1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

78
i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahNya semata, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun anggaran 2013 dapat diselesaikan. Disusunnya LAKIP ini merupakan Implementasi dari Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang- undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang kemudian ditindak lanjuti Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Negara mulai dari Pejabat Eselon II keatas untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan yang berdasarkan tolok ukur Perencanaan Strategis. LAKIP ini memuat unsur-unsur Perencanaan Strategik dan Evaluasi Kinerja serta Analisis pencapaian kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2013. Akhirnya LAKIP ini diharapkan dapat menjadi wujud pertanggungjawaban Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan Visi dan Misinya sesuai Rencana Stratejik Dinas. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR Ir. GENTUR PRIHANTONO, SP, MT Pembina Utama Muda NIP. 195901091987121002

Transcript of 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

Page 1: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahNya

semata, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun anggaran 2013 dapat

diselesaikan.

Disusunnya LAKIP ini merupakan Implementasi dari Tap MPR No. XI/MPR/1998

tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

dan Undang- undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang kemudian

ditindak lanjuti Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi.

Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Negara mulai dari Pejabat Eselon II keatas

untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan yang berdasarkan tolok ukur Perencanaan Strategis.

LAKIP ini memuat unsur-unsur Perencanaan Strategik dan Evaluasi Kinerja serta

Analisis pencapaian kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2013.

Akhirnya LAKIP ini diharapkan dapat menjadi wujud pertanggungjawaban Kinerja

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dalam

melaksanakan Visi dan Misinya sesuai Rencana Stratejik Dinas.

Surabaya, 30 Januari 2014

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUMCIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PROPINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO, SP, MTPembina Utama Muda

NIP. 195901091987121002

Page 2: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

RENSTRA Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa

Timur Tahun 2009–2014 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 – 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan

Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei 2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009 – 2014.

VISI

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi

oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang

akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah

Propinsi Jawa Timur 2009-2014 maka Visi pembangunan yang menjadi acuan

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah:

“TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA

MELALUI PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN

BERKELANJUTAN, DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG

DINAMIS”

MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan

baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan

Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan

Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

Page 3: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

2

1. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman,

dan teratur

2. Pemenuhan kebutuhan air bersih dan lingkungan permukiman yang

layak bagi masyarakat

3. Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan

perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan

dilandasi oleh legalitas hukum

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan

selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat

untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan metode yang diatur dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pencapaian indikator Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat

Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah senantiasa menunjukkan

kenaikan selama 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2009 s/d tahun 2013. Akan

tetapi kenaikan tersebut belum mencapai target yang di tentukan, adapun

capaiannya tahun 2009 sebesar 10.19% dan pada tahun 2010 sebesar 21.30%,

selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 36.58%, dan pada tahun 2012 kembali

naik menjadi 52.59% Sedangkan pada tahun 2013 tercapai sebesar 61.36%,

Page 4: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

3

kurang dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 77.78%.

Adapun untuk mendukung kegiatan Meningkatkan ketersediaan rumah layak huni

bagi KK golongan miskin/masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) adalah melalui

Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak (RST), Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA) dan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia, namun

pada kenyataannya di Jawa Timur masih banyak masyarakat yang belum mampu

menikmati kehidupannya dalam rumah yang layak, sehat, aman dan berada pada

lingkungan yang sehat serta layak huni. Sampai dengan tahun 2013 kondisi

kebutuhan rumah (back log) di Jawa Timur masih mencapai 573.405 KK,

sedangkan capaian KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) telah terbangun pada tahun 2013 sebesar 159.062 KK atau capaian sebesar

61.36%.

Untuk menyediakan hunian yang sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah yang berada di Kawasan Perkotaan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah

membangun Rumah Susun Sederhana Sewa sebanyak 9 (sembilan) Blok dengan

kapasitas daya tampung sebanyak 485 unit hunian.

Pada tahun 2010 telah dibangun 3 (tiga) Blok Rumah Susun Sederhana

Sewa Gunung Sari dengan jumlah hunian 268 Unit, dan pada tahun 2011/2012

telah dibangun 6 (enam) Blok terdiri dari Rumah Susun Sederhana Sewa Jemundo

sebanyak 4 (empat) Blok dengan 152 unit jumlah hunian, serta Rumah Susun

Sederhana Sewa SIER sebanyak 2 (dua) Blok dengan 65 unit jumlah hunian,

beserta sarana dan prasarana lingkungannya.

Disamping itu dalam rangka mengupayakan rumah yang sehat dan layak

huni bagi masyarakat perdesaan telah dilakukan pendataan awal rumah tidak

Page 5: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

4

layak huni sebanyak 324.000 unit di 29 Kabupaten se Jawa Timur. Pemerintah

Provinsi Jawa Timur telah melakukan kegiatan Renovasi RTLH bekerja sama

dengan KODAM V Brawijaya yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2009.

Sampai dengan tahun 2013 telah dilaksanakan renovasi sebanyak 71.093 unit dan

diperkirakan masih terdapat sekitar 182.346 unit RTLH yang tersebar di 29

Kabupaten.

Penduduk yang memiliki akses air bersih di Jawa Timur pada tahun 2009-

2013, mengalami peningkatan walaupun kecil. Pada tahun 2009 sekitar 50.28%

dan meningkat menjadi sekitar 60,96% di tahun 2013. Jadi dalam hal ini pada

tahun 2013 masih ada sekitar 39.04% rumah tangga yang masih memerlukan

perhatian dalam pemenuhan akses air bersih. Berdasar data Susenas 2013, di

Jawa Timur terdapat 9 kabupaten/kota yang seluruh penduduknya sudah

mengkonsumsi air bersih yaitu Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Batu, Kota

Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun dan

Kabupaten Madiun.

Secara umum rasio pelayanan infrastruktur air minum sampai dengan tahun

2013 mencapai 60.96%. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk

meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum antara lain

dengan pengembangan pengelolaan air minum di masing-masing Kab/Kota (lokal)

maupun lintas wilayah (regional).

Pembangunan Sarana Sanitasi yang Layak di Jawa Timur, sampai dengan

akhir tahun 2013 menunjukkan cakupan layanan air limbah mencapai 62,97%.

Dengan demikian secara keseluruhan persentase rumah tinggal yang bersanitasi

(mempunyai fasilitas tempat buang air besar sendiri, bersama, umum) ada

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 62,71% tahun 2012 menjadi

62,97% pada tahun 2013 ada peningkatan sebesar 0,26%.

Page 6: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

5

Sasaran Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi

dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan

pengendalian ruang adalah Terselenggaranya tertib penataan ruang melalui

penguatan perangkat dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan

pemanfaatan ruang dengan indikator Persentase Luas Kawasan yang

peruntukannya sesuai tata ruang dengan realisasi pada tahun 2012 sebesar

24,62% dan pada tahun 2013 sebesar 36,24 ada peningkatan sebesar 11,62

seperti pada tabel sebagai berikut :

Adapun kesimpulan Capaian Tujuan, Sasaran dan Indikator dari Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang adalah sebagai berikut :

1. Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak

memiliki rumah dengan Target 77.78% yang belum terbangun sedangkan

Realisasinya 61.36% terbangun atau tercapai 78,89% termasuk dalam katagori

baik.

2. Persentase KK yang dapat layanan air bersih dengan Target 65,13%, realisasi

60.96% atau tercapai 93.60% maka termasuk dalam katagori baik.

3. Persentase Rumah Tangga dengan Sanitasi yang Layak dengan Target

66,47%, realisasi 62,97% atau tercapai 94,37% maka termasuk dalam

katagori baik.

4. Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan

Target 42,13%, realisasi 36,24% atau tercapai 86,02% maka termasuk

dalam katagori baik.

Page 7: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

i

DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYADAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORANAKUNTABILTAS KINERJAINSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN ANGGARAN 2013

Page 8: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………. i

IKHTISAR EKSEKUTIF

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… ii

DAFTAR TABEL …………………………….……………………………………………………... iv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………..…………………………………..….. vi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang …………………..……………………………………………………… 1

1.1 Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………… 4

1.2 Landasan Hukum ……………………..………………………………………….. 4

B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan …..………………….. 9

1. Kepala Dinas ……………….……………………………………………………….. 9

2. Sekretaris …………………………………………………………………………….. 9

3. Bidang Tata Ruang ………………………………………………………………… 10

4. Bidang Tata Bangunan …………….…………………………………………….. 11

5. Bidang Perumahan ………………..………………………………………………. 12

6. Bidang Air Bersih/Penyehatan Lingkungan Permukiman ……..……… 13

7. Unit Pelaksana Teknis Informasi Teknologi Bangunan Perumahan

dan Permukiman ………………….….…………………………………………… 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ………………… 15

2.1 Visi ..………….…………………….………………………………………………….. 18

2.2 Misi .. ………….……………………………………………………………………….. 18

2.3 Tujuan dan Sasaran …..………..……………………………………………….. 19

2.3.1 Tujuan …………………………………………………………………………. 19

2.3.2 Sasaran …..………………………………………………………………….. 21

2.3.3 Arah Kebijakan ….……..……………………..…………………………… 22

2.3.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) …………..………………………… 23

2.3.5 Perjanjian Kinerja ………………..………………………………………… 25

Page 9: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

iii

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………… 27

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 …....………………………………. 27

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja …………………………………………… 28

B1. Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni bagi KK

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) …………………………… 28

B2. Memenuhi hak dasar masyarakat atas Air Bersih dan

Sanitasi yang Layak …………………………….….……………….……… 32

B3. Meningkatkan Kualitas Perencanaan Tata Ruang yang

dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat

digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian

ruang ……………………………………………………………………………….. 39

B4. Akuntabilitas Keuangan ……………………………….…………..…….…… 41

BAB IV PENUTUP ……..……………………………………………………… 44

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Matrik Rencana Strategis Renstra 2009 s/d 2014

2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2009 s/d 2014

3. Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2013

4. Pengukuran Kinerja Tahun Anggaran 2013

5. Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2013

6. Laporan Realisasi Pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2013

7. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja dan Pencapaian Renstra SKPD

S/d Tahun 2013

8. Daftar Penghargaan dan Prestasi

Page 10: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran……. 20

Tabel 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran………………………. 22

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2013…..……………………………………………. 25

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2013 ……….. 28

Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Meningkatkan Ketersediaan Rumah

Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk

Menurunkan Jumlah Backlog Rumah Tahun 2013 .……………… 29

Tabel 3.3 Persentase Capaian Jumlah KK terbangun melalui

Rumah Sejahtera Tapak di Jawa Timur

Tahun 2009 – 2013 …………………………………………………….….... 30

Tabel 3.4 Realisasi Pelaksanaan Pembangunan Rusunawa tahun 2010 -

2012 ……………….……………………….…………………………………… 31

Tabel 3.5 Pelaksanaan Program Renovasi RTLH di Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2013 ……………..……………………………………………… 32

Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Air Bersih dan Sanitasi

yang Layak Tahun 2013 …………….…………………………………….. 33

Tabel 3.7 Persentase Capaian Pelayanan Air Bersih di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2009 - 2013 ……………………………………… 34

Tabel 3.8 Persentase Capaian Pelayanan Snitasi yang Layak di Jawa

Timur Tahun 2009 - 2013 ………………………………………………….. 38

Tabel 3.9 Pengukuran capaian indicator kinerja pemanfaatan ruang

Tahun 2013 ……….……………………………………………………………. 40

Tabel 3.10 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 ………………………………..… 42

Page 11: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Potensi Pengembangan SPAM Regional Jawa Timur …..…. 35

Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Bersih Provinsi

Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun ..................... 35

Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Limbah

Provinsi Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun ......... 38

Page 12: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akutanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 2013, merupakan

tindak lanjut atas ketentuan dalam UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional yang secara substansi

merepresentasikan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2010-2014 khususnya pada bidang

keciptakaryaan dan penataan ruang. Selain itu juga sebagai instrumen untuk

melakukan pengukuran kinerja Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi

Jawa Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Timur No.9 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur

Provinsi Jawa Timur N0.90 & 127 Tahun 2008.

Jumlah penduduk Jawa Timur pada Tahun 2013 adalah 38,318,791 jiwa

dengan laju pertumbuhan rata-rata 0,54% per tahun. Kepadatan Penduduk

Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 adalah 799 jiwa per Km2. Sedangkan rata-

rata kepadatan penduduk Indonesia adalah 106 jiwa per Km2, sehingga

kepadatan penduduk Jawa Timur 7 (tujuh) kali lipat lebih kepadatan

penduduk rata-rata nasional. Hal itu dapat ditinjau pula dengan

membandingkan bahwa luas daratan Provinsi Jawa Timur 2,5 % dari luas

Page 13: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

2

wilayah Indonesia sementara jumlah penduduk Jawa Timur adalah ±20 %

dari total penduduk Indonesia.

Berdasarkan data jumlah penduduk dan luas wilayah per Kabupaten/Kota

di Provinsi Jawa Timur maka dapat dicermati bahwa penyebaran penduduk

antar daerah Kabupaten/Kota menurut kepadatannya menunjukkan adanya

pemusatan penduduk terutama di perkotaan, hal ini disebabkan oleh kondisi

geografis dan potensi wilayahnya. Terkait dengan permasalahan tersebut akan

mengandung konsekwensi timbulnya masalah kesehatan, perumahan dan

penyediaan berbagai prasarana pendukung yang diperlukan, sementara

sumberdaya alam cenderung semakin berkurang.

Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan

permukiman meliputi; Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan

yang layak dan terjangkau, Belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan

perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan,

Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya

efisiensi dalam pembangunan perumahan, Terbatasnya akses Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan perumahan yang

layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumber daya

perumahan.

Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi;

Peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan

khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan yang

berjalan lambat, Rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air

minum yang dilakukan oleh PDAM, Stagnasi dalam penurunan tingkat

kebocoran air (teknis maupun non teknis), Permasalahan tarif air minum

Page 14: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

3

yang tidak mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat

mencapai kondisi pemulihan biaya (cost recovery), Pelayanan air bersih non

perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara

kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara

mandiri, Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah

terpusat (sistim sewerage) di perkotaan, Pengolahan lumpur tinja belum

efektif karena masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah

terbangun

Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; Masih belum

efektifnya penerapan ’3R’ (Reduce,Reuse,Recycle) dalam upaya

pengurangan volume sampah dari sumbernya, Belum mantapnya sistem

pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya

upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery. Masih

lemahnya kelembagaan institusi pengelola sampah dan belum

optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan sampah terpadu,

Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, Belum

mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase, Penanganan

masalah banjir perkotaan masih secara parsial dan tidak konseptual

karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail

drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun

rencana tindak, Belum memadainya sistem dan pendanaan untuk

pemeliharaan drainase.

Dalam hal penataan bangunan terdapat permasalahan mendasar yaitu

masih rendahnya penegakan aturan keselamatan bangunan, serta masih

diperlukannnya pembinaan teknis dalam pembangunan gedung. Adapun

Page 15: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

4

dalam bidang pengembangan perkotaan, permasalahan pokok meliputi;

perkembangan perkotaan yang tidak seimbang antara kota-kota

metropolitan/besar dengan kota-kota menengah dan kecil, serta

memburuknya kualitas fisik kawasan perkotaan, dan menurunnya kualitas

hidup masyarakat perkotaan karena keterbatasan pelayanan kebutuhan dasar

perkotaan yang banyak dipicu oleh adanya tingkat urbanisasi yang tinggi.

Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih belum

efektifnya pengendalian pemanfaatan ruang, serta masih kurang terpadunya

penataan ruang lintas perbatasan Kab/Kota.

Mengingat permasalahan pokok dalam bidang keciptakaryaan dan

penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup

masyarakat luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk

mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan

layak, serta termaktub dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 pada

prioritas pembangunan urutan ke 4 provinsi Jawa Timur yaitu peningkatan

efektivitas penanggulangan kemiskinan.

1.1. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP ini adalah sebagai wujud

pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dan sarana untuk

mengkomunikasikan dan menjawab apa yang telah dicapai dan bagaimana

proses pencapaiannya.

1.2. Landasan Hukum

Perencanaan LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Provinsi Jawa

Timur merupakan salah satu dokumen pelaporan yang tidak dapat terlepas

Page 16: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

5

dari Substansi dokumen-dokumen peraturan dan perencanaan yang

menjadi landasan dan acuan penyusunannya, yang dijabarkan dalam :

a. Umum

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara;

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang

Sumber Daya Air;

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Persampahan;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005

tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;

Page 17: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

6

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14 /Prt/M/2010 Tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan

Ruang

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 tentang

Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014

Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor: 03/Se/Dc/2010

Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun

2010-2014

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur

tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun

2009 Nomor 1);

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009 – 2014.

b. Penataan Ruang :

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak

dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat

Page 18: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

7

dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3660);

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 21);

c. Perumahan & Permukiman

UU No.16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman

UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3838);

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

Page 19: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

8

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69 );

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor

140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5059);

Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

d. Penataan Bangunan & Jasa konstruksi

Undang-Undang Nomor 72 Tahun 1957 tentang Rumah Negara;

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman;

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Peraturan pemerintah Republik indonesia Nomor 36 tahun 2005

Tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun

2002 Tentang Bangunan gedung

Page 20: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

9

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur yang

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung

jawab kepada Gubernur. Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Permukiman serta

tugas pembantuan dan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur

Nomor : 09 Tahun 2008

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas dalam perumusan

kebijaksan perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan, serta

penyelenggaraan pembinaan, pengendalian teknis pembangunan permukiman;

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,

kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan, hubungan

masyarakat dan protokol.

Untuk menyelenggarakan tugas Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Pengelolaan administrasi keuangan

d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;

Page 21: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

10

e. Pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol;

f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-

undangan

g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas tugas Bidang Dinas;

3. Bidang Tata Ruang

Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Dinas di bidang penataan ruang. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang

Tata Ruang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan pedoman pelaksanaan Norma Standart Prosedur Kriteria

(NSPK) dan penetapan kriteria perubahan fungsi ruang lintas kabupaten

atau kota dan kawasan strategis dalam rangka penyusunan tata ruang

guna menjaga keseimbangan ekosistem sesuai kriteria yang ditentukan

peraturan yang ada

b. Penetapan peraturan daerah bidang penataan ruang lintas

Kabupaten/Kota, kawasan strategis Provinsi dan Rencana Detail

c. Pelaksanaan koordinasi rencana rinci penataan ruang lintas

Kabupaten/Kota

d. Pelaksanaan sosialisasi Norma Standart Prosedur Kriteria (NSPK), Standart

Pelayanan Minimal (SPM), bimbingan, supervisi, pembinaan, pendidikan

dan pelatihan, penelitian dan pengembangan penataan ruang

e. Pengembangan sistem informasi dan komunikasi, penyebarluasan

kesadaran dan tanggung jawab masyarakat tentang penataan ruang

tingkat Provinsi

Page 22: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

11

f. Penyusunan dan penetapan rencana rinci/rencana detail tata ruang lintas

Kabupaten/Kota dan kawasan strategis

g. Pemanfaatan ruang lintas Kabupaten/Kota dan kawasan strategis Provinsi

dengan kerjasama pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha

h. Pemanfaatan SPM di bidang penataan ruang

i. Perumusan kebijakan strategis operasional, program sektoral dalam

rangka perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan

strategis dan lintas Kabupaten/Kota berdasarkan rencana rinci/rencana

detail tata ruang lintas Kab/Kota dan kawasan strategis Provinsi

j. Pemberian izin pemanfaatan ruang, pembatalan izin pemanfaatan ruang

yang tidak sesuai dengan RTRWP

k. Pengembalian kewenangan, pemberian pertimbangan atau penyelesaian

masalah yang tidak sesuai NSPM yang tidak bisa diselesaikan tingkat

Kabupaten/Kota

l. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan

penataan ruang antar Kabupaten/Kota

m. Pelaksanaan pengawasan terhadap penataan ruang wilayah Provinsi dan

wilayah Kabupaten/Kota

4. Bidang Tata Bangunan

Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di

bidang tata bangunan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Tata

Bangunan mempunyai fungsi :

Page 23: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

12

a. Pelaksanaan kebijakan mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan

rumah negara beserta lingkungannya mengacu pada norma, standart,

prosedur, dan kriteria yang ada

b. Pelaksanaan pembangunan dan pembinaan teknis penyelenggaraan

bangunan gedung dan rumah negara serta penataan bangunan dan

lingkungannya

c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan pemeliharaan dan

perawatan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya

d. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan jasa konstruksi serta

pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas

5. Bidang Perumahan

Bidang Perumahan mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di

bidang perumahan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Perumahan

mempunyai fungsi :

a. Penyiapan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan

b. Pembinaan dan pengaturan bidang perumahan yang meliputi penyiapan

produk dan sosialisasi peraturan serta pemberdayaan masyarakat

c. Pelaksanaan program pembangunan perumahan dan prasarana sarana

lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan

d. Pelaksanaan pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa/Rumah Susun

Sederhana Milik (RUSUNAWA/RUSUNAMI) yang menjadi kewenangan

Pemerintah Provinsi

Page 24: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

13

6. Bidang Air Bersih/Penyehatan Lingkungan Permukiman

Bidang Air Bersih Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai

tugas melaksanakan tugas dinas di bidang air bersih dan penyehatan

lingkungan permukiman. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Air

Bersih Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta fasilitasi dalam

rangka perencanaan pengembangan penyediaan air bersih dan

penyehatan lingkungan permukiman di perkotaan, perdesaan, dan lintas

Kabupaten/Kota

b. Pelaksanaan pembangunan, pengendalian, fasilitasi, pembinaan dan

pemberian bantuan teknis dalam rangka peningkatan peran serta

stakeholder didalam pengembangan penyediaan air bersih dan

penyehatan lingkungan permukiman di perkotaan lintas Kabupaten/Kota

c. Pelaksanaan pembangunan, pengendalian, fasilitasi, pembinaan dan

pemberian bantuan teknis dalam rangka peningkatan peran serta

stakeholder di dalam pengembangan penyediaan air bersih dan

penyehatan lingkungan permukiman di pedesaan lintas Kabupaten/Kota

7. Unit Pelaksana Teknis Informasi Teknologi Bangunan

Perumahan Dan Permukiman

UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang

informasi teknologi bangunan perumahan permukiman. Untuk melaksanakan

tugas dimaksud UPT mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan penelitian, pengujian dan

pengembangan teknologi, evaluasi analisis serta saran teknis bahan

bangunan, srtruktur bangunan perumahan dan permukiman;

Page 25: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

14

b. Pengelolaan dokumentasi data dan layanan informasi, serta pembinaaan

tugas terhadap pelaku pembangunan perumahan dan permukiman;

c. Pelaksanaan tugas ketatausahaan UPT;

d. Pelaksanaan pelayanan masyarakat

Page 26: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

15

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur tahun 2010-2014, merupakan tindak lanjut atas ketentuan

dalam UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

yang secara substansi merepersentasekan penjabaran Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2010-2014

khususnya pada bidang keciptakaryaan dan penataan ruang. Selain itu juga

sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.9

Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur N0.90 & 127 Tahun

2008.

Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan

permukiman meliputi; Rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan

yang layak dan terjangkau, Belum mantapnya kelembagaan penyelenggaraan

perumahan dan permukiman serta sistem pembiayaan perumahan,

Terbatasnya lahan murah untuk pembangunan perumahan dan rendahnya

efisiensi dalam pembangunan perumahan, Terbatasnya akses Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan perumahan yang

layak, dan lemahnya akses masyarakat terhadap sumberdaya

perumahan.

Page 27: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

16

Adapun permasalahan pokok air bersih dan air limbah meliputi;

Peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan

khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan berjalan

lambat, Rendahnya kualitas manajemen pengelolaan air minum yang

dilakukan oleh PDAM, Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air

(teknis maupun non teknis), Permasalahan tarif air minum yang tidak

mampu mengimbangi biaya produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi

pemulihan biaya (cost recovery), Pelayanan air bersih non perpipaan

(sebagian besar di perdesaan) belum teridentifikasi secara kuantitatif maupun

kualitatif berdasarkan kondisi air yang dikonsumsi secara mandiri, Masih

terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim

sewerage) di perkotaan, Pengolahan lumpur tinja belum efektif karena

masih rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah TERBANGUN

Permasalahan pokok persampahan dan drainase meliputi; Masih belum

efektifnya penerapan ’3R’ (Reduce,Reuse,Recycle) dalam upaya

pengurangan volume sampah dari sumbernya, Belum mantapnya sistem

pembiayaan dan pengelolaan retribusi sampah, serta belum optimalnya

upaya pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan cost recovery. Masih

lemahnya kelembagaan insitusi pengelola sampah dan belum

optimalnya kerjasama antar daerah dalam pengeloaan sampah terpadu,

Tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, Belum

mantapnya peraturan dan standar pengelolaan drainase, Penanganan

masalah banjir perkotaan masih secara parsial dan tidak konseptual

karena terbatasnya dokumen perencanaan induk dan perencanaan detail

drainase yang seharusnya dapat dipakai sebagai acuan dalam menyusun

Page 28: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

17

rencana tindak, Belum memadainya sistem dan pendanaan untuk

pemeliharaan drainase.

Permasalahan pokok dalam bidang penataan ruang adalah; masih

belum efektifnya pengendalian pemanfaatan ruang, serta masih kurang

terpadunya penataan ruang lintas perbatasan Kab/Kota.

Mengingat permasalahan pokok dalam bidang keciptakaryaan dan

penataan ruang tersebut yang secara prinsip menyangkut hajat hidup

masyarakat luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk

mendapatkan pelayanan hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan

layak, maka pada pelaksanaan pembangunannya disamping harus dilandasi

oleh hasil evaluasi pencapaian sasaran dan permasalahan juga perlu didukung

dengan suatu perencanaan program yang konseptual dan realistis, serta

mengacu pada arah dan kebijakan pembangunan yang tertuang dalam

dokumen-dokumen perencanaan formal baik tingkat Nasional maupun

Provinsi. Dengan tersusunnya perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum

Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur diharapkan lebih lanjut dapat

disusun tahapan pencapaian hasil secara lebih obyektif untuk dapat

memberikan komitmen dan orientasi target dan sasaran pada masa depan

pada masing-masing bidang kegiatan.

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 - 2014

RENSTRA Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa

Timur Tahun 2009–2014 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 – 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan

Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei 2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang

Page 29: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

18

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009 – 2014.

2.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai

dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang

pada masa yang akan datang. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai

dengan Visi Pemerintah Propinsi Jawa Timur 2009-2014 maka Visi

pembangunan yang menjadi acuan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan

Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah:

“TERWUJUDNYA KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT MELALUI

PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN

BERKELANJUTAN, DENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG

YANG DINAMIS”

2.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil

dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas

Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai

berikut :

1. Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman,

dan teratur

2. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan

penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat

Page 30: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

19

3. Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan

perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan

dilandasi oleh legalitas hukum

2.3. Tujuan & Sasaran

Tujuan dan sasaran merupakan penjabaran Visi dan Misi Dinas

Permukiman yang spesifik dan terukur dalam pembangunan jangka

menengah bidang permukiman. Berdasarkan ruang lingkup serta mengacu

pada RPJMD Provinsi Jawa Timur 2010-2014, maka tujuan pembangunan

bidang keciptakaryaan dan penataan ruang secara garis besar terkait pada

3 program prioritas pembangunan, yaitu :

1. Program Pengembangan Perumahan

2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2.3.1. Tujuan

A. Tujuan Program Pembangunan Perumahan

Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR)

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan

permukiman layak dan berkelanjutan

Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak.

Page 31: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

20

B. Tujuan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan

Air Limbah

Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah

C. Tujuan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi

dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan

pemanfaatan dan pengendalian ruang

Tabel 2.1 Matriks Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

VISI MISI TUJUAN SASARAN

TerwujudnyaKebutuhan dasarmasyarakat melaluipembangunanbidangkeciptakaryaan yangberkembang danberkelanjutandengan dukungankonsistensi penataanruang yang dinamis

Mewujudkan lingkunganpermukiman yang layakhuni dan mendorongmasyarakat untukmemenuhi kebutuhanperumahan yang sehat,aman, dan teratur

Meningkatkanpenyediaan rumahbagi KK MasyarakatBerpenghasilanRendah (MBR)

Meningkatnyaketersediaan rumah bagiMasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR) untuk menurunkanjumlah Backlog Rumah

Mewujudkanpemenuhan kebutuhansarana pelayanan airbersih dan penyehatanlingkungan permukimanbagi masyarakat

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas airbersih dan Air Limbah

Meningkatnya cakupanpelayanan air bersih

Meningkatnya cakupanpelayanan air limbah

Memberikan arahpemanfaatan ruangyang mantap melaluipenyusunanperencanaan danpengendalian TataRuang yang lengkapdengan dilandasi olehlegalitas hukum

Meningkatkan kualitasperencanaan TataRuang yang dilandasidengan legalitashukum sehinggadapat digunakansebagai acuanpenataan danpengendalian ruang

Meningkatnya luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

Page 32: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

21

2.3.2 Sasaran

Sasaran pembangunan bidang keciptakaryaan didasari oleh target capaian

pelayanan yang ideal sesuai dengan referensi maupun regulasi yang relevan, yaitu

dengan perhitungan yang berbasis MDGs dan SPM.

A. Program Pengembangan Perumahan

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat.

a. Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah.

b. Meningkatnya jumlah KK yang memiliki akses terhadap rumah layak huni

c. Meningkatnya bantuan teknis dan usaha jasa konstruksi

d. Meningkatnya penelitian dan pengujian bahan, material, serta sosialisasi

penyebaran informasi tentang standar teknik bangunan dan perumahan

B. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Peningkatan efektivitas kinerja penyediaan dan pengelolaan air minum dan Air

Limbah :

1. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih

2. Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah

3. Meningkatnya pelayanan drainase dan persampahan

C. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Meningkatnya jumlah kawasan yang sesuai dengan RTRW

Page 33: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

22

Tabel 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran

TUJUAN SASARANTUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR

Meningkatkanpenyediaan rumah bagiKK MasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR)

Menurunnya jumlahBacklog Rumah

Meningkatnyaketersediaan rumahbagi masyarakatkhususnya MasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR) untukmenurunkan jumlahBacklog Rumah

Persentase KK MasyarakatBerpenghasilan Rendahyang tidak Memiliki Rumah

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas airbersih dan air limbah

Meningkatkanpelayanan air bersih

Meningkatnya cakupanpelayanan air bersih

Persentase KK yang dapatlayanan air bersih

Meningkatkanpelayanan air limbah

Meningkatnya cakupanpelayanan air limbah Persentase Rumah Tangga

dengan layanan air limbah

Meningkatkan kualitasperencanaan Tata Ruangyang dilandasi denganlegalitas hukumsehingga dapatdigunakan sebagaiacuan penataan danpengendalian ruang

Meningkatkan luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

Meningkatnya luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

Persentase Luas Kawasanyang peruntukannyasesuai tata ruang

2.3.3. Arah Kebijakan

Kebijakan adalah arah yang diambil dalam menentukan bentuk

konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat

bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-

program pembangunan, maupun bersifat eksternal, yaitu kebijakan dalam

rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

A. Arah Kebijakan Program Pembangunan Perumahan

Secara garis besar arah kebijakan program pembangunan

perumahan adalah:

Page 34: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

23

a. Peningkatan pemenuhan rumah layak huni bagi seluruh masyarakat

khususnya MBR

b. Bertambahnya pembangunan Rusunawa

c. Terlaksananya pelatihan kemasyarakatan melalui pembinaan jasa

konstruksi

d. Peningkatan jumlah penelitian dan pengujian serta penyebaran

informasi teknologi di bidang perumahan dan permukiman

B. Arah Kebijakan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah

Arah kebijakan program pengembangan kinerja pengelolaan air minum

dan air limbah meliputi:

a. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih

b. Pembangunan sarana dan prasarana air limbah.

c. Pembangunan/perbaikan saluran drainase dan sarana persampahan

C. Arah Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Dalam rangka merealisasikan Strategi penataan ruang dimaksud,

diperlukan arah kebijakan sebagai berikut:

a. Mengoptimalkan peran Tata Ruang sebagai acuan koordinasi dan

sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah

b. Fasilitasi penyusunan RTRW dan rencana rinci/detil tata ruang.

2.3.4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan

perencanaan yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada Program

Page 35: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

24

hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih mikro

sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun masih dalam satu

rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan baik untuk Kementrian /

Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Daerah,

perencanaan yang lebih mikro tadi disebut dengan Rencana Kerja Perangkat

(RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah.

Sehingga pada akhirnya RKP yang diamanahkan oleh Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2004 dirancang untuk Pemerintah Pusat, dan RKPD yang

diamanahkan oleh Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dirancang untuk

Pemerintah Daerah, di Jawa Timur telah ditetapkan dengan Peraturan

Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2012.

Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB)

Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Adapun Rencana Kinerja Tahun 2014 Dinas Pekerjaan Umum Cipta

Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

Page 36: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

25

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahun 2013

2.3.5. Perjanjian Kinerja

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata

Ruang Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 yang telah dibuat untuk melaksanakan

kegiatan, program dan sasaran di tahun 2013 menjadi tumpuan bagi Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur untuk

mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang ditetapkan dalam

Penetapan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 berdasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti

TUJUAN SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

2013

1 2 3 4

Meningkatkanpenyediaan rumahbagi KK MasyarakatBerpenghasilanRendah (MBR)

Meningkatnyaketersediaan rumah bagiMasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR) untukmenurunkan jumlahBacklog Rumah

Persentase KK MasyarakatBerpenghasilan Rendah yang tidakMemiliki Rumah

77.78%

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas airbersih dan Air Limbah

Meningkatnya cakupanpelayanan air bersih

Persentase KK yang dapat layanan airbersih

65.13%

Meningkatnya cakupanpelayanan Air Limbah

Persentase KK Rumah Tangga denganAir Limbah

66.47%

Meningkatkan kualitasperencanaan TataRuang yang dilandasidengan legalitashukum sehinggadapat digunakansebagai acuanpemanfaatan danpengendalian ruang

Meningkatnya luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tata ruang

42.13%

Page 37: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

26

dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.

Pada tanggal 31 Desember 2010 muncul Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja

Gubernur Jawa Timur dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat

dilihat pada lampiran Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun

2014.

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dijadikan

acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

dan melaporkannnya dalam LAKIP.

Page 38: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi

Jawa Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang

sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan

Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pun tidak terlepas dari

pelaksanaan pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai

piranti perencanaan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada

saat pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh

sumber daya manajemen pendukungnya.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,

terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.

Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan

sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran

dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah

dibuat.

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013.

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan

Page 39: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

28

selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat

untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran,

menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2013

NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN

1 Lebih dari 100 % Sangat Baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur tahun 2013 menggunakan metode yang diatur dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur tahun 2013

disajikan sebagai berikut :

B.1. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN RUMAH BAGI KK MASYARAKAT

BERPENGHASILAN RENDAH (MBR)

Tujuan Meningkatkan ketersediaan rumah bagi KK masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR).

Page 40: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

29

Sasaran Meningkatnya ketersediaan rumah bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah dengan

indikator sebagai berikut :

Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Meningkatkan ketersediaan rumah bagimasyarakat khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah(MBR) untuk menurunkan jumlah Backlog Rumah Tahun2013

Prioritas pembangunan, Ketersediaan rumah yang layak huni yang

didukung oleh fasilitas sarana prasarananya (PSU) yang peruntukannya bagi

masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau. Kedua

indikator tersebut bertujuan untuk menurunkan angka "backlog" rumah yang

menyatakan kekurangan/selisih antara jumlah Kepala Keluarga (KK) dengan

jumlah rumah (asumsi ideal 1 rumah per KK/5 orang) adalah ditujukan sebagai

upaya untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman, baik di

perkotaan maupun di perdesaan melalui penyediaan perumahan yang layak

huni dengan harga terjangkau, serta penyediaan sarana dan prasarana

penunjang seperti air bersih, Air Limbah maupun sarana permukiman lainnya

agar terwujud lingkungan perumahan yang sehat, aman dan nyaman.

Pencapaian indikator Persentase KK Golongan Miskin/Masyarakat

Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah senantiasa menunjukkan

kenaikan selama 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2009 s/d tahun 2013.

Akan tetapi kenaikan tersebut belum mencapai target yang di tentukan,

NO INDIKATOR KINERJA TARGET(%)

REALISASI(%)

CAPAIAN(%)

KATAGORICAPAIAN

1 2 3 4 5 6

1 Persentase KK MasyarakatBerpenghasilan Rendah yangtidak memiliki rumah

77.78 61.36 78.89 Baik

Page 41: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

30

adapun capaiannya tahun 2009 sebesar 10.19% dan pada tahun 2010 sebesar

21.30%, selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 36.58%, dan pada tahun

2012 kembali naik menjadi 52.59% Sedangkan pada tahun 2013 tercapai

sebesar 61.36%, kurang dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013

sebesar 77.78%. Adapun untuk mendukung kegiatan Meningkatkan

ketersediaan rumah layak huni bagi KK golongan miskin/masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) adalah melalui Pembangunan Rumah Sejahtera

Tapak (RST), Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) dan Renovasi

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) antara lain :

a. Pembangunan Rumah Sejahtera Tapak (RST)

Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia,

namun pada kenyataannya di Jawa Timur masih banyak masyarakat yang

belum mampu menikmati kehidupannya dalam rumah yang layak, sehat,

aman dan berada pada lingkungan yang sehat dan layak huni. Sampai

dengan tahun 2013 kondisi kebutuhan rumah (back log) di Jawa Timur masih

mencapai 573.405 KK, sedangkan capaian KK Golongan Miskin/Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) telah terbangun pada tahun 2013 sebesar

159.062 KK atau capaian sebesar 78.89%.

Tabel 3.3.

Persentase Capaian Jumlah KK terbangun melalui Rumah SejahteraTapak di Jawa Timur Tahun 2009-2013

No TahunJumlah KK yangbelum memiliki

rumah

RealisasiKK yang terbangun

s/d Tahun

Capaian

(%)1 2009 483.474 94.583 85.57

2 2010 522.726 108.583 89.45

3 2011 608.278 127.833 102.41

4 2012 550.923 148.015 94.67

5 2013 469.521 159.062 78.89

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim

Page 42: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

31

b.Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)

Untuk menyediakan hunian yang sehat bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah yang berada di Kawasan Perkotaan, Pemerintah

Provinsi Jawa Timur telah membangun Rumah Susun Sederhana Sewa

sebanyak 9 (sembilan) Blok dengan kapasitas daya tampung sebanyak 485

unit hunian.

Tabel 3.4

Realisasi Pelaksanaan Pembangunan Rusunawa

Tahun 2010 – 2012

No Tahun Rusun SewaJumlah

Blok

Jumlah

Hunian

1. 2010Gunungsari

Surabaya3 Blok 268 hunian

2. 2011-2012Jemundo

Sidoarjo4 Blok 152 hunian

SIER Surabaya 2 Blok 65 hunian

TOTAL 9 Blok 485 hunian

Sumber : Dinas PU CK Prov Jatim

Pada tahun 2010 telah dibangun 3 (tiga) Blok rusun sewa Gunung Sari

dengan jumlah hunian 268 Unit, dan pada tahun 2011/2012 telah dibangun 6

(enam) Blok terdiri dari Rusun Jemundo dengan 4 (empat) Blok dengan

jumlah hunian 152 unit, serta Rusun SIER 2 (dua) Blok dengan jumlah hunian

65 unit, beserta sarana dan prasarana lingkungannya.

c. Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Disamping itu dalam rangka mengupayakan rumah yang sehat dan

layak huni bagi masyarakat perdesaan telah dilakukan pendataan awal rumah

tidak layak huni sebanyak 324.000 unit di 29 Kabupaten se Jawa Timur.

Page 43: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

32

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan kegiatan Renovasi RTLH

bekerja sama dengan KODAM V Brawijaya yang dilaksanakan secara bertahap

mulai tahun 2009. Sampai dengan tahun 2013 telah dilaksanakan renovasi

sebanyak 71.093 unit dan diperkirakan masih terdapat sekitar 182.346 unit

RTLH yang tersebar di 29 Kabupaten.

Tabel 3.5.Pelaksanaan Program Renovasi RTLH di Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2013

No KegiatanJumlah

Kab/Kota

TargetRenovasi

Rtlh(Unit)

RealisasiRenovasi

Rtlh(Unit)

Capaian(%)

1. Tahun 2009 (Tahap I & II) 20 20.000 20.000 1002. Tahun 2010 (Tahap III & IV) 29 15.045 15.045 1003. Tahun 2011 (Tahap V & VI) 36 15.106 15.106 1004. Tahun 2012 (Tahap VII &

VIII)25 11.498 11.498 100

5. Tahun 2013 (Tahap IX) 20 9.444 9.444 100TOTAL 71.093 71.093

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim

B.2. MEMENUHI HAK DASAR MASYARAKAT ATAS AIR BERSIH DAN AIR

LIMBAH

Tujuan Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan Air Limbah.

Adalah untuk pemenuhan sarana air bersih bagi masyarakat dan pemenuhan

sarana prasarana Air Limbah bagi masyarakat baik diperkotaan maupun perdesaan

untuk menuju taraf hidup yang sehat.

Sasaran Meningkatnya cakupan pelayanan sarana air bersih dan

meningkatkan cakupan pelayanan Air Limbah sebanyak 2 (Dua) indikator yaitu :

(1) Presentase KK yang dapat layanan air bersih

(2) Presentase KK Rumah Tangga dengan Air Limbah

Page 44: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

33

Tabel 3.6 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Air Bersih dan AirLimbah yang Layak Tahun 2013

1. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Air Bersih

Sasaran meningkatnya cakupan pelayanan sarana air bersih, adalah masuk

pada Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah

untuk menunjang indikator Persentase KK yang dapat layanan air bersih adalah

sebagai berikut :

a. Pembangunan Air Bersih

Penduduk yang memiliki akses air bersih di Jawa Timur pada tahun 2009-

2013, mengalami peningkatan walaupun kecil. Pada tahun 2009 sekitar 50.28%

dan meningkat menjadi sekitar 60.96% di tahun 2013. Jadi dalam hal ini pada

tahun 2013 masih ada sekitar 39.04% rumah tangga yang masih memerlukan

perhatian dalam pemenuhan akses air bersih. Berdasar data Susenas 2013, di

Jawa Timur terdapat 9 kabupaten/kota yang seluruh penduduknya sudah

mengkonsumsi air bersih yaitu Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Batu, Kota

Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun dan

Kabupaten Madiun.

Secara umum rasio pelayanan infrastruktur air minum sampai dengan tahun

2013 mencapai 93,60%. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk

meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum antara lain

NO INDIKATOR KINERJA TARGET(%)

REALISASI(%)

CAPAIAN(%)

KATAGORICAPAIAN

1 2 3 4 5 6

1 Persentase KK yang dapatlayanan air bersih

65,13 60.96 93.60 Baik

2 Persentase Rumah Tanggadengan layanan Air Limbah

66,47 62,97 94,73 Baik

Page 45: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

34

dengan pengembangan pengelolaan air minum di masing-masing Kab/Kota (lokal)

maupun lintas wilayah (regional).

Tabel 3.7

Persentase Capaian Pelayanan Air BersihDi Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2013

No Tahun Target (%)Realisasi

(%)

Capaian

%

1 2009 50.83 50.28 98.92

2 2010 57.38 52.67 91.79

3 2011 60.30 58.08 96.32

4 2012 62.69 59.32 94.62

5 2013 65.13 60.96 93.60

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim

Potensi Pengembangan SPAM Regional di Jawa Timur antara lain : (1)

SPAM Regional Pantura memanfaatkan Sungai Bengawan Solo (Kab. Bojonegoro,

Tuban, Lamongan, Gresik dan Bangkalan), (2) SPAM Regional Lintas Tengah

memanfaatkan Sungai Brantas (Kab./Kota Kediri, Kab. Nganjuk, dan Jombang),

(3) SPAM Regional Malang Raya memanfaatkan mata air Ngepoh, Wendit, Waduk

Karangkates (Kab./Kota Malang dan Kota Batu), (4) SPAM Regional Umbulan

memanfaatkan mata air Umbulan (Kab./Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota

Surabaya, dan Kab. Gresik), (5) SPAM Regional Lintas Madura memanfaatkan

waduk dan sungai (Kab.Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), (6)

SPAM Regional Timur (Kab. Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi),

dan (7) SPAM Regional Selatan (Kab. Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung) .

Pemanfaatan dan pengelolaan mata air Umbulan (SPAM Regional Umbulan)

akan dilaksanakan melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dan Swasta.

Pemerintah Provinsi telah melakukan beberapa fasilitasi dalam rangka

implementasi pemanfaatan dan pengelolaan Umbulan yang nantinya akan

Page 46: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

35

didistribusikan antara lain untuk pemenuhan kebutuan air minum domestik

maupun industri yang terdapat di Kab./Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota

Surabaya dan Kab. Gresik.

Gambar 1

Peta Potensi Pengembangan SPAM Regional Jawa Timur

b. Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Bersih Provinsi Jawa

Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun

Page 47: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

36

c. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi antara lain:

Rendahnya peningkatan pelayanan air bersih di perkotaan dan perdesaan

serta khususnya untuk penduduk miskin dan daerah kekeringan.

Stagnasi dalam penurunan tingkat kebocoran air (teknis maupun non

teknis).

Permasalahan tarif air minum yang tidak mampu mengimbangi biaya

produksi, sehingga tidak dapat mencapai kondisi pemulihan biaya (cost

recovery).

Pada beberapa daerah terjadi konflik kepentingan dalam pemanfaatan

sumber air baku. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan

sumber air tersebut untuk non air bersih, maupun karena kendala batas

administrasi wilayah.

Pelayanan air bersih non perpipaan (sebagian besar di perdesaan) belum

teridentifikasi secara kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan kondisi air

yang dikonsumsi secara mandiri.

Solusi terhadap permasalahan di atas melalui:

- Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan

air bersih di perkotaan dan perdesaan

- Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan

serta dalam meningkatkankan pelayanan air bersih untuk masyarakat

Page 48: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

37

- Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air bersih sebagai upaya

meningkatkan efisiensi pelayanan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya

alam (air baku)

- Meningkatkan kinerja pengelola air minum melalui restrukturisasi kelembagaan

- Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan air bersih

2. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Air Limbah

Sasaran meningkatnya cakupan pelayanan Air Limbah, adalah masuk pada

Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum dan Air Limbah untuk

menunjang indikator Presentase Rumah Tangga dengan Air Limbah adalah

sebagai berikut :

a. Pembangunan Air Limbah

Pembangunan Sarana Air Limbah di Jawa Timur, sampai dengan akhir tahun

2013 menunjukkan cakupan layanan air limbah mencapai 62,97%. Dengan

demikian secara keseluruhan persentase rumah tinggal yang berAir Limbah

(mempunyai fasilitas tempat buang air besar sendiri, bersama, umum) ada

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 62,71% tahun 2012 menjadi

62,97% pada tahun 2013 ada peningkatan sebesar 0,26%. Peningkatan

persentase rumah tangga yang berAir Limbah tentunya akan meningkatan pula

tingkat kesehatan masyarakat. Namun demikian masih ada beberapa daerah di

Jatim terutama wilayah tapal kuda seperti Situbondo, Bondowoso, Probolinggo

yang merupakan daerah persentase penggunaan jamban milik sendiri paling kecil

dibandingkan daerah lainnya di Jatim.

Page 49: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

38

Tabel 3.8

Persentase Capaian Pelayanan Air LimbahJawa Timur tahun 2009-2013

No Tahun Target (%)Realisasi

(%)

Capaian

%

1 2009 56,29 55,93 99,36

2 2010 59.43 58.89 99.09

3 2011 62.10 61.46 98,97

4 2012 64,02 62,71 97,95

5 2013 66,47 62,97 94,73

Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Prov. Jatim

b. Perbandingan Capaian MDGs Pembangunan Air Limbah Provinsi

Jawa Timur dengan Nasional selama kurun waktu 5 Tahun

Page 50: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

39

c. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi antara lain:

Masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat (sistim

sewerage) di perkotaan.

Belum memadainya pelayanan Air Limbah yang dapat memberikan

kontribusi pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah.

Pengolahan lumpur tinja belum efektif atau kurang maksimal karena masih

rendahnya pemanfaatan sarana IPLT yang sudah terbangun

Solusi terhadap permasalahan di atas melalui:

- Peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran pembangunan

Air Limbah yang layak di perkotaan dan perdesaan

- Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha (swasta) untuk berperan

serta dalam meningkatkankan pelayanan Air Limbah yang layak untuk

masyarakat

- Meningkatkan kualitas SDM pengelola pelayanan Air Limbah yang layak

B.3. MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN TATA RUANG YANG

DILANDASI DENGAN LEGALITAS HUKUM SEHINGGA DAPAT

DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN PEMANFAATAN DAN

PENGENDALIAN RUANG.

Tujuan Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi dengan

legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan

Page 51: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

40

pengendalian ruang pada kabupaten/kota di Jawa Timur sebagaimana

peruntukannya.

Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi

dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan penataan dan

pengendalian ruang adalah Terselenggaranya tertib penataan ruang melalui

penguatan perangkat dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan

pemanfaatan ruang dengan indikator Prosentase Luas Kawasan yang

peruntukannya sesuai tata ruang dengan realisasi pada tahun 2012 sebesar

24,62% dan pada tahun 2013 sebesar 36,24 ada peningkatan sebesar 11,62

seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja PemanfaatanRuang Tahun 2013

NO INDIKATOR KINERJATARGET

(%)REALISASI

(%)CAPAIAN

(%)KATAGORICAPAIAN

1 2 3 4 5 6

1 Prosentase Luas Kawasanyang peruntukannya sesuaitata ruang

42,13 36,24 86,02 Baik

Sasaran Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang yang dilandasi

dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan

dan pengendalian ruang, adalah masuk pada Program Pengendalian Pemanfaatan

Ruang untuk menunjang indikator Prosentase Luas Kawasan yang peruntukannya

sesuai tata ruang.

Page 52: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

41

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi antara lain :

Tidak mempunyai kewenangan untuk menyusun Rencana Tata Ruang

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota maupun Rencana Detail Tata Ruang

Kabupaten/Kota

Kewenangan provinsi adalah menyusun rencana Tata Ruang Kawasan

Strategis Provinsi

Rata – Rata Kabupaten/Kota belum mampu untuk menyusun Rencana

Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail Kabupaten/Kota,

sehingga banyak Kabupaten/Kota yang meminta dibantu provinsi untuk

menyusun Rencana Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail

Tata Ruang Kabupaten/Kota

Solusi terhadap permasalahan diatas melalui :

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

melayani permintaan dari Kabupaten/Kota untuk membantu menyusun

Rencana Kawasan Tata Ruang Strategis maupun Rencana Detail Tata Ruang

Kabupaten/Kota selaku Tim Evaluasi untuk diterbitkan persetujuan substansi

Rencana Detail Tata Ruang.

B4. Akuntabilitas Keuangan

Pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu

tahun 2013 yang tertuang didalam DPA Tahun 2013 dan Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (P. APBD) Tahun 2013, Provinsi Jawa Timur

dengan perincian kegiatan sebagai berikut :

Page 53: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

42

Tabel 3.10 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013

Kode Rekening UraianAnggaranSetelahP.APBD

Jumlah S.dBulan

Desember%

1 2 3 6=(4+5) 7

1 03 0500 01 Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran 436,600,000.00 420,100,000.00 96.22

1 03 0500 01 107 Administrasi perkantoran 436,600,000.00 420,100,000.00 96.22

1 03 0500 07 Program Peningkatan KapasitasKelembagaan Pemerintah Daerah 308,200,000.00 304,745,000.00 98.88

1 03 0500 07 098 Penyusunan Database SKPD sebagaiPenunjang Pusat Data Provinsi Jawa Timur 308,200,000.00 304,745,000.00 98.88

1 03 0500 09 Program Peningkatan KualitasPelayanan Publik 5,639,527,000.00 5,477,905,506.00 97.13

1 03 0500 09 010 Peningkatan Pelaksanaan PelayananAdministrasi Pembangunan 5,639,527,000.00 5,477,905,506.00 97.13

1 03 0500 35Program Pengembangan KinerjaPembangunan Air Minum dan AirLimbah

31,598,581,200.00 17,890,914,066.00 56.62

1 03 0500 35 007 Penyediaan sarana air limbah 1,030,400,000.00 980,072,350.00 95.12

1 03 0500 35 015 Pembangunan Sarana Air Bersih diPerdesaan 15,577,150,000.00 14,734,527,606.00 94.59

1 03 0500 35 017 Pembangunan Sarana Air Bersih Regional 13,900,000,000.00 1,098,190,500.00 7.90

1 03 0500 35 018 Pendataan dan Pemetaan PotensiKawasan Rawan Air 1,091,031,200.00 1,078,123,610.00 98.82

1 03 0500 36 Program Pengembangan WilayahPerbatasan 735,910,000.00 722,224,255.00 98.14

1 03 0500 36 008 Penyusunan perencanaan pengembanganinfrastruktur wilayah perbatasan 735,910,000.00 722,224,255.00 98.14

1 03 0500 37 Program Pengembangan WilayahStrategis dan Cepat Tumbuh 1,414,840,900.00 1,386,368,425.00 97.99

1 03 0500 37 004Penyusunan Perencanaan PengembanganInfrastruktur Wilayah Strategis dan CepatTumbuh

941,270,100.00 919,974,380.00 97.74

1 03 0500 37 005Identifikasi Kebutuhan InfrastrukturPermukiman sebagai AntisipasiPerkembangan Kawasan Pesisir

473,570,800.00 466,394,045.00 98.48

1 03 0500 38Program Peningkatan KinerjaPembangunan Persampahan danDrainase

4,492,450,000.00 4,211,672,700.00 93.75

1 03 0500 38 004 Pembangunan dan Perbaikan SaluranAir/Plengsengan/Drainase 4,492,450,000.00 4,211,672,700.00 93.75

1 04 0500 15 Program Pengembangan Perumahan 58,656,217,900.00 55,395,411,071.00 94.44

1 04 0500 15 012Pengembangan kawasan siap bangun danatau lingkungan siap bangun di kota-kotametropolitan dan kota-kota besar

3,000,000,000.00 2,834,756,055.00 94.49

1 04 0500 15 021Pengembangan Kawasan Agropolitan,Pembangunan/ Perbaikan saranaprasarana kawasan Agropolitan JawaTimur

1,428,000,000.00 1,383,246,630.00 96.87

1 04 0500 15 022 Perbaikan Jalan/Saluran LingkunganPermukiman 4,564,583,000.00 4,475,361,015.00 98.05

1 04 0500 15 046 Peningkatan Sarana PrasaranaPermukiman Kawasan Khusus 1,904,534,000.00 1,846,341,075.00 96.94

1 04 0500 15 050 Pengembangan dan Pengelolaan RumahSusun Sederhana Sewa ( Rusunawa ) 17,402,883,000.00 17,021,056,146.00 97.81

1 04 0500 15 051 Dana Pendamping PNPM 858,217,900.00 840,379,005.00 97.92

Page 54: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

43

1 04 0500 15 056 Pembangunan/Rehabiltasi bangunanGedung Pemerintah Propinsi Jatim 25,948,000,000.00 23,836,078,870.00 91.86

1 04 0500 15 062Pendampingan Pembuatan LaporanPelaksanaan Renovasi Rumah TidakLayak Huni di Jawa Timur

550,000,000.00 528,234,825.00 96.04

1 04 0500 15 075 Pengembangan Teknologi Tepat GunaBidang Perumahan dan Permukiman 900,000,000.00 861,540,540.00 95.73

1 04 0500 15 076 Pengembangan Data/Informasi BidangPerumahan dan Permukiman 1,100,000,000.00 1,027,723,450.00 93.43

1 04 0500 15 078 Pendidikan Kemasyarakatan Produktifmelalui Pembinaan Jasa Konstruksi 1,000,000,000.00 740,693,460.00 74.07

1 05 0500 15 Program Perencanaan Tata Ruang 3,100,000,000.00 2,988,655,095.00 96.41

1 05 0500 15 037 Penyusunan rencana detail tata ruangkawasan 2,200,000,000.00 2,127,723,505.00 96.71

1 05 0500 15 042 Rapat koordinasi tentang rencana tataruang 400,000,000.00 394,092,245.00 98.52

1 05 0500 15 054 Penataan Ruang Kawasan Strategis diJawa Timur 500,000,000.00 466,839,345.00 93.37

JUMLAH BELANJA DAERAH 122,903,357,000.00 104,273,787,191.00 84.84

Page 55: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

44

BAB IVPENUTUP

Dari uraian permasalahan dan program pembangunan bidang perumahan

dan permukiman di Jawa Timur, antara lain dapat disimpulkan bahwa capaian

pelayanan (% penduduk terlayani) bidang permukiman (Air Bersih, Air Limbah)

sampai dengan tahun 2013 masih relatif rendah terhadap target sesuai Nasional

Action Plan/MDGs.

Untuk memenuhi kebutuhan sesuai capaian pelayanan sampai dengan 2013

sesuai target ideal berdasarkan MDGs maupun GNPSR diperlukan dana yang

sangat besar (+ 10 trilyun rupiah) sedangkan berdasarkan kemampuan alokasi

pendanaan dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota secara rata-rata

maksimum hanya + 15 % dari total kebutuhan dana. Dengan demikian target

capaian pelayanan bidang permukiman sampai dengan akhir periode perencanaan

tahun 2013 dijustifikasi secara realistis hanya 15 % dari target ideal. Selain itu

permasalahan perumahan dan permukiman tidak cukup hanya diselesaikan melalui

manajemen pembangunan infrastruktur, namun perlu didukung dengan

manajemen konservasi lingkungan untuk mempertahankan sumber daya alam

melalui penataan ruang secara komprehensif.

Berdasarkan komposisi alokasi dana pemerintah pada 2 tahun

terakhir, maka guna menjamin konsistensi terlaksananya program sesuai dokumen

perencanaan pembangunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Cipta

Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur 2009-2014 ini perlu didukung dengan

komitmen pendanaan pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota dengan

proporsi prosentase : 35 : 25 : 40.

Page 56: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

45

Untuk selanjutnya LAKIP ini juga merupakan merupakan sarana evaluasi dan

pengendalian yang sangat efektif agar pelaksanaan pembangunan pada Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur, merupakan

landasan dan pedoman guna penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Pekerjaan

Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian perlu

dilakukan sinkronisasi dengan Rencana Strategis bidang permukiman yang disusun

oleh dinas terkait pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Adapun kesimpulan Capaian Tujuan, Sasaran dan Indikator dari Dinas

Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang adalah sebagai berikut :

1. Persentase KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memiliki rumah

dengan Target 77.78% yang belum terbangun sedangkan Realisasinya 61.36%

terbangun atau tercapai 78,89% termasuk dalam Katagori baik.

2. Persentase KK yang dapat layanan air bersih dengan Target 65,13%, realisasi

60.96% atau tercapai 93.60% maka termasuk dalam katagori baik.

3. Persentase Rumah Tangga dengan Air Limbah dengan Target 66,47%,

realisasi 62,97% atau tercapai 94,37% maka termasuk dalam katagori baik.

4. Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang dengan

Target 42,13%, realisasi 36,24% atau tercapai 86,02% maka termasuk

dalam katagori baik.

Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat bagi segenap pelaksanaan

pembangunan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu masukan dan saran terhadap penyusunan

LAKIP ini sangat diharapkan untuk penyempurnaan pada masa mendatang.

Page 57: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

Instansi :

Visi :

Misi : 1.

2.

3.

Tujuan : 1.

2.

3.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur

Terwujudnya Kebutuhan Dasar Masyarakat Sejahtera melalui Pembangunan Bidang Keciptakaryaan yangBerkembang dan berkelanjutan, dengan Dukungan Konsistensi Penataan Ruang yang Dinamis

Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhanperumahan yang sehat, aman, dan teratur

Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagimasyarakat

Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruangyang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum

Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak

Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakansebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang

Page 58: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

1 2 3 4 5Persentase KK/MasyarakatBerpenghasilan Rendah yangtidak Memiliki Rumah

Dinas Pekerjaan Umum CiptaKarya dan Tata RuangProvinsi Jawa Timur

Dinas Pekerjaan Umum CiptaKarya dan Tata Ruang ProvinsiJawa Timur

MBR = Masyarakat Berpenghasilan RendahKriteria MBR :1. Penghasilan dibawah Rp. 4.000.000,00/bulan2. Suami Istri tidak mempuntai rumah3. Belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah4. Punya NPWP, Fotocopy SPT Tahunan PPh Perorangan atau suratPernyataan bahwa penghasilan yang bersangkutan tidak melebihiyang disyaratkan

Persentase KK yang dapatlayanan Air Bersih

Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tataruang

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas air bersihdan sanitasi yang layak

Meningkatkan kualitasperencanaan Tata Ruangyang dilandasi denganlegalitas hukum sehinggadapat digunakan sebagaiacuan pemanfaatan danpengendalian ruang

PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGANTUJUAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWABINDIKATOR KINERJA

UTAMA

Meningkatkan penyediaanrumah bagi KKMasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR)

Pembina Utama MudaNIP. 19590109 198712 1002

Surabaya, 30 Januari 2014KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT

x 100%

Luas Kawasan yang sudah sesuai denganperuntukannya

Luas kawasan

Jumlah Rumah Tangga dengan layanan AirLimbah

Jumlah Rumah Tangga

Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih

Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih

x 100%

x 100%

Jumlah KK /Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memilikiRumah

Total KK /Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidakmemiliki Rumah

x 100%

Page 59: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 60: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 61: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

MISI : 1

2

3

Tujuan : 1

2

3

1 2 3 41 Persentase KK/Masyarakat

Berpenghasilan Rendah yangtidak Memiliki Rumah 77,78%

2 Persentase KK yang dapatlayanan Air Bersih

65,13%

3 Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

66,47%

4 Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tataruang 42,13%

Mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang sehat, aman, dan teratur

Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana pelayanan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman bagi masyarakat

Memberikan arah pemanfaatan ruang yang mantap melalui penyusunan perencanaan dan pengendalian Tata Ruang yang lengkap dengan dilandasi oleh legalitas hukum

Memenuhi hak dasar masyarakat atas air bersih dan sanitasi yang layak

Meningkatkan kualitas perencanaan Tata Ruang yang dilandasi dengan legalitas hukum sehingga dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan dan pengendalian ruang

Meningkatkan penyediaan rumah bagi KK Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2009 S/D 2014

"TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN BIDANG KECIPTAKARYAAN YANG BERKEMBANG DAN BERKELANJUTANDENGAN DUKUNGAN KONSISTENSI PENATAAN RUANG YANG DINAMIS"

Target 2013PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGANINDIKATOR KINERJAUTAMA

No

Jumlah Rumah Tangga dengan layanan AirLimbah

Jumlah Rumah Tanggax 100%

x 100%

Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih

Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih

x 100%

x 100%

Luas Kawasan yang sudah sesuai denganperuntukannya

Luas kawasan

Jumlah KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memilikiRumah

Total KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidak memilikiRumah

x 100%

Page 62: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

Persentase KK/MasyarakatBerpenghasilan Rendah yang

tidak Memiliki Rumah

11,90% 23,81% 35,71% 55,56% 77,78% 100,00% Tercapainyapemenuhan hak dasarbagi KK GolonganMiskin/MasyarakatBerpenghasilanRendah (MBR) atasperumahan yg layakhuni

Persentase KK yang dapatlayanan Air Bersih

50,83% 57,38% 60,30% 62,69% 65,13% 67,18%

Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

56,29% 59,43% 62,10% 64,02% 66,47% 68,35%

Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tata

ruang27,78% 29,53% 33,19% 35,55% 42,13% 46,27%

Meningkatnya luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

Meningkatkan penyediaanrumah bagi KK MasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR)

Meningkatkan kualitasperencanaan Tata Ruangyang dilandasi denganlegalitas hukum sehinggadapat digunakan sebagaiacuan pemanfaatan danpengendalian ruang

ProgramPengembanganPerumahan

ProgramPengembanganKinerjaPengelolaan AirMinum dan AirLimbah

ProgramPengendalianPemanfaatanRuang

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MTPembina Utama Muda

Output ProgramTarget TahunINDIKATOR KINERJA

UTAMA

Sasaran

NIP. 19590109 198712 1002

Surabaya, 30 Januari 2014KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PROVINSI JAWA TIMUR

TUJUAN PENJELASAN/FORMULA PERHITUNGAN Kondisi Awal2009

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas air bersihdan sanitasi yang layak

Meningkatnya kinerjapengelolaan air bersihdan Sanitasi yanglayak untukmemenuhi hak dasarmasyarakat miskin

Ket

Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Jumlah Rumah Tangga dengan layanan Air Limbah

Jumlah Rumah Tangga x 100%

x 100%

Jumlah KK yang mendapatkan pelayanan Air Bersih

Jumlah KK yang membutuhkan pelayanan Air Bersih

x 100%

x 100%

Luas Kawasan yang sudah sesuai denganperuntukannya

Luas kawasan

Jumlah KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang memilikiRumah

Total KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidakmemiliki Rumah

x 100%

Page 63: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangandibawah ini :

Nama : Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT.Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa TimurSelanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Dr. H. SOEKARWOJabatan : Gubernur Jawa TimurSelaku atasan langsung dari pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka Pencapaiantarget kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerjatersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dariperjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak KeduaGUBERNUR JAWA TIMUR

Dr. H. SOEKARWO

Surabaya, 30 Januari 2014Pihak Pertama

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYADAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT.Pembina Utama Muda

NIP. 19590109 198712 1002

Page 64: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Program/Kegiatan Anggaran

Meningkatnyaketersediaan rumahbagi masyarakatkhususnyaMasyarakatBerpenghasilanRendah (MBR) untukmenurunkan jumlahbacklog rumah

1 Persentase KK MasyarakatBerpenghasilan Rendahyang tidak Memiliki Rumah

83.13% Program Pengembangan Perumahan 65,756,900,000

1 Pengembangan kawasan siap bangun dan atau lingkungan siap bangun dikota-kota metropolitan dan kota-kota besar

4,900,000,000

2 Pengembangan Kawasan Agropolitan, Pembangunan/ Perbaikan saranaprasarana kawasan Agropolitan Jawa Timur

500,000,000

3 Perbaikan Jalan/Saluran Lingkungan Permukiman 3,210,000,000

4 Peningkatan Sarana Prasarana Permukiman Kawasan Khusus 1,500,000,000

5 Pengembangan dan Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa(Rusunawa )

2,990,000,000

6 Dana Pendamping PNPM 1,386,450,000

7 Pembangunan/Rehabiltasi bangunan Gedung Pemerintah Propinsi Jatim 46,765,450,000

8 Pendampingan Pembuatan Laporan Pelaksanaan Renovasi Rumah TidakLayak Huni di Jawa Timur

1,255,000,000

9 Pengembangan Teknologi Tepat Guna Bidang Perumahan danPermukiman

750,000,000

10 Pengembangan Data/Informasi Bidang Perumahan dan Permukiman 1,250,000,000

11 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Pembinaan Jasa Konstruksi 1,250,000,000

Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 1,075,600,000

1 Penyusunan perencanaan pengembangan infrastruktur wilayahperbatasan

1,075,600,000.00

Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 1,584,650,000

1 Penyusunan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Strategisdan Cepat Tumbuh

990,050,000.00

2 Identifikasi Kebutuhan Infrastruktur Permukiman sebagai AntisipasiPerkembangan Kawasan Pesisir

594,600,000.00

Page 65: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2014 Program/Kegiatan Anggaran

Meningkatnyacakupan pelayananair bersih

Meningkatnyacakupan pelayanansanitasi yang layak

1 Persentase KK yang dapatlayanan Air Bersih

67.18% Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan AirLimbah

11,663,300,000

2 Persentase Rumah Tanggadengan layanan air limbah

68.35% 1 Penyediaan sarana air limbah 1,550,000,000

2 Pembangunan Sarana Air Bersih di Perdesaan 9,010,000,000

3 Pendataan dan Pemetaan Potensi Kawasan Rawan Air 1,103,300,000

Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Drainase danPersampahan

3,790,000,000

1 Pembangunan dan Perbaikan Saluran Air/Plengsengan/Drainase 3,790,000,000

Meningkatnya luaskawasan yang sesuaidengan RTRW

1 Persentase Luas Kawasanyang peruntukannyasesuai tata ruang

46.27%Program Perencanaan Tata Ruang 2,850,000,000

1 Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan 1,350,000,000

2 Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang 500,000,000

3 Penataan Ruang Kawasan Strategis di Jawa Timur 1,000,000,000

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 400,000,000

1 Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang 100,000,000

2 Pengawasan pemanfaatan ruang 100,000,000

3 Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintaskabupaten/kota

100,000,000

4 Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang 100,000,000

Page 66: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2014 :Belanja Tidak LangsungProgram Pengembangan Perumahan

::

19.959.271.00065.756.900.000

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah : 11.663.300.000Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Persampahan dan Drainase : 3.790.000.000Program Perencanaan Tata Ruang : 2.850.000.000Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang : 400.000.000Program Pengembangan Wilayah Perbatasan : 1.075.600.000Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh : 1.584.650.000Program Peningkatan Pelayanan Publik : 6,384,327,000

TOTAL : 113.464.048.000

Pihak KeduaGUBERNUR JAWA TIMUR

Dr. H. SOEKARWO

Surabaya, 30 Januari 2014Pihak Pertama

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYADAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT.Pembina Utama Muda

NIP. 19590109 198712 1002

Page 67: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Meningkatkan penyediaanrumah bagi KK MasyarakatBerpenghasilan Rendah (MBR)

Persentase KK/MasyarakatBerpenghasilan Rendah yangtidak Memiliki Rumah

77,78% 10,19% 21,30% 36,58% 52,59% 61,36% 78,89%

Persentase KK yang dapatlayanan Air Bersih

65,13% 50,28% 52,67% 58,08% 59,32% 60,96% 93,60%

Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

66,47% 55,93% 58,89% 61,46% 62,71% 62,97% 94,73%

Meningkatkan kualitasperencanaan Tata Ruang yangdilandasi dengan legalitashukum sehingga dapatdigunakan sebagai acuanpemanfaatan dan pengendalianruang

Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tata ruang

42,13% 17,93% 21,50% 23,39% 24,62% 36,24% 86,02%

Meningkatnya cakupanpelayanan air bersih

Meningkatnya cakupanpelayanan air limbah

Memenuhi hak dasarmasyarakat atas air bersih dansanitasi yang layak

NIP. 19590109 198712 1002

CAPAIANS/D 2013

Meningkatnya ketersediaanrumah bagi MasyarakatBerpenghasilan Rendah(MBR) untuk menurunkanjumlah backlog rumah

Meningkatnya luas kawasanyang sesuai dengan RTRW

TARGET2013

Surabaya, 30 Januari 2014KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MTPembina Utama Muda

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013

DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

SASARAN STRATEGISREALISASI

TUJUANINDIKATOR KINERJA

UTAMA

Page 68: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

SEMESTER I SEMESTER I SEMESTER ISEMESTER II SEMESTER II SEMESTER II

Meningkatnya ketersediaanrumah bagi MasyarakatBerpenghasilan Rendah (MBR)untuk menurunkan jumlahbacklog rumah

1Persentase KK/MasyarakatBerpenghasilan Rendah yang tidakMemiliki Rumah

77,78% 77,78% 61,36% 61,36% 78,89% 78,89%

Meningkatnya cakupanpelayanan air bersih 3

Persentase KK yang dapat layananAir Bersih

65,13% 65,13% 60,96% 60,96% 93,60% 93,60%

Meningkatnya cakupanpelayanan air limbah 4

Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

66,47% 66,47% 62,97% 62,97% 94,73% 94,73%

Meningkatnya luas kawasanyang sesuai dengan RTRW

5Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tata ruang

42,13% 42,13% 36,24% 36,24% 86,02% 86,02%

% Capaian

NIP. 19590109 198712 1002

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MTPembina Utama Muda

KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

Sumber Data JUMLAH

KetJUMLAH

Dinas PU Cipta Karyadan Tata RuangProvinsi Jawa Timur

Surabaya, 30 Januari 2014

PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas PU CiptaKarya dan TataRuang ProvinsiJawa Timur

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Sasaran Strategis IndikatorTarget

JUMLAH

RealisasiPenanggung Jawab

Page 69: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

Target programdan kegiatan

Target RenjaSKPD Tahun

(2012)

RealisasiRenja SKPDTahun (2012)

Target RenjaSKPD Tahun

(2013)

RealisasiRenja SKPDTahun (2013)

Renja SKPDTahun 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 7

Meningkatkan penyediaan rumahbagi KK Masyarakat BerpenghasilanRendah (MBR)

Persentase KK/MasyarakatBerpenghasilan Rendah yang tidakMemiliki Rumah

100,00% 36,58% 55,56% 52,59% 77,78% 61,36% 100,00%

Persentase KK yang dapat layananAir Bersih

67,18% 58,08% 62,69% 59,32% 65,13% 60,96% 67,18%

Persentase KK Rumah Tanggadengan Layanan Air Limbah

68,35% 61,46% 64,02% 62,71% 66,47% 62,97% 68,35%

Meningkatkan kualitas perencanaanTata Ruang yang dilandasi denganlegalitas hukum sehingga dapatdigunakan sebagai acuanpemanfaatan dan pengendalianruang

Persentase Luas Kawasan yangperuntukannya sesuai tata ruang 46,27% 23,39% 35,55% 24,62% 42,13% 36,24% 46,27%

REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPD DAN PENCAPAIAN RENSTRA SKPD S/D TAHUN 2013 PROVINSI JAWA TIMUR

Realisasi TargetKinerja HasilProgram dan

KeluaranKegiatan s/dTahun (2011)

Target KinerjaCapaian Program(Renstra SKPD)

Tahun 2014

Indikator Kinerja Program(outcomes)/Kegiatan (output)

Urusan/Bidang Urusan PemerintahDaerah dan Program/Kegiatan

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan TahunLalu (2013)

Memenuhi hak dasar masyarakatatas air bersih dan sanitasi yanglayak

Pembina Utama MudaNIP. 19590109 198712 1002

Surabaya, 30 Januari 2014

KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT

Page 70: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

1 2 3 4Meningkatkan penyediaan rumahbagi KK Masyarakat BerpenghasilanRendah (MBR)

Persentase KK/Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang tidakMemiliki Rumah

77,78%

Persentase KK yang dapat layanan Air Bersih65,13%

Persentase KK Rumah Tangga dengan Layanan Air Limbah66,47%

Meningkatkan kualitas perencanaanTata Ruang yang dilandasi denganlegalitas hukum sehingga dapatdigunakan sebagai acuanpemanfaatan dan pengendalianruang

Persentase Luas Kawasan yang peruntukannya sesuai tata ruang

42,13%

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2013

SASARAN STRATEGIS

KEPALA DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

Ir. GENTUR PRIHANTONO SP, MT

Meningkatnya luas kawasan yang sesuaidengan RTRW

TARGET 2013TUJUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Meningkatnya ketersediaan rumah bagiMasyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)untuk menurunkan jumlah backlog rumah

Pembina Utama MudaNIP. 19590109 198712 1002

PROVINSI JAWA TIMUR

Meningkatnya cakupan pelayanan air bersihMemenuhi hak dasar masyarakatatas air bersih dan sanitasi yanglayak Meningkatnya cakupan pelayanan air limbah

Surabaya, 30 Januari 2014

Page 71: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

NAMA PENGHARGAAN : PENILAIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH BIDANG PEKERJAAN UMUM

YANG MENYERAHKAN : MENTERI PEKERJAAN UMUM

TANGGAL PENYERAHAN : 04 DESEMBER 2013

Page 72: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013

NAMA PENGHARGAAN : LOMBA PEKERJA KONSTRUKSI TINGKAT NASIONAL 2013

YANG MENYERAHKAN : BADAN PEMBINA JASA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

TANGGAL PENYERAHAN : 03 DESEMBER 2013

Page 73: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 74: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 75: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 76: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 77: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013
Page 78: 1 Lakip Dpu Ciptakarya2013