0HGLD) DU PDVL0 411 -83088 3 e-mail : media [email protected] website : http// .poltekkes...
Transcript of 0HGLD) DU PDVL0 411 -83088 3 e-mail : media [email protected] website : http// .poltekkes...
-
MediaFarmasi
Poltekkes Kemenkes MakassarJurusan Farmasi
ISSN : 0216-2083
Vol. XII. No. 2, November 2016
Diterbitkan Oleh:
-
ii
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Penasehat : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar
Dewan Redaksi
Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt
Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes
Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt
Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt
Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt
Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)
DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar)
Redaksi Pelaksana
Ketua : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt
Wakil Ketua : Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt
Sekretaris : Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt
Anggota : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes
Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt
Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt
H. Sultan, S.Farm, M.MKes
Humas : Mispari, SH, S.Farm, M.Kes
Arisanty, S.Si, M.Si, Apt
Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes
Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt
Sirkulasi : St. Ratnah, S.Si, M.Kes
Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt
Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes
Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes
Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar
Jl. Baji Gau No.10 Makassar
Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883
e-mail : [email protected]
website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id
Kode pos 90134
ISSN No. 0216-2083
-
iii
EDITORIAL
Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2,
November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat
terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam
menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di
lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk
melakukan kajian ilmiah.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu
pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan
misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang
farmasi
Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini
dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu
kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.
Selamat membaca
Makassar , November 2016
Redaksi
-
iv
Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di
RSUD Labuang Baji Makassar
H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1
Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap
Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli
Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10
Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu
Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar
Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19
Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap
Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut
Hiany Salim .................................................................................... 25
Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare
Pada Mencit (Mus musculus)
H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan
(Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans
Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36
Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth)
Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43
Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya
Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes
Santi Sinala .................................................................................... 50
Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap
DAFTAR ISI
-
v
Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar
Estherina Allo Pajung ........................................................................ 56
Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh
Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar
St. Ratnah ...................................................................................... 66
Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. )
Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72
Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)
Rusmin .......................................................................................... 77
Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di
Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom
Hj. Nurisyah .................................................................................... 85
Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L)
Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes
Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91
Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.)
terhadap Mencit (Mus musculus)
Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L)
Asal Maros
Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100
Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah
Dapur Organik
Ida Adhayanti .................................................................................. 108
Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap
RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Ratnasari Dewi ................................................................................ 115
-
vi
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)
Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121
Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi
Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros
Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128
Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah
Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit
Jantan (Mus musculus)
Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133
Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb)
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN
-
7
MAKASSAR
Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi.
PEDOMAN PENULISAN
1. Naskah ditulis dengan program pengolah kata
Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.
2. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri.
3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum
12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis
dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada).
c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan
bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan
pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian.
f. METODE DAN BAHAN
Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian.
g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis
i. DAFTAR PUSTAKA
(Lihat cara penulisan daftar pustaka) 4. Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas
tabel dengan nomor urut angka arab. 5. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di
bagian bawah dengan nomor urut angka arab. 6. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama
akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in
Preparation of Diphennylglycine-Containing Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of
Pharmacy, National Taiwan University, Taiwan, 447 -484
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,
Materia Medika Indonesia, Jilid III,
Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,
Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29
Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science
and Practice of Pharmacy, 20th edition,
Mack Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994.
Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan
Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati
Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484.
Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3.
Recommendations for Individual Drug,- http://www.aafp.org/clinical/migraine
Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting,
Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 231 -244.
-
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 141
UJI DAYA HAMBAT PERASAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amrylliolius Roxb)
TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus
Hendra Stevani*), Irmawati**), Adriani Kadir**)
*) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar **) Jurusan Farmasi STIKES Nani Hasanuddin
ABSTRAK
Pandan wangi (Pandanus amarylli folius Roxb) telah lama dipercaya memiliki khasiat sebagai
antimikroba, namun bukti ilmiah hal tersebut belum ada. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan daya hambat perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus penelitian ini dilakukan lima kelompok yaitu konsentrasi perasan 25%v/v, 50%v/v dan
100%v/v Aquadest sebagai kontrol negatif dan Cefadroxil sebagai kontrol positif dengan
menggunakan medium NA (Nutrient Agar). Diameter zona hambatan rata-rata yang dihasilkan
oleh sampel perasan daun pandan wangi dengan konsentrasi 25%v/v adalah 10,33 mm, konsentrasi
50%v/v adalah 13,33 mm, konsentrasi 100% adalah 15,66 mm, dan kontrol positif sebesar 26,66
mm. Hasil analisis secara statistik menunjukkan perasan daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb) dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Kata kunci: perasan daun pandan wangi, Daya Hambat, Staphylococcus aureus.
PENDAHULUAN
Infeksi merupakan salah satu
masalah dalam dunia kesehatan, dan hampir
setiap negara mengalami masalah dengan
penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah
penyakit yang disebabkan oleh mikroba
patogen dan bersifat dinamis. Penyakit
infeksi juga merupakan penyebab
meningkatnya angka kesakitan (morbidity)
dan angka kematian (mortality) di rumah
sakit salah satu penyebab infeksi adalah
bakteri staphylococus aureus (Ringga,2011).
Staphylococus aureus merupakan
bakteri gram positif yang dapat bertahan
hidup pada temperatur yang cukup tinggi
(temperatur 500C selama 30 menit) tumbuh
dengan baik pada berbagai media
bakteriologi di bawah suasana aerobik atau
mikroaerofilik penyebarannya melalui udara
dan debu. Staphylococus aureus merupakan
bakteri hidup sebagai flora normal pada kulit
manusia dan mukosa sebagian besar adalah
bakteri gram positif. Staphylococus aureus
adalah jenis bakteri patogen yang dapat
menimbulkan infeksi dan kelainan pada
kulit, kelainan kulit infeksi yang di sebabkan
oleh bakteri Staphylococus aureus ( Biomed,
2011).
Staphylococus aureus merupakan
salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
bermacam-macam infeksi seperti jerawat,
dan meningitis osteomeolitis,pneomenia
pada manusia,untuk mencegah hal terjadi
maka sangat penting melakukan pengobatan
infeksi dengan cara memberi obat
antimikroba/antibiotik yang tepat guna
mengurangi infeksi Staphylococus aureus
Terdapat faktor-faktor yang
memicu berkembangnya suatu mikroba
dalam jumlah yang berlebihan, antara lain
penggunaan antibiotika dosis tinggi dalam
jangka panjang, penggunaan dosis tinggi
dalam jangka panjang dapat menyebabkan
mikroba resisten terhadap antibiotik. Oleh
karena itu sangat penting menemukan agen-
agen antibakteri yang dapat mengobati
infeksi yang di sebabkan oleh Staphylococus
aureus salah satunya dengan meneliti
tanaman tertentu yang diduga mengandung
zat antibakteri (antimikroba nonantibiotik)
(Aisyah, 2015).
Penggunaan tanaman (tumbuhan)
untuk pengobatan telah lama di kenal oleh
masyarakat. Usaha pengembangan tanaman
untuk pengobatan perlu di lakukan karena
tumbuhan mudah diperoleh dan murah dan
selain itu relatif memiliki efek samping yang
kecil, tetapi penggunaan tanaman tumbuhan
harus di tunjang oleh data-data penelitian
secara ilmiah sehingga masyarakat tidak
ragu untuk mengomsumsi tanaman tersebut
Salah satu tumbuhan yang di duga
memiliki khasiat antimikroba adalah pandan
wangi (Pandanus amaryllifolius roxb). Sejak
dahulu tumbuhan ini digunakan sebagai obat
-
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 142
tradisional, yaitu sebagai obat ketombe, obat
lemah syaraf, rematik, disertai gelisah.
Selain itu tanaman ini di gunakan sebagai
antidiabetik, antioksidan, analgesik (obat
sakit gigi), antibakteri, pewangi dan pewarna
makanan. Senyawa yang diketahui
terkandung dalam pandan wangi adalah
senyawa fenolik, alkaloid, flavanoid,
saponin, tanin, minyak atsiri,dan terpenoid
tetapi data ilmiah tentang khasiat tanaman
pandan wangi masih sedikit.
Berdasarkan hal tersebut maka
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
daya hambat perasan daun pandan wangi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Rumusan masalah yang ada pada
penelitian ini adalah bagaimana formulasi
tablet ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya
L.) dengan bahan pengikat Na-CMC.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengatahui daya hambat perasan
daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb) terhadap bakteri
Stapylococus aureus.
Manfaat dari penelitian ini adalah
memberikan informasi tentang daya hambat
perasan daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb) terhadap bakteri
Stapylococus aureus
METODE DAN BAHAN
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
observasi laboratorium dengan melakukan
serangkaian analisis untuk mengamati dan
menentukan besarnya daya hambat Daun
Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius
roxb) terhadap bakteri Staphylococcus
aureus.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah di laksanakan di
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi
Poltekkes Makassar. Penelitian ini di
laksanakan bulan Juli- Agustus 2016.
Alat Dan Bahan
Alat yang di gunakan yang
digunakan adalah aluminium foil, autoklaf,
batang pengaduk, beker gelas, cawan Petri,
erlemeyer, gelas ukur, inkubator, kain
flannel, laminar air flow, lampu spiritus,
masker, ose, oven, paperdisck, pingset, pipet
tetes, rak tabung, sendok tanduk, spoit,
tabung reaksi, thermometer, timbangan
analitik, water bath.
Sedangkan bahan-bahan yang di
gunakan adalah Alkohol 70%, Aquadest,
Cefadroxil, Daun Pandan Wangi (Pandanus
Amaryllifolius Roxb), HCL 1%, Kapas,
Kertas PH, Nacl 0,9%, Nutrient Agar.
Pengambilan dan pengolahan sampel
a. Pengambilan sampel Sampel yang di gunakan adalah Daun
Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb) yang di peroleh
dari Kabupaten Maros.
b. Pengolahan sampel Sampel penelitian berupa Daun Pandan
Wangi (pandanus amaryllifolius roxb)
yang di ambil, dan di cuci bersih dengan
air mengalir, kemudian diangin-
anginkan pada tempat yang tidak
terkena sinar matahari langsung, lalu di
gunting-gunting kecil,kemudian sampel
daun pandan wangi dihaluskan
menggunakan blender lalu diperas
menggunakan kain.
Sterilisasi alat
a. Dengan autoclave Beker gelas, Erlemeyer, Gelas ukur,
pipet tetes
b. Dengan oven Batang pengaduk, cawan petri, Ose,
pipet tetes, pingset, tabung reaksi
Uji efektivitas perasan daun pandan
wangi
a. Pembuatan Medium Nutrien Agar (NA).
Medium NA di timbang sebanyak 7
gram dan di masukkan ke dalam
erlenmeyer 250 ml lalu di larutkan
kedalam air suling agar larut sempurna
di panaskan di atas water bath di atur
pada pH 7,0 dan di cukupkan
volemenya dengan air suling hingga 250
ml dan disterilkan dalam autoklaf pada
suhu 1210C selama 15 menit.
b. Penyiapan bakteri uji 1. Peremajaan bakteri uji
Bakteri uji yang di gunakan adalah
Staphylococcus aureus. Dari stok
murni di ambil 1 ose dan di
inokulasikan dengan cara di
goreskan secara steril ke dalam
medium NA miring, kemudian di
-
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 143
inkubasi dalam inkubator pada suhu
370C selama 1 kali 24 jam.
2. Pembuatan suspensi bakteri Bakteri uji hasil peremajaan yang
telah diinkubasikan selanjutnya di
buat suspensi bakteri dengan
larutan NaCL 0,9% b/v.
c. Pembuatan larutan uji Di buat larutan uji perasan Daun
Pandan Wangi (pandanus amaryllifolius
roxb) untuk konsentrasi 100% v/v, 50% v/v,
25% v/v, dalam 50 g Daun pandan wangi,
untuk konsentrasi 100% v/v, daun pandan
wangi diperas kemudian di ambil airnya,
hingga diperoleh untuk 100% v/v. Untuk
konsetrasi 50% v/v, di pipet 5,0 ml perasan
daun pandan wangi dari konsetrasi 100%
v/v, kemudian di encerkan dengan aquadest
steril hingga 10,0 ml dalam labu ukur. Untuk
konsetrasi 25% v/v dipipet 2,5 ml perasan
daun pandan wangi untuk konsetrasi 100%
v/v ,kemudian diencerkan dengan aquadest
steril hingga 10,0 ml.
d. Pengujian mikrobiologis Disiapkan medium nutrient agar
dan di tuang secara aseptic kedalam cawan
petri steril sebanyak 15 ml, setelah memadat
diusapkan secara merata suspensi bakteri
dengan menggunakan kapas lidi steril,pada
medium yang telah memadat secara aseptis.
Kemudian di lanjutkan dengan
menempatkan paperdisc yang telah di
rendam dalam perasan daun pandan wangi
konsentrasi 100%,50%,25%, untuk kontrol
negatif air steril, kontrol positif digunakan,
paperdisc yang telah di basahi dengan
cefadroxil 50 ppm di letakkan pada
permukaan media yang telah memadat
secara aseptis dengan menggunakan pinset
steril, dengan jarak 2-3 cm dari pinggir
cawan petri, kemudian di inkubasi pada suhu
370C selama 1x24 jam. Daerah hambatan
yang terbentuk diukur dengan mistar sorong,
perlakuan ini diambil sebanyak 3 kali dan di
ambil rata-ratanya.
Pengamatan Dan Pengukuran Zona
Hambatan
Pengamatan dan pengukuran
diameter hambatan dilakukan setelah masa
inkubasi selama 1 kali 24 jam. Zona
hambatan yang terbentuk di ukur dengan
menggunakan jangka sorong.
Pengolahan Dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari
pengukuran diameter hambatan di tabulasi
kemudian di rata-ratakan lalu di analisis
secara statistik menggunakan analisis multi
varian.
Definisi Operasional
1. Daya hambat adalah besarnya daya hambat perasan daun pandan wangi
(pandanus amaryllifolius roxb) terhadap
bakteri staphylococcus aureus yang
diukur dengan jangka sorong.
2. Perasan pandan wangi adalah perasan daun pandan wangi (pandanus
amaryllifolius roxb) dengan konsentrasi
100% v/v, 50% v/v, 25%v/v.
3. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen
kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak
menghasilkan spora dan motil,
umumnya tumbuh berpasangan maupun
berkelompok.
-
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 144
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tabel 1. Diameter Zona Hambatan perasan daun pandan wangi (Pandanus amaryllis folius Roxb)
terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Replikasi
Kelompok Perlakuan/ Diameter Zona Hambatan Dalam Satuan
Milimeter (mm)
Air 25%v/v 50%v/v 100%v/v Cefadroxil
I
II
III
0
0
0
10
11
10
12
13
12
17
15
15
24
30
26
Total 0 31 37 47 80
Rata-rata 0 10,33 13,33 15,66 26,66
Tabel 2. Perhitungan statistik
Kelompok Nilai signifikan Kesimpulan
Kontrol vs 25 % 0,034 < 0,05 Berbeda nyata
Kontrol vs 50 % 0,034 < 0,05 Berbeda nyata
Kontrol vs 100 % 0,034 < 0,05 Berbeda nyata
Kontrol vs cefadroksil 0,037 < 0,05 Berbeda nyata
25 % vs 50 % 0,043 < 0,05 Berbeda nyata
25 % vs 100 % 0,043 < 0,05 Berbeda nyata
25 % vs cefadroksil 0,046 < 0,05 Berbeda nyata
50 % vs 100 % 0,043 < 0,05 Berbeda nyata
50 % vs cefadroksil 0,046 < 0,05 Berbeda nyata
100 % vs cefadroksil 0,046 < 0,05 Berbeda nyata
Pembahasan
Pada penelitian ini di gunakan
sampel Daun Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb). Proses penarikan zat
aktif di dalamnya dilakukan dengan metode
perasan karena metode ini merupakan
metode yang paling sederhana dan sesuai
dengan penggunaanya di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan diameter daya hambatan dari
perasan daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dengan menentukan
konsentrasi ideal dari perasan daun pandan
wangi. Penyarian zat aktif perasan daun
pandan dilakukan dengan cara daun pandan
diperas yang dikeringkan terlebih dahulu
dan dipotong-potong kecil kemudian di
tumbuk daun pandan wangi.
Penelitian dilakukan menggunakan
tiga cawan petri dimana pada setiap cawan
diletakkan masing-masing lima paper disk
dengan konsentrasi yang berbeda, dan
menghasilkan zona hambatan yang berbeda
pula. Zona hambatan ditandai dengan
adanya lingkaran transparan di sekitar paper
disk yang disebabkan oleh proses difusi
perasan (Pandanus amaryllifolius roxb)
yang menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus.
Perasan daun pandan wangi yang
digunakan yaitu konsentrasi 100%v/v,
-
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 145
50%v/vdan 25%v/v dengan menggunakan
cefadroxil sebagai kontrol positif. Dan
aquadest steril sebagai kontrol negatif.
Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan hasil yang positif dengan
adanya daya hambatan yang transparan dan
melingkar di sekitar paper disk, sebagai
tanda bahwa ekstrak Kulit buah rambutan
dapat menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus secara visual.
Pengukuran daya hambat perasan
Daun Pandan wangi terhadap
Staphylococcus aureus dilakukan dengan
menggunakan alat pengukuran, dimana di
peroleh diameter rata-rata konsentrasi
perasan 25% v/v adalah10,33 mm,
konsentrasi 50% v/v adalah 13,33 mm, pada
konsentrasi 100% v/v adalah 15,66 mm,
sedangkan pada kontrol positif (cefadroxil
500 mg) adalah 26,66 mm, dan kontrol
negatif (Aquadest steril) tidak terlihat
adanya zona hambatan.
Pada diameter zona hambatan yang
diperoleh sesuai hasil pengamatan,
memperlihatkan bahwa konsentrasi 100%
zona diameter hambatannya lebih besar
dibandingkan dengan konsentrasi 50% dan
25%. Untuk masing-masing replikasi
memperlihatkan perbedaan sesuai dengan
tingkatan konsentrasi yang digunakan.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh
hasil yang sesuai dengan teori bahwa
semakin besar konsentrasi perasan yang di
gunakan maka semakin besar pula zona
hambatan yang dihasilkan.
Salah satu khasiat Pandan wangi
adalah sebagai antimikroba (antibakteri dan
jamur) yang diduga berasal dari kandungan
alkaloid, flavanoid, fenolik, steroid, dan
saponin. Saponin berfungsi sebagai
antibakteri dan antimikroba hal ini di
dasarkan pada sifat sitotoksik dari saponin
dan kemampuannya dalam mempengaruhi
permeabilitas membran sitoplasma sehingga
sel mikroba menjadi lisis (Aisyah, 2015).
Dari hasil perhitungan Statistika
menunjukkan bahwa semua konsentrasi
dapat menghambat Staphylococcus aureus
tapi masih dibawah cefadroxil. Hal ini
berbeda dengan penelitian pada ekstrak daun
pandan (Pandanus amaryllifolius roxb) yang
dilakukan oleh Aisyah dimana menunjukkan
Ekstrak Daun pandan wangi tidak dapat
menghambatStaphylococcus aureus(Aisyah,
2015).
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil yang diperoleh terhadap uji
daya hambat perasan daun pandan wangi
(Pandananus amaryllifolius roxb) dengan
konsentrasi 25% v/v ,50% v/v dan 100% v/v
dapat menghambat bakteri Staphylococcus
aureus tapi efek antibakteri masih di bawah
cefadroxil.
Saran
Dari hasil yang diperoleh maka
disarankan untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang identifikasi kandungan kimia
yang berkhasiat menghambat pertumbuhan
bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, 2015. Uji Daya Hambat Ekstrak
Pandan Wangi(Pandanus
Amaryllifolius Roxb)Terhadap
Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus. Universitas
hasanuddin. Diakses pada tanggal
20-05-2015
Biomed M, 2011, Buku Ajar Mikrobiologi,
Panduan Mahasiswa
Kedokteran,Edisi I
Brooks, 2001, Mikrobiologi
Kedokteran,Universitas Erlangga
Entjang indan, 2003. Mikrobiologi dan
parasitologi, Untuk Akademis
Keperawatan
Elshabrina, 2013. 33 Dahsyatnya Daun Obat
Sepanjang Masa, Cemerlang
Publishing
Herdie T, 2015. Kitap Tanaman Berkhasiat
Obat, Octopus Publishing House
Novelni ringga,2011. Identifikasi Dan Uji
Resistensi Bakteri Penyebab Infeksi
Nosokomial Pada Pasien Rawat
Inap Pengguna Kateter Pada
Bangsal Saraf RSUP DR. Djamil
Padang; Fakultas Farmasi
Universitas Padang. Diakses pada
tanggal 05-06-2016
Pratiwi S.T , 2008. Mikrobiologi Farmasi,
erlannga medical series