09E01095

88
Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009 PERANAN BIDAN DESA DALAM USAHA MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA NANCAWA KECAMATAN SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara OLEH : NURHAFIDAH 030902047 DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

description

2

Transcript of 09E01095

Page 1: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

PERANAN BIDAN DESA DALAM USAHA MENINGKATKAN

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA NANCAWA

KECAMATAN SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

OLEH :

NURHAFIDAH

030902047

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

telah memberi kita rahmat dan hidayahnya pada hambanya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan.

Adapun judul skripsi ini adalah peranan bidan desa dalam usaha meningkatkan

pelayanan kesehatan masyarakat desa Nancawa kecamatan simeulue timut kabupaten

simeulue, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosial di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Matias Siagian, M.si selaku Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Tuti Atika selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan

dan masukan sampai penulisan skripsi ini selesai.

4. Bapak M.Jasmi selaku kepala desa Nancawa dan stafnya beserta masyarakat desa

nancawa yang mengizinkan penulis melakukan penelitian di desa nancawa.

5. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

yang telah membbekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu mulai dari tingkat

pertama hingga skripsi ini selesai.

Page 3: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

6. Teristimewa dan Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat ayahanda

Bukram dan Ibunda tercinta Ramiah yang telah memberikan kasih sayang yang tak

terkira dari penulis lahir hingga sekarang.

7. Terimakasih juga yang sedalam-dalamnya buat abang ku Rajidin Amin dan kakanda ku

Nur Asmawiana yang telah menolong penulis baik materi maupun dorongan dalam

menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak dapat lagi mengucapkan rasa terimakasih ini

dengan kata-kata dan hanya dengan doa penulis panjatkan semoga Allah membalas

kebaikan Abang dan kakak.

8. Juga terimakasih buat abang ku Rajuin sani beserta keluarga, Bang Irman Felani

beserta keluarga, kakak ku Yulidawati membantu penulis dengan doa dan memberi

arahan pada penulis hingga skripsi ini selesai

9. Buat ponaanku yang tersayang Warasatun Firlianda Putri, Muhammad Zayadi, Faqihul

Ikhsan yang membuat penulis selalu semangat, terutama buat si ganteng Faqihung

gaga ocehanmu itu bisa membuat bunda hilang dari rasa capek dan pingin ketawa

truss,,,,makasih yoo..

10. Kepada temen Kessos makasih ya sudah membantu penulis, tetap semangat trus ya

buat adek-adek yang masih belajar semoga cepat sukses.

11. Buat temen-temen kost ku Deni, Iros, Rika, Danur, Diana, farida, Yani, Tuti, Asma,

kalianlah semua saudara penulis yang paling terbaik.

12. Untuk B.Muksal terimakasih ya bang atas kebaikannya semoga Allah membalas

kebaikannya melebihi dari apa yang kita ketahui, tetap semangat juga walaupun

kuliah sambil kerja.

Page 4: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Skripsi ini telah selesai namun penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan, kesalahan dalam penulisan, siapa saja yang membaca skripsi ini, maka untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Atas perhatian semua pihak

kami akan memperhatikannya dan kami ucapkan terima kasih.

Medan 20 maret 2009

Penulis

Page 5: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Abstraksi ................................................................................................................iii

Daftar Tabel ........................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang........................................................................................1

I.2 Perumusan masalah................................................................................5

I.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan...............................................................5

I.4 Sistematika Penulisan.............................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Masyarakat........................................8

1. Pengertian Pelayanan...................................................................10

2. Kesehatan Masyarakat.................................................................11

3. Pentingnya Kesehatan..................................................................12

III. Pelayanan Bidan Desa...........................................................................15

1. Tujuan Khusus Penempatan Bidan desa....................................17

2. Tugas Pokok Bidan Desa...........................................................18

3. Wewenang Bidan Desa..............................................................18

4. Fungsi Bidan Desa.....................................................................19

5. Kegiatan Bidan Desa ................................................................19

IV. Peningkatan Usaha Kesehatan Ibu Dan Anak.......................................20

Page 6: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

V. Tujuan Peningkatan Usaha Kesehatan Ibu Dan Anak...........................21

VI. Program Keterpaduan KIA, KB dan Kesehatan..................................22

VII. Kerangka Pemikiran............................................................................26

VIII. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional.......................................28

1. Defenisi Konsep..........................................................................28

2. Defenisi Operasional...................................................................28

BAB III. METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian .........................................................................30 III.2 Lokasi Penelitian..............................................................................30

III.3 Populasi dan Sampel.........................................................................30

III.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................31 III.5 Teknik Anallisa Data........................................................................32

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Nancawa...................................................33 1. Letak geografis desa Nancawa..................................................33 2. Tata guna lahan..........................................................................34 B. Keadaan Penduduk................................................................................35 C. Keadaan Penduduk Menurut Agama.....................................................37 D. Sosial Budaya........................................................................................37 BAB V. ANALISA DATA

A. Karakteristik Responden.....................................................................41

B. Pendapat Ibu Rumah Tangga Terhadap Berbagai Aspek dari

pelayanan bidan desa..........................................................................48

Page 7: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................69

B. Saran.......................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Nama : Nurhafidah

Nim : 030902047

Judul : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Menigkatkan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa

Kabupaten simeulue.

ABSTRAKSI

Program penempatan bidan didesa merupakan salah satu terobosan yang

dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke

desa-desa. Kebijaksanaan tersebut merupakan komitmen nasional dan akan diupayakan

secara maksimal dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Karena

kesehatan ibu dan anak merupakan pangkal pokok dari kesehatan masyarakat. Dalam

penelitian ini penulis mengangkat permasalahan “ Peranan bidan desa dalam usaha

meningktakan pelayanan kesehatan masyarakat desa Nancawa kecamatan simelue

timur kabupaten simeulue “.

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dimana penulis ingin

menggambarkan pelayanan bidan desa di desa Nancawa degan menggunakan sampel

sebanyak 21 orang yaitu para ibu rumah tangga yang tergolong dalam pasangan usia

subur. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik-teknik kuesioner yang disertai dengan

wawancara dan studi perpustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar masyarakat telah

menerima keberadaan bidan desa dan peranan bidan desa dalam membantu pemeriksaan

kehamilan, persalinan, perinatal, nifas dan kontrasepsi/KB telah berjalan sesuai dengan

yang diharapkan oleh masyarakat.

Kata kunci : Bidan desa, pelayanan , masyarakat

Page 9: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL Tabel IV. 1. Tata lahan desa Nancawa……………………………………………..34

Tabel IV. 2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin……………………….....35

Tabel IV. 3. Komposisi penduduk menurut etnis…………………………………...35

Tabel IV. 4. Komposisi penduduk menurut usia…………………………………...36

Tabel IV. 5. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian……………………..37

Tabel IV. 6. Tingkat pendidiksn umum…………………………………………......39

Tabel V. 1. Komposisi responden menurut kelompok umur……………………….41

Tabel V. 2. Komposisi jumlah anak yang pernah dilahirkan………………………42

Tabel V. 3. Komposisi jumlah anak balita responden……………………………...43

Tabel V. 4. Komposisi responden menurut etnis………………………………......44

Tabel V. 5. Komposisi responden menurut tingkat pendidikan…………………....45

Tabel V. 6. Komposisi responden menurut pekerjaan suami……………………....46

Tabel V. 7. Komposisi responden menurut penghasilan…………………………...47

Tabel V. 8. Tanggapan responden mengenai keberadaan bidan desa..………….....49

Tabel V. 9. Tanggapan responden menerima keberadaan bidan desa………….......49

Tabel V. 10. Tanggapan responden mengenai manfaat keberadaan bidan desa…….51

Tabel V. 11. Komposisi responden yang memeriksa kehamilan kepada bidan desa..52

Tabel V. 12. Komposisi responden dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan……..53

Tabel V. 13. Tanggapan responden terhadap keramahan bidan desa dalam

Memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan……………………...54

Tabel V. 14. Tanggapan responden mengenai kesulitan dalam memperoleh

Pelayanan pemeriksaan kehamilan dari bidan desa…………………...55

Page 10: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V. 15. Tanggapan responden terhadap besarnya biaya pemeriksaan

Kehamilan……………………………………………………………...55

Tabel V. 16. Tingkat kepuasan responden terhadap pemeriksaan kehamilan……….56

Tabel V. 17. Jumlah responden yang dibantu bidan desa dalam persalinan………...57

Tabel V. 18. Tanggapan responden terhadap besarnya biaya persalinan…………....57

Tabel V. 19. Tanggapan responden terhadap sikap bidan desa dalam memberikan

Pelayanan perinatal…………………………………………………....58

Tabel V. 20. Tanggapan responden terhadap besarnya biaya perawatan perinatal....59

Tabel V. 21. Tingkat kepuasan responden terhadap perawatan perinatal…………..59

Tabel V. 22. Lamanya perawatan masa nifas pada responden……………………...61

Tabel V. 23. Tanggapan responden terhadap pelayanan perawtan masa nifas……...61

Tabel V. 24. Tanggapan responden mengenai kesulitan dalam memperoleh

Pelayanan perawatan nifas…………………………………………….62

Tabel V. 25. Tanggapan responden terhadap besarnya biaya perawatan nifas……...63

Tabel V. 26. Jenis alat kontrasepsi yang pernah diterima responden……………….64

Tabel V. 27. Tanggapan responden terhadap sikap bidan desa dalam memberikan

Pelayanan kontrasepsi………………………………………………....65

Tabel V. 28. Jumlah balita responden yang menerima pelayanan imunisasi……….66

Tabel V. 29. Jenis imunisasi yang diterima…………………………………………67

Tabel V. 30. Tanggapan responden terhadap kesulitan dalam memperoleh

Pelayanan imunisasi…………………………………………………..67

Page 11: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Seperti

yang telah kita ketahui dalam pembukuan undang-undang dasar 1945 pada alenia ke IV

dicantumkan bahwa tujuan Nasional yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan kehidupan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial. Hal ini berarti bahwa untuk mewujudkan tujuan nasional pemerintah

Indonesia harus berupaya melaksanakan pembangunan nasional di berbagai sektor,

termasuk diantaranya sektor kesehatan.

Pada dasarnya setiap orang ingin sehat karena orang sehatlah yang dapat

melaksanakan aktivitas dengan baik. Suatu bangsa akan kuat jika rakyatnya tetap sehat,

sehingga mereka dapat berbuat untuk dirinya, masyarakat serta bangsanya.

Sedemikian penting arti kesehatan, sehingga orang bersedia mengorbankan apa

saja yang dimiliki untuk kesehatan dirinya. Sebaliknya keadaan sakit merupakan suatu

penderitaan yang tidak tertahankan. Setiap orang sakit selalu berusaha untuk mencari

pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya, agar dirinya dapat

hidup dengan sehat.

Sejalan dengan itu pembangunan kesehatan terutama ditujukan pada golongan

masyarakat berpenghasilan rendah, baik di pedesaan maupun diperkotaan. Perhatian

khusus perlu diberikan pada daerah terpencil kelompok masyarakat terasing, daerah

transmigrasi dan perbatasan.

Page 12: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Untuk meningkatkan kesehatan lebih dahulu diperhatikan adalah kesehatan ibu

dan anak. karena kesehatan ibu dan anak merupakan pangkal pokok dari kesehatan

masyarakat. Usaha kesehatan ibu dan anak adalah sangat penting seperti yang

dikemukakan oleh Azrul Azwar.

Dipilihnya ibu dan anak sebagai salah satu sasaran yang harus di prioritaskan

pengadaan pelayanan kesehatan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Ibu dan anak adalah sekelompok masyarakat yang termasuk mempunyai resiko

tinggi.

2. Kesehatan ibu dan anak sangat mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan.

3. Kesehatan ibu dan anak menentukan sehat tidaknya kehidupan bangsa pada masa

depan. (Azwar.Azrul. 1993. Puskesmas dan usaha kesehatan pokok. Jakarta.32)

Kesehatan ibu dan anak yang merupakan letak ukur dari tingkat kesehatan suatu

masyarakat, perlu mendapat perhatian yang lebih serius, sebagaimana dijelaskan bahwa

usaha kesehatan ibu dan anak yang bergerak dalam pendidikan kesehatan, pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan penting sekali ( Entjang Indan. 1995. Pengantar

administrasi kesehatan. Jakatra. Bina rupa aksara. 71)

Lebih lanjut dalam rencana pembangunan nasional jangka menengah Nasional

2004 – 2009 penurunan angka kematian ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

pembangunan kesehatan. Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan

kesehatan terutama diarahkan pada peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas

disertai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Dengan kebijakan

ini diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan makin dekat dan makin mudah terjangkau

oleh masyarakat.

Page 13: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dewasa ini derajat kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum

memuaskan, hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian Ibu. Angka Kematian Ibu

(AKI) menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994 masih cukup tinggi,

yaitu 390 per 100.000 kelahiran. Penyebab kematian ibu terbesar (58,1%) adalah

perdarahan dan eklampsia. Kedua sebab itu sebenarnya dapat dicegah dengan

pemeriksaan kehamilan (antenatal care/ANC) yang memadai. Walaupun proporsi

perempuan usia 15-49 tahun yang melakukan ANC minimal satu kali telah mencapai

lebih dari 80%, tetapi menurut SDKI 1994, hanya 43,2% yang persalinannya ditolong

oleh tenaga kesehatan. Persalinan oleh tenaga kesehatan menurut SDKI 1997, masih tetap

rendah, di mana sebesar 54% persalinan masih ditolong oleh dukun bayi.

Berbagai kebijakan telah dirumuskan oleh pemerintah dimana kebijakan itu antara

lain meliputi peningkatan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan, peningkatan status

gizi masyarakat, peningkatan peran serta masyarakat, swasta dan organisasi profesi, serta

meningkatkan manajemen upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan pada masyarakat

menduduki peranan penting dalam pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan salah

satu pelayanan kesehatan yang langsung atau terdekat dengan masyarakat yang tergolong

berpenghasilan rendah, daerah terpencil, kelompok masyarakat terasing, daerah

pemukiman baru, termasuk daerah transmigrasi dan perbatasan adalah pelayanan

kesehatan yang diberikan Bidan desa.

Sebagai salah satu tenaga kesehatan, Bidan desa merupakan sumber daya manusia

yang sangat penting guna menyelenggarakan berbagai upaya pelayanan kesehatan

masyarakat. Tuntutan kualitas kesehatan perlu didukung oleh tenaga kesehatan yang

jumlahnya cukup dan memadai sampai ahir pelita V telah dididik sejumlah 28,178 orang

Page 14: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Bidan desa dan ditempatkan di desa. Pada pelita IV kegiatan ini akan ditingkatkan untuk

memenuhi kebutuhan 54,120 Bidan desa.

Disampng itu perlu dilakukan pendayagunaan tenaga kesehatan secara merata dan

efisien. Tenaga bidan desa menjadi perhatian utama mengingat penempatannya di desa-

desa yang terpencil yang belum terjangkau oleh pelayanan puskesmas dan puskesmas

pembantu, sangat membantu penurunan angka kematian Ibu dan Anak disamping juga

meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk pelayanan keluarga berencana.

Desa Nancawa adalah merupakan salah satu desa yang terkena program

pemerintah mengenai penempatan bidan desa. Penempatan tenaga bidan di desa Nancawa

sangat menentukan keberhasilan program pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang diberikan para bidan desa merupakan pelayanan yang sangat

dekat dengan masyarakat karena pelayanan bidan desa lebih murah dan juga dapat

terjangkau oleh masyarakat desa Nancawa yang berpenghasilan rendah dan masih

termasuk desa perdalaman. Dikaitkan dengan data di atas bidan desa berperan

meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat bermutu serta membantu

kesehatan ibu dan anak yang ada dalam masyarakat desa Nancawa.

Untuk mendukung usaha peningkatan kesehatan masyarakat desa Nancawa, telah

dibangun sarana kesehatan berupa Polindes dan penempatan satu orang bidan desa yang

bekerja dalam wilayah desa Nancawa. Tapi kalau dilihat dari perbandingan jumlah

penduduk dengan jumlah sarana kesehatan kurang memadai dikarenakan fasilitas kurang.

Maka disini penulis tertarik ingin melihat gambaran peranan apakah yang

diberikan bidan desa dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di desa

Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

Page 15: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah langka yang penting untuk membatasi masalah yang

akan diteliti. Masalah adalah bagian pokok dari kegiatan penelitian (Arikunto, 1992 : 47).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang di angkat dalam

penelitian ini adalah “Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan

Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kec.Simeulue Timur Kab.Simeulue”.

1.3 Tujuan Penelitian.Dan Manfaat Penelitian

I.3.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelayanan-pelayanan kesehatan apakah yang diberikan oleh

Bidan desa dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

I.3.2 Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka penyelesaian program

pendidikan jenjang strata, dengan memperoleh gelar sarjana sosial, dan sebagai

masukan bagi penulis dalam mengembangkan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Khususnya yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan kesehatan pada

masyarakat.

2. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat melatih diri dan mengembangkan pemahaman serta

kemampuan berfikir melalui penulisan ilmiah dengan menerapkan pengetahuan

yang diperoleh selama belajar di Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik,

departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Page 16: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

3. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pihak-pihak terkait

dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

I.4 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang terperinci dan untuk mempermudah

pemahaman isi, maka penulis membagi isi penelitian ini ke dalam enam bab. Adapun

urutan penulisan disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang konsep-konsep penelitian, kerangka

pemikiran, definisi konsep dan definisi operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sample,

teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Menggambarkan dimana lokasi penelitian dilakukan.

BAB V : ANALISA DATA

Menguraikan proses pengumpulan, pengolahan, yang diperoleh dari hasil

penelitian beserta analisa data.

Page 17: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI : PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran peneliitian yang dilaksanakan.

Page 18: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Dalam pembicaraan sehari-hari kita sering mendengar tentang kata-kata

pelayanan kesehatan masyarakat. Baik yang diucapkan oleh pemerintah maupun oleh

tokoh-tokoh masyarakat yang disampaikan melalui pidato-pidato, surat kabar maupun

melalui media elektronik. Namun sebenarnya apakah pengertian tentang pelayanan

kesehatan masyarakat tersebut?.Dalam hal ini penulis menjelaskan pengertiannya.

Pelayanan dapat diartikan sebagai perlakuan. (Krida Marimurti, 1981 :54). Yang

dimaksud dengan pengertian perlakuan disini adalah pengertian yang bersifat positif,

maksudnya adalah berusaha memberikan perlakuan yang terbaik dan bermanfaat.

Definisi lain yang dikemukakan oleh Ridwan Marpaung, beliau mengatakan pelayanan

itu merupakan aktifitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk memberi bantuan.

(Ridwan Marpaung, 1988: 74)

Dari definisi diatas dijelaskan bahwa pelayanan merupakan usaha untuk

memberikan bantuan kepada orang yang menghadapi suatu permasalahan. Pelayanan

bertujuan untuk membebaskan seseorang dari suatu permasalahn yang dihadapinya, agar

seseorang tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi yang dimilikinya dalam kehidupan

bermasyarakat.

Uraian kedua adalah mengenai pengertian tentang kesehatan. Kesehatan adalah

keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

sehat secara produktif sosial dan ekonomis. ( UU No. 23 tahun 1992).

Page 19: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dari definisi diatas, bahwa kesehatan mempunya pengertian yang sangat luas dan

bukan seperti pembicaraan sehari-hari, dimana kesehatan diartikan hanya secara sempit

yaitu hanya berkenaan dengan keadaan kesehatan fisik dan mental saja. Jika seseorang

sehat fisik dan mentalnya sedangkan sosialnya tidak maka orang tersebut belum dapat

dianggap sehat.

Pengertian mengenai kesehatan sosial :

Kesehatan sosial adalah prilaku kehidupan dalam masyarakat : prilaku kehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga Negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya. (Tambahan Lembaran Negara RI No. 2068, Penjelasan UU No. 9 Tahun 1960).

Dari definisi diatas, dapat di ketahui bahwa kesehatan sosial menyangkut tingkat

kehidupan dan penghidupan agar kebutuhan dapat terpenuhi dalam kehidupan

bermasyarakat.

Uraian selanjutnya adalah mengenai pengertian masyarakat. Pengertian

masyarakat telah banyak dikemukakan oleh ahli sosiologi. Walaupun pengertian tersebut

secara sepintas mempunyai perbedaan namun ditinjau dari isi adalah sama. Penulis akan

mengkutip pendapat para ahli tentang masyarakat sehingga di peroleh pengertian yang

jelas. Entjang mengatakan bahwa : Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang

telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan

dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas

tertentu. (Indan Entjang,1985 :47)

Page 20: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dari definisi diatas dapat di ketahui bahwa hal yang menjadi unsur masyarakat yaitu :

1. Adanya sekelompok manusia.

2. Saling berinteraksi diantara kelompok manusia tersebut.

3. Bertempat dalam suatu daerah tertentu.

4. Mempunyai tujuan yang hamper bersamaan

Masyarakat yang dimaksud dalam skripsi ini adalah masyarakat desa. Jika dalam

uraian berikutnya terdapat kata masyarakat maka yag dimaksud adalah masyarakat desa.

II.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan dapat diartikan sebagai perlakuan. (Krida Marimurti, 1981 :54). Yang

dimaksud dengan pengertian perlakuan disini adalah pengertian yang bersifat positif,

maksudnya adalah berusaha memberikan perlakuan yang terbaik dan bermanfaat.

Definisi lain yang dikemukakan oleh Ridwan Marpaung, beliau mengatakan pelayanan

itu merupakan aktifitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk memberi bantuan.

(Ridwan Marpaung, 1988: 74)

Dari definisi diatas dijelaskan bahwa pelayanan merupakan usaha untuk

memberikan bantuan kepada orang yang menghadapi suatu permasalahan. Pelayanan

bertujuan untuk membebaskan seseorang dari suatu permasalahan yang dihadapinya, agar

seseorang tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi yang dimilikinya dalam kehidupan

bermasyarakat.

Page 21: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

II.2. Kesehatan Masyarakat

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup sehat secara produktif sosial dan ekonomis.

( UU No. 23 tahun 1992).

Dari definisi diatas, bahwa kesehatan mempunya pengertian yang sangat luas dan

bukan seperti pembicaraan sehari-hari, dimana kesehatan diartikan hanya secara sempit

yaitu hanya berkenaan dengan keadaan kesehatan fisik dan mental saja. Jika seseorang

sehat fisik dan mentalnya sedangkan sosialnya tidak maka orang tersebut belum dapat

dianggap sehat. Pengertian mengenai kesehatan social, Kesehatan sosial adalah pri

kehidupan dalam masyarakat : prilaku kehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga

setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara keluarganya

dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan

pada waktunya. (Tambahan Lembaran Negara RI No. 2068, Penjelasan UU No. 9 Tahun

1960)

Dari definisi diatas, dapat di ketahui bahwa kesehatan sosial menyangkut tingkat

kehidupan dan penghidupan agar kebutuhan dapat terpenuhi dalam kehidupan

bermasyarakat.

Pengertian masyarakat telah banyak dikemukakan oleh ahli sosiologi. Walaupun

pengertian tersebut secara sepintas mempunyai perbedaan namun ditinjau dari isi adalah

sama. Penulis akan mengutip pendapat para ahli tentang masyarakat sehingga di peroleh

pengertian yang jelas.

Entjang mengatakan bahwa :

Page 22: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan

bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang

dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. (Indan Entjang, 1985

:47)

Dari definisi diatas dapat di ketahui bahwa hal yang menjadi unsur masyarakat yaitu :

5. Adanya sekelompok manusia.

6. Saling berinteraksi diantara kelompok manusia tersebut.

7. Bertempat dalam suatu daerah tertentu.

8. Mempunyai tujuan yang hamper bersamaan.

Masyarakat yang dimaksud dalam skripsi ini adalah masyarakat desa. Jika dalam uraian

berikutnya terdapat kata masyarakat maka yag dimaksud adalah masyarakat desa.

II.3 Pentingnya Kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi sama

halnya dengan kebutuhan pokok lainnya seperti makanan dan sandang. Manusia yang

sehat akan dapat melaksanakan perannya sesuai dengan harkat yang dimilikinya sebagai

makhluk yang berpredikat manusia. Orang sehat tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri,

akan tetapi juga berguna bagi lingkungannya, sesuai dengan sistem sosial yang berlaku

dalam masyarakat. Sama halnya dengan tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan,

kesehatan juga merupakan indikator maju tidaknya suatu bangsa.

Kesehatan merupakan suatu barang yang harus dimiliki setiap manusia setiap saat.

Kesehatan begitu penting bagi manusia, tidak hanya pada saat sekarang tetapi juga pada

masa yang akan datang seperti yang dikemukakan oleh Indan Entjang :

Page 23: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Kesehatan tidak hanya berguna untuk saat ini melainkan juga untuk masa yang

akan datang. Orang yang masa kecilnya sering sakit, apabila penyakitnya mengenai

organ-organ tubuh yang vital seperti otak, jantung, ginjal, bila dewasa akan bertambah

lemah dan mungkin akan berumur pendek. (Indan Entjang 1985 :18 ).

Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa peningkatan kesehatan secara dini

atau dimulai sejak kecil akan mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan pada

masa yang akan datang. Pemeliharan kesehatan merupakan suatu tindakan yang sangat

diharapkan oleh suatu tindakan yang sangat diharapkan oleh semua pihak baik oleh

masyarakat maupun pihak pemerintah. Karena hal ini merupakan suatu tindakan yang

sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit menular dalam lingkungan masyarakat.

II.3.1 Kesehatan Masyarakat Sebagai Modal Pembangunan

Tinggi rendahnya tingkat kesehatan dalam suatu Negara akan berpengaruh kepada

usaha pembangunan yang sedang berlangsung dalam Negara yang bersangkutan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan tidak hanya berupa hasil kerja oleh pemerintah

saja akan tetapi didukung oleh adanya peran serta dari masyarakat dan dunia usaha.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan

nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan

kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan

strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah kesehatan, Departemen

Kesehatan memilki lima strategi utama. Hal tersebut mengemuka dalam pidato Menteri

Kesehatan pada upacara bendera pada tanggal 17 Januari 2006.

Menteri Kesehatan mengatakan bahwa kunci sukses dalam pembangunan

kesehatan ke depan, sangat ditentukan oleh adanya komitmen politis dari semua pihak,

Page 24: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

baik dari lingkungan eksekutif, legislatif, maupun dari masyarakat termasuk swasta.

Kunci sukses lainnya ditengah keterbatasan sumber daya dalam hal pembiayaan dan

tenaga adalah memprioritaskan bidang-bidang pembangunan kesehatan, seperti

Kesehatan Ibu dan Anak. Oleh karena itu, Depkes akan menempuh 4 strategi utama,

yaitu:

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. 2. Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.

3. Meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan. 4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

Untuk mencapai tujuan kesehatan diatas, maka penyelenggaraan upaya kesehatan

perlu berlandaskan pada dasar-dasar pembangunan kesehatan. Dasar- dasar pembangunan

kesehatan yaitu :

1. Setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya agar dapat bekerja dan hidup layak sebagai manusia.

2. Pemerintah dan masyarakat bersama-saa bertanggung jawab dalam memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan rakyat.

3. Pemerintah menitikberatkan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan serta perundang-undangan kesehatan. (Dr. Aman Nasution, MPH,

1997 : 32)

II.3.2 Kesehatan Sebagai Indikator Kesejahteraan

Sebagaimana kita ketahui bahwa Negara berkembang dan Negara dunia ketiga

tingkat kesehatannya dapat dikatakan renda jika dibandingkan dengan Negara-negara

Page 25: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Hal ini disebabkan karena

kemajuan teknologi kesehatan di negara maju jauh lebih baik dibandingkan dengan

negara yang berkembang.

Dari uraian di atas bararti kesehatan merupakan suatu indikator dalam

kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan

kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat

akan pentingnya hidup sehat. http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0707/03/

121826.htm

Maka dapat kita ketahui bahwa usia harapan hidup, kualitas sumber daya

manusia, tingkat kesejahteraan keluarga sangat menentukan tingkat kesehatan dalam

suatu masyarakat.

III. Pelayanan Bidan Desa

Pelayanan adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk memberikan pertolongan,

bimbingan, pendidikan, perlindungan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat agar dapat melaksanakan fungsi sosial dengan baik. Secara luas pelayanan

mencakup fungsi pengembangan menyangkut bidang pelayanan seperti pendidikan,

kesehatan, perumahan maupun bentuk-bentuk pelayanan umum lainnya. Dalam

penelitian ini pelayanan yang diberikan dikhususkan dalam bentuk pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh bidan desa dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Secara dapat kita ketahui bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

masyarakat termasuk keluarga ada tiga segi yang perlu diperhatikan yaitu :

Page 26: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

1. Segi manusianya (petugas kesehatan)

2. Sarana (Puskesmas, Rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya)

3. Dana (biaya untuk pengobatan)

Keterbatasan dan kekurangan salah satu dari tiga segi ini sedikit banyaknya

mempengaruhi pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat.(Azwar, 1996;45)

Menurut Azrul Azwar MPH (1996;70) pelayanan kesehatan yang terdapat dalam

masyarakat secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :

1. Pelayanan kesehatan tingka I, pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan

pelayanan yang brsifat dasar.

2. Pelayanan kesehatan tingkat II, pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan

pelayanan spesialis atau bahkan kadang-kadang pelayanan sub-spesialisasi tetapi

terbatas.

3. Pelayanan kesehatan tingkat III, pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan

pelayanan spesialisasi serta sub-spesialisasi.

Dari hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh bidan desa lebih cendrung dalam pelayanan tingkat dasar pertama.

Selain membantu penurunan angka kematian dan peningkatan kesehatan ibu dan anak

termasuk keluarga berencana, bidan desa juga membantu memberikan pengobatan

pertama pada desa juga membantu memberikan pengobatan pertama pada masyarakat

yang membutuhkan pertolongan dalam pelayanan kesehatan sebelum pasien mendapat

pertolongan yang lebih efesien di Rumah sakit.

Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertugas, mempunyai wilayah

kerja satu sampai dua desa, dan dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik

Page 27: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

didalam maupun diluar jam kerjanya bidan harus bertanggung jawab langsung kepada

kepala puskesmas.

Pada tahun 1989/1990 pemerintah melaksanakan program pengangkatan dan

penempatan bidan desa di seluruh tanah air. Dasar penempatan Bidan diseluruh desa

adalah permenkes RI No.363/Menkes/Per/IX/1989 tentang wewenang Bidan serta surat

edaran Dirjen Binkesmas No.429/Binkesmas/Per/IX/1989 tentang kebijaksanaan

penempatan Bidan desa.

Untuk terwujudnya kebijaksanaan yang telah ditetapkan maka diselenggarakan

Pendidikan bidan satu tahun dengan dasar pendidikan lulusan SPK.

III.1 Tujuan Khusus Penempatan Bidan desa yaitu :

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat.

2. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan khususnya 5 program prioritas

didesa.

3. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan

nifas dan prenatal, serta pelayanan kontrasepsi.

4. Menurunnya jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan penyulit kehamilan,

persalinan dan perinatal.

5. Meningkatkan kempuan keluarga untuk hidup sehat dengan membantu

pembinaan kesehatan kelompok dasawisma.

6. Menurunnya jumlah balita dengan gizi buruk dan diare.

Page 28: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

III.2 Tugas pokok Bidan desa :

1. Melaksanakan kegiatan pukesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan

urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi sesuai dengan kewenangan

yang dimiliki dan diberikan.

2. Menyelenggarakan dan membantu masyarakat desa di wilayah kerjanya agar

berperilaku sehat.

III.3 Wewenang Bidan desa :

1. Memberi peyuluhan tentang kehamilan, persalinan, keluarga berencana,

perawatan bayi, gizi, dan perawatan anak pra sekolah

2. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan tenaga kesehatan lain yang juga

bekerja dalam pelayanan kebidaan dengan kemampuan yang lebih rendah

termasuk para dukun.

3. Melayani khusus ibu :

- Pengawasan kehamilan

- Pertolongan persalinan normal termasuk persalinan letak sungsang.

- Pemakaian cara kotrasepsi tertentu, sesuai dengan kebijakan

pemerintah.

- Perawatan nifas dan termasuk pemberian uterotoni

4. melayani bayi, anak prasekolah untuk pengawasan pertumbuhan dan

perkembangan, memberikan kekebalan, perawatan dan petunjuk pemberian

makanan.

5. memberi obat-obatan : roboransia, pengobatan tertentu dalam bidang

kebidanan, sepanjang hal itu tidak melalui suntikan.

Page 29: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

III.4 Fungsi Bidan di wilayah kerjanya :

1. Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di rumah-rumah, mengenai

persalinan pelayanan KB dan pengayoman medis kontrasepsi.

2. menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.

3. membina dan memberikan bimbingn teknis kepada kader serta dukun bayi.

4. membina sekelompok desa wisma dibidang kesehatan.

5. membina kerja sama lintas program, lintas sektoral LSM.

6. melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke pukesmas kecuali dalam

keadaan darurat harus di rujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

7. mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian

kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha mengatasinya sesuai

dengan kemampuannya.

III.5 Kegiatan Bidan Desa di wilayah kerjanya.

Sesuai dengan kewenangan bidan yang diatur oleh Peraturan Menteri kesehatan

No.363/Menkes/Per/IX/1980,maka kegiatan bidan desa yang ditempatkan di desa adalah

sebagai berikut:

1. Mengenal wilayah, struktur kemasyarakatan dan komposisi penduduk, serta

sistem pemerintahan desa.

2. Merencanakan dan menganalisa data serta mengidentifikasi masalah kesehatan

untuk merencanakan penanggulangannya.

3. Memberikan pertolongan persalinan.

Page 30: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

4. Perawatan dan pemeriksaan payudara serta pemberian ASI dan gizi serta

keberhasilan pribadi.

5. Pertolongan pertama pada orang sakit, kecelakaan dan kedaruratan serta merujuk

penderita kelainan jiwa.

6. Kunjungan rumah untuk melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat

diwilayah kerja bidan.

7. Bimbingan teknis kepada kader kesehatan, serta pemberian pelayanan kesehatan

termasuk KB langsung di posyandu.

8. melatih dan membina dukun bayi agar mampu melaksanakan penyuluhan dan

membantu deteksi ibu hamil resiko tinggi.

9. Menggerakkan masyarakat agar melaksanakan kegiatan dana sehat di wilayah

kerjanya.

10. bimbingan teknis kepada ketua kelompok dasawisma dan kader peminat.

11. melaksanakan kegiatan lain dalam kaitan dengan puskesmas. (syarifah, 1995).

IV. Peningkatan Usaha Kesehatan Ibu dan Anak

Kesehatan ibu dan anak sangat menentukan derajat kesehatan dalam suatu negara.

Sebelum diuraikan lebih rinci tentang tentang kesehatan ibu dan anak, ada baiknya

penulis menguraikan mengenai kesehatan keluarga, karena sangat erat kaitan yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan

dijelaskan bahwa kesehatan keluarga adalah meliputi kesehatan suami istri, anak dan

anggota keluarga lainya.

Keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan sangat mendukung pelaksanaan

kesehatan ibu dan anak disebabkan jika keadaan lingkungan buruk maka ibu dan anak

Page 31: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

adalah merupakan kelompok masyarakat yang terlebih dahulu kena musibah. Seperti

yang di uraikan dalam kutipan dibawah ini yaitu :

Upaya kessehatan di Indonesia bertujuan untuk memberikan pelayanan kesekatan

secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan status kesehatan penduduk khususnya pada kelompok rentan yaitu : bayi,

anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan persalinan (Depkes RI, 1994).

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa :

1. Ibu dan anak merupakan sekelompok masyrakat yang mempunyai resiko tinggi

untuk sakit, maksudnya jika dibandingkan dengan golongan remaja, laki-laki

dewasa, hal ini disebabkan karena mereka mempunyai daya tahan tubuh yang

rendah.

2. Kesehtan anak ditentukan oleh ibu yang melahirkan baik dilihat dari segi

bawaan/turunan maupun segi pelayanan kepada anak.

3. Apabila kesehatan ibu dan anak dapat dipeliharan dengan baik maka kesehatan

generasi muda juga akan terpelihara dan kesehatan bangsa akan terjamin.

V. Tujuan Peningkatan Usaha Kesehatan Ibu dan Anak

Keberadaan bidan desa dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang

telah ditentukan tujuan yang akan dicapai. Demikian juga halnya usaha kesehatan ibu dan

anak telah ditetapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Azrul Azwar bahwa tujuan

dari usaha kesehatan ibu dan anak adalah :

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan anak.

2. Meningkatkan jangkauan pelayanan atau pemeriksaan ibu hamil, ibu masa

nifas dan ibu yang menyusui serat bayi dan anak pra sekolah.

Page 32: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

3. meningkatkan pencakupan pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat khususnya para ibu misalnya dalam

menimbang bayi dan anak pra sekolah serta perawatan bayi di rumah. (Azrul

Azwar, 1993 :35)

Dari definisi usaha kesehatan ibu dan anak maka ibu dan anak dikelompokkan

atas empat bagian yaitu : ibu, terdiri dari ibu hamil, dan ibu melahirkan dan untuk anak

terdiri dari bayi (anak dibawah satu tahun) dan balita (usia satu sampai lima

tahun).Kematian bayi dan balita pada umumnya disebabkan oleh diare, saluran

pernafasan dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (cacar, polio) disamping

itu juga dipengaruhi oleh keadaan kurang gizi.

VI. Program Keterpaduan KIA, KB dan Kesehatan

Keterpadauan dari program kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan

kesehatan sangat mendukung dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Adapun

tujuan dari program keterpaduan ini adalah untuk mempercepat penurunan angka

kematian bayi dan balita serta angka kelahiran dalam rangka mempercepat terwujudnya

NKKBS. http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?id=128738 Dalam pelita V yang

lalu, yang dimaksud dengan keterpaduan KB dan kesehatan adalah

:Penyatuan/penyerasian dinamis kegiatan dari progaram KB, KIA, Imunisasi, Giji serta

penanggulangan diare, utuk saling mendukung untuk mencapai tujuan dan sasaran yang

disepakati bersama.

Sasaran keterpaduan dari progaram tersebut adalah :

a. Bayi (usia kurang dari satu tahun).

Page 33: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

b. Balita (usia satu sampai dengan empat tahun).

c. Ibu hamil, melahirkan dan menyusui.

d. Wanita PUS (pasangan usia subur).

Dalam pelaksanaan program keterpaduan tersebut dapat kita ketahui beberapa jenis

pelayanan yang diberikan yakni :

1. Ibu Hamil

- Pemeriksaan kehamilan secara teratur.

- Penambahan makanan bergizi bagi setiap ibu hamil

- Memakan sayuran hijau dan kacang-kacangan setiap hari

- Memakan satu tablet tambah darah setiap hari selama tiga bulan

terahir.

- Meminta pertolongan persalinan pada tenaga terlatih

2. Ibu Menyusui

- Mengikuti/melaksanakan program KB dengan memilih salah satu jenis

alat kontrasepsi.

- Pemeriksaan kesehatan setelah melahirkan.

- Menambah makanan bergizi.

- Meminum air masak lebih banyak dari biasanya setiap hari.

3. Bayi

- Imunisasi bayi

- Penimbangan bayi secara teratur pada pos pelayanan terdekat.

- ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi.

Page 34: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

- Pemberian ASI (sampai umur dua tahun) dan pemberian makanan

tambahan mulai umur tiga bulan

- Pemberian oralit pada bayi yang menderita diare.

- Pemberian ASI dan makanan biasa diberikan pada bayi yang

menderita menceret.

4. Anak Balita

- Pemeriksaan dan penimbangan Anak setiap bulan secara teratur

- Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap enam bulan.

- Pemberian cairan oralit pada Anak yang menderita menceret.

- Pemberian sayuran berwarna hijau dan buah-buahan pada Anak balita.

(Agus Salim Harahap, 1986).

Keberhasilan pelaksaan KB, Kesehatan da KIA sangat mendukung untuk

menurunkan angka kematian Bayi, Balita dan tingkat kelahira. Pelaksanaan program KB,

KIA dan Kesehatan perlu ditingkatkan mengingat bahwa frekuensi seorang ibu

melahirkan sangat menentukan/mempengaruhi kesehatan Ibu dan Anak yang dilahirkan.

Perkawinan dibawah umur juga merupakan salah satu hambatan dari pelaksanaan

program KB. Perkawinan di bawah umur akan mempengaruhi kesehatan anak yang

dilahirkan.Menurut Erick Eckholm dan Kathelen Newland yang dikutip oleh Masri Maris

dan Ny. Sukarto dikatakan bahwa :

Baik di daera-daerah lebih miskin maupun lebih kaya di Benua Amerika, bahkan

diseluruh dunia ada kecendrungan yang semakin tinggi bahwa Bayi yang mempunyai Ibu

berumur belasan tahun dilahirkan sebelum waktunya akan dilahirkan dengan berat badan

tidak normal. Hal ini menaikkan kemungkinan meninggalnya sang Bayi. Bayi-bayi ini

Page 35: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

mudah duhinggapi penyakit menular dan penyakit kurang gizi. (Masri Maris dan Ny.

Sukarto,1984).

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa di negara maju sendiri Bayi yang

dilahirkan oleh ibu yang dibawah umur sangat mudah terjangkit suatu penyakit bahkan

dapat meninggal dunia.

Untuk mengatasi terjadinya perkawinan di bawah umur pemerintah perlu

mengadakan penyuluhan terhadap masyarakat dalam hal pengaruh negatif dari

perkawinan dibawah umur. Adapun tujuan dari penyuluhan kesehatan tersebut adalah :

1. Menjadikan cara-cara hidup sehat sebagai kebiasaan hidup masyarakat sehari-

hari.

2. menggerakkan perseorangan, kelompok dan masyarakat agar :

a. memanfaatkan fasilitas serta pelayanan kesehatan yang tersedia dan

mengembangkannya.

b. Berperan serta dalam usaha-usaha kesehatan terutama dalam program-

program kesehatan yang telah ditentukan sebagai program prioritas. (Azrul

Azwar,1983)

Upaya pelaksanaan penyuluhan haruslah dilakukakan dengan manusiawi dalam

arti memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat, tingkat pendidikannya yang

dilakukan akan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.

IIV. Kerangka Pemikiran

Sejak manusia di dalam kandungan dan kemudian dilahirkan ke dunia,

membutuhkan pelayanan kesehatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan

Page 36: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

hidupnya. pada awalnya pelayanan kesehatan lebih banyak dilakukan di kota-kota besar,

sedangkan di daerah pedesaan pelayanan kesehatan sangat kurang memadai yang

disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana kesehatan.

Dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan serta

dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, anak balita dan penurunan angka

kelahiran khususnya di daerah pedesaan menempatkan bidan desa merupakan suatu

langka yang tepat dan bijaksana. Dimana tugas utama dan wewenang bidan desa adalah

memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana secara berdaya

guna dan berhasil guna.

Kesehatan ibu dan anak merupakan tolak ukur dari tingkat kesehatan suatu

masyarakat dan sangat menentukan derajat kesehatan dalam suatu Negara. Bidan desa

sebagai salah satu tenaga kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat dirasakan

sangat bermanfaat khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan. Program-program pelayanan kesehatan yang diberikan bidan desa yaitu seperti

: pemeriksaan kehamilan, perawatan persalinan, perawatan prinatal, pemberian alat

kontrasepsi, dan sebagainya.

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh bidan desa juga tidak terlepas dari

keikutsertaan masyarakat dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan dan menilai

pelayanan kesehatan yang didasarkan atas adanya perubahan sikap, pandangn hidup, cara

pemikiran dan cara berbuat terhadap prilaku hidup sehat.

Page 37: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Secara sederhana konsep pemikiran ini dapat dilihat dalam bagan :

Peranan Bidan Desa

Program-program Bidan Desa Dalam pelayanan Kesehatan

Masyarakat : - keterpaduan KIA

- imunisasi - pertolongan persalinan

- pemberian alat kontrasepsi

Masyarakat

Page 38: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

IIIV. Definisi Konsep dan Defini Operasional

IIIV.1 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara

abstrak kejadian, keadaan kelompok, individu yang menjadi pusat perhatian (Sangaribun

1993 : 33). Konsep penelitian sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kekacauan atau

kesalahpahaman yang dapat menguburkan tujuan penelitian. Konsep yang di pakai di

dalam penelitian ini adalah :

1. Peranan adalah hal-hal yang diharapkan untuk dilaksanakan oleh seseorang

karena status yang dipegangnya.

2. Bidan desa adalah Bidan yang ditempatkan dan bertugas di desa, mempunyai

wilayah kerja satu desa dalam melaksanakan tugas pelayanan medik, baik di

dalam maupun di luar jam kerjanya.

3. Pelayanan kesehatan adalah aktifitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk

memberikan bantuan dan berusaha untuk menciptakan keadaan sejahtera dari

badan, jiwa dan sosial yang kemungkinan setiap orang hidup secara produktif

sosial dan ekonomi.

4. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang menempati suatu daerah yang

merupakan persekutuan, dalam hal ini yang diutarakan adalah ibu dan anak

sebagai bagian dari masyarakat.

IIIV.2 Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan bagaimana

mengukur suatu variabel (singarimbun, 1991 : 49). Bertujuan untuk memudahkan

Page 39: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

penelitian dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Adapun yang menjadi variabel

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : peranan bidan desa untukmewujudkan

kesehatan ibu dan anak. Dan yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalah :

1. Pemeriksaan kehamilan yaitu pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kehamilan

jangka waktu masa kehamilan.

2. Pertolongan persalinan yaitu pelayanan dalam bentuk pertolongan persalinan.

3. Perawatan perinatal yaitu pelayanan kesehatan yang diterima bayi sejak lahir

sampai berumur 7 hari.

4. Perawatan nifas yaitu perawatan terhadap ibu sejak lahir dia melahirkan sampai

40 hari setelah melahirkan

5. Pemberian kontrasepsi seperti pil, suntikan, spiral, implant dan lain-lain.

Page 40: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu sebagai

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek

atau objek penelitian (lembaga, seseorang,masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya,penelitian yang bersifat penemuan fakta-

fakta seadanya. (Nawawi, 1990 :63).

III.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten

Simeulue. Adapun alasan penulis mengambil lokasi penelitian ini menurut penulis layak

untuk diteliti karena desa Nancawa merupakan salah satu desa yang termasuk dalam

program penempatan Bidan desa.

III.3. Populasi dan Sampel

3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda, hewan,

tumbuhan, gejala nilai atau peristiwa sebagai sumber daya yang menerima karakter

tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 1991: 141), populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu rumah tangga pasangan usia subur yang bertempat tinggal di desa Nancawa.

Adapun jumlah dari populasi ini adalah 21 orang.

Page 41: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

3.11. Sampel

Menurut arikunto, jika jumlah populasi lebih dari 100, maka dianjurkan untuk

menentukan jumlah sampel antara 10-15 %, dan 20-25 % dari jumlah populasi dan ini

dianggap representatif (Arikunto, 1992 : 107). Karena jumlah populasi di desa

Nancawa saat ini 21 orang, maka penulis mengambil sampelnya 21 orang.

III.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan, maka dalam penelitian

ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi Perpustakaan

yaitu dengan cara mengumpulkan data-data informasi yang ada menyangkut masalah

yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, atau surat kabar

dan bentuk tulisan lainnya yang ada relefansinya dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Lapangan

mengumpulkan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung turun lokasi

penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang di teliti, penelitian

ini diperoleh dari objek dengan cara :

a. Quesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan atau angket yang telah dilakukan

kepada responden.

b. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

pertanyaan langsung kepada responden guna memperoleh keterangan

dalam mendukung data yang terkumpul.

Page 42: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

III.5. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa

Deskriptif yaitu metode analisa yang dilakukan dengan mengelolah, menyajikan dan

menginterprestasikan data sehingga di peroleh gambaran yang jelas mengenai masalah

yang diteliti, kemudian data tersebut diberi komentar sesuai dengan data, fakta dan

informasi yang telah dikumpulkan melalui pemahaman empiris. (Sugiono, 1993 : 62)

Page 43: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Nancawa

A.1 Letak Geografis Desa Nancawa

Desa Nancawa merupakan salah satu dari 7 desa yang terdapat di wilayah

kecamatan Simeulue timur, kabupaten Simeulue, profinsi Nanggroe Aceh Darusalam

(NAD). luas wilayahnya 2200 Ha, yang mempunyai penduduk 300 jiwa dari tiga dusun.

Desa Nancawa memiliki suhu udara yaitu suhu udara maksimum berkisar antara 25 0C –

30 0C dan suhu minimum berkisar antara 180 0C– 24 0C dengan curah hujan 2.8282

mm/tahun dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 2 meter. Jarak dari desa Nancawa

ke ibu kota lebih kurang 10 kilometer dengan jarak waktu tempuh melalui kenderaan

lebih kurang 20 menit. Daerah ini seperti halnya di daerah-daerah indonesia juga

mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desa Nancawa memiliki

batas wilayah :

- sebelah utara berbatasan dengan Labuan

- sebelah selatan berbatasan dengan desa Tepaselatan

- sebelah timur berbatasan dengan pinggiran laut

- sebelah barat berbatasan dengan desa Labua

A.2 Tata Penggunaan Lahan

Page 44: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Desa Nancawa memiliki wilayah 2200 Ha, dimana tanah tersebut dipergunakan

oleh masyarakat untuk berbagai jenis kebutuhan dan penggunaan tanah tersebut terdiri

dari tanah sawah, tanah kering/pegunungan, bangunan,tanah wakaf. Dimana tanah sawah,

ditanami tanaman seperti padi, cabe dan ubi dan lain-lain.sedangkan tanah bangunan

ditanami oleh berbagai jenis tanamanan keras seperti cengkeh, kelapa, coklat, pinang,

pala, dan lain-lain. Adapun bangunan yang dimaksud meliputi bangunan sekolah, asrama

kodim,Polindes,mesjid,mussallah dusun dal lain-lain sebagainya. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel IV.1

Tata Guna Lahan Desa Nancawa

No. Jenis penggunaan

Lahan

Luas

(Dalam satuan)

Ha

Persentase

(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tanah sawah

Tanah kering/gunung

Tanah wakaf

Mesjid

Bangunan

Lainnya

450

750

100

255

500

145

20,45

34,09

4,5

11,59

22,7

6,55

Jumlah 2200 100

Sumber data : Kantor Kepala Desa Nancawa 2008

Berdasarkan data dalam tabel diatas bahwa masyarakat desa menggunakan tanah

masih memproritaskan pada tanah untuk pegunungan. Dalam hal ini dapat dilihat pada

luas tanah yang mencapai 750 Ha (34,09%) yang dipergunakan untuk menanami tanaman

seperti cengkeh di banding dengan luas tanah yang dipergunakan untuk tanah bangunan

Page 45: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

500 Ha (22,7%), tanah persawahan 450 Ha (20,45%) yang dipergunakan untuk menanam

padi, dan tanah mesjid 255 Ha (1159%), tanah wakaf 100 Ha (4,5%) dipergunakan untuk

tempat kuburan dan tanah lain-lainnya atau tanah yg masih kosong 145 Ha (6,55%).

B. Keadaan Penduduk

Menurut data yang didapat dari kantor kepala desa, bahwa penduduk yang

mendiami desa Nancawa ini berjumlah 300 jiwa dengan 70 kepala keluarga. untuk lebih

jelas jumlah penduduk yang mendiami desa Nancawa dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel IV.2

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No. Jumlah Kelamin Jumlah/jiwa Persentase(%)

1.

2.

Perempuan

Laki-laki

155

145

51,7

48,3

Jumlah 300 100

Sumber data : Kantor kepala desa Nancawa 2008

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak

yaitu 51,7% dibanding jumlah Laki-laki 48,3%.

Komposisi penduduk menurut etnis/suku dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel IV.3

Komposisi Penduduk Menurut Etnis

No. Etnis/ suku Orang Persentase (%)

1.

2.

Aceh

Jawa

288

2

96

0,6

Page 46: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Jumlah 300 100

Berdasarkan tabel diatas jelas terlihat bahwa penduduk desa Nancawa

mayoritasya adalah suku aceh sedangkan suku jawa itu hanya 2 orang yaitu pendatang

yang masuk ke desa Nancawa,sudah menetap dan kawin di desa Nancawa.

Tabel IV.4

Komposisi Penduduk Menurut Usia

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

0 – 5 Tahun

6 – 10 Tahun

11 – 15 Tahun

16 – 20 Tahun

21 – 25 Tahun

26 – 30 Tahun

31 – 35 Tahun

36 – 40 Tahun

41 – 51 Tahun

52 – 60 Tahun

61 – 85 Tahun

20

35

20

25

28

40

35

30

25

28

14

6,67

11,6

6,67

8,3

9,3

13,3

11,6

10

8,3

9,3

4,6

Jumlah 300 100

Page 47: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel diatas, penduduk desa Nancawa yang paling banyak jumlahnya

pada usia 26 – 30 tahun 13,3 %. Sedangkan pada urutan keduan yaitu umur 6 – 10 tahun

dan 31 – 35 tahun 11,6 %.

D. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Mayoritas penduduk desa Nancawa memeluk agama Islam. dilihat dari masa –

masa dulu juga penduduk mayoritas adalah beragama Islam. apabila pun ada pendatang

kesana yang bukan beragama Islam tapi kehidupannya antar beragama selalu terjaga

dengan baik.

C. Sosial Budaya

C.1. Mata Pencaharian

Penduduk desa Nancawa pada umumnya memiliki sumber mata pencaharian

dalam sektor Pertanian dan perkebunan. Dengan sumber penghasilan berupa padi, cabe,

cengkeh, dan kakau. Sedangkan lainnya bekerja sebagai pedagang/wirasuwasta, pegawai

negri sipil, guru honor dan nelayan.

untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV.6

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata pencaharian Jumlah Persentase (%)

1.

2.

3.

Petani

Pegawai Negri Sipil (PNS)

Pedagang/Wiraswasta

100

5

10

50,25

4,2

8,4

Page 48: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

4. Pegawai honor 4 3,3

Jumlah 119 100

C.2. Sarana dan Tingkat Pendidikan

Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor dalam proses pembanguna

nasional, sebab pendidikan dapat menentukan lajunya pembangunan, khususnya

pembangunan suatu daerah.

Kalau dilihat sarana pendidikan di desa Nancawa sekarang ini masih kurang

memadai disebabkan karena kurangnya sarana dan perasarana serta kondisi desa yang

masih kepedalaman. Hal ini dapat dilihat dari jumlah sekolah yang ada di desa Nancawa,

hanya Sekolah Dasar sedangkan SLTP dan SLTA belum ada. anak - anak penduduk desa

Nancawa yang tingkat pendidikan SLTP dan SLTA masih sekolah di Kota Sinabang

yaitu ibu kota Kabupaten Simeulue, dengan jarak 10 Km.

Page 49: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Untuk lebih jelas tentang tingkat pendidikan desa Nancawa dapat dilihat dalam

tabel di bawah ini :

Tabel IV.7

Tingkat Penduduk Umum

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Tidak tamat SD

Tamat SD

Belum sekolah

Tamat SLTP

Tidak tamat SLTP Tamat SLTA Tidak tamat SLTA Tamat Sarjana Lain-lain

1

50

15

42

16

28

9

3

136

0,3

16,6

5

14

5,3

9,3

3

1

45,3

Jumlah 300 100

C.3. Sarana Peribadatan

Penduduk di desa Nancawa secara keseluruhan memeluk agama Islam. Adapun

sarana peribadatan yang tersedia di desa Nancawa terdiri atas satu buah mesjid dan satu

Page 50: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

buah mushallah dusun. Semua kegiatan keagamaan dilaksanakan di mesjid dan mushallah

tersebut, seperti shalat, mengaji untuk anak-anak serta kegiatan peribadatan lain.

C.4. Sarana Kesehatan

Untuk mendukug usaha peningkatan kesehatan masyarakat didesa Nancawa, telah

didirikan sarana kesehatan berupa Polindes dan penempatan Bidan Desa yang bekerja

dalam wilayah desa Nancawa. Dilihat dari perbandingan Jumlah penduduk dengan

jumlah sarana kesehatan kurang memadai. Di desa Nancawa terdapat sarana kesehatan

berupa polindes.

C.5. Sarana Transportasi

Untuk mendukung segala aktifitas sehari-hari baik dalam memasarkan hasil

pertanian maupun untuk membeli kebutuhan sehari-hari sangat didukung dengan adanya

transportasi antar desa dengan kota. Namun di desa Nancawa belum ada transportasi yang

maksimal, masyarakat masih menggunakan kenderaan pribadi bahkan masih ada

penduduk yang berjalan kaki sampai desa labua untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari

walaupun ruas jalan sudah memadai.

Page 51: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB V

ANALISA DATA

A. Karakteristik Responden

1.1. Umur Responden

Data respomden perlu disajikan karena temuan data responden terpilih terdiri dari

berbagai kelompok umur. Dari temuan data menunjukan karakteristik umur responden

dan dapat pula dilihat kelompok umur yang memiliki frekuensi terbanyak dari para

responden.

Sajian data umur responden dapat dilihat pada table berikut:

Tabel V.1

Komposisi Responden Menurut Kelompok Umur

No. Umur Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

15 – 19 tahun

20 – 24 tahun

25 – 29 tahun

30 – 34 tahun

35 – 40 tahun

3

6

3

5

4

14,29

28,57

14,29

23,81

19,04

Total 21 100

Sumber : kuesioner

Dari sajian data pada tabel V.I menunjukan bahwa responden kelompok umur 20

– 24 tahun merupakan kelompok umur terbesar, yaitu 28,57 %. Sementara itu responden

Page 52: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

yang berumur 30 – 34 tahun merupakan kelompok terbesar kedua, yaitu 23,81 % dan

responden kelompok umur 35 – 40 tahun berada pada urutan ketiga, yaitu 19,04 %.

Sedangkan kelompok umur 15 – 19 tahun dan 25 – 29 tahun berada pada urutan terahir

sama – sama sebanyak 14,29 %. Hal ini menunjukan bahwa antara umur 20 – 34 tahun

banyak para ibu rumah tangga yang memanfaatkan pelayanan bidan desa dalam usaha

peningkatan kesehatan.

1.2. Jumlah Anak Yang Pernah Dilahirkan

Untuk mengetahui lebih jelas jumlah anak yang dilahirkan responden, akan

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel V.2

Komposisi Jumlah Anak Yang Pernah Dilahirkan

No. Jumlah Anak Lahir Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1 orang

2 orang

3 orang

4 orang

5 orang

6 orang

8 orang

5

5

3

4

1

2

1

23,81

23,81

14,29

19,04

4,76

9,53

4,76

Total 21 100

Sumber : Kuesioner

Dari tabel V.2 menunjukan bahwa dari seluruh persalinan sebagian besar

responden melahirkan anak 1 – 2 orang, yaitu 23,81 %. Pada urutan keduan responden

melahirkan anak 4 orang, yaitu 19,04 %, urutan ketiga responden melahirkan anak 3

Page 53: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

orang, yaitu 14,29 %.dan urutan ke empat responden melahirkan anak 6 orang, yaitu 9,53

%. Sedangkan sebahagian terkecil responden melahirkan anak sebanyak 6 – 8 orang,

yaitu 4,76 %. Hal ini menunjukkan bahwa responden cendrung untuk memiliki anak

sebanya satu sampai empat orang.

1.3. Jumlah Anak Balita

Seperti halnya jumlah anak yang pernah dilahirkan, dalam penelitian ini juga akan

dikemukakan jumlah anak balita yang dimiliki responden, yang akan diuraikan dalam

tabel berikut ini :

Tabel V.3

Komposisi Jumlah Anak Balita Responden

No Jumlah Anak Balita Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

1 orang

2 orang

3 orang

6

5

3

42,85

35,71

21,42

Total 14 100,00

Sumber : kuesioner

Dari sajian tabel V.3 menunjukkan bahwa responden lebih banyak memiliki anak

balita sebanyak 1 orang, yaitu 42,85 %. Sementara yang memiliki 2 anak balita

menempati urutan kedua, yaitu 35,71 % dan yang memiliki 3 anak balita 21,42 %.

Mengingat sebahagian besar responden kelompok adalah kelompok pasangan usia

subur muda, hal ini akan kemungkinan pada waktu yang akan datang peran bidan desa

sangat dibutuhkan terutama dalam pemberian KIA, perawatan kehamilan, keluarga

berencana (KB) dan pelayanan kelahiran.

Page 54: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

1.4. Suku Responden

Etnis atau suku bangsa responden perlu disajikan disebabkan melalui data temuan

diketahui frekuensi suku bangsa yang paling jarang ditemukan responden. Sajian data

mengenai etnis/suku bangsa responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V.4

Komposisi Responden Menurut Etnis

No. Etnis/Suku Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Aceh

Jawa

20

1

95,24

4,76

Total 21 100

Sumber : kuesioner

Dari sajian tabel V.4 menunjukkan bahwa etnis/suku Aceh merupakan responden

terbanyak, yaitu 95,24 % dan suku jawa merupakan suku yang paling sedikit yaitu 4,76 %

dikarenakan responden tersebut ikut suami. Agama yang dianut oleh responden adalah

agama islam (100 %).

1.5. Tingkat Pendidikan Responden

Telah dibuktikan dalam penelitian Notoatmojo (1982), bahwa ada hubungan

antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan angka kematian perinatal dan berat badan

lahir. Pendidikan ibu yang rendah dapat mengakibatkan kematian perinatal akibat

ketidaktahuan dalam menjaga kehamilannya. Demikian juga tingkat pendidikan akn

menunjukan indeks status sosio-ekonomi umum.

Page 55: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dalam penelitian ini pendidikan responden perlu disajikan karena dari data

tersebut dapat dilihat yang dilalui responden. Sajian data mengenai tingkat pendidikan

responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel V.5

Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Akademi

Sarjana

1

5

5

7

2

1

4,76

23,81

23,81

33,33

9,53

4,76

Total 21 100

Data yang diperlihatkan pada tabel V.5 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

responden sebagian besar hanya menyelesaikan sampai tingkat SLTA sebesar 33,33 %,

dan tamat SD-SLTP sebesar 23,81 %, serta responden tamat AKADEMI sebesar 9.53 %.

Sementara dalam penelitian ini tingkat pendidikan sarjana responden yang paling sedikit

yaitu, 4,76 %. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden cukup baik.

Dengan penndidikan yang cukup baik, maka angka kematian perinatal dapat dikurangi.

Page 56: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

1.6. Pekerjaan Suami Responden

Pekerjaan suami responden perlu disajikan, karena dari data tersebut kita dapat

melihat jenis pekerjaan suami responden. Notoatmojo (1982), mengatakan bahwa angka

kematian perinatal paling rendah didapatkan pada kasus orang tua yang mempunyai

pekerjaan dan memiliki kedudukan dalam pekerjaannya. Sebaliknya angka kematian

perinatal tertinggi didapatkan pada kasus yang orang tuanya tidak memiliki pekerjaan

tetap. Untuk mengetahui pekerjaan suami responden dapat dilihat pada tabel :

Tabel V.6

Komposisi Responden Menurut Pekerjaan Suami

No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Petani

Pedagang/wiraswasta

Buruh tani

Pegawai Negeri Sipil

12

5

-

4

57,15

23,81

-

19,04

Total 21 100

Dari sajian tabel V.6 tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan

suami responden bekerja dalam bidang /sektor pertanian yaitu sebesar 57,15 %, dan yang

bekerja sebagai pedagang/wiraswasta yaitu sebesar 23,81 %, Pegawai Negeri Sipil

sebesar 19,04 %. Sedangkan buruh tani tidak ada karena berdasarkan peneliatian suami

responden mempunyai lahan pertanian sendiri.

Berdasarkan sajian data tabl V.6 tersebut dapat diketahui bahwa masih terdapat

suami responden yang memiliki pekerjaan sebagai petani. Hal ini pendidikan yang rendah

Page 57: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

akan mempengaruhi daya nalar suami atau wawasannya sehingga akan berdampak pada

pengambilan keputusan dalam menolong persalinan istrinya atau masih mempunyai

peluang tinggi untuk kematian perintal.

1.7. Tingkat Penghasilan Responden

Data mengenai penghasilan responden dikemukakan guna mengetahui berapa

banyak penghasilan yang responden peroleh setiap bulannya. Sajian data mengenai

penghasilan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V.7

Komposisi Responden Menurut Penghasilan

No. Penghasilan / bulan Frekuensi Persentase (%)

1

2

3

4

Rp < 200.000,-

Rp 200.000 – 300.000,-

Rp 500.000

Dan lain-lain

2

5

5

9

9,53

23,81

23,81

42,85

Total 21 100

Sajian temuan data pada tabel V.7 menunjukan bahwa penghasilan yang diperoleh

responden pada umumnya di menetap tiap perbulan, dan yang berpenghasilan Rp

200.000,- - 500.000 yaitu 23,81 %. Sementara yang berpenghasilan Rp 200.000,- sebesar

9,53 %.

Page 58: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan tabel V.7 diatas dapat dilihat bahwa masih ada responden yang

memiliki penghasilan di bawah Rp 200,000,- yaitu 9,53 %. Hal ini menunjukan bahwa

masih ada responden yang termasuk dalam kategori sosio-ekonomi yang rendah. Wanita

yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosio-ekonomi yang rendah akan

mempunyai kemungkinan kematian perinatal yang tinggi.

B. Pendapat Ibu Rumah Tangga Terhadap Berbagai Aspek Dari Pelayanan

Bidan Desa

1. Pendapat Ibu Rumah Tangga Terhadap Keberadaan Bidan Desa

Pendapat ibu rumah tangga terhadap keberadaan bidan desa adalah merupakan

suatu hal yang penting untuk kelancaran pelayanan bidan desa. Adanya perasaan senang

dari ibu rumah tangga terhadap bidan desa akan membuat ibu mudah menerima segala

bentuk pelayanan yang diberikan oleh bidan desa. Namun apabila ibu rumah tangga

merasa tidak senang akan keberadaan bidan desa tersebut, maka ibu akan susah menerima

apapun bentuk pelayanan yang diberikan bidan desa dalam upaya peningkatan kesehatan

hidup keluarganya.

Page 59: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Untuk mengetahui tentang persepsi ibu rumah tangga terhadap pelayanan bidan

desa, akan dapat kita lihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel V.8

Tanggapan Responden Mengenai Keberadaan Bidan Desa

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Senang

Tidak senang

19

2

90,47

9,53

Total 21 100

Berdasarkan sajian data pada tabel V.8 menunjukkan bahwa 90,47 % responden

menyatakan merasa senang dengan keberadaan bidan desa dan 9, 53 % yang menyatakan

tidak senang atas keberadaan bidan desa.

Adapun alasan para responden yang menyatakan senang dengan keberadaan bidan

desa dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel V.9

Tanggapan Responden Menerima Keberadaan Bidan Desa

No. Alasan Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Jadi mudah kalau mau melahirkan Dekat unutk berobat Biaya persalinan lebih murah Pertolongan lebih cepat tidak perlu ke pergi ke kecamatan Rumah Sakit.

3

8 4 6

14,29

38,1

19,04

28,57

Total 21 100

Page 60: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dari sajian tabel V.9, temuan data menunjukkan bahwa alasan merasa senang

menerima keberadaan bidan desa adalah dekat untuk berobat merupakan jawaban

responden terbanyak, yaitu 38,1 %. Dengan alasan pertolongan lebih cepat berada pada

urutan kedua, yaitu 28,57 %. Dan jawaban responden biaya lebih murah berada pada

urutan ketiga, yaitu 19,04 % sedangkan jawaban yang paling sedikit responden jadi muda

kalau mau melahirkan yaitu 14,29 %. Ini menunjukkan bahwa responden telah menerima

keberadaan bidan desa di desa Nancawa.

2. Pendapat Ibu Rumah Tangga Terhadap Manfaat Keberadaan Bidan Desa

Ibu rumah tangga yang mengetahui manfaat keberadaan bidan desa akan

mendukung penggunaan pelayanan dari bidan desa. Jika masyarakat hanya mengetahui

sebagian kecil saja dari manfaat pelayanan yang diberikan bidan desa, maka ibu akan

memanfaatkan pelayanan bidan desa hanya sebatas apa yang diketahui mengenai

pelayanan bidan desa tersebut.

Dari hasil kuesioner menunjukan bahwa semua responden 100 % merasakan

adanya manfaat dari keberadaan bidan desa di desa Nancawa. Manfaat yang dirasakan

ibu rumah tangga dengan keberadaan bidan desa dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Page 61: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V.10

Tanggapan Responden Mengenai Manfaat Keberadaan Bidan Desa

No. Manfaat Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Ibu mendapatkan pertolongan persalinan Mudah mendapatkan pelayanan kesehatan Dapat membimbing kita untuk merawat bayi Meningkatkan kesehatan ibu dan anak Bayi memperoleh imunisasi Ibu mendapatkan pelayanan kontarsepsi

4

4

2

6

3

2

19,04

19,04

9,53

28,57

14,29

9,53

Total 21 100

Berdasarkan sajian data pada tabel V.10, menunjukkan bahwa responden

mengenai manfaat bidan desa adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak merupakan

jawaban responden terbanyak, yaitu 28,57 %. Responden yang menyatakan manfaat

mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan ibu mendapatkan pertolongan persalinan

merupakan urutan kedua, yaitu 19,04 %. dengan alasan manfaat bayi memperoleh

imunisasi berada pada urutan ketiga, yaitu 14,29 %. Sedangkan urutan terahir dari

manfaat adalah ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi, yaitu 9,53 % seimbang dengan

dapat bimbingan dalam merawat bayi.

3. Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan adalah salah satu upaya untuk memberikan perawatan,

pengawasan dan pemeliharaan ibu hamil dari pertama mengandung sampai melahirkan

bayinya. Dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada ibu-ibu

Page 62: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

hami, melahirkan, serta nifas. Serta menurunkan angka kemaian bayi sampai umur sekitar

satu tahun.

Anak yang lahir sehat tidak terlepas dari peranan ibu untuk menjaga kondisi fisik

agar tetap sehat. Pemeriksaan kehamilan kepada ibu rumah tangga oleh bidan desa

merupakan suatu cara untuk dapat melahirkan anak yang sehat. Dengan pemeriksaan

kehamilan, maka sang ibu akan mengetahui aktivitas yang baik dan tidak mengganggu

kehamilannya dan bila timbul kelainan pada kehamilan atau timbul gangguan kesehatan

dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan perawatan yang tepat oleh bidan desa.

Untuk mengetahui lebih jelas tabel dibawah ini akan menunjukan responden yang

pernah memeriksa kehamilan kepada bidan desa.

Tabel V.11

Komposisi Responden Yang Memeriksakan Kehamilan Kepada Bidan Desa

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Memeriksa kehamilan

Tidak memeriksa kehamilan

18

3

85,71

14,29

Total 21 100

Dari temuan sajian data pada tabel V.11 ini menunjukkan bahwa 85,71 %

reponden telah memeriksakan kehamilan kepada bidan desa selama masa kehamilannya.

Hal ini berarti bahwa kesadaran responden untuk menjaga kesehatan fisiknya dan

keselamatan calon bayinya semakin tinggi. Namun masih terdapat responden yang tidak

memeriksa kehamilan pada bidan desa, yaitu sebesar 14,29 % dengan alasan responden

tidak adanya keluhan dan kelainan selama masa kehamilan, sehingga tidak perlu

Page 63: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

memeriksa kehamilannya kepada bidan desa dan adanya responden yang tidak dalam

kondisi hamil atau baiaya pemeriksaan tidak ada.

Tabel berikut ini akan menunjukkan data mengenai berapa kali responden yang

menjawab ya memeriksakan kehamilan kepada bidan desa.

Tabel V.12

Komposisi Responden Dalam Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

No. Berapa kali Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

1 kali

2 kali

3 kali

4 kali

1

4

3

10

5,65

22,23

16,67

55,55

Total 18 100

Dari tabel V.12 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu rumah tangga telah

memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga kesehata dirinya dan calon bayinya.

Dimana 55,55 % pernah memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali kepada bidan

desaselama masa kehamilannya dan diikuti oleh responden yang 2 kali 22,23 % 3 kali

16,67 % dan 1 kali 5,65 %.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 kali pada teiwulan 1, 2 kali pada

triwulan ke II dan 2 kali pada triwulan ke III pada masa kehamilan. Hal ini menunjukkan

bahwa keinginan responden untuk mengetahui keadaan kehamilan sudah semakin

meningkat. Besarnya kunjungan pemeriksaan kehamilan pada bidan desa telah

menunjukkan kesadaran responden untuk menjaga kesehatan dirinya dan calon bayinya.

Page 64: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel berikut menunjukkan tetang sikap bidan desa dalam memberikan pelayanan

pemeriksaan kehamilan.

Tabel V.13

Tanggapan Responden Terhadap Keramahan Bidan Desa Dalam Memberikan

Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Ramah

Tidak ramah

19

2

90,47

9,53

Total 21 100

Sajian tabel V.13 menunjukkan bahwa responden merasakan bahwa bidan desa

selalu bersikap ramah dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan. Hal ini

ditandai dengan sebagian besar responden yang menjawab ya, yaitu 90,47 %, sedangkan

yang menjawab tidak, yaitu 9,53 %

Adanya sikap yang ramah dari bidan desa akan membuat para ibu rumah tangga

lebih mudah untuk mengutarakan segala keluhan dan kelainan yang dialami semasa masa

kehamilan sehingga dapat mendeteksi masalah kehamilan secara dini.

Page 65: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V.14

Tanggapan Responden Mengenai Kesulitan Dalam Memperoleh Pelayanan

Pemeriksaan Kehamilan Dari Bidan Desa

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Sulit

Tidak sulit

2

19

90,47

9,53

Total 21 100

Dari tabel V.14 dapat diketahui bahwa sebahagian responden, yaitu 90,47 % tidak

mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan pemeriksaan kehamilan dari bidan

desa. Sedangkan yang mengalami kesulitan sebesar 9,53 % dengan alasan bidan desa

jarang berada dirumah.

Tabel V.15

Tanggapan Responden Terhadap Besarnya Biaya

Pemeriksaan Kehamilan

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Mahal

Tidak mahal

5

16

23,81

76,19

Total 21 100

Berdasarkan sajian tabel V.15 menunjukkan bahwa 76,19 % responden

beranggapan biaya pemeriksaan kehamilan yang ditetapkan oleh bidan desa tidak mahal

Page 66: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

dan masih terjangkau oleh para responden. Hanya 23,81 % dari responden yang

beranggapan bahwa biaya pemeriksaan kehamilan yang ditetapkan bidan desa itu mahal

dikarenakan faktorekonomi yang kurang memadai.

Tabel V.16

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pemeriksaan Kehamilan

No. Kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

Puas

Kurang puas

Tidak puas sama sekali

18

3

-

85,71

14,29

-

Total 21 100

Sajian tabel V.16 menunjukkan bahwa sebanyak 85,71% responden yang

melakukan pemeriksaan kehamilan kepada bidan desa merasakan puas atas pelayanan

yang diberikan bidan desa tersebut dan 14,29% merasa kurang puas atas pelayanan yang

diberikan oleh bidan desa dengan alasan tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

4. Pelayanan Persalinan

Wanita atau ibu rumah tangga yang ingin memiliki seorang bayi secara lahiriah

harus mengalami persalinan. Seorang ibu yang ingin melahirkan membutuhkan bantuan

orang lain dalam persalinannya. Hal ini disebabkan keterbatasan manusia/ibu untuk

melakukan persalinan. Bidan desa merupakan suatu profesi yang mempunyai tugas

membantu persalinan telah dilatih dan dididik dalam menangani /membantu seseorang

Page 67: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

dalam persalinan. Seorang ibu akan lebih terjamin keselamatan dan kesehatan dalam

persalinan jika ibu tersebut di bantu oleh seorang bidan.

Tabel berikut menunjukkan tentang responden yang dibantu oleh bidan desa

dalam proses persalinan.

Tabel V.17

Jumlah Responden Yang Dibantu Bidan Desa Dalam Persalinan

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Ya

Tidak

19

2

90,47

9,53

Total 21 100

Dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa 90,47 % responden dibantu oleh bidan

desa dalam proses persalinannya. Dalam hal ini berarti ibu rumah tangga telah

mengharapkan adanya bantuan bidan desa dalam persalinan. Sementara yang tidak

dibantu oleh bidan desa dalam proses persalinan yakni 9,53 % disebabkan responden

hamil beresiko tinggi jadi harus dirujuk ke rumah sakit.

Tabel V.18

Tanggapan Responden Terhadap Besarnya Biaya Persalinan

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Mahal

Tidak mahal

4

17

19,04

80,96

Total 21 100

Page 68: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

5. Pelayanan perawatan perinatal

Untuk menjaga kesehatan bayi yang baru lahir perlu diberikan perawatan yang

baik pula. Bidan desa merupakan tenaga kesehatan yang diprogramkan pemerintah untuk

dapat menjangkau daerah-daerah pedalaman dan terpencil. Adanya penempatan bidan

desa di daerah pedesaan bertujuan agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan

pertolongan, khususnya terhadap ibu rumah tangga yang sedang menjalani masa

kehamilan, bersalin, perawatan nifas, dan perawatan perinatal.

Dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh bayi responden yang baru lahir

sampai dengan 7 hari kelahirannya mendapat perawatan dari bidan desa, sebab perawatan

bayi yang baru lahir adalah merupakan tugas bidan desa.

Tabel berikut menyajikan tentang tanggapan ibu rumah tangga terhadap sikap

bidan desa dalam pemeriksaan pelayanan perinatal.

Tabel V.19

Tanggapan Responden Terhadap Sikap Bidan Desa Dalam

Memberikan Pelayanan Perinatal

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Baik

Tidak baik

18

3

85,29

14,29

Total 21 100

Dari tabel V.19 tersebut diatas tersaji temuan bahwa bidan desa dalam memberikan

pelayanan perawatan perinatal selalu bersikap ramah dan baik. Ini terbukti dari 85,29 %

responden yang menjawab ya dan 14,29% yang menjawab tidak baik.

Page 69: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel berikut menyajikan tentang tanggapan ibu rumah tangga terhadap biaya

perawatan perinatal.

Tabel V.20

Tanggapan Responden Terhadap Besarnya Biaya Perawatan Perinatal

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Mahal

Tidak malah

8

13

38,1

61,90

Total 21 100

Berdasarkan tabel V.20 tersebut di atas tersaji temuan bahwa 61,90% responden

merasakan bahwa biaya perawatan perinatal yang ditetapkan oleh bidan desa tidak mahal.

Hanya 38,1 % yang menjawab bahwa perawatan perinatal mahal. Hal ini berarti biaya

perawatan perinatal masih terjangkau oleh ibu-ibu rumah tangga.

Tabel V.21

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Perawatan Periatal

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Puas

Kurang puas

18

3

85,71

14,29

Total 21 100

Dari tabel V.21 dapat dilihat bahwa sebahagian besar responden atau 85,71%

merasa puas terhadap perawatan perinatal yang diberikan bidan desa kepada bayi

responden. Hal ini berarti bahwa responden telah sesuai dengan yang mereka harapkan.

Page 70: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dan 14,29 % responden merasa kurang puas terhadap pelayanan perawatan perinatal

kepada bayi mereka dikarnakan bidan kurang ramah.

6. Pelayanan Perawatan Nifas

Perawatan nifas dimulai sejak kelahiran bayi sampai tali pusarnya lepas, kira –

kira berlangsung 7 – 10 hari. Sesudah menolong persalinan tugas bidan desa masih belum

selesai, bidan desa masih perlu setiap hari mengunjungi ibu dan bayinya untuk merawat

mereka sampai sehat.

Kondisi yang sehat dari ibu yang baru melahirkan akan mendukung peningkatan

kesehatan pada bayi mereka. Kesehatan ibu dan anak (bayi) akan mendukung

meningkatnya derajat kesehatan keluarga. Jadi ibu yang baru melahirkan perlu mendapat

perawatan untuk menigkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman penyakit.

` Untuk meningkatkan pelayanan perawatan masa nifas kepada ibu rumah tangga,

perlu adanya penempatan tenaga kesehatan yang dapat menjangkau masyarakat di

daerah-daerah pedalaman, terpencil, dan terisolir.

Berikut ini sajian tabel tentang berapa lama responden menerima perawatan nifas

oleh bidan desa.

Page 71: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V.22

Lamanya Perawatan Masa Nifas Pada Responden

No. Berapa hari Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

1 hari

2 hari

3 hari

4 hari

5 hari

2

4

5

3

5

10,52

21,05

26,31

15,78

26,31

Total 19 100

Dari tabel V.22 dapat kita ketahui bahwa sebahagian besar responden 26,31 %

mendapatkan perawatan nifas selama 3 – 5 hari, diikuti 2 hari sebesar 21,05 % dan 4 hari

sebesar 15,78 %, serta 1 hari sebesar 10,52 %. Hal ini menunjukkan tidak ada responden

yang mendapatkan perawatan nifas lebih dari 5 hari. Sementara untuk ketentuan yang ada

bidan desa memberikan perawatan masa nifas kira-kira berlangsung 7- 10 hari.

Tabel V.23

Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Perawatan Masa Nifas

No. Kategori Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Puas

Kurang puas

17

2

89,47

10,53

Total 19 100

Page 72: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel V.23 dapat kita ketahui bahwa sebesar 89,47 % responden merasa puas

atas pelayanan perawatan pada masa nifas yang diterima dari bidan desa. Hal ini

menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan bidan desa sesuai dengan yang mereka

inginkan. Hanya sebagian kecil responden 10,53 % yang merasa kurang puas akan

pelayanan yang diberikan oleh bidan desa tersebut. Dari seluruh responden tidak ada

yang mengatakan bahwa pelayanan bidan desa tersebut tidak merasa puas sama sekali.

Tabel V.24

Tanggapan Responden Mengenai Kesulitan Dalam Memperoleh

Pelayanan Perawatan Nifas

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Sulit

Tidak sulit

3

18

38,1

61,90

Total 21 100

Berdasarkan tabel V.24 di atas menunjukkan bahwa 18 orang atau 61,90 %

mengatakan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan

perawatan nifas. Dan hanya 3 orang responden atau 38,1 % yang mengalami kesulitan.

Dimana kesulitannya adalah 4,76 % (1 responden ) menngatakan bahwa bidan desa

kurang ramah dan 9,53 % (2 responden ) mengatakan bidan desa jarang di rumah.

Dari hasil kuesioner dapat dikatakan bahwa seluruh responden 100 % mengatakan

perawatan yang dilakukan bidan desa pada masa nifas sudah baik dan memadai.

Page 73: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V.25

Tanggapan Responden Terhadap Besarnya Biaya Perawatan Nifas

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Mahal

Tidak mahal

4

17

19,04

80,96

Total 21 100

Sajian data tabel V.25 menunjukkan bahwa responden 80,96 % merasakan bahwa

biaya perawatan nifas tidak mahal dan dapat terjangkau. Dan hanya 19,04 % yang

merasakan bahwa biayanya mahal.

7. Pelayanan Kontrasepsi Tingginya kelahiran di masa lalu mengakibatkan meningkatnya jumlah wanita

usia subur dengan usia 15 – 19 tahun. Sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk

umur muda antara lain adalah bertambah besarnya jumlah pasangan usia subur (PUS). Di

desa Nancawa sendiri sampai saat ini masih ada wanita yang kawin pada usia mudah

yaitu dibawah usia 20 tahun. Besarnya jumlah pasangan muda akan cendrung ingin

mendapatkan anak pertama atau kedua yang selanjutnya akan mengakibatkan

meningkatkan kelahiran.

Untuk mengatur jarak kelahiran dari bayi-bayi pada pasangan usia subur (PUS)

dibutuhkan suatu alat yang dapat mencegah kehamilan pada wanita, yaitu disebut dengan

alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi lebih banyak beredar di tengah-tengah masyarakat

seperti, pil, spiral, suntik, dan kondom. Penggunaan alat kontrasepsi tidak terlepas dari

bimbingan dan pelayanan KB yang memadai dan bidan desa. Pelayanan KB bagi

Page 74: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

pasangan usia subur dilaksanakan melalui peningkatan pelayanan kesehatan dan

peningkatan pendapatan keluarga. Peningkatan pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan

usaha meningkatkan gizi yang selanjutnya akan memberikan peluang diterimyang norma

keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa seluruh responden pernah menerima

alat kontrasepsi dari bidan desa. Hal ini menunjukkan bahwa responden telah mengetahui

akan arti pentingnya alat kontrasepsi dalam pengaturan kehamilan maupun kelahiran bayi

mereka.

Berikut ini sajian tabel mengenai jenis alat kontrasepsi yang diterima responden

dari bidan desa.

Tabel 26

Jenis Alat Kontrasepsi Yang Pernah Diterima Responden

No. Jenis Alat Kontrasepsi Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Pil

Suntikan

Spiral

Implat

7

9

2

3

33,33

42,85

9,53

14,29

Total 21 100

Dari tabel V.26 diatas dapat kita lihat bahwa responden yang paling banyak

menerima alat kontrasepsi dari bidan desa adalah jenis suntikan, sebesar 42,85 % di ikuti

jenis pil 33,33 % responden yang menerima, dan implat sebesar 14,29 % serta spiral

Page 75: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

sebesar 9,53 %. Hal ini berarti jenis alat kontrasepsi yang banyak berada di tengah

masyarakat lingkungan responden adalah keempat alat jenis kontrasepsi tersebut di atas.

Tabel V.27

Tanggapan Responden Terhadap Sikap Bidan Desa Dalam Memberikan

Pelayanan Kontrasepsi

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Baik

Tidak baik

17

4

80,96

19,04

Total 21 100

Berdasarkan sajian tabel V.27 diatas diketahui bahwa sebahagian besar responden

80,96 %merasa bahwa bidan desa selalu bersikap baik atau ramah dalam memberikan

pelayanan kontrasepsi dan pelayanan lainnya.

8. Pelayanan Imunisasi

Kematian bayi yang tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan bagi

ibu dan anak yang belum memadai, tapi sekitar 38 % penyebab kematian bayi adalah

akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti penyakit batuk rejan,

tetanus, cacat karena polio dan campak.

Anak-anak dapat dilindungi terhadap penyakit-penyakit tersebut oleh vaksin

meskipun telah tersedia pelayanan imunisasi banyak anak yang memerlukannya tidak

diberi imunisasi secara lengkap.

Page 76: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Untuk itu bidan desa sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ditempatkan

dipedesaan harus mampu mengajak para ibu rumah tangga untuk memberikan imunisasi

pada anaknya. Dimana bidan desa dapat membentuk posyandu atau polindes bersama

masyarakat, sehingga anak-anak khususnya bayi dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Untuk mengetahui penggunaan pelayanan imunisasi yang diberikan bidan desa

kepada bayi responden dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.28

Jumlah Balita Responden Yang Menerima Pelayanan Imunisasi

No Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Ya

Tidak

20

1

95,24

4,76

Total 21 100

Berdasarkan tabel V.28 dapat diketahui bahwa sebahagian besar balita responden

95,24 % telah menerima pelayanan imunisasi. Dan hanya 4,76 % balita responden yang

tidak menerima pelayanan imunisasi. Ini berarti para responden telah menyadari betapa

pentingnya balita mereka mendapatkan imunisasi.

Page 77: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Tabel V.29

Jenis Imunisasi Yang Diterima

No. Jenis imunisasi Frekuensi Persentase (%)

1. 2. 3. 4.

5.

BCG, Hepatitis BCG, Hepatitis, DPT 1, Polio 1 BCG, Hepatitis, DPT 1, DPT 2, Polio 1, Polio 2 BCG, Hepatitis, DPT 1, DPT 2, Polio 1,Polio 2, Polio 3, polio 4 BCG, Hepatitis, DPT 1, DPT 2, Polio 1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, Campak

1 2 1 4

11

5,2 10,52 5,2

21,05

57,89

Total 19

100

Sajian tabel V.29 di atas menunjukkan bahwa sebahagian besar balita responden

57,89 % telah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu BCG,Hepatitis, DPT 1, DPT 2, Polio

1, Polio 2, Polio 3, Polio 4, dan Campak danseterusnya sesuai tabel diatas.

Sesuai dengan kuesioner para responden 100 % dalam menerima pelayanan

imunisasi dari bidan desa, sikap bidan desanya dirasakan cukup baik dan ramah.

Tabel V.30

Tanggapan Responden Terhadap Kesulitan Dalam Memperoleh

Pelayanan Imunisasi

No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

Sulit

Tidak sulit

3

18

38,1

61,90

Total 21 100

Page 78: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

Dari tabel V.30 di atas menunjukkan bahwa para responden 61,90 %tidak

mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan imunisasi dari bidan desa. Hanya

38,1 % responden yang mengalami kesulitan. Dimana kesulitannya itu adalah karena

bidan desa tidak pasti dalam memberitahukan kapan diadakan imunisasi dan keterbatasan

bidan dalam mendapatkan obat imunisasi.

Page 79: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan kehamilan yang diberikan bidan desa telah berjalan dengan baik,

responden merasakan bahwa pemeriksaan kehamilan oleh bidan desa lebih

terjamin kesehatannya serta mereka merasa puas atas pelayanan pemeriksaan

kehamilan yang dilakukan oleh bidan desa.

2. Bidan desa telah melakukan pelayanan persalinan kepada seluruh responden

dengan baik, walaupun sebagian kecil responden tidak memeriksakan

kehamilannya kepada bidan desa tersebut. Dimana sebagian besar pertolongan

persalinan yang diberikan bidan desa dilakukan di rumah responden ….

3. Perawatan perinatal diberikan bidan desa kepada bayi responden, dimana

sebagian besar responden merasa puas atas pelayanan perinatal dari bidan desa.

Seluruh bayi responden mendapat perawatan perinatal dari bidan desa terkecuali

bayi responden yang dirujuk serta beresiko tinggi.

4. Pelayanan perawatan masa nifas yang dilakukan bidan desa dirasakan responden

telah sesuai dengan yang mereka harapkan, walaupun pelayanan perawatan masa

nifas dianggap sebagai responden ,,,,,,,,,,

5. Playanan kontrasepsi yang diberikan bidan desa telah berjalan dengan baik.

Dimana seluruh responden telah menerima bimbingan alat kontrasepsi dari bidan

desa. Serta pernah menerima alat kontrasepsi dari bidan desa.

Page 80: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

6. Pelayanan yang diberikan bidan desa dalam usaha meningkatkan pelayanan

kesehatan masyarakat telah berjalan dengan baik, dimana peranan dari bidan desa

dalam membantu responden dari pemeriksaan kehamilan, persalinan, perinatal,

nifas dan kontrasepsi / KB telah sesuai dengan yang diharapkan oleh responden /

masyarakat.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut :

Page 81: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rukmino, 1994. Psikologi, pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan sosial, Jakarta :

PT Rajawali Press

Astrid S.Susanto-Sunario, 1994. Pembangunan Masyarakat Desa, Jakarta : LIPI

Aman Nasution, 1997. Administrasi Kesehatan Masyarakat, Medan : USU Press

Arikunto, Suharsimi, 1998. prosedur penelitian, Jakarta : Aneka Cipta

Azrul Azwar, 1993, Pukesmas dan Usaha Kesehatan Pokok, Jakarta

Indan Entjang, 1995. Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta : Bina Rupa Aksara

Kusdwiratri Setiono, Johan S.Masjhur, Anna Alisabana, 1998. Manusia, kesehatan dan

lingkungan(kualitas hidup dalam perspektif perubahan lingkungan global), Alumni

Bandung

Masri Singarimbun, Sofyan Efendi, 1982. Metode Penelitian,LP3ES

Soekidjo Notoatmojdjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,Jakarta : Rhineka

Cipta

Sarifah, 1995. Keberadaan Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Dewasa Ini,

Medan : Hasil penelitian FKM USU

Soekanto.S, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press

Sumber lain :

Bapenas. Keluarga Sejahtera

http:www.baapenas.go.id/index.php?module=filemanager&func=dowland&pathezt=cont

enz. 21-02-2005.

Menkes

Page 82: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

http://202.155.5.44/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2801

http://andrew57.wordpress.com/2006/03/12/strategi-utama-pembangunan-kesehatan/

Undang – undang no 23 Tahun 1992, Tentang Kesehatan , Depkes R.I, Jakarta.

GBHN, BP 7 Pusat, Jakarta, 1993

DEPKES. RI, 2000 ;1 Indonesia Sehat 2010

Jurnal penelitian UNIB, Jurusan Kesejahteraan Sosial, 2 juli 2002

Harian Pelita 19/04/2007, Jakarta http://202.155.5.44/index.php?option=news&task=viewarticle&sid http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/0808/kes2.html http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0707/03/121826.htm

Depkes:

http://puageno.multiply.com/journal/item/15/Reorientasi_Paradigma_Pembangunan_Kes

ehatan

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3111 http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/abstrak/SahatManalu200401.pdf

Page 83: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

KUESIONER

Daftar Pertanyaan Keterangan : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar dan pilih salah satu

jawaban dengan memberi tanda silang (x).

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jumlah anak yang dilahirkan :

4. Jumlah anak balita :

5. Suku :

6. Agama :

7. Pendidikan terahir :

a. Tidak tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SLTP

d. Tamat SLTA

e. Akademi

f. Sarjana

8. Pekerjaan suami :

a. Petani

b. Buruh tani

c. Pedagang/wirasuasta

d. Pegawai negri sipil

Page 84: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

9. Jumlah penghasilan rumah tangga perbulan :

a. < Rp 200.000

b. Rp 200.000 – 300.000

c. Rp 500.000

d. dan lain-lain

II. Pendapat ibu rumah tangga terhadap berbagai aspek dari pelayanan Bidan desa.

10. Apakah ibu merasa senang dengan keberadaan bidan desa di desa ibu?

a. senang

b. tidak senang

11. Jika ya, apa alasannya …..

12. Apakah ibu merasakan adanya manfaat keberadaan Bidan desa di desa ibu?

a. ya

b. tidak

13. Jika ya, apa manfaatnya…..

14. Apakah ibu memeriksa kehamilan kepada Bidan desa selama masa kehamilan?

a. ya

b. tidak

15. Jika ya, berapa kali…..

16. Apakah dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan Bidan desa selalu

bersikap ramah?

a. ramah

b. kurang ramah

c. tidak pernah ramah

Page 85: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

17. Apakah ibu merasa kesulitan dalam memperoleh pelayanan pemeriksaan kehamilan

dari Bidan desa?

a. ya

b. tidak

18. Jika ya, apa alasannya…..

19. Apakah ibu merasa biaya pemeriksaan kehamilan yang ditetapkan oleh Bidan desa

mahal?

a. ya

b. tidak

20. Apakah ibu merasa puas terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan

oleh Bidan desa?

a. puas

b. kurang puas

c. tidak puas sama sekali

21. Apakah ibu dibantu Bidan desa dalam persalinan?

a. ya

b. tidak

22. Apakah ibu mengalami kesulitan dalam memperleh pelayanan persalinan dari Bidan

desa?

a. ya

b. tidak

Page 86: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

23. Apakah Bidan desa selalu bersikap baik selama memberikan pelayanan persalinan?

a. ya

b. tidak

24. Apakah ibu merasa bahwa biaya persalinan yang ditetapkan oleh Bidan desa mahal?

a. mahal

b. tidak mahal

25. Apakah ibu merasa bahwa pertolongan persalinan yang diberikan Bidan desa tersebut

itu sudah baik?

a. ya

b. tidak

26. Apakah Bidan desa melakukan perawatan terhadap bayi ibu sejak bayi lahir sampai 7

hari setelah melahirkan?

a. ya

b. tidak

27. Apakah ibu mengalami kesulitan dalam memperoleh perawatan prinatal ?

a. ya

b. tidak

28. Menurut ibu apakah biaya prinatal mahal ?

a. ya

b. tidak

Page 87: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

29. Apakah ibu merasa puas terhadap pelayanan Bidan desa dalam memberikan

perawatan kepada bayi ibu?

a. ya

b. tidak

30. Apakah ibu mendapatkan pelayanan masa nifas dari Bidan desa sejak melahirkan

sampai 40 hari setelah melahirkan?

a. ya

b. tidak

31. Apakah ibu merasa puas terhadap sikap Bidan desa dalam memberikan perawatan

kepada ibu sejak melahirkan sampai 40 hari setelah melahirkan?

a. puas

b. kurang puas

c. tidak puas sama sekali

32. Apakah ibu mengalami kesulitan dari Bidan desa dalam memperoleh perawatan nifas

( perawatan terhadap ibu sejak ia melahirkan sampai 40 hari setelah melahirkan )?

a. ya

b. tidak

33. Jika ya, apa kesulitannya…..

34. Menurut ibu, apakah perawatan yang dilakukan Bidan desa pada masa nifas sudah

baik?

a. ya

b. tidak

Page 88: 09E01095

Nurhafidah : Peranan Bidan Desa Dalam Usaha Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa Nancawa Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue, 2009. USU Repository © 2009

35. Apakah ibu pernah menerima alat kontrasepsi dari Bidan desa?

a. ya

b. tidak

36. Jenis alat kontrasepsi apa yang pernah ibu terima dari Bidan desa?

a. pil

b. suntikan

c. spiral

d. lain-lain, sebutkan…..

37. Menurut ibu, apakah bidan desa selalu bersikap ramah dalam memberikan pelayanan

kontrasepsi?

a. puas

b. kurang puas

38. Apakah anak ibu yang paling terkecil (balita) pernah mendapatkan imunisasi?

a. ya

b. tidak

39. Jika ya, imunisasi apa?

40. Apakah ibu mengalami kesulitan dalam memperoleh pelayanan imunisasi dari Bidan

desa ?

a. ya

b. tidak

41. Apakah ibu merasa bahwa pelayanan imunisasi yang diberikan Bidan desa baik?

a. ya

b. tidak