1. Konsep Dasar GPS

download 1. Konsep Dasar GPS

of 20

description

gps

Transcript of 1. Konsep Dasar GPS

  • KONSEP DASAR GPS

    Dedi Atunggal

    Laboratorium Geodesi Geometri

    Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM

    Jalan Grafika No.2 Yogyakarta, 55281

    http://www.geodesicors.ft.ugm.ac.id

  • Prinsip Dasar

    BAGIAN GPS:

    1. Segmen Angkasa (32 satelit di 6 orbit berbeda, periode 12 jam)

    2. Segmen Kontrol (5 monitor station , 1 Master Control Station - MCS)

    3. Segmen Pengguna (receiver GPS dari berbagai merk dan jenis)

    Pengguna

    Satelit

    Station Monitor

    1

    2

    3

  • Prinsip Dasar

    Kwajalein Atoll

    US Space Command

    Hawaii

    Ascension Is. Diego Garcia

    Cape Canaveral

    Ground Antenna Master Control Station Monitor Station

    (lanjut)

  • SPACE RESECTION:

    Pemotongan ke belakang menggunakan jarak terhadap

    satelit GPS.

    Satelit GPS berfungsi memberikan data untuk

    penentuan jarak satelit-receiver, sekaligus sebagai

    acuan penentuan posisi ~ bench mark (BM)

    SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Prinsip Dasar

    (lanjut)

  • Struktur Sinyal

    SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Data dari satelit GPS (sinyal GPS):

    1. Data kode (C/A dan P)

    2. Pesan Navigasi

    Dua jenis data tersebut dikirim dari satelit ke receiver

    dengan menggunakan gelombang pembawa frekuensi UHF

    yang disebut sebagai L1, L2

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Struktur Sinyal GPS:

    (lanjut)

    Struktur Sinyal

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Pesan Navigasi GPS:

    (lanjut)

    Struktur Sinyal

  • Pengukuran Jarak Receiver-Satelit

    SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Pengukuran jarak satelit-receiver:

    1. Pseudoranging - data kode (C/A atau P)

    2. Phase Ranging - data gelombang pembawa (L1 atau L2)

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Pseudoranging dengan data kode C/A atau P:

    (lanjut)

    Pengukuran Jarak Receiver-Satelit

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Phase Ranging dengan data L1 atau L2:

    (lanjut)

    Pengukuran Jarak Receiver-Satelit

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Absolute Positioning:

    Penentuan posisi dengan menggunakan 1 receiver GPS

    dengan mengamat minimum 4 satelit GPS dalam waktu

    yang simultan.

    Data yang digunakan pada umumnya adalah data kode C/A

    atau P, baik yang murni maupun yang telah dihaluskan

    (carrier-smoothed code)

    Penentuan Posisi Absolut

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    U

    Absolute Positioning:

    (lanjut)

    Penentuan Posisi Absolut

  • SV1 SV2

    SV3

    SV4

    1 2 3

    4

    Relative Positioning (Differential GPS):

    Penentuan posisi menggunakan 2 receiver atau lebih. Satu

    receiver diletakkan di titik acuan dan receiver lain di

    letakkan dititik yang akan ditentukan posisinya.

    Konsekuensi differential GPS:

    1. Mereduksi efek dari sebagian kesalahan

    2. Membuat hasil pengamatan berkorelasi scr matematik

    3. Mengurangi kuantitas data pengamatan

    4. Meningkatkan level derau (noise) dari pengamatan

    (lanjut)

    Penentuan Posisi Relatif

    B

    A

    SAB

  • SV1 SV2 t1 (lanjut)

    Penentuan Posisi Relatif

    B

    A

    SAB Single Difference (SD)

    1. Single difference antar pengamat (SDAP) digunakan

    untuk mengeliminir bias waktu satelit dan mereduksi

    kesalahan orbit satelit

    2. Single difference antar satelit (SDAS) digunakan untuk

    mengeliminir bias waktu receiver

    3. Single difference antar epok (SDAE) digunakan untuk

    mengeliminir ambiguitas fase, dengan catatan tdk

    terjadi cycle slips

    SDAS

    SDAP SV2 t2 SDAE SINGLE DIFFERENCE

    Selisih antara 2 one way

    ranging (OW)

  • SV1 SV2 (lanjut)

    Penentuan Posisi Relatif

    B

    A

    SAB

    Double Difference Pengamat Satelit (DDPS)

    Double difference pengamat-satelit (DDPS) digunakan

    untuk mengeliminir bias waktu receiver dan satelit,

    mereduksi kesalahan orbit satelit, mereduksi kesalahan

    ionosfir, mereduksi kesalahan troposfir (jika kondisi

    meteorologis hampir sama). Metode yang paling umum

    digunakan.

    DDPS

    DOUBLE DIFFERENCE

    Selisih antara dua single

    difference

    orbit SV1

  • SV1 t1

    SV1 t2 (lanjut)

    Penentuan Posisi Relatif

    B

    A

    SAB

    Double Difference Pengamat Epok (DDPE)

    Double difference pengamat-epok (DDPE) digunakan

    untuk mengeliminir bias waktu satelit, mengeliminir

    ambiguitas fase, dengan catatan tdk terjadi cycle slips antar

    kedua epok, mereduksi kesalahan orbit satelit, mereduksi

    kesalahan ionosfir, mereduksi kesalahan troposfir (jika

    kondisi meteorologis hampir sama). Bisa juga digunakan

    untuk mengedit cycle slips.

    DDPE

    DOUBLE DIFFERENCE

  • SV1 t1 SV2 t1 (lanjut)

    Penentuan Posisi Relatif

    A

    Double Difference Satelit Epok (DDSE)

    Double difference satelit-epok (DDSE) digunakan untuk

    mengeliminir bias waktu receiver, mengeliminir ambiguitas

    fase, dengan catatan tdk terjadi cycle slips antar kedua epok,

    mereduksi kesalahan orbit satelit, mereduksi kesalahan

    ionosfir, mereduksi kesalahan troposfir (jika kondisi

    meteorologis hampir sama). Metode ini jarang digunakan.

    DDSE

    DOUBLE DIFFERENCE

    SV2 t2

    SV1 t2

  • Bias dan Kesalahan GPS

    Hasanuddin Z. Abidin, 1995

  • Spektrum Metode GPS

  • Dedi Atunggal

    web: www.geodesicors.ft.ugm.ac.id

    email: [email protected]

    mobile: 085878389808

    Terimakasih