antara orbit Bumi dan Matahari. Termasuk Planet Inferior : Merkurius dan Venus.

Planet Superior : Planet yang orbitnya di luar orbit bumi. Termasuk Planet Superior : Mars , Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

BERDASARKAN LETAK SABUK ASTEROID Planet Dalam (inner planets) : Planet-planet yang orbitnya di sebelah dalam sabuk asteroid. ( Sabuk Asteroid terletak antara Mars dan Yupiter) Termasuk Planet Dalam : Merkurius, Venus , Bumi dan Mars.

Planet Luar (outer planets): Planet-planet yang orbitnya disebelah luar sabuk asteroid. Termasuk Planet Luar : Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Bumi Sebagai Planet 1.Bentuk bumi bulat Bukti : - Jika kita berlayar terus ke satu arah akhirnya akan kembali lagi ke tempat semula. - Jika kita melihat di laut luas sebuah kapal datang akan tampak tiang kapalnya dahulu baru badan kapalnya. - Melihat bumi dari bulan akan tampak bentuk asli bumi.

2.Pengaruh Revolusi Bumi Revolusi : Peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi 365 ¼ hari.

1. Pergantian Musim 2. Perubahan lamanya siang dan malam 3. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.

2

Sun Me V B Ma

Planet Dalam

1

Y S U N

Planet Luar

16 18 15 8 P. Inferior

Sabuk Asteroid

P. Superior

17. Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap matahari.

Akibat Revolusi bumi :

Page 47: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 47

3.Pengaruh Rotasi Bumi Rotasi : Perputaran bumi pada porosnya. Kala rotasi bumi : 24 jam ( 1 hari )

1. Gerak semu harian matahari/bintang. 2. Ada perbedaan waktu dari tempat- tempat yang berbeda garis bujurnya. 3. Pergantian siang dan malam 4. bentuk bumi mengembung di khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya. 5. perubahan arah angin

Bulan sebagai satelit bumi 1.Di bulan tidak ada atmosfer akibatnya: -Suhu di bulan dapat berubah sangat cepat. -Bunyi tidak merambat,untuk berkomunikasi menggunakan gelombang radio. -Langit di bulan selalu hitam kelam. -Tidak ada siklus air,jadi tidak ada kehidupan.

2.Gerak Bulan 1. Rotasi pada porosnya 2. Revolusi mengitari bumi. 3. Bersama bumi mengitari matahari.

Periode Revolusi Bulan :Bulan Sideris (27 1/3 hari ) Waktu dari bulan Baru sampai bulan Baru berikutnya disebut : Bulan Komariyah ( 29 ½ hari )

3. Fase Bulan

Akibat Rotasi Bumi :

Matahari Bumi 1

Bulan Baru

Kuartir Pertama

2

3 Bulan Purnama

Kuartir kedua

4

Kuartir ke-tiga

Page 48: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 48

4. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Posisi Bulan di 1 dan 3 terjadi Gerhana Bulan Parsial(sebagian ) Posisi Bulan di 2 terjadi Gerhana Bulan Total.

Tempat di bumi yang kena bayang-bayang Umbra terjadi Gerhana Matahari Total. 2 dan 3 tempat di bumi yang kena bayang-bayang penumbra mengalami Gerhana Matahari Parsial (sebagian). Pasang Surut air laut Pasang dan surut adalah : naik turunnya permukaan air laut. Pasang air laut akibat gaya gravitasi bulan dan matahari. Pasang tertinggi terjadi pada saat Bulan Purnama dan Bulan Baru. (Bulan dan matahari berada pada garis lurus) Pasang Perbani (terendah) terjadi pada saat kuartir pertama dan kuartir ke- tiga. ( Bulan dan matahari saling tegak lurus )

-oOo-

Umbra

Penumbra

Bumi Matahari

1

3

2

Gerhana Bulan

Matahari M

Penumbra

Umbra

Bumi

Gerhana Matahari

2

3 1

Pasang Perbani

SUN SUN

Pasang tertinggi

E E

m

Page 49: 1. Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan …smpholis.weebly.com/uploads/1/1/4/8/11484788/cat_fis_sesuai_skl_tp... · Selain 7 besaran pokok, besaran yang lain merupakan besaran

Drs. Iling Lili (SMPK 1 BPK PENABUR Bandung) Rangkuman Materi UN Fisika 2013 – Hal 49