1-- HAL 13 CIANJUR RAYA+SEREMONI

1
CIANJUR RAYA SELASA, 1 MARET 2011/ 26 RABIUL AWAL 1432 H 13 Tindak Perusak Alam CIANJUR- Sejumlah aktivis Cianjur meminta pemerintah bernyali menindak pelaku pen- grusakan lingkungan. Hal ini seiring maraknya bencana alam seperti longsor dan banjir di sejumlah wilayah. Dedi Wahyudi (35), tokoh masyarakat Cipanas mengatakan, harus ada tindakan tegas dan serius yang ditunjukan Pemkab Cianjur untuk meminimalisir persoalan tersebut. “Para perusak lingkungan itu layaknya seorang teroris yang memasang bom waktu. Di mana suatu saat akan meledak dan menimbulkan kerusakan dan korban, “ujarnya Menurutnya, salah satu contoh pengrusakan lingkungan itu ada- lah maraknya usaha galian yang tidak mengindahkan ekosistem di sekitarnya. Itu belum pembukaan lahan perkebunan di kawasan Gunung Putri yang telah men- gakibatkan serapan air menjadi menyempit sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar. Dikatakannya, dahulu kondisi Gunung Putri sangat rimbun dan hijau, namun sekarang telah disulap menjadi petakan kebun, akibatnya musibah longsor dan banjir terjadi di kawasan Cipanas dan sekitarnya. Hendi (38),salah seorang aktivis lingkungan menu- turkan, akhir-akhir ini air yang datang dari atas gunung semakin deras, bahkan pinggiran tembok saluran air banyak yang jebol, karena tidak kuat menahan arus air. Bahkan jalan sekitar menjadi rusak berat karena air dari saluran meluap ke jalan. “Percuma dilakukan perbaikan karena akan sia-sia, yang dibu- tuhkan sekarang adalah pengem- balian kawasan Gunung Putri menjadi kawasan hutan lindung,” tandasnya.(des) Pemkab Didesak Bernyali RUSAK : Salah satu titik kawasan galian pasir di Kabupaten Cianjur yang terkesan merusak ekosistem. Cuaca Buruk Jadi Biang Keladi CIANJUR-Akibat cuaca buruk akhir-akhir ini, harga ikan di pasar tradisional Cian- jur naik 20 sampai 50 persen. Hal ini disebabkan pasokan dari nelayan ke pelelangan ikan berkurang, karena hasil tangkapan menurun. Selain itu mahalnya harga ikan membuat daya beli konsumen menjadi berkurang. Setiawan Hambali (34), salah seorang pedagang ikan di Pasar Induk Cianjur, men- gakui, sudah hampir dua bulan harga ikan dipasar Induk Cian- jur ini mengalami kenaikan 20 sampai dengan 50 persen. Se- dangkan kenaikan yang paling tinggi adalah ikan tengiri dan tongkol. “Biasanya pedagang menjual ikan tengiri Rp 50 ribu perkilonya kini dijual Rp 100 ribu. Ikan emas dan nila yang biasa saya jual Rp18 ribu sekarang saya terpaksa naikkan Rp22 ribu,” katanya kemarin. Menurutnya, para pedagang mengaku kenaikan ini disebab- kan cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. Ini sehingga membuat pasokan ikan dari para nelayan ke pusat pele- langan ikan mulai berkurang akibat tangkapan para nelayan menurun. “Akibat naiknya harga ikan ini membuat para pedagang ditinggalkan pem- beli, dan omset menurun. Dalam sehari biasanya omset padagang ikan mencapai Rp 200 ribu kini hanya Rp 100 ribu,” ujarnya. Sementara itu, pedagang ikan di Danau Jangari Dudin Her- Harga Ikan Naik Tajam nawan (34), mengeluhkan hal yang sama. Akibat harga pakan tinggi, sehingga berdampak kepada pengurangan budidaya ikan di kolam. Sedangkan im- basnya harga ikan mengalami kenaikan. “Kami berharap, agar pemerintah daerah ada upaya lain, untuk mencarikan solusi bagi para petani ikan terapung Danau Jangari ini,” imbuhnya. (den) (FOTO : DENI ABDUL KHOLIK/RADAR CIANJUR) PANEN : Para petani Danau Jangari membawa ikan hasil panen untuk dijual ke Pasar Induk Cianjur, kemarin. Mauludan PAUD-MD Nurul Zaman SEJUMLAH Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Madrasah Diniyah (MD) Nurul Zaman, Sukaluyu Cianjur mengikuti peringatan Hari Besar Islam Maulud Nabi Muhammad SAW, Minggu (27/2). Peringatan diisi acara imtihan, nasyid, dan ceramah. Para siswa menampilkan berbagai macam kegiatan Islami, pembacaan do’a, tari-tarian dan berbagai penampilan kemampuan siswa. Kepala PAUD dan MD Nurul Zaman Tibyanul Arin mengatakan, kegiatan Maulud Nabi Muhammad SAW menanamkan rasa cinta terhadap Islam dan Nabi. Acara itu juga digelar untuk mengajarkan siswa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Acara diisi dengan menggelar berbagai kegiatan asah terampil kreasi seni Islami, yang menampilkan siswa-siswi PAUD dan MD untuk berani tampil serta menguasai materi keagamaan. (rp16) Siswa PAUD Nurul Zaman. Riki dan Ridwan. Kepala PAUD dan MD Nurul Zaman Tibyanul Arin. Dinda dan Sani. Peringatan Maulud PAUD dan MD Nurul Zaman. Widia Rahayu dan Bayu. M Iyus Yusuf guru PAUD dan MD Nurul Zaman. Siswa PAUD Nurul Zaman Irvan Maulana. Sukma dan Ihsan. Embun Sabrina saat tampil. SEREMONI

description

Widia Rahayu dan Bayu.MIyusYusufguruPAUDdanMDNurul Zaman. Irvan Maulana. Sukma dan Ihsan.EmbunSabrinasaattampil. Kepala PAUD dan MD Nurul Zaman Tibyanul Arifin. SELASA, 1 MARET 2011/ 26 RABIUL AWAL 1432 H Siswa PAUD Nurul Zaman Siswa PAUD Nurul Zaman. PANEN : Para petani Danau Jangari membawa ikan hasil panen untuk dijual ke Pasar Induk Cianjur, kemarin. RUSAK : Salah satu titik kawasan galian pasir di Kabupaten Cianjur yang terkesan merusak ekosistem. Riki dan Ridwan.

Transcript of 1-- HAL 13 CIANJUR RAYA+SEREMONI

Page 1: 1-- HAL 13  CIANJUR RAYA+SEREMONI

CIANJUR RAYASELASA, 1 MARET 2011/ 26 RABIUL AWAL 1432 H 13

Tindak Perusak Alam CIANJUR- Sejumlah aktivis

Cianjur meminta pemerintah bernyali menindak pelaku pen-grusakan lingkungan. Hal ini seiring maraknya bencana alam seperti longsor dan banjir di sejumlah wilayah.

Dedi Wahyudi (35), tokoh masyarakat Cipanas mengatakan, harus ada tindakan tegas dan serius yang ditunjukan Pemkab Cianjur untuk meminimalisir persoalan tersebut.

“Para perusak lingkungan itu layaknya seorang teroris yang memasang bom waktu. Di mana

suatu saat akan meledak dan menimbulkan kerusakan dan korban, “ujarnya

Menurutnya, salah satu contoh pengrusakan lingkungan itu ada-lah maraknya usaha galian yang tidak mengindahkan ekosistem di sekitarnya. Itu belum pembukaan lahan perkebunan di kawasan Gunung Putri yang telah men-gakibatkan serapan air menjadi menyempit sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar.

Dikatakannya, dahulu kondisi Gunung Putri sangat rimbun dan hijau, namun sekarang telah disulap menjadi petakan kebun,

akibatnya musibah longsor dan banjir terjadi di kawasan Cipanas dan sekitarnya. Hendi (38),salah seorang aktivis lingkungan menu-turkan, akhir-akhir ini air yang datang dari atas gunung semakin deras, bahkan pinggiran tembok saluran air banyak yang jebol, karena tidak kuat menahan arus air. Bahkan jalan sekitar menjadi rusak berat karena air dari saluran meluap ke jalan.

“Percuma dilakukan perbaikan karena akan sia-sia, yang dibu-tuhkan sekarang adalah pengem-balian kawasan Gunung Putri menjadi kawasan hutan lindung,” tandasnya.(des)

Pemkab Didesak Bernyali

RUSAK : Salah satu titik kawasan galian pasir di Kabupaten Cianjur yang terkesan merusak ekosistem.

Cuaca Buruk Jadi Biang Keladi

CIANJUR-Akibat cuaca buruk akhir-akhir ini, harga ikan di pasar tradisional Cian-jur naik 20 sampai 50 persen. Hal ini disebabkan pasokan dari nelayan ke pelelangan ikan berkurang, karena hasil tangkapan menurun. Selain itu mahalnya harga ikan membuat daya beli konsumen menjadi berkurang.

Setiawan Hambali (34), salah seorang pedagang ikan di Pasar Induk Cianjur, men-gakui, sudah hampir dua bulan harga ikan dipasar Induk Cian-jur ini mengalami kenaikan 20 sampai dengan 50 persen. Se-dangkan kenaikan yang paling tinggi adalah ikan tengiri dan tongkol. “Biasanya pedagang

menjual ikan tengiri Rp 50 ribu perkilonya kini dijual Rp 100 ribu. Ikan emas dan nila yang biasa saya jual Rp18 ribu sekarang saya terpaksa naikkan Rp22 ribu,” katanya kemarin.

Menurutnya, para pedagang mengaku kenaikan ini disebab-kan cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. Ini sehingga membuat pasokan ikan dari para nelayan ke pusat pele-langan ikan mulai berkurang akibat tangkapan para nelayan menurun. “Akibat naiknya harga ikan ini membuat para pedagang ditinggalkan pem-beli, dan omset menurun. Dalam sehari biasanya omset padagang ikan mencapai Rp 200 ribu kini hanya Rp 100 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang ikan di Danau Jangari Dudin Her-

Harga Ikan Naik Tajam

nawan (34), mengeluhkan hal yang sama. Akibat harga pakan tinggi, sehingga berdampak kepada pengurangan budidaya ikan di kolam. Sedangkan im-basnya harga ikan mengalami

kenaikan. “Kami berharap, agar pemerintah daerah ada upaya lain, untuk mencarikan solusi bagi para petani ikan terapung Danau Jangari ini,” imbuhnya. (den)

(FOTO : DENI ABDUL KHOLIK/RADAR CIANJUR)

PANEN : Para petani Danau Jangari membawa ikan hasil panen untuk dijual ke Pasar Induk Cianjur, kemarin.

Mauludan PAUD-MD Nurul ZamanSEJUMLAH Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Madrasah Diniyah (MD) Nurul

Zaman, Sukaluyu Cianjur mengikuti peringatan Hari Besar Islam Maulud Nabi Muhammad SAW, Minggu (27/2). Peringatan diisi acara imtihan, nasyid, dan ceramah. Para siswa menampilkan berbagai macam kegiatan Islami, pembacaan do’a, tari-tarian dan berbagai penampilan kemampuan siswa.

Kepala PAUD dan MD Nurul Zaman Tibyanul Arifi n mengatakan, kegiatan Maulud Nabi Muhammad SAW menanamkan rasa cinta terhadap Islam dan Nabi. Acara itu juga digelar untuk mengajarkan siswa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Acara diisi dengan menggelar berbagai kegiatan asah terampil kreasi seni Islami, yang menampilkan siswa-siswi PAUD dan MD untuk berani tampil serta menguasai materi keagamaan. (rp16)

Siswa PAUD Nurul Zaman.

Riki dan Ridwan.

Kepala PAUD dan MD Nurul Zaman Tibyanul Arifi n.

Dinda dan Sani.Peringatan Maulud PAUD dan MD Nurul Zaman.

Widia Rahayu dan Bayu.M Iyus Yusuf guru PAUD dan MD Nurul Zaman.

Siswa PAUD Nurul Zaman

Irvan Maulana. Sukma dan Ihsan. Embun Sabrina saat tampil.

SEREMONI