09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

download 09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

of 3

Transcript of 09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

  • 7/24/2019 09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

    1/3

    IBDpenyakit idiopatik yang diperkirakan melibatkan reaksi imun dalam tubuh terhadap saluran

    pencernaan. Singkatnya, IBD adalah gangguan inflamasi kronis pada saluran pencernaan.

    Klasifikasi tipe mayornya ada 2, yaitu CD (Crohn Disease)mencakup semua segmen pada traktus GI dari

    mulut-anus dan UC (Ulcerative Colitis)terbatas pada kolon.

    UC lebih sering nyerang orang2 yang tidak merokok. Sementara CD lebih sering ditemukan pada perokok.

    Prevalensi:

    -

    Rata-rata, insiden IBD 10 kasus per 100000 orang tiap tahunnya.

    -

    Insiden paling tinggi dan mencapai puncaknya pada usia 15-40 tahun.

    -

    Dari semua pasien IBD, 10%-nya berusia kurang dari 18 tahun.

    -

    Sebelum 1960 insiden UC > CD, saat ini hampir sama.-

    Insiden IBD 4x lebih tinggi pada ras kulit putih

    Etiologi

    -

    Etiologi sebenarnya tidak pasti

    -

    Dianggap muncul dari respon imun yang terganggu terhadap usus individu dengan predisposisi genetik

    -

    Ada penelitian yang memperkirakan teori etiologi IBD, yaitu :

    1.

    infeksi spesifik yang persisten

    2.

    disbiosis (ratio abnormal daripada agen mikroba yang menguntungkan dan komensal yang

    merugikan)

    3.

    fungsi barier mukosa yang terganggu, dan clearance mikroba yang terganggu

    -

    Faktor pencetus IBD :

    1.

    Organisme patogenik (yang belum dapat diidentifikasi)

    2.

    Respon imun terhadap antigen intraluminal (contohnya protein dari susu sapi)

    3.

    Respon yang inappropriate pada antigen yang mirip yang terjadi pada sel epitel intestinal

    (contohnya perubahan fungsi barrier).

    4.

    Menurut studi prospektif E3N, ditemukan bahwa makan makanan dengan protein hewani yang

    tinggi (daging atau ikan) berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadi IBD.

    Gen pendukungterjadinya IBD :

    1.

    Kromosom 16 (gen IBD1)

    2.

    Gen NOD2 (saat ini disebut CARD15)

    3.

    Kromosom 5 (5q31)

    4.

    Kromosom 6 (6p21 dan 19p) Faktor resiko IBD:

    1.

    Lingkungan

    2.

    Genetic

    3.

    Mikrobia usus

    4.

    Host immune response

    MATERI : Aspek Medis IBD (Inflammatory Bowel Disease)

    EDISI : 9

    TANGGAL : 16 September 2015

    DOSEN : Bu dr. Emy Huriyati, M.Kes

    PJ : Norma, Deden, Laila

  • 7/24/2019 09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

    2/3

    Patogenesis

    1.

    Sitokin (dikeluarkan oleh makrofag karena respon dari berbagai rangsangan antigenik) berikatan

    dengan reseptor-reseptor yang berbeda

    2.

    Menghasilkan efek-efek autokrin, parakrin, dan endokrin.

    3.

    Sitokin juga akan mendiferensiasikan limfosit menjadi berbagai tipe sel T.

    -

    Sel T helper tipe 1 (TH-1) berhubungan dengan CD

    -

    TH-2 berhubungan dengan UC

    4.

    Respon imun inilah yang akan merusak mukosa intestinal dan menyebab proses inflamasi yang

    kronis.

    5.

    Inflamasi pada mukosa traktus intestinal menyebabkan ulserasi, edema, perdarahan, kemudian

    hilangnya air dan elektrolit.

    6.

    CD dan UC ditandai oleh meningkatnya rekruitmen dan retensi makrofag efektor, neutrofil, dan sel

    T ke dalam intestinal yang terinflamasi.

    7.

    Mereka akan diaktivasi dan dikeluarkan sitokin-sitokin proinflamasi.

    8.

    Akumulasi sel efektor ini dikarenakan meningkatnya rekruitmen dan menurunnya apoptosis seluler.

    9.

    CD dominan melalui proses yang dimediasi TH-1 dan TH-17, sedangkan UC terlihat sebagai

    gangguan TH2 atipikal.

  • 7/24/2019 09. Ho Agk 9 Aspek Medis Ibd

    3/3

    Perbandingan CD dan UC

    Penatalaksanaan Komplikasi

    1.

    Komplikasi ekstraintestinal :

    -

    crippling osteoporosis

    -

    hiperkoagulasi,

    -

    anemia,

    -

    batu empedu, c

    -

    holangitis sklerotik primer,

    -

    aphtous ulcer, iritis (uveitis),

    -

    Episkleritis

    -

    komplikasi pada kulit seperti pyoderma gangrenosum dan eritema nodosum

    2.

    Komplikasi intestinal yang dapat terjadi :

    -

    Striktur

    -

    Fistula

    -

    Abses

    -

    Perforasi-

    Megakolon toksik

    -

    Keganasan

    Intervensi bedah untuk ulcerative colitis adalah kuratif untuk penyakit kolon dan keganasan kolon

    potensial, tetapi tidak kuratif untukCrohn disease.

    Kurang lebih 50% pasien dengan CD memerlukan intervensi pembedahan, namun kemungkinan timbul

    kembali tinggi.