Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI
Transcript of Seminar Nasional Kewirausahaan & Inovasi Bisnis VI
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
681
HUBUNGAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN DALAM PERANAN JASA LOGISTIK
Pipin Sukandi 1) Yelli Eka Sumadhinata 2)
Fakultas Bisnis dan Manajemen
Universitas Widyatama
Jl.Cikutra 204 A Bandung 40125, Indonesia
ABSTRAK
Jasa logistik tidak dapat dipungkiri saat ini menjadi kebutuhan bagi kita semua. Logistik disini mencakup
jasa kargo, pergudangan, agen transportasi, kurir hingga jasa pengepakan barang. Citra merek, dan loyalitas
konsumen dalam menggunakan jasa logistik sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra merek dan loyalitas konsumen.
Jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak 80 responden dengan metode penelitian yang
digunakan menggunakan metode aksidental yaitu teknik sampling dimana peneliti secara tidak sengaja
ketemu dengan responden. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara citra merek dengan
loyalitas konsumen pada jasa pengirim barang titipan kilat. Hubungan citra merek dan loyalitas ini sebesar
61% artinya adanya hubungan yang kuat antara citra merek dan loyalitas.
Kata kunci : citra merek dan loyalitas
ABSTRACT
Logistics services can not be denied this time become a necessity for all of us. Logistics herein include
cargo services , warehousing , transport agents , courier service packing up goods . Brand image and
consumer loyalty in using logistics services have become an integral and inseparable . The purpose of this
study was to determine the relationship between the brand image and customer loyalty . The number of
respondents who used as many as 80 respondents with the research methods used to use that method
accidental sampling technique in which researchers inadvertently met with the respondent . Results from
this study is the relationship between brand image and customer loyalty in the service shippers express
courier . The relationship of this brand image and loyalty by 61 % means that the strong links between the
brand image and loyalty .
Keywords : brand image and loyalty
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
682
PENDAHULUAN
Logistik yang merupakan aktivitas ekonomi menjadi bagian penting dalam realisasi
pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang ditargetkan pada 2015. Telah ada
kesepakatan antara negara-negara ASEAN di Bangkok pada tahun 1995, bahwa logistik
masuk dalam komponen bidang jasa yang bakal masuk dalam kompetisi MEA.
Liberalisasi itu mencakup jasa kargo, pergudangan, agen transportasi, kurir hingga jasa
pengepakan barang.
Perkembangan usaha dalam bidang jasa pengiriman barang atau jasa logistik di
Indonesia saat ini mengalami penignkatan, hal ini terbukti dengan adanya kenaikan
peringkat dari laporan survei Logistics Performance Index (LPI) 2014 dari 160 negara
naik enam peringkat dari 59 ke 53 dengan persentase rata-rata 66.7%.
(http://sinarharapan.co/news/read/).
Jasa adalah setiap aktivitas manfaat atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak lain yang bersifat tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun dimana dalam produksinya dapat terikat maupun tidak dengan produk fisik
(Kotler & Keller 2012:214).
Brand Image yang baik dapat menjadi pilihan konsumen dalam menentukan produk.
Dan perusahaan yang telah dipilih oleh konsumen karena brand imagenya akan menjaga
kualitas dan dapat menyebabkan konsumen loyal.
Dalam usaha bisnis dalam bidang jasa yang paling utama diperhatikan juga adalah
kualitas jasa. Definisi kualitas jasa menurtu Lewis and Booms yang dikutip oleh Tjiptono
dan Chandra (2007 : 121) kualitas jasa adalah ukuran seberapa bagus tingkat pelayanan
yang diberikan mampu seusia dengan harapan pelanggan.
Manfaat brand image menurut Kotler (2003 : 326) yaitu :
a. Membangun karakter produk atau jasa dan memberikan value proporsion.
b. Menyampaikan karakter produk atau jasa secara unik sehingga memiliki
perbedaan dengan produk atau jasa dari pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional lebih dari kekuatan rasional.
Sedangkan faktor-faktor yang pembentuk citra merek menurut Shiffman and
Kanuk (2005 : 285) adalah sebagai berikut :
a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan
oleh produsen dengan merek tertentu.
b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan
yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk/jasa yang
bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya.
e. Resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkn
dialami oleh konsumen.
f. Harga, berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang
yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk atau jasa, juga
dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
683
g. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan
dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk atau jasa tertentu.
Sedangkan menurut Lovelock and Wright (2011 ; 104) loyality is a costumer voluntery
decision to continue patronizing a specific firm over an extended period of time.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008) loyalitas konsumen adalah situasi dimana konsumen
bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai pola
pembelian ulang yang konsisten.
METODE ANALISIS
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah konsumen pengguna jasa
titipan kilat di Bandung. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah sebagian konsumen
konsumen pengguna jasa titipan kilat di Bandung yang dapat mewakili populasi.
Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan sampling yaitu non probability
sampling dengan teknik sampling aksidental, menurut Simamora (2004:207)
menyatakan teknik sampling aksidental adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan
kebetulan dimana peneliti langsung mengumpulkan data untuk sampel yang ditemui.
HASIL ANALISIS
Uji Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan
dengan jumlah skor masing-masing variabel.
Hasil uji validitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Image)
Item-Total Statistik
Item 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan
X1 .567 0.220 Valid
X2 .543 0.220 Valid
X3 .682 0.220 Valid
X4 .551 0.220 Valid
X5 .343 0.220 Valid
X6 .499 0.220 Valid
X7 .613 0.220 Valid
X8 .646 0.220 Valid
X9 .315 0.220 Valid
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
684
X10 .658 0.220 Valid
X11 .419 0.220 Valid
X12 .538 0.220 Valid
X13 .276 0.220 Valid
X14 .486 0.220 Valid
X15 .588 0.220 Valid
X16 .428 0.220 Valid
X17 .612 0.220 Valid
X18 .566 0.220 Valid
X19 .503 0.220 Valid
X20 .575 0.220 Valid
X21 .405 0.220 Valid
X22 .278 0.220 Valid
X23 .589 0.220 Valid
X24 .520 0.220 Valid
X25 .611 0.220 Valid
X26 .566 0.220 Valid
X27 .324 0.220 Valid
Sumber: Data Kuesioner yang diolah
Dari pengujian diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan
dari variabel X berada dalam keadaan valid.
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
685
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas)
Item-Total Statistik
Item 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan
y1 .291 0.220 Valid
y2 .711 0.220 Valid
y3 .502 0.220 Valid
y4 .469 0.220 Valid
y5 .586 0.220 Valid
Sumber : Data Kuesioner yang diolah
Dari pengujian diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan
dari variabel Y berada dalam keadaan valid.
Tabel 3
Uji Reliabilitas Variabel X
Sumber : Output SPSS
Output SPSS tersebut menunjukan tabel Reliability Statistic yang terlihat sebagai
Cronbach’s Alpha 0,889 > 0,6. Dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang
merupakan dimensi variabel brand image adalah reliabel.
Tabel 4
Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
,889 27
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
,734 5
Cronbach's
Alpha N of Items
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
686
Output SPSS tersebut menunjukan tabel Reliability Statistic yang terlihat sebagai
Cronbach’s Alpha 0,734 > 0,6. Dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang
merupakan dimensi variabel keputusan pembelian adalah reliabel.
Analisis Hubungan Brand Image Terhadap Loyalitas Konsumen
Brand Image merupakan salah satu variabel yang mempunyai hubungan terhadap
loyalitas konsumen. Pada bagian ini akan dibahas mengenai hubungan brand image
terhadap loyalitas konsumen.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan brand image terhadap loyalitas
konsumen, sebelumnya telah diadakan uji validitas dan reliabilitas (dapat dilihat di
lampiran) dari data-data yang di peroleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada
responden. Setelah itu baru di lakukan uji korelasi. Berikut adalah hasil korelasi dengan
menggunakan SPSS.
Tabel 5
Korelasi Pearson
Berdasarkan perhitungan korelasi Pearson pada tabel 7 maka dapat diketahui
korelasi sebesar 0,785. Karena nilai korelasi berada diantara 0,60-0,799, maka hubungan
antara brand image dengan loyalitas dapat dikatakan kuat dan searah seperti yang tertera
pada tabel 8 dibawah ini: Tabel 6
Interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Sangat lemah
0.20 - 0.399 Lemah
0.40 - 0.599 Cukup Kuat
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat kuat
Sumber: Dr. Ridhuan, M.B.A dan Dr.H.Sunarto, M.Si, 2009;80
Correlations
1 ,785**
,000
80 80
,785** 1
,000
80 80
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Brand Image
Loyalitas
Brand Image Loyalitas
Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).**.
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
687
Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya hubungan brand image terhadap loyalitas maka
digunakan perhitungan menggunakan software SPSS
Jadi dapat disimpulkan bahwa brand image mempunyai hubungan dengan
loyalitas sebesar 61%, sedangkan sisanya sebesar 39% mempunyai hubungan dengan
faktor lain selain brand image, misalnya kualitas.
Pengujian Uji Hipotesis
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis, maka dilakukan uji satu
pihak kanan. Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut:
Ho : rs ≤ 0: Tidak terdapat hubungan signifikan antara brand image terhadap loyalitas
konsumen
Ha : rs > 0: Terdapat hubungan signifikan antara brand image terhadap loyalitas
konsumen
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah Ho ditolak atau diterima
adalah:
Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Untuk mengetahui thitung digunakan rumus sebagai berikut:
thitung =r√n − 2
√(1 − r2)
Sehingga diperoleh thitung sebagai berikut:
thitung =0,785√80 − 2
√(1 − 0.7852)
= 11,17 Untuk mencari ttabel dapat dihitung dahulu tingkat kebebasannya dengan rumus
df = n-2, dimana “df” merupakan tingkat kebebasan, “n” merupakan jumlah responden,
dan “2” adalah jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Sehingga diperoleh
nilai ttabel untuk α = 0,05 atau 5%, df = 80 – 2 = 78 adalah 1,99085. Dari perhitungan
statistik uji di atas, terlihat bahwa thitung = 11,17 lebih besar dari ttabel= 1,99085 maka
Ha diterima dan Ho ditolak. Maka brand image mempunyai hubungan dengan loyalitas.
Untuk lebih jelasnya, pengujian hipotesis disajikan dalam bentuk gambar berikut ini:
Model Summary
,785a ,616 ,611 ,23171
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), Loy alitasa.
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
688
Gambar 1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho dalam
Pengujian Hipotesis Uji Distribusi t
Daerah Penerima Daerah Penolakan
H0 H0
Daerah penerimaan H0
-t tabel 0 t tabel t hitung
1,99085 11,17
Berdasarkan Gambar 1 tersebut bahwa t tabel = 1,99085 dan t hitung = 11,17
berada di daerah penolakan Ho. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang berarti antara
brand image dengan loyalitas yaitu sebesar 61% Dengan demikian hipotesis yang penulis
ajukan, yaitu : “Semakin baik brand image yang diterapkan, maka semakin loyal
tingkat kecenderungan konsumen” dapat diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai brand image terhadap loyalitas konsumen, maka
penulis mengambil kesimpulan antara lain:
Hubungan antara brand image terhadap loyalitas konsumen pada jasa titipan kilat
memiliki perhitungan koefisien korelasi pearson sebesar 0,785. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara brand image dengan loyalitas dapat
dikatakan kuat karena berada pada interval 0,60 – 0,799. Dan bersifat postif atau
hubungannya searah. Artinya semakin bagus brand image yang diterapkan oleh
jasa titipan kilat, maka akan semakin tinggi kecenderungan konsumen untuk
melakukan loyalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy, Tjiptono. 2007. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi Offset
Kottler dan Keller. 2012. Marketing Management.Edisi 14. Global Edition, Pearson
Prentice Hall.
Moch, nazir. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Penerbitan Ghalia Indonesia
Mowen, Jhon C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid Pertama, Alih
Bahasa : Lina Salim, Jakarta : Erlangga
Seminar Nasional Kewirausahaan
& Inovasi Bisnis VI Universitas Tarumanagara, Jakarta
689
Nita Apriliani. 2015. Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada PT. Jalur Eka Kurir Nugraha. Research Business Management
Faculty Widyatama University
Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Pendidikan
Schiffman, Leon, L. Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa : Zoelkifli
Kasip. Jakarta : PT. Indeks
Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian. Salemba Empat, Jakarta
Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial & Bisnis. Edisi Pertama, Yogyakarta :
Graha Ilmu