06 Teori persepsi

4
PERSEPSI (Baca juga di Notoadmojo, Promkes) Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.[1] Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.[1] Daftar isi 1 Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi 2 Teori persepsi hubungan 3 Jalan pintas dalam menilai 3.1 Persepsi selektif 3.2 Efek halo 4 Pembedaan dengan sensasi 5 Jenis-jenis persepsi 5.1 Persepsi visual 5.2 Persepsi auditori 5.3 Persepsi perabaan 5.4 Persepsi penciuman 5.5 Persepsi pengecapan Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi tersebut dibuat.[1] Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan Persepsi Persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu dikemukakan oleh sekelompok peneliti yang berasal dari Universitas Princenton seperti Adelbert Ames, Jr, Hadley Cantril, Edward Engels, William H. Ittelson dan Adelbert Amer, Jr. Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangan transaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalam tindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang paling menonjol, yang ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular distorted room. “Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakang berbentuk trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada sisi kanan dinding. Dinding belakang terletak pada suatu sudut, sehingga sisi kiri terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Jika seorang pengamat berdiri di depan ruangan dan mengamati melalui sebuah lubang kecil, maka ruangan akan terlihat seperti sebuah ruangan

description

teori persepsi

Transcript of 06 Teori persepsi

Page 1: 06 Teori persepsi

PERSEPSI(Baca juga di Notoadmojo, Promkes)

Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikankesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.[1]

Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan,bukan pada kenyataan itu sendiri.[1]

Daftar isi1 Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi2 Teori persepsi hubungan3 Jalan pintas dalam menilai

3.1 Persepsi selektif3.2 Efek halo

4 Pembedaan dengan sensasi5 Jenis-jenis persepsi

5.1 Persepsi visual5.2 Persepsi auditori5.3 Persepsi perabaan5.4 Persepsi penciuman5.5 Persepsi pengecapan

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam diri pembentukpersepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasidi mana persepsi tersebut dibuat.[1]

Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu dan PersepsiPersepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan padapengalaman masa lalu dikemukakan oleh sekelompok peneliti yangberasal dari Universitas Princenton seperti Adelbert Ames, Jr, HadleyCantril, Edward Engels, William H. Ittelson dan Adelbert Amer, Jr.Mereka mengemukakan konsep yang disebut dengan pandangantransaksional (transactional view). Konsep ini pada dasarnya menjelaskanbahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan partisipan aktif dalamtindakan persepsi. Para pemikir transaksional telah mengembangkansejumlah bukti yang meyakinkan bahwa persepsi didasarkan padaasumsi. Salah satu yang paling menonjol, yang ditemukan oleh AdelbertAmer, Jr., disebut monocular distorted room.“Ruangan dibangun sedemikian rupa sehingga dinding belakangberbentuk trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah padasisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawahpada sisi kanan dinding. Dinding belakang terletak pada suatu sudut,sehingga sisi kiri terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Jikaseorang pengamat berdiri di depan ruangan dan mengamati melaluisebuah lubang kecil, maka ruangan akan terlihat seperti sebuah ruangan

Page 2: 06 Teori persepsi

yang benar – benar membentuk empat persegi panjang. Jika dua orangberjalan melalui ruangan dan berdiri pada sudut belakang, maka sesuatuyang menarik akan terjadi. Bagi si pengamat yang melihat melalui sebuahlubang, salah satu orang yang berada di sisi kanan akan terlihat sangatbesar karena orang ini berada lebih dekat dengan si pengamat danmemenuhi keseluruhan ruangan antara lantai dan langit – langit.Sedangkan orang yang berada di sisi kiri akan terlihat sangat kecil karenaberada jauh dari si pengamat. Ilusi ini terjadi karena pikiran si pengamatmengasumsikan bahwa dinding belakang parallel dengan dinding depanruangan.Asumsi ini berdasarkan pengalaman terdahulu yang menggunakanruangan – ruangan lain yang mirip. Ilusi ini akan semakin kuat apabila duaorang yang berada di sudut yang berbeda tersebut saling bertukar tempat,maka salah satu akan terlihat lebih besar dan yang satunya lagi terlihatlebih kecil tepat di depan mata si pengamat ”(www.Britannica.com).

Teori persepsi hubungan

Teori hubungan adalah usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untukmenentukan apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal.[2]

Jalan pintas dalam menilai

Persepsi selektif

persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihatseseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikapseseorang.[1]

Efek halo

iPod, salah satu contoh efek halo. Produk ini memberikan persepsi terhadapproduk apple lainnyaEfek halo adalah membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individuberdasarkan sebuah karakteristik.Ketika membuat sebuah kesan umum tentang seorang individu berdasarkansebuah karakteristik, seperti kepandaian, keramahan, atau penampilan, efekhalo sedang bekerja.Kenyataan akan efek halo diperkuat dalam sebuah penelitian, yaitu saat parapelaku diberi daftar sifat seperti pandai, mahir, praktis, rajin, tekun, dan ramah,kemudian diminta untuk mengevaluasi individu dengan sifat-sifat tersebutdiberlakukan.Ketika sifat-sifat itu digunakan, individu tersebut dinilai bijaksana, humoris,populer, dan imajinatif.Ketika daftar yang sama dimodifikasi diperoleh serangkaian persepsi yang samasekali berbeda.[4]

Page 3: 06 Teori persepsi

Pembedaan dengan sensasi

Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi.[1] Sensasi hanya berupakesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikandengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan denganstimulus tersebut.<persepsi/>Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaanterhadap meja. [1]

Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saatotak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yangbanyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalutulisan menjadi jelek.[1]

Jenis-jenis persepsi

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh inderamenyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis[5]

Persepsi visualPersepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.[5] Persepsi ini adalahpersepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi danbalita untuk memahami dunianya.[5] Persepsi visual merupakan topik utama daribahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling seringdibicarakan dalam konteks sehari-hari.[1]

Persepsi auditoriPersepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.[5]

Persepsi perabaanPersepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.[5]

Persepsi penciumanPersepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaituhidung.[5]

Persepsi pengecapanPersepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitulidah.[5]

Contoh di Power point

Lihat pulaPsikologi persepsi; Psikologi; Gestalt; Psikologi kognitif

Page 4: 06 Teori persepsi

Catatan kaki^ a b c d e f g h i Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta:Salemba Empat, 2007, hal. 174-184.^ Kelley, H. "Attribution in Social Interaction," Attribution, Morristown, NJ: GeneralLearning Press, 1972, hal. 7-10^ Murphy, K. R. (en)"Is Halo a Property of a Rater, the Ratees, or the SpecificBehaviors Observed?" Journal of Applied Psychology, Juni 1992, hal. 494-500.^ a b c Asch, S. E. (en)"Forming Impressions of Personality," Journal ofAbnormal and Social Psychology, Juli 1946, hal. 258-290.^ a b c d e f g Bjorklund, D.V (2000) (en)Children's Thinking: DevelopmentalFunction and individual Differences. 3rd Ed. Belmont, CA : Wadsworth, hal. 2-13