1. Makalah Kewirausahaan Dan Manajemen Inovasi
-
Upload
nikecholifah -
Category
Documents
-
view
511 -
download
28
description
Transcript of 1. Makalah Kewirausahaan Dan Manajemen Inovasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang memandang dan menafsirkan
bahwa kewirausahaan indentik dengan apa yang dimiliki dan dilakukan oleh para pengusaha
atau pelaku bisnis. Menurut kami pandangan tersebut kurang tepat karena kewirausahaan
tidak selalu identik dengan perilaku dan watak pengusaha saja, karena sifat ini dimiliki juga
oleh mereka yang bukan pengusaha, seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan,
mahasiswa, buruh dan lain-lain yang bukan pelaku bisnis. Pada awalnya kewirausahaan
dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman langsung di lapangan dan
merupakan bakat yang dibawa sejak lahir sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan
diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya mengenai urusan lapangan dan bakat
bawaan, tetapi juga disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang
memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka
yang berhasil menjadi wirausahawan adalah orang-orang yang mengenal potensi (traits) dan
belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasiakan usaha
dalam mewujudkan cita-citanya. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki
kemampuan kreatif dan inovatif, dan pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaruan, kemajuan, dan tantangan. Pada garis besarnya kewirausahaan meliputi semua
aspek pekerjaan, baik karyawan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
1
B. Pembahasan
Konsep Dasar Kewirausahaan
Banyak konsep dan pandangan yang berbeda-beda tentang kewirausahaan, bergantung
pada konteks dan pendekatan yang digunakan. Disini kita akan membedakan tenatng konsep
kewirausahaan (entrepreneurship), wirausahawan (entrepreneur), dan konsep berwirausaha
(entepreneurial).
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan
perbaikan hidup (Soeharto Prawirokusumo, (1977: 5). Pada awalnya istilah kewirausahaan
sangat populer dan berkembang dalam dunia bisnis, akan tetapi akhir-akhir ini berkembang
dalam aspek kehidupan, dan berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan organisasi
kemasyarakatan lainnya. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1977: 2), istilah
“entrepreneur” pertama kali oleh Cantilon dalam “Essai sur la nature du commerce (1755)”
yaitu sebutan bagi para pedagang yang membeli barang didaerah daerah dan kemudian
menjualnya dengan harga tidak pasti. Sementara itu, Soeharto Prawirokusomo (1977: 1)
menerjemahkan entreprenership sebagai “kewirausahaan” yang dapat diartikan “the backbone
of economy” , yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai “tailbone of economy” , yaitu
pengendali perekonomian suatu bangsa.
Peter F Drucker (1994) mengemukakan konsep kewirausahaan merujuk pada sifat dan
ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan inovatif kedalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya. Secara
sederhana kewirausahaan juga sering diartikan sebagai prisip atau kemampuan berwirausaha
(Ibnu Soedjono, 1993; Meredith, 1996; Marzuki Usman, 1997). Kewirausahaan identik
dengan kemampuan yang kreatif, innovatif, berani menanggung risiko serta mencari peluang
yang dimilikinya.
Kreativitas (creativity) oleh Zimmerer (1996 : 51) , diartikan sebagai kemampuan
mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan
menghadapi peluang (creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways
of lookking at the problems and the opportunities). Sementara itu, inovasi (innovation)
diartikan sebagai kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan
dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (innovation is the ability to
apply creativty solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich peoples
2
live). Para wirausahawan akan berhasil apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru
atau sesuatu yang lama dikerjakan dengan cara yang baru.
Kewirausahaan muncul apabila seseorang berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-
ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Oleh sebab itu,
wirausahawan adalah orang yang memperoleh peluang dan menciptakan organisasi untuk
mengejar peluang tersebut (Bygrave, 1995).
Manfaat kewirausahaan
Menurut Thomas W. Zimmerer (2005), merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai
berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha
sendiri akan memberi kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai tujuan
hidupnya. Pebisnis akan mencoba menangkan hidup mereka dan memungkinkan
mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya
2. Memberi peluang perubahan. Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena
mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang
menurut mereka sangat penting. Pebisnis kini menemukan cara untuk
mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi
dengan sosial dengan harapan menjalani hidup yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak orang sering
menyadari bahwa bekerja dalam perusahaan itu membonsankan, kurang menantang
dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi
mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain,
keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat
untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri.
4. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya. Pengusaha atau pemilik usaha kecil sering kali merupakan
warga masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis
berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri pengusaha kecil.
3
Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial, memperkuat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah
dan meremajakan pasar.
a. Pertumbuhan ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan
pekerjaan baru bagi masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri
kurang dari lima tahun akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang
sudah berdiri lebih dari dua puluh tahun. Dengan meningkatnya penciptaan peluang
atau lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
b. Teknologi, Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam
memajukan perubahan teknologi, produk, dan jasa inovatif. Contohnya: penemuan
radio FM, penisilin, mesin fotocopy, bolpoint, dll.
c. Produktivitas. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa
dengan tenaga kerja dan imput lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah
menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk
baru.
d. Perubahan pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya
tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya, pasar komputer yang
awalnya dikuasai oleh IBM mendapat pesaing dari microsoft serta apple.
Fungsi Kewirausahaan
Ada 2 fungsi dan peran wirausahawan dalam perekonomian, yaitu secara makro dan
secara mikro
a. Fungsi Makro
Secara makro, wirausahawan berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak,
sebagai pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Para wirausahawan
berfungsi menciptakan investasi baru, pembentuk modal baru, menghasilkan lapangan
kerja baru, menciptakan produktivitas, meningkatkan ekspor, mendorong
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
kesejahteraan. Wirausahawan berani mengambil risiko, memimpin, dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Peran wirausahawan melalui usaha – usaha kecil adalah
4
- Pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui
berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi
penyalur, dan fungsi pemasaran bagi hasil produk – produk industri besar.
- Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada.
- Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,
alat pemerataan berusaha dan alat pendistribusian pendapatan karena jumlahnya
tersebar, baik di perkotaan maupun perdesaan.
b. Fungsi Mikro
Fungsi wirausahawan dalam perusahaan adalah menanggung resiko dan
ketidakpastian, mengombinasikan kedalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan
nilai tambah, menciptakan usaha – usaha baru, dan pencipta peluang – peluang baru.
Prinsip Kewirausahaan
Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa
takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap
atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan
usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat
seseorang berani mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini
justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini
berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut
bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat
menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir optimis
atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan begitu semangat dan
kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus
berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif
kita menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk
usaha kita.
5
Prinsip-prinsip kewirausahaan menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
Harus optimis
Ambisius
Dapat membaca peluang pasar
Sabar
Jangan putus asa
Jangan takut gagal
Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh
prinsip yang diberikan, diantaranya:
a. Passion (semangat)
b. Independent (mandiri)
c. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
d. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
e. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
f. Persistent (pantang menyerah)
g. High ethical standard (berdasar standar etika)
Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip dalam berwirausaha
yaitu:
1. Jangan takut gagal.
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian
seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya berenang
sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur sudah lengkap,
tidak ada gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air (praktek berenanga)
demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori kalau tidak terjun
langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekalilagi jangan takut gagal
sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh semangat
Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan bukanlah
tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.
3. Kreatif dan Inovatif
6
Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha
tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra dari resiko yang
satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus diperhitungkan adalah
perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat
resikonya tinggi.
5. Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran dan keytekunan.
Saban dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan,
percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis
nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga apapun
usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita laksanakan akan
sukses.
7. Ambisius.
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis
usaha yang akan dilakukannya.
8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya.
9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah prinsip mutlak yang
harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal, regional, maupun
internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik,
sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika.
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik tentang standar
etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri.
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam
banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan ketergantungan dari
pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur.
7
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana. Jadi,
jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan.
Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga haruas
turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.
Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun Relasi dan network
dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses pembelajaran dan pengetahuan
akan kewirausahawan kita akan berkembang. Semakin banyaknya network atau relasi juga
akan menciptakan peluang-peluang kita dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang
baik.usaha yang baik dan maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita
dapatkan,karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan menurunkan
semangat dan optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.
8
DAFTAR PUSTAKA
Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
Zimmerer, T.W. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey:
Prentice Hall International, Inc.
Saiman, Leonadus. 2012. Kewirausahaan.
Bygrave, W.D. 1996. The Portable BMA, Entrepreneurship. Terjemahan Diah Ratna
Permatasari. Jakarta: Binarupa Aksara.
Soemahamidjaja, Soeparman. 1980. Membina Sikap Mental Wirausahawan. Jakarta: Gunung
Jati.
9