1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

47
1 Ribd.com BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada awalnya bernama Master of Business Administration (MBA) Bandung, sebagai penyelenggara program S2 (MBA) yang pertama di Jawa Barat, bekerjasama dengan Asian Institute of Management (AIM) Manila, Philipina. MBA Bandung didirikan tanggal 23 Mei 1990. Tanggal 10 Mei 1993 MBA Bandung berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) dan memperoleh akreditasi B dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Tahun 1997 STMB membuka program studi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika dengan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2002. STMB adalah institusi pendidikan tinggi pertama di Indonesia yang membuka program strata 1 (S1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika (MBTI). Desember 2005 STMB berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) dan menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tanggal 28 Maret 2008. IM Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di bidang manajemen bisnis sesuai program studi yang ditawarkan berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau informasi dan komunikasi (Infokom), dan entrepreneurship yang terampil dan berwawasan luas sebagai jawaban akan tuntutan persaingan bisnis pada industri infokom yang dewasa ini semakin ketat. 1.2. Latar Belakang Penelitian Pemanasan global masih menjadi isu hangat dunia hingga saat ini, yaitu fenomena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi karena efek rumah kaca (Fadliah, 2008). Jumlah gas

Transcript of 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

Page 1: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

1

Ribd.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada awalnya bernama

Master of Business Administration (MBA) Bandung, sebagai

penyelenggara program S2 (MBA) yang pertama di Jawa Barat,

bekerjasama dengan Asian Institute of Management (AIM) Manila,

Philipina. MBA Bandung didirikan tanggal 23 Mei 1990.

Tanggal 10 Mei 1993 MBA Bandung berubah menjadi Sekolah

Tinggi Manajemen Bandung (STMB) dan memperoleh akreditasi B dari

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Tahun 1997 STMB

membuka program studi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi &

Informatika dengan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2002. STMB adalah institusi

pendidikan tinggi pertama di Indonesia yang membuka program strata

1 (S1) Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika (MBTI).

Desember 2005 STMB berubah nama menjadi Sekolah Tinggi

Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) dan menjadi Institut

Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tanggal 28 Maret 2008.

IM Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di

bidang manajemen bisnis sesuai program studi yang ditawarkan

berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau

informasi dan komunikasi (Infokom), dan entrepreneurship yang

terampil dan berwawasan luas sebagai jawaban akan tuntutan

persaingan bisnis pada industri infokom yang dewasa ini semakin ketat.

1.2. Latar Belakang Penelitian

Pemanasan global masih menjadi isu hangat dunia hingga saat ini,

yaitu fenomena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan

daratan bumi karena efek rumah kaca (Fadliah, 2008). Jumlah gas

Page 2: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

2

rumah kaca yang semakin meningkat akan menutup atmosfer bumi

sehingga mengurangi jumlah energi yang lepas ke ruang angkasa (Agus

& Rudy, 2008). Peningkatan ini terjadi akibat dari kegiatan manusia,

seperti industri, pembabatan dan kebakaran hutan, pembakaran pada

kendaraan bermotor, dan kegiatan lainnya (Muhi, 2011). Kegiatan

tersebut telah menghasilkan 20 miliar ton CO2 pertahun ke atmosfer.

Meskipun emisi alam juga turut menghasilkan 776 milyar ton CO2

pertahun, namun alam menyerap kembali sebanyak 788 miliar ton CO2

setiap tahun. Sehingga kegiatan manusia telah mengganggu

keseimbangan tersebut (Cook, 2010). Gambar 1.1 merupakan ilustrasi

efek rumah kaca yang masuk dan lepas ke luar angkasa.

Gambar 1.1. Ilustrasi Efek Rumah Kaca

Sumber: (Cook, 2010)

Banyak dampak pemanasan global yang tidak memiliki aspek-

aspek positif. Dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan

perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan

muka laut yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan

dekat pantai (Susandi et al, 2008). Selain itu, Cook (2010) memaparkan

bahwa 18 sampai 35% spesies tumbuhan dan hewan bisa punah pada

tahun 2050. Samudera menyerap sebagian besar CO di udara, yang

mengarah ke pengasaman laut. Hal ini diperkirakan memiliki dampak

destabilisasi yang parah pada seluruh rantai makanan samudera,

ditambah lagi dengan efek negatif pemutihan karang karena

pemanasan perairan. Sebanyak 1 milyar orang diperkirakan

bergantung pada samudera untuk sebagian besar (> 30%) protein

Page 3: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

3

hewani mereka. Ketika gletser dan salju berkurang, begitu juga pasokan

air bagi jutaan orang yang sangat bergantung pada persediaan air

tawar, terutama untuk pertanian irigasi. Demikian pula, kenaikan muka

laut dan aktivitas badai yang meningkat akan memengaruhi jutaan

orang selama abad ini karena sawah terendam air garam, air laut

mencemari sungai, akifer menjadi tercemar dan penduduk mengungsi.

Hal ini akan memaksa jutaan orang untuk pindah ke pedalaman,

sehingga meningkatkan risiko konflik.

Upaya untuk mengurangi pemanasan global telah digaungkan

sejak tahun 1979 dalam bentuk perjanjian internasional pada United

Nation Framework Convention on Climate Chane (UNFCC) dan Protokol

Kyoto Jepang tahun 1997 (Triana, 2008). Protokol Kyoto menghasilkan

keputusan utama berupa komitmen dari negara-negara untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, komunitas-komunitas

berbasis lingkungan semakin banyak muncul untuk ikut berpartisipasi

mengurangi dampak lingkungan. Meski demikian, kenaikan temperatur

bumi diprediksi mencapai 5oC akhir abad ini – tiga derajat di atas batas

ambang yang jadi acuan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim

(sains.kompas.com). Jika temperatur hanya meningkat 1oC, maka akan

membatasi ketersediaan air bersih dan banjir pesisir di sebagian besar

dunia (Levin, 2008). Apalagi ditambah dengan berkurangnya komitmen

beberapa negara maju, seperti Rusia, Jepang, dan Selandia Baru sejak

Protokol Kyoto di Doha tahun 2012 untuk mengurangi emisi karbon

(hijauku.com).

Hasil pengurangan dampak pemanasan global juga belum terlihat

signifikan di indonesia, karena masih maraknya deforestasi dan

penghancuran lahan gambut, tidak berjalannya konsep 3R (reduce,

reuse, dan recycle), dan mafia kehutanan yang menyebabkan kerugian

hingga lebih dari Rp 20 triliun setiap tahun (Naiborhu, 2010). Hingga

saat ini, Indonesia telah kehilangan 24 dari 17.500 pulau karena

meningginya air laut (belantaraindonesia.org.) Selain itu, pemutihan

Page 4: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

4

karang seluas 30% atau sebanyak 90-95% karang mati dikepulauan

Seribu akibat naiknya suhu air laut. Bahkan Indonesia menjadi negara

terbesar ketiga didunia setelah Cina sebagai penyumbang gas rumah

kaca (Triana, 2008).

Upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global harus tetap

dilakukan. Salah satu pihak yang turut bertanggungjawab untuk

menciptakan kehidupan berkelanjutan adalah perguruan tinggi, atau

biasa disebut dengan eco campus atau green campus (Masjoen, 2013).

Eco campus berkaitan dengan sejauh mana kampus memanfaatkan

sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien.

Beberapa indikator kesuksesan eco campus antara lain; efisiensi

penggunaan kertas, efisiensi pengelolaan sampah, penggunaan lahan

hijau, listrik, air dan sumber daya alam (Nasoetion, 2009). Institut

Manajemen (IM) Telkom sebagai salah satu perguruan tinggi di

Indonesia ikut mencanangkan eco campus sejak tahun 2011. Namun

pengelolaannya masih belum maksimal, salah satunya yaitu in-efisiensi

penggunaan kertas untuk skripsi atau tugas akhir oleh mahasiswa.

Skripsi atau tugas akhir merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

IM Telkom untuk bisa lulus menjadi sarjana. Proses yang dimulai dari

input mata kuliah “Tugas Akhir” pada sistem akademik kampus sampai

bisa mengumpulkan hardcover dan dipajang di perpustakaan

membutuhkan waktu rata-rata satu semester perkuliahan atau lima

bulan. Selama proses tersebut, mahasiswa melakukan penelitian sesuai

dengan objek penelitiannya dan harus bimbingan dengan dosen

pembimbing secara rutin, minimal empat kali bimbingan bab 1-3

sebelum sidang proposal (tahap 1) dan empat kali bimbingan bab 4 dan

5 sebelum sidang skripsi (tahap 2).

Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan penulis kepada

beberapa mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsinya,

mayoritas menyatakan bahwa setiap bimbingan, mahasiswa harus

membawa progres penelitian berupa hardcopy, yaitu kertas HVS

Page 5: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

5

ukuran A5. Begitu juga dengan sidang proposal dan sidang skripsi

bahwa mahasiswa harus mencetak tiga rangkap untuk menjadi bahan

evaluasi dosen penguji. Setelah skripsi mahasiswa tersebut benar dan

disetujui oleh pembimbing dan penguji, semua kertas yang pernah

digunakan untuk bimbingan dan sidang pada akhirnya tidak terpakai

atau terbuang.

Penggunaan kertas yang berlebihan memberikan dampak buruk

bagi lingkungan. Konsumsi kertas yang tinggi menuntut penebangan

pohon yang semakin banyak. Selain itu, Environment Canada

menyatakan bahwa produksi 1 kg kertas memerlukan 324 liter air

(akuinginhijau.org). Menurut International Institute for Environment

and Development, saat kertas membusuk, atau menjadi kompos akan

menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya daripada CO2.

Daur ulang merupakan salah satu solusi untuk memanfaatkan kertas

yang tidak terpakai. Onondaga Resource Recovery Center menyatakan

bahwa daur ulang satu ton kertas dapat menghemat 17 pohon, 682,5

galon bahan bakar, 7.000 galon air, dan 4.000 kilowatt energi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur berapa jumlah kertas

bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom selama mengerjakan

skripsi. Penelitian ini juga memberikan ide kreatif pengumpulan kertas

bekas untuk di daur ulang, yaitu pengumpulan kertas melalui program

“1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”.

1.3. Perumusan Masalah

Program “1 Mahasiswa = 1Kg Kertas Bekas” bertujuan untuk

meningkatkan penerapan eco campus di IM Telkom, terutama efektifitas

pengelolaan kertas bekas yang terbuang dari proses skripsi mahasiswa.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini akan memfokuskan

pada rumusan masalah berikut ini:

a. Berapa jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM

Telkom dari proses skripsi?

Page 6: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

6

b. Apa program “1 Mahasiswa = 1Kg Kertas Bekas”?

c. Bagaimana implementasi program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas

Bekas” di IM Telkom?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa

IM Telkom dari proses skripsi.

b. Untuk mengetahui apa program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas

Bekas”.

c. Untuk mengetahui bagaimana rencana implementasi program “1

Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” di IM Telkom.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian

lebih lanjut dalam rangka pengembangan metode pengelolaan

kertas. Disamping itu, akan memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu

manajerial pada khususnya.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

manfaat praktis sebagai bahan masukan bagi IM Telkom untuk

membenahi metode pengelolaan kertas agar lebih efisien melaui

implementasi program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”.

Page 7: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian

A. Kertas

Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan

kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya

adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas

dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis

dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas

misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,

kebersihan ataupun toilet.

Kertas bagi generasi saat ini adalah sesuatu yang sudah menjadi hal

biasa dan sehari-hari sehingga sering kali kita memakai kertas tanpa

berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Total produksi kertas dunia

didominasi oleh kawasan Asia sebanyak 40% atau sekitar 156 juta ton

(www.lmfeui.com). Gambar 2.1. merupakan persebaran produksi

kertas dunia tahun 2010.

Gambar 2.1.

Persebaran Produksi Kertas Dunia (Total sekitar 391 juta ton)

Sumber: www.lmfeui.com

1%

40%

28%

25%

5% 1%

Afrika

Asia

Eropa

Amerika Utara

Amerika Latin

Oseania

Page 8: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

8

Beberapa fakta tentang penggunaan kertas pada saat ini

(www.akuinginhijau.org), antara lain:

1. 1 Batang pohon (kayu) menghasilkan 16 rim kertas

2. 1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan

untuk 3 orang bernapas

3. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98

ton bahan baku lainnya

4. Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang

untuk menjadi bahan baku kertas

5. Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh

panen kayu komersial setiap tahun

6. Industri kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk

menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan

karton

7. 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar atau 1 kg kertas = 200

lembar

8. Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air

9. Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter

air (environment Canada)

10. 95% kertas dibuat dari bahan serat kayu

11. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida

(CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas

buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan.

12. Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200

liter limbah cair dan 1 ton limbah padat

13. Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di

dunia(American Forest and Paper Association)

14. Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri

Packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas

Penggunaan kertas terlalu banyak akan mengurangi sumber daya

alam seperti pohon, air, dan listrik semakin cepat dan juga

Page 9: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

9

meningkatkan jumlah limbah kertas. Salah satu cara untuk

memanfaatkan kertas bekas adalah dengan cara mendaur ulang nya.

Beberapa fakta daur ulang kertas (www.akuinginhijau.org), antara lain:

1. Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang

pohon (government of Canada)

2. Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang

pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental

Protection Agency, 1996)

3. Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit

dibandingkan membuat kertas dari batang pohon

4. Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan

bakar dan 7000 galon air dan 4000 kwh listrik (Onondaga Resource

Recovery Center)

5. 30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas Packaging atau

kemasan (The Recycler’s Handbook, 1990)

6. Saat kertas membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas

Metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2 (International

Institute for Environment and Development, 1971)

B. Skripsi atau Tugas Akhir

Skripsi atau Tugas Akhir merupakan persyaratan untuk

menyelesaikan jenjeang pendidikan D3, S1, dan S2 di IM Telkom.

Skripsi adalah karya tulis akademik yang disusun berdasarkan hasil

penelitian, studi kelayakan, rencana bisnis, formulasi strategi,

perancangan sistem, pemodelan atau rancangan produk yang

merupakan pemecahan masalah sesuai dengan program studi dengan

menggunakan metode penelitian yang relevan.

Proses yang dimulai dari input mata kuliah “Tugas Akhir” pada

sistem akademik kampus sampai bisa mengumpulkan hardcover dan

dipajang di perpustakaan membutuhkan waktu rata-rata satu semester

perkuliahan atau lima bulan. Selama proses tersebut, mahasiswa

melakukan penelitian sesuai dengan objek penelitiannya dan harus

Page 10: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

10

bimbingan dengan dosen pembimbing secara rutin, minimal empat kali

bimbingan bab 1-3 sebelum sidang proposal (tahap 1) dan empat kali

bimbingan bab 4 dan 5 sebelum sidang skripsi (tahap 2).

Bimbingan tahap 1 dimulai dengan bimbingan bab1-3, lalu

pengumpulan sidang proposal, sidang proposal, dan revisi sidang

proposal. Bimbingan tahap 2 dimulai dengan bimbingan bab 4-5,

pengumpulan sidang skripsi, sidang skripsi, dan revisi. Setelah tahap

tersebut, mahasiswa diwajibkan untuk mencetak hardcopy minimal 1

rangkap untuk kampus.

2.2. Kerangka pemikiran

Pengelolaan kertas di IM Telkom dinilai kurang efektif dan efisien,

salah satunya yaitu penggunaan kertas selama proses skripsi. Selama

skripsi, mayoritas mahasiswa mencetak hardcopy untuk bimbingan

dan revisi. Untuk bisa sidang proposal dan sidang skripsi, mahasiswa

harus mencetak sebanyak 3 rangkap. Selama proses tersebut, hanya

revisi sidang akhir yang disetujui oleh pembimbing dan penguji,

sedangkan hardcopy sebelumnya tidak akan digunakan lagi. Oleh

karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung berapa jumlah

kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM Telkom yang telah

menyelesaikan skripsinya. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan

program untuk pengelolaan kertas bekas yang dihasilkan dari

aktivitas akademik IM Telkom, terutama skripsi. Gambar 2.2,

merupakan kerangka pemikiran penelitian ini.

Page 11: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

11

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran

SKRIPSI:- Bimbingan tahap 1- Pengumpulan sidang proposal- Revisi sidang proposal- Bimbingan tahap 2- Pengumpulan sidang skripsi- Revisi sidang skripsi

Kertas Bekas dari Proses Skripsi

Solusi Pengelolaan Kertas Bekas dari Proses Skripsi

Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

2.3. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan dan cakupan-cakupan

sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada Institut Manajemen Telkom.

2. Penelitian ini digunakan untuk memberikan solusi pengelolaan

penggunaan kertas di IM Telkom.

3. Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan di tempat lain

ketika kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan

tempat penelitian.

Page 12: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskripsi terapan (applied descriptive research). Menurut

Zikmund (2010:55), penelitian deskriptif dilakukan untuk memberi

gambaran yang jelas tentang karaktristik dari suatu objek, orang,

kelompok, organisasi, atau lingkungan dan (2010:6) penelitian terapan

dilakukan untuk mengidentifikasi keputusan bisnis yang spesifik pada

suatu organisasi. Melaui jenis penelitian deskriptif terapan, penelitian

ini dapat menjelaskan mengenai program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas

Bekas” dan implementasinya di IM Telkom.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Menurut

Suharsaputra (2012:50), metode penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan fenomena atau gejala

menggunakan data numerik dan statistik dalam melakukan analisisnya.

Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kuantitatif digunakan

untuk mengukur jumlah kertas bekas yang dihasilkan mahasiswa IM

Telkom dari proses skripsi. Penelitian kualitatif pada penelitian ini

digunakan untuk menjelaskan program “1 Mahasiswa = 1Kg Kertas

Bekas” dan implementasinya di IM Telkom.

3.2. Tahapan penelitian

Tahapan dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu

dimulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan penelitian dan

tahapan penyusunan laporan penelitian. Tahapan persiapan terdiri dari

penentuan masalah, penentuan objek penelitian sampai dengan

penyusunan proposal penelitian. Tahapan penelitian terdiri dari proses

pengumpulan data sampai dengan pengolahan data. Sedangkan

Page 13: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

13

tahapan terakhir adalah penyusunan laporan penelitian dari hasil

pengolahan data.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:

13), alur penelitian, apa pun jenis penelitiannya selalu dimulai dari

adanya permasalahan atau gejalanya, yang merupakan suatu

kesenjangan yang dirasakan peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi

karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi

harapan. Dengan adanya kesenjangan ini, peneliti mencari teori yang

tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari

tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi

permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya digunakan untuk mengatasi

permasalahan yang dirasakan. Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian selalu harus merupakan jawaban dari rumusan masalah dan

memecahkan masalah.

Gambar 3.1

Tahapan Penelitian

Sumber : Arikanto (2010: 13)

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Institut Manajemen Telkom, Jalan

Telekomunikasi no.1, kec. Dayeuh Kolot, kab. Bandung, Jawa Barat.

Teori Pendukung Permasalahan

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan

Page 14: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

14

3.4. Populasi dan Sampel

A. Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 115), Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini,

jumlah populasi yaitu jumlah mahasiswa IM Telkom yang telah

menyelesaikan skripsi sebanyak 885 orang.

B. Sampel

Sampel menurut Sugiono (2010: 116) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut

Sugiyono (2010: 116), teknik sampling adalah teknik pengambilan

sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah conveniance sampling. Menurut Sugiyono (2010:83),

Conveniance sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Untuk mengukur jumlah sampel pada penelitian ini, penulis

menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut :

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = ukuran populasi

= Tingkat kekeliruan pengambilan sampel yang dapat ditolerir

Dalam penelitian ini digunakan tingkat kekeliruan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir sebesar 10%. Jadi, jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Untuk perhitungan

jumlah sampel untuk wajib pajak orang pribadi adalah sebagai berikut:

Page 15: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

15

dibulatkan

3.5. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010: 193), bila dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan

sumber sekunder.

3.5.1. Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010:193). Data primer

diperoleh melalui angket/ kuesioner. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199).

3.5.2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010:193). Data

sekunder yang peneliti peroleh yaitu literatur buku, situs internet, dan

dokumen yang ada di perusahaan.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa

data deskriptif dan kualitatif. Analisa deskriptif pada penelitian ini

digunakan untuk mengetahui jumlah rata-rata kertas bekas yang

dihasilkan mahasiswa IM Telkom dari proses skripsi. Analisa data

kualitatif bermakna sebagai suatu pengertian analisis yang didasarkan

pada argumentasi logika. Namun, materi argumentasi didasarkan pada

data yang akan diperoleh melalui kegiatan teknik perolehan data.

Analisis tidak berdasarkan pada perhitungan-perhitungan tetapi pada

Page 16: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

16

kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan

informasi. Kemudian data yang diperoleh akan disusun secara

sistematis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat

mengungkapkan masalah penelitian.

Page 17: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Objek Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

IM Telkom merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh

Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Kampus utama Institut

Manajemen (IM) Telkom berlokasi di Jalan Telekomunikasi no. 1,

Kawasan Pendidikan Telkom, kecamatan Dayeuh Kolot, kabupaten

Bandung. Selain itu, IM Telkom juga memiliki kampus di jalan

Gegerkalong Hilir no.47, kota Bandung.

IM Telkom diproyeksikan untuk menyiapkan tenaga-tenaga ahli di

bidang manajemen bisnis sesuai program studi yang ditawarkan

berbasis Information and Communication Technology (ICT) atau

informasi dan komunikasi (Infokom), dan entrepreneurship yang

terampil dan berwawasan luas sebagai jawaban akan tuntutan

persaingan bisnis pada industri infokom yang dewasa ini semakin

ketat.

4.1.2. Visi, Misi, dan Nilai Inti

A. Visi

“Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi bidang Bisnis dan Manajemen

Konvergensi yang unggul di Asia pada tahun 2021”.

B. Misi

1. Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan.

2. Mengembangkan Institusi "knowledge enterprise" kelas dunia.

3. Menghasilkan kontribusi yang "determinant" bagi kemandirian

bangsa dalam persaingan global.

C. Nilai-nilai inti

1. Integrity (Integritas)

2. Entrepreneurship (kewirausahaan)

3. Best for Excellence (Terbaik untuk keunggulan)

Page 18: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

18

4.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 merupakan struktur organisasi IM Telkom.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi IM Telkom

Sumber: (www.imtelkom.ac.id)

4.1.4. Jumlah Mahasiswa dan Kelulusan

IM Telkom memiliki tiga fakultas S1, antara lain Sekolah

Manajemen Telekomunikasi dan Media (SBTM), Sekolah Komunikasi

Multimedia (SKM), dan Sekolah Administrasi Bisnis dan Keuangan

(SABK). Sejak berganti nama menjadi Institut Manajemen (IM) Telkom

pada tahun 2008, jumlah mahasiswa dan lulusan telah mencapai 4.974

orang. Tabel 4.1 merupakan jumlah mahasiswa dan lulusan dari IM

Telkom.

Tabel 4.1.

Jumlah Mahasiswa IM Telkom dan Lulusannya

No. Angkatan Aktif Lulusan Total

1 2008

2 2009

3 2010

4 2011

5 2012

Total

Sumber: (www.imtelkom.ac.id)

Page 19: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

19

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1. Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom dari

Proses Skripsi

A. Bimbingan Skripsi Tahap 1

Tabel 4.2 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan

responden selama bimbingan skripsi tahap 1.

Tabel 4.2.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom pada

bimbingan skripsi tahap 1

No. Jumlah Persentase

1 1-10 lembar 2%

2 31-40 lembar 14%

3 41-50 lembar 18%

4 51-60 lembar 30%

5 61-70 lembar 13%

6 71-80 lembar 17%

7 81-90 lembar 4%

8 101-110 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.2, 30% mahasiswa mayoritas menghabiskan

51-60 lembar HVS A5 untuk bimbingan skripsi tahap 1. Meskipun

terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan

skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan

mahasiswa yang menghabiskan 71-80 lembar kertas cukup banyak,

yaitu mencapai 18%. Mahasiswa melakukan bimbingan skripsi tahap

1 rata-rata mencapai ±6 kali bimbingan.

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 52-61 lembar HVS A5. Dengan rata-rata ±6 kali bimbingan,

maka secara keseluruhan 100 orang responden menghabiskan

sebanyak 295-345 lembar HVS A5.

Page 20: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

20

B. Pengumpulan Sidang Proposal

Tabel 4.3 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan

responden untuk pengumpulan sidang proposal.

Tabel 4.3.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk

Pengumpulan Sidang Proposal

No. Jumlah Persentase

1 1-10 lembar 2%

2 31-40 lembar 6%

3 41-50 lembar 14%

4 51-60 lembar 22%

5 61-70 lembar 23%

6 71-80 lembar 25%

7 81-90 lembar 2%

8 91-100 lembar 4%

9 101-110 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.3, 25% mahasiswa mayoritas menghabiskan

61-70 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang proposal. Meskipun

terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan

skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan

mahasiswa yang menghabiskan 61-70 lembar kertas cukup banyak,

yaitu mencapai 23%. Untuk pengumpulan, mahasiswa diwajibkan

mencetak hardcopy sebanyak 3 rangkap.

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 58-67 lembar HVS A5. Dengan mencetak 3 rangkap

hardcopy untuk pengumpulan sidang proposal, maka secara

keseluruhan 100 orang responden menghabiskan sebanyak 175-202

lembar HVS A5.

Page 21: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

21

C. Revisi Sidang Proposal

Tabel 4.4 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan

responden untuk revisi sidang proposal.

Tabel 4.4.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk

revisi sidang proposal

No. Jumlah Persentase

1 1-10 lembar 2%

2 31-40 lembar 6%

3 41-50 lembar 18%

4 51-60 lembar 16%

5 61-70 lembar 13%

6 71-80 lembar 21%

7 81-90 lembar 8%

8 91-100 lembar 10%

9 101-110 lembar 2%

10 111-120 lembar 2%

11 141-150 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.4, 21% mahasiswa paling banyak

menghabiskan 71-80 lembar HVS A5 untuk revisi sidang proposal.

Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada

bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja.

Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 41-50 lembar kertas

cukup banyak, yaitu mencapai 18%. Untuk revisi, mahasiswa

mahasiswa secara rata-rata melakukan sebanyak ±2 kali .

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 63-72 lembar HVS A5. Dengan rata-rata ±2 kali revisi sidang

proposal, maka secara keseluruhan 100 orang responden

menghabiskan sebanyak 114-130 lembar HVS A5.

Page 22: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

22

D. Bimbingan Skripsi Tahap 2

Tabel 4.5 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan

responden selaman bimbingan skripsi tahap 2.

Tabel 4.5.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom selama

bimbingan skripsi tahap 2

No. Jumlah Persentase

1 1-10 lembar 2%

2 31-40 lembar 18%

3 41-50 lembar 24%

4 51-60 lembar 18%

5 61-70 lembar 8%

6 71-80 lembar 21%

7 81-90 lembar 1%

8 91-100 lembar 4%

9 121-130 lembar 2%

10 151-160 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.5, 21% mahasiswa paling banyak

menghabiskan 71-80 lembar HVS A5 untuk bimbingan skripsi tahap 2.

Meskipun terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada

bimbingan skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja.

Sedangkan mahasiswa yang menghabiskan 51-60 lembar kertas

cukup banyak, yaitu mencapai 18%. Untuk revisi, mahasiswa

mahasiswa secara rata-rata melakukan sebanyak ±4 kali .

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 54-63 lembar HVS A5. Dengan rata-rata ±4 kali bimbingan

skripsi tahap 2, maka secara keseluruhan 100 orang responden

menghabiskan sebanyak 237-276 lembar HVS A5.

Page 23: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

23

E. Pengumpulan Sidang Skripsi

Tabel 4.6 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan untuk

pengumpulan sidang skripsi.

Tabel 4.6.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk

Pengumpulan Sidang Skripsi

No. Jumlah Persentase

1 1-10 lembar 2%

2 61-70 lembar 4%

3 71-80 lembar 8%

4 81-90 lembar 2%

5 91-100 lembar 12%

6 101-110 lembar 6%

7 111-120 lembar 8%

8 121-130 lembar 20%

9 131-140 lembar 6%

10 141-150 lembar 4%

11 161-170 lembar 2%

12 171-180 lembar 4%

13 191-200 lembar 4%

14 201-210 lembar 4%

15 210-220 lembar 3%

16 221-230 lembar 3%

17 271-280 lembar 2%

18 291-300 lembar 3%

19 301-310 lembar 1%

20 591-600 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.6, jumlah kertas yang dihabiskan mahasiswa

cukup beragam. 20% mahasiswa paling banyak menghabiskan 121-

Page 24: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

24

130 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang skripsi. Meskipun

terdapat mahasiswa yang tidak menggunakan kertas pada bimbingan

skripsi tahap 1, namun jumlahnya hanya 2% saja. Sedangkan

mahasiswa yang menghabiskan di atas 100 lembar kertas cukup

beragam antara 2-6%. Untuk pengumpulan, mahasiswa secara rata-

diwajibkan mencetak hardcopy sebanyak 3 rangkap .

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 142-151 lembar HVS A5. Dengan mencetak 3 rangkap

hardcopy, maka secara keseluruhan 100 orang responden

menghabiskan sebanyak 427-454 lembar HVS A5.

F. Revisi Sidang Skripsi

Tabel 4.7 merupakan jumlah kertas bekas yang dihasilkan untuk

revisi sidang skripsi.

Tabel 4.7.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom untuk

Revisi Sidang Skripsi

No. Jumlah Persentase

1 61-70 lembar 2%

2 71-80 lembar 4%

3 81-90 lembar 2%

4 91-100 lembar 10%

5 101-110 lembar 2%

6 111-120 lembar 18%

7 121-130 lembar 23%

8 131-140 lembar 7%

9 141-150 lembar 2%

10 151-160 lembar 2%

11 161-170 lembar 2%

12 171-180 lembar 2%

13 181-190 lembar 6%

Bersambung

Page 25: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

25

Sambungan

No. Jumlah Persentase

14 201-210 lembar 4%

16 221-230 lembar 4%

17 271-280 lembar 2%

18 281-290 lembar 3%

19 291-300 lembar 1%

20 301-310 lembar 2%

21 601-610 lembar 2%

Total 100%

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.7, jumlah kertas yang dihabiskan mahasiswa

cukup beragam. 23% mahasiswa paling banyak menghabiskan 121-

130 lembar HVS A5 untuk pengumpulan sidang skripsi. Sedangkan

mahasiswa yang menghabiskan di atas 100 lembar kertas cukup

beragam antara 2-4%. Untuk revisi sidang skripsi, mahasiswa rata-

rata melakukan sebanyak ±2 kali.

Secara rata-rata, satu orang responden menghabiskan kertas

sebanyak 149-158 lembar HVS A5. Dengan mencetak ±2 rangkap

hardcopy, maka secara keseluruhan 100 orang responden

menghabiskan sebanyak 240-255 lembar HVS A5.

Page 26: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

26

G. Akumulasi Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM

Telkom dari Proses Skripsi

Tabel 4.8 merupakan akumulasi rata-rata jumlah kertas bekas

yang dihasilkan responden.

Tabel 4.8.

Jumlah Kertas Bekas yang Dihasilkan Mahasiswa IM Telkom

No. Proses Jumlah Halaman

1 Bimbingan skripsi tahap 1 295-345

2 Pengumpulan sidang proposal 175-202

3 Revisi sidang proposal 114-130

4 Bimbingan skripsi tahap 2 237-276

5 Pengumpulan sidang skripsi 427-454

6 Revisi sidang skripsi 240-255

Total 1488-1662

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa selama skripsi,

satu orang mahasiswa IM Telkom menghabiskan kertas rata-rata

antara 1.488 sampai 1.662 lembar HVS A5 atau sekitar 3,75 kg kertas.

Dari 100 orang responden, 52% menyatakan hanya menyimpan

kertas bekas tersebut, 32% membuang, dan hanya 16% yang mendaur

ulangnya.

Jumlah mahasiswa IM Telkom saat ini adalah 4.974 orang, maka

dalam empat tahun kedepan (4 angkatan) IM Telkom berkontribusi

menghabiskan paling sedikit 7.401.312. lembar kertas HVS A5 untuk

skripsinya, atau sama dengan menghabiskan 463 batang pohon,

5.995.063 liter air, menghasilkan 48 ton gas CO2, 1.335.937 liter

limbah cair, dan 19 ton limbah padat.

Dengan jumlah mahasiswa Indonesia sebanyak 4,8 juta orang

(www.edukasi.kompas.com) maka mahasiswa Indonesia

berkontribusi menghabiskan 7.142.400.000 lembar kertas untuk

skripsinya atau sama dengan menghabiskan 446.400 batang pohon,

Page 27: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

27

5.785.344.000 liter air, 46.426 ton gas CO2, 1.289.203.200 limbah cair,

dan 17.856 ton limbah padat.

4.2.2. Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

A. Pengertian dan Tujuan Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” adalah suatu

rangkaian program peduli lingkungan terutama kertas bekas yang

akan dilaksanakan di kampus Institut Manajemen (IM) Telkom.

Program ini dimulai dari pengumpulan kertas bekas dari mahasiswa,

khususnya mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi atau tugas

akhir. Pengumpulan kertas bekas ini dilatarbelakangi oleh banyaknya

kertas yang terbuang sia-sia selama mahasiswa menyelesaikan

skripsinya, yaitu mencapai 1.488-1.662 lembar HVS A5 per mahasiswa

atau 3,75 kg kertas per mahasiswa. Program ini tidak hanya sekedar

mengumpulkan kertas bekas dari mahasiswa, tetapi juga mendaur

ulangnya menjadi barang baru yang memiliki nilai guna. Untuk

memanfaatkan sumber daya internal, maka daur ulang akan dilakukan

mahasiswa IM Telkom jurusan DKV. Namun sebelum melakukan daur

ulang, program ini akan memberikan pelatihan terlebih dahulu

mengenai cara daur ulang yang baik dan benar. Rangkaian program “1

Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” dilanjutkan dengan memamerkan

dan menjual hasil karya daur ulang yang dilakukan mahasiswa IM

Telkom.

Penggunaan kertas secara berlebihan dapat memberikan dampak

buruk pada lingkungan. 1 ton kertas menghabiskan 3 ton kayu,

324.000 liter air, menghasilkan 2,6 ton CO2 72.200 liter limbah cair,

dan 1 ton limbah padat. Selain itu, saat kertas membusuk atau menjadi

kompos akan menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya

dari CO2. Melalui program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

diharapkan akan mengurangi dampak buruk lingkungan dari

penggunaan kertas secara berlebihan, salah satunya penggunaan

kertas untuk skripsi.

Page 28: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

28

Adapun tujuan program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”,

antara lain:

1. Mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kertas yang

berlebihan di IM Telkom.

2. Melibatkan mahasiswa IM Telkom dalam program peduli

lingkungan melalui pengumpulan kertas bekas skripsi.

3. Mencerdaskan mahasiswa agar dapat ikut serta mengurangi

dampak lingkungan melalui pelatihan daur ulang kertas bekas.

4. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa IM Telkom, terutama

mahasiswa jurusan DKV melalui aksi daur ulang kertas bekas.

5. Mengasah jiwa kewirausahaan mahasiswa IM Telkom melalui

penjualan produk/ karya daur ulang kertas bekas.

B. Sasaran Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Adapun yang menjadi sasaran program “1 Mahasiswa = 1 Kg

Kertas Bekas” adalah semua civitas akademika IM Telkom, khususnya

mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi dan memiliki kertas

bekas skripsi yang tidak terpakai. Berikut rincian sasaran program “1

Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”:

1. Mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsi, karena

ikut berpartisipasi menyumbangkan kertas bekas hasil skripsinya.

2. Mahasiswa IM Telkom lain, karena boleh ikut berpartisipasi

menyumbangkan kertas bekas.

3. Mahasiswa IM Telkom jurusan DKV, karena diberikan pelatihan

cara mendaur ulang yang baik dan benar.

C. Manfaat Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Adapun manfaat program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”,

antara lain:

1. Mengurangi jumlah kertas bekas yang terbuang atau tidak

terpakai dari proses skripsi yang dikerjakan mahasiswa IM

Telkom.

Page 29: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

29

2. Memberi masukan mengenai pengelolaan kertas bekas yang ada

di IM Telkom.

3. Meningkatkan kreativitas dan pengetahuan mahasiswa IM Telkom

tentang kertas, dampak, dan cara mendaur ulangnya.

Page 30: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

30

4.2.3. Implementasi Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa program “1

Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” terdiri dari lima rangkaian kegiatan,

yaitu pengumpulan kertas bekas skripsi, pelatihan cara daur ulang

kertas bekas, daur ulang kertas bekas, pameran produk/ karya daur

ulang kertas bekas, penjualan produk/ karya daur ulang kertas bekas.

Penjelasannya sebagai berikut:

A. Pengumpulan Kertas Bekas Skripsi

Tabel 4.9. menjelaskan tentang skema pelaksanaan pengumpulan

kertas bekas skripsi.

Tabel 4.9.

Skema pengumpulan Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Mahasiswa IM Telkom yang telah menyelesaikan skripsi

Waktu Tim Hijau IM Telkom*Civitas Akademika IM

Telkom yang lain

Pembukaan Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Mengumpulkan kertas bekas skripsi

Menyerahkan tumpukan kertas bekas skripsi

Menyerahkan tumpukan kertas bekas skripsi

Mengumpulkan kertas bekas

Menerima tumpukan kertas bekas

Hari ke 1-14

Hari ke-1

Hari ke 14 Penutupan Pengumpulan Kertas Bekas

Mulai

*Tim hijau IM Telkom = Panitia Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Pada rangkaian awal, yaitu donasi kertas bekas dapat dilakukan

oleh seluruh civitas akademika IM Telkom, namun dikhususkan dari

donasi kertas bekas skripsi dari mahasiswa tingkat akhir yang telah

Page 31: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

31

menyelesaikan skripsi. Pengumpulan kertas bekas dilakukan selama

dua minggu berturut-turut dengan target sebanyak setengah

wisudawan IM Telkom bulan mei tahun 2013, yaitu 150 kg kertas

bekas.

B. Pelatihan Cara Daur Ulang Kertas Bekas

Tabel 4.10. menjelaskan tentang skema pelatihan daur ulang

kertas bekas.

Tabel 4.10.

Skema Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

NarasumberWaktu Tim Hijau IM Telkom* Mahasiswa DKV IM Telkom

Mengundang narasumber daur ulang kertas untuk memberikan

pelatihan

Setuju untuk memberikan pelatihan cara daur ulang

kertas bekas

Datang ke kampus IM Telkom

Mendapat pelatihan cara daur ulang kertas bekas dan

kreasinya

Memberikan pelatihan cara daur ulang kertas bekas dan

kreasinya

Hari ke-7

Memahami cara daur ulang kertas dan kreasinya

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Pada tahap ini, akan diberikan pelatihan cara mendaur ulang

kertas bekas yang baik dan benar kepada mahasiswa jurusan DKV IM

Telkom. Pelatihan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya berperan

sebagai “penyumbang” kertas bekas saja, tapi juga memahami cara

mendaur ulang kertas yang baik dan benar. Mahasiswa jurusan DKV

IM Telkom dipilih agar pelatihan daur ulang lebih tepat sasaran dan

meningkatkan kreatifitas seni yang dimiliki mahasiswa DKV.

Page 32: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

32

C. Daur Ulang Kertas Bekas

Tabel 4.11. menjelaskan tentang skema daur ulang kertas bekas.

Tabel 4.11.

Skema Daur Ulang Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Skema Daur Ulang Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Mahasiswa DKV IM TelkomWaktu Tim Hijau IM Telkom* Prodi DKV IM Telkom

Mengundang mahasiswa DKV IM Telkom untuk mengikuti

lomba daur ulang kertas bekas

Mendaftarkan diri mengikuti lomba daur ulang kertas bekas

Mengumpulkan produk/ karya daur ulang

Hari ke-14

Hari ke-7-12

Hari ke-13-14

Datang ke kampus IM Telkom

Mengikuti lomba daur ulang kertas bekas

Mewajibkan mahasiswa DKV IM Telkom untuk mengikuti lomba

daur ulang kertas bekas

Menerima produk/ karya daur ulang

Seleksi dan menentukan pemenang dengan produk/

karya daur ulang terbaik

Mengumumkan produk/ karya daur ulang terbaik

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Setelah mahasiswa DKV IM Telkom mendapatkan pelatihan

mengenai cara daur ulang kertas bekas yang baik dan benar, maka

mereka akan berpartisipasi dalam lomba daur ulang kertas bekas

yang telah dikumpulkan tim hijau IM Telkom. Lomba daur ulang ini

bertujuan untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan

mahasiswa DKV IM Telkom selama pelatihan daur ulang kertas bekas

Page 33: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

33

pada minggu sebelumnya. Pada tahap ini akan ada kerjasama antara

tim hijau IM Telkom dengan Prodi DKV agar mewajibkan mahasiswa

tingkat awal untuk mengikuti lomba ini. Lomba akan dilakukan dua

hari pada satu kelas dan peserta lomba bebas melakukan eksperimen

di kelas tersebut selama dua hari berturut-turut hingga menghasilkan

produk yang memiliki nilai guna.

D. Pameran Produk/ Karya Daur Ulang Kertas Bekas

Tabel 4.12. menjelaskan tentang skema pameran produk daur

ulang kertas bekas.

Tabel 4.12.

Skema Pameran Produk Daur Ulang Kertas Bekas

“1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Skema Pameran Daur Ulang Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Mahasiswa DKV IM TelkomWaktu Tim Hijau IM Telkom*

Mengumpulkan produk/ karya daur ulang

Hari ke-14

Hari ke-15-19

Menerima produk/ karya daur ulang

Seleksi produk/ karya daur ulang yang akan dipamerkan

Memamerkan produk/ karya daur ulang

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Page 34: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

34

Pameran ini dilakukan sebagai salah satu cara memasarkan

produk-produk daur ulang dari kertas bekas. Karya hasil lomba daur

ulang kertas bekas yang dilakukan mahasiswa jurusan DKV

dikumpulkan oleh tim hijau IM Telkom, diseleksi, dan dipajang pada

satu titik keramaian di kampus IM Telkom. Dengan demikian, civitas

akademika IM Telkom bisa membeli hasil karya daur ulang kertas

bekas. Meskipun tidak membeli, para pengunjung bisa mendapat

pencerdasan mengenai upaya untuk mengurangi dampak lingkungan.

E. Penjualan Produk/ Karya Daur Ulang Kertas Bekas

Tabel 4.13. menjelaskan tentang skema pameran produk daur

ulang kertas bekas.

Tabel 4.13.

Skema Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas

“1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Skema Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas”

Mahasiswa DKV IM TelkomWaktu Tim Hijau IM Telkom* Pembeli

Memasarkan produk daur ulang kertas bekas

Membayar produk daur ulang kertas bekas

Menerima keuntungan penjualan produk daur ulang

kertas bekas

Hari ke-15-19

Hari ke-20

Menerima pembayaran produk daur ulang kertas bekas

Menyerahkan keuntungan penjualan produk daur ulang

kertas bekas

Membeli produk daur ulang kertas bekas

selesai

Sumber: Pengolahan Data oleh Penulis

Page 35: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

35

Penjualan dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat pada

produk daur ulang, terutama dari kertas bekas. Penjualan akan

dilakukan oleh tim hijau IM Telkom, dan keuntungannya akan

diberikan kepada mahasiswa/ pemilik hasil produk daur ulang.

Page 36: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

36

4.2.4. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.14 merupakan jadwal program “1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas Bekas”.

Tabel 4.14

Jadwal Program “1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas Bekas”.

No Kegiatan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7

1 Pengumpulan Kertas Bekas

2 Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas

3 Daur Ulang Kertas Bekas

4 Pameran Produk Daur Ulang

5 Penjualan Produk Daur Ulang

Page 37: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

37

4.2.5. Rancangan Biaya dan Sumber Dana Program “1 Mahasiswa = 1 Kg

Kertas Bekas”

Sumber Biaya dalam (Rp)

A. Pengumpulan Kertas Bekas

Publikasi : 250.000

Boot pengumpulan : 250.000

B. Pelatihan Daur Ulang Kertas Bekas

Narasumber / pelatih daur ulang : 1.000.000

Konsumsi narasumber/ pelatih : 50.000

Konsumsi peserta : 200.000

Perlengkapan pelatihan : 750.000

C. Lomba Daur Ulang Kertas Bekas

Konsumsi peserta : 400.000

Hadiah : 1.500.000

D. Pameran Produk Daur Ulang Kertas Bekas

Perlengkapan pameran : 500.000

E. Penjualan Produk Daur Ulang Kertas Bekas

Promosi : 100.000

Total : 5.000.000

Sumber Dana dalam (Rp)

A. HUTKOM 25 : 5.000.000

Total : 5.000.000

Page 38: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penggunaan kertas di IM Telkom dinilai tidak efektif dan efisien

karena mahasiswa berkontribusi menghabiskan 1.488-1.662 lembar

kertas HVS A5 atau sekitar 3,75 kg kertas per mahasiswa untuk

menyelesaikan skripsinya. Sebagai salah satu pihak yang turut

bertanggung jawab menciptakan kehidupan berkelanjutan, IM Telkom

seharusnya dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan

kampus secara efektif dan efisien, termasuk sumber daya kertas. Selain

itu, IM Telkom juga harus menciptakan lulusan-lulusan yang memiliki

kepedulian akan lingkungan melalui pendidikan dan pencerdasan

berkelanjutan tentang lingkungan. Program “1 Mahasiswa = 1 kg Kertas

bekas” merupakan salah satu cara bagi IM Telkom untuk mengatasi

penggunaan kertas secara berlebihan dan menciptakan lulusan yang

memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” adalah suatu

rangkaian program peduli lingkungan terutama kertas bekas yang akan

dilaksanakan di kampus Institut Manajemen (IM) Telkom. Program ini

dimulai dari pengumpulan kertas bekas terutama dari mahasiswa

tingkat akhir yang telah menyelesaikan skripsi, pelatihan daur ulang

kertas bekas, lomba daur ulang kertas bekas, pameran dan penjualan

produk dari daur ulang kertas. Program ini bertujuan untuk

mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kertas yang

berlebihan di IM Telkom dan melibatkan mahasiswa dalam program

peduli lingkungan.

Melalui program “1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas” ini, IM

Telkom tidak hanya akan mengurangi jumlah kertas bekas yang

terbuang oleh mahasiswa tingkat akhir, namun juga meningkatkan

Page 39: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

39

kreativitas dan pengetahuan mahasiswa tentang kertas bekas, dampak,

dan cara mendaur ulangnya.

5.2. Saran

1. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengevaluasi dan

mengukur tingkat keberhasilan program “1 Mahasiswa= 1 Kg Kertas

Bekas” ketika telah selesai dilaksanakan. Dengan begitu, IM Telkom

bisa mengetahui kekurangan implementasi program, dan

memperbaikinya di implementasi program berikutnya.

2. Saran untuk Perusahaan

Berdasarkan proses penelitian di IM Telkom, sebaiknya IM

Telkom lebih terbuka dalam memberikan informasi yang dibutuhkan

agar permasalahan yang ada pada pengelolaan kertas dapat

diketahui lebih cepat dan jelas. Selain itu, sebaiknya IM Telkom

menerapkan program “1 Mahasiswa = Kg Kertas Bekas” ini, karena

akan memberikan kontribusi pada pengelolaan kertas di IM Telkom.

Page 40: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

40

DAFTAR PUSTAKA

10 Dampak Pemanasan Global. 2009. [Online].

http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasan-

global.html. [Diakses pada tanggal 27 April 2013].

Agus, R & Rudy, S. (2008). Global Warming Mengancam Keselamatan Planet

Bumi. [online]

http://hiduplebihmulia.com/ebook/PemanasanGlobal2lowres.pdf

[diakses pada tanggal 24 April 2013].

Analisa Industri Pulp dan Kertas Dunia. (2012). [Online]

http://www.lmfeui.com/data/artikel%20bumn%203%20ags%202012

%20Analisis%20Industri%20Kertas.pdf [Diakses pada tanggal 10 Mei

2013]

Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cook, John. (2010). Panduan Ilmiah untuk Skeptisisme Pemanasan Global.

[online]

http://www.skepticalscience.com/docs/Guide_Skepticism_Indonesian.p

df [diakses pada tanggal 24 April 2013].

Fadliah. (2008). Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak dan Solusi.

Jurnal Pelangi Ilmu. Vol 1, No 1, 1-15

Indonesia: Hasil COP18 Tidak Memuaskan. [2012]. [online]

http://www.hijauku.com/2012/12/10/indonesia-hasil-cop18-tidak-

memuaskan/ [diakses pada tanggal 24 April 2013].

Kondisi Bumi Lebih Buruk dari Prediksi. (2012). [online]

http://sains.kompas.com/read/2012/12/04/02401963/Kondisi.Bumi.L

ebih.Buruk.dari.Prediksi [diakses pada tanggal 24 April 2013].

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kauntitatif dan

Kualitatif. Jakarta: GP Press

Page 41: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

41

Levin, Richard C. (2008). How to Stop Global Warming. New Delhi: The

Economic Times.

Muhi, Ali Hanapiah. (2011). Praktek Lingkungan Hidup. Jatinangor: IPDN.

Masjoen. 2013. Jejaring: Kampus Harus Menjadi Contoh Keberlanjutan.

[Online] http://jejaring.co/2013/03/kampus-harus-menjadi-contoh-

keberlanjutan/ [Diakses pada tanggal 27 April 2013].

Naiborhu, Debora. (2010). Pemanasan Global di Indonesia Ditinjau dari

Protokol Kyoto. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Tidak diterbitkan.

Nasoetion, P. 2009. Green Campus Vs. Pemanasan Global. [Online]

http://www.gogreenindonesiaku.com/green_opinion2.php [Diakses

pada tanggal 27 April 2013].

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian. Bandung: Refika Aditama.

Susandi, Armi, Herlianti, Indriani, Tamamadin, Mamad, & Nurlela, Irma.

(2008). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka laut di

Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Linkungan. Vol 12, No.2, 1-8.

Triana, Vivi. (2008). Pemanasan Global. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Vol. 2, No. 2. 159-163

Zickmund, William G., et al. (2010). Business Research Methods. Canada:

South-Western Cengange Learning.

Page 42: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

42

LAMPIRAN

1. Rekapitulasi Kuesioner

No. Jenis Kelamin A B C

D E

F G H

I J

K L MIN MAX MIN MAX MIN MAX MIN MAX MIN MAX MIN MAX

1 L 2 1 10 1 10 2 1 10 0 1 10 1 10 1 71 80 2 disimpan 2 L 2 1 10 1 10 2 1 10 0 1 10 1 10 1 71 80 2 disimpan 3 L 6 41 50 41 50 1 41 50 4 51 60 61 70 4 111 120 3 daur ulang 4 L 6 41 50 41 50 1 41 50 4 51 60 61 70 4 111 120 3 daur ulang 5 P 4 51 60 41 50 1 41 50 4 61 70 61 70 2 121 130 3 dijual 6 P 4 51 60 41 50 1 41 50 4 61 70 61 70 2 121 130 3 dijual 7 L 4 41 50 41 50 1 41 50 4 31 40 71 80 2 61 70 3 disimpan 8 L 4 41 50 41 50 1 41 50 4 31 40 71 80 2 61 70 3 disimpan 9 L 5 31 40 31 40 1 31 40 4 71 80 71 80 2 71 80 2 disimpan 10 L 5 31 40 31 40 1 31 40 4 71 80 71 80 2 71 80 2 disimpan 11 P 5 31 40 31 40 2 31 40 8 71 80 71 80 1 81 90 3 dibuang 12 P 5 31 40 31 40 2 31 40 8 71 80 71 80 1 81 90 3 dibuang 13 L 4 51 60 61 70 2 81 90 4 71 80 71 80 2 151 160 3 dibuang 14 L 4 51 60 61 70 2 81 90 4 71 80 71 80 2 151 160 3 dibuang 15 L 6 61 70 51 60 4 61 70 3 31 40 81 90 5 91 100 2 disimpan 16 L 6 61 70 51 60 4 61 70 3 31 40 81 90 5 91 100 2 disimpan 17 P 5 51 60 41 50 5 41 50 5 31 40 91 100 1 91 100 3 daur ulang 18 P 5 51 60 41 50 5 41 50 5 31 40 91 100 1 91 100 3 daur ulang 19 P 6 51 60 41 50 1 41 50 4 31 40 91 100 2 91 100 3 dibuang 20 P 6 51 60 41 50 1 41 50 4 31 40 91 100 2 91 100 3 dibuang 21 P 4 41 50 51 60 3 51 60 4 31 40 91 100 1 121 130 2 disimpan 22 P 4 41 50 51 60 3 51 60 4 31 40 91 100 1 121 130 2 disimpan 23 P 4 41 50 31 40 1 31 40 5 41 50 91 100 1 101 110 1 daur ulang 24 P 4 41 50 31 40 1 31 40 5 41 50 91 100 1 101 110 1 daur ulang 25 L 4 71 80 51 60 1 51 60 4 41 50 91 100 1 91 100 3 disimpan 26 L 4 71 80 51 60 1 51 60 4 41 50 91 100 1 91 100 3 disimpan

Page 43: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

43

27 P 5 71 80 41 50 1 41 50 4 51 60 91 100 1 91 100 1 dijual 28 P 5 71 80 41 50 1 41 50 4 51 60 91 100 1 91 100 1 dijual 29 L 4 41 50 51 60 1 51 60 4 41 50 101 110 1 111 120 3 disimpan 30 L 4 41 50 51 60 1 51 60 4 41 50 101 110 1 111 120 3 disimpan 31 L 4 51 60 51 60 1 51 60 2 71 80 101 110 1 111 120 3 daur ulang 32 L 4 51 60 51 60 1 51 60 2 71 80 101 110 1 111 120 3 daur ulang 33 P 5 51 60 61 70 2 61 70 4 71 80 101 110 3 111 120 2 dibuang 34 P 5 51 60 61 70 2 61 70 4 71 80 101 110 3 111 120 2 dibuang 35 L 6 31 40 51 60 1 51 60 3 41 50 111 120 1 111 120 2 disimpan 36 L 6 31 40 51 60 1 51 60 3 41 50 111 120 1 111 120 2 disimpan 37 L 4 51 60 51 60 9 51 60 7 51 60 111 120 1 111 120 3 disimpan 38 L 4 51 60 51 60 9 51 60 7 51 60 111 120 1 111 120 3 disimpan 39 P 4 41 50 51 60 3 111 120 4 71 80 111 120 1 121 130 2 disimpan 40 P 4 41 50 51 60 3 111 120 4 71 80 111 120 1 121 130 2 disimpan 41 L 5 31 40 51 60 3 41 50 4 91 100 111 120 3 121 130 3 dibuang 42 L 5 31 40 51 60 3 41 50 4 91 100 111 120 3 121 130 3 dibuang 43 P 7 31 40 41 50 1 41 50 6 31 40 121 130 1 111 120 3 dibuang 44 P 7 31 40 41 50 1 41 50 6 31 40 121 130 1 111 120 3 dibuang 45 L 6 51 60 71 80 1 71 80 4 31 40 121 130 2 121 130 3 disimpan 46 L 6 51 60 71 80 1 71 80 4 31 40 121 130 2 121 130 3 disimpan 47 P 6 61 70 61 70 2 51 60 3 41 50 121 130 1 111 120 1 dibuang 48 P 6 61 70 61 70 2 51 60 3 41 50 121 130 1 111 120 1 dibuang 49 L 10 51 60 61 70 2 71 80 5 41 50 121 130 3 111 120 1 dibuang 50 L 10 51 60 71 80 2 71 80 5 41 50 121 130 3 111 120 1 dibuang 51 P 5 51 60 61 70 1 61 70 4 51 60 121 130 1 121 130 3 dibuang 52 P 5 51 60 61 70 1 61 70 4 51 60 121 130 1 121 130 3 dibuang 53 P 5 81 90 71 80 1 71 80 4 61 70 121 130 2 121 130 1 daur ulang 54 P 5 81 90 71 80 1 71 80 4 61 70 121 130 2 121 130 1 daur ulang 55 L 6 71 80 71 80 2 71 80 4 71 80 121 130 2 121 130 3 disimpan 56 L 6 71 80 71 80 2 71 80 4 71 80 121 130 2 121 130 3 disimpan 57 P 8 71 80 71 80 1 71 80 4 91 100 121 130 1 121 130 1 disimpan 58 P 8 71 80 71 80 1 71 80 4 91 100 121 130 1 121 130 1 disimpan

Page 44: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

44

59 L 11 71 80 71 80 3 71 80 4 121 130 121 130 2 121 130 1 daur ulang 60 L 11 71 80 71 80 3 71 80 4 121 130 121 130 2 121 130 1 daur ulang 61 L 5 61 70 61 70 2 61 70 4 151 160 121 130 2 121 130 1 disimpan 62 L 5 61 70 61 70 2 61 70 4 151 160 121 130 2 121 130 1 disimpan 63 L 8 71 80 91 100 2 91 100 1 31 40 131 140 2 121 130 4 disimpan 64 L 8 71 80 91 100 2 91 100 1 31 40 131 140 2 131 140 4 disimpan 65 P 6 51 60 61 70 1 61 70 4 51 60 131 140 1 131 140 4 disimpan 66 P 6 51 60 61 70 1 71 80 4 51 60 131 140 1 131 140 4 disimpan 67 L 5 71 80 61 70 1 71 80 4 61 70 131 140 1 131 140 3 dibuang 68 L 5 71 80 61 70 1 71 80 4 61 70 131 140 1 131 140 3 dibuang 69 L 4 51 60 51 60 1 51 60 4 61 70 141 150 1 141 150 3 dibuang 70 L 4 51 60 51 60 1 51 60 4 61 70 141 150 1 141 150 3 dibuang 71 P 8 81 90 71 80 2 81 90 6 71 80 141 150 1 131 140 2 disimpan 72 P 8 81 90 71 80 2 81 90 6 81 90 141 150 1 131 140 2 disimpan 73 P 4 51 60 91 100 1 101 110 3 51 60 161 170 1 161 170 1 dibuang 74 P 4 51 60 91 100 1 101 110 3 51 60 161 170 1 161 170 1 dibuang 75 P 7 51 60 71 80 1 61 70 4 41 50 171 180 1 181 190 3 dibuang 76 P 7 51 60 71 80 1 61 70 4 41 50 171 180 1 181 190 3 dibuang 77 P 8 61 70 71 80 1 71 80 4 51 60 171 180 1 171 180 3 disimpan 78 P 8 61 70 71 80 1 71 80 4 51 60 171 180 1 171 180 3 disimpan 79 P 7 71 80 71 80 2 71 80 3 41 50 191 200 1 181 190 1 disimpan 80 P 7 71 80 71 80 2 71 80 3 41 50 191 200 1 181 190 1 disimpan 81 P 6 71 80 101 110 1 91 100 4 71 80 191 200 1 201 210 3 disimpan 82 P 6 71 80 101 110 1 91 100 4 71 80 191 200 1 201 210 3 disimpan 83 P 7 61 70 61 70 1 71 80 6 41 50 201 210 1 201 210 4 daur ulang 84 P 7 61 70 61 70 1 71 80 6 41 50 201 210 1 201 210 4 daur ulang 85 L 6 61 70 71 80 2 91 100 4 41 50 201 210 4 281 290 3 disimpan 86 L 6 61 70 71 80 2 91 100 4 41 50 201 210 4 281 290 3 disimpan 87 L 5 31 40 51 60 2 41 50 7 41 50 210 219 2 181 190 2 dibuang 88 L 5 31 40 51 60 2 41 50 7 41 50 210 219 2 181 190 2 dibuang 89 L 4 41 50 61 70 3 91 100 4 51 60 210 219 2 221 230 3 dibuang 90 L 4 41 50 61 70 3 91 100 4 51 60 221 230 2 221 230 3 dibuang

Page 45: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

45

91 L 4 41 50 61 70 3 91 100 4 51 60 221 230 2 221 230 3 disimpan 92 L 4 41 50 61 70 3 91 100 4 51 60 221 230 2 221 230 3 disimpan 93 L 6 51 60 81 90 1 81 90 6 71 80 271 280 1 271 280 3 daur ulang 94 L 6 51 60 81 90 1 81 90 6 71 80 271 280 1 271 280 3 daur ulang 95 P 5 101 110 61 70 1 61 70 4 31 40 291 300 1 301 310 3 dijual 96 L 5 41 50 71 80 1 141 150 4 41 50 291 300 1 281 291 1 dijual 97 L 5 41 50 71 80 1 141 150 4 41 50 291 300 1 291 300 1 dijual 98 P 5 101 110 61 70 1 61 70 4 31 40 301 310 1 301 310 3 dijual 99 L 7 31 40 71 80 1 81 90 11 71 80 591 600 1 601 610 3 dibuang 100 L 7 31 40 71 80 1 81 90 11 71 80 591 600 1 601 610 3 dibuang

Keterangan:

A: Saya sudah bimbingan skripsi BAB 1-3 sebanyak:

B: Setiap bimbingan skripsi BAB 1-3, rata-rata saya menghabiskan kertas sebanyak:

C: Setelah disetujui dosen pembimbing untuk seminar atau sidang proposal, skripsi BAB 1-3 saya menjadi:

D: Setelah seminar atau sidang proposal, saya melakukan revisi skripsi BAB 1-3 sebanyak:

E: Setelah disetujui dosen pembimbing dan penguji, skripsi BAB 1-3 saya menjadi:

F: Saya sudah bimbingan skripsi BAB 4-5 sebanyak:

G: Setiap bimbingan skripsi BAB 4-5, rata-rata saya menghabiskan kertas sebanyak:

H: Setelah disetujui dosen pembimbing untuk sidang akhir, skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) saya menjadi:

I: Setelah sidang akhir, saya melakukan revisi skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) sebanyak:

J: Setelah disetujui dosen pembimbing dan penguji, skripsi (BAB 1,2,3,4,5,lampiran) saya menjadi:

K: Skripsi yang telah disetujui tersebut, saya print hardcover sebanyak:

L: kertas bekas dari hasil proses skripsi saya gunakan untuk:

Page 46: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

46

2. Riwayat Penulis 1

a. Nama : Hafidz Mulyansyah Putra

b. Tempat dan Tanggal lahir : Padang Sibusuk, 05-02-1991

c. Alamat Tempat Tinggal : Rumah Dhiesna, Jalan Sukapura, RT 3,

RW 2, Kawasan Pendidikan Telkom,

Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat

d. Nomor Telepon : 085624480364

e. Nama Orang Tua : Muchlis Anwar

f. Prestasi :

1) Juara 1 Lomba Karya Tulis Go Green Kampus IM Telkom (2011)

2) Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah PT. PJB-BPWC Cirata (2011)

3) Juara 1 Lomba Karya Tulis Championship Regeneration IM Telkom (2012)

4) Finalis Lomba Bisnis Solution Sisfo Time Institut Teknologi Telkom Bandung (2012)

5) Pemakalah pada Seminar Nasional dan Call for Papers pada kongres Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia ke-3

(2012)

6) Juara 1 lomba artikel dengan tema Sosial dan Budaya pada Journalistic on Vocation UKM ITB (2013)

7) 3 Terbaik lomba essay dengan tema Nilai kewirausahaan dalam Budaya Minangkabau Dies Natalies ke-38 UKM ITB

(2013).

Page 47: 1 Mahasiswa = 1 Kg Kertas Bekas

47

3. Riwayat Penulis 2

a. Nama : Fadhli Fauzi

b. Tempat dan Tanggal lahir : Padang, 19-04-1991

c. Alamat Tempat Tinggal : Rumah Dhiesna, Jalan Sukapura, RT 3,

RW 2, Kawasan Pendidikan Telkom,

Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat

d. Nomor Telepon : 085274463210

e. Nama Orang Tua :