1

Dasar Instalasi ListrikDISAMPAIKAN OLEH

IR. H.M. MASGUNARTO BUDIMAN M.Sc.

2

Perancangan Instalasi Listrik

TUJUAN PERANCANGAN

1. 1. MENJAMIN KESELAMATAN MANUSIA, MAKHLUK HIDUP LAIN DAN KEAMANAN HARTA BENDA

2. 2. MENJAMIN BERFUNGSINYA INSTALASI LISTRIK DENGAN BAIK SESUAI DENGAN MAKSUD DAN PENGGUNAANNYA

3

4

Ketentuan Umum Rancangan Instalasi listrik harus memenuhi PUIL

dan ketentuan lainyang terkait

Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan dan memperhitungkan serta memenuhi proteksi untuk keselamatan yang telah ditentukan

Sebelum merancang instalasi listrik harus dilakukan survei lokasi

5

Ketentuan Rancangan Instalasi Listrik

Rancangan instalasi listrik ialah gambar rancangan dan uraian teknik yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan instalasi listrik

Rancangan instalasi listrik harus dibuat sesuai ketentuan dan syarat yang berlaku

ISI RANCANGAN INSTALASI

RANCANGAN INSTALASI LISTRIK IALAH BERKAS GAMBAR RANCANGAN DAN URAIAN TEKNIK YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SUATU INSTALASI LISTRIK, TERDIRI DARI :

1. GAMBAR SITUASI. MENUNJUKKAN DENGAN JELAS: LETAK GEDUNG TEMPAT INSTALASI AKAN

DIPASANG SITUASI GEDUNG DAN RANCANGAN PENYAMBUNGANNYA DENGAN SUMBER TENAGA LISTRIK

6

2. GAMBAR INSTALASI RANCANGAN TATA LETAK PERLENGKAPAN INSTALASI RANCANGAN HUBUNGAN PERLENGKAPAN DENGAN GAWAI

PENGENDALINYA, YANG MERUPAKAN SIRKIT AKHIR GAMBAR HUBUNGAN ANTARA BAGIAN SIRKIT AKHIR, SIRKIT

CABANG DAN PHB TANDA ATAU KETERANGAN YANG JELAS MENGENAI SETIAP

PERLENGKAPAN LISTRIK

7

3. DIAGRAM GARIS TUNGGAL

DIAGRAM PHB LENGKAP DATA JENIS DAN BESAR BABAN TERPASANG SISTEM PEMBUMIAN UKURAN DAN JENIS PENGHANTAR

8

4. GAMBAR RINCI PERKIRAAN UKURAN FISIK PHB CARA PEMASANGAN PERALATAN’ CARA PEMASANGAN KABEL CARA KERJA/PENGOPERASIAN INSTALASI

9

5. PERHITUNGAN TEKNIS SUSUT TEGANGAN BEBAN TERPASANG DAN BEBAN

MAKSIMUM ARUS HUBUNG PENDEK DAN DAYA

HUBUNG PENDEK JENIS PENGHANTAR DAN KHA

PENGHANTAR

10

6. BAHAN INSTALASI JUMLAH DAN JENISNYA SPESIFIKASI TEKNIS YANG DISYARATKAN:

BAIK/TIDAK CACAT, BERFUNGSI DAN LENGKAP BAIK, SESUAI PERSYARATAN STANDAR,

DIBUKTIKAN DENGAN ADANYA TANDA STANDAR (MISAL SNI ATAU IEC) PADA PAPAN NAMA PERALATAN

SPESIFIKASINYA LENGKAP SESUAI KETENTUAN DAN SESUAI DENGAN RANCANGGAN PEMBEBANAN SAAT DIOPERASIKAN

11

7. URAIAN TEKNIS KETENTUAN SISTEM PROTEKSI PROSEDUR PENGUJIAN JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

12

8. PERKIRAAN BIAYA

BIAYA PERSIAPAN BIAYA MATERIAL/PERALATAN BIAYA TRANSPORTASI BIAYA PEMASANGAN BIAYA PEMERIKSAAN BIAYA ADMINISTRASI

13

KEBUTUHAN MAKSIMUM SIRKIT AKHIR

PADA UMUMNYA KEBUTUHAN MAKSIMUM SIRKIT AKHIR DIANGGAP SAMA DENGAN BEBAN PENUH TERSAMBUNG ATAU BERDASARKAN: PENAKSIRAN BILA DAUR KERJA BEBAN DAPAT

DIPERKIRAKAN ATAU KONDISI NAIK TURUN (INTERMITTEN) ATAU PEMBEBANAN YANG LAMA.

NILAI PENGENAL PEMUTUS SIRKIT SETELAN TETAP.

KETENTUAN DI ATAS TIDAK BERLAKU BAGI SIRKIT AKHIR RUMAH YANG TERSAMBUNG PERANTI TUNGGAL ATAU KHA PENGHANTAR LEBIH KECIL DARI ARUS PENGENAL GAWAI PENGAMAN.

14

JUMLAH TITIK BEBAN DALAM SIRKIT AKHIR

JUMLAH TITIK BEBAN DALAM SUATU SIRKIT DAPAT DILIHAT PADA TABEL 4.4.1 S/D TABEL 4.4.6 PUIL 2000

NILAI MAKSIMUM BESAR BEBAN YANG TERSAMBUNG TIDAK BOLEH MELEBIHI KHA PENGHANTAR.

TITIK SAMBUNG SIRKIT AKHIR UNTUK PEMAKAIAN KHUSUS TIDAK DIBATASI JUMLAHNYA, MISALNYA UNTUK PEMAKAIAN: UNIT PERAGAAN VISUAL, PERLENGKAPAN LISTRIK KECIL, PENERANGAN TANDA PERMANEN, PENERANGAN PANGGUNG, TRAFO UNTUK LAMPU TL

15

SUSUNAN SIRKIT UTAMA, SIRKIT CABANG DAN

SIRKIT AKHIR PENAMPANG HANTARAN SIRKIT UTAMA DAN CABANG DIHITUNG

BERDASARKAN DAYA TERSAMBUNG DAN ATAU PERKIRAAN BEBAN TERBESAR YANG DAPAT TERJADI. PENAMPANG SIRKIT AKHIR DIHITUNG BERDASARKAN DAYA TERSAMBUNG PADA SIRKIT TERSEBUT DAN KARAKTERISTIK BEBAN (MOTOR LISTRIK DLL)

PENAMMPANG MINIMUM SIRKIT UTAMA 4 MM2, DEMIKIAN PULA PENAMPANG SIRKIT CABANG.

SEMUA SIRKIT HARUS BERMULA DARI SALAH SATU PHB KECUALI SIRKIT UTAMA.

BESARNYA TIAP SIRKIT TIDAK BOLEH LEBIH KECIL DARI NILAI PENGENAL GAWAI PROTEKSI. ARUS PENGENAL GAWAI PROTEKSI TIDAK BOLEH LEBIH KECIL DARI ARUS BEBAN MAKSIMUM SIRKIT YANG DIAMANKAN.

PENAMPANG MINIMUM SIRKIT AKHIR MINIMAL 2,5 MM2 TEMBAGA.

16

RANCANGAN PILIHAN HANTARAN

KABEL YANG DIGUNAKAN HARUS KABEL INSTALASI, KECUALI UNTUK LAMPU GANTUNG BOLEH MENGGUNAKAN KABEL FLEKSIBEL

PENYAMBUNGAN DAN PENGHUBUNGAN KABEL HARUS MEMPERHATIKAN PERSYARATAN PUIL, UNTUK BAHAN PENGHANTAR TEMBAGA BERBEDA DENGAN PENGHANTAR ALUMINIUM.

PEMBEBANAN KABEL ARUS MEMPERHATIKAN KONDISI PEMASANGAN ATAUPUN SUHU KELING SESUAI PUIL.

PENGGUNAAN KABEL HARUS MEMPERHATIKAN JENIS KABEL YANG DIPILIH.

PENGHANTAR BOLEH DIBEBANI MELEBIHI KHA NYA DENGAN FAKTOR PENGALI MASING-MASING UNTUK UNTUK KONDISI KERJA INTERMITTEN DAN KERJA SINGKAT

17

BATASAN SUSUT TEGANGAN

SUSUT TEGANGAN DITENTUKAN OLEH PARAMETER IMPEDANSI KABEL, KARAKTERISTIK BEBAN DAN BESARNYA BEBAN MAKSIMIUM.

BESARNYA SUSUT TEGANGAN ANTARA TERMINAL KONSUMEN SAMPAI SEBARANG TITIK PADA INSTALASI MAKSIMUM 1 % DARI TEGANGAN PELAYANAN. DAN PADA JARINGAN SALURAN TEGANGAN RENDAH +5% - 10% PADA TITIK SAMBUNG TERMINAL KONSUMEN.

JIKA PEMILIHAN HANTARAN INSTALASI SESUAI PUIL, MAKSIMUM PANJANG JALUR 25 METER, SUSUT TEGANGAN BISA DIABAIKAN.

18

PENGELOMPOKAN SIRKIT BEBAN PADA PERLENGKAPAN HUBUNG

BAGI

TIAP PHB HANYA MELAYANI SEBANYAK-BANYAKNYA 6 SIRKIT KELUAR

SIRKIT UNTUK INSTALASI TENAGA TERPISAH DARI SIRKIT PENERANGAN

KELOMPOK SIRKIT FASA TUNGGAL TERPISAH DARI KELOMPOK SIRKIT FASA TIGA

BESAR KHA REL PADA PHB MINIMAL 125% BESAR KHA SIRKIT PENGHANTAR MASUK

BESAR ARUS PENGENAL SAKELAR MASUK/SAKELAR MINIMAL SAMA DENGAN BESAR KHA PENGHANTAR

19

PENGELOMPOKAN BEBAN

20

PHB 1 PHB 2

Kelompokinstalasi tenaga

PHB 3

KelompokInstalasi

Penerangan atauPerlengkapan

3 fasa

PHB UTAMA

SISTEM PROTEKSI PERSYARATAN SISTEM PROTEKSI.

SISTEM PROTEKSI PADA SATU PHB HARUS MEMPUNYAI MINIMAL SATU PROTEKSI ARUS LEBIH (PENGGUNAAN LEBUR ATAU SEJENIS) YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN SATU SAKELAR/PEMISAH PADA SIRKIT MASUK ATAU SIRKIT KELUAR ATAU KOMBINASI KEDUANYA (MCB,MCCB).

PENGGUNAAN LEBUR DIPASANG SESUDAH SAKLAR, (KECUALI SEJENIS MCB, MCCB, NBC).

KAPASITAS DAYA PEMUTUSAN SISTEM PROTEKSI MINIMAL SAMA DENGAN DAYA HUBUNG PENDEK JIKA TERJADI HUBUNG PENDEK PADA REL PHB TERSEBUT.

21

HUKUM-HUKUM DASAR TEKNIK LISTRIK INSTALASI

HUKUM KIRCHOF HUKUM OHM HUKUM NEWTON HUKUM KOVERSI DASAR MEKANIS KE LISTRIK HUKUM KONVERSI DASAR LISTRIK KE MEKANIS HUKUM KONVERSI DASAR LISTRIK KE LISTRIK HUKUM KONVERSI DASAR LISTRIK KE PANAS HUKUM KONVERSI DASAR LISTRIK KE KIMIA HUKUM DASAR KONVERSI KIMIA KE LISTRIK DLL

22

SISTEM JARINGAN DAN PEMBUMIAN

SISTEM JARINGAN 3 FASE SISTEM JARINGAN 3 FASE 3 KAWAT (TT, TET) SISTEM JARINGAN 3 FASE 4 KAWAT (TR) FUNGSI HANTARAN NETRAL: MENGUBUNGKAN TITIK NETRAL SUMBER

(TRAFO/GENERATOR) DENGAN TITIK NETRAL BEBAN SEHINGGA TEGANGAN FASE R, S DAN T SAMA SATU DENGAN YANG LAIN WALAUPUN BEBAN MASING-MASING FASE TIDAK SAMA.

SISTEM PEMBUMIAN: SISTEM IT SISTEM TT SISTEM TN

23

PEMBUMIAN KETENTUAN PEMBUMIAN 1. SEMUA BKT PHB HARUS DIBUMIKAN. PINTU PHB HARUS

DIBUMIKAN DENGAN PENGHANTAR FLEKSIBEL. 2. REL PEMBUMIAN HARUS DIBERI TANDA JELAS ( 1/- ATAU

WARNA KUNING-HIJAU). 3. PADA SISTEM TNC, REL NETRAL DIBUMIKAN. 4. JIKA REL PROTEKSI TERPISAH DARI REL NETRAL HANYA

REL PROTEKSI YANG DIBUMIKAN. 5. JIKA DILENGKAPI DENGAN GAWAI PROTEKSI ARUS SITA –

GPAS, REL NETRAL TIDAK BOLEH DIBUMIKAN. 6. LUAS PENAMPANG PENGHANTAR PEMBUMIAN PADA PHB

MENGIKUTI : S 16 mm² = S mm² 35 mm² S 16 mm² = 16 mm² 5 35 mm² = S/2 mm²

24

INSTALASI INDUSTRI

25

1.1. Instalasi motor listrik.1.2. Instalasi kendali.1.3. Instalasi tranformator tegangan rendah.1.4. Instalasi kapasitor.1.5. Instalasi mesin las.1.6. Instalasi mesin perkakas1.7. Perlengkapan hubung bagi.

SIRKIT KENDALI MOTOR

SIRKIT KENDALI SIRKIT KENDALI ADALAH SARANA YANG MENGATUR TENAGA

LISTRIK KE SIRKIT BEBAN. PADA RANGKAIAN KENDALI MOTOR TERMASUK ALAT ASUT MOTOR.

SIRKIT KENDALI MINIMUM MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN : DILENGKAPI SAKELAR YANG DAPAT MEMUTUS SEMUA

SUMBER. HARUS ADA DUA SAKLAR UNTUK MEMUTUS SUMBER DAN

UNTUK MEMUTUS RANGKAIAN SIRKIT MOTOR YANG DITEMPATKAN PADA SATU PHB YANG SAMA.

26

Sirkit kendali motor• Pemutus / penghubung• Alat asut• Start / stop

Sirkit cabang

Pengaman hubung pendek

Sarana pemutus

M

PENGETAHUAN TENTANG BAHANSIFAT BAHAN ISOLASI: SIFAT LISTRIK SIFAT MEKANIS SIFAT KIMIA SIFAT TERMIS (Y, A, E, B, F, H, C) AFILIASI TERHADAP AIRSIFAT BAHAN PENGHANTAR: SIFAT LISTRIK SIFAT MEKANIS SIFAT KIMIASIFAT BAHAN FERRO: SIFAT KEMAGNETAN SIFAT LISTRIK SIFAT MEKANISSIFAT BAHAN SEMIKONDUKTOR: SIFAT ISOLASI SIFAT PENGHANTAR SIFAT MEKANIS DLL

27

BAHAN PENGHANTAR DAN FERRO

BAHAN PENGHANTARFUNGSI : PENGHANTAR, KONSTRUKSI, TERMINALCONTOH BAHAN PENGHANTAR: PENGHANTAR: TEMBAGA, ALUMINIUM DAN PADUANNYA BAHAN THERMOCOUPLE: COPER-CONSTATAN BAHAN KONTAK: PLATINA BAHAN RESISTANS NIKELIN

BAHAN FERROMAGNITFUNGSI : MEMPERBESAR NILAI INDUKSI/KERAPATAN FLUSICONTOH BAHAN FERROMAGNIT MAGNIT KERAS MAGNIT LUNAK

28

BAHAN ISOLASI BAHAN ISOLASI GAS: UDARA SF6 VACUUM GAS BERTEKANAN

BAHAN ISOLASI CAIR: MINYAK TRAFO MINYAK LAINNYA

BAHAN ISOLASI PADAT BAHAN ISOLASI MINERAL BAHAN ISOLASI GELAS BAHAN ISOLASI KERAMIK BAHAN ISOLASI TERMOPLASTIK BAHAN ISOLASI TERMOSETTING BAHAN ISOLASI KARET BAHAN ISOLASI BERSERAT BAHAN DIIMPREGNASI

29

CLEARANCE , CREEPAGE DISTANCE DAN DISTANCE CLEARANCE ATAU JARAK UDARA ADALAH JARAK TERPENDEK ANTARA 2

PENGHATAR YANG BERBEDA POTENSIAL CREEPAGE DISTANCE ATAU JARAK

RAMBAT ADALAH JARAK TERPENDEK MELALUI PERMUKAAN

ISOLASI PADAT DISTANCE ADAU JARAK ADALAH JARAK TERPENDEK MELALUI ISOLASI

PADAT

30

PERALATAN DAN FUNGSINYA

PERALATAN PENYALUR: KABEL INSTALASI, KABEL FLEKSIBEL, HANTARAN TELANJANG

PERALATAN PENGAMAN TERHADAP BAHAYA TEGANGAN SENTUH: DS/PEMISAH

PERALATAN PENGAMAN TERHADAP BAHAYA HUBUNG SINGKAT: CB/PEMUTUS SIRKIT

PERALATAN PENGAMAN TERHADAP BAHAYA BEBAN LEBIH: RELE TERMIS

PERALATAN PENGAMAN TERHADAP BAHAYA TEGANGAN TINGGI: ARESTER

PERALATAN KENDALI: LBS/KONTAKTOR/SAKLAR31