1. Dokumen Penawaran

80
SURAT PENAWARAN Tarakan, 20 April 2015 Nomor : 009/SP/CV-FE/IV/2015 Lampiran : 1 (satu) bendel Kepada Yth. Pokja Jasa Konsultansi ULP Kota Tarakan Di - Tarakan Perihal : Penawaran Pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II Sehubungan dengan pengumuman Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan Dokumen Pengadaan Nomor : 027.2/01/POKJA.JK-Pws.SDN021/ULP tanggal 13 April 2015 dan setelah kami pelajari dengan seksama terhadap Dokumen Pengadaan, Berita Acara Pemberian Penjelasan, dengan ini kami mengajukan Penawaran Administrasi untuk Pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II dengan Total Penawaran Biaya sebesar Rp. 86.878.000,- (DELAPAN PULUH ENAM JUTA DELAPAN RATUS TUJUH PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH) Penawaran Administrasi ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas. Penawaran ini berlaku sejak batas akhir Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 20 Mei 2015 (30 Hari) Kalender Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pemilihan, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami lampirkan : 1. Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari : 1) Data Organisasi Perusahaan 2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir 3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari : 1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja

description

Pengawasan Gedung Sekolah

Transcript of 1. Dokumen Penawaran

Page 1: 1. Dokumen Penawaran

SURAT PENAWARAN

Tarakan, 20 April 2015

Nomor : 009/SP/CV-FE/IV/2015Lampiran : 1 (satu) bendel

Kepada Yth.Pokja Jasa KonsultansiULP Kota TarakanDi -

Tarakan

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II

Sehubungan dengan pengumuman Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan DokumenPengadaan Nomor : 027.2/01/POKJA.JK-Pws.SDN021/ULP tanggal 13 April 2015 dan setelah kamipelajari dengan seksama terhadap Dokumen Pengadaan, Berita Acara Pemberian Penjelasan, denganini kami mengajukan Penawaran Administrasi untuk Pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap IIdengan Total Penawaran Biaya sebesar Rp. 86.878.000,- (DELAPAN PULUH ENAM JUTADELAPAN RATUS TUJUH PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH)

Penawaran Administrasi ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalamDokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir Pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 20Mei 2015 (30 Hari) Kalender

Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pemilihan, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknisini kami lampirkan :1. Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari

a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari :1) Data Organisasi Perusahaan2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir

b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari :1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja

Page 2: 1. Dokumen Penawaran

2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan4) Komposisi tim dan penugasan5) Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari :1) Daftar Riwayat Hidup Personil yang Diusulkan2) Surat Pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang diusulkan

2. Dokumen Penawaran Biaya yang terdiri dari:a. Rekapitulasi Penawaran Biayab. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration)c. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable cost)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk padasemua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

CV. FORTUNE ENGINEERING

M. ZULKARNAEN, STDirektur

Page 3: 1. Dokumen Penawaran

Kegiatan : Pembangunan Gedung SekolahPaket Kegiatan : Pengawasan SDN 021 Skip (tahap II)Pagu Dana : Rp. 90.000.000,-Sumber Dana : APBD

BIAYA LANGSUNG PERSONILA. TENAGA AHLIB. TENAGA TEKNIKC. TENAGA PENDUKUNG

BIAYA LANGSUNG NON PERSONILA. OPERASIONAL KANTORB. BIAYA LAPORAN

Tarakan, 20 April 2015CV. FORTUNE ENGINEERING

M. ZULKARNAEN, STKepala Cabang

TERBILANG : DELAPAN PULUH ENAM JUTA DELAPAN RATUS TUJUH PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH

PPN 10% Rp 7.898.000,00TOTAL Rp 86.878.000,00

DIBULATKAN Rp 86.878.000,00

II. 9.000.000,00Rp9.980.000,00Rp

JUMLAH I + II Rp 78.980.000,00

NO. URAIAN BIAYA PEKERJAAN JUMLAH HARGA

I. 27.000.000,00Rp19.500.000,00Rp13.500.000,00Rp

REKAPITULASI

Page 4: 1. Dokumen Penawaran

Kegiatan : Pembangunan Gedung SekolahPaket Kegiatan : Pengawasan SDN 021 Skip (tahap II)

: Rp. 90.000.000,-Sumber Dana : APBDTahun Anggaran : 2015

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

Harga Satuan Jumlah Harga(Rp) (R)p

A TENAGA AHLI1 Chief Inspector 1 Orang x 6,0 Bulan 6,0 OB 4.500.000,00 27.000.000,00

27.000.000,00B SUB TENAGA AHLI

1 Inspector 1 Orang x 6,0 Bulan 6,0 OB 3.250.000,00 19.500.000,0019.500.000,00

C TENAGA PENDUKUNG2 Administrasi 1 Orang x 6,0 Bulan 6,0 OB 2.250.000,00 13.500.000,00

13.500.000,0060.000.000,00

A Operasional Kantor1 Alat Tulis Kantor 1,0 Ls 500.000,00 500.000,002 Sewa Kendaraan Roda Dua 2 unit 6,0 Bulan 750.000,00 9.000.000,003 Laporan Bulanan 6,0 Eks 80.000,00 480.000,00

9.980.000,0018.980.000,00

Rp. 78.980.000,00Rp. 7.898.000,00Rp. 86.878.000,00Rp. 86.878.000,00

JUMLAH IIJUMLAH I + II

PPN 10%TOTAL

DIBULATKAN

JUMLAH A.I

JUMLAH B.I

JUMLAH C.IJUMLAH I

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

JUMLAH B.II

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pagu Dana

NO URAIANSATUAN PEKERJAAN PENAWARAN

SatuanKuantitas

Page 5: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

1.1 DATA ORGANISASI PERUSAHAAN1.1.1 UmumKami Konsultan Perencana dan Pengawasan, CV. FORTUNE ENGINEERING berkeinginan untukberperan serta dalam proses persiapan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II. Maka kami akan ikutserta dalam proses pelelangan pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II. Dan salah satupersyaratan ikut pelelangan tersebut adalah membuat Usulan Teknis.

Usulan Teknis ini kami susun sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam Kerangka AcuanKerja (Term of Refference) tetapi terbatas pada hal tercantum dalam Kerangka Acuan Kerjatersebut. Usulan Teknis ini dibuat atas Undangan Pengadaan Jasa Konsultan yang diberikan olehpanitia pengadaan jasa konsultansi.

Untuk memberikan suatu gambaran yang lebih jelas terhadap pandangan proyek tersebut makaUsulan Teknis ini juga merinci pelayanan jasa konsultan yang dibutuhkan berupa penangananperusahaan dalam menangani suatu pekerjaan, metodologi, rencana kerja, organisasi dan personilyang dibutuhkan.

1.1.2 Profil Konsultan PerencanaanCV. FORTUNE ENGINEERING adalah badan usaha yang Berbadan Hukum dan berkedudukanDi Indonesia serta berkantor Pusat di Tarakan Kalimantan Timur. Perusahaan ini didirikan padatanggal 21 Nopember 2011 dengan akte notaris No: 53 (Lima Puluh Tiga) oleh Yenni Agustinah,SH, M.Kn di Tarakan yang memiliki grup tenaga profesional yang mempunyai spesialisasi dibidangpemberian jasa konsultan dalam manajemen dan teknik.

Sehubungan dengan Pengembangan dan Peningkatan yang begitu pesat di Indonesia, kegiatanusaha perusahaan telah berkembang meliputi jasa konsultasi dibidang :

Perencanaan Rekayasa yang meliputi,

Page 6: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Jasa Desain Rekayasa Untuk Konstruksi Pondasi Serta Struktur Bangunan (RE102)

- Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE103)Pengawasan Rekayasa yang meliputi,- Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE201)

- Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE203)

Konsultan Lainnya meliputi,- Jasa Konsultansi Lingkungan (KL401)

Untuk menghadapi tuntutan para klien akan standar kwalitas layanan jasa yang lebih tinggi, makaCV. FORTUNE ENGINEERING menerapkan seleksi kualitas Sumber Daya Manusia gunamemberikan keuntungan optimal bagi pengguna jasa / pemberi tugas dengan memperhatikanfaktor biaya yang lebih efektif.

CV. FORTUNE ENGINEERING cabang Tarakan dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu olehbeberapa staff Perusahaan. Sejak berdiri CV. FORTUNE ENGINEERING telah banyak memilikipengalaman baik dalam bidang perencanaan, pengawasan serta studi kelayakan yangberhubungan dengan konstruksi dan perencanaan.

Kami, CV. FORTUNE ENGINEERING sebagai Jasa Pelayanan Konsultan yang ikut serta dalam“Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II” merasa perlu untuk menyampaikan Usulan Teknis yangdibuat berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (term of Refference)

Usulan ini dibuat untuk memberikan gambaran terhadap kegiatan tersebut sehingga PenggunaJasa dapat memberikan penilaian sesuai dengan standarisasi yang diharapkan untuk kegiatanselanjutnya.

1.1.3 Struktur Organisasi CV. FORTUNE ENGINEERINGPenanggung jawab utama unit operasional dan pelaksana proyek berada ditangan Direktur.Direktur tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh beberapa orangstaff yang membantu mengawasi performa dari proyek-proyek yang sedang dikerjakan dandilaksanakan. Staff Manajemen terdiri dari para profesional yang berpengalaman dibidangnyamasing-masing.

Page 7: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

STRUKTUR ORGANISASICV. FORTUNE ENGINEERING

Keterangan :

: Garis Komando: Garis Koordinasi

DIREKTUR

STAFF TEKNIK STAFF ADM

STAFFSTAFF STAFFSTAFF

Page 8: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

1.2 DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIRCV. FORTUNE ENGINEERING telah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjan jasakonsultasi sejak tahun 2011, baik itu dibidang Sipil, Arsitektur dengan layanan Supervisi.Pekerjaan yang dilaksanakan merupakan penugasan dari berbagai departemen/instansi daripemerintah.

Adapun Pengalaman CV. FORTUNE ENGINEERING dalam melaksanakan pekerjaan jasakonsultasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang berkaitan dengan kegiatan tersebut diatasadalah sebagai berikut yang dapat dilihat dibawah ini :

Page 9: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

1.3 URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH ) TAHUN TERAKHIR

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor (Reklamasi dan Talud)1.Pengguna Jasa : Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tarakan2.Lokasi Proyek : Tarakan3.Nilai Kontrak : Rp. 49.929.000,-4.No. Kontrak : 01/PPK-SPK/PWS-PL/PGKRT/KSOP/VI/20145.Periode : 27 Juni 2014 – 21 Nopember 20146.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 2 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Chief Inspector Sipil 1b. Inspector Sipil 1

Page 10: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Rehab Gedung Bebakot1.Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung2.Lokasi Proyek : Tideng Pale3.Nilai Kontrak : Rp. 146.162.000,-4.No. Kontrak : 600.640/49/SP/PGWS-PKT.49/DPU&P-CK&AIR/X/2014,5.Periode : 16 Oktober 2014 – 24 Desember 20146.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 2 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Chief Inspector Sipil 1b. Inspector Sipil 1

Page 11: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembangunan SDN 021 Skip Tahap II1.Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung2.Lokasi Proyek : Tideng Pale3.Nilai Kontrak : Rp. 19.580.000,-4.No. Kontrak : 600.640/61/SPK/PGWS.PL.61/DPU&P-CK&AIR/XI/2014,5.Periode : 13 Nopember 2014 – 12 Desember 20146.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 12: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembangunan Rumah Adat Kujau1.Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung2.Lokasi Proyek : Tideng Pale3.Nilai Kontrak : Rp. 71.252.000,-4.No. Kontrak : 600.640/61/SPK/PGWS.PL.61/DPU&P-CK&AIR/XI/2014,5.Periode : 16 Oktober 2014 – 19 Desember 20146.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 13: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembangunan Fasilitas Umum dan Sosial Paket 25-441.Pengguna Jasa : Kecamatan Tarakan Timur2.Lokasi Proyek : Tarakan3.Nilai Kontrak : Rp. 33.165.000,-4.No. Kontrak : 332/PPK-PL/SPK-PPK/CTT/PGS-PFF/20135.Periode : 03 September 2013 – 29 Nopember 20136.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 14: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Dinas Kabupaten1.Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan2.Lokasi Proyek : Tideng Pale3.Nilai Kontrak : Rp. 49.362.000,-4.No. Kontrak : 600.640/45/SP/PL/PGWS PEMB GD KTR DIN KAB/DPU&P-

CK&AIR/X/20135.Periode : 13 Oktober 2013 – 27 Desember 20136.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 15: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Pembuatan Kanopi, Talang, Keramik, Ring1.Pengguna Jasa : Dinas Komunikasi dan Informatika2.Lokasi Proyek : Tarakan3.Nilai Kontrak : Rp. 3.982.000,-4.No. Kontrak : 216/SP-KTKR/DISKOMINFO5.Periode : 04 Maret 2013 – 02 April 20136.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 1 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Inspector Sipil 1

Page 16: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Penyediaan Sarana dan Prasarana Interior Kantor DPUTR Tahap II1.Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan2.Lokasi Proyek : Tarakan3.Nilai Kontrak : Rp. 49.060.000,-4.No. Kontrak : 01/PPK-PL/SPK/PWS-SP.II/VIII/20135.Periode : 06 Agustus 2013 – 09 Desember 20136.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 17: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

PENGALAMAN PERUSAHAANMELAKSANAKAN PEKERJAAN SEJENISKURUN WAKTU 10 TAHUN TERAKHIR

Pengawasan Rehab Landscape1.Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan2.Lokasi Proyek : Tarakan3.Nilai Kontrak : Rp. 49.830.000,-4.No. Kontrak : 01/PPK-PL/SPK/PWS-Reh.Land/DISDIK/20135.Periode : 14 Juni 2013 – 12 Juli 20136.Nama Perusahaan Utama

(Lead Firm) : CV. FORTUNE ENGINEERING

Alamat : Jl. Bhayangkara Gg. Mega RT. 66 Kel. KarangAnyar

Negara Asal : Indonesia7. Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing : - OB

Tenaga Ahli Indonesia : 3 OB8.Perusahaan Mitra Kerja Jumlah Tenaga Ahli

Asing Indonesia- - OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat :Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Site Engineering Sipil 1b. Chief Inspector Sipil 1c. Inspector Sipil 1

Page 18: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJASecara garis besar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan sudah cukup memberikan informasidan data-data mengenai pekerjaan pada proyek ini sehingga Konsultan dapat menyusunproposal/usulan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, maka secara umum kami dapat memahamidengan lengkap maksud dan tujuan serta ruang lingkup pekerjaan yang merupakan tanggung jawabkonsultan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan maupun dalam menyiapkan usulansebagaimana dimaksud dalam KAK.

Mengingat pentingnya peran dari konsultan, maka sudah sepatutnya pihak konsultan siap denganpandangan dan pemahaman lingkungan tugas, tanggung jawab perangkat dan mampumenginterprestasikan pekerjaan yang akan ditangani sehingga mengahasilkan produksi yang optimal.

Setelah membaca dan memahami seluruh isi dokumen Pengadaan Jasa Konsultan, PekerjaanPengawasan SDN 021 Skip Tahap II Tahun Anggaran 2015, yang telah diberikan berikut Berita AcaraPenjelasan Pekerjaan, maka dapat disimpulkan bahwa isi dari penjelasan yang diberikan, merupakangambaran apa yang harus dilaksanakan baik dalam persiapan, mobilisasi, pelaksanaan pekerjaanmaupun akhir pekerjaan baik itu menangani lingkup tugas, tanggung jawab maupun perangkatkonsultan, yang harus disediakan guna melaksanakan pekerjaan perencanaan.

2.2 SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJASesuai yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Jasa Konsultasi disebutkan bahwa dalam halpenyedia jasa berpendapat Kerangka Acuan Kerja perlu disempurnakan, maka penyedia jasamengusulkan inovasi yang secara konsisten dituangkan dalam usulan teknis sebagai masukan.Memperhatikan hal tersebut diatas, konsultan CV. FORTUNE ENGINEERING mengajukan usulansebagai berikut :

Page 19: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Sesuai Undang-Undang Jasa Konstruksi, serta era otonomi daerah disebutkan bahwa masyarakatmempunyai kesempatan yang sama untuk berperan dalam proses pengawasan terhadappengolahan pekerjaan konstruksi. Dilakukan informal langsung di lapangan oleh Masyarakat, dansebagainyaGuna mengatisipasi maksud tersebut diperlukan adanya Pertemuan antara Dinas Cipta Karya,Konsultan, maupun Kontraktor dengan Masyarakat bila diperlukan atau pertemuan dalam rapatlapangan untuk identifikasi permasalahan pengelolaan pekerjaan konstruksi sebagai masukanpengawasan pengelolaan pekerjaan konstruksi, diantaranya melalui wawancara atau non formal.

Kaidah hubungan dengan masyarakat, memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasimasyarakat dan mempertanggungjawabkan karyanya secara moral kepada masyarakat dan diripribadi serta memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan sehemat mungkin menggunakansumber daya alam UUJK menyebabkan perubahan pada tiga butir utama peran para pihakdalam penyelenggaran pekerjaan konstruksi.1. UUJK memberi pengakuan hukum dan tanggung jawab hukum pada para pelaku di bidang jasa

konstruksi.2. UUJK memberikan kesetaraan hukum pada para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan

pekerjaan konstruksi.3. UUJK mengakui adanya peran masyarakat pada penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Dalam mencegah kegagalan produk fisik peran masyarakat sangat diperlukan khususnyainformasi lokasi proyek, untuk mencegah tuntutan masyarakat, Difinisi kegagalan produk fisik adalahsuatu kondisi dimana produk fisik tersebut tidak berfungsi sesuai rencana. Berdasarkan pemahamantersebut penerapannya dilakukan dengan pendekatan ekosistem yang berkaitan hubungan timbal-balik hubungan mahluk hidup (khususnya manusia) dengan lingkungan hidupnya. Oleh sebab itukonsultan CV. Fortune Engineering berpendapat bahwa salah satu keluaran pada penyusunankonsep pola pikir pemberdayaan masyarakat dalam Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II adalahPemberdayaan Masyarakat Dalam rangka Sadar Hukum, yang penerapannya adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pemberdayaan melalui Pertemuan Konsultansi Masyarakat, sebagaimanadisampaikan sebelumnya, yang penyelenggaraan sudah di cantumkan pada JadwalPelaksanaan / Rapat Rutin Lapangan.

2. Peran pengawasan oleh masyarakat ditunjukkan didalam pola pikir penyusunan konseppengembangan pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan teknis.

Page 20: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3 URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJAUntuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam kerangka Acuan Kerja maka sebelumdibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip dasar dan penyederhanaanpelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang benar sehingga keputusan yangakan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinanakan gagal dan tidak efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.

Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup, pekerjaan yang akandilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang diperlukan.

2.3.1 Metodologi Pelaksanaan2.3.1.1 Sasaran Jasa Konsultan Pendampingan dan Pengawasan

Tugas yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawasan (CM) adalah sebagaiberikut :a) Memformat kembali desain Prototype Pembangunan SDN 021 Skip Tahap II dan

furniture yang disediakan oleh masyarakat lengkap dengan RKS dan RABdengan mengacu pada pembakuan yang ada.

b) Melakukan verifikasi dan seleksi lokasi yang akan dibangun.c) Bersama masyarakat membuat gambar rencana tapak termasuk infrastruktur

dan sitework masing-masing Pembangunan SDN 021 Skip Tahap II,disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lahannya masing-masing. Dalampenyusunan rancangan tapak dan penyesuaian prototype, konsultan harusmemperhatikan dan mengakomodasikan aspirasi masyarakat.

d) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap IIdan sosialisasi yang berkaitan dengan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II .

e) Memberikan bantuan teknis dalam pelaksanaan Pengawasan SDN021 Skip Tahap II .

f) Mempersiapkan laporan konsolidasi dari aktifitas Pengawasan SDN 021Skip Tahap II di seluruh Kabupaten.

g) Membantu menyelesaikan masalah perijinan yang diperlukan baik di tingkatKabupaten maupun di tingkat sekolah.

Page 21: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

h) Memeriksa laporan kemajuan fisik serta kualitas hasil pekerjaan lapangan, baiksecara langsung melalui kunjungan ke lokasi maupun secara tidak langsungmelalui rapat rutin bersama Konsultan Lapangan, serta melaksanakan analisislaporan Konsultan Lapangan.

i) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengembangan danPeningkatan/masyarakat dalam menyiapkan laporan mingguan, bulanan, danlaporan akhir dengan pemberian data dan analisis yang dibutuhkan.

j) Berfungsi sebagai pemecahan masalah bila ada, baik yang menyangkutmasalah teknis, manajemen, keuangan, dan masalah lain yang tidak dapatdiselesaikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan SDN021 Skip Tahap II .

k) Mengkoordinasikan dan memeriksa tugas-tugas Konsultan Lapangan sertamengkonsolidasikan laporan lapangan dan mereview kemajuan pelaksanaanPengawasan SDN 021 Skip Tahap II .

l) Membuat laporan tentang hasil pelaksanaan Pengawasan SDN 021Skip Tahap II dan menyampaikannya kepada Pemerintah Kota/Kabupaten.

Dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan verifikasi lahan, penyiapan rancanganPengawasan SDN 021 Skip Tahap II , Perancangan site plan, RKS dan RAB bersamamasyarakat dan Konsultan CM akan didukung oleh satu tim.

Konsultan LapanganKonsultan Lapangan ditugaskan untuk mendampingi dan membantu Pejabat PelaksanaTeknis Kegiatan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II dengan lingkup pekerjaan meliputipersiapan, perencanaan teknis, pelatihan, pelaksanaan, serta pelaporan kegiatan teknikdan administrasi. Satu orang Konsultan Konsultan lapangan bertugas full time pada satusekolah.

Konsultan lapangan bertanggung jawab kepada Konsultan CM. Tugas-tugas KonsultanLapangan adalah sebagai berikut :a) Memberikan bantuan baik teknis maupun administrasi kepada Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II

Page 22: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

b) Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan SDN 021 Skip TahapII dalam menyiapkan proposal teknis dan biaya Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II, termasuk membantu Koordinator CM dalam penyesuaian disain PembangunanSDN 021 Skip Tahap II dan RKS terhadap kondisi site yang telah ada.

c) Pekerjaan Pra Pelaksanaan meliputi :

Membuat gambar kerja pelaksanaan sesuai keadaan site (shop drawing).

Menghitung volume bahan, alat, tenaga, dan Rencana AnggaranPelaksanaan Pekerjaan (RAPP).

Membuat jadual pelaksanaan

Menyusun daftar kebutuhan matrial, alat dan tenaga kerja di lapanganPekerjaan

d) Pelaksanaan meliputi :

Memverifikasi kemampuan mandor yang akan dipekerjakan.

Mengestimasi kemajuan fisk dalam rangka menjaga keseimbangan antarakemajuan fisik dan kemajuan pembayaran dan membuat Berita Acaranya.

Menjaga kualitas fisik melalui pemeriksaan secara berkala diikutipemberian umpan balik kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

Menjaga kelancaran administrasi program termasuk daftar pembayaran tenagakerja serta bukti pembayaran yang lain.

Mengajukan perubahan yang diperlukan kepada Pemerintah KabupatenTana Tidung.

Melakukan pembuatan “as built drawing” (gambar terlaksana) untukpekerjaan-pekerjaan yang mengalami perubahan setelah mendapat persetujuandari Pemerintah Kota/Kabupaten.

Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pengawasan SDN 021 SkipTahap II dan membuat arsip administrasi secara lengkap.

Mengidentifikasi pembiayaan kegiatan.e) Pekerjaan Pelaporan meliputi :

Membuat laporan bulanan tentang kemajuan fisik, rencana kerja kegiatanKonsultan Lapangan, dan masalah yang dihadapi.

Membuat laporan bulanan tentang kemajuan biaya dan keuanganrencana kerja kegiatan Konsultan Lapangan, dan masalah yang dihadapi.

Page 23: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Melakukan dokumentasi kegiatan sesuai dengan pengarahan yangdiberikan, termasuk dokumentasi fot-foto.

Menghadiri rapat sebulan sekali di kantor Perusahaan KonsultanPengawasan (CM) untuk membahas kemajuan dan permasalahan.

Mengumpulkan informasi pemantauan yang diminta, termasuk informasikeadaan awal, tingkat partisipasi masyarakat, kemampuan tim pelaksana sertasumbangan oleh masyarakat.

Melaporkan semua kegiatan pada waktu menjelang akhir pelaksanaan disekolah dan menyiapkan Laporan Pejabat Pelaksana Teknis KegiatanPengawasan SDN 021 Skip Tahap II untuk diaudit.

Bersama Pejabat Pembuat Komitmen Pengawasan SDN 021 Skip Tahap IImembuat Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan untuk disampaikankepada Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dan membuat Berita Acara jikapekerjaan fisik di lapangan terselesaikan 100%

2.3.1.2 Persiapan Pengawasan Dan Pendampingan Dengan Program KerjaTugas pokok selanjutnya adalah mempersiapkan implementasi kegiatan baik melaluiswadaya masyarakat langsung (dilaksanakan sendiri secara gotong royong) atau adaunsur pengaturan pelaksanaan lainnya berkenan dengan peran masyarakat, evaluasihasil pelatihan pembagian kerja dan pengadaan material maupun administrasikontrak yang terkait. Selanjutnya mengelola kegiatan mengawasi laju pelaksanaankonstruksi fisik dari segi kualitas dan kuantitas bahan produk fisik sertapelaksanaannya dari mulai proyek dilaksanakan sampai dengan selesai 100% (serahterima kepada Pemberi tugas) serta pengawasan (berkala) untuk masa pemeliharaanselama 90 hari kalender)

Sasaran pelaksanaan Rencana Tindak Konsultan CM adalah:

Proyek terlaksana secara Transparan

Hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik kualitas maupun pemanfaatannyasesuai dengan dana yang dikeluarkan atau Accountable. Mencapai sasaran dandilaksanakan tepat waktunya.

Penggunaan dana yang efektif, Fast Disbursement dengan demikian dapatmendukung program kerja yang efektif dan efisien.

Page 24: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.1.3 Program Kerja Pengawasan dan Pendampingan Konsultan LapanganProgram kerja pengawasan dan pendampingan adalah suatu program ataurencana terperinci terkait dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk kegiatanpengawasan dan pendampingan. Pengawasan dan pendampingan suatupekerjaan pelaksanaan fisik (konstruksi) berarti pengendalian proses pelaksanaanberdasar dokumen pelaksanaan, atau juga sering disebut dengan gambar kerja;RKS; kontrak.

Sasaran suatu kegiatan pelaksanaan konstruksi (umumnya) adalah keinginantercapainya segenap program realisasi fisik secara baik dan dengan proses yangbenar, untuk mencapai kondisi tersebut, secara aplikatif Pejabat Pembuat Komitmenmembuat atau mentargetkan suatu tuntutan, sebagai berikut :- Ketepatan teknis dan kualitas

- Ketepatan waktu pelaksanaan- Ketepatan biaya

- Ketepatan fungsi

Dalam pada itu, program kerja pengawasan dan pendampingan harus menjabarkansegenap aspek tuntutan menjadi suatu detail - detail cara atau metoda pengawasanyang aplikatif, langsung bisa diterapkan dan dijalankan oleh para pelaku - pelakumanajerial.

Jawaban secara umum, untuk mencapai hasil kerja maksimal sehingga bisamengakomodasikan segenap tuntutan kualitas, waktu, biaya, fungsi, program kerjapengawasan ( minimal ) harus mencakup : Menurut tentang sumberdaya yang ada secara maksimal; sumberdaya

mencakup :

Mobilisasi peralatan pengawasan; biasanya terkait dengan :

- Alat-alat penggambaran dan pengetikan (Drawing maching & computerunit)

- Alat-alat pengetesan- Alat-alat pengukur luas, panjang, tebal

Page 25: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Alat pengatur tinggi rendah, tegak - miring- Dsb

Mobilisasi Sumberdaya Manusia (SDM); biasanya terkait dengan:

- SDM Administratif

- SDM Teknis Kualitatif- SDM Teknis Kuantitatif

- SDM Manajerial

Membuat manual tugas dan kewajiban masing - masing unsurfungsional, biasanya terkait dengan :- Uraian tugas dan kewajiban terkait keteknikan dan manajerial,

terkait struktural ke atas, kesajajaran; dan kebawahnya.- Uraian tentang sangsi-sangsi atas pelanggaran yang dilakukan.

- Uraian tentang motivasi kerja

- Uraian tentang insentifitas

Membuat time schedule pengawasan

Membuat gindelines struktur proses teknis pelaksanaan

Membuat standar proses administratif

Membuat struktur organisasi pengawasan

Memberikan contoh - contoh standar formulir suatu hasil perekamankejadian di lapangan.

Pluralitas kuantitatif dan kualitatif serta kondisi fisik adalah sangat layak untukdicermati; strategi pengawasan selalu disesuaikan kondisi yang tidak mungkinhomogen, kreativitas, usaha tak kenal lelah dan koordinasi ke dalam dan hukum(dengan segenap pihak terkait) akan mengurangi resiko - resiko kegagalan yang tidakdiinginkan.

2.3.1.4 Mobilisasi Peralatan PengawasanUntuk mengetahui kebutuhan peralatan pengawasan, terlebih dulu kita tinjaukegiatan yang ada dalam pengawasan suatu pelaksanaan pekerjaan fisikPembangunan SDN 021 Skip Tahap II; secara umum kegiatan pelaksanaan menurut2 (dua) aspek kegiatan :

Page 26: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Kegiatan pelaksanaan

Kegiatan perekaman dan pelaporan

a) Kegiatan PelaksanaanYang dimaksud pelaksanaan di sini adalah realisasi dokumen pelaksanaan(gambar, RKS, RAB dll). Pelaksanaan harus memperhatikan kondisi sebagaiberikut : Kondisi Lokasi- Secara umum, kondisi tanah berbuki dari lereng landai sampai

sedang/agak curam..- Ada kondisi tanah baik tapi sulit dicapai sampai lokasi.

- Ada kondisi tanah dengan kemiringan relatif kecil dan mudah dicapaisampai lokasi.

- Ada kondisi tanah dengan kemiringan relatif kecil tetapi relative sulitdicapai sampai ke lokasi.

- Ada kondisi tanah dengan kemiringan relatif besar dan pencapaianke lokasi pun cukup sulit.

Kondisi MaterialMaterial untuk pelaksanaan pada umumnya tersebar di mana- manamengikuti laju Pengembangan dan Peningkatan fisik di kawasan tersebut.Tetapi untuk material pokok seperti tidak semua lokasi memiliki potensi.Dalam pada itu, alternatif mendatangkan dari luar daerah mesti ditempuhuntuk memperoleh kualitas yang memenuhi standar teknis.

Dari uraian di atas ada beberapa hal yang perlu dicermati oleh pelaku pelaksanaandan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II :

Idealisasi teknis di dalam gambar dan RKS harus merupakan sesuatu yang telahdisesuaikan dengan kondisi lokasi dan ketersediaan material.

Penyimpangan kecil non-substansial bisa diukur dengan suatu kewajaran.

Penyimpangan besar yang sampai merubah konstruksi produk fisik harusmengkaitkan pihak-pihak yang mempunyai tugas dan kewajiban.

Page 27: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

b) Kegiatan Perekaman dan PelaporanSegenap uraian kegiatan pelaksanaan di atas tentunya berdimensi banyak bagiKonsultan lapangan. Pertama, Konsultan Lapangan harus merekam baiksecara proses mupun substansial perubahan. Kedua, Konsultan Lapanganharus membuat hasil perekaman di lapangan menjadi suatu laporan yang bisadan mudah dipahami oleh Pemberi tugas dan instansi teknis terkait. Untukperekaman dan pelaporan, Konsultan Lapangan dituntut menggunakan standarperekaman dan pelaporan teknis, dimana keduanya memerlukan peralatanbantu pengawasan, antara lain :

Di kantor Pusat (Base camp)Kegiatan di base camp banyak membuat pelaporan, baik tertulis dantergambar untuk itu peralatan yang ada :- Unit Komputer dan Printer

- Peralatan gambar-tulis dan cetak yang disesuaikan kebutuhan.

Yang pasti bahwa tugas Konsultan Lapangan ditingkat pelaporan tersebutadalah sampai dengan gambar tercetak dan tulisan tercetak. Selain itu,ada kegiatan bersifat koordinatif dengan pihak terkait termasuk legalisasipelaporan dan pengantaran undangan dan berita-berita lainnya. Untukkegiatan tersebut tentunya diperlukan alat transportasi yang relatif cepatdan lincah, antara lain :- Kendaraan roda dua (motor) khusus untuk kegiatan tersebut.

Di LapanganKegiatan di lapangan juga ada kegiatan perekaman dan pelaporan. Kegiatantersebut langsung produksi sampai dengan tingkat konsep-konseppelaporan; justru paling urgen adalah perekaman- perekaman teknis yangrelatif membutuhkan peralatan yang sesuai, antara lain :- Paralatan pengukur jarak (panjang dan pendek)

- Peralatan pengukur tebal / diameter- Peralatan pengukurkehantaran campuran

- Peralatan pemotretan2.3.1.5 Sistem Pengendalian Teknis Hasil Karya Perencanaan

Page 28: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.1.5.1 Pemahaman Terhadap Gambar KerjaGambar kerja sebagai suatu dokumen perencana yang akan dipakaisebagai dasar pelaksanaan di lapangan seharusnya berstandart tertentu.Sejelek apapun, suatu gambar kerja selalu menguraikan gambar-gambar rencana dan berikut detail-detail engineeringnya. Jikalau gambarrencana cukup menyeluruh dan detail-detailnya cukup lengkap, suatugambar kerja telah siap sebagai dasar/pedoman pelaksanaandilapangan. Sampai taraf ini, biasanya masih ada satu permasalahanyang cukup signifikan, yaitu keterkaitan cocokan antara gambarrencana dan detail engineering sering ada ketidak cocokannya.

Permasalahan lebih signifikan, jika rencana belum menyeluruh dan atau(lebih-lebih) jika gambar detail engineeringnya juga belum lengkap.Dalam kondisi demikian, dapat dipastikan, bahwa keterkaitan antargambar rencana dengan detail-detail engineering yang telah adapunterjadi ketidak cocokan. Dalam kondisi terjelek seperti itu, dalampelaksanaan pekerjaan diperlukan banyak gambar-gambar “StopDrawing” dan adalah Konsultan Pengawasan harus ikut aktif dalammengelola gambar strop drawing tersebut.

Dari dokumen perencanaan yang dikerjakan oleh masyarakat dankonsultan berbeda, diperburuk dari kondisi lokasi yang masing-masingberbeda luas, kemiringan relative dan kedatarannya,sehinggadimungkinkan bahwa kondisi masing- masing dokumen perencanaanakan terdapat perbedaan dengan rentang yang cukup tinggi.

Adalah menjadi tugas konsultan, bahwa sebelum mulaipengawasan pelaksana, mereka harus mempelajari dokumenpelaksanaan. Dalam menjalankan tugas koreksi baik terhadap:- Kelengkapan gambar

- Kait-mengkait gambar sirtu dengan lainnya yang lebih detail- Kualitas gambar

- Kualitas BQ

Page 29: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Kualitas RAB dalam kontrak- Kondisi tapak

- Kondisi lingkungan tapak

- Kondisi lingkungan kegiatan

Dengan kondisi Tim yang lengkap dan bekerja simultan dalam satukoordinasi oleh Site Engineer, pemahaman gambar kerja terhadapkegitan Pengawasan Pengembangan dan PeningkatanPrasarana/Sarana Air tersebut akan mencapai format yang mapan,sehingga :- Jika terdapat kekurangan kualitas dan kuantitas dari masing-masing

unit pekerjaan akan segera terdeteksifikasi.- Segenap permasalahan, yang ada sesegera dapat terdistribusi

kepada yang berhak menyempurnakannya, seperti KonsultanPengawasan, Tim teknis, dan di lingkungan pekerjaan itu sendiri yaituKonsultan lapangan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Dalamkasus ketidak lengkapan notasi teknis atau informasi-informasi lainnyayang dapat diatasi oleh tim pelaksanaan dan pengawasan dan timteknis yang dilapangan, permasalahan tersebut tergolong bisa diatasisendiri dan tidak perlu meminta ijin terlebih dahulu, terhadapKonsultan Pengawasan, hanya kondisi tersebut memang perludiberitahukan kepada Konsultan Pengawasan dan pihak nonlapangan lainnya pada saat rapat-rapat lapangan regulerterselenggarakan.

Dalam kasus terdapat permasalahan lapangan yang tak terpecahkansecara langsung, maka :- Permasalahan gambar-gambar harus dikonsultasikan kepada

Konsultan Pengawasan untuk pemecahan teknisnya, jika pemecahanpermasalahan tersebut semata-mata hanya bersifat teknis tanpaimplikasi ke penambahan biaya, maka keluaran KonsultanPengawasan tersebut langsung dapat dilaksanakan di lapangan.

Page 30: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Jika harus diatas, tetapi terkait dengan penambahan biaya, makausulan perencana tersebut harus dibawa ke forum rapat sebelumsebagai pedoman pelaksanaan dilapangan.

- Kasus, jika usulan datang dari pihak Konsultan Pengawasan dan ataudari kontraktor, maka harus melalui prosedur yang benar, yaitu:

Yang terkait perubahan dokumen keteknisan adalah harus seijinKonsultan Pengawasan

Yang terkait perubahan teknis dan perubahan biaya selain seijinKonsultan Pengawasan, juga harus disetujui Pejabat PembuatKomitmen.

Hal – hal yang mendasar pada penelitian gambar kerja danpemahamannya adalah :- Setatus hukum gambar kerja dengan RKS adalah saling melengkapi,

tetapi jika terdapat perselisihan, RKS adalah lebih diutamakan.- Gambar berskala besar lebih menentukan daripada gambar yang

berskala lebih kecil.

- Jika terdapat kasus-kasus diputuskan dengan solusi yang terbaik.

2.3.1.5.2 Pemahaman Terhadap RKSRencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) adalah keterangan penjelasantentang kualitas suatu pekerjaan atau bagian pekerjaan atau elemenproduk fisik, atau komponen, atau bagian – bagiannya. Keterangandidalam RKS bersifat tuntutan – tuntutan keteknisan, sehingga suatu RKSyang baik adalah memberikan informasi keteknisan selengkap –lengkapnya tanpa menunjuk atau mengarah kepada suatu produktertentu. Selain itu dalam ketentuan – ketentuan teknisnya jugamemuat tuntutan – tuntutan arsitektural mendasar seperti menguraiketinggian lantai produk fisik, ketinggian produk fisik dari tanah, peilcut and fill, konsep – konsep dan bentuk – bentuk umum arsitektural yangdiinginkan, sedang tuntutan kualitas teknis yang lebih detail dijelaskandalam gambar atau melalui brosur – brosur. Dalam kasus tuntutan teknis

Page 31: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

yang seharusnya ada tetapi belum tercantum di dalam RKS, atau banyakketerangan berbeda – beda, maka :- Usulan tentang tuntutan teknis, utamanya adalah hak Konsultan

Pengawasan, karena pengusulan suatu spesifikasi teknis pastiberimplikasi kepada nilai harga suatu pekerjaan maka keputusannyaharus ditentukan didalam rapat yang dihadiri pihak Dinas PendidikanKabupaten.

- Di dalam mengambil keputusan diantara dua atau lebih keteranganberbeda tentang suatu pekerjaan, maka diambil yang lebihmenguntungkan Pejabat Pembuat Komitmen.

Tindakan selanjutnya, mencari strategis dalam rangka mencari solusipemecahan permasalahan untuk menyempurnakan dokumenpelaksanaan, ada beberapa cara sebagai berikut :- Membuat usulan langsung dalam rapat lapangan pada tahap awal

pelaksanaan/konsultasi.- Membuat usulan tertulis ke Konsultan Pengawasan dengan tembusan

ke segenap unsur teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.

Dalam kiat-kiat penyempurnaan dokumen pelaksanaan, KonsultanPengawasan lapangan harus diwakili unsur struktural sepadan, yaituminimal dalam rapat-rapat tersebut harus dihadiri oleh Site Engineer (SE).Begitu juga dari unsur lain seperti Pejabat Pembuat Komitmen danPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Hal paling spesifik jika dalam proseskonsultasi timbul pekerjaan baru dengan spesifikasi baru, jika implikasidari perubahan tersebut hanya menimbulkan penambahan biaya sedikit,maka perlu menempuh prosedur pekerjaan tambah kurang. Sedang jikapenambahan biaya yang dilibatkan timbulnya pekerjaan baru tersebutmencapai 10% dari nilai kontrak, atau lebih maka perlu dibuat suatuaddendum kontrak (kontrak baru).

2.3.1.5.3 Pemahaman Terhadap RAB

Page 32: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Satu hal yang perlu dicermati, bahwa RAB seharusnya dibuat atas dasardokumen perencanaan (gambar kerja, RKS, BQ) yang dibuat olehKonsultan Pengawasan, dimungkinkan, bahwa :1. Rencana Anggaran Biaya dalam kontraknya dibuat betul- betul dari

hasil perhitungan sendiri terhadap volume- volume pekerjaan yangada dan dibuat limit.

2. Rencana Anggaran Biaya tersebut dibuat volume lebih besar daripekerjaan yang ada, dan melebihi 5%.

3. Rencana Anggaran Biaya tersebut, volume pekerjaan diambildari volume pekerjaan yang dibuat oleh Konsultan Pengawasan.

Untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya, Konsultanmelakukan tugas pengendalian dengan mendampingi Pejabat PelaksanaTeknis Kegiatan dalam menyusun Rencana Anggaran PelaksanaanPekerjaan (RAPP) yang bertujuan sebagai berikut :a. Menekan seminimal mungkin penyimpangan - penyimpangan

pekerjaan terutama yang berkaitan dengan kualitas maupunkuancitas bahan pada tahapan kegiatan konstruksi.

b. Mengendalikan waktu pelaksanaan dan melakukan usaha untukmengembalikan penyimpangan waktu sehingga sesuai denganJadwal Rencana Induk (Master Schedule).

c. Melaksanakan survey harga bahan produk fisik setiap bulan danmembuat analisa perkiraan atas pengendalian harga yang ada.

d. Melaksanan pemantauan atas kebutuhan hidup dan tujuh bahanpokok yang mungkin dapat mempengaruhi upah harian yang akandisampaikan kepada para pekerja.

e. Membuat laporan keuangan yang dilengkapi dengan "cashdisbursement" secara periodik serta mengevaluasinya terhadap kurvaS.

Konsultan Pengawasan perlu memahami kondisi RAB senyatanya:Apakah kondisinya dalam tingkat kewajaran.

Page 33: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Apakah kondisinya dalam tingkat ditinggikan.- Apakah kondisinya dalam tingkat dipaksakan.

Demikian juga, jika kondisinya dimana asalnya dari pemberian BQ(kepada Pejabat Pelaksan teknis Kegiatan) oleh Konsultan Pengawasan,maka perlu dicurigai bahwa kemungkinan besar :- Pihak Kontraktor tidak melakukan perhitungan volume, dan

terlalu percaya dengan BQ nya Konsultan Pengawasan.- Pihak Kontraktor mengadakan tambal-sulam-balance terhadap

penawarannya dengan harapan kondisi tersebut tertutup olehkeadaan longgar untuk penawaran di lokasi, semuanya dilakukansemata-mata untuk memenangkan tendernya.

- Kondisi tersebut tentunya tidak akan menjadi masalahdipelaksanaan selanjutnya, manakala manajemen konstruksipelaksanaan oleh Pihak Kontraktor menyadari betul kondisipenawaran terhadap kondisi lapangan tersebut, selanjutnya semuapelaksanaan tersebut masih tetap dilaksanakan sendiri. kondisinyaakan rumit, jika pelaksanaannya di laksanakan oleh pihak ketiga.

Anggapan umum awal, kondisi tersebut tentunya berpengaruh langsungkepada pihak ketiga yang menggarap pekerjaan dengan segenapketerbatasannya, implikasi lebih jauh bahwa kualitas pekerjaanakan menjadi korban karenanya, karena tentunya Pihak Ketiga manapuntidak mau dirugikan, maka dnegan cara apapun ditempuh untukmencapai target keuntungan yang digariskan perusahaan, ataudengan istilah pasaran (kasar) Pihak Ketiga akan “nyolong – kualitas”.Adalah menjadi tugas Konsultan Pengawasan dalam mengarahkan –memantau kerja Pihak Kontraktor pelaksana, baik dalam kondisi normal( biasa ) dari kondisi ekstrim seperti terurai diatas, beberapa kondisiharus dimengerti – dicermati dan dibuat strategis yang pas dalampengawasan adalah :- Pencermatan kuantitas dalam gambar kontrak pelaksanaan,

adalah tidak sulit.

Page 34: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Pencermatan kualitas dalam RKS – kontrak pelaksanaan, adalahrelatif lebih sulit, hal ini disebabkan bahwa RKS tidak diperkenankanmenunjuk suatu produk dengan merk dagang tertentu sementararentang kualitas dari suatu produk barang sejenis adalah sangatbanyak variasinya, juga bahwa paradigma harga barang tidak100%bisa dipakai untuk memantau apakah barang yang dibeli sepertibahan/barang yang diinginkan oleh dokumen pelaksanaan.

- Harga satuan pekerjaan, bahwa tenaga tetap mengikat dalammenghitung pekerjaan baru atau tambah-kurang.

- Kondisi di lapangan yang sering terjadi dengan masalah RAB ataupenawaran (dalam kontrak) Pihak Kontraktor dengan pelaksanaan dilapangan :

Kondisi kuantitas pelaksanaan > kuantitas dalam kontrak,adalah sering terjadi menguntungkan negara dan tidak menjadimasalah.

Kondisi kuantitas pelaksanaan < kuantitas dalam kontrak,adalah :a. Jika menyangkut kuantitas terhitung, sudah seharusnya

dilakukan pekerjaan tambah – kurang.b. Jika menyangkut kauntitas tidak terhitung, jika :

1) Pekerjaan kurang + 50% dari kuantitas dalam kontrak,barangkali kondisinya masih dianggap wajar.

2) Pekerjaan kurang > 50% dari kontrak maka seharusnya halyang dianggap merugikan negara tersebut ditindak lanjutidengan pekerjaan tambah kurang. Pemahaman terhadapRAB atau penawaran Pihak Kontraktor dari penyelesaianpermasalahan tersebut harus sampai kepada minimalsetingkat Site Engineer (SE) menuntaskan permasalahandi lapangan.

2.3.1.5.4 Formula penyempurnaan Dokumen Pelaksanaan

Page 35: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Penyempurnaan dokumen pelaksanaan adalah bentukoperasional dari dokumen pelaksanaan itu sendiri, karena hampirsemua kasus perencanaan tidak pernah tidak terjadi perubahan gambar,baik aspek tampak produk fisik atau gambar-gambar detailnya,berarti tingkat kesempurnaan suatu dokumen pelaksanaan terkaitbesar-kecil/banyak sedikitnya formula penyempurnaan dokumenpelaksanaan tersebut. Kondisi ideal suatu formulapenyempurnaan dokumen pelaksanaan adalah jika segenappersoalan dan permasalahan dapat diketahui pada tahap-tahapawal pelaksanaan, sehingga strategi pelaksanaan dapat dirancangdengan ekonomis – efisien. Tetapi pengalaman menunjukkan bahwa jikaKonsultan Pengawasan lapangan akan dapat mengidentifikasi 50%permasalahan - permasalahan bermunculan seiring dengan prosespelaksanaan konstruksi. Dari kondisi alamiah proses pelaksanaan produkfisik dalam sistem industri konstruksi tersebut, beberapa formulapenyempurnaan dokumen pelaksanaan bias diusulkan, sebagai berikut :a. Adalah kewajiban Konsultan Pengawasan mempelajari dokumen

pelaksanaan (gambar kerja, RKS, SPPB Pihak Kontraktor sedinimungkin setelah memperoleh Surat Perintah Kerja (SPK) dariPejabat Pembuat Komitmen, baik proses konstruksi telah mulai ataubelum.

b. Temuan permasalahan awal sesegera mungkin diprosespenyelesaiannya menjadi dokumen penyempurnaan pelaksanaan.

c. Shop drawing, adalah gambar kerja siap di kerjakan atau juga disebutgambar tingkat bengkel. Gambar ini (shop drawing) bercirikan :- Shop drawing dikeluarkan pada tahap pelaksanaan.- Shop drawing bisa diusulkan Konsultan Pengawasan, atau

diusulkan oleh Pihak Kontraktor atau diusulkan oleh PejabatPelaksana Teknis Kegiatan, namun hak pengesahannya (baikdibuat oleh pihak manapun) adalah oleh Konsultan Pengawasan(pada kondisi khusus) penjelasannya adalah sebagai berikut :1. Jika Shop Drawing semata-mata hanya sebagai penjelas

gambar kerja (tanpa ada perubahan signifikan), maka diijinkan

Page 36: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Konsultan Pengawasan meperhatikan gambar shop drawing,dengan tembusan (laporan) kepada pihak terkait langsung.

2. Jika shop drawing membuat bentuk awal dokumenmenjadi berubah secara siginifikasn, maka pengesahannyaharus oleh Konsultan Pengawasan.

3. Jika shop drawing membuat bentuk berubah dan perubahantersebut mengakibatkan pekerjaan tambah atau kurang makaselain pengesahannya oleh Konsultan Pengawasan, juga harusdisahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan PerhubunganKabupaten Tana Tidung. Dalam kasus semacam ini harus jugamelibatkan instansi terkait. Dan paling sederhana,permasalahan shop drawing semacam ini harus diselesaikandalam forum rapat yang dihadiri oleh segenap pihak terkait(berkompeten) untuk pengesahannya.

2.3.1.6 Metoda-Metoda Pengawasan2.3.1.6.1 Pemahaman terhadap Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan

Kontrak pekerjaan antara kontraktor dengan Pejabat Pembuat Komitmenadalah suatu bentuk kesepakatan kedua belah pihak yang secaraumum memuat tugas kewajiban tanggung jawab dan hak - hak PihakKontraktor dalam suatu pelaksanaan Kontruksi .

Kontrak juga memuat acara cukup detail Dokumen Perencanaan(biasanya skala gambar - gambar terkecilkan), yang bisa memberigambaran rencana yang harus dilaksanakan PIHAK KONTRAKTOR.Kontrak juga berisi kesanggupan umum PIHAK KONTRAKTOR dalammelaksanakan pekerjaan.

Kontrak juga berisi nilai rupiah yang harus dibayarkan kepada PIHAKKONTRAKTOR oleh Pejabat Pembuat Komitmen, begitu juga carapembayarannya; Kontrak juga membicarakan waktu pelaksanaanpekerjaan, yang ditentukan berdasarkan hitungan hari kalender(termasuk hari minggu dan hari libur). SPPB juga membicarakan sanksi -

Page 37: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

sanksi untuk PIHAK KONTRAKTOR dalam kelalaiannya terhadappelaksanaan pekerjaan, bahkan sampai dengan nilai denda atau segenapketerlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan, dan juga sanksi - sanksiumum lainnya.

Konsultan Pengawasan harus bisa mencermati dan memahami secarakaffah tentang kata demi kata, angka - angka dan rupiah yangtercantum didalamnya, volume - volume pekerjaan yang harusdilaksanakannya, gambaran - gambaran lampiran SPPB dan BQ - nya;kegunaanya, bahwa Konsultan Pengawasan bisa menyusun strategipengawasan pekerjaan tepat dan cermat, baik penempatan tenaga teknisdan administrasi pengawasan monitoring pengawasan, mobilisasi segalasesuatu yang dibutuhkan secara langsung untuk kepentinganpengawasan pekerjaan.

Yang paling urgen disini, bahwa hal - hal yang harusdilaksanakan Pihak Kontraktor dan harus diawasi oleh KonsultanPengawasan dimonitor berdasarkan dokumen RKS serta BQ ), dankontrak pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2.3.1.7 Penyusunan Program Kerja Pengawasan Konstruksi2.3.1.7.1 Mobilisasi Sumber Daya Manusia (SDM)

Mobilisasi sumber daya manusia (SDM) adalah bagian terpenting darirangkaian kerja Konsultan Pengawasan, untuk menentukan dan memilihSDM, tentunya melalui seleksi yang didasarkan pada kreteria yangprofesional, beberapa aspek dibawah ini kami tawarkan untuk menyaringtenaga profesional antara lain :a. Profesionalisme (Profesionalism)b. Keahlian dibidangnya (Expertise)c. Ketrampilan kerja (Know How)d. Dedikasi (Dedication)e. Mentalitas (Mentality/Attitude)

Page 38: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Profesionalisme (Profesionalism)Secara singkat Profesionalisme menjelaskan suatu sikap yang secara terusmenerus dijalani dengan komitmen tinggi terhadap bidang kerja yang digeluti,berarti seseorang yang bekerja dibidang industri kontruksi secara profesionaladalah seseorang yang meniti karier dan mencari kehidupan dan penghidupanhanya dari bidang tersebut, Istilah lapangannya adalah orang yang sudah lama(sekarang masih) bekerja dibidang Industri Kontruksi.

Kerja secara profesional akan menghasilkan jasa yang kualified dibidangIndustri Kontruksi, dibidang kerja Industri Kontruksi (istilah formulanya) takmengenal suatu jasa tanpa imbalan jasa, maka dari seseorang yang bekerjasecara profesional, tentunya akan menuntut imbalan jasa secara profesionalpula, dalam standart yang telah tersepakati, biasanya memakai standartBappenas untuk memberikan imbalan jasa profesional kepada paraprofesionalist.

Keahlian (Expertise)Keahlian seseorang bisa diperoleh dengan cara - cara, pertama : melaluipendidikan disekolah keahlian atau di Perguruan Tinggi; kedua : melaluibelajar sendiri (autodidak); cara pertama adalah lebih terukur dari pada carakedua, walaupun tak tertutup kemungkinan, bahwa cara kedua memilikikeahlian melebihi cara pertama; tetapi untuk kerja formal seperti pengawasanpelaksanaan pekerjaan gudang pemerintahan cara pertama tidak akanditerapkan. keahlian seseorang secara formal bisa dilihat dari awal, yaitu melauijenjang pendidikan yang mereka tempuh, seperti :

STM / SMK / Sederajat

D0, D1, D2, D3, D4

S1, S2, S3

Disamping itu, dalam bidang industri kontruksi dibutuhkan suatu pengalamankerja yang tidak cukup hanya untuk mencapai keahlian yang handaldibidangnya, untuk itu selain ijazah formal seperti tersebut diatas, untuk

Page 39: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

mengetahui keahlian pengalaman kerja dibidangnya baik tahun kerja danjenis pekerjaan yang ditangani adalah juga ikut menentukan.

Ketrampilan kerja (Know How)Ketrampilan kerja adalah suatu kondisi dimana seseorang bisa menyelesaikanpekerjaan secara mandiri ataupun dengan bantuan orang lain hingga selesai,cepat, dalam kondisi apapun, Berarti seseorang yang terampil bekerja, ia berartimemiliki sifat sifat pribadi, sebagai berikut :

Berkemauan keras

Bertanggung jawab penuh

Berinisiatif

Kreatif

Cekatan

Disiplin tinggi

Bekerja efisien

Tak putus asa

Jika, seseorang bisa memiliki 75 % dari sifat - sifat diatas, diharapkan ia bekerjadengan terampil.

Dedikasi ( Dedication )Dedikasi adalah suatu pribadi seseorang dalam menyikapi komitmennyaterhadap segala sesuatu tersepakati, seseorang disebut dedikasinya tinggi, iaadalah memegang teguh komitmen kerjanya. Seseorang berdedikasi rendah,ia sering ingkar terhadap komitmen kerjannya, kalau uraian tersebut dalamkondisi semuannya normal (umum), tak ada penyebab khusus.

Seseorang yang dipekerjakan sebagai tenaga profesional atau tenagapelaksana tertentu dibidang industri konstruksi, ia disebut berdedikasi tinggi,jika :

Secara umum, ia bekerja untuk bidang yang kerjanya hanya secara penuh(full time)

Page 40: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Disetiap kondisi, ia selalu bertanggung jawab kepada hasil kerjanyadan mempertahankan semaksimal mungkin terhadap segala kontrakproduksinya.

Mentalitas ( Attitude )Mentalitas seseorang adalah suatu kondisi sikap pribadi yang terlihat dan takterlihat orang lain, Orang lain hanya bisa mengatur mental seseorang jikamereka telah mengalami kontrak hubungan sosial; Biasanya, orang menilai baikterhadap pribadi seseorang bilamana ia mendapatkan suatu layanan yangmeyenangkan atau menguntungkan; padahal tidak demikian seharusnyapenilaian seseorang terhadap orang lain. Mentalitas yang baik, semestinyadiukur dari kebenaran umum (bahkan mutlak) :

Kejujuran dalam segala sesuatunya

Keberanian menggunakan hal yang benar

Tidak egois

Sopan

Bertanggungjawab terhadap segala sesuatu

Berkemauan keras

Sabar dan lain – lain

Kondisi tersebut, sebenarnya telah terakomodasi dalam uraian profesionalisme;Hanya, disini yang belum tercakup tentunya kejujuran, keberanian, tidak egois;Dari ketiga aspek mentalitas tersebut, jika seseorang memilikinya, ia telahbermental baik.

Dari uraian tersebut diatas, adalah untuk menjaring kualitas SDM; sedangmasalah kuantitas haris disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan; untukmengawasi unit sekolah baru Se Jawa Tengah, dimana lokasinya tersebarberjarak cukup jauh satu dengan lainnya, tentunnya dibutuhkan sejumlah tenagaprofesional dan tenaga pelaksana cukup banyak.

Page 41: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Berdasarkan informasi dari panitia lelang, dimana disebutkan lokasi pekerjaandan kondisi tampak satu - persatu, kami telah menentukan SDM berikut kualitas- kuantitasnya

2.3.1.7.2 Mobilisasi Peralatan dan SaranaKegiatan Pengawasan Konstruksi mencakup pengawasan prosespelaksanaan kontruksi itu sendiri dan perbuatan - perbuatan laporanterhadap segenap kejadian yang ada dilapangan, untuk menunjangberhasilnya 2 (dua) kegiatan tersebut dengan baik dibutuhkan beberapaperalatan yang memadai, sebagaimana Konsultan Pengawasan yangprofesional, peralatan – peralatan tersebut telah dimiliki secarapermanen (tetap); Hanya untuk operasional pengawasan semacam itu,secara ekonomis, penggunaan diperhitungkan berdasarkan taksiranumur peralatan.a. Peralatan Pengawasan Konstruksi

Alat pengukur jarak (meteran) " 3M";"4";"5M".

Alat pengukur ketebalan bahan (jangka sorong/schuif mat)

Alat pengukuran medan

Alat perekam gambar / kamera foto

Alat - alat lain yang sifatnya mobilisasi sedangpengadaannya oleh Pihak Kontraktor, seperti :- Slump Test Beton

- Hammer Test Beton

- Pengukuran Tekanan Udara- Pengukur Tekanan Air

Peralatan - peralatan lain yang jika dibutuhkan, tetapipengadaannya oleh Pihak Kontraktor

b. Peralatan pembuatan laporan

Komputer + Printerc. Sarana Komunikasi

Handphone (Telepon genggam) baik pasif dan aktifd. Sarana Penghubung

Mobil

Page 42: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Sepeda Motor

Jumlah peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah lokasiyang harus diawasi.

2.3.1.7.3 Pembuatan Manual PengawasanPengawasan suatu pelaksanaan konstruksi fisik, dimana selaindidalamnya terdapat kegiatan perakitan juga pencetakan - pencetakanyang menggunakan bahasa dasar/bahan dari luar lokasi. Dalam pada ituada beberapa yang perlu dicermati, terhadap :a. Mutu bahan masuk, dan jumlahnyab. Mutu pencampuran bahan dasar menjadi bahan acuhan (misalnya

beton)c. Administrasi pencatat kejadian - kejadiannya, termasuk penolakan

bahan - bahan yang tak sesuai dengan RKS, pencatatan - pencatatankualitas dan kuantitas bahan campuran.

Untuk memudahkan pada asisten pengawasan yang setiap saatberada dilokasi dan juga bagi para konsultan lapangan/siteengineer/SE yang sering kontrol dan keliling dibeberapa lokasi pekerjaan,perlu dibutuhkan suatu manual pengawasan. Manual pengawasan isinyamenyangkut standart kualitas dan (mungkin kuantitas) bahan dasar danaturan cara - cara perlakuannya, cara mengadministrasikannya dan carapenyampaian prosedurnya.

Manual pengawasan juga berisi tentang bagaimana suatu laporan yangbaik secara administrasi, cara memberi peringatan kepada kerjapelaksanaannya. Berarti, manual pengawasan berisi standart, perintah,standart proses dan performance dan etika - etika pengawasan lainnya.

Selain manual pengawasan, para pengawas juga dibekali teori - teoridasarnya, berikut dikantor - kantor rayon pengawasan juga ditempatkansegenap buku - buku sekunder dan peraturan - peraturan terkait

Page 43: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

konstruksi dengan lingkungan, juga standart - standart pencatatan danpelaporan kejadian yang menyangkut kondisi alam (misalnya curahhujan, gejala dan lainnya) dan yang menyangkut manusia misalnyatentang kecelakaan kerja, dan kejadian - kejadian lain dilapangan yangmelibatkan banyak manusia (tenaga manusia ).

2.3.1.7.4 Pembuatan Time Schedule dan Network Planing Pengawasan.Secara umum, Time Schedule dan Network Planing Pengawasan adalahmenyesuaikan dengan Time Schedule kontruksi fisik. Dalam mengikutiwaktu pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Pengawasan harus bersama -sama pada masa kontruksi fisik bersama dengan Pihak Kontraktor untukmemecahkan segenap kegiatan dilapangan. Tetapi pada masa pra -konstruksi dan berbeda, sebelum Pihak Kontraktor bekerja, pengawasansehingga segenap time pengawasannya membuat persiapan - persiapanpengawasan, baik mobilisasi dari sendiri, masing - masing dan mobilisasiperalatan pengawasan.

Time Schedule adalah mengalokasikan dan memanfaatkan waktutersedia untuk segenap kegiatan sistematis, dimana masing - masing subkegiatan baik beraturan langsung atau tidak adalah telah berskala waktudan jumlah waktu keseluruhan tidak boleh melampaui alokasi waktu.Dalam waktu 180 hari kalender, segenap kegiatan - kegiatanpengawasan berikut tak boleh terlewatkan.a. Fase Persiapan

Mobilisasi SDM

Mobilisasi Peralatan

Brifing - brifing, Diskusi, Pelatihanb. Fase Konstruksi

Rapat Tingkat

Rapat Lapangan

Rapat - rapat harian

Rapat - rapat non reguler (pengajuan penilaian prestasi untukpengajuan termin)

Page 44: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Rapat persiapan - persiapan penyerahan pekerjaan

Peninjauan ke bengkel - bengkel kayu, baja

Pembuatan laporan harian

Pembuatan laporan mingguan

Pembuatan laporan seleksic. Fase Pemeliharaan

Penyempurnaan pekerjaan

Rapat - rapat sesuai kebutuhan

2.3.1.7.5 Kurva " S " PengawasanKurva " S " adalah menunjukkan rencana kerja pencapaian prestasipekerjaan (yang biasanya) dibuat berjenjang berdasar mingguan.Kemajuan Rencana Kerja mingguan 1 sampai dengan mingguan terakhirpada masa kontruksi tersebut yang jika digrafikkan berbentuk huruf " S ".

Kurva " S " biasa dibagi secara umum menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

Tahap awal (10 % dari alokasi waktu diperlukan)

Tahap pertengahan/inti (80% dari alokasi waktu diperlukan)

Tahap akhir (10% dari alokasi waktu diperlukan )

Berdasarkan 3 (tiga) pembagian karakter kerja tersebut, PihakKontraktor bisa merancang segenap kurva "S" normal disetiap kegiatanpekerjaan lapangan disuatu lokasi tertentu. Mengingat terdapat 20 (duapuluh) lokasi pekerjaan yang masing - masing mempunyai kesulitan yangberbeda, maka tentunya terdapat 20 (dua puluh) kurva "S" yangbervariasi. Itu-pun masih terdapat suatu celah untuk kepentingan pribadiPihak Kontraktor. bahwa kurva "S" bias dibuat SKEW (ndoyong) kekanan dengan komposisi masa awal diperpanjang sampai sampaidengan 20% dari alokasi waktu diperlukan sehingga mengurangi jatahmasa kontruksi. Tujuannya adalah supaya kemajuan kontruksi tidakpernah terlambat.

Page 45: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Resiko pada cara seperti ini adalah awal pekerjaan sampai denganpertengahan masa kontruksi fisik lebih atau Pihak Kontraktor tak pernahterlambat tetapi, jika dicermati prestasi mereka adalah kecil, jadi membuatkerawanan diakhir pekerjaan. Akibat langsungnya, pekerjaan berikutnyatergesa - gesa sehingga kualitasnya kurang baik. Kurva "S" pengawasanadalah suatu kurva "S" normal, tidak dibuat skew kekiri atau kekanandidasarkan pada kondisi pekerjaan 20 (dua puluh lokasi kegiatanpekerjaan ilapangan dengan segenapkendala - kendalanya. Kurva "S"pengawasan juga berdasar alokasi waktu tersedia oleh proyek. Fungsikurva "S" Pihak Kontraktor supaya terjadi kontrol 2 (dua) arah .

Jika cara berfikir analisis asumsi antara pengawas dan Pihak Kontraktorsama, dan tak ada tendensi untuk kepentingan pribadi, maka padadasarnya kurva "S" Pihak Kontraktor. tetapi bagaimanapun untukmenyamakan keduanya adalah sesuatu yang sulit direalisasikan,sehinggga kesimpulannya bahwa kurva "S" pengawasan memang tetapharus dibuat.

2.3.1.7.6 Formula Percepatan Waktu KonstruksiPercepatan waktu pelaksanaan/konstruksi adalah memanfaatkan waktutersedia untuk memeperoleh hasil kerja lebih, apabila mungkin berlipatganda. Atau dengan kata lain dengan prestasi pekerjaan tertentu dalamsuatu rencana dicapai dengan waktu yang lebih pendek dan wakturencana. Manfaat dari percepatan waktu kontruksi adalah sangatbanyak antara lain :

Untuk mengejar keterlambatan prestasi Pihak Kontraktor

Memajukan waktu penyelesaian pekerjaan adalah menyusun nilaiekonomis, termasuk mencegah resiko - resiko terkait kontruksi itusendiri (misalnya kenaikan harga, kelangkaan bahan, dansebagainya). Resiko keterlambatan ( termasuk berakibat negatif bagiproyek jika pekerjaan terlambat).

Page 46: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Konsekuensi rencana percepatan adalah penempatan modal, baikpenggunaan tenaga manusia lebih banyak dari rencana atau pemakaianperalatan kontruksi canggih (mesin - mesin kontruksi). Sebaliknya,percepatan kontruksi akan mengurangi waktu (hari) pelaksanaankeduanya menjadi variabel dalam perhitungan ekonomis kontriksi.Biasanya percepatan lebih efisien dari pada yang konvesional.

Percepatan kontruksi adalah alat manajemen kontruksi profesional, tetapitidak ada salahnya konsep Konsultan CM tersebut diadopsi untuk suatupendampingan dan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II tersebut dariprogram percepatan kerja tersebut adalah adanya :

Kerja sama yang erat beserta jajaran dibawahnya dalam mencermatirencana kerja kontruksinya .

Harus dibuat rencana kerja pelaksanaan penempatan (misalnyadari 3 minggu menjadi 10 hari dan sebagainya).

Menghitung penempatan kerja terhadap kebutuhan tenagamanusia/alat yang diperlukan (sesuai).

Memantau rencana kerja penempatan dan pengendalian parapekerja lebih intensif (harian, bila perlu per jam).

Selalu mencari lahan kosong dikerjakan untuk direncana- kerjakandengan penempatan tenaga penganggur atau bahkan menambahtenaga baru (jika segenap tenaga telah bekerja semuannya).

Kunci dari penempatan konstruksi adalah disiplin dalam rencanapelaksanaan, disiplin dalam rangkaian kegiatan tambahan yangdiakibatkannya, disiplin dalam monitoring, disiplin dalam penanganankompensasi - kompensasinya, disiplin dalam koordinasi dalampengkajian kualitas dan kuantitas hasilnya, disiplin dalam mempelajarirencana gambar kerjanya, dan terlibat " Mobile ".

2.3.1.7.7 Formula Rekayasa Nilai Teknik (VE)

Page 47: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Rekayasa Nilai Teknik atau Value Engineering (VE) adalah bentuk otakatik kontruksi terhadap fungsi - fungsi primer dan sekunder dari sebagianatau seluruh bagian konstruksi, tujuan dari pada VE adalah :

Memperoleh bentuk pemecahan teknik lebih murah dalam kondisifungsi tetap.

Memanfaatkan dana perolehan dari VE untuk meningkatkanfungsi bagian atau seluruh penyelesaian pekerjaan.

Memperkecil kemubaziran.

VE bisa dilakukan pada tahap perencanaan tahap pelelangan, dan padatahap kontruksi, pada tahap kontruksi memang kurang berdaya guna,tetapi cukup menggembirakan manakala terdapat obyek yang strategis,(biasanya) VE bisa mngarah pada sub bagian pekerjaan yang bersifatkonstruktif bukan ansitektonik. VE adalah bagian dari KonsultanManagemen Kontruksi (MK), akan tetapi tidak ada salahnya juga jikadiadaptasi untuk pengawasan 20 (dua puluh) lokasi (Pembangunan SDN021 Skip Tahap II) tersebut. Barangkali memang tidak sebagaimanasuatu VE dalam kontruksi berskala megaproyek, tetapi prinsip - prinsipVE tetap akan digunakan orang teknik, manakala memecahkan segalasesuatunya diketeknisan. Dan adalah faktor prinsip jika KonsultanPengawasan bisa menerapkan formula VE untuk pengawasan.

proses strateginya adalah mencermati kontruksi sub bagian pekerjaantertentu, menilai pemilihan teknologinya tepat atau masih bisadimodifikasi, jika teknologinya tepat proses selanjutnya diarahkan kepadasub bagian pekerjaan lainnya. Jika teknologi tertentu dianggap "bosan"maka dianalisa dan ditentukan teknologi baru yang lebih ekonomis.Dirancang kontruksinya, dihitung biaya barunya, dihitung biaya barunya,dihitung tambah kurang biaya baru terhadap biaya pada teknologi lama.

2.3.1.7.8 Gundeline Pengujian Bahan dan Elemen Produk fisikPengujian bahan dan elemen produk fisik adalah bagian tak terpisahkandari suatu kegiatan pengawasa. Gundeline terhadap kegiatan pengujian

Page 48: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

adalah suatu prosedur standart yang harus ditempuh oleh PihakKontraktor dalam menguji produk - produknya. Bukan berarti harus persisseperti prosedur standart tersebut, melainkan bisa ditempuh cara lebihbaik (dengan bukti - bukti penguatan).

Gundeline pengujian tersebut dimaksudkan semata - mata memberigambaran dasar bahwa dengan prosedur -prosedur yang benar akandiperoleh hasil yang diharapkan. Dan yang lebih penting, bahwa denganGundeline pengujian tersebut para konsultan lapangan tidak akancanggung dalam memonitor pengujian bahan dan elemen produk fisiktersebut.

2.3.1.7.9 Gundeline Teknis Perekaman PengawasanPerekaman pengawasan adalah pencatatan segenap kejadiandilapangan dan disajikan dalam bentuk laporan - laporan atau beritaacara, foto - foto dan catatan - catatan harian kegaitan. Untukmendapatkan suatu data - data yang baik dibutuhkan teknis pengambilandata yang tepat, sedang untuk menghasilkan data terekam yang baik jugadiperlukan teknik penyajian data yang baik pula.Secara terpilah - pilah pendapatan kejadian di lapangan bias daribeberapa thema sebagai berikut :a. Thema bahan, tentunya suatu pencatatan bahan masuk, bahan

diterima, bahan ditolak dan bahan keluar ( dimanfaatkan ).b. Thema Konstruksi, tentunya menunjukkan suatu rangkaian

keterkaitan antara sebagian pekerjaan satu dengan lainnya. Dari segibobot tentunya kontruksi yang telah terpasang yang direkam. Dari segiproses tentunya perekaman terhadap prestasi kerjanya kontruksinyadibuktikan dengan foto - fotonya.

c. Thema Arsitektur harus menunjukkan suatu bentuk dan ruang yangmemadai dan didukung dengan foto - fotonya.

Sedang penyajian data - datanya pun, untuk bisa dibaca denganmudah baik untuk orang teknik maupun non teknik, diperlukan cara /

Page 49: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

teknik penyajian terstandart, CV. Fortune Engineering, dalam halpenyajian telah memiliki blangko - blangko isian terstandart, termasukpenampilan foto - foto pelaksanaan.

2.3.1.8 Sistem Koordinasi Tingkat KegiatanYang dimaksud dengan tingkat kegiatan adalah segenap kegiatan yang melibatkanstaff (crew) Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan, baik Pejabat PembuatKomitmen dan staff- nya dan atau Tim Teknis, berarti Sistem Koordinasi TingkatPusat harus melibatkan :- Unsur PIHAK KONTRAKTOR- Unsur Konsultan Pengawasan

- Unsur Proyek

- Unsur teknis Proyek ( jika diperlukan )Biasanya, pada sistem koordinasi tngkat proyek yang sering yang berupa " RapatKoordinasi Rutin/Reguler " (2 minggu sekali) banyak membicarakan masalahmanajemen dan sedikit membahas hal - hal keteknisan. Untuk itu unsur PihakKontraktor dan unsur konsultan minimal tewakili oleh Site manager (SM) dan SiteEngineer (SE), bahkan lebih afdolnya rapat - rapat semacam itu harusmenghadirkan koordinator proyek (unsur Pihak Kontraktor) dan Site Engineerr (SE)dari unsur Konsultan Pengawasan.

Hal - hal yang dibicarakan secara lebih terperinci adalah sebagai berikut:a. Teknis

1. Rekapitulasi bobot prestasi penyelesaian pekerjaan oleh Pihak Kontraktor.2. Rekapitulasi plus ( + ) minus ( - ) prestasi penyelesaiaan oleh Pihak

Kontraktor terhadap Rencana Prestasinya.3. Rekapitulasi rencana percepatan pelaksanaan ( ika dilakukan)4. Rekapitulasi permasalahan dan alternatif - alternatif pemecahannya

b. Non Teknis1. Penyerapan Dana2. Administrasi kelengkapan pelaksanaan.

Astek

Gal. Gol. C (jika diperlukan)

Page 50: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

IMB

As Built Drawing ( pada fase akhir )3. Pembahasan penggunaan terminj oleh Pihak Kontraktor berdasarkan

prestasi kerja dalam Laporan Mingguan.c. Umum

1. Komunikasi dua arah tentang unjuk kerja dan unjuk hubungan kerja2. Penilaian personal performance of profesionalist segenap tim pelaksana yang

terlibat dari Tim Teknis dan sebaliknya.3. Permasalahan umum lainnya.

2.3.1.9 Sistem Koordinasi Tingkat lapanganKoordinasi tingkat lapangan adalah bentuk hubungan komunikasi (biasanya)dalam bentuk rapat - rapat rutin/reguler yang melibatkan :1. Unsur Pihak Kontraktor

Tim Teknis

Kepala Pelaksana

Crew Proyek lainnya yang terkait teknis2. Unsur Konsultan Pengawasan

Site Engineer/SE (Fakultatif)

Chief Inspector

Pengawas Lapangan3. Unsur Proyek

Orang kompeten yang ditugaskan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Materi yang dibahas dalam Koordinasi Tingkat lapangan adalah lebih banyakmenyangkut hal - hal keteknikan dan administrasi keteknikan, antara lain :a. Dalam kondisi pelaksanaan berjalan normal

Kemajuan pekerjaan pelaksanaan yang dibuktikan dengan laporan mingguanKonsultan Pengawasan dan sekaligus pencocokan dengan kondisiterpasang di lapangan.

Permasalahan - permasalahan konstruksi mendatang.

Permasalahan administrasi keteknikkan :

Page 51: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Proses IMB- Proses Astek

- Proses Gal. Gol. C (jika ada)

- Pengetesan bahan dan kontruksi- Pensortiran dan penolakan material

- Kelangkaan material- Kenaikan material

- Kenaikan harga bahan tak normal

- Kelancaran laporan mingguan, bulanan dan proses legalisasinya- Penentuan Pihak Ketiga / golongan ekonomi lemah sebagai patner

kerja Pihak Kontraktor- Dan lain - lain.

b. Dalam kondisi pelaksanaan berjalan tak normalPernyataan kondisi pelaksanaan berjalan tak normal menunjukkan adanyapermasalahan spesifik terkait proses pelaksanaan, antara lain:

Kelangkaan bahan/material pokok sehingga mengganggu proses seleksi.

Kurangnya mobilisasi Tenaga Kerja kontruksi sehingga memperlambathasil kerja kontruksi. Kondisi seperti ini bisa disebabkan :- Pihak Kontraktor tidak serius bekerja

- Pihak Kontraktor kurang modal kerja- Kelangkaan tenaga kerja kontruksi, karena bersamaan proses kontruksi

lainnya pada kondisi puncak.

Kurangnya ketrampilan kerja crew pelaksana dalam merancang kerja danmemantau dan mengarahkan serta memandori tenaga kerja kontruksi, sehingga hasilkerjanya tak sebanding dengan jumlah tenaga kerja kontruksi yang terlibat.Terjadinya perubahan cuaca tak normal (hujan jauh diatas normal), terjadi gejalaalam lain yang sulit diantisipasi, seperti banjir, angin ribut, tanah longsor dansebagainya, sehingga kondisi tersebut mengganggu proses kontruksi (tak mungkinorang bekerja karenanya).Untuk beberapa saat, kondisi tersebut jelas akan mempengaruhi prestasi kerja PihakKontraktor terlambat terhadap rencana kerjanya. Dalam kondisi seperti itu, rapat -rapat lapangan seharusnya diarahkan kepada :

Page 52: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Antisipasi terhadap permasalahan yang terjadi.

Percepatan pelaksanaan pekerjaan dengan segala konsekwensinya dandukungan dari segenap unsur terkait langsung dalam pelaksanaan pekerjaan.

Rencana Kerja percepatan atau juga yang sering disebut " Re - Scheduling " per-Minggu berikut perhitungan dan jadwal datangnya material, jadwal pemantauankerja dan penempatan kerja para tenaga kerja kontruksi. Semuanya harusdibahas dalam rapat lapangan.

2.3.1.10 Metode Penetapan Keputusan Non - Pihak KontraktorSeperti diketahui, bahwa (sempurnanya) jika kotrak pekerjaan telah mencakupsegenap bagian yang tergambar dan tertuntun dalam RKS adalah sangatmemuaskan. Pengalaman menunjukkan, bahwa hampir tidak mungkin kondisiterjadi seperrti itu. Bahkan, perubahan tambah kurang bisa mencapai 10 %bahkan lebih. Dalam pada itu, dimungkinkan terjadi hal - hal yang harusdiputuskan non - kontraktual (tak masuk dalam kontrak).

Adapun beberapa kondisi untuk itu :a. Perubahan dengan dana tetap.b. Perubahan dengan dana kurang atau tambah.c. Perubahan dengan dana tambahan (tidak banyak), tetapi Pihak

Kontraktor tidak menuntut biaya tambah.

Perubahan dengan dana tetapPerubahan dengan dana tetap, biasanya hanya berupa perubahan kecil(baik kontruksi dan atau arsitektur ). Dalam kondisi seperti ini, keputusan non -kontruktual berada pada para profesionalist (orang -orang teknik dilapangan ).

Perubahan dengan dana tambah atau kurang.Perubahan dengan dana tambahan atau kurang (biasanya) merupakanperubahan besar (baik arsitektur dan konstruksi). Keputusan non - kontraktualuntuk kondisi seperti ini adalah selain diusulkan oleh para profesionalist (orang- orang teknik dilapangan), harus dilaporkan dan diputuskan secara tertulisoleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan.

Page 53: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Perubahan dengan dana tambah.Pihak Kontraktor tak meminta biaya tambah (biasanya) adalah perubahan kecil.Keputusan nin - kontraktual adalah ditingkat profesionalist dilapangan,didukung surat pernyataan oleh Pihak Kontraktor yang isinya tidak akanmenuntut biaya tambah (atas pekerjaan tambah tersebut kepada DinasPekerjaan Umum dan Perhubungan. Strategi untuk mencapai keputusantersebut paling efektif adalah pada rapat - rapat reguler / rutin, baik tingkatlapangan.

2.3.1.11 Metode Pengiriman Pihak Ketiga dan SupplierPihak Ketiga dalam suatu sistem kontruksi mega proyek adalah juga PihakKontraktor (bahkan berkualifikasi tertentu). Tetapi untuk pelaksanaan 20 (duapuluh) lokasi kegiatan pekerjaan ilapangan di Jawa Tengah, dimana lokasinyaterpecah, Pihak Ketiga yang notabene mengambil sebagian pekerjaanpelaksanaan adalah kontraktor- kontraktor kecil atau supplier bahan materialdasar atau rakitan, atau bahkan bisa organisasi kemasyarakatan.

Dalam pada itu, siapapun pelakunya yang jelas harus ditekankan bahwa merekaharus bekerja secara profesional dengan keahliannya. Bekerja profesional,diartikan bahwa mereka telah menekuni (sampai sekarang) bidangnya (IndustriKontruksi) cukup lama dengan reputasi menyakinkan. Sedang keahlian dilihat darihasil kerjanya yang selama ini telah dihasilkan. Kategori dari suatu hasil kerja untukkelompok pemerintahan minimal adalah "baik ".

Dari uraian diatas, jika arahnya bahwa metode pemilihan Pihak Kontraktordan ataupun supplier adalah berdasarkan kreteria :

Profesionallitas kerja.

Keahlian dan hasil kerja.

Kemampuan keuangan (tanpa menuntut uang muka), adalah sebagai kriteriaumum.

Page 54: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Sedang proses penentuan dan penyeleksian sampai dengan persetujuan dari pihakDinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan adalah sebagai berikut :a. Persetujuan (tertulis) dari Pihak Ketiga/supplier kepada Pihak Kontraktor

utamanya. Surat Pengajuan/Permohonan (lebih baik) dilengkapi lampiranyang mendukung keprofesionalan dan kemampuan kerjanya dan kemampuankeuangannya.

b. Pengajuan sub - kontrak / supplier (bisa lebih dari satu) dari Pihak Kontraktorutama kepada Konsultan Pengawasan. Selanjutnya, mereka berduasecara bersamasecara bebas bisa memilih dan membuat alternatif pilihanuntuk ditentukan salah satu atau beberapa Pihak Ketiga/supplier (sesuaikebutuhan) , selanjutnya untuk dimintakan persetujuan kepada pihak PejabatPembuat Komitmen.

c. Pengajuan alternatif pilihan Pihak Ketiga dan atau supplier kepada DinasPekerjaan Umum dan Perhubungan biasa secara tertulis, bisa (lebih efektif)melelui rapat - rapat reguler/rutin tingkat proyek untuk membicarakanpenentuan Pihak Ketiga / supplier tersebut.

d. Persetujuan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan harusberupa tertulis. Selanjutnya akan mendasari pembuatan kontrak kerja antaraPihak Kontraktor utama dengan Pihak Ketiga / supplier tersebut. Dimanadidalam kontrak tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan (PejabatPembuat Komitmen) ikut menandatanganinya.

2.3.1.12 Metode Pemberian Peringatan dan Sanksi - sanksiPeringatan adalah suatu bentuk reaksi atas ketidak puasan terhadap segalasesuatu yang diharapkan. Peringatan kepada Pihak Kontraktor/PihakKetiga/supplier berarti merupakan bentuk ungkapan tidak puas terhadap hasil kerjadan atau proses kerja dan aspek - aspek terkait dengannya. Sedangkan sanksiadalah bentuk hukuman atas pengembangan lajut dari suatu peringatan yangtertanggapi positif oleh Pihak Kontraktor/Pihak Ketiga/ supplier. Peringatan kepadaPihak Kontraktor/Pihak Ketiga/supplier (sebenarnya ) diberikan secara bertahapsebagai berikut :a. Tahap Pertama, peringatan diberikan secara lisan.

Page 55: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

b. Tahap Kedua, jika tahap pertama tak tertanggapi positif, peringatan dibuattertulis dibukukan Direksi.

c. Tahap Ketiga, jika tahap kedua tak ditanggapi positif, peringatan dibuattertulis dengan format " Surat peringatan " dengan tembusan ke sanggupanunsur terkait langsung pelaksanaan pekerjaan.

Yang dimaksud dengan sanksi kepada Pihak Kontraktor/Pihak Ketiga/supplierdiberlakukan apabila peringatan tertulis tak ditanggapi secara positif. Dan perludiingat, bahwa semua resiko atas keterlanjuran dari Pihak Kontraktor/PihakKetiga/supplier adalah adanya peringatan (tahap satu sampai ketiga, sampaidengan peringatan tertulis) adalah menjadi tanggungjawab Pihak Kontraktor/PihakKetiga/supplier bersangkutan.

Sanksi (sebenarnya) memiliki hirarki/berkepanjangan dari ringan sampai terberatsebagai berikut :a. Sanksi ringan adalah bentuk penggantian prodak berupa

pembongkaran pasangan baru terhadap prodak tak diterima, tanpa kompensasiperubahan biaya pelaksanaan. (sebagian/elemen produk fisik).

b. Sanksi berat, seperti sanksi ringan tetapi berskala lebih berat, yaitu bisamenyangkut seluruh pekerjaan (pekerjaan menckup beberapa unit elemenproduk fisik). Lebih jauh dari akibatnya, bahwa (dimungkinkan) adanyaketerlambatan pelaksanaan pekerjaan.

c. Sanksi terberat adalah bentuk sanksi sampai kepada pemutusan hubungnkerja atas kesepakatan kontrak kerja yang telah disepakati sebelunnya, perluditentukan disini, bahwa yang berwewenang memberi sanksi adalah pemegangkontrak pertama atau pihak pertama dalam kontrak kerja. berarti (biasanya),karena dalam suatu kontrak pelaksana setaraf Pejabat Pembuat Komitmen(pihak pertama)dan direktur/yang ditugaskan Pihak Kontraktor (pihak kedua),maka Pimro - lah yang berhak memberikan sanksi kepada PihakKontraktor/Pihak Ketiga/ supplier yang bersangkutan.

2.3.1.13 Penilaian Prestasi kerja Pihak Kontraktor

Page 56: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Prestasi kerja Pihak Kontraktor adalah segala sesuatu yang secara sengajadilaksanakan (terpasang) oleh Pihak Kontraktor dan telah sesuai dengan gambarkerja - RKS - BQ. Baik pekerjaan tersebut telah sempurna atau menujukesempurnaan/kelengkapan dari bagian produk fisik dan ataupun seluruh produkfisik. Indikasi terpasang adalah segala sesuatu ditempatnya (on place - In site) takmudah untuk diambil alihkan ketempat lain.

Penilaian prestasi kerja Pihak Kontraktor yang berdasarkan kontrak "Lumpsum",dimana segala sesuatunya adalah dinilai atas barang jadi (terpasang) berdasarkankesesuaian ketentuan Gambar Kerja - RKS - BQ. Wajar jika perhitungan volumepekerjaan yang didata selanjutnya selanjutnya diproses dalam bentuk laporanmingguan adalah didasarkan segala sesuatunya yang telah terpasang ditempatnya(In site), walaupun produk tersebut baru menuju kelengkapan bentuk akhirnya.

Dalam kondisi khusus, dimana terjadi suatu proses dalam penghubungandilapangan yang menyebabkan suatu keharusan Konsultan Pengawasan menilaisegenap yang terpasang dan segenap berada dilapangan (sebatas dalam pagarpengaman), dan bahkan segala sesuatu milik Pihak Kontraktor yang bersangkutantetapi berada diluar lapangan, maka bertata cara sebagai berikut :a. Jika terjadi pemutusan hubungan kontrak sebelum jadwal kerja dan hasil kerja

selesai maka :1. Bisa barang - barang yang ada dalam lapangan(on site) milik Pihak

Kontraktor dan jelas - jelas untuk kegiatan bersangkutan dan telah memenuhipersyaratan RKS dan BQ, maka barang tersebut bisa dimiliki secara nominal.

2. Seperti uraian diatas, tetapi barang - barang berada diluar lapangan(misal dibengkel atau ditoko), tetapi jelas menjadi milik Pihak Kontraktor(dibuktikan dengan kwitansi pembayaran) dan setelah diteliti benar - benarbahwa barang tersebut untuk proyek bersangkutan dan telah sesuai GambarKerja - RKS - BQ, maka dengan tata cara surat pernyataan bersama berisi :

Pengalihan hak kepemilikan dari Pihak Kontraktor kepada proyek.

Biaya pengangkutan dari bengkel/toko menjadi tanggung jawab PihakKontraktor, maka barang - barang tersebut bisa dinilai sebagai prestasiPihak Kontraktor.

Page 57: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

b. Jika terjadi kejadian alam tak tertanggulangi sehingga menjadikan pekerjaan takmungkin dilanjutkan, maka kondisi seperti pada item a) (Diatas ) adalah berlaku.

Perlu diingat, bahwa posisi Konsultan Pengawasan dalam kasus seperti diatasadalah sebagai pembantu (teknis) Pejabat Pembuat Komitmen dalam memutuskansegala sesuatunya. Berarti Konsultan Pengawasan (secara hukum/dejure) tidakberhak memutusi (menghakimi, hak penuh untuk menentukan/menghakimi kondisiseperti tersebut diatas adalah pada Pejabat Pembuat Komitmen.

2.3.1.14 Metode Penentuan Pekerjaan Tambah KurangPekerjaan tambah kurang adalah bentuk penambahan /pengurangan volumepekerjaan secara sengaja atau peniadaan pekerjaan dan mengganti denganpekerjaan baru secara sengaja, atau bentuk variasi dari dua kondisi tersebut yangintinya adalah "Terjadi perubahan pekerjaan yang mengakibatkan perubahantranspormasi pembiayaan" Metode penentuan pekerjaan tambah kurang bisadari 2 (dua) arah yaitu:a. Kondisi Pertama, perubahan pekerjaan (umum) atas kemauan dan atas perintah

Proyek secara tertulis (memang harus tertulis), dalam kondisi seperti itu,perintah perubahan bisa melalui beberapa alternatif :a.1. Melalui Konsultan Pengawasan.

Perintah perubahan (dalam tahap kontruksi) melelui perencanaandilakukan manakala perubahan tersebut menyangkut arsitektural (danstruktural tentunya) yang memang menjadi haknya. Kompensasi adanyaperencanan baru tersebut tergantung kesepakatan antara proyek denganKonsultan Pengawasan, tentunya, perencana baru tersebut dilengkapidengan RAB barunya..

a.2. Melalui Konsultan Pengawasan.Perintah perubahan melalui Konsultan Pengawasan (dalam tahapkonstruksi) dilakukan tentunya atas pertimbangan, bahwa perubahantersebut tidak terlalu mempengaruhi arsitektual (dan strukturnya).

a.3. Melalui Pihak Kontraktor.

Page 58: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Seperti perubahan a.2., tetapi hal ini tidak lazim, kecuali ada perkembanganbahwa Konsultan Pengawasan kurang berfungsi atau tidak bagus dalamtugas dan kewajiban profesionalnya.

b. Kondisi kedua, perubahan pekerjaan (non arsitektural dan struktural)terjadi (murni) karena perkembangan kondisi lapangan tak sesuai denganGambar - RKS - BQ - nya atau sebab - sebab alam lain tak terhindarkan, dalamkondisi seperti itu Konsultan Pengawasan (sendirian) dan atau bersama - samaPihak Kontraktor, biasa membuat suatu usulan pemecahan baru sesuai denganfungsi dalam rencana, tentunya masih berupa alternatif - alternatif. Prosesselanjutnya adalah perhitungan biaya atas pekerjaan baru dan biaya ataspekerjaan yang dihilangkan/terkurangi volume pekerjaan. Rekapitulasi antarabiaya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang tersebut, sebagai alternatif jugayang diusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan.

Perlu diingat baik baik pada kondisi Pertama dan kedua, bahwa bentuk pekerjaantambah dan kurang adalah merupakan bagian administrasi teknis yang harusdilaksanakan/dikerjakan oleh Konsultan Pengawasan. tetapi persetujuannyasecara penuh berupa pada kewenangan pemberi tugas.

Perlu dicatat pula, bahwa bentuk persetujuan bersama (jika segenap pihak berhak) dibutuhkan, lebih efisien dan efektif bila :1. Melalui Rapat tingkat Reguler/Rutin.2. Atau Rapat Tingkat Khusus diadakan untuk itu.

Administrasi untuk segenap rangkaian rapat - rapat seperti itu, KonsultanPengawasan berkewajiban membantu Pejabat Pembuat Komitmen .

2.3.1.15 Metode Penentuan Perpanjangan Waktu PelaksanaanPerpanjangan waktu pelaksanaan adalah suatu bentuk pemberian waktupelaksanaan tambah/lebih dari waktu pelaksanaan sebelumnya (tertera dalamkontrak). Atau dengan kata lain, pengunduran batas waktu pelaksanaan sampaibatas tertentu yang diijinkan oleh umur kegiatan dan diijinkan Pejabat Pembuat

Page 59: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Komitmen berdasar sebab - sebab tertentu yang dibenarkan oleh peraturan yangberlaku.

Berarti, metode penentuan perpanjangan waktu pelaksanaan adalah cara yangditempuh berdasar peraturan yang ada dan situasi yang memungkinkan dan alasanyang dibenarkan, untuk memberikan waktu tambah kepada Pihak Kontraktor/PihakKetiga/supplier untuk pelaksanaan pekerjaan. Sehingga waktu penyerahanpekerjaan ikut tertunda sebanyak waktu tambah tersebut, bila beberapa kondisiyang perlu dipertimbangkan sebelum penentuan perpanjangan waktu pelaksanaanpekerjaan antara lain :I. Permintaan pengunduran waktu pelaksanaan bukan merupakan sesuatu

yang direncanakan sebelumnya oleh Pihak Kontraktor. Ia benar - benar suatuyang didasarkan perkembangan situasi dan kondisi dilapangan dan atau didunia Industri Kontruksi.

II. Sebab - sebab pengunduran yang dipakai sebagai dasar pengajuan oleh PihakKontraktor/Pihak Ketiga/supplier/adalah sesuatu yang benar dan didukungoleh data - data akurat dan bisa dibuktikan.

III. Beberapa sebab berikut dipertimbangkan dalam pengunduran waktupelaksanaan:

Kelangkaan bahan utama kontruksi (misalnya P.C), dibuktikan olehpengakuan pemerintah atau berita - berita dalam koran terbitan setempat.Dan kelangkaan material sejenisnya.

Kejadian alam yang sangat tidak normal yang terjadi dan mengganggu ataubahkan menghentikan pelaksanaan cukup lama. Seharusnya. waktuberarti produksi karenanya tercatat oleh Konsultan Pengawasan dandilaporkan secara resmi untuk dibuat laporan.

Keadaan negara / Kawasan tidak aman, misalnya terjadi hura - hura terusmenerus cukup lama dan mempengaruhi jalannya pelaksanaan pekerjaan.

IV. Perlu dilihat apakah umur kegiatan masih cukup lama dan memungkinkanuntuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

V. Kewenangan pemberi tugas dalam menentukan apakah :

Data - data sebab musabab yang diajukan Pihak Kontraktor betul - betul riil.

Waktu pengunduran/waktu yang diajukan Pihak Kontraktor masuk akal.

Page 60: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Setelah segalanya tertulis memungkinkan, Pemberi Tugas bisa bersama time teknisdan Konsultan Pengawasan menentukan pemberlakuan perpanjangan waktupelaksanaan sampai waktu definitif. kondisi tersebut bisa melalui rapat - rapatkoordinatif tingkat reguler/rutin/rapat khusus untuk ini.

Dalam kasus kegiatan mampu secara sendirian teknis dan administrasi, tanpa rapat- rapat semacam itu dibenarkan memberikan perpanjangan waktu pelaksanaankarena memang hal tersebut adalah merupakan wewenangnya. bentuk akhir daripemberian perpanjangan waktu pelaksanaan adalah dibuatkan addendum kontrakpenambahan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut antara Pihak Kontraktor danPejabat Pembuat Komitmen. Seyogyanya segenap administrasi sampai denganaddendum kontrak ditandatangani adalah mendahulukan minimal 15 (lima belas) harisebelum waktu pelaksanaan pekerjaan selesai.

2.3.1.16 Metode Penentuan Perpanjangan Waktu PelaksanaanPerpanjangan waktu pelaksanaan adalah suatu bentuk pemberian waktupelaksanaan tambah/lebih dari waktu pelaksanaan sebelumnya (tertera dalamkontrak). Atau dengan kata lain, pengunduran batas waktu pelaksanaan sampaibatas tertentu yang diijinkan oleh umur kegiatan dan diijinkan oleh PejabatPembuat Komitmen berdasar sebab - sebab tertentu yang dibenarkan oleh peraturanyang berlaku.

Berarti, metode penentuan perpanjangan waktu pelaksanaan adalah cara yangditempuh berdasar peraturan yang ada dan situasi yang memungkinkan dan alasanyang dibenarkan, untuk memberikan waktu tambah kepada Pihak Kontraktor/PihakKetiga/supplier untuk pelaksanaan pekerjaan. Sehingga waktu penyerahanpekerjaan ikut tertunda sebanyak waktu tambah tersebut, bula beberapa kondisi yangperlu dipertimbangkan sebelum penentuan perpanjangan waktu pekerjaanantara lain :a. Permintaan pengunduran waktu pelaksanaan bukan merupakan sesuatu yang

direncanakan sebelumnya oleh Pihak Kontraktor. Ia benar - benar suatu yang

Page 61: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

didasarkan perkembangan situasi dan kindisi dilapangan dan atau didunia IndustriKontruksi.

b. Sebab - sebab pengunduran yang dipakai sebagai dasar pengajuan oleh PihakKontraktor/Pihak Ketiga/supplier adalah sesuatu yang benar dan didukung olehdata - data akurat dan bisa dibuktikan.

c. Beberapa sebab berikut dipertimbangkan dalam pengunduran waktupelaksanaan Kelangkaan bahan utama kontruksi (misalnya P.C.), dibuktikanoleh pengakuan pemerintah atau berita - berita dalam koran terbitan setempat.Dan kelangkaan material sejenisnya. Kejadian alam yang sangat tidak normalyang terjadi dan mengganggu atau bahkan menghentikan pelaksanaan cukuplama. Seharusnya. waktu berarti produksi karenanya tercatat oleh KonsultanPengawasan dan dilaporkan secara resmi untuk dibuat laporan. Keadaan negara/ Kawasan tidak aman, misalnya terjadi hura – hura terus menerus cukup lamadan mempengaruhi jalannya pelaksanaan pekerjaan.

d. Perlu dilihat apakah umur kegiatan masih cukup lama dan memungkinkanuntuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

e. Kewenangan pemberi tugas dalam menentukan apakah :

Data - data sebab musabab yang diajukan Pihak Kontraktor betul - betul riil.

Waktu pengunduran/waktu yang diajukan Pihak Kontraktor masuk akal.

Setelah segalanya tertulis memungkinkan, proyek bisa bersama tim teknisdan Konsultan Pengawasan menentukan pemberlakuan perpanjangan waktupelaksanaan sampai waktu definitif. Kondisi tersebut bisa melalui rapat -rapat koordinatif tingkat proyek reguler/rutin/rapat khusus untuk ini. dalam kasusproyek maupun secara sendirian secara teknis dan administratif, tanpa rapat -rapat semacam itu dibenarkan memberikan perpanjangan waktu pelaksanaankarena memang hal tersebut adalah merupakan wewenangnya. bentuk akhirdari pemberian perpanjangan waktu pelaksanaan adalah dibuatkan addendumkontrak penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut antara PihakKontraktor dan Pejabat Pembuat Komitmen. seyogyanya segenap administrasisampai dengan addendum kontrak ditandatangani adalah mendahulukan minimal15 (lima belas) hari sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan selesai.

Page 62: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.1.17 Penyerahan Dan Perawatan Pekerjaan2.3.1.17.1 Penyerahan Pertama Pekerjaan

Penyarahan Pertama pekerjaan adalah suatu proses serah terima hasilkerja pelaksanaan pekerjaan oleh Pihak Kontraktor kepada proyek yangdiwakili oleh Pemimpin proyek atau sebagai penanggung jawab didalamkontrak kerjanya. Kondisi penyerahan pertama pekerjaan adalah suatupernyataan bahwa segenap pekerjaan baik kontruksi dan atauadministrasi pendukungnya telah terpenuhi semuanya dengan standarselesai dan baik, secara fungsional produk fisik tersebut bisa digunakan.Atau dalam istilah teknis proyek memenuhi masa pemeliharaan.Kreteria baik mengandung arti lengkap secara kuantitas dan memenuhistandar secara kuaalitas. Tetapi tidak dituntut kemungkinan, bahwaada beberapa sub pekerjaan yang masih memerlukanpenyempurnaan kecil, semisal pembersihan sisa - sisa cat padalantai - dinding - kaca, pengencangan baut - mur dan pekerjaan nonberbobot lainya yang patut ditaksir karena selain tak perlu pengadaanlagi juga tak akan mengganggu fungsional gedung (jika langsungakan digunakan/masuk tahap operasional). Penyerahan Pertamadilakukan tentunya didahului oleh investigasi menggunakan blankocheck list bersama unsur terkiat proyek seperti : KonsultanPengawasan, Dinas terkait lainnya, yang hasil kerjanya dituangkandalam Berita Acara Prestasi Kontruksi (BAP) oleh Pihak Kontraktor.Jika, BAP menyebutkan bahwa pekerjaan telah mencapai bobotprestasi 100%, maka baru bisa dipakai sebagai dasar PenyerahanPertama Pekerjaan.

Dalam penyerahan pertama, tentunya selain proses serah terimapekerjaan itu sendiri, juga akan ditentukan segala sesuatunya yangbelum sempurna. Catatan - catatan penyempurnaan sebagian subkontruksi tersebut yang dituangkan dalam Berita Acara Serah TerimaPertama Pekerjaan, yang akan dilaksanakan pada masa pemeliharaanyang dalam kasus ini, mungkin masa pemeliharaan akan diberikancukup lama ( bisa 6 bulan, adalah ideal ).

Page 63: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.1.17.2 Perawatan PemeliharaanPenyerahan Kedua pekerjaan adalah suatu proses serah terima hasilkerja pelaksanaan pekerjaan oleh Pihak Kontraktor kepada proyek yangdiwakili oleh Pemimpin Proyek atau sebagai penanggung jawab didalamkontrak kerjanya. Penyerahan Kedua pekerjaan dilakukan sebagaimanaPenyerahan Pertama Pekerjaan, yaitu didahului investigasi terhadappenyempurnaan – penyempurnaan pekerjaan sebagaimana tuntutandalam saat Penyerahan Pertama Pekerjaan yang tercantum dalamBAP-nya. Bedanya, tentunya selama masa pemeliharaan, dilapangandimungkinkan terjadi hal - hal teknis yang mendadak harus diperbaikiatau dikerjakan.

Jikalau pada ivestigasi Tim Teknis dan Konsultan Pengawasan sertaPihak Kontraktor secara bersama - sama mengusulkan bahwa segenappekerjaan telah dalam kondisi baik, tentunya akan dibuat suatu BeritaAcaranya. Dengan dasar Berita Acara tersebut proses Penyerahankedua Pekerjaan dapat dilakukan.

Tidak tertutup kemungkinan pada penyerahan Kedua Pekerjaan (jugapenyerahan Pertama Pekerjaan), pihak pemberi tugas mengundangpara pemakai (User). Tidak cukup strategis jika user diikutkan dalamproses penyerahan pekerjaan tersebut.

User adalah kelompok yang secara terus menerus akan menggunakanproduk fisik tersebut, dalam hal ini bisa terwakili unsur Kepala Sekolahyang akan ditempatkan disana. Dengan berbagai pengalamanya,tentunya bisa memberikan sedikit gambaran kepada proyek, apakahgedung yang akan diserahkan tersebut secara fungsional telahmemenuhi tuntutan kegiatan belajar mengajar dalam segenap kondisicuaca dan kondisi lingkungannya.

Yang perlu dicatat, bahwa peran serta KonsultanPengawasandalam masa pemeliharaan, sebagai berikut :

Page 64: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

1. DejureSelama masa pemeliharaan berlangsung Konsultan Pengawasanmasih bekerja, bertanggung jawab penuh.

2. DefactoKarena kegiatan kontruksi pada masa pemeliharaanya bersifatsporadis maka keberadaan Konsultan Pengawasan dilapangan jugatidak seperti pada masa kontruksi, dimana kegiatan dilapanganadalah penuh.

Dengan hubungan kerja dalam praktek seperti itu adalah komunikasiantar unsur profesional (Pihak Kontraktor dan Konsultan Pengawasan)dengan unsur Pengawas Teknis/Time Teknis Proyek.

Dengan komunikasi antar unsur profesional secara baik, segenappenyempurnaan pekerjaan akan terkontrol lebih baik secara kuantitasdan kualitas. Komunikasi dengan unsur Teknis proyek secara lancar,maka segenap acara akan terjadual dan terlaksana dengan baik pula.

Dalam masa pemeliharaan pun, koordinasi tingkat manajerial,yaitu setingkat PM/SE dan Proyek adalah masih juga berlangsung.Bilamana diperlikan, bentuk komunikasinya terjadual secara reguler,sehingga segenap perkembangan - permasalahan teknis dan non teknisakan terselesaikan dengan baik.

2.3.1.17.3 Penyerahan KeduaPenyerahan Kedua adalah Proses penyerahan terakhir pekerjaan dariPihak Kontraktor kepada Pejabat Pembuat Komitmen dalam kondisitelah sesuai dengan tuntutan dalam kontrak kerja. Setelah proses initerdapat perubahan status pekerjaan yang sangat mendasar :1. Dejure

Page 65: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Produk fisik tersebut, baik kepemilikan, pengawasan danpemeliharaan dan penggunaan telah bebas dari Pihak Kontraktordan beralih menjadi tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen.

2. DefactoSeharusnya juga demikian, tetapi jika ada segala sesuatunyayang bersifat dibutuhkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen danPihak Kontraktor bisa atau sanggup membantunya, sepanjang takada ikatan apapun.

Dalam pada itu, status dan kegiatan Konsultan Pengawasan mengikutiperkembangan kondisi tersebut. Jika, jasa Konsultan Pengawasandibutuhkan Proyek pada masa pasca kontruksi tersebut, sifatnya adalahhanya hubungan tanpa ikatan apapun. Berarti pada penyerahan KeduaPekerjaan tersebut harus menghasilkan :a. Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan yang

ditandatangani segenap pihak terkait.b. Persyaratan - persyratan lain, yang dalam hal ini tersepakati

dalam rapat koordinasi proyek, biasanya :

Prasyarat Teknis, sesuai bunyi kontrak

Prasyarat non teknis, sesuai bunyi kontrak

Prasyarat lain (non kontraktual).

- Kunci - kunci setiap ruangan dan kunci - kunci lainnya harusdiserahkan pada waktu Serah Terima Kedua Pekerjaan.

- Pemindahan Direksi Keet dan atau pemanfaatannyalagi oleh pihak user, jika dibutuhkan Pihak Kontraktor wajibmembantu proyek.

- Bahan - bahan reserve untuk pemeliharaan, sepertigenteng, keramik, dsb, juga harus diserahkan pada saatSerah Terima Kedua Pekerjaan.

- Pembersihan halaman ( yang tak tercantum dalam kontrak), jika dibutuhkan dan Pihak Kontraktor sanggup membantu,adalah lebih baik.

Page 66: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

- Gambar As Built Drawing yang sangat dibutuhkan olehpihak user, juga lebih baik diserahkan pada saat Serah TerimaKedua Pekerjaan.

2.3.1.18 Metoda Prakiraan Umur Teknis Produk fisikUmur produk fisik adalah jangka waktu produk fisik dapat tetap memenuhi fungsidan keandalan produk fisik. Umur produk fisik diperhitungkan 50 tahun untuk produkfisik gedung dan 20 tahun untuk produk fisik rumah dalam hal gedung ini adalahyang termasuk produk fisik gedung negara.

Sedangkan penyusutan adalah nilai degredasi produk fisik yang dihitung secarasama besarnya setiap tahunnya selama jangka waktu umur produk fisik. Untukproduk fisik gedung negara, nilai penyusutan adalah sebesar 2% pertahun untukproduk fisik gedung dan 5% untuk produk fisik rumah dengan minimum nilai sisa(Salvage Value sebesar 20%). Kerusakan produk fisik adalah tidak berfungsinyaproduk fisik atau komponen produk fisik akibat penyusutan/berakhirnya umurproduk fisik, atau akibat ulah manusia atau perilaku alam seperti beban fungsi yangberlebih, kebakaran, gempa bumi, atau sebab lain yang sejenis. Intensitaskerusakan produk fisik dapat digolongkan atas tiga tingkat kerusakan, yaituKerusakan kecil, kerusakan sedang, dan kerusakan besar.

2.3.1.19 Prakiraan Kerusakan Kecil dan Masa rehabKerusakan kecil/ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non struktural,seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai dan dinding partisi, plafond danpengecatan, dan lain-lain. Kerusakan yang lebih banyak pada pekerjaanarsitektural.

2.3.1.20 Prakiraan Kerusakan Sedang dan Masa rehabKerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian besar komponen produk fisik,baik struktural maupun non struktural, dan atau komponen struktural seperti strukturatap, lantai, kosen-kosen, pintu maupun jendela, konsol kayu, listplank, dindingbatu bata, plesteran dan lain-lain.

Page 67: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.1.21 Prakiraan Kerusakan Besar Pengembangan dan Peningkatan KembaliKerusakan besar atau berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponenproduk fisik, baik struktural maupun non struktural yang perlu ditangani secaraserius, karena kerusakan ini menyangkut segi kekuatan produk fisik, sepertimisalnya kolom, kuda-kuda, atau produk fisik tersebut sudah tidak layakdipergunakan lagi, dan apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi denganbaik sebagaimana mestinya.

2.3.1.22 Metoda Operasional & Perawatan Produk Fisik2.3.1.22.1 Metoda Pembuatan As Built Drawing

As built drawing dibuat oleh Pelaksana/Pihak Kontraktor apabiladiperlukan adanya perubahan gambar/pekerjaan di lapangan denganpersetujuan Pejabat Pembuat Komitmen dan diperiksa olehPerencana, Pengawas dan Instansi pemerintah yang terkait.

2.3.1.22.2 Metoda Pembuatan Manual Operasional dan Perawatan gedungDalam hal ini fungsi operasi dan perawatan Produk fisik khususnya.Produk fisik, mempunyai keterkaitan erat dengan tingkat umur Produkfisik serta peningkatan masa Produk fisik, sehingga dapat menjagakeberlangsungan fungsi kegiatan belajar mengajar serta mampumenciptakan kondisi yang selalu terjaga baik dari segi kuantitasmaupun kualitasnya. Dari segi penggolongan atau pengelompokanjenis perawatan dapat terbagi menjadi bidang-bidang yangterkandung dalam unsur produk fisik. Bidang-bidang tersebut adalah:- Arsitektural- Struktural

- Mekanikal Elektrikal

Untuk bidang arsitektural berkaitan erat dengan fungsi dankomponen-komponen estetis suatu gudang seperti halnya ornamen-ornamen produk fisik, lantai, plafond, kusen, serta komponen-komponen produk fisik lainnya yang bersifat non struktural.

Page 68: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Sedangkan untuk bidang yang bersifat struktural sangatberkaitan erat dengan fungsi struktur produk fisik, dalam hal iniseperti halnya pondasi, kolom, dinding, balok, plat lantai, strukturrangka atap dan sebagainya. Untuk bidang Mekanikal elektrikalberkaitan dengan komponen yang mempunyai fungsi menunjangoperasional serta produk fisik, dimana dalam prakteknya.Komponen ini yang paling sering harus dirawat atau diganti,seperti halnya lampu-lampu, pompa air, generator, kabel-kabelinstalasi listrik, pipa- pipa instalasi air bersih maupun air kotordan sebagainya. Masa pakai atau umur produk fisik sangattergantung pada beberapa aspek mendasar yang dalam hal inidiantaranya adalah :1. Aspek pemakaian dan pemilihan bahan produk fisik

pada saat Pengembangan dan Peningkatannya. Dalam hal iniketepatan pemilihan bahan dan mutunya.

2. Aspek pekerjaan dalam proses Pengembangan danPeningkatannya, dalam hal ini berkaitan erat dengankualitas pengerjaan Pengembangan dan Peningkatan gedungkhususnya Produk fisik.

3. Aspek pengoperasian dan perawatannya (maintenance)dalam hal ini berkaitan erat dengan proses pengoperasian produkfisik dan kontinuitas perawatan baik dalam hal perawatan maupunpenggantian komponen-komponen atau bagian-bagian yangsudah aus atau rusak. Penggunaan operasional produk fisik yangwajar dan benar akan memperpanjang usia produk fisik, sebaliknyapenggunaan & operasional produk fisik yang diluar kewajarandan tidak semestinya akan menimbulkan kerusakan-kerusakanpada produk fisik/bagian produk fisik, misalnya :

a. Menempatkan bahan kimia yang mempunyai pengaruh merusakdidalam produk fisik

Page 69: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

b. Menempatkan barang-barang yang menyebabkan kebakaranpada produk fisik.

c. Memperlakukan bagian-bagian produk fisik dengan tidaksemestinya (pintu, jendela, closet, wastafel).

4. Aspek Iklim baik iklim makro maupun iklim mikro pada daerahmasing-masing dimana produk fisik tersebut berdiri. Akibatpengaruh buruk dari alam ini masih dapat kita atasi denganpemilihan bahan/komponen produk fisik yang tepat maupundengan konstinuitas pemelihara yang sesuai dengan syarat-syarat dan karakteristik bahan/komponen produk fisik tersebut.

5. Aspek Pengaruh Alama. Sinar Matahari

Bagian produk fisik yang lebih sering terkena sinar mataharilangsung akan lebih cepat mengalami kerusakandibanding bagian produk fisik pada posisi lainyang tidak/sedikit terkena sinar matahari langsung.

b. Kelembaban UdaraKelembaban udara yang tinggi pada bagian-bagian produkfisik dapat memperpendek usia bagian produk fisiktersebut misalnya pada :- Komponen produk fisik yang terbuat dari kayu,

besi dan logam.- Cat dan bahan-bahan finishing lainnya

- Kayu, menjadi lebih cepat busuk/lapukc. Angin

Gerakan angin yang keras (badai, topan) mempunyai potensiyang cukup besar untuk mengakibatkan kerusakan padaproduk fisik, misalnya :- Memporakporandakan penutup atap

- Merusak bagian-bagian produk fisik yang tidak terlalukuat.

- Badai topan yang dahsyat bahkan dapat merobohkanproduk fisik.

Page 70: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

d. DebuGerakan angin dapat pula membawa debu- debu yangbermacam-macam jenisnya dari yang sekedar membuatpengotoran yang mudah dibersihkan, atau membuat noda-noda yang sulit dihilangkan, tetapi ada juga debu- debu yangmengandung zat perusak/poktant yang membawapengaruh buruk pada bagian- bagian produk fisik, misalnya:- Debu partikel-partikel garam

- Debu partikel asam- Dan bermacam-macam debu polusi industri

e. HujanDidaerah tropis hujan seringkali turun dengan intensitasyang sangat tinggi, dan air yang dating dengan tiba-tiba itudapat mengakibatkan bahaya banjir, erosi tanah, tanahlongsor, dan lain-lain, yang dapat membahayakan produkfisik.

f. Gempa BumiIndonesia merupakan daerah yang mempunyai resikogempa terbesar yaitu pada jalur pantai Pasifik Amerika,Jepang, Cina bagian timur, Indonesia, Timur Tengahsampai ke laut tengah. Terjadinya gempa mempunyai potensiyang kuat sekali dalam membuat kerusakan pada produkfisik.

g. Perusak-perusak BiologisIndonesia merupakan daerah tropis lembab dimana perusakbiologis merupakan gangguan berbahaya yang harusdiperhitungkan, yaitu :- Rayap, semut, kumbang dan serangga perusak lainnya.

- Tikus, kelelawar, burung, dll- Jamur, dll

6. Aspek Faktor Keausan

Page 71: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Dengan berjalannya waktu, banyak hal-hal yang meru- gikanyang dialami oleh produk fisik, yang pada akhirnya akanmenghabiskan kekuatan/ketahanan/keawetan bahan / bagianproduk fisik /produk fisik. Hal- hal yang merugikan tersebutadalah dari pengaruh alam, pelapukan, penggunaan rutin,keausan, atau habis masa pakai pada perlengkapan produkfisik seperti komponen-komponen listrik, perlengkapan pintujendela dll.

7. Aspek Faktor Tak Terduga/KecelakaanKemungkinan kerusakan-kerusakan lain yang perludiperhitungkan adalah factor - faktor tak terduga/kecelakaan yangditimbulkan oleh :- Sambaran petir

- Bencana alam

- Kelalaian/kesalahan manusia

Faktor-faktor diatas seringkali tidak berdiri sendiri tetapi dapatbeberapa bersamaan menimbulkan kerusakan pada produkfisik/bagian produk fisik. Dalam banyak kasus, hal tersebutterjadi bersama dengan factor usia produk fisik. Setiapbahan/komponen produk fisik memiliki masa pakai yangberbeda, sedangkan pada setiapperubahan/perkembangan bahan produk fisik selalumembutuhkan energi dan bersifat mencemari air, tanahdan udara. Oleh karena itu pada proses Pengembangan danPeningkatan yang ekologis dituntut untuk memperhatikan konsepstruktur. Konsep strukturmerupakan prinsip, dimana setiapunsur produk fisik yang masa pakainya berbeda denganbagian produk fisik yang lain, dapat diganti tanpa merusakbagian produk fisik yang lebih kuat (tahan lama).

Pada setiap penggunaan bahan produk fisik, perlumempertimbangkan ciri khas masing-masing bahan sebagaiberikut :

Page 72: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

1. Masa pakai bagian produk fisik tersebut2. Saat yang tepat dimana bagian produk fisik harus diganti

karena aus, rusak atau usang (karena perkembanganteknologi)

3. Masa pakai non fisik (tidak laku lagi atau membosankan)misalnya bentuk, warna, motif dan sebagainya. Oleh setiapbahan produk fisik memiliki masa pakai yangberbeda, maka pekerjaan produk fisik dapat dibagi menjadi 4kelompok yakni :- Kerangka gedung yang jika dibuat dengan konstruksi

yang kuat dan bahan bermutu tinggi dapat diperkirakanmasa pakai 100 tahun dengan biaya 50% dari biayaproduk fisik.

- Jendela, pintu, lapisan atap dan lapisan lantai, jikadipelihara dengan baik dapat diperkirakanmasa pakai 40 tahun dengan biaya 20% dari biaya produkfisik.

- Talang seng, perlengkapan dapur dan sanitairdapat diperkirakan masa pakai 20 tahun, dengan biaya15% dari biaya produk fisik.

- Pekerjaan cat, perlengkapan listrik, kran air dansebagainya dapat diperkirakan masa pakai10 tahundengan biaya 15% dari biaya produk fisik.

Masa pakai masing-masing bagian produk fisik dapatdigambarkan sebagai perawatan gedung, direncanakansedemikian rupa sehingga nilai gedung selalu seimbang.Untuk itu perlu memperhatikan masa perbaikan yangdibutuhkan sebagai berikut :1. Pekerjaan cat, perlengkapan listrik, kran air dan sebagainya

setiap 5 - 10 tahun2. Talang seng, perlengkapan dapur dan sanitaer setiap 10 - 20

tahun

Page 73: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

3. Jendela, pintu, lapisan atap, lapisan lantai dan sebagainyasetiap 20 - 40 tahun.

Dengan demikian,maka kebutuhan biaya untuk perawatan danperbaikan gedung dapat ditambahkan pada gambaran "masa"pakai sebagai urutan biaya, dapat diamati bahwa biayapekerjaan cat yang dianggap sedikit pada waktu membangun,tapi ternyata merupakan biaya terbesar selama 100 tahun masapakai. Disamping hal ekonomi perlu disadari bahwa pekerjaancat justru harus digolongkan pada pekerjaan produk fisik yangmencemari lingkungan alam serta kesehatan manusia.

Perusakan produk fisik yang lama dan mengganti bagianproduk fisik yang aus berarti penggunaan bahan mentah danenergi yang sebenarnya dapat berhemat secara ekonomismaupun ekologis.

2.3.1.23 Sistem Pelaporan Laporan Bulanan

Memuat rincian laporan Mingguan yang dirangkum menjadi satu kesatuanberdasarkan pekerjaan fisik dilapangan. Laporan bulanan berjumlah 5 (lima)rangkap buku tiap bulannya

Page 74: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

BAGAN QUALITY ASSURANCE

TAHAPAN TENDER

TAHAPAN PELAKSANAAN

BAGAN ALIR PENYUSUNAN QUALITY ASSURANCEGAMBAR E.38

PENGUMUMAN /UNDANGAN LELANG

SALAH SATU PENJELASANTYPE RENCANA MUTU

PENJELASANPEKERJAAN

(AANWIJZING)

SALAH SATU LAMPIRANRENCANA MUTU

PEKERJAAN

KONSULTANMENGAJUKANPENAWARAN

EVALUASI,KLARIFIKASIPENETAPANPEMENANG

PROSESPEMBUATAN

KONTRAKKONTRAK

DATA KONSULTAN,ORGANISASI, TANGGUNG

JAWAB, METODEPELAKSANAAN, PROYEK &LOKASI, ASSOSIASI, TOR,PERSYARATAN PEK, CEK

KESESUAIAN MUTU

PENYIAPANRENCANA MUTU

PEKERJAAN

ARAHAN PROYEKMENGGUNAKAN PEDOMAN

RENCANA MUTUPEKERJAAN

PENYERAHANRENCANA MUTU

PEKERJAAN

PENYIAPANRENCANA MUTU

PEKERJAAN

VERIFIKASI DANPERSETUJUAN OLEH

PROYEK

AUDIT MUTUPEKERJAAN

SELESAI

REVISI RENCANAMUTU

PEKERJAAN

TEMUANTERSELESAI

KAN

PROYEKBERDAYAKANPENGAWASANKONSULTAN,

MENAMBAH JUMLAHTEST

TEMUAN AUDIT,TINDAK LANJUTPENYELESAIAN

Page 75: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 2 9I TAHAP PRA KONSTRUKSI

1 Mobilisasi Personil Konsultan2 Menyusun Rencana Kerja Konsultan (Tenaga dan Konsep Pengawasan)3 Evaluasi Data dan Dokumen Lain serta Rekayasa Lapangan4 Evaluasi Rencana Mobilisasi Alat Kerja Kontraktor5 Evaluasi Rencana Mobilisasi Personil Kontraktor6 Review Design Sesuai Prosedur Pengawasan Lapangan7 Review Rencana Pengaturan Lalu Lintas8 Rapat Pra Pelaksanaan9 Koordinasi dan Konsultansi

II TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSIA. REVIEW DESAIN (Bila diperlukan)

1 Rekayasa Lapangan2 Preconstruction Merting (PCM)3 Technical Jusctification Order (Bila diperlukan)4 Changes Contract Order (CCO)5 Addendum Kontrak6 Laporan Review Desain (Jika Ada)7 Koordinasi dan Konsultansi

B. PEKERJAAN PENGAWASAN1 Kontrol Kerja Harian2 Pengendalian Mutu (Bahan, Administrasi, Waktu)3 Laporan Progres Kerja4 Penanganan CCO/Tambah Kurang5 Pengukuran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan6 Penyerahan Pekerjaan (PHO)7 Koordinasi dan Konsultansi

C. PEKERJAAN PELAPORAN1 Laporan Bulanan

D. DEMOBILISASI

IIMINGGU KE

4 7

IVMINGGU KE

6

IIIMINGGU KE

5

NO. URAIAN KERJA

3 8

KET.MINGGU KE MINGGU KE

VIBULAN

I VMINGGU KE

Page 76: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.3 Komposisi Tim Dan PenugasanDalam penyelenggaraan suatu pekerjaan peran tenaga ahli yang handal dan berkualitasdan didukung dengan kemampuan aspek keteknikan (Engineering Aspect) dari berbagaidisiplin ilmu / bidangnya masing - masing memungkinkan terlaksananya suatu pekerjaandengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai sasaran / tujuan yang telahditentukan. Dalam melaksanakan pekerjaannya, konsultan terikat pada metoda dan kriteria/ pedoman yang berlaku dalam lingkungan Cipta Karya secara khusus dan umumnyametoda dan standar yang diakui di Indonesia.

Pada pekerjaan “ Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II”, konsultan telah menetapkantenaga ahli profesional seperti yang telah diuraikan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).Susunan personil tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam menangani pekerjaan tersebutdapat dilihat pada Tabel berikut dibawah ini

Page 77: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Tenaga Ahli (Personil Inti)

Nama Personil Perusahaan Tenaga AhliLokal/Asing Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan

JumlahOrangBulan

Pratama Adhitya, ST CV. FORTUNEENGINEERING Tenaga Ahli Lokal Ahli Teknik Bangunan

Gedung-Madya Chief Inspector

Chief Inspector bertanggung jawab kepada Site Engineer danberkedudukan di lokasi dimana kontraktor bekerja, Mengontrol kuantitasbahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkanketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam DokumenKontrak, Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, sertaberupa agar Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalumendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan pengawasansesuai dengan desain yang ditentukan, Mengecek dan mengukur volumebahan dan pekerjaan yang dihasilkan kontraktor, untuk dipakai sebagaidasar pembuatan sertifikat pembayaran bulanan (Monthly Certificate).

6

Tenaga Teknik

Nama Personil Perusahaan Tenaga AhliLokal/Asing Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan

JumlahOrangBulan

Elyani, A.Md CV. FORTUNEENGINEERING Tenaga Ahli Lokal Inspector Inspector

Membantu Chief Inspector mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspekprosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak,Bertanggung jawab pada Chief Inspector untuk mengawasi kuantitaspekerjaan yang dilaksanakan kontraktor, Memeriksa gambar kerjakontraktor berdasarkan gambar rencana serta memeriksa dan memberiijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor, Mengawasi dan memberipengarahan dan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan prosedurberdasarkan spesifikasi teknis, Menerima dan menolak hasil pekerjaankontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.

6

Tenaga Pendukung

Meta Siti Mutmainah CV. FORTUNEENGINEERING Tenaga Ahli Lokal Administrasi Administrasi Membantu dalam administrasi / dokumen laporan khususnya dalam kegiatan dan

berkoordinasi dengan anggota tim yang lain6

Page 78: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

2.3.4 Jadwal Penugasan Tenaga (Personil)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Pratama Adhitya, ST 66,01 Elyani, A.Md 661 Meta Siti Mutmainah 66

18,0

Bulan VBulan IVBulan IIIBulan II

Sub Total

Total

OrangBulan

Tenaga Ahli (Personil Inti)

Tenaga Teknik

Sub Total

No. Nama PersonilMasukan Personil

Bulan I Bulan VI

Sub Total

Page 79: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

3.1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL YANG DIUSULKANPada pekerjaan ini diperlukan daftar riwayat hidup personil yang diusulkan, dengan tujuan untukmengetahui kualifikasi tenaga ahli yang diusulkan. Dibawah ini akan dijabarkan daftar riwayat hidup personilyang diusulkan pada pekerjaan ini. (Terlampir)

3.2 SURAT PERNYATAAN KESEDIAN UNTUK DITUGASKAN DARI PERSONIL YANG DIUSULKANBab ini akan menyajikan surat pernyataan kesediaan tenaga ahli untuk ditugaskan pada pekerjaan“Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II”. (Terlampir)

Page 80: 1. Dokumen Penawaran

CV. FORTUNE ENGINEERING

Setelah Konsultan menyusun isi dokumen usulan teknis ini, dengan berusaha secara sungguh-sungguh untukmemahami isi KAK maupun segala penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan (anwijzing), Konsultanakan membentuk sistem kerja sama yang baik antar tenaga ahli dalam tim konsultan. Implementasi dari sistem inidiperlihatkan dengan penyajian matrik tanggung jawab tugas personil, jadwal pelaksanaan pekerjaan, organisasikerja, jadwal penugasan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam menangani pekerjaan tersebut.Dengan suatu sistem kerja sama yang baik ini para tenaga ahli diharapkan dapat melaksanakan pekerjaannyadalam bidang masing-masing dan saling menunjang satu sama lainnya.

Dokumen Penawaran Teknis ini kami susun dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut :1) PERPRES No. 4 Tahun 20152) Dokumen Pengadaan termasuk Kerangka Acuan Kerja

Dengan segala pengalaman baik dari perusahaan konsultan maupun pengalaman yang dimiliki oleh para tenagaahli, Konsultan merasa optimis dapat melaksanakan pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II, denganmaksimal secara tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu.

Demikianlah Dokumen Penawaran Teknis ini kami susun untuk memenuhi persyaratan yang terdapat dalamDokumen Pengadaan Jasa Konsultan Pekerjaan Pengawasan SDN 021 Skip Tahap II.