1. Ekonomi Perikanan Tangkap

20
1. EKONOMI PERIKANAN TANGKAP: KARAKTERISTIK PERIKANAN Pudji Purwanti

description

materi kuliah

Transcript of 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

Page 1: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

1. EKONOMI PERIKANAN TANGKAP: KARAKTERISTIK PERIKANAN

Pudji Purwanti

Page 2: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

Klasifikasi sektor perikanan

1. Perikanan Budidaya: Struktur kepemilikan: private propertyProses eksploitasi: Farming systemMobilitas sumberdaya: dikendalikan (contained)

2. Perikanan Tangkap:Struktur kepemilikan: common propertyProses eksploitasi: hunting systemMobilitas sumberdaya: Bergerak (Fugitive)

Page 3: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

Karakteristik Perikanan tangkap Kepemilikan : common properti. Ekstraksi sumberdaya ikan

berlangsung berdasarkan doktrin res nullius (obyek yang semestinya bisa dimiliki, namun tidak bisa dimiliki oleh individu).

“everybody’s property is nobody’s property” kaidah ini telah lama disepakati bersama. Ikan dilaut/sungai yang tidak menjadi subyek kepemilikan seseorang obyek “ferae naturae” (kondisi hewan /ikan memiliki sifat asal alamiah /wild by nature, tidak ada yang berhak mengklaim kepemilikannya dan kepemilikan berlaku ketika seseorang menangkapnya). Ikan menjadi milik seseorang ketika ditangkap.

Page 4: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

Dalam konteks ekonomi perikanan sumberdaya diistilahkan sbg “capture resource” atau sumberdaya tangkap.

Sifat “ferae naturae” dalam perikanan menyebabkan siapa saja yang memiliki alat tangkap dapat menangkap ikan dan tanpa hak pemilikan yang bisa dikukuhkan (enforceable property right). nelayan tidak bisa mencegah nelayan lain untuk berpartisipasi dalam penangkapan ikan.

Konsekwensi: setiap nelayan memiliki insentif untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya agar tidak dihabiskan pihak lain.

Page 5: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

“pasar” tidak memberikan sinyal kepada produsen/nelayan terhadap dampak negatif (eksternalitas negatif) yang timbul akibat penangkapan ikan berlebih.

“Eksternalitas” adalah dampak yang ditimbulkan oleh tindakan/keputusan satu pihak, tanpa pertimbangan dampak yang akan ditanggung oleh pihak lain sebagai akibat pengambilan keputusan tersebut.

Page 6: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

Eksternalitas negatif akibat penangkapan ikan1. Eksternalitas ruang berupa intersepsi ruang (space

interception) menjauhnya daerah penangkapan dari pantai.Agar biaya penangkapan minimum, mk semua nelayan akan menangkap ikan di wilayah pantai. Hal ini akan menimbulkan crowding effect (berdesak-desakan) disekitar pantai sehingga terjadi kehabisan stock ikan disekitar pantai (thinning out effect). Konsekuensi dari crowding effect membuat nelayan pergi menjauh dari pantai untuk intersepsi stok ikan sebelum ikan tersebut ditangkap nelayan yang lain.

Page 7: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

2. Eksternalitas waktu dalam bentuk intersepsi waktu (time interception).Adalah perilaku nelayan untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya lebih awal sebelum ikan ditangkap oleh pihak lain (sebagai akibat dari sifat kepemilikan bersama).Intersepsi waktu juga terjadi pada stok ikan. Contoh: menangkap udang pada ukuran yang kecil2 (siklus hidup awal) sebenarnya tidak menguntungkan. Tetapi jika menunggu hingga ukuran besar maka pihak lain akan menangkap lebih dahulu. Sehingga nelayan melakukan intersepsi waktu terhadap siklus hidup udang.

Page 8: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

3. Eksternalitas dalam bentuk intersepsi mobilitas (mobility interception) atau intersepsi alat (gear interception)Mobilitas alat tangkap harus bersaing dengan mobilitas alat tangkap lain. Jika yang diitemui jenis ikan yang bergerombol dengan pergerakan yang lebih mudah dideteksi (mis sardin) maka alat yang memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih akan tidak efektif jika digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombol. Konsekuensi dari eksternalitas ini : terbuangnya sumberdaya ekoonomi (economic waste)

Page 9: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

4. Eksternalitas informasi (information externality)memiliki informasi tentang keberadaan stok ikan sangat menguntungkan nelayan. Jika nelayan memberikan informasi kepada pihak lain maka lokasi tersebut akan didatangi banyak pihak lain sehingga keuntungan nelayan akan berkurang. Konsekuensi dari eksternalitas informasi akan mengakibatkan nelayan menyembunyikan informasi tersebut (cheating). Akibatnya setiap individu berusaha untuk memperoleh yang terbaik untuk dirinya sendiri bukan masyarakat luas. akibat dari situasi common property resource

Page 10: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

5. Eksternalitas antarspesies (interspecies externality) yaitu satu spesies bisa menjadi bahan makanan untuk spesies lainnya (hubungan mangsa pemangsa) dan Eksternalitas Stock (stock externality) yaitu masuknya armada baru akan mengurangi ketersediaan stok sehingga meningkatkan biaya penangkapan bagi yang lain.Kedua eksternalitas ini dikatakan sebagai eksternalitas yang melekat akibat karakteristik inheren dari sumberdaya ikan (Seijo dan Defeo, 1998).

Page 11: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

6. Eksternalitas teknologi (technological externality)Terjadi krn teknologi penangkapan suatu alat mengubah struktur dinamika populasi spesies target dan by catch, lalu menimbulkan dampak negatif bagi alat lain. Dibagi 2 yaitu:Eksternalitas sekuensi: terjadi ketika nelayan skala kecil dan skala besar mengeksploitasi stok ikan pada siklus hiidup yang berbeda. Nelayan skala kecil menangkap pada ikan umur juvenil, akan menimbulkan dampak eksternalitas pada nelayan skala besar/ industri yang menangkap siklus dewasa.Eksternalitas accidental: terjadi ketika secara teknologi ada ketergantungan antara 2 alat tangkap dlm menangkap ikan. Mis; perikanan udang. By catch ikan demensal yang dihasilkan dari menangkap udang tidak dihitung dalam perikanan udang. timbul eksternalitas negatif pada perikanan demensal

Page 12: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

7. Eksternalitas tekno ekologis (Techno-ecological externality).Terjadi ketika alat tangkap dengan teknologi yang nondiskrimatif merusak habitab yang menjadi fishing ground bagi target spesies perikanan lainnya (misalnya perikanan trawl).Eksternalitas ini akan merubah kualitas habitat yang menjadi fishing ground bagi perikanan demensal lainnya.

Page 13: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

8. Biological feedback (Umpan balik biologi):Dalam produksi perikanan tangkap: ikan merupakan faktor input dan juga faktor output.Sumberdaya ikan sangat reaktif terhadap eksploitasi dan kondisi alam yang menyediakan ikan. Ini akan menentukan berapa ikan yang bisa diekstrasi.Ketersediaan stock ikan (input) akan menentukan berapa ikan yang bisa ditangkap (output)

Page 14: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

STRUKTUR KOMPONEN PERIKANAN

Terdiri dari 3 komponen utama dan pendukung:1. Basis sumberdaya (resource base): ikan dan non

ikan (crustacea/udang2an, kerang2an dsb)2. Industri Perikanan primer: subsisten,

tradisional, rekreasional, dan industri komersial.3. Industri pengolahan dan perdagangan4. Industri pendukung: galangan

kapal/dermaga,pelabuhan dan peralatan perikanan

Page 15: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap
Page 16: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

TUJUAN PEMBANGUNAN PERIKANAN

• Sumberdaya perikanan adlh asset alam yang diekstraksi guna memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi manusia.

• Aspek manfaat: memiliki dimensi ekonomi, ekologi dan sosial. kompleks

• UU 31/2004 jo UU no 45 /2009: Pengelolaan perikanan ditujuan untuk tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan serta terjaminnya kelestarian sumberdaya ikan tidak mudah mencapai pengelolaan maksimal.

• Secara analisis empiris: tujuan pembangunan perikanan kategori ekonomi; sosial dan tekno-ekologi.

Page 17: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap
Page 18: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

• Tabel: Dari banyak tujuan pembangunan perikanan, tidak satupun memiliki tanda chek pada semua aspek.

• Menunjukkan adanya trade off pengelolaan perikanan sulit mencapai kondisi ideal. Trade off ini menjadi kunci dalam pengelolaan perikanan

• Jika digambarkan seluruh tujuan dalam diagram Venn ada irisan antara satu tujuan dengan tujuan lainnya dlm dimensi ekonomi, ekologi dan sosial.

Page 19: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap
Page 20: 1. Ekonomi Perikanan Tangkap

• Dari diagram Venn: Pembangunan perikanan bersifat multidimensi dan interaksi berbagai komponen didalamnya.

• Mengkaji ekonomi perikanan tidak bisa didekati dengan pendekatan ekonomi konvensional saja, tetapi memerlukan pemahaman aspek sumberdaya biologi dan aspek masyarakat (pelaku) yang terlibat.