1 biomekanika bagian 2
Transcript of 1 biomekanika bagian 2
Biomekanika Pusat Gravitasi, Momentum dan Impuls 10/30/2012 Al-Insyirah Dwi Ayuningtiyas
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis untuk mengerjakan dan menyelesaikan pembuatan makalah ini. Shalawat
beriringkan salam penulis hanturkan untuk nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya kea lam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Terimakasih penulis ucapkan kepada ibu Metty Susanti, M. Pd yang telah membimbing dan
memberi ilmu pengetahuan yang sangat berguna kepada penulis dalam pembuatan
makalah. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan
makalah sederhana ini. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca dan dapat membantu dalam proses pembelajaran. Terimakasih.
Penulis
Dwi Ayuningtiyas
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 3
A. PUSAT GRAVITASI
Pengertian pusat gravitasi
Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak
tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan
mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka
tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan
arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas
pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua.
Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: ketinggian dari titik
pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan
bidang tumpu, serta berat badan.
1. Cara-cara Menentukan Pusat Gravitasi Tubuh
Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)
Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi
dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu
adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.
Gambar 2.1. Garis gravitasi (Dhaenkpedro, 2009)
Bidang tumpu (Base of Support-BOS)
Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh
yang berhubungan dengan permukaan tumpuan.
Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu,
tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik
terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin
besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas.
Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil
dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat
bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas
tubuh makin tinggi.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 4
Pusat gravitasi-Pusat / titik dimana gaya gravitasi bekerja secara efektif
Pusat gravitasi ( Centre og Gravity, CG ) dapat didefenisikan sebagai titik yang
diperkirakan menjadi pusat semua massa. Penentuan pusat gravitasi tubuh manusia sangat
berguna dalam pemakaiannya yaitu untuk menganalisa loncat tinggi, gymnastik dan
aktivitas olahraga.
Teknik menentukan pusat gravitasi :
1. Menggantungkan sebuah objek ( yang akan ditentukan pusat gravitasinya ) pada dua
titik berbeda.
2. Berdiri diatas sebuah papan dimana kedua ujung papan terletak diatas timbangan
3. Metode grafik, berdasarkan pusat massa. Contoh : orang yang sedang berdiri
4. Metode analisa, berdasarkan perubahan ketinggian. Contoh : pada lompat indah
2. Pengaruh Pusat Gravitasi dengan Keseimbangan Tubuh
Tubuh dalam keadaan seimbang apabila gaya yang bekerja padanya saling
meniadakan dan tubuh tetap dalam keadaan istirahat.
Hubungan pusat gravitasi dengan kesimbangan tubuh.
Pada manusia, pusat gravitasi biasanya terletak di regio pelvis dekat bagian
dasar medula spinalis sekitar vertebra sakral kedua. Pusat gravitasi sejajar dengan tulang
belakang dan berada dalam bagian pelvis jika tengah duduk atau berdiri dengan tegak.
Lokasi tersebut merupakan beban yang jumlah energi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sangat sedikit. Pada manusia, otot pada paha
dan tulang belakang berlawanan dengan kerja gravitasi.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 5
Gaya berat yang bekerja menuju arah pusat gravitasi pada tubuh diseimbangkan
dengan gaya berlawanan. Gaya tersebut kemudian dikatakan berada dalam kondisi
ekuilirium ( seimbang ). Diantaranya :
1. Ekuilibrium stabil
Dimana objek akan stabil jika berat kerja mengikuti garis yang akan bertumpu
pada dasarnya. Atau objek apapun yang diam dan berada dalam posisi tidak
bergerak dikatakan ekuilibrium stabil.
2. Ekuilibrium takstabil
Dimana jika gaya berat bekerja didekat tepi dasar. Kondisi seimbang memang
terbentuk. Tetapi tubuh tidak stabil dan dapat dengan mudah terjungkal.
3. Ekuilibrium tidak stabil
Dimana tubuh berada dalam kondisi seimbang karena gaya berat bekerja di
luar dasar penunjangnya dan menimbulkannya gaya balik yang menyebabkan objek
terjungkal.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 6
Pusat gravitasi berubah seiring dengan perubahan postur. Postur
membungkuk menyebabkan pusat gravitasi berpindah kedepan sehingga orang
tersebut menjadi tidak stabil
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 7
Postur membungkuk cenderung memindah pusat gravitasi ( PG ) ke depan
menyebabkan posisi seimbang yang tak stabil dan ketegangan otot yang abnormal.
Dengan demikian postur merupakan aspek yang sangat penting dalam
kesehatan manusia. Ini berarti kita harus memberikan perhatian lebih pada orang
yang cenderung mengalami gangguan postural seperti orang yang kehilangan salah
satu anggota gerak, ibu hamil, orang yang mengalami asites
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 8
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 9
3. Pengaruh Pusat Gravitasi dengan Aktivitas Medis
Tempat tidur transit merupakan tempat tidur pasien yang berada di kamar transit operasi.
Tempat tidur transit digunakan untuk membawa pasien sebelum dan sesudah operasi. Pasien yang
akan menjalani operasi dibawa oleh perawat menggunakan tempat tidur bangsal dari tempat tidur
pasien (bangsal) di bagian IGD menuju kamar transit.
Mekanisme pemindahan pasien di Rumah Sakit ”ZZZ” Surakarta dapat dilihat pada bagan di
bawah ini :
Gambar 1. Mekanisme pemindahan pasien di Rumah Sakit Islam Surakarta
Postur tubuh perawat pada aktivitas pemindahan pasien dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Postur tubuh saat mengangkat pasien
Postur tubuh saat pengangkatan pasien dilakukan dengan postur membungkuk karena
ketinggian tempat tidur pasien kurang sesuai dengan anthropometri tinggi perawat. Proses ini
dilakukan oleh tiga perawat, perawat secara bersamaan mengangkatan pasien dari tempat tidur
bangsal. Postur ini menyebabkan keluhan nyeri bagian leher, punggung, bahu dan pinggang.
b. Postur tubuh saat meletakkan pasien
Postur tubuh saat meletakkan pasien dilakukan dengan postur membungkuk. Perawat
secara bersamaan meletakkan pasien ke tempat tidur transit. Postur ini menyebabkan keluhan nyeri
pada leher, punggung, pinggang dan lutut.
Dalam proses pemindahan pasien, baik pengangkatan dan peletakkan pasien, perawat
berusaha melakukan gerakan yang sehalus mungkin sehingga tidak menimbulkan goncangan.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 10
Gambar 2. Postur tubuh perawat saat mengangkat dan meletakkan pasien
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 11
B. MOMENTUM dan IMPULSE
1. Momentum Linier (p)
Momentum Linier adalah massa kali kecepatan linier benda.
Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti memiliki momentum.
Rumus :
p = m v
Keterangan :
p = momentum (kg.m/s = N/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Catatan :
Momentum merupakan besaran vektor, dengan arah p = arah v
2. Momentum Anguler (L)
Momentum Anguler adalah hasil kali (cross product) momentum linier dengan jari jari R.
Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki momentum anguler.
Rumus :
L = m . v . R
L = p . R
Keterangan :
L = Momentum Anguler (kg.m2/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
p = momentum linear (kg.m/s atau N/s)
R = jari-jari lingkaran (m).
Catatan :
Momentum anguler merupakan besaran vektor dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan
besarnya tetap.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 12
3. Impuls (I)
Impuls merupakan perubahan momentum.
Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama waktu t, maka impuls I dari gaya itu adalah:
Rumus :
I = Perubahan momentum
I = m . vakhir - m . vawal
atau
I = F . t
sehingga dapat ditulis :
F . t = m . vakhir - m . vawal
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Hukum kekekalan momentum diterapkan pada proses tumbukan semua jenis, dimana
prinsip impuls mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I1 = -I2.
Jika dua benda A dan B dengan massa masing-masing MA dan MB serta kecepatannya
masing-masing VA dan VB saling bertumbukan, maka :
MA . VA + MB . VB = MA . VA' + MB . VB'
keterangan :
VA dan VB = kecepatan benda A dan B pada saat tumbukan
VA' dan VB' = kecepatan benda A den B setelah tumbukan.
Catatan :
Dalam penyelesaian soal, searah vektor ke kanan dianggap positif, sedangkan ke kiri
dianggap negatif.
Dua benda yang bertumbukan akan memenuhi tiga keadaan/sifat ditinjau dari
keelastisannya, yaitu :
a. Elastis Sempurna : e = 1
Disini berlaku hukum kekekalan energi (energi sebelum dan sesudah adalah sama) dan
kekekalan momentum.
Rumus :
e = (- VA' - VB')/(VA - VB)
Keterangan :
e = koefisien restitusi.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 13
b. Elastis Sebagian : 0 < e < 1
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah den memantul ke atas lagi maka koefisien
restitusinya adalah:
Rumus :
e = h'/h
Keterangan :
h = tinggi benda mula-mula
h' = tinggi pantulan benda
c. Tidak Elastis : e = 0
Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v'.
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
Rumus :
MA . VA + MB . VB = (MA + MB) . v'
Keterangan :
v' = kecepatan setelah tumbukan
1. Aplikasi Impuls dan Momentum
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-
konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan
konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu
yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk
memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada
benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda
dan kecepatan benda tersebut.
Pada penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa impuls merupakan gaya yang
bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep ini sebenarnya sering kita
alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika pada tubuh kita dikerjakan gaya impuls dalam
waktu yang sangat singkat maka akan timbul rasa sakit. Semakin cepat gaya impuls bekerja,
bagian tubuh kita yang dikenai gaya impuls dalam waktu sangat singkat tersebut akan terasa
lebih sakit. Karenanya, penerapan konsep impuls ditujukan untuk memperlama selang
waktu bekerjanya impuls, sehingga gaya impuls yang bekerja menjadi lebih kecil. Apabila
selang waktu bekerjanya gaya impuls makin lama, maka rasa sakit menjadi berkurang,
bahkan tidak dirasakan.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 14
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut :
1. Karateka
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita perhatikan
karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini dilakukan
agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat
musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya akan
semakin besar.
2. Mobil
Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan
pergi ke bengkel untuk ketok magic. Lho kok jadi ngomongin ketok magic ya… wajah saya
aja ya, yang diketok magic supaya lebih halus sperti primus hehehe. Ok cukup ketok
magicnya. Mobil didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada
saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau
pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih terjamin.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 15
3. Balon udara pada mobil dan sabuk pengaman
Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin keselamatan
pengemudi pada saat tetabrak. Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam
mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi. Untuk meminimalisir resiko
kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama menydiakan balon udara di dalam mobil
(biasanya di bawah setir), wah bisa terbang dong (guyon….). Ketika terjadi kecelakaan
pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan mengembang, sehingga waktu
sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih
kecil. Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk
pengaman didesain elastis.. tis… tis….
4. Sarung Tinju
Chris John seorang petinju juara dunia asal Indonesia (hebat ya) pada saat bertinju
menggunakan sarung tinju, ya iyalah masa sarung yang kupakai waktu habis di sunat dulu
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju ini berfungsi untuk memperlama bekerjanya
gaya impuls ketika memukul lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih
lama dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama, maka
gaya yang bekerja juga semakin kecil sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.
Biomekanika by Dwi Ayuningtiyas Page 16
5.Palu
Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja. Kenapa tidak
dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu, nggak
mahal lagi (hemat atau pelit kambuh!!!) Palu dibuat dengan bahan yang keras agar selang
waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan lebih besar. Jika gaya
impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.
6. Matras
Waktu pelajaran olahraga di sekolah dulu (sambil membayangkan ni…) guruku akan
mengambil nilai lompat tinggi. Galah yang dipasang horizontal nggak terlalu tinggi sekitar 1-
1,2 meter terus di bawah galah diletakan matras. Aku bersiap di garis start dan berlari
kemudian melompat seperti jaguar alaaahh jaguar atau jagoan neon ni. Aku berhasil
melompati galah tersebut dan mendarat dengan tawaan dan teriakan teman-teman. Pada
saat mendarat aku terpeleset dan bokongku menerpa (lho kok menerpa nggak apa-apa biar
agak romantis) matras. Saat kuliah dan belajar tentang impuls apa jadinya ya kalo pada saat
aku melompat dibawahnya tidak ada matras.
Matras dimanfaatkan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang relatif
lebih lama menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit
pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.