1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

6
PORTOFOLIO Nama Peserta : dr. Clarissa Octavia Nama Wahana : RSUD dr. Hardjono Ponorogo Topik : Intoksikasi Organofosfat Tanggal Kasus : 16 Desember 2014 Presenter : dr. Clarissa Octavia Tanggal Presentasi : 13 Juni 2015 Pendamping : dr. Joko Setyanto Tempat Presentasi : RSUD dr. Hardjono Ponorogo Obyektif Presentasi : o Keilmuan o Keterampil an o Penyegaran o Tinjauan Pustaka o Diagnostik o Manajemen o Masalah o Istime wa o Neonatu s o Bay i o Anak o Remaj a o Dewasa o Lans ia o Bumil Deskripsi : Laki – laki, 34 tahun, dengan keluhan muntah sejak 1 jam yang lalu. Dilakukan heteroanamnesa pada keluarga pasien didapati bahwa sebelumnya pasien meminum obat rumput yang disangkanya adalah air minumnya ± 1.5 jam yang lalu sebanyak ± 2-3 teguk. Setelah itu pasien masih tetap sadar tapi merasa mual, lalu muntah ± 5x dan merasa lemas. Pasien juga merasa keringat dingin di seluruh tubuhnya dan mulutnya kering dan merasa haus. Tujuan : Penegakan diagnosis dan penanganan intoksikasi organofosfat Bahan bahasan o Tinjauan Pustaka o Riset o Kasus o Audit Cara membahas o Disku si o Presentasi & Diskusi o E-mail o Pos Data Pasien : Tn. T, 34 tahun Nama klinik : IGD RSUD Dr. Alamat : Jl. Raya Ponorogo- No. RM : 32xxxx 1

description

medical

Transcript of 1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

Page 1: 1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

PORTOFOLIO

Nama Peserta : dr. Clarissa OctaviaNama Wahana : RSUD dr. Hardjono PonorogoTopik : Intoksikasi OrganofosfatTanggal Kasus : 16 Desember 2014 Presenter : dr. Clarissa OctaviaTanggal Presentasi : 13 Juni 2015 Pendamping : dr. Joko SetyantoTempat Presentasi : RSUD dr. Hardjono PonorogoObyektif Presentasi :o Keilmuan o Keterampilan o Penyegaran oTinjauan Pustaka

o Diagnostik o Manajemen o Masalah o Istimewa

o Neonatus o Bayi o Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumil

Deskripsi : Laki – laki, 34 tahun, dengan keluhan muntah sejak 1 jam yang lalu. Dilakukan heteroanamnesa pada keluarga pasien didapati bahwa sebelumnya pasien meminum obat rumput yang disangkanya adalah air minumnya ± 1.5 jam yang lalu sebanyak ± 2-3 teguk. Setelah itu pasien masih tetap sadar tapi merasa mual, lalu muntah ± 5x dan merasa lemas. Pasien juga merasa keringat dingin di seluruh tubuhnya dan mulutnya kering dan merasa haus. Tujuan : Penegakan diagnosis dan penanganan intoksikasi organofosfatBahan bahasan o Tinjauan Pustaka o Riset o Kasus o Audit

Cara membahas o Diskusi o Presentasi & Diskusi o E-mail o Pos

Data Pasien : Tn. T, 34 tahunNama klinik :IGD RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

Alamat :Jl. Raya Ponorogo-Pacitan, Ponorogo

No. RM :32xxxx

Data utama untuk bahan diskusi :1. Diagnosis / Gambaran Klinis :Anamnesa :Laki-laki, 20 tahun, dibawa ke IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo oleh keluarganya dengan keluhan muntah sejak 1 jam yang lalu. Dilakukan heteroanamnesa pada keluarga pasien didapati bahwa sebelumnya pasien meminum obat rumput yang disangkanya adalah air minumnya ± 1.5 jam yang lalu sebanyak ± 2-3 teguk. Setelah itu pasien masih tetap sadar tapi merasa mual, lalu muntah ± 5x dan merasa lemas. Pasien juga merasa keringat dingin di seluruh tubuhnya dan mulutnya kering dan merasa haus. Sesak disangkal, BAK dan BAB normal. Pasien sempat dibawa ke Puskesmas Sawoo dan menurut perawat yang mengantar, pasien sudah diinjeksi sulfas atropine sebanyak 8 mg à 1 mg (4 ampul)/ 5 menit, sepanjang perjalanan ke RS.

Pemeriksaan Fisik :Keadaan umum: sakit sedang, GCS 4-5-6 compos mentisVital sign: TD : 110/70 mmHg / N : 94 x/m regular / t : 36,9 oC / RR: 24 x/mMata : midriasis Ø 5mm/5mm

1

Page 2: 1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

Mulut : kering DL : WBC 12.500/ mm3 Hb 14.3 g/dl

RBC 5,25 juta/mm3 Hct 40,2% Plt 221.000/ mm3

GDA : 1252. Riwayat Penyakit Dahulu : disangkal3. Riwayat Penyakit Keluarga : disangkalDaftar Pustaka

1. Centers for Disease Control and Prevention. 2013. Nerve Agent and Organophosphate Pesticide Poisoning. http://emergency.cdc.gov/agent/nerve/tsd.asp

2. Centers for Disease Control and Prevention. Agency for Toxic Substances and Disease Registry. 2014. Medical Management Guidelines for Malathion. http://www.atsdr.cdc.gov/MMG/MMG.asp?id=517&tid=92

3. Departemen Kesehatan RI. 2000. Pengenalan pestisida. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

4. Klaassen C. Casarett & Doull's Toxicology: The Basic Science of Poisons, Seventh Edition. New York: Mcgraw-hill, 2007

5. Krieger RI. Handbook of Pesticide Toxicology. San Diego, CA: Academic Press, 2001.

6. Munaf, S., 1997, Keracunan Akut Pestisida Teknik Diagnosis, Pertolongan Pertama Pengobatan dan Pencegahannya, Widya Medika, Cetakan Pertama, Jakarta.

7. Reigart JR, Roberts, J.R. Recognition and mangement of pesticide poisonings, Fifth Edition, 1999.

8. Sammut, John. 2009. Organophosphate Poisoning: Emergency Department Management of Organophosphate Poisoning. Sydney South West Area Health Service. P: 1-9

9. Sartono, 2002. Racun dan Keracunan, Penerbit Widya Medika, Jakarta10. Sudarmo S. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius, 2007.11. Sumirat J, 2005. Toksikologi Lingkungan, Penerbit Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.12. Yurumez Y, Durukan P, Yavuz Y, et al. Acute organophosphate poisoning in

university hospital emergency room patients. Intern Med. 2007. 46(13):965-9.Hasil Pembelajaran1. Penegakan diagnosa Intoksikasi organofosfat2. Penatalaksanaan dan komplikasi Intoksikasi organofosfat

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio :SUBYEKTIF : Pasien dibawa ke IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo oleh keluarganya dengan keluhan muntah sejak 1 jam yang lalu. Dilakukan heteroanamnesa pada keluarga pasien didapati bahwa sebelumnya pasien meminum obat rumput yang disangkanya adalah air minumnya ± 1.5 jam yang lalu sebanyak ± 2-3 teguk.

2

Page 3: 1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

Setelah itu pasien masih tetap sadar tapi merasa mual, lalu muntah ± 5x dan merasa lemas. Pasien juga merasa keringat dingin di seluruh tubuhnya dan mulutnya kering dan merasa haus. Sesak disangkal, BAK dan BAB normal. Pasien sempat dibawa ke Puskesmas Sawoo dan menurut perawat yang mengantar, pasien sudah diinjeksi sulfas atropine sebanyak 8 mg à 1 mg (4 ampul)/ 5 menit, sepanjang perjalanan ke RS. Riwayat Penyakit Dahulu: disangkalRiwayat Penyakit Keluarga: disangkalRiwayat Konsumsi Obat-obatan: disangkalOBYEKTIF :A. Keadaan Umum :Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisGCS : 4-5-6Vital Sign :TD : 110/70 mmHg / N : 94 x/m regular / t : 36,9 oC / RR: 24 x/m.Kepala/ Leher A/I/C/D : -/-/-/-Turgor kulit : normalMata : pupil midriasis Ø 5mm/ 5mm, reflex cahaya langsung

(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+)

Mulut : bibir bentuk normal, warna merah coklat : ptialismus/ hipersalivasi (-)

KGB : pembesaran (-) DadaJantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak teraba Perkusi : batas jantung normal Auskultasi : s1s2 normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : Inspeksi : simetris, retraksi otot nafas (-) Palpasi : fremitus suara normal Perkusi : sonor Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-/-), ronchi (-/-)

Abdomen Inspeksi : distended (-)Auskultasi : BU (+) normalPalpasi : supel, hepar/lien/ginjal tidak teraba, turgor kulit normal, nyeri

tekan (-)Perkusi : timpaniEkstremitas superior & inferiorAkral hangat, CRT < 2s

3

Page 4: 1. Intoksikasi Organofosfat Tabel

Edema (-/-)Pemeriksaan penunjang:DL : WBC 12.500/ mm3 Hb 14.3 g/dl

RBC 5,25 juta/mm3 Hct 40,2% Plt 221.000/ mm3

GDA : 125EKG : irama sinus 94 x/ menitASSESSMENT :Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang pada Tn. T didapatkan diagnosa intoksikasi organofosfat.PLANNING :Diagnosis :-Terapi :› MRS à ICU › Resusitasi

O2 2 lpm IVFD RL:D5 16 tpm

› Dekontaminasi Ganti pakaian dengan pakaian bersih Bersihkan wajah dan badan pasien Kumbah lambung dengan NGTKarbon aktif 10 tablet

› Antidotum Maintenance Sulfas Atropin 3 x 1 amp

› Simptomatik Inj. Ranitidin 2x 1 ampInj. Cefotaxime 3 x 1 ampInj. Metoklopramid 3x 1 amp

› Pasang kateter › Observasi : tanda-tanda vital

cairan masuk – cairan keluar EKG

Pendidikan :Menjelaskan kepada pasien tentang bahaya keracunan organofosfat dan komplikasinya.Menjelaskan tentang cara perlindungan diri untuk mencegah terjadinya keracunan organofosfat.

4