1. ANNUALREPORT 2804 · in Business Administration dari Sloan School of Management United States of...
Transcript of 1. ANNUALREPORT 2804 · in Business Administration dari Sloan School of Management United States of...
DAFTAR ISIProfil Bank
Visi dan MisiInformasi UmumProfil Pemegang SahamProfil Pejabat Eksekutif
Ikhtisar BisnisRasio KeuanganRencana dan Strategi Bisnis Bank
Sambutan Dewan Komisaris
Sambutan Dewan Direksi
Laporan Bisnis BankBisnis
Penghimpunan DanaPenyaluran Kredit
Pendukung BisnisTreasuriRebranding dan Pengembangan Jaringan KantorSumber Daya ManusiaManajemen RisikoKepatuhan
Laporan Tata Kelola Perusahaan yang BaikStruktur PermodalanPrinsip Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang BaikPengungkapan Terkait Tata Kelola Perusahaan yang BaikTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Manajemen Analisa Kinerja Keuangan Bank
Informasi Lainnya
Galeri Foto
Lampiran
12356
121315
19
23
27
2830
34
3536404651
5354556872
73
79
80
81
profil BANK
1
2
visi misi bank
Menjadi Bank yang Solid, Sehat dan Modern
Solid dengan fokus memiliki fundamental keuangan yang kuat dan sustainable melalui
peningkatan pertumbuhan kredit dan DPK yang berkesinambungan serta pertumbuhan
rasio keuangan yang sehat.
Sehat dengan fokus memiliki pengelolaan aset yang berkualitas melalui peningkatan
kualitas aset dan pengelolaan NPL yang optimal.
Modern dengan fokus mengembangkan outlet secara efektif melalui peningkatan
kapabilitas jaringan dan optimalisasi jaringan e-banking.
Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut ditetapkan filosofi manajemen “STAR” yaitu
Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable.
Memberikan kepada Nasabah suatu Pelayanan Perbankan yang Modern dan Terpercaya.
Bank menjalankan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada Visi, Misi dan Filosofi
Manajemen:
VISI
MISI
filosofi manajemen
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
3
PT. Bank Amar Indonesia d/h PT. Anglomas International Bank didirikan oleh keluarga
Almarhum Noto Suhardjo Wibisono (Lioe Kiem Tjiauw) dan Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing)
di Surabaya pada tanggal 15 Maret 1991 berdasarkan Akta No. 32 yang dibuat oleh Eddy
Widjaja, S.H. Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 2 Januari 1992, sesuai dengan izin
usaha sebagai Bank Umum oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. 1107/KMK/013/1991 tanggal 12 November 1991.
Pada tanggal 31 Maret 2008, secara resmi 99% saham dimiliki oleh Wishart Investments Inc.,
sebuah perusahaan investasi berkedudukan di British Virgin Islands yang melakukan
kegiatan investasi di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, India, Nigeria, Ghana,
Dubai, Indonesia, dan Eropa/Balkan.
Berdasarkan Akte Perubahan Nama No. 36 tanggal 10 Juli 2014 yang dibuat oleh Notaris
Anita Anggawidjaja, S.H., nama Bank berganti dari semula PT. ANGLOMAS
INTERNATIONAL BANK menjadi PT. BANK AMAR INDONESIA.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terbaru adalah
berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No. 37
tanggal 8 April 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, dalam
rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp
1.000.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 April 2015.
Perubahan terakhir ini berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan
akta notaris No.158 tanggal 31 Desember 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H.,
notaris di Surabaya, mengenai peningkatan modal disetor Bank sebesar Rp 40.000.000.000
menjadi Rp 400.000.000.000. Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan
modal disetor tersebut dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari
2016.
informasi UMUM
4
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Sejak awal beroperasi pada tahun 1991 Bank berusaha mengukuhkan eksistensinya dalam
dunia perbankan nasional. Posisi Desember 2015, total Aset Bank Amar adalah sebesar
Rp.494.606 juta. Bank memiliki 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta,
serta didukung oleh lebih dari 170 karyawan. Dengan fokus pada segmen ritel dan UKM,
Bank berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan fasilitas kredit dan
pelayanan perbankan lainnya serta melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam
bentuk Tabungan, Giro, dan Deposito Berjangka.
5
Wishart Investments Inc, didirikan di British Virgin
Islands sebagai perusahaan bisnis Internasional
pada tanggal 11 September 2001 dengan
Nomor Registrasi 462407. Wishart Investment
Inc memiliki 99% saham dari PT Bank Amar
Indonesia. Wishart Investment Inc. adalah
perusahaan induk dengan jaringan bisnis saat ini
di lebih dari 75 negara, meliputi Asia, Eropa, dan
Afrika serta memiliki diversifikasi portofolio yang
terdiri dari Consumer Goods, Infrastruktur,
Energi, Jasa Digital dan bidang lainnya yang
meliputi Distribusi, Jasa Keuangan, Produk
Kertas, Real Estate dan Tekstil.
Wishart Investments, Inc
Lahir di Pakistan tanggal 8 Maret 1938 dan sejak tahun 1983 menjabat sebagai Komisaris Utama PT.
Asuransi Rama Satria Wibawa.
Ghansham Jivatram
PROFILPEMEGANG SAHAM
Susunan Pemegang saham saat ini adalah :Mohan K. VaswaniVishamkar T. AdnaniKawita Vaswani
Kekuatan utama perusahaan ini antara lain
berwawasan internasional, jaringan yang luas,
dan pengamatan yang tajam dengan prioritas
risiko pada daerah bisnis yang baru. Tim
manajemen yang dinamis dan profesional,
struktur organisasi yang ramping dan fleksibel
sehingga memungkinkan respon yang cepat
terhadap kesempatan baru.
6
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
profilpejabat
eksekutif
7
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama
Warga negara Singapura, berumur 50 tahun. Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan tanggal 29 April 2014 sebagai Komisaris Utama. Memperoleh gelar Master
in Business Administration dari Sloan School of Management United States of America,
2002. Mengawali karir di bidang perbankan sejak tahun 2008 sampai dengan Februari 2014
dengan jabatan terakhir sebagai Head Integration Management Office DBS Group
Management Committee Concurently President.
Bernard RKK Tan
Komisaris Independen
Warga negara Indonesia, berumur 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak
November 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Padjajaran Bandung tahun 1984. Berpengalaman di bidang perbankan, lembaga keuangan
dan pasar modal. Beberapa jabatan penting antara lain sebagai direktur utama Bursa Efek
Surabaya sampai November 2007 dan sebagai Direktur Informasi Teknologi Bursa Efek
Indonesia sampai Juni 2009
Drs.Ec.Bastian Purnama
Komisaris Independen
Warga negara Indonesia, berumur 53 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen
sejak November 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Dharma Agung Medan tahun 1988. Lulus Ujian Negara Akuntansi tahun 1991.
Berpengalaman di bidang perbankan dan akuntansi.
Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 dan Akte
No.103 tanggal 26 Mei 2014 yang dibuat oleh Anita Anggawidjaja, S.H., Notaris di
Surabaya, susunan Pengurus sebagai berikut :
8
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
DEWAN DIREKSIDirektur Utama
Warga Negara Indonesia berumur 50 tahun. Pendidikan terakhir Magister Manajemen STIE
Artha Bodhi Iswara Surabaya tahun 2008. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala
Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko di 2002 serta Direktur Operasional pada tahun
2013. Sejak tahun 2015 menjabat selaku Direktur Utama PT Bank Amar Indonesia sesuai
dengan Surat OJK No. S-171/KR.31/2015 tertanggal 20 Agustus 2015
Tuk Yulianto
Direktur Kepatuhan
Warga negara Indonesia, berumur 68 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank
sejak 7 April 2000 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No.
2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari STIA
Panglima Sudirman pada tahun 2000.
Mengawali karir perbankan pada tahun 1971 sebagai staff tata usaha pada Bank Bumi
Daya-Denpasar. Sampai tahun 1998 berkarir di Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir
sebagai Manager Audit dan Marketing Kantor Wilayah XI Bank Bumi Daya Surabaya. Saat ini
menjadi Anggota Ahli Honoris di Institut Bankir Indonesia.
I.N. Mawa
Direktur Bisnis
Warga Negara India berusia 43 tahun yang telah tinggal di Indonesia sejak tahun 2013.
Memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Liverpool dan lulus
dari Program Manajemen Eksekutif di Harvard Business School pada tahun 2015. Mulai
bergabung Tolaram Group sejak tahun 2003 dengan berbagai pengalaman eksekutif
sebagai ahli keuangan dan intrapreneur yang menangani jaringan bisnis Tolaram di Estonia
selama 9 tahun, Singapura selama 2 tahun, dan Indonesia selama 2 tahun. Terdaftar sebagai
anggota Chartered Accountant dan Costs and Works Accountant. Memegang sertifikasi di
beberapa kompetensi, yaitu Social Computing dari University of California, San Diego;
Digital Analytics for Marketing Professionals dari University of Illinois; The Data Scientist’s
Toolbox dari John Hopkins University; edX Honor Code Certificate for Behavioural
Economics in Action and Customer Analytics dari University of Pennsylvania. Mulai
menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Bank Amar Indonesia sejak 2015 dengan Surat
Persetujuan OJK Nomor S-277 / KR.31 / 2015 tanggal 11 Desember 2015.
Vishal Tulsian
9
Kepala Divisi Kepatuhan
Warga Negara Indonesia berumur 62 tahun.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi
Operasional dan sejak bulan Juli 2015 mulai
menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan.
Pendidikan terakhir Magister Akuntansi
Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Surabaya tahun 2004. Membawahi Bagian
Kepatuhan,Manajemen Risiko dan Sumber
Daya Manusia. Mengawali karir perbankan
sejak tahun 1993 sebagai Auditor Intern
Bank.
Toto Warsoko PikirKepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Warga Negara Indonesia berumur 65 tahun.
Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) sejak tahun 2000. Pendidikan
terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi
Universitas Padjajaran Bandung tahun 1977.
Membawahi Bagian Audit Intern. Mengawali
karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai
staff administrasi valas di Bank Bumi Daya
Jakarta. Tahun 1996–2000 sebagai Kepala
cabang Bank Bumi Daya Surabaya dan
Jember.
Haifan Yahya
Kepala Divisi Kredit Retail
Warga Negara Indonesia berumur 29 tahun,
Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit Retail
sejak 2015. Pendidikan terakhir BSc Business
dari The London School of Economics and
Political Science (LSE) tahun 2008.
Membawahi Divisi Kredit Retail yang
berkaitan erat dengan produk Tunaiku,
pinjaman tanpa agunan berbasis internet
pertama di Indonesia.
Henry MixsonKepala Divisi IT
Warga Negara Indonesia berumur 23 tahun,
Menjabat sebagai Kepala Divisi IT sejak
2015. Pendidikan terakhir Sarjana Komputer
dari Binus University tahun 2014. Bersama
dengan Wakil Kepala Divisi Teknologi
Informasi, membawahi Bagian
Pengembangan dan Pemeliharaan
Sistem.serta Bagian IT Operasional dan
Infrastruktur.
Kevin Kane
pejabat eksekutif
10
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Kepala Divisi Pembinaan Cabang
Warga Negara Indonesia, usia 25 tahun.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Pembinaan
Cabang sejak 2015. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi pada tahun 2012 dari Universitas
Indonesia dengan jurusan Akuntansi.
Membawahi Divisi Pembinaan Cabang yang
bertanggung jawab atas pengembangan,
pemasaran, implementasi produk bank serta
pembinaan hubungan baik dengan pihak
eksternal.
Benyamin TampubolonKepala Divisi Operasional
Warga Negara Indonesia berumur 26 tahun.
Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional
sejak 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
pada tahun 2012 dari Universitas Indonesia
dengan jurusan Akuntansi. Bersama dengan
Wakil Kepala Divisi Operasional,
membawahi beberapa bagian terkait antara
lain: akuntansi & anggaran, treasuri, umum,
dan kredit.
Abraham Lumban Batu
Kepala Divisi Analisa Kredit
Warga Negara Indonesia berumur 37 tahun,
dengan pengalaman di industri perbankan
selama lebih dari 15 tahun. Pendidikan
terakhir Magister Manajemen di Program
Pasca Sarjana Kwik Kian Gie School of
Business tahun 2005. Mulai bergabung di PT
Bank Amar Indonesia sejak Agustus 2015
sebagai Kepala Divisi Analisa Kredit yang
membawahi beberapa analis kredit;
bertanggung jawab atas kegiatan analisa
kredit di Kantor dan membina hubungan
dengan pihak eksternal terkait fungsi
perkreditan.
Lambas Lumban GaolKepala Bagian Marketing
Warga Negara Indonesia berumur 27 tahun,
menjabat sebagai Kepala Bagian Marketing.
Meraih gelar Sarjana Teknik Industri di tahun
2011 dengan pengalaman profesional
dalam berbagai bidang: Marketing,
Corporate Strategy, Corporate Finance, dan
Business Process Engineering. Bertanggung
jawab untuk pengembangan Brand serta
customer acquisition untuk Produk Retail
Josua Sloane
11
Kepala Cabang Kusuma Bangsa
Warga Negara Indonesia berumur 41 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang
Kusuma Bangsa sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi
Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya tahun 1998. Membawahi Kantor Cabang
Kusuma Bangsa dan Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum. Mengawali karir di
perbankan sejak tahun 1998 sebagai Acount Officer, Kabag Pemasaran, Kepala Kantor
Kas dan Kepala Cabang Pembantu
Liling
Kepala Cabang Manyar
Warga Negara Indonesia berumur 41 tahun . Pendidikan terakhir di STIE Perbanas
Surabaya tahun 1995. Mulai bergabung dengan PT Bank Amar Indonesia sejak tahun
2013 sebagai Kepala Bagian Pemasaran cabang Kusuma Bangsa lalu menempati
posisi Kepala Capem Pasar Atum dan terakhir menjabat Kepala Cabang Manyar sejak
2015.
Budy Prasetya
Kepala Cabang Jakarta
Warga Negara Indonesia berumur 43 tahun, dengan pengalaman di industri
perbankan lebih dari 17 tahun. Pendidikan terakhir Master of Business Administration
di Institut Teknologi Bandung tahun 1999. Mulai bergabung dengan PT Bank Amar
Indonesia sejak tahun Desember 2015 sebagai Kepala Cabang Jakarta.
Peggy Fathiya
KEPALA CABANG
12
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
ikhtisarbisnis
13
RASIO KEUANGAN
Rasio Laba terhadap Modal (ROE) 1,25%
Rasio Keuangan 2015
Rasio Kecukupan Modal Minimum (CAR)
Rasio Pinjaman terhadapDana Pihak Ketiga (LDR)
Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA)
145,81%
300,97%
1,15%
Rasio NIM 10,37%
Rasio BOPO 89,53%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)aset keuangan terhadap aset produktif
1,04%
NPL-bruto 0,54%
NPL- neto 0%
0,28%
2014
94,42%
192,24%
0,27%
9,81%
96,89%
0,22%
1,79%
1,19%
14
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Aset Bank yang tumbuh signifikan sebesar 114% di 2015 merupakan representasi dari bertumbuhnya kepercayaan Nasabah kepada Bank seiring dengan meningkatnya kemampuan Bank menghadirkan produk dan jasa yang semakin berkualitas.
ASETSuku bunga kompetitif yang ditawarkan kepada Nasabah dan semakin efektifnya pemasaran yang dilakukan oleh Bank memberikan kontribusi 176% terhadap pertumbuhan penghimpunan dana yang dilakukan Bank selama tahun 2015.
DANA PIHAK KETIGA
Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 332% dengan tingkat NPL (net) 0% yang merupakan hasil dari komitmen Bank untuk mendorong aktivitas intermediasi dengan tetap menjaga aspek kehati-hatian.
KREDIT YANG DIBERIKAN Secara persentase, pertumbuhan ekuitas Bank di tahun 2015 mencapai angka 211%. Hal ini menunjukkan komitmen para pemegang saham untuk mendukung ekspansi bisnis Bank, sehingga Bank dapat menyediakan produk dan jasa layanan yang semakin beragam dan sesuai dengan kebutuhan Nasabah.
EKUITAS
Pada tahun 2015 pendapatan bunga bersih Bank tumbuh sebesar 124%. Pencapaian ini menggambarkan keberhasilan strategi dan kebijakan Bank dalam melakukan penempatan dan pengumpulan dana, terutama penyaluran kredit kepada debitur melalui variasi produk kredit yang semakin beragam dan tingkat bunga yang kompetitif.
PENDAPATAN BUNGA BERSIHDalam tahun 2015 laba bersih Bank tumbuh pesat sebesar 776%. Pertumbuhan laba ini diharapkan dapat terus meningkat melalui optimalisasi asset produktif dan efisiensi operasi.
LABA BERSIH
15
rENCANADANSTRATEGIBISNIS BANK
16
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
rencana strategijangka pendekPada periode jangka pendek, Pemegang Saham Pengendali berencana untuk melakukan
divestasi dengan tujuan untuk menurunkan presentase kepemilikan saham di Bank, melalui
penerbitan saham baru Bank. Hal ini sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan dimaksudkan untuk memberikan sinergi yang baik dari segi permodalan dan
pengembangan Bank ke depannya. Selain itu, Bank berencana untuk menjadi Bank dengan
kategori BUKU II pada akhir tahun 2016. Untuk mencapai target ini, Bank akan terus
meningkatkan permodalan dan juga skala operasi Bank, yaitu dengan terus
mengoptimalkan fungsi Bank sebagai institusi intermediary melalui peningkatan dalam
kredit yang diberikan dan penggalangan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Dalam rangka mendukung dan menunjang pertumbuhan tersebut, Bank akan
meningkatkan efisiensi aktivitas operasional, peningkatan pelayanan kepada Nasabah, dan
juga efisiensi pada proses dan infrastruktur teknologi informasi. Berkaitan dengan hal ini,
Bank berencana memperluas aksesibilitas terhadap produk dan layanan Bank melalui
kanal-kanal antara lain: Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Electronic Data Capture (EDC), Kartu
Debit, SMS Banking, dan Mobile Banking. Kemudian, setelah Bank menjadi Bank dengan
kategori BUKU II, Bank akan menyediakan layanan Internet Banking.
rencana strategijangka MENENGAHPada periode jangka menengah, Pemegang Saham Pengendali berencana untuk
melakukan divestasi lanjutan dengan tujuan untuk menurunkan kepemilikan saham di Bank
sampai dengan 30% di tahun 2018. Hal ini dilakukan untuk mematuhi regulasi yang berlaku
terkait dengan struktur kepemilikan Bank. Sesuai dengan rencana Bank, Bank akan mulai
beroperasi aktif sebagai Bank Devisa. Bank akan menerbitkan beberapa produk dan/atau
aktivitas untuk memfasilitasi Nasabah dalam kegiatan lalu lintas devisa. Lebih lanjut, sebagai
usaha meningkatkan pelayanan dan aksesibilitas terhadap produk dan layanan Bank
terhadap Nasabah, Bank akan mengembangkan produk dan layanan berbasis internet
(web-based) seperti internet banking, online lending, dan lainnya.
17
fokus strategi2016Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Bank, maka Bank telah menetapkan beberapa
langkah strategis agar Visi dan Misi tersebut dapat terwujud dan terpenuhi sesuai dengan
periode waktu yang telah direncanakan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
• Sesuai dengan rencana dan komitmen untuk menjadi Bank dalam kategori BUKU II, Bank
akan memperoleh tambahan modal disetor dari pemegang saham dan/atau investor baru
dengan total sebesar Rp 600 Miliar.
• Dari sisi Teknologi Informasi, pengembangan infrastruktur untuk aktivitas operasional dan
transaksi adalah fokus utama dalam meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pelayanan
Nasabah pada produk dan layanan Bank. Pada tahun 2016, Bank berencana untuk
menyediakan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri), mesin EDC (Electronic Data Capture),
Kartu Debit, layanan SMS Banking, layanan Mobile Banking, dan layanan Internet Banking
(setelah Bank menjadi kategori BUKU II).
• Bank akan meningkatkan akselerasi penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dan segmen retail dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian, khususnya
mengelola risiko konsentrasi sektor ekonomi dan kualitas kredit.
• Bank akan mengembangkan produk Kredit Personal Multiguna (Tunaiku) dalam segi area
pemasaran dan segmen pasar. Area pemasaran Tunaiku akan diperluas ke beberapa kota
lainnya, seperti Bandung, Medan, Semarang, Makasar, Palembang, Bali, dan Balikpapan.
Bank juga akan memperluas segmen pasar dari produk Tunaiku pada sektor produktif
dengan melakukan beberapa penyesuaian, salah satunya adalah penyesuaian dalam
jumlah maksimum plafon per pinjaman.
• Bank akan terus memperkuat pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP).
18
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
• Secara berkesinambungan bank akan mengembangkan sistem internal yang ada antara
lain: Management Information System (MIS), Human Resources Information System (HRIS),
dan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa.
• Bank akan memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai rencana
pengembangan jaringan distribusi (penambahan jumlah kantor), serta pemenuhan
kebutuhan pada unit-unit kerja tertentu dalam organisasi.
• Bank berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dan
pengelolaan risiko dengan meningkatkan peran bagian Manajemen Risiko dalam
penyusunan kebijakan dan prosedur dengan berpedoman pada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
• Bank akan meningkatkan fungsi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan menambah
jumlah auditor dan meningkatkan kualitas audit melalui pelatihan yang diperlukan.
19
SAMBUTANDEWANKOMISARIS
20
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Kita patut bersyukur
ditengah perlambatan dan ketidak pastian ekonomi global dan menurunnya kinerja
Perbankan Nasional di tahun 2015, Kinerja Bank Amar Indonesia (“Bank Amar”) justru
semakin menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Kami menyadari bahwa tahun 2015 bukan merupakan tahun yang mudah bagi Manajemen.
Banyak tantangan yang berpotensi menghambat kinerja perusahaan. Secara makro,
pertumbuhan ekonomi di dalam negeri sedang mengalami perlambatan. Pada tahun 2015,
pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, jauh di bawah tahun sebelumnya yang
mencapai 5,02%. Tekanan juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Kurs
rupiah sempat menyentuh level di atas Rp14.000 per dolar AS. Suku bunga acuan Bank
Indonesia atau BI Rate juga masih tinggi. Hingga akhir tahun 2015, posisinya masih 7,50%.
Di tengah situasi perekonomian yang sedang tidak bersahabat tersebut, tentu suku bunga
tinggi menjadi beban bagi dunia usaha maupun daya beli masyarakat. Pada akhirnya,
kondisi ini berimplikasi negatif terhadap industri perbankan.
Di awal tahun 2015 komposisi pengurus perseroan telah lengkap yaitu Direksi terdiri dari 3
(tiga) orang termasuk Direktur Utama dan Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang
termasuk Komisaris Utama. Dengan didukung Komite- Komite dibawah jajaran Dewan
Komisaris (Komite Audit, Pemantau Risiko dan Remunerasi dan Nominasi) Dewan Komisaris
telah berusaha maksimal menjalankan fungsi Pengawasan Bank. Demikian juga dengan
Jajaran Direksi dengan didukung Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Kepatuhan dan
Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Intern telah menjalankan fungsinya sebagai
eksekutif sesuai dengan prinsip- prinsip Good Governance.
Direksi serta jajaran Manajemen telah menerapkan sejumlah strategi yang tepat, sehingga
berpengaruh positif terhadap kinerja bank . Hal itu bisa dilihat dari pencapaian positif
sejumlah indikator antara lain pertumbuhan Asset 114,11% , Kredit 332,37%, Dana Pihak
Ketiga 176,17% dan Laba Bersih 777,11%. Perbaikan kinerja Bank tersebut juga didukung
semakin idealnya pencapaian rasio keuangan utama Bank ditahun 2015 sesuai dengan
target Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan, yaitu CAR 145,98%, ROA 1,24%, NIM
10,37%, LDR 300,97%, BOPO 88,81% dan NPL Net sebesar 0%. Profil Kinerja Bank tersebut
akhirnya secara formal telah mendapat pengakuan positif dari regulator dengan
ditetapkannya Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Risk Based Bank
Rating) Bank Semester II- 2015 pada Peringkat Komposit 2 (Sehat).
PENILAIAN ATAS KINERJA MANAJEMEN
21
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA
Disamping upaya kongkrit yang telah dilakukan, Manajemen juga telah mempersiapkan
diri menyonsong target menjadi Bank Buku 2 pada tahun 2018 dengan berbasis 3 Pilar
pengembangan yaitu Peningkatan aspek Permodalan, Kemampuan Tehnologi dan
Dukungan Sumber Daya Manusia yang handal dan memadai. Hal tersebut telah sesuai
dengan akselerasi dan dinamika tuntutan bisnis perbankan di era global saat ini. Oleh
karenanya Dewan Komisaris sangat mengapresiasi seluruh upaya Manajemen untuk
meningkatkan ketiga aspek pilar tersebut sebagai fundamental dalam mendukung
pengembangan bisnis Bank Amar kedepan.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 lebih tinggi dari tahun
2015 yaitu pada kisaran 5,2-5,6%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan akan
ditopang oleh stimulus fiskal khususnya relaisasi pembangunan proyek infrastruktur yang
semakin cepat. Investasi swasta diharapkan akan meningkat seiring dengan dampak paket
kebijakan pemerintah dan pemanfaatan ruang kelonggaran moneter secara terukur
dengan tetap menjaga stabilitas makro. Sementara itu kontribusi ekspor masih negatif
dipengaruhi kondisi ekternal yang belum pulih dan impor yang mulai meningkat untuk
mendukung realisasi proyek infrastruktur. Dalam periode yang sama inflasi diperkirakan
akan berada pada 4 + 1 % . Tren penurunan harga minyak stabil. Terdapat beberapa risiko
yang membayangi proses penyesuaikan ekonomi kedepan. Dari sisi global sebagai akibat
belum solidnya pertumbuhan ekonomi dunia, menurunnya harga komoditas termasuk
harga minyak, serta perlambatan ekonomi dan pasar keuangan Tiongkok. Dari sisi domistik
berupa potensi tekanan inflasi dan Volatile food.
Kinerja sektor perbankan di tahun 2015 menunjukkan catatan yang cukup positif ditengah
kelesuan ekonomi global dan Nasional. Rasio Kecukupan Modal (CAR) tercatat 21,2%,
sementara rasio NPL berada dikisaran 2,5% gross/ 1,2% net. Ketahanan sistem perbankan
cukup kuat meskipun kinerja korporasi masih dalam tren menurun akibat perlambatan dan
perkembangan ekonomi global. Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat
10,5% (yoy). Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 7,3%.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan prospek ekonomi dan bisnis perbankan
Nasional ditahun 2016 akan cukup prospektif ditengah ancaman kelesuan ekonomi global.
Namun demikian berbekal pencapaian kinerja Bank ditahun- tahun sebelumnya,
Manajemen meyakini bahwa usaha Bank akan terus tumbuh secara maksimal sesuai dengan
Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan.
22
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Akhirnya Dalam kesempatan yang baik ini, Kami atas nama Dewan Komisaris
menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direksi beserta Jajaran manajemen di
bawahnya yang telah mampu menyajikan kinerja usaha yang sangat baik untuk tahun buku
2015. Demikian juga kepada para pemangku kepentingan lainnya, kami juga
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja sama yang telah terjalin dengan
baik, sehingga manajemen bisa menjalankan kegiatan usahanya. Kepada Pemegang Saham
dan Regulator, Kami juga menyampaikan rasa hormat yang mendalam atas kepercayaan
dan dukungan kepada Pengurus Bank dalam menjalankan perannya sesuai tugas pokok
dan fungsinya. Kiranya dengan berbekal kinerja positif ditahun 2015, Pengurus Bank akan
mampu berbuat lebih banyak untuk kemajuan dan pengembangan bisnis Bank Amar
kedepan.
April 2016
Dewan Komisaris,
Bernard RKK Tan
Presiden Komisaris
apresiasi
23
SAMBUTANDEWANdireksi
24
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, dengan memanjatkan
puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Nya sehingga selama periode
kerja tahun 2015 Bank Amar Indonesia (Bank Amar) telah berhasil melalui berbagai
rintangan dan dengan pencapaian kinerja yang membanggakan.
Melemahnya pertumbuhan ekonomi global sebagai akibat lambatnya pemulihan kondisi
ekonomi , terjadi hampir di semua belahan dunia termasuk di Amerika, Eropa, Tiongkok,
dan Jepang. Kondisi tersebut diperburuk oleh pelemahan harga komoditas dunia,
ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate, kekhawatiran kesepakatan bailout Yunani, serta
melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok yang diiringi dengan devaluasi mata
uang Yuan menyebabkan pasar semakin volatile sehingga menyebabkan arus modal asing
ke negara berkembang termasuk Indonesia menurun drastis. Melemahnya permintaan
global, menekan transaksi ekspor impor dan menurunkan pasokan valuta asing secara
signifikan sehingga menekan hampir seluruh mata uang termasuk Rupiah. Pada tahun 2015,
pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, jauh di bawah tahun sebelumnya yang
mencapai 5,02%. Tekanan juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Kurs
rupiah sempat menyentuh level di atas Rp14.000 per dolar AS. Suku bunga acuan Bank
Indonesia atau BI Rate juga masih tinggi. Hingga akhir tahun 2015, posisinya masih 7,50%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global akhirnya juga berdampak terhadap
perkembangan ekonomi Nasional disemua sektor industri termasuk di antaranya industri
perbankan Nasional.
Seiring dengan kondisi ekonomi Nasional yang mengalami tren perlambatan, kinerja sektor
perbankan di tahun 2015 juga ikut terkena dampak. Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Perbankan Nasional tercatat sebesar 21,2%, Sementara rasio Kredt bermasalah (NPL)
berada pada kisaran 2,5% gross atau 1,2% net. Namun demikian ketahanan sistem
perbankan cukup kuat meskipun kinerja korporasi masih dalam tren menurun akibat
perlambatan ekonomi dan perkembangan ekonomi global. Dari sisi fungsi intermediasi
pertumbuhan Kredit tercatat sebesar 10,5% (yoy) sementara pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga (DPK) sebesar 7,3% (yoy). Di tengah situasi perekonomian yang sedang tidak
bersahabat tersebut serta menurunnya kinerja perbankan, kita patut bersyukur justru kinerja
Bank Amar sebaliknya menunjukkan tren yang terus meningkat dan positif. Hal tersebut bisa
dilihat dari pencapaian sejumlah indikator antara lain pertumbuhan Asset 114,11% , Kredit
332,37%, DPK 176,17% dan Laba Bersih mencapai 117,26%. Perbaikan kinerja Bank
tersebut juga didukung semakin idealnya pencapaian rasio keuangan utama Bank Amar di
KONDISI EKONOMI GLOBAL DAN NASIONAL
KINERJA PERBANKAN NASIONAL DAN BANK AMAR
25
FOKUS STRATEGI PENGEMBANGAN 3 PILAR
MELANGKAH MENUJU TAHUN 2016
tahun 2015 sesuai dengan target Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan, yaitu CAR
145,98%, ROA 1,24%, NIM 10,37%, LDR 300,97%, BOPO 88,81% dan NPL Net sebesar 0%.
Keberhasilan kinerja Bank Amar tersebut secara formal juga telah mendapat pengakuan
positif dari regulator dengan ditetapkannya hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating) Bank Semester II- 2015 pada Peringkat Komposit 2
(Sehat), dimana pada periode sebelumnya Peringkat Tingkat Kesehatan Bank masih berada
di Peringkat Komposit 3 (Cukup Sehat).
Didalam mencapai Visi Bank menjadi Bank yang Solid,Sehat dan Modern, Manajemen
senantiasa fokus pada strategi pemgembangan bisnis yang berkelanjutan melalui misinya
memberikan kepada Nasabah pelayanan perbankan yang modern dan terpercaya. Tujuan
strategis tersebut dicapai dengan melakukan 3 pilar pengembangan yaitu peningkatan
Permodalan, Teknologi dan SDM yang memadai untuk menyongsong era persaingan bisnis
yang semakin ketat.
Komitmen peningkatan Permodalan telah dan akan terus dilakukan Pemegang Saham
dalam rangka menjadi Bank Buku 2 dengan melakukan setoran modal secara bertahap
dan mengundang Partner Stratejik untuk memperkuat permodalan sehingga modal Bank
mencapai 1 Triliun pada akhir tahun 2016. Pengembangan Teknologi juga telah dilakukan,
baik dengan meningkatkan infrastruktur TI maupun struktur TI untuk mengimbangi
peningkatan kebutuahan operasional Bank modern. Disisi lain Pengembangan kualitas dan
kuantitas SDM terus menjadi prioritas pengembangan Bank untuk mendukung
pengembangan bisnis bank yang semakin kompleks.
Kondisi perekonomian di tahun 2016 diprediksi sedikit lebih baik dibanding tahun 2015.
Pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 diperkirakan akan berada pada kisaran 5,00 - 5,24%
(yoy). Faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi 2016
secara signifikan adalah optimisme terhadap meningkatnya belanja Pemerintah dan
pertumbuhan investasi seiring dengan dukungan kebijakan- kebijakan Pemerintah. Untuk
aspek nilai tukar Rupaih, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan kembali
terjadi. Prediksi ini muncul berdasarkan adanya sentimen perkembangan ekonomi global
dan kekawatiran terhadap kinerja Neraca Perdagangan. Melihat kondisi Makro ekonomi
Indonesia tahun 2015, Bank dituntut kesiapannya untuk menghadapi berbagai situasi
perekonomian dengan volatilitas yang sangat tinggi.
26
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Apresiasi Kami
Berbekal hasil-hasil yang telah dicapai ditahun- tahun sebelumnya dan didukung
didukung semangat optimisme yang tinggi dari seluruh jajaran Pengurus, karyawan
Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham, kami optimis dapat terus dapat
meningkatkan kinerja Bank Amar sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan.
Akhirnya kami seluruh jajaran Direksi mengucapkan apresiasi dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Pemangku
Kepentingan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta seluruh Karyawan yang telah memberikan
kontribusi penting dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan Bank Amar.
April 2016
Atas Nama Direksi
Tuk Yulianto
Direktur Utama
27
LAPORANBISNISDANOPERASI
28
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
PENGHIMPUNANDANASebagai pelaku industri perbankan yang melakukan kegiatan utama sebagai lembaga
intermediasi keuangan, maka Bank menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
yang terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan
Nasabah. Produk simpanan ini dipasarkan melalui kanal distribusi kantor-kantor cabang
yang tersebar di Surabaya dan Jakarta untuk mampu menjangkau target pasar dengan
komitmen untuk terus mengembangkan fasilitas Bank yang dapat memberikan kemudahan
dan kenyamanan dalam bertransaksi bagi Nasabah.
Bank menyusun strategi penghimpunan dana yang komprehensif agar mampu
menghasilkan pertumbuhan dana dan jumlah Nasabah yang sustainable dalam jangka
panjang dengan kekuatan pemasaran organik serta kerjasama sinergis dengan mitra Bank.
Strategi yang telah disusun Bank mencakup strategi akuisisi, cross selling, dan deepening
sehingga pertumbuhan dari sisi jumlah Nasabah tercapai, komposisi keberagaman produk
terpenuhi dan volume simpanan pun meningkat. Melalui kajian yang memadai atas profil
Nasabah yang menjadi target pasar dan mengolah berbagai potensi yang ada dari setiap
kerjasama yang telah terjalin, Bank secara bertahap dapat mengimplementasikan strategi
penghimpunan dana tersebut secara efektif. Dengan jaringan kantor yang dimiliki Bank saat
ini, yaitu 3 Kantor Cabang dan 1 Kantor Cabang Pembantu, maka kekuatan utama
pemasaran produk simpanan terletak pada tim pemasaran di setiap kantor.
Dalam penyusunan strategi penghimpunan dana, maka tidak terlepas dari strategi suku
bunga simpanan, terutama produk deposito berjangka. Bank tidak dapat mengelak dari
pergerakan suku bunga simpanan yang sangat ketat dan bersaing dalam industri yang tidak
hanya dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), namun
juga dipengaruhi oleh kebijakan pricing dari masing-masing pelaku industri sesuai dengan
tujuan yang hendak diraih. Menyadari hal ini, maka Bank secara seksama melakukan kajian
yang menyeluruh melalui mekanisme ALCO Meeting untuk menentukan kebijakan suku
bunga sebagai bagian dari strategi penghimpunan dana dengan tetap berpegang pada
koridor ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kemampuan Bank.
29
Pertumbuhan penghimpunan dana tidak lepas dari dukungan pengembangan produk dan
layanan yang dibutuhkan oleh Bank. Dengan melihat potensi pasar yang ada dan
mengusung konsep segmenting, targeting, dan positioning, maka Bank menyediakan
berbagai produk dan layanan yang mendukung pada pertumbuhan penghimpunan dana
yang berkelanjutan. Bank memiliki beberapa produk simpanan antara lain: Tabungan Aster,
Amar Deposito Berjangka, dan Amar Giro. Ketiga produk ini merupakan produk yang
diperuntukkan bagi Nasabah perorangan dan korporasi. Tabungan Aster dirancang khusus
untuk memudahkan Nasabah perorangan dengan setoran awalnya yang ringan serta
adanya bonus voucher belanja. Produk Amar Deposito Berjangka diperuntukan bagi
Nasabah perorangan dan korporasi dengan pilihan jangka waktu yang beragam sesuai
dengan kebutuhan, ditambah dengan suku bunga yang kompetitif. Untuk produk Amar
Giro, Bank juga menawarkan transaksi perbankan yang menguntungkan melalui Amar Giro.
Melalui produk ini, Nasabah diberikan kemudahan karena Nasabah dapat melakukan
penarikan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan sarana perintah
pembayaran lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.
2014 201510,127
12,989
7,911
6,998
13,911
64,778
31,027
85,687
KOMPOSISI dpk( DALAM JUTA RUPIAH )
dEPOSITOTABUNGANGIRO
30
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
penyalurankreditPenyaluran kredit merupakan bentuk pelaksanaan peran Bank dalam mendorong laju
aktivitas usaha dengan mengedepankan aspek kehati-hatian agar kualitas penyaluran kredit
tersebut dapat terus terjaga. Penyaluran kredit membutuhkan kajian yang memadai atas
aspek-aspek keuangan dan non-keuangan dari calon debitur yang didukung oleh data-data
keuangan yang cukup agar Divisi Analisa Kredit dan Komite Kredit dapat memperoleh
informasi yang komprehensif sebelum kredit disetujui. Oleh karena itu, pemahaman tenaga
marketing (account officer) tentang bisnis dari calon debitur dan informasi pendukung
lainnya sangat penting agar proses penyaluran kredit yang dilakukan memenuhi ketentuan
dan persyaratan internal, serta sesuai dengan peraturan/regulasi yang berlaku.
Strategi penyaluran kredit yang dilakukan Bank saat ini adalah dengan menggunakan
jaringan relasi yang telah lama dibangun sehingga informasi yang diperoleh tentang calon
debitur lebih lengkap dan kepercayaan sudah terbangun. Melalui hubungan baik yang
terjalin antara Kepala Cabang dan Account Officer di kantor-kantor cabang, Bank juga
membangun relasi dengan para pengusaha setempat untuk dapat menggunakan fasilitas
kredit dari Bank dalam mengembangkan usahanya. Dengan basis kekuatan komunitas di
daerah yang cenderung masih sangat erat, maka Bank dapat menggali potensi penyaluran
kredit bagi para pengusaha-pengusaha lainnya terutama pada segmen Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Strategi pemasaran fasilitas lending ini sangat efektif dengan
menyumbangkan pertumbuhan yang signifikan, di mana pada tahun 2015 penyaluran
kredit tumbuh sebesar 332%.
Bank juga secara hati-hati menjaga komposisi sektor industri (jenis usaha) dari debitur yang
menggunakan fasilitas kredit sebagai langkah manajemen risiko. Komposisi sektor ekonomi
para debitur turut pula dipantau agar penyaluran kredit yang dilakukan tidak hanya
terkonsentrasi pada satu sektor ekonomi saja. Pemantauan ini dilakukan secara berkala oleh
bagian Manajemen Risiko, kemudian dilaporkan kepada Divisi Pembinaan Cabang dan
Manajemen Bank.
31
Untuk saat ini, fokus penyaluran kredit Bank adalah pada segmen retail dan Usaha kecil dan
Menengah (UKM). Pada periode jangka pendek dan menengah, dalam rangka melakukan
akselerasi atas pertumbuhan penyaluran dana untuk meningkatkan aktivitas intermediasi
yang tercermin dalam rasio LDR, maka Bank juga melakukan analisa terhadap proposal
kredit yang masuk pada segmen medium & large commercial dan kemudian melakukan
penyaluran kredit terhadap segmen tersebut. Hal ini tentunya mempertimbangkan potensi
dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Bank pada segmen tersebut, namun secara
prinsip Bank tidak secara agresif mencari debitur dalam segmen tersebut karena fokus dari
penyaluran kredit Bank adalah pada segmen retail dan UKM.
Pedagang Besar dan Eceran
Industri Pengolahan
Rumah Tangga
Konstruksi
Real estate, usaha persewaan,dan jasa perusahaan
Penyediaan akomodasi dan penyediaanmakanan dan minuman
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan,dan perorangan lainnya
32%
28%17%
15%
5%1%
2%
Komposisi Sektor Industri Debitur
32
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Pengembangan produk kredit yang ditawarkan Bank ditujukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan Nasabah baik pada segmen retail (personal) maupun UKM. Fasilitas kredit untuk
Nasabah UKM meliputi fasilitas kredit langsung, seperti Amar Kredit Modal Kerja dan Amar
Kredit Investasi. Selain itu, demi memenuhi kebutuhan pendanaan Nasabah personal, maka
Bank juga menyediakan produk kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
Kredit Pemilikan Mobil, Kredit Pemilikan Motor, dan Kredit Profesi. Kemudian Bank juga
meluncurkan produk baru untuk Nasabah retail di tahun 2015 “Tunaiku”, yang merupakan
System-based Kredit Personal Multiguna.
Produk Amar Kredit Modal Kerja merupakan fasilitas kredit jangka pendek yang diberikan
Amar Bank guna memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha
dan/atau kebutuhan khusus lainnya yang menurut evaluasi Bank layak untuk dibiayai.
Produk ini dirancang untuk memudahkan para pengusaha UKM dengan persyaratan kredit
lebih mudah, serta jangka waktu kredit sampai dengan satu tahun dan dapat diperpanjang.
Amar Kredit Investasi adalah produk kredit jangka menengah/panjang yang diberikan oleh
Bank guna membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi,
perluasan, pendirian proyek baru dan/atau kebutuhan khusus terkait investasi. Melalui
produk ini diharapkan para debitur bisa mengembangkan usaha mereka karena
persyaratan kredit yang mudah dan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Bagi para Nasabah personal, Bank memiliki serangkaian produk kredit konsumsi yang
dirancang untuk memenuhi pendanaan setiap kebutuhan finansial. Kredit Pemilikan Rumah
membantu nasabah dalam membiayai pembelian rumah atau rumah toko (Ruko) serta
renovasi, baik di lokasi real estate maupun di luar real estate. Nasabah yang membutuhkan
pendanaan untuk membeli kendaraan, Bank memiliki produk Kredit Pemilikan Motor dan
Kredit Pemilikan Mobil. Bank memiliki produk Kredit Profesional untuk membantu Debitur
dalam membiayai peralatan yang digunakan untuk meningkatkan profesi.
Sejalan dengan Visi Bank untuk menjadi sebuah Bank yang Solid, Sehat, dan Modern, maka
Bank berkomitmen untuk menghadirkan produk keuangan dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi. Hal ini direalisasikan dengan peluncuran produk Tunaiku pada
tahun 2015. Tunaiku adalah System-based Kredit Personal Multiguna yang ditujukan kepada
segmen nasabah retail. Bank menghadirkan Tunaiku sebagai solusi kebutuhan masyarakat
akan bentuk pendanaan dengan proses yang cepat dan nyaman.
33
Bank telah menerapkan standar prosedur yang prudent dalam proses persetujuan kredit
sehingga memenuhi aspek akuntabilitas. Proses ini meliputi pengajuan proposal, analisis,
evaluasi kredit, dan persetujuan oleh Komite Kredit.
Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang
dievaluasi oleh para Analis Kredit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur
Perkreditan Bank, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia (dan Otoritas Jasa
Keuangan), serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian
dan azas perkreditan yang sehat.
Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan
diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat.
Pengawasan dari setiap kredit wajib dilakukan oleh Kantor Cabang yang
bersangkutan. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas
kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur
yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan.
Sebagai tambahan, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang
lengkap terkait dengan kegiatan perkreditan, yang antara lain mengatur prosedur
analisis kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, serta
restrukturisasi kredit.
Keuntungan bagi nasabah yang menggunakan produk Tunaiku adalah kredit ini tidak
memerlukan agunan dan pengajuan aplikasi bisa dilakukan secara web-based, tanpa perlu
datang ke Kantor Cabang Bank. Kemudian hanya dalam waktu maksimal 48 jam, draft
kontrak pinjaman akan dikirimkan via email dan Customer Experience dari Bank akan
datang ke tempat tinggal nasabah atau kantor tempat nasabah bekerja untuk melakukan
verifikasi dokumen pendukung dan penandatanganan kontrak. Setelah proses tersebut
selesai, maka nasabah akan menerima uang pinjaman melalui transfer ke rekening pribadi
nasabah.
Saat ini produk kredit Tunaiku sudah mencakup area Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang -
Bekasi (Jabodetabek) dan area Surabaya - Gresik - Sidoarjo. Namun Bank akan
mengembangkan terus produk ini dalam segi area pemasaran dan segmen pasar. Area
pemasaran Tunaiku akan diperluas ke beberapa kota lainnya, seperti Bandung, Medan,
Semarang, Makasar, Palembang, Bali, dan Balikpapan. Bank juga akan memperluas segmen
produk Tunaiku pada sektor kredit produktif dengan dengan melakukan beberapa
penyesuaian, salah satunya adalah penyesuaian dalam jumlah maksimum plafon per
pinjaman.
34
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
pendukungbisnis
35
TREASURIBank melakukan pengelolaan likuiditas dan modal yang dilakukan oleh Bagian Treasuri.
Peranan Bagian Treasuri sangat penting dalam mengoptimalkan dana yang dikelola dan
menjaga likuiditas Bank agar aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana dapat
dilaksanakan dengan optimal. Melalui mekanisme Asset & Liabilities Committee (ALCO)
Meeting, Bagian Treasuri melaporkan pengelolaan portofolio treasuri yang telah dilakukan
dan melaksanakan keputusan-keputusan komite yang sesuai dengan imbal hasil yang
hendak dicapai (profitability) dan tingkat likuiditas yang ingin dipelihara (liquidity).
Pengelolaan Likuiditas, Portofolio Treasury, dan Modal adalah pengelolaan dana yang
bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan modal (ekuitas pemegang saham)
atas penyaluran kredit kepada debitur dan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer
dan GWM sekunder. Pengalokasian dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan, antara
lain FASBI, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI),
Penempatan di Bank Indonesia dan Bank Lain, serta Surat Berharga (Obligasi Korporasi dan
Obligasi Pemerintah).
Dalam pengelolaan dana seperti yang dipaparkan di atas, khususnya pengelolaan likuiditas
Bank, Bagian Treasuri melakukan penempatan dana di beberapa Bank selama tahun 2015,
antara lain Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Woori Saudara, Bank Mega, RaboBank,
Bank of India, Bank Mayapada dan beberapa bank besar lainnya. Selain itu, Bank juga
melakukan investasi yang prudent pada instrumen keuangan obligasi dengan rincian
obligasi per 31 Desember 2015 adalah Obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk., Obligasi PT
Bank CIMB Niaga, dan Obligasi PT Agung Podomoro Land. Kemudian di tahun 2016, Bank
mulai menempatkan dananya pada obligasi pemerintah, yang merupakan sebuah
instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah dan memberikan imbal hasil yang
cukup baik kepada Bank. Dalam menjalankan fungsi Treasuri untuk mengelola dana Bank
dalam rangka mencapai target profitabilitas, serta pengelolaan risiko likuiditas dan risiko
suku bunga yang lebih efektif dan efisien, terutama untuk produk Obligasi Korporasi dan
Obligasi Pemerintah, Bank bekerja sama dengan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA)
untuk memperoleh seluruh data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan analisa
obligasi.
36
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
rebrandingdan pengembanganjaringan kantorSebagai salah satu upaya untuk meningkatkan image Bank di masyarakat, Bank telah
melakukan usaha rebranding dan repositioning terhadap image, produk dan jasa, serta
pelayanan kepada nasabah. Pergantian nama dari Anglomas International Bank menjadi
Bank Amar Indonesia menjadi momentum bagi bank untuk menciptakan sebuah brand
positioning baru di masyarakat, serta menjadi semangat tersendiri bagi seluruh pegawai
Bank untuk meningkatkan kinerjanya dalam mencapai Visi dan Misi Bank.
Kehadiran Bank secara fisik penting dalam rangka membangun brand dan citra di benak
masyarakat luas terutama bagi Bank yang relatif masih berada di tahap rebranding. Namun
demikian, kehadiran Bank secara fisik tetap harus diiringi dengan strategi pemasaran yang
baik. Artinya, tanpa adanya dukungan tenaga pemasaran yang handal serta kurangnya
kemampuan menyampaikan informasi dengan baik kepada nasabah, maka kehadiran
kantor secara fisik menjadi tidak bermakna walaupun Bank telah memiliki produk dan
layanan yang berkualitas.
Bank telah berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan dan kenyamanan yang
optimal bagi nasabah. Demi mencapai tujuan tersebut, maka Bank di tahun 2016 akan
melakukan relokasi beberapa kantornya ke daerah yang lebih potensial, serta berencana
untuk membuka kantor baru sehingga menambah jumlah jaringan distribusi yang dapat
diakses oleh nasabah. Relokasi kantor akan dilakukan ke tempat yang secara fisik lebih
prominent, baik dari aspek lokasi, fungsional, maupun tampilan estetiknya. Rencana relokasi
dimulai dari Kantor Cabang di Jalan Manyar Kertoajo yang akan pindah ke Jalan
Songoyudan untuk menjangkau nasabah potensial di area Surabaya Utara, khususnya di
Pasar Pabean. Kemudian Bank juga akan memindahkan kantor pusat yang semula berada di
Jalan Kusuma Bangsa ke lokasi yang lebih representatif, yaitu di Jalan Basuki Rahmat, serta
Kantor Kas Bank di Pasar Atum akan ikut pindah ke Jalan Basuki Rahmat dalam rangka
menjaring lebih banyak nasabah.
37
Selaras dengan fokus strategi dan kebijakan Bank di tahun 2016 dalam meningkatkan
penyaluran kredit kepada masyarakat, maka Bank akan membuka Kantor Fungsional Kredit
di Jakarta, dengan lokasi di Gedung Grha Niaga Thamrin. Lokasi ini dipilih karena dianggap
strategis untuk menjangkau nasabah, baik dari segmen nasabah personal atau Usaha Kecil
Menengah (UKM) yang merupakan target pasar Bank. Seluruh rencana ini, baik relokasi
kantor maupun penambahan jumlah kantor, akan segera dilakukan oleh Bank pada
Semester I Tahun 2016 dengan tujuan untuk memberikan layanan yang semakin baik
kepada nasabah, sekaligus meningkatkan citra Bank.
Selain berfokus pada pengembangan jaringan kantor secara fisik, Bank juga
mempertimbangkan aspek pengembangan yang mengarah pada branchless banking
seiring dengan kemajuan teknologi perbankan. Peluncuran produk Tunaiku merupakan
sebuah perwujudan aspek pengembangan branchless banking dari Bank karena nasabah
yang masih berada dalam area pemasaran produk Tunaiku tetap dapat menikmati fasilitas
kredit tersebut, tanpa harus datang ke Kantor Cabang Bank.
38
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Pengembangan jaringanINFORMASI DAN tEKNOLOGISebagai bagian dari tulang punggung Bank, peran dari Divisi Informasi dan Teknologi (IT)
adalah mendukung organisasi dalam menyediakan pelayanan yang berkesinambungan
berupa performa teknologi dan operasional yang baik, serta solusi teknologi informasi
yang inovatif. Dalam menjalankan tugas, Divisi IT mengutamakan terciptanya proses yang
efektif dan efisien dalam Bank, juga adanya manajemen risiko dan pengendalian yang
seksama.
Bank menitikberatkan proses manajemen teknologi informasi dalam pengelolaan Sumber
Daya IT (Aplikasi, Sistem, Fasilitas, Infrastruktur, dan Data) dengan menargetkan
pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas,
efisiensi, dan kepatuhan kerahasiaan yang mendukung bisnis. Di samping itu, Bank
berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer Centric Culture yang
dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan.
Pada tahun 2015, Divisi IT Bank telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam hal
improvement serta pengembangan sistem, perangkat keras (infrastruktur), dan layanan
perbankan.
39
Di tahun 2016, Divisi IT berkomitmen untuk secara berkesinambungan melaksanakan
improvement serta pengembangan dalam sistem, infrastruktur IT, dan peningkatan dalam
layanan kepada nasabah. Berkaitan dengan pengembangan sistem eksternal yang
memfokuskan pada peningkatan pemberian layanan kepada nasabah, Manajemen Bank
(melalui Divisi IT) memiliki rencana pengadaan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri),
Kartu Debit, SMS Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking (setelah menjadi Bank
dalam kategori BUKU II).
40
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
sumber dayamanusiaSeiring dengan makin ketatnya persaingan dalam industri perbankan guna mencapai
pertumbuhan organisasi yang sehat dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan, maka
Bank memerlukan strategi perencanaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang matang dan tepat sasaran. Perencanaan dan pengelolaan SDM tidak hanya
menekankan aspek kualitas (kompetensi), tetapi juga memperhatikan kuantitas (jumlah)
tenaga kerjanya. Peningkatan keefektifan dan produktivitas para karyawan harus disertai
dengan peningkatan efisiensi dari organisasi itu sendiri.
Untuk merealisasikan rencana pengembangan Bank pada tahun 2016, Bank telah
melakukan penyesuaian atas Struktur Organisasi yang berlaku saat ini agar dapat
mengakomodasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan pada tahun 2015. Rencana
Bisnis Bank telah dicerminkan pada Struktur Organisasi dalam bentuk penambahan
beberapa fungsi. Dalam struktur tersebut, posisi strategis yang telah ditambahkan antara
lain:
Direktur BisnisDirektur Bisnis membawahi dan bertanggungjawab atas Divisi Kredit Retail, Divisi Informasi
dan Teknologi (IT), Divisi Operasional, Bagian Marketing, Divisi Analisa Kredit, dan Divisi
Pembinaan Cabang. Fungsi-fungsi tersebut merupakan fungsi utama dari Bank, sehingga
posisi strategis ini sangat diperlukan oleh Bank untuk dapat mendukung rencana
pengembangan aktivitas dan pelayanan Bank ke depannya. Posisi ini akan melapor
langsung kepada Direktur Utama.
Kepala Divisi Analisa KreditKepala Divisi Analisa Kredit bertanggungjawab penuh atas kegiatan analisa kredit di Kantor
Pusat dan membawahi beberapa analis kredit. Selain itu, posisi ini juga bertanggungjawab
untuk membina hubungan dengan pihak eksternal terkait fungsi perkreditan. Kepala Divisi
Analisa Kredit akan melapor langsung kepada Direktur Bisnis.
41
Kepala Divisi Pembinaan CabangKepala Divisi Pembinaan Cabang bertanggungjawab atas pengembangan dan pemasaran
produk bank oleh seluruh Kantor Cabang Bank, dan kemudian melapor langsung kepada
Direktur Bisnis. Selain itu, posisi ini juga bertanggungjawab atas implementasi produk bank
dan pembinaan hubungan baik dengan pihak eksternal.
Kepala Divisi Kredit RetailKepala Divisi Kredit Retail bertanggungjawab atas pengawasan seluruh unit kerja kredit
retail (“Tunaiku”) dan pengembangan atas produk tersebut. Posisi ini melapor langsung
kepada Direktur Bisnis.
Business Operation Improvement (BOI)BOI bertanggungjawab untuk mempelajari seluruh proses dari unit kerja terkait (sesuai
dengan penugasan) dan kemudian memberikan saran serta masukan untuk melakukan
pengembangan dari unit kerja bersangkutan sehingga dapat membantu pencapaian dari
target organisasi. Posisi ini melapor langsung kepada kepala unit kerja terkait serta
mendapat pengawasan dan pengarahan dari Bagian Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan demikian, struktur organisasi Bank yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
43
Pengembangan kompetensi, karir, dan kesejahteraan karyawan harus sejalan dengan
pertumbuhan bisnis dan organisasi. Oleh karena itu, Bank terus melakukan berbagai
macam upaya untuk mengembangkan kompetensi, karir, maupun tingkat kesejahteraan
karyawan. Berbagai macam program pendidikan dan pelatihan terus diberikan oleh Bank
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
karyawan.
Pada tahun 2015, Bank telah merealisasikan rencana peningkatan pengetahuan dan
keterampilan karyawan dengan mengikutsertakan karyawan Bank pada beberapa program
pendidikan dan pelatihan, baik yang bersifat internal maupun eksternal, meliputi:
1. Seminar Kejahatan di Dunia Perbankan;
2. Seminar Disaster Recovery System;
3. Pembekalan Fit and Proper Test untuk Direksi;
4. Ujian Sertifikasi dan Refreshment Manajemen Risiko;
5. Sosialisasi BI-RTGS, BI-S4, dan Aplikasi Laporan Publikasi;
6. Pelatihan dan Evaluasi Sistem SID;
7. Kursus Bahasa Indonesia untuk Pegawai Warga Negara Asing;
8. Seminar Electronic Banking;
9. Rapat Umum Anggota Tahunan ASPI Tahun 2015;
10. Seminar Corporate & Investor Laggars-Break;
11. Pelatihan PPh 21 & Peningkatan Kualitas Data Publikasi; dan
12. Project Management Training.
44
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Bank juga memberikan tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang
disediakan oleh Bank mencakup Tunjangan Hari Raya(THR); Asuransi kecelakaan kerja dan
kematian melalui BPJS Ketenagakerjaan; Penggantian biaya perawatan rumah sakit,
pengobatan dan dokter rawat jalan melalui BPJS Kesehatan.
Untuk pengembangan teknologi di Bagian SDM, Divisi Informasi dan Teknologi (IT) telah
mengembangkan HRIS (Human Resource Information System) yang fungsi utamanya akan
digunakan untuk penyimpanan data karyawan (database) dan perhitungan payroll, dimana
sebelumnya dilakukan secara manual. Namun demikian, Bank akan tetap memperluas
cakupan fungsi di HRIS agar dapat terus mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang
berkaitan dengan bidang SDM. Sistem ini juga diharapkan dapat membantu praktek kerja
karyawan secara keseluruhan karena ke depannya Manajemen memiliki rencana agar
kegiatan administrasi yang berhubungan dengan SDM dapat dilakukan melalui sistem ini,
seperti pengajuan cuti dan pengkinian data karyawan.
Bank menyadari pentingnya keseimbangan antara aktivitas kerja dan aktivitas di luar
pekerjaan guna mendukung kehidupan sosial dan spiritual yang seimbang bagi para
karyawan. Dalam mewujudkan hal ini, maka Bank berusaha mengadakan kegiatan-kegiatan
internal dengan tujuan untuk pengembangan diri karyawan, mempererat keakraban
diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan antara lain employee gathering, outbound, pertandingan futsal dan
bulutangkis, fitness challenge, book club, birthday celebration, dan comfort zone challenge.
Bank, melalui Bagian SDM, juga telah mempersiapkan sebuah Orientation Deck yang
ditujukan kepada karyawan baru yang bergabung dalam organisasi. Orientation Deck ini
digunakan sebagai dasar dalam orientasi kepada seluruh karyawan baru agar mereka dapat
memahami karakteristik organisasi tempat mereka bekerja, mencakup Visi dan Misi Bank;
Peraturan Perusahaan; dan budaya kerja yang berlaku di Bank. Materi pelatihan dan
orientasi kepada karyawan baru terus mengalami evaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar
selalu relevan dengan situasi terkini.
Selain melengkapi karyawan dengan berbagai pelatihan dan kesempatan untuk
pengembangan karir, Bank juga senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan
melalui sistem remunerasi yang adil dan kompetitif. Bank juga selalu memenuhi
ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan, antara lain
penetapan gaji sesuai standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi), peninjauan dan
penyesuaian gaji dengan tentunya mempertimbangkan kondisi dan kinerja perusahaan
maupun kinerja dan behaviour para karyawan, serta kondisi eksternal seperti tingkat
perekonomian, laju inflasi, dan sebagainya.
45
GENDER COMPOSITION 201557.33% 42.67%
COMPOSITIONGRADUATES
UI • UNPAD • ITS • UGMANDALAS • UNSRI • UNAIR • IPB
USU • UIN • UNS
OVERSEASHARVARD • QUB • LSEGREENWICH • UCDAPAC UNIVERSITY
TRISAKTI • BINUS • UMNLSPR • MARANATHAPRESIDENTUBAYA • UGD • UNIKOM
PRIVATE UNIVERSITYPUBLIC UNIVERSITY
50%30%
20%
AVERAGE EMPLOYEE AGE
<35 35+ <35 35+
2014 2015
4163 88 79
Komposisi Pengurusdan karyawanTabel berikut ini menunjukkan komposisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bank,
termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan
kelompok usia.
MANAJEMEN risikoPengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan Bank dengan peningkatan kesadaran akan budaya
risiko serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis. Aktivitas Manajemen Risiko
senantiasa mendapat perhatian sebagai bentuk upaya mengimbangi semakin kompleks dan
beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Bank. Konsistensi Penerapan Manajemen
Risiko dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing
serta memberikan nilai tambah bagi Bank. Penilaian Profil Risiko tahun 2015 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Fair.
Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris
dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem
informasi Manajemen Risiko sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang
dilakukan oleh Bank dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2015, antara lain penetapan
risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi.
Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha
perbankan secara berkelanjutan maka Bank telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka
sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif,
sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini.
Selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko
yang kemungkinan akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur,
limit transaksi maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis
dan operasional Bank.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan
risiko Bank selama tahun 2015 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik
dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Risiko KreditRisiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat adanya kegagalan pihak lawan (counterparty)
dalam memenuhi kewajiban yang timbul dari aktivitas bisnis Bank, antara lain mencakup aktivitas:
perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko
Kredit senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Bank mampu mengelola
kualitas kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan
dengan baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal
yang dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan maka Bank telah
membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab memberikan persetujuan pengajuan kredit.
47
Selain itu Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan
yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan
kredit, dan restrukturisasi kredit. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik
secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes
principle secara konsisten.
Penilaian risiko kredit sampai dengan akhir tahun 2015 berada peringkat 3 (moderate). Beberapa
indikator penting terkait dengan yang mempengaruhi penilaian risiko kredit Bank di tahun 2015
antara lain sebagai berikut:
Risiko PasarRisiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Bank karena terjadinya
pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua
risiko tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko
pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam
surat edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman
Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas
fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta
kegiatan pendanaan. Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik
maka Surat berharga yang dimiliki Bank tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah
yang relatif bebas risiko namun juga surat berharga korporasi swasta. Pembelian Obligasi Korporasi
senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta di atas
investment grade.
Sampai dengan akhir tahun 2015, penilaian risiko pasar Bank tetap pada peringkat 1 (low). Status
Bank yang sebagai Bank Non Devisa, sehingga tidak memiliki portofolio aset trading maupun
transaksi derivatif; menyebabkan Bank tidak terpapar oleh adanya risiko pasar.
NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2015 dapat tetap dijaga pada angka
0%, sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana.
Total kredit dan aset Bank di tahun 2015 mengalami pertumbuhan yang signifikan
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Masih adanya sebagian kecil aktiva non produktif (AYDA) yang belum terselesaikan
(dalam proses hukum), yaitu aset dari eks debitur Bagus Suparto.
Sampai dengan akhir tahun 2015, skala bisnis Bank dinilai masih berada dalam
kompleksitas yang sederhana.
Penerapan manajemen Sumber Daya Manusia yang meskipun masih sederhana,
namun selama ini telah berjalan cukup efektif; hal ini terbukti dengan gangguan
operasional dan human error yang relatif kecil.
Teknologi Informasi Bank dinilai masih memadai untuk digunakan operasional
Bank, bahkan masih dapat diandalkan untuk memenuhi pengembangan usaha
Bank. Sesuai komitmen kepada OJK Bank telah memenuhi pengadaan back up
server berupa Disaster Recovery Center (DRC)
Risiko LikuiditasRisiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Bank tidak memiliki likuiditas
yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko
likuiditas pasar dimana Bank tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya
dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan
dimana Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar
simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap
periode berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2015, fungsi pengelolaan risiko
likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA) yang pelaksanaannya dilakukan
oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO).
Sampai akhir tahun 2015 penilaian terhadap risiko likuiditas Bank berada pada peringkat 2 (low to
moderate), hal ini dipengaruhi oleh kondisi likuiditas Bank tetap terjaga pada rasio aman dan
penempatan sebagian di Depo Facility (FASBI), SBI, Surat Berharga serta penempatan pada Bank
lain, namun terdapat significant concern terhadap strategi pengelolaan likuiditas yang perlu
menyeimbangkan antara kebutuhan likuiditas dan optimalisasi rentabilitas.
Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.. Dalam usaha untuk memitigasi risiko operasional yang timbul
selama tahun 2015, Bank telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi
teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui secara berkelanjutan, melakukan
penyempurnaan dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi pengendalian
dalam proses transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang
menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi
terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses
sesuai tugas dan tanggung jawab.
Penilaian risiko operasional Bank pada tahun 2015 berada di peringkat 3 (moderate). Beberapa
indikator yang mempengaruhi penilaian risiko operasional Bank pada tahun 2015 antara lain :
49
Risiko HukumRisiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal dan
Kepatuhan yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui
pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga
ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan.
Bank akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan
hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan.
Penilaian risiko hukum Bank sampai dengan periode akhir 2015 adalah di peringkat 3. Bank masih
memiliki paparan risiko hukum sama dengan periode sebelumnya yang disebabkan adanya perkara
hukum dari pihak ketiga (Kurator) atas proses penyelesaian aset AYDA eks debitur Bagus Suparto
Meskipun begitu, Bank tidak pernah mengalami permasalahan yang signifikan maupun kerugian
yang material akibat kelemahan perikatan. Perikatan dengan pihak ketiga hampir dapat dipastikan
telah melewati kajian yang cukup mendalam walaupun belum sempurna.
Risiko StrategisRisiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi
Bank yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Bank yang kurang responsif terhadap
perubahan eksternal. Setiap tahun Bank telah membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan
Revisi RBB pada pertengahan tahun. RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada
pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang Organisasi. Bank juga memantau kemajuan yang
dicapai secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.
Hasil penilaian risiko stratejik Bank pada akhir 2015 ada pada peringkat 2 (low to moderate). Bank
masih memiki rencana yang belum terealisasi di tahun 2015 yaitu : rencana pemindahan alamat
Kantor Pusat ke gedung yang lebih representatif di area komersial di Surabaya dan rencana divestasi
saham sebesar 5% - 20% kepada partner non strategis. Bank sejak awal tahun 2015 telah melakukan
kegiatan usaha secara normal dan Bank telah melakukan ekspansi kredit baik baru maupun
tambahan, sehingga kinerja Bank dalam pada tahun 2015 sebagian besar telah melebihi target
yang telah ditetapkan. Dalam rangka memitigasi risiko stratejik di tahun mendatang, Pemegang
Saham telah berkomitmen untuk mempercepat realisasi setoran modal sampai dengan Rp. 1 triliun
pada akhir tahun 2016 sehingga kedepan Bank dapat dikategorikan sebagai Bank BUKU II.
Risiko KepatuhanRisiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan
Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Divisi Kepatuhan antara lain
memantau dan memastikan bahwa Bank tidak melanggar ketentuan yang ada, memasitkan
pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan kebijakan
internal/eksternal kepada pejabat dan pegawai dalam setiap jenjang organisasi, melakukan analisa
risiko terhadap produk/aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM
program APU & PPT serta memastikan bahwa temuan audit eksternal dan pemeriksaan dari pihak
otoritas telah diselesaikan dengan baik.
Hasil penilaian risiko kepatuhan Bank tahun 2015 ada pada peringkat 2 (Low to moderate), hal ini
dipengaruhi oleh hasil penilaian bahwa manajemen sebagian besar dapat menyelesaikan komitmen
kepada OJK, tercermin dari target RBB dalam indikator utama kinerja keuangan Bank yang
sebagian besar tercapai dan Rentabilitas melebihi target RBB dan dapat menutup akumulasi
kerugian tahun 2014. Di tahun 2015 Bank terkena sanksi denda oleh OJK yang disebabkan karena
adanya pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku, namun besarnya denda tidak signifikan.
Risiko ReputasiRisiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait
dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Dalam rangka mengendalikan
risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu melalui perlindungan nasabah, termasuk menerapkan
strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita
negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan
mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank menggunakan mekanisme call center
sehingga memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan Bank.
Sampai dengan akhir tahun 2015 penilaian risiko kepatuhan Bank berada pada peringkat 2 (Low to
moderate). Reputasi Bank cenderung semakin meningkat, didukung adanya kepastian tentang
rencana stratejik dari PSP dimana Bank telah menjalankan aktifitas intermediasinya secara normal.
Dalam kurun waktu penilaian tidak terdapat adanya berita negatif dari pemilik dan/atau perusahaan
yang terkait dengan Bank, khususnya yang berpotensi menjadi penyebab meningkatnya risiko
reputasi dan tidak terdapat keluhan nasabah maupun kerugian yang diakibatkan oleh keluhan
nasabah.
51
KEPATUHANMempertimbangkan bahwa perbankan sebagai sektor yang highly regulated,
maka menjadi sangat penting adanya mekanisme untuk memastikan
pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk
mendukung hal tersebut, Bank telah menunjuk serta menugaskan Direktur
Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk menetapkan
langkah memantau menjaga agar operasional Bank tidak menyimpang atau
melanggar ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan.
Sepanjang tahun 2015 Bank cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar kepatuhan
lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan
cukup baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan
meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku,
peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau
kebijakan manajemen.
Direktur Kepatuhan juga membuat Laporan Semesteran kepada Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Triwulanan kepada Direktur
Utama serta Laporan khusus lainnya apabila diperlukan.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi
prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi
yang harus dilakukan dan hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan
secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip
kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Kepala
Divisi terkait termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal
yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.
52
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan
Kepatuhan oleh Direktur Kepatuhan maupun Divisi Kepatuhan telah dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam
hal pelaporan ke Bank Indonesia maupun OJK maka Divisi Kepatuhan telah
menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana
peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada bagian lain,
pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat
Penelitian & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan
Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan (LTKM).
Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak
Otoritas, dan selanjutnya mensosialisasikan serta mendiskusikan
dengan Unit-Unit terkait
Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan
aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan
PencegahanPendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang
berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU & PPT,
sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data
nasabah secara berkala.
Memastikan temuan pemeriksaan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan
telah ditindaklanjutioleh Divisi/Unit terkait sesuai komitmen yang ada.
Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang
berlaku antara lain, dilakukan melalui pemantauan atas rasio
kecukupan modal, rasio NPL serta denda keterlambatan.
53
Bank terus berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis
Penerapan Good Corporate Governance memberikan keyakinan bahwa dengan
peningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab,
kemandirian dan kewajaran membuat Bank memiliki daya saing yang kuat. Oleh karena itu
Bank akan senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana
ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha,
profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat
meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai.
laporantata kelolaperusahaanyang baik
54
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Komposisi PermodalanPosisi 31 Desember 2015Komponen permodalan Bank :
- Modal Inti (Tier 1) berupa Modal Disetor dan Cadangan Tambahan modal
- Modal Pelengkap (Tier 2) berupa Cadangan umum PPA
Modal Inti (Tier 1)1. Modal Disetor2. Cadangan Tambahan Modal: a. Faktor Penambah: 1. Cadangan Umum 2. Laba/Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 3. Laba/Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan 4. Dana Setoran Modal 5. Pendapatan/Kerugian Komprehensif lain 6. Selisih Kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif 7. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung3. Faktor Pengurang Modal Inti Utama b. Faktor Pengurang: 1. Perhitungan Pajak Tangguhan 2. Aset tidak berwujud lainnya
A 395.581360.000
37.926822
(3.741)
3.526
40.000(183)1.958
(4.456)
777838
Modal Pelengkap (Tier 2) Cadangan Umum atas aset produktif yang wajib dibentuk dengan jumlah paling tinggi sebesar 1.25% dari ATMR Risiko Kredit
B 1.988
1.988
Total Modal ( Modal Inti dan Modal Pelengkap)C 398.025
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) 1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Operasional
D249.562
-23.101
Total ATMR Risiko Kredit + Risiko Pasar + Risiko OperasionalE 272.663
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)untuk Risiko Kredit Pasar dan Operasional
145,81%
No. Komponen dan Rasio Permodalan Jumlah/Rp. dalam Jutaan
F
Rincian Komponen dan Rasio Permodalan sebagai berikut :
55
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang BaikDalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip
yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang
senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank
sehari-hari.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilaksanakan dalam beberapa hal antara lain:
penambahan setoran modal
Nama Jumlah (Rp. Jutaan)
Wishart Investments, Inc 396.000
Ghansham Jivatram
1.
2. 4.000
Total
Jumlah Lembar Saham
396.000
4.000
400.000 400.000
%
99
1
100
Pemegang Saham Pengendali (PSP) telah melaksanakan tambahan setoran modal sebesar Rp.200 Milyar pada tahun 2015.
Adapun rincian tambahan setoran modal pada setiap Triwulan adalah sebagai berikut:
Triwulan I sebesar Rp.50 Milyar, Triwulan II sebesar Rp.70 Milyar, Triwulan III sebesar Rp.40 Milyar dan Triwulan IV sebesar Rp.40 Milyar.
Komposisi Kepemilikan Saham Bank per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi,
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite,
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor Eksternal,
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern,
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar,
Rencana Strategis Bank
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.
56
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik
dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan
ketentuan perundang–undangan yang berlaku. Keputusan–keputusan yang
diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga
kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang diantaranya strategi,
kebijakan, serta hal–hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris,
ataupun Pemegang Saham.
Dalam RUPS ini juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya
yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham.
Selain RUPS Tahunan, Bank juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB)
yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Selama tahun 2015 Bank
telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 25 Juni 2015 dengan
keputusan:
Pemegang Saham mengharapkan pengurus memiliki komitmen yang kuat dan
profesionalisme kerja yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing. Pemegang Saham juga menaruh perhatian yang sangat besar
terhadap perkembangan usaha dan mengharapkan adanya kerjasama yang
baik diantara semua organ Bank dengan tetap memperhatikan peningkatan
kesejahteraan karyawan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian.
Menerima dan mengesahkan pertanggungjawaban Direksi tahun 2014.
Mengesahkan Laporan Tahunan 2014
Mengesahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Independen Hendrawinata Eddy & Sidharta
(Kreston Indonesia)
Mengesahkan Rencana Bisnis Bank tahun 2015-2017 dan Corporate
Plan tahun 2015-2019.
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
57
Komite Dibawah Dewan Komisaris
Dalam mengelola Bank, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat yang mana menjadi pedoman untuk pelaksanaan tugas yang efektif.
dewan komisaris dan direksi
Dewan KomisarisDewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan, memberikan nasehat kepada Direksi dan memastikan Bank telah melaksanakan Good Corporate Governance serta melakukan hal–hal lain sebagimana ditentukan dalam Anggaran Dasar.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris Bank terdiri dari 3 (tiga) orang yang seluruhnya adalah Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh Pemegang Saham Pengendali.
Program Kerja Dewan KomisarisFungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Mengarahkan kebijakan strategis tentang pengembangan usaha dan upaya peningkatan kinerja Bank.Meningkatkan fungsi pengawasan aktif terhadap Direksi.
58
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Komite Audit
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa :
Struktur pengendalian Bank telah dapat dilaksanakan dengan baik;Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, danTindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh Manajemen.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/ keuangan dan hukum.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
Ketua :Drs. Ec. Bastian PurnamaAnggota :Dr. Syahrir Majidi, MM. Yustin Malau,SH,MH Selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 11 (sebelas) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
2.
No.
1.
Nama
3.
Dr. Syaril Majidi, MM
Drs. Ec. Bastian Purnama
Yustin Malau, SH, MH
Kehadiran
100%
100%
100%
59
Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas dan
tanggung jawab antara lain :
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2
(dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang
akuntansi/keuangan.
Komite juga dapat bekerjasama dengan Komite Audit secara umum dan secara
khusus meminta SKAI untuk melakukan pemeriksaan terhadap bidang-bidang
tertentu yang eksposur risikonya memburuk.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Pemantau
Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan
Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :
Ketua :Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
Anggota :Dr. Syahrir Majidi, MM.
Selama tahun 2015 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 8
(delapan) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
Memberikan masukan kepada Direksi melalui Komisaris dalam
penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko;
Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen
risiko, menguji pelaksanaan manajemen risiko dan membahasnya dalam
rapat Komisaris atau rapat gabungan Komisaris dan Direksi.
Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan– peraturan
internal tentang kebijakan manajemen risiko.
Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank dan menyampaikan
masukan kepada Komisaris atas hal–hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut
dengan Direksi.
2.
No.
1.
Nama
Dr. Syaril Majidi, MM
Drs. Ec. Gindo Tampubolon, Ak.
Kehadiran
8 Kali/100%
8 Kali/100%
60
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas
untuk mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi, kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon
yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan system
remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dan
beranggotakan 1 Komisaris dan 1 Pejabat Eksekutif yang membawahi
operasioanl/seorang perwakilan pegawai.
Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite
Remunerasi dan Nominasi yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen.
Struktur dan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
Ketua : Drs. Ec. Bastian Purnama.
Anggota : Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak.
Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK
Rapat Komite Pemantau Risiko menghasilkan rekomendasi antara lain:
Secara umum, program kerja Komite Pemantau Risiko telah mampu secara efektif
melakukan tugas melaksanakan evaluasi kebijakan Manajemen Risiko spesifik,
Pemantauan Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko, memberikan saran dan analisis terhadap Dewan Komisaris,
Melakukan pemantauan dan pelaporan pada peristiwa berpotensi menimbulkan
kerugian Bank.
Evaluasi terhadap Kredit Personal Multiguna untuk memastikan
kolektabilitasnya lancar
Bagian Treasury agar membuat laporan terkait pembelian obligasi dan
analisa penempatan surat berharga
Komite Kredit agar menjalankan fungsinya dengan baik terkait
rekomendasi suku bunga kepada Nasabah dan perpanjangan kredit
Pejabat pemutus kredit agar memberikan arahan kepada Debitur agar
lebih aktif bertransaksi di Amar Bank
61
Selama tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat
sebanyak 2 (dua) pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :
Hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi :
Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi telah
berjalan cukup efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi kebijakan remunerasi dan
nominasi serta pemenuhan ketentuan perundang Undangan yang terkait dengan
Ketenagakerjaan serta permasalahan Kepegawaian.
DireksiSesuai dengan Pedoman tentang Susunan dan Kedudukan serta Tata Tertib Direksi,
tugas pokok Direksi diantaranya adalah :
Melaksanakan kepengurusan Bank serta mewakili Bank baik didalam maupun
diluar pengadilan.
Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern
Bank, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
melalui RUPS.
Mengungkapkan kebijakan kepada pegawai termasuk kebijakan Bank yang
bersifat strategis di bidang kepegawaian.
Menyediakan data dan informasi yang akurat dan relevan dan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris.
Bertanggung jawab penuh secara pribadi, apabila bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Rekomendasi tentang penetapan skala gaji
Rekomendasi tentang perpanjangan masa jabatan Sdr. I.N. Mawa sebagai
Direktur Kepatuhan
Rekomendasi tentang perpanjangan masa jabatan Sdr. Bastian Purnama dan
Gindo Tampubolon sebagai Komisaris Independen
Rekomendasi agar Direksi merespon keluhan pegawai untuk menjaga situasi
yang kondusif dalam bekerja
2.
No.
1.
Nama
3.
Drs. Ec. Gindo Tampubolon, Ak.
Drs. Ec. Bastian Purnama
Toto Warsoko Pikir, Drs. M. Si., AK
Kehadiran
2 Kali/100%
2 Kali/100%
2 Kali/100%
62
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Susunan Anggota DireksiSelama tahun 2015 Direksi Bank sampai dengan posisi 31 Desember 2015, Direksi
berjumlah 3 (tiga) orang dimana seluruhnya berdomisili di Indonesia dan independen
terhadap Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji
Kepatutan dan Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia Surat Nomor
2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000, surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor
SR – 14/ D.03/ 2015 tanggal 13 Februari 2015 dan Surat Nomor SR – 58/ D.03/ 2015
tanggal 14 April 2015.
Susunan anggota Direksi sebagai berikut :
Sebagai wujud pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah melaksanakan prinsip
transparansi khususnya mengenai kebijakan yang bersifat strategis melalui media yang mudah diakses
pegawai antara lain Surat Edaran, Memo Intern maupun sosialisasi kebijakan.
Komite yang bertanggung jawab kepada DireksiDalam menjalankan tugasnya, Direksi membentuk beberapa Komite Eksekutif yang
memiliki lingkup dan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing.
Beberapa komite eksekutif tersebut adalah :
Komite Manajemen DanaKomite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee (ALCO) bertanggung jawab
atas penentuan arah kebijakan dan strategi asset dan kewajiban Bank dengan
berpedoman pada prinsip kehati – hatian, pengelolaan risiko dan ketentuan yang
berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada manajemen neraca, likuiditas, suku
bunga, profitabilitas dan pertumbuhan. ALCO melakukan pertemuan secara berkala
untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan
posisi dana pihak ketiga dan kredit Bank.
Komite Manajemen Dana / ALCO
Komite Kredit
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Manajemen Risiko
Komite Personalia
Komite Manajemen Dana (ALCO)
2.
JabatanNo.
1.
Nama
Direktur Kepatuhan
Direktur Utama
Direktur Bisnis3.
I.N. Mawa
Tuk Yulianto
Vishal Tulsian
63
Komite KreditKomite Kredit mempunyai tugas dan tanggung awab untuk memutuskan
vvpersetujuan pemberian kredit sesuai batas / limit yang telah ditentukan. Komite
Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai
dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite ini bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait
dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis
kegiatan usaha; kesesuaian proyek-proyek TI baik dengan rencana strategis,
kebutuhan sistem informasi manajemen maupun kegiatan usaha bank; efektivitas
langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI; pemantauan
atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian berbagai masalah
terkait TI, dll. Komite yang beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan
manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara TI dan
pengguna TI, melakukan rapat secara berkala.
Komite Manajemen RisikoKomite ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka
manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, Komite
Manajemen Risiko bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi pengelolaan risiko
secara keseluruhan dan merumuskan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang
akan diterapkan Bank ke depan. Dengan adanya Komite Manajemen Risiko maka
pengelolaan risiko Bank secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah,
koordinatif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kenerja usaha. Komite yang
beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara
berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.
Komite PersonaliaKomite ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan terkait dengan
remunerasi karyawan, sistem seleksi, prosedur dan kriteria evaluasi penerimaan
karyawan, sistem performance appraisal, peningkatan disiplin dan moral kerja
karyawan, pelaksanaan rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk menghindari
kejenuhan, peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ketrampilan
(transfer knowledge). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait
ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.
64
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Audit InternSatuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan organ penting dalam rangka memastikan
terlaksananya check and balance. Peran dan fungsi SKAI akan senantiasa ditingkatkan
dalam upaya untuk memberikan masukan yang lebih strategis dalam pengelolaan
aktivitas operasional perbankan. Peningkatan peranan SKAI selain diarahkan untuk
mengawasi risk asset Bank dan penerapan pengawasan berbasis risiko (risk base
supervison) tetapi juga diharapkan sebagai early warning signals bagi manajemen
berupa masukan - masukan khususnya dalam mengamankan aset perusahaan serta
meningkatkan kecukupan dan efektivitas internal control.
Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang
memadai. Pada tahun 2015 ini, Bank telah berupaya agar sistem pengendalian intern
dapat berjalan dengan efektif dan efisien, juga pelaksanaan sistem dan prosedur
pengawasan yang konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang
kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan
dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan
pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap
proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar.
SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah
disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan
langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada
Direktur Kepatuhan. Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Audit akan
memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil
langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.
Satuan Kerja Manajemen RisikoSatuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang independen terhadap
satuan kerja operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian intern dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Kepatuhan.
65
Memenuhi kecukupan kebijakan Pelaksanaan Manajemen Risiko, antara lain meliputi kebijakan (risk policy) untuk Risiko kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Kepatuhan.Meningkatkan kecukupan Kebijakan, Sistem dan Prosedur kegiatan operasional Bank yang berbasis risiko.Menetapkan ketentuan Limit Risiko, Toleransi Risiko dan Risk Appetite sebagai sarana untuk pemantauan risiko. Mensosialisasikan parameter pengukuran risiko kepada seluruh pegawai sebagai bagian dari pemahaman tentang kinerja yang berbasis risiko.Meningkatkan fungsi proses Manajemen Risiko dalam pengambilan keputusan strategis Bank.Melaksanakan konsep Audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit) dalam pemeriksaan oleh SKAI.Melakukan tindak lanjut dalam rangka mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan Roadmap Bank Indonesia.
Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah disetujui oleh Direksi;pemantauan posisi risiko secara keseluruhan (composite), per jenis risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress test;Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko;Melakukan pengkajian usulan aktivitas dan/atau produk baru;evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko;Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimilikinyaMenyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi risiko kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
Dalam menjalankan fungsinya, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa hal berikut :
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan pengukuran, evaluasi dan monitoring terhadap eksposur risiko yang ada dengan cara memetakan risiko dari masing-masing aktivitas berupa Profil Risiko. Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Di tahun 2015 Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
66
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Rapat DireksiJumlah pertemuan/rapat Direksi di tahun 2015 sebanyak 11 (sebelas) kali dengan
prosentase kehadiran sebagai berikut :
Efektifitas Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas dan tanggung jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain:
Mengelola Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan.Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
2.
No.
1.
Nama Direksi
3.
I.N. Mawa
Tuk Yulianto
Vishal Tulsian
Presentase Kehadiran
100%
100%
100%
67
Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat Direksi.Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.Direksi telah memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan.
68
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Pengungkapan terkaitpelaksanaan tata kelolaperusahaan yang baikPedoman Perilaku Dan Etika Bisnis
Selama tahun 2015, dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip GCG Bank telah menetapkan dan melaksanakan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis dengan mewajibkan seluruh jajaran organisasi untuk memahami serta melaksanakan pedoman tersebut secara konsisten.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkaitdan Penyediaan Dana Besar
Selama tahun 2015 untuk penyediaan dana, Bank sangat memperhatikan prinsip diversifikasi portofolio sehingga dapat meminimalisasi munculnya potensi risiko konsentrasi kredit.Selain itu Bank juga tidak pernah melanggar atau melampaui ketentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).
Audit Laporan Keuangan
Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, Bank telah menunjuk Akuntan Publik yang memiliki kualifikasi dan terdaftar di Bank Indonesia.
Untuk tahun 2015 Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny untuk melakukan audit laporan keuangan Bank.
2.
No.
1.
Penyediaan Dana
Kepada Debitur Inti
Kepada Pihak Terkait
a. Individub. Group
Debitur
2
Jumlah (Rp. Jutaan)
Jumlah
610
84.734153.345
4 68.611
52
69
Kepemilikan Saham Komisaris Dan Direksi Yang Mencapai 5% atau LebihSeluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki saham pada Bank
maupun perusahaan lain didalam maupun diluar negeri
Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan DireksiSeluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan ataupun
keluarga dengan anggota Direksi lainnya maupun dengan Dewan Komisaris.
Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Komisaris
Orang Jutaan Orang Jutaan
DireksiJENIS REMUNERASI &FASILITAS LAIN
Remunerasi (gaji, bonus, tunjanganrutin, tantiem, dan fasilitas lainnyadalam bentuk non-natura)
3 422 3 1.130
3 422 3 1.130
Fasilitas lain dalam bentuk natura(perumahan, transportasi, asuransikesehatan dan sebagainya)* yang: Dapat dimiliki Tidak dapat dimiliki
Jumlah
- - - -- - - -
Di atas Rp.1.000 juta s.d Rp.2.000 juta
Di atas Rp.2.000 juta - -
- -
- -
3 3
Di atas Rp.500 jt s.d Rp.1.000 juta
Rp.500 juta ke bawah
Jumlah KomisarisJumlah Remunerasi per orangdalam 1 tahun*
Jumlah Direksi
70
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Share Option Bank belum memiliki program pemberian insentif bagi Direksi dan karyawan senior
dengan kriteria tertentu dalam bentuk share option.
Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi BankBank tidak memiliki transaksi tersebut.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan PolitikBank selama periode tahun 2015 tidak memberikan bantuan untuk kegiatan sosial
dan politik
Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah
Jumlah Penyimpangan InternalBerdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, Akuntan Publik dan KAP, selama tahun 2015 tidak
ditemukan adanya Internal fraud baik berupa penyimpangan/kecurangan yang
dilakukan oleh pengurus, pegawai terkait dengan proses kerja dan kegiatan
operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
Permasalahan HukumTerdapat 1 (satu) permasalahan hukum terkait dengan Agunan Yang Diambil Alih
(AYDA) dari ex Debitur Bagus Suparto yang meliputi 2 (dua) aset. Aset SGHB No. 2598
sedang dalam proses keputusan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung, sedangkan
aset SHM No. 2404 sedang dalam proses pengajuan gugatan pidana kepada Kurator.
Jenis Rasio RASIO
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
1 : 1
8 : 1
1 : 1
1,2 : 1
71
Transaksi Yang Mengandung Benturan KepentinganBank berusaha menjunjung tinggi integritas pribadi dan kompetensi, yang dituangkan
dalam bentuk kebijakan internal Bank yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran
pegawai dan pengurus. Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan yang dilakukan oleh pengurus maupun pejabat
Bank.
CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)CKPN yang wajib dibentuk sampai dengan Desember 2015 telah sesuai dengan
ketentuan PAPI 2008 yaitu sebesar Rp 4.870 Juta yang semuanta berasal dari Kredit
Multiguna Personal sebagai salah satu mitigasi risiko yang dilakukan.
72
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
TANGGUNG jawab sosialPerusahaanBank telah menyelenggarakan Edukasi Program Literasi Keuangan Pengenalan Produk
Perbankan, Pelayanan, dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen dengan sasaran Ibu
Rumah Tangga pada tanggal 27 November 2015 di Desa Ngumpul, Kecamatan
Jogoroto, Jombang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Rumah Tangga dalam
mengelola keuangan dan memberikan pengetahuan tentang produk dan jasa
keuangan.
73
ANALISIS KINERJAKEUANGAN BANK
74
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
aSET
Jumlah aset meningkat sebesar Rp 263.604 Juta atau 114.1% menjadi Rp 494.606 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 231.002 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan jumlah aset ini juga dibarengi dengan penempatan aset yang lebih efektif dengan berfokus pada penempatan pada aset produktif. Seluruh aset produktif Bank, yang terdiri dari Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Efek-efek, serta Kredit, mengalami peningkatan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Peningkatan yang paling besar terletak pada Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain serta Kredit, masing-masing sebesar Rp 91.399 Juta (121.8%) dan Rp 193.733 Juta (326.8%).
Penempatan dana yang lebih efektif pada aset produktif memberikan return yang lebih baik pada pendapatan bunga Bank. Aset Tetap dan Aset Takberwujud, yang merupakan aset non-produktif, juga mengalami peningkatan pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan 31 Desember 2014 dengan total peningkatan sebesar Rp 2.566 Juta.Dalam rangka pengembangan dan untuk mencapai Visi dan Misinya, Bank melakukan berbagai investasi dalam bentuk aset tetap, infrastruktur, dan perangkat lunak, dimana salah satunya adalah investasi Disaster Recovery Center (DRC) sebagai back-up untuk pusat data utama.
Penempatan pada BankIndonesia dan Bank Lain
166.463
Dalam Jutaan Rupiah 2015
Giro pada Bank Indonesia
Kas
Giro pada Bank Lain
7.304
2.052
6.139
Efek - Efek 39.357
Kredit 253.022
Aset Tetap 9.968
Aset Takberwujud 838
Aset Pajak Tangguhan 1.507
Aset Lain-lain 7.955
Jumlah Aset 494.606
75.064
2014
3.628
2.410
4.057
21.831
59.290
8.237
3
777
55.705
231.002
91.399
Selisih
3.676
-359
2.082
17.525
193.733
1.730
836
730
-47.749
263.604
121.8%
Δ%
101.3%
-14.9%
51.3%
80.3%
326.8%
21%
32146.4%
94%
-85.7%
114.1%
75
liabilitas
Jumlah liabilitas mengalami penurunan sebesar Rp 7.959 Juta atau 7,8% menjadi Rp 94.181 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 102.140 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Penurunan terbesar terutama disebabkan oleh dana setoran dari pemegang saham sebesar Rp 67.838 Juta yang telah disahkan dan menjadi modal saham (ekuitas) Bank di awal Tahun 2015. Namun di sisi lain, salah satu fungsi Bank untuk menghimpun dana telah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan pada tahun berjalan, dimana hal ini dibuktikan dari peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 54.660 atau 176.2% pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Pertumbuhan DPK didominasi oleh bertambahnya nasabah produk Deposito Berjangka, dimana jumlah Deposito Berjangka meningkat sebesar Rp 56,867 Juta atau 718.9% menjadi Rp 64.778 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 7,911 Juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini disebabkan semakin optimalnya jaringan distribusi Bank yang telah beroperasi dalam melakukan pemasaran ke daerah-daerah yang berpotensi, didukung dengan penawaran suku bunga produk simpanan yang menarik bagi nasabah.
Dalam Jutaan Rupiah
Giro
Simpanan
Tabungan
Deposito Berjangka
Utang Pajak
Beban yang masih harus dibayardan Liabilitas lain-lain
2015
6.998
85.687
13.911
64.778
1.422
7.073
2014
10.127
31.027
12.989
7.911
78
71.036
Selisih
-3.129
54.660
922
56.867
1.344
-63.963
Δ%
-30.9%
176.2%
7.1%
718.9%
1731.2%
-90%
Jumlah Liabilitas 94.181 102.140 -7.959 -7.8%
76
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp 271.562 Juta atau 210,7% menjadi Rp 400.424 Juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 128.862 Juta pada tanggal 31 Desember 2014, yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal disetor Bank selama Tahun 2015. Peningkatan modal disetor Bank ini ditunjukkan dari adanya penambahan setoran modal ("Modal Saham") dari pemegang saham sebesar Rp 228.000 Juta atau 172,7% per posisi 31 Desember 2015, dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Dana Setoran Modal sebesar Rp 40.000 pada tanggal 31 Desember 2015 juga mencerminkan dana setoran modal dari pemegang saham Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram, masing-masing sebesar Rp 39.600 Juta dan Rp 400 Juta, dimana penambahan modal disetor ini telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 19 Januari 2016 dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016. Selain itu, semakin membaiknya kinerja keuangan Bank selama tahun berjalan telah menghasilkan laba bersih Bank sebesar Rp 3.526 Juta dan hal ini meningkatkan Saldo Laba sebesar 94,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dalam Jutaan Rupiah
Dana Setoran Modal
Modal Saham
Penghasilan Komprehensif Lain
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya
Belum DitentukanPenggunaannya
2015
40.000
360.000
-183
607
822
-215
2014
-
132.000
-219
2.919
822
-3.741
Selisih
40.000
228.000
36
3.526
-
3.526
Δ%
-
172.7%
-16.6%
120.8%
0%
-94.3%
Jumlah Ekuitas 400.424 128.862 271.562 210.7%
77
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Bunga Bank diperoleh dari aktivitas penempatan dana dalam bentuk (1) Penyaluran kredit, (2) Penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), dan obligasi korporasi, (3) Penempatan pada bank lain, serta (4) Provisi dan komisi dari pemberian kredit. Sesuai dengan fungsi Bank sebagai institusi intermediary, maka kebijakan Bank adalah lebih memfokuskan pendapatan bunga dari penyaluran kredit kepada debitur, sesuai dengan ketentuan perkreditan. Pendapatan bunga Tahun 2015 adalah sebesar Rp 25.058 Juta, dimana pendapatan bunga lebih tinggi daripada pendapatan bunga Tahun 2014 sebesar Rp 8.276 Juta. Setelah dana kebutuhan perkreditan terpenuhi, maka Bank akan menempatkan dananya pada Bank Indonesia dan bank lain, serta efek-efek berupa SBI, SDBI, dan Obligasi Pemerintah yang memberikan imbal hasil yang baik.
Pendapatan Operasional Lainnya 1.796
Dalam Jutaan Rupiah 2015
Beban Bunga
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga - Bersih
-3.624
38.265
34.641
Beban Kerugian Penurunan Nilai -4.514
Beban Operasional Lainnya -27.688
Laba Operasional 4.235
Beban Non-Operasional - Bersih 104
Laba Sebelum Beban Pajak 4.131
Beban Pajak -605
Laba Bersih 3.526
357
2014
-480
15.921
15.441
-1.320
-13.951
526
25
500
-98
402
403.6%
Δ%
655%
140.4%
124.4%
241.9%
98.5%
705.9%
312.7%
725.7%
517.5%
776.4%
78
2015
Ann
ual R
epor
tPT
Am
ar B
ank
Ind
ones
ia
Beban Bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, simpanan dari bank lain, dan premi penjaminan pemerintah. Jumlah beban bunga Tahun 2015 adalah sebesar Rp 3.624 Juta, lebih tinggi daripada beban bungan Tahun 2014 sebesar Rp 480 Juta. Sesuai dengan komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dipaparkan sebelumnya, maka beban bunga terbesar Tahun 2015 bersumber dari beban bunga atas Deposito Berjangka sebesar Rp 2.779 Juta atau sebesar 76,7% dari jumlah beban bunga. Pada Tahun 2015, Bank menerapkan kebijakan pemberian suku bunga yang menarik untuk menghimpun DPK dengan pertimbangan bahwa Bank masih dalam tahap berkembang dan belum memiliki banyak channel. Pada tahun-tahun mendatang, Bank akan mulai mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan penambahan jumlah channel dan peningkatan layanan kepada nasabah eksisting.
Bank menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Bank dengan mengacu pada PSAK No. 55 (revisi 2014). Dalam hal ini, Bank telah membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
Beban Operasional Lainnya Bank untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 79,93% dan 90,35% dari jumlah Pendapatan Bunga - Bersih. Beban Operasional Lainnya Bank meningkat 98.5% menjadi Rp. 27.688 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 13.951 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan Beban Operasional Lainnya disebabkan oleh peningkatan dalam Beban Tenaga Kerja dan Beban Umum dan Administrasi, masing-masing sebesar 112.72% dan 82.55% menjadi Rp 15.658 Juta dan Rp 12.030 Juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan dalam kedua beban ini terutama karena Bank berada dalam tahap berkembang sehingga kebutuhan tenaga kerja meningkat selama Tahun 2015, serta hal ini juga dibarengi oleh kenaikan dalam beban-beban lainnya yang dicatat dalam Beban Umum dan Administrasi.
79
Aset Bank yang dijaminkanTidak ada aset Bank yang dijaminkan
Transaksi Penting Lainnya Dalam Jumlah Yang SignifikanSelama kurun waktu tahun 2015 Bank tidak melakukan Transaksi Penting lainnya dalam
jumlah yang signifikan
Informasi Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik (Subsequent Event)Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan modal disetor dari Rp
40.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan telah dicatat dalam sistem administrasi
Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada
tanggal 12 Januari 2016. Tambahan setoran modal ini tidak mengubah struktur
kepemilikan saham; Wishart Investments Inc. 99% dan Ghansham Jivatram 1%.
INFORMASILAINNYA
80
GALERI FOTO
lampiran
79
(dalam Jutaan rupiah)
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan Kepada P emerintah 22,986 22,986 22,557 22,557
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3 Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank 218 180,798 181,016 82,024 82,024
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 3,492 5,723 9,215 56 6,098 6,154
6 Kredit Beragun P ro perti Ko mers ia l
7 Kredit P egawai/P ens iunan
8 Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan P o rto fo lio Rite l 46,966 19,425 1,353 67,744 18,359 3,612 1,329 23,300
9 Tagihan Kepada Ko rpo ras i 142,308 22,463 31,395 196,166 15,134 15,057 30,191
10 Tagihan yang Telah J a tuh Tempo 29 29
11 As et Lainnya 18,762 18,762 64,722 64,722
12 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
To ta l 2 11,7 4 6 4 7 ,6 4 0 2 3 6 ,5 3 2 - 4 9 5 ,9 18 2 0 2 ,8 5 2 2 4 ,7 6 7 1,3 2 9 - 2 2 8 ,9 4 8
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n
Ta g iha n B e rs ih B e rda s a ka n Wila ya h
P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Ta g iha n B e rs ih B e rda s a ka n Wila ya h
Tabel 2.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan Kepada P emerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3 Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun P ro perti Ko mers ia l
7 Kredit P egawai/P ens iunan
8 Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan P o rto fo lio Rite l
9 Tagihan Kepada Ko rpo ras i
10 Tagihan yang Telah J a tuh Tempo
11 As et Lainnya
12 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
To ta l - - - - - - - - - -
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Ta g iha n B e rs ih B e rda s a ka n Wila ya h Ta g iha n B e rs ih B e rda s a ka n Wila ya hN O Ka te g o ri P o rto fo lio
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisi Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual(dalam Jutaan rupiah)
< 1 t ahun >1 t hn s.d 3 t hn >3 t hn s.d 5 t hn > 5 t hn Non-Kont rakt ua l Tot a l < 1 t ahun >1 t hn s.d 3 t hn >3 t hn s.d 5 t hn > 5 t hn Non-Kont rakt ua l Tot a l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Tagihan Kepada P emerint ah 22,986 22,986 22,557 22,557
2 Tagihan Kepada Ent it a s S ekt or P ublik
3 Tagihan Kepada Bank P embangunan Mult ila t e ra l dan Lembaga Int e rnasiona l
4 Tagihan Kepada Bank 161,302 9,700 10,014 181,016 62,124 19,900 82,024
5 Kredit Be ragun Rumah Tingga l 5 2,152 7,058 9,215 56 6,098 6,154
6 Kredit Be ragun P rope rt i Komersia l
7 Kredit P egawa i/ P ensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kec il dan P ort ofolio Rit e l 59,928 2,869 2,060 2,887 67,744 22,878 193 229 23,300
9 Tagihan Kepada Korpora si 141,084 8,234 18,195 28,653 196,166 11,961 4,101 14,129 30,191
10 Tagihan yang Te lah J a t uh Tempo 29 29
11 Ase t La innya 18,762 18,762 64,722 64,722
12 Eksposur di Unit Usaha S ya riah (apabila ada )
To t a l 4 0 4 , 0 9 6 2 2 , 9 5 5 3 7 , 3 2 7 3 1, 5 4 0 - 4 9 5 , 9 18 18 4 , 2 4 2 2 4 9 4 , 3 3 0 4 0 , 12 7 - 2 2 8 , 9 4 8
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Tag ihan B e rs ih B e rd as akan S is a Jang ka Wakt u Ko nt rak Tag ihan B e rs ih B e rd as akan S is a Jang ka Wakt u Ko nt rak
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisi Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam Jutaan rupiah)
< 1 t ahun >1 t hn s.d 3 t hn >3 t hn s.d 5 t hn > 5 t hn Non-Kont rakt ua l Tot a l < 1 t ahun >1 t hn s.d 3 t hn >3 t hn s.d 5 t hn > 5 t hn Non-Kont rakt ua l Tot a l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Tagihan Kepada P emerint ah
2 Tagihan Kepada Ent it a s S ekt or P ublik
3 Tagihan Kepada Bank P embangunan Mult ila t e ra l dan Lembaga Int e rnasiona l
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Be ragun Rumah Tingga l
6 Kredit Be ragun P rope rt i Komersia l
7 Kredit P egawa i/ P ensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kec il dan P ort ofolio Rit e l
9 Tagihan Kepada Korpora si
10 Tagihan yang Te lah J a t uh Tempo
11 Ase t La innya
12 Eksposur di Unit Usaha S ya riah (apabila ada )
To t a l - - - - - - - - - - - -
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Tag ihan B e rs ih B e rd as akan S is a Jang ka Wakt u Ko nt rak Tag ihan B e rs ih B e rd as akan S is a Jang ka Wakt u Ko nt rak
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual(dalam Jutaan rupiah)
N o S e k t o r Ek o n o m i
Ta g i h a n
Ke p a d a
P e m e r i n t a
h
Ta g i h a n
Ke p a d a
En t i t a s
S e k t o r
P u b l i k
Ta g i h a n
Ke p a d a B a n k
Mu l t i l a t e r a l
d a n Le m b a g a
In t e r n a s i o n a l
Ta g i h a n
Ke p a d a
B a n k
Kr e d i t
B e r a g u n
R u m a h
Ti n g g a l
Kr e d i t
B e r a g u n
P r o p e r t i
Ko m e r s i a l
Kr e d i t
P e g a w a i /
P e n s i u n a n
Ta g i h a n
Ke p a d a U s a h a
Mi k r o , U s a h a
Ke c i l d a n
P o r t o f o l i o
Ta g i h a n
Ke p a d a
Ko r p o r a s i
Ta g i h a n
y a n g Te l a h
J a t u h
Te m p o
A s e t
La i n n y a
Ek s p o s u r d i
U n i t U s a h a
S y a r i a h
( a p a b i l a a d a )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n
1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n
2 P e rika na n
3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indust r i P e ngola ha n 3,019 70,377
5 List r ik, Ga s da n Air
6 Konst ruksi 3,098 37,003
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 20,864 61,918
8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum 4,017
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si
10 P e ra nt a ra ke ua nga n
11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n 11,606
12Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
wa jib13 J a sa pe ndidika n
14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l 2,803
15J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n
la innya16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga
17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya
18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya
19 Buka n La pa nga n Usa ha
20 La innya 22,986 181,016 9,215 33,943 15,262 29 18,762
Tot a l 2 2 , 9 8 6 - - 18 1, 0 16 9 , 2 15 - - 6 7 , 7 4 4 19 6 , 16 6 2 9 18 , 7 6 2
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n
2 P e rika na n
3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indust r i P e ngola ha n 2,987
5 List r ik, Ga s da n Air
6 Konst ruksi 5,328
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 11,158 22,195
8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum 1
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si
10 P e ra nt a ra ke ua nga n
11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n 21 7,996
12Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
wa jib13 J a sa pe ndidika n
14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l
15J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n
la innya16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga
17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya
18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya
19 Buka n La pa nga n Usa ha
20 La innya 22,557 82,024 6,154 3,805 64,722
Tot a l 2 2 , 5 5 7 - - 8 2 , 0 2 4 6 , 15 4 - - 2 3 , 3 0 0 3 0 , 19 1 - 6 4 , 7 2 2
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
N o S e k t o r Ek o n o m i
Ta g i h a n
Ke p a d a
P e m e r i n t a
h
Ta g i h a n
Ke p a d a
En t i t a s
S e k t o r
P u b l i k
Ta g i h a n
Ke p a d a B a n k
Mu l t i l a t e r a l
d a n Le m b a g a
In t e r n a s i o n a l
Ta g i h a n
Ke p a d a
B a n k
Kr e d i t
B e r a g u n
R u m a h
Ti n g g a l
Kr e d i t
B e r a g u n
P r o p e r t i
Ko m e r s i a l
Kr e d i t
P e g a w a i /
P e n s i u n a n
Ta g i h a n
Ke p a d a U s a h a
Mi k r o , U s a h a
Ke c i l d a n
P o r t o f o l i o
R i t e l
Ta g i h a n
Ke p a d a
Ko r p o r a s i
Ta g i h a n
y a n g Te l a h
J a t u h
Te m p o
A s e t
La i n n y a
Ek s p o s u r d i
U n i t U s a h a
S y a r i a h
( a p a b i l a a d a )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n
1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n
2 P e rika na n
3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indust r i P e ngola ha n
5 List r ik, Ga s da n Air
6 Konst ruksi
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n
8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si
10 P e ra nt a ra ke ua nga n
11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n
12Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
wa jib13 J a sa pe ndidika n
14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l
15J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n
la innya16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga
17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya
18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya
19 Buka n La pa nga n Usa ha
20 La innya
Tot a l -
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
1 P e rt a niha n, P e rburuha n da n Ke hut a na n
2 P e rika na n
3 P e rt a mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indust r i P e ngola ha n
5 List r ik, Ga s da n Air
6 Konst ruksi
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n
8 P e nye dia a n a komoda si da n pe nye dia a n ma ka n minum
9 Tra nsport a si, pe rguda nga n da n komunika si
10 P e ra nt a ra ke ua nga n
11 Re a l e st a t e , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n
12Administ ra si P e me rint a ha n, pe rt a ha na n da n ja mina n sosia l
wa jib13 J a sa pe ndidika n
14 J a sa ke se ha t a n da n ke gia t a n sosia l
15J a sa ke ma sya ra ka t a n, sosia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n
la innya16 J a sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h t a ngga
17 Ba da n int e rna siona l da n ba da n e kst ra int e rna siona l la innya
18 Ke gia t a n ya ng be lum je la s ba t a sa nnya
19 Buka n La pa nga n Usa ha
20 La innya
Tot a l - - - - - - - - - - - -
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan - -
2 Tagihan yang mengalami penurunan nila i (im paired ) - -
a . Belum ja tuh tempo - -
b. Te lah ja tuh tempo - -
3 Cadangan kerugian penurunan nila i (CKP N) - Individual - -
4 Cadangan kerugian penurunan nila i (CKP N) - Ko lektif 1,873 2,997 - 4,870 210 145 1 - 356
5 Tagihan yang dihapus buku - -
- -
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Wila ya h Wila ya h
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l Wila ya h 1 Wila ya h 2 Wila ya h 3 ds t To ta l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tagihan
2 Tagihan yang mengalami penurunan nila i (im paired )
a . Belum ja tuh tempo
b. Telah ja tuh tempo
3 Cadangan kerugian penurunan nila i (CKP N) - Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nila i (CKP N) - Ko lektif
5 Tagihan yang dihapus buku
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Wila ya h Wila ya h
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual(dalam Jutaan rupiah)
B e lu m Ja tu h Te mp o Te la h Ja tuh Te mpo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n
1 P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n
2 P e rika na n
3 P e rta mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indus tri P e ngola ha n 73,396
5 Lis trik, Ga s da n Air
6 Kons truks i 40,101
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 82,782
8 P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum 4,017
9 Tra nsporta s i, pe rguda nga n da n komunika s i10 P e ra nta ra ke ua nga n11 Re a l e s ta te , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n 11,861
12 Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n sos ia l wa jib13 Ja sa pe ndidika n14 Ja sa ke se ha ta n da n ke gia ta n sos ia l15 Ja sa ke ma sya ra ka ta n, sos ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya 2,548
16 Ja sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga17 Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya18 Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta sa nnya19 Buka n La pa nga n Usa ha20 La innya 281,213 4,870 356
Tota l 4 9 5 ,9 18 - - - 4 ,8 7 0 3 5 6
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
1 P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n
2 P e rika na n
3 P e rta mba nga n da n P e ngga lia n
4 Indus tri P e ngola ha n 2,987 3
5 Lis trik, Ga s da n Air
6 Kons truks i 5,328 40
7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n 33,353 211
8 P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum 1
9 Tra nsporta s i, pe rguda nga n da n komunika s i10 P e ra nta ra ke ua nga n11 Re a l e s ta te , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n 8,017 51
12 Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n sos ia l wa jib13 Ja sa pe ndidika n14 Ja sa ke se ha ta n da n ke gia ta n sos ia l15 Ja sa ke ma sya ra ka ta n, sos ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya16 Ja sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga17 Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya18 Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta sa nnya19 Buka n La pa nga n Usa ha20 La innya 179,262 14
Tota l 2 2 8 ,9 4 8 - - - 3 19 -
Ca d a n g a n
ke ru g ia n
p e n u ru n a n n ila i
(CKP N) -
In d ivid u a l
Ca d a n g a n
ke ru g ia n
p e n u ru n a n n ila i
(CKP N) -
Ko le ktif
Ta g ih a n ya n g
d ih a p u s b u ku
Ta g ih a n Ke p a d a En tita s S e kto r P u b lik
Ta g ih a n S e kto r Eko n o miNo
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak(dalam Jutaan rupiah)
B e lu m Ja tu h Te mp o Te la h Ja tuh Te mpo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n1 P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n2 P e rika na n3 P e rta mba nga n da n P e ngga lia n4 Indus tri P e ngola ha n5 Lis trik, Ga s da n Air6 Kons truks i7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n8 P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum9 Tra nsporta s i, pe rguda nga n da n komunika s i
10 P e ra nta ra ke ua nga n11 Re a l e s ta te , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n12 Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n sos ia l wa jib13 Ja sa pe ndidika n14 Ja sa ke se ha ta n da n ke gia ta n sos ia l15 Ja sa ke ma sya ra ka ta n, sos ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya16 Ja sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga17 Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya18 Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta sa nnya19 Buka n La pa nga n Usa ha20 La innya
Tota l - - - - - -
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya1 P e rta niha n, P e rburuha n da n Ke huta na n2 P e rika na n3 P e rta mba nga n da n P e ngga lia n4 Indus tri P e ngola ha n5 Lis trik, Ga s da n Air6 Kons truks i7 P e rda ga nga n be sa r da n e c e ra n8 P e nye dia a n a komoda s i da n pe nye dia a n ma ka n minum9 Tra nsporta s i, pe rguda nga n da n komunika s i
10 P e ra nta ra ke ua nga n11 Re a l e s ta te , usa ha pe rse wa a n da n ja sa pe rusa ha a n12 Adminis tra s i P e me rinta ha n, pe rta ha na n da n ja mina n sos ia l wa jib13 Ja sa pe ndidika n14 Ja sa ke se ha ta n da n ke gia ta n sos ia l15 Ja sa ke ma sya ra ka ta n, sos ia l buda ya , hibura n da n pe rora nga n la innya16 Ja sa pe rora nga n ya ng me la ya ni ruma h ta ngga17 Ba da n inte rna s iona l da n ba da n e ks tra inte rna s iona l la innya18 Ke gia ta n ya ng be lum je la s ba ta sa nnya19 Buka n La pa nga n Usa ha20 La innya
Tota l - - - - - -
No S e kto r Eko n o mi Ta g ih a n Ta g ih a n Ke p a d a En tita s S e kto r P u b lik Ca d a n g a n
ke ru g ia n
p e n u ru n a n n ila i
Ca d a n g a n
ke ru g ia n
p e n u ru n a n n ila i
Ta g ih a n ya n g
d ih a p u s b u ku
Tabel 2.6.a. Pengunkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 S a ldo Awa l CKP N 356 134
2 P e mbe ntuka n (pe muliha n) CKP N pa da pe riode be rja la n (Ne t)
2a . P e mbe ntuka n CKP N pa da pe riode be rja la n 4,514 222
2b. P e muliha n CKP N pa da pe riode be rja la n
3 CKP N ya ng diguna ka n untuk me la kuka n ha pus buku a ta s ta giha n pa da pe riode be rja la n
4 P e mbe ntuka n (pe muliha n) la innya pa da pe riode be rja la n
- 4 , 8 7 0 - 3 5 6
Posisi Tanggal LaporanPosisi Tanggal Laporan Tahun
SebelumnyaNo
S a ld o Akh ir CKP N
Tabel 2.6.b. Pengunkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(dalam Jutaan rupiah)
Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 S a ldo Awa l CKP N
2 P e mbe ntuka n (pe muliha n) CKP N pa da pe riode be rja la n (Ne t)
2a . P e mbe ntuka n CKP N pa da pe riode be rja la n
2b. P e muliha n CKP N pa da pe riode be rja la n
3 CKP N ya ng diguna ka n untuk me la kuka n ha pus buku a ta s ta giha n pa da pe riode be rja la n
4 P e mbe ntuka n (pe muliha n) la innya pa da pe riode be rja la n
S a ld o Akh ir CKP N
NoPosisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun
Sebelumnya
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan kategori Protofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Le mba ga P e me r ingka t
Sta nda r d a nd P oor 's AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B A-1 A-2 A-3 Kur a ng da r i A-3
Fi t c h R a t ing AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B F1+ s . d F1 F2 F3 Kur a ng da r i F-3
Moody's AAa Aa 1 s . d Aa 3 A1 s . d A3 B a a 1+ s . d B a a 3 B a 1+ s . d B a 3 B 1+ s . d B 4 Kur a ng da r i B 3 P -1 P -2 P -3 Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t ings Indone s i a AAA(idn) AA+(idn) s . d AA-(idn) A+(idn) s . d A-(idn) B B B +(idn) s . d B B B -(idn) B B +(idn) s . d B B -(idn) B +(idn) s . d B -(idn) Kur a ng da r i B -(idn) F1+(idn) s . d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kur a ng da r i F3(idn)
P T . IC R A Indone s i a [Idr ]AAA [Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA [Idr ]A+ s . d [Idr ]A [Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B [Idr ]B B + s . d [Idr ]B B [Idr ]B + s . d [Idr ]B Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
P T . P e me ingka t E f e k Indone s i a id AAA id AA+ s . d i d AA idA+ s . d i dA id B B B + s . d i d B B B id B B + s . d i d B B id B B + s . d i d B Kur a ng da r i i d B idA1 idA2 idA3 s . d i dA4 Kur a ng da r i i d A4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h 22, 986 22, 986
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3 T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n
Le mba ga Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk 9, 700 10, 014 161, 302 181, 016
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l 9 , 215 9 , 215
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n
P or tof ol io R i t e l 67, 744 67, 744
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i 104 15, 158 180, 904 196, 166
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo 29
11 As e t La innya 18, 762 18, 762
12 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T OT AL 9, 804 10, 014 15, 158 460, 942 495, 918
P o s is i Tang g a l Lap o ran
Ka te gor i P or tof ol io
T a giha n B e r s ih
P e r ingka t J a ngka P a nja ng P e r ingka t J a ngka P e nde k
T a npa P e r ingka t T ota l
Le mba ga P e me r ingka t
Sta nda r d a nd P oor 's AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B A-1 A-2 A-3 Kur a ng da r i A-3
Fi t c h R a t ing AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B F1+ s . d F1 F2 F3 Kur a ng da r i F-3
Moody's AAa Aa 1 s . d Aa 3 A1 s . d A3 B a a 1+ s . d B a a 3 B a 1+ s . d B a 3 B 1+ s . d B 4 Kur a ng da r i B 3 P -1 P -2 P -3 Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t ings Indone s i a AAA(idn) AA+(idn) s . d AA-(idn) A+(idn) s . d A-(idn) B B B +(idn) s . d B B B -(idn) B B +(idn) s . d B B -(idn) B +(idn) s . d B -(idn) Kur a ng da r i B -(idn) F1+(idn) s . d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kur a ng da r i F3(idn)
P T . IC R A Indone s i a [Idr ]AAA [Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA [Idr ]A+ s . d [Idr ]A [Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B [Idr ]B B + s . d [Idr ]B B [Idr ]B + s . d [Idr ]B Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
P T . P e me ingka t E f e k Indone s i a id AAA id AA+ s . d i d AA idA+ s . d i dA id B B B + s . d i d B B B id B B + s . d i d B B id B B + s . d i d B Kur a ng da r i i d B idA1 idA2 idA3 s . d i dA4 Kur a ng da r i i d A4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h 22, 557 22, 557
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n
Le mba ga Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk 19, 900 62, 124 82, 024
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l 6 , 154 6 , 154
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8
T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n
P or tof ol io R i t e l 23, 300 23, 300
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i 30, 191 30, 191
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 As e t La innya 64, 722 64, 722
12 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T OT AL 19, 900 209, 048 228, 948
P o s is i Tang g a l Lap o ran Tahun S e b e lumnya
Ka te gor i P or tof ol io
T a giha n B e r s ih
P e r ingka t J a ngka P a nja ng P e r ingka t J a ngka P e nde k
T a npa P e r ingka t T ota l
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan kategori Protofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(dalam
Jutaan
rupiah)
Le mba ga P e me r ingka t
Sta nda r d a nd P oor 's AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B A-1 A-2 A-3 Kur a ng da r i A-3
Fi t c h R a t ing AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B F1+ s . d F1 F2 F3 Kur a ng da r i F-3
Moody's AAa Aa 1 s . d Aa 3 A1 s . d A3 B a a 1+ s . d B a a 3 B a 1+ s . d B a 3 B 1+ s . d B 4 Kur a ng da r i B 3 P -1 P -2 P -3 Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t ings Indone s i a AAA(idn) AA+(idn) s . d AA-(idn) A+(idn) s . d A-(idn) B B B +(idn) s . d B B B -(idn) B B +(idn) s . d B B -(idn) B +(idn) s . d B -(idn) Kur a ng da r i B -(idn) F1+(idn) s . d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kur a ng da r i F3(idn)
P T . IC R A Indone s i a [Idr ]AAA [Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA [Idr ]A+ s . d [Idr ]A [Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B [Idr ]B B + s . d [Idr ]B B [Idr ]B + s . d [Idr ]B Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
P T . P e me ingka t E f e k Indone s i a id AAA id AA+ s . d i d AA idA+ s . d i dA id B B B + s . d i d B B B id B B + s . d i d B B id B B + s . d i d B Kur a ng da r i i d B idA1 idA2 idA3 s . d i dA4 Kur a ng da r i i d A4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n
Le mba ga Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n
P or tof ol io R i t e l
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 As e t La innya
12E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T OT AL
P o s is i Tang g a l Lap o ran
Ka te gor i P or tof ol io
T a giha n B e r s ih
P e r ingka t J a ngka P a nja ng P e r ingka t J a ngka P e nde k
T a npa P e r ingka t T ota l
(dalam Jutaan rupiah)
Le mba ga P e me r ingka t
Sta nda r d a nd P oor 's AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B A-1 A-2 A-3 Kur a ng da r i A-3
Fi t c h R a t ing AAA AA+ s . d AA A+ s . d A B B B + s . d B B B B B + s . d B B B + s . d B Kur a ng da r i B F1+ s . d F1 F2 F3 Kur a ng da r i F-3
Moody's AAa Aa 1 s . d Aa 3 A1 s . d A3 B a a 1+ s . d B a a 3 B a 1+ s . d B a 3 B 1+ s . d B 4 Kur a ng da r i B 3 P -1 P -2 P -3 Kur a ng da r i P -3
P T . Fi t c h R a t ings Indone s i a AAA(idn) AA+(idn) s . d AA-(idn) A+(idn) s . d A-(idn) B B B +(idn) s . d B B B -(idn) B B +(idn) s . d B B -(idn) B +(idn) s . d B -(idn) Kur a ng da r i B -(idn) F1+(idn) s . d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kur a ng da r i F3(idn)
P T . IC R A Indone s i a [Idr ]AAA [Idr ]AA+ s . d [Idr ]AA [Idr ]A+ s . d [Idr ]A [Idr ]B B B + s . d [Idr ]B B B [Idr ]B B + s . d [Idr ]B B [Idr ]B + s . d [Idr ]B Kur a ng da r i [Idr ]B [Idr ]A1+ s . d [Idr ]A1 [Idr ]A2+ s . d [Idr ]A2[Idr ]A3+ s . d [Idr ]A3Kur a ng da r i [Idr ] A3
P T . P e me ingka t E f e k Indone s i a id AAA id AA+ s . d i d AA idA+ s . d i dA id B B B + s . d i d B B B id B B + s . d i d B B id B B + s . d i d B Kur a ng da r i i d B idA1 idA2 idA3 s . d i dA4 Kur a ng da r i i d A4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n
Le mba ga Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n
P or tof ol io R i t e l
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 As e t La innya
12E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T OT AL
P o s is i Tang g a l Lap o ran Tahun S e b e lumnya
Ka te gor i P or tof ol io
T a giha n B e r s ih
P e r ingka t J a ngka P a nja ng P e r ingka t J a ngka P e nde k
T a npa P e r ingka t T ota l
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif
(dalam Jutaan rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Suku Bunga
2 Nila i Tukar
3 Lainnya
TOTAL
1 Suku Bunga
2 Nila i Tukar
3 Saham
4 Emas
5 Lo gam s e la in Emas
6 Lainnya
TOTAL
P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
N a t io na l A m o unt
< 1 Ta hun> 1 Ta hun
< 5 Ta hun> 5 Ta hun
Ta g iha n
D e riv a t if
Ke wa jiba n
D e riv a t if
Ta g iha n
B e rs ih
s e be lum
M R K
M R K
Ta g iha n
B e rs ih
s e te la h
M R K
BANK SECARA INDIVIDUAL
BANK SECARA KONSOLIDASI
> 1 Ta hun
< 5 Ta hun> 5 Ta hun
N o Va ria be l ya ng M e nda s a ri
P o s is i Ta ng g a l La po ra n
N a t io na l A m o unt
Ta g iha n
D e riv a t if
Ke wa jiba n
D e riv a t if
Ta g iha n
B e rs ih
s e be lum
M R K
M R K
Ta g iha n
B e rs ih
s e te la h
M R K< 1 Ta hun
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
N ila i Wa ja r
S S B R e po
Ke wa jiba n
R e po
Ta g iha n
B e rs ihA TM R
N ila i Wa ja r
S S B R e po
Ke wa jiba n
R e po
Ta g iha n
B e rs ihA TM R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada P emerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3
Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l
dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan
P o rto fo lio Rite l
6 Tagihan Kepada Ko rpo ras i
7 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
TOTAL
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(dalam Jutaan rupiah)
N ila i Wa ja r
S S B R e po
Ke wa jiba n
R e po
Ta g iha n
B e rs ihA TM R
N ila i Wa ja r
S S B R e po
Ke wa jiba n
R e po
Ta g iha n
B e rs ihA TM R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada P emerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3
Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l
dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan
P o rto fo lio Rite l
6 Tagihan Kepada Ko rpo ras i
7 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
TOTAL
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
Ta g iha n
B e rs ihN ila i M R K
Ta g iha n
B e rs ih s e te la h
M R K
A TM R s e te la h
M R K
Ta g iha n
B e rs ihN ila i M R K
Ta g iha n
B e rs ih s e te la h
M R K
A TM R s e te la h
M R K
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada P emerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3
Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l
dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan
P o rto fo lio Rite l
6 Tagihan Kepada Ko rpo ras i
7 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
TOTAL
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(dalam Jutaan rupiah)
Ta g iha n
B e rs ihN ila i M R K
Ta g iha n
B e rs ih s e te la h
M R K
A TM R s e te la h
M R K
Ta g iha n
B e rs ihN ila i M R K
Ta g iha n
B e rs ih s e te la h
M R K
A TM R s e te la h
M R K
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada P emerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sekto r P ublik
3
Tagihan Kepada Bank P embangunan Multila te ra l
dan Lembaga Internas io nal
4 Tagihan Kepada Bank
5
Tagihan Kepada Us aha Mikro , Us aha Kecil dan
P o rto fo lio Rite l
6 Tagihan Kepada Ko rpo ras i
7 Eks po s ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada)
TOTAL
N O Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta ng g a l La po ra n P o s is i Ta ng g a l La po ra n Ta hun S e be lum nya
Tabel 4.1.a. Pengunkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual(dalam Jutaan rupiah)
0 % 2 0 % 3 5 % 4 0 % 4 5 % 5 0 % 7 5 % 10 0 % 15 0 % La i n n y a 0 % 2 0 % 3 5 % 4 0 % 4 5 % 5 0 % 7 5 % 10 0 % 15 0 % La i n n y a
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
A E k s pos ur N e r ac a
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h 22, 986 22, 557
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk 181, 016 36, 203 82, 024 16, 405
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l 9, 215 3 , 686 6 , 154 2 , 462
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l 67, 744 50, 137 779 22, 521 16, 891
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i 50, 000 104 15, 158 130, 904 138, 504 30, 191 30, 191
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo 29 44
11 As e t La innya 2 14, 304 4 , 456 20, 988 2 59, 487 4 , 456 66, 171
12 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E kpos ur Ne r a c a 72, 988 181, 120 - 24, 373 - - 67, 744 145, 208 4 , 485 - 249, 562 - 23, 338 82, 024 - 6 , 154 - - 22, 521 89, 678 4 , 456 - 132, 120 -
BE k pos ur K e w aj iban K omi tme nt / K ont ige ns i pd T r ans ak s i R e k e ning
A dmini s t r at i f
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l 21, 758 12, 766
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i 7, 768 1 , 029
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E kpos ur T R A 29, 526 - - - - - - - - - - - 13, 795 - - - - - - - - - - -
B E k pos ur A k ibat K e gagalan P ihak Law an (C ounte r par t y C r e di t R i s k )
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l
6 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
7 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E ks pos ur C ounte r pa r ty C r e di t R i s k
N O Ka t e g o r i P o r t o f o l i o
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Kr e d i t
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Kr e d i tA TMR
B e b a n
Mo d a lA TMR
B e b a n
Mo d a l
Tabel 4.1.b. Pengunkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank
secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
0 % 2 0 % 3 5 % 4 0 % 4 5 % 5 0 % 7 5 % 10 0 % 15 0 % La i n n y a 0 % 2 0 % 3 5 % 4 0 % 4 5 % 5 0 % 7 5 % 10 0 % 15 0 % La i n n y a
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
A E k s pos ur N e r ac a
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 As e t La innya
12 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E kpos ur Ne r a c a -
BE k pos ur K e w aj iban K omi tme nt / K ont ige ns i pd T r ans ak s i R e k e ning
A dmini s t r at i f
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 Kr e di t B e r a gun R uma h T ingga l
6 Kr e di t B e r a gun P r ope r t i Kome r s i a l
7 Kr e di t P e ga wa i / P e ns iuna n
8 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l
9 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
10 T a giha n ya ng T e la h J a tuh T e mpo
11 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E kpos ur T R A -
B E k pos ur A k ibat K e gagalan P ihak Law an (C ounte r par t y C r e di t R i s k )
1 T a giha n Ke pa da P e me r int a h
2 T a giha n Ke pa da E nt i t a s Se ktor P ubl ik
3
T a giha n Ke pa da B a nk P e mba nguna n Mul t i l a t e r a l da n Le mba ga
Int e r na s iona l
4 T a giha n Ke pa da B a nk
5 T a giha n Ke pa da Us a ha Mikr o, Us a ha Ke c i l da n P or tof ol io R i t e l
6 T a giha n Ke pa da Kor por a s i
7 E ks pos ur di Uni t Us a ha Sya r i a h (a pa bi l a a da )
T ota l E ks pos ur C ounte r pa r ty C r e di t R i s k
N O Ka t e g o r i P o r t o f o l i o
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n
A TMRB e b a n
Mo d a lA TMR
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Kr e d i t
Ta g i h a n B e r s i h S e t e l a h Me m p e r t i m b a n g k a n D a m p a k Mi t i g a s i R i s i k o
Kr e d i t
B e b a n
Mo d a l
P o s i s i Ta n g g a l La p o r a n Ta h u n S e b e l u m n y a
Tabel 4.2.a. Pengunkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Agunan GaransiAsuran
si Lainnya Agunan Garansi
Asuran
si Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13)(14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]
A Eksposur Neraca1 Tagihan Kepada Pemerintah 22,986 22,986 22,557 22,557 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank 181,016 181,016 82,024 82,024 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 9,215 9,215 6,154 6,154 6 Kredit Beragun Properti Komersial7 Kredit Pegawai/Pensiunan8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 67,744 895 66,849 23,300 779 22,521 9 Tagihan Kepada Korporasi 191,166 50,000 141,166 30,191 30,191 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 29 29 11 Aset Lainnya 18,762 18,762 64,722 64,722 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Ekposur Neraca 490,918 50,895 440,023 228,948 779 228,169
B Ekposur Kewajiban 1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank5 Kredit Beragun Rumah Tinggal6 Kredit Beragun Properti Komersial7 Kredit Pegawai/Pensiunan8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 12,760 12,760 12,760 12,760 9 Tagihan Kepada Korporasi 291 291 291 291 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Ekposur TRA 13,051 13,051 13,051 13,051
B Ekposur Akibat Kegagalan Pihak 1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 6 Tagihan Kepada Korporasi7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Eksposur Counterparty Credit 503,969 50,895 453,074 241,999 779 241,220
Kategori Portofolio
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tagihan
Bersih
Bagian Yang
Tidak Dijamin
Bagian Yang
Tidak Dijamin
Total (A+B+C)
Tagihan
Bersih
Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang Dijamin DenganNO
Tabel 4.2.b. Pengunkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Agunan GaransiAsuran
si Lainnya Agunan Garansi
Asuran
si Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13)(14) = (9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]
A Eksposur Neraca1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank5 Kredit Beragun Rumah Tinggal6 Kredit Beragun Properti Komersial7 Kredit Pegawai/Pensiunan8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 9 Tagihan Kepada Korporasi10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo11 Aset Lainnya12 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Ekposur Neraca
B Ekposur Kewajiban 1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank5 Kredit Beragun Rumah Tinggal6 Kredit Beragun Properti Komersial7 Kredit Pegawai/Pensiunan8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 9 Tagihan Kepada Korporasi10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo11 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Ekposur TRA
B Ekposur Akibat Kegagalan Pihak 1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan 4 Tagihan Kepada Bank5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, 6 Tagihan Kepada Korporasi7 Eksposur di Unit Usaha Syariah
Total Eksposur Counterparty Credit
Bagian Yang
Tidak Dijamin
Total (A+B+C)
Posisi Tanggal Laporan
Tagihan
Bersih
Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang
Tidak Dijamin
Tagihan
Bersih
Bagian Yang Dijamin DenganNO Kategori Portofolio
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tabel 5.1.a. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Te l a h J a t u h
Te m p o
B e l u m
J a t u h
Te m p o
Te l a h J a t u h
Te m p o
B e l u m
J a t u h
Te m p o(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Bank Be rt indak S ebaga i Kredit ur Asa l
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia Kredit P endukung
a . Fa silit a s penanggung risiko
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
b. Fa silit a s penanggung risiko kedua
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia Fasilit a s Likuidit a s
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia J a sa
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i Bank Kost udian
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P emoda l
a . S enior t ranche
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
b. J unior t ranche
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
1
N O Ek s p o s u r S e k u r i t i s a s i
P o s i s i Ta n g g a l La p o ra n
N i l a i A s e t y g
d i s e k u r i t i s a s i
N i l a i A s e t y a n g
d i s e k u r i t i s a s i y a n g
m e n g a l a m i p e n u ru n a n A TMRN i l a i A s e t y g
d i s e k u r i t i s a s i
N i l a i A s e t y a n g
d i s e k u r i t i s a s i y a n g
m e n g a l a m i p e n u ru n a n P e n g u ra n g
Mo d a l
La b a / R u g i
d a r i
a k t i v i t a s
s e k u r i t i s a s i
La b a / R u g i
d a r i
a k t i v i t a s
s e k u r i t i s a s i
P o s i s i Ta n g g a l La p o ra n
A TMRP e n g u ra n g
Mo d a l
2
3
4
5
6
Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Te l a h J a t u h
Te m p o
B e l u m
J a t u h
Te m p o
Te l a h J a t u h
Te m p o
B e l u m
J a t u h
Te m p o(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Bank Be rt indak S ebaga i Kredit ur Asa l
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia Kredit P endukung
a . Fa silit a s penanggung risiko
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
b. Fa silit a s penanggung risiko kedua
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia Fasilit a s Likuidit a s
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P enyedia J a sa
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i Bank Kost udian
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
Bank Be rt indak S ebaga i P emoda l
a . S enior t ranche
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
b. J unior t ranche
- J enis Eksposur (cont oh : t agihan be ragun rumah t ingga l)
N OA TMR
P e n g u ra n g
Mo d a l
1
2
3
Ek s p o s u r S e k u r i t i s a s i
P o s i s i Ta n g g a l La p o ra n P o s i s i Ta n g g a l La p o ra n
N i l a i A s e t y g
d i s e k u r i t i s a s i
N i l a i A s e t y a n g
d i s e k u r i t i s a s i y a n g
m e n g a l a m i p e n u ru n a n
La b a / R u g i
d a r i
a k t i v i t a s
s e k u r i t i s a s i
A TMRP e n g u ra n g
Mo d a l
N i l a i A s e t y g
d i s e k u r i t i s a s i
N i l a i A s e t y a n g
d i s e k u r i t i s a s i y a n g
m e n g a l a m i p e n u ru n a n
4
5
6
La b a / R u g i
d a r i
a k t i v i t a s
s e k u r i t i s a s i
Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Individual
(dalam Jutaan rupiah)
Nila i As e t Ya n g
Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n )
P e n ju a la n
Nila i As e t Ya n g
Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n )
P e n ju a la n
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10 Ase t La innya
11 Eksposur di Unit Usa ha S ya ria h (a pa bila a da )
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Nila i As e t Ya n g
Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n )
P e n ju a la n
Nila i As e t Ya n g
Dis e ku ritis a s i
Ke u n tu n g a n (Ke ru g ia n )
P e n ju a la n
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10 Ase t La innya
11 Eksposur di Unit Usa ha S ya ria h (a pa bila a da )
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRKTa g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h 22,986 22,557
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk 181,016 36,203 36,203 82,024 4 ,292 4 ,292
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l 9 ,215 3 ,686 3 ,686 75 30 30
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l 67,744 50,808 50,137 25,375 19,031 18,155
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i 196,166 188,504 138,504 9 ,011 9 ,011 9 ,011
10 Ta giha n Ya ng Te la h Ja tuh Te mpo 29 44 44
11 Ase t La innya 18,762 20,988 64,722 25,779
To ta l 4 9 5 , 9 18 2 7 9 , 2 4 5 2 4 9 , 5 6 2 2 0 3 , 7 6 4 3 2 , 3 6 4 5 7 , 2 6 7
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Kominmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRKTa g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l 21,758 12,760
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i 7 ,768 291
10 Ta giha n Ya ng Te la h Ja tuh Te mpo
To ta l 2 9 , 5 2 6 13 , 0 5 1
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
6 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 De live ry ve rsus pa yme nt
a . Be ba n Moda l 8% (5 - 15 ha ri)
b. Be ba n Moda l 50% (16 - 30 ha ri)
c . Be ba n Moda l 75% (31 - 45 ha ri)
d. Be ba n Moda l 100% (le bih da ri 45 ha ri)
2 Non- de live ry ve rsus pa yme nt
To ta l
NO Je n is Tra n s a ks i
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (dalam Jutaan rupiah)
Faktor Pengurang
ModalATMR
Faktor Pengurang
ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
Total
NO Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun
Sebelumnya
Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) (dalam Jutaan rupiah)
Faktor Pengurang
ModalATMR
Faktor Pengurang
ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Total Eksposur
NO Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
Posisi Tanggal Laporan Tahun
Sebelumnya
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam Jutaan rupiah)
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL
FAKTOR PENGURANG MODAL
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun
Sebelumnya
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar –
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRKTa g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10 Ta giha n Ya ng Te la h Ja tuh Te mpo
11 Ase t La innya
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Kominmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRKTa g ih a n B e rs ih
ATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3
Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Kre dit Be ra gun Ruma h Tingga l
6 Kre dit Be ra gun P rope rti Kome rs ia l
7 Kre dit P e ga wa i/P e ns iuna n
8 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
9 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
10 Ta giha n Ya ng Te la h Ja tuh Te mpo
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Ta giha n Ke pa da P e me rinta h
2 Ta giha n Ke pa da Entita s S e ktor P ublik
3Ta giha n Ke pa da Ba nk P e mba nguna n Multila te ra l da n Le mba ga
Inte rna s iona l
4 Ta giha n Ke pa da Ba nk
5 Ta giha n Ke pa da Usa ha Mikro, Usa ha Ke c il da n P ortofolio Rite l
6 Ta giha n Ke pa da Korpora s i
To ta l
NO Ka te g o ri P o rto fo lio
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam Jutaan rupiah)
Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK Ta g ih a n B e rs ihATMR s e b e lu m
MRK
ATMR s e te la h
MRK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 De live ry ve rsus pa yme nt
a . Be ba n Moda l 8% (5 - 15 ha ri)
b. Be ba n Moda l 50% (16 - 30 ha ri)
c . Be ba n Moda l 75% (31 - 45 ha ri)
d. Be ba n Moda l 100% (le bih da ri 45 ha ri)
2 Non- de live ry ve rsus pa yme nt
To ta l
NO Je n is Tra n s a ks i
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (dalam Jutaan rupiah)
Faktor Pengurang
ModalATMR
Faktor Pengurang
ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
Total
NO Jenis Transaksi
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha
berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) (dalam Jutaan rupiah)
Faktor Pengurang
ModalATMR
Faktor Pengurang
ModalATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Total Eksposur
NO Jenis Transaksi
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam Jutaan rupiah)
FAKTOR PENGURANG MODAL
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar (dalam Jutaan rupiah)
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (6) (8) (9) (10)
1 Ris iko S uku Bunga
a . Ris iko S pe s ifik
b. Ris iko Umum
2 Ris iko Nila i Tuka r
3 Ris iko Ekuita s *)
4 Ris iko Komodita s *)
5 Ris iko Option
To ta l
*) Untuk ba nk ya ng me miliki pe rusa ha a n a na k ya ng me miliki e ksposur ris iko dima ksud
Bank Konsolidasi Bank KonsolidasiNo Jenis Risiko
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tabel 7.2.a. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (6) (8) (9) (10)
1 Ris iko S uku Bunga
2 Ris iko Nila i Tuka r
3 Ris iko Option
To ta l
No Jenis Risiko
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi
Tabel 7.2.b. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (6) (8) (9) (10)
1 Ris iko S uku Bunga
2 Ris iko Nila i Tuka r
3 Ris iko Ekuita s
4 Ris iko Komodita s
5 Ris iko Option
To ta l
No Jenis Risiko
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3
ta h u n te ra kh ir)B e b a n Mo d a l ATMR
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3
ta h u n te ra kh ir)B e b a n Mo d a l ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 P e nde ka ta n Indika tor Da sa r 12,320 1,848 23,101 11,009 1,651 20,641
To ta l 12 , 3 2 0 1, 8 4 8 2 3 , 10 1 11, 0 0 9 1, 6 5 1 2 0 , 6 4 1
No P e n d e ka ta n Ya n g Dig u n a ka n
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3
ta h u n te ra kh ir)B e b a n Mo d a l ATMR
P e n d a p a ta n B ru to (Ra ta - ra ta 3
ta h u n te ra kh ir)B e b a n Mo d a l ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 P e nde ka ta n Indika tor Da sa r
To ta l
No P e n d e ka ta n Ya n g Dig u n a ka n
P o s is i Ta n g g a l La p o ra n P o s is i Ta n g g a l La p o ra n Ta h u n S e b e lu mn ya
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
< 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 ` (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)I NERACA
A. Aset 1. Kas 2,052 2,052 - - - - 2,410 2,410 - - - - 2. Penempatan Bank Indonesia 18,604 18,604 - - - - 22,556 20,625 - - 1,931 - 3. Penempatan Bank Lain 161,302 38,187 53,115 70,000 - - 62,124 62,124 - - - - 4. Surat Berharga 39,357 - - 3,431 16,212 19,714 19,900 - - - - 19,900 5. Kredit yang diberikan 257,892 10,422 48,642 33,646 66,925 98,257 69,645 2,083 288 4,431 13,139 39,704 6. Tagihan lainnya - - - - - - - - - - - - 7. Lain-lain 7,956 2,274 5,229 132 202 119 55,705 50,149 403 294 4,527 332 Total Aset 487,163 71,539 106,986 107,209 83,339 118,090 232,340 137,391 691 4,725 19,597 59,936
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 85,687 30,554 52,098 1,035 2,000 - 31,027 30,826 153 33 15 - 2. Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - - - - - - - 3. Kewajiban pada Bank Lain - - - - - - - - - - - - 4. Surat Berharga yang diterbitkan - - - - - - - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima - - - - - - - - - - - - 6. Kewajiban lainnya - - - - - - - - - - - 7. Lain_lain 8,494 6,789 - - 110 1,595 53,113 51,750 - - 27 1,336 Total Kewajiban 94,181 37,343 52,098 1,035 2,110 1,595 84,140 82,576 153 33 42 1,336
Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca392,982 34,196 54,888 106,174 81,229 116,495 148,200 54,815 538 4,692 19,555 58,600
II REKENING ADMINISTRATIFA. Komitmen - - - - - - - - - - - - Kontinjensi - - - - - - - - - - - - Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - - - - - - - -
Kewajiban Rekening AdministratifKomitmen 31,378 31,378 - - - - 15,142 15,142 - - - - Kontinjensi - - - - - - - - - - - - Total Kewajiban Rekening Administratif31,378 31,378 - - - - 15,142 15,142 - - - -
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam RekeningAdministratif (31,378) (31,378) - - - - (15,142) (15,142) - - - -
Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB) 361,604 2,818 54,888 106,174 81,229 116,495 133,058 39,673 538 4,692 19,555 58,600
Jatuh Tempo Jatuh TempoNO
Pos - pos
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Saldo Saldo
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
< 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)I NERACA
A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lainTotal Aset
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lainTotal Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca
II REKENING ADMINISTRATIFA. KomitmenKontinjensiTotal Tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening AdministratifKomitmenKontinjensiTotal Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam RekeningAdministratif
Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
SaldoJatuh Tempo
NOPos - pos
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
SaldoJatuh Tempo
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual (dalam Jutaan rupiah)
< 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)I NERACA
A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lainTotal Aset
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lainTotal Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca
II REKENING ADMINISTRATIFA. KomitmenKontinjensiTotal Tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening AdministratifKomitmenKontinjensiTotal Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam RekeningAdministratif
Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
NOPos - pos
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
SaldoJatuh Tempo
SaldoJatuh Tempo
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (dalam Jutaan rupiah)
< 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 < 1 bulan > 1 bln > 3 bln > 6 bln > 12 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)I NERACA
A. Aset 1. Kas 2. Penempatan Bank Indonesia 3. Penempatan Bank Lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lainTotal Aset
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada Bank Lain 4. Surat Berharga yang diterbitkan 5. Pinjaman yang diterima 6. Kewajiban lainnya 7. Lain_lainTotal Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban Dalam Neraca
II REKENING ADMINISTRATIFA. KomitmenKontinjensiTotal Tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening AdministratifKomitmenKontinjensiTotal Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam RekeningAdministratif
Selisih Kumulatif (IA-IB)+(IIA-IIB)
NOPos - pos
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
SaldoJatuh Tempo
SaldoJatuh Tempo
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h / formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) DAFTAR ISI
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2015
FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended
December 31, 2015
Laporan Posisi Keuangan 3 Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain
5 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 6 Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas 7 Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 8 Notes to Financial Statements
PT BANK AMAR INDONESIA PT BANK AMAR INDONESIA
(d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015 DECEMBER 31, 2015
Catatan/
Notes 2015 2014
Rp Rp
ASET ASSETS
Kas 2.051.811.400 2.410.473.050 Cash
Giro pada Bank Indonesia 5 7.304.193.136 3.628.373.975 Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 6 6.138.655.812 4.056.989.033 Demand Deposits with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan Bank Lain 7 166.463.356.165 75.063.860.932 Other Banks
Efek-efek 8 39.356.654.352 21.831.191.631 Securities
Kredit 9 Loans
Pihak berelasi 27 51.843.504 56.508.395 Related parties
Pihak ketiga 257.840.191.048 59.588.948.885 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allowance for impairment losses
Bersih 253.022.487.835 59.289.851.246 Net
Aset Tetap 10 Premises and Equipment
Biaya perolehan 17.598.357.467 15.312.640.364 Cost
Akumulasi penyusutan (7.630.485.850) (7.075.248.943) Accumulated depreciation
Jumlah tercatat 9.967.871.617 8.237.391.421 Carrying value
Aset Takberwujud 11 Intangible Assets
Biaya perolehan 1.488.444.000 575.235.000 Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi (650.035.747) (572.634.998) Accumulated amortisation
Nilai buku bersih 838.408.253 2.600.002 Net book value
Aset Pajak Tangguhan - bersih 26 1.506.836.708 776.783.340 Deferred Tax Assets - net
Aset Lain-lain - bersih 12 7.955.407.673 55.704.629.513 Other Assets - net
JUMLAH ASET 494.605.682.951 231.002.144.143 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.
- 3 -
PT BANK AMAR INDONESIA PT BANK AMAR INDONESIA
(d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015 (lanjutan) DECEMBER 31, 2015 (Continued)
Catatan/
Notes 2015 2014
Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan 13 Deposits
Pihak berelasi 27 5.109.864.699 6.227.447.487 Related parties
Pihak ketiga 80.577.063.847 24.799.589.523 Third parties
Jumlah 85.686.928.546 31.027.037.010 Total
Utang Pajak 14,26 1.421.775.279 77.640.639 Taxes Payable
Beban Yang Masih Harus Dibayar Dan
Liabilitas Lain-lain 15,25 7.072.720.127 71.035.608.020 Accruals And Other Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 94.181.423.952 102.140.285.669 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 Capital Stock - par value of Rp 1,000,000
per saham per share
Modal dasar - 1.000.000 saham pada tanggal Authorized - 1,000,000 shares as of
31 Desember 2015 dan 250.000 saham December 31, 2015 and 250,000 shares
pada tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
360.000 saham pada tanggal Subscribed and paid-up - 360,000 shares
31 Desember 2015 dan 132.000 saham as of December 31, 2015 and
pada tanggal 31 Desember 2014 16 360.000.000.000 132.000.000.000 132,000 shares as of December 31, 2014
Dana setoran modal 17 40.000.000.000 - Capital deposits fund
Penghasilan Komprehensif Lain 18 (183.019.365) (219.365.994) Other Comprehensive Income
Saldo Laba Retained Earnings
Ditentukan penggunaannya 822.000.000 822.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (214.721.636) (3.740.775.532) Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 400.424.258.999 128.861.858.474 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 494.605.682.951 231.002.144.143 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.
- 4 -
PT BANK AMAR INDONESIA PT BANK AMAR INDONESIA
(d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
Catatan/
2015 Notes 2014
Rp Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Pendapatan bunga 38.265.300.387 19,27 15.920.617.847 Interest revenues
Beban bunga (3.624.036.790) 20,27 (480.006.120) Interest expense
Pendapatan Bunga - Bersih 34.641.263.597 15.440.611.727 Total Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya 1.795.953.490 21 356.609.986 Other Operating Revenues
Beban kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses
Aset keuangan (4.513.940.683) 9 (221.910.367) Financial assets
Aset non-keuangan - 12 (1.098.400.000) Non-financial assets
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai (4.513.940.683) (1.320.310.367) Total Provision for Impairment Losses
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Beban tenaga kerja (15.657.876.804) 22 (7.361.166.572) Personnel expenses
Beban umum dan administrasi (12.030.132.763) 23 (6.590.197.658) General and administrative expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya (27.688.009.567) (13.951.364.230) Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih (30.405.996.760) (14.915.064.611) Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL 4.235.266.837 525.547.116 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES)
Laba atas penjualan aset tetap 7.561.893 10 999.998 Gain on sale of premises and equipment
Lain-lain (111.599.952) (26.206.687) Others
BEBAN NON-OPERASIONAL - BERSIH (104.038.059) (25.206.689) NON-OPERATING EXPENSES - NET
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 4.131.228.778 500.340.427 INCOME BEFORE TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK - BERSIH (605.174.882) 26 (98.007.281) TAX EXPENSE - NET
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 3.526.053.896 402.333.146 NET INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Item that will not be reclassified
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan Remeasurement of defined benefits
pasti 29.040.166 25 - obligation
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan Income tax relating to item that will not be
direklasifikasi ke laba rugi (7.260.042) 26 - reclassified subsequently to profit or loss
Sub jumlah 21.780.124 - Sub total
Item that will be reclassified
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (22.361.993) 8 (405.533.281) Changes in fair value of AFS securities
Pajak penghasilan terkait pos yang akan Income tax relating to item that will be
direklasifikasi ke laba rugi tahun ini dan reclassified subsequently to profit or loss
penyesuaian tarif pajak 36.928.498 26 50.691.660 this year and tax rate adjuments
Sub jumlah 14.566.505 (354.841.621) Sub total
Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income for
tahun berjalan setelah pajak 36.346.629 (354.841.621) the current year net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
BERJALAN 3.562.400.525 47.491.525 FOR THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.
- 5 -
PT BANK AMAR INDONESIA PT BANK AMAR INDONESIA
(d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
Perubahan nilai
Pengukuran kembali wajar efek
atas program tersedia untuk
Dana setoran imbalan pasti/ dijual/
modal/ Remeasurement Changes in fair Ditentukan Belum ditentukan
Catatan/ Modal saham/ Capital deposits of defined benefits value of AFS penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/
Notes Capital Stock fund obligation securities Appropriated Unappropriated Total equity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2014 132.000.000.000 - - 135.475.627 822.000.000 (4.143.108.678) 128.814.366.949 Balance as of January 1, 2014
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 402.333.146 402.333.146 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - Other comprehensive income -
setelah pajak 8,18,26 - - - (354.841.621) - - (354.841.621) net of tax
Saldo per 31 Desember 2014 132.000.000.000 - - (219.365.994) 822.000.000 (3.740.775.532) 128.861.858.474 Balance as of December 31, 2014
Tambahan modal disetor 16 228.000.000.000 40.000.000.000 - - - - 268.000.000.000 Additional paid-in capital
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 3.526.053.896 3.526.053.896 Net income for the year
Penghasilan komprehensif lain - Other comprehensive income -
setelah pajak 8,18,25,26 - - 21.780.124 14.566.505 - - 36.346.629 net of tax
Saldo per 31 Desember 2015 360.000.000.000 40.000.000.000 21.780.124 (204.799.489) 822.000.000 (214.721.636) 400.424.258.999 Balance as of December 31, 2015
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
Other comprehensive income
Penghasilan komprehensif lain/
Saldo laba/Retained earnings
- 6 -
PT BANK AMAR INDONESIA PT BANK AMAR INDONESIA
(d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2015 2014
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan bunga, provisi dan komisi 36.597.657.323 15.163.628.215 Interest, fees and commissions received
Pembayaran bunga (3.392.199.504) (474.014.026) Payment of interest expenses
Pembayaran beban tenaga kerja (14.259.445.406) (7.072.455.334) Payment of personnel expenses
Pembayaran beban umum dan administrasi (9.870.341.295) (5.489.641.755) General and administrative expenses
Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya 1.795.953.490 356.609.986 Other operating income received
Pembayaran dari beban non operasional (111.599.951) (26.206.687) Non operating expenses paid
Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Operating Cash Flows before Working Capital
Modal Kerja 10.760.024.657 2.457.920.399 Changes
Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assets
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (108.000.000.000) - Placements with Bank Indonesia and other bank
Kredit yang diberikan (198.246.577.272) (25.184.217.510) Loans
Aset lain-lain (53.647.398) (44.315.703.052) Other assets
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilities
Simpanan 54.659.891.536 3.390.749.902 Deposits
Beban yang masih harus dibayar dan
liabilitas lain-lain 1.385.442.231 30.682.734.596 Accruals and other liabilities
Arus Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi (239.494.866.246) (32.968.515.665) Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of premises and equipment and
Pembelian aset tetap dan aset takberwujud (3.741.798.934) (348.846.001) intangible assets
Penempatan efek tersedia untuk dijual (10.120.000.000) - Placements in available-for-sale securities
Penempatan efek dimiliki hingga jatuh tempo (9.292.083.761) (1.931.222.066) Placements in held-to-maturity securities
Pencairan efek dimiliki hingga jatuh tempo 1.931.222.066 30.477.461.057 Maturity of held-to-maturity securities
Hasil penjualan aset tetap 15.846.398 1.000.000 Proceeds from sale of premises and equipment
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)
Aktivitas Investasi (21.206.814.231) 28.198.392.990 Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Setoran modal 209.500.000.000 - Paid up capital
Dana setoran modal 40.000.000.000 18.500.000.000 Capital deposits fund
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
Aktivitas Investasi 249.500.000.000 18.500.000.000 Net Cash Provided by Investing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
DAN SETARA KAS (11.201.680.477) 13.729.877.325 CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 85.159.696.990 71.429.819.665 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 73.958.016.513 85.159.696.990 END OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: CONSIST OF:
Kas 2.051.811.400 2.410.473.050 Cash
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 3.628.373.975 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6.138.655.812 4.056.989.033 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other bank
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau maturing three months or less since
kurang sejak tanggal perolehan 58.463.356.165 75.063.860.932 the acquisition date
Jumlah 73.958.016.513 85.159.696.990 Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. are an integral part of the financial statements.
- 7 -
- 8 -
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
1. UMUM 1. GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum Bank Establishment and General Information
PT Bank Amar Indonesia (selanjutnya disebut “Bank") dahulu PT Anglomas International Bank didirikan pada tahun 1991 berdasarkan akta No.32 tanggal 15 Maret 1991 dari Eddy Widjaja, S.H., notaris di Surabaya. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No.C2-2650.HT.01.01 Tahun 1991 tanggal 1 Juli 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.70 tanggal 30 Agustus 1991, Tambahan No. 2808/1991.
PT Bank Amar Indonesia (the "Bank") formerly PT Anglomas International Bank was established on 1991 based on notarial deed No.32 dated March 15, 1991 of Eddy Widjaja, S.H., notary in Surabaya. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.C2-2650.HT.01.01 Year 1991 dated July 1, 1991 and was published in State Gazette of the Republic Indonesia No.70 dated August 30, 1991, Supplement No. 2808/1991.
Berdasarkan akta notaris No.36 tanggal 10 Juli 2014 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, mengenai penggantian nama Bank menjadi PT Bank Amar Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-06072.40.20.2014 tanggal 23 Juli 2014.
Based on the Deed Shareholders No.36 dated July 10, 2014 of Anita Anggawidjaja, S.H., notary in Surabaya, the name of the Bank was changed to PT Bank Amar Indonesia. The change was approve by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-06072.40.20.2014 dated July 23, 2014.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terbaru adalah berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No. 37 tanggal 8 April 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-0768171.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 14 April 2015. Perubahan terakhir berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham dengan akta notaris No.158 tanggal 31 Desember 2015 di hadapan Anita Anggawidjaja, S.H., notaris di Surabaya, mengenai peningkatan modal disetor Bank sebesar Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 (Catatan 34).
The Bank's Articles of Association have been amended several times, and the most recent is based on the resolution of the shareholders with the Deed No. 37 dated April 8, 2015 of Anita Anggawidjaja, S.H, notary in Surabaya, relating to the increase in authorized capital stock of the Bank from Rp 250,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000. The changed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-0768171.AH.01.02. Tahun 2015 dated April 14, 2015. The latest changed based on the resolution of the shareholders with Deed No. 158 dated December 31, 2015 of Anita Anggawidjaja, S.H, in Surabaya, regarding increase of paid-up capital from Rp 40,000,000,000 to Rp 400,000,000,000 (Note 34).
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.29/KDK.03.2014 tanggal 24 Desember 2014, menyetujui penetapan penggunaan izin usaha atas nama PT Bank Amar Indonesia.
The decision of Board of Commissioners Indonesia Financial Services Authority No.29/KDK.03.2014 dated December 24, 2014, approved the use of operating license of PT Bank Amar Indonesia.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 2 Januari 1992, sesuai dengan izin usaha sebagai Bank Umum oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 1107/KMK/013/1991 tanggal 12 November 1991.
The Bank commenced commercial operations on January 2, 1992, in accordance with its business license as Commercial Bank by Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.1107/KMK/013/1991 dated November 12, 1991.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank terutama menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, the scope of its business is to engaged in banking activities in accordance with the prevailing laws and regulations.
Bank berkantor pusat di Jalan Kusuma Bangsa No.110, Surabaya. Bank memiliki tiga kantor cabang yang terletak di Kusuma Bangsa, Manyar dan Jakarta dan satu kantor cabang pembantu di Pasar Atum, Surabaya. Jumlah rata-rata karyawan Bank masing-masing 174 dan 104 karyawan pada tahun 2015 dan 2014.
The Bank's head office is located at Jalan Kusuma Bangsa No.110, Surabaya. The Bank has three branches located in Kusuma Bangsa, Manyar and Jakarta and one sub-branch located in Pasar Atum, Surabaya. The Bank has an average total number of employees of 174 in 2015 and 104 in 2014.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 9 -
Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank's management and audit committee consists of the following:
2015 2014
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Tan Kok Kiang Bernard Richard Tan Kok Kiang Bernard Richard President Commissioner Komisaris Independen Bastian Purnama
Gindo Tampubolon Bastian Purnama
Gindo Tampubolon Independent Commissioners
Direksi Board of Directors Presiden Direktur Tuk Yulianto Bellarminus Budijanto Jahja President Director Direktur Kepatuhan I Nyoman Mawa I Nyoman Mawa Compliance Director Direktur Operasional - Tuk Yulianto Operations Director Direktur Bisnis Vishal Tulsian - Business Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Bastian Purnama Bastian Purnama Chairman Anggota Syahril Majidi Syahril Majidi Member Anggota Justin Malau Justin Malau Member
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Commitee Ketua Gindo Tampubolon Gindo Tampubolon Chairman Anggota Syahril Majidi Syahril Majidi Member Anggota - R. Wilopo Member
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Ketua Bastian Purnama Bastian Purnama Chairman Anggota Gindo Tampubolon Gindo Tampubolon Member Anggota Toto Warsoko Pikir Toto Warsoko Pikir Member Kepala Satuan Audit Intern Haifan Yahya Haifan Yahya Internal Audit Task Force Head
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU DAN REVISI 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a. Standard effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
In the current year, the Bank has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 10 -
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Selain perubahan yang telah dinyatakan di atas, penerapan amandemen terhadap PSAK 1 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Other than those stated above, the application of PSAK 1 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 mengubah akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain sehingga aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit
liability or asset.
Selanjutnya PSAK 24, memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
In addition, PSAK 24 introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013).
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013).
Penerapan PSAK 24 (revisi 2013) tidak berdampak material terhadap jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain di tahun- tahun sebelumnya dan seluruh dampak penerapan diakui di tahun berjalan.
The application of PSAK 24 (revised 2013) had no material impact on the amounts recognised in profit or loss and other comprehensive income in prior years, therefore the impact is recognized in the current period.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 11 -
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Tax Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Bank tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
As the Bank does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 12 -
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the financial statements.
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian penyelesaian secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement.
Bank tidak mempunyai pengaturan saling hapus, karenanya penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
As the Bank does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in financial statements.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 13 -
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Bank tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 29 untuk pengungkapan tahun 2015). Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Bank has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period (see Note 29 for the 2015 disclosures). Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the financial statements.
Standard baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan:
Other revised standards that will not have significant impact on the presentation and amounts reported in financial statements are as follows:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri, PSAK 15 (revisi 2013), Inventasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, PSAK 65, Laporan Keuangan
Konsolidasian, PSAK 66, Pengaturan Bersama, PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain, dan ISAK 26 (revisi 2013), Penilaian
Kembali Derivatif melekat.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements,
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures,
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 66, Joint Arrangements, PSAK 67, Disclosure of Interests in
Other Entitites, and ISAK 26 (revised 2013), Reassessment
of Embedded Derivatives.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b. Standards and interpretations issued not yet effective
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar Standard PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk PSAK 110 (revised 2015): Accounting for
Sukuk
Penyesuaian Improvements PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi, PSAK 7: Related Party Disclosures,
PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors,
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 14 -
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 53: Share-based Payments, and PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan
Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,
PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program
Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 24: Employee Benefits about Defined
Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan
PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and
ISAK 30: Pungutan. ISAK 30: Levies.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, dan
PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and
PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are:
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan dan PSAK 1: Presentation of Financial
Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK 13: Properti Investasi. ISAK 31: Scope Interpretation of
PSAK 13: Investment property. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:
PSAK 69: Agrikultur dan amandemen, dan PSAK 69: Agriculture and amendments to,
and Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif. Amendments to PSAK 16: Property, Plant
and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan.
As of issuance date of the financial statements, management is still evaluating the effect of these standards on the financial statements.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 15 -
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The Bank’s financial statements have been prepared on the historical cost basis, except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Bank memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as value in use in PSAK 48.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 16 -
c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor
jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i. the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a group of which the other entity is a member).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. both entities are joint ventures of the
same third party.
iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi. entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 17 -
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
d. Aset Keuangan
d. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Held-to-maturity
Available-for-sale (AFS)
Loans and receivables Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Held-to-maturity Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale (AFS)
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-for-sale. AFS financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction cost. Subsequently, available-for-sale financial assets are measured at fair value.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 18 -
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividend on AFS equity instrument, if any, are recognized in profit or loss when the Bank’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, semua yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Loans and receivables Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. All items classified as loans and receivables are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 19 -
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments classified as held-to-maturity, available-for-sale and loans and receivables.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Didalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment when assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 20 -
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observations of credit facility data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 21 -
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and its decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of financial assets
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 22 -
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.
Assets written off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off in the current year is recorded as an addition to the allowance for impairment losses during the year of credit recovery. Recovery of assets previously written off in the previous years is recorded as operating income during the year.
e. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas e. Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Classification as debt or equity
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity instruments
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabiltas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 23 -
f. Reklasifikasi Instrumen Keuangan f. Reclassifications of Financial Instruments Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassifications of Financial Assets Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets classified as FVTPL or available for sale into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity.The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
g. Nilai Wajar g. Fair Value
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Prior to January 1, 2015, fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 24 -
Tingkat 1, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1, fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2, fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. deviation from prices).
Tingkat 3, pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3, fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dan instrumen lain yang secara subtansial sama.
In the event that there is no active market for a financial asset or financial liability, the Bank determines fair value using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the use of current market transactions conducted by parties who are knowledgeable and are willing to perform an arm’s length transaction, the use of discounted cash flow analysis and use of the current fair value of another instrument which is substantially the same.
h. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan h. Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Bank:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
i. Demand Deposits with Bank Indonesia and
Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 25 -
j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
k. Efek-efek k. Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as available-for-sale and held-to-maturity.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
l. Kredit l. Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3d, 3f dan 3g terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3d, 3f and 3g related to financial assets.
m. Restrukturisasi Kredit Bermasalah m. Troubled Debt Restructuring
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3l.
Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring as discussed in Note 3l.
n. Aset Tetap n. Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 26 -
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dan prasarana
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the double-declining-balance method, except for buildings and infrastructure, whose depreciation is computed using the straight-line method. The depreciation rates are as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 20 Building and infrastructure Peralatan kantor 4 Office equipment Inventaris dan perabot kantor 8 – 10 Office furnitures and fixtures Kendaraan 4 – 8 Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
o. Aset Takberwujud o. Intangible Assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli oleh Bank. Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank. Software acquired by the Bank is stated at cost less accumulated amortization.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss using the straight-line method based on its estimated useful lives of 4 years.
p. Agunan yang Diambil Alih p. Foreclosed Collateral
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the the Bank) are presented in the Foreclosed Collateral account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable of financing receivables over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 27 -
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Allowance for impairment losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
q. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan q. Impairment of Non-Financial Asset Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
r. Simpanan r. Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3e, 3f dan 3g terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3e, 3f and 3g related through financial liabilities.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga s. Recognition of Interest Revenues and
Expenses Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d dan 3e).
Interest revenues and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Notes 3d and 3e).
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 28 -
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest revenues and expenses recognized in the financial statement includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi
dan Komisi t. Recognition of Revenues and Expenses on
Commissions and Fees Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
u. Imbalan Pasca Kerja u. Post-employment Benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode aktual.
Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees based on accrual method.
Liabilitas imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligation
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
The Bank establishes defined benefit pension plan covering all the local permanent employees as required under Labor Law No. 13/2003. For normal pension scheme, the Bank calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya
jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements).
Beban atau pendapatan bunga neto Net interest expense or income. Pengukuran kembali Remeasurement.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 29 -
Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Bank presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
v. Pajak Penghasilan v. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Bank harapkan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 30 -
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgement in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the management has made in the process of applying the Bank’s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.
The management have reviewed the Bank’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment Loss on Financial Assets Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 31 -
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset
keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a. Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment when assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 32 -
Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of financial instruments Seperti yang dideskripsikan di Catatan 29, Bank menggunakan teknik penilaian yang meliputi informasi yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari instrumen keuangan tertentu.
As decribed in Note 29, the Bank uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments.
Manajemen yakin bahwa teknik penialian yang digunakan telah sesuai dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan.
The management believes that the chosen valuation techniques are appropriate in determining the fair value of financial instruments.
Manfaat Karyawan Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligation.
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 25.
The present value of the post-employment benefits obligation of the Bank are disclosed in Note 25.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2015 2014
% %
GWM Primer 8,24 9,24 Primary GWM
GWM Sekunder 5,08 4,92 Secondary GWM
Giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI).
The secondary statutory reserve consists of Bank Indonesia Certificate and Bank Indonesia Certificates of Deposits.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2015, tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum bagi Bank Umum konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 which became effective starting December 1, 2015, regarding the second amendment to Bank Indonesia Regulation Number 15/15/PBI/2013 about Minimum Statutory Reserves requirements (GWM) for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, each Bank in Indonesia is required to have a minimum demand deposit balance in Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 7.5% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 33 -
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which became effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum demand deposit balance with Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation.
6. GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
Tidak terdapat giro pada bank lain kepada pihak berelasi. Seluruh giro pada bank lain dalam mata uang Rupiah.
There was no related party in demand deposits with other banks. All demand deposits with other banks are in Rupiah.
2015 2014
Rp Rp
PT Bank Capital Indonesia Tbk 4.054.223.483 - PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 1.212.488.128 2.027.978 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 415.705.064 3.213.373.883 (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jaw a Timur Tbk 218.126.944 315.049.888 Jaw a Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jaw a Barat dan Banten Tbk 201.022.688 987.688 Jaw a Barat dan Banten Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 31.202.377 524.242.905 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk 5.887.128 1.306.691 PT Bank Pan Indonesia Tbk
Jumlah 6.138.655.812 4.056.989.033 Total
Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain sebesar 2,60% pada 2015 dan 1,29% pada 2014.
The average annual effective interest rates of demand deposits with other banks is 2.60% in 2015 and 1.29% in 2014.
Giro pada bank lain tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, oleh karena itu manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan.
Demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2015 and 2014 as such, management believes that no allowance for impairment losses is necessary.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dilakukan pada pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah.
All of the placements with Bank Indonesia and other banks are with third parties and in Rupiah.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 34 -
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/
Period effetive interest rate Total
Rp
Deposito berjangka 30 - 183 hari/days 9,02% 155.163.356.165 Time deposits
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 4 hari/days 5,50% 11.300.000.000 Bank Indonesia Deposit Facility
Jumlah 166.463.356.165 Total
2015
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/
Period effetive interest rate Total
Rp
Deposito berjangka 1 bulan/month 9,73% 58.066.575.343 Time deposits
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 2 hari/days 5,83% 16.997.285.589 Bank Indonesia Deposit Facility
Jumlah 75.063.860.932 Total
2014
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by counterparty are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Deposito berjangka Time deposits
PT Rabobank International Indonesia 75.129.452.055 - PT Rabobank International Indonesia
PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk 65.000.000.000 - PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk
PT Bank of India Indonesia Tbk 10.000.000.000 - PT Bnak of India Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk 5.033.904.110 - PT Bank Mega Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk - 27.000.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 23.066.575.343 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk - 8.000.000.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Sub jumlah 155.163.356.165 58.066.575.343 Sub total
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 11.300.000.000 16.997.285.589 Bank Indonesia Deposit Facility
Jumlah 166.463.356.165 75.063.860.932 Total
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebagai berikut:
The carrying amount of placements with Bank Indonesia and other banks at amortized cost are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 166.463.356.165 75.063.860.932 and other banks
Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables
diterima (Catatan 12) 481.093.636 325.864.204 (Note 12)
Jumlah 166.944.449.801 75.389.725.136 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no placements with Bank Indonesia and other banks that are pledged as collateral by the Bank.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 35 -
8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES
Tidak terdapat efek-efek kepada pihak berelasi. Seluruh efek-efek dalam mata uang Rupiah.
There are no securities with related parties. All securities are denominated in Rupiah.
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
Securities classified according to type and purpose are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Bank Indonesia Bank Indonesia
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 3.430.571.809 - Bank Indonesia Certif icates of Deposits
Sertif ikat Bank Indonesia 951.464.528 1.931.222.066 Certif icates of Bank Indonesia
Obligasi Bonds
PT Bank Pan Indonesia Tbk 10.014.163.447 10.019.969.565 PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Agung Podomoro Land 5.006.541.189 - PT Agung Podomoro Land
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 19.402.740.973 11.951.191.631 Total held-to-maturity
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Obligasi Bonds
PT Agung Podomoro Land 10.150.000.000 - PT Agung Podomoro Land
PT Bank CIMB Niaga 9.700.000.000 9.880.000.000 PT Bank CIMB Niaga
Reksadana Mutual funds
Dana Reksa Seruni Pasar Uang III 103.913.379 - Dana Reksa Seruni Pasar Uang III
Jumlah tersedia untuk dijual 19.953.913.379 9.880.000.000 Total available for sale
Jumlah Efek-efek - Bersih 39.356.654.352 21.831.191.631 Total Securities - Net
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 efek-efek tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, securities are not impaired.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:
The average annual effective interest rates of the above securities are as follows:
2015 2014
Sertif ikat Bank Indonesia 7,10% 6,48% Certif icates of Bank Indonesia
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 6,60% 6,75% Deposit Certif icates of Bank Indonesia
Obligasi 10,58% 10,50% Bonds
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2015 2014
Rp Rp
1 - 3 bulan 103.913.379 - 1 - 3 months
> 3 - 12 bulan 19.538.577.526 11.951.191.631 > 3 - 12 months
> 1 tahun 19.714.163.447 9.880.000.000 > 1 year
Jumlah 39.356.654.352 21.831.191.631 Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 36 -
Rincian efek-efek berdasarkan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Securities as of December 31, 2015 and 2014 by rating are as follows:
Pemeringkat/
Agencies 2015 2014
PT Bank Pan Indonesia Tbk Pefindo idAA- idAA- PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Fitch idAAA idAA PT Bank CIMB Niaga
PT Agung Podomoro Land Pefindo idA- - PT Agung Podomoro Land
Peringkat/Rating
CounterpartiesCounterparties
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The carrying amount of held-to-maturities securities at amortized cost is as follows:
2015 2014
Rp Rp
Efek-efek 39.356.654.352 21.831.191.631 Securities
Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables
diterima (Catatan 12) 344.903.126 175.661.329 (Note 12)
Jumlah 39.701.557.478 22.006.852.960 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar.
The collectibility of securities as of December 31, 2015 and 2014 is current.
Manajemen Bank berpendapat bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank's management believes that no allowance for impairment losses is necessary for securities as of December 31, 2015 and 2014.
Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama periode 2015 yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The movements in unrealized gains (losses) from changes in fair value of available-for-sale securities for the years ended December 31, 2015 and 2014 were as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al (250.703.992) 154.829.289 Beginning balance
Penambahan rugi yang belum Addition of unrealised losses
direalisasi selama tahun berjalan (22.361.993) (405.533.281) during the year
Jumlah sebelum pajak tangguhan (273.065.985) (250.703.992) Total before deferred tax
Pajak tangguhan 68.266.496 31.337.998 Deferred tax
Saldo akhir - bersih (204.799.489) (219.365.994) Ending balance - net
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
9. LOANS
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 37 -
a. Jenis Pinjaman a. By Type of Loan
2015 2014
Rp Rp
Pihak berelasi Related parties
Konsumsi 51.843.504 56.508.395 Consumer
Pihak ketiga Third parties
Modal kerja 201.786.778.365 49.685.977.102 Working capital
Konsumsi 43.134.880.589 9.902.971.783 Consumer
Investasi 12.918.532.094 - Investment
257.840.191.048 59.588.948.885
Jumlah 257.892.034.552 59.645.457.280 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 253.022.487.835 59.289.851.246 Total Loans - Net
b. Sektor Ekonomi b. By Economic Sector
2015 2014
Rp Rp
Perdagangan besar dan eceran 82.782.155.839 33.352.727.489 Wholesale and retail
Industri pengolahan 73.396.334.789 2.987.105.332 Manufacturing
Rumah tangga 43.186.724.093 9.959.480.178 Households
Konstruksi 40.101.183.600 5.328.175.534 Construction
Real estate, usaha persew aan, Real estate, leasing services, and
dan jasa perusahaan 11.860.943.664 8.016.538.229 servicing companies
Penyediaan akomodasi dan Accommodation and
penyediaan makan minum 4.016.690.790 1.430.518 food and beverage
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Social services, social cultural,
hiburan dan perorangan lainnya 2.548.001.777 - entertainment and other individuals
Jumlah 257.892.034.552 59.645.457.280 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 253.022.487.835 59.289.851.246 Total Loans - Net
c. Jangka Waktu c. By Period
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2015 2014
Rp Rp
≤ 1 tahun 185.238.717.834 33.775.641.530 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 1.569.571.511 57.938.913 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 31.250.573.212 5.585.171.545 > 2 - 5 years
> 5 tahun 39.833.171.995 20.226.705.292 > 5 years
Jumlah 257.892.034.552 59.645.457.280 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 253.022.487.835 59.289.851.246 Total Loans - Net
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 38 -
d. Sisa Umur Jatuh Tempo d. By Maturity
2015 2014
Rp Rp
≤ 1 tahun 185.238.717.834 34.894.993.178 ≤ 1 year
> 1 - 2 tahun 1.569.571.511 193.408.692 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 32.485.954.613 4.330.350.118 > 2 - 5 years
> 5 tahun 38.597.790.594 20.226.705.292 > 5 years
Jumlah 257.892.034.552 59.645.457.280 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - bersih 253.022.487.835 59.289.851.246 Total Loans - Net
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
Other significant information on loans are as follows:
1) Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit adalah 14,93% dan 13,61% masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
1) The average effective annual interest rates for loans in Rupiah are 14.93% and 13.61% in 2015 and 2014, respectively.
2) Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka (Catatan 13). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2) Loans are secured by collateral, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of time deposits (Note 13). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.
3) Kredit untuk modal kerja terdiri dari pinjaman angsuran, tetap, rekening koran dan stand-by loan, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
3) Loans for working capital include installment, fixed, demand and stand-by loan, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
4) Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan jangka waktu 10 tahun. Pinjaman dan bunganya dilunasi sesuai dengan jadwal angsuran.
4) Loans to employees are loans for purchasing vehicles, houses or other items with maturity term of 10 years. The loan and interest payments are collected based on installment schedule.
5) Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang
diberikan adalah sebesar 0,92% dan 3,10% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
5) The ratio of small business loans to total loans as of December 31, 2015 and 2014 is 0.92% and 3.10%, respectively.
6) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
6) As of December 31, 2015 and 2014, there are no loans pledged as collateral by the Bank.
7) Tidak ada kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
7) There were no restructured loans as of December 31, 2015 and 2014.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 39 -
8) Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
9) 8) Non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
NPL Bruto 0,54% 1,79% Gross NPL
NPL Neto 0,00% 1,19% Net NPL
9) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Bank memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
9) As of December 31, 2015 and 2014, the Bank complied with the Legal Lending Limit (LLL) requirements of Bank Indonesia.
10) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
10) The movements in the written off loans are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al tahun - 65.150.000 Beginning balance
Penambahan dalam tahun berjalan 346.575.404 - Additions during the year
Penghapusan tahun berjalan - (65.150.000) Written-off during the year
Saldo akhir tahun 346.575.404 - Ending balance
11) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 11) The movements in allowance for impairment
losses on loans are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al tahun 355.606.034 133.695.667 Beginning balance
Penyisihan selama tahun berjalan 4.513.940.683 221.910.367 Provision during the year
Saldo akhir tahun 4.869.546.717 355.606.034 Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans.
12) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 12) The carrying amount of loans at amortised cost is
as follows:
2015 2014
Rp Rp
Kredit 257.892.034.552 59.645.457.280 Loans
Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables
diterima (Catatan 12) 1.605.133.712 303.574.115 (Note 12)
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah 254.627.621.547 59.593.425.361 Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 40 -
10. ASET TETAP 10. PREMISES AND EQUIPMENT
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2015 Additions Deductions 2015
Rp Rp Rp Rp
Biay a perolehan: At cost:
Tanah 5.026.513.149 - - 5.026.513.149 Land
Bangunan dan prasarana 3.070.956.440 - - 3.070.956.440 Building and inf rastructure
Peralatan kantor 2.615.972.334 2.405.586.995 506.695.805 4.514.863.524 Of f ice equipment
Inv entaris dan perabot kantor 2.227.088.251 384.152.938 36.177.025 2.575.064.164 Inv entories and of f ice f urnitures
Kendaraan 2.372.110.190 38.850.000 - 2.410.960.190 Vehicles
Jumlah 15.312.640.364 2.828.589.933 542.872.830 17.598.357.467 Total
Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:
Bangunan dan prasarana 716.556.511 153.547.824 - 870.104.335 Building and inf rastructure
Peralatan kantor 2.346.186.149 682.092.820 504.049.407 2.524.229.562 Of f ice equipment
Inv entaris dan perabot kantor 1.835.629.142 192.965.922 30.538.918 1.998.056.146 Inv entories and of f ice f urnitures
Kendaraan 2.176.877.141 61.218.666 - 2.238.095.807 Vehicles
Jumlah 7.075.248.943 1.089.825.232 534.588.325 7.630.485.850 Total
Jumlah tercatat 8.237.391.421 9.967.871.617 Carry ing amount
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2014 Additions Deductions 2014
Rp Rp Rp Rp
Biay a perolehan: At cost:
Tanah 5.026.513.149 - - 5.026.513.149 Land
Bangunan dan prasarana 3.070.956.440 - - 3.070.956.440 Building and inf rastructure
Peralatan kantor 2.317.312.334 298.660.000 - 2.615.972.334 Of f ice equipment
Inv entaris dan perabot kantor 2.204.902.250 22.186.001 - 2.227.088.251 Inv entories and of f ice f urnitures
Kendaraan 2.378.058.190 - 5.948.000 2.372.110.190 Vehicles
Jumlah 14.997.742.363 320.846.001 5.948.000 15.312.640.364 Total
Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:
Bangunan dan prasarana 563.008.687 153.547.824 - 716.556.511 Building and inf rastructure
Peralatan kantor 2.269.285.409 76.900.740 - 2.346.186.149 Of f ice equipment
Inv entaris dan perabot kantor 1.687.664.584 147.964.558 - 1.835.629.142 Inv entories and of f ice f urnitures
Kendaraan 2.116.612.899 66.212.240 5.947.998 2.176.877.141 Vehicles
Jumlah 6.636.571.579 444.625.362 5.947.998 7.075.248.943 Total
Jumlah tercatat 8.361.170.784 8.237.391.421 Carry ing amount
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dengan rincian sebagai berikut:
Deductions of premises and equipment represent the sale of premises and equipment with details as follows:
2015 2014
Rp Rp
Jumlah tercatat 8.284.505 2 Carrying amount
Harga jual (15.846.398) (1.000.000) Selling price
Laba penjualan aset tetap (7.561.893) (999.998) Gain on sale of premises and equipment
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 41 -
Bank memiliki 1 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 20 tahun. Masa berlaku HGB berakhir tahun 9 Oktober 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
The Bank owns a piece of land with Building Use Right (HGB) for 20 years. The HGB will expire on October 9, 2032. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the land rights as the land was acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 11.576.080.000 pada PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Rama dan Rp 12.985.090.000 pada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Rama, PT Pan Pacific Insurance dan PT Reliance Insurance.
The Banks has insured its premises and equipment to cover possible losses due to fire for a total sum insured of Rp 11,576,080,000 with PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Rama as of December 31, 2015 and Rp 12,985,090,000, with PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Rama, PT Pan Pacific Insurance and PT Reliance Insurance as of December 31, 2014.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses on these insured premises and equipment.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
There are no premises and equipment pledged by the Bank as collateral as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of impairment of premises and equipment owned by the Bank.
11. ASET TAKBERWUJUD 11. INTANGIBLE ASSETS
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al 2.600.002 28.069.583 Beginning balance
Penambahan 913.209.001 28.000.000 Additions
Beban amortisasi (77.400.750) (53.469.581) Amortisation charge
Saldo akhir 838.408.253 2.600.002 Ending balance
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli oleh Bank.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no indication of impairment of intangible assets owned by the Bank.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 42 -
12. ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS
2015 2014
Rp Rp
Agunan yang diambil alih - setelah
dikurangi cadangan penurunan Foreclosed assets - net of
nilai realisasi bersih masing-masing allow ance for impairment losses
sebesar Rp 1.507.248.901 pada Rp 1,507,248,901 in 2015
2015 dan 2014 4.456.000.000 4.456.000.000 and 2014
Pendapatan bunga yang masih akan diterima 2.431.130.474 805.099.648 Accrued interests receivables
Biaya dibayar dimuka 612.576.058 783.053.491 Prepaid expense
Barang cetakan 298.640.410 196.307.234 Printed goods
Beban ditangguhkan 126.282.222 154.837.638 Deferred expense
Setoran deposit 24.000.000 46.800.000 Guarantee deposit
Alat tulis kantor 5.278.509 17.674.547 Office supplies and stationery
Tagihan kepada pihak ketiga - 49.229.867.215 Receivables from third party
Lain-lain 1.500.000 14.989.740 Others
Jumlah 7.955.407.673 55.704.629.513 Total
Tagihan kepada pihak ketiga merupakan tagihan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk sehubungan dengan setoran modal dari Wishart Investments Inc pada tanggal 30 Desember 2014 sebesar USD 3.974.959. Atas setoran tersebut belum dikreditkan oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk ke rekening Bank. Setoran modal tersebut telah efektif diterima oleh Bank pada tanggal 5 Januari 2015.
Receivables from third party represent receivables from PT Bank Pan Indonesia Tbk in connection with capital deposit of Wishart Investments Inc. on December 30, 2014 amounting to USD 3,974,959. These deposits has not been credited by PT Bank Pan Indonesia Tbk to the Bank's account. The capital injection has been effectively received by the Bank on January 5, 2015.
Mutasi cadangan penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for impairment losses on foreclosed assets are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al tahun 1.507.248.901 408.848.901 Beginning balance
Penyisihan selama tahun berjalan - 1.098.400.000 Provision during the year
Saldo akhir tahun 1.507.248.901 1.507.248.901 Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas agunan yang diambil alih telah memadai.
Management believes that the allowance for impairment losses on foreclosed assets is adequate.
13. SIMPANAN 13. DEPOSITS
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 43 -
2015
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Giro 4.793.576 6.993.351.147 6.998.144.723 Demand deposits
Tabungan 60.382.110 13.850.235.764 13.910.617.874 Savings deposits
Deposito berjangka 5.044.689.013 59.733.476.936 64.778.165.949 Time deposits
Jumlah 5.109.864.699 80.577.063.847 85.686.928.546 Total
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total
Rp Rp Rp
Giro - 10.127.365.620 10.127.365.620 Demand deposits
Tabungan 72.671.672 12.916.167.980 12.988.839.652 Savings deposits
Deposito berjangka 6.154.775.815 1.756.055.923 7.910.831.738 Time deposits
Jumlah 6.227.447.487 24.799.589.523 31.027.037.010 Total
2014
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
The carrying amount of deposits at amortized cost are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Simpanan Deposits
Giro 6.998.144.723 10.127.365.620 Demand deposits
Tabungan 13.910.617.874 12.988.839.652 Savings deposits
Deposito berjangka 64.778.165.949 7.910.831.738 Time deposits
Sub jumlah 85.686.928.546 31.027.037.010 Sub total
Beban bunga yang masih harus dibayar Accrued interest payables
(Catatan 15) (Note 15)
Tabungan 195.717 163.944 Savings deposits
Deposito berjangka 204.414.136 5.598.211 Time deposits
Sub jumlah 204.609.853 5.762.155 Sub total
Jumlah 85.891.538.399 31.032.799.165 Total
a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of:
2015 2014
Rp Rp
Pihak berelasi 4.793.576 - Related parties
Pihak ketiga 6.993.351.147 10.127.365.620 Third parties
Jumlah 6.998.144.723 10.127.365.620 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun 1,38% 0,50% interest rate
Tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Demand deposits are not restricted nor pledged as collateral for the credit facilities granted by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 44 -
b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposits consist of:
2015 2014
Rp Rp
Tabungan Aster 11.811.004.134 11.982.169.563 Tabungan Aster
Tabungan Amin Dana 1.534.530.346 573.922.152 Tabungan Amin Dana
Tabungan Amin Cemerlang 413.168.655 71.591.737 Tabungan Amin Cemerlang
Tabungan Staff 151.914.739 361.156.200 Tabungan Staff
Jumlah 13.910.617.874 12.988.839.652 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun interest rates
Tabungan Aster 3,91% 1,50% Tabungan Aster
Tabungan Amin Dana 4,86% 2,56% Tabungan Amin Dana
Tabungan Amin Cemerlang 5,49% 1,98% Tabungan Amin Cemerlang
Tabungan Staff 3,95% 2,77% Tabungan Staff
Tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Savings deposits are not restricted nor pledged as collateral for the credit facilities granted by the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of:
2015 2014
Rp Rp
Pihak berelasi 5.044.689.013 6.154.775.815 Related parties
Pihak ketiga 59.733.476.936 1.756.055.923 Third parties
Jumlah 64.778.165.949 7.910.831.738 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun 7,91% 3,14% interest rate
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
Time deposits classified according to term are as follows:
2015 2014
Rp Rp
≤ 1 bulan 9.285.293.595 7.646.574.685 ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan 52.307.240.857 180.496.736 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 1.178.631.497 68.760.317 > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan 2.007.000.000 15.000.000 > 6 - 12 months
Jumlah 64.778.165.949 7.910.831.738 Total
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.472.365.914 dan Rp 7.565.258.408.
As of December 31, 2015 and 2014, time deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 51,472,365,914 and Rp 7,565,258,408, respectively.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 45 -
14. UTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE
2015 2014
Rp Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 26) 1.305.559.794 - Corporate income tax (Note 26)
Pajak penghasilan Income tax
Pasal 21 38.687.489 61.186.511 Article 21
Pasal 4 ayat 2 67.512.180 9.171.842 Article 4 (2)
Lain-lain 10.015.816 7.282.286 Others
Jumlah 1.421.775.279 77.640.639 Total
15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN
15. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2015 2014
Rp Rp
Imbalan pasca kerja (Catatan 25) 1.727.612.035 1.335.721.751 Post employment benefits (Note 25)
Titipan pemegang saham 1.328.044.764 49.338.595.518 Shareholder fund
Beban yang masih harus dibayar 869.935.905 696.330.484 Accrued expenses
Bunga yang masih harus dibayar 204.609.853 5.762.155 Accrued interest
Penghargaan karyaw an 53.583.500 53.583.500 Employees rew ard
Dana setoran modal - 18.500.000.000 Capital deposits fund
Lain-lain 2.888.934.070 1.105.614.612 Others
Jumlah 7.072.720.127 71.035.608.020 Total
Dana Setoran Modal Capital Deposits Fund Pada 31 Desember 2014, dana setoran modal sebesar Rp 18.500.000.000 merupakan tambahan setoran modal dari Wishart Investments Inc. dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 17.820.000.000 dan Rp 680.000.000.
As of December 31, 2014, the capital deposits fund amounting to Rp 18,500,000,000 consists of additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 17,820,000,000 and Rp 680,000,000, respectively.
Titipan Pemegang Saham Shareholder Fund
Titipan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan setoran modal dari Wishart Investments Inc sebesar USD 3.974.959 (setara dengan Rp 49.229.867.215) dan Rp 108.728.303. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo akun tersebut berkurang menjadi sebesar Rp 1.328.044.764 setelah mendapat persetujuan dari OJK atas penambahan modal disetor dari Wishart Investments Inc, sebesar Rp 49.500.000.000 pada tahun 2015. Saldo tersebut merupakan titipan pemegang saham jangka pendek.
Shareholder fund as of December 31, 2014 consists of capital deposits from Wishart Investments Inc. amounting to USD 3,974,959 (equivalent with Rp 49,229,867,215) and Rp 108.728.303. As of December 31, 2015, the balance of this account was reduced to Rp 1,328,044,764 after receiving approval from OJK for the additional capital contribution of Wishart Investments Inc. amounting to Rp 49,500,000,000 in 2015. Such balance pertains to short-term shareholder funds.
Beban yang Masih Harus Dibayar Accrued Expense
Merupakan penyisihan biaya jasa profesional, gaji outsourcing, dan lain-lain.
This account represents accrual for professional fees, outsourcing fee, and other accruals.
Penghargaan Karyawan Employees Reward
Merupakan manfaat biaya pesangon atas pegawai yang mengundurkan diri.
This account represents accrual for severance pay of resigned employees who are permanent employees.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 46 -
16. MODAL SAHAM 16. CAPITAL STOCK Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The shareholders’ composition as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
Jumlah saham
yang ditempatkan
dan disetor penuh/
Number of shares
issued and % kepemilikan/ Jumlah/
Pemegang saham fully paid % of ow nership Amount Shareholders
Rp
Wishart Investments Inc. 356.400 99,00 356.400.000.000 Wishart Investments Inc.
Ghansham Jivatram 3.600 1,00 3.600.000.000 Ghansham Jivatram
Jumlah 360.000 100,00 360.000.000.000 Total
31 Desember/December 31, 2015
Jumlah saham
yang ditempatkan
dan disetor penuh/
Number of shares
issued and % kepemilikan/ Jumlah/
Pemegang saham fully paid % of ow nership Amount Shareholders
Rp
Wishart Investments Inc. 130.680 99,00 130.680.000.000 Wishart Investments Inc.
Ghansham Jivatram 1.320 1,00 1.320.000.000 Ghansham Jivatram
Jumlah 132.000 100,00 132.000.000.000 Total
31 Desember/December 31, 2014
Selama tahun 2015, para pemegang saham sepakat untuk melaksanakan peningkatan modal disetor Bank sebagai berikut:
During the year 2015, the shareholders agreed to implement increase in paid-up capital of the Bank as follows:
Akta Pernyataan
Keputusan Para
Pemegang Saham/
Tanggal/Date The Deed Shareholder Wishart Investments Inc. Ghansham Jivatram Jumlah/Total
Rp Rp Rp
5 Januari/January 5, 2015 No. 2 17.820.000.000 180.000.000 18.000.000.000
27 Januari/January 5, 2015 No. 91 49.500.000.000 500.000.000 50.000.000.000
8 April/April 8, 2015 No. 37 49.500.000.000 500.000.000 50.000.000.000
6 Juli/July 6, 2015 No. 19 69.300.000.000 700.000.000 70.000.000.000
7 Oktober/October 7, 2015 No. 13 39.600.000.000 400.000.000 40.000.000.000
228.000.000.000
Setoran Modal/Capital Deposits
Semua akta tersebut di atas dibuat oleh Notaris Anita Anggawidjaja, S.H dan telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum Dana Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan.
All of the Deed of Shareholders were legalized by Notary Anita Anggawidjaja, S.H and have been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and has been approved by the Financial Services Authority.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 47 -
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa No. 8 tanggal 5 September 2014 yang dibuat oleh Notaris Nathalia Alvina Jinata, S.H. yaitu menyetujui dan mengukuhkan kembali hasil keputusan rapat sebagaimana yang tertuang didalam akta No. 32 tanggal 13 Juni 2014 yaitu menyetujui pengalihan saham dalam Bank, yaitu untuk menjual seluruh saham PT TG Indonesia kepada Ghansham Jivatram sebanyak 1.320 lembar saham. Akta tersebut telah dicatat dalam system administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-28126.40.22.2014 tanggal 5 September 2014.
Based on Extraordinary Shareholders’ General Meeting No. 8 dated September 5, 2014 which was legalized by Notary Nathalia Alvina Jinata, S.H., which approved and reaffirmed the decision of Shareholders’ General Meeting in Deed No.32 dated June 13,2014, the diversion of 1,320 shares of PT TG Indonesia to Ghansham Jivatram was approved. The deed was recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-28126.40.22.2014 dated September 5, 2014.
Pengalihan saham dari PT TG Indonesia kepada Ghansham Jivatram telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-231/KR.31/2014 tanggal 14 November 2014.
The transfer of shares by PT TG Indonesia to Ghansham Jivatram was approved by Indonesia Financial Services Authority in letter No.S-231/KR.31/2014 dated November 14, 2014.
17. DANA SETORAN MODAL 17. CAPITAL DEPOSIT FUND
Pada tanggal 31 Desember 2015, dana setoran modal yang terdiri dari penambahan modal disetor dari Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 39.600.000.000 dan Rp 400.000.000, belum mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan belum dicatatkan dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Catatan 34).
As of December 31, 2015, the capital deposits fund consists of deposits for additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 39,600,000,000 and Rp 400,000,000, respectively, pending approval from Financial Services Authority (OJK) and has not been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia (Note 34).
18. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 18. OTHER COMPREHENSIVE INCOME
2015 2014
Rp Rp
Revaluasi investasi efek tersedia untuk Available-for-sale valuation reserve
dijual (Catatan 8) (204.799.489) (219.365.994) (Note 8)
Pengukuran kembali atas kew ajiban Remeasurement of defined
imbalan pasti (Catatan 25) 21.780.124 - benefits obligation (Note 25)
Jumlah (183.019.365) (219.365.994) Total
19. PENDAPATAN BUNGA 19. INTEREST REVENUES
2015 2014
Rp Rp
Kredit yang diberikan 25.058.273.731 8.275.966.784 Loans
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 10.274.631.753 4.406.639.784 and other banks
Efek-efek 2.776.397.240 3.198.282.849 Securities
Lain-lain 155.997.663 39.728.430 Others
Jumlah 38.265.300.387 15.920.617.847 Total
Jumlah pendapatan bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 7.258.260 dan Rp 7.487.354 (Catatan 27).
Total interest revenues to related parties in 2015 and 2014, respectively amounted to Rp 7,258,260 and Rp 7,487,354 (Note 27).
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 48 -
20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSES
2015 2014
Rp Rp
Deposito berjangka 2.779.088.642 145.544.418 Time deposits
Tabungan 578.066.636 234.787.927 Savings deposits
Giro 141.574.706 43.623.746 Demand deposits
Premi penjaminan pemerintah (Catatan 28) 124.480.417 56.050.029 Government guarantee premium (Note 28)
Simpanan dari bank lain 826.389 - Deposit from other banks
Jumlah 3.624.036.790 480.006.120 Total
Jumlah beban bunga kepada pihak-pihak berelasi pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 303.516.908 dan Rp 67.277.933 (Catatan 27).
Total interest expense to related parties amounted to Rp 303,516,908 and Rp 67,277,933 million in 2015 and 2014, respectively (Note 27).
21. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 21. OTHER OPERATING REVENUES
2015 2014
Rp Rp
Administrasi 1.361.519.124 139.990.000 Administration
Komisi asuransi dan notaris 102.929.406 28.318.549 Insurance and notary commissions
Penggantian biaya cetakan 87.383.860 86.000.000 Printing cost replacement
Tolakan kliring 32.630.000 37.570.000 Bank clearance rejection
Transfer/inkaso 27.605.000 30.044.500 Transfer/collection
Lain-lain 183.886.100 34.686.937 Others
Jumlah 1.795.953.490 356.609.986 Total
22. BEBAN TENAGA KERJA 22. PERSONNEL EXPENSES
2015 2014
Rp Rp
Gaji dan tunjangan 11.960.575.134 6.102.337.095 Salaries and w ages
Bonus 1.000.000.000 - Bonus
Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) 626.415.601 294.943.684 Labour social security (Jamsostek)
Pendidikan dan latihan 582.286.090 99.645.524 Education and training
Imbalan pasca kerja (Catatan 25) 575.237.421 253.467.579 Post employment benefits (Note 25)
Honorarium komisaris 422.227.448 281.279.200 Commissioner honorarium
Biaya lembur 262.067.337 148.366.210 Overtime
Pakaian dinas 15.578.000 29.662.750 Uniform
Lain-lain 213.489.773 151.464.530 Others
Jumlah 15.657.876.804 7.361.166.572 Total
Gaji dan kompensasi lainnya Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan pejabat eksekutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 3.527.691.713 dan Rp 2.471.866.742.
Salaries and other compensation benefits for the Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Executive Officers for the years ended December 31, 2015 and 2014 were Rp 3,527,691,713 and Rp 2,471,866,742, respectively.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 49 -
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2015 2014
Rp Rp
Barang dan jasa 7.082.285.621 2.977.886.258 Goods and services
Sew a 2.215.180.477 2.380.408.895 Rental
Penyusutan (Catatan 10) 1.089.825.232 444.625.362 Depreciation (Note 10)
Perbaikan dan pemeliharaan 840.578.108 422.750.374 Maintenance and repairs
Promosi 581.670.418 173.516.492 Promotion
Amortisasi (Catatan 11) 77.400.750 53.469.581 Amortisation (Note 11)
Pajak 72.934.803 76.625.016 Tax
Asuransi 70.257.354 60.915.680 Insurance
Jumlah 12.030.132.763 6.590.197.658 Total
24. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 24. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
2015 2014
Rp Rp
Komitmen Commitment
Liabilitas komitmen Commitment payables
Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan facilities
yang belum digunakan 29.526.361.986 13.795.423.992 granted to customers
Kontinjensi Contingencies
Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Pendapatan bunga dalam Interest receivable on non performing
penyelesaian - 108.867.265 assets
Lainnya Others
Kredit hapus buku 346.575.404 - Loans w ritten off
25. IMBALAN PASCA KERJA DAN PROGRAM PENSIUN
25. POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND PENSION PLAN
Bank menghitung liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 111 dan 71 karyawan masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
The Bank provides provision for long-term and other post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The number of employees entitled to the benefits is 111 and 71 in 2015 and 2014, respectively.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 50 -
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
The amounts recognized in the statements profit or loss and other comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Diakui pada laba rugi Recognized in profit or loss
Biaya jasa: Service cost:
Biaya jasa kini 404.265.000 196.498.763 Current service cost
Biaya jasa lalu 60.398.000 - Past service cost
Biaya bunga 95.422.000 69.356.790 Net interest expense
Amortisasi kerugian aktuarial - (12.387.974) Amortisation of actuarial losses
Penyesuaian karena penerapan Adjustment due to adoption of
revisi PSAK 24 15.152.421 - revised PSAK 24
Jumlah 575.237.421 253.467.579 Total
Diakui pada penghasilan komprehensif lain Recognized in other comprehensive income
Pengukuran kembali kew ajiban Remeasurement of the net defined
imbalan pasti neto benefits obligation
Kerugian aktuarial yang timbul Actuarial loss arising from changes
dari perubahan asumsi keuangan (141.511.000) - in f inancial assumptions
Kerugian aktuarial yang timbul Actuarial loss arising from experience
dari pengalaman 232.069.000 - adjustments
Penyesuaian karena penerapan Adjustment due to adoption of
revisi PSAK 24 (119.598.166) - revised PSAK 24
Jumlah (29.040.166) - Total
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi Total recognized in statements of profit or
dan penghasilan komprehensif lain 546.197.255 253.467.579 loss and other comprehensive income
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of the post-employment benefits are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 1.727.612.035 1.228.512.163 Present value of past service
Kerugian aktuaria yang Unrecognised amount of
belum diakui - 107.209.588 actuarial losses
Liabilitas yang diakui di dalam Liabilities recognised in the statements
laporan posisi keuangan 1.727.612.035 1.335.721.751 of f inancial position
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 51 -
Mutasi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Movements of present value of defined benefits obligation are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo aw al 1.228.512.163 1.010.276.078 Beginning balance
Biaya jasa kini 404.265.000 196.498.763 Current service cost
Biaya jasa lalu 60.398.000 - Past service cost
Biaya bunga 95.422.000 69.356.790 Net interest expense
Kerugian aktuarial - 192.025.604 Actuarial losses
Pengukuran kembali (keuntungan)/
kerugian: Remasurement (gain)/losses:
Keuntungan aktuarial yang timbul Actuarial gain arising from changes
dari perubahan asumsi keuangan (141.511.000) - in f inancial assumptions
Kerugian aktuarial yang timbul dari Actuarial losses arising from
perubahan asumsi keuangan 232.069.000 - changes in f inancial assumptions
Pembayaran manfaat (151.543.128) (239.645.072) Benefits paid
Saldo akhir 1.727.612.035 1.228.512.163 Ending balance
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dampak pergerakan 1% dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 the effect of 1% movement in assumed discount rate and salary incremental rate on present value of defined benefit obligation is as follows:
Kenaikan/ Penurunan/
Increase Decrease
Rp Rp
Tingkat diskonto 1.594.253.000 1.880.199.000 Discount rate
Tingkat kenaikan gaji 1.887.598.000 1.585.986.000 Salary incremental rate
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the statements of financial position.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 52 -
Perhitungan penyisihan imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo dan PT Gemma Mulia Inditama masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The provision for long term and other post-employment benefits is calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsolindo and PT Gemma Mulia Inditama for 2015 and 2014, respectively, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2015 2014
Usia pensiun normal 55 tahun / years 55 tahun/years Normal retirement age
Tingkat diskonto 9,20% 8,20% Discount rate
Projected salary
Tingkat proyeksi kenaikan gaji 5,00% 5,00% increment rate
Tingkat mortalitas Tabel Mortalita Indonesia/ Tabel Mortalita Indonesia/ Mortality rate
Indonesian Mortality Table Indonesian Mortality Table
2011 (TMI3) 2011 (TMI3)
Tingkat pengunduran diri 10% per tahun dari 10% per tahun dari Resignation rate
usia 20 tahun dan usia 20 tahun dan
menurun secara linier menurun secara linier
hingga 0% per tahun hingga 0% per tahun
pada usia 45 tahun/ pada usia 45 tahun/
10% p.a. from age 20 10% p.a. from age 20
reducing linearly reducing linearly
to 0% at age 45 to 0% at age 45 Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 15,03 tahun.
The average duration of the benefits obligation as of December 31, 2015 is 15.03 years.
26. PAJAK PENGHASILAN 26. INCOME TAX
Beban pajak terdiri atas: Tax expense consists of the following:
2015 2014
Rp Rp
Pajak kini 1.305.559.794 - Current tax
Pajak tangguhan (700.384.912) 98.007.281 Deferred tax
Jumlah beban pajak 605.174.882 98.007.281 Total tax expense
Pajak Kini Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax expense per statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 53 -
2015 2014
Rp Rp
Laba sebelum pajak 4.131.228.778 500.340.427 Income before tax
Perbedaan temporer: Temporarry differences:
Penyusutan aset tetap (32.574.674) 35.627.287 Depreciation of premises and equipment
Cadangan kerugian penurunan nilai Allow ance for impairment losses on
aset non keuangan - 1.098.400.000 non f inancial assets
Cadangan kerugian penurunan nilai
kredit 1448796990 - Allow ance for impairment losses on loans
Penghargaan karyaw an - 53.583.500 Employees rew ard
Bonus 1.000.000.000 - Bonus
Beban imbalan pasca kerja 420.930.450 13.822.507 Post-employment benefits expense
Amortisasi aset tak berw ujud (96.285.542) 1.326.458 Amortization of intangible assets
Jumlah 2.740.867.224 1.202.759.752 Total
Perbedaan permanen: Permanent differences:
Sew a 600.000 146.300.000 Rent
Pajak 6.904.250 8.788.000 Tax
Penyusutan aset tetap 24.404.130 32.538.840 Depreciation of f ixed assets
Lain-lain 282.103.032 96.091.389 Others
Jumlah 314.011.412 283.718.229 Total
Laba kena pajak sebelum Taxable income before f iscal loss
rugi f iskal 7.186.107.414 1.986.818.408 carryforw ard
Laba kena pajak sebelum
rugi f iskal tahun-tahun lalu Taxable income before f iscal losses
pembulatan 7.186.107.000 1.986.818.000 carryforw ard - rounded
Rugi Fiskal tahun-tahun lalu (3.081.168.000) (5.067.986.000) Fiscal loss last years
Penyesuaian rugi f iskal berdasarkan Adjustment of f iscal loss based on
Surat Ketetapan Pajak (SKP) Surat Ketetapan Pajak (SKP)
lebih bayar tahun 2010 1.466.757.000 - overpayment in 2010
Rugi Fiskal tahun-tahun lalu Fiscal loss last years
setelah penyesuaian (1.614.411.000) (5.067.986.000) after adjustment
Laba kena pajak (akumulasi rugi f iskal) 5.571.696.000 (3.081.168.000) Taxable income (accumulated f iscal losses)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Beban pajak kini Current tax expense
12,5% x Rp 698.913.651 pada tahun 2015 12.5% x Rp 698,913,651 in the year 2015
dan nihil pada tahun 2014 87.364.207 - and nil in the year 2014
25% x Rp 4.872.782.349 pada tahun 2015 25% x Rp 4,872,782,349 in the year 2015
dan nihil pada tahun 2014 1.218.195.587 - and nil in the year 2014
Utang pajak kini (Catatan 14) 1.305.559.794 - Current tax payable (Note 14)
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 54 -
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan) (dibebankan) (dibebankan) (dibebankan)
ke laporan ke pendapatan ke laporan ke pendapatan
laba rugi komprehensif laba rugi komprehensif
komprehensif lain/ komprehensif lain/
Credited Credited Credited Credited
(charged) to (charged) to (charged) to (charged) to
1 Januari/ comprehensive other 31 Desember/ comprehensive other 31 Desember/
January 1, income for comprehensive December 31, income for comprehensive December 31,
2014 the year income 2014 the year income 2015
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Penyusutan aset tetap 57.484.363 4.453.411 - 61.937.774 63.721.999 - 125.659.773 Depreciation of premises and equipment
Beban penyisihan kerugian Allow ance for impairment
penurunan nilai non keuangan - 137.300.000 - 137.300.000 137.300.000 - 274.600.000 losses - non financial assets
Beban penyisihan kerugian Allow ance for impairment
penurunan nilai kredit - - - - 362.199.248 - 362.199.248 losses on loans
Penghargaan karyaw an - 6.697.938 6.697.938 6.697.938 - 13.395.876 Employees rew ard
Beban imbalan pasca kerja 165.237.406 1.727.813 - 166.965.219 272.197.825 (7.260.042) 431.903.002 Post-employment benefits expense
Kerugian (keuntungan) yang belum
direalisasi atas perubahan Unrealized losses (gains) from
nilai w ajar efek-efek changes in fair value of
tersedia untuk dijual (19.353.662) - 50.691.660 31.337.998 - 36.928.498 68.266.496 available-for-sale securities
Bonus - - - - 250.000.000 - 250.000.000 Bonus
Rugi f iskal 633.498.250 (248.352.250) - 385.146.000 (385.146.000) - - Fiscal Loss
Amortisasi aset tak berw ujud (12.767.396) 165.807 - (12.601.589) (6.586.098) - (19.187.687) Amortization of intangible assets
Aset pajak tangguhan - bersih 824.098.961 (98.007.281) 50.691.660 776.783.340 700.384.912 29.668.456 1.506.836.708 Deferred tax assets - net
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax expense is as follows:
2015 2014
Rp Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax expense per statements of
laba rugi komprehensif 4.131.228.778 500.340.427 profit or loss of comprehensive income
Tarif pajak yang berlaku 1.032.807.195 62.542.553 Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas beban yang tidak Tax effect of non-deductible
dapat dikurangkan menurut f iskal 78.502.853 35.464.728 expenses
Penyesuaian tarif pajak: Tax rates adjustment:
Penyusutan aktiva tetap (61.937.774) Depreciation of premises and equipment
Beban penyisihan kerugian Allow ance for impairment
penurunan nilai non keuangan (137.300.000) - losses - non financial assets
Penghargaan karyaw an (6.697.938) - Employees rew ard
Beban imbalan pasca kerja (166.965.219) - Post-employment benefits expense
Amortisasi aset tak berw ujud 12.601.589 - Amortization of intangible assets
Koreksi dasar pengenaan pajak (58.471.617) - Correction of tax base
Fasilitas pajak (87.364.207) - Tax facility
Jumlah beban pajak 605.174.882 98.007.281 Total tax expense
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 55 -
27. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi Nature of Relationship
a. Manajemen dan pejabat eksekutif terdiri dari komisaris, direktur dan pejabat eksekutif.
a. Management and executive officer consist of commisioners, directors and excecutive officers.
b. Tolaram Analytics PTE, LTD merupakan
perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank.
b. Tolaram Analytics PTE, LTD is the companies with the same majority shareholder as the Bank.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak yang berelasi diperlakukan sama dengan transaksi dengan pihak lainnya.
Balances and transactions with related parties are treated the same as transactions with other parties.
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In the course of business, the Group entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
a. Persentase pemberian kredit sebesar 0,01% dan 0,02% dari jumlah aset masing-masing pada tahun 2015 dan tahun 2014. Persentase pendapatan bunga sebesar 0,02% dan 0,05% dari jumlah pendapatan bunga masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 9 dan 19).
a. The percentage of granting of loans to total assets are 0.01% and 0.02% for 2015 and 2014, respectively. The percentage of interest receipt to total interest revenue are 0.02% and 0.05% for 2015 and 2014, respectively (Notes 9 and 19).
b. Persentase penempatan dana dari pihak-pihak
yang berelasi dalam bentuk simpanan sebesar 5,43% dan 6,10% dari jumlah liabilitas masing- masing pada tahun 2015 dan 2014. Persentase pembayaran bunga sebesar 8,38% dan 14,02% dari jumlah beban bunga masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 13 dan 20).
b. The percentage of placements of funds by related parties in the form of deposits to total liabilities are 5.43% and 6.10% for 2015 and 2014, respectively. The percentage of payment of interests to total interest expense are 8.38% and 14.02% for 2015 and 2014, respectively (Notes 13 and 20).
28. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
28. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposits, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000 juta.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranteed by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 124.480.417 dan Rp 56.050.029 dicatat dan diakui pada akun beban bunga.
The Government guarantee premium paid in 2015 and 2014 amounting to Rp 124,480,417 and Rp 56,050,029, respectively, are included under the interest expense.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 56 -
29. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
29. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Selain daripada yang disebutkan dalam tabel dibawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan adalah hampir sama dengan nilai wajarnya.
Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values.
Nilai tercatat/ Nilai tercatat/
Catatan/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/
Notes amount Fair value amount Fair value
Aset keuangan Rp Rp Rp Rp Financial asset
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 8 19.402.740.973 19.288.980.644 11.951.191.631 11.852.844.200 Securities
2015 1 2014
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows:
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, kredit, aset lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain dan simpanan yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management believes that carrying amount of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, loans, others assets, accruals and other liabilities and deposits that are recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi
standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya
(tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/
Lev el 1 Lev el 2 Lev el 3 Total
Rp Rp Rp Rp
Aset diukur pada nilai wajar Assets measured at f air v alue
Aset keuangan Financial asset
Tersedia untuk dijual Av ailable-f or-sale
Ef ek- ef ek 19.850.000.000 103.913.379 - 19.953.913.379 Securities
Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Assets f or which f air v alues are disclosed
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Ef ek- ef ek 19.288.980.644 - - 19.288.980.644 Securities
Jumlah 39.138.980.644 103.913.379 - 39.242.894.023 Total
2015
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 57 -
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/
Lev el 1 Lev el 2 Lev el 3 Total
Rp Rp Rp Rp
Aset diukur pada nilai wajar Assets measured at f air v alue
Aset keuangan Financial asset
Tersedia untuk dijual Av ailable-f or-sale
Ef ek- ef ek 9.880.000.000 - - 9.880.000.000 Securities
Aset y ang nilai wajarny a diungkapkan Assets f or which f air v alues are disclosed
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Ef ek- ef ek 11.852.844.200 - - 11.852.844.200 Securities
Jumlah 21.732.844.200 - - 21.732.844.200 Total
2014
Pada tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat perpindahan dari tingkat 1 menjadi tingkat 2 selama periode berjalan.
In 2015 and 2014, there were no transfer between level 1 to level 2 during the period.
30. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
30. OTHER INFORMATION
a. Capital Adequacy Ratio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan) modal pelengkap dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2015 was calculated based on Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/12/PBI/2013 regarding Capital Adequacy Ratio of general banks wherein capital consists of core capital (primary core capital and additional core capital) and supplementary capital wherein the Bank is required to provide core capital at the minimum of 6% from risk weighted assets individually or on a consolidated basis. The Bank is also required to establish additional capital as a buffer that could be formed gradualy starting January 1, 2016.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi.
CAR as of December 31, 2014 was calculated based on PBI No. 14/18/PBI/2012 wherein capital consists of core capital, supplementary capital and additional supplementary capital wherein the lowest core capital is 5% from risk weighted assets individually or on a consolidated basis.
Berdasarkan profil risiko Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yaitu masing- masing peringkat 2 dan 3, KPMM minimum ditetapkan sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10% per 31 Desember 2015 dan 10% sampai dengan kurang dari 11% per 31 Desember 2014.
Based on the Bank’ risk profile of levels 2 and 3 as of December 31, 2015 and 2014, the minimum CAR are set at 9% to less than 10% as of December 31, 2015 and 10% to less than 11% as of December 31, 2014.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 58 -
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dihitung sebagai berikut:
The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2015 and 2014, are as follows:
2015 2014
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Modal inti (Tier 1) Core capital (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 395.581 Prime Core Capital (CET 1)
Modal Inti Tambahan (AT-1) - Additional Core Capital (AT-1)
Jumlah Modal Inti 395.581 143.678 Total Core Capital
Modal Pelengkap (Tier 2) 1.988 553 Supplementary Capital (Tier 2)
Jumlah Modal 397.569 144.231 Total Capital
Aset tertimbang menurut risiko: Risk w eighted assets:
ATMR untuk risiko kredit *) 249.561 132.119 for credit risk *)
ATMR untuk risiko operasional **) 23.101 20.641 for operational risk **)
Jumlah ATMR 272.662 152.760 Total risk w eighted assets:
Rasio CAR CAR Ratio
Rasio CET 1 145,08% - Ratio Cet 1
Rasio Tier 1 145,08% 94,05% Ratio Tier 1
Rasio Tier 2 0,73% 0,36% Ratio Tier 2
Rasio Total 145,81% 94,42% Total Ratio
Rasio Minimum Tier 1 6,00% 5,00% Minimum Ratio Tier 1
Rasio Minimum CET 1 4,50% - Minimum Ratio CET 1
CAR minimum berdasarkan profil risiko 9,00% 10,00% Minimum CAR based on risk profile
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the required ratio set by Bank Indonesia for capital adequacy ratio.
*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011.
*) Risk weighted assets ratio for credit risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011.
**) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009.
**) Risk weighted assets ratio for operational risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009.
b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
pemberian kredit kepada pihak berelasi masing- masing sebesar Rp 51.843.504 dan Rp 56.508.395, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
b. As of December 31, 2015 and 2014, loans with related parties amounted to Rp 51,843,504 and Rp 56,508,395, respectively, which is in compliance with the the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 59 -
31. MANAJEMEN RISIKO 31. RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko Risk Management Framework
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".
Implementation of risk management in the Bank is in accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding "Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks".
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the existing risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows:
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Active supervision by the Board of Commisioners and Directors
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan
limit
Adequacy of policies, procedures, and establishment of threshold
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko
Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the risk management information system
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh Compherehensive internal control system
Pengelolaan risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan
The Bank has managed 8 (eight) risks, consisting of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, strategic risk, reputational risk and compliance risk.
Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang membawahi Satuan Kerja Manajemen Risiko.
The Bank has created an organizational structure of a centralised and independent risk management, by establishing Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, and Compliance and Risk Management Division that supervise the Risk Management Working Unit.
Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Direktur Utama dan beranggotakan Direksi serta pejabat-pejabat eksekutif atau Kepala Divisi mempunyai fungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko, khususnya dalam penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko dan penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
The Risk Management Committee which is lead by the President Director with the members composed of Directors and executive staff or Division Heads has the functions to give recommendations to the President Director in management and implementation of risk management, especially formulating, revising or consummating the risk management implementation guidance and policy and justifying matters pertaining to business decisions made in departure from normal procedures.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 60 -
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan implementasi strategi manajemen risiko dan eksposur risiko, memberikan rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara kepada Unit Operasional dan Komite Manajemen Risiko, memberikan evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan Bank untuk mengukur risiko Bank, penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Komite Manajemen Risiko dan Bank Indonesia, pengkajian terhadap produk atau aktivitas baru yang akan dikembangkan Bank, mengkaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko berdasarkan temuan audit dan atau perkembangan aspek-aspek manajemen risiko yang berlaku dan mengatur kewajiban setiap satuan kerja operasional untuk menginformasikan secara berkala seluruh eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja atau transaksi tersebut.
Risk Management Working Unit represents the working unit which has the responsibility in monitoring the implementation of the risk management strategy and risk exposure, providing recommendations with respect to maximum risk exposure which must be maintained by the Operational Unit and Risk Management Committee, evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk, formulating and submitting the risk profile report to the President Director, Risk Management Committee and Bank Indonesia, providing assessment of new activities or products which will be developed by the Bank, periodically review risk management process based on audit findings and or growth of risk management aspects prevailed and arranging obligation in operational working unit to inform periodically entire inherent risks exposure in their process or transaction.
Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko dapat terlaksana secara baik, maka Bank telah berupaya meningkatkan kemampuan dan integritas pejabat atau staf Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko melalui seminar/workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.
To ensure that the implementation of the risk management process operates well, the Bank has committed to develop the competency and integrity of the officials or staff of the Compliance and Risk Management Division through seminars or workshops on Risk Management which were conducted by external parties.
Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Namun demikian Bank akan tetap melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang telah dimiliki dan terus berupaya menyempurnakannya.
The Bank has a series of procedures and methodology to be used in the identification, measurement, monitoring and control of risks for 8 (eight) types of inherent risks in the Bank’s functional activities. Nevertheless the Bank will regularly evaluate its procedures and methodology and continue to consummate it.
Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management
Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur (counterparties) untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit dapat bersumber dari penyaluran dana kredit dan kegiatan lain seperti treasury dan investasi dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book dan trading book.
Credit risk is the potential for loss arising from the failure of the debtors (counterparties) to meet their contractual obligations. Credit risk arises primarily from lending activities and other activities such as treasury and investment activities and trade finance which is recorded in banking book and trading book.
Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Kedua acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko.
The Bank has written credit policies and guidelines on loan administration which includes the Bank Loan Policies and various circular letters that constitute a more detailed administration manual. The purpose of these two guidelines is to provide a complete formal loan management manual, from application, analysis, approval, recording, monitoring until the restructuring process, including analysis and risks calculation.
Dengan demikian diharapkan Bank dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko.
Therefore, it is expected that the Bank can optimise the quality of loan management through appropriate processes, competitive risk-based pricing, portfolio diversification, collateral adequacy and risk based performance measurement.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 61 -
Bank telah memiliki Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas treasury dan investasi, sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
The Bank has Guidelines for Implementation of Risk Management. The Bank has performed identification, measurement, monitoring, and controlling of inherent credit risks on loan activities, treasury and investment activities, in accordance with the purpose, business policies, size and complexity and Bank's ability.
Sistem manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan ditelaah secara periodik.
Bank's credit risk management system has been standardised in a Company's Guideline (PP) and reviewed periodically.
i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai)
i. Maximum exposure to credit risk (net of allowance for impairment losses)
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized on the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount, except loans. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the un-drawn committed loan facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk on financial instruments in its statements of financial position and commitments and contingencies (administrative accounts), without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
2015 2014
Rp Rp
Laporan posisi keuangan Statement of financial position
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 3.628.373.975 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6.138.655.812 4.056.989.033 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 166.463.356.165 75.063.860.932 and other banks
Efek-efek Securities
Tersedia untuk dijual 19.953.913.379 9.880.000.000 Available-for-sale
Dimiliki hingga jatuh tempo 19.402.740.973 11.951.191.631 Held-to-maturity
Kredit yang diberikan 253.022.487.835 59.289.851.246 Loans
Aset lain -lain 2.455.130.474 50.081.766.863 Other assets
Sub jumlah 474.740.477.774 213.952.033.680 Sub total
Komitmen dan kontinjensi: Commitments and contingencies:
Fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan 29.526.361.986 13.795.423.992 Unused loan facilities
Jumlah 504.266.839.760 227.747.457.672 Total
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 62 -
ii. Risiko konsentrasi kredit ii. Concentration of credit risk
Sektor Industri Industry Sectors Tabel berikut ini menyajikan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri.
The following tables show the Bank’s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by the industry sectors.
Pemerintah Lembaga
(termasuk Bank keuangan
Indonesia)/ bukan bank/ Perusahaan
Government Non-bank lainnya/
(including Bank Bank/ financial Other Perseorangan/ Jumlah/
Indonesia) Bank institutions companies individual Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 - - - - 7.304.193.136 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 6.138.655.812 - - - 6.138.655.812 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 11.300.000.000 155.163.356.165 - - - 166.463.356.165 and other banks
Efek-efek 4.382.036.337 19.714.163.447 103.913.379 15.156.541.189 - 39.356.654.352 Securities
Kredit - - - 91.872.017.857 166.020.016.695 257.892.034.552 Loans
Aset lain-lain - 659.954.667 - 327.969.919 1.467.205.888 2.455.130.474 Other assets
Jumlah - kotor 22.986.229.473 181.676.130.091 103.913.379 107.356.528.965 167.487.222.583 479.610.024.491 Total - gross
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) Allow ance for impairment losses
Jumlah - bersih 474.740.477.774 Total - net
Komitment dan kontinjensi - - - 16.751.892.276 12.774.469.710 29.526.361.986 Commitments and contingencies
2015
Pemerintah Lembaga
(termasuk Bank keuangan
Indonesia)/ bukan bank/ Perusahaan
Government Non-bank lainnya/
(including Bank Bank/ financial Other Perseorangan/ Jumlah/
Indonesia) Bank institutions companies individual Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia 3.628.373.975 - - - - 3.628.373.975 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 4.056.989.033 - - - 4.056.989.033 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 16.997.285.589 58.066.575.343 - - - 75.063.860.932 and other banks
Efek-efek 1.931.222.066 19.899.969.565 - - - 21.831.191.631 Securities
Kredit - - - 2.666.170.366 56.979.286.914 59.645.457.280 Loans
Aset lain-lain 175.661.329 49.555.731.419 - - 350.374.115 50.081.766.863 Other assets
Jumlah - kotor 22.732.542.959 131.579.265.360 - 2.666.170.366 57.329.661.029 214.307.639.714 Total - gross
Cadangan kerugian penurunan nilai (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah - bersih 213.952.033.680 Total - net
Komitment dan kontinjensi - - - 2.543.623.547 11.251.800.445 13.795.423.992 Commitments and contingencies
2014
Sektor Geografis Geographic Sector
Tabel berikut menyajikam rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi.
The following tables show the Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by geographic region. For these tables, the Bank has allocated exposures to regions based on the geographic areas where activities are undertaken.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 63 -
Jaw a Timur/ Lain -lain/ Jumlah/
DKI Jakarta East Java Others Total
Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 - - 7.304.193.136 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 5.983.531.827 155.123.985 - 6.138.655.812 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 11.300.000.000 155.163.356.165 - 166.463.356.165 and other banks
Efek-efek 39.356.654.352 - - 39.356.654.352 Securities
Kredit 47.639.492.480 192.766.359.143 17.486.182.929 257.892.034.552 Loans
Aset lain-lain 1.034.278.072 1.383.116.129 37.736.273 2.455.130.474 Other assets
Jumlah - kotor 112.618.149.867 349.467.955.422 17.523.919.202 479.610.024.491 Total - gross
Cadangan kerugian penurunan nilai (4.869.546.717) Allow ance for impairment losses
Jumlah - bersih 474.740.477.774 Total - net
Komitment dan kontinjensi 12.942.255.326 13.868.542.441 2.715.564.219 29.526.361.986 Commitments and contingencies
2015
Jaw a Timur/ Lain -lain/ Jumlah/
DKI Jakarta East Java Others Total
Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia 3.628.373.975 - - 3.628.373.975 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 3.740.951.457 315.049.888 987.688 4.056.989.033 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 75.063.860.932 - - 75.063.860.932 and other banks
Efek-efek 21.831.191.631 - - 21.831.191.631 Securities
Kredit 18.669.372.604 33.549.830.160 7.426.254.516 59.645.457.280 Loans
Aset lain-lain 49.903.053.158 165.155.060 13.558.645 50.081.766.863 Other assets
Jumlah - kotor 172.836.803.757 34.030.035.108 7.440.800.849 214.307.639.714 Total - gross
Cadangan kerugian penurunan nilai (355.606.034) Allow ance for impairment losses
Jumlah - bersih 213.952.033.680 Total - net
Komitment dan kontinjensi 67.339.185 13.313.985.684 414.099.123 13.795.423.992 Commitments and contingencies
2014
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur
(sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
iii. Credit concentration by type of debtors (gross of allowance for impairment losses)
Giro pada bank lain
dan BI/ Demand
deposits with other
banks and BI
Penempatan pada
bank lain dan BI/
Placement with other
banks and BI
Ef ek-ef ek/
Securities Kredit/ Loans
Aset lain-lain/
Other assets*)
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments and
contingencies Jumlah/ Total %
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bank Indonesia 7.304.193.136 11.300.000.000 4.382.036.337 - - - 22.986.229.473 4,51% Bank Indonesia
Bank-bank 6.138.655.812 155.163.356.165 19.714.163.447 - 659.954.667 - 181.676.130.091 35,68% Banks
Korporasi - - 15.156.541.189 180.904.554.512 518.599.005 21.758.551.158 218.338.245.864 42,88% Corporate
Retail - - - 67.772.635.853 1.235.801.508 7.767.810.828 76.776.248.189 15,08% Retail
Kredit beragun rumah tinggal Collateral with residential
tinggal - - - 9.214.844.187 17.275.294 - 9.232.119.481 1,81% credit
Lainny a - - 103.913.379 - 23.500.000 - 127.413.379 0,03% Others
Jumlah 13.442.848.948 166.463.356.165 39.356.654.352 257.892.034.552 2.455.130.474 29.526.361.986 509.136.386.477 100% Total
2015
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 64 -
Giro pada bank
lain dan BI/
Demand
deposits with
other banks and
BI
Penempatan pada
bank lain dan BI/
Placement with
other banks and BI
Ef ek-ef ek/
Securities Kredit/ Loans
Aset lain-lain/
Other assets*)
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments
and contingencies Jumlah/ Total %
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bank Indonesia 3.628.373.975 16.997.285.589 1.931.222.066 - - - 22.556.881.630 9,89% Bank Indonesia
Bank-bank 4.056.989.033 58.066.575.343 19.899.969.565 - 49.815.824.008 - 131.839.357.949 57,80% Banks
Korporasi - - - 30.191.052.620 65.126.455 1.029.448.615 31.285.627.690 13,72% Corporate
Retail - - - 23.106.942.154 142.149.246 12.765.975.377 36.015.066.777 15,79% Retail
Kredit beragun rumah Collateral with residential
tinggal - - - 6.154.053.816 10.510.903 - 6.164.564.719 2,70% credit
Lainny a - - - 193.408.690 48.156.251 - 241.564.941 0,11% Others
Jumlah 7.685.363.008 75.063.860.932 21.831.191.631 59.645.457.280 50.081.766.863 13.795.423.992 228.103.063.706 100% Total
2014
*) Akun ini terdiri dari tagihan kepada pihak
ketiga, pendapatan bunga yang akan diterima dan setoran jaminan
*) This account consist of receivables from third party, accrued interest receivables and guarantee deposit.
iv. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan iv. Credit quality by class of financial asset
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: The credit quality are defined as follows:
High Grade High Grade
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah dan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
Demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia which are demand deposits or placements with the Government and reputable banks with low probability of insolvency.
Kredit yang diberikan dan aset lain-lain (tagihan kepada pihak ketiga dan pendapatan bunga yang akan diterima) yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio- rasio neraca yang konservatif.
Loans and other assets (third party receivables and accrued interests receivables) for which borrowers have very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not run past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise substansial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios.
Standard Grade Standard Grade
Giro pada bank lain yaitu giro pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
Demand deposits with other banks which are demand deposits with the local banks not listed in the stock exchange.
Kredit yang diberikan dan aset lain-lain (tagihan kepada pihak ketiga dan pendapatan bunga yang akan diterima) yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
Loans and other assets (third party receivables and accrued interests receivables) for which borrowers have average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 65 -
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired
Eksposure dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran atau pembayaran tidak penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
Exposures to third-party borrowers who are in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms of the loan agreement. This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no other indicators of impairment.
Mengalami penurunan nilai Impaired
Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi penurunan nilai.
Exposures have been assessed as impaired. The Bank considers that either the third party borrowers are unlikely to pay their credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrowers has been past due more than 90 days and there are other indicators of impairment.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The tables show the quality of financial assets by class with credit risk, amounts presented are gross of allowance for impairments loss.
Telah Jatuh Tempo
Tetapi Tidak
Mengalami
Penurunan Nilai/ Mengalami
Past Due But Penurunan Nilai/ Jumlah/
High Grade Standard Grade Not Impaired Impaired Total
Rp Rp Rp Rp Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 19.402.740.973 - - - 19.402.740.973 Securities
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek 19.953.913.379 - - - 19.953.913.379 Securities
Pinjaman yang diberikan
dan piutang Loans and receivable
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 - - - 7.304.193.136 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6.138.655.812 - - - 6.138.655.812 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Placements w ith Bank
Indonesia dan bank lain 166.463.356.165 - - - 166.463.356.165 Indonesia and other banks
Kredit 249.683.866.792 6.822.685.659 - 1.385.482.101 257.892.034.552 Loans
Aset lain-lain 2.455.130.474 - - - 2.455.130.474 Other assets
Jumlah 471.401.856.731 6.822.685.659 - 1.385.482.101 479.610.024.491 Total
2015
Penurunan Nilai/ Neither Past Due
Nor Impair
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 66 -
Telah Jatuh Tempo
Tetapi Tidak
Mengalami
Penurunan Nilai/ Mengalami
Past Due But Penurunan Nilai/ Jumlah/
High Grade Standard Grade Not Impaired Impaired Total
Rp Rp Rp Rp Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 11.951.191.631 - - - 11.951.191.631 Securities
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek 9.880.000.000 - - - 9.880.000.000 Securities
Pinjaman yang diberikan
dan piutang Loans and receivable
Giro pada Bank Indonesia 3.628.373.975 - - - 3.628.373.975 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 4.056.989.033 - - - 4.056.989.033 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada Bank Placement w ith Bank
Indonesia dan bank lain 75.063.860.932 - - - 75.063.860.932 Indonesia and other banks
Kredit 57.467.968.682 1.136.785.430 - 1.040.703.168 59.645.457.280 Loans
Aset lain-lain 175.661.379 49.906.105.534 - - 50.081.766.913 Other assets
Jumlah 162.224.045.632 51.042.890.964 - 1.040.703.168 214.307.639.764 Total
2014
Mengalami Penurunan Nilai/ Neither
Past Due Nor Impair
Belum Jatuh Tempo dan Tidak
Agunan Collateral Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which may cause customers not to repay their obligations to the Bank.
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi: deposito berjangka, rekening tabungan dan
deposito angsuran piutang tanah dan/atau bangunan mesin dan peralatan persediaan garansi perusahaan maupun garansi perorangan
Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include: deposits, savings accounts and installment deposit
receivables land and/or building machineries and equipment inventories corporate guarantee or personal guarantee
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan berdasarkan penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali.
Collateral assessment procedures for land and building as well as machineries and equipment is based on an independent appraiser and will be periodically re-assessed every two years.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 67 -
Pinjaman Kredit Tanpa
Tetap/ Agunan/
Fixed Unsecured Jumlah/
Loan Stand by Loan KPR PRK Multi Guna credit Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Eksposur kredit 147.861.555.041 30.210.463.221 9.214.844.187 36.633.292.198 157.695.524 33.814.184.381 257.892.034.552 Credit exposure
Nilai jaminan 236.136.032.250 92.183.964.101 17.669.328.000 135.542.393.163 809.500.000 - 482.341.217.514 Collateral v alue
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - - 33.814.184.381 33.814.184.381 Total unsecured credit exposure
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) - - - - - 100,00% 100,00% Unsecured portion of credit exposure (%)
Jenis agunan Ty pe of collateral
Tanah dan bangunan 170.911.640.525 82.133.964.101 17.669.328.000 127.505.065.274 809.500.000 - 399.029.497.900 Land and buldings
Persediaan 12.766.591.725 - - 1.164.661.975 - - 13.931.253.700 Inv entory
Kendaraan 2.157.600.000 - - - - - 2.157.600.000 Vehicles
Deposito dan tabungan 50.000.000.000 - - 1.472.365.914 - - 51.472.365.914 Deposits
Garansi - 10.050.000.000 - 4.950.000.000 - - 15.000.000.000 Personal guarantee
Lainny a 300.200.000 - - 450.300.000 - - 750.500.000 Others
Jumlah 236.136.032.250 92.183.964.101 17.669.328.000 135.542.393.163 809.500.000 - 482.341.217.514 Total
2015
Pinjaman Kredit Tanpa
Tetap/ Agunan/
Fixed Unsecured Jumlah/
Loan Stand by Loan KPR PRK Multi Guna credit Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Eksposur kredit 26.995.725.751 7.004.608.441 6.154.053.816 15.879.051.602 - 3.612.017.670 59.645.457.280 Credit exposure
Nilai jaminan 52.535.340.230 30.162.245.083 10.313.830.400 90.315.166.328 - - 183.326.582.041 Collateral v alue
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - - 3.612.017.670 3.612.017.670 Total unsecured credit exposure
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) - - - - - 100,00% 100,00% Unsecured portion of credit exposure (%)
Jenis agunan Ty pe of collateral
Tanah dan bangunan 51.909.181.810 30.162.245.083 10.313.830.400 88.490.446.105 - - 180.875.703.398 Land and buldings
Persediaan - - - - - - Inv entory
Kendaraan 350.000.000 - - - - - 350.000.000 Vehicles
Deposito dan tabungan - - - 1.410.482.593 - - 1.410.482.593 Deposits
Garansi - - - - - - - Guarantee
Lainny a 276.158.420 - - 414.237.630 - - 690.396.050 Others
Jumlah 52.535.340.230 30.162.245.083 10.313.830.400 90.315.166.328 - - 183.326.582.041 Total
2014
Manajemen Risiko Operasional Operational Risk Management Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, Bank menyadari adanya empat faktor utama risiko operasional, yaitu manusia, proses, sistem dan faktor eksternal. Kegagalan dalam mengidentifikasi secara baik pengelolaan sumber-sumber risiko operasional tersebut, dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk mencapai tujuan usahanya. Karena itu, Bank secara terus-menerus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko operasional, menelaah dan meningkatkan praktek pengendalian intern atas aktivitas operasional pada kantor pusat dan jaringan kantor.
As a financial institution operating in Indonesia, the Bank realised that there are four primary factors of operational risks, which are human, process, system and external factors. Failure to properly identify the management of those operational risk sources may affect the Bank’s ability to achieve its business objectives. Therefore, the Bank continually upgrades the operational risk management processes quality, reviews and improves its internal control practices for operational activities at the head office as well as at its network offices.
Mekanisme kontrol dilakukan dengan memasukkan tahapan kontrol ke dalam setiap transaksi yang dapat dilihat pada Standar Manual Kerja Bank. Bank memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang melakukan pemeriksaan secara periodik untuk memeriksa kepatuhan pegawai terhadap prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.
The internal control mechanism is performed by applying several layers of control to each transaction process, as stated in the Bank’s Standard Operating Manual. The Bank has the Internal Audit Working Unit to conduct periodic control assessments and to ensure staff comply with applicable procedures and regulations.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 68 -
Bank telah memiliki Pedoman Kerja Bagian Operasional. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantuan dan pengendalian risiko operasional pada semua aktivitas fungsional Bank, seperti aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, aktivitas pembiayaan perdagangan dan pendanaan, aktivitas teknologi sistem informasi, dan sistem informasi manajemen, serta aktivitas pengelolaan sumber daya manusia.
Bank has the Operational Working Guidelines. Bank has also performed identification, measurement, monitoring, and control of the operational risks to all functional activities of the Bank, such as loans activities, treasury and investment activities, operational and service activities, funding and trade finance activities, information system technology activities and management information system activities, and human resources management activities.
Bank telah menetapkan batasan akses pegawai terhadap sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengelolaan risiko. Selain itu setiap temuan hasil audit baik yang ditemukan oleh audit intern maupun audit ekstern telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Bank dengan melakukan serangkaian tindakan korektif.
The Bank has set up access limit for employee to management information system, accounting information system and risk management system. In addition, each finding from the internal and external audit has been followed up by the Bank with a series of corrective actions.
Manajemen Risiko Kepatuhan Compliance Risk Management Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk that the Bank does not comply or implement the laws requirements and other relevant regulations. Compliance risk, if not managed properly, has potency to imposition of the penalty, punishment and influence the Bank's reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan pedoman dan prosedur internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi pelaksanaannya.
Bank identifies and manages the compliance risk by giving aid to business unit and operational unit in the case of formulation of transaction structure and development of new products and actively carry out the assessment to guidance policies and internal procedures owned by Bank to ensure that entire external regulations have been accommodated in such a manner and herein after to be obeyed in its implementation.
Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik adalah adanya kepastian dan efektivitas dari pelaksanaan terhadap ketentuan atau ketetapan yang berlaku oleh hampir setiap lini di Bank, serta memastikan bahwa seluruh kewajiban dan komitmen telah dipenuhi.
Proper compliance risk management is both rigor and effectiveness of the implementation of the relevant requirements or the provisions by almost every line in the bank, and ensuring that all obligations and commitments have been met.
Sesuai PBI No.14/27/PBI/2012 tentang penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) Bagi Bank Umum, Bank telah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab atas penerapan APU/PPT yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan.
In accordance PBI No.14/27/PBI/2012 on application of Anti- Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML/PPT) for Commercial Banks, Bank has established a unit responsible for the implementation of AML/PPT is responsible to the Compliance Director.
Manajemen Risiko Hukum Legal Risk Management Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk raised by weakness in judicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non existence of supporting regulation or weakness in agreement, such as unfulfilled terms and conditions in contract and incomplete binding collateral.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 69 -
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Bank manages the legal risks by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.
Manajemen Risiko Reputasi Reputation Risk Management Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
Manajemen Risiko Stratejik Strategic Risk Management
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external change.
Pemantauan evaluasi implementasi strategi bisnis pada business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan dan pengendalian pencapaian target aset, aset produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk/aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik.
Monitoring evaluating implementation of business strategies on business plan involves data collection, analysis, measurement, monitoring and controlling assets target achievement, asset productivity, source of funds, equity, income before tax, new product/activity, office network and others compared with its realization as performed periodically.
Manajemen Risiko Pasar Market Risk Management
Risiko pasar adalah risiko kerugian atas laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat dari perubahan dari kondisi pasar. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai instrumen keuangan, terutama instrumen yang peka terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko suku bunga. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan Manajemen Aset dan Liabilitas (ALMA). Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan di luar yang ditetapkan Bank, selain mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan.
Market risk is the risk of losses on the statement of financial position and administrative accounts resulting from changes in market conditions. Changes in the market factors will affect the value of financial instruments, especially those instruments which are sensitive to market risk. Market risk consists of interest rate risk. Monitoring of the Bank's exposures to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the Asset and Liability Management (ALMA). The objective of market risk management is to avoid the excessive exposure that may potentially impact earnings in excess of the limits already established by the Bank, and to manage the market value volatility inherent in financial instruments.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta petunjuk pelaksanaannya. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko pasar yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi, dan aktivitas pendanaan.
Bank has guidelines of Liquidity and Treasury and also its manual guidelines. Bank also performs identification, measurement, monitoring and control the market risk is embedded in loan activities, treasury and investment activities and funding activities.
Risiko pasar dikelola dengan cara: Market risk is managed by: Menetapkan kebijakan pengendalian risiko
pasar yang disesuaikan dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Bank.
Determining a market risk control policy that is suited to the Bank's mission, business strategy, capital adequacy, human resources and Bank's risk appetite.
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 70 -
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset and Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil.
Implementing the ALCO (Asset and Liability Committee) function to discuss market condition and determine appropriate action.
Melakukan pemantauan terhadap semua
transaksi dan aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko pasar.
Carrying out observation of all transactions and functional activities that have market risk exposure.
Melakukan monitoring tingkat bunga. Performing interest rate monitoring.
Melakukan pengawasan terhadap pos-pos
aset dan liabilitas sesuai dengan jatuh temponya (repricing date).
Carrying out supervision of assets and liabilities accounts in line with their maturity dates (repricing dates).
Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit
dan dana setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar.
Making adjustment to loan and funding interest rates in response to the changes in market interest rates.
Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Analisis sensitivitas atas laba rugi komprehensif lain dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah sensitivitas atas laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of profit or loss and other comprehensive income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2015 and 2014. The sensitivity of other comprehensive income is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets, as of December 31, 2015 and 2014 for the effects of the assumed changes in interests rates. The total sensitivity of the statement of profit or loss or other comprehensive income is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below demonstrates the sensitivity of the Bank's statement of comprehensive income to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014:
Perubahan
basis poin/
Change in
basis point
2014 2015
Rp Rp
+100 1.158 1.620
-100 (1.158) (1.620)
Dampak ke laporan laba
komprehensif lain/
Impact to statement of
comprehensive income
profit or loss and other
rugi dan penghasilan
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 71 -
Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas timbul akibat aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Selain itu risiko likuiditas dapat pula disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo serta risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi aset pada waktu yang seharusnya dengan harga yang wajar.
Liquidity risk arises as a result of the funding and lending activities, the repayment of deposits to third parties, and the management of working capital requirements. Apart from that, liquidity risk could also be caused by unexpected increases in the cost of funding on the assets portfolio at maturity date and the risk of inability to liquidate assets in a timely manner at a reasonable price.
Manajemen risiko likuiditas merupakan salah satu perhatian yang penting bagi Bank untuk memelihara kepercayaan dan keyakinan nasabah serta untuk memelihara stabilitas laba. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aset likuid secara optimal dan Bank dapat memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi kritis. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup dalam bentuk kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan efek-efek tersedia untuk dijual untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan debitur, baik dalam pemberian kredit, pembayaran deposito, dan kebutuhan likuiditas operasional.
Liquidity risk management is one of the important focus for the Bank to retain customers’ trust and confidence and to maintain earnings stability. The goal of liquidity management is to maintain the liquid asset position in an optimal manner and meet all of its contractual and regulatory financial obligations including in the critical conditions. The Bank’s emphasis is the liquidity maintenance through cash, demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, Certificate of Bank Indonesia (SBI), Deposit Certificates of Bank Indonesia (SDBI) and available-for-sale securities to meet commitments to the customers and counterparties, both in terms of loan demand, repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements.
Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi dan aktivitas pembiayaan.
Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Implementation Manual. Bank also performs identification, measurement, monitoring, and control that is embedded in loan activities, treasury and investment activities, and funding activities.
Tabel di bawah ini menyajikan rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar.
The tables below present the ratio of liquid assets to current liabilities.
2015 2014
Rp Rp
Kas 2.051.811.400 2.410.473.050 Cash
Giro dan penempatan Demand deposits and other
Bank Indonesia lainnya 18.604.193.136 20.625.659.564 placements w ith Bank Indonesia
Efek-efek 24.335.949.716 11.811.222.066 Securities
Giro dan penempatan pada Demand deposits and placements
bank lain 161.302.011.977 62.123.564.376 w ith other banks
Jumlah aset likuid bersih 206.293.966.229 96.970.919.056 Total net liquid assets
Simpanan 85.686.928.546 31.027.037.010 Deposits
Rasio lancar 240,75% 312,54% Liquidity ratio
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 72 -
Analisis Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Maturity Analysis for Financial Liabilities
Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal dimana Bank dapat diisyaratkan untuk membayar.
In this analysis the maturity of financial liabilities are grouped based on the remaining contractual maturity from the date of reporting. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when an amount is paid, the liability is allocated to the earliest period for which the Bank can be implied to pay.
Tabel di bawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas tidak terdiskonto.
The tables below show the maturity profile of the Bank's financial liabilities based on undiscounted contractual cash flows.
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga Without interest
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain 5.870.770.127 201.950.000 1.000.000.000 - - - 7.072.720.127 Accruals and other liabilities
Suku bunga variabel Variable interest rate
Simpanan 20.908.958.314 - - - - - 20.908.958.314 Deposits
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Simpanan 10.596.745.903 52.057.605.808 3.242.373.414 - - - 65.896.725.125 Deposits
Jumlah 37.376.474.344 52.259.555.808 4.242.373.414 - - - 93.878.403.566 Total
2015
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
or less 3 months 12 months 2 years 5 years > 5 years Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Without interest
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain 71.035.608.020 - - - - - 71.035.608.020 Accruals and other liabilities
Suku bunga variabel: Variable interest rate
Simpanan 23.116.369.216 - - - - - 23.116.369.216 Deposits
Suku bunga tetap: Fixed interest rate:
Simpanan 7.725.501.934 153.693.740 48.527.315 - - - 7.927.722.989 Deposits
Jumlah 101.877.479.170 153.693.740 48.527.315 - - - 102.079.700.225 Total
2014
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
Maturity Mismatch Analysis
The tables below show the maturity gap analysis of the Bank as of December 31, 2015 and 2014 arranged by remaining days until maturity date and behavioral assumptions:
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 73 -
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
or less 3 months 12 months 2 y ears 5 y ears > 5 y ears Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Kas 2.051.811.400 - - - - - 2.051.811.400 Cash
Giro pada Bank Indonesia 7.304.193.136 - - - - - 7.304.193.136 Demand deposits with Bank Indonesia
Aset lain-lain 2.455.130.474 - - - - - 2.455.130.474 Other assets
Suku bunga variabel Variable interest rate
Giro pada bank lain 6.138.655.812 - - - - - 6.138.655.812 Demand deposits with other banks
Kredit 2.233.062.446 54.404.858.664 94.786.612.343 1.569.571.511 32.485.954.613 38.597.790.594 224.077.850.171 Loans
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan bank lain 58.463.356.165 38.400.000.000 69.600.000.000 - - - 166.463.356.165 other banks
Efek-efek 103.913.379 - 19.538.577.526 10.014.163.447 9.700.000.000 - 39.356.654.352 Securities
Kredit 87.419.380 351.779.020 33.374.985.981 - - - 33.814.184.381 Loans
Jumlah aset keuangan 78.837.542.192 93.156.637.684 217.300.175.850 11.583.734.958 42.185.954.613 38.597.790.594 481.661.835.891 Total financial assets
Liabilitas Liabilities
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Beban yang masih harus dibayar
liabilitas lain-lain 5.870.770.127 201.950.000 1.000.000.000 - - - 7.072.720.127 Accruals and other liabilities
Suku bunga variabel Variable interest rate
Simpanan 20.908.762.597 - - - - - 20.908.762.597 Deposits
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Simpanan 10.559.138.320 51.183.896.132 3.035.131.497 - - - 64.778.165.949 Deposits
Jumlah liabilitas keuangan 37.338.671.044 51.385.846.132 4.035.131.497 - - - 92.759.648.673 Total financial liabilities
Selisih 41.498.871.148 41.770.791.552 213.265.044.353 11.583.734.958 42.185.954.613 38.597.790.594 388.902.187.218
2015
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
s/d s/d s/d s/d
Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/ 5 tahun/
1 bulan/1 month > 1 - > 3 - > 1 - > 2 - > 5 tahun/ Jumlah/
or less 3 months 12 months 2 y ears 5 y ears > 5 y ears Total
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset Assets
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Kas 2.410.473.050 - - - - - 2.410.473.050 Cash
Giro pada Bank Indonesia 3.628.373.975 - - - - - 3.628.373.975 Demand deposits with Bank Indonesia
Aset lain-lain 50.081.766.863 - - - - - 50.081.766.863 Other assets
Suku bunga variabel
Giro pada bank lain 4.056.989.033 - - - - - 4.056.989.033 Demand deposits with other banks
Kredit 2.318.931.526 1.670.102.367 30.905.959.285 193.408.692 4.330.350.118 20.226.705.292 59.645.457.280 Loans
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and
dan bank lain 75.063.860.932 - - - - - 75.063.860.932 other banks
Efek-efek - - 1.931.222.066 19.899.969.565 - 21.831.191.631 Securities
Kredit - - - - - - - Loans
Jumlah aset keuangan 137.560.395.379 1.670.102.367 32.837.181.351 20.093.378.257 4.330.350.118 20.226.705.292 216.718.112.764 Total financial assets
Liabilitas Liabilities
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Beban yang masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain 71.035.608.020 - - - - - 71.035.608.020 Accruals and other liabilities
Suku bunga variabel Variable interest rate
Simpanan 23.116.205.272 - - - - - 23.116.205.272 Deposits
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Simpanan 7.710.071.421 153.000.000 47.760.317 - - - 7.910.831.738 Deposits
Jumlah liabilitas keuangan 101.861.884.713 153.000.000 47.760.317 - - - 102.062.645.030 Total financial liabilities
Selisih 35.698.510.666 1.517.102.367 32.789.421.034 20.093.378.257 4.330.350.118 20.226.705.292 114.655.467.734
2014
PT BANK AMAR INDONESIA (d/h PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK AMAR INDONESIA (formerly PT ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
- 74 -
32. PERIKATAN SIGNIFIKAN 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Bank telah mengadakan kerjasama sewa layanan pendukung TI dengan Tolaram Analytics Pte. Ltd (TAPL) sebagaimana tertuang dalam perjanjian tersebut pada tanggal 16 Juni 2014. Adapun perjanjian tersebut TAPL memberikan produk layanan pendukung TI. Untuk pelaksanaan layanan, Bank akan menggunakan pinjaman hingga USD500.000,- berdasarkan sistem TI yang disetel dari layanan yang dilaksanakan oleh TAPL. Mengingat bahwa produk layanan ini tahap uji sistem tersebut, Bank akan mensyaratkan TAPL untuk mendepositokan jumlah yang sama di Bank. Setiap kerugian kredit pada rekening pinjaman akan ditanggung oleh TAPL. Bank membutuhkan TAPL untuk mendepositokan jumlah tertentu yang menutupi kerugian kredit yang terjadi. Jangkawaktu sewa layanan pendukung tersebut sekurang-kurangnya 10 tahun.
Bank performs an lease agreement of supporting IT services with Tolaram Analytics Pte. Ltd (TAPL) based on agreement dated June 16, 2014. That agreement provide such supporting services in IT. For the implementation of services for setting up the IT system Bank will utilize lending up to USD500,000,- based on the IT systems set up from the services performed by TAPL. Given that this will be test phase of such system and Bank would require TAPL to deposit the same amount in the Bank. Any credit loss on account of loan will be covered by TAPL. Afterwards Bank requires TAPL to deposit certain amount for over any credit loss occurred. The term of lease of supporting IT services for period of at least 10 years.
33. REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN 33. RECLASSIFICATION OF FINANCIAL
STATEMENTS
Bank telah mereklasifikasi saldo liabilitas segera sebesar Rp 1.187.880.381 ke akun beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain pada tanggal 31 Desember 2014 agar sesuai dengan penyajian tahun 2015.
The Bank reclassified the balance of obligations due immediately amounting to Rp 1,187,880,381 to accruals and other liabilities accounts in the December 31, 2014 financial statements to conform to the 2015 financial statements presentation.
Bank tidak menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 31 Desember 2013/1 Januari 2014 karena dampak reklasifikasi tidak material.
The Bank did not disclose a third statement of financial position as of December 31, 2013/ January 1, 2014 since the effect of the reclassification is not material.
34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 34. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 19 Januari 2016, OJK menyetujui penambahan modal disetor dari Wishart Investment Inc dan Ghansham Jivatram masing-masing sebesar Rp 39.600.000.000 dan Rp 400.000.000 yang telah dicatat dalam sistem administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH-01.03.0002001 pada tanggal 12 Januari 2016.
On January 19, 2016, OJK approved the additional capital contribution from Wishart Investments Inc. and Ghansham Jivatram amounting to Rp 39,600,000,000 and Rp 400,000,000, respectively, which has been recorded in the administration system of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH-01.03.0002001 on January 12, 2016.
35. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
35. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai dengan 74 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2016.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 74 were approved and authorized for issue by the Directors on March 30, 2016.